korea by dewanti

Thursday, June 19, 2014

INDEKS BEI: IHSG Ditutup Melemah 0,48%

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan Kamis (19/6/2014) melemah 23,6 poin atau 0,48% ke level 4.864,27.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 4.859,2 hingga 4.900,32. Dari 496 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 80  saham menguat,  210 saham melemah, dan 206 saham stagnan.
Dari 9 sektor yang ada, semuanya melemah. Penurunan paling tajam terjadi pada sektor properti dan real estat yakni 1,39%. Sementara itu, sektor barang konsumsi terkoreksi paling randah, yakni 0,01%.
Pada saat yang sama indeks Bisnis 27 juga melemah 0,65% atau 2,76 poin ke level 421,14. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,52% ke level Rp11.935/US$.

Terkena Tekanan Jual Lagi, IHSG Berkurang 16 Poin

Jakarta -Tekanan jual kembali muncul setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik cukup tinggi pagi tadi. Saham-saham yang naik langsung dimanfaatkan untuk ambil untung.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 8,104 poin (0,17%) ke level 4.895,964 membuntuti penguatan bursa global dan regional. Aksi beli selektif terjadi di saham-saham yang sudah murah.
Indeks langsung bergerak di zona hijau sejak pembukaan perdagangan. Saham-saham lapis dua yang kemarin turun jadi incaran aksi beli investor.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (19/6/2014), IHSG melemah 16,302 poin (0,33%) ke level 4.871,558. Sementara Indeks LQ45 turun 3,608 poin (0,44%) ke level 821,254.
Aksi jual menghantam IHSG setelah menanjak ke titik tertingginya di 4.868,138. Hanya saham-saham perkebunan yang masih jadi incaran, selebihnya kena tekanan jual.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 106.144 kali pada volume 2,323 miliar lembar saham senilai Rp 2,006 triliun. Sebanyak 71 saham naik, 193 turun, dan 65 saham stagnan.
Bursa-bursa regional rata-rata masih bertahan di zona hijau hingga siang hari ini. Sentimen positif ini tidak bisa diterima dengan baik oleh pelaku pasar domestik yang memilih melepas saham.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 232,29 poin (1,54%) ke level 15.348,09.
  • Indeks Hang Seng naik 68,84 poin (0,30%) ke level 23.250,56.
  • Indeks Komposit Shanghai turun 10,03 poin (0,49%) ke level 2.045,49.
  • Indeks Straits Times menguat 3,45 poin (0,11%) ke level 3.280,25.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 600 ke Rp 68.500, Siantar Top (STTP) naik Rp 280 ke Rp 3.400, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 250 ke Rp 2.950, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 200 ke Rp 27.350.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITGM) turun Rp 275 ke Rp 27.800, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 225 ke Rp 14.975, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 200 ke Rp 52.800, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 200 ke Rp 4.000.(detik.com)

UTANG LUAR NEGERI: Pertumbuhan Melambat pada April

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri Indonesia pada April 2014 sebesar US$276,6 miliar.
Angka tersebut  berarti tumbuh 7,6%  dibandingkan dengan posisi pada April 2013.
Posisi ULN pada April 2014 terdiri atas ULN sektor publik sebesar US$131,0  miliar  dan ULN sektor swasta sebesar  US$145,6 miliar. Dari data tersebut, pertumbuhan tahunan ULN pada April 2014 mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2014 yang sebesar 8,7% (yoy).
Seperti dikutip dari situs resmi BI, perlambatan pertumbuhan ULN pada April 2014 dipengaruhi oleh perlambatan  pertumbuhan ULN sektor publik yang hanya tumbuh sebesar 2,2% (yoy) atau  lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya 5,1% (yoy).
Sementara itu, ULN sektor swasta tumbuh 13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 12,2% (yoy).
Jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, ULN April 2014 relatif tidak berubah. Pertumbuhan ULN sektor publik hanya sebesar 0,3%  (mtm), sementara ULN sektor swasta mengalami kontraksi sebesar 0,2%(mtm).

SURAT UTANG: Tahap I, BII Terbitkan Senilai Rp1,8 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BNII) berencana menerbitkan surat utang senilai total Rp1,8 triliun pada tahap pertama dalam rangka penerbitan umum berkelanjutan senilai total Rp4 triliun.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, Kamis (19/6/2014), manajemen menyebutkan perseroan akan menerbitkan Rp300 miliar sukuk mudharabah berkelanjutan I Bank BII tahap I/2014 dari rencana total penerbitan Rp1 triliun, dengan tenor 3 tahun.
Selanjutnya, perseroan juga akan menerbitkan Rp1,5 triliun obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap I/2014 dari rencana total penerbitan Rp3 trilun, dengan tenor 7 tahun.
Manajemen lebih lanjut menjelaskan masa penawaran awal mulai dilakukan pada hari ini hingga 25 Juni 2014 dan diharapkan mendapat pernyataan efektif pada 30 Juni 2014.
Masa penawaran umum dijadwalkan 2-3 Juli 2014 dan masa penjatahan pada 4 Juli 2014. Adapun tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia diharapkan terlaksana pada 10 Juli 2014.
Dalam aksi korporasinya, perseroan telah menunjuk PT HSBC Securities Indonesia, PT Indopremier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Kim Eng Securities sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

BURSA HONG KONG: Jeda Siang, Indeks Hang Seng Naik 0,3%

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa saham Hong Kong, Hang Seng Index (HSI), bergerak rebound pada jeda siang perdagangan Kamis (19/6/2014).
Indeks Hang Seng pada pukul 11.05 WIB atau sekitar 12.05 waktu Hong Kong berada di level 23.250,56 atau menguat 0,3%. Saat pembukaan hari ini, indeks itu sudah menguat 0,36% ke 23.264,92.
Sampai waktu tersebut, indeks bergerak di kisaran 23.184,45 – 23.300,31. Dari 50 saham yang tercatat di data Bloomberg, 36 menguat, 11 melemah, dan 3 stagnan.
Saat ditutup pada Rabu (18/6/2014), indeks itu berakhir di level 23.181,72atau melemah 0,09%.

BII Terbitkan Sukuk dan Obligasi Berkelanjutan Senilai Total Rp4 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BNII) berencana menerbitkan surat utang melalui penerbitan umum berkelanjutan senilai total Rp4 triliun.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, Kamis (19/6/2014), manajemen menyebutkan surat utang itu akan terdiri dari sukuk mudharabah berkelanjutan I Bank BII sebesar Rp1 triliun dan obligasi subordinasi berkelanjutan II Bank BII senilai Rp3 triliun.
Rencananya, dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk mudharabah akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis unit usaha syariah.
Adapun dana dari obligasi subordinasi akan digunakan untuk meningkatkan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha.
Lebih lanjut manajemen menyebutkan sukuk mudharabah itu telah mendapat peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia.
Sementara itu obligasi subordinasi mendapat peringkat AA+ dari Pefindo dan AA dari Fitch Ratings Indonesia.

Indeks Saham Bergerak Negatif 0,33% ke 4.871,56

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham melemah 0,33% ke 4.871,56 pada akhir sesi I perdagangan Kamis (19/6/2014). Investor asing mengalami net sell sebesar Rp128,96 miliar.
Volume perdagangan mencapai 2,32 miliar saham senilai Rp2,01 triliun. Melemahnya indeks seiring dengan 193 saham yang turun, 71 saham naik dan 65 saham bergerak stagnan.
Indeks gagal mempertahankan penguatannya dan langsung turun melewati level support di 4.886 dari level pembukkan di 4.895,96. Laju indeks terus fluktuatif dengan trend negatif. Pelemahan indeks sempat terhenti setelah menyentuh level 4.868 dan mengakhiri sesi siang hari ini dengan penurunan 16,30 poin.
Pergerakan indeks berada di rentang 4.868-4.900. Level tertinggi sementara berada di 4.900,32 dan level terendah sementara berada di 4.868,14.
Sementara itu, indeks LQ45 turun 0,44% menjadi 821.25, indeks ISSI turun 0,38% menjadi 159.83, indeks JII turun 0,36% menjadi 655.71 dan indeks IDX30 turun 0,45% ke 420.38. Sedangkan, indeks SMinfra18 melemah 0,33% menjadi 336.53.
Saham sektor perkebunan menjadi satu-satunya yang menguat dengan kenaikan 0,39%. Sedangkan, saham sektor pertambangan dan sektor properti memimpin pelemahan indeks dengan masing-masing turun 0,80% dan 0,94%.
Saham-saham yang mengalami kenaikan antara lain, STTP menguat Rp280 menjadi Rp3.400, AALI naik Rp200 menjadi Rp27.350 dan KBLV naik Rp170 ke Rp1.910.
Dan saham-saham yang mengalami penurunan yakini, ITMG melemah Rp275 menjadi Rp27.800, SMGR melemah Rp225 menjadi Rp14.975 dan GGRM turun Rp200 ke Rp52.800.

Sampoerna Agro Bagi Dividen Rp28,35 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membagikan dividen sebesar Rp28,35 miliar pada tanggal 24 Juli 2014.
Pembagian dividen berasal dari 24% laba bersih tahun 2013 yang mencapai Rp119,12 miliar. Dividen tunai tersebut setara dengan Rp15 per lembar saham.
Selain itu, perseroan menggunakan laba bersih tahun 2013 untuk dana cadangan, dana donasi pendidikan dan sebagai saldo laba atau retained earnings. Adapun dana cadangan sebesar Rp5 miliar, donasi untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia melalui Yayasan Putra Sampoerna sebesar Rp2,4 miliar. Sisanya adalah untuk saldo laba sebesar Rp83,37 miliar.
Perseroan akan membayarkan dividen kepada para pemegang saham yang telah terdaftar tanggal 15 Juli 2014 pada tanggal 24 Juli mendatang. Demikian mengutip laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/6/2014).
Sementara untuk Cum Dividen dan Ex Dividen di pasar reguler maupun pasar negosiasi dijadwalkan pada tanggal 7 dan 11 Juli 2014. Sedangkan Cum Dividen dan Ex Dividen di pasar tunai pada tanggal 8 dan 14 Juli 2014.

KURS TENGAH BI: Rupiah Menguat ke Rp11.916/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Kurs tengah rupiah ditransaksikan menguat 0,52% terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (19/6/2014).
Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah hari ini dipatok pada level Rp11.916 per dolar AS, melemah dari kurs tengah sebelumnya Rp11.978 per dolar AS.
Adapun jika dibandingkan dengan patokan kurs tengah Kamis pekan lalu di level Rp11.813 per dolar AS, maka kurs tengah hari ini masih terdepresiasi 0,87%
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat 0,55% ke Rp11.930 per dolar AS pada pukul 11.02 WIB.

Inilah Kebijakan India Tekan Laju Inflasi

INILAHCOM, Hong Kong - Pemerintahan baru India melepas seperempat cadangan berasnya untuk menahan inflasi. India juga akan melonggarkan aturan mengenai penjualan buah dan sayuran.
Ram Vilas Paswan, Menteri Pangan India mengatakan, Perdana Menteri Narendra Modi akan menjual 5 juta ton berasnya yang berasal dari cadangan secepatnya. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Secara keseluruhan, inflasi di India naik dan menyentuh ke level tertinggi dalam 5 bulan pada Mei 2014. Indeks harga grosir naik menjadi 6,01% dari 5,20% di bulan April seiring kenaikan harga bawang dan kentang.
Selain itu, bank sentral menargetkan inflasi harga konsumen mencapai 8,28% pada bulan Mei dari sebelumnya sebesar 8,59% di bulan April. Namun, berakhirnya musim hujan memicu adanya risiko inflasi harga konsumen menguat lagi.
"Kenaikan harga selama beberapa tahun terakhir selalu menjadi masalah. Akan tetapi, langkah-langkah yang sudah diumumkan pekan ini, akan membantu menahan inflasi meski belum cukup kuat," ungkap Rahul Bajoria, Ekonom Regional di Barclays, Kamis (19/6/2014).
Sementara Bank Sentral India menargetkan akan membawa indeks harga konsumen turun menjadi 8% pada bulan Januari 2014. Angka tersebut akan kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi 6%.

MINYAK SAWIT MENTAH/CPO: Harga Kembali Terkoreksi 0,44%

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia jelang jeda siang perdagangan Kamis (19/6/2014) bergerak melemah.
Perdagangan CPO untuk kontrak Juli 2014 di Bursa Malaysia, seperti tercatat di Bloomberg, pada pukul 10.30 WIB atau sekitar 11.30 waktu Kuala Lumpur berada pada level 2.473 ringgit Malaysia per ton.
Harga tersebut melemah 0,44% dibandingkan dengan penutupan pada Rabu (18/6/2014) yang berakhir di angka 2.484 ringgit/ton dan melejit 1,6%.
Saat pembukaan hari ini, harga CPO sempat melemah 0,44% ke level 2.473 ringgit/ton dan sampai dengan pukul 10.30 WIB bergerak di kisaran harga 2.470 - 2.489 ringgit/ton.

ASEAN-CHINA: Ekonomi Kelas Menengah di Asean Bakal Melonjak

Bisnis.com, FANGCHENGGANG - Sekitar 60% penduduk Asean berusia di bawah 35 tahun atau dalam usia produktif, sehingga dalam jangka pendek dan menengah pertumbuhan masyarakat ekonomi menengah di kawasan Asia Tenggara itu bakal melonjak.
Danny Chian Siong Lee, Direktur Community Affairs Development Directorate Asean, mengatakan kelompok usia produktif di Asean telah tumbuh cepat.
"Teman-teman saya beberapa kali bertanya kepada saya di mana saya melihat arah Asean ke depan. Masyarakat ekonomi kelas menengah, saya akan mengatakan bahwa dalam jangka pendek-menengah, saya melihat pertumbuhan Asean secara terintegrasi dengan perekonomian, sosial dan budaya Asia," ujarnya saat Seminar Charming Asean, Approaching China Cultural Tour, Rabu (18/6/2014).
Lee menambahkan potensi usia produktif yang besar itu akan semakin kuat dengan adanya pasar tunggal Asean yang mulai dilaksanakan pada 2015.

Penggunaan Dolar AS Marak Bikin Rupiah Ambruk

Batam -Kondisi perekonomian negara masih penuh ketidakpastian. Maraknya transaksi non rupiah, seperti dolar Amerika Serikat (AS) di dalam negeri, berpengaruh buruk terhadap perekonomian domestik. Terutama untuk pergerakan nilai tukar.
Alasannya, penggunaan dolar secara terus menerus terjadi, membuat kebutuhan pasokan dolar akan meningkat. Apalagi dolar itu dilepas ke luar negeri untuk berbagai kebutuhan.
"Kalau demand (permintaan) valas tinggi, itu akan menyebabkan rupiah menjadi rapuh," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas pada seminar bertajuk Rupiah Lambang Kedaulatan Negara di Batam, Rabu (18/6/2014)
Masalah ini kemudian tidak hanya berhenti pada pelemahan nilai tukar. Tapi akan berlanjut mempengaruhi tingkat inflasi yang artinya mampu menekan daya beli masyarakat secara luas.
"Selain daya beli yang terganggu, inflasi juga akan mempengaruhi penetapan tingkat suku bunga dan skala ekonomi yang lebih luas. Seperti circle. Tapi harus diputus. Kalau tidak, orang akan tetap menggunakan valas," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama pengamat ekonomi Farial Anwar menambahkan pengaruh lainnya adalah pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurutnya ada anomali bisa disandingkan dengan pergerakan nilai tukar.
"Ketika IHSG menguat dimana asing menjadi Net Buyer, Hot Money kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia dan ada penjualan dolar AS, seharusnya rupiah menguat. Bukan malah melemah seperti sekarang," imbuh Farial.
Pihak yang terkena secara langsung dampak dari pelemahan rupiah adalah importir yang tertekan inflasi. Kalangan pengusaha yang masih mengimpor bahan baku dan terutama perusahaan dengan kepemilikan utang valas yang besar.
Kemudian adalah pemerintah. Pelemahan rupiah memberi tekanan terhadap belanja subsidi energi, meliputi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik. Kondisi tersebut sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
"Semakin melemah rupiah, anggaran negara untuk subsidi naik terus. Kan BBM itu impor," tukasnya.
Ini pun tak lepas dari rezim devisa bebas yang sudah ditanamkan. Sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai ekspor impor tidak bisa dipakai untuk mengukur kekuatan rupiah. Kemudian hedging valas tak banyak dilakukan perusahaan karena dinilai memakan biaya yang besar.
"Terakhir adalah ketergantungan terhadap dolar AS sangat besar, belum ada alternatif mata uang lain," tegas Farial.(detik.com)

ASEAN-CHINA: Defisit Neraca Perdagangan Diperkecil Melalui Wisata & Budaya

Bisnis.com, FANGCHENGGANG - Asean dan China sepakat untuk meningkatkan kerja sama melalui sektor budaya dan pariwisata guna menggenjot nilai perdagangan. 
Dari sisi negara-negara Asean, kerja sama budaya dan pariwisata itu digunakan sebagai senjata untuk mengikis defisit neraca perdagangan dengan China yang selama ini menghantui negara di Asia Tenggara setelah adanya kerja sama perdagangan bebas Asean-China (Asean-China FTA). 
The Charming Asean Approaching China Cultural Tour akan mengunjungi tiga kota di China yaitu Guangxi, Beijing and Chengdu. Tur kebudayaan dimulai pada Rabu (18/6/2014) di Fangchenggang, Guangxi Autonomous Region, China yang kemudian dilanjutkan di Beijing dan Chengdu pada akhir September 2014. 
Dalam kegiatan itu dihadiri perwakilan dari 10 negara dan China serta asosiasi persahabatan masing-masing negara Asean seperti Asosiasi Persahabatan Kamboja-China, Thailand-China, Indonesia-China dan lainnya. 
Ketua Asosiasi Persahabatan China-Asean, Gu Xiulian mengatakan Fangchenggang, Guangxhi, China menjadi penting bagi Asean sebab letak geografis kota itu yang berbatasan langsung dengan negara-negara di Asia Tenggara.  
Menurutnya, dengan semakin eratnya hubungan rakyat di Asean dan China, maka akan semakin meningkatkan hubungan perekonomian kedua wilayah tersebut. Peningkatan hubungan itu, lanjutnya, melalui pengenalan budaya dan potensi wisata masing-masing negara. 
"Kegiatan seperti ini akan meningkatkan hubungan orang-orang yang berada di Asean dan China," ujarnya saat membuka acara Charming Asean, Approaching China, Cultural Tour, Rabu (18/6/2014). 
Mantan Wakil Perdana Menteri Thailand sekaligus Ketua Asosiasi Persahabatan Thailand-China, H.E. Korn Dabbaransi mengatakan hubungan orang per orang antara Asean-China baik di bidang politik, sosial, budaya, dan perdagangan akan meningkatkan perekonomian pada masing-masing negara tersebut.

EXPRESS TRASINDO (TAXI) Tetapkan Bunga Obligasi 12,25%

Bisnis.com, JAKARTA — PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI) menetapkan tingkat suku bunga tetap obligasi I sebesar 12,25%.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan Kamis (19/6/2014) menyatakan bunga obligasi yang bernilai pokok Rp1 triliun itu akan dibayarkan setiap 3 bulan setelah tanggal emisi.
Adapun pembayaran bunga obligasi bertenor 5 tahun itu akan dilakukan pada 24 September 2014 dan bunga obligasi terakhir dilakukan saat jatuh tempo pada 24 Juni 2019.
Seperti diketahui, perseroan telah mendapat pernyataan efektif terkait penerbitan obligasi pada 17 Juni 2014, dan masa penawaran umum dilakukan sejak kemarin hingga hari ini. Adapun pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada 25 Juni 2014.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari obligasi akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha dan penambahan armada.
Dalam aksi korporasinya perseroan juga telah menunjuk BCA Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Valbury Asia Securities sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

BURSA ASIA: Saham Hong Kong Menguat Terdongkrak Sentimen the Fed

Bisnis.com, HONG KONG - Saham-saham Hong Kong menguat, dengan indeks patokan maju untuk pertama kalinya dalam 4 hari, setelah Federal Reserve mengatakan suku bunga akan tetap rendah bahkan karena rebound ekonomi.
Zhaojin Mining Industry Co, produsen emas terbesar kedua China, naik 1,4% karena emas batangan diperdagangkan mendekati tiga minggu tinggi setelah komentar Fed mendorong permintaan untuk logam.
Belle International Holdings Ltd naik 3,3%, di mana produsen sepatu ini memimpin keuntungan pada indeks Hang Seng (HSI). Sementara itu AAC Teknologi Holdings Inc (2018) turun 2,7% setelah produsen komponen audio diturunkan peringkatnya oleh Deutsche Bank AG.
Indeks Hang Seng naik 0,2% menjadi 23.219,14 pada pukul 9:51 di Hong Kong, dengan hampir 4 saham untung untuk setiap satu saham yang jatuh. Hang Seng China Enterprises Index, juga dikenal sebagai indeks H-saham, turun 0,1% menjadi 10.438,59.
"Pasar cukup nyaman sekarang setelah komentar Fed bahwa suku bunga akan lebih rendah untuk waktu yang lama," kata Nader Naeimi, kepala alokasi aset dinamis di AMP Capital Investors Ltd di Sydney, yang mengelola US$ 131 miliar, kepada Bloomberg Television. "Kita mungkin akan melihat lebih banyak komentar hawkish dalam beberapa bulan ke depan."
Kontrak pada indeks Standard & Poor`s 500 naik kurang dari 0,1% hari ini. Indeks AS mencapai level tinggi kemarin karena bank sentral mengatakan pertumbuhan memantul kembali, dan mengulanginya akan menjaga biaya pinjaman turun untuk ''waktu yang cukup lama."
The Fed memangkas pembelian obligasi bulanan US$ 35 miliar dari US$ 45 miliar untuk mengakhiri program akhir tahun ini. Data minggu ini menunjukkan inflasi AS lebih cepat dari perkiraan pada Mei, memberikan pembuat kebijakan alasan untuk mengurangi stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Jelang Lebaran, Saham Bervaluasi Menarik Ini Layak Dikoleksi

Bisnis.com, JAKARTA – Setiap menjelang Lebaran, permintaan terhadap kendaraan bermotor meningkat drastis dibandingkan dengan kondisi biasanya.
Selain memang meningkatkan kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi, permintaan kendaraan bermotor ini juga didorong oleh terbatasnya tiket transportasi umum untuk pulang ke kampung halaman.
Menurut tim riset KDB Daewoo Securities Indonesia, saham Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) bisa menjadi pilihan investasi yang cukup aman dengan pertumbuhan yang stabil.
"Selain pembayaran dividen yang menarik, ADMF juga memiliki valuasi yang menarik," ujarnya melalui riset, Kamis (19/6/2014).
Saat ini, jelasnya, ADMF diperdagangkan pada trailing P/E dan P/B di level 6,5x & 1,8x, lebih murah dibandingkan dengan saham-saham finansial lainnya (12,0x & 2,2x). Selain itu, ROE perseroan juga relatif tinggi (lebih dari 30% selama 5 tahun terakhir).
"Meskipun saham publik hanya 5%, kami melihat rata-rata volume transaksi harian ADMF cukup aktif ."
Salah satu hal yang menarik dari ADMF adalah perseroan mengumumkan akan membagikan dividen tunai sebesar 99% pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu (50%).
Apalagi, data industri otomotif menunjukkan volume penjualan sepeda motor naik 9% menjadi 7,8 juta unit pada 2013, sedangkan volume penjualan mobil tumbuh 10% menjadi 1,3 juta unit.
"Hal-hal tersebut membuat kami memperhatikan saham-saham yang berhubungan dengan kendaraan bermotor pribadi. Salah satunya adalah Adira Dinamika Multi Finance (ADMF)."
Didirikan pada 1990, ADMF merupakan perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar dan penghasilan.
Perusahaan ini menyediakan pembiayaan untuk kendaraan bermotor yang baru dan yang sudah pernah digunakan. Kinerja perseroan mulai bertumbuh pesat sejak Bank Danamon (BDMN) menjadi pemegang saham terbesar dengan mengakuisisi 75% saham perseroan pada 2004 dan 20% pada 2009.

Indeks Saham Naik Tipis 0,12% ke 4.895,96

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham menguat 0,12% ke 4.895,96 pada awal perdagangan Kamis (19/6/2014). Investor asing mengalami net sell sebesar Rp991 juta.
Volume perdagangan mencapai 50,02 juta saham senilai Rp51,60 miliar. Menguatnya indeks seiring dengan 47 saham naik, 19 saham turun dan 44 saham bergerak stagnan.
Indeks langsung mengalami rebound dan melewati level resisten di 4.893 dibandingkan level penutupan kemarin di 4.887,86. Namun, penguatan indeks terbatasi setelah menyentuh level 4.895 dan berhasil mengawali perdagangan hari ini dengan kenaikan tipis 8,10 poin.
Sementara itu, indeks LQ45 menguat 0,26% menjadi 826.97, indeks JII naik 0,30% ke 660.05, indeks ISSI naik 0,21% ke 160.77, indeks IDX30 naik 0,24% ke 423.27 dan indeks SMinfra18 menguat 0,46% menjadi 339.22.
Indeks menyentuh level tertinggi sementara di 4.900,32 dan level terendah sementara di 4.895,81. Saham sektor properti menjadi satu-satunya yang melemah dengan penurunan 0,01%. Sedangkan, saham sektor infrastruktur memimpin kenaikan indeks dengan menguat 0,27%.
Saham-saham yang menguat antara lain, INTP naik Rp300 menjadi Rp24.500, AALI naik Rp175 menjadi Rp27.325 dan UNVR naik Rp150 menjadi Rp29.550. Dan saham-saham yang melemah yakini, HMSP turun Rp1.550 ke Rp66.350, TOTO turun Rp125 ke Rp6.825 dan TBIG melemah Rp100 menjadi Rp7.875.
Kenaikan indeks pada pembukaan perdagangan hari ini menyusul positifnya bursa saham AS dini hari tadi yang berakhir menguat. Indeks S&P 500 berhasil membukukan rekor tertinggi sepanjang masa seiring dengan kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Indeks S&P 500 naik 14,99 poin atau 0,77% ke 1.956,98, indeks Dow Jones naik 98,13 poin atau 0,58% ke 16.906,62 dan indeks Nasdaq naik 25,60 poin atau 0,59% menjadi 4.362,84.
The Fed mengatakan, suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang cukup. Ketua The Fed, Janet Yellen dan rekan-rekan pembuat kebijakan memperdebatkan, berapa lama untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol supaya pasar tenaga kerja AS membaik dan inflasi bergerak lebih dekat ke tujuan Fed yaitu 2%.

BURSA ASIA: Saham China Menguat Setelah Pidato PM Li Keqiang

Bisnis.com, HONG KONG - Saham China sedikit berubah setelah Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan bahwa negeri ini akan menghindari hard landing, sementara membatasi skala stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Cina Avic Avionics Equipment Co, unit terbesar pembuat pesawat milik negara China, naik 1,5% setelah China International Capital Corp merekomendasikan saham penerbangan di tengah peningkatan dukungan kebijakan. Gemdale Corp turun 1% ke fase rugi untuk pengembang setelah menguat 8,6% selama 4 hari.
The Shanghai Composite Index (SHCOMP) naik 0,1% menjadi 2.058,16 pada pukul 09:39, Indeks CSI 300 naik 0,3%. Hang Seng China Enterprises Index (HSCEI) naik 0,3%. The Bloomberg China-US Equity Index naik 0,5% kemarin.
"Pemerintah China menyesuaikan operasi ekonomi untuk memastikan tingkat pertumbuhan minimum adalah 7,5%, untuk memastikan penciptaan lapangan kerja," kata Li dalam pidato di Mansion House di London kemarin. "Saya bisa menjanjikan semua orang jujur dan sungguh-sungguh, tidak akan ada hard landing."
Li mengatakan China akan memasuki era pertumbuhan "sedang ke tingkat tinggi" dalam jangka panjang dan akan bergantung pada "regulasi yang cerdas dan terukur" daripada langkah-langkah stimulus yang kuat.
Indeks Shanghai turun 2,9% tahun ini di tengah kekhawatiran perlambatan properti akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan penjualan saham baru akan mengalihkan dana. Perdagangan indeks sebesar 7,6 kali 12 bulan proyeksi pendapatan, dibandingkan dengan verage 3 tahun dari 9, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

OBLIGASI KORPORASI: Transaksi Melambung 121,38%, Surat Utang SSIA Teraktif

Bisnis.com, JAKARTA — Volume transaksi obligasi korporasi tercatat melonjak 121,38% pada perdagangan Rabu (18/6/2014), setelah sebelumnya turun drastis 73%.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip riset Debt Research Danareksa Sekuritas dan dirilis Kamis (19/6/2014), volume transaksi obligasi korporasi kemarin tercatat Rp429,5 miliar, jauh lebih tinggi dari transaksi sebelumnya Rp194,01 miliar.
Namun, jumlah tersebut masih di bawah rata-rata transaksi harian tahun ini sebesar Rp567,85 miliar. Adapun obligasi tenor jangka pendek di bawah 5 tahun yang paling diburu.
Obligasi Surya Semesta Internusa I tahun 2012 seri B tercatat menjadi obligasi korporasi teraktif dengan volume transaksi mencapai Rp60 miliar.
Posisi selanjutnya ditempati oleh obligasi Indofood Sukses Makmur VII tahun 2014 dengan volume transaksi Rp50 miliar.
Adapun obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank Panin tahap I/2012 menempati urutan selanjutnya dengan volume transaksi Rp39,5 miliar.

DOLAR AS vs MATA UANG ASIA: Rupiah dan Peso Paling Kuat

Bisnis.com,JAKARTA — Sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan menguat terhadap dolar AS pagi ini, Kamis (19/6/2014).
Dari 11 mata uang Asia, tujuh mata uang terpantau menguat dengan penguatan tertinggi dialami oleh peso dan rupiah sebesar 0,55%.
Pagi ini, rupiah terpantau menguat 0,55% ke level Rp11.930 per dolar AS pada pukul 08.54 WIB.
Adapun tiga mata uang melemah dengan pelemahan terdalam dialami oleh dolar Singapura 0,06%, dan satu mata uang stagnan yakni dolar Hong Kong.

INDEKS BEI Menguat 0,17%, Ini 5 Saham Unggulan Kresna Securities

Bisnis.com, JAKARTA – Kresna Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 4.880-4.940 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/6/2014).
Pagi ini, IHSG dibuka menguat 0,17% ke 4.895,96. Pergerakan tersebut sejalan dengan bursa global yang menguat setelah adanya keputusan The Federal Reserve untuk tetap mempertahankan suku bunga rendah.
Menurut tim riset Kresna Securities, secara teknikal IHSG resiten di level 5.250, tren naik sejak Des13 telah patah, dan level 4.725 menjadi basis akumulasi untuk MT trading, serta LT support di 4.600.
 
Berikut beberapa saham yang mendapatkan rekomendasi hari ini:
  • KLBF-Level 1.550 menjadi basis support throwback market
  • SMGR-MT trading range 14.000-17.000
  • PGAS-Potensi sideways market di 5.200-5.800
  • AKRA-Level 4.200 menjadi basis reakumulasi
  • UNVR-Trading range di 27.500-31.000
sumber:detik.com

OBLIGASI PEMERINTAH: Transaksi Naik 37,86%, Seri FR0042 Paling Aktif

Bisnis.com, JAKARTA — Volume transaksi obligasi pemerintah tercatat menguat 37,86% pada perdagangan Rabu (18/6/2014).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip riset Debt Research Danareksa Sekuritas dan dirilis Kamis (19/2014), volume transaksi obligasi pemerintah kemarin tercatat Rp11,47 triliun, naik dari transaksi sebelumnya Rp8,32 triliun.
Jumlah tersebut juga di atas rata-rata transaksi harian tahun ini sebesar Rp10,19 triliun. Adapun obligasi tenor jangka menengah antara 5-15 tahun yang paling diburu.
Obligasi seri FR0042 tercatat menjadi obligasi pemerintah teraktif dengan volume transaksi mencapai Rp2,69 triliun.
Selanjutnya, obligasi pemerintah seri FR0071 menempati peringkat kedua teraktif dengan volume transaksi Rp1,77 triliun.
Dan posisi ketiga teraktif ditempati oleh obligasi pemerintah seri SR006 dengan volume transaksi Rp958,68 miliar.

IHSG Buntuti Penguatan Bursa Global dan Regional

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat membuntuti penguatan bursa global dan regional. Aksi beli selektif terjadi di saham-saham yang sudah murah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.925 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.995 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 8,104 poin (0,17%) ke level 4.895,964. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 0,083 poin (0,19%) ke level 826,274.
Membuka perdagangan, Kamis (19/6/2014), IHSG bertambah 6,885 poin (0,14%) ke level 4897,46. Indeks LQ45 tumbuh 1,606 poin (0,19%) ke level 826,468.
Indeks langsung bergerak di zona hijau sejak pembukaan perdagangan. Saham-saham lapis dua yang kemarin turun jadi incaran aksi beli investor.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat tipis 4,439 poin (0,09%) ke level 4.892,314. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,939 poin (0,11%) ke level 825,801.
Kemarin IHSG jatuh lagi ke level 4.800-an. Tidak ada sentimen positif yang bisa menggerakkan Indeks ke zona hijau.
Saham-saham di Wall Street banyak yang menguat di perdagangan Rabu, membuat Indeks S&P 500 kembali menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Janji The Federal Reserves menahan suku bunga di titik terendah jadi sentimen positif.
Bursa-bursa regional bergerak variatif cenderung menguat pagi hari ini. Sentimen positif dari bursa global memberi dorongan aksi beli investor.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 210,39 poin (1,39%) ke level 15.326,19.
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,84 poin (0,09%) ke level 3.279,64.
  • Indeks Hang Seng tumbuh 39,66 poin (0,17%) ke level 23.221,38.
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 3,46 poin (0,17%) ke level 2.052,06.(detik.com)

INDEKS BEI (19/6/2014): IHSG Dibuka Naik 0,17% Terbawa Sentimen Positif Global

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG), dibuka menguat 0,17% ke 4.895,96 pada perdagangan Kamis (19/6/2014).
Selanjutnya, indeks menguat 0,19% ke 4.897,02 pada pukul 09.06 WIB. Pergerakan tersebut sejalan dengan bursa global yang menguat setelah adanya keputusan The Federal Reserve untuk tetap mempertahankan suku bunga rendah.
Dari 496 saham yang diperdagangkan, sebanyak 23 saham menguat, 11 saham melemah, dan 462 saham stagnan.
Delapan dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dengan kenaikan terbesar dialami oleh sektor industri dasar dan kimia 0,42%. Adapun satu-satunya sektor yang melemah adalah properti 0,02%.
Indeks Bisnis 27 juga dibuka menguat 0,28% ke 425,09. Adapun nilai tukar rupiah menguat 0,6% ke Rp11.925 per dolar AS.

EMAS ANTAM: Harga Jual dan Buyback Melonjak Rp6.000/Gram

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah 3 hari stagnan, harga jual emas batangan ritel di Jakarta dipatok melonjak Rp6.000/gram pada perdagangan Kamis (19/6/2014) berdasarkan acuan harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Daftar harga emas BUMN tambang tersebut pukul 08.21 WIB menyebutkan harga jual emas batangan dipatok pada level Rp499.600-Rp539.000.
Level harga Rp499.600 untuk penjualan emas batangan berukuran 500 gram, sedangkan Rp539.000 untuk emas berukuran 1 gram.
Adapun harga buyback (beli kembali) Antam juga dipatok naik Rp6.000 ke level Rp479.000.
Pergerakan harga emas Antam sejalan dengan pasar global di bursa komoditas New York. Indeks Comex Gold Bloomberg menguat US$0,18/gram ke level US$41,1/gram pada pukul 07.54 WIB.

KRISIS IRAK: Exxon Mobil Corp. dan BP Plc Mulai Evakuasi Pekerja

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah perusahaan asing di Irak seperti Exxon Mobil Corp. dan BP Plc mulai mengevakuasi karyawan mereka di Irak akibat kian gencarnya serangan milisi bersenjata yang mulai mendekati kota Baghdad.
Serangan dari kelompok pemberontak bersenjata Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) tersebut secara perlahan tapi pasti terus memperluas kekuasaannya setelah pekan lalu mengusai kota Mosul dan sejumlah kota lainnya. Akibatnya, kekuasaan pemerintah Irak kian berkurang.
Evakuasi itu dilakukan meski pemerintah Irak menyatakan bahwa produksi minyak negara itu yang mencapai tiga juta barel per hari tidak terganggu akibat serangan bernuansa sektarian tersebut.
Exxon telah mengevakuasi para pekerjanya dari kawasan ladang minyak West Qurna tanpa menghentikan operasi tambangnya, menurut satu sumber yang dekat dengan perusahaan tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (19/6/2014). BP Plc juga telah memindahkan kelompok karyawan yang bukan pekerja utama di perusahaan itu, ujar CEO Bob Dudley.
Pemerintah Irak, yang didominasi oleh kelompok Syiah, menuding Arab Saudi ikut berperan memberikan dukungan moral dan materi kepada kelompok (ISIL). Maklum, Arab Saudi merupakan negara dengan kekuatan kelompok Sunni terbesar di wilayah Timur Tengah.

Wall Street Bergairah Pasca Keputusan The Fed

INILAHCOM, New York -Wall Streetditutup positif kemarin (19/6 WIB) setelah Federal Reservemenyatakan optimisme terhadap pemulihan ekonomi. Indeks S&P 500 mencatat rekor harga penutupan, yang 0,8% lebih tinggi.
The Fed juga mengungkap potensi kenaikan suku bunga yang sedikit lebih cepat pada tahun depan. Pada saat yang sama, Bank Sentral AS itu juga mengisyaratkan biaya pinjaman jangka panjang masih akan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Ketua Fed JanetYellen,dalam konferensi pers mengatakan, bahwa inflasi diprediksi akan bergerak secara bertahap menuju target 2%.
DowJones Industrial Average danNasdaqComposite masing-masing meraih gain0,6%. Sedangkan S&P 500 ditutup 0,8% lebih tinggi. Dalam beberapa hari terakhir, saham-saham di Wall Street terus menguat seiring aktivitas M&A dan datamanufakturyang solid. Kondisi ini mampu meredam kekhawatiran pasar terhadap krisis diIrakdan kenaikan hargaenergi.

Bursa Asia Naik Seiring Kebijakan The Fed

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan Kamis (19/6/2014). Pasar merespon positif terhadap kebijakan Federal Reserve dan kenaikan bursa AS turut menjadi penyebabnya.
Indeks Nikkei naik 212,13 poin atau 1,40% menjadi 15.327,93, indeks Hang Seng naik 83,20 poin atau 0,36% menjadi 23.264,92, indeks Kospi naik 4,71 poin atau 0,24% menjadi 1.994,20 dan indeks ASX200 menguat 49,68 poin atau 0,92% ke 5.432,40. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Pada pentupan perdagangan bursa AS dini hari tadi, indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi sepanjang masa seiring dengan kebijakan Federal Reserve. Indeks S&P 500 naik 14,99 poin atau 0,77% ke 1.956,98, indeks Dow Jones naik 98,13 poin atau 0,58% ke 16.906,62 dan indeks Nasdaq naik 25,60 poin atau 0,59% menjadi 4.362,84.
Sedangkan The Fed mengatakan, suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang cukup. Ketua The Fed, Janet Yellen dan rekan-rekan pembuat kebijakan memperdebatkan, berapa lama untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol supaya pasar tenaga kerja AS membaik dan inflasi bergerak lebih dekat ke tujuan Fed yaitu 2%.
Pejabat Fed sendiri memperkirakan, target suku bunga menjadi 1,13% pada akhir tahun 2015 dan 2,5% pada tahun berikutnya. Angka tersebut, menunjukkan kenaikan dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Sementara itu, bank sentral mengungkapkan, akan memangkas pembelian aset bulanan menjadi US$35 triliun dari sebelumnya US$45 miliar pada bulan depan. Dan memproyeksikan pertumbuhan jangka panjang bagi ekonomi AS dari 2,1% menjadi 2,3%, dibandingkan dengan 2,2% menjadi 2,3% pada Maret.

BURSA HONG KONG: 36 Saham Menguat, Hang Seng Dibuka Naik 0,35%

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Hong Kong pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/6/2014) dibuka menguat dibandingkan dengan penutupan kemarin.
Hong Kong Hang Seng Index saat pembukaan hari ini dibuka menguat 0,35% ke 23.264,92 dibandingkan dengan penutupan Rabu (18/6/2014) yang berada di level 23.181,72 (melemah 0,09%).
Pada pukul 08:41 WIB atau pukul 10:41 waktu Hong Kong, indeks makin menguat 0,46% ke 23.287,83. Indeks bergerak di kisaran 23.261,45-23.300,31.
Dari 50 saham yang ditampilkan Bloomberg, 36 saham menguat, 5 melemah, dan  9 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat, di antaranya Belle International Holdings Ltd (3,66%), Lenovo Group Ltd (2,21%), China Unicorn Hong Kong Ltd (1,99%), dan Want Want China Holdings Ltd (1,75%).

Harga Emas Antam Naik Rp 6.000/Gram

Jakarta -Setelah 3 hari tak bergerak, hari ini harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) langsung melonjak Rp 6.000 per gram. Ini juga mempengaruhi harga pembelian kembali (buyback).
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Kamis (19/6/2014), harga emas Antam tercatat Rp 539.000 per gram. Naik dari sehari sebelumnya yang sebesar Rp 533.000 per gram.
Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam naik dari Rp 473.000 per gram menjadi Rp 479.000 per gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 249.800.000
  • 250 gram Rp 125.000.000
  • 100 gram Rp 50.050.000
  • 50 gram Rp 25.050.000
  • 25 gram Rp 12.550.000
  • 10 gram Rp 5.050.000
  • 5 gram Rp 2.550.000
  • 4 gram Rp 2.040.000
  • 3 gram Rp 1.539.000
  • 2,5 gram Rp 1.287.500
  • 2 gram Rp 1.038.000
  • 1 gram Rp 539.000
sumber:detik.com

HP ANALYTICS: IHSG Diprediksi di Level 4.867-4.917, Simak Ulasannya

Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Analytics memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 4.867-4.917 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/6/2014).
 
Bursa Asia (Nikkei +0,27%, Hangseng –0,09%)
Bursa saham di Asia ditutup mixed pada perdagangan kemarin, setelah perhatian pasar terfokus pada hasil dari pertemuan FOMC di Amerika, kendati pelemahan nilai tukar JPY terhadap USD berhasil mendorong Nikkei ditutup menguat.
 
(DJIA +0,58%, S&P500 +0,77%, Nasdaq +0,59%)
Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu, yang merupakan penguatan tertinggi dalam hampir empat minggu terakhir. Hal itu dipicu oleh pernyataan yang disampaikan oleh Gubernur The Fed, Janet Yellen, bahwa akan ada "considerable time" antara berakhirnya tapering dengan naiknya tingkat suku bunga di Amerika.
Pertemuan dua hari FOMC yang berakhir Rabu memutuskan kembali menurunkan porsi program pembelian aset dari US$ 45 miliar menjadi US$ 35 miliar, dan tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level 0,25%.
 
Bursa Eropa (Stoxx 600 –0,08%, DAX +0,10%, CAC 40 –0,13%)
Indeks bursa saham Eropa ditutup melemah tipis setelah pasar berfokus untuk menunggu kebijakan yang dihasilkan dari pertemuan FOMC di Amerika. Sementara itu, bursa Inggris ditutup menguat setelah minutes of meeting pada Juni dari Bank of England menunjukkan adanya kesepakatan mayoritas anggota Monetary Policy Committee untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang rendah.

Bursa Global Beri IHSG Sentimen Positif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jatuh lagi ke level 4.800-an. Tidak ada sentimen positif yang bisa menggerak indeks ke zona hijau.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (18/6/2014), IHSG ditutup melemah 21,657 poin (0,44%) ke level 4.887,860. Sementara Indeks LQ45 ditutup turun 4,512 poin (0,54%) ke level 824,862.
Saham-saham di Wall Street banyak yang menguat di perdagangan Rabu, membuat Indeks S&P 500 kembali menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Janji The Federal Reserve menahan suku bunga di titik terendah jadi sentimen positif.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks S&P 500 bertambah 14,99 poin (0,77%) le level 1.956,98. Level tersebut merupakan rekor tertingginya sepanjang masa setelah sempat cetak rekor sebelumnya pada 9 Juni lalu.
Indeks Dow Jones naik 98,13 poin (0,58%) ke level 16.906,62. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 25,60 poin (0,59%) ke level 4.362,84.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa menguat terbatas setelah ada sentimen positif dari bursa global. Posisi indeks yang kemarin sudah turun bisa dimanfaatkan untuk aksi beli.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 210,39 poin (1,39%) ke level 15.326,19.
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,84 poin (0,09%) ke level 3.279,64.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS membukukan rally kenaikan, seiring keyakinan The Fed akan pemulihan ekonomi Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,58% dan indeks S&P500 sebesar +0,77%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham Asia dibuka menguat. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,21% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,25%. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terapresiasi.
Harga minyak mentah WTI naik +0,29% ke posisi US$105,90 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,43% ke level US$1.278,20 per troy ounce.
Dari dalam negeri, besarnya kebutuhan dolar AS untuk pembayaran dividen dan utang jatuh tempo membuat nilai tukar rupiah terus melemah. Bahkan, rupiah sempat menyentuh level terendahnya di angka 12.000 per dolar AS. Imbasnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga turut tertekan, di tengah minimnya sentimen positif lanjutan.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks masih memasuki fase konsolidasi dan bergerak di area fibo 100%. Koreksi lanjutan semakin terbatas jika gagal breakout support fibo 100% di level 4.875.
Hari ini indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan kenaikan terbatas. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.877 dan resistance 4.902.
 
Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Rabu 18 Juni 2014 ditutup melemah 0,44% pada level 4887. Sektor industri dasar menyumbangkan pelemahan terbesar. Sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net buy Rp2,308 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah The Fed kembali mengulangi akan mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang dipertimbangkan setelah program pembelian obligasi berakhir. Seperti yang diperkirakan, The Fed mengurangi program pembelian obligasi sebesar USD10 miliar perbulan menjadi USD35 miliar perbulan. The Fed diperkirakan akan mengakhiri program pembelian obligasi pada akhir tahun ini, setelah kembali mengulangi akan mengurangi langkah pembelian obligasi secara bertahap. Janet Yellenmenyatakan bahwa aktivitas ekonomi membaik pada triwulan ini dan akan berlanjut tumbuh moderat kemudian. The Fed memprediksi suku bunganya akan berada pada level 1,13% pada akhir tahun 2015 dan menjadi 2,5% pada akhir tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi AS jangka panjang diperkirakan sekitar 2,1%-2,3%, lebih rendah dari prediksi sebelumnya yang sebesar 2,2%-2,3%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG bergerak pada kisaran level 4863 - 4940. Rekomendasi: BMRI, BBRI, SSMS, BBCA, SILO, BBTN, MPPA.(detik.com)

Trust Securities: Waspada Aksi Jual Investor

Jakarta -Melemahnya Rupiah yang sempat menyentuh level Rp12 ribuan membuat pelaku pasar khawatir, terutama jika ada di antara mereka yang menanggapi negatif dan menghubungkannya dengan perkiraan semakin membesarnya defisit neraca perdagangan Indonesia. Sentimen negatif inilah yang membuat IHSG sulit bertahan di zona hijau. Bahkan adanya crossing saham KPIG yang meningkatnya nett buy asing dan kenaikan saham-saham perkebunan seiring menguatnya harga kontrak CPO juga belum mampu mengangkat IHSG. Sama seperti sebelumnya, dari awal perdagangan hingga penutupan, laju IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zone merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4906,67 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4881,95 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan berakhir di level 4887,86. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (19/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4875-4879 dan resisten 4890-4910. Bearish separating lines di bawah middle bollinger band (MBB ). MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William's %R gagal berbalik naik. IHSG bertahan di kisaran target support (4875-4889). Meski turun tipis namun, pergerakan ini dapat memicu pelemahan lanjutan jika pelaku pasar kembali berbalik melancarkan aksi jualnya. Kekhawatiran berlebihan tentu akan membuat IHSG sulit untuk bangkit.(detik.com)

KURS RUPIAH (19/6/2014): Dibuka Menguat 0,8% ke Rp11.900/US$

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak menguat pagi ini, Kamis (19/6/2014).
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, saat dibuka rupiah per dolar AS bertengger di level Rp11.900 atau menguat 0,8%. Kemarin, Rabu (18/6/2014), rupiah ditutup di level Rp11.997 (melemah 0,87%).
Selanjutnya, pada hari ini, pukul 08.16 WIB, rupiah masih bertengger di level Rp11.900/US$, yakni berada di Rp11.912 per dolar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp11.899—Rp11.912 per dolar AS.

KRISIS IRAK: Serangan ISIL akan Menyebar ke Negara Tetangga

Bisnis.com, JAKARTA—Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengingatkan bahwa serangan oleh kelompok pemberontak yang dihadapi negaranya bisa menyebar ke negara tetangga, sedangkan AS tengah mempertimbangkan tindakan untuk mencegahnya.
"Mereka akan melarikan diri ke negara lain dan akan mengobarkan perang sektarian," ujar Maliki sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (19/6/2014). Namun demikian, Maliki tidak menyebutkan negara mana saja yang bisa terkena dampak serangan itu.
Pemerintahannya, yang didominasi oleh kelompok Syiah, menuding Arab Saudi ikut berperan memberikan dukungan moral dan materi kepada kelompok Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL). Maklum, arab Saudi merupakan negara dengan kekuatan kelompok Sunni terbesar.
Pekan lalu kelompok bersenjata itu menguasai kota Mosul dan selanjutnya menguasai sejumlah kota lainnya. Bahkan dikhawatirkan kelompok tersebut bukan tidak mungkin bisa menguasai Baghdad.
Konflik dengan kelompok militan Sunni telah memperlemah kekuasaan Maliki di negaranya. Irak tercatat sebagai produsen minyak mentah kedua terbesar dalam keanggotaan negara pengekpor minyak ( OPEC).
Kelompok itu dikhawatirkan akan memancing keterlibatan AS dan Iran jika ISIL terus bergerak ke wilayah perbatasan dengan negara lain.

The Fed Pangkas Pertumbuhan AS, Emas Menguat

INIILAHCOM, New York - Harga emas di Bursa COMEX Rabu (19/6 WIB) ditutup menguat. Penguatan ini dipicu pernyataan The Fed yang merevisi proyeksi pertumbuhan perekonomian AS pada periode 2014.
Emas spot kemarin ditutup pada menguat signifikan hingga 0,55% menjadi US$1,277.3/troy ounce. Dibandingkan penutupan sebelumnya, angka ini naik US$7,3/troy ounce. Sedangkan untuk emas penyerahan Agustus naik tipis 0,06% ke level US$1.272,7/troy ounce atau menguat $0,7/troy ounce.
pernyataan The Fed sehari sebelumnya berhasil mengangkat harga emas yang dalama beberapa hari terakhir cenderung melemah. Emas memang sempat naik cukup signifikan akibat konflik Irak serta indikasi pelemahan perekonomian AS pada akhir pekan lalu. Namun sejak beberapa hari terakhir, emas mulai jenuh.
Revisi proyeksi pertumbuhan AS untuk periode 2014 dari 2,9% menjadi 2,1% hingga 2,3% mengisyaratkan perekonomian AS yang berada di bawah ekspektasi.
Selain itu, The Fed juga menurunkan pembelian obligasi di level US$35 miliar menjadi US$10 miliar. Imbas dari adanya pertumbuhan perekonomian AS yang berada di bawah ekspektasi, minat terhadap aset safe haven kembali menguat.
Analis memperkirakan hari ini emas berpotensi melanjutkan penguatan. Hal ini disebabkan adanya sentimen kuat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi AS yang dapat mendorong minat investasi safe haven.
Hari ini emas penyerahan Agustus akan bergerak pada rentang US$1.260-US$1.285,5. Sedangkan emas di pasar spot diperkirakan berada di kisaran US$1.262-US$1.286.

Indo Premier: IHSG Naik Terbatas, Jual 2 Saham Ini

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 4.865 – 4.935.
Analis Riset PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi memprediksi indeks akan bergerak mixed cenderung menguat pada perdagangan hari ini.
"Indeks kembali turun dan masih tes garis MA50 di dalam fase minor sideways. Stochastic mulai masuk area oversold sementara RSI dan MACD masih negatif," paparnya dalam riset Kamis (19/6/2014).
 
Adapun sejumlah saham yang patut untuk dicermati hari ini a.l:
 
BBTN (1.065)
Rekomendasi: Spec BUY
Harga rebound dengan volume setelah sebelumnya test support fibo 23,6% serta tutup di atas MA20. Stochastic dan RSI goldencross sementara MACD positif.
Jika bertahan diatas 1.055 maka akan menguji test resist 1.095 kemudian 1.145. Stoploss jika break & close dibawah support 1.020.
 
INTP (24.200)
Rekomendasi: Spec SELL
Harga turun sehingga break support 24.225 diikuti oleh volume. Meskipun MACD masih positif, namun stochastic overbought sehingga rawan profit taking.
Target penurunan harga 23.550 kemudian 23.250 sedangkan resist terdekat 24.450.
 
SMGR (15.200)
Rekomendasi: Spec SELL
Harga turun sehingga break support EMA50. Meskipun MACD masih positif, namun stochastic overbought sehingga rawan profit taking.
Target penurunan harga 15.000 kemudian 14.725 sedangkan resist terdekat 15.275.

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Menguat

Jakarta -Positifnya Dow Jones serta beberapa bursa regional dapat memberi sentimen positif. IHSG terkoreksi dengan kembali ditutup di sekitar level support-nya dan belum adanya minat jual asing kemarin yang dapat menghambat potensi negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat pada hari ini.
 
BNII – Rencana emisi obligasi
PT Bank Internasional Indonesia (BNII) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 4 Triliun yang terdiri dari obligasi syariah (sukuk) senilai Rp 1 Triliun dan obligasi konvensional senilai Rp 3 Triliun. Untuk tahap pertama akan diterbikan sukuk dengan tenor 3 tahun senilai Rp 300 Miliar dan obligasi konvensional dengan tenor 7 tahun senilai Rp 1.5 Triliun. Pefindo dan Fitch memberi peringkat AAA terhadap rencana emisi obligasi BNII. Masa penawaran awal berlangsung 19-25 Juni. BNII diperkirakan mendapat pernyataan efektif pada 30 Juni 2014. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk penyaluran kredit.
 
BUMI – RUPO hari Jumat
PT Bumi Resources (BUMI) berencana meminta persetujuan RUPO pada 20 Juni terkait rencana restrukturisasi obligasi konversi senilai US$ 375 Juta. Obligasi tersebut membayar kupon sebesar 9.25% dan akan jatuh tempo pada 5 Agustus 2014. BUMI mengajukan rencana perpanjangan tenor 7 tahun sehingga jatuh tempo menjadi Juli 2021. BUMI juga meminta RUPO menurunkan kupon obligasi dari 9.25% menjadi 7%, serta menurunkan harga konversi dari Rp 3,366.9 per lembar menjadi Rp 750 per lembar. Sebelumnya, para pemegang obligasi diberi waktu hingga 18 Juni pukul 12 siang (waktu Singapura) untuk menyetujui amandemen obligasi konversi. Hasil amandemen tersebut akan dibawa dalam RUPO 20 Juni. Untuk mendapat persetujuan RUPO, BUMI harus mendapat persetujuan dari 75% pemegang obligasi. Sebelumnya manajemen BUMI telah memperingatkan potensi default karena tidak sanggup membayar utang obligasi konversi pada Agustus 2014. BUMI mengalami kesulitan likuidasi akibat rendahnya harga jual batubara.
 
DILD – Rencana akuisisi lahan
PT Intiland Development (DILD) berencana mengakuisisi lahan baru seluas 500 Ha di Jawa Timur. Akuisisi lahan tersebut untuk memperluas kawasan industri yang dimiliki perusahaan. Sebelumnya, DILD telah mengakuisisi lahan seluas 200 Ha di Jawa Timur. Sehingga, DILD masih mengincar 300 Ha lagi. Untuk itu, manajemen DILD telah mengalokasikan dana Rp 540 Miliar yang merupakan bagian alokasi belanja modal yang mencapai Rp 1.8 Triliun pada tahun ini. Nantinya, akuisisi lahan tersebut akan dikembangkan fasilitas properti berupa mix used development meliputi perumahan, perkantoran dan industri.
 
INVS – Rencana akuisisi
PT Inovisi Infracom (INVS) akan mengakuisisi dua perusahaan tambang batubara dan satu perusahaan jasa minyak dan gas (migas) dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Aksi tersebut membtuthkan dana US$ 100-150 Juta. Dana akuisisi sebagian menggunakan dana belanja modal dari kas internal dan serta pinjaman bank. Perusahaan tambang batubara yang menjadi target INVS memiliki cadangan batubara hingga 100 juta ton dengan nilai kalori 5,500 Kcal/Kg. Sementara perusahaan jasa migas yang akan diakuisisi oleh INVS sudah memiliki kontrak jangka panjang senilai US$ 80 Juta.(detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Fluktuatif

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu 18 Juni 2014 ditutup melemah 0,44% pada level 4887. Sektor industri dasar menyumbangkan pelemahan terbesar. Sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net buy Rp2,308 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah The Fed kembali mengulangi akan mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang dipertimbangkan setelah program pembelian obligasi berakhir. Seperti yang diperkirakan, The Fed mengurangi program pembelian obligasi sebesar USD10 miliar perbulan menjadi USD35 miliar perbulan. The Fed diperkirakan akan mengakhiri program pembelian obligasi pada akhir tahun ini, setelah kembali mengulangi akan mengurangi langkah pembelian obligasi secara bertahap. Janet Yellenmenyatakan bahwa aktivitas ekonomi membaik pada triwulan ini dan akan berlanjut tumbuh moderat kemudian. The Fed memprediksi suku bunganya akan berada pada level 1,13% pada akhir tahun 2015 dan menjadi 2,5% pada akhir tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi AS jangka panjang diperkirakan sekitar 2,1%-2,3%, lebih rendah dari prediksi sebelumnya yang sebesar 2,2%-2,3%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG bergerak pada kisaran level 4863 - 4940. Rekomendasi: BMRI, BBRI, SSMS, BBCA, SILO, BBTN, MPPA.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: Indeks Bisa Menguat Terbatas

Jakarta -Pasar saham AS membukukan rally kenaikan, seiring keyakinan The Fed akan pemulihan ekonomi Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,58% dan indeks S&P500 sebesar +0,77%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham Asia dibuka menguat. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,21% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,25%. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terapresiasi.
Harga minyak mentah WTI naik +0,29% ke posisi US$105,90 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,43% ke level US$1.278,20 per troy ounce.
Dari dalam negeri, besarnya kebutuhan dolar AS untuk pembayaran dividen dan utang jatuh tempo membuat nilai tukar rupiah terus melemah. Bahkan, rupiah sempat menyentuh level terendahnya di angka 12.000 per dolar AS. Imbasnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga turut tertekan, di tengah minimnya sentimen positif lanjutan.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Indeks masih memasuki fase konsolidasi dan bergerak di area fibo 100%. Koreksi lanjutan semakin terbatas jika gagal breakout support fibo 100% di level 4.875.
Hari ini indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan kenaikan terbatas. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.877 dan resistance 4.902.(detik.com)

SGRO Bagi Dividen Rp15 per Saham, Ini Berita Aksi Korporasi Sorotan Investor (18/6)

Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Kamis (19/6/2014).
 
Untuk informasi lengkapnya, berikut kumpulan berita bursa yang banyak dibaca investor hari ini:
 
TRST Menganggarkan Capex Rp33 Miliar
TRST menganggarkan dana belanja modal (capex) tahun ini sebesar Rp33 miliar. Dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan pabrik lini VI dan juga untuk pembelian mesin produksi. (IQPlus)
 
SGRO Bagi Dividen Rp15 per Saham
SGRO telah mendapat persetujuan untuk membagikan dividen dengan total Rp28 miliar atau setara Rp15 per saham. (IQPlus)
 
WINS Beli Saham Fast Offshore Senilai US$2,29 Juta
WINS telah membeli saham PT Fast Offshore sebesar US$2,29 juta, dimana transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi karena saham perusahaan itu dibeli dari Sugiman Layanto yang juga direktur utama perseroan. (IQPlus)
 
LPCK Menggarap Superblok Rp150 Triliun
LPCK akan menggarap proyek skala kota Orange County pada November 2014. Orange County seluas total 320 hektar tersebut merupakan superblok dengan estimasi nilai proyek sekitar Rp 150 triliun. (Kontan.co.id)
 
SMGR Resmi Miliki Anak Usaha Bidang IT
SMGR telah meresmikan anak usaha baru di bidang IT dengan nama PT Sinergi Informatika Semen Indonesia. (IQPlus)
 
CLPI Akan Bagi Dividen US$0,0018 per Lembar
CLPI akan membagikan dividen tahun 2013 sebesar US$573,450 atau US$0,0018 per lembar.Cum dividen untuk perdagangan pada pasar tunia tanggal 22 Juni 2014,dan pelaksanaan pembayaran dividen pada 12 Agustus 2014. (Inilah.com)
 
DILD Akan Akuisisi Lahan 500 ha untuk Industri
DILD akan mengaukisisi lahan baru seluas 500 ha di Jawa Timur, yang bertujuan untuk memperluas kawasan industry milik perseroan. Adapun belanja modal perusahaan tahun ini yang dialokasikan sebesar Rp1,8 triliun. (Kontan.co.id)

The Fed Mungkin Naikkan Suku Bunga Lebih Cepat

INILAHCOM, Washington -Federal Reserve Rabu (19/6 WIB) menyatakan kenaikan suku bunga jangka pendek mungkin bisa terjadi sedikit lebih cepat pada tahun 2015 dan 2016. Fed juga kembali mengurangi program pembelianobligasi.
Dalam pernyataannya, The Fed memperkirakan tingkat suku bunga akan menyentuh 1,25% pada akhir 2015. Angka ini naik daripada proyeksi sebelumnya yang sebesar 1%. Proyeksi itu tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi AS yang diprediksi masih akan berkembang cepat dalam 2 tahun ke depan.
Perekonomian diprediksi akan tumbuh pada kisaran 3%-3.2% pada tahun 2015 dan 2,5%-3% pada tahun 2016. Sedangkan untuk tahun 2014, The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ke kisaran 2,1%-2,3% dari sebelumnya 2,8%-3%. Penurunan proyeksi itu karena mereka mulai mempertimbangkan dampak dari musim dingin yang buruk pada kuartal pertama.
Bank Sentral Amerika itu juga meramalkan tingkatpengangguran akan turun sedikit lebih cepat ke level 6% pada akhir 2014.