korea by dewanti

Wednesday, October 16, 2013

SIMA Akui Sulit Capai Target Laba Rp107,7 Juta

INILAH.COM, Jakarta - PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) pesimistis dapat mencapai target laba bersih sepanjang tahun ini sebesar Rp107,75 juta.
Direktur PT Siwani Makmur Tbk, Sjonanto Widjaja mengatakan beberapa mesin produksi perseroan mengalami kerusakan. Hal itu akibat terkena banjir tahun 2012, sehingga produksi belum bisa maksimal pada tahun ini.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri, jasa dan infrasturktur di sektor kemasan fleksibel ini berkenyakinan dapat menurunkan rugi bersih di tahun ini menjadi Rp1 miliar. Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,23 miliar.
"Sepertinya kita belum bisa meraih laba pada tahun ini, tapi kami berkenyakinan dapat menurunkan tingkat rugi menjadi Rp1 miliar," kata dia seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB), Rabu (16/10/2013).
Perseroan hari ini menggelar RUPLB dan salah satu hasilnya menyetujui penambahan modal kerja sebesar Rp20 miliar. Tujuannya untuk memperbaiki mesin produksi perseroan. Tercatat, hingga semester I 2013 perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp3,81 miliar atau lebih besar 150,65% dari periode yang sama ditahun sebelumnya senilai Rp1,52 miliar.

Sentimen Antidolar AS Perkuat Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (16/10/2013) ditutup menguat 20 poin (0,17%) ke posisi 11.340/11.360 dari posisi akhir pekan lalu 11.360/11.380.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh sentimen antidolar AS. Sentimen tersebut mencuat setelah lembaga pemeringkat Fitch mengancam akan men-downgrade peringkat utang AS negosiasi debt ceiling terus berlarut.
Apalagi, kata dia, kasus gagal bayar AS tinggal sehari lagi. Akibat sentimen dari antidolar ini berhasil memicu penguatan rupiah. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 11.280 dan terlemah 11.340 dari posisi pembukaan 11.330 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Selain itu, lanjut dia, rupiah juga mendapat katalis positif dari sentimen China. Negeri tirai bambu itu melaporkan adanya kenaikan cadangan devisa sebesar US$163,3 miliar selama kuartal III-2013.
"Ini merupakan kejutan positif karena menunjukkan kembalinya hot money ke pasar emerging market setelah adanya kelegaan penundaan pemangkasan stimulus dari bank sentral AS, The Fed," papar dia.
Jadi, kata Christian, masalah ancaman downgrade dan kebuntuan negosiasi anggaran di Kongres AS diiringi dengan kembalinya hot money ke China. "Semua itu, berhasil menopang penguatan rupiah," tuturnya.
Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS melemah ke 80,38 dari sebelumnya 80,43.
"Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3540 dari sebelumnya US$1,3523 per euro," imbuh Christian.

Bursa Eropa Turun Cemaskan Kegagalan Senat AS

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa menghentikan penguatan pada perdagangan Rabu (16/10/2013). Investor mencemaskan parlemen AS dapat menuntaskan kesepakatan untuk menaikkan plafon utang pada 17 Oktober 2013 besok.
Indeks Stoxx Eropa turun 0,3% ke 313,99. Indeks pernah menyentuh level tertinggi dalam sebulan terakhir pada perdagangan Selasa (15/10/2013) kemarin.
Pelemahan juga terjadi pada saham Danon yang kehilangan 3,5% setelah perseroan memangkas target tahun ini. Sementara saham Moet Hennessy Louis Vuitton melemah 5,7 persen setelah penjualan produk barang mewah turun pada kuartal ketiga tahun ini.
Indeks CAC di Paris turun 0,4% ke 4,235m6, indeks DAX di Jerman lebih rendah 0,02% ke 8.806,86. Demikian juga indeks FTSE di London melemah 0,2% ke 6.537,39.

Rupiah dan IHSG Sama-sama Melemah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 27 poin akibat aksi profit taking. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual investor.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.005 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 10.940 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 15,965 poin (0,35%) ke level 4.503,483. Indeks sempat dibuka naik tipis sebelum akhirnya jatuh ke zona merah. Aksi jual terjadi karena IHSG sudah menguat tiga hari berturut-turut.
Investor melepas saham-saham yang sudah naik tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir untuk ambil untung. Indeks hanya sempat naik hingga 4.533,033 sebelum akhirnya terjatuh.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 19,500 poin (0,43%) ke level 4.500,412 terkena aksi ambil untung. Investor mulai melepas saham-saham unggulan yang sudah naik tinggi.
Sentimen dari global dan regional yang tidak kondusif juga jadi alasan investor melakukan aksi jual. Hampir seluruh sektor saham terkena sasaran koreksi, hanya sektor aneka industri yang masih bisa menguat.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (16/10/2013), IHSG ditutup melemah 27,651 poin (0,61%) ke level 4.492,261. Sementara Indeks LQ45 turun 6,033 poin (0,79%) ke level 757,281.
Beberapa investor memilih wait and see sambil menunggu situasi kondusif, terutama situasi di pasar global. Aksi jual kali ini dilakukan investor asing dan domestik.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 144.572 kali pada volume 3,621 miliar lembar saham senilai Rp 4,842 triliun. Sebanyak 87 saham naik, sisanya 156 saham turun, dan 95 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia tidak banyak berubah sejak pagi tadi, masih mixed hingga sore hari ini. Investor di Asia masih menanti perkembangan atas tutupnya pemerintahan AS serta potensi gagal bayarnya.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 40,34 poin (1,81%) ke level 2.193,07. 
  • Indeks Hang Seng melemah 108,19 poin (0,46%) ke level 23.228,33. 
  • Indeks Nikkei 225 naik 25,60 poin (0,18%) ke level 14.467,14. 
  • Indeks Straits Times menguat 5,82 poin (0,18%) ke level 3.171,07. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Lion Metal (LION) naik Rp 1.000 ke Rp 13.000, Chandra Asri (TPIA) naik Rp 600 ke Rp 3.600, Sorini Agro (SOBI) naik Rp 400 ke Rp 2.000, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 250 ke Rp 4.650,.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.100 ke Rp 33.250, Unilever (UNVR) turun Rp 650 ke Rp 30.100, Indocement (INTP) turun Rp 400 ke Rp 19.500, dan Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 400 ke Rp 4.400. (detik.com)

Para Menteri Ekonomi dan Gubernur Merapat ke Kantor Hatta Rajasa

Jakarta - Siang ini para menteri ekonomi menggelar rapat terkait stabilisasi harga dan pasokan pangan. Rapat berlangsung di kantor Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Jl Lapangan Banteng, Jakarta.
Hari ini juga bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober.
Berdasarkan pantauan detikFinance, Rabu (16/10/2013) rapat sudah dimulai sejak pukul 13.30 WIB di Ruangan Graha Sawala.
Rapat ini dihadiri oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pertanian Suswono, Menteri PU Djoko Kirmanto, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Selain itu juga tampak beberapa perwakilan pemerintah daerah. Diantaranya Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar, dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Eddy Yusuf.

Chatib Basri Akhirnya Hapus Bea Masuk Impor Kedelai

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri akhirnya menghapus bea masuk impor kedelai dari sebelumnya 5%. Kini, impor kedelai tak dikenakan tarif bea masuk atau 0%.
Dikutip dari situs Setkab, Rabu (16/10/2013) ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 133/PMK.011/2013 yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Chatib Basri pekan lalu. Aturan ini berlaku setelah 5 hari diundangkan, Permenkeu ini diundangkan pada 3 Oktober 2013 lalu.
Pengenaan tarif bea masuk atas kedelai impor dapat dilakukan evaluasi sesuai dengan perkembangan harga kacang kedelai dan kondisi perekonomian.
Permenkeu baru, menggantikan Permenkeu Nomor 213/PMK.011/2011 yang memberikan bea masuk sebesar 5% atas impor barang berupa kacang kedelai.
"Peraturan Menteri ini mulai berlaku 5 (lima) hari sejak tanggal diundangkan," jelas bunyi Pasal II Ayat (3) Permenkeu tersebut.
Penetapan bea masuk 0% untuk impor kedelai itu juga mempertimbangkan usul Menteri Perdagangan Gita Wirjawan melalui surat Nomor: 1096/M-DAG/SD/9/2013 tanggal 19 September 2013, agar dilakukan penyesuaian tarif bea masuk atas barang impor berupa kacang kedelai dari 5% menjadi 0%.
Usulan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan itu juga disetujui oleh Menteri Pertanian Suswono melalui surat Nomor: 153/KU.210/M/9/2013/Rhs tertanggal 18 September 2013, yang menyetujui dilakukan pembebasan sementara untuk bea masuk kedelai impor. (detik.com)

Pakai Kode TWTR, Twitter Melantai di Bursa New York

Jakarta - Raksasa jejaring sosial Twitter batal melantai di Nasdaq dan memilih jual sahamnya di New York Stock Exchange (NYSE). Twitter akan memakai kode saham TWTR.
"Kami berencana mencatatkan saham di NYSE dengan kode TWTR," kata Twitter dalam laporan yang dikirimkan kepada Securities and Exchange Commission (SEC) dikutip AFP, Rabu (16/10/2013).
Twitter sepertinya tidak ingin mengulang kesalahan Facebook saat pertama kali sahamnya dicatat di Nasdaq mengalami kesalahan teknis yang berujung pada berbagai masalah panjang.
Nasdaq pun sudah membayar kompensasi hingga US$ 10 juta (Rp 100 miliar) kepada pihak yang dirugikan dalam IPO Facebook. Para sekuritas yang mengalami kerugian juga sudah menyeret Nasdaq ke meja hijau.
Dalam laporannya juga disebutkan jumlah pengguna aktif Twitter tiap bulan mencapai 232 juta, naik dari 218 juta pengguna pada 30 Juni tahun ini.
Twitter juga memperbarui kontrak dengan CEO-nya, Dick Costolo, sebesar US$ 11,5 juta yang kebanyakan berupa saham. Sementara Direktur Pengembangan, Christopher Fry, akan mendapat bayaran US$ 10,4 juta.
Rencana go public ini pertama kali diumumkan Twitter bulan lalu. Kabarnya, Twitter bisa meraup hingga US$ 1 miliar (Rp 1 triliun) dari aksi korporasi ini. (detik.com)

BUMI Hargai Saham BRMS Rp268/Lembar ke CIC

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menetapkan harga 42% saham miliknya di PT Bumi Resources Minerals (BRMS) sebesar US$257 juta atau Rp268 per saham untuk konversi utang menjadi saham dengan PT China Investment Corporation Ltd (CIC).
BUMI menjelaskan transaksi penyelesasian utang dengan CIC dapat melibatkan pengalihan aset BUMI dalam jumlah transaksi material. Untuk itu transaksi pengalihan aset untuk menyelesaikan utang masuk dalam kategori transaksi material yang membutuhkan persetujuan RUPS perseroan terlebih dahulu. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (16/10/2013).
Dalam pelaksanaan penyelesaian utang BUMI kepada CIC melalui beberapa tahapan. Tahap awal dengan pengailihan 42 persen kepemilikan saham BUMI di BRMS. Tahap pengalihan 19 persen kepemilikan saham perseroan dalam masing-masing PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Indocoal Resources (Cyman) Ltd dan PT Indocoal Kaltim Resources. Setelah itu tahapan pengeluaran saham baru senilai US$159 juta di perseroan.
Saat ini, BEI masih menghentikan sementara perdagangan saham BUMI dan saham BRMS. BEI memberikan kesempatan kepada perseroan untuk mejelaskan aksi korporasi tersebut. Saat ini saham BUMI berada di level 485 dan saham BRMS berada di level 275.

Penjualan APLN Capai Rp4,04 T September 2013

INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) hingga September 2013 mencatat marketing sales atau penjualan sebesar Rp4,04 triliun.
Investor Relation PT Agung Podomoro Land Tbk, Wibisono mengatakan, kontribusi terbesar dari pencapaian penjualan tersebut diperoleh dari proyek The Podomoro City Extension sebesar 44,8% dan kemudian di ikuti Metro Park Residence sebanya 14,2%.
Kemudian proyek Vimala Hills sebesar 12,8%, Borneo Bay Residences di Balikpapan 10,5%, Grand Taruma 6,8%, dan Soho Pancoran 5,9%. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (16/10/2013).

Inilah Upaya SIMA Agar Sahamnya Aktif Lagi

INILAH.COM, Jakarta - PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) berupaya memenuhi permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar saham aktif di perdagangan lagi.
Direktur PT Siwani Makmur, Sjonanto Widjaja mengatakan, salah satu upayanya dengan menambah modal kerja sebesar Rp20 miliar dan sudah disetujui oleh pemegang saham.
Dana tersebut, kata dia, berasal dari Roots Asia Limited yang memiliki 53,17% saham SIMA. "Dalam RUPSLB menyetujui penambahan modal kerja sebesar Rp20 miliar dan pinjaman ini tanpa bunga serta tanpa jangka waktu pinjaman," kata dia seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB), Rabu (16/10/2013).
Menurut dia, modal kerja untuk belian bahan baku dan perbaikan mesin produksi. Tujuannya kegiatan operasional perseroan dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan produksi.
Saham SIMA di suspend oleh BEI sejak Juni 2011 karena kinerja perseroan yang mengalami penurunan terus-menerus.

Awas, Pasar Saham Bakal Terguncang

Jakarta - Jika pemerintah Amerika Serikat benar-benar tidak mampu membayar kewajiban utangnya alias defalut, maka dampaknya diperkirakan akan melanda perekonomian global. Negara maju, negara berkembang, sampai negara miskin akan merasakan tekanan hebat.
"Ketika Anda adalah kekuatan ekonomi nomor satu di dunia, menjadi safe haven setiap saat, maka tidak bisa hanya mengandalkan sekedar utak-atik akuntansi. Harus ada langkah nyata untuk menghindari hal ini," kata Christine Lagarde, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) seperti dikutip NBC News.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker, menilai jika AS benar-benar tak bisa membayar utangnya, akan terjadi guncangan dahsyat di pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Dampaknya antara lain adalah tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Namun bisa saja kemudian orang-orang mencari alternatif investasi. Ketika pasar di negara maju drop, maka mereka akan masuk ke emerging market seperti Indonesia," kata Satrio.
Satrio memperkirakan meskipun ada tekanan, IHSG tidak akan terjun ke level di bawah 4.000 poin. Akhir pekan lalu, IHSG ditutup sebesar 4.519 poin dan untuk pekan ini dia menyebutkan pergerakannya tidak jauh dari itu.
"Kalau pun level support 4.500 tertembus, kami perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.300-4.400. Namun jika yang terjadi justru menguat, IHSG mampu mencapai level 4.800," ucap Satrio.
Indonesia, lanjut Satrio, masih memiliki keunggulan domestik yang bisa menarik investor. "Ekonomi kita memang turun, tapi tidak jelek-jelek amat. Kita masih bisa tumbuh di atas 5 persen," ujarnya.
Meski demikian, Satrio berharap ada kejelasan di AS agar pelaku pasar lebih tenang dan tidak berspekulasi. "Kita berharap ada deal sebelum deadline. Sekarang orang masih belum berani melakukan apa-apa," tuturnya.
Agustinus Prasetyantoko, Ekonom Bank Tabungan Negara, memiliki pendapat agak berbeda. Menurut dia, bisa saja IHSG menyentuh level di bawah 4.000 poin jika belum ada kejelasan di AS meskipun fundamental ekonomi Indonesia cukup baik.
"Peluang ke sana (IHSG di bawah 4.000) selalu ada. Sekarang ini pasar seringkali digerakkan oleh sentimen, bukan faktor fundamental," kata Prasetyantoko.
Namun dia optimistis AS tidak akan mengalami default. AS sudah berpengalaman dengan situasi semacam ini, sehingga nantinya akan ada kompromi antara pemerintah dengan kongres.
"Government shutdown dan segala implikasinya bukan kali ini saja dialami AS. Masih ada waktu untuk berkompromi. Namun bagaimana bentuk komprominya nanti, masih harus kita cermati," ucap Prasetyantoko. (detik.com)

Ini Risiko 'Drama' Buruk Obama Vs Kongres

Jakarta - Setelah pemerintah Amerika Serikat berhenti beroperasi, kini ada ancaman lain. Pemerintah Amerika Serikat terancam tak bisa membayar utangnya, setelah antara pemerintah dan kongres tak tercapai kesepakatan soal anggaran.
Kamis besok adalah deadline bagi negara itu untuk menentukan nasib pembayaran utangnya. Kalau gagal juga, sejumlah ekonom menilai dampaknya akan dirasakan oleh perekonomian global. Seberapa besar kemungkinan Amerika bakal default alias gagal bayar utang?
Sejumlah ekonom memiliki pendapat berbeda. Ada yang cemas tapi ada juga yang optimistis bahwa pemerintah dan kongres akan mencapai kata sepakat.
"Ini adalah drama yang buruk, kongres seakan-akan menyandera ekonomi. Kami perkirakan akan terjadi aksi jual saham dalam beberapa hari ke depan," ucap Sharon Lee Stark, analis D.A. Davidson & Co kepada kantor berita Reuters.
Stark bilang aksi jual tidak hanya terjadi di pasar saham tetapi juga obligasi. Investor cenderung memikirkan skenario terburuk dan menghindari risiko. "Ini karena pemerintah tidak bisa mengatasi keadaan," tegasnya.
Stark menilai kemungkinan gagal bayar utang cukup besar jika kubu Partai Republik tetap ngotot dengan sikapnya menolak program jaminan kesehatan alias Obama Care dan kenaikan batas utang. "Saya tidak bisa membayangkan dampaknya terhadap ekonomi dan pasar finansial global jika ini terjadi," ujarnya.
Namun masih ada yang berpikir positif. Perusahaan keuangan Nomura dalam risetnya meyakini bahwa pemerintah dan Kongres AS akan melahirkan kompromi mendekati tenggat waktu 17 Oktober. Last-minute deal ini mampu menghindarkan AS dari default.
"Kemungkinan besar akan ada solusi sebelum 17 Oktober. Atau setidaknya akan ada pernyataan pada 17 Oktober," sebut Nomura dalam risetnya.
Meski demikian, Nomura juga menyebutkan ada risiko jika ternyata tidak ada kesepakatan pada 17 Oktober. "Biaya dana di pasar modal akan meroket. Aset-aset yang dinilai berisiko akan mengalami tekanan yang lebih signifikan," katanya.
Dari dalam negeri, Lana Soelistianingsih, Kepala Ekonom Samuel Sekuritas, menilai jika AS benar-benar mengalami default maka dampaknya akan lebih besar dari krisis keuangan global 2008. Pada 2008, yang bermasalah adalah level perusahaan tetapi ini adalah masalah tingkat negara.
"Kepercayaan terhadap negara akan turun, karena negara seperti AS saja bisa default. Selama ini mereka belum pernah sampai default," kata Lana.
Namun, Lana memperkirakan peluang AS mengalami default sangat kecil. Dia optimistis akan ada kesepakatan antara pemerintah dan Kongres AS seputar anggaran yang baru. Sangat tidak rasional apabila kubu Partai Republik membiarkan citra negaranya jatuh sehingga nantinya akan ada kompromi.
Mirza Adityaswara, Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, juga menilai kecil kemungkinan AS bakal default. "Saya rasa konsensus di pasar adalah bahwa di detik-detik terakhir akan ada kesepakatan. Jadi kita harus optimistis," tegasnya.
Sampai saat ini, Mirza juga belum melihat adanya gonjang-ganjing akibat potensi default di AS. "Yield (imbal hasil) surat utang AS stabil. Kalau yield surat utang AS meningkat, itu baru ada kekhawatiran," katanya.

Proyek Monorel Jakarta Dikebut, Awal 2016 Sudah Bisa Beroperasi

Jakarta - Pembangunan proyek monorel Jakarta targetnya akan memakan waktu selama tiga tahun ke depan atau selesai akhir 2016 hingga awal 2017. Namun PT Jakarta Monorail berjanji akan mempercepat konstruksi, sehingga harapannya awal tahun 2016 monorel Jakarta sudah dapat beroperasi.
Komisaris Utama PT Jakarta Monorail Edward Soeryadjaya mengatakan penyelesaian proyek seperti masalah teknis, seperti konstruksi itu lebih mudah dibandingkan dengan persoalan non teknis.
"Kita akan coba untuk selalu dipercepat. Karena ini hanya persoalan teknis jadi lebih mudah. Karena pada dasarnya teknis itu di dunia serba modern ini ada teknologi pasti lebih cepat. Jadi 2016 awal itu diharapkan sudah ada yang beroperasi," ungkapnya saat peresmian monorel di Taman 66, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Ia menuturkan, untuk monorel jalur hijau ada 1.200 tiang yang akan dibangun. Setiap 1 tiang akan memakan waktu penyelesaian selama 4 hari.
"Jadi sekitar 1.200 tiang dalam 3 tahun ini yang terpasang. Jadi setiap tiang itu memakan waktu 4 hari. Kalau berbarengan, kan ada yang sekaligus dibangun itu bisa lebih cepat," jelasnya.
Untuk konstruksi tahap pertama, jalur yang akan dibangun adalah rute Setiabudi Utara menuju Sudirman Dukuh Atas yang merupakan bagian jalur hijau (Green Line). Tahap awal akan ada 30 tiang yang akan dibangun.
"Lokasi yang sekarang itu stasiun Setiabudi Utara itu menuju arah Dukuh Atas. Jadi nanti berlanjut untuk rute Green Line yang melingkar.
Seperti diketahui jalur Green Line sepanjang 14,8 km mencakup Casablanca- Taman Rasuna-Kuningan Sentral-Setia Budi Utara- Karet-Pejompongan-Palmerah-Stasiun Madya-Plaza Senayan-GBK-SCBD-Komdak-Satria Mandala-Gran Melia-Casablanca. (detik.com)

Suspensi Dibuka, Saham 3 Perusahaan Hary Tanoe Masih Merosot

Jakarta - Saham tiga perusahaan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo sudah tidak disuspensi lagi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketiganya kompak melemah pasca diperdagangkan kembali.
Seperti dikutip dari data perdagangan BEI, Rabu (16/10/2013), menjelang penutupan perdagangan sesi saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tercatat terkoreksi 25 poin (-0,93%) ke level Rp 2.650 per lembar. Sebanyak 35.042 lot sahamnya ditransaksikan 1.416 kali senilai Rp 46,9 miliar.
Sedangkan saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) terpantau berkurang 30 poin (-1,51%) ke level Rp 1.960 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 723 kali senilai Rp 10,7 miliar dengan volume 10.866 lot.
Sementara PT MNC Investama Tbk (BHIT) turun 5 poin (-1,39%) ke level Rp 355 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 226 kali dengan volume 11.053 lot senilai Rp 2 miliar.
Saat ini IHSG dalam tren melemah sejak perdagangan pagi tadi meski sempat menguat tipis di awal perdagangan.
Sebelumnya, perdagangan saham tiga perusahaan Hary Tanoe ini sudah dihentikan sementara oleh BEI pada Kamis 10 Oktober 2013. Ini merupakan salah satu buntut dari kasus perebutan TPI dengan Siti Hardiyanti Rukmana.
Suspensi sudah dibuka pada perdagangan sesi sore Jumat pekan lalu. Meski hanya diperdagangkan setengah hari, tiga saham itu sempat naik sebelum menutup perdagangan akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, Tutut yang sebelumnya telah memenangkan gugatan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat masih harap-harap cemas karena di Pengadilan Tinggi kalah. Namun di tingkat Kasasi di MA ternyata dikabulkan.
Pihak MNC pun langsung mendatangi BEI untuk memberikan penjelasan mengenai masalah ini. MNC bersikukuh bahwa putusan MA itu sama sekali tidak terkait dengan perseroan, melainkan dengan PT Berkah yaitu pemilik TPI sebelumnya. (detik.com)

Dolar AS Kembali Tembus Rp 11.000

Jakarta - Setelah pada pekan lalu hingga pagi tadi sempat turun ke level Rp 10.900-an, siang ini dolar AS kembali menembus level Rp 11.000. Di kawasan Asia dolar memang menguat karena optimisme bakal ada kesepakatan soal anggaran AS.
Hampir 16 hari, pemerintahan AS tutup karena anggaran yang tak kunjung disetujui oleh Kongres. Namun saat ini muncul kembali optimisme anggaran akan disetujui oleh Kongres.
Dikutip dari Reuters, Rabu (16/10/2013), siang ini dolar AS menguat menjadi Rp 11.335. Dolar AS menguat dibandingkan posisi pagi hari yang mencapai Rp 10.951.
Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah pada triwulan III-2013 mengalami depresiasi sejalan dengan nilai fundamentalnya. Secara rata-rata, rupiah melemah 8,18% (qtq) ke level Rp 10.652 per dolar AS atau secara point to point Rupiah terdepresiasi 14,29% (qtq) ke level Rp 11.580 per dolar AS.
Penguatan dolar AS terhadap rupiah, selain karena sentimen berakhirnya penutupan pemerintahan AS, juga karena kebutuhan dolar AS yang cukup tinggi di Indonesia,
Kebutuhan dolar AS di Indonesia tinggi biasanya untuk aktivitas impor dan juga pembayaran utang oleh perusahaan swasta. (detik.com)

Banyak Saham Dilepas, IHSG Terpangkas 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena aksi ambil untung sehingga terpangkas 19 poin. Investor mulai melepas saham-saham unggulan yang sudah naik tinggi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 15,965 poin (0,35%) ke level 4.503,483. Indeks sempat dibuka naik tipis sebelum akhirnya jatuh ke zona merah. Aksi jual terjadi karena IHSG sudah menguat tiga hari berturut-turut.
Investor melepas saham-saham yang sudah naik tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir untuk ambil untung. Indeks hanya sempat naik hingga 4.533,033 sebelum akhirnya terjatuh.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (16/10/2013), IHSG terpangkas 19,500 poin (0,43%) ke level 4.500,412. Sementara Indeks LQ45 berkurang 4,736 poin (0,62%) ke level 758,568.
Sentimen dari global dan regional yang tidak kondusif juga jadi alasan investor melakukan aksi jual. Hampir seluruh sektor saham terkena sasaran koreksi, hanya sektor aneka industri yang masih bisa menguat.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 79.557 kali pada volume 2,101 miliar lembar saham senilai Rp 2,551 triliun. Sebanyak 95 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 77 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed hingga siang hari ini hari, sebagian masih terjebak di teritori negatif, seperti bursa China dan Hong Kong.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 30,07 poin (1,35%) ke level 2.203,34.
  • Indeks Hang Seng turun 89,99 poin (0,39%) ke level 23.246,53.
  • Indeks Nikkei 225 naik 17,75 poin (0,12%) ke level 14.459,29.
  • Indeks Straits Times menguat 10,88 poin (0,34%) ke level 3.176,13.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Lion Metal (LION) naik Rp 1.000 ke Rp 13.000, Sorini Agro (SOBI) naik Rp 350 ke Rp 1.950, Multi Prima (LPIN) naik Rp 250 ke Rp 4.650, dan Chandra Asri (TPIA) naik Rp 200 ke Rp 3.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 33.650, Unilever (UNVR) turun Rp 500 ke Rp 30.250, Nipress (NIPS) turun Rp 450 ke Rp 17.700, dan Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 400 ke Rp 4.400.(detik.com)

42% Saham Tambang Bakrie Dihargai Rp 2,5 Triliun

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menukar sebagian utangnya US$ 1,3 miliar (Rp 13 triliun) ke China Investment Corporation (CIC) dengan saham. Salah satunya adalah saham anak usahanya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Sebanyak 42% saham yang rencananya akan ditukar itu dinilai US$ 257 juta (Rp 2,57 triliun). Harga tersebut mewakili rata-rata harga saham BRMS Rp 268 per lembar.
Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan, transaksi penyelesaian utang dengan CIC ini dapat melibatkan pengalihan aset BUMI dalam jumlah transaksi material maka aksi korporasi ini termasuk transaksi material.
"Transaksi material yang membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan," katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10/2013).
Selain itu, utang tersebut juga akan ditukar dengan 19% kepemilikan saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indocoal Resources (Cayman) Ltd. dan PT Indocoal Kaltim Resources.
Grup Bakrie juga akan menerbitkan saham baru BUMI senilai US$ 150 juta (Rp 1,5 triliun). Sedangkan untuk sisa pinjaman dua tahap yang diterima tambang Grup Bakrie itu akan dikonversi menjadi pinjaman berjangka waktu 3 tahun dengan suku bunga kompetitif.
"Perseroan mengharapkan transaksi penjualan saham BRMS ini akan selesai pada akhir November 2013," ujarnya.
Sampai saat ini, perdagangan saham BUMI dan BRMS ini masih dihentikan sementara (suspensi) oleh BEI. Suspensi dilakukan sejak Kamis 10 Oktober 2013 lalu. (detik.com)

Saham AIMS Aktif Lagi di Bursa

INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut penghentian sementara saham PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) mulai sesi I perdagangan 16 Oktober 2013.
Saham AIMS telah dihentikan sementara pada 11 Oktober 2013 lalu. Demikian mengutip keterangan resmi BEI, Rabu (16/10/2013).
Saham AIMS pada perdagangan pukul 09:30 WIB menguat Rp170 ke Rp870 dengan volume 53 saham senilai Rp23,05 juta sebanyak 4 kali transaksi.

Dunia Di Ambang Resesi Dahsyat?

Jakarta - Amerika Serikat kembali bikin ketar-ketir perekonomian global. Setelah menyebabkan kehebohan dengan terjadinya fiscal cliff alias pengetatan anggaran disertai kenaikan pajak, quantitative easing tapering off atau penghentian stimulus moneter, dan kemudian government shutdown atau penonaktifan sejumlah fungsi pemerintahan, kini Amerika terancam gagal bayar utang alias default.
Kementerian Keuangan AS atau US Treasury akan mulai kehabisan dana pada Kamis besok jika tidak ada kesepakatan seputar anggaran baru antara pemerintah dan kongres. Pemerintah AS pun terancam tidak bisa membayar kewajiban surat utang mereka atau default. Setiap pekan, rata-rata Amerika Serikat harus menyiapkan dana US$ 100 miliar untuk membayar kewajiban obligasi.
Persoalan ini masih ada kaitannya dengan belum tercapainya kesepakatan antara pemerintah dengan kongres seputar anggaran negara 2013-2014. Ini pula yang menyebabkan penutupan pemerintahan baru-baru ini.
Anggaran tahun fiskal berakhir pada 30 September 2013. Tetapi pembahasan anggaran baru buntu gara-gara sikap Partai Republik di kongres yang menentang program jaminan kesehatan atau yang sering disebut dengan Obama Care. Kongres juga belum satu suara soal kenaikan batas utang yang saat ini mencapai US$ 16,7 triliun.
Jika masalah ini berlarut-larut, Amerika pun berada dalam bayangan default. Jika itu terjadi, dampaknya akan sangat luar biasa bagi pasar finansial. Bahkan Christine Lagarde, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), menyatakan hal tersebut akan menyebabkan resesi global.
"Ini akan menjadi gangguan besar bagi seluruh dunia. Kita semua akan berada di ambang resesi," tegas Lagarde seperti dikutip kantor berita BBC.
Senada dengan IMF, Bank Dunia pun memperingatkan hal serupa. Jim Yong Kim, Presiden Bank Dunia, mengatakan perekonomian global sedang menghitung hari di mana sesuatu yang besar akan terjadi.
"Kita hanya berjarak beberapa hari dari momen yang sangat berbahaya. Ini bisa menjadi bencana global," kata Kim.
Oleh karena itu, baik Lagarde maupun Kim berharap AS bisa menyelesaikan masalah mereka sebelum Kamis ini. "Semakin dekat ke tenggat waktu itu, dampaknya akan semakin terasa. Suku bunga akan naik, kepercayaan jatuh, dan pertumbuhan melambat," tutur Kim.
Akhir pekan lalu, kubu Republik dan Demokrat mencoba berunding soal masalah yang menimpa negara mereka. Dick Durbin, Senator dari Illinois yang merupakan seorang Demokrat, berharap setidaknya perundingan ini bisa mencapai kesepakatan soal batas utang terlebih dulu dan hal-hal lain bisa menyusul kemudian. Langkah ini diharapkan mampu meredam kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan gagal bayar.
Namun, Gedung Putih sepertinya tidak sepakat dengan upaya jangka pendek ini. "Sepertinya tidak begitu bijak. Menaikkan batas utang hanya memberi sentimen positif selama beberapa bulan, tetapi tidak mencegah kita untuk default. Padahal default ini seperti disengaja," kata Presiden Barack Obama sembari menyindir sikap kubu Republik.
Kubu Republik pun masih berkukuh dengan pandangan mereka. "Presiden melakukan hal yang tidak bertanggung jawab karena mencoba membuat pasar ketakutan," tegas Rand Paul, Senator Republik dari Kentucky. (detik.com)

Usai Libur Panjang, Harga Emas Batangan Antam Turun Rp 3.000/Gram

Jakarta - Setelah libur panjang ini, harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini turun Rp 3.000/gram dari posisi sebelumnya pekan lalu.
Harga emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram hari ini, Rabu (16/10/2013) menjadi Rp 525.000/gram dari Rp 528.000/gram di Jumat akhir pekan lalu.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga jual emas batangan konsumen ke Logam Mulia atau harga buyback turun dari Rp 468.000/gram menjadi Rp 459.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • Pecahan 1 gram Rp 525.000
  • Pecahan 5 gram Rp 2.480.000
  • Pecahan 10 gram Rp 4.910.000
  • Pecahan 25 gram Rp 12.200.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

Kesepakatan Utang Tak Kunjung Didapat, Obama Hindari Debat

Bisnis.com, JAKARTA- Di tengah perundingan penyusunan anggaran dan plafon utang yang berlarut-larut antara DPR dan Senat, Presiden Amerika Serikat Barack Obama memilih berhati-hati dalam memberikan komentar.
Obama memilih muncul di depan publik kemarin untuk berbincang dengan para sukarelawan dalam satu kegiatan amal lokal Washington daripada berkumpul dengan para pembuat kebijakan.
Di tengah pertemuan di Capitol Hill pada  hari ini  yang membahas upaya mengakhiri pemberhentian sementara layanan publik pemerintah dan menghindari gagal bayar, media yang meliput pertemuan antara Obama dan Fraksi Demokrat DPR di Gedung Putih diberi kesempatan mengambil gambar dan merekam saja, tidak mendapatkan pernyataan dari pertemuan tersebut.
Keputusan Obama yang menghindari publikasi di tengah upaya dalam mencapai kesepakatan dengan Kongres menandai perubahan sikap, bagaimana dia menghadapi fraksi Republik yang mencoba 'menjatuhkan' agendanya.
"Dia melakukan cara yang berbeda. Kali ini gaya negosiasinya adalah menghindari keributan dan alih-alih menunjuk perwakilan untuk menghadapinya," kata James Thurber, professor ilmu politik di Universitas Washington yang mengkaji hubungan antara Obama dan Kongres seperti dikutip Bloomberg, Rabu (16/10/2013).
Satu ciri bahwa pemerintah Obama ingin menjaga Kongres tetap fokus adalah satu pertemuan yang tidak terjadi; satu pertemuan dengan empat pimpinan utama Kongres yang tertunda kemarin setelah perbincangan antara pimpinan fraksi Demokrat Harry Reid dari Nevada dan fraksi Republik Mitch McConnell dari Kentucky atas satu kesepakatan fiskal yang memberikan harapan.
Wakil Presiden Joe Biden, yang tahun lalu berunding dengan McConnell untuk mencegah pemotongan pengeluaran dan penaikan pajak atau lebih dikenal dengan jurang fiskal, memilih untuk menghindar.

IHSG Bakal Di Kisaran 4.483 4.558

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada kisaran 4.483 – 4.558 pada perdagangan hari ini, menurut Henan Putihrai Analytics.
Sementara itu, bursa Nikkei dibuka menguat 0,03% menyusul spekulasi pasar bahwa permasalahan di AS akan segera berakhr.
Batas waktu otoritas pinjaman AS akan habis besok, para petinggi Senat mengatakan akan membuka kembali pembicaraan setelah DPR menunda pemungutan suara terkait penggunaan anggaran belanja pemerintahan dan peningkatan batas utang.
Kekhawatiran akan gagalnya legislator mencapai kesepakatan penaikan batas utang sehingga mengancam perekonomian Amerika Serikat.

Sempat Naik Tipis, IHSG Terjungkal ke Zona Merah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat dibuka naik tipis sebelum akhirnya jatuh ke zona merah. Aksi jual terjadi karena IHSG sudah menguat tiga hari berturut-turut.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 10.950 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 10.940 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 7,897 poin (0,17%) ke level 4.527,809. Sedangkan Indeks LQ45 bertambah 2,015 poin (0,26%) ke level 765,329.
Mengawali perdagangan, Rabu (16/10/2013), IHSG dibuka berkurang 15,965 poin (0,35%) ke level 4.503,483. Indeks LQ45 dibuka melemah 4,986 poin (0,65%) ke level 758,328.
Investor melepas saham-saham yang sudah naik tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir untuk ambil untung. Sentimen dari global dan regional yang tidak kondusif juga jadi alasan dilakukannya aksi jual.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG turun 20,401 poin (0,45%) ke level 4.499,511. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 7,045 poin (0,92%) ke level 756,269.
Akhir pekan lalu IHSG menguat 25 poin menutup perdagangan terakhir sebelum libur panjang Idul Adha. Investor makin pede berburu saham dibantu laju positif bursa regional.
Wall Street berakhir melemah setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Ancaman gagal bayar utang Pemerintah AS berlanjut atas belum adanya kesepakatan untuk menaikkan batas utang oleh Gedung Putih dan kongres.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pagi ini merespons sentimen dari AS tersebut. Bursa saham Jepang dan Singapura berhasil menguat.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 10,77 poin (0,48%) ke level 2.222,64. 
  • Indeks Hang Seng melemah 53,89 poin (0,23%) ke level 23.282,63. 
  • Indeks Nikkei 225 naik 13,29 poin (0,09%) ke level 14.454,83.
  • Indeks Straits Times menguat 1367 poin (0,43%) ke level 3.178,92.
sumber: detik.com

Semesta Indovest: IHSG Menyesuaikan Posisi Dengan Regional

Jakarta - Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan Selasa mengakhiri kenaikan empat hari terakhir dengan indeks Dow Jones turun 133,25 poin atau 0,87%, S&P 500 turun 0,71%, dan Nasdaq turun 0,56%. Pelemahan indeks didorong oleh kekhawatiran pada pembahasan anggaran yang berlarut-larut. Sesaat setelah pasar tutup, Fitch rating menempatkan rating AAA AS dalam "negative watch" akibat masih buntunya pembahasan batas utang yang dapat mengganggu kestabilan politik dan ekonomi dalam negeri. Hal ini dapat berdampak pada respon pasar yang semakin negative jika belum ada kesepakatan yang berarti. Saham-saham consumer dan utilities memimpin pelemahan.
Di sisi lain, Bursa eropa ditutup menguat akibat optimisme investor terhadap tercapainya kesepakatan batas angggaran AS, namun akis fitch rating diperkirakan akan menghapus optimisme tersebut. Indeks FTSE naik 0,64%, CAC naik 0,78%, DAX naik 0,92%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan ke arah positif dengan mencoba menyesuaikan dengan kondisi pasar regional yang positif ketika IDX libur, namun aksi Ficth Rating yang memberi rating negative watch harus diwaspadai terhadap potensi aksi jual investor.
 
Indonesia News Highlight
MSKY Cari Pinjaman US$250 
SMGR Raih Penjualan Semen 18,50 Juta 
MBTO Masih Punya Dana IPO Sebesar Rp91,74 M
14 Kali Buyback, MNCN Rogoh Kocek Rp403,54 M
 
Trading Counter – Technical Analysis
SUGI – Trading Buy
BORN – Trading Buy
WSKT – Trading Buy
META – Trading Buy
ITMG – Buy on Weakness
 
sumber: detik.com

Magnus Capital: Indeks Bergerak Mixed

Jakarta - Pada perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG masih melanjutkan penguataan sebanyak 33.23 poin ke level 4519.91 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6.2 triliun. Pemodal asing juga tercatat melakukan net buy saham sebesar Rp 333 miliar. Penguatan ditopang oleh sektor consumer goods dan industri dasar dan dipengaruhi oleh optimisme investor terhadap kesepakatan pemerintah dan senat terhadap anggaran Amerika serikat yang bakal segera tercapai.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -133.25 poin ke level 15168.01 sedangkan indeks Nasdaq ditutup melemah -21.26 poin ke level 3794.01 dan indeks S&P ditutup melemah -12.08 poin ke level 1698.06. Bursa sempat mengalami rally pada hari senin kemarin setelah Senat AS menyatakan segera mencapai kesepakatan untuk mengakhiri government shutdown parsiak dan menaikkan pagu utang pemerintah, sebelum batas waktu bakal terlewatinya pagu utang senilai US$ 16.7 triliun, Senat Republik dijadwalkan menelaah proposal hasil perundingan antara ketua mayoritas senat Harry Reid dan Ketua Minoritas McConnel.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed, diperkirakan akan memberikan sentimen yang netral bagi pergerakan IHSG.
Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerak mixed dengan support 4450 dan resistance 4560. MACD cenderung mendatar dengan histogram positif yang memanjang. RSI dan Stochastic mencoba bertahan upreversal. Cermati saham ASII, ADHI, SMGR, ITMG, TLKM, CPIN, PGAS, TBIG. (detik.com)

First Asia Capital: Pasar Global Bikin IHSG Bervariasi

Jakarta - IHSG akhir pekan lalu kembali melanjutkan penguatan dalam rentang moderat 33,234 poin (0,74%) di 4519,912. Ini merupakan penguatan selama empat sesi perdagangan berturut-turut. Selama sepekan IHSG berhasil menguat 2,97%. Sepekan terakhir pergerakan indeks lebih banyak dipicu faktor eksternal. Ancaman default AS ataupun sebaliknya, optimisme tercapainya kesepakatan kenaikan pagu utang, menjelang batas akhir 17 Oktober telah mendominasi sentimen pasar sepekan terakhir, membuat indeks saham bergerak fluktuatif namun berhasil menguat.
Sedangkan dari dalam negeri, penguatan IHSG ditopang keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan tingkat bunga acuannya di 7,25%. Memasuki perdagangan pekan ini, setelah libur panjang, perhatian pasar diperkirakan masih akan didominasi isu kesepakatan kenaikan pagu utang AS antara Kongres dengan Gedung Putih. Isu tersebut akan dibayangi oleh sentimen perekonomian kawasan terutama China dan antisipasi rilis laba 3Q13 emiten menjelang akhir Oktober.
Sementara tadi malam indeks DJIA dan S&P setelah menguat selama tiga sesi perdagangan terakhir, ditutup terkoreksi masing-masing 0,87% dan 0,71% di 15168,01 dan 1698,06. Koreksi Wall Street dipicu kekhawatiran tidak tercapainya kesepakatan kenaikan pagu utang AS dalam waktu dekat. Fitch Rating juga mengingatkan peringkat utang AS kemungkinan akan diturunkan.
Perkembangan pasar global yang kurang kondusif membuat pergerakan IHSG akan bervariasi dengan support di 4480 dan resisten di 4550. Aksi ambil untung jangka pendek akan mewarnai perdagangan membuat peluang penguatan terbatas. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Menguat Terbatas

Jakarta - Akhir pekan (11/10) IHSG berhasil menguat sebesar 0,74% ke level 4,519.91. Para investor Global maupun domestik saat ini tengah memantau perkembangan diskusi mengenai anggaran di AS, dimana para investor terlihat cukup optimis bahwa pemerintahan AS akan mampu mencapai kesepakatan, terutama mengenai masalah batas atas utang (debt ceiling) AS. Setelah pihak Republik mengirimkan anggota senatnya ke Gedung Putih untuk kembali bernegoisasi. Seluruh indeks sektoral BEI mengalami kenaikan, dengan penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 1,62%. Di samping itu, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp. 21 miliar.
Pada perdagangan hari senin bursa AS di tutup menguat. Akan tetapi, perdagangan kemarin (selasa) bursa AS mengalami pelemahan. Indeks Dow Jones turun 0,87% ke 15.168,01, Indeks S&P turun 0,71% menjadi 1.698,06 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami pelemahan sebesar 0,56 % ke 3.794,01. Di tengah pernyataan dari Pimpinan Senat AS, Harry Reid yang optimis akan tercapai kesepakatan mengenai batas utang menjelang batas akhirnya, pemeringkat Fitch Ratings memperingatkan AS bahwa rating kredit AS bisa di pangkas dari AAA apabila kebijakan politik tidak bertujuan untuk menambah plafon utang pemerintah serta Departemen Keuangan AS juga menilai ancaman downgrade untuk AS akan muncul jika Kongres tidak menaikkan plafon utang dan NY Empire State Manufacturing Index yang pada bulan Oktober yang mengalami penurunan tajam sehingga membuat investor melakukan aksi profit taking pada perdagangan semalam.
Pasca libur kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi di AS. Tetapi perlu diwaspadai aksi profit taking melihat IHSG yang mengalami penguatan dalam satu pekan kemarin. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk doji dan mendekati area upper bolingger bands. Indikator MACD bergerak naik dengan histogram positif yang memanjang, indikator stochastic mendekati area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4475-4560 resistance. (detik.com)

Kiwoom Securities: Momentum Kenaikan IHSG Belum Cukup

Jakarta - Negatifnya Dow Jones dan mixednya bursa regional belum dapat memberikan dukungan. IHSG masih berada di area positif pada perdagangan minggu lalu. Namun demikian, kembali terbentuknya pola doji memberi sinyal belum cukup kuatnya momentum kenaikan ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
APLN – Marketing sales 9M 2013
PT Agung Podomoro Land (APLN) membukukan marketing sales sebesar Rp 4.04 Triliun pada 9M 2013, sekitar 67.3% dari target Rp 6 Triliun pada akhir tahun ini. Kontribusi terbesar marketing sales berasal dari proyek The Podomoro City Extension (44.8%), diikuti oleh Metro Park Residence (14.2%), Vimala Hills (12.8%), The Borneo Bay Residence di Balikpapan (10.5%), Grand Taruma (6.8%), dan Soho@Pancoran (5.9%). APLN meluncurkan Orchard Park di Batam pada akhir Agustus lalu dan Podomoro City Medan pada awal September lalu. Proyek di Batam diperkirakan memberi kontribusi pendapatan sekitar Rp 1.5 Triliun hingga Rp 2 Triliun dalam 4 tahun kedepan sedangkan proyek di Medan diperkirakan memberi kontribusi sekitar Rp 6 Triliun dalam 3 tahun kedepan. Proyek di Medan merupakan proyek superblok dengan target kelas atas, dimana APLN akan membangun lima menara apartemen, dua kondominium, sebuah menara perkantoran, shopping mall, dan hotel berbintang lima.
 
BUMI – S&P Turunkan peringkat
Standard & Poor's Ratings Services (S&P) menurunkan peringkat kredit jangka panjang PT Bumi Resources (BUMI) dari CCC menjadi CC dengan outlook negatif. Penurunan peringkat terkait perjanjian penyelesaian pinjaman dengan CIC yang dinilai bermasalah. Dalam jangka pendek BUMI akan memperoleh keuntungan dari biaya bunga yang lebih rendah karena saat ini arus kas internal BUMI diperkirakan tidak cukup untuk membayar utang karena rendahnya harga batubara. Dalam jangka panjang, posisi EBITDA diperkirakan lebih rendah karena BUMI telah menjual kepemilikan atas anak perusahaannya.
 
SRIL – Rencana transaksi afiliasi
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) berencana mengambil alih sebagian besar saham PT Sinar Pantja Djaja (SPD) dari PT Kapas Agung abadi (KAA) dan Iwan Kurniawan Lukminto senilai Rp 723.06 Miliar. Transaksi tersebut tergolong transaksi afiliasi dan material sehingga membutuhkan persetujuan RUPSLB 15 November 2013.
 
WSKT – Kontrak proyek 9M 2013
PT Waskita Karya (WSKT) hingga September 2013 membukukan proyek dengan kontrak senilai Rp 9.2 Triliun. Dari jumlah tersebut sebesar 6.4 Triliun diperoleh dari kontrak baru yang diperoleh di tahun ini. Sedangkan Rp 2.8 Triliun merupakan kontrak carry over dari tahun sebelumnya. WSKT menargetkan kontrak di tahun ini mencapai Rp 22 Triliun dimana kontrak baru Rp 14 Triliun dan carry over sebanyak Rp 8 Triliun. Manajemen WSKT mengungkapkan perolehan kontrak baru sepanjang 9M 2013 masih Rp 6.4 Triliun akan berat untuk mengejar target nilai kontrak tahun ini. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Bisa Balik Arah Negatif

Jakarta - Positifnya laju bursa saham AS dan Eropa dengan optimisme akan tercapainya kesepakatan anggaran ekonomi AS antara pemerintah dan senat berimbas positif pada laju bursa saham Asia, termasuk IHSG. Meski masih terdapat aksi ambil untung namun, masih dapat tertutupi dengan maraknya aksi beli. Bahkan asing yang kembali mencatatkan nett buy turut memberikan amunisi tambahan bagi positifnya laju IHSG. Positifnya sentimen membuat pelaku pasar kembali memburu saham-saham big caps dan diiringi dengan apresiasi cukup signifikan pada Rupiah sehingga berimbas pada menghijaunya IHSG hingga akhir sesi walau sempat melemah tipis. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4543.73 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4506,85 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4519,91. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (16/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4498-4510 dan resistance 4527-4550. Berpola menyerupai updoji di atas middle bollinger bands (MBB). MACD cenderung mendatar dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan upreversal. Laju IHSG mampu bertahan di kisaran target resisten kami (4498-4515), bahkan sempat melampauinya. IHSG sedang mencoba bergerak menguat memanfaatkan sentimen yang sedang positif namun, aksi ambil untung dan persepsi akan adanya pembalikan arah setelah 3 hari berturut menguat justru akan menghalangi positifnya laju IHSG. Apalagi jika laju bursa saham global tidak mendukung maka IHSG pun akan berbalik melemah. (detik.com)

IHSG Bisa Terhambat Profit Taking

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu menguat 25 poin menutup perdagangan terakhir sebelum libur panjang Idul Adha. Investor makin pede berburu saham dibantu laju positif bursa regional.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (11/10/2013), IHSG menanjak 33,234 poin (0,74%) ke level 4.519,912. Sementara Indeks LQ45 menguat 8,116 poin (1,07%) ke level 763,314.
Wall Street berakhir melemah setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Ancaman gagal bayar utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) berlanjut atas belum adanya kesepakatan untuk menaikkan batas utang oleh Gedung Putih dan kongres.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 133,25 poin (0,87%) ke level 15.168,01. Indeks Standard & Poor's 500 turun 12,08 poin (0,71%) ke level 1.698,06. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 21,26 poin (0,56%) ke level 3.794,01.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak mixed setelah tiga hari berturut-turut menguat. Sentimen dari AS dan potensi profit taking bisa jadi faktor penghambat laju IHSG.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 27,38 poin (0,19%) ke level 14.468,92. 
  • Indeks KOSPI menguat 7,16 poin (0,35%) ke level 2.048,12. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Positifnya laju bursa saham AS dan Eropa dengan optimisme akan tercapainya kesepakatan anggaran ekonomi AS antara pemerintah dan senat berimbas positif pada laju bursa saham Asia, termasuk IHSG. Meski masih terdapat aksi ambil untung namun, masih dapat tertutupi dengan maraknya aksi beli. Bahkan asing yang kembali mencatatkan nett buy turut memberikan amunisi tambahan bagi positifnya laju IHSG. Positifnya sentimen membuat pelaku pasar kembali memburu saham-saham big caps dan diiringi dengan apresiasi cukup signifikan pada Rupiah sehingga berimbas pada menghijaunya IHSG hingga akhir sesi walau sempat melemah tipis. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4543.73 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4506,85 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4519,91. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (16/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4498-4510 dan resistance 4527-4550. Berpola menyerupai updoji di atas middle bollinger bands (MBB). MACD cenderung mendatar dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan upreversal. Laju IHSG mampu bertahan di kisaran target resisten kami (4498-4515), bahkan sempat melampauinya. IHSG sedang mencoba bergerak menguat memanfaatkan sentimen yang sedang positif namun, aksi ambil untung dan persepsi akan adanya pembalikan arah setelah 3 hari berturut menguat justru akan menghalangi positifnya laju IHSG. Apalagi jika laju bursa saham global tidak mendukung maka IHSG pun akan berbalik melemah.
 
Kiwoom Securities
Negatifnya Dow Jones dan mixednya bursa regional belum dapat memberikan dukungan. IHSG masih berada di area positif pada perdagangan minggu lalu. Namun demikian, kembali terbentuknya pola doji memberi sinyal belum cukup kuatnya momentum kenaikan ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini. (detik.com)

AS Terancam Tak Bisa Bayar Utang, Wall Street Melemah

New York - Wall Street berakhir melemah setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Ancaman gagal bayar utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) berlanjut karena belum adanya kesepakatan untuk menaikkan batas utang oleh Gedung Putih dan kongres.
Hal itu juga menyebabkan Fitch Ratings menetapkan peringkat utang AAA milik AS dalam pengawasan negatif. Situasi politik yang tidak menentu itu yang menyebabkan tingginya risiko utang AS.
"Terakhir kali hal ini terjadi tidak menyebabkan efek yang signifikan terhadap pasar. Tapi sekarang ini sudah tidak bisa ditebak lagi," kata John Carey, manager portofolio dari Pioneer Investment Management di Boston, seperti dikutip Reuters, Rabu (16/10/2013).
Pelaku pasar menahan diri untuk tidak bertransaksi dalam jumlah besar gara-gara situasi poilitik yang belum jelas tersebut.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 133,25 poin (0,87%) ke level 15.168,01. Indeks Standard & Poor's 500 turun 12,08 poin (0,71%) ke level 1.698,06. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 21,26 poin (0,56%) ke level 3.794,01. (detik.com)

Menuju Rp1.750, Speculative Buy Saham TINS

INILAH.COM, Jakarta – Secara teknikal, saham TINS berpotensi menguat ke level Rp1.750. Hanya saja, pelaku pasar perlu waspada jika level tersebut tidak ditembus. Spekulative buy untuk TINS.
Pada perdagangan Jumat (18/10/2013), saham PT Timah (TINS) ditutup menguat Rp40 (2,45%) ke level Rp1.670 per saham. Intraday terendah Rp1.640 dan tertinggi Rp1.680. Volume transaksi mencapai 29,5 juta unit saham senilai Rp49,1 miliar.
Fanny Suherman, research analyst PT OSO Securities mengatakan, saham PT Timah (TINS) sepekan ke depan masih berpotensi untuk naik kembali. "Sebab, saham ini masih berada pada pola minor uptrend dan juga sudah kembali bermain di atas Moving Average (MA) 100 hari," katanya kepada INILAH.COM.
Menurut Fanny, indikator RS adalah relative comparison yang fungsinya membandingkan saham dengan IHSG dan The Relative Strength Index (RSI) masih bergerak uptrend. "Kalau masih uptrend artinya saham tersebut masih oke pergerakannya dibandingkan dengan pergerakan IHSG," papar dia.
Begitu juga dengan Indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD) yang juga masih bergerak uptrend. "Walaupun, stochastic hampir membentuk deadcross," ucapnya.
Saham ini, kata dia, terlihat akan mencoba menuju level Rp1.750. "Akan tetapi, hati-hati jika tidak berhasil menembus level Rp1.750. Sebab, jika itu yang terjadi berpotensi turun kembali dengan support di level Rp1.550 dan cutloss jika turun dan menembus Rp1.500," papar dia.
Di atas semua itu, Fanny merekomendasikan speculative buy untuk saham TINS. "Untuk sepekan ke depan sham tersebut masih cukup atraktif," tandas dia.
Hanya saja, Fanny mengingatkan, pelaku pasar harus tetap hati-hati. Sebab, dalam jangka pendek, saham TINS bisa ada potensi turun terlebih dahulu jika dilihat dari stochastic yang hampir membentuk deadcross dan sudah overbought (jenuh beli).
"Jadi, patokannya yang tadi di level Rp1.750. Kalau terlihat susah break level itu, ada baiknya jual dulu," imbuh Fanny.

Perhatikan Saham ASRI

INILAH.COM, Jakarta - Di pasar negosiasi, akhir pekan lalu, saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) ada yang memborong hingga senilai Rp454,21 miliar. Dua perusahaan sekuritas bertindak sebagai broker yakni PT Indo Premier Securities dan UBS Securities. Adapun yang dijual sebanyak 783,13 juta saham.
Siapa yang membeli dan siapa yang menjual belum jelas benar. Yang pasti transaksi ini tak lepas dari kinerja perseroan yang makin kinclong. Setelah sukses dengan Kota Mandiri Alam Sutera di kawasan Serpong, kini ASRI juga sedang membangun Kota Suvarna Sutera di Pasar Kemis Tangerang. Diprediksi kota yang kedua itu pun bakal sukses besar.
Semester I yang baru lalu perseroan berhasil menimba laba bersih Rp747,48 miliar atau naik 42,10% dan sahamnya, pernah mencapai harga tertinggi di Rp1.050 dalam enam bulan terakhir.
Seorang anallis meyakinkan, ASRI bakal kembali menuju harga tertingginya. Paling tidak Rp900 akan tercapai dalam tiga bulan ini. Kini ASRI diperdagangkan di level Rp580.

IHSG Masuk Tren Penguatan Jangka Pendek

INILAH.COM, Jakarta - Secara teknikal, keberhasilan IHSG menembus resisten 4.470 telah membuat indeks masuk ke dalam trend kenaikan jangka pendek.
Akhir pekan lalu IHSG berhasil menguat 33,234 poin atau 0,74% ke level 4.519,9. Investor asing mencatatkan net buy sekitar Rp300 miliar di pasar reguler.
Sepanjang pekan lalu, berbagai sentimen positif mewarnai pergerakan IHSG, baik dari dalam maupun luar negeri. Naiknya cadangan devisa dan ditahannya BI rate di 7,25%. Selain itu juga dengan suksesnya penyelenggaraan KTT APEC di Bali menjadi pendorong menguatnya indeks.
Menurut pelaku pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, kondisi ini seiring mulai adanya aksi ambil untung, dapat membuat laju kenaikan IHSG sedikit terhambat. Hal ini terlihat dari pola evening doji star yang terbentuk, bisa jadi merupakan sinyal reversal akan terjadinya short term profit taking pasca kenaikan indeks dalam 4 hari terakhir.
Indikator teknikal yang bergerak positif, dimana Stochatic bergerak naik, sedangkan MACD yang telah golden cross menunjukan kecenderungan indeks untuk masih bergerak dalam trend positif.
"Untuk Rabu besok (hari ini), IHSG diperkirakan akan bergerak dengan resisten di kisaran 4.552-4.576. Sedangkan untuk level supportnya berada di kisaran 4.500-4.472," katanya.
Walaupun technically IHSG berpotensi mengalami minor profit taking, namun tidak akan terlalu signifikan. Indeks bisa saja melanjutkan penguatannya jika sentimen global membaik.
Menurut Stefanus, terutama jika terjadi terobosan dalam diskusi lebih lanjut antara Presiden Obama dengan Partai Republik di Kongres guna mengatasi kebuntuan pembahasan soal anggaran yang bertujuan mengakhiri shutdown sebagian aktifitas kegiatan pemerintahan dan kenaikan batas utang AS.
Tambahan sentimen positif dari potensi terjadinya kesepakatan antara pemerintahan Obama dengan Kongres AS seputar anggaran dan kenaikan pagu utang.

Rupiah Terdongkrak Momentum Pelemahan Dolar AS

INILAH.COM, Jakarta-Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (16/10/2013) diprediksi menguat seiring momentum pelemahan dolar AS. Sepertia apa?
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, potensi penguatan rupiah hai ini salah satunya dipicu oleh adanya momentum pelemahan dolar AS. Karena itu, kata dia, rupiah berpeluang mencari support baru setelah cukup lama bergerak di atas kisaran 11.400-an per dolar AS.
"Karena itu, rupiah akan menguji support baru di kisaran 11.300 dan resisten 11.450 hingga 11.470 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Salah satu pemicu momentum pelemahan dolar AS, kata Ariston, adalah ketidakpastian debt ceiling yang diusulkan diundur deadlinennya. "Apalagi, data di dalam negeri membaik terutama inflasi dan neraca perdagangan sehingga mendorong penguatan rupiah," ujarnya.
Hanya saja, kata dia, jika isu tapering kembali merebak, rupiah berpeluang kembali melemah. "Apalagi, neraca current account masih defisit sehingga membuat susah bagi rupiah untuk tembus 11.000 per dolar AS," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Ariston, pasar melihat data-data saat ini lebih situasional. "Jika data ekonomi berada pada jalur pemulihan, secara perlahan, rupiah bisa kembali menguat," ucap dia.
Data-data AS sendiri, kata dia, belum dirilis karena masih shutdown. "Jika tiba-tiba terjadi kesepakatan pekan ini, bisa positif ke pasar. Tapi, kemungkinan belum akan terjadi," papar dia.
Pekan ini, AS hanya merilis data klaim tunjangan pengangguran pada Kamis (17/10/2013). Data terakhir memburuk karena mengalami kenaikan ke 370-an ribu. "Sementara itu, data-data lain masih tentatif. Bisa dirilis bisa juga tidak," ungkap dia.
Namun demikian, kata dia, yang penting bagi rupiah adalah soal debt ceiling AS. Sentimen dari data-data AS bisa diabaikan.
Dia menegaskan, selama ketidakpastian masih menjalar di pasar global, aset-aset berisiko tidak akan disentuh di negara-negara berkembang termasuk rupiah di Indonesia. "Jika kekhawatiran debt ceiling AS sudah sirna di pasar, baru mata uang emerging market akan diburu termasuk rupiah," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (11/10/2013) ditutup menguat 125 poin (1,08%) ke posisi 11.355/11.365.

BI: Gubernur Bank Sentral AS yang Baru Bikin Situasi Ekonomi Terkendali

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai kondisi perekonomian dunia termasuk Indonesia cukup terkendali sejak dihembuskan kabar Janet Yellen dicalonkan menjadi Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Dewan Gubernur Senior (DGS) BI Mirza Adityaswara mengatakan, situasi ekonomi saat ini cukup terkendali sejak Janet Yellen ditunjuk sebagai Gubernur Bank Sentral AS.
"Sekarang ini situasi terkendali. Kita lihat sejak Janet Yellen ditunjuk akan Gubernur Bank Sentral Amerika, itu akan membuat sesuatu hampir kepastianlah bahwa Janet Yellen akan lebih hati-hati untuk mengurangi stimulus," kata Mirza saat ditemui usai Sholat Idul Adha di Gedung BI, Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Ia menjelaskan, penunjukkan Janet Yellen memberikan dampak positif terhadap pasar. "Karena sebenarnya dia yang sangat support kepada stimulus Bank Sentral Amerika. Karena itu sudah ada ketenangan di pasar," ujar dia.
Mirza menambahkan, pihaknya optimistis jika Bank Sentral Amerika tidak akan mengalami gagal bayar.
"Sebenarnya gonjang-ganjing tanggal 17 Oktober tidak terlalu terlihat di pasar keuangan dunia. Yield surat utang Amerika juga stabil saja. Kalau yield surat utang Amerika kemudian meningkat, itu yang dikhawatirkan. Baru kita ada kekhawatiran. Saya rasa itu konsensus pasar bahwa di detik-detik terakhir kesepakatan itu akan terjadi. Jadi kita optimistis," kata Mirza.
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjagokan Janet Yellen menjadi Gubernur Federal Reserve (The Fed). Yellen akan menjadi perempuan pertama yang memimpin bank sentral AS.
Saat ini posisi bergengsi tersebut masih dipegang oleh Ben Bernanke yang menjabat sejak dipilih George W. Bush pada 1 Februari 2006. Bernanke akan melepas jabatannya tahun depan. (detik.com)