korea by dewanti

Sunday, November 24, 2013

Trisula Tambah Modal Anak Usaha Rp10 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Trisula International Tbk (TRIS) menambah modal di anak usaha PT Triduaribu Bersatu Rp10 miliar.
Perseroan telah menyetorkan saham Rp5,1 miliar sehingga perseroan menguasai 51 persen saham di PT Triduaribu Bersatu. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (23/11/2013).
Peningkatan modal tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan usaha utama PT TB dan menambah modal kerja. Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, saham emiten sektor ritel dan distributor fashion merek JOBB dan Jack Nicklaus ini, stagnan di Rp410.

Wall Street Tunjukkan Rekor Reli Terkuat Tahun Ini

INILAH.COM, New York - Pada pekan ini, bursa AS mengalami reli memecahkan rekor sepanjang tahun 2013 ini. Indeks mendapat dukungan dari ekonomi yang mengalami perbaikan.
Saat ini ekonomi AS sedang menikmati inflasi yang rendah dan kebijakan moneter The Fed yang akomodatif. Apalagi bank sentral mereka menjanjikan untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka panjang. Caranya dengan menyuntik dana segar US$85 miliar per bulan.
Indeks S&P sepanjang tahun ini telah menguat 27 persen. Penguatan juga telah mencapai 166 persen dari level terndah di 676,53 pada tahun 2009.
Untuk indeks Dow Jones yang pertama menyentuh level penutupan di 15.000 pada 7 Mei 2013, membutuhkan 1.000 poin untuk ke level 16.000. Dow Jones mendapat amunisi dari 30 saham yang positif sepanjang 139 hari perdagangan. Hal ini menjadikan keenam kalinya dapat menguat 1.000 poin.
Pada perdagangan Jumat (22/11/2013) akhir pekan ini, Indeks Dow Jones naik 0,3% ke 16.064,77. Level di atas 16.000 mulai terjadi pada penutupan perdagangan Kamis (21/11/2013) kemarin. Sedangkan untuk pekan ini, Dow mencatat kenaikan 0,7%. Demikian mengutip marketwatch.com.
Sementara indeks S&P meraih 0,5% ke 1.804,76. Untuk pekan ini, indeks S&P mengumpulkan kemenangan 0,4%. Untuk indeks Nasdag berakhir naik 0,6 persen ke 3.991,65 dengan kenaikan pekan ini sebesar 0,1%.
Beberapa laporan ekonomi yang mendorong penguatan pada pekan ini, termasuk penurunan klaim pengangguran. Klaim pengangguran AS untuk per 16 November turun 21.000 menjadi 323.000. Kenaikan penjualan ritel untuk Oktober sebesar 0,4%. Serta penurunan harga konsumen sebesar 0,1%.
Penguatan indeks juga karena keyakinan pendapatan kuartal ketiga akan lebih baik dari prediksi. Pada saat yang sama perekonomian global semakin membaik dan The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif.
Apalagi calon Gubernur The Fed terpilih, Janet Yellen akan melanjutkan kebijakan Ben Bernanke. Pasar menangkap sinyal Yellen akan tetap mengupayakan peningkatan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran.

Hasrat Pasar Bangkitkan Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (22/11/2013) ditutup menguat 15 poin (0,12%) ke 11.685/11.705 dari posisi kemarin 11.700/11.715.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, meski menguat dibandingkan penutupan kemarin, nilai tukar rupiah sebenarnya terkonsolidasi setelah mengalami pelemahan tajam. Akibatnya, pergerakan rupiah cenderung datar.
"Karena itu, rupiah ditutup pada level terkuatnya 11.685 dari posisi terlemahnya 11.725 per dolar AS dari posisi pembukaan di level 11.700 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Christian menjelaskan, beberapa data inflasi AS untuk bulan Oktober dan laporan penjualan ritel AS masih menunjukkan angka yang semakin positif. "Kondisi itu mengindikasikan bahwa sentimen yang tadinya masih di fase harapan sekarang sudah beranjak ke fase pertumbuhan ekonomi AS," ujarnya.
Dia menegaskan, beberapa data sudah mengonfirmasi stabilitas pertumbuhan ekonomi AS. "Sebab, beberapa data retail sales dan tingkat konsumsi AS memang menunjukkan penguatan yang solid," tandas dia.
Sementara itu, lanjutnya, dari kondisi inflasi juga terkontrol. Secara keseluruhan positif. "Apalagi, bersamaan dengan pasar sektor perumahan AS yang juga membaik," timpal Christian.
Akibatnya, lanjut dia, sentimen risk appetite (hasrat pada aset-aset berisiko) pun muncul. Selain itu, penguatan rupiah juga dipicu oleh technical rebound setelah melemah ke atas 11.700 per dolar AS.
"Sentimen di pasar masih memicu peralihan arus modal ke aset-aset berisiko seperti saham yang memberikan return lebih menarik," ucapnya.
Memang, kata dia, fenomena tapering the Fed memicu lonjakan yield di pasar obligasi AS. Tapi, secara keseluruhan, kenaikan yield tersebut tidak berdampak buruk terhadap pasar saham AS.
"Sentimen inilah yang berhasil memicu sentimen risk appetite. Sebab, pada dasarnya terjadi perubahan fase ekonomi dari bersifat harapan menjadi fase pertumbuhan return laba yang lebih besar," tuturnya.
Alhasil, dolar AS terkoreksi melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah 0,21% ke level 80,95 dari sebelumnya 81,02. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3509 dari sebelumnya US$1,3479 per euro," imbuh Christian.

Pemegang Saham PALM Pembeli Siaga Rights Issue

INILAH.COM, Jakarta - PT Provident Agro Tbk (PALM) menyatakan para pemegang saham perseroan siap menyerap saham rights issue perseroan.
Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk, Devin Antonio Ridwan mengatakan, dalam pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) ini tidak ada pembeli siaga (standby buyer). Akan tetapi, kedua pemegang saham mayoritas Perseroan yakni, PT Provident Capital Indonesia (PCI) dan PT Saratoga Sentra Business (SSB) berkomitmen mengambil sebagian dari saham yang akan dilepas perseroan nanti dalam aksi korporasi tersebut.
"Pemegang saham mayoritas kami baik PCI dan SSB siap mengambil saham PALM dalam Rights Issue nanti. Mereka akan menyerap masing-masing sebanyak Rp71,27 miliar jika masyarakat tidak mengambil saham PALM," ujar Devin usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Saat ini perseroan bersiap-siap melakukan PUT dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp887,03 miliar atau setara dengan 2.111.994.000 saham biasa. Harga pelaksanaan sebesar Rp420 per saham.
Perolehan PUT akan digunakan untuk mengambil alih perusahaan perkebunan kelapa sawit oleh perseroan melalui Mutiara Agam sebagai bagian dari stategi pengembangan usaha perseroan. Nilai investasinya sekitar Rp130 juta.
Selain itu, Rp180 juta akan digunakan untuk membiayai modal kerja entitas. Seperti pembelian TBS, pengadaan bahan baku, perawatan TM dan biaya operasional lainnya.
"Sisanya untuk pembayaran perceparan atas kewajiban perseroan, sehubungan dengan akuisisi saham terhadap seluruh saham PT Nusantara Permai dan PT Alam Permai pada bulan Mei 2012, yang telah dialihkan oleh PT Hamparan Karunia Nusantara kepada PT Providen Capital Indonesia yang merupakan salah satu pemegang saham utama perseroan," tutur Devin.
Sebagai informasi saja, Providen Agro dimiliki secara bersama-sama oleh PT Providen Capital Indonesia dan PT Saratoga Sentra Business dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%. Setelah listing di Bursa, komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi sebesar 43,3% PT Saratoga Sentral Business, sebesar 43,3% PT Provident Capital Indonesia, dan sebesar 13,4% dimiliki oleh Masyarakat.