korea by dewanti

Wednesday, February 5, 2014

IHSG Berakhir di 4.384, Asing Net Buy Rp143,5 M

INILAH.COM, Jakarta - IHSG berakhir di 4.384,31 setelah naik 0,7% pada perdagangan Rabu (5/2/2014). Indeks melanjutkan penguatan di sesi kedua meski masih di bawah level 4.400.
Investor asing mengalami net buy Rp143,5 miliar. Volume perdagangan mencapai 3,4 miliar saham senilai Rp4,1 triliun. Penguatan seiring 174 saham berada di zona positif, sebanyak 102 saham mengalami pelemahan dan 92 saham stagnan.
Indeks masuk sesi kedua mendapat dukungan penguatan dari investor asing yang mengalami net buy Rp143,5 miliar. Pada akhir sesi I, investor asing mengalami masih net sell Rp34,7 miliar. Indeks perlahan mendekati level 4.400 dengan volume perdagangan yang cukup besar di atas 3 miliar saham.
Indeks LQ45 naik 0,6%, indeks JII menguat 0,8%, indeks ISSI naik 0,4%, indeks SMinfra18 naik 0,9% dan IDX30 ke 0,6%. Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor konsumen 0,9% disusul saham sektor properti 0,8%. Pelemahan terjadi pada saham sektor perdagangan 0,3%.
Saham yang menguat seperti saham ITMG naik Rp900 ke Rp26.775, GGRM menguat Rp750 ke Rp43,350, SMGR naik Rp550 ke Rp14.425, INTP naik Rp350 ke Rp21.250, MAPI menguat Rp350 ke Rp6.000.
Untuk saham yang melemah seperti saham DSSA turun Rp2.700 ke Rp10.800, UNTR turun Rp325 ke Rp17.925, TPIA turun Rp125 ke Rp2.625, AKRA turun Rp85 ke Rp4.285.

Ekonomi Indonesia Melambat, IHSG Tetap Menguat 32 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 32 poin meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. Aksi beli investor asing menopang penguatan IHSG.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.195 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 34,869 poin (0,80%) ke level 4.387,141 berkat perburuan saham murah oleh investor. Pergerakan IHSG selalu mengikuti bursa global dalam beberapa perdagangan terakhir ini.
Saham-saham yang kemarin kena koreksi sekarang jadi incaran karena harganya sudah murah. Indeks pun sempat menanjak ke posisi tertingginya hari ini di 4.391,885.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 15,015 poin (0,34%) ke level 4.367,271. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat membuat investor ragu bertransaksi.
Tak semua indeks sektoral bisa menguat seperti pagi tadi setelah sektor perdagangan kena koreksi. Investor melepas saham-saham yang pagi tadi naik cukup tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis produk domestik bruto (PDB) alias pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2013. Di tahun 2013, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,78%. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terendah dalam lima tahun terakhir.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (5/2/2014), IHSG ditutup tumbuh 32,054 poin (0,74%) ke level 4.384,310. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 7,377 poin (1,02%) ke level 734,004.
Lambatnya ekonomi Indonesia tidak membuat investor asing berhenti membeli saham. Transaksi investor asing hingga sore ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 144,28 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 211.113 kali pada volume 3,411 miliar lembar saham senilai Rp 4,095 triliun. Sebanyak 174 saham naik, sisanya 102 saham turun, dan 91saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia sore ini mixed cenderung melemah padahal pagi tadi masih banyak yang menguat. Penguatan Wall Street belum bisa meyakinkan investor regional untuk borong saham.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Hang Seng berkurang 128,39 poin (0,60%) ke level 21.269,38. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 171,91 poin (1,23%) ke level 14.180,38. 
  • Indeks Straits Times menipis 0,32 poin (0,01%) ke level 2.965,48. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.150 ke Rp 68.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 900 ke Rp 26.775, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 43.350, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 550 ke Rp 14.425.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 2.700 ke Rp 10.800, Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 800 ke Rp 5.700, Century Textile (CNTX) turun Rp 400 ke Rp 5.600. (detik.com)

Matahari Raih Excellent Service Award 2014

Bisnis.com, JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) kembali meraih Excellent Service Experience Award (ESEA)2014 dari Carre Center for Customer Satisfaction and Loyalty (Carre CCSL).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/2/2014), ESEA diselenggarakan oleh Carre CCSL bekerja sama dengan Bisnis Indonesia.
Carre CCSL secara khusus melakukan riset terhadap pusat pelayanan dengan metode mystery shopping yang diselenggarakan pada Oktober hingga Desember 2013 di Jakarta dan Surabaya.
Metode tersebut dilakukan dengan melakukan sebanyak 1000 kali kunjungan, kemudian didapatkan sebuah indeks yang disebut sebagai Excellent Service Experience Index (ESEI).
Pengukuran ESEI berdasarkan pada tiga dimensi utama pembentuk pengalaman pelanggan, yaitu Sense Index, Mood Index dan Solution Index.
Sense Index merupakan evaluasi terhadap kebersihan dan kerapihan area pelayanan pelanggan, Mood Index merupakan evaluasi terhadap kemudahan mengakses pelayanan, kejelasan dan keadilan sistem antrian, kesigapan dan keramahtamahan petugas, dan Solution Index merupakan evaluasi terhadap pemahaman petugas atas permasalahan pelanggan dan pengetahuan produk/proses serta ketepatan dan validitas solusi yang diberikan.
Dari ketiga kriteria tersebut, Matahari Department Store mendapatkan nilai indeks tertinggi untuk industri department store.

Adaro Bidik EBITDA Capai US$1 M di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada tahun 2014 membidik EBITDA pada kisaran US$750 juta hingga US$1 miliar.
Seketaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk, Devindra Ratzarwin mengatakan, pada 2014 perseroan akan menjaga pasokan pelanggan. Perseroan juga akan melanjutkan peningkatan efisiensi operasional dan mempertahankan neraca yang kuat.
"Untuk EBITDA (laba bersih sebelum bunga, pajak dan beban penyusutan) 2014 sekitar US$750 juta sampai US$1 miliar," kata Devindra dalam keterangan resmi perseroan, Rabu (5/2/2014).
Sementara untuk produksi batu bara pada 2014 ditargetkan mencapai 54 juta sampai 56 juta ton. Sedangkan, biaya kas batubara di tahun ini sekira US$35 sampai US$38 per ton. "Sementara nisbah kupas (stripping ratio) Adaro ditargetkan 5,78 kali," ucap Devindra.
Perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) 2014 sebesar US$250 juta. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya sekitar US$150 juta sampai US$200 juta.

OJK Tutup Bank untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah

Jakarta -Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menutup atau melikuidasi sebuah bank. Sebelumnya sebuah bank dilikuidasi oleh Bank Indonesia (BI).
OJK melalui Keputusan Dewan Komisioner (KDK) Nomor: 4/KDK.03/2014, mencabut izin usaha PT BPR Voc Modern Danamitra. Bank ini berlokasi di Jalan Raya Serpong Km 2, Serpong-Tangerang dan ditutup sejak 29 Januari 2014.
Dengan dikeluarkannya SK tersebut, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan menjalankan fungsi penjaminan dan melakukan proses likuidasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanannya.
Kepala Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo melalui siaran persnya, Rabu (5/2/2014) mengatakan, LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data simpnan dan informasi lainnya untuk menetapkan simpanan yang layak dibayar dan tidak dibayar.
"Rekonsiliasi dan verifikasi dimaksud akan diselesaikan LPS paling lama 90 hari kerja sejak tanggal pencabutan izin usaha," ujarnya.
LPS juga mengimbau kepada nasabah BPR Vox Modern Dinamitra untuk tetap tenang dan tidak terpancing atau terprovikasi untuk melakukan hal-hal yang dapat menghambat proses pelaksanaan penjaminan dan likuidasi tersebut.
OJK saat ini memiliki kewenangan mencabut izin bank per 1 Januari 2014. Hal ini tertuang dalam UU Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BI kini tak lagi punya kewenangan menutup bank. (detik.com)

'Pernikahan' XL-Axis Belum Direstui KPPU

Jakarta -Proses akusisi PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Axis Telekom Indonesia (Axis) ternyata belum sepenuhnya mulus. Meskipun telah mendapat persetujuan dari berbagai otoritas seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), namun Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) belum memberikan 'lampu hijau' soal aksi korporasi perseroan.
Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan, perseroan terus melakukan diskusi dengan KPPU untuk meraih restu tersebut. Pihaknya berharap izin itu bisa diperoleh perseroan di akhir triwulan I-2014.
"Kita diskusi sama KPPU intens kok, sering. Kita berharaplah ya," ujar dia usai RUPSLB Perseroan di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Dia menyebutkan, nilai aksi korporasi tersebut mencapai US$ 865 juta yang bersumber dari kombinasi pinjaman yaitu pemegang saham Axiata sebesar US$ 500 juta dan pinjaman dari institusi keuangan sebesar US$ 365 juta. Pinjaman dari institusi keuangan tersebut telah didapat perseroan dari DBS senilai US$ 300 juta.
Melalui aksi korporasi ini, dia menjelaskan, dalam jangka pendek perseroan masih akan mempertahankan dua merek dagang, yaitu XL dan AXIS. Akuisisi dilakukan hanya pada perusahaannya saja.
Sementara untuk jangka panjang, dia menyebutkan, perseroan merencanakan untuk menggabungkan dua merek dagang tersebut.
"Untuk jangka panjang, kami akan mengintegrasikan AXIS dan XL. Traffic kami sangat tinggi. Ke depan kami akan perlahan menggunakan spektrum AXIS," ujarnya.
Dia menambahkan, dari total frekuensi yang dimiliki AXIS sebesar 25 MHz, pemerintah memberi izin penggunaan frekuensi 2G sebesar 15 MHz untuk XL, sisanya dikembalikan ke pemerintah.
"Kami beli AXIS tapi kami tidak beli frekuensi. Terserah pemerintah mau diapakan," tandasnya. (detik.com)

XL Jual Tower Buat Bayar Utang Waktu Beli Axis Rp 10 Triliun

Jakarta -PT XL Axiata Tbk (XL) tengah berencana menjual tower miliknya untuk membayar utang perseroan senilai US$ 865 juta. Utang tersebut digunakan perseroan untuk pembayaran akuisisi PT Axis Telekom Indonesia (Axis) yang baru saja disetujui hari ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, penjualan tower merupakan salah satu opsi yang akan dipakai perseroan untuk melunasi utang tersebut.
Saat ini, jumlah tower XL Axiata ada 8.500 tower berikut tower milik Axis akan menjadi 10.000 tower.
"Untuk membiayai utang-utang kita sebagai dampak akuisisi ini, kita bisa jual tower. Itu baru opsi ya. Berapanya belum bisa lebih lanjut. Bisa dari cash generator, efisiensi juga," ujar dia RUPSLB di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Dia menjelaskan, utang perseroan tersebut berasal dari pemegang saham Axiata sebesar US$ 500 juta dan sisanya US$ 365 juta dari pinjaman institusi keuangan.
Dia merinci, perseroan telah mendapatkan pinjaman sebesar US$ 300 juta dari DBS Bank. Pinjaman tersebut sebagian digunakan perseroan untuk akuisisi Axis.
"Untuk membiayai akuisisi ini US$ 500 sudah didapatkan dari Axiata dan kita juga sudah dapat pinjaman dari DBS sebanyak US$ 300, sebagian dari pinjaman US$ 300 itu kita gunakan untuk membiayai akuisisi ini," jelasnya. (detik.com)

Pertamina Ingin Caplok PTBA, Itu Bisa Merusak Sistem

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia dilakukan dengan berbagai cara.
Sebagai perusahaan energi, Pertamina tak hanya ingin berbisnis di sektor perminyakan, tetapi juga merambah ke bisnis energi lain seperti batu bara dan listrik.
Salah satunya adalah merambah ke bisnis batu bara dengan cara mencaplok PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hal tersebut terlihat dalam salah satu isi dari dokumen "Pertamina 2025 The Asian Energy Champion 2025" yang beredar di kalangan wartawan pada Rabu (5/2/2014).
Berdasar dokumen tersebut dalam kaitan dengan bisnis batu bara, disebutkan Pertamina akan melakukan "penanaman benih" secara hati-hati untuk membuka potensi nilai yang terkandung dalam kekayaan alam Indonesia yang melimpah melalui dua cara.
Pertama, mengakuisisi PTBA, yang saat ini memegang porsi signifikan dari berbagai sumber daya batu bara Indonesia yang belum dikembangkan dan dieksplorasi.
Kedua, menjadi pemimpin di Asia Tenggara dalam teknologi batubara menjadi gas (coal to gas) dan batubara cair (coal to liquids).
Adapun, di bidang listrik disebutkan, "Merintis opsi-opsi pertumbuhan": peluang-peluang sangat penting yang harus dikejar, tetapi dengan risiko lebih tinggi atau digerakkan teknologi. Yaitu pembangkit tenaga listrik konvensional: memasuki pasar listrik melalui IPP di pembangkitan tenaga listrik, memasok jaringan, dan sebagainya.
Pengamat energi Kurtubi angkat bicara terkait rencana akusisi Pertamina terhadap PTBA tersebut. Menurutnya, rencana tersebut harus dihindari dan dilawan. Sebab, sangat kurang tepat perusahaan minyak nasional melakukan akuisisi terhadap perusahaan batubara yang notabene juga milik negara.
"Kalau memang nantinya tetap mau melakukan akuisisi, ini akan merusak sistem dan memperparah pelanggaran terhadap konstitusi dan merusak tata kelola batubara di negeri ini secara benar," jelas Kurtubi ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Justru menurut Kurtubi, pemerintah kedepannya harus mengarahkan agar Indonesia memiliki perusahaan negara di bidang batu bara yang mengelola batubara nasional dapat maksimal.
"Arah ke depannya nanti harus dibesarkan perusahaan batubara milik negara, apakah itu nanti Bukit Asam atau yang lainnya. Yang jelas negara harus punya perusahaan negara di bidang batu bara dan bukan justru diakuisisi oleh Pertamina," katanya.
Kurtubi juga menambahkan beberapa kerugian yang nantinya akan terjadi jika Pertamina benar-benar melakukan akuisisi terhadap PTBA. Salah satunya adalah peluang negara untuk memperbaiki sistem tata kelola batubara menjadi hilang.
"Yang jelas adalah Pertamina itu bukan di sektor batu bara, tapi di sektor perminyakan, bukan menyimpang ke sektor lain," tegasnya.

Indeks MSCI Asia Pacific Rebound 0,6%, Dipicu Bursa Jepang dan AS

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat, dengan indeks acuan regional rebound dari pelemahan terbesarnya sejak Juni.
Hal itu terjadi seiring dengan penguatan bursa AS dan kinerja emiten di Jepang yang menyenangkan investor.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% ke level 130,95 pada Rabu (5/4/2014) pukul 15.29 waktu Tokyo atau pukul 13.29 WIB.
"Bursa sedikit bernafas lega. Keyakinan kembali datang setelah stabilnya nilai tukar mata uang di negara berkembang dan data AS tidak seburuk yang diperkirakan," ujar Masaaki Yamaguchi, Equity Market Strategist Nomura Holdings Inc, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Panasonic Corp melonjak 19%, Hyundai Development Co-Engineering & Construction naik 8,2%. Sementara itu saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co turun 4,3%.
Indeks Jepang Topix naik 2,1%, Nikkei 225 Stock Average naik 1,2%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,2%, indeks Selandia Baru NZX 50 naik 0,1%, dan indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,5%.

Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp280,5 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA—Kontraktor pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), melalui anak usahanya, PT Adhi Persada Gedung, memperoleh kontrak baru proyek pembangunan gedung Cengkareng Business Centre senilai Rp280,5 miliar.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya M Aprindy menuturkan dalam proyek tersebut, perseroan akan membangun sebuah area perkantoran di Rawa Bokor, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Menurutnya, lingkup pekerjaan yang bakal digarap Adhi Karya adalah pengerjaan struktur, arsitektur, dan pengerjaan pipa (plumbing).
"Pengerjaan proyek tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar 18 bulan," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (5/2/2014).
Sebagai informasi, ini merupakan kontrak perdana perseroan yang diperoleh tahun ini.

Pertumbuhan Ekonomi RI Capai Titik Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 tercatat sebesar 5,78%. Capaian tersebut ternyata paling rendah sejak tahun 2009 atau 5 tahun terakhir.
Kepala BPS Suryamin menuturkan kondisi ini merupakan akibat dari gejolak global yang belum berakhir. Apalagi pada pertengahan tahun 2013, di mana dunia bergejolak akibat pengumuman rencana dari Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi stimulus.
"Iyalah kalau setelah 2008 itu kan ekonomi tumbuh melejit. Nah, sekarang paling rendah," kata Suryamin di kantor pusat BPS, Rabu (5/2/2014)
Akan tetapi, Ia menilai kondisi gejolak global tidak bisa terhindari. Banyak negara yang juga bernasib sama dengan Indonesia, di mana pertumbuhan ekonominya terkoreksi ke bawah.
"Pada kondisi seperti ini, dimana secara global tengah krisis membuat negara berkembang ikut terkena dampak. Tidak hanya Indonesia banyak yang lain juga," jelasnya
Bahkan menurut Suryamin dengan tumbuh sebesar 5,78%, sudah merupakan prestasi. Di antara negara G20 lainnya, Indonesia berada no 2 di bawah China.
"Ini kalau menurut saya prestasi. Karena masih no 2 tertinggi di dunia. Di bawah China," ujar Suryamin. (detik.com)

Adaro Sisihkan Belanja Modal US$250 Juta Tahun Ini

INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) 2014 sebesar US$250 juta.
Seketaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk, Devindra Ratzarwin mengatakan, capex pada tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu yang sekitar US$150 juta sampai US$200 juta. "Capex tahun ini sekitar US$200 juta sampai US$250 juta," kata Devindra dalam keterangan resmi perseroan, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Menurut Devindra, perseroan akan mempergunakan modal belanja untuk meningkatkan produksi batu bara sepanjang 2014 dan untuk menyelesaikan beberapa proyek yang sedang berjalan.
Perseroan, saat ini terus melaksanakan konstruksi jalur pengangkutan dan jembatan. Selain itu ada kotnrak untuk menyelesaikan pembersihan lahan, pekerjaan tanah dan pekerjaan awal untuk permukaan tanah.
"Adaro juga melanjutkan pengeboran untuk mengetahui cadangan batubara di Balangan, dan memperkirakan akan memulai produksi pada akhir semester pertama 2014," ujar Devindra. [hid]
Selain itu, perseroan juga akan lebih mengembangkan perusahaan patungan dengan BHP Billiton, yaitu Proyek IndoMet Coal dengan melanjutkan pengembangan tujuh PKP2B di Kalimantan. "Pekerjaan awal untuk pengembangan infrastruktur sedang dilaksanakan, termasuk pekerjaan jalan dan fasilitas muat pelabuhan," ujar dia.

Bursa Asia Sulit Ikuti Penguatan Wall Street

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Rabu (5/2/2014). Beberapa indeks mencoba mengikuti penguatan Wall Street.
Indeks Nikkei Naik 0,8%, indeks Hang Seng turun 0,09%, indeks ASX turun 0,7%, indeks Shanghai melemah 0,8% dan indeks Kospi naik 0,2%. Indeks Nikkei mencoba meninggalkan level terendah sejak Juni 2012 lalu.
Bursa saham AS berakhir menguat pada Rabu (5/2/2014) dini hari tadi. Indeks mendapatkan beberapa sentimen positif. Indeks Dow Jones naik 0,5% ke 15.445,24, indeks S&P mendapatkan 0,8% ke 1.755,2, indeks Nasdaq naik 0,9% ke 4.031,52.
Pada awal perdagangan indeks Nikkei masih mengalami kesulitan untuk naik karena penguatan yen ke 101,25 terhadap dolar AS. Penguatan seiring naiknya saham Panasonic dengan perolehan kenaikan pendapatan 14 persen.
Untuk saham Toyota Motor naik lima persen setelah menaikkan proyeksi laba operasional pada kuartal pertama tahun ini. Saham Sony naik 3 persen setelah merencanakan untuk menjual bisnis komputen, Vaio yang mengalami kerugian. Rencananya akan dijual ke Japan Industrial Partners.
Untuk bursa di Seoul mengalami penguatan setelah menyentuh level terendah kemarin. Saham Hyundai Motor naik 1,7%. Saham Lotte Mart naik 0,3% setelah rencana IPO disetujui pemerintah Singapura.
Semetnara bursa ASX di Sydney melemah setelah hasil rapat bank sentral Australia tidak memberikan kepastian tentang kebijakan suku bunga. Dolar Australia menguat 0,8891 per dolar AS. Pelemahan terjadi pada saham perbankan dan saham sektor pertambangan.

Adaro Catat Produksi Batu Bara Capai 13,5 Juta Ton

INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatat volume produksi batu bara pada kuartal empat 2013 sebesar 13,59 juta ton.
Perolehan tersebut membuat perseroan selama sembilan bulan 2013 sebesar 52,27 juta ton atau naik 11% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama. Demikian mengutip keterangan tertulis perseroan, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Penjualan dikuartal empat 2014 mencapai 14,36 meterik ton (Mt) dan sepanjang sembilan bulan penjualan sebesar 53,47 Mt batu bara atau naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, anak usaha perseroan beroperasi sebagai kontraktor, yaitu PT Saptaindra Sejati (SIS) mencatat aktivitas tertinggi untuk penambangan dan pengangkutan mencapai 19,7 Mt.

XL Resmi Beli AXIS Senilai Rp 10 Triliun

Jakarta -PT XL Axiata Tbk (EXCL) sepakat untuk melakuan akuisisi dan merger PT Axis Telekom Indonesia (Axis) senilai US$ 865 juta atau sekitar Rp 10 triliun.
Kesepakatan tersebut sudah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang digelar hari ini di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, persetujuan tersebut juga didapat dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Para pemegang saham telah menyetujui rencana perseroan. Kami akan segera melakukan pembayaran kepada pemegang saham AXIS sebesar US$ 865 juta," ujar dia.
Hasnul menyebutkan, pendanaan tersebut bersumber dari kombinasi pinjaman yaitu pemegang saham Axiata sebesar US$ 500 juta atau 58% dan pinjaman dari institusi keuangan sebesar US$ 365 juta atau 42%.
Dengan aksi korporasi ini, kata Hasnul, pihaknya berharap akan mampu mengembangkan perusahaan lebih baik.
"Ini dalam upaya melahirkan industri telekomunikasi yang sehat dan tumbuh berkembang di tanah air," cetusnya. (detik.com)

Hanya Naik 15 Poin, IHSG Gagal Balik ke 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat naik tinggi di awal perdagangan tapi makin lama makin melambat hingga hanya naik 15 poin. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat membuat investor ragu bertransaksi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 34,869 poin (0,80%) ke level 4.387,141 berkat perburuan saham murah oleh investor. Pergerakan IHSG selalu mengikuti bursa global dalam beberapa perdagangan terakhir ini.
Saham-saham yang kemarin kena koreksi sekarang jadi incaran karena harganya sudah murah. Indeks pun sempat menanjak ke posisi tertingginya hari ini di 4.391,885.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (5/2/2014), IHSG menguat 15,015 poin (0,34%) ke level 4.367,271. Sementara Indeks LQ45 naik 3,028 poin (0,42%) ke level 729,655.
Tak semua indeks sektoral bisa menguat seperti pagi tadi setelah sektor keuangan kena koreksi. Investor melepas saham bank yang pagi tadi naik cukup tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis produk domestik bruto (PDB) alias pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2013. Di tahun 2013, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,78%. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terendah dalam empat tahun terakhir.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 118.825 kali pada volume 2,006 miliar lembar saham senilai Rp 2,359 triliun. Sebanyak 167 saham naik, sisanya 75 saham turun, dan 78 saham stagnan.
Pergerakan bursa di Asia cukup fluktuatif dan mixed hingga siang hari ini. Bursa saham Jepang rebound cukup tinggi setelah kemarin memimpin pelemahan.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Hang Seng menipis 3,87 poin (0,02%) ke level 21.393,90. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 176,06 poin (1,26%) ke level 14.184,53. 
  • Indeks Straits Times naik 7,78 poin (0,26%) ke level 2.973,58. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.800 ke Rp 68.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 43.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 425 ke Rp 26.300, dan Matahari (LPPF) naik Rp 250 ke Rp 12.100.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 1.300 ke Rp 5.200, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 445 ke Rp 2.005, Century Textile (CNTX) turun Rp 400 ke Rp 5.600, dan AKR (AKRA) turun Rp 100 ke Rp 4.270. (detik.com)

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2013 Melambat, Hanya 5,78%

Bisnis.com, JAKARTA — Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2013 tercatat 5,78%, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2012 sebesar 6,23%.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin juga menyebutkan khusus untuk pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2013 tercatat 5,72%, atau melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 6,11%.
"Pertumbuhan tersebut terjadi seiring perekonomian global yang menunjukkan sinyal membaik, seperti China da AS, yang masih menguatkan ekspor kita," katanya, Rabu (5/2/2014).
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) itu sejalan dengan perkiraan pemerintah. Berdasarkan catatan Bisnis, Menteri Keuangan M.Chatib Basri sebelumnya memperkirakan pertumbuhan sepanjang tahun lalu 5,7%-5,8% dengan pertumbuhan kuartal IV/2013 sebesar 5,5%-5,6%. (Sri Mas Sari)

Jelang Rilis PDB, Sentimen Regional Lebih Signifikan Pengaruhi Indeks

Bisnis.com, JAKARTA— Panin Sekuritas memprediksi indeks haerga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (5/2/2014) bergerak menguat.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan penguatan indeks tersebut lebih dipengaruhi oleh kondisi bursa regional yang hari ini juga bergerak menguat.
"Dorongan regional yang rebound," kata Purwoko saat dihubungi hari ini, Rabu (5/2/2014).
Untuk itu, ujarnya, data pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan kenaikan produk domestik bruto (PDB) sepanjang 2013 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, akan dibayangi pengaruh regional.
Purwoko kemudian mengingatkan dominasi pengaruh regional pada pasar dalam negeri daripada rilis data BPS, juga terlihat saat IHSG tetap turun pada hari diumumkannya katalis positif yaitu neraca perdagangan yang surplus.
Rebound-nya bursa regional, dipengaruhi index purchasing managers  Amerika Serikat yang turun.
Seperti diketahui pada hari ini, Rabu (5/2/2014) sekitar pukul 11.00 WIB, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data PDB.

PTPN V akan IPO akhir 2014

INILAH.COM, Jakarta - Kementerian BUMN akan membawa PT Perkebunan Nusantara V (Persero) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) pada 2014.
Staf Ahli Kementerian BUMN, Pandu Widjajanto mengatakan, rencana IPO PTPN V masih dalam tahap awal dan akan telaksana pada akhir tahun ini. Saat ini, masih dalam pembicaraan di Komite Privatisasi.
"Ini masih tahap awal, tapi diminta IPO pada tahun ini. Kemungkinan akhir tahun, kalau awal tahun tidak mungkin," kata Pandu seusai acara peluncuran buku terbarunya yang berjudul 'Road to Semen Indonesia' di Jakarta, Selasa (4/2/2014) malam.
Menurut Pandu, dana hasil IPO PTPN V akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan, seperti hilirisasi produk minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). "Dananya nanti buat hilir CPO (perseroan)," ucap Pandu.
Mengenai target dana dan rencana melepas berapa persen saham ke publik, Pandu belum bisa mengatakan saat ini karena masih dalam tahap pembahasan. "Belum tau, nanti dibahas lagi oleh komite privatisasi," kata Pandu.

SMGR Targetkan Produksi Semen hingga 31 Juta Ton

INILAH.COM, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan kapasitas produksi 2014 mencapai 31 juta ton. Angka ini naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sekitar 30 juta ton.
Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto mengatakan target tersebut akan didukung dengan dari pabrik semen di Tonasa dan Tuban, serta akan dibangunnya dua pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah, dan Padang, Sumatera Barat.
"Kedua pabrik senilai Rp 7,5 triliun ini akan mulai digarap pada kuartal pertama tahun ini juga," ucap Dwi dalam acara peluncuran buku terbarunya yang berjudul 'Road to Semen Indonesia' di Jakarta, Selasa (4/2/2014) malam.
Perseroan juga berencana mengembangkan bisnis semennya dengan membangun pabrik di Indonesia bagian timur. "Kami akan masuk ke Indonesia bagian Timur, dengan cara membangun pabrik di sana supaya bisa memotong jalur distribusi. Dengan begitu, untuk masyarakat Indonesia bagian Timur diharapkan bisa mendapatkan harga semen yang lebih murah," tutur Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengatakan, perseroan optimis pendapatan dan penjualan semen akan tetap tumbuh ditengah kondisi perekonomian global saat ini yang masih belum pasti, dan bertepatan dengan adanya Pemilihan Umum (Pemilu).
"Tahun ini kami menargetkan adanya pertumbuhan revenue sekitar 12 persen sampai 13 persen. Selain itu, penjualan semen SMGR pun ditargetkan bisa tumbuh di atas 10 persen," ujar Dwi.

Headlines Koran: BI Waspadai Faktor Risiko, 5 Perusahaan Siap IPO

Bisnis.com, JAKARTA— Persoalan inflasi bulan Januari 2014 yang masih tinggi sebesar 1,07% menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (5/2/2014) selain isu pemberlakuan peraturan Bank Indonesia tentang kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) bank dan rencana IPO lima perusahaan pada kuartal ini.
 
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
 
BI Waspadai Faktor Risiko
Inflasi bulan Januari 2014 yang sebesar 1,07% masih sesuai pola historis. Kendati tinggi, angka itu sudah diprediksi sebelumnya. Bank Indonesia tetap waspada karena ada faktor risiko, yakni inflasi yang bersumber dari kelompok pangan dan kondisi ekonomi global (KOMPAS).
 
Perkuat Modal, Bank Pangkas Dividen
Peraturan Bank Indonesia tentang kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) bank mulai berlaku. Bank wajib memenuhi KPPM 8%-14% dari aset tertimbang menurut risiko. Konsekuensi dari Keputusan itu adalah para pemilik bank tidak akan bisa lagi meraup porsi laba yang besar (KONTAN).
 
Lima Perusahaan IPO Kuartal I
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah memproses rencana penawaran umum perdana (IPO) saham lima perusahaan pada kuartal I/2014. Hal itu menunjukkan masih tingginya minat IPO pada tahun ini. Di antara lima perusahaan itu termasuk Intermedia Capital dan Blitzmegaplex (INVESTOR DAILY).  
 
UU Perdagangan Lebih Pro Asing
RUU Perdagangan yang bakal disahkan oleh DPR menjadi UU pada 7 Februari mendatang dinilai lebih proasing ketimbang kepentingan nasional. Pasal demi pasal dalam UU itu mengandung semangat liberalisasi yang lebih menguntungkan pelaku pasar asing tanpa strategi memperkuat perdagangan domestik (NERACA).

Dolar Melemah, Tembaga Menguat

Bisnis.com, JAKARTA— Kontrak tembaga menguat setelah terjadi pelemahan terlama dalam 18 tahun, sedangkan pelemahan dolar AS mendorong daya tarik investasi pada komoditas tersebut.
Dolar dilaporkan melemah hingga hari kedua terhadap 10 nilai tukar utama, sedangkan nilai tukar di negara berkembang menguat. Indeks Standard & Poor's GSCI Spot atas 24 bahan mentah naik ke level tertinggi dalam pekan ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (5/2/2014).
Kontrak tembaga untuk pengiriman Maret naik 0,3% menjadi US$3,19 per pound pada pukul 13.21 waktu New York atau pukul 12.21 WIB. Harga komoditas itu turun selama sembilan sesi perdagangan sebelumnya atau satu penurunan terlama sejak 1995.
Sedangkan di bursa London Metal Exchange, tembaga untuk pengiriman tiga bulan naik kurang dari 0,1% menjadi US$7.041 per metrik ton (US$3,19 per pound).

Jelang Rilis BPS, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Capai 5,71%

Bisnis.com, JAKARTa— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan kenaikan produk domestik bruto (PDB) sepanjang 2013 akan mencapai 5,71%.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi PDB pada kuartal IV/2013 di kisaran 5,38% dari periode sama pada tahun sebelumnya.
"BPS akan mengumumkan angka PDB hari ini. Kami melihat PDB di kuartal IV akan berada di kisaran  5.38% y-y, sehingga angka 2013 akan mencapai 5.71% y-y," kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (5/2/2014).
Seperti diketahui pada hari ini, Rabu (5/2/2014) sekitar pukul 11.00 WIB, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data PDB.

META akan Buyback Saham Lagi

INILAH.COM, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan melanjutkan pembelian kembali (buyback) sahamnya, untuk meningkatkan harga saham META.
Seketaris Perusahaan PT Meta Nusantara Infrastructure Tbk, Dahlia Evawani mengatakan, perseroan telah melakukan buyback saham tahap pertama yang mencapai 2,53% dan berencana melakukan buyback saham tahap dua, dengan melihat kondisi pasar yang kembali menurun.
"Pelaksanaan pembelian kembali saham II ini perseroan belum menentukan periodenya. Namun, pembelian kembali saham II ini akan dilakukan sesuai dengan peraturan OJK No. 2/POJK.04/2013," kata Dahlia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Menurut Dahlia, buyback saham tahap dua dipastikan tidak mempengaruhi pendapatan perseroan. Akan tetapi, dana buyback saham akan berasal kas perseroan sehingga dapat mengurangi penghasilan bunga deposito perseroan.
"Pembelian kembali saham II diharapkan dapat memberikan laba per saham yang lebih baik lagi kepada para pemegang saham," ujar Dahlia.

Bursa AS Memantul ke Area Positif

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS berakhir menguat pada Rabu (5/2/2014) dini hari tadi. Indeks mendapatkan beberapa sentimen positif.
Indeks mengalami penguatan setelah data pesanan manufaktur jatuh 1,5% di bulan Desember 2013 naik naik 1,5% di bulan November. Indeks bergerak di area positif dengan laporan ADP menjelang data non-farm payrolls Jumat akhir pekan ini. Ekonom memperkirakan data akan mendapat tekanan dari sektor jasa karena faktor cuaca.
Indeks Dow Jones naik 0,5% ke 15.445,24, indeks S&P mendapatkan 0,8% ke 1.755,2, indeks Nasdaq naik 0,9% ke 4.031,52. "Indeks hanya memantul ke atas. Saya tidak yakin akan bertahan, namun harga saham sudah cukup murah," kata Robert Pavlik analis dari Banyan Parthners seperti mengutip cnbc.com.
Indeks telah jatuh memasuki tahun 2014 setelah naik tajam di 2013 lalu. Sentimen negatif yang dominan adalah perlambatan ekonomi China. Selain itu pemangkasan stimulus Fed AS menjadi US$65 miliar per bulan. Penguatan indeks bisa berlanjut bila banyak investor yang mencari saham dengan harga yang sudah murah.
Dolar AS menguat tipis terhadap mata uang lainnya. Untuk imbal hasil Treasury 10 tahun naik 4 basis poin menjadi 2.625 persen. Emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,7% ke US$1.251,2 per troy ons. Sementara minyak mentah naik 0,8% ke US$97,19 per barel.

SIMP & IMAS Dirikan Perusahaan Baru

INILAH.COM, Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) bersama PT Wahana Inti Selaras (WIS) mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Prima Sarana Mustika (PSM).
Pelaksanaan pendirian perusahaan patungan dari kedua belah pihak dilakukan pada 30 Januari 2014. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/2/2014).
Prima Sarana Mustika merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan jalan, tanggul, parit, pembukaan lahan perkebunan, land clearing. Selain itu pembangunan kawasan perkebunan, jasa penyewaan alat-alat berat dan perdagangan alat-alat pertanian.
PSM didirikan dengan modal dasar Rp50 miliar dan modal ditempatkan sebesar Rp15 miliar yang diambil dari bagian dan disetor penih oleh perseroan sebanyak 40% atau sebesar Rp6 miliar. WIS sebanyak 60% atau 9 miliar. WIS merupakan anak usaha dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).

Dian Swastatika Dirikan Usaha Baru

INILAH.COM, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentorsa Tbk (DSSA) dirikan anak usaha baru dengan nama PT DSSE Energi Mas Utama (DSSE-EMU).
Perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, industri dan jasa. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/2/2014).
DSSE-EMU didirikan bersama oleh PT Sinar Mas Tunggal pada 30 Januari 2014. Adapun modal dasar untuk DSSE-EMU sebesar Rp1 triliun yang terbagi atas satu juta saham. Sedangkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp370,80 miliar yang terdiri dari 370.800 saham.
PT Dian Swastatika Sentorsa Tbk memiliki saham di DSSE-EMU sebanyak 370.790 saham dan PT Sinar Mas Tunggal sebanyak 10 saham.

Merger INAF-KAEF Masih Butuh Waktu

INILAH.COM, Jakarta - Penggabungan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) akan terlaksana setelah kinerja keuangan kedua BUMN farmasi sudah seimbang.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan proses pengabungan PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk masih terus dikaji oleh tim Kementerian BUMN dan akan digabung jika sudah sama-sama kuat.
"Sekarang (kajiannya) ada ukuran kedua perusahaan biar sama-sama seimbang. Indofarma sekarang sulit tidak, maju pesat juga tidak," kata Dahlan seusai menghadiri acara peluncuran buku Dirut PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Dwi Soejipto yang berjudul Road to Semen Indonesia di Jakarta, Selasa (4/2/2014) malam.
Sementara mengenai target penggabungan kedua BUMN farmasi tersebut, Dahlan tidak bisa mengatakan secara pasti. Sebab masih membutuhkan waktu yang lama karena kinerja Indofarma masih tertekan pada tahun lalu.
"Yang pasti tidak minggu depan (penggabungan KAEF dan INAF). Pokoknya harus seimbang dulu," kata Dahlan.
Tercatat laba bersih PT Kimia Farma hingga kuartal tiga 2013 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya diperiode yang sama menjadi Rp121,45 miliar dari Rp148,13 miliar. Total aset perseroan hingga Juni 2013 mencapai Rp2,14 triliun.
Sedangkan, PT Indofarma mencatat kerugian hingga Rp61,17 miliar yang dikarenakan beban pokok penjualan yang membengkak jadi Rp447,05 miliar dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Total aset Indofarma hingga September 2013 mencapai Rp1,27 triliun.
Sebelumnya Direktur Keuangan Kimia Farma, Arief Budiman mengatakan, semua direksi Kimia Farma mendukung rencana pengabungan BUMN farmasi. "Ini masih berhimpitan, sehingga belum bisa terlaksana," kata Arief seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, berdasarkan surat Kementerian Kordinator Perekonomian tahun 2012, sudah diputuskan bahwa Indo Farma diserahkan ke Kimia Farma atau menjadi anak usaha Kimia Farma. "Kita, pada September (2012) sudah kasih bahan kajian ke pemegang saham (Kementerian BUMN), kita tidak bisa lakukan sendiri," tutur Arief. (detik.com)

Semen Indonesia Bangun 2 Pabrik Baru Rp 7,5 Triliun

Jakarta -Perusahaan semen BUMN yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berencana untuk membangun 2 pabrik baru di tahun ini dengan total investasi Rp 7,5 triliun. Pabrik dibangun di Rembang, Jawa Tengah dan Padang, Sumatera Barat.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, pembangunan pabrik semen baru ini direncanakan mulai dilakukan semester I-2014 ini.
"Saat ini sudah mau jalan bangun 2 pabrik, yaitu di Rembang, Jateng dengan nilai investasi Rp 4 triliun dan selain itu juga di Padang, Sumbar dengan nilai investasi Rp 3,5 triliun," kata Dwi dalam acara bedah buku 'Road to Semen Indonesia' di Balai Kartini, Jakarta (4/2/2014)
Saat ini, kapasitas produksi Semen Indonesia mencapai 31 juta ton dan itu adalah yang paling tinggi di Indonesia. Sehingga Dwi menyatakan, Semen Indonesia adalah perusahaan semen nomor satu di Indonesia.
"Sekarang Semen Indonesia peringkat nomor 1 di Indonesia. Meskipun sekarang sudah nomor 1, tapi Semen Indonesia nggak boleh berhenti mempertahankan posisi itu, tapi harus menyiapkan 5-8 tahun ke depan," tutur Dwi. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan hari Selasa (05/2) Indeks Dow Jones ditutup naik 72,44 poin (+0,47%) ke 15.445,24 di tengah penantian rilisnya laporan pekerjaan bulan Januari pada hari Jumat.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$98 per barel di New York di tengah spekulasi laporan pemerintah AS yang menunjukkan turunnya persediaan minyak di tengah cuaca AS yang dingin.
IHSG pada Selasa kemarin ditutup turun -34.00 poin (-0.78%) ke 4,352.26 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp354 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, ASII, BMRI, BBNI, dan UNVR.
IHSG kemarin ditutup turun setelah dibuka pada pagi hari dengan open gapdown, sempat terendah menyentuh level 4,320, namun berhasil ditutup di level 4,352.
Untuk perdagangan hari ini kami perkirakan akan kembali turun. Adapun support level untuk perdangangan hari ini adalah 4,292 dan resistance level di 4,383. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Bergerak Variatif

Jakarta -Kemarin (04/02) IHSG kembali terkoreksi seiring dengan bursa Asia yang juga mengalami pelemahan. IHSG ditutup melemah 34,00 poin ke level 4.352,25 atau turun 0,77%. Mengecewakannya data manufaktur AS yang dirilis di respon negatif oleh investor. Selain itu, investor tengah menanti rilisnya data PDB Indonesia yang diprediksi akan mengalami perlambatan. Semua sektor mengalami pelemahan dengan sektor dasar industri yang memimpin pelemahan IHSG sebesar 1,64%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp340 miliar.
Semalam bursa Wall Street akhirnya berhasil ditutup menguat setelah mengalami pelemahan cukup dalam pada hari sebelumnya, di mana Indeks Dow Jones naik sebesar 0,47% ke 15.445,24, Indeks S&P naik 0,76% menjadi 1.755,20 dan indeks Nasdaq juga menguat 0,86% ke level 4.031,52. Penguatan pada bursa AS didorong oleh rilisnya kinerja beberapa emiten yang mengalahkan estimasi seperti: Yum Brands, Michael Kors, KFC dan Taco Bell. Namun rilisnya data Factory Orders yang turun dari 1,5% MoM menjadi -1,5% MoM sedikit menahan laju bursa AS.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif berpotensi rebound. Bursa Asia pagi tadi dibuka rata-rata mengalami penguatan. Secara teknikal, IHSG membentuk candle menyerupai hanging man. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif memendek dan indikator stochastic juga bergerak mendatar di area netral. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.308 dan resistance di level 4.404. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Berpeluang Rebound

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 4 Februari 2014 ditutup melemah 0,77% pada level 4352. Semua sektor melemah dengan pelemahan terbesar terjadi pada sektor industri dasar dan kimia. Investor asing net sell Rp340,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street rebound dipicu oleh data factory orders bulan Desember yang penurunannya lebih baik dibandingkan perkiraan. Data factory orders turun 1,5%, lebih baik dari estimasi yang turun 1,8%. Kongres AS memprediksi defisit anggaran AS akan mengecil tahun ini menjadi USD514 miliar, atau 3% dari PDB. Penurunan defisit tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat akan meningkatkan pendapatan dari pajak. Penguatan indeks juga dipicu oleh aksi beli selektif setelah sebelumnya selama beberapa hari indeks mengalami koreksi akibat sentimen negatif dari potensi perlambatan ekonomi China dan depresiasi mata uang negara berkembang. Pasar mencermati data ekonomi makro seiring dengan gejolak mata uang negara berkembang yang telah mendorong kenaikan suku bunga oleh beberapa bank sentral. Kenaikan suku bunga tersebut telah menekan saham, obligasi dan mendorong investor mengalihkan investasinya ke aset yang lebih aman seperti yen, obligasi pemerintah AS dan Jerman. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed to up. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4350 — 4420. Rekomendasi: KLBF, BBRI, PGAS, BWPT, ASRI, INDF, LPCK, ICBP (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Konsolidasi Dulu

Jakarta -Bursa AS ditutup rebound pada tadi malam dengan indeks Dow Jones naik 72,44 poin atau 0,47%, S&P 500 naik 0,76%, dan Nasdaq naik 0,86%. Penguatan indeks lebih banyak didorong oleh aksi bargain hunting investor setelah indeks turun dalam pada perdagangan Senin. Investor masih wait and see jelang laporan pekerjaan pada Jumat ini. Saham consumer dan telco memimpin pengautan indeks.
Bursa eropa mayoritas masih ditutup melemah akibat laporan kinerja perusahaan eropa yang mengecewakan. Indeks FTSE turun 0,25%, CAC naik 0,24%, dan DAX turun 0,64%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dan konsolidasi terimbas wait and see investor terkait volatilitas bursa regional. Indeks EIDO naik 4,79% merupakan pembalikan dari penurunan hari kemarin. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain BMRI, ERAA, KLBF, BKSL, SIDO.

Indonesia News Highlight
• Penjualan Marketing Intiland Meningkat 53,33%
• MNC Land Jaminkan Aset, Raih Kredit Rp271 M
• VIVA Bakal Luncurkan TV Berbayar Viva Sky
• DSSA Dirikan Anak Usaha Baru
 
Trading Counter – Technical Analysis
• BMRI - Trading Buy
• ERAA – Trading Buy
• KLBF – Trading Buy
• BKSL – Trading Buy
• SIDO – Trading Buy
 
sumber: detik.com

Mandiri Sekuritas: Ada Indikasi IHSG Rebound

Jakarta -Pasar saham AS berbalik arah menguat setelah rilis positif beberapa laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten). Semalam, indeks saham Dow Jones ditutup naik +0,47%, sementara S&P500 ditutup terapresiasi +0,76%.
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik +1,45%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,29%. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali mengalami koreksi -1,10% ke level US$96,43 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex menguat +1,61% ke posisi US$1.260,40 per troy ounce.
Dari dalam negeri, pelemahan rupiah terhadap dollar AS membuat acuan risiko investasi atau credit default swap (CDS) terus naik. Di sisi lain, tekanan dari data ekonomi AS dan China juga membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan. Meski begitu, potensi IHSG untuk berbalik arah (rebound) cukup besar, seiring koreksi yang terjadi dalam dua hari terakhir. Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, meski sempat jatuh di awal sesi, indeks berhasil bangkit kemudian tertahan oleh pelemahan yang menerpa mayoritas saham unggulan. Walaupun ditutup di bawah closing sebelumnya, namun dengan posisi yang lebih tinggi dibanding pembukaan, memberi indikasi adanya peluang bagi IHSG untuk mengalami technical rebound. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Dunia Pengaruhi Arah Perdagangan

Jakarta -Mixednya bursa dunia dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG kembali melemah dengan diikuti oleh adanya gap turun kemarin. Belum cukup tingginya minat jual asing diharapkan dapat membatasi peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed pada hari ini.
 
BMTR – Proyek fiber optic
PT Global Mediacom (BMTR) menganggarkan dana US$ 133 juta atau sekitar Rp 1.6 Triliun untuk membangun jaringan kabel serat optik tahap pertama di Jakarta dan sekitarnya. Proyek ini akan digarap oleh anak usaha BMTR, PT MNC Kabel Mediacom. Dalam periode tiga tahun kebutuhan dana diperkirakan sekitar US$ 400 juta. MNC Kabel menargetkan pengguna jaringan fiber optic sebanyak 10 juta home pass dalam jangka waktu 10 tahun ke depan dan akan berekspansi ke beberapa kota besar. Manajemen BMTR mengungkapkan bisnis tersebut akan diarahkan ke layanan internet protocol television (IPTV). BMTR telah mendapatkan dukungan dana dari vendor financing dengan bunga Libor plus 2.5% per tahun dengan tingkat pengembalian 7-8 tahun. Sementara sisanya berasal dari kas internal perusahaan
 
CTRA – Kinerja 2013
PT Ciputra Development membukukan kenaikan marketing sales sebesar 21.9%Yoy menjadi Rp 8.9 Triliun tahun lalu Vs Rp 7.3 Triliun pada 2012. Tahun ini marketing sales ditargetkan mencapai Rp 10 Triliun. Sementara itu CTRA membukukan pendapatan berulang (recurring income) sekitar Rp 1 Triliun tahun lalu Vs Rp 800 Miliar pada 2012. Manajemen menargetkan dapat membukukan recurring income sebesar Rp 1.3 Triliun tahun ini seiring dengan beroperasi penuhnya Ciputra World I serta berbagai proyek di Grogol, Surabaya, dan Semarang.
 
DILD – Target 2014
Manajemen PT Intiland Development (DILD) menargetkan marketing sales tahun ini naik menjadi Rp 2.8 Triliun, sekitar 10 diatas pencapaian tahun lalu sekitar Rp 2.53 Triliun (Rp 1.65 Triliun pada 2012).
 
IMAS & SIMP – Mendirikan perusahaan patungan
PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) melalui anak usahanya, PT Wahana Inti Selaras (Wisel) bekerjasama dengan PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) mendirikan perusahaan patungan (joint venture), PT Prima Sarana Mustika (PSM) yang bergerak di bidang usaha pembangunan, perdagangan, jasa, pertanian, pengangkutan darat, dan perbengkelan. PT PSM didirikan dengan modal dasar Rp 50 Miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh mencapai Rp 15 Miliar. Pendirian PSM ditandatangani pada 30 Januari 2014. Wisel selaku pemegang Mayoritas menguasai 60% sedangkan sisanya 40% dimiliki oleh SIMP. (detik.com)

Trust Securities: Potensi Pelemahan Masih Ada

Jakarta -Laju IHSG tidak jauh beda dari ulasan kami kemarin dimana IHSG memberikan sinyal dan potensi pelemahan lanjutan. Untuk itu, meski pelemahan saat ini memberikan level entry yang menarik namun, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan. Dan IHSG pun memang bergerak melemah seiring masih derasnya aksi profit taking. Apalagi, sejumlah laju bursa saham Asia yang buka masih menunjukkan pelemahan yang terimbas dari negatifnya laju bursa saham AS dan Eropa pasca merespon rilis sejumlah indeks manufaktur AS dan beberapa negara di Eropa yang mengalami perlambatan. Masih merahnya pembukaan pasar saham Eropa dan aksi asing yang masih jualan, benamkan IHSG namun, masih terbatas diimbangi dengan apresiasi tipis Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4367,30 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4320,78 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4352,26. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (5/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4428-4336 dan resistance 4365-4386. Berpola menyerupai spinning di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downtrend. IHSG belum mampu bertahan di kisaran target support (4370-4379) sehingga potensi pelemahan masih ada. Tetapi, turunnya IHSG membuat utang gap 4367-4377 sehingga diharapkan setidaknya ada sentimen positif untuk membuat IHSG menutup utang tersebut dibandingkan harus kembali menutup sempurna utang gap 4270-4292. (detik.com)

Harga Emas Antam Fluktuatif, Kemarin Naik Sekarang Turun Rp 2.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bergerak fluktuatif, kemarin sudah naik hari ini turun Rp 2.000/gram. Harga buyback-nya juga ikut turun.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (5/2/2014) harga 1 gram emas Antam turun dari Rp 540.000/gram menjadi Rp 538.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga turun dari Rp 480.000/gram menjadi Rp 478.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 249.300.000
  • 100 gram Rp 49.950.000
  • 50 gram Rp 25.000.000
  • 10 gram Rp 5.040.000
  • 5 gram Rp 2.545.000
  • 1 gram Rp 538.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Saham 'Murah' Diburu, IHSG Naik 25 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 25 poin berkat perburuan saham murah oleh investor. Pergerakan IHSG selalu mengikuti bursa global dalam beberapa perdagangan terakhir ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.170 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.195 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 25,790 poin (0,59%) ke level 4.378,046. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 6,682 poin (0,92%) ke level 733,309.
Mengawali perdagangan, Rabu (5/2/2014), IHSG bertambah 34,869 poin (0,80%) ke level 4.387,141. Indeks LQ45 tumbuh 8,591 poin (1,18%) ke level 735,218.
Saham-saham yang kemarin kena koreksi sekarang jadi incaran karena harganya sudah murah. Semua indeks sektoral pun langsung kompak menguat.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 36,073 poin (0,83%) ke level 4.388,972. Sementara Indeks LQ45 menanjak 7,723 poin (1,06%) ke level 734,350.
Kemarin IHSG sama sekali tak menyentuh zona hijau dari pembukaan sampai penutupan perdagangan. Indeks nyaris balik ke level 4.200 sebelum akhirnya parkir di 4.352.
Wall Street berhasil rebound setelah turun tajam pada perdagangan sebelumnya. Investor antisipasi kinerja emiten yang segera diumumkan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi ini mixed cenderung menguat. Hanya bursa saham China yang masih melemah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Hang Seng menguat 129,47 poin (0,61%) ke level 21.527,24. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 175,13 poin (1,25%) ke level 14.183,60. 
  • Indeks Straits Times naik 9,11 poin (0,31%) ke level 2.974,91.
sumber: detik.com

IHSG Berpotensi Rebound Buntuti Pasar Global

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin sama sekali tak menyentuh zona hijau dari pembukaan sampai penutupan perdagangan. Indeks nyaris balik ke level 4.200 sebelum akhirnya parkir di 4.352.
Menutup perdagangan, Selasa (4/2/2014), IHSG berkurang 34,003 poin (0,78%) ke level 4.352,256. Sementara Indeks LQ45 anjlok 7,531 poin (1,03%) ke level 726,627.
Wall Street berhasil rebound setelah turun tajam pada perdagangan sebelumnya. Investor antisipasi kinerja emiten yang segera diumumkan.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 72,44 poin (0,47%) ke level 15.445,24. Indeks S&P 500 bertambah 13,31 poin (0,76%) ke level 1.755,20. Indeks Komposit Nasdaq menguat 34,562 poin (0,86%) ke level 4.031,52.
Hari ini IHSG berpotensi rebound membuntuti penguatan pasar global dan regional. Investor bisa berburu saham-saham 'murah' yang kemarin sudah terkoreksi.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 145,44 poin (1,04%) ke level 14.153,91. 
  • Indeks KOSPI naik 13,03 poin (0,69%) ke level 1.899,88. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Trust Securities
Laju IHSG tidak jauh beda dari ulasan kami kemarin dimana IHSG memberikan sinyal dan potensi pelemahan lanjutan. Untuk itu, meski pelemahan saat ini memberikan level entry yang menarik namun, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan. Dan IHSG pun memang bergerak melemah seiring masih derasnya aksi profit taking. Apalagi, sejumlah laju bursa saham Asia yang buka masih menunjukkan pelemahan yang terimbas dari negatifnya laju bursa saham AS dan Eropa pasca merespon rilis sejumlah indeks manufaktur AS dan beberapa negara di Eropa yang mengalami perlambatan. Masih merahnya pembukaan pasar saham Eropa dan aksi asing yang masih jualan, benamkan IHSG namun, masih terbatas diimbangi dengan apresiasi tipis Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4367,30 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4320,78 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4352,26. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (5/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4428-4336 dan resistance 4365-4386. Berpola menyerupai spinning di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downtrend. IHSG belum mampu bertahan di kisaran target support (4370-4379) sehingga potensi pelemahan masih ada. Tetapi, turunnya IHSG membuat utang gap 4367-4377 sehingga diharapkan setidaknya ada sentimen positif untuk membuat IHSG menutup utang tersebut dibandingkan harus kembali menutup sempurna utang gap 4270-4292.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS berbalik arah menguat setelah rilis positif beberapa laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten). Semalam, indeks saham Dow Jones ditutup naik +0,47%, sementara S&P500 ditutup terapresiasi +0,76%.
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik +1,45%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,29%. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali mengalami koreksi -1,10% ke level US$96,43 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex menguat +1,61% ke posisi US$1.260,40 per troy ounce.
Dari dalam negeri, pelemahan rupiah terhadap dollar AS membuat acuan risiko investasi atau credit default swap (CDS) terus naik. Di sisi lain, tekanan dari data ekonomi AS dan China juga membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan. Meski begitu, potensi IHSG untuk berbalik arah (rebound) cukup besar, seiring koreksi yang terjadi dalam dua hari terakhir. Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, meski sempat jatuh di awal sesi, indeks berhasil bangkit kemudian tertahan oleh pelemahan yang menerpa mayoritas saham unggulan. Walaupun ditutup di bawah closing sebelumnya, namun dengan posisi yang lebih tinggi dibanding pembukaan, memberi indikasi adanya peluang bagi IHSG untuk mengalami technical rebound. (detik.com)

Wall Street Rebound Dibantu Kinerja Emiten

New York -Pasar saham Wall Street berhasil rebound setelah turun tajam pada perdagangan sebelumnya. Investor antisipasi kinerja emiten yang segera diumumkan.
Indeks Standard & Poor's 500 sudah jatuh lebih dari tiga persen dalam dua perdagangan terakhir. Aksi jual kemarin dipicu oleh melambatnya manufaktur Amerika Serikat (AS) ditambah kekhawatiran di negara-negara berkembang.
Koreksi tajam ini memuat investor langsung berburu saham-saham murah. Alhasil banyak saham yang akhirnya berhasil rebound.
"Semua saham yang sudah turun tajam sekarang mulai naik. Kelihatannya menarik juga melihat apa yang terjadi terhadap nilai tukar dalam beberapa hari ke depan," kata Stephen Massocca, managing director dari Wedbush Equity Management LLC di San Francisco, Rabu (5/2/2014).
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 72,44 poin (0,47%) ke level 15.445,24. Indeks S&P 500 bertambah 13,31 poin (0,76%) ke level 1.755,20. Indeks Komposit Nasdaq menguat 34,562 poin (0,86%) ke level 4.031,52. (detik.com)