korea by dewanti

Thursday, April 10, 2014

Marak Aksi Jual Pasca Pemilu, IHSG Menukik Tajam 155 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik tajam 155 poin akibat maraknya aksi jual pasca pemilu kemarin. Dana asing kembali mengalir deras keluar lantai bursa.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.330 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.290 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG anjlok 92,091 poin (1,87%) ke level 4.829,313 pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin. Hasil hitung cepat alias quick count memberikan ketidakpastian situasi di pasar.
Aksi jual langsung ramai terjadi sejak pembukaan perdagangan. Tak satu pun partai yang mendapat suara mayoritas membuat pelaku pasar khawatir akan adanya pemerintah koalisi yang bisa menimbulkan ketidakpastian.
Pasalnya pelaku pasar berharap banyak Joko Widodo (Jokowi) bisa mulus menjadi calon presiden RI. Tapi syaratnya partai pengusungnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus memperoleh suara mayoritas.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terjun 156,743 poin (3,18%) ke level 4.764,661 terkena maraknya aksi jual. Transaksi hari ini sangat ramai mencapai Rp 6 triliun hanya dalam setengah hari.
Aksi jual dilakukan oleh seluruh investor, baik lokal maupun asing. Indeks menukik tajam sampai ke posisi terendahnya hari ini di 4.739,792. (detik.com)

Setoran Dividen 141 BUMN Hanya 96,25% dari Target Rp40 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan setoran dividen perusahaan pelat merah tidak akan mencapai target yang ditetapkan dalam anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2014 sebesar Rp40 triliun.
Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin menuturkan setoran dividen tahun buku 2013 yang mampu diberikan oleh 141 perusahaan negara maksimal di kisaran Rp37,5 triliun hingga Rp38,5 triliun atau 93,75%-96,25% dari target Rp40 triliun.
"Angka ini sudah final dan tidak bisa digenjot lagi," katanya usai menggelar rapat pimpinan di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), Kamis (10/4/2014).
Hal itu disebabkan kondisi sejumlah BUMN sedang menunjukkan penurunan kinerja, seperti BUMN sektor tambang, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan sejumlah BUMN lain.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN akan membahas usulan penurunan dividen tersebut dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
"Dalam APBN 2014, dividen BUMN ditargetkan Rp40 triliun. Nanti, ada APBN-P lalu akan kami sampaikan ke DPR," tuturnya.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro menambahkan pihaknya memilih pasrah dan meminta kepada DPR untuk mengurangi setoran dividen BUMN dalam APBN-P 2014.
"Nanti ya, itu akan dibahas di APBN-P. Tunggu saja," tuturnya.

Matahari Putra Prima Siapkan Dividen Rp1 T

INILAHCOM, Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan membagikan dividen tahun 2013 kepada pemegang saham sebesar Rp1 triliun.
Direktur Komunikasi Perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk, Danny Konjongian mengatakan, pemegang saham menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp186 per saham.
"Dividen ini, memakili rasio pembayaran dividen 45 persen dari akumulasi laba ditahan perseroan sebesar Rp2,2 triliun di akhir 2013," kata Danny dalam paparan publik perseroan, Kamis (10/4/2014).
Menurut Danny, akumulasi laba ditahan tersebut juga termasuk laba bersih setelah pajak perseroan sebesar Rp445 miliar pada 2013. "Sementara untuk dana cadangan perseroan, sebesar Rp2 miliar dan Rp1,2 triliun dibukan sebagai saldo akumulasi laba dalam perseroan," tutur Danny.
Mengenai pembayaran dividen, kata Danny, akan disampaikan kembali melalui media massa cetak. "Kita akan beri tahun tanggal pembayaran dan tata caranya di media massa," ucap dia.

Multipolar Bagikan Dividen Rp3 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp3 miliar.
Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk, Wahyudi Chandra mengatakan, perseroan membagikan deviden sekitar 5,29% dari total laba bersih perseroan 2013 sebesar Rp56,7 miliar.
"Dividen sebesar Rp3 miliar atau sekitar Rp1,60 per saham yang akan dibagikan atas 1,875 miliar," kata Wahyudi di Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Menurut Wahyudi, sisa dari laba bersih sebesar Rp53,7 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha. "Sisanya akan untuk pengembangan usaha seperti pembangunan data center. Ini yang akan kami kembangkan," ucap dia.

Bank Asing Ini Sebut Jokowi Effect Belum Ampuh

Jakarta - Hasil penghitungan kepercayaan konsumen Indonesia oleh ANZ-Roy Morgan turun 1,9 poin menjadi 150,6 poin di Maret 2014. Kepercayaan konsumen ini masih akan turun karena ketidakpastian hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin.
Pada Maret lalu, terjadi 'Jokowi Effect' yaitu sentimen yang muncul setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendeklarasikan dirinya jadi calon presiden di Pemilu Presiden Juli mendatang.
Mengutip hasil survei ANZ-Roy Morgan, 'Jokowi Effect' mungkin tidak sepenuhnya tertangkap karena konfirmasi mengenai pencalonannya baru diumumkan pada pertengahan bulan Maret, tepatnya tanggal 14 Maret.
"Ketidakpastian mengenai pencalonannya mungkin saja menyebabkan turunnya sentimen, terutama daerah pedesaan di awal bulan," kata ANZ Chief Economist Asia-Pacific, Glenn Maguire, dalam hasil risetnya, Kamis (10/4/2014).
Di bulan Maret, 79% dari masyarakat Indonesia (turun 3% dari bulan Februari) memperkirakan bahwa Indonesia secara keseluruhan akan mengalami masa yang baik secara finansial selama jangka waktu 12 bulan ke depan dan 20% (naik 3%) menyatakan akan mengalami masa yang buruk.
Selain itu, 88% (turun 2%) dari masyarakat memperkirakan bahwa Indonesia akan terus mengalami masa yang baik secara ekonomi selama 5 tahun ke depan dibandingkan 12% (naik 2%) yang memperkirakan akan mengalami masa yang buruk.
"Sentimen adalah salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan pengeluaran jangka pendek di ekonomi mana pun; juga bisa merupakan yang paling mudah bergolak. Sangat menarik bahwa keyakinan konsumen Indonesia turun di bulan sebelum akan diadakannya pemilu yang telah dinanti-nanti, di mana tampaknya telah muncul seorang kandidat terdepan," ujarnya.
Ia menambahkan, kenyataan bahwa turunnya index ini disebabkan persepsi net mengenai apakah Indonesia akan mengalami masa yang baik selama 5 tahun ke depan, periode yang bertepatan dengan siklus pemilu, menunjukkan bahwa ketidakpastian yang berkaitan dengan pemilu mungkin menyebabkan turunnya sentimen di bulan tersebut.
"Walaupun keyakinan konsumen turun di bulan Maret 2014 namun tetap tinggi dan membaik dibandingkan setahun yang lalu. Index keseluruhan tetap di atas rata-rata jangka panjang, menunjukkan bahwa pembelanjaan secara menyeluruh akan tetap tinggi," ujarnya.
Mengenai keuangan pribadi, kini 44% masyarakat (naik 2%) menyatakan bahwa keuangan keluarga mereka kini lebih baik dari setahun yang lalu dibandingkan 12% (tidak berubah) yang menyatakan keuangan keluarga lebih buruk dari setahun yang lalu.
Sedangkan 71% masyarakat (tidak berubah) memperkirakan keadaan keuangan keluarga mereka akan lebih baik di waktu yang sama tahun depan, dibandingkan hanya 4% (turun 1%) yang memperkirakan akan lebih buruk. (detik.com)

Jokowi Tak Aman, Ekonom Takut Pemerintahan Baru Berjalan Lamban

Jakarta -Pasar langsung merespon negatif usai pengumuman hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin. Tak ada pemenang mayoritas dalam pemilu tersebut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah merosot menanggapi hal itu.
Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan punya tanggapan soal kondisi market saat ini. Menurutnya, ekspektasi pasar terhadap perolehan suara partai yang mengusung Joko Widodo menjadi Calon Presiden 2014 yaitu PDIP meleset dari harapan.
"Survei menunjukkan popularitas Jokowi di atas 30% bahkan ada yang di atas 40%. Sehingga PDIP menargetkan bisa memperoleh suara 25-27% di Pileg, tapi ternyata meleset hanya dapat 19% saja, artinya ini harus ada koalisi," terang Fauzi saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Dia menjelaskan, dengan tidak tercapainya perolehan suara mayoritas, otomatis perlu adanya koalisi dengan menggandeng partai lain untuk bisa menghantarkan Jokowi menjadi orang nomor satu di republik ini.
Namun, pemerintahan hasil koalisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada hasil kebijakan yang akan dibentuk pemerintahan mendatang.
"Dengan pemerintahan koalisi ini dikhawatirkan pemerintah yang akan datang pergerakannya akan lamban seperti pemerintahan saat ini. Kalau banyak koalisi akan banyak kebijakan, ini tidak efektif," terang dia.
Lebih jauh Fauzi menjelaskan, kalau pun harus koalisi, partai yang diusung harus sesuai dengan visi misi PDIP. Setidaknya, partai-partai sekuler diharapkan bisa ikut mendampingi Jokowi maju sebagai capres di tahun ini.
"Tapi kalau pun harus koalisi, harus melihat dengan siapa dan dari partai mana. Kemungkinan bisa dengan partai sekuler seperti Gerindra, Golkar, Hanura, PKB walaupun latar belakangnya agama tapi dia lebih sekuler, tapi dengan Demokrat sepertinya agak sulit," kata dia.
Namun, hal ini juga belum bisa menjadi hal yang pasti. Pasalnya, setiap partai tentu memiliki kepentingan masing-masing dalam pemerintahan.
"Ini masih tidak pasti. Pergerakan IHSG bisa lebih terpuruk dari rupiah. Soalnya investor berasumsi jika PDIP bisa mayoritas. Tapi euforia pemilu hanya temporer saja. Asing juga pro ke Jokowi, media nasional dan internasional juga pro Jokowi. Akhir tahun IHSG masih bisa di kisaran 5.200-5.300," tutupnya. (detik.com)

Koalisi Partai Bakal Tentukan Situasi Pasar Modal

Jakarta -Situasi di pasar modal dalam negeri hari ini diwarnai sentimen investor asing yang berkaburan dari lantai bursa. Investor masih akan memantau situasi politik Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing mengatakan, investor akan menunggu koalisi yang terbentuk untuk menentukan investasi ke depan.
"Investor menunggu koalisi yang solid, peta dari koalisi legislatif untuk mendukung pemerintahan yang akan datang," katanya kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).
Maka dari itu, wajar jika terjadi aksi jual besar-besar di lantai bursa hari ini. Investor asing saja sampai melarikan dananya sebesar Rp 1 triliun keluar dari lantai bursa sampai siang ini.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun 156,743 poin (3,18%) ke level 4.764,661. Sementara Indeks LQ45 menukik 33,002 poin (3,95%) ke level 802,901.
IHSG anjlok sangat dalam terkena maraknya aksi jual yang dilakukan seluruh investor. Transaksi hari ini sangat ramai mencapai Rp 6 triliun hanya dalam setengah hari.
"Market drop memang karena ekspektasi pasar terhadap hasil pemilu tidak tercapai," jelasnya.  (detik.com)

IHSG Anjlok, Wamenkeu: Future Masih Belum Pasti

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas sehari setelah agenda Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif. Hasil pemilu ternyata tidak sesuai prediksi pasar sehingga investor asing melarikan dananya keluar lantai bursa.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan apa yang terjadi dengan kondisi pasar saham pasca pemilu legislatif adalah bagian dari spekulasi. Pelaku pasar melihat kondisi kedepannya itu sesuai dengan espektasi.
"Wajar dong namanya kan semua kalau pasar saham itu kan spekulasi. Melihat pada future. Dia (pasar) memperkirakan future barangkali bagi dia futurenya mungkin belum jelek, tapi kurang pasti," ungkap Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Sehingga para pelaku pasar tersebut lebih banyak menahan aliran modalnya. Bahkan tidak sedikit juga yang menarik keluar. Akan tetapi, Bambang optimis bila kepastian itu sudah muncul indeks saham akan kembali hijau.
"Jadi dia (pasar) merasa tahan dulu. kalau kondisi pasti, dia masuk lagi," sebutnya.
Menurutnya, pasar akan selalu merespon setiap apa kondisi internal dalam negeri yang terjadi. Untuk saat ini, seperti itulah cara pasar saham merespon hasil dari pemilu.
"Pokoknya itu persepsi pasar terhadap hasil pemilu," ujar Bambang.
Hingga pukul 11.00 waktu JAST pada perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG jatuh 155,745 poin (3,16%) ke level 4.765,192. Sedangkan Indeks LQ45 33,210 poin (3,97%) ke level 802,554.
"Kemungkinan terciptanya pemerintahan yang solid menjadi keraguan di mata investor," kata Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).
Pasalnya, investor berharap banyak ada partai yang bisa memenangkan suara mayoritas 20%, sehingga bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa diganggu partai lain.
Apalagi jika partai tersebut seusai dengan harapan pelaku pasar modal, baik lokal maupun asing, yaitu calon yang pernah menggegerkan bursa dengan lonjakan lebih dari 3% dalam sehari saat mendeklarasikan dirinya maju ke Pemilu Presiden Juli mendatang.
Pardomuan menambahkan, saat ini investor memilih keluar sejenak dari lantai bursa. Investor bisa masuk kembali tanam saham di pasar modal setelah situasi lebih jelas.
"Investor akan menunggu koalisi yang terbentuk untuk menentukan investasi ke depannya," jelasnya. (detik.com)

Blitzmegaplex Buka Bioskop Baru di Bandung, Yogyakarta, dan Balikpapan

Jakarta -PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) bakal membangun 7 bioskop Blitzmegaplex di Bogor, Bandung, Karawang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Balikpapan.
Dari target 7 bioskop yang akan dibangun, setidaknya 3 bioskop baru akan hadir pada tahun ini yang berlokasi di Bandung, Yogyakarta, dan Balikpapan.
"Balikpapan sudah mulai dibuka, tapi untuk Bandung dan Yogyakarta semester kedua akan dibangun. Kita melihat perkembangan bioskop dari tahun ke tahun sangat bagus. Kita lihat pengembangan dari mulai 3 bioskop, lalu 7 bioskop, dan menjadi 10 bioskop, ini akan terus berkembang," kata Direktur Utama Blitz Bernard Kent Sondakh saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Bernard mengatakan, perkembangan industri perfilman di Indonesia terus tumbuh. Dengan melihat faktor tersebut, perseroan akan terus membangun banyak bioskop baru di wilayah Indonesia dan memanjakan agar sutradara film terus menghasilkan film-film yang berkualitas.
"Tahun ini ada tiga bioskop, sisanya empat bioskop akan dibangun akhir tahun 2015 atau awal 2016 seperti yang di Bogor. Saat ini kita sudah miliki sekitar 10 bioskop," kata dia.
Bernard menyebutkan, pembangunan untuk satu bioskop investasinya diperkirakan mencapai US$ 2 juta. Dana pembangunan bioskop ini diambil dari perolehan dana Intial Public Offering (IPO) sebesar Rp 223 miliar.
"Satu bioskop bisa sampai US$ 2 juta dengan rata-rata 10 hingga 10 layar/studio. Tergantung teknologi dan kapasitasnya," cetusnya. (detik.com)

Media Asing Sebut IHSG Anjlok Karena Jokowi Belum Aman

Jakarta -Media-media asing menyoroti anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini yang mencapai tiga persen. Mereka menulis jalan Jokowi yang belum mulus jadi Presiden Republik Indonesia (RI) jadi alasan hengkangnya investor asing.
Seperti ditulis Reuters, langkah Jokowi menuju RI 1 terganjal oleh partai pengusungnya, Partai Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang tidak mendapat suara mayoritas dalam Pemilu Legislatif (Pemilu) Legislatif kemarin.
Hal itu terlihat dalam hasil hitung cepat alias quick count sampai siang ini, di mana PDI-P hanya mendapat sekitar 19% suara dari minimal 20% kursi di DPR atau 25% dari total suara nasional.
Melihat hasil tersebut, maka PDI-P harus membuka diri untuk koalisi jika ingin mengajukan Gubernur DKI Joko Widodo sebagai calon presiden RI di Pemilu Presiden Juli mendatang.
"Hal ini akan menjadi pengaruh yang besar terhadap calon presiden baru, karena harus bisa memetakan situasi di parlemen karena terlibat pada politisi lain di koalisi," kata Philips Vermonte, analis CSIS seperti dikutip Reuters, Kamis (10/4/2014).
Hal yang sama juga diberitakan oleh AFP. Kantor berita itu menulis PDI-P mendapatkan suara yan tidak sesuai dengan prediksi pasar. Bahkan, AFP menilai bisa terjadi deadlock di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Koalisi mau tidak mau harus dibentuk. Hal ini yang memicu ketidakpastian di mata investor karena belum ada kejelasan mengenai peta politik Indonesia ke depan.
"Kemungkinan besar partai koalisi yang bergabung bisa terdiri dari beberapa partai dari pandangan politik dan latar belakang yang berbeda," kata Ekonom Bank OCBC Wellian Wiranto dikutip AFP.
Koalisi partai yang berbeda-beda itu yang memicu ketidakpastian di mata pelaku pasar terutama investor asing. Asing sendiri sudah jenuh dengan pemerintahan koalisi, seperti pemerintahan sekarang ini terdiri enam koalisi partai.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terjun 156,743 poin (3,18%) ke level 4.764,661. Sementara Indeks LQ45 menukik 33,002 poin (3,95%) ke level 802,901.
IHSG anjlok sangat dalam terkena maraknya aksi jual yang dilakukan seluruh investor. Transaksi hari ini sangat ramai mencapai Rp 6 triliun hanya dalam setengah hari. (detik.com)

Duit Asing Rp 1 Triliun Keluar dari Bursa, Ini Tanggapan BEI

Jakarta -Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 11.30 waktu JATS mencatat, investor asing terpantau melakukan jual bersih (foreign net sell) senilai Rp 963 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Banyaknya dana asing yang keluar ini ditanggapi Direktur Utama BEI Ito Warsito. Menurutnya, keluar masuknya dana investor baik lokal maupun asing merupakan hal yang wajar dalam transaksi di pasar modal.
"Turun naiknya indeks itu hal yang biasa, itu sentimen yang biasa dalam pasar modal. Investor asing selalu trading, tidak pernah tidak, data transaksi menunjukkan 35-40% ditransaksikan investor asing yang mereka perdagangkan, mereka beli, ada masa-masa nett sell, ada masa-masa nett buy," terang Ito saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Dia menjelaskan, pergerakan Indeks Saham Gabungan (IHSG) hari ini tidak akan berdampak banyak terhadap pelaku pasar. Ito menilai, tidak ada kekecewaan berarti yang dialami investor akibat penurunan IHSG ini.
"Kalau kita lihat hasil polling, saya tidak melihat pelaku pasar kecewa dengan hasil pileg. Pelaku pasar sudah terbiasa melihat polling sebelum-sebelumnya. Dari sisi quick count sudah jelas, mungkin tidak jauh beda, gambaran hasil pileg secara umum sudah bisa kita duga," ujarnya.
Secara umum, kata dia, pergerakan IHSG selalu naik dalam tahun politik. Hal ini menunjukkan jika pasar saham tidak terllau berpengaruh terhadap keriuhan pesta demokrasi 5 tahunan ini.
"Secara umum selalu naik, pasti akan ada naik turun itu biasa, ada sentimen negatif, positif, 2004 dan 2009 indeks tetap tumbuh cukup tinggi. Saya sampaikan kita harusnya lebih optimis, bukan hanya pemilu, tapi pada 2014 pertumbuhan ekonomi akan jadi salah satu yang terbaik di G20, kita hanya akan kalah dengan China," jelas Ito.
Terkait hal itu, Ito menambahkan, pergerakan indeks pasar saham akan terus menanjak hingga akhir tahun dengan syarat presiden terpilih adalah yang pro terhadap pelaku pasar.
"Saya yakin sampai akhir tahun akan tetap naik, tapi kalau dilihat harian naik turun. Nanti kita lihat 9 Juli, kita berharap presiden yang akan terpilih pro bisnis, menjaga pertumbuhan ekonomi, dan memberi peluang sebanyak-banyaknya masyarakat untuk berusaha," pungkasnya. (detik.com)

Jalan Jokowi Belum Mulus, IHSG Terjun 156 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 156 poin terkena maraknya aksi jual. Transaksi hari ini sangat ramai mencapai Rp 6 triliun hanya dalam setengah hari.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG anjlok 92,091 poin (1,87%) ke level 4.829,313 pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin. Hasil hitung cepat alias quick count memberikan ketidakpastian situasi di pasar.
Aksi jual langsung ramai terjadi sejak pembukaan perdagangan. Tak satu pun partai yang mendapat suara mayoritas membuat pelaku pasar khawatir akan adanya pemerintah koalisi yang bisa menimbulkan ketidakpastian.
Pasalnya pelaku pasar berharap banyak Joko Widodo (Jokowi) bisa mulus menjadi calon presiden RI. Tapi syaratnya, partai pengusungnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus memperoleh suara mayoritas minimal 25% untuk memenuhi syarat presidential threshold.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (10/4/2014), IHSG terjun 156,743 poin (3,18%) ke level 4.764,661. Sementara Indeks LQ45 menukik 33,002 poin (3,95%) ke level 802,901.
Aksi jual dilakukan oleh seluruh investor, baik lokal maupun asing. Dana asing sekitar Rp 1 triliun sudah hengkang dari lantai bursa padahal perdagangan baru berjalan setengah hari.
Tekanan jual ini berimbas kepada merahnya seluruh indeks sektoral di lantai bursa. Rata-rata koreksi indeks sektoral ini cukup dalam, lebih dari tiga persen.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 213.572 kali pada volume 4,293 miliar lembar saham senilai Rp 6,874 triliun. Sebanyak 49 saham naik, 251 saham turun, dan 93 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia tidak banyak berubah sejak pembukaan perdagangan. Sentimen dari Wall Street semalam membawa bursa Hong Kong dan Jepang ke zona hijau.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 6,13 poin (0,29%) ke level 2.099,11.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 9,34 poin (0,04%) ke level 22.852,51.
  • Indeks Nikkei 225 naik 132,87 poin (0,93%) ke level 14.432,56.
  • Indeks Straits Times turun 19,82 poin (0,62%) ke level 3.190,10.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Inti Bangun (IBST) naik Rp 250 ke Rp 5.950, Sinar Mas (SMMA) naik Rp 215 ke Rp 3.665, Mitra Kentjana (MKPI) naik Rp 150 ke Rp 15.250, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 150 ke Rp 5.250.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Multi Bintang (MLBI) turun Rp 20.000 ke Rp 1,1 juta, Indocement (INTP) turun Rp 2.250 ke Rp 22.700, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.650 ke Rp 49.100, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.200 ke Rp 68.800. (detik.com)

Saham Ini Tak Terpengaruh Euforia Pemilu

Jakarta -Hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI) diselimuti sentimen negatif pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin. Tapi ada saham yang bertahan positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan, Kamis (10/4/2014) terjun bebas 145,466 poin (2,96%) ke level 4.775,938. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.330 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.290 per dolar AS.
Namun, saham sektor konsumer seperti PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) tercatat naik dari Rp 3.000 ke Rp 3.100 per saham pada pembukaan perdagangan perdana saham.
Direktur Utama Indo Premier Securities Moleonoto The mengungkapkan, saham-saham sektor konsumer punya prospek yang baik ke depan. Meskipun kondisi politik belum memberikan jawaban pasti, namun kebutuhan masyarakat di sektor konsumer masih akan tetap tumbuh.
"Bioskop itu konsumer bisnis, kalau GDP growth, potensi ke market akan tumbuh. Apalagi, ini (Blitzmegaplex) satu-satunya perusahaan bioskop yang melantai di bursa. Secara fundamental mestinya masih akan tumbuh," kata dia saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Moleonoto menjelaskan, saham sektor konsumer seperti BLTZ masih akan menjadi pilihan investor. Euforia pemilu dan kondisi politik yang belum pasti tidak lantas menghambat masyarakat mengincar kegiatan di sektor konsumer.
"Salah satu yang akan dibelanjakan yaitu entertainment, ini jadi salah satu pilihan masyarakat. Kondisi politik kayak pemilu ya nggak terlalu berpengaruh," jelas dia.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Blitzmegaplex Bernard Kent Sondakh menambahkan, pihaknya optimis kinerja perseroan bakal cemerlang meskipun kondisi politik masih belum jelas.
"Saya optimis selama perusahaan bisa menunjukkan kinerjanya yang bagus, ya bisa meningkat, akan baik-baik saja. Nanti kita lihat itu politik," cetusnya. (detik.com)

Jokowi Belum Aman, Dana Asing Rp 1 Triliun Hengkang dari Bursa

Jakarta -Investor asing selama ini menjagokan Joko Widodo (Jokowi) terpilih jadi presiden Republik Indonesia (RI) yang baru. Lalu kenapa dana asing keluar dari lantai bursa sekitar Rp 1 triliun sampai siang hari ini?
Supaya jalan Gubernur DKI Jakarta itu mulus ke RI 1, maka pengusungnya Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) harus bisa mendapatkan suara mayoritas di Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif.
Namun jika melihat hasil hitung cepat alias quick count yang sudah ada, PDI-P belum mendapat suara mayoritas dan kemungkinan harus melakukan koalisi. Hal ini yang membuat pelaku pasar asing akhirnya memutuskan untuk kabur sementara dari lantai bursa.
Jika melihat data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 11.30 waktu JATS, investor asing terpantau melakukan jual bersih (foreign net sell) senilai Rp 963 miliar di pasar reguler dan negosisi.
Dalam dua pekan terakhir, dana asing memang sudah membanjiri lantai bursa dengan nilai yang cukup tinggi. Posisi IHSG juga sempat overbought gara-gara hot money ini.
Menurut Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing sudah memprediksi hal ini, menurutnya wajar asing kabur dari lantai bursa, karena memang hasil pemilu kemarin tidak seusia dengan prediksi.
"Market drop karena ekspektasi pasar terhadap hasil pemilu tidak tercapai," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).
Investor asing, kata Pardomuan, sudah sejak lama menjagokan Jokowi. Hal ini juga terlihat dengan terjadinya Jokowi Effect saat deklarasi yang melambungkan IHSG hingga tiga persen dalam sehari.
Kini setelah partai pengusung Jokowi belum aman, IHSG juga anjlok lebih dari tiga persen. Aksi jual terus terjadi sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. (detik.com)

IHSG Anjlok 3%, BEI Anggap Bukan Hal Luar Biasa

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut menanggapi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merespon negatif hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen menilai, penurunan IHSG pasca pemilu bukan menjadi hal luar biasa. Menurutnya, fluktuasi pasar saham tidak melulu digerakkan oleh kondisi politik yang ada.
"Opini saya selalu positif menanggapi indeks. (Penurunan) ini nggak ada apa-apanya dibanding pemilu sebelum-sebelumnya, dulu malah lebih bawah dari ini, mekanisme naik turun pasar itu biasa saja, kita di pihak bursa tetap optimis," ujar Hoesen saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Menurut Hoesen, hasil pemilu saat ini justru dinilainya lebih baik. Dia mengungkapkan, dengan tidak adanya pemenang mayoritas, maka dimungkinkan kebijakan politik akan merata.
"Selamat buat semua masyarakat Indonesia yang sudah berdemokrasi dan menyatakan pilihannya. Ada bagusnya sekarang hasilnya merata, tidak terdominasi dengan satu partai tertentu jadi tidak ada masalah, baguslah demokrasi namanya. Yang pasti aman. Nggak ada heboh-heboh kayak dulu kan hari pertama protes, banyak terjadi kecurangan," jelas dia.
Terkait hal itu, Hoesen menambahkan, kinerja para emiten juga tidak akan berdampak signifikan terhadap kondisi politik saat ini.
"Kalau perusahaan membutuhkan dana dan masuk pasar modal, pertimbangannya lebih tergantung pada bisnis mereka daripada kondisi pemilu atau politik, mungkin ada pengaruhnya sedikit tapi ya concern tetap ke bisnisnya," pungkasnya. (detik.com)

Pemilu Tak Sesuai Harapan, IHSG Terjun Bebas Hingga 3%

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas hingga lebih dari 160 poin selepas Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif yang tidak sesuai prediksi pasar. Investor asing melarikan dananya keluar lantai bursa.
Hingga pukul 11.00 waktu JAST pada perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG jatuh 155,745 poin (3,16%) ke level 4.765,192. Sedangkan Indeks LQ45 33,210 poin (3,97%) ke level 802,554.
"Kemungkinan terciptanya pemerintahan yang solid menjadi keraguan di mata investor," kata Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).
Pasalnya, investor berharap banyak ada partai yang bisa memenangkan suara mayoritas 20%, sehingga bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa diganggu partai lain.
Apalagi jika partai tersebut seusai dengan harapan pelaku pasar modal, baik lokal maupun asing, yaitu calon yang pernah menggegerkan bursa dengan lonjakan lebih dari 3% dalam sehari saat mendeklarasikan dirinya maju ke Pemilu Presiden Juli mendatang.
Pardomuan menambahkan, saat ini investor memilih keluar sejenak dari lantai bursa. Investor bisa masuk kembali tanam saham di pasar modal setelah situasi lebih jelas.
"Investor akan menunggu koalisi yang terbentuk untuk menentukan investasi ke depannya," jelasnya. (detik.com)

Investor Saham Trauma dengan Pemerintahan Koalisi

Jakarta -Pelaku pasar modal punya pengalaman buruk dengan pemerintahan koalisi. Dengan hasil hitung cepat alias quick count Pemilu Legislatif yang menyatakan tidak ada partai dengan suara mayoritas, investor pun hengkang dari lantai bursa.
Menurut Pengamat Pasar Modal dari Recapital Asset Management Pardomuan Sihombing, dengan tidak adanya partai pemegang suara mayoritas maka harus ada koalisi untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia (RI) pada Pemilu Presiden Juli mendatang.
"Kekhawatiran pelaku pasar adalah ekspektasi tidak tercapai, yaitu ada partai yang bisa memenangkan suara mayoritas," katanya kepada detikFinance, Kamis (10/4/2014).
Karena jika tidak ada partai yang bisa mayoritas maka harus ada koalisi. Sementara investor sudah melihat bagaimana hasil pemerintahan koalisi dalam lima tahun terakhir ini.
Pagi tadi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 145 poin pasca Pemilu Legislatif kemarin. Hasil hitung cepat alias quick count memberikan ketidakpastian situasi di pasar.
Membuka perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG terjun bebas 145,466 poin (2,96%) ke level 4.775,938. Indeks LQ45 menukik 35,013 poin (4,19%) ke level 800,890. (detik.com)

KURS RUPIAH: Jelang Jeda Siang, Melemah ke Rp11.342/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan perdagangan sesi I Kamis (10/4/2014), nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar As.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,47% ke level Rp11.342 per dolar AS pada pukul 10.06 WIB.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah sudah dibuka melemah 0,52% ke Rp11.348 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp11.289 per dolar AS.
Pelemaha rupiah ini terjadi saat dolar AS ditransaksikan menguat terhadap sebagian besar mata uang di Asia Pasifik.

Blitzmegaplex akan Bangun Bioskop Rp22,61 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) menganggarkan dana untuk pembangunan satu bioskop sebesar US$2 juta atau setara dengan Rp22,61 miliar dengan kurs Rp11.309 per dolar AS.
Direktur Marketing PT Graha Layar Prima Tbk Dian Sunardi mengatakan, sepanjang tahun ini perseroan akan membangunan tiga bioskop. Proyek tersebut berlokasi di Bandung, Jogyakarta, dan Balikpapan.
"Balikpapan sudah mulai di buka, tapi untuk Bandung dan Jogyakarta semester kedua akan dibangun. Satu bioskop US$2 juta dolar," kata Dian seusai pencacatan perdana saham BLTZ, Kamis (10/4/2014).
Adapun dana pembangunan bioskop bersumber dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp22,23 miliar. Dana ini, akan digunakan perseroan untuk membangun tujuh bioskop yang tersebar di Bandung, Jogjakarta, Bogor, Karawang, Jakarta dan Surabaya.
"Tahun ini ada tiga bioskop, sisanya empat bioskop akan dibangun tahun 2015. Saat ini kita sudah miliki sekitar 10 bioskop," tutur Dian.
Saham PT Graha Layar Prima pada pencatatan perdananya hari ini di buka naik 100 poin jadi Rp3.100 per saham dari harga yang ditetapkan Rp3 ribu per saham.
Perusahaan pengelola bioskop Blitzmegaplex melepas 74,41 juta saham ke publik atau 31,26% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh penuh perseroan. Jadi total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 223,23 miliar.

Setoran Dividen BUMN Tak Tercapai Target karena Freeport dan PLN

Jakarta -Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan target setoran dividen ke kas negara untuk 2013 tidak akan tercapai. Ini disebabkan tidak disetornya dividen 2 perusahaan yakni PT PLN (Persero) dan PT Freeport Indonesia.
"Target Dividen sebesar Rp 40 triliun tidak tercapai. Kami hanya bisa memenuhi dividen berkisar Rp 37,5 triliun-Rp 38,5 triliun. Ini dividen tahun buku 2013 yang akan dibayarkan dalam APBN 2014," kata Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin usai rapat pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Yasin menjelaskan, tidak tercapainya target setoran dividen karena Freeport Indonesia dan PLN sudah dipastikan tidak akan membayar dividen ke pemerintah karena persoalan keuangan.
"BUMN dihadapkan pada kondisi ekonomi, dan keharusan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi perusahan. PLN nggak setor karena merugi akibat anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Freeport juga hampir dipastikan tidak membayar dividen kepada pemegang shaam," jelasnya.
Untuk menggenjot target setoran dividen, Yasin mengaku sulit dilakukan, pasalnya mayoritas BUMN telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebagai bentuk pelaporan pencapaian kinerja 2013.
"Upaya meningkatkan dividen juga tidak memungkinkan lagi karena hampir semua BUMN sudah menggelar RUPS. Kementerian BUMN akan berkoordinasi Badan Kebijakan Fiskal Kementertan Keuangan. Setelah itu akan melaporkan kepada DPR untuk menjelaskan, dividen yang akan disetor dalam APBN Perubahan tidak tercapai," paparnya.
Seperti diketahui pada 2013, laba BUMN tercatat sebesar Rp150,7 triliun. Angka ini lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan capaian tahun 2012 yang senilai Rp 150 triliun. (detik.com)

Pelaku Pasar Saham Kecewa, Pileg Tak Sesuai Harapan

Jakarta -Hasil hitung cepat alias quick count Pemilihan Umum Legislatif (pileg) menunjukkan tidak ada pemenang mayoritas. Partai unggulan PDIP tidak mampu menyentuh batas minimal presidential treshold 25%. Kondisi ini direspons negatif oleh pelaku pasar saham.
Membuka perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG terjun bebas 145,466 poin (2,96%) ke level 4.775,938. Dolar AS juga menguat ke level Rp 11.330, dibandingkan posisi Selasa kemarin Rp 11.290.
Direktur Utama Indo Premier Moleonoto berpendapat, hasil pileg kemarin tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga direspons negatif.
"Untuk market reaksi negatif dari hasil pemilu kemarin, karena mereka masih berharap Jokowi Effect bisa memberi kontribusi besar, ternyata tidak. Tidak ada satu partai pun yang mendapatkan hasil sampai 25%, ini direspons negatif," ujar Moleonoto saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Dia menjelaskan, hal tersebut akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar di Indonesia baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun nilai tukar rupiah. Setidaknya, hingga Juni nanti, fluktuasi di pasar masih akan terjadi sampai masyarakat tahu akan kepastian politik di Indonesia.
"Ini masih tidak jelas, ke depan sampai Juni tidak pasti kondisinya, pasar masih menunggu-nunggu, siapa calon pemimpin dan pendampingnya. Masih menunggu kepastian politik," jelas dia.
Namun, dia melanjutkan, secara fundamental perekonomian Indonesia masih stabil dan membaik. Diharapkan, pergerakan saham dan rupiah masih akan stabil mengikuti fundamental yang ada.
"Kalau fundamental nggak ada yang berubah, cuma pemerintah yang baru arahnya kan belum jelas, nggak ada yang tahu akan seperti apa, ini yang menjadi masalah. Mestinya rupiah di Rp 11.000 harusnya bisa lebih kuat lagi," tandasnya. (detik.com)

Ekonomi China: Ekspor dan Impor Anjlok di Luar Perkiraan

Bisnis.com, JAKARTA—Ekspor dan impor China di luar dugaan anjlok selama Maret pada saat Perdana Menteri Li Keqiang berupaya menstabilkan perekonomian yang tengah menuju pertumbuhan terendah sejak krisis keuangan.
Ekspor negara itu turun 6,6% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut departemen kepabeanan negara itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (10/4/2014). Sedangkan sejumlah analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan terjadi peningkatan sebesar 4,8%. Impor dilaporkan turun 11,3% dan surplus perdagangan tercatat US$7,71 miliar.
Para investor saat ini terus memantau prospek stimulus tambahan dari pemerintah guna mempertahankan pertumbuhan sembari menurunkan risiko kredit dengan melakukan perubahan pada struktur ekonomi. Li menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk melakukan perubahan dengan menyesuaikan diri pada pasar saat melakukan kunjungan ke Shanghai.
Menurut data resmi dari pemerintah, sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (10/9/2014), ekspor China turun 18,1% selama Februari dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan itu merupakan yang tertinggi sejak terjadi krisis keuangan global.

Harga Emas Antam Naik Rp 1.000/Gram Pasca Pemilu

Jakarta - Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 1.000/gram setelah pemilihan umum legislatif 2014. Harga buyback alias harga beli kembali pun ikut naik.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Kamis (10/4/2014), harga emas batangan Antam berada di Rp 533.000/gram atau naik dari Rp 532.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga naik dari Rp 472.000/gram ke Rp 473.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram : Rp 246.800.000
  • 250 gram : Rp 123.500.000
  • 100 gram : Rp 49.450.000
  • 50 gram : Rp 24.750.000
  • 10 gram : Rp 4.990.000
  • 5 gram : Rp 2.520.000
  • 1 gram : Rp 533.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Pasar Anjlok, Saham Blitzmegaplex Bisa Naik 3% ke Rp 3.100/Lembar

Jakarta - Saham PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) pada perdagangan perdananya dibuka naik ke Rp 3.100 dari harga penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di harga Rp 3.000 per saham.
Saham Blitzmegaplex ini sempat menyentuh level terendah di angka Rp 3.000 dan level tertingginya di harga Rp 3.200 per saham. Saham ini ditransaksikan sebanyak 18 kali dengan volume 120 lot dengan nilai Rp 188 juta.
Pemilik brand bioskop Blitzmegaplex ini melepas sebanyak 74.410.400 lembar saham kelas C atau setara dengan 31,26% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
"Pencatatan perdana saham ini merupakan tonggak sejarah penting bagi perseroan dan juga industri bioskop Indonesia. Perseroan menjadi emiten pertama yang melakukan IPO di industrinya," kata Direktur Perseroan Brata Perdana saat acara pencatatan saham perdana (listing) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Sementara itu, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, dengan tercatatnya saham BLTZ ini diharapkan dapat menyemarakkan pasar modal Indonesia.
"Prosesnya sejak tahun lau akhirnya berhasil. Kami berharap dengan dicatatkannya saham BLTZ akan menyemarakkan pasar modal Indonesia dan diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip good governance," ujar Ito.
Dalam IPO ini, perseroan memperoleh dana sebesar Rp 223,23 miliar. Dana hasil IPO rencananya digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha perseroan dalam bentuk belanja modal untuk pembangunan 7 bioskop baru yang terletak di Bandung, Yogjakarta, Bogor, Karawang, Jakarta dan Surabaya.
"Pembangunan dan pengoperasian bioskop-bioskop baru tersebut akan dilakukan oleh perseroan. Proses pembangunan akan dimulai pada 2014 dan selesai pada akhir 2015," kata dia.
Disebutkan juga bahwa perseroan mengadakan alokasi saham karyawan (employee stock allocation/ESA) sebanyak 50.000 saham atau sebesar 0,067% dari jumlah saham IPO.
PT Graha Layar Prima Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di kegiatan usaha perfilman, perekaman video, penyediaan makanan, dan minuman, serta jasa rekreasi dan hiburan dan tercatat sebagai emiten ke-8 di tahun ini dan emiten ke-491 yang tercatat di BEI. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Berfluktuasi

Jakarta -Kemarin IHSG berfl uktuasi (sempat minus 15 poin) dan ditutup plus 0,365 poin pada 4921,4 diwarnai dengan penguatan saham sektor keuangan dan penurunan saham sektor barang konsumsi di tengah-tengah penurunan index bursa regional, setelah BI pertahankan BI rate dan menjelang pemilu besok. Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp1101 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfluktuasi dengan potensi profi t taking pada kisaran 4902-4937 dengan pertimbangan: indikator KO: gx, SO: mendatar (91) dengan potensi dx, muncul candle doji dan kenaikan index kemarin diikuti dengan penurunan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup rebound, dipimpin oleh saham sektor otomotif setelah analis upgrade rekomendasi saham Volkswagen dan Porsche. Sedangkan bursa Wall Street ditutup menguat setelah catatan FOMC indikasikan bahwa The FED bersikap lebih akomodatif dari perkiraan pelaku pasar. Pagi ini bursa Asia dibuka menguat setelah catatan FOMC indikasikan bahwa The FED tidak tergesa-gesa menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Perolehan suara di bawah 25% yang diraih PDIP (perhitungansementara) dalam pileg kemarin berpotensi mengecewakan sebagian pelaku pasar.(detik.com)

OSO Securities: IHSG Bergerak Flat

Jakarta -Pada hari selasa (08/04) IHSG ditutup mendatar. IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0.00% atau naik tipis 0.36 poin ke level 4,921.40. Investor menanti hasil dari pemilu legislatif yang diselengarakan pada hari rabu pekan ini di tengah hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 7.5% atau sesuai ekpektasi pasar seiring dengan inflasi yang masih terkendali. Sektor keuangan yang memimpin penguatan tipis IHSG dengan kenaikan sebesar 0.52%. Investor asingkembali mencatatkan net buy cukup signifikan sebesar 2,14 triliun.
Sementara itu, bursa Wall Street pada perdagangan semalam berhasil mengalami penguatan, di mana Indeks Dow Jones naik 1.11% ke level 16,437.18, Indeks S&P naik 1.09% menjadi 1,872.18 dan indeks Nasdaq juga mengalami penguatan sebesar 1.72% ke 4,183.90. Penguatan bursa Wall Street karena investor merespon positif rapat The Fed dalam FOMC semalam yang mengurangi kekhawatiran akan waktu kenaikan tingkat suku bunga dimasa mendatang. Dalam rapat tersebut seluruh anggota FOMC setuju untuk menghilangkan batas tingkat pengangguran sebagai acuan menaikkan suku bunga. Di samping itu, laporan kinerja perseroan yang berada di atas estimasi juga turut mendorong penguatan bursa Wall Street.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan flat. Secara teknikal, IHSG berada di area upper bollinger bands dan membentuk candle doji. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif memanjang, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,855 dan resistance 4,990.(detik.com)

IHSG Anjlok 92 Poin Pasca Pemilu Legislatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 92 poin pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif kemarin. Hasil hitung cepat alias quick count memberikan ketidakpastian situasi di pasar.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.330 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.290 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG anjlok 92,091 poin (1,87%) ke level 4.829,313. Sedangkan Indeks LQ45 jatuh 23,930 poin (2,86%) ke level 811,973.
Membuka perdagangan, Kamis (10/4/2014), IHSG terjun bebas 145,466 poin (2,96%) ke level 4.775,938. Indeks LQ45 menukik 35,013 poin (4,19%) ke level 800,890.
Aksi jual langsung ramai terjadi sejak pembukaan perdagangan. Tak satu pun partai yang mendapat suara mayoritas membuat pelaku pasar khawatir akan adanya pemerintah koalisi yang bisa menimbulkan ketidakpastian.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 146,372 poin (2,97%) ke level 4.775,032. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 33,634 poin (4,02%) ke level 802,265.
Dua hari lalu IHSG berakhir stagnan setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Aksi beli asing makin ramai jelang Pemilu Legislatif.
Semalam Wall Street ditutup positif terimbas dukungan The Federal Reserve dengan kebijakannya untuk mendukung pasar keuangan yang sudah diprediksi investor sebelumnya.
Bursa-bursa regional bergerak mixed pagi hari ini meski sudah diberi sentimen positif oleh Wall Street. Hanya bursa Jepang dan Hong Kong yang bisa bertahan positif.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 3,90 poin (0,19%) ke level 2.101,34.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 9,34 poin (0,04%) ke level 22.852,51.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 132,34 poin (0,93%) ke level 14.432,03.
  • Indeks Straits Times melemah 18,34 poin (0,57%) ke level 3.191,58.
sumber: detik.com

Ekonomi China Melambat, RI Fokus ke Negara Maju

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi  China dengan memanfaatkan perbaikan ekonomi negara maju, seperti Amerika Serikat (AS), Jepang dan Eropa.
"Kita fokus kembali ke Amerika, Eropa sama Jepang,  karena itu yang sekarang lagi recovery," ungkap Wakil Menteri Keuangan II, Bambang P.S. Brodjonegoro seperti dilansir laman Kemenkeu, Kamis (10/4/2014).
Perlambatan pertumbuhan ekonomi  China diketahui  berdampak negatif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Meskipun kondisi ekonomi Indonesia saat ini relatif stabil, Wamenkeu II mengingatkan perlunya tetap mewaspadai pelemahan ekonomi Tirai Bambau  dan risiko global.
Namun demikian, menurutnya, kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi  China  tidak terlalu buruk. "Pelemahan pertumbuhannya (China) kan by design untuk jaga ekonominya sendiri,"
Bambang menambahkan perlambatan ekonomi  China kemungkinan besar tidak akan terlalu menganggu kinerja perdagangan negara tersebut dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Hal ini dikarenakan, China  akan mengubah pendorong pertumbuhan ekonominya dari investasi ke konsumsi domestik, sehingga tetap akan memerlukan impor.
"Jadi dia (China) bilang meskipun ada, penurunan impor sedikit,. Tapi impor China (dari negara lain akan tetap tinggi," jelas Menkeu.

AAA Securities: PDIP di Bawah 25%, IHSG Dibayangi Profit Taking

Bisnis.com, JAKARTA- AAA Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (10/4/2014) bergerak pada level support 4.900, 4.850, dan resisten 4.950, 5.000.
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus mengemukakan meski PDIP menjadi urutan nomor satu dalam berbagai quick count, jumlah suara yang di bawah 20% tentunya jauh dari ekspektasi berbagai pengamat dan praktisi pasar modal.
Seperti diketahui PDIP harus mendapatkan minimal 25% suara nasional atau 20% kursi di parlemen agar dapat mengajukan Jokowi sebagai capresnya sendirian.
"Melihat hasil quick count sementara, tampaknya PDIP perlu melakukan koalisi untuk mengajukan capres-cawapres. Ini dapat menjadi alasan bagi pasar untuk melakukan aksi profit taking," kata Wijn dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (10/4/2014).
Setidaknya, tambahnya, sentimen positif mengenai optimistis suara PDIP yang dominan (di atas 25%) sudah gugur, sehingga berkurang pula sentimen positif bagi IHSG untuk bertahan di tengah badai koreksi indeks Asia dan Amerika.
"Sebaiknya jika IHSG menguat hari ini, pergunakan kesempatan ini untuk melakukan profit taking dan mengurangi posisi portofolio," kata Wijen.
 
AAA Securities mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan apda perdagangan hari ini, yaitu:
 
MNCN
Buy on weakness (Chart : http://postimg.org/image/42k5eu7sv/)
MNCN kemarin menguat meskipun volume yang terjadi memang tipis, melihat hal ini, ada kemungkinan MNCN akan terkoreksi sehat menguji support MA-5 di area 2.720-2.730. Posisi MNCN yang masih berada di pertengahan wave 5 menunjukkan bahwa setelah koreksi nanti, MNCN akan tetap melanjutkan penguatannya ke arah 2.940-2.950, sehingga koreksi yang mungkin akan terjadi dapat menjadi peluang untuk BoW.
Buy area ideal : 2.740-2.760.
Stop loss level : Di bawah 2.700.
Target profit : 2.900-2.950.
 
BDMN
Buy on weakness (Chart : http://postimg.org/image/yp3rg22gv/)
BDMN saat ini sedang membentuk akhir dari wave (iii) dari wave . Melihat hal ini, BDMN akan segera terkoreksi sehat untuk membentuk wave (iv), yang kami perkirakan akan terjadi dalam waktu 1-2 hari ini. Manfaatkan koreksi yang mungkin terjadi untuk melakukan BoW. Kami sengaja memberikan range buy yang cukup lebar, mengingat kami juga meyakini bahwa target profit BDMN juga masih lebar, dengan target wave adai di 5000.
Buy area ideal : 4.500-4.600
Stop loss level : Di bawah 4.400
Target profit : 5.000
 
WIKA
SoS (Chart : http://postimg.org/image/z353fnmkf/)
WIKA pada Selasa terkoreksi agresif dengan volume membesar, menunjukkan bahwa ada distribusi cukup besar. Ini menjadi sinyal cukup jelas bahwa wave b WIKA tampaknya sudah selesai. Melihat WIKA kemarin sempat memantul dari titik terendahnya, setelah menyentuh support MA-20, kami melihat peluang WIKA hari ini untuk sedikit menguat, manfaatkan penguatan ini untuk SoS dulu, mengingat target wave c idealnya ada di 2.250
Range sell ideal: 2.450-2.490
Target turun terdekat: 2.250
 
TOTL
SoS (Chart : http://postimg.org/image/gv89erjen/)
TOTL kemarin terkoreksi dengan volume besar, setelah gagal menembus resistance MA-20 di 925. Tampaknya, jika TOTL tidak segera kembali ke atas 925, dan malah turun di bawah 900, TOTL mengkonfirmasi selesainya wave 2/b, dan berpeluang turun untuk terus turun dengan target midterm di 700-710. Mengingat risiko yang sudah membesar, SoS TOTL terlebih dahulu.
Range sell ideal : 915-920.
Target turun terdekat : 800, 710.

BUMI Mampu Turunkan Kerugian Jadi US$660,1 Juta

INILAHCOM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) per 31 Desember 2013 mengalami kerugian US$660,1 juta. Untuk pendapatan turun menjadi US$3,5 miliar.
Namun kerugian tersebut turun 6,4% dari periode yang sama tahun 2012 sebesar US$705 juta. Demikian juga dengan pendapatan emiten batu bara ini turun dari US$3,7 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (8/4/2014).
Sementara itu, pada periode tersebut perseroan mengalami kenaikan beban pokok pendapatan menjadi US$2,8 miliar dari US$ 2,7 miliar.
Perseroan juga mencatat kenaikan total liabilitas menjadi US$7,3 miliardari US$6,9 miliar. Untuk liabilitas jangka pendek sebesar US$4,7 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar US$2,5 miliar.

PGN: Jaringan Pipa Gas di Lampung Capai 90%

INILAHCOM, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menuturkan integrasi pembangunan jaringan pipa distribusi Lampung ke FRSU Lampung telah rampung hingga 90%.
Dalam waktu dekat ini perseroan siap mengalirkannya ke konsumen. Head Corporate Communication PGN, Ridha Ababil mengatakan, pembangunan jaringan pipa gas ini sepanjang 100 kilo meter (km) dengan diameter 12-16 inci. Perseroan telah menyelesaikan akhir Maret 2014 lalu. "Nanti gas-nya blended," kata dia, Selasa (8/4/2014).
FSRU Lampung sendiri di bangun di Galangan Kapal Hyundai Heavy Industri dan telah diresmikan oleh PGN di Korea Selatan pada Senin (8/4/2014). Pasca peresmian, FSRU Lampung akan berlayar dari Ulsan menuju Lampung dan diperkirakan sampai Lampung pada pertengahan Mei 2014.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso sebelumnya mengatakan, selesainya pembangunan FSRU Lampung mendorong percepatan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) di Lampung dan Jawa Barat.
Hadirnya FSRU Lampung akan membuat sumber gas dari kilang LNG yang berada di Indonesia Timur. Dengan begitu, produk LNG dapat semaksimal mungkin untuk kebutuhan domestik. "Pak Gubernur Lampung sudah memberikan izin pembangunannya dan kami diminta untuk segera menyelesaikannya sehingga gas bumi bisa segera mengalir ke Lampung," kata Hendi.

Saham VIVA Turun 3,4% Terimbas Isu Internal?

INILAHCOM, Jakarta - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) melemah 3,4% menjadi Rp309 dari level pembukaan di Rp323 pada perdagangan Selasa (8/4/2014).
Saham pengelola beberapa perusahaan media milik Bakri Group ini bergerak di kisaran Rp303 hingga Rp324. Perdagangan menjelang pemilu legislatif pada Rabu (9/4/2014).
Visi Media Asia sedang menghadapi masalah internal. Salah satu anak usahanya, PT VIVA Media Baru yang mengelola media portal viva.co.id, dilanda isu beberapa petingginya mengundurkan diri.
Sebelumnya surat elektronik kepada petinggi redaksi Viva.co.id bocor. Isi email bocoran itu tentang kemarahan Presiden Direktur Viva Media Baru Anindra Ardiansyah Bakrie atau Ardi Bakrie atas pemuatan iklan Jokowi. Ardi mempersilahkan untuk mundur bagi yang tidak suka dengan kebijakannya itu.

Investor Pantau Hasil Quick Count Pemilu Legislatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dua hari lalu berakhir stagnan setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Aksi beli asing makin ramai jelang Pemilu Legislatif.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (8/4/2014), IHSG ditutup naik tipis 0,365 poin (0,01%) ke level 4.921,404. Sementara Indeks LQ45 bertambah 1,335 poin (0,16%) ke level 835,903.
Semalam Wall Street ditutup positif terimbas dukungan The Federal Reserve dengan kebijakannya untuk mendukung pasar keuangan yang sudah diprediksi investor sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 181,04 poin (1,11%) ke level 16.437,18. Indeks S&P 500 bertambah 20,22 poin (1,09%) ke level 1.872,18. Indeks Komposit Nasdaq menguat 70,914 poin (1,72%) ke level 4.183,90.
Hari ini IHSG diperkirakan akan mengalami konsolidasi dengan sedikit menguat terbatas. Pelaku pasar akan mencermati hasil quick count Pemilu Legislatif yang sampai saat ini tidak ada partai dengan perolehan suara mayoritas.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 132,34 poin (0,93%) ke level 14.432,03.
  • Indeks Straits Times melemah 18,34 poin (0,57%) ke level 3.191,58.
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:

Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah menguat, setelah pertemuan The Fed diyakini berimbas positif. Akhir pekan lalu, indeks saham Dow Jones Industrial Avg naik +1,11% dan S&P 500 terapresiasi +0,47%.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka menguat. Kenaikan pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang naik +1,43%. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka terapresiasi +0,41%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup bervariasi. Harga minyak mentah WTI terkoreksi -0,22% ke US$103,37 per barel. Sementara harga emas Comex naik +0,47% ke posisi US$1312 per troy ounce.
Dari dalam negeri, secara umum pemilihan umum legislatif (Pileg) 2014 berjalan lancar. Berasarkan hasil hitung cepat (quick count), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) keluar sebagai pemenang Pileg 2014, meskipun secara persentase perolehan suaranya masih di bawah ekspektasi.
Di sisi lain, hasil ini diyakini dapat membawa sentimen positif bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Jangka pendek indeks masih up trend. Indeks bergerak mixed dengan kecenderungan menguat.
Volume intraday relatif besar dan buyer masih kontrol. Rally lanjutan akan coba menguji resistance fibo 161,8% di level 5.000/5.050. Hari ini indeks berpotensi melanjutkan rally-nya dengan kenaikan terbatas.
 
Semesta Indovest
Bursa AS ditutup menguat pada tadi malam dengan indeks Dow Jones naik 181,04 poin atau 1,11%, S&P 500 naik 1,09%, dan Nasdaq naik 1,72%. Penguatan indeks didorong oleh minutes meeting dari the Fed mengungkapkan rencana the Fed untuk menurunkan target pengangguran sebagai acuan untuk menaikan suku bunga. Saham-saham teknologi bergerak menguat seperti Facebook, Linkedin, Priceline Group, Amazon, dan Tesla Motor.
Bursa eropa ditutup positif terimbas reboundnya saham-saham sector auto. Investor juga mendapat sentiment positif dari laporan kinerja Alcoa yang melebihi ekspektasi. Indeks FTSE naik 0,68%, CAC naik 0,40%, DAX naik 0,16%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi mencermati hasil pemilu legislative yang baru saja usai dimana hasil quick count menunjukan tidak ada satu partaipun yang mendapat suara mayoritas sehingga diperlukan koalisi untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres. Indek EIDO turun 2,17%. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain BKSL, LPKR, TLKM, BBRI, ASII. (detik.com)

First Asia Capital: Masuknya Arus Dana Asing Masih Kuat

Jakarta -Perdagangan saham Selasa lalu, sehari sebelum libur Pemilu, berlangsung bervariasi dalam rentang konsolidasi sekitar 27 poin dan ditutup flat di 4921,404. Pembelian selektif diimbangi dengan aksi ambil untung terbatas dengan topangan masuknya arus dana asing hingga di atas Rp1 triliun di Pasar Reguler. Saham-saham yang dilanda aksi beli selektif selain saham-saham unggulan seperti TLKM, BBRI, dan ASII juga saham pertambangan logam seperti INCO dan TINS.
Sentimen positif masih didominasi dari domestik seperti terkait dengan rencana pembagian dividen sejumlah emiten BUMN yang cukup besar dan menyambut momen pemilu. Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan tren bullish. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 1,1% ditutup di 16437,18 dan 1872,18. Penguatan di Wall Street dipicu respon positif pasar atas hasil The Fed's minutes yang mengabaikan faktor angka pengangguran untuk menaikkan tingkat bunga negara adidaya tersebut.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi, masih berpeluang menguat mengingat masih kuatnya arus dana asing yang masuk. Hasil perhitungan cepat pemilu kemarin, PDIP sementara memperoleh sekitar 19% suara, dinilai tidak akan berpengaruh banyak ke pasar karena sesuai dengan perkiraan sejumlah lembaga survei sebelumnya. Dalam waktu dekat katalis pergerakan IHSG akan lebih dipicu respon atas rilis laba 1Q14 emiten sektoral yang mulai keluar akhir bulan ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4870 dan resisten di 4930.(detik.com)

Kiwoom Securities: Hasil Quick Count Beri Ketidakpastian

Jakarta -Positifnya Dow Jones dan bursa regional di tengah posisi PDI-P memimpin hasil sementara perhitungan cepat dapat memberikan dukungan. IHSG bergerak flat setelah berada di kisaran mixed pada hari Selasa. Masih cukup tingginya aksi beli asing dapat membatasi peluang yang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang positif hari ini.
 
Quick count hasil Pemilu 2014
Hasil perhitungan cepat (quick count) mengindikasikan tidak ada satupun partai yang berhasil meraih suara melebihi 20%, yaitu jumlah suara minimum yang harus diraih parpol untuk dapat mengajukan calon Presiden dan Wakil Presiden. Hal tersebut berpotensi meningkatkan ketidakpastian di pasar yang telah mengantisipasi Jokowi menjadi calon Presiden dari PDIP. Dengan demikian seluruh partai politik harus melakukan koalisi untuk menyusun peta kekuatan politiknya.
 
BKSL – Pembangunan mal dan refinancing
PT Sentul City (BKSL)akan segera melakukan joint agreement dengan investor asing asal Jepang terkait pembangunan dan pengembangan mal. Proyek mal tersebut diperkirakan membutuhkan investasi Rp 700 Miliar-Rp 800 Miliar selama tiga tahun. Sehingga mal ini diperkirakan selesai dibangun pada tahun 2017 dan memberikan tambahan recurring income. Selain itu, BKSL akan melakukan refinancing utang lama dengan utang baru dalam dollar AS sebagai antisipasi potensi kerugian kurs. BKSL akan refinancing utang jangka panjang senilai US$ 43 Juta di tahun ini.
MEDC – Rencana eksplorasi tujuh blok migas
PT Medco Energi Internasional (MEDC) akan mengeksplorasi tujuh blok migas yang akan berlangsung hingga 2018 dan diharapkan dapat menambah produksi minyak sebesar 375 mboed. Untuk aksi tersebut, MEDC sudah mempersiapkan dana sebesar US$ 18.4 juta yang berasal dari belanja modal perusahaan sebesar US$ 441 juta. Ketujuh wilayah eksplorasi masih berada di blok kelolaan MEDC. Tahun ini, MEDC tidak ada rencana eksplorasi di lokasi lain atau mengakuisisi blok yang sudah berproduksi. Saat ini, total produksi MEDC dari wilayah kerja dalam dan luar negeri mencapai 62 mboed.
 
STTP – Rencana emisi obligasi
PT Siantar TOP (STTP) berencana menerbitkan obligasi senilai total Rp 250 Miliar yang terdiri dari dua seri. Obligasi Seri A senilai Rp 35 Miliar bertenor 370 hari (1 tahun) menawarkan kupon 10.5% dan Seri B senilai Rp 215 Miliar bertenor 3 tahun menawarkan kupon 11.4%. Obligasi STTP akan dicatatkan di bursa hari ini. Sekitar 70% dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk membeli mesin baru disamping membangun dan mengembangkan pabrik di Jawa Timur. Sisa dana emisi obligasi akan dialokasikan untuk pengembangan pabrik di Jawa Barat dan Sumatra Utara.
 
TBIG – Pencarian pinjaman
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menjajaki pinjaman bank sebesar US$ 300 juta. Pencarian pinjaman bersamaan dengan persiapan emisi obligasi global senilai US$ 500 juta. Rencana pinjaman merupakan bagian dari program pendanaan eksternal perseroan senilai total US$ 2 Miliar dan bertujuan untuk mengamankan sumber dana ekspansi perseroan sewaktu-waktu bila diperlukan. Sebagian dana juga akan digunakan untuk keperluan belanja modal.(detik.com)

Wall Street Positif Terimbas Dukungan The Fed

New York -Pasar saham Wall Street ditutup positif terimbas dukungan The Federal Reserve dengan kebijakannya untuk mendukung pasar keuangan yang sudah diprediksi investor sebelumnya.
Tiga indeks utama di bursa Paman Sam menanjak hingga lebih dari satu persen. Delapan dari 10 sektor di S&P 500 ditutup positif, dipimpin oleh saham-saham internet dan bioteknologi.
Para pembuat kebijakan di bank sentral AS sepakat untuk terus mendukung perekonomian dengan memberikan harapan adanya kenaikan tingkat suku bunga dalam pertemuan terakhirnya.
"Pelaku pasar berharap The Fed bisa lebih mendukung pasar dari sebelumnya, mendukung pasar lebih lama lagi dari perkiraan sebelumnya," kata Steve Sosnick, manager risiko pasar dari Timber Hill/Interactive Brokers Group di Greenwich, Connecticut, seperti dikutip Reuters, Kamis (10/4/2014).
Perusahaan-perusahaan di S&P 500 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan kinerja sebesar satu persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sangat kecil jika dibandingkan prediksi pertumbuhan sebelumnya yaitu 6,5%.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 181,04 poin (1,11%) ke level 16.437,18. Indeks S&P 500 bertambah 20,22 poin (1,09%) ke level 1.872,18. Indeks Komposit Nasdaq menguat 70,914 poin (1,72%) ke level 4.183,90. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Mix Cenderung Melemah

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 8 April 2014 ditutup menguat tipis 0,007% pada level 4921, setelah sebelumnya bergerak dua arah. Enam dari sepuluh sektor melemah. Investor asing melakukan net buy senilai Rp2,138 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Selasa ditutup menguat moderat yang didorong oleh reboundnya saham sektor teknologi setelah mengalami tekanan jual. Kenaikan pada saham Alcoa menambah penguatan indeks setelah melaporkan laba yang melebihi estimasi pasar pasca penutupan bursa. Sementara itu IMF menyatakan ekonomi AS akan mengalami percepatan pertumbuhan pada tahun 2014 menjadi 2,8% dan menjadi 3% pada tahun 2015. Tahun lalu, ekonomi AS tumbuh 1,9%. IMF juga menyatakan pertumbuhan ekonomi AS tersebut akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi negara lain yang masih lemah. Pada perdagangan Rabu, indeks di bursa Wall Street kembali menguat didorong oleh sinyal dari hasil minutes FOMC bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Selain itu reli pada saham teknologi dan Alcoa juga mendorong kenaikan indeks. Dari domestik, tidak adanya partai yang menang pemilu secara dominan diperkirakan akan menjadi faktor negatif. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. Untuk hari ini IHSG bergerak pada kisaran level 4853-4960. Rekomendasi: AALI, BBRI, ASII, PTPP, JSMR, BJBR, BMRI, SSMS, WIKA.(detik.com)

Bursa Saham Asia Menanjak Kecuali Jepang

INILAHCOM, Jakarta – Bursa saham Asia di luar Jepang naik menuju penutupan tertinggi dalam lima bulan. Sebagian perusahaan konsumen pun naik.
Di sisi lain, ekuitas Jepang turun setelah yen mengalami penguatan terbesar sejak Agustus. David Jones Ltd (DJS), department store terbesar Australia berdasarkan nilai pasar, melonjak 23 persen setelah menyetujui tawaran pengambilalihan dari jaringan ritel Afrika Selatan Woolworths Holdings Ltd. Nissan Motor Co, sebuah produsen mobil Jepang yang mendapat sekitar 79 persen dari penjualan di luar Jepang , turun 2,8 persen.
Mitsui O.S.K. Lines Ltd melemah 5,8 persen di Tokyo sebagai yang terbesar pada Opperator merchant - armada dunia yang menjual obligasi konversi.
Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang naik 0,8 persen menjadi 481,92 pada 09:43 di Hong Kong. Hampir tiga saham naik untuk setiap kali jatuh. Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,7 persen, dengan indeks saham China yang terdaftar di Hong Kong pada kurs untuk level penutupan tertinggi sejak Januari. Artinya, rebound 12 persen sejak memasuki pasar bearish pada 20 Maret.
"Di bawah permukaan, pemulihan global sebenarnya lebih kuat dari anggapan sebagian besar investor," kata Thomas Thygesen, kepala strategi cross-aset di Skandinaviska Enskilda Banken AB, yang memiliki US$213 miliar aset yang dikelola, sebagaimana mengutip Bloomberg,com, Rabu (9/4/2014).
"Ada tanda yang jelas bahwa China bergerak menjauh dari pengetatan kredit yang merupakan sumber besar dari ketidakpastian pertumbuhan pada awal tahun . Itulah salah satu kunci untuk menjaga ekonomi global di jalurnya tahun ini."