korea by dewanti

Monday, January 6, 2014

Rupiah Jeblok, Anggaran Subsidi BBM Bengkak Sampai Rp 50 Triliun

Jakarta -Akibat pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak pertengahan tahun 2013, belanja pemerintah pada anggaran negara kembali membengkak. Anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pembayaran bunga utang makin menggunung.
Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani mengatakan anggaran subsidi BBM mencapai Rp 250 triliun atau di atas patokan pada APBN Perubahan 2013 yang sebesar Rp 200 triliun. Selain akibat nilai tukar, subsidi BBM juga dipengaruhi oleh naiknya Indonesia Crude Price (ICP) dari asumsi.
"Anggaran subsidi BBM ini mencapai Rp 250 triliun. Ini dampak dari rupiah. Kemudian harga pembelian lebih tinggi dari APBN-P. Kekurangan pembayaran ini akan di follow up dari hasil audit BPK," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Djuanda Kemenkeu, Senin (6/1/2014).
Sementara itu dari volume BBM, menurut Askolani berada di bawah target. Dari target yang sebesar 48 juta KL, volume BBM dijaga pada kisaran 47 juta KL. Ini merupakan dampak dari kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah pada Juni lalu.
"Kalau dari volume ya itu capaian di bawah 47 juta KL," ujarnya
Kemudian untuk pembayaran bunga utang, realisasinya pada akhir tahun mencapai Rp 112,8 triliun atau di atas kesepakatan pada APBN-P yang sebesar Rp 112,5 triliun.
"Selain anggaran BBM subsidi, yang menjadi dampak pelemahan nilai tukar adalah pembayaran bunga utang," kata Askolani. (detik.com)

Trader Saham Kurangi Frekuensi Transaksi

INILAH.COM, Jakarta - Perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga pada hari ini, membuat trader jangka pendek menjadi mengurangi frekuensi bertransaksi.
"Orang (trader) jadi malas kalau mau trading," kata Analis MNC Securities, Reza Nugraha di Jakarta, Senin (6/1/2013).
Aturan baru yang mulai berjalan hari ini juga membuat para trader memperoleh keuntungan yang kecil dibandingkan sebelumnya. "Misalnya kenaikan sebelumnya bisa 25 poin, sekarang cuma 5 poin," ujar Reza.
Reza melihat aturan baru yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI), lebih memfokuskan kepada investor jangka menengah dan panjang. "Kalau investor jangka pendek main (trading) jadi agak susah. Investor jangka panjang kan hanya sekali beli lalu disimpan," ucap Reza.
Aturan baru tersebut satu lot saham menjadi 100 saham dari sebelumnya 500 saham. Sedangkan fraksi harga saham dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu harga saham kurang dari Rp500 memiliki fraksi Rp1, kelompok saham Rp500-Rp5.000 dengan memiliki fraksi Rp5 dan di atas Rp5.000 dengan fraksi Rp25.

Anjlok 54 Poin, IHSG Nyaris Jatuh dari 4.200

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 54 poin terkena aksi ambil untung yang tak henti-hentinya terjadi sejak pembukaan perdagangan. Aksi jual ini dilakukan investor domestik dan asing.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.190 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.210 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 2,112 poin (0,05%) ke level 4.255,221 bergerak datar di awal pekan mengikuti sentimen pasar global yang juga datar. Mulai hari ini satu lot hanya 100 lembar, tak lagi 500 lembar seperti sebelumnya.
Indeks hanya mampu bertahan sebentar di zona hijau. Tak lama setelah pembukaan indeks langsung terkoreksi gara-gara aksi ambil untung.
Pada penutupan perdagangan, IHSG jatuh 38,601 poin (0,91%) ke level 4.219,062 bersamaan dengan jatuhnya bursa-bursa Asia. Aksi ambil untung marak terjadi sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.
Memasuki perdagangan sesi sore, indeks masih terus meluncur tajam sampai ke posisi terendahnya di level 4.188,375. Aksi beli masih terjadi di saham-saham lapis dua.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (6/1/2014), IHSG anjlok 54,854 poin (1,29%) ke level 4.202,809. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,789 poin (1,38%) ke level 699,558.
Dua sektor masih bertahan di zona hijau, yaitu sektor aneka industri dan manufaktur. Penguatan dua sektor ini gagal mendorong indeks ke teritori positif.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 139.394 kali pada volume 2,631 miliar lembar saham senilai Rp 3,061 triliun. Sebanyak 60 saham naik, sisanya 232 saham turun, dan 76 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia kompak melemah hingga penutupan perdagangan awal pekan ini. Bursa saham Jepang yang terkena koreksi paling dalam hingga lebih dari dua persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 37,43 poin (1,80%) ke level 2.045,71. 
  • Indeks Hang Seng turun 133,13 poin (0,58%) ke level 22.684,15. 
  • Indeks Nikkei 225 terjun 382,43 poin (2,35%) ke level 15.908,88. 
  • Indeks Straits Times melemah 8,54 poin (0,27%) ke level 3.122,93. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 325 ke Rp 20.325, Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 26.750, Indomobil (IMAS) naik Rp 100 ke Rp 4.875, dan Centris (CMPP) naik Rp 100 ke Rp 590.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 79.000 ke Rp 1,12 juta, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 1.650 ke Rp 6.650, Astra Agro (AALI) turun Rp 1.425 ke Rp 22.050, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 850 ke Rp 61.550. (detik.com)

Bursa Asia Masih Dalam Tekanan

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia pada perdagangan Senin (6/1/2014) mengalami tekanan. Investor masih merespon pernyataan pejabat Fed pada akhir pekan lalu.
Indeks Nikkei turun 2,3%, indeks Hang Seng turun 0,3%, indeks ASX turun 0,4%, indeks Shanghai turun 1,8%, indeks Kospi menguat 0,3%. Demikian mengutip cnbc.com.
Gubernur Fed, Ben Bernanke pada akhir pekan lalu menegaskan lagi komitmennya untuk menjaga suku bunga rendah. Sementara Presiden Fed Philadelphia, Charles Plosser Presiden menegaskan sudah saatnya Fed meninggalkan suku bunga rendah.
Petunjuk kebijakan Fed akan terungkap dalam akhir pekan ini. Apalagi Fed mulai mengurangi stimulus moneter US$10 miliar dari US$85 miliar per bulan. Kabar dari Fed ini akan melengkapi data laporan pekerjaan bulan Desember 2013.
"Pekan ini bank sentral berpotensi mengirim risiko ke pasar. Dengan demikian investor mungkin akan membatasi investasi di pasar modal," kata Chris Weston, kepala strategi pasar di IG.
Indeks Shanghai turun ke level terendah sejak Agustus 2013 sehingga memperpanjang penurunan di empat sesi. Pemicunya karena data aktivitas sektor jasa bulan Desember 2013 melemah ke level terendah dalam dua tahun terakhir.
Sektor komoditas tertekan dengan kebijakan pembatasan sektor tambang. Saham batau Steel jatuh lebih dari 3 persen dan saham Juangxi Copper kehilangan 2 persen.
Indeks ASX mengalami penurunan terendah dalam tiga pekan terakhir. Harga komoditas memberikan tekanan sehingga investor barhati-hati dengan penurunan harga komoditas. Saham Karoon Gas turun 5 persen, saham Fortescue Metals berkurang 2 persen.
Sementara indeks Kospi mengungguli bursa lainnya di Asia setelah rebound dari pelemahan hari Jumat lalu. Indeks tertekan ke level terendah selama empat bulan terakhir karena liburan dan penurunan yen.
Pelemahan juga terjadi pada bursa Thailang yang terpangkas 1 persen karena gejolak politik. Unutk IHSG juta tertekan 1,2% setelah Menkeu menegaskan ekonomi mengalami kontraksi 1,4%-2 persen.

Kenapa Pertamina Rugi Jualan Elpiji 12 Kg? Ini Penjelasan Lengkapnya

Jakarta -PT Pertamina (Persero) mengaku terus merugi triliunan rupiah karena menjual murah elpiji 12 kg di bawah harga pasar. Bahkan bila harga harga elpiji 12 kg naik Rp 47.000 per tabung, Pertamina tetap rugi sekitar Rp 2,1 triliun/tahun. Apa alasan kerugian ini?
Berdasarkan data Pertamina, sejak 2007 pemerintah menggulirkan program konversi minyak tanah ke elpiji dengan tujuan mengubah pengguna minyak tanah yang mayoritas merupakan kalangan ekonomi lemah, menjadi pengguna elpiji.
"Pemerintah memperhitungkan akan mendapat penghematan dari sisi subsidi. Elpiji untuk rumah tangga selama ini dikemas dalam 12 kg dibuat dalam kemasan yang lebih kecil 3 kg dengan pemberian subsidi," tulis data Pertamina yang dikutip detikFinance, Senin (6/1/2014).
Selama 6 tahun atau sejak 2008-2013, bisnis elpiji tabung 12 kg tercatat menyumbang kerugian hingga Rp 22 triliun. "Hal ini disebabkan oleh elpiji 12 kg yang sedianya diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke atas harus dijual di bawah harga keekonominnya (harga pasar)," tulis data Pertamina.
Harga keekonomian elpiji 12 kg di 2013 lalu mencapai Rp 10.785 per kg, sementara pendapatan bersih Pertamina hanya sekitar Rp 4.944 per kg.
"Dengan konsumsi elpiji di 2013 sekitar 977 metrik ton (MT), diperkirakan tahun 2013 kerugian dari bisnis elpiji 12 kg mencapai Rp 5,7 triliun," tulis data Pertamina lagi.
Bila mau untung, Pertamina saat ini harus menjual elpiji 12 kg seharga Rp 150 ribu, dari harga saat ini sekitar Rp 75 ribu-Rp 78 ribu per tabung.
"Dengan kondisi rupiah terus melemah terhadap dolar AS, di mana saat ini kurs telah mencapai Rp 12.000, jika kondisi ini terus berlanjut diperkirakan kerugian elpiji 12 kg pada 2014, jika tidak ada kenaikan harga akan mencapai Rp 7 triliun," kata Pertamina.
Tingginya biaya produksi elpiji ini tidak lepas dari harga bahan baku elpiji, di mana harga perolehannya mengacu pada harga CP Aramco (contract price Aramco). Komponen harga bahan baku mencapai 80-85% dari pembentuk harga elpiji, sementara biaya lainnya merupakan biaya penyimpanan dan pendistribusian yang meliputi biaya pengapalan, penyimpanan di depo elpiji, pengangkutan menuju stasiun pengisian, biaya pengisian elpiji ke tabung, serta biaya perawatan tabung.
"Bahan baku elpiji berasal dari kilang Pertamina sebanyak 12%, produksi KKKS (perusaaan migas di Indonesia) atau kilang swasta sebanyak 29% sisanya 59% dari impor. Porsi impor semakin besar dari tahun ke tahun, yang disebabkan oleh produksi dalam negeri yang belum dapat mengejar jumlah permintaan," tulis data Pertamina. (detik.com)

AUTO Gunakan Hasil Rights Issue Rp2,37 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) hingga akhir Desember 2013 telah menggunakan dana hasil rights issue I (Penawaran Umum Terbatas/PUT I) senilai Rp2,37 triliun.
Dana tersebut dipergunakan untuk refinancing, bridging loan, penyertaan modal ataupun pinjaman. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/1/2013).
Sedangkan sisa dananya sebesar Rp598,27 miliar disimpan perseroan dalam bentuk deposito untuk periode satu bulan pada Bank CIMB Niaga, Bank QNB Kesawan dan Bank UOB. Perseroan memperoleh dana hasil right issue I sebesar Rp2,97 triliun dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Jelang Penutupan, Rupiah Balik Menguat ke Rp12.160/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan perdagangan Senin (6/1/2014), nilai tukar rupiah berbalik arah dan menguat tipis terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah terpantau menguat 0,16% ke Rp12.160 per dolar AS pada pukul 14.08 WIB.
Pada awal perdagangan, rupiah sempat terdepresiasi. Berdasarkan pantauan Bisnis, rupiah dibuka melemah 0,25% ke Rp12.210 per dolar AS. Lalu pada pukul 08.08 WIB rupiah berada pada level Rp12.215 per dolar AS.
Adapun pada pukul 09.16 WIB rupiah tertekan 0,46% ke level Rp12.236 per dolar AS dan pukul 11.24 WIB rupiah terdepresiasi 0,48% ke Rp12.238 per dolar AS.

BTPN Bayar Bunga Obligasi Tahun 2013 Rp15,93 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) melakukan pembayaran bunga ke dua atas obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2013 sebesar Rp15,93 miliar.
Pembayaran bunga tahap dua ini dilakukan perseroan pada 6 Januari 2013. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (6/1/2013).
Jumlah yang dibayarkan sebesar Rp15,93 miliar terdiri dari pembayaran bunga seri A sebesar Rp8.718.750.000 dengan tingkat bunga sebesar 7,75% dan seri B senilai Rp7.218.750.000 dengan tingkat bunga sebesar 8,25%.
Tercatat obligasi berkelanjutan II Bank BTPN tahap I tahun 2013 diterbitkan perseroan dengan pokok utang sebesar Rp800 miliar dalam dua seri. Seri A pokok utang sebesar Rp450 miliar dan seri B pokok utang senilai Rp350 miliar. Ke dua seri tersebut akan jatuh tempo pada 4 Juli 2016.

Harga Elpiji 12 Kg Turun Dari Rp 117.708 Jadi Rp 82.200

Jakarta -Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) sepakat menurunkan harga elpiji 12 kg. Jadi harga elpiji nanti akan turun dari Rp 117.708 menjadi Rp 82.200 per tabung mulai besok pukul 00.00.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, lewat keputusan ini, berarti harga elpiji 12 kg menjadi hanya naik Rp 1.000/kg, dari sebelumnya naik Rp 3.959/kg.
"Kalau naik Rp 1.000/kg, kasarnya kerugian Pertamina sekitar Rp 6,5 triliun," kata Dahlan di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (6/1/2013).
Seperti diketahui, Pertamina memberlakukan kenaikan harga elpiji 12 kg pada 1 Januari 2014 pukul 00.00 WIB dari Rp 70.200/tabung jadi Rp 117.708/tabung. Namun Pertamina mengaku masih akan rugi lebih dari Rp 2 triliun per tahun karena menjual elpiji 12 kg.
Pertamina mencatat, konsumsi elpiji 12 kg pada 2013 mencapai 977.000 ton. Dengan harga pokok elpiji (harga keekonomian) rata-rata meningkat US$ 873 serta nilai tukar rupiah yang terus melemah, maka kerugian Pertamina sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 5,7 triliun.
Apakah setelah diturunkan harga elpiji 12 kg akan dinaikkan lagi oleh Pertamina? "Hanya langit yang tahu, pokoknya kita tidak ada intervensi," ujar Dahlan.
Dahlan mengatakan, saat ini sebenarnya ada sekitar 4 perusahaan yang menjual elpiji. Namun mereka tidak menjual langsung. "Ada yang menjual ke Pertamina, ada lagi yang tidak menjual ke dalam negeri, mereka ekspor," kata Dahlan.
Harga jual ini berlaku dari Pertamina ke agen elpiji. Harganya di konsumen ada selisih sekitar Rp 10.000-20.000 per tabung, karena ada yang dijual melalui pengecer. (detik.com)

Target Ekonomi Indonesia 2013 Semuanya Gagal

Jakarta -Kementerian Keuangan melaporkan hasil evaluasi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2013. Seluruh asumsi makro ekonomi meleset dari target pemerintah. Penyebabnya adalah faktor eksternal dan internal.
Menteri Keuangan Chatib Basri menyebutkan pertembuhan ekononomi, optimistis akan dicapai pada kisaran 5,7%. Sampai pada triwulan III/2013, pertumbuhan sudah mencapai 5,8%.
"Ini sampai Q3, pertumbuhan 5,8%. Jadi kalau Q4 5,6%, berarti sampai akhir tahun 5,7%. Jadi lihat dari situasi ini. Pertumbuhan lebih melambat di Q4. Itu makanya prediksi 5,7%," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2014)
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara rata-rata dalam setahun adalah Rp 10.425/US$. Rupiah melemah cukup drastis pada pertengahan tahun 2013 yang saat ini sudah mencapai angka Rp 12.100/US$.
"Ini dihitung dari 1 Januari sampai 31 Desember. Dibikin rata- rata jadinya segitu. Kan pelemahan itu baru pertengahan tahun," ujarnya.
Kemudian inflasi adalah 8,38% atau di atas target dari APBN P 2013 yang sebesar 7,2%. Penyebabnya adalah kenaikan harga BBM bersubsidi dan bahan makanan.
"Inflasi 8,38%. Waktu Agustus, kita masih bicara inflasi sampai 9%. Ini karena kenaikan BBM dan makanan yang sangat tinggi. Makanya waktu itu kita bicara inflasi tinggi. Walaupun di asumsinya 7,2%," ujarnya.
"Tapi kalau dilihat dari tahun 2005 saat BBM naik 120% inflasi 17%. Tahun 2008 inflasi 11%. Dan tahun ini 8,38%. Ini adalah pertama kali di bawah 10% saat ada kenakan BBM. Kalau makanan nggak dikendalikan itu bisa sampai 10%," sambung Chatib.
Sedangkan untuk defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sudah ada perbaikan. Ini ditopang oleh surplus pada neraca perdagangan dalam beberapa bulan terakhir. CAD merupakan salah satu persoalan internal yang harus segera diselesaikan.
"Bulan yang nggak itu adalah September dari Agustus surplus sampai November. Itu defisit transaksi berjalan terdorong membaik," sebutnya.
Ia mengakui kondisi eksternal memang menjadi faktor utama dari perekonomian domestik. Terutama dari penarikan stimulus dari Bank Sentral AS The Fed. Meskipun sudah ada kepastian.
"Dampaknya 1 bulan terakhir. Sudah terasa. Kondisi Indoesia normal adalah negara tanpa tappering off. Artinya market hingga rupiah itu mengalami tekanan. Mudah-mudahan ini tidak seburuk bayangan dari awal," terangnya. (detik.com)

IHSG Anjlok 38 Poin Kena Profit Taking

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 38 poin bersamaan dengan jatuhnya bursa-bursa Asia. Aksi ambil untung marak terjadi sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 2,112 poin (0,05%) ke level 4.255,221 bergerak datar di awal pekan mengikuti sentimen pasar global yang juga datar. Mulai hari ini satu lot hanya 100 lembar, tak lagi 500 lembar seperti sebelumnya.
Indeks hanya mampu bertahan sebentar di zona hijau. Tak lama setelah pembukaan indeks langsung terkoreksi gara-gara aksi ambil untung.
Pada penutupan perdagangan, Senin (6/1/2014), IHSG jatuh 38,601 poin (0,91%) ke level 4.219,062. Sementara Indeks LQ45 anjlok 7,178 poin (1,01%) ke level 702,169.
Tiga sektor masih bertahan di zona hijau, yaitu sektor aneka industri, konsumer, dan manufaktur. Penguatan tiga sektor ini belum berhasil mendorong indeks ke teritori positif.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 81.645 kali pada volume 1,298 miliar lembar saham senilai Rp 1,499 triliun. Sebanyak 75 saham naik, sisanya 197 saham turun, dan 65 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia kompak melemah di zona merah hingga siang hari ini. Bursa saham Jepang anjlok paling dalam di antara bursa regional.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 40,13 poin (1,93%) ke level 2.043,01. 
  • Indeks Hang Seng melemah 136,51 poin (0,60%) ke level 22.680,77. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 321,00 poin (1,97%) ke level 15.970,31. 
  • Indeks Strait Times menipis 1,02 poin (0,03%) ke level 3.130,45. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Unilever (UNVR) naik Rp 175 ke Rp 26.675, Indocement (INTP) naik Rp 150 ke Rp 20.150, Astra Internasional (ASII) naik Rp 100 ke Rp 6.850, dan Cita Mineral (CITA) naik Rp 95 ke Rp 485.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 1.300 ke Rp 7.000, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 900 ke Rp 61.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 700 ke Rp 22.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 26.650. (detik.com)

Ulasan Sepekan: Rupiah Alami Penyesuaian dengan IHSG

INILAH.COM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, rupiah menguat 0,27%. Mata uang garuda ini mengalami penyesuan dengan IHSG seiring terkendalinya inflasi 2013.
Berdasrkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dalam sepekan terakhir rupiah menguat 34 poin (0,27%) ke posisi 12.226 per dolar AS pada 3 Januari 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 27 Desember 2013 di angka 12.260.
Reza Priyambada, kepala riset Trust Securities mengatakan, laju nilai tukar rupiah kembali menghijau sepanjang pekan kemarin. "Setelah di pekan sebelumnya mengalami tekanan, laju rupiah di akhir perdagangan tahun 2013 terlihat menguat," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (5/1/204).
Pelaku pasar, lajut dia, sedikit melakukan penyesuaian dengan laju rupiah agar ikut menguat seperti halnya IHSG. "Selain itu, pelaku pasar juga memanfaatkan menguatnya laju euro dengan melepas posisi pada dolar AS," ujarnya.
Hal itu, kata dia, terutama setelah Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi, mengatakan belum diperlukannya memangkas suku bunga acuan untuk mendorong penguatan nilai euro.
Di awal tahun ini, laju rupiah kembali mengalami tekanan setelah di akhir tahun mengalami kenaikan. "Pelaku pasar kembali memburu dolar AS setelah dirilis kenaikan pending home sales bulanan AS dan diikuti dengan rilis positif lanjutan dari data Redbook dan consumer confidence-nya.
Kekhawatiran akan mulai diterapkannya tappering off stimulus The Fed pada Januari ini kembali datang. Laju rupiah pun kembali tertekan. "Bahkan adanya rilis inflasi yang masih terkendali di bawah level 9% secara tahunan dan surplusnya neraca perdagangan sebesar US$776,8 juta belum banyak berpengaruh pada laju uupiah meskipun respons tersebut baru terasa di perdagangan akhir pekan," imbuhnya.

IHSG di Tangan Abang Sam

INILAH.COM - Jakarta, Di awal pekan ini, investor akan melakukan profit taking. Setelah itu pergerakan IHSG akan ditentukan data terbaru perekonomian Amerika.
Ini waktunya bagi investor untuk ambil untung. Setelah dalam sepekan terakhir IHSG menguat 1,06%, gejala penurunan diperkirakan bakal terjadi Senin ini (6/12). Itu wajar. Sebab, dengan dilakukannya ambil untung atau aksi profit taking, maka investor akan memiliki modal lagi untuk melakukan aksi beli pada hari-hari berikunya.
Kalau melihat pergerakan indeks selama sepekan kemarin, memang agak di luar dugaan. Soalnya, itu terjadi di tengah berbagai sentimen negatif seperti ancaman inflasi akibat naiknya harga elpiji sebesar 68% serta rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Belum lagi pemangkasan dana Quantitative Easing III sebesar US$ 10 miliar oleh The Fed yang akan dimulai Januari ini.
Jadi, para analis memperkirakan Senin ini akan terjadi aksi profit taking. Makanya, para investor disarankan melepas dulu saham-saham yang sudah mahal, lalu alihkan investasi pada saham-saham level ke dua atau ketiga. Alasannya jelas, saham-saham ini harganya sangat murah. Dengan begitu, resiko investasi tak terlalu besar bila ternyata indeks mengalami penurunan tajam.
Lantas, bagaimana pergerakan IHSG sepekan ke depan? Dari luar negeri, perkembangan IHSG tentu akan dipengaruhi oleh perkembangan data perekonomi Amerika dan Cina yang bakal diumumkan 7 Januari ini. Sebut saja neraca perdagangan dan tingkat pengangguran di Amerika. Dari data-data ini, investor bisa menebak arah kebijakan The Fed terkait tapering off.
Dari dalam negeri, pekan ini BI akan menggelar rapat rutin Dewan Gubernur BI. "Kemungkinan BI akan membahas respon yang perlu dilakukan atas tapering off," ujar Kiswoyo A Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri. Kemungkinan BI juga akan membahas suku bunga acuan terkait dengan kenaikan harga elpiji dan rencana kenaikan TDL untuk industri golongan 3 dan 4.
Sementara Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, mengingat investor untuk mewaspadai dampak dari aturan baru soal jumlah lot pembelian saham dan fraksi harga yang mulai berlaku pekan ini. Satrio melihat, kebijakan baru ini akan membuat volume perdagangan meningkat dan harga sulit bergerak. "Investor bakal cenderung wait and see," katanya.
Meski begitu, Satrio maupun Kiswoyo memperkirakan pekan ini IHSG akan menguat terbatas. Mereka memperkirakan indeks akan bergerak di kisaran 4.100 – 4.350.

SIDO Bakal Akuisisi Perusahaan Farmasi

INILAH.COM, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana mencaplok perusahaan farmasi, guna mengembangkan bisnis perseroan.
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat mengatakan, nama perusahaan farmasi belum bisa disebutkan saat ini karena masih dalam tahap pencarian. Perusahaan yang akan diakuisisi merupakan produsen obat-obatan.
"Tahun ini atau tahun besok kita akan masuk ke perusahaan obat-obatan. Intinya kita masuk ke usaha yang sesuai dengan bisnis utama kami," kata Irwan di Jakarta, akhir pekan ini.
Dari segi pendanaan, kata Irwan, tidak menjadi masalah karena perseroan memiliki kas internal yang cukup memadai untuk pembiayaan kegiatan ekspansi perseroan.
"Dana kita banyak cukup untuk akusisi perusahaan farmasi. Semuanya dari kas internal tidak minjam perbankan," ujar Irwan.
Pada akhir tahun lalu, perseroan meraup dana dari pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp870 miliar dari 1,5 miliar saham yang dilepas ke publik dengan harga perdana saham sebesar Rp580 per saham. (detik.com)

Elpiji 12 Kg Seperti Pertamax, Tak Disubsidi Pemerintah

Jakarta -PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga jual elpiji 12 kg (non subsidi) merujuk pada rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebelum menjalankan rekomendasi BPK, Pertamina telah berkali-kali mengirim surat kepada pemerintah untuk meminta izin menaikkan harga jual elpiji non subsidi, karena selama beberapa tahun membebani keuangan perseroan. Namun pemerintah sama sekali tidak merespons permintaan Pertamina.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua BPK Hasan Bisri kepada detikFinance, Senin (6/1/2014).
"Pertamina sudah 8 kali kirim surat ke Pemerintah, agar harga elpiji 12 kg ke atas ditinjau kembali karena merugikan Pertamina. Tapi pemerintah tidak pernah merespons, dengan alasan timing-nya (waktunya) belum tepat," kata Hasan.
Akibatnya, Pertamina harus menanggung tugas memberi subsidi tidak resmi untuk elpiji 12 kg ke atas. Padahal elpiji 12 kg atas masuk ke dalam katagori non subsidi seperti BBM jenis pertamax.
"Ini artinya tidak transparan. Subsidi terselubung lewat Pertamina, tidak melalui persetujuan DPR. Padahal transparansi adalah jargon yang selalu kita dengungkan. Kita melakukan reformasi birokrasi dan reformasi keuangan negara, salah satunya adalah untuk menuju transparansi dalam pengelolaan keuangan negara," jelasnya.
Merujuk Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), semua BUMN termasuk Pertamina adalah kekayaan negara yang dipisahkan. Artinya kekayaan BUMN adalah bagian dari keuangan negara tapi pengelolaannya dipisahkan dari APBN.
Berdasarkan UU BUMN itu, saat BUMN seperti Pertamina diminta menyalurkan subsidi seperti untuk elpiji, maka harus ada penugasan khusus. Penugasan khusus ini selanjutnya memunculkan biaya yang harus ditanggung oleh pemerintah melalui APBN bukan ditanggung BUMN yang diberi penugasan.
"Jadi jelas ada pemisahan antara buku BUMN dan buku APBN. Jangan dicampur aduk sehingga tangung jawab masing-masing menjadi jelas," sebutnya.
Pada kesempatan itu, pasca kisruh kenaikkan elpiji 12 kg, Pertamina dan pemerintah diminta lebih gencar melakukan sosialisasi, bahwa elpiji 12 kg bukan katagori bersubsidi, sehingga kenaikan harga merujuk pada harga pasar.
"Menurut saya perlu dilakukan sosialisasi bahwa elpiji 12 kg ke atas, tidak disubsidi makanya harganya lebih mahal. Seperti BBM, ada premium dan solar yang bersubsidi, ada juga pertamax yang tidak bersubsidi. Masyarakat sudah memahami kalau pertamax tidak bersubsidi, makanya harganya lebih mahal," tegasnya.
Seperti diketahui, Pertamina sudah menaikkan harga gas elpiji 12 kg pada 1 Januari 2014 dari Rp 70.200 menjadi Rp 117.708 per tabung. (detik.com)

Emas Batangan Antam 'Loncat' Rp 3.000/Gram di Awal Pekan

Jakarta -Membuka pekan ini, emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp 3.000/gram untuk pecahan 1 gram. Harga emas batangan Antam melanjutkan kenaikannya di akhir pekan lalu.
Mengutip situs resmi Logam Mulia, Senin (6/1/2014), di awal 2014 ini harga emas Antam sempat jatuh ke level Rp 524.000/gram. Pada hari ini, emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram naik dari Rp 532.000 akhir pekan lalu, menjadi Rp 535.000.
Sementara harga jual kembali atau buyback naik dari Rp 472.000/gram menjadi Rp 475.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 535.000
  • 5 Gram : Rp 2.530.000
  • 10 Gram : Rp 5.010.000
  • 50 Gram : Rp 24.850.000
  • 500 Gram : Rp 246.300.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Masih Melemah

Jakarta -Pada akhir pekan lalu (03/01) IHSG mengalami koreksi yang cukup dalam seiring melemahnya bursa regional Asia. IHSG melemah sebesar 1.60% pada level 4.257,66 atau turun 69.60 poin. Pelemahan terjadi karena investor melakukan aksi profit taking pasca kenaikan IHSG selama 4 hari berturut-turut serta melemahnya data Non manufacturing PMI China dari 56 menjadi 54.6 turut menekan IHSG. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 135 miliar. Semua sektor mengalami pelemahan, sektor Agrikulture memimpin pelemahan sebesar 2.88%.
Sementara itu bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup mixed, di mana Indeks Dow Jones naik 0.17% ke 16,469.99, sedangkan Indeks S&P turun tipis 0,03% menjadi 1,831.37 dan indeks Nasdaq juga mengalami penurunan sebesar 0,27% ke level 4,131.91. Volume perdagangan pada akhir pekan kemarin lebih rendah dari hari biasanya karena sebagian pelaku pasar masih libur yang menyebabkan pergerakan bursa AS masih terbatas. Pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke dalam Konferensi the American Economics Association yang mengatakan bahwa The Fed akan masih mengawal program stimulus walaupun sudah ada rencana untuk mengurangi jumlah stimulusnya karena dinilai bahwa ekonomi AS belum sepenuhnya pulih.
Hari ini kami perkirakan IHSG masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Efektifnya perubahan satuan lot saham, perubahan fraksi harga saham serta batas Auto rejections sedikit banyak akan berdampak kepada transaksi para investor pada hari ini. Selain itu, para investor juga akan menunggu rilisnya data penjualan kendaraan Jepang serta data indeks jasa China. Secara teknikal, Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif, indikator stochastic mendatar di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.225 dan resistance di level 4.290. (detik.com)

First Asia Capital: IHSG Berpotensi Rebound

Jakarta -Aksi profit taking terjadi pada perdagangan akhir pekan kemarin.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 69 poin ke zona merah bersamaan dengan bursa-bursa Asia lainnya. IHSG ditutup terjun 69,602 poin (1,61%) ke level 4.257,663. Sebanyak 59 saham menguat, 202 saham melemah, dan 98 saham bergerak stagnan. IHSG telah mencatat transaksi sebesar Rp3,188 triliun dari 2,618 miliar lembar saham diperdagangkan.
Faktor membaiknya neraca perdagangan Indonesia masih belum disikapi positif oleh para pelaku pasar. Selain itu kondisi bursa global yang masih terkoreksi membuat aksi beli menjadi minim. Indeks di Asia ikut melemah dengan indeks Hang Seng turun 522,77 poin atau 2,24 persen menjadi 22.817,28, dan indeks Straits Times turun 1,37 persen menjadi 3.131,12.Indeks Dow Jones juga bergerak fluktuatif menanggapi pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke yang masih berkomitmen mengakomodasi kebijakan moneter meski sudah ada rencana untuk mengurangi jumlah stimulusnya. Ia juga mengatakan pemulhan ekonomi AS saat ini memang belum sempurna.
Akan tetapi di awal pekan ini IHSG akan mengalami fase baru. Perubahan jumlah lot dan fraksi akan dimulai pada hari ini. Adapun para pelaku pasar akan membutuhkan waktu penyesuaian. Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi rebound mengingat koreksi yang terjadi akhir pekan kemarin cukup dalam. IHSG akan bergerak pada rentang 4216 - 4320. (detik.com)

IHSG Bergerak Datar di Awal Pekan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak datar di awal pekan mengikuti sentimen pasar global yang juga datar. Mulai hari ini satu lot hanya 100 lembar, tak lagi 500 lembar seperti sebelumnya.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.195 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.210 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 1,920 poin (0,05%) ke level 4.259,583. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,495 poin (0,07%) ke level 709,842.
Membuka perdagangan awal pekan, Senin (6/1/2014), IHSG menipis 2,112 poin (0,05%) ke level 4.255,221. Indeks LQ45 berkurang 0,276 poin (0,05%) ke level 709,101.
Indeks hanya mampu bertahan sebentar di zona merah. Tak lama setelah pembukaan indeks langsung terkoreksi gara-gara aksi ambil untung.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 12,807 poin (0,30%) ke level 4.244,856. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 2,533 poin (0,36%) ke level 706,814.
Akhir pekan lalu IHSG jatuh 69 poin ke zona merah bersamaan dengan bursa-bursa Asia lainnya. Aksi jual banyak dilakukan oleh investor domestik, sedangkan asing masih ada yang mau beli saham secara selektif.
Wall Street bergerak fluktuatif sebelum akhirnya ditutup datar di akhir pekan. Pernyataan The Federal Reserve menimbulkan tanda tanya mengenai waktu pencabutan stimulus.
Bursa-bursa di Asia pagi hari ini bergerak mixed dalam rentang yang tipis. Sentimen datarnya bursa global masih terasa di bursa-bursa regional. (detik.com)

Awal Februari, SIDO Bangun Pabrik Bahan Baku

INILAH.COM, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan pabrik bahan baku pada awal Febuari 2014.
Menurut Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, pabrik bahan baku berlokasi di wilayah Ungaran, Jawa Tengah dan proses pengerjaannya memakan waktu selama satu tahun.
"Awalnya memiliki luas 26 hektare, tapi 10 hektare lahan sudah dibeli. Sehingga pabrik bahan baku menjadi seluas 36 hektare," kata Irwan di Jakarta, akhir pekan ini.
Pembangunan pabrik ini akan dikerjakan secara bertahap. Pertama, perseroan mengucurkan dana sebesar Rp250 miliar sampai Rp300 miliar yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) akhir tahun 2012. "Dana IPO, 42 persen digunakan untuk pembangunan pabrik," ucap Irwan.
Lebih lanjut Irwan mengatakan, adanya pabrik bahan baku sangat membantu produksi, pasalnya kemampuan perseroan dalam mengevaporasi bahan baku akan meningkat menjadi 20 ribu liter per jam dari sebelumnya hanya 11 ribu liter per jam.
Pada akhir tahun lalu, perseroan meraup dana dari IPO sebesar Rp870 miliar dari 1,5 miliar saham yang dilepas ke publik dengan harga perdana saham sebesar Rp580 per saham.

Belasan Saham Pilihan Pekan Ini

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan akan bergerak variatif, sehingga diperkirakan pada support 4200-4244 dan resisten 4290-4330. Belasan saham jadi pilihan. Apa saja?
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola menyerupai shooting star di atas middle bollinger bands. Moving Average Convergence Divergence (MACD) cenderung turun dengan histogram negatif yang memendek. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic uptrend terbatas.
"Laju IHSG sempat di bawah target resisten (4250-4263) namun, dapat kembali ke kisaran tersebut yang menandakan di tengah aksi profit taking yang terjadi masih ada keinginan IHSG untuk bertahan di zona positif," kata Reza kepada INILAH.COM, akhir pekan lalu.
Menurut Reza, laju IHSG pekan depan akan kembali variatif dengan kecenderungan mencoba bertahan dari pelemahan terutama merespon data yang akan dirilis. Diharapkan data yang dirilis dapat memberikan imbas positif bagi laju IHSG.
Untuk pekan depan, kata Reza, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen di antaranya : Balance of trade, retail sales, building permits, & westpac consumer confidence Australia; Interest rate KorSel; HSBC service PMI, export plus import, inflation rate, & balance of trade China; HSBC service PMI India; Markit service PMI, unemployment rate, balance of trade, current account, factory orders, industrial production, & inflation rate Jerman.
Markit service PMI, inflation rate, retail sales, unemployment rate, business+consumer confidence, ECB interest rate, & sentix index Zona Euro; BOE interest rate decisions Inggris; Markit service PMI, retail sales, & consumer confidence Perancis; Markit service PMI & unemployment rate Italia; Service PMI & business confidence Spanyol; HSBC Service PMI, ISM non manufacturing PMI, balance of trade, redbook, FOMC minutes, & factory orders AS; dan lainnya.
Sedangkan pilihan saham sepekaan ke depan, terdapat 12 saham. Seperti, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Astra International Tbk (ASII), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Lippo Karawaci Tbk (LPCK).
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

IHSG Bergerak Terbatas

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu jatuh 69 poin ke zona merah bersamaan dengan bursa-bursa Asia lainnya. Aksi jual banyak dilakukan oleh investor domestik, sedangkan asing masih ada yang mau beli saham secara selektif.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (3/1/2014), IHSG ditutup terjun 69,602 poin (1,61%) ke level 4.257,663. Sementara Indeks LQ45 anjlok 14,169 poin (1,96%) ke level 709,347
Wall Street bergerak fluktuatif sebelum akhirnya ditutup flat di akhir pekan. Pernyataan The Federal Reserve menimbulkan tanda tanya mengenai waktu pencabutan stimulus.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 28,64 poin (0,17%) ke level 16.469,99. Indeks Standard & Poor's 500 turun 0,62 poin (0,03%) ke level 1.831,36. Indeks Komposit Nasdaq melemah 11,16 poin (0,27%) ke level 4.131,91.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang yang terbatas. Sentimen datarnya Wall Street akhir pekan lalu akan terasa di perdagangan BEI awal pekan ini.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 248,49 poin (1,53%) ke level 16.042,82. 
  • Indeks KOSPI naik 5,09 poin (0,26%) ke level 1.951,23. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Semesta Indovest
Bursa AS ditutup mixed pada perdagangan Jumat dengan indeks Dow Jones naik 28,64 poin atau 0,17%, S&P 500 turun 0,03%, dan Nasdaq turun 0,23%. Pergerakan pasar ditopang oleh komentar Bernanke yang mengatakan ekonomi akan terus membaik dan the Fed tetap berkomitmen untuk menjaga suku bunga di level rendah. Perusahaan-perusahaan otomotif melaporkan kinerja dibawah perkiraan seperti Ford, General Motors, Toyota Motors, dan Chrysler. Saham Apple masih melemah lebih dari 2%. Pelaku pasar cukup optimis bahwa penurunan stimulus menjadi US$ 75 milyar setiap bulan tidak memberikan sentiment negative berarti.
Bursa Eropa ditutup positif ditopang oleh naiknya saham-saham ritel seperti Next dan Mark & Spencer. Indeks FTSE naik 0,19%, CAC naik 0,48%, dan DAX naik 0,37%.
Bursa Indonesia hari ini berpotensi untuk bergerak konsolidasi namun dengan kecenderungan melemah akibat tekanan jual pada hari Jumat dapat kembali berlanjut. Hari ini IDX memulai perdagangan dengan fraksi harga baru dan satuan lot yang baru, 1 lot = 100 lembar. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain KLBF, ACES, BBRI, WSKT.
 
Trust Securities
Laju IHSG menutup pekan kemarin dengan pelemahan setelah latah terimbas penurunan sejumlah laju bursa saham global yang mengalami profit taking setelah bergerak reli menuju window dressing jelang akhir tahun. IHSG yang tidak mengalami window dressing dan baru mengalami reli 4 hari terakhir pun harus takluk dengan imbas penurunan tersebut. Apalagi, positifnya rilis data ketenagakerjaan AS tidak mampu menahan pelemahan bursa saham AS dan laju bursa saham regional masih mengalami pelemahan setelah dirilisnya data manufaktur China yang kurang baik. Kembali menguatnya laju Rupiah dirasa belum mampu menahan aksi jual tersebut. Apalagi ternyata ada gap di 4274-4287 membuat profit taking kian deras pasca pasca IHSG menyentuh level 4300an. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4298,23 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4247,99 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4257,66. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (6/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4232-4250 dan resistance 4278-4300. Berpola menyerupai evening star menjauhi upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend terbatas dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali downreversal. IHSG meskipun sempat melewati kisaran target support (4277-4300) namun, kembali ditutup di bawah kisaran target tersebut. Pelemahan lanjutan dimungkinkan jika aksi profit taking berlanjut namun, diharapkan dengan telah tertutupnya gap 4274-4287 dan reboundnya bursa saham global dapat berimbas positif pada IHSG. (detik.com)

Magnus Capital: Indeks Bisa Menguat Terbatas

Jakarta -Pada perdagangan jumat pekan lalu, IHSG bergerak melemah sebanyak -69.60 poin ke level 4257.66 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3.3 triliun sedangkan asing membukukan net sell sebesar Rp 135 miliar pada pasar reguler. IHSG dibayangi aksi profit taking dan terimbas penurunan indeks bursa global, Indeks juga dipengaruhi perlambatan indeks sektor jasa di China. Investor juga mengambil ancang ancang dalam rangka penyesuaian diri terhadap perubahan satuan perdagangan dan fraksi harga saham yang akan dilakukn oleh PT Bursa Efek Indonesia hari ini dan diperkirakan akan menyurutkan volume perdagangan dalam jangka pendek.
Indeks Dow Jones pada perdagangan jumat pekan lalu ditutup menguat 28.64 poin ke level 16469.99 sedangkan indeks S&P ditutup melemah -0.61 poin ke level 1831.37 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -11.16 poin ke level 4131.91.Bursa Wall st ditutup mixed setelah pernyataan dari Gubernur The Fed Ben Bernanke yang menyatakan bahwa perbaikan pada ekonomi AS akan terus berlanjut dan The Fed akan tetap pada komitmennya dalam mempertahankan tingkat suku bunga yang rendah.
IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 4200 dan resistance 4330. Indikator MACD uptrend terbatas dengan histogram positif memendek, Stochastic dan RSI kembali downreversal. Cermati saham BBRI, UNVR, BMRI. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Mixed Negatif

Jakarta -Mixednya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG terkoreksi dengan kembali ditutup di bawah level psikologis 4,300 minggu lalu. Adanya minat jual asing juga masih dapat memberikan tekanan. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di kisaran negatif hari ini.
 
KAEF – Komitmen pinjaman
PT Kimia Farma (KAEF) berhasil mendapat komitmen pinjaman senilai Rp 500 Miliar yang akan dialokasikan untuk mengakuisisi anak perusahaan, PT Askes dan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth) senilai total Rp 175 Miliar. Sisa dana pinjaman senilai Rp 325 Miliar akan dialokasikan untuk rencana ekspansi berupa pembangunan pabrik baru di Banjaran (Kabupaten Bandung) serta penambahan apotek. KAEF mengalokasikan dana belanja modal Rp 660 Miliar tahun ini.
 
PANR – Alokasi belanja modal
PT Panorama Sentrawisata (PANR) mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 400 Miliar tahun ini, naik dari alokasi Rp 200 Miliar tahun lalu. Tahun ini PANR berencana membangun infrastruktur untuk memperluas jaringan operasional, menambah armada, serta pengadaan hotel. Pertumbuhan pendapatan tahun ini diperkirakan naik 25%Yoy menjadi Rp 2.2 Triliun Vs estimasi pendapatan Rp 1.8 Triliun pada 2013 lalu. Pendapatan 2015 akan didorong oleh beroperasinya hotel yang tengah dibangun anak perusahaan, PT Carlson Panorama Hospitality (CPH), yang merupakan suatu perusahaan patungan dengan Carlson Rezidor Hotel Group. CPH merupakan operator hotel dengan merek Radisson.
 
SUGI – Izin perpanjangan akuisisi Ramba Energy
PT Sugih Energy (SUGI) telah mendapatkan persetujuan perpanjangan waktu untuk mengakuisisi 51% saham Ramba Energy Limited dari pihak Securities Industry Council (SIC) Singapura. Perpanjangan waktu tersebut berakhir hingga 31 Maret 2014. Manajemen SUGI mengungkapkan apabila perseroan gagal memenuhi prasayarat tersebut maka rencana transaksi akan berakhir dan perseroan tidak akan mengajukan perpanjangan waktu melampaui 31 Maret 2014. SUGI telah menganggarkan dana akuisisi sebanyak S$ 112 Juta atau setara dengan US$ 90 Juta untuk akuisisi. Dana tersebut berasal ari kas internal dan pinjaman. Akuisisi 51% saham Ramba Energi bertujuan untuk mengintegrasikan blok-blok migas di Riau dan Sumatera Selatan yang dimiliki SUGI saat ini.
 
WIKA – Akuisisi Sarana Karya
PT Wijaya Karya (WIKA) menuntaskan akuisisi atas perusahaan pengolahan aspal, PT Sarana Karya (Saka). Akuisisi tersebut bertujuan untuk memudahkan WIKA mendapatkan ketersediaan bahan baku segala proyek. Akuisisi resmi ditandatangani pada 30 Desember 2013 dan WIKA mengakuisisi 5,000 saham Saka dengan total nilai tranasksi sebesar Rp 50 Miliar. Setelah akuisisi tersebut, WIKA akan membangun satu pabrik ekstraksi aspal di Lawele, Pulau Buton pada awal tahun ini dengan nilai investasi pabrik diperkirakan sekitar Rp 200 Miliar. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi 50,000 ton per tahun dan direncanakan selesai akhir tahun ini. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diprediksi Mix

Jakarta -IHSG pada perdagangan Jumat 3 Januari 2014 ditutup melemah 1,61% pada level 4257. Sektor perkebunan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp122,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup mix akibat kecemasan penghentian stimulus The Fed akan lebih cepat dari perkiraan. Selain itu data indeks PMI non manufaktur China pada bulan Desember turun pada level terendah empat bulan terakhir di 54,6 dari bulan sebelumnya 56. Komentar Presiden The Fed Philadelphia bahwa tidak akan mudah bagi The Fed untuk memperbaiki neracanya yang dapat menjadi indikasi The Fed akan bertindak lebih cepat untuk mengakhiri program pembelian obligasinya, menjadi sentimen negatif. Namun Ben Bernanke menyatakan The Fed tidak mengurangi komitmennya terhadap kebijakan moneter yang akomodatif meskipun telah mengurangi program stimulusnya. Bernanke juga menyatakan pemulihan ekonomi AS belum selesai. Pada pekan ini pasar akan mencermati data ekonomi dan dimulainya ear ning season Q4 pada 9 Januari. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya factory orders, ISM service, trade balance, ADP Employment, FOMC minutes, nonfarm payrolls dan unemployment rate.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4200 — 4310. Rekomendasi: BBRI, INTP, MAPI, BBCA, TLKM, SMCB, KLBF, GGRM. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Ada Pelemahan Lanjutan

Jakarta -Laju IHSG menutup pekan kemarin dengan pelemahan setelah latah terimbas penurunan sejumlah laju bursa saham global yang mengalami profit taking setelah bergerak reli menuju window dressing jelang akhir tahun. IHSG yang tidak mengalami window dressing dan baru mengalami reli 4 hari terakhir pun harus takluk dengan imbas penurunan tersebut. Apalagi, positifnya rilis data ketenagakerjaan AS tidak mampu menahan pelemahan bursa saham AS dan laju bursa saham regional masih mengalami pelemahan setelah dirilisnya data manufaktur China yang kurang baik. Kembali menguatnya laju Rupiah dirasa belum mampu menahan aksi jual tersebut. Apalagi ternyata ada gap di 4274-4287 membuat profit taking kian deras pasca pasca IHSG menyentuh level 4300an. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4298,23 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4247,99 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4257,66. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (6/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4232-4250 dan resistance 4278-4300. Berpola menyerupai evening star menjauhi upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend terbatas dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali downreversal. IHSG meskipun sempat melewati kisaran target support (4277-4300) namun, kembali ditutup di bawah kisaran target tersebut. Pelemahan lanjutan dimungkinkan jika aksi profit taking berlanjut namun, diharapkan dengan telah tertutupnya gap 4274-4287 dan rebound-nya bursa saham global dapat berimbas positif pada IHSG. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Konsolidasi Dulu

Jakarta -Bursa AS ditutup mixed pada perdagangan Jumat dengan indeks Dow Jones naik 28,64 poin atau 0,17%, S&P 500 turun 0,03%, dan Nasdaq turun 0,23%. Pergerakan pasar ditopang oleh komentar Bernanke yang mengatakan ekonomi akan terus membaik dan the Fed tetap berkomitmen untuk menjaga suku bunga di level rendah. Perusahaan-perusahaan otomotif melaporkan kinerja dibawah perkiraan seperti Ford, General Motors, Toyota Motors, dan Chrysler. Saham Apple masih melemah lebih dari 2%. Pelaku pasar cukup optimis bahwa penurunan stimulus menjadi US$ 75 milyar setiap bulan tidak memberikan sentiment negative berarti.
Bursa Eropa ditutup positif ditopang oleh naiknya saham-saham ritel seperti Next dan Mark & Spencer. Indeks FTSE naik 0,19%, CAC naik 0,48%, dan DAX naik 0,37%.
Bursa Indonesia hari ini berpotensi untuk bergerak konsolidasi namun dengan kecenderungan melemah akibat tekanan jual pada hari Jumat dapat kembali berlanjut. Hari ini IDX memulai perdagangan dengan fraksi harga baru dan satuan lot yang baru, 1 lot = 100 lembar. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain KLBF, ACES, BBRI, WSKT. (detik.com)

Investor Pasar Modal Dapat Jaminan Ganti Rugi Maksimal Rp 25 Juta

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait batasan tertinggi klaim atas kerugian dana investor di pasar modal dengan nomor KEP-70/D.04/2013. Surat tersebut berisi tentang dua poin penting terkait batasan tertinggi ganti rugi yang diberikan.
Yang pertama, batasan tertinggi untuk setiap Pemodal (investor) pada satu Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal (DPP) adalah sebesar Rp 25 juta.
Kedua, batasan paling tinggi untuk setiap Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan DPP adalah sebesar Rp 50 miliar.
Demikian dikutip detikFinance dari keterbukaan informasi yang disiarkan OJK dalam situs resminya, Senin (6/1/2014).
SE tersebut telah dirilis pada 31 Desember 2013. Surat itu diterbitkan dalam rangka mendukung implementasi Dana Perlindungan Pemodal dalam pemberian ganti rugi atas Aset Pemodal yang hilang.
Penerbitan SE ini juga diharapkan dapat menambah rasa aman Pemodal dalam melakukan transaksi Efek di Pasar Modal dan meningkatkan kepercayaan pemodal terhadap Pasar Modal Indonesia.
Perlu diketahui, kerugian yang diganti ini bukan karena kerugian yang terjadi akibat investasi di pasar modal karena adanya fluktuasi pasar melainkan karena adanya kecurangan atau penggelapan yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas atau bank kustodian.
PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) atau Securities Investor Protection Fund (SIPF) mulai efektif Januari 2014. Pembentukan lembaga ini dilakukan untuk melindungi investor di pasar modal terhadap kecurangan-kecurangan yang terjadi terhadap dana nasabah. Saat ini, investor saham tak perlu khawatir lagi dananya dibobol atau dibawa lari sekuritas atau oknumnya.
Nantinya, P3IEI atau SIPF ini akan mengganti dana investor saham bila dibobol atau dibawa lari oleh sekuritas. Lalu, bagaimana caranya bila investor ingin mengajukan klaim atas kerugian mereka dan proses yang dilakukan OJK?
Direktur Utama SIPF Yoyok Isharsaya mengatakan, seorang investor berhak mendapatkan uang ganti atas kerugian yang dialami. "Investor bisa lapor ke OJK langsung atas kerugiannya," ujar Yoyok beberapa waktu lalu.
Yoyok menjelaskan, setelah laporan diterima, pihak OJK akan melakukan investigasi atas laporan tersebut. Hal ini untuk menentukan apakah laporan tersebut benar adanya.
"OJK akan lakukan investigasi. Kalau yakin, dia tentukan, dia bisa bilang siapa yang salah," ucapnya.
Setelah sudah ada ketentuan dari OJK terkait besaran dana nasabah yang diganti, pihaknya akan mengumumkan hal tersebut kepada publik agar lebih transparan.
"Nanti OJK mengirimkan surat tertulis ke P3IEI, dalam waktu 3 hari P3IEI akan umumkan di media massa," kata dia.
Untuk memudahkan proses ini, P3IEI atau SIPF akan membentuk komite klaim yang beranggotakan 7 orang, masing-masing 2 orang dari pejabat OJK, 3 orang SRO (otoritas pasar modal), 1 orang dari SIPF, dan 1 orang independen.
"Itu untuk memverifikasi berapa yang akan diganti. Nanti kan ada tim verifikasi nanti digodok, kalau bener nanti SIPF akan ganti ke pemodal," terang dia.
Yoyok menambahkan, pihaknya bisa mengajukan gugatan perdata jika perusahaan sekuritas tidak mau mengganti kerugian investor.
"Nanti investigasi. Kalau perlu kan ada litigasi, gugatan perdata ke pengadilan kalau perusahaan sekuritas nggak mau ganti rugi, kalau perlu dipailitkan ke OJK," tandasnya. (detik.com)