korea by dewanti

Saturday, November 30, 2013

Pendapatan Tower Bersama Capai Rp1,95 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) periode Januari-September 2013 mencatat pendapatan meningkat 72% menjadi Rp1,95 triliun.
Sementara EBITDA meningkat 74% menjadi Rp1,60 triliun. Demikian mengutip keterangan tertulis perseroan, Jumat (29/11/2013).
Total pinjaman atau liabilitas perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang US$ yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, sebesar Rp11,62 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp8,3 triliun.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp1,67 triliun, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp9,94 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp6,63 triliun.
Sedangkan, rasio pinjaman senior bersih (net senior debt) terhadap EBITDA triwulan ketiga yang disetahunkan adalah 2,96x, dan rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA kuartal ketiga yang disetahunkan adalah 4,44x. [hid]
Saat ini TBIG memiliki 16.017 penyewaan dan 9.830 site telekomunikasi per 30 September 2013. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 8.446 menara telekomunikasi, 1.040 shelter-only, dan 344 jaringan DAS. Dengan total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 14.633, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,73.

SMSM Bayar Angsuran Obligasi & Ijarah RP23,4 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Sumberdaya Sewatama Tbk (SSMM) melakukan pembayaran kupon obligasi dan cicilan fee ijarah ke empat untuk obligasi dan sukuk ijarah PT Sumberdaya Sewatama I 2012.
Perusahaan penyedia solusi ketenagalistrikan terpadu membayar cicilan sebesar Rp23.4 miliar dibayarkan ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pembayaran ini sesuai dengan waktu jatuh tempo pembayaran cicilan fee ijarah dan kupon obligasi yang diterbitkan perseroan pada bulan November.
Perseroan menerbitkan surat utang berupa obligasi dan sukuk ijarah sebesar Rp1 triliun. Danannya untuk modal kerja dan refinancing utang perseroan. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Melalui penerbitan surat utang ini, perseroan menyetujui untuk membayar kupon kepada pemegang surat utang perseroan dengan ketentuan untuk obligasi serie A. Untuk jangka waktu 3 tahun sebesar 8,6% dan untuk obligasi serie B. Dengan jangka waktu 5 tahun sebesar 9,6%. Sementara untuk cicilan ijarah fee disetujui untuk dibayarkan bunga sebesar 9,6%.

Neraca Dagang Tentukan IHSG hingga Akhir Tahun

INILAH.COM, Jakarta – Penutupan IHSG Jumat (29/11/2013) dinilai memberikan sinyal netral. Data neraca perdagangan yang akan dirilis awal pekan depan tentukan nasibnya hingga akhir 2013.
Pada perdagangan Jumat (29/11/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 22,51 poin (0,53%) ke posisi 4.256,436. Intraday terendah 4.218,543 dan tertinggi 4.256,436.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, penutupan bursa regional sore ini biasa-biasa saja. "Hang Seng Index (HSI) naik, sinyal agak bagus, tapi biasa saja. Yang penting, STI juga sudah bergerak di atas support 3.174 setelah tembus support tadi pagi," kata dia di Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, sentimen utama pada hari Senin (2/12/2013) adalah angka defisit neraca perdagangan. "Kalau ternyata datanya bagus, IHSG bisa bullish, rally naik sampai akhir tahun. Kalau ternyata jelek, pemodal akan sial sampai akhir tahun," ujarnya.
Satrio mengaku hanya hold posisi sekitar 35%. "Yang berubah, malah posisi reksadana saham saya. Hari ini, saya subscribe besar-besaran. Maklum, terakhir exit, IHSG masih di atas 4.300 deket-dekat 4.400 malahan. Posisi semi-investasi ini, kalau turun, ya sudah, tinggal ditahan saja," papar dia.
"Anda mau cacing-cacing naga-naga? Kalau melihat posisi defisit bulan lalu yang di US$600-an juta, rasa-rasanya sulit bagi angka itu untuk menjadi lebih buruk," imbuhnya. "IHSG Jumat (29/11/2013) ditutup dengan sinyal netral."

Perdagangan Sisa Sedikit, IHSG Sulit Capai 4.700

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat (29/11/2013) ditutup melemah di 61,52 poin dibandingkan akhir pekan lalu. Diproyeksikan, indeks sulit terkerek di penghujung tahun karena waktu perdagangan yang tinggal sebentar.
Prediksi itu disampaikan analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, Jumat (29/11/2013), saat membeberkan tiga skenario yang mungkin terjadi atas IHSG pada penghujung tahun ini. Skenario terburuk IHSG adalah masih dapat di atas angka 4.100. Hal itu, sambung dia, karena ada efek BI Rate jika sampai naik lagi. Selain tentunya, kata dia, tidak membaiknya cadangan devisa.
Sedangkan proyeksi paling moderat, William menuturkan, IHSG berada di angka logisnya pada kisaran 4.400 - 4.500. Dia mengatakan, proyeksi itu didasari alasan yang sederhana bahwa seharusnya ada pertumbuhan untuk IHSG yang pada awal tahun lalu di angka 4.316. "Ini berkaitan dengan citra dan pertumbuhan pasar modal di Indonesia," tuturnya.
Adapun proyeksi IHSG yang terbaik masih bisa mencapai minimal 4.700 - 4.800, bahkan sentuh 5.000. Namun, dia agak ragu terkait prediksi yang terbaik ini. "Permasalahannya hari perdagangan sisa sedikit," tutupnya.

IHSG Rebound 22 Poin Menutup Pekan Ini

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound 22 poin menutup perdagangan akhir pekan. Aksi beli jelang penutupan perdagangan berhasil mendorong IHSG naik cukup tinggi.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.970 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.995 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melanjutkan pelemahan dengan koreksi 12,012 poin (0,30%) ke level 4.221,175. Minimnya sentimen positif membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Indeks sempat jatuh hingga titik terendahnya hari ini di 4.218,543. Aksi jual yang terus terjadi rata-rata dilakukan oleh investor lokal.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 1,560 poin (0,04%) ke level 4.232,365 bergerak lesu dalam rentang yang sempit. Investor tak bersemangat beli saham karena minim sentimen positif.
Saham-saham komoditas dan finansial masih jadi incaran investor. Tapi aksi jual juga terjadi di saham-saham lapis dua sehingga menahan laju penguatan IHSG.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (29/11/2013), IHSG naik 22,511 poin (0,53%) ke level 4.256,436. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,506 poin (0,36%) ke level 704,885.
Saham-saham berbasis agrikultur memimpin penguatan. Tujuh sektor berhasil menguat di menit-menit terakhir. Tiga sektor masih melemah di zona merah.
Aksi beli ini dilakukan investor asing dan domestik. Transaksi investor asing sendiri tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 76,66 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 79.945 kali pada volume 3,265 miliar lembar saham senilai Rp 3,178 triliun. Sebanyak 161 saham naik, sisanya 86 saham turun, dan 90 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia bergerak variatif menutup perdagangan akhir pekan. Penguatan tertinggi dipegang oleh bursa saham Hong Kong.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,13 poin (0,05%) ke level 2.220,50.
  • Indeks Hang Seng menguat 92,20 poin (0,39%) ke level 23.881,29.
  • Indeks Nikkei 225 turun 65,25 poin (0,41%) ke level 15.661,87. 
  • Indeks Straits Times berkurang 12,14 poin (0,38%) ke level 3.174,23. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 5.650 ke Rp 28.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 37.000, J Resources (PSAB) naik Rp 400 ke Rp 2.500, dan Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 310 ke Rp 1.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Prima (LPIN) turun Rp 300 ke Rp 3.850, Charoen Pokphand (CPIN) turun Rp 125 ke Rp 3.400, United Tractor (UNTR) turun Rp 100 ke Rp 18.250, dan Matahari (LPPF) turun Rp 100 ke Rp 11.550. (detik.com)

Wall Street Lesu Sambut 'Black Friday'

New York -Saham-saham di bursa Wall Street AS menutup perdagangan singkat di akhir pekan dengan penurunan. Perdagangan saham berlangsung setengah hari karena menyambut 'Black Friday'.
Adapun 'Black Friday' ini adalah peringatan hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving di AS. Di hari tersebut ada pemberian potongan harga besar-besaran untuk menarik pembeli. Black Friday berlangsung sampai hari Minggu
Pada perdagangan Jumat (29/11/2013), indeks saham Dow Jones Industrial Average turun 10,92 poin (0,07%) ke level 16.086,41. Indeks S&P500 turun 1,42 poin (0,08%) ke level 1.805,81, sementara indeks Nasdaq naik 15,14 (0,37%) ke level 4.059,89.
Dikutip dari AFP, Sabtu (30/11/2013), pelaksanaan 'Black Friday' ini memang bakal mendorong penjualan para perusahaan ritel, namun pelaku pasar masih melihat apakah peningkatan keuntungan para perusahan ritel ini akan tinggi.
Saham-saham perusahaan ritel bergerak mixed. Saham Wal Mart nak 0,1%, The Gap naik 0,5%, dan JC Penney turun 1,1%. (detik.com)