Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin sama sekali tak menyentuh zona hijau dari pembukaan sampai penutupan perdagangan. Indeks nyaris balik ke level 4.200 sebelum akhirnya parkir di 4.352.
Menutup perdagangan, Selasa (4/2/2014), IHSG berkurang 34,003 poin (0,78%) ke level 4.352,256. Sementara Indeks LQ45 anjlok 7,531 poin (1,03%) ke level 726,627.
Wall Street berhasil rebound setelah turun tajam pada perdagangan sebelumnya. Investor antisipasi kinerja emiten yang segera diumumkan.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 72,44 poin (0,47%) ke level 15.445,24. Indeks S&P 500 bertambah 13,31 poin (0,76%) ke level 1.755,20. Indeks Komposit Nasdaq menguat 34,562 poin (0,86%) ke level 4.031,52.
Hari ini IHSG berpotensi rebound membuntuti penguatan pasar global dan regional. Investor bisa berburu saham-saham 'murah' yang kemarin sudah terkoreksi.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 menguat 145,44 poin (1,04%) ke level 14.153,91.
- Indeks KOSPI naik 13,03 poin (0,69%) ke level 1.899,88.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Trust Securities
Laju IHSG tidak jauh beda dari ulasan kami kemarin dimana IHSG memberikan sinyal dan potensi pelemahan lanjutan. Untuk itu, meski pelemahan saat ini memberikan level entry yang menarik namun, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan. Dan IHSG pun memang bergerak melemah seiring masih derasnya aksi profit taking. Apalagi, sejumlah laju bursa saham Asia yang buka masih menunjukkan pelemahan yang terimbas dari negatifnya laju bursa saham AS dan Eropa pasca merespon rilis sejumlah indeks manufaktur AS dan beberapa negara di Eropa yang mengalami perlambatan. Masih merahnya pembukaan pasar saham Eropa dan aksi asing yang masih jualan, benamkan IHSG namun, masih terbatas diimbangi dengan apresiasi tipis Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4367,30 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4320,78 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4352,26. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (5/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4428-4336 dan resistance 4365-4386. Berpola menyerupai spinning di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downtrend. IHSG belum mampu bertahan di kisaran target support (4370-4379) sehingga potensi pelemahan masih ada. Tetapi, turunnya IHSG membuat utang gap 4367-4377 sehingga diharapkan setidaknya ada sentimen positif untuk membuat IHSG menutup utang tersebut dibandingkan harus kembali menutup sempurna utang gap 4270-4292.
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS berbalik arah menguat setelah rilis positif beberapa laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten). Semalam, indeks saham Dow Jones ditutup naik +0,47%, sementara S&P500 ditutup terapresiasi +0,76%.
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik +1,45%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,29%. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali mengalami koreksi -1,10% ke level US$96,43 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex menguat +1,61% ke posisi US$1.260,40 per troy ounce.
Dari dalam negeri, pelemahan rupiah terhadap dollar AS membuat acuan risiko investasi atau credit default swap (CDS) terus naik. Di sisi lain, tekanan dari data ekonomi AS dan China juga membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan. Meski begitu, potensi IHSG untuk berbalik arah (rebound) cukup besar, seiring koreksi yang terjadi dalam dua hari terakhir. Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, meski sempat jatuh di awal sesi, indeks berhasil bangkit kemudian tertahan oleh pelemahan yang menerpa mayoritas saham unggulan. Walaupun ditutup di bawah closing sebelumnya, namun dengan posisi yang lebih tinggi dibanding pembukaan, memberi indikasi adanya peluang bagi IHSG untuk mengalami technical rebound. (detik.com)