korea by dewanti

Friday, October 18, 2013

Aksi Beli Jelang Penutupan Dorong IHSG Naik 27 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sebelum akhirnya naik 27 poin berkat aksi beli pada perdagangan pra penutupan. Sembilan indeks sektoral berhasil menguat.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 10.905 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.330 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 8,630 poin (0,19%) ke level 4.528,094. Sempat stagnan sebelum investor mulai melakukan aksi beli yang mendorong indeks ke zona hijau secara perlahan.
Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar, namun setidaknya masih berada di jalur hijau. Perlahan tapi pasti indeks sempat naik hingga posisi tertingginya di 4.532,619.
Sayangnya aksi ambil untung memaksa indeks lengser dari posisi atas langsung ke bawah di teritori negatif. Aksi ambil untung yang memaksa indeks melemah.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 5,796 poin (0,13%) ke level 4.513,134, sempat naik-turun antara positif dan negatif sebelum akhirnya beristirahat. Aksi ambil untung membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Memasuki perdagangan sesi sore, pergerakan IHSG tidak banyak berubah, masih saja dalam rentang yang tipis. Sampai akhirnya aksi beli marak terjadi pada perdagangan pra penutupan.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (18/10/2013), IHSG ditutup menguat 27,641 poin (0,61%) ke level 4.546,571. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 5,792 poin (0,76%) ke level 767,708.
Indeks sektor agrikultur terjebak di zona merah sementara sembilan sektor lainnya sudah bisa menguat. Penguatan tertinggi diraih oleh indeks sektor industri dasar.
Enam sektor melemah, sedangkan hanya empat sektor yang mampu menguat. Indeks pun bergerak fluktuatif sebelum akhirnya beristirahat di zona merah.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 140.684 kali pada volume 5,968 miliar lembar saham senilai Rp 5,337 triliun. Sebanyak 134 saham naik, sisanya 98 saham turun, dan 115 saham stagnan.
Bursa-bursa Asia menutup perdagangan akhir pekan dengan mixed cenderung menguat. Pelaku pasar Asia berani berburu saham setelah mendapat sentimen positif dari bursa AS pagi tadi.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 5,24 poin (0,24%) ke level 2.193,78. 
  • Indeks Hang Seng melonjak 245,22 poin (1,06%) ke level 23.340,10.
  • Indeks Nikkei 225 turun 24,97 poin (0,17%) ke level 14.561,54. 
  • Indeks Straits Times bertambah 6,43 poin (0,20%) ke level 3.193,05. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 700 ke Rp 19.950, Warran Inovisi (INVS-W) naik Rp 500 ke Rp 800, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 450 ke Rp 14.700, dan BTPN (BTPN) naik Rp 250 ke Rp 4.250.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Siloam (SILO) turun Rp 200 ke Rp 10.300, Inti Bangun (IBST) turun Rp 200 ke Rp 6.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 20.750, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 150 ke Rp 11.000. (detik.com)

Laba Bersih BNI Tumbuh 30% Jadi Rp 6,5 Triliun di 9 Bulan Pertama

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp 6,54 triliun per September 2013 atau naik 29,8% dari periode yang sama tahun 2012 lalu.
Laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan bunga bersih yang melonjak hingga 23,4% dari Rp 11,20 triliun di September 2012 menjadi Rp 13,82 triliun di September 2013.
Penyumbang lainnya adalah pendapatan non-bunga (non interest income) yang tumbuh 24,2% dari Rp 5,75 triliun di kuartal III 2012 menjadi Rp 7,15 triliun pada kuartal III 2013.
Dari kedua sumber pendapatan itu, secara keseluruhan pendapatan operasional BNI tumbuh 23,7% dari Rp 16,96 triliun pada kuartal III 2012 menjadi Rp 20,97 triliun pada kuartal III 2013.
"Laba bersih itu tercapai karena ekspansi kredit yang terus tumbuh, dan pengelolaan aset yang semakin prudent serta efisien, sehingga pendapatan operasional naik secara signifikan," kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Jumat (18/10/2013).
Menurut Gatot, dengan pertumbuhan laba tersebut, BNI mampu meningkatkan rasio return on asset (ROA) dari 2,8% pada kuartal III 2012 menjadi 3,3% pada kuartal III 2013. Begitu pula dengan return on equity (ROE) yang juga menguat dari 19,7% pada kuartal III 2012 menjadi 21,8% pada kuartal III 2013.
BNI juga mampu membukukan peningkatan Net Interest Margin (NIM) dari 5,8% pada kuartal III 2012 menjadi 6,1% pada kuartal III 2013. Di samping itu, BNI juga berhasil menurunkan Cost to Income Ratio (CIR) dari 47,1% pada kuartal III 2012 menjadi 44,0% pada kuartal III 2013 dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dari 72,0% pada kuartal III 2012 menjadi 66,8% pada kuartal III 2013. CIR dan BOPO yang semakin baik tersebut juga menjadi faktor penyumbang terbentuknya laba bersih BNI yang tumbuh 29,8% tersebut. (detik.com)

Bursa Eropa Naik di Awal Sesi

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa menguat pada awal perdagangan Jumat (18/10/2013). Penguatan seiring bursa Asia yang mendapat dukungan dari data PDB China.
Indeks FTSE di London menguat 0,4% ke 6.602,3. Indeks DAX di Jerman naik 0,2% ke 8.835,16 dan indeks CAC di Paris naik 0,4% ke 4,259,11 serta indeks IBEX naik 0,5% ke 9.970,40.
PDB China untuk kuartal ketiga tahun 2013 ini naik 7,8 persen dari 7,5 persen di kuarta kedua. Sementara produksi manufaktur bulan September naik 10,2% dari tahun sebelumnya. Data ini sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Data China terus mengalami perbaikan seperti tentang sektor manufaktur dan kinerja ekspor. Saat ini mereka melakukan diversifikasi ekonomi.
Indeks Hang Seng naik 1,1 persen, indeks Shanghai hanya naik 0,6%. Namun indeks Nikkei melemah 0,1% dan indeks Kospi lebih tinggi 0,3%. Demikian juga dengan indeks ASX naik 0,7%. Demikian mengutip marketwatch.com.
Sementara indeks Dow Jones pada perdagangan Kamis (17/10/2013) melemah tipis 0,01%. Namun indeks S&P naik 0,7% ke 1.733,15 melebihi level penutupan 19 September di level 1.729,86. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,6% ke 3.863,15.
Padahal beberapa komponen Dow Jones naik seperti saham American Express Co memimpin kenaikan hinga 5,12%. Saham Verizon naik 3,5% setelah meraih kenaikan pendapatan tajam pada kuartal ketiga tahun ini. Namun saham IBM melemah 6,4% dan saham Goldman Sachs turun 2,4% setelah kinerjanya di bawah ekspektasi pasar.

Batas Utang AS Disepakati, Harga Minyak WTI Turun 1,3%

Bisnis.com, MELBOURNE - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menghadapi penurunan mingguan dan ditransaksikan pada kisaran US$100 per barel.
Sepanjang pekan ini, WTI tercatat turun 1,3% di tengah kesepakatan sementara soal kenaikan batas atas hutang Amerika Serikat (debt ceiling).
Sebelumnya, WTI sempat naik karena pertumbuhan ekonomi China yang meningkat untuk pertama kalinya dalam 3 kuartal terakhir. Hal ini membawa sinyal kenaikan permintaan dari negara konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.
WTI untuk pengiriman November tercatat di posisi US$100,68 per barel pada perdagangan elektronik di New York Merantile Exchange sore ini, Jumat (18/10/2013) jam 14:59 WIB.
Adapun, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember naik 0,14% ke posisi US$109,26 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London. Kemarin, selisih harga penutupan antara Brent dan WTI adalah US$8,24.

Dolar Masih Setia di Rp 11.000, Bisakah Kembali di Bawah Rp 10.000?

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih nangkring di kisaran Rp 11.000/US$. Nilai tersebut dianggap sebagai keseimbangan baru di tengah gejolak ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Tapi apakah dolar dapat kembali di bawah Rp 10.000?
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan fokus yang dilakukan adalah bagaimana nilai tukar rupiah dapat stabil. Kestabilan adalah seperti kondisi saat ini yang sesuai dengan fundamental ekonomi. Artinya kestabilan bukan berarti pada angka Rp 10.000/US$ dan Rp 11.000/US$.
"Pada saat sekarang ini pasar valas sudah jauh lebih baik, nilai tukarnya sudah mencerminkan fundamental ekonomi dan mencerminkan fair value dari nilai rupiah sehingga penawaran dan permintaan valas pun menjadi lebih efisien," kata Agus saat ditemui di Gedung Djuanda I, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
BI akan terus melakukan upaya untuk meyakinkan pasar keuangan. Termasuk dengan berkomunikasi secara intensif dengan investor dan perbankan.
"Salah satu prioritas yang saya lakukan di BI adalah meyakinkan pasar valuta asing kita itu lebih dalam dan lebih aktif. Oleh karena itu upaya untuk memperkuat struktur instrumen dan kapasitas serta berkomunikasi dengan perbankan dan investors kita lakukan," paparnya.
Pantauan untuk rupiah akan dilakukan setiap minggu, bulan hingga tahunan. Agus siap menjaga kestabilan rupiah hingga waktu mendatang. Terutama dalam perbaikan defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD).
"Secara umum, BI akan membuat kondisi nilai tukar rupiah Indonesia saat ini dan ke depan senantiasa convergent," ujarnya. (detik.com)

Bursa Asia Raih Berkah Data China

INILAH.COM, Shanghai - Bursa saham Asia sebagian besar menguat pada perdagangan Jumat (18/10/2013). Data PDB China kuartal ketiga masih menjadi tumpuan investor.
Indeks Hang Seng naik 1,1 persen, indeks Shanghai hanya naik 0,6%. Namun indeks Nikkei melemah 0,1% dan indeks Kospi lebih tinggi 0,3%. Demikian juga dengan indeks ASX naik 0,7%. Demikian mengutip marketwatch.com.
PDB China untuk kuartal ketiga tahun 2013 ini naik 7,8 persen dari 7,5 persen di kuarta kedua. Sementara produksi manufaktur bulan September naik 10,2% dari tahun sebelumnya. Data ini sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Data China terus mengalami perbaikan seperti tentang sektor manufaktur dan kinerja ekspor. Saat ini mereka melakukan diversifikasi ekonomi.
Pertumbuhan PDB China sementara mendapat dukungan dari belanja pemerintah. Namun analis meragukan kelanjutan dukungan tersebut untuk tahun 2014 mendatang.
"Namun kami tetap berpandangan pertumbuhan China yang berkelanjutan, walaupun pada tingkat yang lebih rendah. Kami menargetkan pertumbuhan DPB tahun 2013 ini 7,6 persen," tulis TD Securities dalam catatannya.

LPS Kembali Jual Eks Bank Century, Harga Bisa Kurang Dari Rp 6,7 Triliun

Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selaku pemegang saham PT Bank Mutiara Tbk (eks Bank Century) kembali melakukan proses penjualan saham bank dengan nilai bailout Rp 6,7 triliun tersebut. Proses penjualan saham tersebut dilakukan mulai bulan depan.
"Bank Mutiara ditunggu ya. Kita masuk di fase divestasi tahun keenam yang syaratnya berbeda untuk mencapai harga optimal sebelumnya 5 tahun pertama itu," kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Heru Budiargo di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Dijelaskan Heru, penjualan Bank Mutiara sesuai UU LPS harus sesuai harga bailout di 5 tahun pertama yakni Rp 6,7 triliun. Namun amat disayangkan karena peminat Bank Mutiara selama 5 tahun tersebut tidak ada yang memenuhi kriteria LPS. Sehingga LPS harus menjual di tahun keenam.
"Sekarang tahun keenam mulai November 2013 sampai November 2014 nanti," kata Heru.
Sebelumnya, Mirza Adityaswara saat menjabat sebagai Kepala Eksekutif LPS mengakui Bank Mutiara bisa di lepas di bawah harga penyelamatan. LPS beranggapan selisih antara penjualan kepada investor dan dana penyelamatan dinilai sebagai biaya penyelamatan ekonomi Indonesia saat krisis.
"UU LPS mengatakan LPS boleh jual harga pasar. Ada rugi bagi LPS, itu LPS menilai sebagai biaya penyelamatan ekonomi," tegasnya. (detik.com)

BTPN Raih Kenaikan Laba 24% Jadi Rp1,8 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Tabungan dan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) meraih kenaikan laba bersih 24% menjadi Rp1,8 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp1,4 triliun di periode yang sama tahun 2012.
Pada periode tersebut, perseroan mencatat penyaluran kredit naik 22 persen menjadi Rp45,3 triliun dari Rp37,08 triliun. Untuk Rasio kredit bermasalah atau NPL net sebesar 0,37 persen dari 0,39% per September 2012. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (18/10/2013).
Untuk pertumbuhan aset, BTPN mengalami kenaikan 17 persen dari Rp56,5 triliuyn menjadi Rp66,2 triliun. Sementara rasio kecukupan modal atau CAR naik 23 persen dari CAR per September 2012 sebesar Rp21,6 persen.

Data China Topang Penguatan Bursa Asia

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Jumat (18/10/2013). Investor merasa lega setelah data ekonomi dari China sebagian besar sesuai dengan ekspektasi pasar.
Indeks Nikkei dan indeks Shanghai tercatat cukup fultuatif. Sementara indeks ASX di Sydney menuju rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Selain itu penguatan perlahan terjadi pada indeks Kospi di Seoul.
PDB China untuk kuartal ketiga tahun 2013 ini naik 7,8 persen dari 7,5 persen di kuarta kedua. Sementara produksi manufaktur bulan September naik 10,2% dari tahun sebelumnya. Data ini sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Indeks Nikkei turun 0,06%, indeks Shanghai turun 0,09%. Indeks Kospi naik 0,2%, indeks ASX naik 0,6% ke 5.318,40, indeks Hang Seng naik 0,6%, indeks Malaysia naik 0,07%.
"Pasar nampaknya menunda kesimpulan China akan mengalami perlambatan ekonomi ke depan. Kami benar-benar tidak melihatnya. Kita memiliki data pertumbuhan global yang membaik," kata Steve Goldman dari Kapstream Capital seperti mengutip cnbc.com.
Data China terus mengalami perbaikan seperti tentang sektor manufaktur dan kinerja ekspor. Saat ini mereka melakukan diversifikasi ekonomi.

Tujuh Saham Bisa Dimainkan

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, laju IHSG diprediksi menguat terbatas seiring respons positif atas penguatan di Wall Street dan positifnya rilis PDB China. Tujuh saham bisa dimainkan.
Pada sesi pertama perdagangan Jumat (18/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 5,80 poin (0,13%) ke posisi 4.513,134. Level terendah 4.501,154 dan tertinggi 4.532,619.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, tadi malam pasar merespons positif kesepakatan Kongres AS baik soal pagu utang maupun terhindarnya AS dari shutdown. "Akibatntya, Wall Street kembali melanjutkan penguatannya di tengah rilis laba sejumlah emiten kuartal III-2013 yang di bawah eskpektasi seperti IBM dan Goldman Sachs," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Indeks S&P kembali mencatatkan level tertinggi baru di 1.733,15 atau menguat 0,67%. Sedangkan Nasdaq menguat 0,62% di 3863,15. Namun indeks DJIA ditutup melemah tipis 0,01% di 15.371,65 yang dipicu koreksi saham IBM dan Goldman Sachs menyusul pencapaian pendapatan emiten tersebut yang di bawah ekspektasi pasar.
Lebih jauh dia memperkirakan, pada perdagangan Jumat ini, penguatan IHSG masih berpeluang terjadi namun terbatas. "Sebab, indeks rawan aksi ambil untung pemodal," timpal dia.
Pelaku pasar, kata dia, juga seharusnya merespons positif rilis data pertumbuhan ekonomi China yang tumbuh 7,8% sesuai ekspektasi pada kuartal III-2013. Angka tersebut di atas pertumbuhan kuartal sebelumnya 7,5%. "IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4.490 dan resisten di 4.550," papar David.
Secara terpisah, Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG hari ini akan memasuki hari ketiga dalam percobaan penembusan resistance 4.550. "Selama pemodal asing tidak berhenti melakukan profit taking, IHSG sepertinya masih cenderug bergerak flat naik pada kisaran sempit 4.480-4.550," tuturnya.
Penembusan atas support atau resistance tersebut akan menentukan dari arah tren IHSG untuk jangka pendek. Tadi pagi, China mengumumkan angka pertumbuhan GDP kuartal ketiganya. "Ini membuat pelaku pasar terlihat sudah mulai melakukan positioning pada saham-saham pertambangan batubara, sejak perdagangan kemarin. Saham-saham tersebut diperkirakan bakal bergerak naik karena pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China mampu melewati ekspektasi pasar sebesar 7,8%," papar dia.
Kembali David Sumual menjelaskan, support pertama IHSG di 4.490 dan support kedua 4.470. Di sisi lain, resistance pertama di 4.550 dan resistance kedua di 4.580.
 
David menyodorkan tujuh saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
  1. Saham PT Gudang Garam (GGRM) dalam kisaran Rp33.150-34.300, trading buy, stop loss di Rp33.000;
  2. Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.475-2.725, trading buy, stop loss Rp2.450;
  3. Saham PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp980-1.070, sell on strength, stop loss di Rp950;
  4. Saham PT Holcim Indonesia (SMCB) dalam kisaran Rp2.625-2.800, sell on strength, stop loss di Rp2.600;
  5. Saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dalam kisaran Rp6.850-7.400, trading buy, stop loss di Rp6.800;
  6. Saham PT Ciputra Surya (CTRS) dalam kisaran Rp840-910, trading buy, stop loss di Rp830; dan
  7. Saham PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dalam kisaran Rp3.775-3.950, trading buy, stop loss di Rp3.650.

Saham BUMI, BRMS dan ELTY Aktif Lagi

INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut penghentian sementara saham BUMI, BRMS dan saham ELTY di seluruh pasar per sesi I hari ini.
Untuk saham PT Bakrieland Devepopment Tbk (ELTY), BEI beralasan dengan telah disampaikannya keterbukaan informasi atas penolakan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) perseroan oleh Pengadilan Niaga berserta langkah yang akan ditempuh perseroan. Demikian mengutip keterangan resmi BEI, Jumat (18/10/2013).
Sedangkan untuk saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) setelah BEI menerima penjelasan perseroan soal skema konversi utang menjadi saham dengan CIC. BUMI telah mengirim surat tersebut pada 16 Oktober 2013 lalu.
Demikian juga terhadap saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menjadi satu keterangan dengan PT Bumi Resources pada 16 Oktober 2013 lalu.

IHSG Fluktuatif, Istirahat di Zona Merah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat naik-turun antara positif dan negatif sebelum akhirnya beristirahat setelah menipis 5 poin. Aksi ambil untung membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 8,630 poin (0,19%) ke level 4.528,094. Sempat stagnan sebelum investor mulai lakukan aksi beli yang mendorong indeks ke zona hijau secara perlahan.
Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar, namun setidaknya masih berada di jalur hijau. Perlahan tapi pasti indeks sempat naik hingga posisi tertingginya di 4.532,619.
Sayangnya aksi ambil untung memaksa indeks lengser dari posisi atas langsung ke bawah di teritori negatif. Aksi ambil untung yang memaksa indeks melemah.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (18/10/2013), IHSG menipis 5,796 poin (0,13%) ke level 4.513,134. Sementara Indeks LQ45 berkurang 2,191 poin (0,29%) ke level 759,725.
Enam sektor melemah, sedangkan hanya empat sektor yang mampu menguat. Indeks pun bergerak fluktuatif sebelum akhirnya beristirahat di zona merah.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 72.817 kali pada volume 2,424 miliar lembar saham senilai Rp 2,163 triliun. Sebanyak 101 saham naik, sisanya 91 saham turun, dan 117 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed hingga siang hari ini namun dengan kecenderungan menguat. Hanya bursa Jepang dan Indonesia yang masih melemah.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 9,49 poin (0,43%) ke level 2.198,03. 
  • Indeks Hang Seng menguat 148,58 poin (0,64%) ke level 23.243,46. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 27,53 poin (0,19%) ke level 14.558,98. 
  • Indeks Straits Times bertambah 5,65 poin (0,18%) ke level 3.192,27. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Merck (MERK) naik Rp 2.000 ke Rp 177.000, Warran Inovisi (INVS-W) naik Rp 500 ke Rp 800, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 350 ke Rp 34.300, dan Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 19.550.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indofood CBP (ICBP) turun Rp 250 ke Rp 10.900, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 150 ke Rp 13.750, PGN (PGAS) turun Rp 150 ke Rp 5.300, dan Matahari (LPPF) turun Rp 150 ke Rp 11.550. (detik.com)

Saham 2 Tambang Grup Bakrie Bisa Diperdagangkan Lagi

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi saham tambang Grup Bakrie, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Suspensi diberikan sejak Kamis 10 Oktober lalu.
"Bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek BUMI dan BRMS di seluruh pasar," kata Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre Toelle di situs resmi BEI, Jumat (18/10/2013).
Suspensi dicabut terhitung mulai perdagangan sesi I hari ini. Dengan demikian dua saham perusahaan tambang itu sudah bisa ditransaksikan di seluruh pasar.
Perdagangan dua saham itu sempat dihentikan karena keduanya terlibat dalam rencana aksi korporasi pembayaran utang senilai US$ 1,3 miliar (Rp 13 triliun) ke China Investment Corporation (CIC).
BEI merasa masih perlu ada informasi lebih lanjut terkait aksi korporasi tersebut sehingga bisa menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien maka dari itu perdagangan sahamnya dihentikan sementara.
Rabu kemarin manajemen BUMI memberikan penjelasan kepada BEI atas transaksi material tersebut. Akhirnya, Bursa mencabut suspensi yang sudah berjalan satu pekan itu. (detik.com)

Google Untung Rp 30 T dalam 3 Bulan, Sahamnya Tembus Rekor

New York - Saham Google menembus rekor tertingginya sepanjang masa di US$ 959,65 (Rp 9,5 juta) per lembar naik 8%. Lonjakan harga saham Google ini berkat untung US$ 3 miliar (Rp 30 triliun) di triwulan III-2013.
Perusahaan mesin pencari nomor satu di dunia itu sudah melaporkan kinerja yang melebihi ekspektasi pasar. Omzet tercatat naik 12% menjadi US$ 14,89 miliar (Rp 148,9 triliun).
"Ekspektasi pasar atas kinerja emiten sedikit ragu-ragu. Mereka (Google) berhasil membuat investor puas," kata Analis Needham & Co Kerry Rice dikutip Reuters, Jumat (18/10/2013).
Saingan sesama perusahaan yang bergerak di dunia daya, Facebook dan Yahoo, saat ini malah berada dalam tekanan menyusul makin maraknya pengguna yang mengakses internet melalui ponsel pintar dan komputer tablet, di mana biaya tarif iklannya jauh lebih murah.
Akibatnya biaya pemasangan iklan di perusahaan-perusahaan ini makin murah tak terkecuali di Google. Namun pemasukan Google terbantu oleh masih maraknya pemasang iklan, tercatat naik 26% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Itulah kuncinya, jumlah pemasang iklannya bisa menutupi turunnya tarif iklan," kata Analis JMP Securities Ronald Josey.
Sebanyak 40% pengakses YouTube, saat ini dilakukan melalui perangkat mobile. Tahun lalu, pengakses melalui perangkat mobil hanya 6% saja. Hal ini juga yang mendorong pemasukan raksasa internet tersebut. (detik.com)

Utang Pemerintah AS Rp 170.000 Triliun, Jepang Rp 115.000 Triliun

Jakarta - Sejumlah negara-negara maju saat ini tengah dililit utang yang jumlahnya menggunung. Utang pemerintah Indonesia yang lebih dari Rp 2.000 triliun tidak ada apa-apanya.
Lihat saja pemerintah Amerika Serikat (AS), pada akhir 2012 lalu jumlah utang negara adikuasa ini mencapai US$ 17 triliun atau sekitar Rp 17.000 triliun. Dalam 5 tahun lagi bahkan bisa menyentuh US$ 23 triliun atau sekitar Rp 230.000 triliun.
Bagaimana bila dibandingkan dengan utang di negara maju lainnya?
Paling dekat dengan AS adalah pemerintah Jepang, yang saat ini jumlah utangnya mencapai US$ 11,5 triliun atau sekitar Rp 115.000 triliun. Utang ini besar sekali.
AS dan Jepang tak sendirian, hampir semua negara-negara maju di dunia ini mempunyai utang lebih dari US$ 1 triliun. Data ini menurut International Monetary Fund (IMF) yang dilansir BBC, seperti dikutip, Jumat (18/10/2013).
Meski begitu, secara hitung-hitungan fiskal, utang bukanlah masalah bila pendapatan negara bisa membayarnya. Karena itu, seringkali negara melihat utangnya lewat perbandingan dengan pendapatan domestik bruto (PDB).
Bila dilihat secara perbandingan, yaitu utang dengan PDB, maka utang AS setara dengan jumlah PDB-nya saat ini atau 100%. Namun untuk Jepang, sudah melewati 200%. Selain Jepang, negara dengan persentase utang dibanding PDB yang di atas 100% adalah Italia. Meskipun jumlah nominal utangnya jauh di bawah AS dan Jepang.
Utang-utang ini diakumulasikan atau memiliki jangka jatuh tempo yang panjang. Namun jumlahnya terus meningkat tiap tahun, terutama pasca krisis 2008. Banyak negara yang harus mencari dana lewat utang untuk melakukan penyuntikan modal kepada perbankan yang tertimpa krisis, dan juga memberi stimulus kepada ekonominya.
Sebagai contoh, di 2007 rasio utang Inggris terhadap PDB hanya 44%, namun tahun 201 lalu naik jadi 88%. Ini memperlihatkan betapa besar pengaruh krisis global di 2008 silam.
China dan India sebagai sebuah kekuatan ekonomi baru juga punya utang untuk membiayai perekonomian negaranya. Meski sejumlah negara berniat mengurangi utangnya, IMF menyatakan, rasio-rasio utang sejumlah negara akan naik.
IMF mengestimasikan, hanya Australia dan China yang anggarannya akan surplus di 2018 dan tak perlu menambah utang lagi. (detik.com)

Semesta Indovest: Bursa Bergerak Mixed

Jakarta - Indeks Dow Jones ditutup flat setelah sempat tertekan pada awal sesi lebih dari 100 poin, Presiden the Fed Dallas, Richard Fisher mengatakan bahwa bank sentral tidak dapat memerangi pengangguran sampai Presiden Obama dan Kongres dan bekerja sama mengatasi masalah fiscal. Namun indeks pelahan rebound dan ditutup flat minus 2,18 poin di level 15.371,65 poin. S&P 500 naik 0,67%, dan Nasdaq naik 0,62%. Sebelumnya Kongres telah menyetujui pembiayaan ke pemerintah sampai 15 Januari dan perpanjangan wewenang meminjam pemerintah sampai 7 Februari. Saham telekomunikasi dan material memimpin positifnya indeks.
Bursa eropa ditutup mixed merespon dingin kesepakatan kenaikan batas anggaran AS akibat sudah sesuai dengan perkiraan investor. Indeks FTSE naik 0,07%, CAC turun 0,10%, DAX turun 0,38%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah akibat kondisi IHSG yang sudah overbought, namun investor dapat trading saham-saham pilihan antara lain ERAA, SSIA, BKSL, CTRA, ADRO.
 
Indonesia News Highlight
• Danamon Bukukan Laba Bersih Rp3 T
• Nippon Indosari Setujui Stock Split 1:5
• Laba Bersih Energi Melesat 3.183% Semester I/2013
• Pembiayaan Adira Finance Tumbuh 5%
 
Trading Counter – Technical Analysis
• ERAA – Trading Buy
• SSIA – Trading Buy
• BKSL – Trading Buy
• CTRA – Trading Buy
• ADRO – Trading Buy
 
sumber: detik.com

Erdikha Sekuritas: IHSG Mewaspadai Aksi Ambil Untung

Jakarta - Indeks S&P500 di Wall Street mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dalam perdagangan Kamis waktu setempat menyusul last minute deal untuk menaikkan plafon utang demi menghindari ancaman default, namun Dow Jones Industrial Average sedikit melemah akibat laporan hasil kinerja saham kelas berat IBM dan Goldman Sachs yang dibawah ekspektasi.
Pada perdagangan kamis kemarin IHSG hanya sedikit menguat memanfaatkan momentum kesepakatan parsial terhadap pagu utang dan dibukanya kembali kantor-kantor pemerintahan di Amerika. Penguatan sebesar 26,67 poin (+0,59%) tersebut terutama didukung kenaikan saham-saham di sektor Pertambangan (+2,51%), Properti (+1,50%) dan Infrastruktur (+1,32%). Sementara dua sektor yang melemah adalah Aneka Industri (-1,44%) dan Perbankan (-0,15%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.5,5 Triliun dengan investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp.410 Miliar. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah di posisi Rp 11.351 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Akhir pekan ini Bursa Indonesia secara teknikal diprediksi akan kembali berjalan fluktuatif dengan kecenderungan sedikit melemah, mengingat adanya potensi ambil untung yang akan dilakukan sebagian investor menyusul redanya gonjang-ganjing politik di Amerika. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.470 - 4.550. (detik.com)

First Asia: IHSG Berpeluang Menguat

Jakarta - Aksi beli selektif terutama yang melanda saham pertambangan membuat IHSG ditutup menguat moderat 26,669 poin (0,59%) di 4518,930. Momentum penguatan indeks juga dipicu sentimen pasar global yang kondusif pasca disetujuinya kenaikan pagu utang AS dan dibukanya kembali aktivitas pemerintahan oleh Kongres kemarin. Kesepakatan tersebut membuat AS untuk sementara terbebas dari ancaman default.
Merespon kesepakatan positif di AS tersebut, tadi malam Wall Street kembali melanjutkan penguatannya di tengah rilis laba sejumlah emiten 3Q13 yang dibawah eskpektasi seperti IBM dan Goldman Sachs. Indeks S&P kembali mencatatkan level tertinggi baru di 1733,15 atau menguat 0,67%. Sedangkan Nasdaq menguat 0,62% di 3863,15. Namun indeks DJIA ditutup melemah tipis 0,01% di 15371,65 dipicu koreksi saham IBM dan Goldman Sachs menyusul pencapaian pendapatan 3Q13 emiten tersebut di bawah ekspektasi pasar.
Pada perdagangan hari ini, penguatan IHSG masih berpeluang terjadi namun terbatas karena rawan aksi ambil untung pemodal. Pelaku pasar tengah menanti rilis data pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan tumbuh 7,8% pada 3Q13 di atas pertumbuhan 2Q13 sebesar 7,5%. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4490 dan resisten di 4550. (detik.com)

Kiwoom Securities: Pasar Mixed

Jakarta - Pasar Mixed. Mixednya bursa dunia dapat mempengaruhi arah perdagangan di akhir minggu ini. IHSG berada di kisaran yang positif di tengah berlanjutnya aksi jual asing kemarin. Namun, adanhya pola doji serta posisi di dekat diagonal resistance masih berpotensi menghambat kenaikan. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung untuk mixed hari ini.
 
BDMN - Kinerja 9M 2013
PT Bank Danamon Indonesia (BDMN) membukukan penurunan laba bersih 9M 2013 sebesar 0.5%Yoy menjadi Rp 2.94 Triliun Vs Rp 2.95 Triliun pada 9MH 2012 lalu. Penurunan kinerja dikarenakan penurunan laba operasional sebesar 9.3% Yoy menjadi 4.17 Triliun pada 9M 2013. Namun, BDMN mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5.1%Yoy menjadi 10.58 Triliun. Posisi CAR tercatat sebesar 18.34% pada 9M 2013 (18.75% pada 9M 2012) dengan posisi NPL Gross sebesar 2.17% (2.51% pada 9M 2012), ROE sebesar 14.47% (16.18% pada 9M 2012), NIM sebesar 9.78% (10.04% pada 9M 2012) dan LDR sebesar 99.00% (103.45% pada 9M 2012).
 
ENRG – Rencana investasi
PT Energi Mega Persada (ENRG) membeli 100% saham Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd. (BHPL) Singapura dari Greenwich International Ltd. senilai US$ 175 Juta. BHPL merupakan pemegang 75% konsesi pertambangan Blok Buzi Exploration and Production Concession Contract (EPCC) di Mozambik.
 
LCGP – Rencana investasi
PT Laguna Cipta Griya (LCGP) berencana membeli areal seluas 22 HA senilai total Rp 800 Miliar dan membangun CBD di Bambu Apus, Jakarta Timur. Manajemen mengalokasikan dana investasi hingga Rp 12 Triliun untuk rencana investasi tersebut. Sebagian kebutuhan dana investasi akan berasal dari hasil rights issue senilai Rp 1.47 Triliun. Rencana rights issue telah mendapat persetujuan RUPSLB dimana PT Bahana Sekuritas bertindak sebagai standby buyer. Proyek tersebut akan dibangun secara bertahap dalam 8-10 tahun kedepan dimana untuk tahap pertama akan dibangun tiga tower apartemen, satu tower hotel, dan satu tower perkantoran dengan investasi total mencapai Rp 1.3 Triliun.
 
MDLN – Rencana emisi obligasi
PT Modernland Realty (MDLN) memastikan akan menerbitkan obligasi global senilai US$ 300 juta pada 4Q 2013. Obligasi dengan kupon 11% dan bertenor tiga tahun ini akan diterbitkan oleh Modernland Overseas Pte Ltd, anak usaha MDLN dan dicatatkan di Singapura. Hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mengakuisisi 51% kepemilikan Jakarta Garden City (JGC) dari Keppel Land. JGC merupakan proyek joint venture antara MDLN dengan Keppel Land yang saat ini MDLN memiliki 49% saham.
 
MYRX – Rencana rights issue
PT Hanson International (MYRX) akan melakukan rights issue dengan menerbitkan saham sebanyak 8.35 Miliar dengan harga Rp 550 per saham dan menargetkan mendapatkan dana Rp 4.59 Triliun. Rasio rights issue adalah 7:10 dan Odyseey Asia Fund akan menjadi pembeli siaga. Rights issue bertujuan untuk mengakuisisi 99.9% saham PT Mandiri Mega jaya dan sisanya untuk pembayaran hutang dan modal kerja perusahaan.
 
ROTI – Stocksplit
PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) mendapat persetujuan RUPSLB untuk melakukan stocksplit dengan rasio 1:5 untuk meningkatkan likuiditas saham di pasar. Dengan demikian pasca stocksplit, nilai nominal turun dari Rp 100 menjadi Rp 20 per lembar. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan

Jakarta - Bursa saham Indonesia mengalami penguatan sepanjang perdagangan kemarin dan ditutup naik sebesar 0,59% ke level 4,518.93 diiringi laju apresiasi nilai tukar rupiah terhadap USD sebesar 0.63% di level Rp. 11,125/USD. Penguatan pasar saham maupun pasar valas kemarin disebabkan sentimen Global yaitu telah terjadinya kesepakatan dalam rapat Kongres AS mengenai rancangan undang – undang anggaran untuk meningkatkan plafon utang hingga awal tahun 2014. Dengan tercapainya kesepakatan tersebut, maka mengakhiri 16 hari shutdown AS sekaligus menghindari terjadinya default utang pemerintah AS. Namun investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp. 410 miliar.
Pada perdagangan semalam bursa AS ditutup mixed. Indeks Dow Jones turun tipis 0,01% ke 15.371,65. Sedangkan, Indeks S&P naik 0,67% menjadi 1.733,15 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami penguatan sebesar 0,62% ke 3.863,15. Pasca persetujuan kenaikan batas utang AS bursa Wall Street sempat tertekan karena sentimen kinerja IBM dan Goldman Sachs yang di bawah ekspektasi pasar serta pemeringkat asal China Dagong Global Credit Rating Co. yang memangkas peringkat utang AS dari A menjadi A-. Akan tetapi Wall Street berbalik positif didorong kenaikan saham American Express Co dan saham Verizon yang melaporkan kinerja pada kuartal III mengalami kenaikan tajam dan Klaim Pengangguran Mingguan AS yang turun 15.000 menjadi 358.000 dari sebelumnya 373.000.
Hari ini kami perkirakan IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya. Investor menanti data penting hari ini yang akan rilis yaitu PDB kuartal III China dan Retail Sales China yang diprediksi positif. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk doji dan mendekati area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif yang memanjang, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4475-4572 resistance. (detik.com)

KDB Daewoo Securities

Jakarta - Pada perdagangan Kamis (17/10) Indeks Dow Jones ditutup turun 2,18 poin (-0,01%) ke 15.371,65 setelah anggota parlemen AS telah mencapai kesepakatan untuk menghindari default dan mengakhiri shutdown.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$102 per barel di New York di tengah laporan dari kelompok industry sehubungan dengan peningkatan persediaan minggu lalu.
IHSG kemarin (17/10) ditutup naik 26,67 poin (+0,59%) ke 4.518,93 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp174 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BMRI, ASII, GGRM, BBRI, dan INDF.
Mata uang Rupiah terapresiasi 11.125 per Dollar AS.
Secara teknikal, penguatan IHSG merupakan kosolidasi dan disertai dengan peningkatan volume.
Pada perdagangan hari ini (18/10) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan indikator MACD yang berada pada teritori positif dan stochastic deadcross dan bergerak di kisaran 4.450-4.550 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ADRO, GJTLdan SSIA. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat

Jakarta - Indeks saham Amerika Serikat (AS) bergerak mixed dan akhirnya melemah tipis, pasca Barrack Obama menandatangani Undang-Undang (UU) Kesepakatan Anggaran. Pada penutupan dini hari tadi, indeks Dow Jones melemah -3,98 poin (-0,03%) ke level 15.369,85. Sementara indeks regional Asia pagi ini dibuka bervariasi. Indeks Nikkei 225 di Jepang membukukan pelemahan -0,04% ke posisi 14.580,05. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,18% ke posisi 2.044,24. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia berbalik arah melemah. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil mengalami koreksi -1,61% ke angka US$100,67 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami kenaikan +3,08% ke level US$1.322,70/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor menanti sentimen positif lanjutan, dari rilis kinerja kuartal ketiga perusahaan tercatat (emiten). Di sisi lain, fluktuatifnya pergerakan rupiah terhadap dolar AS membuat laju kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit tertahan. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG masih berpotensi menguat untuk bergerak mixed to up dengan kisaran support di 4.497 dan resistance 4.546/4.573. Dalam jangka pendek indeks berpotensi membentuk inverted head and shoulders pattern dengan target teoritis di 4.590. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave. (detik.com)

Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah

Jakarta - Bursa Indonesia Menguat. IHSG ditutup menguat 26.69 poin (0.59%) di 4,518.93. Hanya sektor aneka industri (-1.44%) dan keuangan (-0.15%) yang melemah sedangkan sektor lainnya menguat dipimpin oleh pertambangan (2.51%) dan properti (1.32%). Saham TLKM, UNVR, ADRO, CPIN dan SMGR menjadi market leader sedangkan saham AII, BMRI, UNTR, MEGA dan TPIA menjadi market laggard. Sentimen positif muncul setelah Kongres Amerika menyetujui proposal pagu utang USD 16.7 triliun dan mengakhiri shutdown yang telah berlangsung sejak 1 Oktober 2013. Adapun dari Asia, bursa ditutup bervariasi dengan Kospi menguat 0.29%, Strait Times menguat 0.40%, Nikkei menguat 0.83% dan Hang Seng terkoreksi -0.57%. Investor akan menantikan rilis data ekonomi dari China antara lain pertumbuhan ekonomi kuartal III, industrial output dan retail sales.
Kongres Amerika Capai Kesepakatan, S&P 500 Capai Rekor Baru. Presiden Obama menandatangani undang-undang yang mengakhiri 16 hari penghentian kegiatan pemerintah dan kenaikan pagu utang setelah tercapainya kesepakatan antara Partai Republik dan Demokrat. Namun, kenaikan pagu utang hanya berlaku hingga 7 Februari 2014 dan Pemerintah Amerika hanya akan memiliki anggaran hingga 15 Januari 2014. Menyambut keputusan tersebut, bursa Amerika ditutup bervariasi dengan S&P 500 menguat 0.67% di 1,733.15 dan mencapai rekor tertinggi baru serta Nasdaq menguat 0.62% di 3,863.15. Adapun Dow terkoreksi -0.01% di 15,371.65 akibat tekanan dari rilis kinerja IBM dan Goldman Sachs yang tidak sebaik ekspektasi. Sementara itu, bursa Eropa ditutup bervariasi dengan FTSE menguat 0.07%, DAX terkoreksi -0.38% dan CAC 40 terkoreksi -0.39%. Meskipun Kongres Amerika telah mencapai kesepakatan, namun timbul kecemasan mengenai kondisi ekonomi setelah shutdown.
IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah (Range : 4,480—4,570). IHSG pada perdagangan kemarin mampu ditutup menguat di level 4,518. Penguatan indeks yang terjadi praktis kembali melanjutkan masa konsolidasi yang terjadi selama beberapa hari terakhir, dan tampak belum mampu untuk bergerak lebih jauh. Hal tersebut berpotensi membawa IHSG kembali mengalami koreksi dan bergerak menuju support level di 4,480. Hari ini diperkirakan indeks kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. (detik.com)

Trust Securities: Laju IHSG Variatif

Jakarta - Harapan akan pembalikan arah IHSG menjadi positif akhirnya dapat terwujud yang terbantukan juga dengan sentimen melunaknya Pemerintah-Senat AS dalam kesepakatan debt ceiling, meski resolusi yang diberikan hanya mengundur pagu utang untuk beberapa bulan ke depan saja. Sentimen positif tersebut tentunya memberikan angin segar bagi bursa saham Asia, termasuk IHSG yang juga terimbas kenaikan bursa saham Asia. Adanya pernyataan Menko Perekonomian bahwa shutdown ekonomi AS belum berdampak signifikan pada ekonomi Indonesia turut memberikan angin segar ke IHSG walau di sisi lain tidak diikuti dengan penguatan nilai tukar Rupiah dan pembukaan pasar saham Eropa yang negatif. Sepanjang perdagangan,
IHSG menyentuh level 4550,54 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4501,63 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 44518,93. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual.
Investor domestik mencatatkan nett buy.
 
Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Jumat (18/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4492-4521 dan resistance 4548-4563. Berpola menyerupai meeting lines di atas middle bollinger bands (MBB). MACD cenderung flat dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba kembali naik. Laju IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support kami (4480-4488) sehingga memberikan efek positif.
Bahkan mampu melampaui kisaran target resisten kami (4530-4544). Laju IHSG kemungkinan akan variatif dengan penguatan yang kurang signifikan karena kenaikan yang terjadi dimanfaatkan untuk ambil untung.
Tetap mewaspadai potensi pembalikan arah. (detik.com)

Siapkan Dana Darurat, BI Sepakati ASEAN Swap Agreement US$ 2 Miliar

Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah menandatangani ASEAN Swap Agreement senilai US$ 2 miliar. Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari bilateral swap agreement yang sudah dilakukan Indonesia dengan beberapa negara lain seperti Jepang, China, dan Korea Selatan.
"Saya baru pulang dari Washington, di sana tandatangan ASEAN Swap Agreement, jadi 10 negara ASEAN kita tandatangani Swap Agreement senilai US$ 2 miliar. Ini melanjutkan yang sudah ada dari Jepang, Tiongkok, dan Korea, ASEAN juga memperpanjang swap agreement," ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta seperti dikutip Jumat (18/10/2013).
Dia menjelaskan, kerjasama ini merupakan kesepakatan antar negara anggota ASEAN yang bertujuan untuk berjaga-jaga dalam menyiapkan dana darurat jika terjadi guncangan ekonomi. "Ini sifatnya berjaga-jaga," katanya.
Selain itu, BI juga tengah menjajaki kesepakatan Chiangmai Initiative yang nilainya akan ditingkatkan dua kali lipat menjadi US$ 240 miliar dari sebelumnya yang hanya US$ 120 miliar.
"Jumlahnya secara total ASEAN dan tiga negara untuk selesaikan Chiangmai. Itu akan ditingkatkan jumlahnya dari US$ 120 miliar menjadi US$ 240 miliar. Ini masih dalam penyelesaian dokumentasinya, saat ini sedang mengajak beberapa negara Asean, Jepang, Korea,dan China untuk bisa menyelesaikan Chiangmai. Nanti disampaikan dalam bentuk rilis," kata Agus. (detik.com)

Sambut Akhir Pekan Cerah, Harga Emas Antam Lompat Rp 13.000/Gram

Jakarta - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) lompat hingga Rp 13.000/gram hari ini. Sehari sebelumnya harga emas Antam tetap di Rp 525.000/gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia Kamis (17/10/2013), harga emas Antam kini berada di Rp 538.000/gram. Sementara harga jual emas batangan konsumen ke Logam Mulia atau harga buyback naik dari Rp 455.000/gram menjadi Rp 468.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • Pecahan 1 gram Rp 538.000
  • Pecahan 5 gram Rp 2.545.000
  • Pecahan 10 gram Rp 5.040.000
  • Pecahan 25 gram Rp 12.525.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

IHSG Stagnan Buka Perdagangan Akhir Pekan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan akhir pekan dengan stagnan. Investor mulai lakukan aksi beli mendorong indeks ke zona hijau secara perlahan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.300 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.330 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 0,255 poin (0,01%) ke level 4.519,185. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,065 poin (0,01%) ke level 761,981.
Mengawali perdagangan akhir pekan, Jumat (18/10/2013), IHSG dibuka bertambah 8,630 poin (0,19%) ke level 4.528,094. Indeks LQ45 dibuka naik 0,989 poin (0,15%) ke level 762,666.
Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar namun setidaknya masih berada di jalur hijau. Aksi ambil untung juga terjadi di beberapa saham unggulan.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 7,995 poin (0,18%) ke level 4.526,925. Sementara Indeks LQ45 bertambah 0,848 poin (0,11%) ke level 0,848 poin (0,11%) ke level 762,764.
Kemarin menguat 26 poin berkat aksi borong saham investor domestik. Pelaku pasar asing asing memilih untuk melepas saham.
Semalam Wall Street menyambut baik dibuka kembalinya pemerintahan AS meski hanya sementara. Indeks S&P 500 langsung menembus rekor tertingginya sepanjang masa.
Bursa-bursa regional bergerak mixed pagi hari ini meski sudah dapat sentimen positif dari pasar saham global. Bursa China dan Jepang yang terjatuh ke zona merah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 2,73 poin (0,12%) ke level 2.185,81. 
  • Indeks Hang Seng naik 137,65 poin (0,60%) ke level 23.232,53. 
  • Indeks Nikkei 225 menipis 0,81 poin (0,01%) ke level 14.585,70. 
  • Indeks Straits Times menguat 9,26 poin (0,29%) ke level 3.195,88.
sumber: detik.com

IHSG Bisa Menguat, Waspada Pembalikan Arah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 26 poin berkat aksi borong saham investor domestik. Pelaku pasar asing asing memilih untuk melepas saham.
Menutup perdagangan, Kamis (17/10/2013), IHSG menguat 26,669 poin (0,59%) ke level 4.518,930. Sementara Indeks LQ45 naik 4,635 poin (0,61%) ke level 761,916.
Wall Street menyambut baik dibuka kembalinya pemerintahan Amerika Serikat (AS) meski hanya sementara. Indeks S&P 500 langsung menembus rekor tertingginya sepanjang masa.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones turun tipis 3,98 poin (0,03%) ke level 15.369,85. Indeks Standard & Poor's 500 naik 11,36 poin (0,66%) ke level 1.732,90. Indeks Komposit Nasdaq menguat 23,72 poin (0,62%) ke level 3.863,15.
Hari ini IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatan didorong sentimen dari pasar global dan regional. Waspada pembalikan arah saat IHSG sudah naik tinggi.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 21,32 poin (0,15%) ke level 14.607,83. 
  • Indeks KOSPI menguat 3,61 poin (0,18%) ke level 2.044,22. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +26.67 poin (+0.59%) ke 4,518.93 dengan jumlah transaksi sebanyak 11.7 juta lot atau setara dengan Rp5.4 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.08%), sektor basic-industries (+1.07%), sektor construction and property (+1.50%), sektor consumer goods (+1.17%), sektor finance (-0.15%), sektor infrastructure (+1.32%), sektor mining (+2.51%), sektor misc-industries (-1.44%), dan sektor trade (+0.28%).
Tercatat sebanyak 171 saham mengalami penguatan, 92 saham mengalami penurunan, 94 saham tidak mengalami perubahan dan 127 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TLKM (+2.20%), UNVR (+1.66%), ADRO (+7.22%), CPIN (+3.36%), dan SMGR (+2.15%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. ASII (-2.14%), BMRI (-1.18%), UNTR (-3.21%), MEGA (-9.09%), dan TPIA (-9.03%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp174 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BMRI, ASII, GGRM, BBRI, dan INDF. Mata uang Rupiah terapresiasi 11,125 per Dollar AS.
Secara teknikal penguatan IHSG kemarin merupakan konsolidasi dan disertai dengan peningkatan volume. Untuk hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan indikator MACD yang berada pada teritori positif dan stochastic deadcross. Dengan support 4,450 dan resistance 4,550. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: ADRO, GJTL, SSIA.
 
Mandiri Sekuritas
Indeks saham Amerika Serikat (AS) bergerak mixed dan akhirnya melemah tipis, pasca Barrack Obama menandatangani Undang-Undang (UU) Kesepakatan Anggaran. Pada penutupan dini hari tadi, indeks Dow Jones melemah -3,98 poin (-0,03%) ke level 15.369,85. Sementara indeks regional Asia pagi ini dibuka bervariasi. Indeks Nikkei 225 di Jepang membukukan pelemahan -0,04% ke posisi 14.580,05. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,18% ke posisi 2.044,24. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia berbalik arah melemah. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil mengalami koreksi -1,61% ke angka US$100,67 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami kenaikan +3,08% ke level US$1.322,70/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor menanti sentimen positif lanjutan, dari rilis kinerja kuartal ketiga perusahaan tercatat (emiten). Di sisi lain, fluktuatifnya pergerakan rupiah terhadap dolar AS membuat laju kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit tertahan. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG masih berpotensi menguat untuk bergerak mixed to up dengan kisaran support di 4.497 dan resistance 4.546/4.573. Dalam jangka pendek indeks berpotensi membentuk inverted head and shoulders pattern dengan target teoritis di 4.590. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave. (detik.com)

Wall Street Lega Pemerintahan AS Dibuka, S&P Cetak Rekor Tertinggi

New York - Wall Street menyambut baik dibuka kembalinya pemerintahan Amerika Serikat (AS) meski hanya sementara. Indeks S&P 500 langsung menembus rekor tertingginya sepanjang masa.
Selain pemerintahan yang kembali berjalan, AS juga sepakat menambah batas utang demi menghindari gagal bayar. Hal ini yang sangat disambut baik oleh investor di pasar modal negeri Paman Sam.
Sayangnya Indeks Dow Jones harus melemah tipis gara-gara saham IBM dan Goldman Sachs yang baru saja melaporkan kinerja mengecewakan. Rekor intraday tertinggi S&P 500 ada di level 1732,92 yang ditembusnya pada 19 September.
Memanasnya situasi politik di AS bisa membuat Federal Reserve tak punya pilihan lain kecuali melanjutkan program stimulusnya dalam beberapa bulan ke depan. Program ini bisa terus mendorong saham-saham naik.
"Situasi seperti ini yang membuat The Fed mau tidak mau harus melanjutkan program stimulus tanpa dikurangi," kata Stephen Massocca, managing director dari Wedbush Equity Management di San Francisco, seperti dikutip Reuters, Jumat (18/10/2013).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones turun tipis 3,98 poin (0,03%) ke level 15.369,85. Indeks Standard & Poor's 500 naik 11,36 poin (0,66%) ke level 1.732,90. Indeks Komposit Nasdaq menguat 23,72 poin (0,62%) ke level 3.863,15. (detik.com)