korea by dewanti

Wednesday, October 16, 2013

Rupiah Terdongkrak Momentum Pelemahan Dolar AS

INILAH.COM, Jakarta-Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (16/10/2013) diprediksi menguat seiring momentum pelemahan dolar AS. Sepertia apa?
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, potensi penguatan rupiah hai ini salah satunya dipicu oleh adanya momentum pelemahan dolar AS. Karena itu, kata dia, rupiah berpeluang mencari support baru setelah cukup lama bergerak di atas kisaran 11.400-an per dolar AS.
"Karena itu, rupiah akan menguji support baru di kisaran 11.300 dan resisten 11.450 hingga 11.470 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Salah satu pemicu momentum pelemahan dolar AS, kata Ariston, adalah ketidakpastian debt ceiling yang diusulkan diundur deadlinennya. "Apalagi, data di dalam negeri membaik terutama inflasi dan neraca perdagangan sehingga mendorong penguatan rupiah," ujarnya.
Hanya saja, kata dia, jika isu tapering kembali merebak, rupiah berpeluang kembali melemah. "Apalagi, neraca current account masih defisit sehingga membuat susah bagi rupiah untuk tembus 11.000 per dolar AS," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Ariston, pasar melihat data-data saat ini lebih situasional. "Jika data ekonomi berada pada jalur pemulihan, secara perlahan, rupiah bisa kembali menguat," ucap dia.
Data-data AS sendiri, kata dia, belum dirilis karena masih shutdown. "Jika tiba-tiba terjadi kesepakatan pekan ini, bisa positif ke pasar. Tapi, kemungkinan belum akan terjadi," papar dia.
Pekan ini, AS hanya merilis data klaim tunjangan pengangguran pada Kamis (17/10/2013). Data terakhir memburuk karena mengalami kenaikan ke 370-an ribu. "Sementara itu, data-data lain masih tentatif. Bisa dirilis bisa juga tidak," ungkap dia.
Namun demikian, kata dia, yang penting bagi rupiah adalah soal debt ceiling AS. Sentimen dari data-data AS bisa diabaikan.
Dia menegaskan, selama ketidakpastian masih menjalar di pasar global, aset-aset berisiko tidak akan disentuh di negara-negara berkembang termasuk rupiah di Indonesia. "Jika kekhawatiran debt ceiling AS sudah sirna di pasar, baru mata uang emerging market akan diburu termasuk rupiah," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (11/10/2013) ditutup menguat 125 poin (1,08%) ke posisi 11.355/11.365.