korea by dewanti

Wednesday, January 8, 2014

Awal Tahun, Pemerintah Tambah Utang Rp 40 Triliun

Jakarta - Di awal tahun ini pemerintah langsung tancap gas menarik utang untuk memenuhi defisit anggaran. Hari ini pemerintah mengumumkan menambah utang lewat penerbitan surat utang (obligasi) berdenominasi dolar AS dengan total US$ 4 miliar atau Rp 40 triliun.
Pada siaran pers Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rabu (8/1/2014), obligasi dolar AS ini diterbitkan di New York, AS. Obligasi ini diterbitkan dalam 2 seri, yaitu RI0124 dan RI0144.
Untuk RI0124 bertenor atau jangka waktu 10 tahun dengan kupon atau bunga 5,875% dan yield 5,95%. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 15 Januari 2024.
Sementara untuk seri RI0144, akan memiliki tenor 30 tahun dan kupon 6,75% serta yield 6,85%. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 15 Januari 2044.
Pada saat ditawarkan ke investor, jumlah investor yang berminat nilainya mencapai US$ 17,5 miliar, namun pemerintah memutuskan menyerap US$ 4 miliar saja. Untuk seri RI0124, sebanyak 66% investor berasal dari Amerika Serikat (AS), 17% dari Eropa, 6% dari Asia, dan 11% dari Indonesia.
Untuk seri RI0144, sebanyak 70% investor dari AS, 16% dari Eropa, 11% dari Asia, dan 3% dari Indonesia.
Bertindak sebagai joint lead managers adalah Bank og Amerika Merrill Lynch, Citigroup, dan Deutsche Bank. Sementara co-Managers adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. (detik.com)

Naik 24 Poin, IHSG Mejeng di 4.200

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif naik-turun antara zona merah dan hijau sebelum akhirnya ditutup naik 24 poin. Indeks berhenti pas di level 4.200.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.235 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.240 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 14,477 poin (0,35%) ke level 4.190,716 diberi semangat dari positifnya bursa-bursa regional. Posisi indeks yang sudah jenuh jual dimanfaatkan investor untuk aksi beli.
Saham-saham yang sudah jatuh kemarin langsung jadi sasaran aksi beli, terutama saham-saham unggulan di sektor komoditas dan finansial. Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau.
Lagi-lagi indeks terjatuh ke zona merah setelah naik cukup tinggi di awal perdagangan. Naiknya tak seberapa tapi anjloknya malah cukup dalam.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 0,960 poin (0,02%) ke level 4.174,846 jatuh lagi ke zona merah terkena aksi ambil untung padahal pagi tadi sempat menguat. Aksi jual dilakukan investor asing.
Saham-saham agrikultur, tambang, dan finansial bertahan di zona hijau. Tapi sayang enam sektor lainnya melemah membuat IHSG jatuh ke teritori negatif sampai ke titik terendahnya di 4.161,193.
Indeks kembali balik arah jelang penutupan perdagangan. Aksi beli di saham emiten sawit berhasil mendorong IHSG bergerak ke atas. Saham tambang dan bank juga ikut menguat.
Menutup perdagangan, Rabu (8/1/2014), IHSG naik 24,787 poin (0,59%) ke level 4.200,593. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,510 poin (0,65%) ke level 698,982.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 140.848 kali pada volume 3,073 miliar lembar saham senilai Rp 3,556 triliun. Sebanyak 161 saham naik, sisanya 100 saham turun, dan 86 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia mixed cenderung menguat hingga siang hari ini. Bursa China menemani bursa Indonesia di zona merah.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 2,98 poin (0,15%) ke level 2.044,34. 
  • Indeks Hang Seng melonjak 254,07 poin (1,12%) ke level 22.966,85. 
  • Indeks Nikkei 225 melompat 307,08 poin (1,94%) ke level 16.121,45. 
  • Indeks Straits Times menguat 28,20 poin (0,90%) ke level 3.149,08. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Taisho (SQBI) naik Rp 10.000 ke Rp 314.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 1.300 ke Rp 22.800, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.200, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 250 ke Rp 9.375.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 4.000 ke Rp 355.000, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 1.000 ke Rp 1,12 juta, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 825 ke Rp 42.050, dan Lion Metal (LION) turun Rp 450 ke Rp 12.000. (detik.com)

Go Private, Merck Sharp Dohme Pharma (SCPI) Gelar RUPSLB 23 Januari 2014

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan farmasi PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. (SCPI) akan keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau akan menjadi perusahaan tertutup (go private).
Usulan menjadi perusahaan tertutup itu telah diumumkan perusahaan asal Amerika Serikat itu pada 22 Maret 2013 lalu.
Sebagaimana telah diumumkan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sebelumnya, harga penawaran aksi korporasinya itu mencapai Rp100.000 per saham.
Perusahaan yang dulu bernama PT Schering-Plough Indonesia Tbk. itu kembali akan menggelar RUPSLB ketiga yang akan dilaksanakan pada Kamis, 23 Januari 2014 mendatang.

SPMA Tarik Utang Naikkan Produksi Kertas

INILAH.COM, Jakarta - PT Suparma Tbk (SPMA) meraih kredit dari PT Bank ICBC Indonesia dan PT Bank Muamalat Indonesia, dengan nilai total sebesar US$20 juta.
Fasilitas kredit yang diberikan kedua bank tersebut masing-masing sebesar US$10 juta. Demikian mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2013).
Dana kredit akan dipergunakan perseroan untuk proyek mesin kertas No.9 dengan nilai investasi sebesar US$25 juta. Kebutuhan proyek tersebut juga akan ditambahkan dari kas internal sebesar US$5 juta.
Setelah proyek ini selesai, diperkirakan kapasitas produksi kertas akan meningkat 25 ribu ton per tahun menjadi 220 ribu ton per tahun atau naik 12,8%.

EXCL Raih Kredit US$300 Juta Dukung Refinancing

INILAH.COM, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) memperoleh kredit dari DBS Bank Ltd sebesar US$300 juta.
Pendatanganan perjanjian kredit tersebut dilakukan perseroan pada 6 Januari 2014 dan memiliki tempo tiga tahun terhitung sejak penandatanganan kredit. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2013).
Perseroan akan mengunakan dana tersebut untuk pembiayaan kembali atas utang perseroan (refinancing). Selain itu untuk mendanai keperluan belanja modal tahunan.

IHSG akan Terus Menurun?

INILAH.COM, Jakarta - Penampilan IHSG pada awal tahun 2014 mulai kurang menjanjikan. Faktor dalam negeri dan globam masih memaksa IHSG di zona pelemahan. Apa langkah selanjutnya?
"Kami memulai tahun ini dengan Outlook negatif untuk IHSG tahun 2014, memburuknya kondisi dalam negeri. Tren negatif negara-negara emerging market, dan masih terus keluarnya dana asing, membuat kami cukup skeptis akan pertumbuhan IHSG tahun ini," kata analis saham Creative Trading System, Argha J Karo Karo, Rabu (8/1/2014).
Namun di awal tahun ini ada sedikit sinyal positif di IHSG, lanjutnya mengalami kenaikan di 2 hari pertama. Tren ini melanjutkan penembusan tren penurunan jangka pendek di IHSG, di bulan Desember 2013. Hal tersebut juga disertai dengan masuknya dana asing. "Secara perlahan yang memberikan kita harapan akan membaiknya kondisi market paling tidak untuk bulan Januari ini," jelasnya.
Namun penurunan yang terjadi dalam tiga hari terakhir sepertinya dapat memupuskan harapan tersebut, dana asing juga keluar lagi seiring dengan terus turunnya IHSG. Support di 4.200 juga berhasil ditembus dalam perdagangan Selasa (7/1/2013)kemarin. Membuka kemungkinan akan perubahan tren jangka pendek menjadi bearish, juga trend net sell investor asing.
Kondisi tersebut bisa saja berubah hari ini, jika IHSG berhasil naik dan kembali ke atas level 4.200. Kenaikan bursa Amerika dapat menjadi sentimen positifnya.
Bagi para investor jangka pendek hari ini adalah hari penentuan akan pergerakan IHSG bulan Januari, jika indeks kembali turun, peluang berlanjutnya pelemahan ke level 4.100 cukup besar. "Dan peluang IHSG kembali ke level 4.300an di bulan ini menjadi sangat kecil," katanya.

Industri Bioskop Makin Seksi, Blitzmegaplex Jual Saham di Bursa Maret 2014

Jakarta - Pemilik brand bioskop Blitzmegaplex PT Graha Layar Prima bersiap melantai di bursa saham melalui skema Initial Public Offering (IPO) pada Maret 2014.
Direktur PT Graha Layar Prima (Blitzmegaplex) Brata Perdana mengatakan, industri bioskop di Indonesia saat ini masih sangat minim, pemainnya pun masih sedikit. Hal ini menjadi salah satu alasan pihaknya untuk lebih mengembangkan bisnis di tanah air.
"Untuk pengembangan bisnis. Indonesia masih kurang jumlah bioskop sempat mati, di 2002 hanya 230-240 layar, 1994 lebih dari 2000 layar nasional. Sekarang naik lagi. Prospek bagus," ujar dia usai melakukan mini expose di Gedung BEI, Rabu (8/1/2014).
Namun, Brata belum mau menyebutkan berapa jumlah saham yang akan dilepas maupun berapa dana yang akan diincar dalam gelaran IPO nanti.
"Ini kita masih nuunggu efektif dulu. Ini baru step satu. Ini masih tanya jawab saja," kata dia.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen menyebutkan, perseroan diperkirkan bakal mencatatkan sahamnya di bulan Maret 2014.
"Mereka pakai buku September. Ya kemungkinan Maret bisa listing, biasanya kan 6 bulan," ujar dia.
Hoesen menyebutkan, saat ini posisi nilai ekuitas perseron masih di bawah Rp 500 miliar.
"Ekuitasnya di bawah Rp 500 miliar," cetusnya.
Perseroan juga bakal menambah 4 bioskop baru di tahun ini yang tersebar di Jawa dan luar Jawa salah satunya Batam.
Saat ini, Brata menyebutkan, perseroan sudah punya 10 bioskop yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,Tangerang, Bekasi, Batam dan Balikpapan.
"Sekarang kita punya 10 bioskop, hampir 100 layar, 90 layar. Sekarang penambahan 4 bioskop tahun ini, di Batam 1 saat ini sudah ada 1. 15 bioskop lagi dalam 3 tahun ke depan bisa insya Allah. Investasi belum bisa ngomong," pungkasnya. (detik.com)

Sempat Menghijau Sebentar, IHSG Merah Lagi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh lagi ke zona merah terkena aksi ambil untung padahal pagi tadi sempat menguat. Aksi jual dilakukan investor asing.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 14,477 poin (0,35%) ke level 4.190,716 diberi semangat dari positifnya bursa-bursa regional. Posisi indeks yang sudah jenuh jual dimanfaatkan investor untuk aksi beli.
Saham-saham yang sudah jatuh kemarin langsung jadi sasaran aksi beli, terutama saham-saham unggulan di sektor komoditas dan finansial. Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau.
Lagi-lagi indeks terjatuh ke zona merah setelah naik ke posisi tertingginya di 4.192,597. Naiknya tak seberapa tapi anjloknya malah cukup dalam.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (8/1/2014), IHSG turun tipis 0,960 poin (0,02%) ke level 4.174,846. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,807 poin (0,12%) ke level 693,665.
Saham-saham agrikultur, tambang, dan finansial bertahan di zona hijau. Tapi sayang enam sektor lainnya melemah membuat IHSG jatuh ke teritori negatif.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 77.899 kali pada volume 1,689 miliar lembar saham senilai Rp 1,99 triliun. Sebanyak 122 saham naik, sisanya 107 saham turun, dan 76 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia mixed cenderung menguat hingga siang hari ini. Bursa China menemani bursa Indonesia di zona merah.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 8,04 poin (0,39%) ke level 2.039,27. 
  • Indeks Hang Seng melonjak 254,07 poin (1,12%) ke level 22.966,85. 
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 213,55 poin (1,35%) ke level 16.027,92. 
  • Indeks Straits Times naik 20,46 poin (0,66%) ke level 3.141,34. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Taisho (SQBI) naik Rp 10.000 ke Rp 314.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 1.150 ke Rp 22.650, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 625 ke Rp 26.175, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 250 ke Rp 9.375.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 4.000 ke Rp 355.000, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 2.900, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 42.025, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 19.450. (detik.com)

Indeks Nikkei Pimpin Penguatan Bursa Asia

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak volatile pada perdagangan Rabu (8/1/2014).
Indeks Nikkei naik 1,2% ke 16.011,77,. indeks Hang Seng naik 0,7%, indeks ASX melemah 0,07%, indeks Shanghai melemah 0,3%, indeks Kospi cenderung positif 0,01%. Demikian mengutip cnbc.com.
Indeks Nikkei naik ke level 16.000 untuk pertama kalinya di tahun ini. Indeks mengakhiri pelemahan dalam dua hari terakhir.
Pemicunya yen melemah terhadap dolar ke 105 yen per dolar AS. Pelemahan ini memicu saham eksportir naik seperti saham Nissan Motors dan saham Suzuki Motor naik 2-4 persen.
Saham Shanghai tergelincir 0,5% dengan penurunan saham-saham komoditas. Saham Shandong Gold dan Zhongjin Gold turun 3 persen setelah harga emas turun 0,3%. Sedangkan saham Boashan Steeel dan Xiamen Tungsten turun 2 persen.
Indeks S&P menguat setelah pencari pekerjaan turun 1,7%. Sektor tambang mendapat penopang setelah data menunjukkan ekspor biji besi China dari Port Hedland naik 19,4% di bulan Desember. Jadi total tahun 2013 ekspor menuju rekor 256 juta ton. Saham Fortescue Metals dan Rio Tinto kehilangan 1 persen.
Bursa di Korsel naik melanjutkan perdagangan kemairn setelah yen mengalami penurunan. Investor menunggu hasil pertemuan Bank of Korea pada Kamis pekan ini. Analis memprediksi bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan.

Saham Capitol Siap Melantai dengan Kode CANI

INILAH.COM, Jakarta - PT Capitol Nusantara Indonesia akan melakukan pencatatan perdana saham (listing) di bursa pada 16 Januari 2013 dengan kode perdagangan CANI.
Perseroan menetapkan harga perdana saham sebesar Rp200 dengan nilai nominal Rp100 per seham. Saham yang dilepas ke publik sebanyak 208,36 juta saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Dengan begitu, perusahaan yang bergerak di pelayaran khususnya angkutan laut akan meraih dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp41,67 miliar. Adapun dana tersebut digunakan untuk pembelian kapal anchor handling tug supply (AHTS).
Capitol tidak listing sendiri pada 16 Januari 2014, tetapi PT Asuransi Mitra Maparya dengan kode saham ASMI dan PT Bank Ina Perdana yang memiliki kode saham BINA akan melakukan listing di hari tersebut.
Tercatat Asuransi Mitra Maparya menetapkan harga saham IPO sebesar Rp270 per saham, sedangkan Bank Ina Perdana mematok harga saham IPO sebesar Rp240 per saham.

Dolar Menguat, Emas Jadi Loyo

Bisnis.com, JAKARTA— Harga emas turun pada saat dolar menguat sebelum bank sentral Amerika Serikat mengeluarkan putusan hasil pertemuan pejabat bank sentral yang terakhir di tengah spekulasi pengetatan stimulus moneter dan membaiknya perekonomian.
Harga emas untuk pengiriman cepat melemah 0,3% menjadi US$1.228,25 per ounce dan mencapai US$1.230,90 pada pukul 09.00 waktu Singapura atau pukul 08.00 WIB. Kemarin harga emas turun 0,5% atau yang terendah sejak 30 Desember pada saat dolar As menguat.
Sedangkan harga emas untuk pengiriman Februari sedikit berubah pada US$1.230,59 di bursa Comex New York. Emas biasanya diperdagangkan dengan nilai yang berlawanan dengan dolar AS.
Pada bagian lain bank sentral AS masih mempertimbangkan pengetatan stimulus moter dengan mempertimbangkan banyak faktor.
"Pertumbuhan tenaga kerja merupakan salah satu dari data penting untuk menentukan putusan bank sentral," ujar Ric Spooner, analis pada CMC Markets di Sydney.
Menurutnya, angka tenaga kerja yang baik akan membuat dolar menguat yang berdampak negatif terhadap pasar emas
ADP Research Institute menyatakan jumlah tenaga kerja swasta naik 200.000 bulan lalu setelah mencapai 215.000 selama November, menurut rata-rata perkiraan ekonom yang disurvei sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (8/1/2014).
Data tenaga kerja selain sektor pertanian akan dikeluarkan Departemen Tenaga Kerja pada 10 Januari 2014.

Akhirnya, BI Lepaskan Pengawasan Perbankan

Jakarta -Bank Indonesia (BI) sudah puluhan tahun menjalankan fungsi pengawasan terhadap sektor perbankan. Amanat tersebut tertuang dalam pasal 7 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Penetapan Undang-undang Pokok Bank Indonesia.
Namun, kini BI sudah menanggalkan tugas tersebut. Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, pengawasan perbankan menjadi kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini mulai berlaku sejak awal 2014.
Sebelumnya, sejak 2013 OJK sudah mendapat tugas untuk mengawasi pasar modal dan industri keuangan non-bank yang sebelumnya menjadi kewenangan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
"Saat ini OJK sudah menyelenggarakan penuh fungsi pengawasan perbankan. Pengawasan perbankan oleh BI tidak dalam waktu singkat, ini puluhan tahun. Akhirnya industri ini menjadi sehat, dan ini menjadi bekal yang luar biasa untuk OJK, " kata Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, pada pekan lalu.
Peralihan tersebut sudah disiapkan sejak sekitar dua tahun terakhir. BI telah membentuk tim khusus untuk mengawal momentum ini agar berjalan mulus. Tim ini terdiri dari 158 orang.
"Kami menyadari bahwa sejak awal rencana pengalihan pengaturan dan pengawasan perbankan menjadi perhatian besar. Sebagai industri dengan aset terbesar di sektor jasa keuangan, serta mengandung dampak ekonomi dan sosial secara langsung dan mendasar ke masyarakat, tentu semua pihak menginginkan pengalihan pengaturan dan pengawasan perbankan berjalan baik tanpa menimbulkan dampak negatif," ujar Muliaman.
OJK pun sudah merasa siap untuk mengemban tugas berat tersebut. Lembaga baru ini telah mengoperasikan enam kantor regional dan 29 kantor OJK di berbagai daerah. Sebanyak 1.150 pegawai BI yang bertugas di pengawasan perbankan juga "ditransfer" ke OJK.
Agus Martowardojo, Gubernur BI, menyatakan dalam masa transaksi kemungkinan tidak ada perubahan kebijakan mendasar yang diambil OJK. "Demikian pula dalam penyampaian laporan- laporan bank, tetap dilaksanakan sebagaimana biasa melalui perangkat dan infrastruktur yang ada," ujarnya.
Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, juga mengemukakan hal senada. "Proses pengalihan fungsi pengawasan bank diharapkan dapat berjalan lancar agar tidak terdapat perubahan yang signifikan dalam kegiatan pengaturan, perizinan, dan pengawasan. Ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya gangguan pada sistem perbankan dan keuangan," katanya.
Mengawasi perbankan bukanlah tugas mudah. Industri ini memiliki aset luar biasa yaitu hampir Rp 3.000 triliun dan sekitar 80 persen sektor keuangan dikuasai perbankan. Masalahnya pun beragam, mulai dari fungsi intermediasi yang belum maksimal, penetrasi yang belum menjangkau hingga ke seluruh daerah, hingga isu perlindungan konsumen. (detik.com)

Duta Investama Miliki 84,32% Saham AIMS

INILAH.COM, Jakarta - PT Duta Investama Nusantara (DIN) menyerap 10.236.000 saham PT Akbar Indo Makmur Tbk (AIMS), melalui penawaran tender wajib yang dilaksanakan pada 30 Oktober-28 November 2013.
Ada 10 peserta yang mengikuti penawaran tender wajib dengan nilai mencapai Rp4.590.078.300. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1/2013).
DIN melakukan penawaran tender wajib diharga Rp450 per saham, dengan jumlah saham yang dikuasai masyarakat sebanyak 27.482.500 saham. Dengan demikian, saat ini DIN memiliki 92.753.500 saham AIMS atau 84,32% dari seluruh saham perseroan.

Bursa AS Masih Lanjutkan Penguatan

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS melanjutkan penguatan pada Rabu (8/1/2014) dini hari tadi. Sentimen positif berasal dari data ekonomi, Janet Yellen dan bursa global.
Indeks S&P naik 0,6% ke 1.837,88 sebagai reli tiga hari sejak awal tahun 2014 ini. Indeks S&P mencapai rekor ke 1.848,36 pada perdagangan 31 Desember 2013 lalu.
Indeks Dow Jones mendapatkan 0,6% ke 16.530,94 dengan dukungan saham UnitedHelth Group Inc 0,7%. Kenaikan tertinggi ini memberikan dorongan untuk saham unggulan lainnya setelah rekomendasi beli dari sebelumnya tahan. Untuk indeks Nasdaq menguat 1 persen menjadi 4.153,18.
"Defisit perdagangan adalah statistik yang misterius pada tahun 2014. Mulai dengan positif tetapi mengalami penurunan sebesar 13 persen dari devisit yang direvisi turun pada bulan lalu," tulis analis di ING Investment Management kepada para investornya seperti mengutip marketwatch.com.
Laporan tentang defisit perdagangan menyebutkan mengalami penurunan US$34,3 miliar pada bulan November. Ini adalah penurunan tertajam dari perkiraan dan tren sinyal ekonomi AS yang lebih kuat di akhir tahun 2013 lalu. "Jadi sementara indeks S&P mulai tahun ini dengan awal yang negatif, sepertinya perekonomian AS baik-baik saja."
"Secara keseluruhan laporan perdagangan November 2013 menambah risiko untuk perkiraan kuartal keempat. Kita melacak pertumbuhan PDB riil lebih mendekati ke 3 persen dari 2,5 persen perkiraan saat ini," kata ekonom JP Morgan, Daniel Silver.
Untuk pekan ini investor kemungkinan akan menunggu data pekerjaan dan pengurangan stimulus Fed seperti keputusan pertemuan FOMC pada 18 Desember 2013 lalu. Pada Kamis pekan ini, data kinerja kuartal keempat sudah mulai tersebar.
Senat AS telah menetapkan Janet Yellen menjadi pengganti Ben Bernanke pada 1 Februari 2014. Yellen memiliki kebijakan seperti pendahulunya.
Sementara bursa Eropa mengalami penguatan setelah tingkat inflasi tahunan zona Eropa turun lebih rendah di bawah target Bank Sentral Eropa (ECB). Untuk bursa Asia berakhir positif sementara emas melemah dan dolar AS naik.

Pasar Mengantisipasi Penguatan Dolar AS

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (7/1/2014) diprediksi melemah seiring pasar yang justru mengantisipasi penguatan dolar AS. Mengapa?
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian memprediksi Rabu ini, laju rupiah masih dalam jalur pelemahannya. Sebab, data neraca perdagangan AS yang dirilis semalam sudah diprediksi positif. Angkanya sudah diprediksi kembali menyusut ke -40 miliar dolar AS dari sebelumnya -40,6 miliar.
Kondisi itu, kata dia, searah dengan laporan optimisme sentimen konsumen AS yang sudah diprediksi naik ke 45,3 dibandingkan sebelumnya 43,1. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 12.275 hingga 12.175 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Apalagi, Christian menggarisbawahi, data yang paling ditunggu adalah non-farm payrolls AS akhir pekan ini. Estimasinya kembali naik ke 205 ribu dari sebelumnya 203 ribu.
"Kondisi ini memicu antisipasi para pelaku pasar terhadap prospek penguatan dolar AS jelang rilis data tenaga kerja AS yang berpotensi kembali menunjang program tapering Fed," ungkap dia.
Belum lagi, sebelumnya factory order juga dirilis sesuai perkiraan 1,8%. Angka ini membaik dari publikasi sebelumnya -0,5%.
Di sisi lain, memang indeks non manufaktur AS (sektor jasa) sedikit melambat dari 53,9 menjadi 53. Mungkin mengindikasikan pemulihan yang sedikit melambat. Tapi, dari sisi positifnya, pesanan manufaktur yang melambat tersebut tidak berimbas negatif pada pasar tenaga kerja AS di bulan Desember 2013.
Sebab, sektor tenaga kerja manufaktur mengalami kenaikan cukup solid mengimbangi pelemahan di sektor manufaktur. "Hal ini pula yang menambah optimisme dari outlook ekonomi AS pekan ini percepatannya," imbuh Christian.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (7/1/2014) ditutup melemah 60 poin (0,49%) ke 12.230/12.245.

Kepemilikan J Trust di MAYA Tersisa 22,4%

INILAH.COM, Jakarta - Pemegang saham PT Bank Mayapada international Tbk (MAYA), yakni Summertime Ltd melepas sebagian sebagian sahamnya ke J Trust Pte. Ltd.
Sebanyak 69.556.000 saham MAYA dijual Summertime ke perusahaan investasi asal Jepang tersebut dengan harga Rp1.600 per saham. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1/2013).
Dengan penjualan saham tersebut, maka Summertime memperoleh dana sebesar Rp111,31 miliar dan kini hanya memiliki 780.151.000 atau 22,43 saham MAYA.
Tercatat hingga saat ini, pemegang saham PT Bank Mayapada international Tbk di antaranya J Trust Pte. Ltd, PT Mayapada Karunia, PT Mayapada Kasih, Summertime Ltd, CGMI I Client Safekeeping Account, Brilliant Bazaar Ltd dan masyarakat.

Jumlah Lot Turun, Saham Unggulan Terjangkau

INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan penerapan aturan baru perubahan satuan perdagangan (lot size), dapat meringankan dana yang dikeluarkan investor retail dalam membeli saham di pasar modal.
Dirut BEI, Ito Warsito mengatakan, perubahan lot saham dari satu lot sebanyak 500 saham menjadi 100 saham merupakan fasilitas investor ritel agar bisa diversifikasi investasinya. "Sehingga tidak menginvestasikan uangnya hanya di satu saham saja," kata Ito saat ditemui di gedung BEI, Jakarta, Selasa (7/1/2013).
Saham-saham blue chip yang harga sahamnya cukup tinggi, kata Ito, membuat para investor ritel tidak mampu membeli saham tersebut. Walaupun sudah melakukan pemecahan nilai saham atau stock split.
"Stock split itu tidak cukup, makanya bursa melakukan penurunan lot size. Ini dimaksudkan investor menjangkaunya," tutur Ito.
Pada tahun lalu, jumlah investor ritel sekitar 200 ribu yang langsung bertransaksi di bursa saham. Selain itu, ada pula tiga juta orang yang membeli saham melalui reksadana atau unit linked.

Ekonomi AS Bullish, Rupiah Tiarap Lagi

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (7/1/2014) ditutup melemah 60 poin (0,49%) ke 12.230/12.245 dari posisi kemarin 12.170/12.190.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring masih banyaknya pembeli dolar AS. Pada saat yang sama, Bank Indonesia mengintervensi pasar secara minimal.
Kondisi itu, dipicu oleh outlook ekonomi AS yang bullish yang menjadi argumen khususnya mengenai rencana reduksi program pembelian obligasi The Fed lebih lanjut.
"Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.270 dengan level terkuat 12.190 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Namun demikian, lanjut dia, pelemahan rupiah dibatasi oleh lelang obligasi Indonesia. "Mungkin pembeli obligasi Indonesia cukup banyak animonya," timpal dia.
Lebih jauh Christian menjelaskan, bangkitnya ekonomi AS terefleksi pada membaiknya kondisi tenaga kerja dan aktivitas manufaktur AS yang dirilis semalam. Angkanya dilaporkan stabil di atas level ekspansif 50. "Ini mengindikasikan adanya ekspansi pada ekonomi AS," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, survei ISM juga masih mengindikasikan kinerja sektor non-manufaktur yang lumayan.
Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat ke 80,76 dari sebelumnya 80,66. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke level US$1,3621 dari sebelumnya US$1,3626 per euro," imbuh Christian.

IHSG Masih Rawan Koreksi

INILAH.COM - Jakarta, Bersamaan dengan melemahnya nilai tukar rupiah, hari ini IHSG kembali turun. Investor menunggu data terbaru perekonian Amerika.
Sikap pesimis masih tampak di wajah pelaku pasar. Mereka belum yakin, IHSG akan menggeliat dalam waktu dekat. Setelah Senin kemarin ditutup melemah 1,29%, hari ini (Selasa, 7/12) indeks kembali melemah 0,64% ke elevel 4.175,81. Berarti, dalam dua hari ini IHSG longsor 1,93%.
Pelemahan yang terjadi hari ini tak lepas dari situasi di Wall Street. Tadi pagi, indeks Dow Jones dan Nasdaq melemah 0,27% dan 0,44%. Merahnya bursa Wall Street dipicu oleh pelemahan kurs dolar terhadap sejumlah mata uang dunia, seperti euro dan yen. Ini pula yang mendorong indeks Hang Seng dan Kospi menguat 0,13% dan 0,32%.
Sayangnya, ketika mata uang lain menguat, rupiah justru melemah terhadap dolar. Rupiah diperkirakan bakal kian terpuruk jika data terbaru ekonomi Amerika terbit pekan ini. "Investor juga masih menunggu hasil rapat Dewan Gubernur BI, Kamis lusa," ujar David Samual. Makanya, ekonom dari BCA ini memperkirakan IHSG masih akan tertekan.
Seperti halnya David, beberapa analis pasar modal juga memperkirakan IHSG masih dalam tren menurun dalam jangka pendek. Makanya, investor yang biasa bermain jangka pendek disarankan menahan diri dulu alias jangan buru-buru melakukan koleksi. "Indek masih akan terkoreksi. Tunggu perkembangan selanjutnya," ujar seorang analis.
Menunggu? Sampai kapan? Diperkirakan indeks baru akan menentukan arahnya setelah munculnya data terbaru perekonomian Amerika, pekan ini. Juga tergantung dari kebijakan Janet Yellen yang kemarin resmi menggantikan posisi Ben Bernanke sebagai Ketua Dewan Gubernur The Fed.

Emas Antam Turun Lagi Rp 1.000, Jadi Rp 531.000/Gram

Jakarta -Emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun Rp 1.000/gram. Harga buyback-nya juga ikut turun.
Mengutip situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (8/1/2014), emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram turun dari Rp 532.000 menjadi Rp 531.000.
Sementara harga jual kembali atau buyback juga turun dari Rp 474.000/gram ke Rp 473.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 531.000
  • 5 Gram : Rp 2.510.000
  • 10 Gram : Rp 4.970.000
  • 50 Gram : Rp 24.650.000
  • 500 Gram : Rp 245.800.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Masih akan Melemah

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah menguat, setelah dua hari mengalami pelemahan. Dini hari tadi, indeks Dow Jones Industrial Average tercatat menguat +0,64% ke level 16.530,94. Sementara indeks S&P 500 naik sebesar +0,61% ke posisi 1.837,88. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini dibuka menguat, yang ditunjukkan oleh indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang naik +0,29% ke posisi 1.965,04, dan indeks Nikkei 225 di Jepang yang menguat +0,86% ke level 15.950,79. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil mengalami kenaikan +0,34% ke level US$93,99 per barel. Sedangkan harga emas Comex turun tipis -0,02% ke posisi US$1.229,30 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dipengaruhi oleh pelemahan rupiah dan aksi jual investor asing. Selain itu, perubahan lot size dan fraksi harga saham juga membuat transaksi saham relatif sepi dalam dua hari terakhir. Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, IHSG melemah dalam tiga hari namun dalam volume yang relatif kecil. Koreksi akan menguji support selanjutnya di 4.160. Inverted head and shoulders pattern masih valid jika indeks bisa bertahan di support. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.164 dan resistance 4.200. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Selasa (7/1) Indeks Dow Jones ditutup naik 105,84 poin (+0,64%) ke 16.530,94 di tengah penantian laporan pekerjaan AS pada akhir minggu oleh para investor yang optimis.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$94 per barel di New York terdiam di tengah naiknya saham-saham AS dan turunnya angka pengangguran di Jerman.
IHSG kemarin (7/1) ditutup turun 27,00 poin (-0,64%) ke 4.175,81 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp285 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. ADRO, KLBF, PGAS, ICBP, dan INDF.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.238 per Dollar AS.
Secara teknikal, penurunan IHSG membuat peluang teknikal rebound, PSAR masih uptrend, stochastic bearish, MACD di area positif, sehingga untuk perdagangan hari ini kami melihat akan mengalami kenaikan.
Pada perdagangan hari ini (8/1) kami melihat peluang menguat dengan rekomendasi Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.172-4.287 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. AISA, BRAU dan MEDC.

Semesta Indovest: IHSG Buntuti Pasar Regional

Jakarta - Indeks Dow Jones ditutup menguat tajam pada tadi malam naik 105,84 poin atau 0,64%, S&P 500 naik 0,61%, dan Nasdaq naik 0,96%. Penguatan indeks ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap data job report yang akan dikeluarkan dan juga pada prospek laporan kinerja perusahaan kuartal 4 yang diperkirakan akan positif. Dari data ekonomi, deficit neraca perdagangan AS dilaporkan mengecil akibat menurunnya impor minyak. Saham unitedHealth dan KOhnson & Johnson memimpin penguatan indeks.
Bursa eropa ditutup menguat ditopang oleh data inflasi zona eropa yang dibawah perkiraan meredakan tekanan pada pertemuan ECB minggu ini terkait stimulus. Indeks FTSE naik 0,37%, CAC naik 0,83%, dan DAX naik 0,83%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan dapat bergerak rebound ditopang oleh membaiknya pasar saham regional. Saham-saham yang sudah oversold berpotensi mengalami teknikal rebound. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain SIDO, ACES, SSMS, ANTM, ADRO.
 
Indonesia News Highlight
• TCID anggarkan Capex Rp240 M tahun 2014
• ASSA anggarkan Capex Rp800 M tahun 2014
• WIKA berencana bangun pabrik ekstraksi btiumen
• SGRO siapkan Capex Rp1T 2014
 
Trading Counter – Technical Analysis
• SIDO - Trading Buy (S1= 740, R1= 760)
• ACES – Trading Buy (S1= 620, R1= 645)
• SSMS – Trading Buy (S1= 850, R1= 905)
• ANTM – Trading Buy (S1= 970, R1= 1025)
• ADRO – Buy on Weakness (S1= 850, R1= 925)
 
sumber: detik.com

Magnus Capital: Indeks Berpotensi Rebound

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali bergerak melemah sebanyak -27.00 poin ke level 4175.80 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3.3 triliun sedangkan asing membukukan net sell sebesar Rp 285 miliar pada pasar reguler. Minimnya sentimen positif dari dalam negeri serta pelemahan indeks global dan regional turut menjadi sentimen penekan IHSG.
Indeks Dow Jones semalam ditutup menguat 105.84 poin ke level 16530.94 sedangkan indeks S&P juga ditutup menguat 11.11 poin ke level 1837.88 dan indeks Nasdaq ditutup menguat 39.50 poin ke level 4153.18, penguatan dipengaruhi oleh optimisme pasar terhadap data jobs report yang akan dirilis pada jumat besok serta menjelang laporan keuangan kuartal IV yang akan dimulai minggu ini. Penguatan semalam menahan penurunan selama 3 hari perdagangan. Terpilihnya Janet Yellen sebagai pengganti Ben Bernanke yang akan mengakhiri masa jabatannya selama 8 tahun pada 31 Januari mendatang juga turut menjadi katalis penguat bursa Wall st.
Indeks regional pagi ini dibuka menguat, diperkirakan akan memberikan sentimen yang positif terhadap pergerakan IHSG.
IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 4150 dan resistance 4248 dengan potensi mengalami technical rebound setelah mengalami penurunan selama 3 hari perdagangan. Candlestick membentuk pola three black crows yang mengindikasikan kelanjutan pelemahan. MACD masih downtrend dengan histogram positif yang memendek. Stochastic masih negatif dan mulai memasuki area oversold. Cermati saham BUMI,TAXI, INCO, AISA. (detik.com)

Posisi Sudah Jenuh Jual, IHSG Naik 7 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 7 poin diberi semangat dari positifnya bursa-bursa regional. Posisi indeks yang sudah jenuh jual dimanfaatkan investor untuk aksi beli.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.200 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.240 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 7,744 poin (0,19%) ke level 4.183,550. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 1,995 poin (0,29%) ke level 696,467.
Membuka perdagangan, Rabu (8/1/2014), IHSG bertambah 14,477 poin (0,35%) ke level 4.190,716. Indeks LQ45 tumbuh 3,406 poin (0,49%) ke level 697,878.
Saham-saham yang sudah jatuh kemarin langsung jadi sasaran aksi beli, terutama saham-saham unggulan di sektor komoditas dan finansial. Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 13,051 poin (0,31%) ke level 4.188,857. Sementara Indeks LQ45 naik 2,678 poin (0,39%) ke level 697,150.
Kemarin IHSG amblas 27 poin akibat aksi jual di saham-saham unggulan. Minimnya sentimen positif membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Pertama kalinya tahun ini Wall Street akhirnya menguat setelah tiga perdagangan terakhir selalu terkoreksi. Penguatan kali ini dibantu oleh solidnya data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) di November.
Bursa-bursa di Asia kompak menguat di zona merah berkat sentimen positif dari pasar saham AS. Bursa saham Jepang kembali memimpin penguatan.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,96 poin (0,44%) ke level 2.056,28.
  • Indeks Hang Seng menguat 183,47 poin (0,81%) ke level 22.896,25.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 186,98 poin (1,18%) ke level 16.001,35.
  • Indeks Straits Times bertambah 13,65 poin (0,44%) ke level 3.134,53.
sumber: detik.com

Kiwoom Securities: Investor Asing Masih Jual Saham

Jakarta -Menguatnya Dow Jones dan beberapa bursa regional diharapkan dapat memberi sentimen positif di tengah melemahnya Rupiah. IHSG masih melanjutkan pelemahan dengan menembus level psikologis 4,200 kemarin. Serta, berlanjutnya aksi jual asing belum dapat menghambat peluang negatif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan potensi rebound hari ini.
 
ALTO – Belanja modal 2014
PT Tri Banyan Tirta (ALTO) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 300 Miliar pada 2014. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan investasi pabrik anak usahanya, PT Delapan Bintang Baswara (DBB). Manajemen ALTO mengungkapkan investasi tersebut berpotensi meningkatkan kinerja dan pangsa pasar perseroan dan ALTO juga meningkatkan diversifikasi produk minuman untuk meningkatkan penjualan. Saat ini kapasitas terpasang ALTO untuk minuman rasa, air minum dalam kemasan (AMDK) serta galon mencapai 42 juta karton dan investasi pada DBB akan meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 78 juta karton. Selain memproduksi AMDK dan minuman rasa, ALTO juga akan memproduksi minuman alkaline water dengan merek baru.
 
ASRI – Rencana refinancing obligasi
PT Alam Sutera Realty (ASRI) berencana menerbitkan obligasi hingga US$ 200 Juta. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk melakukan buyback atas obligasi senilai US$ 150 Juta yang diterbitkan anak perusahaan, Alam Sutera International Pte. Ltd. yang akan jatuh tempo pada 2017 dengan bunga 10.75% per tahun. ASRI dan anak usahanya akan melakukan aksi penawaran tender sesuai dengan syarat dan ketentuan offer purchase statement dan consent solicitation statement tanggal 7 Januari 2014 dan ASRI juga meminta persetujuan dari para pemegang obligasi.
 
SGRO – Pengembangan HTI
PT Sampoerna Agro (SGRO) mengalokasikan dana mencapai Rp 200 Miliar untuk mengembangkan hutan tanaman industri (HTI). SGRO akan menanam karet diatas lahan seluas 2,000 Ha hingga 3,000 Ha dan sagu diatas lahan seluas 1,000 Ha hingga 2,000 Ha. Biaya penanaman pohon karet diperkirakan mencapai Rp 40-45 Juta per Ha dan sagu sekitar Rp 30-35 Juta per Ha. Sementara itu produksi CPO tahun ini diperkirakan naik 20%Yoy seiring dengan beroperasinya pabrik baru dengan kapasitas 30 ton per jam pada 2H 2014 yang dapat ditingkatkan menjadi 45 ton per jam.
 
SULI – Rencana restrukturisasi utang
Manajemen PT SLJ Global (SULI) tengah mengkaji rencana restrukturisasi utang senilai US$ 43 Juta kepada PT Bank Mandiri (BMRI) dalam rangka pemulihan kondisi keuangan perusahaan. Manajemen menargetkan produksi kayu lapis tahun ini kembali normal menjadi 200,000 M³ per tahun setelah sebelumnya berhenti beroperasi. Bahan baku akan berasal dari 5 konsesi hak pengusahaan hutan (HPH) dengan areal tertanam seluas 840,680 Ha. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Bisa Rebound Terbatas

Jakarta -Seperti yang kami sampaikan sebelumnya dimana laju IHSG masih terperangkap dalam besarnya aksi jual sehingga dapat membuka pelemahan lanjutan terutama bila laju bursa saham global juga ikut memberikan imbas negatifnya. Sejak awal perdagangan, laju IHSG variatif cenderung melemah meski sempat bergerak positif namun, maraknya aksi jual membuat IHSG akhirnya gagal bertahan di zona hijau. Apalagi asing masih jualan dan laju Rupiah masih menunjukkan pelemahan membuat kondisi pasar kurang kondusif. Ditambah lagi dengan pelemahan saham-saham komoditas seiring penurunan harga kontrak komoditas juga menambah sentimen negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4212,32 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4175,81 (level terendahnya) di akhir sesi 2 dan berakhir di level 4175,81. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (8/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4135-4158 dan resistance 4215-4224. Berpola menyerupai three black crows di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. IHSG meski turun namun, masih dapat bertahan di kisaran target support (4162-4190). Penurunan ini jelas membuka dan menawarkan level entry saham yang cukup menarik sehingga bila pelaku pasar berbalik arah maka IHSG dapat rebound meski terbatas karena masih adanya sentimen negatif dari lemahnya Rupiah. (detik.com)

Mega Capital: Indeks Berpeluang Rebound

Jakarta -IHSG Melanjutkan Pelemahan. Bursa saham Indonesia kembali mencatatkan pelemahan pada Selasa (7/1), dimana IHSG turun 27 poin (-0.64%) menuju level 4,175. Transaksi tampak masih minim pasca pergantian sistem lot dan fraksi dan hanya mencapai Rp 3.3 triliun. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat pada 2014 menjadi salah satu faktor utama terhadap kinerja IHSG di awal tahun ini, diperkuat oleh nilai tukar Rupiah yang sampai saat ini belum menunjukkan pembalikan arah meskipun didukung surplus pada trade balance serta proyeksi akan membaiknya CAD di 2014 ini. Dana asing masih tercatat keluar dari pasar, dengan net sell yang hampir mencapai Rp 300 miliar sejak awal tahun. Seluruh sektor melemah, kecuali sektor keuangan yang menguat tipis (+0.1%). Sementara itu, mayoritas bursa Asia cenderung belum menguat. Shanghai (-0.03%), Hangseng (+0.13%), Nikkei (-0.59%), Kospi (+0.32%), dan Bombay (-0.45%).
Wall Street Menguat Menjelang Earnings Season. Bursa saham AS berhasil mencatatkan kenaikan setelah selama 3 hari mengalami pelemahan, ditandai dengan menguatnya S&P 500 (+0.61%), Dow Jones (+0.64%), dan Nasdaq (+0.96%). Investor optimis menanti earnings season serta data pekerjaan di hari Jumat (10/1). Selain itu, Senat telah menyetujui penunjukkan Janet Yellen sebagai penerus Bernanke. Sementara di Eropa, data inflasi menunjukkan angka 0.8%, dibawah angka konsensus dan angka bulan November sebesar 0.9% serta target dari ECB sendiri di angka 2%. Meskipun begitu, ECB belum merasa perlu untuk kembali menurunkan suku bunga. Bursa Eropa sendiri juga cenderung menguat, dimana DAX (+0.83%) menguat menyusul data pengangguran Jerman yang stabil di angka 6.9%, CAC (+0.83%), dan FTSE (+0.37%).
Indeks Berpeluang Rebound (Range : 4,155—4,205). IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 4,175. Indeks juga tampak melewati support level 4,205, akan tetapi kemampuan indeks bertahan di atas 4,155 belumlah merubah kecenderungan yang ada, sehingga peluang terjadinya rebound masih terjaga. Pelemahan indeks di bawah 4,155 maka kecenderungan naik dapat dikatakan mengalami kegagalan. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dan berpeluang rebound. (detik.com)

IHSG Siap Rebound

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas 27 poin akibat aksi jual di saham-saham unggulan. Minimnya sentimen positif membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (7/1/2014), IHSG ditutup berkurang 27,003 poin (0,64%) ke level 4.175,806. Sementara Indeks LQ45 ditutup melemah 5,086 poin (0,73%) ke level 694,472.
Pertama kalinya tahun ini Wall Street akhirnya menguat setelah tiga perdagangan terakhir selalu terkoreksi. Penguatan kali ini dibantu oleh solidnya data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) di November.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 105,84 poin (0,64%) ke level 16.530,94. Indeks S&P 500 bertanmbah 11,11 poin (0,61%) ke level 1.837,88. Indeks Komposit Nasdaq melaju 39,501 poin (0,96%) ke level 4.153,182.
Hari ini IHSG diprediksi punya peluang rebound setelah melemah cukup dalam pada perdagangan kemarin. Posisi indeks yang sudah jenuh jual akan dimanfaatkan untuk aksi ambil untung.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 129,74 poin (0,82%) ke level 15.944,11. 
  • Indeks KOSPI turun 6,01 poin (0,31%) ke level 1.953,43. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Mega Capital
IHSG Melanjutkan Pelemahan. Bursa saham Indonesia kembali mencatatkan pelemahan pada Selasa (7/1), dimana IHSG turun 27 poin (-0.64%) menuju level 4,175. Transaksi tampak masih minim pasca pergantian sistem lot dan fraksi dan hanya mencapai Rp 3.3 triliun. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat pada 2014 menjadi salah satu faktor utama terhadap kinerja IHSG di awal tahun ini, diperkuat oleh nilai tukar Rupiah yang sampai saat ini belum menunjukkan pembalikan arah meskipun didukung surplus pada trade balance serta proyeksi akan membaiknya CAD di 2014 ini. Dana asing masih tercatat keluar dari pasar, dengan net sell yang hampir mencapai Rp 300 miliar sejak awal tahun. Seluruh sektor melemah, kecuali sektor keuangan yang menguat tipis (+0.1%). Sementara itu, mayoritas bursa Asia cenderung belum menguat. Shanghai (-0.03%), Hangseng (+0.13%), Nikkei (-0.59%), Kospi (+0.32%), dan Bombay (-0.45%).
Wall Street Menguat Menjelang Earnings Season. Bursa saham AS berhasil mencatatkan kenaikan setelah selama 3 hari mengalami pelemahan, ditandai dengan menguatnya S&P 500 (+0.61%), Dow Jones (+0.64%), dan Nasdaq (+0.96%). Investor optimis menanti earnings season serta data pekerjaan di hari Jumat (10/1). Selain itu, Senat telah menyetujui penunjukkan Janet Yellen sebagai penerus Bernanke. Sementara di Eropa, data inflasi menunjukkan angka 0.8%, dibawah angka konsensus dan angka bulan November sebesar 0.9% serta target dari ECB sendiri di angka 2%. Meskipun begitu, ECB belum merasa perlu untuk kembali menurunkan suku bunga. Bursa Eropa sendiri juga cenderung menguat, dimana DAX (+0.83%) menguat menyusul data pengangguran Jerman yang stabil di angka 6.9%, CAC (+0.83%), dan FTSE (+0.37%).
Indeks Berpeluang Rebound (Range : 4,155—4,205). IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 4,175. Indeks juga tampak melewati support level 4,205, akan tetapi kemampuan indeks bertahan di atas 4,155 belumlah merubah kecenderungan yang ada, sehingga peluang terjadinya rebound masih terjaga. Pelemahan indeks di bawah 4,155 maka kecenderungan naik dapat dikatakan mengalami kegagalan. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dan berpeluang rebound.
 
Trust Securities
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya dimana laju IHSG masih terperangkap dalam besarnya aksi jual sehingga dapat membuka pelemahan lanjutan terutama bila laju bursa saham global juga ikut memberikan imbas negatifnya. Sejak awal perdagangan, laju IHSG variatif cenderung melemah meski sempat bergerak positif namun, maraknya aksi jual membuat IHSG akhirnya gagal bertahan di zona hijau. Apalagi asing masih jualan dan laju Rupiah masih menunjukkan pelemahan membuat kondisi pasar kurang kondusif. Ditambah lagi dengan pelemahan saham-saham komoditas seiring penurunan harga kontrak komoditas juga menambah sentimen negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4212,32 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4175,81 (level terendahnya) di akhir sesi 2 dan berakhir di level 4175,81. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (8/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4135-4158 dan resistance 4215-4224. Berpola menyerupai three black crows di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. IHSG meski turun namun, masih dapat bertahan di kisaran target support (4162-4190). Penurunan ini jelas membuka dan menawarkan level entry saham yang cukup menarik sehingga bila pelaku pasar berbalik arah maka IHSG dapat rebound meski terbatas karena masih adanya sentimen negatif dari lemahnya Rupiah. (detik.com)

Penguatan Pertama Wall Street di 2014

Jakarta -Pertama kalinya tahun ini Wall Street akhirnya menguat setelah tiga perdagangan terakhir selalu terkoreksi. Penguatan kali ini dibantu oleh solidnya data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) di November.
Defisit perdagangan AS menurun tajam di November. Sentimen positif juga datang dari Uni Eropa dengan data perdagangan Jerman yang menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi cukup tinggi.
"Secara tidak langsung, semua data menunjukkan bahwa situasi ekonomi masih berat, tapi semua mulai mengarah ke perbaikan," kata Ken Polcari, Direktur Divisi Perdagangan NYSE dari O'Neil Securities di New York, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/1/2014).
"Jika kita melihatnya secara garis besar, semua terasa mulai berjalan maju dengan cukup cepat," katanya.
Ekspor AS di November menyentuh rekor tertinggi di November, sementara lemahnya harga minyak menahan lonjakan nilai impor. Defisit perdagangan AS menyentuh titik terendahnya dalam empat tahun terakhir.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 105,84 poin (0,64%) ke level 16.530,94. Indeks S&P 500 bertanmbah 11,11 poin (0,61%) ke level 1.837,88. Indeks Komposit Nasdaq melaju 39,501 poin (0,96%) ke level 4.153,182. (detik.com)