korea by dewanti

Thursday, March 13, 2014

BI Rate Masih Bertahan di 7,5%

Jakarta -Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 7,5%. Level BI Rate di 7,5% ini ditetapkan sejak 12 November 2013 lalu.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 13 Maret 2014 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,5%," demikian hasil RDG BI yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Tirta juga menyebut, tingkat suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50% dan 5,75%.
Sayangnya BI belum memberikan secara lengkap hasil RDG tersebut. "RDG sampai saat ini masih berlangsung. Ada hal yang masih dibahas dan dibicarakan," kata Tirta menambahkan. (detik.com)

IHSG Mantapkan Posisi di 4.700

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya bisa bertahan cukup kuat di level 4.700. Masuknya dana asing ke lantai bursa mendorong aksi beli investor lokal.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.375 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.425 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 10,538 poin (0,22%) ke level 4.694,923 berkat aksi beli selektif investor. Indeks semakin mendekati level 4.700 lagi.
Pelaku pasar melakukan aksi beli selektif menjelang pengumuman pengumuman tingkat suku bunga acuan alias BI Rate oleh Bank Indonesia (BI). Aksi beli ini bisa membawa indeks sampai posisi tertingginya di 4.726,167.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 34,763 poin (0,74%) ke level 4.719,148 menyusul aksi beli di saham-saham unggulan. Indeks kembali menembus level psikologis 4.700.
Selain menanti data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis, pelaku pasar juga menunggu rilis data dari China. Sambil menunggu pelaku pasar melakukan aksi beli selektif.
Menutup perdagangan, Kamis (12/3/2014), IHSG melaju 41,782 poin (0,89%) ke level 4.726,167. Sementara Indeks LQ45 menanjak 9,495 poin (1,21%) ke level 794,407.
Sampai penutupan perdagangan ini BI belum juga mengumumkan tingkat suku bunga acuan. Pelaku pasar masih menanti langkah BI terhadap BI Rate apakah bertahan atau berubah.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 270.788 kali pada volume 8,978 miliar lembar saham senilai Rp 6,891 triliun. Sebanyak 191 saham naik, 100 saham turun, dan 87 saham stagnan.
Volume dan nilai transaksi hari ini naik cukup tinggi karena ada aksi jual saham PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) senilai Rp 858 miliar di pasar negosiasi. Transaksi dilakukan antara dua broker, yaitu Credit Suisse Securities dan Ciptadana Securities.
Ini juga yang membuat dana asing masuk cukup besar. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,219 triliun di seluruh pasar.
Bursa-bursa regional sore ini malah balik arah ke zona merah dan rata-rata ditutup negatif. Yang mampu menguat hanya BEI dan bursa China.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 21,42 poin (1,07%) ke level 2.019,11.
  • Indeks Hang Seng melemah 145,87 poin (0,67%) ke level 21.756,08.
  • Indeks Nikkei 225 menipis 14,41 poin (0,10%) ke level 14.815,98.
  • Indeks Straits Times berkurang 14,68 poin (0,47%) ke level 3.082,75.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGMR) naik Rp 1.425 ke Rp 48.450, Unilever (UNVR) naik Rp 1.300 ke Rp 30.300, Waran Bali Towerindo (Bali-W) naik Rp 769 ke Rp 770, dan Sarana Tunas (SUPR) naik Rp 575 ke Rp 8.100.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 10.000 ke Rp 190.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 1.150 ke Rp 26.300, Siloam (SILO) turun Rp 875 ke Rp 10.400, dan Lion Metal (LION) turun Rp 525 ke Rp 12.200. (detik.com)

Bursa Eropa Naik, Seiring Asia

 
 
INILAHCOM, London - Bursa saham Eropa mengalami penguatan pada awal perdagangan Kamis (13/3/2014). Investor memilih saham lagi setelah berada di harga rendah.
Indeks kemarin tertekan dengan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China. Demikian juga dengan krisis Ukraina yang belum menemukan solusinya.
Namun hari ini investor tidak membuang kesempatan melihat saham sudah murah. Indeks FTSE di London naik 17 poin, indeks DAX di Jerman naik 49 poin dan indeks CAC di Paris mengumpulkan 19 poin. Demikian mengutip cnbc.com.
PM China Li Keqiang hari ini menegaskan pemerintah akan membayar tinggi dengan risiko di sektor keuangan. Namun saat ini tidak ada potensi gagal bayar untuk produk keuangan. Walaupun ada yang tetap gagal bayar.
Bursa saham Asia positif dengan optimistis investor. Indeks Nikkei naik 2,6%. Investor memiliki ekspektasi kenaikan data pesanan mesin untuk bulan Januari ke 13,4 persen.
Investor Eropa masih menunggu data inflasi di Prancis dan Italia. Selain itu juga menunggu data penjualan ritel untuk Spanyol dan Belanda. Pasar juga menunggu data pendapatan Volkswagen, General Motor di Italia dan kinerja supermarket WM Morrison di London.

Bursa Eropa: Jelang Rilis Data Ritel AS, Stoxx 600 Dibuka Menguat

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa bergerak menguat pada awal perdagangan Kamis (13/3/2014), seiring dengan antisipasi investor terhadap data penjualan ritel AS
Indeks Stoxx Europe 600 saat pembukaan hari ini berada di level 328,39, menguat dibandingkan dengan penutupan pada Rabu (12/3/2014) yang berhenti di angka 327,95.
Pada pukul 15.02 WIB, indeks tersebut bergerak ke level 328,39 atau makin menguat 0,13%. Dari 600 saham yang tercantum di data Bloomberg, 352 saham bergerak menguat, sementara 189 melemah, dan 59 stagnan.
Saham Deutsche Lufthansa AG melonjak 6,%% setelah perusahaan Jerman itu menata ulang pembayaran dividennya, dan mempertahankan target untuk meraih keuntungan tiga kali lipata dalam 2 tahun.
Di sisi lain, saham Wm Morrison Supermarket Plc terjerembab 8,8% setelah mengungkapkan rencananya untuk melego aset dan memprediksi penurunan keuntungan.

Antisipasi Data Industri China, Indeks Hang Seng Ditutup Melemah

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong ditutup kembali terkoreksi  pada perdagangan Kamis (13/3/2014), seiring dengan antisipasi pasar terhadap data industri China.
Hong Kong Hang Seng Index hari ini ditutup pada angka 21.756,08 atau melemah 0,67% dibandingkan dengan posisi pada Rabu (12/3/2014) yang juga turun 1,65% ke angka 21.901,95.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak di kisaran 21.743,34 hingga 22.041,33. Dari 50 saham yang ada, seperti yang ditampilkan Bloomberg, tercatat 18 saham menguat,  sedangkan 27 saham lainnya melemah, dan  5 yang stagnan.
Saham China Overseas Land&Investment Ltd menekan indeks dengan pelemahan 3,88%. Demikian juga dengan China Resources Land Ltd yang turun 3,82%. Sementara itu, Hutchison Whampoa Ltd dan CITIC Pacific Ltd masih menguat 2,92% dan 2,38%.
Selasa (11/3/2014),  indeks Hang Seng berhenti di level 22.269,61 dan menguat 0,02%. Senin (10/3/2014), indeks itu ditutup pada angka 22.264,93 atau tergerus 1,75%. Gejala pelemahan ini sudah mulai terlihat sejak Jumat (7/3/2014) dengan koreksi 0,19% ke angka 22.660, 49.

Pemerintah Patok Pertumbuhan Industri 7%

Denpasar -Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri tahun ini bisa mencapai lebih dari 7%. Angka ini bakal lebih pesat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang hanya 5,9%.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Ansari Bukhari mengatakan realisasi pertumbuhan industri di tahun 2013 mencapai 6,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,8%. Pertumbuhan industri dalam 5 tahun ke depan diperkirakan tumbuh hingga dua digit.
"Dibandingkan pertumbuhan ekonomi, industri tetap tumbuh di atas. Sudah kita pertahankan sejak 2011. Sudah 3 tahun berarti. Padalah 5 tahun sebelumnya jauh di bawah. Tahun lalu kita tumbuh 6,1%," kata Ansari dalam Workshop Pendalaman Kebijakan Industri di Hotel Ramada, Bali, Kamis (14/3/2014).
Tren kenaikan pertumbuhan industri itulah, pemerintah optimistis pertumbuhan industri bisa mencapai 2 digit dalam 5 tahun ke depan. Di tahun 2020 nanti, Ansari mengatakan, target pertumbuhan industri bisa mencapai lebih dari 10%.
"Industri harus tumbuh 2 digit dalam 5 tahun ke depan. Itu harapan kita. Dasar yang bisa mendukung ini harus kuat. UU (industri) ini menjadi dasar yang kuat, juga UU minerba. Mudah-mudahan setelah Pemilu pemerintah baru terbentuk, semangat baru, dan semua untuk mendudkung kesejahteraan rakyat Indonesia ini akan kita ke depan," papar Ansari.
Sedangkan tahun ini, lanjut Ansari pemerintah menargetkan pertumbuhan industri bisa mencapai 7%, padahal target awalnya bisa mencapai 8% "Target kalau kita baca dari akselerasi industrialisasi itu pertumbuhan 8%, tapi lihat pengalaman, bisa dicapai 7% saja sudah baik," tutupnya. (detik.com)

TAXI Bukukan Laba Bersih Rp132,42 M

 
 
INILAHCOM, Jakarta - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) membukukan laba bersih sepanjang 2013 sebesar Rp132,42 miliar.
Angka tersebut naik sekitar 67,28% dari perolehan laba bersih pada tahun sebelumnya Rp79,16 miliar. Demikian mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (13/3/2014).
Pendapatan usaha perseroan naik menjadi Rp686,92 miliar dari tahun sebelumnya Rp520,86 miliar. Sedangkan laba sebelum pajak menjadi Rp173,95 miliar dari tahun lalu sebesar Rp106,95 miliar.
Sedangkan total aset perseroan hingga Desember 2013 naik menjadi Rp2,14 triliun dari akhir tahun 2012 sebesar Rp1,78 triliun.

Indeks MSCI Asia Pacific Menguat 0,2%

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia memangkas rebound seiring penguatan nilai tukar yen dan harga tembaga melemah setelah data industri China lebih lemah dari estimasi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% pada Kamis (13/3/2014) pukul 15.34 waktu Tokyo atau pukul 13.34 WIB.
"China sedang menjadi fokus investor dan kita melihat adanya ketidakjelasan. Data China yang keluar juga akan menambah ketidakpastian itu," ujar Chris Weston, Chief Market Strategist IG Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Indeks Jepang Topix dan indeks Nikkei 225 berfluktuasi di akhir perdagangan. Indeks Korea Selatan Kospi memangkas kenaikan sebelumnya, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,5%.

Jelang Penutupan Rupiah Berjaya, Paling Menguat Atas Dolar AS

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah masih menguat terhadap dolar AS menjelang penutupan perdagangan Kamis (13/3/2014).
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat 0,44% ke level Rp11.377,5 per dolar AS pada pukul 15.36 WIB.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah sudah dibuka menguat 0,31% ke level Rp11.393 per dolar AS dari penutupan sebelumnya Rp11.428 per dolar AS.
Selanjutnya, pada pukul 08.43 WIB rupiah menguat 0,33% ke Rp11.390 per dolar AS. Adapun pukul 11.07 WIB rupiah menguat 0,45% ke Rp11.376 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terpantau paling menguat dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS. Penguatan rupiah hari ini terjadi saat dolar AS ditransaksikan melemah terhadap seluruh mata uang di Asia.

Nikkei 225 Ditutup Melemah 0,1% di 14.815,98

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis (13/3/2014).
Pada penutupan hari ini, indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,1% ke level 14.815,98, melanjutkan kinerja negatif pada Rabu (12/3/2014) yang anjlok 2,59% ke level 14.830,39.
Indeks Nikkei 225 hari ini dibuka pada level 14.847,72 dan sepanjang waktu perdagangan bergerak di kisaran 14.790,48 hingga 14.919,84.
Dari 225 saham yang tercantum dalam data Bloomberg, 68 diantaranya menguat, sedangkan 145 melemah dan 12 stagnan.
Saham Honda Motor Co Ltd dan FANUC Corp menekan indeks dengan penurunan 1,17% dan 0,44%, sementara SoftBank Corp dan Tokyo Electron Ltd masih menguat 1,67% dan 1,84%.
Nikkei 225 sempat menguat 0,69% ke angka 15.224,11 pada Selasa (11/3/2014). Indeks ini turun 1,01% ke angka 15.120,14 pada Senin (10/3/2014), meskipun naik 0,92% ke level 15.274 pada Jumat (7/3/2014).

MIRA Tambah Modal ke Mitra Dinamika

INILAHCOM, Jakarta - PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) tambah penyertaan modal ke PT Mitra Dinamika Logistik (MDL) senilai Rp6,6 miliar.
Penambahan modal tersebut dilakukan perseroan pada 11 Maret 2014 sebanyak 6.600 saham dengan nominal Rp1.000.000 per saham atau secara total Rp6,6 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/3/2014).
Adanya aksi ini, makan perseroan memiliki saham di MDL sebanyak 7.200 saham atau setara Rp7,2 miliar dan kepemilikannya masih tetap 60%. Tercatat, pemegang saham MDL lainnya PT Dinamika Logistindo Indonesia dengan kepemilikan Rp4,8 miliar atau 40%.

Cermati Saham PGAS

INILAHCOM, Jakarta - Hiruk-pikuk akuisisi oleh Pertamina usai sudah. PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) telah menerbitkan laporan keuangannya yang kinclong. Perseroan mencatatkan total penjualan US$3 miliar dan laba bersih US$861 juta.
Para analis memprediksi, di 2014, penjualan dan laba ini akan kembali meningkat, seiring naiknya pendistribusian gas sebesar 4%. Sehingga, diduga, penjualan PGAS tahun ini akan mencapai US$3,58 miliar (naik 17,6%) dengan laba bersih US$879 juta (naik sekitar 20%).
Itu sebabnya, para analis sepakat untuk menaikkan target harga PGAS. RHB OSK Securities merekomendasikan buy untuk saham ini dengan target Rp6.000. Apalagi dengan adanya rencana perseroan untuk membagikan US$430 juta sebagai dividen atau sekira Rp200 per saham.
Pada perdagangan Kamis (13/3/2014) siang, harga saham PGAS telah mencapai Rp5.150. Artinya masih ada potensi penguatan sebesar 16,5%. Makanya, buru-buru beli, selagi masih di bawah.

EXCL Tambah Utang US$200 Juta Biayai Akuisisi Axis

INILAHCOM, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) menambah pinjaman sebesar US$200 juta dari dua bank asing. Tujuannya untuk membiayai akuisisi PT AXIS Telekom Indonesia.
Seketeris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Murni Nudini mengatakan, perseroan pada 12 Maret 2014 telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan United Overseas Bank Limited dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd cabang Jakarta.
"Masing-masing fasilitas pinjaman berjumlah sebesar US$100 juta dengan jangka waktu tiga tahun sejak tanggal pinjaman dan diberikan tampa jaminan," kata Murni dalam keterangan resmi perseroan, Kamis (13/3/2014).
Menurut Murni, kedua fasilitas pinjaman tersebit akan digunakan untuk membiayai pengambilalihan PT Axis Telekom Indonesia oleh perseroan.
Dalam aksi ini, perseroan telah mengantongi semua izin dari regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Komunikasi dan Informastika, dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU).
Sesuai dengan perjanjian jual beli bersyarat antara EXCL dan STC, setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham dan regulator terkait. Maka, perseroan akan segera melakukan pembayaran kepada pemegang saham AXIS sekitar US$865 juta.
Dalam pembiayaan transaksi tersebut, perseroan menggunakan kombinasi pinjaman yakni dari pemegang saham Axiata sebesar US$500 juta dan pinjaman dari institusi finansial sekitar US$365 juta.

Pabrik Pertama Semen Merah Putih Siap Beroperasi

 
 
INILAHCOM, Jakarta - PT Cemindo Gemilang telah merampungkan pembangunan pabrik Semen Merah Putih di Ciwandan, Cilegon, Banten.
Semua mesin dan peralatan penunjang produksi semen telah terpasang sejak akhir Januari 2014. "Saat ini penyelesaian tahap akhir sedang dilakukan." ujar Direktur Utama PT Cemindo Gemilang, Aan Selamat, pertengahan pekan ini. ‎
Pabrik Semen Merah Putih di Ciwandan ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 750.000 ton semen per tahun, dan merupakan Grinding Plant Semen Merah Putih pertama yang beroperasi di Indonesia.
Dia menjelaskan, dalam kunjungan ke lokasi pabrik Ciwandan beberapa waktu lalu juga dilakukan demonstrasi pengoperasian grinding mill yang berfungsi sebagai instrumen utama penggilingan clinker menjadi semen jadi.
Siap beroperasinya pabrik Semen Merah Putih di Ciwandan ini merupakan wujud dari komitmen jajaran Komisaris dan Direksi PT Cemindo Gemilang untuk ikut berkontribusi memenuhi permintaan semen di Tanah Air yang terus meningkat.
Diperkirakan tahun ini permintaan semen secara nasional akan mencapai lebih dari 60 juta ton. Kebutuhan semen ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 70 juta ton pada 2015.
Aan memaparkan, pembangunan pabrik Semen Merah Putih ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan program memperkenalkan produk Semen Merah Putih ke masyarakat sejak 2012 lalu. Saat itu, melalui uji penetrasi pasar dengan menggunakan produk semen yang diimpor dari Vietnam, PT Cemindo Gemilang sukses memposisikan Semen Merah Putih sebagai produk semen berkualitas premium dengan harga kompetitif.
Karena itu, Aan berpesan agar tetap mempertahankan kualitas produk Semen Merah Putih. "Quality control yang ketat akan menjadi perhatian kami semua yang ada di Cemindo Gemilang. Tujuannya agar pabrik pertama kami di Indonesia ini mampu menghasilkan semen berkualitas premium." Ungkap Aan.
Pada saat yang bersamaan Semen Merah Putih sedang membangun pabrik terintegrasi di Bayah, "Untuk pabrik semen terintegrasi kami di Bayah saat ini masih dalam proses pembangunan," ujar Aan menambahkan. Pabrik di Bayah, Banten ini nantinya menjadi pabrik yang terintegrasi dengan kapasitas produksi hingga 10.000 ton clinker/hari atau setara empat juta ton semen per tahun.

Bankir dan Broker Saham Wall Street Banjir Bonus Rp 267 Triliun

 
 
Jakarta -Para bankir dan pialang di Wall Street dapat bonus sebesar US$ 26,7 miliar, naik 15% dari total tahun lalu. Rata-rata tiap orang dapat sekitar US$ 164.530 (Rp 1,65 miliar).
Menurut anggota legislatif Negara Bagian New York, Thomas DiNapoli, jumlah bonus ini merupakan yang tertinggi sejak krisis ekonomi di 2008.
"Kompensasi ini naik sangat tinggi karena pada tahun-tahun sebelumnya setelah krisis sempat ditiadakan," ujarnya seperti dikutip BBC, Kamis (13/3/2014).
"Wall Street sudah mengalami masa-masa sulit tahun lalu tapi akhirnya berhasil meraup untung," kata DiNapoli dalam keterangan tertulis.
"Meski labanya lebih kecil dari tahun lalu, industri masih mengalami tahun yang baik meski ada beban operasional dan bunga kredit yang tinggi," jelasnya.
Sejak krisis finansial global, para regulator sempat menghentikan pemberian bonus kepada bankir dan broker di Wall Street. Akhirnya disepakati bonus-bonus ini akan diberikan dalam jangka panjang.
Sehingga, dengan perubahan struktur bonus ini, para broker tidak hanya mengandalkan keuntungan jangka pendek untuk kliennya, tapi juga sejalan dengan investasi jangka panjangnya.
DiNapoli menambahkan, dalam dua tahun terakhir ini bonus dan kompensasi pelaku pasar Wall Street sudah naik 44%. (detik.com)

IHSG Menanjak 34 Poin Tembus 4.700

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 34 poin menyusul aksi beli di saham-saham unggulan. Indeks kembali menembus level psikologis 4.700.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 10,538 poin (0,22%) ke level 4.694,923 berkat aksi beli selektif investor. Indeks semakin mendekati level 4.700 lagi.
Pelaku pasar melakukan aksi beli selektif menjelang pengumuman pengumuman tingkat suku bunga acuan alias BI Rate oleh Bank Indonesia (BI). Aksi beli ini bisa membawa indeks sampai posisi tertingginya di 4.721,124.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (12/3/2014), IHSG menanjak 34,763 poin (0,74%) ke level 4.719,148. Sementara Indeks LQ45 melonjak 8,172 poin (1,04) ke level 793,084.
Selain menanti data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis, pelaku pasar juga menunggu rilis data dari China. Sambil menunggu pelaku pasar melakukan aksi beli selektif.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 147.408 kali pada volume 3,043 miliar lembar saham senilai Rp 3,897 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 96 saham turun, dan 73 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa regional tidak banyak berubah sejak pagi tadi. Bursa saham Singapura masih terjebak di zona merah.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 25,27 poin (1,26%) ke level 2.022,96.
  • Indeks Hang Seng naik 97,84 poin (0,45%) ke level 21.999,79.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 48,81 poin (0,33%) ke level 14.879,20.
  • Indeks Straits Times turun 9,82 poin (0,32%) ke level 3.087,61.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGMR) naik Rp 1.300 ke Rp 48.325, Unilever (UNVR) naik Rp 1.275 ke Rp 30.275, Waran Bali Towerindo (Bali-W) naik Rp 769 ke Rp 770, dan Sarana Tunas (SUPR) naik Rp 475 ke Rp 8.000.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.050 ke Rp 26.400, Siloam (SILO) turun Rp 925 ke Rp 10.350, Indocement (INTP) turun Rp 275 ke Rp 21.925, dan Goodyear (GDYR) turun Rp 250 ke Rp 19.000. (detik.com)

Hati-hati, Rupiah Berpotensi Anjlok Lagi Gara-gara Hal Ini

Jakarta -Nilai tukar rupiah mengalami tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir. Tapi penguatan ini hanya sementara, karena dolar diprediksi akan kembali menguat.
Pagi tadi setelah dibuka di Rp 11.385, nilai rupiah terhadap dolar AS sempat sentuh titik terendahnya di Rp 11.420 per dolar AS. Namun kini berada di kisaran Rp 11.370 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan ancaman pelemahan nilai tukar memang masih menghantui rupiah. Terutama jika pasar keuangan tidak dijaga dalam kondisi yang sehat.
"Kita harus menjaga arah perkembangan kesehatan keuangan dari ekonomi Indonesia. Kalau nggak bisa dijaga, akan buat kondisi lebih lemah," ujarnya pada agenda seminar Fitch Rating soal proyeksi ekonomi Indonesia usai Pemilu, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (13/3/2014)
Penguatan yang terjadi sebelumnya adalah dikarenakan faktor perbaikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Di mana pada akhir tahun 2013 CAD sudah membaik pada angka 3,26% dari yang sebelumnya mencapai 4,4%.
Kemudian besarnya dana investor yang masuk ke dalam negeri. Tercatat pada Minggu pertama di bulan Maret arus dana masuk adalah sebesar Rp 38 triliun. Lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 28 triliun.
"Jika ini tidak dijaga, maka rupiah bisa saja kembali melemah di luar kontrol," ujarnya.
Agus mengatakan reformasi struktural harus tetap di lakukan. Baik oleh pemerintah maupun BI. Karena masih banyak tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depannya.
Pada sisi internal, akan ada agenda pemilu untuk pergantian pemerintahan, pelemahan ekspor akibat pemberlakuan aturan Minerba pada Januari lalu dan inflasi yang disebabkan oleh kelompok harga yang diatur pemerintah.
Kemudian dari sisi eksternal, adalah masih adanya pengaruh kebijakan Bank Sentral AS The Fed dalam penarikan stimulus. Di samping itu juga tekanan dari penurunan pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun 2014.
"Saya ingin teruskan reformasi struktural yang terus berjalan, kita masuki tahun 2014 ada pemilu dan menjaga tren yang sudah baik. BI melihat ekonomi kita menuju ekonomi yang baik. CAD menuju satu kondisi yang sehat dan pasar keuangan kita lebuh efisien," paparnya.
Pada kesempatan yang sama Presiden Direktur Fitch Rating Indonesia Baradita Katoppo mengasumsikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3% atau lebih rendah dari target pemerintah dan BI. Sementara untuk CAD akan berada di kisaran 3,1%.
"Kita bukan lebih pesimis tapi kita mengasumsi lebih rendah pertumbuhannya dibanding pertumbuhan ekonomi pemerintah dan kita prediksi sekitar 5,3%," ujar Baradita.
Ini adalah akibat dari penyelenggaraan pemilu yang membuat pasar keuangan berhati-hati. Terutama untuk penerbitan obilgasi dan sejenisnya.
"Untuk yang menambah utang baru tentu mereka akan hati-hati, utang yang ada jatuh tempo mau direfinance tetap dilakukan, jadi saya sebutnya tahun ini tahun refinance," pungkasnya. (detik.com)

Empat Faktor Perlemah Rupiah

INILAHCOM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (12/3/2014) ditutup melemah 30 poin (0,26%) ke posisi 11.420/11.430 dari posisi kemarin 11.390/11.400.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengtatakan, pelemahan rupiah Rabu ini masih dipicu oleh faktor yang sama. Salah sataunya, masalah kekhawatiran reduksi stimulus setelah ada beberapa komentar dari pejabat The Fed dalam beberapa hari terakhir.
Federal Reserve Bank of Philadelphia President Charles Plosser dan Charles Evans, Federal Reserve Bank of Chicago president menyatakan, perlunya tapering The Fed yang dipercepat. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 11.465 dari posisi terkuatnya 11.390 dari posisi pembukaan 11.400 per dolar AS," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Kondisi itu, menurut Christian, menimbulkan kekhawatiran meskipun nanti sebenarnya tergantung pada hasil voting keseluruahn anggota Federal Open Market Committee (FOMC).
Kemudian, kedua, ada kekhawatiran perlambatan ekonomi China lebih lanjut. Selain itu, ketiga, Jepang sedang menyiapkan kenaikan pajak sektor konsumsi. "Hal ini dikhawatirkan memperlemah permintaan ekspor Indonesia," ucapnya.
Pada saat yang sama, keempat, Rusia masih menguji kesabaran masyarakat internasional mengenasi situasi Krimea. "Karena itu, banyak faktor yang menyebabkan kewaspadaan para investor sehingga memicu aksi profit taking pada rupiah," imbuhnya.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS hanya stagnan terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS stagnan di level US$79,77. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan stagnan di angka US$1,3857 per euro," imbuh Christian.

Saham BALI Mampu Naik ke Rp600/Saham

INILAHCOM, Jakarta - Saham PT Bali Tower Sentral pada pencatatan perdananya hari ini , Kamis (13/3/2014) mampu naik 50% menjadi Rp600 per saham.
Perusahaan menara yang menggunakan kode emiten BALI menetapkan harga perdana sahamnya sebesar Rp400 per saham, dari kisaran harga awal yang ditawarkan Rp380-Rp420 per saham.
Terlihat, saham BALI menyentuh level terendah di level Rp500 per saham dan tertinggi di posisi Rp600 per saham. Volume mencapai 101 lot dengan nilai total transaksi sebesar Rp6 miliar.
Perseroan melepas saham ke publik sebanyak 88 juta, sehingga dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp35,2 miliar.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan 176 juta waran seri I yang mewakili 34,52% dari jumlah saham, di mana akan diberikan kepada pemegang saham baru dengan perbandingan setiap pemilik I saham baru akan memperoleh 2 waran seri I. Adapun harga waran seri I senilai Rp400, sehingga perseroan meraup dana sebesar Rp70,4 juta.
Dalam pelaksanaan IPO, RHB OSK Securities Indonesia ditunjuk menjadi penjamin emisi. Sedangkan penggunaan dana IPO, 17,2% untuk belanja modal perseroan seperti pembangunan menara dan jaringan telekomunikasi di Bali, sewa lahan, pembangunan jaringan antara menara. Sedangkan sisanya akan menggunakan pendanaan dari perbankan.

Elnusa Bidik Kontrak Jasa Migas US$300 Juta

INILAHCOM, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) menargetkan nilai kontrak jasa minyak dan gas (migas) sebesar US$300 juta.
"Mayoritas diharapkan berasal dari divisi driling dan oilfield services," kata Head of Corporate Secretary, Fajriah Usman dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/3/2014) malam.
Fajriah mengatakan, pada tahun lalu perseroan telah mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa marine support. Secara spesifik memberikan jasa pendukung operasional bagi kegiatan perusahaan yang berbisnis di bidang energi lepas pantai.
"Termasuk di dalamnya adalah perusahaan-perusahaan di bidang minyak dan gas. Anak perusahaan diberi nama PT Elnusa Trans Samudera," ucap dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan ke depan fokus pada bisnis inti sebagai pendorong, meningkatkan recuring income, serta pendapatan perusahaan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.
Tercatat sepanjang 2013 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp238 miliar dan sepanjang tahun ini perseroan mengucurkan dana untuk belanja modal sebesar Rp1,2 triliun.

Ekonomi Melemah, Kinerja Asuransi Jiwa RI Merosot di 2013

Jakarta - Kinerja perusahaan asuransi jiwa Indonesia di 2013 menurun karena pelemahan ekonomi dunia dan gejolak pasar saham. Pertumbuhan premi yang dikumpulkan secara nasional tahun lalu turun.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, di 2013 total pendapatan premi bisnis baru asuransi jiwa nasional turun 4,4%, menjadi Rp 71,73 triliun, dibanding 2012 yang mencapai Rp 75,01 triliun.
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengaku, perekonomian Indonesia tahun lalu masih belum stabil, sehingga terjadi perlambatan pertumbuhan premi baru di bisnis asuransi jiwa.
"Total premi bisnis baru pada 2013 tidak banyak berubah dibandingkan 2012, hanya sedikit penurunannya," ujar dia saat acara jumpa pers AAJI Kuartal IV-2013 di The Plaza Tower, Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Hendrisman mengungkapkan, meskipun pendapatan premi bisnis baru menurun, perusahaan berhasil mencatat kenaikan total premi lanjutan di kuartal IV-2013 sebesar 29% menjadi Rp 42,2 triliun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 32,72 triliun.
"Pertumbuhan total premi lanjutan merupakan sinyal positif untuk perkembangan industri asuransi jiwa yang akan terus tumbuh," terangnya.
Untuk informasi saja, AAJI merupakan perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi di Indonesia. Saat ini AAJI beranggotakan 47 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia serta 4 perusahaan reasuransi. (detik.com)

BI: Dana Asing Serbu SBN Lagi

INILAHCOM, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menyebutkan tren menguatnya rupiah berdampak positif terhadap masuknya dana asing.
Sebab, menurut mantan Direktur Bank Mandiri tersebut, uang yang masuk sejak tiga bulan pada 2014 lebih besar dari pemasukan dana asing sepanjang 2013.
"Kita ikuti perkembangan sampai Maret 2014 incoming flow sampai Rp38 triliun. Padahal sepanjang 2013 hanya Rp28 triliun," ujar Agus usai rapat koordinasi menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (12/3/2014).
Mantan Menteri Keuangan itu menjelaskan dana asing tersebut dalam pratiknya membeli Surat Berharga Negara (SBN) dan saham di bursa. "Rupiah ada penguatan ada dalam banyak hal, Tapi dalam hal ada incoming flow dari luar untuk membeli SBN maupun saham di Indonesia," kata Agus.
Agus menyebutkan alasan menguatnya rupiah sehingga berdampak positif terhadap dana asing masuk karena fundamental ekonomi Indonesia melaju membaik. "Respek fundamental membaik," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Agus, peranan fundamental ekonomi Indonesia yang rupanya menjadi daya tarik investor asing menanamkan modalnya. "Justru kita ingin beri penjelasan, fundamental berperan adanya masuknya dana asing. Sehingga membentuk harga secara umum menyakini nilai tuar selaras dangan nilai tukar regional," tuturnya.

Menanti Petunjuk BI, Rupiah Berisiko Melemah

INILAHCOM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (13/3/2014) diprediksi melemah. Pasar menanti sinyal fundamental ekonomi Indonesia dari BI.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Kamis ini rupiah masih berisiko melemah. Kecuali, kata dia, jika pasar mendapatkan kejutan positif dari data industrial production China yang akan dirilis siang ini.
Angkanya sudah diprediksi melemah ke 9,5% dari publikasi sebelumnya di angka 9,7%. "Karena itu, rupiah berpotensi melemah ke 11.570 dan penguatannya sudah terbatas di angka 11.405 per dolar AS," katanya kepada INILAHCOM.
Selain itu, lanjut Christian, masih ada risiko penguatan dolar AS setelah rilis data retail sales AS nanti malam. Angkanya sudah diprediksi rebound ke 0,3% dari rilis sebelumnya -0,4%.
Sementara itu, dari dalam negeri, pasar akan merespons pengumuman hasil rapat BI tentang suku bunga acuan (BI rate). "Angkanya sudah diperkirakan tidak mengalami perubahan di level 7,5%," ujarnya.
Namun demikian, dia menggarisbawahi, pasar akan fokus pada sinyal-sinyal terhadap perbaikan fundamental ekonomi Indonesia. "Hingga saat ini diproyeksikan defisit akan mengalami perbaikan pada semester II-2014," ucapnya. "Neraca berjalan nantinya akan membaik dan inflasi mulai turun secara signifikan."
Untuk saat ini, lanjut dia, dengan data neraca perdagangan dari kawasan Zona Euro dan China yang buruk memicu kekhawatiran data Indonesia berikutnya yang negatif atau tidak sesuai ekspektasi. "Para investor pun akan mencari petunjuk dari rapat BI terhadap sinyal fundamental ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (12/3/2014) ditutup melemah 30 poin (0,26%) ke posisi 11.420/11.430.

Data China juga akan Tekan Bursa AS

INILAHCOM, New York - Bursa saham AS berpotensi melemah seiring kekhawatiran investor terhadap pelemahan ekonomi China pada perdagangan Rabu (12/3/2014).
Kekhawatiran ini juga telah membawa bursa Asia dan Eropa ke area negatif. Kekhawatiran terhadap ekonomi China telah menghancurkan harga tembag dan harga minyak mentah.
Indeks Doe Jones futures turun 19 poin, indeks S&P turun 2,7% poin dan indeks Nasdaq futures turun 6 poin. Pelemahan ini berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa kemarin. Demikian mengutip marketwatch.com.
Pada perdagangan hari sebelumnya, indeks Dow Jones turun 0,5%, indeks S&P turun 0,4% dan indeks Nasdaq melemah 0,6%. Hari ini tidak ada data ekonomi yang berpotensi menopang indeks. Investor masih mencerna indikasi pelemahan ekonomi China.
Ekspor China di bulan Februari jatuh ke 18,1 persen, sementara impor naik 10,1 persen. Data ini menghasilkan defisit perdagangan sebesart US$23 miliar. Padahal investor memiliki ekspektasi akan naik 6,8%, impor naik 8 persen dan surplus perdagangan US$14,5 miliar.

Harga Emas Antam Naik Rp 5.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali naik setelah hari sebelumnya tak bergerak. Harga emas batangan Antam naik Rp 5.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Kamis (13/3/2014) harga 1 gram emas Antam dibanderol Rp 552.000/gram.
 
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam naik dari Rp 487.000/gram menjadi Rp 492.000/gram. Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 256.300.000
  • 100 gram Rp 51.350.000
  • 50 gram Rp 25.700.000
  • 25 gram Rp 12.875.000
  • 10 gram Rp 5.180.000
  • 5 gram Rp 2.615.000
  • 1 gram Rp 552.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Saham Perdana Bali Towerindo Melonjak 46% ke Rp 585

Jakarta -Saham perdana PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) naik ke Rp 585 per lembar dari posisi sebelumnya Rp 400 per lembar. Sahamnya melonjak 46,25%.
Seperti dikutip dari data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/3/2014), saham berkode BALI itu sempat menyentuh posisi tertingginya hari ini di Rp 600 per lembar.
Sampai dua puluh menit perdagangan hari ini, saham BALI diperdagangkan di kisaran Rp 600 per lembar atau naik Rp 200 dari harga penawaran umum yang sebesar Rp 400 per lembar.
Perusahaan penyedia menara telekomunikasi itu menawarkan 88 juta saham perdana atau setara 14,72% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Bali Towerindo juga menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 176 juta waran seri I yang mewakili 34,52% dari jumlah modal disetor. Setiap pemegang satu saham baru akan mendapat dua waran Seri I tersebut.
Dana hasil aksi korporasi ini akan dipakai perseroan untuk belanja modal, seperti sewa lahan, biaya pembangunan menara, dan jaringan transmisi telekomunikasi di Bali.
Bali Towerindo merupakan emiten keenam yang melantai di pasar modal tahun ini atau yang ke-489 dari total seluruh perusahaan terbuka. (detik.com)

Rupiah Loyo Jelang Pengumuman BI Rate, Dolar Bergerak ke Rp 11.400

Jakarta -Dolar AS kembali menguat terhadap rupiah. Pagi ini dolar AS berada di level Rp 11.420.
Investor masih menunggu kebijakan Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan suku bunga acuan atau BI Rate yang akan diumumkan siang hari ini.
Mengutip Reuters, Kamis (13/3/2014) dolar dibuka di level Rp 11.385. Namun dolar langsung melesat hingga berada di level Rp 11.420 tepat pada pukul 09.15 WIB.
Berbeda dengan rupiah, dolar terhadap mata uang di kawasan Asia cenderung melemah.
 
Berikut nilai tukar dolar terhadap mata uang di kawasan Asia :
  • USD-HKD 7.7639 (-0.03%)
  • USD-SGD 1.2667 (+0.01%) 
  • USD-TWD 30.3180 (-0.10%)
  • USD-KRW 1,067.3400 (-0.30%)
  • USD-PHP 44.5800 (-0.16%) 
  • USD-IDR 11,402.5000 (-0.22%) 
  • USD-INR 61.2200 (+0.44%)
  • USD-CNY 6.1376 (-0.13%)
  • USD-MYR 3.2815 (-0.25%)
  • USD-THB 32.4170 (+0.08%)
sumber: detik.com

Naik 10 Poin IHSG, Dekati Level 4.700

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 10 poin berkat aksi beli selektif investor. Indeks semakin mendekati level 4.700 lagi.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.380 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.425 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 10,538 poin (0,22%) ke level 4.694,923. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,732 poin (0,35%) ke level 787,644.
Membuka perdagangan, Kamis (12/3/2014), IHSG bertambah 14,092 poin (0,30%) ke level 4.698,477. Indeks LQ45 tumbuh 3,304 poin (0,42%) ke level 788,216.
Pelaku pasar melakukan aksi beli selektif menjelang pengumuman pengumuman tingkat suku bunga acuan alias BI Rate oleh Bank Indonesia (BI). Indeks semakin mendekati level 4.700.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 11,943 poin (0,25%) ke level 4.696,328. Sementara Indeks LQ45 naik 2,692 poin (0,34%) ke level 787,604.
Kemarin IHSG melemah 19 poin atas aksi jual investor asing. Sejak awal pekan ini dana asing mengalir keluar dari lantai bursa.
Wall Street berakhir stagnan menyusul aksi tunggu investor yang memantau perkembangan di Ukraina. Melemahnya ekonomi China juga jadi alasan untuk tidak berburu saham.
Bursa-bursa di Asia sudah bisa menerima sentimen melambatnya ekonomi China sehingga rata-rata dibuka menguat pagi ini. Hanya bursa Singapura yang masih melemah tipis.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 9,08 poin (0,45%) ke level 2.006,77.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 0,67 poin (0,00%) ke level 21.902,62.
  • Indeks Nikkei 225 bertambah 53,01 poin (0,36%) ke level 14.883,40.
  • Indeks Straits Times berkurang 5,00 poin (0,16%) ke level 3.092,43.
sumber: detik.com

Candy Crush akan Dapat Rp 5,3 Triliun dari Lantai Bursa

Jakarta - King Digital Entertainment Plc, perusahaan di balik kesuksesan game mobile 'Candy Crush Saga', berniat menjual sebagian sahamnya di bursa efek. Dana yang bisa diraup mencapai US$ 532,8 juta miliar (Rp 5,4 triliun).
Perusahaan asal Irlandia itu akan mencatat sahamnya di pasar saham Amerika Serikat (AS) bulan ini. King akan memanfaatkan tinggi investasi di sektor teknologi akhir-akhir ini.
King Digital berniat membuntuti kesuksesan saham-saham teknologi seperti Facebook dan Twitter di akhir tahun lalu. Perusahaan teknologi lain yang akan mengekor antara lain Spotify, AirBnB, dan Square
Perusahaan teknologi itu akan melepas 22,2 juta saham di kisaran US$ 21-24 per lembar. Dengan rentang harga paling tinggi maka nilai perusahaan King Digital akan mencapai US$ 7,6 miliar.
Penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) akan digelar 26 Maret, kata dua underwriter kepada Reuters, Kamis (13/3/2014).
Perusahaan yang bermarkas di Dublin itu akan melepas 15,5 saham saat penawaran nanti, sedangkan Apax Ventures yang juga memegang saham King akan melepas 6,7 juta lembar.
Akhir Februari lalu, sebanyak 144 juta orang aktif memainkan game besutan King tersebut atau rata-rata 1,4 miliar pemain tiap hari.
Setelah IPO, Apax akan menguasai 44,2% saham King, sedangkan CEO Riccardo Zacconi, yang sudah memimpin perusahaan sejak didirikan di 2003 lalu, peang 9,5% saham.
'Candy Crush Saga' tahun lalu menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan menghasilkan omzet paling tinggi di antara aplikasi lainnya.
Permainan ini sudah diunduh sebanyak 500 juta kali sejak diluncurkan 2012 lalu. Permainan ini gratis, tapi ada beberapa fitur yang bisa didapat dengan membayar, seperti nyawa ekstra dan penambahan waktu permainan.
King meraup omzet US$ 1,9 miliar (Rp 20 triliun) di 2013 atau rata-rata Rp 50 miliar sehari. Sedangkan labanya mencapai US$ 825 juta, melonjak tinggi jika dibandingkan laba tahun sebelumnya yang hanya US$ 28,5 juta. (detik.com)

IHSG Masih Konsolidasi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melemah 19 poin atas aksi jual investor asing. Sejak awal pekan ini dana asing mengalir keluar dari lantai bursa.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (12/3/2014), IHSG turun 19,829 poin (0,42%) ke level 4.684,385. Sementara Indeks LQ45 melemah 4,051 poin (0,51%) ke level 784,912.
Wall Street berakhir stagnan menyusul aksi tunggu investor yang memantau perkembangan di Ukraina. Melemahnya ekonomi China juga jadi alasan untuk tidak berburu saham.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones menipis 11,17 poin (0,07%) ke level 16.340,08, Indeks S&P 500 bertambah 0,57 poin (0,03%) ke level 1.868,2 dan Indeks Komposit Nasdaq naik 16,144 poin (0,37%) ke level 4.323,332.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan konsolidasi dulu. Pelaku pasar belum mendapat sentimen positif yang bisa mendorong aksi beli.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 bertambah 53,01 poin (0,36%) ke level 14.883,40.
  • Indeks Straits Times berkurang 5,00 poin (0,16%) ke level 3.092,43.
Rekomendasi untuk perdagangan hari ini:

Semesta Indovest
Bursa AS ditutup mixed pada tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 11,17 poin atau 0,07%, S&P 500 flat di 0,03%,d an Nasdaq naik 0,37%. Investor masih wait and see jelang referendum Crimea yang akan menentukan apakah akan menjadi bagian Rusia atau tidak. Investor juga mencermati data-data ekonomi China dan memperkirakan zaman pertumbuhan ekonomi 11-12% akan sulit kembali dicapai dengan level moderat di level 7,5%.
Bursa Eropa ditutup melemah mencermati data ekonomi China dan juga jelang referendum Crimea esok hari. Indeks FTSE turun 0,97%, CAC turun 1%, DAX turun 1,28%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan range yang tipis seiring konsolidasinya investor antara minat jual dan minat beli yang cukup seimbang. Indeks EIDO naik 0,68%. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain BBTN, TLKM, MDLN, MPPA, CTRA.
 
Trust Securities
Persis seperti yang kami tulis sebelumnya bahwa penutupan IHSG di hari kemarin secara teknikal kembali mengindikasikan adanya potensi kenaikan lanjutan namun, kondisi asing yang masih nett sell dan masih adanya sentimen yang ada kurang mendukung membuat kita tetap harus mewaspadai potensi downreversal.
Laju IHSG pun akhirnya tidak mampu bertahan di zona positif dan harus rela kembali ke zona merahnya. Hanya ada 2 sektor yang mengalami kenaikan, konsumer dan properti yang lebih banyak ditopang oleh saham-saham second liner a.l SCBD, MTLA, APLN, STTP, KDSI, dan lainnya. Masih adanya imbas perlambatan di bursa saham Asia karena data China dan kini data Australia serta kembali melemahnya nilai tukar Rupiah memberikan dampak negatif pada potensi penguatan lanjutan IHSG.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4698.175 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4669,21 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4684,39. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (13/3) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4650-4675 dan resisten 4696-4701. Meeting lines di bawah upper bollinger band (UBB). MACD cenderung mendatar dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William's %R masih cenderung flat. IHSG bertahan di kisaran target support (4651-4689) dan gagal keluar dari target tersebut sehingga kurang memberikan peluang positif. Jika rilis BI rate dan data-data Asia nantinya tidak direspon positif maka membuat kita akan tetap harus mewaspadai potensi downreversal lanjutan. (detik.com)

Investor Pantau Situasi Ukraina, Wall Street Stagnan

New York -Pasar saham Wall Street berakhir stagnan menyusul aksi tunggu investor yang memantau perkembangan di Ukraina. Melemahnya ekonomi China juga jadi alasan untuk tidak berburu saham.
UNi Eropa sepakat membahas sanksi yang akan diberikan kepada Rusia gara-gara sebelumnya sudah berupaya untuk mengambil alih Crimea. Sanksi seperti ini terakhir kali diberikan saat Perang Dingin antara Rusia dan AS.
Harga tembaga di London, acuan untuk kesehatan industri logam, menyentuh posisi terendahnya sejak Juli 201o gara-gara masalah kredit di China. Harga tembaga sudah jauh 7,7% dalam empat kali perdagangan. Sedangkan emas terus menanjak karena dianggap safe haven.
"Situasi di Ukraina dan melambatnya ekonomi China menjadi perhatian, tapi belum banyak mempengaruhi. Harga-harga komoditas berjatuhan karena permintaan yang lemah," kata Kim Forrest, analis dari Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, seperti dikutip Reuters, Kamis (13/3/2014).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones menipis 11,17 poin (0,07%) ke level 16.340,08, Indeks S&P 500 bertambah 0,57 poin (0,03%) ke level 1.868,2 dan Indeks Komposit Nasdaq naik 16,144 poin (0,37%) ke level 4.323,332. (detik.com)

Woori Korindo: IHSG Bergerak Sideways

Jakarta -Pada hari Rabu (12/3) IHSG dibuka di posisi lebih rendah dari penutupan sebelumnya. IHSG mampu untuk melakukan reli terbatas di 60 menit perdagangan berlangsung dan bergerak stabil hingga penutupan. Derasnya aksi jual asing semenjak awal sesi pertama menyebabkan net sell sebesar Rp 132 miliar. Saham index movers antara lain adalah: BMRI, INTP, BBRI, SMGR, dan UNTR. 107 saham menguat, 213 melemah, dan 88 tetap.
Pada hari Kamis (13/3) IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways seperti hari sebelumnya dengan range support 4,576-4,607, dan level resistance 4,731-4,818. Sentimen negatif eksternal yang masih sama, tetap berpeluang menyebabkan investor asing melakukan jual. MFI bearish continuation, RSI peluang down reversal, Stochastic overbought, dan MACD menunjukkan turunnya momentum beli.
Cermati penurunan harga CPO dan outlook batubara yang menurun. Saham perbankan (BBRI, BMRI, BBNI) kini memiliki PE ratio yang menarik, bisa untuk dicermati, namun perhatikan angka BI Rate yang akan dirilis hari ini waspadai apabila terjadi kenaikan, terutama bagi sektor properti dan perbankan.
Indeks saham utama AS ditutup dengan kecenderungan flat pada hari Rabu (12/3) dengan perkecualian bagi NASDAQ yang menguat 0.37% ke 4,323.33. Dow Jones flat negatif -0.07% ke 16,340.08, dan S&P 500 berakhir flat positif 0.03% di 1,868.20. Pasar saham AS bergerak dalam range sideways setelah melakukan reli signifikan sejak awal Februari dan mencetak posisi penutupan all time high sebelumnya. Isu konflik di Ukraina serta kondisi perekonomian AS masih membayangi pergerakan indeks.
Indeks saham utama Eropa berakhir negatif pada penutupan Rabu (12/3). DAX menjadi top loser dengan loss sebesar -1.28% di 9,188.69, diikuti oleh CAC 40 -1.00% di 4,306.26, serta FTSE 100 -0.97% di 6,620.90. Investor masih melakukan wait and see lebih lanjut terkait kekhawatiran tentang perekonomian China serta referendum di Ukraina.(detik.com)

Sucorinvest: IHSG Bakal Melemah

Jakarta -Kemarin IHSG melemah dan ditutup minus 20 poin pada 4684 dipimpin oleh saham semua sektor kecuali barang konsumsi, properti di tengah – tengah penurunan index bursa global, penguatan mata uang Yen, kekhawatiran prospek ekonomi Cina dan menjelang RDG BI. Investor asing kemarin sebagai net seller sebesar Rp 132 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfluktuasi melemah pada kisaran 4655–4698 dengan pertimbangan: indikator SO: mendatar (89) dan penurunan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah saat investor masih takut dengan situasi di Ukrania dan khawatir dengan laju pertumbuhan ekonomi Cina. Sedangkan bursa Wall Street ditutup mixed saat pelaku pasar enggan mengambil posisi di tengah-tengah ketidakpastian situasi di Ukrania dan melambannya pertumbuhan ekonomi Cina. Pagi ini bursa Asia dibuka mixed menguat saat pelaku pasar berspekulasi data produksi industrial Cina.(detik.com)

Magnus Capital: IHSG Bergantung BI Rate

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif dan ditutup melemahsebesar-19.82 poin ke level 4684.38 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 5.9 triliun, sedangkan investor asing membukukan net sell sebesar Rp 115 miliar. Hampir seluruh sektor mengalami pelemahan kecual
properti. Pelemahan indeks IHSG kemarin dipengaruhi oleh sentimen negatif dari pelemahan bursa regional dan global akibat kekhawatiran mengenai laju pertumbuhan ekonomi China yang tidak sesuai dengan harapan dan akan menurunkan permintaan pada sektor tambang. Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah tipis -11.17 poin ke level 16340.08 sedangkan indeks S&P ditutup menguat 0.57 poin ke level 1868.20 dan indeks Nasdaq juga ditutup menguat 16.14 poin ke level 4323.33. Bursa Wall st semalam ditutup variatif dipengaruhi oleh sikap kehati hatian investor karena kekhawatiran atas krisis ukrania dan menunggu lebih banyak banyak informasi tentang arah ekonomi. Ketidakpastian mengenai ekonomi China dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina menjadi katalis penekan bursa saham global dan regional. Bursa Asia pagi ini dibuka menguat, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup positif bagi pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran 4650- 4725.Indikator MACD bergerak cenderung mendatar dengan histogram positif turun, RSI dan Stochastic masih cenderung mendatar. Pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi rilis BI rate dan data ekonomi Asia lainnya.(detik.com)

OSO Securities: IHSG Cenderung Menguat

Jakarta -Kemarin (12/03) IHSG melemah seiring dengan bursa Asia yang melemah. IHSG ditutup turun sebesar 0.42% atau menguat 19.82 poin ke level 4,684.38. Investor masih merespon pelemahan ekonomi China serta indeks optimisme bisnis AS yang mengalami penurunan. Di samping itu, Investor masih wait and see menunggu rilisnya BI rate. Sektor properti memimpin penguatan IHSG sebesar 1.60%. Tercatat investor asing masih melakukan net sell, sebesar Rp131 miliar.
Sementara itu, semalam bursa Wall Street ditutup mixed, di mana Indeks Dow Jones turun 0.07% ke 16,340.08, sedangkan Indeks S&P naik 0.03% menjadi 1,868.20 dan indeks Nasdaq juga mengalami penguatan 0.37% ke 4,323.33. Investor tengah mencermati perkembangan terbaru mengenai krisis geopolitik di Ukraina. Di samping itu, perlambatan ekonomi China serta rencana Jepang yang akan menaikan pajak sektor konsumsi
membayangi pergerakan pasar saham Global.
 
JCI Prediction
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif cenderung menguat. Rencana pembagian dividen oleh para emiten menjadi sentimen positif bagi IHSG. Di samping itu, investor tengah menanti rilis BI Rate pada hari ini. Secara teknikal, IHSG berada di area upper bollinger bands dan membentuk candle spinning top. Indikator MACD menunjukan bergerak mendatar dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic bergerak mendatar di area overbought. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,620 dan resistance 4,725.(detik.com)

Kiwoom Securities: Pasar Mixed

Jakarta -Pasar Mixed. Relatif menguatnya bursa regional dapat mempengaruhi sentimen menjelang rapat penentuan BI Rate siang nanti. IHSG berada di kisaran negatif di tengah masih tipisnya aksi jual asing kemarin. Posisi IHSG semakin mendekati support serta resistance terlihat dapat membatasi pergerakan pasar. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
BUMI & BRMS – RUPSLB ketiga
PT Bumi Resource (BUMI) akan melaksanakan RUPSLB ketiga pada 3 April 2014 untuk meminta persetujuan pengalihan saham anak perusahaan, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT PT Bumi Resource Minerals (BRMS), sebagai bagian dari rencana penyelesaian utang kepada CIC
 
ECII – Ekspansi gerai
PT Electronic City Indonesia (ECII) menganggarkan belanja modal sekitar Rp 800-850 MIliar hingga 2015. Dana belanja modal akan didanai dari kas internal perseroan yang berasal dari sisa IPO sekitar Rp 800-850 Miliar saat ini. Dana belanja modal akan digunakan untuk membangun sekitar 20 gerai dan toko di 18 kota besar di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Bali dan Sulawesi. Tahun lalu, perseroan telah membangun sebanyak 33 gerai dan toko dan kini perseroan memiliki total 61 gerai dan toko. Tahun ini, ECII berencana membangun tiga jenis gerai berupa toko mandiri, ruko dan gerai dalam mal.
 
GJTL – Pembangunan fasilitas proving ground
PT Gajah Tunggal (GJTL) menganggarkan belanja modal sebesar US$ 120-125 Juta tahun ini. Dana belanja modal akan digunakan untuk membangun proving ground atau lintasan uji coba ban di Karawang (Jawa Barat), merawat mesin-mesin pabrik serta ekspansi ban truck buses radial (TBR). Untuk pembangunan proving ground lengkap dengan teknologinya, GJTL menginvestasikan dana dari belanja modal hingga Rp 1 Triliun dan dilaksanakan dalam empat tahap, fase pertama akan selesai akhir tahun ini. Fasilitas proving ground seluas 65 Ha dirancang sebagai tempat untuk riset dan pengembangan ban terutama produk kendaraan komersial, penumpang, dan Sepeda motor.
TAXI – Kinerja 2013
PT Express Trasindo Utama (TAXI) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 67.3%Yoy menjadi Rp 132.42 Miliar Vs Rp 79.16 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 31.9%Yoy menjadi Rp 686.92 Miliar tahun lalu Vs Rp 520.86 Miliar pada 2012.
 
WIIM – Belanja modal 2014
PT Wismilak Inti Makmur (WIIM) mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 80 Miliar tahun ini. Sebagian dana akan dialokasikan untuk membeli dua mesin baru untuk memproduksi filter rokok senilai Rp 20-30 Miliar. Awalnya, WIIM memproduksi filter rokok untuk keperluan internal, namun untuk menjaga utilitas produksi, ekses produksi dijual ke perusahaan rokok skala kecil-menengah. WIIM berencana mengekspor filter rokok ke beberapa Negara seperti Taiwan, Filipina, Macau, dan Polandia. Saat ini kontribusi penjualan filter rokok dan OPP hanya mencapai 5% dari total pendapatan WIIM.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Pasar saham AS ditutup bervariasi, menyusul kembali memanasnya situasi di Ukraina. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones Industrial Avg melemah sebesar -0,07% dan S&P500 naik sebesar +0,03%. Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka justru dibuka menguat. Kenaikan pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang terapresiasi +0,43% dan KOSPI Composite di Korea Selatan yang menguat +0,26%. Harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup bervariasi. Harga minyak mentah WTI turun -2,08% ke US$97,99 per barel. Sementara harga emas Comex terapresiasi +1,74% ke posisi US$1370,30 per troy ounce. Dari dalam negeri, pelaku pasar cenderung wait and see menjelang pengumuman suku bunga acuan (BI Rate) siang nanti. Sementara itu, investor asing terlihat mengakumulasikan keuntungan menyusul sudah tingginya kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG), dan situasi Ukraina yang kembali panas. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG masih akan bergerak mixed dengan level support di 4.650 dan resistance 4.760.(detik.com)

Trust Securities: IHSG Kekurangan Peluang Positif

Jakarta -Persis seperti yang kami tulis sebelumnya bahwa penutupan IHSG di hari kemarin secara teknikal kembali mengindikasikan adanya potensi kenaikan lanjutan namun, kondisi asing yang masih nett sell dan masih adanya sentimen yang ada kurang mendukung membuat kita tetap harus mewaspadai potensi downreversal.
Laju IHSG pun akhirnya tidak mampu bertahan di zona positif dan harus rela kembali ke zona merahnya. Hanya ada 2 sektor yang mengalami kenaikan, konsumer dan properti yang lebih banyak ditopang oleh saham-saham second liner a.l SCBD, MTLA, APLN, STTP, KDSI, dan lainnya. Masih adanya imbas perlambatan di bursa saham Asia karena data China dan kini data Australia serta kembali melemahnya nilai tukar Rupiah memberikan dampak negatif pada potensi penguatan lanjutan IHSG.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4698.175 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4669,21 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4684,39. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (13/3) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4650-4675 dan resisten 4696-4701. Meeting lines di bawah upper bollinger band (UBB). MACD cenderung mendatar dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William's %R masih cenderung flat. IHSG bertahan di kisaran target support (4651-4689) dan gagal keluar dari target tersebut sehingga kurang memberikan peluang positif. Jika rilis BI rate dan data-data Asia nantinya tidak direspon positif maka membuat kita akan tetap harus mewaspadai potensi downreversal lanjutan.(detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Bergerak di Rentang Tipis

Jakarta -Bursa AS ditutup mixed pada tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 11,17 poin atau 0,07%, S&P 500 flat di 0,03%,d an Nasdaq naik 0,37%. Investor masih wait and see jelang referendum Crimea yang akan menentukan apakah akan menjadi bagian Rusia atau tidak. Investor juga mencermati data-data ekonomi China dan memperkirakan zaman pertumbuhan ekonomi 11-12% akan sulit kembali dicapai dengan level moderat di level 7,5%.
Bursa Eropa ditutup melemah mencermati data ekonomi China dan juga jelang referendum Crimea esok hari. Indeks FTSE turun 0,97%, CAC turun 1%, DAX turun 1,28%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan range yang tipis seiring konsolidasinya investor antara minat jual dan minat beli yang cukup seimbang. Indeks EIDO naik 0,68%. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain BBTN, TLKM, MDLN, MPPA, CTRA.
 
Indonesia News Highlight
• Naik 4,75%, Laba SIDO Tercatat Rp405,94 M
• ITMG Siap Lepas 963 Ha Konsesi Batubara
• INTP Targetkan Produksi 4,4 Juta Ton dari Citereup
• Laba Logindo Naik 85,7%
 
Trading Counter – Technical Analysis
• BBTN - Trading Buy (S1= 1.185, R1 = 1.230)
• TLKM – Trading Buy (S1= 2.135, R1 = 2.180)
• MDLN – Trading Buy (S1= 418, R1 = 446)
• MPPA – Trading Buy (S1= 2.225, R1 = 2.270)
• CTRA – Trading Buy (S1= 1.065, R1 = 1.110)
 
sumber:detik.com

Waterfront Securities: Pasar Menanti BI Rate

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 12 Maret 2014 ditutup melemah 0,42% pada level 4684. Pelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh aksi profit taking dan pelemahan indeks bursa global, ditengah penantian pasar akan keputusan BI Rate pada hari ini. Sektor perkebunan dan pertambangan mengalami pelemahan terbesar, seiring dengan koreksi pada harga komoditas. Investor asing melakukan net sell senilai Rp131,4 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix. Pasar mencermati perkembangan di Ukraina dan menanti data ekonomi dari China. Hari ini China akan merilis data output industri, setelah pekan lalu merilis data ekspor yang turun serta target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang melambat menjadi 7,5%.Target pertumbuhan ekonomi China tersebut adalah pertumbuhan yang paling lambat sejak tahun 1990. Sementara itu ketegangan antara Ukraina dan Rusia kembali meningkat dan menimbulkan kenaikan harga emas sebagai investasi yang dianggap paling aman. Rusia menambah pasukannya di dekat wilay ah perbatasan. Sedangkan AS dan Jerman memperingatkan Rusia untuk segera meninggalkan Ukraina. Dari domestik, hari ini akan ada RDG BI yang diperkirakan mempertahankan BI Rate pada level 7,5%. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak melemah. Untuk hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4640 — 4720. Rekomendasi: AALI, INDF, BBNI, LPKR, ICBP, ADHI, PTPP.(detik.com)