korea by dewanti

Tuesday, October 29, 2013

AKRA Catat Laba Bersih Rp500,9 M

INILAH.COM, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraih penjualan dan pendapatan sebesar Rp16,1 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp16,3 triliun pada periode yang sama 2012.
Namun untuk laba bersih mengalami kenaikan menjadi Rp500,9 triliun dari Rp459,5 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (29/10/2013).
Untuk beban pokok penjualan dan pendapatan turun menjadi Rp15,2 triliun dari Rp15,3 triliun. Tetapi laba bruto meningkat menjadi Rp967,5 miliar dari Rp908,5 miliar.
Sedangkan laba usaha mengalami penurunan menjadi Rp585,4 miliar dari Rp608,1 miliar. Sedangkan laba sebelum pajak sebesar Rp595,5 miliar dari Rp588,6 miliar.
Dengan beban pajak Rp94,5 miliar maka laba bersih mencapai Rp500,9 miliar. Atau naik dari 459,5 miliar. Namun bila ditambah dengan pendapatan komprehensif lain seperti selisih kurs sebesar Rp646,8 miliar maka laba komprehensif mencapai Rp1 triliun.
Jumlah aset perseroan naik menjadi Rp14,02 triliun dari Rp11,7 triliun per 31 Desember 2012. Untuk liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp8,6 triliun dari Rp7,5 triliun.

Gudang Garam Bungkus Laba Capai Rp3,2 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) meraih kenaikan laba bersih menjadi Rp3,2 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp3,04 triliun pada periode yang sama 2012.
Pada periode tersebut, perseroan mengumpulkan pendapatan Rp40,01 triliun dari Rp35,5 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (29/10/2013).
Namun kenaikan juga terjadi pada beban pokok penjualan menjadi Rp32,08 triliun dari Rp28,8 triliun. Dengan demikian laba bruto menjadi Rp7,9 triliun dari Rp6,7 triliun.
Untuk laba usaha naik menjadi Rp4,8 triliun dari Rp4,3 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak juga naik menjadi Rp4,3 triliun dari Rp4,05 triliun. Dengan beban pajak sebesar Rp1,09 triliun maka laba besih mencapai Rp3,2 triliun. Sedangkan pada periode yang sama 2012 laba bersh sebesar Rp3,04 triliun.
Perseroan mencatatkan laba persaham menjadi Rp1.682 dari Rp1.562 per saham. Untuk aset perseroan meningkat menjadi Rp47,7 triliun dari Rp41,5 triliun per 31 Desember 2012.
Sementara total liabilias menjadi Rp19,4 triliun dari Rp14,9 triliun. Untuk liabilitas jangka pendek mencapai Rp18,2 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp1,1 triliun.

Bursa Asia Bergerak Negatif Jelang Rapat Fed

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergerak lebih rendah pada perdagangan Selasa (29/10/2013). Investor menahan aksinya menjelang pertemuan The Fed selama dua hari pada pekan ini.
Indeks Nikei melemah 0,8% dengan menguatnya yen terhadap dolar 0,14% berada di level 97,53 yen per dolar. Sedangkan indeks Shanghai di China melanjutkan pelemahan setelah suku bunga PUAB meningkat.
indeks Shanghai turun 1,1 persen. Indeks Hang Seng kehilangan 0,1%, indeks ASX di Australia terpangkas 0,6% dan indeks Kospi turun 0,3%, demikian mengutip marketwatch.com.
Pelemhana data penjualan rumah di AS pada bulan September menjadi 5,6 persen merupakan level terendah sejak Desember 2012. Pasar kekurangan pendorong menjelang pertemuan The Fed. Investor berharap Fed tetap melanjutkan pembelian obligasi senilai US$85 miliar per bulan.
Sementara bursa saham AS bergerak terbatas pada Senin (28/10/2013). Rekor indeks S&P gagal menahan sentimen negatif dari data ekonomi. Indeks S&P naik 0,1% ke 1.762,11. Untuk indeks Dow Jones tergelincir 0,01 persen ke 15.569,93. Sedangkan indeks Nasdaq lebih rendah 0,08 persen ke 3.940,13.

Laba CIMB Niaga Sentuh Rp 3,2 Triliun di 9 Bulan Pertama

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatat perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp 3,21 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2013. Angka ini meningkat sebesar 4% dari periode yang sama tahun 2012 yang mencapai Rp 3,10 triliun.
Perolehan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 127,80, lebih besar dari angka tahun sebelumnya yang sebesar Rp 123,42.
Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 7,51 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga sebesar Rp 2,55 triliun, keduanya tumbuh sebesar 5% dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, serta pertumbuhan yang melambat atas biaya provisi yang hanya tumbuh 2% (year-on-year/YoY).
Sementara, total aset mencapai sebesar Rp 218,22 triliun, tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 190,62 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid, mengatakan di tengah kondisi pasar yang tidak stabil, tekanan likuiditas, serta meningkatnya persaingan dalam memperebutkan dana murah (Current Account and Savings Account), CIMB Niaga telah melakukan penyeimbangan kembali atas portofolionya untuk memperoleh kualitas aset yang lebih baik.
"Kami juga senantiasa memperhatikan dengan seksama dampak dari pertumbuhan kredit dan dana nasabah terhadap margin bunga bersih agar tetap terjaga di tingkat yang baik," kata Arwin dalam siaran persnya, Selasa (29/10/2013).
Hingga akhir September 2013, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 155,54 triliun, tumbuh 12% YoY. Dari total penyaluran kredit, Perbankan Konsumer memberikan kontribusi terbesar senilai Rp 47,97 triliun (31%), menyusul Perbankan Korporasi sebesar Rp 42,54 triliun (27%), Perbankan Komersial sebesar Rp 34,69 triliun (22%) dan Perbankan Mikro Kecil Menengah (SMME/Small Medium Micro Enterprise) sebesar Rp 30,34 triliun (20%).
SMME merupakan direktorat yang khusus dibentuk di kuartal ketiga 2013 untuk fokus kepada bisnis mikro, kecil dan menengah, yang juga mendukung inisiatif pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pemberdayaan komunitas bisnis lokal.
Dari semua segmen kredit, High End Commercial mencatat pertumbuhan sebesar 23% YoY menjadi Rp 34,69 triliun, Mikro Laju tumbuh 22% YoY menjadi Rp 2,38 triliun, dan Commercial Linkage tumbuh 19% YoY menjadi Rp8,72 triliun. Dari sisi Konsumer, Personal Loans mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 80% YoY menjadi Rp1,53 triliun, kredit perumahan tumbuh 13% YoY menjadi Rp 22,54 triliun, sementara kredit automotif tumbuh 10% YoY menjadi Rp 18,70 triliun per 30 September 2013.
Gross non-performing loan (NPL) CIMB Niaga turun 8 basis point (bps) menjadi 2,33%, dan impaired loans ratio juga turun 4 bps menjadi 2,80% dari periode yang sama tahun lalu. (detik.com)

Cari Modal, Bank OCBC NISP Terbitkan Saham Baru Rp 3,5 Triliun

Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank OCBC NISP menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas VII dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk ketujuh kalinya atau Rights Issue VII sebesar Rp 3,5 triliun. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.
Direktur Utama Perseroan Parwati Surjaudaja mengatakan, hasil dari perolehan dana Rights Issue ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk mengembangkan bisnis dan memperluas pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit.
Parwati menyebutkan, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.923.730.091 saham Atas Nama dengan nilai nominal Rp 125 per saham dengan harga Rp 1.200 per saham.
"Sesuai hasil keputusan RUPS, pemegang saham menyetujui untuk menerbitkan rights issue sebanyak 2,9 miliar saham. Proses diharapkan selesai sebelum akhir November," kata dia usai RUPSLB, di Tower OCBC NISP, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Dia menjelaskan, Rights Issue ini rasionya 500:171, artinya setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham dengan nilai Rp 125 mempunyai 171 HMETD untuk membeli sebanyak 171 saham baru dengan harga Rp 1.200 per saham dan dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.
Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham biasa baru yang ditawarkan dalam Rights Issue VII ini sesuai dengan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (terdilusi) sampai dengan maksimum 25,5%. (detik.com)

Saham APII Alami Oversubscribed 21,6 Kali

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) yang ditawarkan ke publik mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 21,6 kali.
"Oversubscribed 21,6 kali itu membuktikan saham APII di minati para investor," kata Direktur Keuangan Arita Prima Indonesia, Hery Susanto usai pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Saham APII yang ditawarkan ke publik mulai tanggal 21 Oktober hingga 23 Oktober, dengan melepas 275 juta saham atau setara dengan 25,58% dari total modal di setor.
Perseroan menawarkan harga perdana saham sebesar Rp220 per lembar saham dan memperoleh dana seger sebesar Rp60,50 miliar. Dana hasil IPO tersebut, akan dipergunakan untuk tambahan modal kerja, salah satunya untuk pembelian persediaan segmen industri yang baru dikembangkan oleh perseroan. "Sedangkan sisanya akan digunakan untuk membayar sebagian utang bank jangka pendek," ujar dia.
APII merupakan kelompok usaha Unimech Group Sdn. Bhd Malaysia, perusahaan bergerak di bidang perdagangan dan distribusi Valve. Saat ini perusahaan memiliki 23 cabang dan 5 sales representative office yang tersebar di seluruh Indonesia dan 8 gedung sentral.

IHSG Sesi I Turun 0,6% ke 4.558 Tunggu Fed

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada sesi I perdagangan Selasa (29/10/2013) berakhir melemah 0,6% atau 31,9 poin menjadi 4.558,62.
Volume perdagangan mencapai 1,9 miliar saham senilai Rp2,1 triliun. Sebanyak 133 saham melemah, 86 saham menguat dan 90 saham stagnan.
Indeks gagal mendekati zona positif meskipun telah berusaha melakukannya pada awal perdagangan. Indeks terus tertekan seiring lesunya perdagangan di bursa regional. Level terendah sesi I berada di 4.547,24.
Bursa saham Asia juga mengalami tekanan seperti indeks Nikkei turun Rp0,3%, indeks Shanghai melemah 1,03%, indeks Kospi lebih tinggi 0,01%, indeks ASX turun 0,5%, indeks Hang Seng menguat 0,01%.
Investor asing mengalami net sell Rp104 miliar. Indeks LQ45 turun 0,9%, indeks JII turun 0,7%, indeks ISSI melemah 0,5%, indeks SMinfra18 turun 0,08%, IDX30 turun 0,9%. Pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor konsumen 1,3%, diikuti saham sektor keuangan 1,05%.
Untuk saham yang mengalami penguatan seperti saham AALI naik Rp150 ke Rp20.750, APII naik Rp110 ke Rp330, INTP naik Rp100 ke Rp20.050. Sedangkan saham yang melemah seperti GGRM turun Rp750 ke Rp37.350, ITMG turun Rp65- ke Rp31.050, BBRI turun Rp300 ke Rp8.050, ICBP turun Rp300 ke Rp11.100, MYOR turun Rp300 ke Rp29.600, UNTR turun Rp250 ke Rp17.750, UNVR turun Rp250 ke Rp31.750.

Laba Elnusa Naik Jadi Rp122,7 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) pada kuartal ketiga 2013 meraih laba bersih sebesar Rp122,7 miliar dari Rp83,7 miliar pada periode yang sama tahun 2012.
Kinerja tersebut mendapat dukungan dari perolehan pendapatan yang menglaami penurunan menjadi Rp2,9 triliun dari Rp3,4 triliun. Namun beban pokok mengalami penurunan menjadi Rp2,5 triliun dari Rp3,1 triliun. Dengan demikian laba bruto naik menjadi Rp416,06 miliar dari Rp379,9 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (29/10/2013).
Kenaikan juga terjadi pada laba sebelum pajak menjadi Rp175,7 miliar dari Rp121,8 miliar. Perseroan harus menanggung kenaikan pajak penghasilan menjadi Rp53,01 miliar dari Rp38,03 miliar. Namun laba bersih juga naik menjadi Rp122,7 miliar dari Rp83,7 miliar.
Untuk total aset perseroan menjadi Rp4,23 triliun dari Rp4,29 triliun per 31 Desember 2013. Namun untuk liabilitas perseroan turun menjadi Rp2,07 triliun dari Rp2,2 triliun.

Bursa Regional Mulai Turun, IHSG Ikut-ikutan Melemah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 31 poin terkena aksi ambil untung yang mulai marak. Memerahnya bursa-bursa di Asia jadi sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah 12,039 poin (0,27%) ke level 4.578,015 atas minimnya katalis yang bisa menggerakan saham-saham ke atas. Penguatan IHSG juga terhambat posisinya yang sudah jenuh beli.
Saham-saham komoditas yang kemarin turun kini jadi incaran investor. Sebaliknya saham-saham bank yang sudah naik tinggi malah jadi sasaran aksi ambil untung membuat IHSG jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 4.547,245.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (29/10/2013), IHSG terpangkas 31,909 poin (0,70%) ke level 4.558,629. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 7,834 poin (1,01%) ke level 764,985.
Hanya dua indeks sektoral yang masih bertahan di zona hijau, yaitu sektor agrikultur dan infrastruktur. Selebihnya jatuh ke zona merah sehingga indeks tak mampu bertahan positif.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 67.469 kali pada volume 1,957 miliar lembar saham senilai Rp 2,162 triliun. Sebanyak 86 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 90 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia kompak melemah hingga siang hari ini gara-gara tekanan jual yang mulai muncul. Sentimen negatif ini menyeret IHSG ke teritori negatif.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 22,74 poin (1,07%) ke level 2.111,13. 
  • Indeks Hang Seng menipis 5,34 poin (0,02%) ke level 22.801,24. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 54,99 poin (0,38%) ke level 14.341,05. 
  • Indeks Straits Times melemah tipis 0,22 poin (0,01%) ke level 3.207,63. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Inti Bangun (IBST) naik Rp 350 ke Rp 6.350, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 310 ke Rp 1.660, Duta Pertiwi (DUTI) naik Rp 300 ke Rp 4.200, dan SMART (SMAR) naik Rp 200 ke Rp 6.300.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 750 ke Rp 37.350, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 31.050, Mayora (MYOR) turun Rp 300 ke Rp 29.600, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 11.100. (detik.com)

Laba Samsung Naik ke Rp 86 Triliun, Apple Turun jadi Rp 75 Triliun

New York - Persaingan dua raksasa teknologi, Samsung Electronics dan Apple Inc, selalu menarik untuk disimak. Keduanya selalu bersaing dalam banyak hal, utamnya di produk-produk terbaru mereka.
Tapi jika dilihat dari sudut pandang investor, yang paling penting adalah kinerja alias omzet dan laba. Tentu produk juga penting, tapi ujung-ujungnya tetap bottom line atau perhitungan akuntansi yang tempatnya paling bawah, yaitu keuntungan.
Para penggila teknologi boleh-boleh saja mengklaim iPhone paling canggih dan berkelas, atau ponsel Galaxy lebih pintar dan keren, sementara di mata investor semua hal itu punya peran tapi tidak terlalu penting.
Seperti dikutip dari New York Times, Selasa (29/10/2013), Apple mengalami penurunan laba bersih di akhir September 2013. Padahal, penjualan produk baru Apple seperti iPhone 5s bisa dibilang cukup tinggi.
Pada pembukuan triwulan IV, Apple mencatat laba US$ 7,5 miliar (Rp 75 triliun), turun 8% dibandingkan laba di tahun sebelumnya pada periode yang sama US$ 8,2 miliar (Rp 82 triliun). Perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu membukukan omzet US$ 37,5 miliar (Rp 375 triliun) di akhir September, naik tipis dari pendapatan tahun sebelumnya US$ 36 miliar (Rp 360 triliun).
Sedangkan Samsung, pada periode yang sama meraup laba 8,24 triliun won (Rp 86 triliun) di triwulan III-2013. Laba ini melonjak tinggi jika dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu hanya 6,56 miliar won.
Tumbuhnya laba perusahaan yang bermarkas di Korea Selatan ini sejalan dengan naiknya omzet dari penjualan ponsel pintar dan memory chip. Kedua perusahaan teknologi itu sampai saat ini masih mengandalkan ponsel pintar dalam meraup untung.
Jika dilihat dari harga sahamnya, saham Apple sampai penutupan perdagangan kemarin berada di level US$ 529,88 per lembar. Dalam setahun ini imbal hasil alias keuntungan saham Apple masih -10,17%, artinya dalam investor yang memegang saham Apple setahun ke belakang ini masih rugi.
Sementara saham Samsung pada perdagangan tadi pagi di bursa Korsel berada di kisaran 1,483 juta won. Selama satu tahun ke belakang ini sahamnya sudah memberikan keuntungan investasi 14,78% kepada investor. (detik.com)

Laba Apple Turun 8% Jadi Rp 75 Triliun

San Fransisco - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple Inc, mengalami penurunan laba bersih di akhir September 2013. Padahal, penjualan produk baru Apple seperti iPhone 5s bisa dibilang cukup tinggi.
Pada pembukuan triwulan IV, Apple mencatat laba US$ 7,5 miliar (Rp 75 triliun), turun 8% dibandingkan laba di tahun sebelumnya pada periode yang sama US$ 8,2 miliar (Rp 82 triliun). Laba tersebut turun meski omzet alias pendapatannya naik.
Perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu membukukan omzet US$ 37,5 miliar (Rp 375 triliun) di akhir September, naik tipis dari pendapatan tahun sebelumnya US$ 36 miliar (Rp 360 triliun). Pendapatan ini didorong oleh maraknya pembelian iPhone 5s.
Sayangnya, meski penjualan iPhone 5s sangat tinggi, penjualan iPad malah stagnan. Bahkan penjualan Mac justru turun, padahal iPad dan Mac menyumbang omzet cukup tinggi tahun lalu.
"Sebenarnya angka (laba) itu cukup bagus. Tapi memang penjualan tablet itu jadi masalah bagi mereka," kata Tero Kuittinen, analis teknologi independen dari Alekstra, sebuah perusahaan pemerhati industri telekomunikasi, seperti dikutip dari New York Times, Selasa (29/10/2013).
Labanya memang tidak kecil dan membuat iri seluruh industri teknologi. Tapi melambatnya pertumbuhan laba ini menjadi kekhawatiran yang palig utama bagi investor.
Selama ini Apple selalu mengandalkan produk baru untuk menggenjot laba, terutama menjelang hari raya dan akhir tahun. September lalu, perusahaan yang bermarkas di Silicon Valley ini sudah merilis dua varian iPhone, dan pekan lalu varian baru Mac dan dua iPad.
"Natal kali ini akan menjadi milik iPad," kata Presiden Direktur Apple Timothy D. Cook, saat mengumumkan kinerja perusahaannya Senin kemarin. (detik.com)

Siapkan Rp 30 Miliar, Aritama Prima Bakal Bangun 20 Pabrik Logam di Purwakarta

Jakarta - PT Aritama Prima Indonesia Tbk (APII) berencana membangun pabrik logam seluas 20 hektar di wilayah Purwakarta, Jawa Barat. Luasan lahan tersebut akan dibangun perseroan menjadi 20 pabrik.
Direktur Utama Arita Low Yew Lean menyebutkan, perseroan akan menyiapkan dana sedikitnya Rp 30 miliar untuk satu pabrik logam yang rencananya mulai dibangun akhir tahun depan dan ditargetkan akan selesai dalam 5-6 tahun mendatang.
"Dananya sekitar Rp 30 miliar per satu pabrik, dana dari operasi kita ada juga dari luar. Satu hektar satu pabrik cukup lumayan besar ada 20 hektar akan ada 20 pabrik," kata Low usai acara pencatatan saham perdana di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Dia menyebutkan, saat ini perusahaan perdagangan ekspor dan impor barang-barang logam ini tengah fokus mempersiapkan lahan. Pasalnya, perizinan pembebasan lahan di Indonesia cukup rumit.
"Tahun ini persiapan lahan. Izin di Indonesia perlu proses. Kita berharap dukungan pemerintah dengan memberi kemudahan izin," kata dia.
Low menjelaskan, nantinya pabrik-pabrik ini akan menjadi pabrik pertama perseroan di Indonesia dari yang sebelumnya berada di Malaysia dan China. Dengan pembangunan pabrik-pabrik tersebut diharapkan akan mampu memproduksi barang-barang buatannya hingga 8-10 kontainer per bulannya.
"Barang yang diproduksi, range-nya besar targetkan 1 bulan 8-10 kontainer," katanya.
Lebih jauh dia menjelaskan, perseroan juga akan menggandeng investor dari luar untuk pengembangan bisnisnya ini. Saat ini, dia menyebutkan, sudah ada 11 negara yang ikut andil dalam pengembangan bisnis perseroan.
"Produk kita jenisnya banyak, kita mau memperluas produk kita. Sekarang di 11 negara ada networking. Dengan pabrik ini, berharap Indonesia bisa ekspor, sampai hari ini Indonesia kebanyakan masih impor," terangnya.
Dia menyebutkan, pangsa pasar barang buatan Aritama Prima ini mencapai 20% dari pasar yang ada.
"Market share di Indonesia cukup besar, kita dihitung rangenya sekitar 20%," kata dia.
Low menambahkan, pabrik baru tersebut juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Untuk satu pabrik saja, diperkirakan akan membutuhkan 100-200 tenaga kerja.
"Kita butuhkan 100-200 karyawan per 1 pabrik," katanya.
Aritama Prima ini merupakan bagian dari kelompok usaha Unimech Group Sdn. Bhd Malaysia yang memproduksi valve, fitting, dan produk terkait lainnya. Saat ini perseroan punya 23 cabang dan 5 sales representative office yang tersebar di seluruh Indonesia dan 8 gudang sentral. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Mix Cenderung Menguat

Jakarta - IHSG pada perdagangan Senin 28 Oktober 2013 ditutup menguat 0,21% pada level 4590. Sektor infrastruktur menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing melakukan net buy Rp51,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif, dimana Dow Jones dan Nasdaq melemah tipis, sedangkan indeks S&P500 menguat. Data ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan, mendorong meningkatnya optimisme The Fed akan mempertahankan stimulus lebih lama. The Fed akan melakukan pertemuan pada Selasa dan Rabu ini untuk mempertimbangkan apakah ekonomi sudah cukup kuat bagi The Fed untuk mulai mengurangi program pembelian obligasi USD85 miliar per bulan. Menurut survey Bloomberg, dampak shutdown selama 16 hari pada bulan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. Data ekonomi yang dirilis kemarin semakin menambah kecemasan tersebut, yaitu data output dari pabrik-pabrik pada bulan September hanya tumbuh 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang sebesar 0,3%. Data pending home sales juga mengalami pe nurunan sebesar 5,6%, lebih buruk dari estimasi yang sebesar –1,3%. Pasca penutupan bursa, saham Apple melemah 5% setelah merilis laporan keuangan. IHSG hari ini diperkirakan mix cenderung menguat. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4550 — 4647.Rekomendasi: ICBP, SMGR, BBCA, PTPP, ADHI, WIKA, LSIP, BBNI, AKRA, INDF (detik.com)

Erdikha Sekuritas: IHSG Menunggu Sentimen Baru

Jakarta - Saham-saham di Wall Street dan bursa-bursa Eropa ditutup mixed pada perdagangan yang relatif sepi di awal pekan ini, menyusul variatifnya laporan keuangan kuartal ketiga dari beberapa emiten yang dirilis Senin. Sebagian Investor juga kelihatannya menunggu hasil keputusan meeting dua hari FOMC yang dimulai hari ini. Kendati pun demikian S&P500 kembali mencatatkan level tertinggi baru dalam perdagangan kemarin.
Sementara itu Bursa Efek Indonesia kembali melanjutkan penguatannya pada perdagangan Senin kemarin meski hanya satu digit. Kenaikan IHSG sebesar 9,69 poin (+0,21%), terutama didorong penguatan saham-saham unggulan di sektor Infrastruktur (+2,11%), Properti (+1,52%) dan Consumer (+0,52%). Sedang sektor-sektor yang menahan kenaikan indeks adalah Aneka Industri yang turun (-1,59%) dan Pertanian yang melemah (-1,38%). Nilai Transaksi tercatat tipis sebesar Rp.4,8 Triliun dengan investor asing membukukan net buy sebesar Rp.52 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat di posisi Rp 11.018 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Hari ini Bursa Indonesia diprediksi masih akan berjalan fluktuatif atau mixed dengan sedikit peluang kembali melanjutkan penguatan. Kendati pun demikian, investor juga perlu mewaspadai kemungkinan aksi profit taking yang bisa terjadi sewaktu-waktu. FOMC meeting adalah salah satu faktor yang ditunggu sebagian investor untuk mengambil keputusan. IHSG diperkirakan akan bergerak di sekitar 4.550 - 4.650. (detik.com)

Semesta Indovest: Minat Beli Tertahan Kondisi Overbought

Jakarta - Bursa Wallstreet ditutup mixed pada perdagangan Senin dengan indeks Dow Jones turun 1,35 poin atau 0,01%, S&P 500 positif 0,13%, dan Nasdaq melemah 0,08%. Investor cenerung wait and see terhadap laporan kinerja perusahaan terutama dari Apple, namun Apple melaporkan kinerjanya setelah pasar tutup dengan margin keuntungan yang melemah walau terjadi peningkatan pendapatan dan laba yang lebih tinggi dari perkiraan analis. Saham-saham retailer menguat dipimpin oleh JP Penney yang sangat optimis penjualan kuartal III akan positif.
Bursa eropa mayoritas ditutup melemah terimbas data laporan kinerja perusahaan yang mengecewakan, Saham Peugeot Citroen turun 6% memimpin pelemahan. Indeks FTSE positif 0,07%, CAC turun 0,48%, DAX turun 0,08%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan potensi positif terbatas akibat minat beli akan tertahan kondisi IHSG yang mulai overbought. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain TLKM, ADHI, SMRA, LPKR, PWON. (detik.com)

Magnus Capital: Secara Teknikal Indeks Cenderung Melemah

Jakarta - Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif dan ditutup menguat tipis 9.69 poin ke level 4590.53 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4.7triliun. Pemodal asing tercatat melakukan net buy saham sebesar Rp 78 miliar.
Para investor cenderung bersikap sikap wait & see,menjelang rapat FOMC yang akan digelar pada 28-29 Oktober 2013 waktu setempat.Diperkirakan The Fed akan menunda pengurangan program stimulus hingga Maret 2014, didukung oleh data ekonomi dan data ketenagakerjaan yang masih kurang meyakinkan.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah tipis -1.35 poin ke level 15568.93 dan indeks Nasdaq juga ditutup melemah -3.23 poin ke level 3940.13 sedangkan indeks S&P ditutup menguat 2.34 poin ke level 1762.11. Investor juga cenderung bersikap wait & see menanti keputusan dari hasil rapat The Fed yang telah berlangsung semalam dan juga sejumlah laporan keuangan emiten yang mixed.
Indeks regional pagi ini dibuka melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang negatif terhadap pergerakan IHSG.
Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah pada kisaran 4520-4650. Indikator Stochastic dan MACD masih uptrend. Cermati saham TLKM, PTPP, WSKT, LPKR, ICBP.

KDB Daewoo Daily

Jakarta - Pada perdagangan Senin (28/10) Indeks Dow Jones ditutup turun 1,35 poin (-0,01%) ke 15.568,93 di tengah rilisnya laporan-laporan pendapatan beberapa perusahaan AS yang meragukan para investor.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$98 per barel di New York di tengah naiknya harga minyak mentah yang diperdagangkan Brent di London dan turunnya produksi minyak mentah di Libya.
IHSG kemarin (28/10) ditutup naik 9,69 poin (+0,21%) ke 4.590,54 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp78 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, LPKR, BBNI, SMRA, dan ADHI.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 11.055 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG merupakan gerakan yang tetap berusaha mencoba mendekati trend resistance di 4700, stochastic masih uptrend, MACD uptrend, namun psar masih belum memberikan sinyal uptrend.
Pada perdagangan hari ini (29/10) IHSG diperkirakan masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan naik di kisaran 4.435-4.700 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BKSL, GGRM dan TLKM. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Regional Memberi IHSG Tekanan

Jakarta - Relatif melemahnya beberapa bursa regional dapat memberikan tekanan. IHSG berada di kisaran positif setelah bergerak mixed kemarin. Posisi di dekat level psikologis 4,600 serta terbentuknya doji masih dapat menahan tren yang positif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan kecenderungan yang mixed hari ini. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Cenderung Flat

Jakarta - Perdagangan awal pekan ini (28/10) IHSG menguat 0.21% ke level 4,590.54 sejalan penguatan bursa Asia yang dipimpin Jepang yang naik sebesar 2.19%. Sentimen dari Global ekspektasi investor terhadap Rapat The Fed pada kamis mendatang yang masih akan melakukan penundaan tapering off program Quantitative Easing 3 setelah rilis index consumer AS yang mengalami penurunan. Di samping itu, dari dalam Negeri rilis beberapa kinerja laporan keuangan emiten domestik pada Q3-2013 yang rilis menunjukkan kinerja yang cukup baik. Invetor asing mencatatkan net buy sebesar Rp. 52 miliar.
Awal pekan ini bursa AS ditutup mendatar di tengah penantian investor terhadap hasil dari FOMC Meeting pada pekan ini. Indeks Dow Jones turun tipis 0,01% ke 15.568,93, Indeks S&P naik 0,13% menjadi 1.762,11, sedangkan indeks Nasdaq juga turun tipis sebesar 0,08% ke 3.940,13. Data ekonomi yang rilis semalam yaitu Industrial Production AS yang naik menjadi 0,6% dari sebelumnya 0,4% dan Pending Home Sales AS bulan September mengalami penurunan -5.6% menjadi 101.6 dari sebelumnya -1,6% menajdi katalis pergerakan bursa AS.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan flat. Investor masih menanti data-data ekonomi dari ekternal dan internal yang rilis pada pekan ini. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk doji dan mendekati area upper bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4554-4630 resistance. (detik.com)

First Asia Capital: Rawan Aksi Ambil Untung

Jakarta - Aksi beli selektif pelaku pasar sempat membuat IHSG menguat 30 poin pada sesi pertama. Namun penguatan tidak bertahan lama, karena pelaku pasar cenderung melakukan aksi profit taking yang membuat IHSG ditutup hanya menguat 9,692 poin (0,2%) di 4590,538. Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang reboundnya saham TLKM dan PGAS serta sejumlah saham sektor properti. Sedangkan saham pertambangan, aneka industri dan semen cenderung terkoreksi.
Antisipasi atas rilis laba emiten sektoral menjadi katalis pembelian selektif pelaku pasar. Penguatan terbatas juga didukung sentimen kawasan dimana indeks saham utama Asia ditutup di teritori positif. Sementara Wall Street tadi malam ditutup bervariasi dengan indeks S&P mencatatkan level tertinggi baru menguat tipis 0,13% di 1762,11.
Sedangkan indeks DJIA melemah tipis 0,01% di 15568,93. Pelaku pasar tengah menanti hasil pertemuan The Fed pekan ini dengan harapan The Fed akan mengulur waktu melakukan pengurangan stimulusnya hingga kuartal pertama tahun depan. Di sisi lain data output indutsri AS September yang tumbuh 0,6%, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir, turut memberikan insentif di pasar. Namun posisi indeks yang relatif tinggi membuat penguatan tertahan.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas dengan kecenderungan rawan aksi ambil untung. IHSG akan bergerak dengan support di 4570 dan resisten di 4610. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Indeks Berpotensi Mixed Menguat

Jakarta - Indeks saham Amerika Serikat (AS) bergerak mixed dan akhirnya ditutup melemah. Pada penutupan semalam, indeks Dow Jones melemah tipis -1,35 poin (-0,01%) ke level 15.568,93. Sementara indeks regional Asia pagi ini bergerak melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang membukukan pelemahan -0,79% ke posisi 14.282,22. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan turun -0,26% ke posisi 2.042,82. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia terus melanjutkan penguatannya. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil mengalami penguatan +0,84% ke angka US$98,68 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami pelemahan -0,03% ke level US$1.352/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi Indonesia yang sedianya akan dipublikasikan akhir pekan ini. Meski inflasi diperkirakan relatif kecil, namun kalangan pasar memprediksi Indonesia akan kembali mengalami defisit neraca perdagangan di Oktober. Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi bergerak mixed to up untuk hari ini dengan kisaran support 4.572 dan resistance 4.610. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave dengan target teoritis kenaikan menuju 4.697 dalam jangka pendek. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Masih Dalam Tren Naik

Jakarta - Pergerakan bursa saham AS dan Eropa yang berada di zona hijau memberikan sentimen positif bagi laju bursa saham Asia meskipun di awal perdagangan sempat terkoreksi. Laju IHSG pun juga tidak jauh berbeda di mana berlangsung variatif, seperti yang kami sampaikan sebelumnya, dan di akhir sesi dapat kembali ke zona hijau. Padahal di awal sesi, laju IHSG sudah cukup baik dimana berada di zona hijau namun, mulai adanya aksi ambil untung yang terefleksi dari mulai adanya pelemahan secara sektoral membuat laju IHSG mengalami tekanan hingga sesi kedua sebelum preclosing. Padahal, sepanjang laju perdagangan IHSG, diiringi sentimen positif dari tercatatnya nett buy asing dan positifnya laju nilai tukar Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4611,26 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4573,40 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4590,54. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (29/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4562-4582 dan resistance 4618-4628. Berpola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD masih naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dalam tren kenaikannya meski tersinyalkan adanya pelemahan. Laju IHSG mampu berada di atas kisaran target support dan resisten (4569-4607) dan bahkan sempat melampaui target resisten tersebut. Meski masih bertahan dalam tren kenaikannya namun, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah. (detik.com)

Gozco Alami Penurunan Laba Jadi Rp14,4 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) meraih penjualan bersih Rp264,5 miliar pada kuartal ketiga 2013 dan laba bersih sebesar Rp14,4 miliar.
Pendapatan tersebut menurun dibandingkan dengan kuaral ketiga 2012 sebesar Rp295,2 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Senin (28/10/2013).
Namun beban pokok penjualan mengalami kenaikan menjadi Rp221 miliar dari Rp187,9 miliar. Dengan demikian laba bruto menurun menjadi Rp43,5 miliar dari Rp107,3 miliar.
Demikian juga penurunan terjadi pada laba bersih menjadi Rp14,4 miliar dari sebelumnya Rp82,5 miliar. Untuk total aset perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp3,22 triliun dari Rp3,1 triliun per 31 Desember 2012.

Menanti Banyak Data, IHSG Melemah Terbatas

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Selasa (29/10/2013) diprediksi melemah terbatas dalam kisaran support-resistance 4.550-4.620. Pasar menanti data-data yang akan dirilis akhir pekan ini.
Pada perdagangan Senin (28/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 9,69 poin (0,21%) ke posisi 4.590,538. Intraday terendah 4.573,395 dan tertinggi 4.611,264.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Purwoko Sartono, research analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG kemarin ditutup menguat tipis. "Penguatan didorong oleh menguatnya bursa regional," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Index consumer confidence Amerika bulan Oktober tercatat terendah dalam 10 bulan terakhir. Angkanya dirilis di level 73,2 dibandingkan consensus di level 75 dan 77,5 pada September 2013. "Hal ini menandakan pembukaan pemerintahan setelah shutdown gagal meyakinkan konsumer," tandas dia.
Pelemahan index consumer tersebut, lanjut Purwoko, memberikan dampak positif. Sebab, hal itu menambah tekanan untuk the Fed agar tidak segera menarik stimulus (tapering).
Akibatnya, yield Surat Utang Negara (SUN) untuk tenor 10 tahun masih terus turun mencapai 7,086%. "Hal ini mencerminkan arus dana terus masuk ke pasar uang," ungkap Purwoko.
Gambaran positif itu juga, lanjut dia, juga akan diuji pada pekan ini. "Sebab, akan banyak data penting pada minggu ini, antara lain Expor-impor, neraca perdagangan, inflasi, manufaktur, consumer confidence," papar dia.
Di atas semua itu, Purwoko proyeksikan IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah terbatas Selasa (29/10/2013). "Kisaran support-resistance 4.550-4.620," imbuhnya.

Lemahnya Data AS Batasi Koreksi Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (29/10/2013) diprediksi melemah. Namun, akan terbatas seiring masih lemahnya data-data AS.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Selasa ini, rupiah berpeluang melanjutkan konsolidasinya dalam kisaran trading yang cukup sempit.
"Rupiah berpeluang melemah terbatas ke kisaran 11.055. Di sisi lain, potensi penguatannya juga terbatas di area 10.990 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Lebih jauh Christian menjelaskan, semalam sudah dirilis data Industrial Production AS yang sudah diperkirakan melemah ke 0,3% dari sebelumnya 0,4%. Sementara itu, laporan pending home sales AS mengalami perbaikan ke 0,5% dari publikasi sebelumnya -1,6%. "Meski data home sales-nya membaik, tapi produksi industrinya melemah," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, pasar juga fokus pada prospek pelemahan pertumbuhan ekonomi AS yang akan dirilis pada 7 November 2013. "Sebab, beberapa data ekonomi AS sebelumnya seperti data tenaga kerja dan aktivitas sektor manufaktur melemah ke bawah ekspektasi," ucapnya.
Belum lagi, dengan laju pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal IV-2013 yang berpeluang terpangkas sekitar 0,3% hingga 0,4% akibat shutdown pemerintahan AS selama 16 hari. "Karena itu, prospek pertumbuhan ekonomi AS untuk semester II-2013 masih lemah sehingga jadi tekanan negatif bagi dolar AS," tandas dia.
Semua itu, lanjut Christian, menunjang pengunduran tapering (pengurangan stimulus) The Fed hingga 2014. Akibatnya, pelemahan rupiah juga menjadi terbatas. "Jadi, pelemahan rupiah semata faktor profit taking setelah mencapai titik terkuatnya selama 8 pekan," imbuh Christian.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (28/10/2013) ditutup melemah 38 poin (0,34%) ke posisi 10.048/10.058.

Pasar Mulai Khawatirkan Pengetatan Fiskal

INILAH.COM, Jakarta – IHSG hanya menguat terbatas dan rupiah melemah. Pasar melakukan profit taking seiring kekhawatiran pengetatan fiskal oleh pemerintah. Seperti apa?
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah awal pekan ini dipicu oleh aksi profit taking. Salah satunya, seiring dengan rencana pengetatan fiskal oleh pemerintah.
Menurut Christian, APBN Indonesia kemungkinan diperketat. Artinya, akan ada beberapa pemangkasan belanja pemerintah. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah sempat mencapai level terlemahnya 11.100 dari posisi terkuatnya 10.970 per dolar AS dan pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (28/10/2013) ditutup melemah 38 poin (0,34%) ke posisi 10.048/10.058 dari posisi akhir pekan lalu 10.010/10.020.
Yang menjadi kekhawatiran pasar, lanjut Christian, adalah bagaimana kemampuan pemerintah untuk mendongkrak rencana-rencana infrastruktur yang bisa menopang tingkat belanja konsumen dan sektor produktif yang lainnya. "Pasar khawatir, anggaran untuk infrastruktur juga dipangkas," ujarnya.
Pasar juga profit taking, kata dia, sambil menunggu petunjuk tentang arah ekonomi Indonesia lebih lanjut. Apalagi, hari ini masih minim data ekonomi.
Selain itu, para investor masih menunggu laporan inflasi dan defisit neraca lancar (current account) Indonesia. Jika sesuai ekspektasi, rupiah kemungkinan baru akan melanjutkan penguatan.
Sebab, pekan lalu penguatan rupiah mencapai lebih dari 2% dan mencapai level tertinggi 8 pekan sehingga memicu aksi ambil untung.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah tipis terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah tipis ke 79,24 dari sebelumnya 79,25. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3808 dari sebelumnya US$1,3802 per euro," imbuh Christian.
Dari bursa saham, Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengaku pusing dengan kondisi pasar saat ini. "Asingnya juga pusing. Mungkin, investor asing dalam posisi trading. Mereka melihat Dow Jones Industrial Average (DJIA) sudah ketinggian, terus mereka lebih cenderung untuk profit taking," kata dia di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Padahal, kata dia, semua sinyal terlihat bagus. "Hang Seng Index (HSI) juga masih bisa ditutup di atas resisten pertama, 22.750, menghilangkan kemungkinan munculnya double top," ujarnya.
Profit taking yang dilakukan oleh pemodal asing ini, kata Satrio, membuat pergerakan jangka pendek IHSG, terlihat masih dalam trend yang flat. "Kisarannya belum kelihatan, bisa jadi 4.550-4.650. Tapi bisa juga berbentuk wedge," papar dia. "Tapi intinya, market sedang flat."
Menurut dia, jika pasar sedang mendatar, rekomendasi standarnya adalah: jual saham yang sedang naik dan beli saham yang sedang turun. "Hari ini saya hanya rebalancing. Tapi, posisi tetap di sekitar 50% dan malah naik jadi 70% sepertinya," kata Satrio.
Lebih jauh dia menjelaskan, hari ini IHSG telah menciptakan level tertinggi bulanan baru di level 4.611, sebelum bergerak turun. "Kalau DJIA nanti malam naik, dan IHSG menciptakan new high di atas 4.611 tapi ternyata ditutup di bawah 4.611, berarti di situ saya akan jualan. Tapi, untuk hari ini, saya hanya bisa menahan posisi. Sebab, tidak ada signal negatif yang muncul." Imbuhnya.
Pada perdagangan Senin (28/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 9,69 poin (0,21%) ke posisi 4.590,538. Intraday terendah 4.573,395 dan tertinggi 4.611,264.

Saham Perdana Arita Prima Naik 31% Jadi Rp 290 per Saham

Jakarta - Saham PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) pada perdagangan perdananya dibuka naik 31% ke angka Rp 290 per saham dari harga saham pada penawaran perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 220 per saham.
Saham dengan kode APII ini sempat menyentuh level terendah di angka Rp 230 per saham dan level tertinggi di angka Rp 290 per saham. Sahamnya ditransaksikan 74 kali dengan jumlah volume sebanyak 5493 lot dengan nilai Rp 746 juta.
Perusahaan perdagangan ekspor dan impor barang-barang logam ini telah menawarkan saham perdana sekitar 275 juta saham atau 25,58% dari modal disetor. Dari IPO ini, perseroan bakal meraih dana segar mencapai Rp 60,5 miliar.
Adapun saham pendiri mencapai 800 juta saham. Jadi saham yang dicatatkan di bursa saham sekitar 1,07 miliar saham.
Direktur Utama Arita Low Yew Lean menyebutkan, nantinya dana hasil IPO ini sekitar 25% akan digunakan untuk membayar utang jangka pendek. Sementara itu, 75% sisanya dimanfaatkan untuk menambah modal kerja, salah satunya untuk pembelian persediaan segmen industri yang baru dikembangkan oleh perseroan.
"Kami yakin bisnis kami akan terus tumbuh positif karena semakin meningkatnya permintaan valve, fitting, dan produk terkait lainnya. Apalagi bisnis kami juga didukung oleh pertumbuhan bisnis perkebunan, pertambangan, minyak dan gas yang semakin tinggi," kata Low saat pencatatan saham perdana di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Selain itu, perseroan mengadakan program alokasi saham karyawan sebesar 3% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum berjumlah 8,25 juta saham.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan opsi saham untuk program pemberian kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah penawaran umum dilaksanakan.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, pasar modal diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif pencarian dana dan pengembangan usaha.
"Investor bisa ikut berkembang bersama PT Aritama. Kami berharap perusahaan ini punya kinerja yang transparan. Ini yang akan selalu kami pantau," ujar dia.
Perusahaan distributor manufaktur ini merupakan emiten ke-26 yang melantai di bursa tahun ini setelah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk(ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Emiten ini masuk sebagai emiten ke-481 di BEI. (detik.com)

Minim Katalis Penggerak, IHSG Menipis 9 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 9 poin atas minimnya katalis yang bisa menggerakan saham-saham ke atas. Penguatan IHSG juga terhambat posisinya yang sudah jenuh beli.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.050 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.030 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 9,437 poin (0,21%) ke level 4.581,101. Sedangkan Indeks LQ45 turun 2,409 poin (0,31%) ke level 770,410.
Membuka perdagangan, Selasa (29/10/2013), IHSG melemah 12,039 poin (0,27%) ke level 4.578,015. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 3,713 poin (0,48%) ke level 769,106.
Saham-saham komoditas yang kemarin turun kini jadi incaran investor. Sebaliknya saham-saham bank yang sudah naik tinggi malah jadi sasaran aksi ambil untung.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 9,843 poin (0,21%) ke level 4.580,359. Sementara Indeks LQ45 berkurang 3,073 poin (0,39%) ke level 769,740.
Kemarin IHSG naik tipis 9 poin di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Maraknya sentimen positif dari pasar global dan regional tidak membuat pelaku pasar marak lakukan aksi beli.
Indeks S&P 500 di Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa atas harapan diteruskannya program stimulus The Federal Reserve. Namun sayang dua indeks acuan lainnya malah menipis.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pagi hari ini. Beberapa sudah berhasil menanjak ke zona hijau, seperti bursa saham Jepang dan Singapura.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 13,53 poin (0,63%) ke level 2.147,40. 
  • Indeks Hang Seng menguat 129,74 poin (0,57%) ke level 22.936,32. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 121,11 poin (0,84%) ke level 14.274,93. 
  • Indeks Straits Times menipis 0,69 poin (0,02%) ke level 3.208,54.
sumber: detik.com

Harga Emas Antam Masih Terpuruk, Turun Lagi Rp 4.000/Gram

Jakarta - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali anjlok Rp 4.000/gram setelah kemarin dibuka turun Rp 6.000 per gram.
Harga emas Antam di akhir pekan kemarin ditutup Rp 536.000/gram, kemudian pada Senin (28/10/2013) menjadi Rp 530.000/gram untuk pecahan 1 gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia Selasa(29/10/2013), harga emas batangan Antam jadi Rp 526.000/gram. Sementara harga jual emas batangan konsumen ke Logam Mulia atau harga buyback turun dari Rp 460.000/gram menjadi Rp 456.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 50 gram Rp 24.400.000
  • 10 gram Rp 4.920.000
  • 5 gram Rp 2.485.000
  • 1 gram Ro 526.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

IHSG Mixed, Cenderung Menguat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin naik tipis 9 poin di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Maraknya sentimen positif dari apsar global dan regional tidak membuat pelaku pasar marak lakukan aksi beli.
 
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (28/10/2013), IHSG ditutup bertambah 9,692 poin (0,21%) ke level 4.590,538. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 1,046 poin (0,14%) ke level 772,819.
 
Indeks S&P 500 di Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa atas harapan diteruskannya program stimulus The Federal Reserve. Namun sayang dua indeks acuan lainnya malah menipis.
 
Indeks S&P 500 sudah menguat 6,4% sejak 8 Oktober saat pemerintahan AS ditutup gara-gara tidak adanya kesepakatan anggaran. Sejak awal tahun, indeks acuan ini sudah melaju 23,6%.
 
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones menipis 1,35 poin (0,01%) ke level 15.568,93. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 2,34 poin (0,13%) ke level 1.762,11 alias rekor tertingginya sepanjang masa.
 
Indeks S&P 500 juga sempat mencetak rekor intraday tertinggi di 1.764,99. Sementara Indeks Komposit Nasdaq berkurang 3,23 poin (0,08%) ke level 3.940,13.
 
Hari ini IHSG diprediksi masih akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Minimnya katalis penggerak dari bursa global dan regional diperkirakan membuat indeks bergerak dalam rentang yang tipis.
 
Pergerakan bursa-bursa regional di pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 112,79 poin (0,78%) ke level 14.283,25.
  • Indeks KOSPI melemah 7,85 poin (0,38%) ke level 2.040,29.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG kemarin ditutup menguat tipis didorong oleh menguatnya bursa regional. Index consumer confidence Amerika bulan Oktober tercatat terendah dalam 10 bulan terakhir (73.2 act Vs 75 konsensus Vs 77.5 Sep). Hal ini menandakan pembukaan pemerintahan setelah shutdown gagal meyakinkan konsumer. Pelemahan index consumer ini memberikan dampak positif krn menambah tekanan untuk the Fed agar tidak segera menarik stimulus (tapering). Yield SUN 10thn masih terus turun mencapai 7,086%, hal ini mencerminkan arus dana terus masuk ke pasar uang. Gambaran positif ini juga akan diuji pada minggu ini karena akan banyak data penting pada minggu ini, antara lain Ex-im, neraca perdagangan, inflasi, manufaktur, consumer confidence. Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah terbatas. Kisaran support-resistance 4.550-4.620.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +9.69 poin (+0.21%) ke 4,590.54 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.2 juta lot atau setara dengan Rp4.7 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-1.38%), sektor basic-industries (-0.48%), sektor construction and property (+1.52%), sektor consumer goods (+0.52%), sektor finance (-0.16%), sektor infrastructure (+2.11%), sektor mining (-0.87%), sektor misc-industries (-1.59%), dan sektor trade (+0.33%).
Tercatat sebanyak 136 saham mengalami penguatan, 100 saham mengalami penurunan, 113 saham tidak mengalami perubahan dan 135 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TLKM (+4.59%), LPKR (+8.57%), PGAS (+1.51%), BTPN (+6.10%), dan UNTR (+1.98%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. ASII (-2.15%), BBRI (-1.18%), BMRI (-1.14%), INTP (-2.68%), dan SMAR (-7.58%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp78 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, LPKR, BBNI, SMRA, dan ADHI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,055 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin gerakan yang tetap berusaha mencoba mendekati trend resistance di 4,700, stochastic masih uptrend, MACD uptrend, namun PSAR masih belum memberikan sinyal uptrend, sehingga kami perkirakan hari ini masih akan mixed dengan kecenderungan naik. Dengan support 4,435 dan resistance 4,700. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BKSL, GGRM, TLKM. (detik.com)

S&P 500 Kembali Cetak Rekor Atas Harapan Stimulus The Fed

New York - Indeks S&P 500 di Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa atas harapan diteruskannya program stimulus The Federal Reserve. Namun sayang dua indeks acuan lainnya malah menipis.
Indeks S&P 500 sudah menguat 6,4% sejak 8 Oktober saat pemerintahan AS ditutup gara-gara tidak adanya kesepakatan anggaran. Sejak awal tahun, indeks acuan ini sudah melaju 23,6%.
Setelah menepis kekhawatiran situasi politik AS, investor kini mulai fokus kepada The Fed yang diharapkan bisa mempertahankan stimulus dalam beberapa bulan ke depan.
"Bisa dibilang pelaku pasar menanti The Fed, tapi tidak tahu kebijakan apa yang akan dikeluarkan bank sentral tersebut," ujar Mark Luschini, kepala strategi investasi dari Janney Montgomery Scott di Philadelphia, dikutip Reuters, Selasa (29/10/2013).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones menipis 1,35 poin (0,01%) ke level 15.568,93. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 2,34 poin (0,13%) ke level 1.762,11 alias rekor tertingginya sepanjang masa.
Indeks S&P 500 juga sempat mencetak rekor intraday tertinggi di 1.764,99. Sementara Indeks Komposit Nasdaq berkurang 3,23 poin (0,08%) ke level 3.940,13. (detik.com)