Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas 27 poin akibat aksi jual di saham-saham unggulan. Minimnya sentimen positif membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (7/1/2014), IHSG ditutup berkurang 27,003 poin (0,64%) ke level 4.175,806. Sementara Indeks LQ45 ditutup melemah 5,086 poin (0,73%) ke level 694,472.
Pertama kalinya tahun ini Wall Street akhirnya menguat setelah tiga perdagangan terakhir selalu terkoreksi. Penguatan kali ini dibantu oleh solidnya data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) di November.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 105,84 poin (0,64%) ke level 16.530,94. Indeks S&P 500 bertanmbah 11,11 poin (0,61%) ke level 1.837,88. Indeks Komposit Nasdaq melaju 39,501 poin (0,96%) ke level 4.153,182.
Hari ini IHSG diprediksi punya peluang rebound setelah melemah cukup dalam pada perdagangan kemarin. Posisi indeks yang sudah jenuh jual akan dimanfaatkan untuk aksi ambil untung.
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 menguat 129,74 poin (0,82%) ke level 15.944,11.
- Indeks KOSPI turun 6,01 poin (0,31%) ke level 1.953,43.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mega Capital
IHSG Melanjutkan Pelemahan. Bursa saham Indonesia kembali mencatatkan pelemahan pada Selasa (7/1), dimana IHSG turun 27 poin (-0.64%) menuju level 4,175. Transaksi tampak masih minim pasca pergantian sistem lot dan fraksi dan hanya mencapai Rp 3.3 triliun. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat pada 2014 menjadi salah satu faktor utama terhadap kinerja IHSG di awal tahun ini, diperkuat oleh nilai tukar Rupiah yang sampai saat ini belum menunjukkan pembalikan arah meskipun didukung surplus pada trade balance serta proyeksi akan membaiknya CAD di 2014 ini. Dana asing masih tercatat keluar dari pasar, dengan net sell yang hampir mencapai Rp 300 miliar sejak awal tahun. Seluruh sektor melemah, kecuali sektor keuangan yang menguat tipis (+0.1%). Sementara itu, mayoritas bursa Asia cenderung belum menguat. Shanghai (-0.03%), Hangseng (+0.13%), Nikkei (-0.59%), Kospi (+0.32%), dan Bombay (-0.45%).
Wall Street Menguat Menjelang Earnings Season. Bursa saham AS berhasil mencatatkan kenaikan setelah selama 3 hari mengalami pelemahan, ditandai dengan menguatnya S&P 500 (+0.61%), Dow Jones (+0.64%), dan Nasdaq (+0.96%). Investor optimis menanti earnings season serta data pekerjaan di hari Jumat (10/1). Selain itu, Senat telah menyetujui penunjukkan Janet Yellen sebagai penerus Bernanke. Sementara di Eropa, data inflasi menunjukkan angka 0.8%, dibawah angka konsensus dan angka bulan November sebesar 0.9% serta target dari ECB sendiri di angka 2%. Meskipun begitu, ECB belum merasa perlu untuk kembali menurunkan suku bunga. Bursa Eropa sendiri juga cenderung menguat, dimana DAX (+0.83%) menguat menyusul data pengangguran Jerman yang stabil di angka 6.9%, CAC (+0.83%), dan FTSE (+0.37%).
Indeks Berpeluang Rebound (Range : 4,1554,205). IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 4,175. Indeks juga tampak melewati support level 4,205, akan tetapi kemampuan indeks bertahan di atas 4,155 belumlah merubah kecenderungan yang ada, sehingga peluang terjadinya rebound masih terjaga. Pelemahan indeks di bawah 4,155 maka kecenderungan naik dapat dikatakan mengalami kegagalan. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dan berpeluang rebound.
Trust Securities
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya dimana laju IHSG masih terperangkap dalam besarnya aksi jual sehingga dapat membuka pelemahan lanjutan terutama bila laju bursa saham global juga ikut memberikan imbas negatifnya. Sejak awal perdagangan, laju IHSG variatif cenderung melemah meski sempat bergerak positif namun, maraknya aksi jual membuat IHSG akhirnya gagal bertahan di zona hijau. Apalagi asing masih jualan dan laju Rupiah masih menunjukkan pelemahan membuat kondisi pasar kurang kondusif. Ditambah lagi dengan pelemahan saham-saham komoditas seiring penurunan harga kontrak komoditas juga menambah sentimen negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4212,32 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4175,81 (level terendahnya) di akhir sesi 2 dan berakhir di level 4175,81. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (8/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4135-4158 dan resistance 4215-4224. Berpola menyerupai three black crows di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. IHSG meski turun namun, masih dapat bertahan di kisaran target support (4162-4190). Penurunan ini jelas membuka dan menawarkan level entry saham yang cukup menarik sehingga bila pelaku pasar berbalik arah maka IHSG dapat rebound meski terbatas karena masih adanya sentimen negatif dari lemahnya Rupiah. (detik.com)