korea by dewanti

Tuesday, February 4, 2014

Banyak Proyek Baru, Penjualan Intiland Naik 53%

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan marketing sales sebesar Rp2,53 triliun, melonjak 53,3% dibandingkan dengan pencapaian 2012 senilai Rp1,65 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan bahwa meningkatnya nilai marketing sales di tahun 2013 didorong oleh momentum peluncuran beberapa proyek baru.
Faktor lainnya adalah adanya tren meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk properti, baik pada segmen hunian, perkantoran, maupun kawasan industri, baik untuk kepentingan bisnis maupun investasi.
"Secara keseluruhan, hasil kinerja kami di tahun 2013 meningkat. Nilai marketing sales mencapai Rp2,53 triliun, atau 15% lebih tinggi dibandingkan dengan target awal sebesar Rp2,2 triliun," ujar Archied dalam keterangan resminya, Selasa (4/2/2014).
Adapun pendapatan dari pengembangan (development income), ungkapnya, tercatat memberikan kontribusi sebesar Rp2,37 triliun atau 93,77% dari total nilai marketing sales 2013. Sisanya sebesar Rp157,87 miliar atau 6,22% berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).
Ditinjau dari segmentasi produknya, kontributor tertinggi berasal dari produk-produk mixed-use dan high rise sebesar Rp1,63 triliun, atau 63,4%. Kontribusi berikutnya berasal dari kawasan perumahan sebesar Rp601,66 miliar atau 23,72%.
Kawasan Industri memberikan kontribusi sebesar Rp259,65 miliar atau 10,23%, dan hospitality menghasilkan Rp23,69 miliar atau sekitar 0,93%, serta sisanya sebesar Rp42,55 miliar atau 1,67% berasal dari sumber pendapatan lainnya.
Meningkatnya nilai marketing sales tersebut tidak lepas dari strategi perusahaan dalam meluncurkan proyek-proyek baru dalam dua tahun terakhir.
"Proyek-proyek tersebut seperti apartemen 1Park Avenue, kawasan bisnis South Quarter, dan perumahan Serenia Hills tahap II, dan pengembangan kawasan industri," ungkap Archied.
Dari total nilai marketing sales yang diperoleh Intiland, kontributor tertinggi berasal dari proyek kondominium 1Park Avenue di Jakarta Selatan sebesar Rp607,17 miliar atau sekitar 23,94%.
Berikutnya diperoleh dari pengembangan South Quarter di kawasan TB Simpatupang dengan hasil penjualan sebesar Rp483,74 miliar atau 19,07%, disusul kawasan perumahan Serenia Hills di Jakarta Selatan sebesar Rp340,03 miliar atau 13,40% dari keseluruhan nilai marketing sales.
Kawasan industri Ngoro Industrial Park menyumbang nilai marketing sales sebesar Rp259,65 miliar atau sebesar 10,23%. Praxis sebagai pengembangan mixed-use terbaru di Surabaya berhasil memberikan kontribusi signifikan dengan mencatatkan marketing sales Rp199,63 miliar atau sekitar 7,87%.
Proyek baru lainnya, Aeropolis mencatatkan penjualan sebesar Rp140,86 miliar atau sekitar 5,55% dari total nilai marketing sales.

OJK: Persyaratan IPO Blue Bird Belum Lengkap

INILAH.COM, Jakarta - PT Blue Bird masih terus memenuhi persyaratan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Masih dalam proses (pemenuhan persyaratan), belum bisa dikatakan sudah berapa persen prosesnya. Kalau sudah selesai kita sampaikan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida di Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Terkait persyaratan yang belum dipenuhi oleh perseroan, Nurhaida enggan menyebutkannya karena masih dalam proses. "Tidak bisa saya sebutkan, nanti kita sampaikan," ucap Nurhaida.
Pelaksanaan IPO perusahaan operator taxi ini juga telah mundur dari target awal akhir tahun 2013. Sebab, perseroan menggunakan buku keuangan Juni 2013 dan masa buku tersebut akan habis enam bulan ke depan.
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan sudah melakukan mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 September 2013. Sebelumnya juga dikabarkan Blue Bird menargetkan dana perolehan IPO senilai US$600 juta.

Ini Penyebab Tingginya Inflasi Januari 2014 Versi BI

Jakarta -Bank Indonesia (BI) melaporkan tiga penyebab dari melejitnya inflasi pada bulan Januari 2014 yang mencapai 1,07%. Porsi terbesarnya adalah akibat dari bencana alam dan banjir yang melanda beberapa kota di Indonesia sejak awal tahun yang membuat harga pangan naik drastis.
Kepala Group Assesment Ekonomi BI Doddy Zulverdi menuturkan setiap tahunnya memang cenderung inflasi Januari tinggi. Ini dikarenakan pola penurunan produksi dan masa tanam dari bahan pangan.
Akan tetapi, ini menjadi buruk karena kondisi bencana seperti letusan gunung dan banjir. Karena menyebabkan distribusi dan pasokan pangan terganggu. Serta kemudian harga pangan tersebut menjadi naik.
"Memang ada masalah pada beberapa komoditas pangan. Setiap tahunnya karena masih dalam waktu produksi. Panen kan biasanya Maret atau April. Tapi ini diperburuk dengan bencana alam, banjir. Terutama Jawa dan Sumatera," kata Doddy saat berbincang dengan media di kantor pusat BI, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Diharapkan agar banjir ke depan sudah tidak terjadi lagi dan bibit tanaman pangan segera didistribusikan. Agar panen tidak bergeser terlalu jauh. BI masih optimis inflasi dapat terkendali hingga akhir tahun.
"BI menilai masih sesuai dengan prediksi, tapi perlu di wasapdai. Terutama dampak dari bencana. Kita berharap ini setelah selesai Imlek itu beres. Jadi faktor risiko itu yang dihitung, Apakah bencana itu masih akan berlanjut atau tidak," terangnya.
Kedua adalah tekanan inflasi akibat kenaikan harga elpiji 12 kg oleh PT Pertamina persero per 1 Januari 2014. Meskipun kenaikan tersebut direvisi menjadi lebih rendah, namun konsumen sudah merasakan elpiji dengan harga yang sangat tinggi.
"Ini masuk dalam tekanan inflasi administered price yang total 1%. Penyebabnya yaitu kenaikan harga elpiji 12 kg," sebutnya.
Sementara yang ketiga adalah pelemahan nilai tukar rupiah (NTR) yang sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2013. Akibat pelemahan rupiah memang membuat beberapa harga barang melejit, terutama impor.
"Walaupun tidak semuanya harga naik pada barang yang diimpor. Tapi ada barang yang cukup sensitif, karena ada efek jual pada rupiah makanya harganya juga ikutan naik," paparnya. (detik.com)

Merah Seharian, IHSG Parkir di 4.352

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sama sekali tak menyentuh zona hijau sampai penutupan perdagangan. Indeks nyaris balik ke level 4.200 sebelum akhirnya parkir di 4.352.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.195 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.230 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG amblas 62,253 poin (1,42%) ke level 4.324,006 akibat aksi jual yang cukup ramai. Melambatnya manufaktur AS memberi tekanan dan sentimen negatif.
Tekanan jual terjadi di seluruh lapisan saham. Indeks langsung meluncur tajam ke posisi terendahnya hari ini di 4.320,783 sebelum koreksinya mulai melambat.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun 25,806 poin (0,59%) ke level 4.360,453 menyusul tekanan jual di seluruh lapisan saham. Belum ada sentimen positif yang bisa membawa indeks ke zona hijau.
Tak satu pun indeks sektoral bisa menguat, semuanya merah gara-gara aksi jual. Rata-rata pelemahan indeks sektoral ini lebih dari satu persen.
Menutup perdagangan, Selasa (4/2/2014), IHSG berkurang 34,003 poin (0,78%) ke level 4.352,256. Sementara Indeks LQ45 anjlok 7,531 poin (1,03%) ke level 726,627.
Baik investor domestik maupun asing sama-sama melepas saham dan keluar sejenak dari lantai bursa. Saham unggulan yang terkena koreksi cukup dalam.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 197.310 kali pada volume 3,206 miliar lembar saham senilai Rp 3,899 triliun. Sebanyak 91 saham naik, sisanya 189 saham turun, dan 86 saham stagnan.
Melambatnya manufaktur di negara dengan ekonomi terbesar di dunia jadi alasan aksi jual pelaku pasar regional. Bursa Asia pun kompak menutup perdagangan di zona merah, dipimpin pasar saham Jepang dengan koreksi lebih dari empat persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Hang Seng anjlok 637,65 poin (2,89%) ke level 21.397,77. 
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 610,66 poin (4,18%) ke level 14.008,47. 
  • Indeks Straits Times melemah 22,71 poin (0,76%) ke level 2.968,24. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 42.600, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 400 ke Rp 66.900, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 300 ke Rp 5.700, dan Dharma Satya (DSNG) naik Rp 170 ke Rp 2.370.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 1.600 ke Rp 6.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 675 ke Rp 18.300, Unilever (UNVR) turun Rp 550 ke Rp 27.850, dan Indocemetn (INTP) turun Rp 550 ke Rp 20.900. (detik.com)

Alumindo Light Metal Industry (ALMI) Stock Split 1:2

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten logam PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) akan melakukan pemecahan nominal saham (stock split) 1:2.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, perusahaan yang berada di bawah Grup Maspion itu akan memecah saham dari nominal Rp500 menjadi Rp250.
Perusahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 Juni 2013 lalu.
Adapun Alumindo akan mulai perdagangan saham dengan nominal baru di pasar reguler/negosiasi pada 12 Februari 2014 dan di pasar tunai pada 17 Februari 2014.

Perbankan Minta BI Rate Tak Lagi Dinaikkan

Jakarta -Perbankan memandang suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sudah cukup tinggi. Untuk itu, pihaknya meminta kepada BI untuk tidak lagi menaikkan suku bunganya.
"Kalau dari bank tentu usulkan BI nggak naikkan BI Rate dulu karena kita rasa rate sekarang sudah cukup tinggi," ucap Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Dia menjelaskan, dengan kenaikan BI Rate ini akan berdampak pada kenaikan suku bunga baik suku bunga funding maupun suku bunga kredit.
"Ini tentu bagi debitur itu akan cukup memberatkan dan pada akhirnya akan mempengaruhi bisnisnya bank," kata dia.
Meskipun belum berpengaruh secara signifikan, dia menyebutkan, tingginya suku bunga acuan menyebabkan likuditas perbankan semakin ketat.
"Kalau kita lihat saat ini secara langsung belum ada, tapi secara umum memang BI pun mengharapkan pertumbuhan kredit tahun ini nggak sebesar tahun lalu mengingat likuiditas perbankan saat ini ketat," jelas dia.
Dia menambahkan, muncul kekhawatiran jika BI kembali menaikkan suku bunganya akan berdampak pada permintaan bunga yang lebih tinggi
"Dikhawatirkan kalau BI naikkan BI rate lagi ya customer minta bunga simpanan lebih tinggi lagi," ujar dia.
Terkait hal itu, pihaknya tahun ini hanya menargetkan penyaluran kredit di angka 17% sesuai dengan ketentuan BI sebesar 15-17%.
"Kredit tahun ini target kita sesuai dengan BI, target tumbuh 17%. Fokusnya kita nggak khusus sektor tertentu, baik konsumsi maupun usaha termasuk UMKM, dan credit card," tandasnya.(detik.com)

Kurs Rupiah Masih Menguat ke Rp12.205/US$ Jelang Penutupan

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan perdagangan Selasa (4/2/2014), nilai tukar rupiah masih terpantau menguat terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat 0,29% ke level Rp12.205 per dolar AS pada pukul 14.04 WIB.
Pagi ini, rupiah juga dibuka menguat 0,12% ke Rp12.225 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada level Rp12.240 per dolar AS. Adapun pada pukul 09.15 WIB, rupiah menguat 0,08% ke Rp12.230 per dolar AS.
Penguatan rupiah pagi ini terjadi saat dolar AS ditransaksikan cenderung melemah terhadap sebagian besar mata uang di Asia Pasifik.

Laba Bersih EXCL 2014 Diprediksi Rp1,74 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada 2014 diperkirakan mencapai Rp27,19 triliun pascaakuisisi Axis rampung.
JP Morgan memperkirakan pendapatan sebesar itu disumbang oleh Axis hanya Rp3,52 triliun atau 12,95% terhadap total pendapatan XL.
Perkiraan tersebut mencakup asumsi pertumbuhan pendapatan sebesar 5% bagi Axis dan pengurangan biaya operasional Axis sebanyak 50% pada tahun ini.  Untuk laba usaha dan laba bersih terkonsolidasi, Axis belum berkontribusi sepeser pun.
Dari hasil diskusi JP Morgan dan manajemen Axis diperkirakan laba usaha XL konsolidasi sebesar Rp3,84 triliun dan laba bersih Rp1,74 triliun pada 2014.
"Kami perkirakan akuisisi akan mengikis pendapatan XL terkonsolidasi pada 2014 dan 2015 dan earnings breakeven terjadi pada 2016," tulis JP Morgan dalam riset yang diterima Bisnis.
JP Morgan memprediksi Axis akan mengikis pendapatan XL sebesar 23% pada 2014. Tapi itu tak berlangsung lama. Sebab, Axis diperkirakan mulai berkontribusi ke pendapatan usaha pada semester II/2015 setelah target rampungnya akuisisi Axis pada Maret 2014 terjadi.
Manajemen XL berharap akuisisi Axis rampung pada Maret 2014. Pendapatan Axis diperkirakan tumbuh kuat di tengah berlangsungnya pengurangan biaya. Dua blok spektrum yang Axis kembalikan juga akan menghasilkan biaya jaringan yang lebih rendah.
Spektrum 3G yang dikembalikan Axis pun lebih bernilai dibandingkan dengan spektrum 1800 MHz yang masih diusahakan XL.
Manajemen XL tetap menggali pelbagai pilihan hedging dan berharap biaya currency hedging sekitar 6%-12%. Dengan begitu, biaya utang (dengan hedging) bisa berada di level 8%-9%.
Asumsi JP Morgan, belanja modal XL pada tahun ini sebesar Rp2 trilun. Manajemen XL menyatakan selama 2 tahun mendatang belanja modal XL cenderung lebih rendah dari 2013.

Indeks MSCI Asia Pacific Turun 2,6% Setelah Data Manufaktur AS Dirilis

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia melemah, membawa indeks acuan regional turun paling dalam selama 8 bulan.
Hal itu terjadi setelah dirilisnya data pertumbuhan manufaktur AS yang lebih lambat dari ekspektasi yang mengakibatkan keluarnya dan sekitar US$2,9 triliun dari pasar modal global sepanjang tahun ini.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,6% ke level 130,39 pada Selasa pukul 14.03 WIB atau pukul 13.03 WIB.
"Setelah beberapa data yang mengecewakan dirilis, bursa sepertinya akan melemah beberapa hari bahkan pekan kedepan," ujar Angus Gluskie, Fund Manager White Funds Management, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (4/2/2014).
Indeks Jepang Topix turun 4,8%, Nikkei 225 Stock Average turun 4,2%, indeks Hong Kong Hang Seng jatuh 2,6%, Hong Kong China Enterprises Index melemah 3,3%, indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,7%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 1%.

IHSG Sesi I Kian Dekati Zona Positif

INILAH.COM, Jakarta - IHSG sesi I berakhir di 4.360,45 setelah terpangkas 0,5% pada perdagangan Selasa (4/2/2014). Investor asing mengalami net sell Rp161,38 miliar.
Volume perdagangan mencapai 1,7 miliar saham senilai Rp2,07 triliun. Sebanyak 177 saham melemah, 74 saham menguat dan 71 masih belum mengalami perubahan.
IHSG sebenarnya kian mendekati zona positif setelah memantul dari level terendah sementara di 4.320,78. Indeks di awal perdagnagan langsung melemah dari level pembukaan di 4.386,25.
Indeks LQ45 melemah 0,5%, indeks JII lebih rendah 0,7%, indeks ISSI turun 0,7%, indeks SMinfra18 turun 0,7% dan IDX30 turun 0,5%.
Semua sektor saham mengalami pelemahan. Penurunan saham sektor perkebunan dan indusri dasar 1,4% melemah terdalam diikuti saham sektor properti 1,05%.
Saham yang menguat seperti ICBP naik Rp250 ke Rp10.975, DSNG naik Rp150 ke Rp2.350, MAPI menguat Rp75 ke Rp5.650.
Untuk saham UNTR melemah Rp475 ke Rp18.500, INVR turun Rp375 ke Rp28.025, SMAR melemah Rp350 ke Rp6.500, INTP turun Rp325 ke Rp21.125, ADMF turun Rp250 ke Rp8.500, AALI melemah Rp175 ke Rp21.475.

Bursa Asia Masih Alami Aksi Jual

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia mengalami penurunan tajam pada perdagangan Selasa (4/2/2014). Indeks tertekan data ekonomi di AS yang negatif.
Bursa Jepang mengalami pelemahan cukup tajam. Indeks Nikkei jatuh 2,2 persen dengan data manufaktur AS yang mengecewakan.
The Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks aktivitas manufaktur nasional turun menjadi 51,3 untuk bulan Januari 2014, dari 56,5 di bulan Desember 2013. Data ini menuju ke level terendah sejak Mei 2013.
Indeks Nikkei telah kehilangan 12,2% sejak awal tahun. Menkeu Jepang, Akira Amari menyatakan prihatin dengan pergerakan bursa saham. Menurutnya investor mengalami ketakutan yang berlebihan.
Indek Hang Seng melemah 2,2% setelah aktif lagi dari liburan Tahun Baru Imlek. Sedangkan indeks Shanghai melemah 0,8%, indeks Kospi turun 1,5%, indeks ASX negatif 1,6%. "Kami telah diberondong berita negatif dan data yang mengecewakan sehingga kian menambah suram indeks. Saat ini belum ada harapan cerah di depan," kata Paul Mackel, kepala riset mata uang Asia di HSBC, Hong Kong seperti mengutip marketwatch.com.
Dengan berlanjutnya aksi jual di bursa saham global, kian menambah kekhawatiran krisis kian menyebar ke negra maju. Data-data ekonomi dari China juga sangat mempengaruhi sentimen investor.

RI Jual Gas Bumi Rp 181 Triliun, ke Singapura Hingga Jepang

Jakarta -Selama 2013 lalu, Indonesia ternyata cukup banyak mengekspor gas buminya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor gas yang dilakuakn Indonesia tahun lalu adalah 25,1 juta ton dengan nominal US$ 18,1 miliar, atau sekitar Rp 181 triliun.
Demikianlah data dari BPS yang dikutip detikFinance, Selasa (4/2/2014)
Bila melihat dalam empat bulan terakhir, ekspor gas pada September 2013 mencapai 1,6 juta ton dengan nilai US$ 1,09 miliar. Lalu di Oktober adalah 2,1 juta ton dengan nilai US$ 1,5 miliar, November mencapai 2,3 juta ton dengan nilai US$ 1,7 miliar, dan pada Desember 2014 mencapai 2,7 juta ton dengan nilai US$ 2,04 miliar.
Sementara itu negara tujuan ekspor gas cukup beragam. Paling besar adalah ekspor gas ke Jepang dengan total selama 2013 sebesar 7,3 juta ton atau US$ 6,5 miliar. Kemudian adalah Korea Selatan dengan 6,1 juta ton atau US$ 4,2 miliar.
Selanjutnya adalah Singapura 5,5 juta ton atau US$ 4,7 miliar, Taiwan 2 juta ton atau US$ 1,7 miliar, China 2,6 juta ton atau US$ 457,3 juta, dan Malaysia 1,1 juta ton atau US$ 426,03 juta. (detik.com)

OJK Rilis Aturan Baru Supaya Emiten RI Bisa Sekelas Perusahaan ASEAN

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peta Arah Tata Kelola Perusahaan Indonesia (Road Map Good Corporate Governance) khusus untuk emiten dan perusahaan publik.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, merujuk kepada peran Indonesia di kawasan ASEAN, Roadmap ini nantinya akan turut memberikan kontribusi positif dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik agar setidaknya sejajar dengan tata kelola perusahaan di kawasan ASEAN, guna menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015.
"Kehadiran GCG Roadmap ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi utama dalam melakukan perbaikan praktik dan regulasi tata kelola yang baik bagi perusahaan di Indonesia secara komprehensif, khususnya untuk Emiten dan Perusahaan Publik", ujar Muliaman saat acara Launch of the Corporate Roadmap & Corporate Governance Manual, di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Dia menjelaskan, roadmap ini disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan yang perlu ditingkatkan, yaitu Kerangka Tata Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, serta Peran dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
Penyusunan Roadmap ini menggunakan referensi utama dan merujuk kepada standar internasional terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik.
Indonesia telah belajar dari pengalaman saat terjadinya krisis keuangan global di tahun 1998 dan 2008, yang menunjukkan tata kelola perusahaan sangatlah penting. Implementasi praktik tata kelola perusahaan yang lemah telah diidentifikasi sebagai salahsatu penyebab terjadinya krisis keuangan global dimaksud.
Dalam kaitan tersebut, peningkatan implementasi praktik tata kelola perusahaan pada Emiten dan Perusahaan Publik di Indonesia saat ini menjadi prioritas utama. Roadmap ini hadir sebagai sarana dalam rangka mewujudkan prioritas tersebut.
Peta Arah Tata Kelola Perusahaan ini disusun bersama seluruh pemangku kepentingan Tata Kelola Perusahaan di Indonesia, didukung oleh International Financial Corporation (IFC), anak perusahaan dari Bank Dunia.
OJK dan IFC telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya yang bergerak di sektor jasa keuangan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama (Cooperation Agreement/CA) pada tanggal 17 Juni 2013.
OJK menyadari bahwa kontribusi dari semua pemangku kepentingan tata kelola perusahaan di Indonesia sangat penting dalam mencapai tujuan Road Map tersebut. Terkait hal tersebut, OJK telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Task Force/CGTF), yang secara khusus memiliki tugas mengembangkan. "Corporate Governance Road Map", bersama dengan IFC.

Satgas ini meliputi perwakilan dari unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Regulator (Bank Indonesia, Kementerian BUMN, Direktorat Jenderal Pajak, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Ikatan Akuntan Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia)
  2. Lembaga Tata Kelola (Komite Nasional Kebijakan Governance, Indonesian Institute for Corporate Directorship, Indonesia Institute for Corporate Governance, dan Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia).
sumber: detik.com

Seluruh Sektor 'Kebakaran', IHSG Turun 25 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 25 poin menyusul tekanan jual di seluruh lapisan saham. Belum ada sentimen positif yang bisa membawa indeks ke zona hijau.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG amblas 62,253 poin (1,42%) ke level 4.324,006 akibat aksi jual yang cukup ramai. Melambatnya manufaktur Amerika Serikat (AS) memberi tekanan dan sentimen negatif.
Tekanan jual terjadi di seluruh lapisan saham. Indeks langsung meluncur tajam ke posisi terendahnya hari ini di 4.320,783 sebelum koreksinya mulai melambat.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (4/2/2014), IHSG turun 25,806 poin (0,59%) ke level 4.360,453. Sementara Indeks LQ45 melemah 4,322 poin (0,59%) ke level 729,836.
Tak satu pun indeks sektoral bisa menguat, semuanya merah gara-gara aksi jual. Baik investor domestik maupun asing sama-sama melepas saham dan keluar sejenak dari lantai bursa.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 108.602 kali pada volume 1,743 miliar lembar saham senilai Rp 2,075 triliun. Sebanyak 74 saham naik, sisanya 177 saham turun, dan 71 saham stagnan.
Bursa-bursa regional masih terjebak di zona merah hingga siang hari ini. Aksi jual masif yang terjadi di Wall Street semalam ditiru oleh pelaku pasar di Asia.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Hang Seng anjlok 524,36 poin (2,38%) ke level 21.511,06. 
  • Indeks Nikkei 225 terjun 484,58 poin (3,31%) ke level 14.134,55. 
  • Indeks Straits Times melemah 22,36 poin (0,75%) ke level 2.968,59. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indofood CBP (ICBP) naik Rp 250 ke Rp 10.975, Dharma Satya (DSNG) naik Rp 150 ke Rp 2.350, Multi Prima (LPIN) naik Rp 125 ke Rp 5.300, dan Darya-Varia (DVLA) naik Rp 90 ke Rp 2.120.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 1.600 ke Rp 6.500, Century Textile (CNTX) turun Rp 500 ke Rp 6.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 475 ke Rp 18.500, dan Mayora (MYOR) turun Rp 450 ke Rp 26.500. (detik.com)

Wanita Perkasa Pilihan Obama Ini Resmi Pimpin Bank Sentral AS

Washington -Janet Yellen sudah resmi menduduki posisi gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, menggantikan Ben Bernanke. Ia menjadi wanita pertama yang bisa memimpin The Fed sejak didirikan 100 tahun lalu.
Seperti dilansir dari Economic Times, Selasa (4/2/2014), Yellen yang sudah diberi restu senat AS bulan lalu itu melakukan sumpah jabatan dibantu oleh salah satu petinggi senior di The Fed Daniel Tarullo.
Sumpah jabatan ini dilakukan di ruangan serba guna kantor pusat The Fed. Suami Yellen, pemenang Nobel di bidang ekonomi George Akerloff, juga hadir pada acara tersebut di sela-sela petinggi dan staf The Fed.
Wanita berumur 67 tahun ini dipilih langsung untuk menggantikan Bernanke oleh Presiden AS, Barack Obama, pada 9 Oktober 2013. Masa jabatan Yellen di The Fed akan berakhir 3 Februari 2018.
Yellen merupakan ekonom veteran yang telah lama duduk sebagai akademisi. Di The Fed, ia pernah menjabat sebagai wakil ketua dan merupakan teman dekat Ben Bernanke dalam empat tahun terakhir ini.
Dia menjadi bagian dari program Fed untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi pengangguran. Saat pencalonan dirinya pada bulan Oktober 2013 kemarin, Obama menilai Yellen sebagai pribadi yang sangat berkualitas.
"Dia adalah pemimpin yang telah terbukti, dan dia cukup kuat. Bukan hanya karena dia berasal dari Brooklyn," canda Obama.
Yellen sempat peka terhadap krisis keuangan tahun 2008. Ia sempat menyebut bahwa 'alarm' telah menyala dan gelembung ekonomi alias bubble terjadi dan mengarah ke resesi 2008-2009.
Yellen pernah menempuh ilmu ekonomi di Universitas Brown, kemudian mendapat gelar doktor di Universitas Yale. Perempuan ini mendapatkan gelar profesor dari Harvard, dan kemudian dari Berkeley. Di usianya yang mencapai 67 tahun ia juga mengajar di Berkeley.
Keluarga Yellen layaknya sebuah lembaga pemikir ekonomi mini. Sang Suami George Akerlof adalah pemenang Hadiah Nobel di bidang ekonomi, dan saat ini menjabat Senior Resident Scholar IMF.
Anak mereka Robert Akerlof adalah asisten profesor ekonomi di University of Warwick. (detik.com)

IHSG Langsung Negatif Seiring Wall Street

INILAH.COM, Jakarta - IHSG langsung melemah ke 4.356,73 setelah kehilangan 0,6% di awal sesi I perdagangan Selasa (4/2/2014). Pelemahan indeks seiring dengan bursa AS yang berakhir di area negatif.
Investor asing mengalami net sell Rp118,28 miliar. Volume perdagangan mencapai 876,4 juta saham senilai Rp1,2 triliun. Sebanyak 158 saham melemah, 58 saham menguat dan 53 saham belum mengalami perubahan.
Indeks langsung melemah dari level pembukaan di 4.386,25. Namun mulai memantul ke atas setelah menyentuh level 4.320,78.
Sementara IHSG berakhir melemah 0,7% ke 4.386,25 pada perdagangan Senin (3/2/2014). Investor asing mengalami net sell Rp452,49 miliar.
Aksi jual pada perdagangan awal pekan ini mendukung volume perdagangan yang mencapai 3,8 miliar saham senilai Rp3,8 triliun.
Sedangkan bursa saham AS berakhir melemah pada Selasa (4/2/2014) dini hari tadi. Investor kecewa dengan data manufaktur dan menjelang laporan tenaga kerja AS.
Indeks Dow Jones melemah 2,08% ke 15.372,8, indeks S&P kehilangan 2,2 persen ke 1.747,89 dan indeks Nasdaq terpangkas 2,2 persen ke 3.996,96. Indeks Dow merosot untuk pertama kalinya sejak 28 Desember 2012.
Indeks LQ45 turun 0,7%, indeks JII melemah 0,9%, indeks ISSI tergerus 0,7%, indeks SMinfra18 naik 0,9% dan IDX30 turun 0,7%. Semua sektor saham mengalami pelemahan. Saham sektor industri dasar yang melemah 1,4 persen memimpin indeks di area negatif.
Saham yang masih menguat seperti saham ICBP naik Rp225 ke Rp10.950,AIMS naik Rp60 ke Rp536, ESSA naik Rp50 ke Rp1.750.
Untuk saham yang melemah seperti saham INTP melemah Rp500 ke Rp20.950, UNVR melemah Rp500 ke Rp27.900, UNTR turun Rp400 ke Rp18.575, GGRM turun Rp175 ke Rp41.575, ITMG turun Rp175 ke Rp26.175, SMGR melemah Rp175 ke Rp13.825, MBRI turun Rp125 ke Rp8.575.

Indeks Nikkei Melemah, Penguatan Yen Diduga Biang Keladinya

Bisnis.com, JAKARTA— Penguatan yen diduga kuat sebagai pendorong utama pelemahan saham di pasar modal Jepang.
Demikian dikemukakan oleh Gary Dugan, chief investment officer Coutts & Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (4/2/2014). Dia menganalisa bahwa para investor menahan keuntungan dengan cara mengelak dari ekuitas.
Pada akhir Januari 2013, saham Jepang tercatat mengalami penguatan terbesar bersama Portugal di antara negara maju. Sekarang terbalik, Nikkei 225 Stock Average terjerembab paling dalam setelah anjlok 8,5% pada bulan lalu, dan kemarin bahkan mencatat penurunan 10% dari puncaknya pada 30 Desember.
"Pasar Jepang akhirnya menunjukkan warna aslinya," ujar Tetsuo Seshimo, seorang portfolio manager Saison Asset Management Co Menurutnya, investor mengabaikan risiko hingga akhir tahun lalu dan pasar menjadi tidak seimbang.
Untuk Indeks Topix terpuruk 6,3% bulan lalu dan nilai yen menguat 3,2% atau yang tertinggi per bulan sejak April 2012. Saham negara maju sebagaimana tergambar pada Indeks MSCI World turun 3,8%.

Headlines Koran: Ekonomi Membaik, Rupiah Malah Jeblok

Bisnis.com, JAKARTA— Persoalan surplus transaksi perdagangan Indonesia sebesar US$1,52 miliar di tengah pelemahan nilai rupiah menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Selasa (4/2/2014) selain isu peluang bank sentral menaikkan BI rate jika laju inflasi tak terkendali.
 
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
 
Surplus Perdagangan Ketiga
Transaksi perdagangan Indonesia pada Desember 2013 mencatat surplus sebesar 1,525 miliar dolar AS. Hanya saja, secara kumulatif antara Januari dan Desember 2013, transaksi perdagangan Indonesia mencatat defisit sebesar US$4,06 miliar. Pemerintah mengklaim surplus itu merupakan yang ketiga secara berturut-turut sejak Oktober 2013 (KOMPAS).
 
Ekonomi Membaik, Rupiah Malah Jeblok
Meski Badan Pusat Statistik menggambarkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$1,5 miliar pada Desember 2013, namun rupiah tetap saja melemah. Diduga penyebab kondisi itu adalah akibat pasar masih khawatir dengan dampak keputusan bank sentral AS yang memangkas belanja obligasi negara itu mulai Februari ini (KONTAN).
 
Otoritas Utamakan Stabilisasi
Inflasi Januari 2014 sebesar 1,07% kian memperkuat kebijakan otoritas moneter dan keuangan untuk mempertahankan stabilisasi ekonomi tahun ini. Jika laju inflasi tidak terkendali dan tidak ada perbaikan signifikan neraca transaksi berjalan, ada kemungkinan bank sentral menaikkan BI rate  (INVESTOR DAILY).

Harga Tembaga Anjlok, Ini Aksi Emiten Kabel KBLI

Bisnis.com, JAKARTA—Tembaga anjlok dan mencetak penurunan harga terpanjang sejak Januari 1996 diterpa melemahnya data manufaktur China. Akibatnya, emiten kabel harus menghitung ulang harga jual.
Sekretaris Perusahaan PT KMI Wire and Cable Tbk. (KBLI) Asep Kusno menuturkan penurunan harga tembaga dunia itu menyebabkan perseroan menyesuaikan harga jual kabel kepada konsumen.
Namun, dia belum bisa menjelaskan secara rinci besaran penurunan harga jual yang akan dilakukan perseroan. Hal itu disebabkan perubahan harga jual dipengaruhi bukan oleh harga tembaga dunia saja, melainkan juga oleh harga aluminium dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Pada prinsipnya, harga jual kami akan selalu sejalan dengan fluktuasi harga, baik tembaga maupun aluminium, bahkan kurs dolar AS," tegasnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Selasa (4/2/2014).
Di tempat terpisah, Kepala Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan tembaga memang sangat peka terhadap data dari Negeri Tirai Bambu itu.
Sebab, China tercatat sebagai konsumen tembaga terbesar di dunia. Perkembangan pembangunan dan industri China menjadikan tembaga sebagai salah satu bahan baku paling dibutuhkan.
"Pasti itu tembaga karena data per data. Saya kira market sudah mencerna dan pergerakan akan terbatas dan melemah," kata Lukman.
Lukman menambahkan pelemahan harga tersebut tak hanya berlangsung dalam waktu dekat ini. Prediksi melambatnya ekonomi China membuat outlook tembaga dan sejumlah logam industri lainnya turut melemah karena prediksi permintaan yang lesu.
Pada kesempatan terpisah, pengamat komoditas Ibrahim juga mengatakan hal senada. Dia mengungkapkan rilis data China punya dampak yang luar biasa terhadap pergerakan harga komoditas.
Menurutnya, efek China ini sudah mulai tampak. "Pertumbuhan ekonomi China melambat seharusnya di kuartal dua atau tiga, tapi ini di kuartal satu saja sudah kelihatan sekali karena imbas membaiknya ekonomi AS," paparnya.
Dia mengungkapkan perbaikan ekonomi Amerika Serikat juga turut memicu kejatuhan tembaga. Saat nilai dolar AS terkerek permintaan terhadap tembaga akan surut mengingat logam itu ditransaksikan dalam dolar.
"Hard commodities akan terjun bebas. Kalau biasanya kuartal satu terdongkrak, kali ini adalah kuartal paling angker," kata Ibrahim.
Pada transaksi sore kemarin, harga tembaga untuk pengiriman dalam 3 bulan di London Metal Exchange (LME) tercatat turun sekitar 0,32% menjadi US$7.042 per ton. Selama Januari tembaga tergerus 4%.

Kenapa Bursa Dunia Bareng Anjlok?

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Negara-negara di dunia kompak berjatuhan, termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ikut anjlok pada pembukaan hari ini, Selasa (4/2/2014).
Analis BNI Securities Thendra Crisnanda memperkirakan anjloknya bursa di sejumlah negara diprediksi berlangsung sepekan ini.
"Diperkirakan satu minggu kecenderungan market di teritori negatif," kata Thendra saat dihubungi hari ini, Selasa (4/2/2014).
 
Thendra mengemukakan pelemahan bursa di sejumlah negara dipengaruhi:
  • Indeks manufaktur Amerika Serikat turun signifikan.
  • Terjadi pelemahan pertumbuhan eknomi China yang dikhawatirkan mempengaruhi negara berkembang.
  • Pemerintah Jepang berencana akan menaikkan pajak penghasilan dari 5% menjadi 8,5% yang bisa menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

IHSG Tertekan, Ini 3 Saham Layak Jual

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melemah hingga akhir perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2014).
Pagi ini, indeks dibuka melemah signifikan 1,18% ke 4.323,21, sejalan dengan pergerakan bursa global yang negatif setelah dirilisnya data manufaktur AS dan China yang mengecewakan.
Pelemahan indeks juga diungkapkan oleh Analis PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi. "Indeks turun dan kali ini membentuk pola candle harami namun tidak didukung volume. Stochastic, RSI, dan MACD flat," paparnya dalam riset, Selasa (4/2/2014).
 
Dengan kondisi indeks yang tertekan, ini tiga saham yang dinilai layak untuk jual:

WSKT (560), rekomendasi Sell On Strength
Harga masih uptrend karena bertahan di atas support EMA(5,10) serta rally selama empat hari berturut-turut. MACD positif namun stochastic yang overbought bisa memicu profit taking. Resist 580 sekaligus sebagai target jual.
 
ADHI (1.820), rekomendasi SELL
Major trend masih bullish namun tertahan resist MA100 dengan indikator stochastic overbought. RSI dan MACD flat. Target support di 1.720 kemudian 1.690 sementara resist di 1.850.
 
PTPP (1.360), rekomendasi Sell On Strength
Harga masih uptrend karena bertahan di atas support EMA(5,10) serta rally selama lima hari berturut-turut. MACD positif namun stochastic yang overbought bisa memicu profit taking. Resist 1.400 sekaligus sebagai target jual.

BTPN Bayar Bunga Oblgasi Rp21,13 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) membayar bunga yang ke 6 sebesar Rp25,13 miliar, atas obligasi berkelanjutan I tahap II 2012.
Pembayaran kupon bunga obligasi perseroan sebesar Rp25,13 miliar terdiri dari dua seri. Pembayaran kupon bunga seri A sebesar Rp10,17 miliar dan seri B senilai Rp14,95 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEi), Senin (3/2/2014).
Tercatat perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan I Bank BTPN Tahap II diterbitkan pada 2012 dalam dua seri, dengan nilai pokok utang sebesar Rp1,25 triliun dan memiliki bunga tetap 7,75% serta 8,25%. Obligasi ini berjangka waktu 3 tahun dan 5 tahun.

BBRM Buyback 1,28 Juta Saham Selama Januari

INILAH.COM, Jakarta - PT Pelayaran Bina Buana Raya Tbk (BBRM) sepanjang Januari telah membeli kembali saham perseroan (buyback) sebanyak 1.288.800 lembar.
Atas buyback saham tersebut, perseroan mengucurkan dana sebesar Rp189,24 juta karena harga rata-rata per saham di level Rp145 sampai Rp147. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (3/2/2014).
Perseroan akan kembali melakukan buyback saham hingga 17 Maret 2013, sesuai dengan yang telah disampaikan sebelumnya. Tercatat, pihak manajemen berniat buyback saham sebanyak-banyaknya 380 juta saham.
Hal ini setara dengan 10,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Adapun buyback saham telah dilakukan perseroan sejak 17 Desember 2013.

MNCN Kucurkan Dana Rp17,84 M, Buyback Saham

INILAH.COM, Jakarta - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) telah kembali melakukan buyback sahamnya pada 29-30 Januari 2014 senilai Rp17,84 miliar.
Buyback saham pertama pada 29 Januari 2014 sebanyak 4.730.200 lembar dengan harga rata-rata Rp2.225 per saham. Alhasil, perseroan mengcurkan dana sebesar Rp10,52 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/2/2014).
Kemudian perseroan mengeluarkan dana kembali sebesar Rp7,31 miliar pada 30 Januari 2014. Buyback saham sebanyak 3.276.300 di harga rata-rata Rp2.234 per saham. Tercatat pada penutupan perdagangan hari ini (Senin, 3/2/2014) saham MNCN menguat Rp65 poin atau 2,91% di level Rp2.300 per saham.

BUVA Gadaikan Saham Rp105 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Bukit Uluwatu Vila Tbk (BUVA) menggadaikan sahamnya di PT Bukit Nusa Harapan (BNH) untuk memperoleh pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Gadai saham milik perseroan di BNH yang merupakan anak usahanya, sebanyak 105.000 saham atau dengan nominal seluruhnya Rp105 miliar kepada Bank CIMB Niaga. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/2/2014).
Nilai pinjaman yang tidak disebutkan ditujukan untuk BNH dan penandatanganan perjanjian dilakukan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit nomor 37 tanggal 29 Januari 2014 dihadapan Dewi Ramasari SH di Tangerang.

Bursa AS Negatif Jelang Data Pekerjaan

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS berakhir melemah pada Selasa (4/2/2014) dini hari tadi. Investor kecewa dengan data manufaktur dan menjelang laporan tenaga kerja AS.
Indeks Dow Jones melemah 2,08% ke 15.372,8, indeks S&P kehilangan 2,2 persen ke 1.747,89 dan indeks Nasdaq terpangkas 2,2 persen ke 3.996,96. Indeks Dow merosot untuk pertama kalinya sejak 28 Desember 2012. "Sebuah kekhawatiran menjelang pengumuman data pekerjaan AS pada akhir pekan ini," kata Andres Garcia, analis pasar global di JP Morgan Funds, seperti mengutip cnbc.com.
The Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks aktivitas manufaktur nasional turun menjadi 51,3 untuk bulan Januari 2014, dari 56,5 di bulan Desember 2013. Data ini menuju ke level terendah sejak Mei 2013.
Perdagangan melibatkan 872 juta saham dengan volume komposit mendekati 4,7 miliar. Dolar AS melemah terhadap mata uang global dan imbal hasil Treasury 10 tahun. Level ini menjadi level terndah dalam tiga bulan 2,58 persen.

Harga Emas Batangan Antam Melonjak Rp 8.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) lompat Rp 8.000/gram hari ini setelah hari sebelumnya merosot hingga Rp 7.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Selasa (4/2/2014) harga emas 1 gramnya naik dari Rp 532.000/gram menjadi Rp 540.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam naik dari Rp 472.000/gram menjadi Rp 480.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 250.300.000
  • 100 gram Rp 50.150.000
  • 50 gram Rp 25.100.000
  • 10 gram Rp 5.060.000
  • 5 gram Rp 2.555.000
  • 1 gram Rp 540.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Bakal Melemah

Jakarta -Kemarin IHSG melemah dan ditutup minus 32 poin pada 4386 di pimpin oleh saham semua sektor kecuali perkebunan, properti, perdagangan di tengah – tengah penurunan index bursa global setelah index manufaktur di Cina turun ke level terendah dalam 6 bulan. Investor asing kemarin sebagai net seller sebesar Rp452 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG melemah pada kisaran 4369–4419 dengan pertimbangan: 3 dari 4 indikator teknikal bergerak turun, indikator MACD: dx, muncul candle bearish harami dan penurunan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah ke level terendah dalam 2,5 bulan di tengah-tengah lesunya ekonomi Cina dan kekhawatiran dampak gejolak fi nansial di pasar negara sedang berkembang. Sedangkan bursa Wall Street ditutup turun lebih dari 2% setelah index manufaktur jauh di bawah konsensus. Pagi ini bursa Asia dibuka melemah saat investor semakin khawatir dengan prospek pertumbuhan ekonomi dunia setelah manufaktur di AS mengecewakan investor. EIDO kemarin turun 3,7% di bursa AS. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -IHSG pada perdagangan Senin 3 Februari 2014 ditutup melemah 0,73% pada level 4386. Sektor industri dasar menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp452,5 miliar. Pelemahan tersebut akibat data manufaktur China yang melemah dan inflasi RI yang relatif tinggi. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah dipicu oleh sentimen negatif dari data manufaktur China yang turun lebih buruk dari estimasi. Indeks PMI manufaktur China bulan Januari turun pada level terendah selama enam bulan terakhir akibat melambatnya order dan produksi, yaitu pada level 50,5. Indeks ISM manufaktur AS bulan Januari meningkat namun pertumbuhannya melambat pada level terendah selama delapan bulan terakhir. Indeks ISM turun pada level 51,3 dari 56,5, dan lebih rendah dari estimasi yang sebesar 56. Data construction spending bulan Desember juga mengalami pertumbuhan yang melambat yaitu sebesar 0,1% dari bulan sebelumnya 1%. Sementara itu Menkeu AS menyatakan AS berisiko melanggar batas utang federal pada akhir bulan ini dan meminta Kongres untuk menaikkan plafon utang segera. Berdasarkan perjanjian antara Presiden Obama dan Kongres pada bulan Oktober 2013, plafon utang disuspen hingga 7 Februari 2014. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed to low. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4350 — 4410. Rekomendasi: BWPT, ASRI, PGAS, LSIP, INDF, LPCK, BSDE, ICBP (detik.com)

Trust Securities: IHSG Potensi Melemah

Jakarta -Aura profit taking yang telah terasa sejak pekan sebelumnya tampaknya masih berlanjut di awal pekan ini,terutama setelah melihat penutupan laju bursa saham AS dan Eropa di akhir pekan sebelumnya yang kembali melemah. Di saat laju bursa saham Asia, termasuk IHSG sedang libur dalam suka cita Imlek 2565 ternyata banyak sentimen negatif yang beredar di AS dan Eropa terkait masih adanya imbas hasil pertemuan The Fed, melambatnya indeks manufaktur China, dan masih adanya beberapa rilis kinerja emiten global yang di bawah estimasi. Masih turunnya nilai tukar Rupiah dan merahnya laju bursa saham Asia dan pembukaan bursa saham Eropa membuat laju IHSG berbalik melemah. Bahkan adanya rilis inflasi dan surplusnya neraca perdagangan juga masih membuat IHSG mendekam di zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4410,78 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4377,54 (level terendahnya) di pertengahan sesi 1 dan berakhir di level 4386,26. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
 
Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Selasa (4/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4370-4379 dan resistance 4421-4432. Berpola menyerupai bearish harami di atas middle bollinger bands (MBB). MACD downtrend terbatas dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic cenderung kembali downreversal. IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support (4340-4372) namun, memberikan sinyal dan potensi pelemahan lanjutan. Untuk itu, meski pelemahan saat ini memberikan level entry yang menarik namun, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan. (detik.com)

Woori Korindo: IHSG Bergerak Sideways

Jakarta -Dibayang-bayangi oleh sentimen global dan regional yang belum membaik, IHSG kembali mengalami koreksi sebesar -0.74% di 4,386.259 pada penutupan Senin (3/2). Penurunan ini didorong oleh kinerja menurun sejumlah saham index movers antara lain: TLKM, INTP, ASII, HMSP, dan BBCA. Selain itu investor asing juga kembali mencetak net sell sebesar Rp 452 miliar naik drastis dari posisi sebelumnya di Rp 153 miliar.
Kondisi penurunan tajam indeks AS terkait penurunan signifikan hasil data ISM Manufacturing PMI ke level 51.3, diperkirakan akan kembali mempengaruhi pergerakan dana modal asing di BEI hari ini. IHSG berpeluang bergerak sideways dengan kecenderungan melemah dalam range support di 4,286 dan resistance di 4,430 dan masih berada disekitar middle bollinger di 4,363. MFI, MACD OSC, Stochastic downreversal. Hati-hati terhadap tingginya tekanan jual yang diperkirakan terjadi di sesi pertama. Buy on weaknesses: AALI, AISA, ASII, BBRI, BMRI, BBCA, ICBP, UNVR.
 
US Market:
Tiga indeks saham utama AS ditutup dengan koreksi dalam pada Senin (3/2) setelah PMI manufaktur AS menunjukkan penurunan. data ISM menunjukkan penurunan ke 51.3 di bawah ekspektasi 56.2, dibawah level sebelumnya di 57.0. Dow Jones terkoreksi -2.08% ke 15,372.80, S&P 500 -2.28% ke 1,741.89, dan NASDAQ turun paling dalam -2.61% ke 3,996.96.
 
European Market:
Bursa saham Eropa ditutup menurun pada penutupan Senin (3/2) didorong oleh beberapa faktor yang menjadi sentimen penggerak perdagangan antara lain, penurunan hasil data PMI manufaktur AS dan pelambatan ekonomi China. FTSE MIB Italia menjadi top losers -2.63% di 18,907.16. CAC 40 -1.39% di 4,107.75, DAX -1.29% di 9,186.52, dan FTSE 100 -0.69 di 6,465.66. (detik.com)

OSO Securities: IHSG akan Melemah

Jakarta -Perdagangan awal pekan ini (03/02) IHSG kembali mengalami koreksi seiring dengan bursa Asia lainnya. IHSG ditutup melemah 32.49 poin ke level 4,386.25 atau turun 0.73%. Investor merespon negatif rilisnya data inflasi Indonesia pada bulan Januari yang mencapai 1.07% atau 8.22% yoy serta ekonomi China yang mengalami perlambatan. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus secara berturut-turut dalam 3 bulan terakhir, pada bulan Desember neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$1.25 miliar. Sektor infrastrukturyang memimpin pelemahan IHSG adalah sektor dasar industry yang melemah sebesar 2.01%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp452 miliar.
Pada awal pekan bursa Wall Street ditutup melemah signifikan, di mana Indeks Dow Jones turun sebesar 2,08% ke 15,372.80, Indeks S&P turun 2,28% menjadi 1,741.89 dan indeks Nasdaq juga melemah 2,61% ke level 3,996.96. Investor merespon negatif beberapa data ekonomi yang keluar seperti: data Markit Manufacturing PMI Final yang mengalami perlambatan menjadi 53.7 dari sebelumnya 55. Di samping itu, data Construction Spending juga mengalami pelamahan dari 0.8% menjadi 0.1% atau di bawah esrtimasi 0.5%. Data ISM Manufacturing PMI juga mengalami penurunan menjadi 51.3 atau di bawah estimasi yang mencapai 58 yang memberatkan laju bursa Wall Street.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak melemah seiring dengan dow jones yang kemarin turun dalam. Selain itu, bursa Asia pagi ini dibuka rata-rata melemah cukup dalam. Secara teknikal, IHSG telah break middle bolingger bands. Indikator MACD dan stochastic juga telah membentuk dead cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4,350 dan resistance di level 4,410. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Dunia Beri Sentimen Negatif

Jakarta -Tertekannya Dow Jones dan bursa dunia dapat kembali memberi sentimen negatif. IHSG bergerak turun setelah gagal bertahan di sekitar resistancenya kemarin. Serta, adanya pola bearish harami masih memberi sinyal yang negatif. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di area negatif pada hari ini.
 
AALI – Statistik operasional 2013
PT Astra Agro Lestari (AALI) membukukan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 10.8%Yoy menjadi 1.58 juta ton Vs 1.42 juta ton pada 2012 lalu, sementara itu penjualan inti sawit (kernel) naik 44.8%Yoy menjadi 336,414 ton tahun lalu. Harga jual rata-rata CPO tahun lalu turun 0.6%Yoy menjadi Rp 7,277 per Kg sedangkan harga kernel turun 0.4%Yoy menjadi Rp 3,452 per Kg.
 
NIPS & TRIM – Mayoritas kepemilikan di NIPS
PT Trimegah Securities (TRIM) menjadi pemegang saham mayoritas PT Nipress (NIPS) dengan memiliki 26.36% saham. TRIM memegang saham NIPS yang merupakan proses kelanjutan dari penerbitan rights issue pada Desember 2013. Pada saat itu, NIPS menerbitkan 742.86 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham dan TRIM sebagai pembeli siaga rights issue NIPS. Dengan kepemilikan sebesar 26.36%, TRIM menjadi pemegang saham mayoritas terbesar NIPS setelah rights issue menggantikan PT Tritan Adhitama Nugraha (TAN). Kepemilikan TAN terdilusi dari 37.11% menjadi 17.97% setelah pelaksanaan rights issue.
 
SUGI – Blok Selat Panjang berproduksi
PT Sugih Energy (SUGI) akan segera memulai kegiatan operasi produksi di blok Selat Panjang, Riau. Hal ini menyusul persetujuan dari SKK Migas terhadap rencana pengembangan atau plan of Development (PoD) di Blok yang dikelola cucu usaha SUGI, Petroselat Ltd. Sekarang, status blok Selat Panjang sudah produksi dan dengan PoD akan ditingkatkan produksinya. Rencananya, Petroselat akan memproduksi minyak bumi sebanyak 4,400 barrel oil per day (bopd) dan gas sebanyak 24 mmscfd. Untuk investasi pengembangan awal blok ini, SUGI mengalokasikan dana US$ 20 Juta. SUGI memperkirakan, total investasi untuk pengembangan blok tersebut membutuhkan dana US$ 240 Juta.
 
VIVA – Target pendapatan iklan
Manajemen PT Visi Media Asia (VIVA) menargetkan perolehan pendapatan iklan tumbuh 30%Yoy mencapai sekitar Rp 2 Triliun yang diharapkan berasal dari iklan Pemilu dan World Cup. Pendapatan iklan 2012 tercatat sebesar Rp 1.24 Triliun, sedangkan pendapatan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp 1.56 Triliun. VIVA mengalokasikan dana belanja modal Rp 1 Triliun tahun ini. Sekitar Rp 400 Miliar di antaranya dialokasikan untuk membangun studio dan Rp 50 Miliar dialokasikan untuk TV digital terrestrial tidak berbayar. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan hari Senin (04/2) Indeks Dow Jones ditutup turun 326,05 poin (-2,08%) ke 15.372,80 di tengah laporan pabrik yang mengecewakan yang meningkatkan kekhawatiran para investor akan ekonomi sebelum rilisnya laporan pekerjaan bulanan pada hari Jumat.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah spekulasi meningkatnya persediaan minyak mentah AS.
IHSG pada Senin kemarin ditutup naik -32.50 poin (-0.74%) ke 4,386.26 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp350 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. PGAS, SSMS, ADRO, BDMN, dan ITMG.
IHSG kemarin ditutup turun setelah dibuka pada pagi hari dengan melemah, terus meluncur, sempat terendah menyentuh level 4,377, namun berhasil ditutup di level 4,386.
Untuk perdagangan hari ini kami perkirakan akan turun dengan kecenderungan mixed. Adapun support level untuk perdagangan hari ini adalah 4,296 dan resistance level di 4,456. (detik.com)

Semesta Indovest: Aksi Jual Akan Terjadi di Saham Unggulan

Jakarta -Bursa AS ditutup melemah tajam pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 326,05 poin atau 2,08%, S&P 500 turun 2,28%, dan Nasdaq turun 2,61%. Pelemahan indeks dipicu oleh data manufaktur yang menunjukan pelambatan pada Januari mencatatkan aktivitas manufaktur terendah dalam delapan bulan. Data pertumbuhan pabrik di China juga melambat terndah dalam enam bulan pada Januari. Hal tersebut menambah kekhawatiran prospek Negara Emerging Market yang didera turunnya nilai mata uang domestic.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas data manufaktur yang mengecewakan dari AS dan China. Indeks FTSE turun 0,69%, CAC turun 1,39%, DAX turun 1,29%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah merespon pelemahan bursa Wall Street tadi malam. Indeks EIDO turun 3,71% mengindiksdikan akan tadi aksi jual besar terutama pada saham-saham bluechip. Namun investor diharapkan tidak panic dan Kami melihat pelemahan merupakan kesempatan untuk kembali mengambil posisi di harga yang lebih baik. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain WSKT, WIKA, ADHI, MNCN, MPPA.
 
Indonesia News Highlight
• AALI Catat Penjualan CPO Capai 1,56 Juta Ton
• Visi Media Bidik Pertumbuhan 30%
• Bakrie Jual Saham ANTV Demi Lunasi Utang VIVA Rp 2,3 T
• Antam Patok Jual 13,57 Ton Emas
 
Trading Counter – Technical Analysis
• WSKT - Buy on Weakness (S1= 540 , R1= 570)
• WIKA – Buy on Weakness (S1= 1.950 , R1= 1.990)
• ADHI – Buy on Weakness (S1= 1.780 , R1= 1.850)
• MNCN – Buy on Weakness (S1= 2.220 , R1= 2.340)
• MPPA – Buy on Weakness (S1= 2.010 , R1= 2.050)

sumber: detik.com

Dapat Sentimen Negatif dari Paman Sam, IHSG Anjlok 50 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 50 poin akibat aksi jual yang cukup ramai pagi ini. Melambatnya manufaktur Amerika Serikat (AS) memberi tekanan dan sentimen negatif.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah di posisi Rp 12.240 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.230 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG anjlok 50,979 poin (1,16%) ke level 4.335,280. Sedangkan Indeks LQ45 jatuh 13,208 poin (1,80%) ke level 720,950.
Membuka perdagangan, Selasa (4/2/2014), IHSG amblas 62,253 poin (1,42%) ke level 4.324,006. Indeks LQ45 terjun 13,327 poin (1,82%) ke level 720,831.
Tekanan jual terjadi di saham-saham unggulan dan lapis dua. Tak satu pun indeks sektoral bisa menguat, semuanya merah gara-gara aksi jual.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 48,082 poin (1,10%) ke level 4.338,177. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 9,964 poin (1,36%) ke level 724,094.
Kemarin IHSG jatuh lagi ke level 4.300 setelah terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan. Indeks pun sama sekali tidak menyentuh zona hijau kemarin.
Aksi jual masif terjadi di pasar saham Wall Street sehingga menimbulkan koreks yang sangat dalam, terparah sejak Juni 2012. Pasalnya data manufaktur AS menunjukkan perlambatan yang signifikan.
Melambatnya manufaktur di negara dengan ekonomi terbesar di dunia jadi alasan aksi jual pelaku pasar regional. Bursa Asia pun kompak melemah, dipimpin pasar saham Jepang dengan koreksi lebih dari tiga persen.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Hang Seng anjlok 442,25 poin (2,01%) ke level 21.593,17. 
  • Indeks Nikkei 225 terjun 496,71 poin (3,40%) ke level 14.122,42. 
  • Indeks Straits Times jatuh 37,05 poin (1,24%) ke level 2.953,90. 
sumber: detik.com

Waspada Aksi Jual Masif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jatuh lagi ke level 4.300 setelah terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan. Indeks pun sama sekali tidak menyentuh zona hijau hari ini.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (3/2/2014), IHSG ditutup amblas 32,498 poin (0,74%) ke level 4.386,259. Sementara Indeks LQ45 ditutup anjlok 7,597 poin (1,02%) ke level 734,158.
Aksi jual masif terjadi di pasar saham Wall Street sehingga menimbulkan koreks yang sangat dalam, terparah sejak Juni 2012. Pasalnya data manufaktur Amerika Serikat (AS) menunjukkan perlambatan yang signifikan.
Pada penutupan perdaganan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones terjun 326,05 poin (2,08%) ke level 15.372,8, Indeks S&P 500 jatuh 40,7 poin (2,28%) ke level 1.741,89 dan Indeks Komposit Nasdaq menukik 106,919 poin (2,61%) ke level 3.996,958.
Hari ini IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi yang tajam sama seperti Wall Street semalam. Bursa-bursa Asia sudah lebih dulu kena koreksi tajam.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 terjun 437,28 poin (2,99%) ke level 14.181,85.
  • Indeks KOSPI anjlok 31,30 poin (1,63%) ke level 1.888,66.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG kemarin ditutup melemah didorong oleh sentimen negatif dari bursa regional. Sentimen regional ini menutup katalis positif dari data inflasi dan neraca perdagangan. Kemarin BPS mengumumkan inflasi bulanan 1,07% Vs 0,99 (consensus). Tahunan 8,22% Vs 8,34% (consensus). Inti 4,53% Vs 5,10% (consensus). Sementara neraca perdagangan tercatat surplus USD1,520M atau jauh lebih baik dari consensus US$ 729 juta. Hari ini Kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan kisaran support-resistance 4.370-4.424.
 
Semesta Indovest
Bursa AS ditutup melemah tajam pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 326,05 poin atau 2,08%, S&P 500 turun 2,28%, dan Nasdaq turun 2,61%. Pelemahan indeks dipicu oleh data manufaktur yang menunjukan pelambatan pada Januari mencatatkan aktivitas manufaktur terendah dalam delapan bulan. Data pertumbuhan pabrik di China juga melambat terndah dalam enam bulan pada Januari. Hal tersebut menambah kekhawatiran prospek Negara Emerging Market yang didera turunnya nilai mata uang domestic.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas data manufaktur yang mengecewakan dari AS dan China. Indeks FTSE turun 0,69%, CAC turun 1,39%, DAX turun 1,29%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah merespon pelemahan bursa Wallstreet tadi malam. Indeks EIDO turun 3,71% mengindiksdikan akan tadi aksi jual besar terutama pada saham-saham bluechip. Namun investor diharapkan tidak panic dan Kami melihat pelemahan merupakan kesempatan untuk kembali mengambil posisi di harga yang lebih baik. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain WSKT, WIKA, ADHI, MNCN, MPPA. (detik.com)

Manufaktur AS Melambat, Wall Street Terjun Bebas

New York -Aksi jual masif terjadi di pasar saham Wall Street sehingga menimbulkan koreks yang sangat dalam, terparah sejak Juni 2012. Pasalnya data manufaktur Amerika Serikat (AS) menunjukkan perlambatan yang signifikan.
Januari lalu data manufaktur AS anjlok ke titik terendahnya dalam 33 tahun terakhir. Ini sudah jadi alasan yang cukup bagi investor melepas aset-aset yang berisiko tinggi, termasuk saham.
"Tidak ada yang mau bertahan hari ini, sekali terjadi aksi jual di pasar, habis sudah," kata Keith Bliss, wakil presiden direktur Cuttone & Co di New York, dikutip Reuters, Selasa (4/2/2013).
Volume perdagangan termasuk cukup tinggi, sebanyak 9,46 miliar lembar saham diperdagangkan di bursa AS jauh di atas rta-rata harian yang hanya 6,94 miliar lembar saham.
Pada penutupan perdaganan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones terjun 326,05 poin (2,08%) ke level 15.372,8, Indeks S&P 500 jatuh 40,7 poin (2,28%) ke level 1.741,89 dan Indeks Komposit Nasdaq menukik 106,919 poin (2,61%) ke level 3.996,958. (detik.com)