korea by dewanti

Wednesday, December 18, 2013

Sempat Terkoreksi, IHSG Berakhir Naik 13 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 13 poin berkat maraknya aksi beli sejak pagi tadi. Meski ada aksi ambil untung, indeks masih mampu bertahan positif.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.170 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.125 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 7,300 poin (0,17%) ke level 4.189,646 melanjutkan penguatan kemarin. Investor masih terus berburu saham-saham unggulan yang harganya masih murah.
Investor dalam negeri tidak terlalu kena pengaruh dari pertemuan The Fed yang sedang menentukan nasib stimulus moneter di AS. Pelaku pasar masih lanjut berburu saham-saham murah.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG naik 11,253 poin (0,27%) ke level 4.193,599 menyusul maraknya aksi buru saham-saham unggulan. Minat beli asing kembali muncul setelah kemarin-kemarin melepas saham.
Aksi beli tak hanya didominasi investor lokal, pelaku pasar asing juga ikut berburu saham-saham murah. Indeks pun sempat menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di level 4.213,945.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (18/12/2013), IHSG ditutup naik 13,936 poin (0,33%) ke level 4.196,282. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat 3,363 poin (0,48%) ke level 697,015.
Beberapa saham yang kemarin dan pagi tadi sempat naik ada yang kena aksi ambil untung. Tiga sektor masih melemah, yaitu perdagangan, finansial, dan konstruksi.
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 287,96 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 123.941 kali pada volume 6,971 miliar lembar saham senilai Rp 6,613 triliun. Sebanyak 114 saham naik, sisanya 116 saham turun, dan 115 saham stagnan.
Nilai perdagangan hari ini naik cukup tinggi oleh maraknya perdagangan saham di pasar negosiasi, seperti PT Sarana Menara (TOWR) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang baru saja melangsungkan initial public offering (IPO).
Bursa regional yang sempat kompak menguat pagi tadi kini menutup perdagangan dengan mixed. Bursa saham Jepang memimpin penguatan dengan lonjakan lebih dari dua persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 2,79 poin (0,13%) ke level 2.148,29.
  • Indeks Hang Seng naik 74,59 poin (0,32%) ke level 23.143,82.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 309,17 poin (2,02%) ke level 15.587,80.
  • Indeks Straits Times turun 3,56 poin (0,12%) ke level 3.064,01. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.200 ke Rp 29.100, Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 180.000, Multi Prima (LPIN) naik Rp 550 ke Rp 4.950, dan Indocement (INTP) naik Rp 550 ke Rp 19.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Inti Bangun (IBST) turun Rp 700 ke Rp 5.700, Surya Toto (TOTO) turun Rp 450 ke Rp 7.450, Unilever (UNVR) (UNVR) turun Rp 250 ke Rp 18.150, dan Matahari (LPPF) turun Rp 250 ke Rp 10.750. (detik.com)

Ini Putusan MA yang Mewajibkan MNC TV Harus Kembali Jadi TPI

Jakarta -Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapa Tutut. Setelah 8 tahun berjuang, Tutut berhasil merebut kembali TPI yang kini bernama MNC TV dari tangan CEO MNC Hary Tanoesoedibjo.
"Mengadili, mengabulkan permohonan kasasi para pemohon kasasi," putus MA dalam salinan lengkap putusan kasasi yang dilansir website MA, Rabu (18/12/2013).
Pemohon kasasi tersebut yaitu Tutut, PT Tridan Satriaputra Indonesia, PT Citra Lamtoro Gung Persada dan Purna Bhakti pertiwi. Dalam amarnya, MA membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tertanggal 20 April 2012 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) tertanggal 14 April 2011.
"Dalam pokok perkara, mengabulkan gugatan para tergugat untuk sebagian, Menyatakan perbuatan para tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum," ucap majelis MA pada 2 Oktober 2013 lalu
Para tergugat yaitu Berkah Karya Bersama dan PT Sarana Rekatama Dinamika.
 
Berikut amar lengkap pokok perkara putusan MA:
 
Menyatakan sah dan sesuai hukum Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) turut tergugat I tanggal 17 Maret 2005 tersebut tertuang dalam akta nomor 114 tanggal 17 Maret 2005.
Membatalkan dan menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum atas berikut segala perikatan yang timbul dan juga segala akibat hukum dari:
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 18 Maret 2005 dan akta nomor 16 dan 17 tertanggal 18 Maret 2005
Keputusan RUPS-LB tanggal 19 Oktober 2005 sebagaimana tertuang dalam akta nomor 128 tertanggal 19 Oktober 2005
Hasil Keputusan RUPS LB tanggal 23 Desember 2005
Menghukum Tergugat I untuk mengembalikan keadaan Turut Tergugat I (PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia) seperti kepada keadaan semula seperti sebelum dilakukannya RUPS-LB tanggal 18 Maret 2005, RUPS-LB tanggal 19 Oktober 2005 dan RUPS LB tanggal 23 desember 2005 .
 
"Menghukum para tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini," putus ketua majelis I Made Tara dengan anggota Prof Dr Takdir Rahmadi dan Soltoni Mohdally.(detik.com)

Asing Mulai Getol Belanja Saham, IHSG Nanjak 11 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11 poin menyusul maraknya aksi buru saham-saham unggulan. Minat beli asing kembali muncul setelah kemarin-kemarin melepas saham.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 7,300 poin (0,17%) ke level 4.189,646 melanjutkan penguatan kemarin. Investor masih terus berburu saham-saham unggulan yang harganya masih murah.
Investor dalam negeri tidak terlalu kena pengaruh dari pertemuan The Fed yang sedang menentukan nasib stimulus moneter di AS. Pelaku pasar masih lanjut berburu saham-saham murah.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Rabu (18/12/2013), IHSG naik 11,253 poin (0,27%) ke level 4.193,599. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,505 poin (0,36%) ke level 696,157.
Aksi beli tak hanya didominasi investor lokal, pelaku pasar asing juga ikut berburu saham-saham murah. Transaksi investor asing hingga siang ini sudah melakukan beli bersih dengan nilai cukup besar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 74.823 kali pada volume 4,61 miliar lembar saham senilai Rp 4,094 triliun. Sebanyak 114 saham naik, sisanya 90 saham turun, dan 105 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed hingga siang hari ini setelah pagi tadi kompak menguat. Bursa saham Singapura masih tertahan di teritori negatif.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Hang Seng naik 116,49 poin (0,50%) ke level 23.185,72.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 239,03 poin (1,56%) ke level 15.517,66.
  • Indeks Straits Times menipis 0,32 poin (0,01%) ke level 3.067,89.
  • Indeks KOSPI menguat 12,88 poin (0,66%) ke level 1.978,62.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 180.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 800 ke Rp 28.700, Multi Prima (LPIN) naik Rp 750 ke Rp 5.150, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 300 ke Rp 22.950.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Inti Bangun (IBST) turun Rp 700 ke Rp 5.700, Unilever (UNVR) turun Rp 350 ke Rp 25.650, Surya Toto (TOTO) turun Rp 300 ke Rp 7.600, dan Mandom (TCID) turun Rp 250 ke Rp 11.050. (detik.com)

Transaksi Saham Naik Jadi Rp 6,3 Triliun per Hari, Didominasi Investor Lokal

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan likuiditas perdagangan saham mencapai Rp 6,3 triliun per hari dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 4,5 triliun per hari.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, terus meningkatnya likuditas perdagangan di pasar modal karena meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal. Bahkan, investor domestik mendominasi transaksi perdagangan harian hingga mencapai 60%.
"Kegairahan investor untuk bertransaksi di BEI meningkat. Investor domestik makin banyak yang bertransaksi, malah 60% transaksi harian itu investor domestik, sisanya asing," ujar Ito saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Ito menjelaskan, meskipun secara transaksi perdagangan bursa saham didominasi investor lokal, namun dalam kepemilikannya masih dikuasai asing hingga 64%.
"Tapi kepemilikan memang didominasi asing, kepemilikan asingnya masih 64%," tandasnya.
Namun sayang menjelang penutupan tahun 2013 ini rata-rata transaksi harian jauh lebih kecil dari angka tersebut, kurang dari Rp 5 triliun setiap harinya bahkan kadang di bawah Rp 4 triliun.
Pada perdagangan kemarin saja, nilai transaksi hanya Rp 4,734 triliun dengan frekuensi 128.307 kali dan volume 7,537 miliar lembar saham. (detik.com)

Indeks NIkkei Gagal Bawa Bursa Asia Positif

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Rabu (18/12/2013). Investor menunggu keputusan Fed.
Ekspor Jepang naik 18,4 persen di bulan November dari bulan yang sama tahun 2012. Angka ini melanjutkan penguatan dalam sembila bulan terakhir. Pelemahan yen menopang keuntungan saham eksportir. Yen melemah 0,3% terhadap dolar AS ke 102,89.
Indeks Nikkei naik 1,5%, indeks Shanghai melemah 0,1%, indeks Kospi naik 0,2%, indeks ASX melemah 0,1%, indeks Hang Seng naik 0,5%. Demikian mengutip marketwatch.com.
Investor mencermati pertemuan para pejabat Fed sejak Selasa kemarin di AS. Mereka membahas masa depan stimulus moneter selama dua hari.
Bursa Asia membatasi aksinya untuk mengantisipasi pengurangan stimulus moneternya senilai US$85 miliar per bulan. Data ekonomi AS terutama yang berkaitan dengan lapangan kerja telah meningkatkan spekulasi Fed akan mengurangi stimulus tersebut. Walaupun sebagian percaya Fed akan melakukannya pada awal tahun depan.

Bakrie Resmi Pisah dengan Bumi Plc

INILAH.COM, Jakarta -- Keluarga Bakrie secara resmi telah melepaskan diri Bumi Plc, Selasa (17/8/2013). Dengan demikian, penantian panjang keinginan pendiri Bumi Plc itu terwujud sudah.
Persetujuan itu dicapai dalam Rapat Umum Pemegang Saham, Selasa. "Bakrie sudah resmi split dari Bumi Plc.Alhamdulillah semua bisa berjalan seperti yang diharapkan," ujar Nirwan Bakrie kepada INILAH.COM.
Menurutnya, para pemegang saham sepakat untuk mewujudkan keinginan Bakrie tersebut dan perseroan menyiapkan US$501 juta untuk 29,2% saham. "Hasil voting menunjukkan semua proposal split sudah disetujui dengan hasil mutlak. Kami berharap Bumi akan lebih baik," tegasnya.
Sebagai mana diberitakan, perusahaan batu bara yang tercatat di bursa London, Inggris itu menyepakati pemisahan (spit) seseuai dengan proposal penawaran yang telah diajukan Bakrie. Langkah lain adalah Bumi Plc akan berganti nama menjadi Asia Resources Mineral Plc. Selain itu Bumi Plc akan menyiapkan dana US$400 juta untuk pemegang saham lain juga.

PTBA sudah Buyback 29,5% Saham

INILAH.COM, Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) telah menuntaskan pelaksanaan pembelian kembali saham (buyback) pada tanggal 13 Desember 2013 lalu.
Jumlah saham yang telah berhasil dibeli lagi sebanyak 14.791.000 lembar saham atau 29,58% dari target total pembelian 50 juta lembar saham. Demikian mengutip keterangan resmi PTBA, Selasa (17/12/2013).
Transaksi buyback saham perseroan berlangsung pada periode tanggal 4 November 2013 sampai dengan 13 Desember 2013 dengan harga pembelian berkisar Rp11.543,8312 per saham hingga Rp11.600 per saham.
Perseroan telah menargetkan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 50 juta lembar saham seri B dengan dana yang disiapkan sebanyak Rp600 miliar. Buyback saham akan dilakukan oleh perseroan dalam jangka waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal 16 September 2013 sampai dengan 13 Desember 2013.

Bursa AS Turun Tunggu Keputusan Fed

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS bergerak lebih rendah pada Rabu (18/12/2013) dini hari tadi. Investor merespon data ekonomi dan foks pada keputusan Fed soal stimulus moneter.
Indeks mencoba merangkak lebih tinggi menjelang penutupan. Namun terjadi aksi jual satu jam sebelum berakhir jam perdagangan. Indeks Dow Jones tergerus 0,06% ke 15.875,26.
Indeks S&P lebih rendah 0,3% sehingga mencatatkan lima kali penurunan dari enam perdagangan. Indeks Nasdaq turun 0,1% ke 4.023,68. Demikian mengutip marketwatch.com.
Indeks utama menguat selama sesi perdagangan dengan data ekonomi yang positif yang menunjukkan kegiatan usaha yang naik di seluruh wilayah.
"Pasar ini mencerminkan respon terhadap pertemuan Fed, setelah indeks utama naik selama perdagangan sebelumnya dengan dukungan ekonomi yang positif," kata Colin Cieszynki dari CMC Markets.
Sejak awal bulan Desember 2013, pasar sudah merespon tapering Fed sehingga turun 10 persen. Tetapi sebagian analis mempercayai tapering akan terjadi pada awal tahun depan. Sebab saat ini angka pengangguran masih 7,2% dari target Fed 6,5%. Demikian juga dengan target inflasi belum mencapai 2,5 persen.
Dalam pertemuan dua hari sejak Selasa (17/12/2013) investor mencoba mengantisipasi bila keputusan Fed untuk mengurangi stimulus moneter senilai US$85 miliar per bulan.
Dengan target masih di bawah Fed maka akan menemui masa-masa sulit. Sebab defisit current account masih US$94,8 miliar di kuartal ketiga 2013. Walaupun sebagai level terendah sejak musim gugur 2009 lalu.
Meski indeks tertekan tetapi penguatan terjadi pada saham Facebook 2 persen setelah merencakan untuk menjual iklan video. Saham Frontier Communications Corporation naik 8,6% dengan kesepakatan membeli wireline dan layanan bisnis perumahan serta aset milk AT & T. Saham Boeing Co BA naik 0,9% setelah merencakanan untuk menaikkan dividen kuartalan sebesar 50%.

Detik-detik Tapering Fed, Rupiah Konsolidasi

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (18/12/2013) diprediksi konsolidasi melemah. Pasar mengantisipasi keputusan tapering the Fed.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, laju rupiah Rabu ini berpeluang konsolidasi dengan kecenderungan tetap melemah. Sebab, ada potensi pemangkasan stimulus The Fed antara US$5-15 miliar Rabu waktu AS atau Kamis (19/12/2013) dini hari pukul 02.00 WIB pada hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Namun demikian, dia menggarisbawahi, peluang penguatan dolar AS terhadap rupiah sudah terbatas. Sebab, selain sentimen tapering sudah terdiskon ke harga, juga ada potensi pemangkasan stimulus tersebut akan diiringi dengan pernyataan yang dovish dari Gubernur The Fed Ben Bernanke.
"Karena itu, rupiah berpeluang konsolidasi dengan kecenderungan melemah dalam kisaran 12.185 hingga 12.095 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Hal itu, lanjut dia, untuk tetap meyakinkan para pelaku pasar bahwa tingkat suku bunga rendah The Fed, masih akan tetap bertahan di level yang cukup rendah meskipun stimulus dikurangi secara bertahap.
Hanya saja, Christian mengakui peluang pengurangan stimulus masih 50%. "Kemungkinan sebelum ada keputusan FOMC pergerakan pasar masih tetap dalam kisaran trading yang relatif sempit," ujarnya.
Menurut dia, jika ternyata The Fed masih mempertahankan stimulusnya sebesar US$85 miliar per bulan, pasar masih menyisakan ketidakpastian. "Selanjutnya, pasar tinggal melihat seperti apa isu dari pernyataan The Fed," ungkap dia.
Dia menegaskan, jika sinyal stimulus masih dipertahankan hingga 2015, otomatis ada potensi rebound untuk rupiah. "Kamis dini hari pasar akan mendapatkan update-nya," imbuh dia.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (17/12/2013) ditutup melemah 20 poin (0,16%) ke posisi 12.110/12.135 dari posisi sehari sebelumnya 12.090/12.115.
Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.150 dengan level terkuat 12.075 dari posisi pembukaan 12.100 terhadap dolar AS.

Pan Brothers Terbitkan Saham Baru Rp300/Lembar

INILAH.COM, Jakarta - PT Pan Brother Tbk (PBRX) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III kepada pemegang sahamnya dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham.
Harga nominal saham rights issue Rp25 per saham dengan harga yang ditawarkan Rp300 per saham. Sehingga dana yang akan diperoleh sebesar Rp1,01 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/12/2013).
Setiap pemegang 10 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham hingga 7 Januari 2013, berhak atas 11 HMETD dimana setiap 1 HMETD memberi hak membeli 1 saham baru.
Adapun dilusi kepemilikan sebesar 52,38% setelah pelaksanaan PUT III ini. Periode perdagangan HMETD 9 Januari 2014 hingga 16 Januari 2014. Sedangkan pembeli siaga adalah PT Trisetijo Manunggal Utama.
Penggunaan dana hasil rights issue III, 60% akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi melalui entitas anak yakni PT Eco Smart Garment Indonesia (ESGI), 30% untuk melakukan investasi di sektor hulu maupun hilir dan 10% untuk meningkatkan modal kerja.

Grup Bakrie Buyback Saham BUMI Rp1.002/Lembar

INILAH.COM, Jakarta - Bila PT Bumi Resources Tbk (BUMI) keluar dari Bumi Plc maka akan melakukan buyback saham dengan cukup mahal sebesar Rp1.002 per lembar.
Menurut Samuel Sekuritas, berdasarkan perjanjian sebelumnya harga buyback saham BUMI dari ARMS disepakati pada Rp680/saham. Namun seiring dengan perubahan kondisi dan perubahan nilai tukar. "Kini kami melihat bahwa harga buyback 29,2% saham menjadi Rp1,002/saham dengan menggunakan kurs Rp12,125/US$ atau 178% premium dari harga penutupan kemarin," demikian mengutip hasil riset Samuel Sekuritas, Rabu (18/12/2013). BUMI: HOLD; PBV'14E: 24.4x; EV/EBITDA'14E: 10.3x)
BUMI sudah mendapat persetujuan untuk berpisah dari Bumi Plc. Dalam RUPSLB pada tanggal 17 Desember 2013 menyetujui rencana perpisahan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Bumi Plc juga akan mengganti nama menjadi Asia Resources Minerals Plc (ARMS).
Untuk itu, Grup Bakrie harus membayar US$501 juta untuk membeli (29,2%) seluruh saham Bumi Resources dari ARMS dan menjual 23,8% saham ARMS kepada Samin Tan senilai US$223 juta. Saham BUMI disarankan hold dengan catatan PBV'14E: 24.4x; EV/EBITDA'14E: 10.3x).

Daewoo Securities: IHSG Lanjut Menguat

Jakarta -Pada perdagangan Selasa (17/12) Indeks Dow Jones ditutup turun 9,31 poin (-0,06%) ke 15.875,26 di tengah penantian hasil pertemuan the Fed sehubungan dengan pembatasan pembelian aset bulanan.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah penurunan persediaan minyak mentah AS.
IHSG kemarin (17/12) ditutup naik 56,39 poin (+1,37%) ke 4.182,35 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp73 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, KLBF, BBNI, LPKR, dan ICBP. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.125 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG masih berada di area support 4.072 dan 4.191 namun mengalami teknikal rebound seperti perkiraan kami kemarin.
Kenaikan pada hari ini sebesar 1,3%, menutupi penurunan kemarin, volume perdagangan hari ini lebih tinggi dari pada kemarin, sehingga memberikan efek positif pada IHSG, Support IHSG di 4.072 dan resistance di 4.287, MACD, stochastic dan PSAR masih berada di negative area, namun mempunyai potensi goldencross.
Pada perdagangan hari ini (18/12) kami melihat peluang kenaikan berlanjut dengan rekomendasi trading buy dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, GGRM, dan MAIN. (detik.com)

First Asia: IHSG Menguat Terbatas

Jakarta -Setelah terkoreksi selama empat hari perdagangan berturut-turut, kemarin IHSG berhasil rebound ditutup di 4182,346 menguat 56,39 poin atau 1,37%. Faktor eksternal menjadi pendorong utama penguatan indeks kemarin terutama dipicu data ekonomi yang keluar di zona Euro maupun AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut terus berlanjut. Pelaku pasar tampaknya tidak lagi mengkhawatirkan rencana pengurangan stimulus The Fed.
Namun peluang penguatan lanjutan tampaknya akan terbatas mengingat resiko pasar yang masih tinggi sebagaimana tercermin dari nilai tukar rupiah yang masih terus melemah di atas Rp.12000 per US dolar. Penguatan indeks kemarin juga dinilai sebagai antisipasi aksi window dressing pelaku pasar menjelang akhir tahun. Sementara Wall Street tadi malam bergerak mixed melemah tipis. Indeks DJIA dan S&P masing-masing turun 0,06% dan 0,31% ditutup di 15875,26 dan 1781,00. Pelaku pasar mengantisipasi hasil pertemuan The Fed yang dimulai kemarin. The Fed diperkirakan akan mulai mengurangi stimulusnya (QE3) seiring tren pemulihan ekonomi AS yang terus berlanjut.
Pada perdagangan hari ini, penguatan lanjutan diperkirakan masih akan berlanjut meskipun dibayangi aksi ambil untung. Kondisi bursa global yang bergerak bervariasi dalam rentang terbatas dan rupiah yang masih bergerak di atas Rp.12000 per dolar AS membuat penguatan IHSG menjadi terbatas. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4150 dan resisten di 4220. (detik.com)

Woori Korindo: Laju IHSG Tertekan Rupiah

Indonesian Market:
Pada penutupan Selasa (17/12) sesuai prediksi sebelumnya, IHSG berhasil melakukan rebound yang cukup signifikan sebesar 1.37% ke 4,182.346 dengan peningkatan nilai transaksi sebesar 14% di level Rp 7.57 triliun. Pergerakan positif indeks ini utamanya didukung oleh kinerja positif lima saham indeks movers teratas yakni BMRI, ASII, GGRM, BDMN, dan BBCA, hal tersebut juga tidak dapat dipisahkan dari sentimen positif bursa regional, dan mulai jenuhnya pelaku pasar atas spekulasi taper dari the Fed yang selama ini menekan laju indeks.
Pada hari Rabu (18/12), kami masih belum akan meng-adjust level support dan resistance sebelumnya yakni di level support 4,102 dan level resistance di 4,282, dan tetap berada di bawah middle bollinger di 4,242. Kenaikan signifikan IHSG sebelumnya tersebut berpeluang memicu aksi profit taking di bursa. Sentimen negatif bursa global serta, posisi IDR/USD yang semakin tertekan berpeluang kembali menekan laju IHSG hari ini.
 
US Market:
Bursa saham AS berakhir di posisi lebih rendah dengan variasi kerugian moderat pada hari Selasa (17/12). Dow Jones ditutup flat -0.06% di 15,875.26, S&P 500 turun -0.31% ke 1,781.00, dan NASDAQ berakhir -0.14% di 4,023.68. Para pelaku pasar di AS masih memutuskan untuk wait-and-see menjelang pengumuman hasil rapat FOMC yang akan diumumkan esok hari, Kamis (18/12). Meskipun terdapat spekulasi pelaku pasar bahwa bisa saja taper akan dilakukan di akhir tahun 2013, namun terdapat kemungkinan bahwa hal tersebut akan ditunda hingga Maret apabila the Fed memutuskan untuk menunggu perkembangan lebih lanjut dari hasil data perekonomian AS.
 
European Market:
Indeks saham utama Eropa ditutup dengan tingkat penurunan yang cukup dalam pada penutupan Selasa (17/12) yang diakibatkan oleh aksi profit taking yang marak terjadi dari kenaikan tinggi sebelumnya. Aksi tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi para investor menjelang pengumuman FOMC meeting esok hari Kamis (18/12), ditengah-tengah rilis data makro Eropa yang secara umum membaik. (detik.com)

Magnus Capital: Indeks Menguat Terbatas

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil rebound setelah mengalami pelemahan selama 3 hari berturut turut dan ditutup menguat 56.39 poin ke level 4182.34 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4.7 triliun, Pemodal asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 73 miliar dipasar reguler.
Penguatan dipengaruhi oleh sentimen positf dari menguatnya bursa global dan regional.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah tipis -9.31 ke level 15875.26 sedangkan indeks S&P juga ditutup melemah -5.54 poin ke level 1781.00 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -5.84 poin ke level 4023.68. Investor Cenderung bersikap wait & see, menunggu hasil dari rapat FOMC yang akan diumumkan sore ini waktu AS. Beberapa pakar ekonomi menilai, dengan GDP yang direvisi naik dan perbaikan pada sektor tenaga kerja belakangan ini, mengindikasikan bahwa perekonomian AS telah berjalan pada jalur yang benar, namun The Fed diperkirakan masih akan perlu untuk mencermati data data dan Informasi lainnya.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung menguat, diperkirakan akan memberikan dampak yang positif terhadap IHSG.
IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan penguatan terbatas pada kisaran 4075-4220.Indikator Stochastic berpotensi membentuk sinyal goldencross di area oversold sementara MACD masih menurun dengan histogram negatif yang pendek. Cermati saham BEST, ICBP, ASRI, TAXI,ASII. (detik.com)

Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas

Jakarta -IHSG Ditutup di Teritori Positif. Penguatan bursa global menjadi sentimen positif bagi bursa Indonesia. IHSG ditutup menguat 56.39 poin (1.37%) di 4,182.35 Seluruh sektor menguat terutama sektor industri dasar (2.81%) dan keuangan (2.45%). Aksi beli saham-saham blue chips terjadi dengan saham BMRI, ASII, GGRM, BDMN dan BBRI menjadi market leader. Pergerakan IHSG tersebut seiring dengan pergerakan mayoritas bursa regional. Nikkei menguat 0.83%, Kospi menguat 0.23%, Strait Times menguat 0.45% dan Hang Seng melemah -0.20%. Pasar akan menantikan hasil pertemuan the Fed.
Wall Street Melemah, Pasar Menantikan Hasil FOMC Meeting. Bursa Amerika melemah dengan Dow terkoreksi -0.06%, S&P terkoreksi -0.31% dan Nasdaq terkoreksi -0.14%. Pelaku pasar memilih untuk menantikan hasil pertemuan FOMC untuk mengetahui apakah pengurangan stimulus akan dipercepat dari proyeksi awal Maret 2014 setelah sejumlah data ekonomi menunjukkan perbaikan. Rilis data inflasi menunjukkan inflasi inti sebesar 0.2% di November. Sementara itu bursa Eropa juga ditutup di teritori negatif dengan FTSE terkoreksi -0.55%, DAX terkoreksi -0.86% dan CAC 40 terkoreksi -1.24%.
Indeks Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,150—4,215). IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di IDR 4,182. Indeks juga sempat menguji resistance level 4,200 namun tampak belum mampu untuk melewatinya. RSI yang mulai bergerak meninggalkan wilayah oversold memberikan peluang bagi indeks untuk dapat melanjutkan penguatan menuju resistance level 4,215. Namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi untuk menguji support level 4,150. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Variatif Cenderung Menguat

Jakarta -Pada perdagangan kemarin (16/12) IHSG mengalami rebound setelah melemah beberapa hari terakhir. IHSG ditutup naik sebesar 1.36% ke level 4,185.34. Sentimen membaiknya sejumlah data ekonomi zona Euro seperti: Data Markit Manufacturing PMI Flash untuk zona Eropa yang di atas ekspektasi dengan menjadi 52,7 di bulan Desember serta produksi manufaktur AS naik 1,1% di bulan November mendorong IHSG untuk rebound di tengah penantian investor terhadap rapat FOMC. Semua sektor mengalami penguatan, penguatan dipimpin oleh sektor dasar industry yang melemah sebesar 2.81%. Investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp129 miliar.
Bursa AS semalam akhirnya terkoreksi setelah sebelumnya mencatatkan penguatan. Indeks Dow Jones turun tipis 0.06% di level 15,875.26, indeks S&P melemah 0.31% pada level 1,781.00, sementara indeks Nasdaq juga melemah 0.14% berada pada level 4,023.68. Rilisnya beberapa data ekonomi seperti: NAHB Housing Market Index yang naik menjadi 58 dari sebelumnya 54, defisit current account AS yang menyempit menjadi $94,84 miliar pada kuartal III 2013 belum mampu membuat bursa AS melanjutkan penguatannya.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Pagi ini rata-rata bursa Asia dibuka bervariatif. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai inverted hammer dan berada di atas area lower bolingger bands. Indikator MACD mendatar dengan histogram positif, indikator stochastic hampir membentuk golden cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4120 - 4219 resistance. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Cenderung Menguat

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 17 Desember 2013 ditutup menguat 1,37% pada level 4182. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing melakukan net sell Rp129,1 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah menjelang pengumuman akan hasil pertemuan The Fed nanti malam. Pasar cenderung bersikap wait and see menunggu hasil keputusan The Fed tersebut. Sebesar 34% ekonom yang disurvey Bloomberg memprediksi The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya pada pertemuan hari ini. Sebelumnya The Fed menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunganya mendekati nol persen selama tingkat pengangguran di atas 6% dan inflasi di bawah 2,5%. Pada bulan lalu tingkat pengangguran turun pada level 7%. Data inflasi bulan November tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya, atau 0% lebih rendah dari estimasi yang sebesar 0,1%. Sedangkan data current account balance AS pada Q3 2013 defisitnya berkurang menjadi –USD94,8B dari periode sebelumnya –USD96,6B. Sementara itu Senat AS memperoleh kemajuan mengenai persetujuan anggaran belanja dan akan melakukan voting terakhir hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung menguat. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4120 — 4250. Rekomendasi: BBCA, BMRI, LSIP, BBNI, LPCK, INDF, SMGR, AKRA, MAPI. (detik.com)

Kiwoom Securities: Minat Beli Asing Kembali Timbul

Jakarta -Mixednya bursa dunia dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG bergerak cukup positif dengan penutupan di dekat level psikologis 4,200 kemarin. Serta, mulai timbulnya minat beli asing diharapkan dapat mempertahankan tren penguatan ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed di area positif hari ini.
 
Bakrie Group – Perpisahan Bumi Plc. dengan Bakrie Group
RUPSLB Bumi Plc. di London menyetujui rencana pemisahan usaha dengan Bakrie Group dan PT Bumi Resources (BUMI). Bumi Plc. akan berganti nama menjadi Asia Resource Minerals Plc. dengan kode perdagangan LSE:ARMS. Bakrie Group, melalui PT Bakrie & Brothers (BNBR) dan Long Haul Holdings Limited, tercatat memiliki 23.8% saham Bumi Plc. Bakrie Group akan membeli saham BUMI yang dimiliki Bumi Plc. senilai US$ 501 Juta. Selanjutnya, Bakrie Group akan menjual 23.8% kepemilikan Bumi Plc. kepada Ravenwood Pte. Ltd. (anak perusahaan Samin Tan) senilai US$ 223 Juta. Seluruh rangkaian transaksi diharapkan selesai pada akhir Januari 2014.
 
CKRA – Akuisisi perusahaan perdagangan komoditas
PT Cakra Mineral (CKRA) mengakuisisi perusahaan perdagangan komoditas mineral di Indonesia, Dunestone Development SA. CKRA membeli 100% saham Dunestone senilai Rp 579 Miliar. Dana akuisisi berasal dari kas perusahaan hasil penjualan anak usaha, PT Horizon Agri Industry dan PT Rajawali Agro Andalan Nusantara senilai Rp 749 Miliar. Perjanjian jual beli saham telah dilaksanakan pada 12 Desember 2013.
 
META – Akuisisi perusahaan menara
PT Nusantara Infrastructure (META) mengembangkan bisnis ke menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Telekom Infranusantara, akan mengakuisisi PT Tara Cell Intrabuana (TowerCo), sebuah perusahaan menara telekomunikasi dengan total nilai transaksi mencapai Rp 598 Miliar. PT Tara Telco Indonesia yang merupakan pengendali TowerCo akan melepas kepemilikan melalui penerbitan saham baru dan Telekom Infranusatara akan menyerap saham TowerCo sejumlah 705.68 juta saham dengan target penyelesaian transaksi pada 15 Januari 2014. TowerCo merupakan perusahaan menara telekomunikasi independen yang memiliki dan mengoperasikan menara serta fasilitas pendukung lainnya di Sumatra, Jawa dan Pulau Batam.
 
PBRX – Rencana rights issue
PT Pan Brothers (PBRX) berencana menerbitkan 3.39 miliar lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 300 per lembar. Rasio rights issue ditetapkan sebesar 10:11 sehingga potensi dilusi mencapai 52.38%. PT Trisetijo Manunggal Utama bertindak sebagai standby buyer. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB dan pernyataan efektif yang dijadwalkan pada 20 Desember. Apabila berjalan sesuai rencana cum rights ditetapkan pada 2 Januari 2014. Dari target perolehan dana rights issue sebesar Rp 1 Triliun, sekitar 60% diantaranya dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi anak perusahaan, 30% untuk investasi sektor hulu dan hilir, dan 10% sisanya untuk mendukung modal kerja. (detik.com)

Trust Securities: Laju IHSG Variatif, Menguat Terbatas

Jakarta - Imbas menghijaunya laju bursa saham AS seiring dengan rilis kenaikan nonfarm productivity, NY empire state manufacturing, dan industrial production nya memberikan sentimen positif bagi sebagian besar laju bursa saham Asia, termasuk IHSG. Pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk kembali bertransaksi. Terlihat saham-saham big caps yang sebelumnya mengalami pelemahan mulai berbalik diburu dan beranjak ke zona hijau. Rupiah yang sempat bergerak menguat memberikan tambahan sentimen positif meskipun secara intraday perdagangan laju IHSG bergerak sideways. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4196,66 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4147,91 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4182,35. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Rabu (18/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4125-4155 dan resistance 4175-4206. Berpola menyerupai ladder bottom di atas lower bollinger bands (LBB). MACD masih menurun dengan histogram negatif yang lebih pendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal meski terbatas. Laju IHSG berhasil melewati target resisten (4145-4165). Meski bergerak positif namun, tetap saja IHSG masih dalam tren pelemahannya. Laju IHSG masih akan variatif menguat terbatas. Akan tetapi, laju penguatan tersebut dapat berubah bila IHSG juga ikut bersikap antisipasi jelang rapat FOMC. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Pasar Siap Rebound Lagi

Jakarta - Pasar saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah melemah, jelang pengumuman kebijakan stimulus oleh The Fed. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah -0,06% ke level 15.874,55, sementara S&P 500 juga turun sebesar -0,31% ke posisi 1.780,97. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik sebesar +0,18% ke 15.306,95. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan juga dibuka menguat +0,13% ke 1.968,32. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil menguat +0,10% ke level US$97,32 per barel. Sedangkan harga emas Comex naik +0,23% ke posisi US$1.232,90 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperbesar nilai Bilateral Swap Arrangement (BSA) dengan Bank of Japan (BoJ) dan menandatangani perjanjian ASEAN Swap Arrangement, BSA dengan China dan Korea Selatan serta menyiapkan dana siaga demi mengantisipasi gejolak ekonomi global.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melanjutkan program pemudahan pembelian kembali saham (buyback) bagi perusahaan tercatat (emiten) yang nilai sahamnya turun drastis. Langkah ini diambil demi mengantisipasi kejatuhan harga saham, yang nantinya akan berimbas pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak mixed hari ini sebelum melanjutkan rebound untuk menguji resistance falling wedges pattern di 4.250. Kisaran IHSG akan berada dalam support 4.155 dan resistance 4.200. IHSG terlihat sudah menyelesaikan sub wave C dalam corrective wave 4. (detik.com)

Pemerintah Cicil Utang Rp 241 Triliun Dalam 11 Bulan

Jakarta - Hingga November 2013, total utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.354,54 triliun dengan rasio 28,5% terhadap PDB. Berapa cicilan pokok dan bunga utang pada Januari-November 2013?
Dikutip dari data Kementerian Keuangan, Rabu (18/12/2013), jumlah cicilan utang yang dibayar pemerintah baik pokok atau bunganya selama 11 bulan di 2013 ini adalah Rp 241,627 triliun atau 80,62% dari target cicilan utang yang akan dibayar pemerintah tahun ini.
Rinciannya, untuk cicilan pokok utang Januari-November 2013 mencapai Rp 138,421 triliun, sementara cicilan bunga utangnya mencapai Rp 103,207 triliun.
Untuk cicilan pokok tersebut, terdiri dari cicilan pokok utang luar negeri Rp 47,982 triliun, cicilan pokok utang dalam negeri Rp 71 miliar, dan cicilan pokok surat utang negara (obligasi) Rp 90,438 triliun.
Sementara untuk cicilan bunga terdiri dari cicilan bunga utang luar negeri Rp 11,523 triliun, cicilan bunga utang dalam negeri Rp 86 miliar, dan cicilan bunga surat utang Rp 91,598 triliun. (detik.com)

Saham Perdana Sido Muncul Tembus Rp 720, Menanjak 24%

Jakarta -Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada perdagangan perdananya dibuka menguat di level Rp 660 per saham dari penawaran harga pada saat Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 580 per saham.
Saham ini sempat menyentuh level tertinggi di angka Rp 720 per saham dan level terendahnya di angka Rp 640 per saham. Saham ini ditransaksikan sebanyak 227 kali dengan volume 31 ribu lot dengan nilai transaksi Rp 10 miliar.
"Ini adalah awal yang baik. Kami akan transparan. Sayang sekali saya tidak bisa menghadirkan ibu saya dalam pencatatan saham ini yang merupakan pemegang saham terbesar. Tanpa dia tidak akan seperti ini," kata Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat sambil menangis saat acara pencatatan saham perdananya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Pemilik merek jamu Sido Muncul ini mencatatkan sahamnya di BEI hingga 15 miliar. Sementara yang dilepas ke publik sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan harga saham Rp 580 per saham, total dana segar yang berhasil diraih sebesar Rp 870 miliar. Dana hasil Initial Public Offering (IPO) akan digunakan untuk modal kerja, investasi, dan pengembangan sistem teknologi dan informasi (TI).
Rinciannya, sekitar 56% dana hasil IPO ini akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja, sebanyak 42% untuk investasi, dan 2% sisanya untuk pengembangan sistem IT.
Sebagian dana yang sudah dialokasikan untuk investasi akan dipakai untuk membeli tanah sekitar 10 hektar di Semarang. Di tanah barunya itu perseroan akan membangun pabrik baru untuk memproduksi produk Tolak Angin.
Dana investasi juga akan digunakan anak usaha perseroan, PT Muncul Mekar, untuk membeli tanah 18.000 meter persergi untuk membangun gudang barang jadi, dan sisanya untuk membeli mesin produksi oleh PT Semarang Herbal Indo Plant.
Perusahaan ini akan menjadi emiten ke-31 alias terakhir yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini.
 
Berikut 30 emiten yang sudah masuk bursa: PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). (detik.com)

IHSG Menguat 8 Poin, Balik Lagi ke 4.200

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan kemarin dengan naik 8 poin. Investor masih terus berburu saham-saham unggulan yang harganya masih murah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di Rp 12.140 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.125 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 8,965 poin (0,21%) ke level 4.191,311. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,307 poin (0,33%) ke level 695,959.
Mengawali perdagangan, Rabu (18/12/2013), IHSG dibuka bertambah 7,300 poin (0,17%) ke level 4.189,646. Indeks LQ45 dibuka tumbuh 2,107 poin (0,30%) ke level 695,759.
Investor dalam negeri tidak terlalu kena pengaruh dari pertemuan The Fed yang sedang menentukan nasib stimulus moneter di AS. Pelaku pasar masih lanjut berburu saham-saham murah.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 19,160 poin (0,46%) ke level 4.201,506. Sementara Indeks LQ45 menanjak 4,193 poin (0,60%) ke level 697,845.
Kemarin IHSG berhasil rebound 56 setelah kemarin jatuh cukup dalam. Aksi beli di saham-saham unggulan mendorong indeks menguat tapi belum bisa balik ke 4.200.
Semalam Wall Street ditutup melemah jelang hari terakhir pertemuan The Federal Reserve yang berakhir Rabu waktu setempat. Kebijakan terakhir bank sentral AS ini di 2013 sangat ditunggu-tunggu investor.
Bursa-bursa di Asia rata-rata pagi ini dibuka menguat. Hanya bursa Singapura yang masih ketinggalan di zona merah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks KOSPI menguat 4,62 poin (0,24%) ke level 1.970,36. 
  • Indeks Hang Seng naik tipis 9,88 poin (0,04%) ke level 23.079,11. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 189,18 poin (1,24%) ke level 15.467,81. 
  • Indeks Straits Times naik 3,30 poin (0,11%) ke level 3.064,27. 
sumber: detik.com

Harga Emas Dunia Naik Tipis Setelah Jatuh Cukup Dalam

Jakarta -Harga emas dunia kembali menguat setelah jatuh cukup dalam di beberapa hari kemarin. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi tingginya permintaan akibat rencana pertemuan pejabat bank sentral AS, The Fed.
Pertemuan pejabat The Fed tersebut untuk memutuskan apakah bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya. Hal ini membuat pergerakan dolar tak jelas dan membuat emas dilirik.
Mengutip data Reuters, Rabu (18/12/20213), pasar spot emas naik tipis 0,3% menjadi US$ 1.233,50 per ounce setelah turun hampir 1% secara berturut-turut dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya The Fed menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunganya mendekati nol persen selama tingkat pengangguran di atas 6% dan inflasi di bawah 2,5%. Dengan rencana tersebut dolar bakal kembali melemah.
Investor masih memilih emas untuk investasi lindung nilai (hedging) melawan inflasi. (detik.com)

Laju IHSG Bisa Terhambat Wall Street

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil rebound 56 setelah kemarin jatuh cukup dalam. Aksi beli di saham-saham unggulan mendorong indeks menguat tapi belum bisa balik ke 4.200.
Menutup perdagangan, Selasa (17/12/2013), IHSG melonjak 56,390 poin (1,37%) ke level 4.182,346. Sementara Indeks LQ45 melompat 12,674 poin (1,86%) ke level 693,652.
Wall Street ditutup melemah jelang hari terakhir pertemuan The Federal Reserve yang berakhir Rabu waktu setempat. Kebijakan terakhir bank sentral AS ini di 2013 sangat ditunggu-tunggu investor.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average menipis 9,31 poin (0,06%) ke level 15,875.26. Indeks S&P 500 berkurang 5,54 poin (0,31%) ke level 1.781,00, sementara Indeks Komposit Nasdaq turun 5,84 poin (0,14%) ke level 4.023,68.
Hari ini laju IHSG diperkirakan akan sedikit terhambat oleh jatuhnya Wall Street semalam yang menunggu keputusan The Fed. Sentimen positif dari bursa Asia bisa membuat indeks bertahan di zona hijau.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 189,18 poin (1,24%) ke level 15.467,81. 
  • Indeks KOSPI naik 4,62 poin (0,24%) ke level 1.970,36. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Semesta Indovest
Bursa AS melemah tipis pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 9,31 poin atau 0,06%, S&P 500 turun 0,31%, dan Nasdaq turun 0,14%. Investor masih wait and see jelang pengumuman hasil sidang the Fed pada Rabu ini waktu setempat yang akan menentukan apakah tapering stimulus dilakukan atau belum, sehingga pelaku pasar cenderung menahan posisi. Dari data ekonomi, core inflasi naik 0,2% pada November.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas aksi profit taking investor jelang pengumuman sidang the Fed. Sementara itu, data inflasi eropa juga meningkat 0,9% pada November, masih dibawah ekspektasi ekonom. Indeks FTSE turun 0,55%, CAC turun 1,24%, DAX turun 0,86%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed akibat minimnya katalis penggerak indeks dan minat beli terlihat tidak kuat menahan aksi profit taking di sejumlah saham-saham unggulan. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ADRO, LPKR, BEST, LSIP, BWPT.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +56.39 poin (+1.37%) ke 4,182.35 dengan jumlah transaksi sebanyak 15 juta lot atau setara dengan Rp4.7 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.71%), sektor basic-industries (+2.81%), sektor construction and property (+1.43%), sektor consumer goods (+1.48%), sektor finance (+2.45%), sektor infrastructure (+0.11%), sektor mining (+1.01%), sektor misc-industries (+1.46%), dan sektor trade (+0.13%).
Tercatat sebanyak 175 saham mengalami penguatan, 80 saham mengalami penurunan, 98 saham tidak mengalami perubahan dan 136 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BMRI (+4.67%), ASII (+1.64%), GGRM (+5.18%), BDMN (+11.27%), dan BBRI (+2.21%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. TLKM (-1.20%), MNCN (-2.97%), AMRT (-2.17%), SCMA (-0.96%), dan TBIG (-0.86%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp73 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, KLBF, BBNI, LPKR, dan ICBP. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12,125 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin masih berada di area support 4,072 dan 4,191 namun mengalami teknikal rebound seperti perkiraan kami kemarin. Kenaikan kemarin sebesar 1.3%, menutupi penurunan sehari sebelumnya, volume perdagangan kemarin lebih tinggi dari hari sebelumnya, sehingga memberikan efek positif pada IHSG, Support IHSG di 4,072 dan resistance di 4,287, MACD, stochastic dan PSAR masih berada di negative area, namun mempunyai potensi goldencross. Untuk perdagangan hari ini kami melihat peluang kenaikan berlanjut dengan rekomendasi trading buy. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: ASII, GGRM, MAIN. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Minim Katalis Penggerak

Jakarta -Bursa AS melemah tipis pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 9,31 poin atau 0,06%, S&P 500 turun 0,31%, dan Nasdaq turun 0,14%. Investor masih wait and see jelang pengumuman hasil sidang the Fed pada Rabu ini waktu setempat yang akan menentukan apakah tapering stimulus dilakukan atau belum, sehingga pelaku pasar cenderung menahan posisi. Dari data ekonomi, core inflasi naik 0,2% pada November.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas aksi profit taking investor jelang pengumuman sidang the Fed. Sementara itu, data inflasi eropa juga meningkat 0,9% pada November, masih dibawah ekspektasi ekonom. Indeks FTSE turun 0,55%, CAC turun 1,24%, DAX turun 0,86%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed akibat minimnya katalis penggerak indeks dan minat beli terlihat tidak kuat menahan aksi profit taking di sejumlah saham-saham unggulan. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ADRO, LPKR, BEST, LSIP, BWPT. (detik.com)

Wall Street Jatuh Menanti Hasil Pertemuan The Fed

New York -Saham-saham di Wall Street ditutup melemah jelang hari terakhir pertemuan The Federal Reserve yang berakhir Rabu waktu setempat. Kebijakan terakhir bank sentral AS ini di 2013 sangat ditunggu-tunggu investor.
"Pada dasarnya investor masih menunggu. Kemarin ada reli karena sudah jenuh jual, nah sekarang ini investor tidak mau mengejar reli itu karena takut The Fed akan membuat pasar balik arah," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi dari S&P Capital IQ dikutip AFP, Rabu (18/12/2013).
Komite PAsar Terbuka The Fed sudah melakukan pertamuan dua hari sejak Selasa kemarin. Pertemuan ini akan membahas situasi ekonomi AS terkini dan hubungannya dengan pecabutan program stimulus pembelian obligasi US$ 85 miliar per bulan.
Para analis menilai stimulus ini akan tetap diberikan, tapi nilainya akan dikurangi sekitar US$ 10 miliar. Pasalnya data ekonomi yang beredar belum menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average menipis 9,31 poin (0,06%) ke level 15,875.26. Indeks S&P 500 berkurang 5,54 poin (0,31%) ke level 1.781,00, sementara Indeks Komposit Nasdaq turun 5,84 poin (0,14%) ke level 4.023,68. (detik.com)

Sido Muncul Jadi Perusahaan Terakhir Melantai di Bursa 2013

Jakarta - Pemilik merek jamu Sido Muncul, PT Industri Jamu dan Farmasi Tbk (SIDO) akan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (18/12/2013). Perusahaan ini akan menjadi emiten ke-31 alias terakhir yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini.
Jumlah saham yang dicatatkan mencapai 15 miliar. Sementara yang dilepas ke publik sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga saham perdana dipatok Rp 580 per saham dengan harga nominal sebesar Rp 100 per saham. Total dana segar yang berhasil diraih sebesar Rp 870 miliar.
Berdasarkan catatan detikFinance, dana hasil Initial Public Offering (IPO) akan digunakan untuk modal kerja, investasi, dan pengembangan sistem teknologi dan informasi (TI).
Rinciannya, sekitar 56% dana hasil IPO ini akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja, sebanyak 42% untuk investasi, dan 2% sisanya untuk pengembangan sistem IT.
Sebagian dana yang sudah dialokasikan untuk investasi akan dipakai untuk membeli tanah sekitar 10 hektar di Semarang. Di tanah barunya itu perseroan akan membangun pabrik baru untuk memproduksi produk Tolak Angin.
Dana investasi juga akan digunakan anak usaha perseroan, PT Muncul Mekar, untuk membeli tanah 18.000 meter persergi untuk membangun gudang barang jadi, dan sisanya untuk membeli mesin produksi oleh PT Semarang Herbal Indo Plant.
Berikut 30 emiten yang sudah masuk bursa: PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). (detik.com)

Makin Tinggi, Utang Pemerintah RI Saat Ini Rp 2,354 Triliun

Jakarta -Hingga November 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.354,54 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 77,6 triliun dibandingkan dengan posisi Oktober 2013 yang sebesar Rp 2,276,98 triliun.
Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012 yang sebesar Rp 1.977,71 triliun, utang pemerintah di November 2013 naik cukup tinggi. Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 28,5% hingga November 2013.
Jumlah utang pemerintah dengan denominasi dolar AS hingga November 2013 mencapai US$ 196,59 miliar. Turun dibandingkan utang di akhir 2012 yang mencapai US$ 204,52 miliar. Namun karena nilai tukar rupiah yang melemah, total utang pemerintah dalam rupiah menjadi besar.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Rabu (18/12/2013).
Utang pemerintah di November 2013 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 690,92 triliun, naik dibanding akhir 2012 Rp 614,61 triliun. Kemudian berupa surat berharga Rp 1.663,61 triliun, naik dibanding akhir 2012 yang sebesar Rp 1.361,1 triliun.
Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 8.241,9 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga akhir Oktober 2013 sebesar 28,5%.
 
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga November 2013 adalah:
  • Bilateral: Rp 384,09 triliun
  • Multilateral: Rp 269,56 triliun
  • Komersial: Rp 34,99 triliun
  • Supplier: Rp 350 miliar
  • Pinjaman dalam negeri: Rp 1,94 triliun
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:
  • Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
  • Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
  • Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
  • Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
  • Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
  • Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
  • Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
  • Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
  • Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
  • Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
  • Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
  • Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
  • Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
  • November 2013: Rp 2.354,54 triliun (27,6%)
Tahun ini pemerintah berencana menarik utang baru senilai Rp 215,4 triliun untuk menutupi defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp 224,2 triliun.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal mengurangi proyek-proyek yang menggunakan utang luar negeri. (detik.com)

Prediksi IHSG: Mungkinkah Penguatan Masih Berlanjut?

liputan6.com, Jakarta: Imbas menghijaunya laju bursa saham AS seiring dengan sejumlah rilis data-data positif memberikan angin segar bagi sebagian besar laju bursa saham Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk kembali bertransaksi terlihat dari saham-saham berkapitalisasi besar yang sebelumnya mengalami pelemahan mulai berbalik diburu dan beranjak ke zona hijau.
Kurs rupiah yang sempat bergerak menguat memberikan tambahan sentimen positif meskipun secara intraday perdagangan laju IHSG bergerak sideways.
Ulasan pasar saham dari PT Trust Securities, Rabu (18/12/2013) melaporkan laju bursa saham Asia kemarin mulai variatif terlihat dari indeks utama Nikkei dan Hang Seng yang bergerak positif setelah merespon kenaikan laju bursa saham AS sebelumnya. Di sisi lain, membaiknya ekonomi AS yang ditunjukkan oleh data-data ekonominya ditanggapi positif pelaku pasar bursa saham Asia karena dipersepsikan dapat meningkatkan permintaan yang nantinya berhubungan dengan potensi kenaikan ekspor dari Asia.
"Akan tetapi, laju bursa saham China memerah seiring melemahnya saham-saham properti dan konsumer; serta menanggapi negatif pelaku pasar terhadap Konferensi Pemerintah China yang belum jelas menyampaikan target pertumbuhan ekonomi di tahun depan," ujar Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada.
Dari kawasan Eropa, indeks bursa saham justru kembali melemah pasca rilis kenaikan data-data indeks manufaktur di berbagai wilayah yang membuat pasar saham Eropa rebound pada sehari sebelumnya. Saat ini laju bursa saham Eropa kembali melemah seiring sikap pelaku pasar yang menahan diri antisipasi jelang dimulainya rapat FOMC.
Pada perdagangan kali ini, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.125-4.155 dan resistance 4.175-4.206. Pola teknikal indeks menyerupai ladder bottom di atas lower bollinger bands (LBB). MACD masih menurun dengan histogram negatif yang lebih pendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal meski terbatas.
"Laju IHSG berhasil melewati target resisten (4145-4165). Meski bergerak positif namun, tetap saja IHSG masih dalam tren pelemahannya," kata Reza.
Laju IHSG, lanjut Reza, kemungkinan masih akan variatif menguat terbatas. Akan tetapi, laju penguatan tersebut dapat berubah bila IHSG juga ikut bersikap antisipasi jelang rapat FOMC.
 
Untuk perdagangan kali ini, saham-saham yang layak jadi pertimbangan antara lain:
  1. ICBP, dengan posisi support 9800-9950 dan resistance 10100-10250, trading buy selama naik 10000
  2. BBNI, dengan posisi support 3800-3850 dan resistance 3950-4000, trading buy selama naik 3875
  3. SMGR, dengan posisi support 12800-13100 dan resistance 13300-13450, trading buy selama naik 13100
  4. ITMG, dengan posisi support 27400-27650 dan resistance 28000-28550, trading buy selama naik 27800
  5. KLBF, 1180-1260, trading buy selama naik 1190
  6. BMRI, 7500-7950, trading buy selama naik 7800
  7. BDMN, 3575-4025, trading sell jika 3900 gagal bertahan
  8. TAXI, 1460-1540, trading buy selama naik 1490
  9. CNKO, 255-290, trading buy selama naik 260.