korea by dewanti

Monday, November 18, 2013

Melonjak 58 Poin, IHSG Nyaris Balik ke 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 58 poin berkat aksi borong saham-saham unggulan. Meski naik cukup tinggi, indeks gagal balik ke level 4.400.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah Rp 11.632 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.605 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 34,737 poin (0,80%) ke level 4.370,180 didorong penguatan bursa-bursa regional. Aksi beli menyasar saham-saham unggulan yang harganya sudah terpangkas.
Indeks sama sekali tak menyentuh zona merah sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks sempat menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di 4.403,555.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 61,481 poin (1,42%) ke level 4.396,929 berkat aksi borong saham-saham murah. Indeks sempat menembus kembali level 4.400.
Indeks sektoral di lantai bursa tak lagi kompak menguat, sektor aneka industri memimpin penguatan dengan melonjak hingga lebih dari tiga persen. Sektor konstruksi jadi satu-satunya yang melemah.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (18/11/2013), IHSG ditutup melonjak 58,144 poin (1,34%) ke level 4.393,592. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 14,647 poin (2,03%) ke level 736,721.
Investor berburu saham murah setelah dapat sentimen positif dari bursa Asia. Setelah indeks naik tinggi, investor asing manfaatkan hal itu dengan melepas saham-saham konstruksi di harga yang tinggi.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 129.577 kali pada volume 3,335 miliar lembar saham senilai Rp 3,883 triliun. Sebanyak 141 saham naik, sisanya 99 saham turun, dan 93 saham stagnan.
Mayoritas bursa-bursa regional berhasil ditutup di jalur hijau dipimpin bursa China dan Hong Kong yang melonjak hingga lebih dari dua persen. Sayangnya bursa Singapura harus terjatuh ke zona merah.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 61,39 poin (2,87%) ke level 2.197,22. 
  • Indeks Hang Seng menanjak 627,91 poin (2,73%) ke level 23.660,06. 
  • Indeks Nikkei 225 menipis 1,62 poin (0,01%) ke level 15.164,30. 
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,01 poin (0,06%) ke level 3.203,28. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.000 ke Rp 66.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 850 ke Rp 19.650, Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 29.500, dan Nipress (NIPS) naik Rp 500 ke Rp 8.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.200 ke Rp 31.200, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 400 ke Rp 6.800, Matahari (LPPF) turun Rp 350 ke Rp 11.150, dan Selamat Sempurna (SMSM) turun Rp 150 ke Rp 3.200. (detik.com)

Bursa Eropa Bergerak Terbatas di Awal Sesi

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa bergerak terbatas pada awal perdagangan Senin (18/11/2013). Investor masih mengalami konsolidasi setelah naik selama enam pekan terakhir.
Indeks FTSE di London cenderung positif 0,02% ke 6.695,72, indeks CAC di Paris lebih rendah 0,1% ke 4.289,38 dan indeks DAX di Jerman lebih rendah 0,15 ke 9.159,29. Demikian mengutip marketwatch.com.
Penguatan terjadi pada saham Aberdeen Asset Management PLC 11,7%. Selain itu saham Lloyds Banking Group juga menguat 1 persen setelah menjual Scottish Widows Investment Partnership Group Ltd kepada manajer investasi dari Inggris.
Sementara saham Asia bergerak mixed seperti indeks Nikkei melemah 0,01%, indeks Shanghai naik 2,8%, indeks Kospi naik 0,2%, indeks ASX turun 0,3%, indeks Hang Seng turun 2,7%.

Inilah Alasan Sido Muncul Masuk Bursa

INILAH.COM, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dalam melaksakan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) untuk membangun kepercayaan masyarakat.
Pada awalnya perseroan menargetkan dana hasil IPO sebesar Rp1 triliun sampai Rp1,5 triliun. Akan tetapi, saat ini perseroan berharap memperoleh dana segar dari pasar modal sekitar Rp810 miliar hingga Rp990 miliar.
Perseroan akan melepas saham ke publik sebanyak-banyak 1,5 miliar atau 10% dari modal di tempatkan dan disetor. Harga perdana saham Sido Muncul di kisaran Rp540 sampai Rp660 per saham, dengan mencerminkan price earning ratio (PER) sekitar 18 kali hingga 22 kali.
"Sido Muncul tidak butuh uang, keuangannya sudah bagus. Jadi hanya melepas 10 persen saham ke publik," kata Direktur Utama PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Michael Steven seusai Public Expose Sido Muncul di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Menurut Michael, tujuan perseroan masuk ke dunia pasar modal dengan cara melakukan IPO hanya untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk Sido Muncul. "Selain itu, Sido Muncul kan merupakan perusahaan keluarga sehingga diharapkan dengan IPO dapat lebih transparan dalam pengelolaan keuangan," ujar Michael.
Tercatat, total penjualan hingga Juli 2013 Sido Muncul sebesar Rp1,39 triliun atau naik tipis 3,6% dari pencapaian Juli 2013 yang sebesar Rp1,34 triliun. Sementara laba komprehensif hingga Juli 2013 mencapai Rp207,9 miliar, naik 8,9% dari posisi yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp190,9 miliar.

Tommy Winata Gandeng PTPP Bikin Gedung Tertinggi di Timor Leste

Jakarta -Pengusaha nasional Tommy Winata menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya asal Indonesia PT PP (Persero) Tbk membangun gedung tertinggi di Timor Leste. PTPP bakal bertindak sebagai kontraktor dalam membangun gedung setinggi 26 lantai di bekas provinsi ke-27 Indonesia itu.
"Itu grup usaha pak Tommy Winata. Kita sebagai kontraktor saja," ucap Corporate Secretary PTPP Taufik Hidayat kepada detikFinance, Senin (18/11/2013).
Nilai proyek AGP Square ini secara keseluruhan diproyeksi mencapai Rp 1 triliun. Sementara untuk kontrak pembangunan akan dipecah ke dalam beberapa tahap.
"Betul nilai project Rp 1 triliun," jelasnya.
Perkembangan terbaru, saat ini PTPP dan group usaha Tommy Winata sedang melakukan negosiasi sebelum masuk pembangunan fisik. Meskipun pada tanggal 16 November 2013 lalu telah dilakukan fase ground breaking.
"Jadi kemarin ground breaking-nya. Itu hanya seremoni. Project dimulai setelah kontrak ditandatangani sekarang masih proses negosiasi. Proses negosiasi untuk capai kontrak," jelasnya.
Pembangunan AGP Square ini diperkirakan bakal menelan waktu sampai 2 tahun ke depan. AGP Square nantinya di bangunan di atas lahan 15.000 m2 dengan luas bangunan 56.000 m2. Gedung ini juga nantinya menyediakan fasilitas mall, perkantoran, apartemen dan hotel bagi masyarakat Timor Leste. (detik.com)

BI: Defisit Transaksi Berjalan Masih Mengkhawatirkan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV masih mengkhawatirkan, tetapi diprediksi menyempit ke level 3,4% dari produk domestik bruto.
Sementara itu, neraca pembayaran Indonesia pada akhir tahun diyakini akan surplus karena ditopang peningkatan pada neraca transaksi modal dan finansial.
Doddy Zulverdi, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV diprediksi sekitar 3,4% dari PDB, membaik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 3,8% dari PDB.
"Kondisi defisit transaksi berjalan yang normal sekitar 2—2,5% dari PDB. Sementara kami perkirakan pada akhir tahun masih di atas 3%. Jadi artinya masih dalam range yang mengkhawatirkan," ujarnya, Senin (18/11/2013).
Menurutnya, penting untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan karena adanya kekhawatiran menurunnya arus masuk modal asing seiring semakin dekatnya implementasi pengurangan stimulus moneter di Amerika Serikat.
Namun, khusus triwulan IV BI memprediksi terjadi peningkatan surplus pada neraca transaksi modal dan finansial  dibandingkan dengan triwulan lalu yang tercatat US$4,9 miliar.
Doddy mengatakan peningkatan surplus tersebut ditopang tren arus masuk modal asing yang umum terjadi menjelang akhir tahun. "Namun juga ada outflow karena pembayaran utang jatuh tempo lebih besar pada triwulan IV," jelasnya.
Doddy mengatakan bank sentral optimistis neraca pembayaran akan surplus pada akhir tahun ini karena menipisnya defisit transaksi berjalan ditambah meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial.
Proyeksi tersebut lebih baik dari realisasi pada triwulan III lalu yang mencatat terjadi defisit neraca pembayaran sebesat US$2,6 miliar. "Namun hal itu tidak cukup untuk membuat kita untuk bersantai karena defisit transaksi berjalan masih besar," jelasnya.

Sido Muncul Siapkan Rp415,8 M Investasi Pabrik

INILAH.COM, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul akan memperluas pabrik produksi Tolak Angin dan pembelian mesin, dengan nilai investasi sekitar Rp340,2 miliar hingga Rp415,8 miliar.
Presdir PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, perolehan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sekitar Rp810 miliar sampai Rp990 miliar.
"Dana hasil IPO, 56% digunakan untuk modal kerja, 42% untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi, sedangkan sisanya sebesar 2% untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan," kata Irwan usai Public Expose Sido Muncul di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Jika perolehan dana IPO dan 42%-nya untuk investasi perluasan pabrik maka diperkirakan akan memakai biaya sebanyak Rp340,2 miliar sampai Rp415,8 miliar.
"Kita akan membeli 10 hektar tanah untuk perluasan pabrik Tolak Angin. Pembeliannya bertahap mulai tahun depan, diharapkan selesai 2016. Tetapi beberapa mesin yang sudah order diharapkan tahun depan sudah beroperasi," ucap Irwan.
Sementara Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Revi Firmansjah menambahkan, perluasan pubrik Tolak Angin akan meningkatkan kapasitas produk hingga dua kali lipat.
"Saat ini grup Tolak Angin kapasitasnya 780 juta saset per tahun. Jadi dengan perluasan pubrik akan dua kali dari angka tersebut," kata Revi di tempat yang sama.
Dalam prospektus perseroan dijelaskan bahwa pengembangan investasi perseroan terus dilakukan mengingat sejauh ini sejumlah produk perseroan telah menjadi pemimpin pasar, seperti merek Tolak Angin dan Kuku Bima masing-masing menguasai pasar sekitar 75% dan 60%.
Hingga Juli 2013 perseroan memproduksi lima kategori produk utama, yakni Jamu Herbal (Tolak Angin) dengan volume produksi 441,7 juta unit, Minuman Energi (Kuku Bima) 1,2 miliar unit, Permen dan Minuman 262,3 juta unit, Minuman Kesehatan (Alang Sari, Kunyit Asam, Beras Kencur, dan Jahe Wangi) sebanyak 37,4 juta unit, dan Produk lain-lain sebanyak 1,4 juta unit.
Sementara kontribusi masing-masing pendapatan produk ke penjualan, Jamu Herbal 40,81%, Minuman energi 43,28%, Permen dan Minuman 13,10%, Minuman Kesehatan 1,98%, dan produk lain-lain dengan kontribusi penjualan 0,83%.
Total penjualan hingga Juli 2013 tercatat sebesar Rp 1,39 triliun, naik tipis 3,6% dari pencapaian Juli 2013 yang sebesar 1,34 triliun. Sementara laba komprehensif hingga Juli 2013 mencapai Rp207,9 miliar, naik 8,9% dari posisi yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp190,9 miliar. "Hingga November 2013 kinerja kita on the track. Positif," ucap Revi.

BEI Awasi Saham Inovisi

INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) telah terjadi peningkatan harga di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya atau unusual market activity (UMA).
BEI telah meminta konfirmasi kepada perseroan pada 7 November 2013 dan merilis tanggal 12 November 2013. Informasi terakhir yang dipublikasikan pada 13 November 2013.
Untuk itu, BEI meminta para investor memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa. Investor juga diminta mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.
Saat ini, pada perdagangan pukul 14:40 WIB saham INVS melemah Rp50 ke Rp1.460 dengan volume 14.414 senilai Rp10,7 miliar.

Investor Asia Yakin Krisis Likuditas Terjadi di 2014

Sydney –  Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menilai investor Asia cukup kehawatir perekonomian 2014 akan tersandera oleh dampak tapering atau penghapusan stimulus bulanan Federal di Amerika Serikat. Tapering diroyeksikan bakal mendongkrak imbal hasil obligasi Negara AS naik atas 3  persen dan ikut menyeret bunga kredit korporasi Asia. Hal ini pada gilirannya  membuat likuditas keuangan menjadi lebih ketat dan berpotensi menekan beban bunga korporasi Asia.
Itulah kesimpulan dari komentar 20 investor obligasi di Singapura dan Hong Kong yang dirangkum Fitch pada pertemuan awal November 2013 lalu. Dalam rilis yang diterima pialangindonesia.com, hari ini, Fitch mengungkapkan para investor menebak The Fed akan mencabut perlahan stimulis US$85 miliar perbulan itu mulai kuartal pertama hingga kuartal ketiga 2014. "Beberapa investor menyatakan bahwa besarnya dampak negatif pada pasar obligasi bisa saja diatasi jika, tapering dilakukan pada bulan September (lalu)," tulis Fitch.
Kebanyakan investor percaya, tapering akan menyedot likuiditas secara signifikan sehingga membuat mereka cenderung untuk mengurangi eksposur obligasi untuk meminimalkan kerugian mark to market bila yield US treasury naik . Pengetatan likuiditas bisa berlangsung lebih dari enam bulan  sampai investor yakin harga telah stabil .
Setelah tapering dimulai , tren investasi di pasat keuangan global akan lebih ketat. Dampak paradoksnya, Obligasi dengan rating tinggi, berpotensi mendapatkan berkah akibat fenomena flight to quality.
 
Antisipasi Bank
Fitch juga memaparkan, Bank-bank di Asia Selatan akan sangat sensitif terhadap perkembangan likuditas tahun depan. Sementara itu, korporasi China diperkirakan aman dari dampak tapering, meskipun belakangan muncul khawatiran baru mengingat banyak obligasi yang diterbitkan pada 2010/2011 akan jatuh tempo pada 2014 .
Secara terpisah , investor yang berbasis di China percaya bahwa bank-bank China cenderung untuk memperlambat pertumbuhan kredit pada 2014 . Ditambah dengan harapan adanya penguatan Yuan, BUMN China diyakini cenderung mengeluarkan lebih banyak dolar AS atau utang euro pada 2014. Beberapa diantaranya bahkan diperkirakan sebagai emiten obligasi global yang baru pertama kali menerbitakn dalam denominasi dolar AS dan euro. (pialangindonesia.com)

OJK Minta Emiten Baru Minimal Jual 30% Saham di Pasar Modal

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih terus menggodok aturan peningkatan batasan minimum saham yang dilepas ke publik atau Initial Public Offering (IPO) sebesar 30%.
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, peningkatan batasan minimum saham yang dilepas ke publik perlu dilakukan agar membantu likuiditas di pasar modal.
"Kita ingin IPO itu jumlahnya cukup signifikan supaya sahamnya lebih likuid. Kalau jumlahnya kecil, dananya hanya ditransaksikan beberapa pihak saja kemudian tidak membantu likuiditas di market," kata Nurhaida saat ditemui di Annual Capital Market Outlook 2014 di Le Meridien Hotel, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Saat ini, kata Nurhaida, rata-rata perusahaan melepas saham IPO sebesar 20%. Ke depannya, OJK akan mengatur untuk menaikkan besaran saham IPO yang dilepas sebesar 30%.
"Sekarang kan rata-rata 20%, itu ada beberapa masukan tapi kita kaji dulu mungkin bisa ke 30%," ujar dia.
Nurhaida menambahkan, aturan itu saat ini masih terus dikaji. "Beberapa waktu coba kita bahas, akan kita proses dulu kita sampaikan ke market apakah itu krusial atau tidak. Ini masuk aturan ke OJK," katanya.
Dia menambahkan, OJK juga tengah mengatur untuk bisa menyederhanakan registrasi perusahaan yang akan melakukan IPO agar lebih hemat dan efisien.
"Kita juga akan rampingkan registrasi IPO misalnya e-registration sehingga ketentuan yang tadinya berapa rangkap bisa disederhanakan, ini mengurangi cost. Ini sedang dalam proses dan keluarkan dalam aturan OJK," tandas Nurhaida. (detik.com)

Sido Muncul Bisa Raup Rp 990 Miliar Jual Saham di Bursa

Jakarta -PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul akan melepas 1,5 miliar lembar (10%) saham ke publik. Harga sahamnya diperkirakan Rp 540-660 per lembar.
Dengan harga saham tersebut, maka perusahaan jamu itu bisa meraup dana sekitar Rp 810-990 miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, investasi, dan pengembangan sistem teknologi dan informasi (TI).
"Tanggal efektif 5 Desember 2013. Bookbuilding 9-12 Desember 2013, dan listing 18 Desember 2013," kata Kresna Securities selaku penjamin emisi aksi korporasi ini, Senin (18/11/2013).
Sekitar 56% dana hasil initial publi offering (IPO) ini akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja, sebanyak 42% untuk investasi, dan 2% sisanya untuk pengembangan sistem IT.
Sebagian dana yang sudah dialokasikan untuk investasi akan dipakai untuk membeli tanah sekitar 10 HA di Semarang. Di tanah barunya itu perseroan akan membangun pabrik baru untuk memproduksi produk Tolak Angin.
Dana investasi juga akan digunakan anak usaha perseroan, PT Muncul Mekar, untuk membeli tanah 18.000 meter persergi untuk membangun gudang barang jadi, dan sisanya untuk membeli mesin produksi oleh PT Semarang Herbal Indo Plant.
Saat ini masa penawaran awal saham perseroan sudah berlangsung hingga 29 November mendatang. Saham produsen Tolak Angin ini akan resmi dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Desember 2013. (detik.com)

Intiland (DILD) Buyback 3 Juta Saham Senilai Rp991,98 Juta

Bisnis.com, JAKARTA — PT Intiland Development Tbk. (DILD) melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp991,98 juta.
Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan buyback tersebut dilakukan pada 13 November 2013.
"Kami melakukan buyback sebanyak 3 juta saham dengan harga Rp330. Dan ditambah biaya administrasi, total buyback yang kami lakukan senilai total Rp991,98 juta," berdasarkan keterangan tertulis yang dipublikasikan, Senin (18/11/2013).
Seperti diketahui, emiten properti itu telah menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp120 miliar dengan jumlah batasan maksimal sebesar 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor.
Adapun transaksi tersebut akan dilakukan secara bertahap selama 3 bulan sejak 18 September 2013 hingga 18 Desember 2013.

Buana Finance (BBLD) Terbitkan MTN Rp150 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance Tbk. (BBLD) akan menerbitkan medium term note (MTN) senilai Rp150 miliar melalui penawaran terbatas.
Menurut informasi yang diperoleh Bisnis,  Senin (18/11/2013), MTN I Buana Finance Tahun 2013 akan memiliki tenor 370 hari dan dijamin dengan piutang milik perseroan.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)  memberikan peringkat "idA-"  yang berlaku untuk periode 2 Oktober 2012 sampai dengan 1 Oktober 2014.
Rating tersebut mengindikasikan perseroan memiliki struktur permodalan kuat, memiliki pengamalan panjang di industri pembiayaan dan mampu mencatatkan kinerja baik.
Hingga akhir Juni lalu, 67,6% saham perseroan dimiliki oleh PT Sari Dasa Karsa, 8.1% by PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, 6,2% oleh Barclays Bank Plc Hong Kong – Wealth Management, dan sisanya 18,1% dimiliki publik.

Saham Perdana Sido Muncul Ditawarkan Rp540-660

JAKARTA  - Perusahaan di sektor jamu, farmasi dan perdagangan umum, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul  (Sido Muncul) menawarkan harga saham perdana (initial public offering/IPO)  di kisaran Rp540-660. Jumlah saham yang dilepas perseroan sebanyak  1,5 miliar saham baru atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dengan demikian, raihan dana dari IPO Sido Muncul mencapai Rp810-990 miliar. Presiden Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, dana hasil IPO sebanyak 56% bakal digunakan untuk modal kerja, sekitar 42% akan dialokasikan untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi.
"Sementara, sisanya yang sekitar 2% akan di alokasikan untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan," kata Irwan sesuai Public Expose Sidomuncul di Jakarta, Senin (18/11).
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan menunjuk PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Proses penawaran awal (book building) mulai dilakukan pada 18-29 November 2013, penetapan harga pada 29 November 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Desember 2013, distribusi saham pada 17 Desember 2013 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Desember 2013.
Sido Muncul meruparakan perusahaan nasional yang sudah berdiri sejak 1940 di Yogyakarta memiliki lima katagori produk, yakni jamu herbal, minuman berenergi, minuman dan permen, minuman kesehatan, dan kategori produk lainnya. (pialangindonesia.com)

BEI Hentikan Sementara Saham GAMA

INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Gading Development Tbk (GAMA) mulai sesi I hari ini.
BEI menilai saham GAMA terjadi penurunan saham komulatif yang signifikan sebesar Rp365 atau turun 80,2 persen. Tren tersebut dari harga penutupan Rp455 pada 31 Oktober 2013 menjadi Rp90 pada penutupan perdagangan 15 November 2013. Demikian mengutip keterangan resmi BEI, Senin (18/11/2013).
Penutupan terjadi untuk perdagangan saham GAMA di pasar reguler dan pasar tunai. BEI pada 15 November telah mengawasi perdagangan saham GAMA dengan alasan tersebut.
Demikian juga pada 15 November 2013 telah menghentikan sementara perdagangan waran Seri I PT Gading Development Tbk (GAMA-W). Alasannya, harga waran GAMA-W berada di harga Rp140 atau lebih besar dari harga penutupan saham GAMA paa sesi I perdagangan Jumat kemari sebesar Rp102.

Pajak Reksa Dana Naik Jadi 15% Mulai Tahun Depan

Jakarta -Pembahasan penarikan pajak reksa dana sebesar 15% di tahun depan saat ini sudah dalam tahap finalisasi di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Rencananya, akhir tahun ini revisi pemberlakuan pajak reksa dana dari 5% menjadi 15% sudah diselesaikan.
"Draft PP-nya sudah kita sampaikan ke Dirjen Pajak dan sudah tahap final. Paling lambat akhir tahun ini harusnya sudah ada revisinya," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida saat ditemui di acara Annual Capital Market Outlook 2014 di Le Meridien Hotel, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Nurhaida menjelaskan, saat ini pengenaan pajak reksa dana masih berlaku 5%. Dengan aturan baru, nantinya pajak ini akan lebih besar menjadi 15%.
"Itu diatur dalam PP No. 16 soal pajak terhadap bunga obligasi yang dipegang oleh reksa dana, itu sampai hingga akhir 2013 pengenaan 5% tapi di 2014 kena 15%," ujar dia.
Namun, Nurhaida mengatakan, mengingat kondisi pasar modal saat ini yang diikuti perkembangan pasar reksa dana yang masih minim, pihaknya meminta agar pemberlakuan pajak 5% masih perlu diperpanjang.
"Tapi melihat kondisi reksa dana saat ini kita melihat masa berlaku 5% itu mesti diperpanjang," ungkapnya.
Nurhaida menambahkan, pihaknya masih akan terus mengikuti perkembangan soal pajak reksa dana ini dari Kementerian Keuangan.
"Untuk yang selanjutnya aturan yang mengatakan setelah 2020 akan diberlakukan 10% akan kita lihat lagi kalau tetap 5% itu lebih bagus," kata Nurhaida.
Berdasarkan catatan detikFinance, untuk 2009-2010, reksa dana masih dikenakan tarif 0%, mulai awal 2011 hingga 2013 dikenakan tarif 5%, dan untuk tahun 2014 dan selanjutnya dikenakan pajak 15%.
Pemotongan pajak diberlakukan sesuai dengan peraturan terbaru dalam undang-undang nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang PPh. (detik.com)

Perusahaan Publik di Indonesia Baru 479, di India Sudah 5.267

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan jumlah emiten di pasar modal Indonesia masih sangat minim dibanding negara-negara lain seperti Thailand, Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan India.
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida menyebutkan, hingga September 2013 emiten di pasar modal Indonesia masih sangat minim hanya 479 emiten. Di Thailand sudah mencapai 577, Singapura 782 emiten, Malaysia 909, dan Hong Kong 1.585. Sementara India sudah melesat jauh di angka 5.267 emiten pasar modal.
"Pasar modal Indonesia masih sangat minim dibanding negara-negara lain. Oleh karena itu perlu meningkatkan market kita dari size maupun jenis produknya," kata Nurhaida saat acara Annual Capital Market Outlook 2014 di Le Meridien Hotel, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Dia menjelaskan, saat ini produk-produk yang tersedia di pasar modal juga terbatas sehingga hal tersebut menjadi salah satu sebab pasar Indonesia bergantung terhadap investor asing.
"Perlu kerjasama seluruh pelaku industri. Produk-produk yang tersedia di pasar modal juga terbatas, yang berkembang saham, bond lumayan, reksa dana masih ada, derivatif minim jadi dengan adanya keterbatasan produk yang ada itu kemudian pasar kita sangat sensitif terhadap foreign investor," terangnya.
Namun, pergerakan pasar modal Indonesia dalam 5 tahun terakhir dinilai cukup baik meskipun beberapa waktu terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot. Di tahun 2009, kapitalisasi pasar modal Indonesia hanya Rp 2.019 triliun, sementara di tahun 2013 sudah mencapai Rp 4.360,34 triliun.
"Hari-hari sekarang pasar modal yang terjadi naik turun dengan cepat dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Pergerakan indeks juga minimum Indeks per hari ini, kemarin naik tipis sekali, IHSG hanya sekitar 1%. Sejak Mei-Agustus penurunan indeks sangat dalam," kata Nurhaida.
Untuk itu, berbagai pihak harus berhati-hati dalam menyikapi kondisi pasar baik global maupun dalam negeri.
"Kita tidak bisa intervensi terhadap pasar modal. Kita harus hati-hati terhadap kondisi makro secara global, memberi sentimen negatif pergerakan IHSG, ada tapering off yang belum pasti juga," ujarnya. (detik.com)

Mantan Dirjen Bea dan Cukai Jadi Komisaris Sampoerna

Jakarta -PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mengangkat komisaris independen baru yaitu Permana Agung Dradjattun. Pengangkatan ini sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan.
Seperti dikutip dari siaran pers, Senin (18/11/2013), Permana sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan penting di Kementerian Keuangan Republik Indonesia (RI).
Pada tahun 1999 hingga 2002, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Selanjutnya sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Inspektur Jenderal Departemen Keuangan, dan Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Hubungan Internasional dan Kerjasama Ekonomi sebelum pensiun di 2012.
Dari sisi akademis, ia punya gelar Doktor di bidang Kebijakan Publik dan Master di bidang Keuangan Publik dari University of Notre Dame di Indiana, dan Master di bidang Perdagangan Internasional dan Keuangan Publik dari University of Illinois di Urbana-Champaign.
HM Sampoerna berdiri pada 1913 dengan kegiatan utama memproduksi dan menjual rokok kretek. Dji Sam Soe dan Sampoerna A Mild merupakan merek-merek utama Sampoerna di segmen premium, sementara Sampoerna Kretek adalah merek yang bersaing pada segmen harga menengah.
Sampoerna mengoperasikan sembilan pabrik rokok di Jawa Timur (tiga pabrik di Surabaya, dan satu pabrik di Pandaan, Malang, Lumajang, Probolinggo, Jember) dan di Jawa Barat (Karawang). Sampoerna merupakan afiliasi dari Phillip Morris International Inc. (detik.com)

Menanjak 61 Poin, IHSG Berharap Balik ke 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 61 poin berkat aksi borong saham-saham murah. Indeks sempat menembus kembali level 4.400.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 34,737 poin (0,80%) ke level 4.370,180 didorong penguatan bursa-bursa regional. Aksi beli menyasar saham-saham unggulan yang harganya sudah terpangkas.
Indeks sama sekali tak menyentuh zona merah sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks sempat menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di 4.401,430.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (18/11/2013), IHSG menanjak 61,481 poin (1,42%) ke level 4.396,929. Sementara Indeks LQ45 menguat 13,240 poin (1,83%) ke level 735,314.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang melonjak hingga lebih dari tiga persen. Investor mulai berburu saham murah setelah dapat sentimen positif dari bursa Asia.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 75.207 kali pada volume 1,858 miliar lembar saham senilai Rp 2,025 triliun. Sebanyak 170 saham naik, sisanya 51 saham turun, dan 78 saham stagnan
Bursa-bursa regional mempertahankan momentum penguatan sehingga masih kompak menguat hingga siang hari ini. Bursa saham Hong Kong melaju semakin kencang, paling ngebut di antara yang lain.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 29,78 poin (1,39%) ke level 2.165,61. 
  • Indeks Hang Seng melesat 500,32 poin (2,17%) ke level 23.532,47. 
  • Indeks Nikkei 225 naik 23,02 poin (0,15%) ke level 15.188,94. 
  • Indeks Straits Times menguat 9,64 poin (0,30%) ke level 3.210,91. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Nipress (NIPS) naik Rp 800 ke Rp 8.800, United Tractor (UNTR) naik Rp 750 ke Rp 19.550, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 450 ke Rp 12.150, dan Mayora (MYOR) naik Rp 400 ke Rp 29.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.050 ke Rp 31.350, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 200 ke Rp 5.300, Matahari (LPPF) turun Rp 150 ke Rp 11.350, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 150 ke Rp 7.550. (detik.com)

Rupiah Kembali Tersungkur Sentuh Rp11.638 per Dolar AS

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah masih ditransaksikan melemah terhada dolar AS, bahkan di atas Rp11.600 pada Senin (18/11/2013).
Berdasarkan data Bloomber Dollar Index, rupiah melemah 0,13% ke Rp11.638 per dolar AS pada pukul 09.16 WIB.
Pelemahan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan cenderung melemah terhadap sebagian besar mata uang di Asia-Pasifik.

PTPP Siapkan Rp1 T Bangun Proyek di Timor Leste

INILAH.COM, Jakarta - PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) memulai pembangunan Gedung AGP Square dengan nilai investasi di atas Rp1 triliun.
Dirut PTPP, Bambang Triwibowo mengatakan Gedung AGP Square berlokasi di Dili, Timor Leste dan berdiri di atas lahan 15 ribu meter persegi dengan luas bangunan 56 ribu meter persegi.
"Gedung ini memiliki 26 lantai, sehingga menjadikan AGP Square sebagai gedung tertinggi di Timor Leste. Sedangkan, nilai proyek ini diperkirakan di atas Rp1 triliun," kata Bambang Triwibowo dalam keterangan resmi perseroan, Minggu (17/11/2013) malam.
Menurut Bambang, masa pembangunan gedung ini memakan waktu selama dua tahun. Proyek ini memiliki konsep sebagai ikon di kawasan elite kota Dili yang menyediakan fasilitas mall, perkantoran, apartemen dan hotel.
"Dengan adanya gedung ini, diharapkan para pekerja asing dan warga Timor Leste yang selama ini pergi keluar negeri untuk weekend, tidak perlu lagi keluar negeri," ujar Bambang.

Asing Net Buy Bawa IHSG Positif

INILAH.COM, Jakarta - IHSG di awal perdagangan sesi I, Senin (17/11/2013) menguat 1,01% atau 43,9 poin menjadi 4.379,44. Investor asing mengalami net buy Rp29 miliar.
Volume perdagangan mencapai 671,5 juta saham senilai Rp651,2 miliar. Penguatan IHSG seiring dengan 126 saham yang menguat meski 33 saham melemah dan 71 saham tidak mengalami perubahan.
Indeks langsung menguat dari level pembukaan di 4.335. Level tertinggi awal perdagangan di 4.383,2 dan terendah di 4.360,8.
Indeks LQ45 naik 1,3%, indeks JII naik 1,5%, indeks ISSI menguat 1,1 persen. Indeksk SMinfra18 naik 1,2 persen dan IDX30 naik 1,4%.
Penguatan tertinggi terjadi pada saham aneka industri 2,4% disusul saham sektor manufaktur dan industri dasar 1,4%. Semua sektor saham mendukung penguatan seiring bursa regional.
Saham yang menguat seperti saham UNTR naik Rp650 ke Rp19.450, ICBP naik Rp450 ke Rp10.400, ASII naik Rp300 ke Rp6.60, UNVR naik Rp300 ke Rp29.300, INTP naik Rp200 ke Rp19.200, SMGR naik Rp200 ke Rp13.150, AALI naik Rp150 ke Rp22.050, BBNI naik Rp150 ke Rp4.450.
Untuk saham yang melemah seperti saham EMTK turun Rp200 ke Rp5.300, GGRM melemah Rp150 ke Rp37.850, TOWR turun Rp75 ke Rp2.500.

Investor Eropa Antusias Dengan Pasar Modal Indonesia

LONDON – Partisipasi Indonesia dalam acara  Asia Capital Market Day, di London, Inggris, mendapat respon positif dari  para investor,  yang kebanyakan berasal dari Eropa. Pada acara yang diselenggarakan oleh London Stock Exchange (LSE) Group—self regulatory pasar saham Inggris itu, hadir sejumlah perwakilan pasar modal Indonesia, di antaranya Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, Direktur Pengembangan  Bursa Efek Indonesia (BEI) Friderica Widyasari Dewi, Direktur Valbury Capital Limited dan juga Komisaris Utama Valbury Asia Securities Andrew Haryono,   Direktur Utama Valbury Capital Management  Julius Victory  Sihombing dan juga Chief Executive Officer (CEO) BW Plantations Tbk Abdul Halim bin Ashari.
Dalam forum tersebut, Nurhaida berkesempatan memberikan sedikit pemaparan mengenai gambaran makro serta pasar modal Indonesia. Indonesia tergabung dalam panel IV yaitu Southeast Asia & Mongolia, di mana Myanmar dan Vietnam juga ikut serta.
Dalam sambutannya, Nurhaida mengatakan, Indonesia merupakan negara sebagai tempat investasi yang aman dan memberikan potensi keuntungan besar. Itu terutama didukung dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi serta jumlah populasi penduduk Indonesia yang besar. "Tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 6,2%. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan di negara Asia Tenggara. Sementara pasar saham Indonesia juga tumbuh rata-rata 20%," kata Nurhaida, dalam speech yang disampaikan di depan forum Asia Capital Market Day.
Nurhaida melanjutkan, pasar modal Indonesia telah berkembang sangat pesat, terutama dengan kehadiran 480 emiten yang mencatatkan diri di BEI. Di samping perusahaan yang sudah tercatat itu, masih banyak perusahaan-perusahaan dengan fundamental bagus, yang masih belum melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). "Ini menjadi tugas kami, sebagai regulator untuk meningkatkan kapitalisasi pasar terutama dengan menambah emiten-emiten baru untuk IPO. Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat emiten baru, di antaranya dengan mempermudah proses IPO" tutur Nurhaida.
Kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menaungi sektor keuangan serta pasar modal, menurut Nurhaida, sangat esensial. Salah satu peran yang sangat penting adalah memastikan keamanan bagi para investor pasar modal. Paparan yang disampaikan kurang lebih 10 menit itu, mendapat respon serta aplaus dari audien.
Selain menjadi pembicara, Nurhaida juga mendapat kesempatan hadir  dalam seremonial pembukaan sesi perdagangan saham pada Kamis, 14 November 2013 pada  pukul 08.00 waktu setempat, di di London Stock Exchange, yang terletak di Paternoster Square. Ikut serta dalam acara tersebut, Wali Kota London Alderman Roger Gifford, pejabat LSE dan duta besar Indonesia untuk Inggris T.M. Hamzah Thayeb.
Direktur Utama Valbury Capital Management Julius Victory Sihombing menuturkan,  minat investor terhadap pemaparan investasi  pasar modal di Indonesia sangat besar. "Antusiasme investor Eropa terhadap emiten dan pasar modal Indonesia cukup tinggi," ujar Julius kepada Pialang Indonesia via pesan singkat.
Asia Capital Market Day, merupakan forum akbar pasar modal di London. Sejumlah investor, pengusaha serta investment banker dari sejumlah negara ikut serta. Beberapa di antaranya yaitu CEO London Stock Exchange Alexander justin, Global Head of Equity Research HSBC Bank Plc Joaquim de Lima, Managing director Deutsche Bank Stanislas Beneteau dan juga Chief Executive Officer Valbury Capital Limited Mark Hanney. Hadir juga sebagai pembicara seminar Kepala Penasehat Ekonomi Wali Kota London Dr Gerard Lyons, yang menyajikan tema Prospek Ekonomi Asia: Kesempatan dan Tantangan.
Beberapa perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam acara ini antara lain Samsung Electronics, Hon Hai Precision Industry, China Food Company, dan dari Indonesia antara lain PT BW Plantation TBK, dan Valbury Capital, anak usaha Valbury Group. (pialangindonesia.com)

Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas

Jakarta -Pekan Lalu IHSG Terkoreksi -3.16%. Selama minggu lalu, IHSG ditutup melemah -3.16%. Penurunan IHSG diakibatkan oleh sentimen negatif dari dalam negeri yaitu kenaikan BI rate menjadi 7.5% serta defisit neraca berjalan Indonesia kuartal III 2013 yang menunjukkan defisit senilai USD 8.45 miliar atau 3.78% dari GDP. Pergerakan IHSG tersebut berbeda dengan bursa Asia dimana indeks MSCI Asia Pasifik menguat 1.79% selama pekan lalu. Penguatan bursa regional didukung oleh pernyataan dari Janet Yellen, calon tunggal Gubernur the Fed yang baru, yang mendukung keberlangsungan stimulus. Adapun pada Jumat, setelah sempat menguat di awal sesi IHSG akhirnya ditutup di teritori negatif. IHSG melemah 31.92 (-0.73%) di 4,335.45.
Wallstreet Menguat Minggu Lalu. Pernyataan Janet Yellen yang mendukung stimulus the Fed serta earnings dari Macy's yang melampaui ekspektasi mendorong penguatan bursa Amerika. Selama pekan lalu, Dow menguat 1.3%, S&P menguat 1.6% dan Nasdaq menguat 1.7%. Adapun pada perdagangan Jumat, Dow menguat 0.54% di 15,961.70, S&P 500 menguat 0.42% di 1,798.18 dan Nasdaq menguat 0.33% di 3,985.97. Exxon Mobil memimpin penguatan saham-saham blue chips setelah Berkshire Hathaway melaporkan kepemilikan senilai USD 3.7 miliar di Exxon. Untuk pekan ini, pasar akan menantikan earnings dari perusahaan ritel seperti Home Depot, Best Buy, Lowe's Co dan J.C. Penney, data penjualan ritel dan inflasi serta hsil FOMC Minutes.
IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,300—4,380). IHSG gagal melanjutkan penguatannya di akhir pekan kemarin dengan ditutup melemah di level 4,335. Indeks juga sempat menguji kembali support level 4,315 namun akhirnya masih mampu bertahan di atas level tersebut. Stochastic yang mengalami bullish crossover memberikan peluang bagi indeks untuk bergerak menguat dan menguji resistance level 4,380. Namun MACD yang cenderung melemah berpotensi menghambat laju kenaikan indeks. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Variatif Cenderung Mendatar

Jakarta -Perdagangan akhir pekan (15/11) IHSG mengalami koreksi sebesar 0,73% di level 4,335.45. Pada awal sesi perdagangan IHSG sempat menguat seiring dengan positifnya laju bursa Regional, namun pada sesi berikutnya IHSG semakin tertekan akibat investor asing yang terus melakukan aksi jual. Tercatat pada akhir pekan, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 193 miliar. Di samping itu, depresiasi rupiah juga turut memberatkan laju IHSG, rupiah terdepresiasi terhadap semua mata uang utama dan pelemahan rupiah terhadap US$ sebesar 0,67% ditutup pada level Rp. 11,623/US$. Hampir seluruh indeks sektoral melemah, hanya sektor agrikultur yang mampu mencatatkan kenaikan yakni sebesar 0,41%.
Perdagangan akhir pekan lalu Wall Street kembali mengalami penguatan. Indeks Dow Jones naik 0,54% ke 15.916,70, Indeks S&P naik 0,42% menjadi 1.798,18 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami penguatan sebesar 0,33% ke 3.985,97. Investor masih merespon pernyataan dari calon Gubernur The Fed, Janet Yellen yang akan tetap mendukung untuk mempertahankan program stimulus di tengah data Ny Empire State Manufacturing Index bulan November yang mengalami penurunan karena dampak shutdown pemerintah AS pada Oktober lalu serta indeks harga ekspor dan Impor AS bulan Oktober yang mengalami penurunan sempat menekan laju bursa AS pada akhir pekan lalu.
Awal pekan ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan mendatar seiring dengan bursa Asia yang di buka rata-rata flat. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk black engulfing dan mendekati area lower bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram positif memendek, indikator stochastic berada di oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4278-4447 resistance. (detik.com)

Kiwoom Securities: Sinyal IHSG Masih Negatif

Jakarta -Menguatnya Dow Jones dan mixednya bursa regional dapat mempengaruhi sentimen. IHSG menutup perdagangan turun setelah gagal melanjutkan penguatan pada minggu lalu. Serta, masih adanya aksi jual asing dan pola dark cloud cover masih memberi sinyal yang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah hari ini.
 
IPO – Sido Muncul
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Sido Muncul) berencana IPO dengan menjual 1.5 miliar lembar saham baru (10% saham) dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Sekitar 56% dana hasil emisi akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja, 42% untuk investasi, dan 2% sisanya untuk pengembangan sistem IT. Sekitar 55% dana investasi akan dialokasikan untuk membeli tanah seluas +/- 10 HA di wilayah Semarang serta membangun pabrik baru untuk memproduksi Tolak Angin. Sekitar 21% dana investasi akan digunakan anak perusahaan, PT Muncul Mekar, untuk membeli tanah seluas +/- 18,000 M² untuk membangun gudang barang jadi, dan 24% digunakan anak perusahaan, PT Semarang Herbal Indo Plant, untuk membeli mesin produksi. Masa penawaran awal berlangsung pada 18-29 November dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 5 Desember 2013. Apabila berjalan sesuai rencana, listing dijadwalkan pada 18 Desember 2013.
 
AALI – Statistik operasional
PT Astra Agro Lestari (AALI) membukukan kenaikan produksi CPO sebesar 4.5%Yoy menjadi 1.24 juta ton pada 10M 2013 Vs 1.18 juta ton pada 10M 2012 lalu. Naiknya produksi didukung oleh pembelian tandan buah segar (TBS) dari pihak ketiha. Produktivitas lahan AALI tercatat turun 10.2%Yoy menjadi 17.06 ton per Ha pada 10M 2013 Vs 18.99 ton per Ha pada 10M 2012 lalu. Total produksi TBS tertcatat turun 6.9%Yoy menjadi 4.17 juta ton namun jumlah TBS yang diproses naik 4.1%Yoy menjadi 5.54 juta ton pada 10M 2013 akibat pembelian dari pihak ketiga.
 
BKSL – Joint venture dengan investor Jepang
PT Sentul City (BKSL) akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan Jepang untuk mengembangkan kawasan perumahan dan industri. BKSL akan bertindak sebagai penyedia lahan dan rencananya BKSL dan mitra barunya akan mengembangkan proyek diatas lahan seluas 100 Ha. Nota kesepahaman telah ditandatangani, sekarang studi kelayakan dan diharapkan Februari 2014 master plan pengembangan telah selesai. Nantinya investor asal Jepang akan membawa sejumlah perusahaan dari Jepang, yang salah satunya bergerak di bidang bioteknologi dan pangan.
 
ICBP – Ambil alih aset Tirta Bahagia
PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) bersama mitranya PT Asahi Grup Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., mengakuisisi aset kelompok usaha Grup Tirta Bahagia, pemilik bisnis air minum kemasan (AMDK) bermerek Club. Akuisisi tersebut dilakukan melalui dua anak usaha ICBP dan Asahi, PT Tirta Makmur Perkasa (TMP) dan PT Tirta Sukses Perkasa (TSP). Perjanjian jual beli aset bersyarat dengan 22 perusahaan tergabung dalam Grup Tirta Bahagia ditandatangani pada 15 November 2013. ICBP dan Asahi akan mengambil alih aset Grup Tirta Bahagia terkait dengan manufaktur, pemasaran, dan distribusi. ICBP dan Asahi akan menggunakan dana internal dan pinjaman bank untuk membiayai transaksi akuisisi senilai 2.2 Triliun. (detik.com)

Erdikha Sekuritas: IHSG Masih dalam Tekanan

Jakarta -Wall Street terus mengukir rekor tertinggi baru pada perdagangan pekan lalu, demikian pula dengan Bursa Jerman. Dow Jones makin mendekati level psikologis 16.000 dan S&P500 makin mendekati 1.800, kendati pembicaraan tentang kapan dimulainya pengurangan stimulus masih diperdebatkan.
Faktor sentimen menghijaunya bursa-bursa global dan regional ternyata tidak terlalu berpengaruh untuk Bursa Indonesia pada perdagangan Jumat. Sebagian investor asing masih terus melakukan penjualan meski tekanannya sudah agak mulai mereda. Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG kembali berada di area negatif dan menjadikannya sebagai satu-satunya bursa yang melemah di kawasan Asia. Dimotori oleh saham-saham properti, hampir semua sektor kompak melorot kecuali Pertanian yang masih memberikan gain sebesar +0,41%. Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.4,3 Triliun dengan investor asing membukukan net sell sebesar Rp.193 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di posisi Rp 11.561 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Awal pekan ini kendati Pasar Asia dibuka sedikit menguat, Bursa Indonesia diperkirakan masih akan berjalan fluktuatif. Tekanan Jual Investor asing dan sentimen negatif dari BI Rate masih menghantui pasar. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.300 - 4.400. (detik.com)

Trust Securities: Sentimen Negatif Masih Menghadang IHSG

Jakarta -Laju IHSG yang diharapkan dapat melanjutkan kenaikannya mengikuti pergerakan bursa saham Asia yang terimbas positif laju bursa saham AS dan Eropa kembali menunjukkan pelemahannya. Harapan positif pelaku pasar sirna sudah akan penguatan lanjutan. Bahkan bukan tidak mungkin, ada para pelaku pasar yang terjebak dengan kenaikan yang sempat terjadi pada IHSG di sesi pagi. Untuk sesi siang, laju IHSG bukannya membaik justru makin melanjutkan pelemahan berbeda jauh dengan laju bursa saham Asia yang sedang berada di teritori hijaunya. Maraknya pemberitaan keluhan dari pengusaha terhadapa kenaikan BI rate, perkiraan akan penurunan permintaan properti, hingga kembali turunnya nilai Rupiah menghambat apresiasi IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4406,64 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4322,08 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4335,45. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (18/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4310-4325 dan resistance 4365-4408. Berpola menyerupai meeting lines di atas lower bollinger bands (LBB). MACD kembali bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal untuk upreversal. Laju IHSG yang sempat melampaui target support (4310-4350) dan bahkan target resisten (4380-4395) gagal bertahan dan berakhir kembali di target support memberikan gambaran masih adanya sentimen negatif yang menghadang sehingga IHSG belum dapat keluar dari tren penurunannya. Terkecuali mulai adanya aksi beli yang dapat merubah arah IHSG menjadi naik. (detik.com)

Didorong Bursa Regional, IHSG Menguat 25 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 25 poin didorong penguatan bursa-bursa regional. Aksi beli menyasar saham-saham unggulan yang harganya sudah terpangkas.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.620 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.605 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 25,775 poin (0,59%) ke level 4.361,223. Sedangkan Indeks LQ45 naik 6,585 poin (0,91%) ke level 728,659.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (18/11/2013), IHSG dibuka menanjak 34,737 poin (0,80%) ke level 4.370,180. Indeks LQ45 dibuka bertambah 9,006 poin (1,25%) ke level 728,659.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri. Investor mulai berburu saham murah setelah dapat sentimen positif dari bursa Asia.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG tumbuh 42,102 poin (0,97%) ke level 4.377,550. Sementara Indeks LQ45 naik 5,006 poin (1,25%) ke level 731,080.
Akhir pekan lalu IHSG turun 31 poin karena sentimen negatif dari dalam negeri, yaitu masih tingginya defisit neraca pembayaran. Sentimen negatif itu jadi salah satu faktor penghambat laju IHSG.
Saham-saham di bursa Wall Street AS terus bergerak naik. Pada perdagangan Jumat kemarin, Wall Street menembus rekor baru. Dalam 3 hari berturut-turut, bursa Wall Street terus mencetak rekor baru.
Bursa-bursa di Asia kompak menguat pagi ini didorong sentimen positif rekor Wall Street akhir pekan lalu. Bursa saham Hong Kong memimpin penguatan dengan lonjakan hingga lebih dari dua persen.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 9,53 poin (0,45%) ke level 2.145,36. 
  • Indeks Hang Seng melonjak 488,29 poin (2,12%) ke level 23.520,44. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 21,09 poin (0,14%) ke level 15.187,01. 
  • Indeks Straits Times bertambah 16,52 poin (0,52%) ke level 3.217,79.
sumber: detik.com

Harga Buyback Emas Antam Naik Rp 8.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan di Rp 524.000/gram, sama seperti posisi pada akhir pekan kemarin. Meski demikian, harga buyback-nya naik Rp 8.000/gram.
Dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Jumat (15/11/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram masih berada di Rp 524.000/gram. Sementara harga buyback emas batangan di Logam Mulia naik menjadi Rp 464.000/gram dibandingkan posisi akhir pekan lalu di Rp 456.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam awal pekan:
  • 50 gram Rp 24.300.000
  • 10 gram Rp 4.900.000
  • 5 gram Rp 2.475.000
  • 1 gram Rp 524.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam dalam situsnya. (detik.com)

IHSG Alami Penurunan Lanjutan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu turun 31 poin karena sentimen negatif dari dalam negeri, yaitu masih tingginya defisit neraca pembayaran. Sentimen negatif itu jadi salah satu faktor penghambat laju IHSG.
Menutup perdagangan, Jumat (15/11/2013), IHSG turun 31 poin (0,73%) ke level 4.334,448. Sementara Indeks LQ45 juga menipis 6,82 poin ke 722,074.
Saham-saham di bursa Wall Street AS terus bergerak naik. Pada perdagangan Jumat kemarin, Wall Street menembus rekor baru. Dalam 3 hari berturut-turut, bursa Wall Street terus mencetak rekor baru.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average tembus rekor dengan naik 85,84 poin (0,54%) ke level 15.961,7. Sementara Indeks S&P 500 naik 7,56 poin (0,42%) ke rekor barunya di 1.798,18. Indeks Nasdaq naik 13,23 poin (0,33%) ke level 3.985,97.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan mengalami penurunan lanjutan. Indeks bisa balik arah jika banyak investor yang memutuskan untuk berburu saham-saham yang sudah murah.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menipis 11,66 poin (0,08%) ke level 15.154,26. 
  • Indeks KOSPI menguat 9,46 poin (0,47%) ke level 2.015,10. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Laju IHSG yang diharapkan dapat melanjutkan kenaikannya mengikuti pergerakan bursa saham Asia yang terimbas positif laju bursa saham AS dan Eropa kembali menunjukkan pelemahannya. Harapan positif pelaku pasar sirna sudah akan penguatan lanjutan. Bahkan bukan tidak mungkin, ada para pelaku pasar yang terjebak dengan kenaikan yang sempat terjadi pada IHSG di sesi pagi. Untuk sesi siang, laju IHSG bukannya membaik justru makin melanjutkan pelemahan berbeda jauh dengan laju bursa saham Asia yang sedang berada di teritori hijaunya. Maraknya pemberitaan keluhan dari pengusaha terhadapa kenaikan BI rate, perkiraan akan penurunan permintaan properti, hingga kembali turunnya nilai Rupiah menghambat apresiasi IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4406,64 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4322,08 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4335,45. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (18/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4310-4325 dan resistance 4365-4408. Berpola menyerupai meeting lines di atas lower bollinger bands (LBB). MACD kembali bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal untuk upreversal. Laju IHSG yang sempat melampaui target support (4310-4350) dan bahkan target resisten (4380-4395) gagal bertahan dan berakhir kembali di target support memberikan gambaran masih adanya sentimen negatif yang menghadang sehingga IHSG belum dapat keluar dari tren penurunannya. Terkecuali mulai adanya aksi beli yang dapat merubah arah IHSG menjadi naik.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun -31.92 poin (-0.73%) ke 4,335.45 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.8 juta lot atau setara dengan Rp4.2 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.41%), sektor basic-industries (-1.03%), sektor construction and property (-2.06%), sektor consumer goods (-1.54%), sektor finance (-0.01%), sektor infrastructure (-0.27%), sektor mining (-1.14%), sektor misc-industries (-1.98%), dan sektor trade (-0.09%).
Tercatat sebanyak 73 saham mengalami penguatan, 171 saham mengalami penurunan, 96 saham tidak mengalami perubahan dan 145 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBCA (+1.49%), INVS (+13.53%), BBRI (+0.66%), AALI (+1.62%), dan INDF (+0.76%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-3.01%), ASII (-2.33%), BMRI (-1.27%), PGAS (-1.52%), dan ICBP (-2.93%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp203 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. ASII, TLKM, JSMR, APLN, dan KLBF. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,623 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG akhir pekan lalu merupakan penurunan lanjutan setelah berhasil bertahan di support di 4,304, hingga selanjutnya mencoba support 4,191 kembali, volume menurun, stochastic death cross, dan PSAR masih berada pada sinyal downtrend. Untuk perdagangan hari ini kami perkirakan akan mengalami penurunan lanjutan. Dengan support 4,191 dan resistance 4,403. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: AALI, BHIT, SIMP. (detik.com)

Buruh Mogok, Ribuan Pabrik Setop Produksi

Bisnis.com, JAKARTA - Buruh kembali menggelar mogok kerja besar-besaran pada hari ini (18/11/2013) serentak di seluruh Indonesia, menuntut kenaikan upah minimum.
"Mogok kerja di tiap daerah akan diikuti seluruh buruh dan ribuan pabrik akan setop produksi," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, Senin (18/11/2013).
Jakarta juga akan menjadi lokasi mogok kerja massal diiringi aksi massal di depan Gedung DPRD DKI.
"Puncaknya sekitar 25-26 November, seluruh pabrik di kawasan industri di DKI setop produksi dan puluhan ribu buruh menuju Balai Kota Jakarta mendesak Gubernur Joko Widodo merevisi nilai UMP DKI Jakarta sekitar Rp3 jutaan," ujarnya.
Buruh mogok kerja dan berdemonstrasi di kantor bupati atau wali kota masing-masing, diantaranya berlokasi di Bogor, Bandung, Purwakarta, Bekasi, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, Batam, dan daerah lain.

Per Oktober 2013, APLN Catat Penjualan Rp4,20T

INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat penjualan periode Januari-Oktober 2013 sebesar Rp4,20 triliun.
Investor Ralations PT Agung Podomoro Land Tbk, Wibisono mengatakan, perolehan marketing sales sebesar Rp4,2 triliun disumbang dari The Podomoro City sebesar 44%, Metro Park Residence sebesar 14,4%.
"Lalu Vimala Hills 13,7 persen, The Borneo Bay Residences 9,4 persen, Grand Taruma 7,8 persen dan Soho@Pancoran 5,8 persen," kata Wibisono dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan ini.
Sementara itu, anak usaha perseroan yakni PT Pandega Citra Niaga pada 7 November 2013 meluncurkan The Podium yang merupakan bagian dari menara di Borneo Bay Residences yaitu Marthadipura Mansion dan Kartanegera Mansion."Harga per unit di The Podium mulai dari Rp500 juta," ucap dia.

Kebijakan Ekonomi Tak Pasti, Rupiah Lesu

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (18/11/2013) diprediksi melemah seiring tak jelasnya realisasi paket kebijakan ekonomi Indonesia. Seperti apa?
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian rupiah masih berisiko melemah hingga ada kepastian kapan paket kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia direalisasikan.
Selain itu, rupiah juga mendapat tekanan negatif dari data-data ekonomi China dan Jepang yang akan dirilis awal pekan ini. "Karena itu, awal pekan ini rupiah berpeluang melemah ke 11.650 dan kalaupun menguat akan terbatas di 11.580 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Antara lain, lanjut dia, indeks harga rumah China yang diperkirakan positif dan laju inflasi yang naik ke level tertingginya dalam delapan bulan terkhir. Jepang akan merilis data defisit neraca perdagangan.
"Jika data-data di regional Asia positif sementara kebalikannya dengan outlook pertumbuhan Indonesia yang cenderung lemah seiring kenaikan BI rate secara agresif ke 7,50%, semakin memperlambat perekonomian," papar dia.
Kondisi itu, lanjut dia, bisa menambah risiko capital outflow. "Risiko keluarnya hot money Indonesia menuju ke negara kawasan Asia lainnya yang secara fundamental ekonomi lebih menarik," timpal Christian.
Apalagi, dia menegaskan, Indonesia menghadapi tahun pemilu sehingga ada ketidakpastian kepemimpinan di Indonesia. "Keseluruhan faktor ini menyebabkan hot money cenderung menghidar dari Indonesia dan jadi tekanan negatif bagi rupiah," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (15/11/2013) ditutup melemah 70 poin (0,60%) ke posisi 11.605/11.635.

BI: Rencana Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1 Tak Molor Tapi Belum Ada Jadwal Pasti

Jakarta -Rencana redenominasi rupiah atau penyederhanaan tiga angka nol di mata uang rupiah dari Rp 1.000 jadi Rp 1 masih terkendala dalam penyusunan undang-undang di DPR. Bank Indonesia (BI) menegaskan rencana ini tak molor namun memang belum ada jadwal yang pasti soal kapan pelaksanaannya.
"Program redenominasi bukan molor tapi memang belum ada jadwal pastinya," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas ditemui disela acara Pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah di Lapangan Silang Monas, Minggu (17/11/2013).
Ia mengakui meskipun rancangan undang-undang soal redenominasi sudah masuk dalam prioritas di DPR namun pembahasannya tak mudah, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan.
"Redenominasi itu kan dasarnya harus ada undang-undang, walau sudah menjadi Prolegnas (Program Legislasi Nasional) tahun ini tapi kan masih di DPR, DPR sendiri kan khususnya bidang keuangan masih banyak undang-undang yang dibahas," kata Ronald.
Ronald mengatakan implementasi mengubah Rp 1.000 jadi Rp 1 masih harus melihat kodisi perekonomian dunia yang belum stabil. "Kondisi perekonomian juga harus stabil dulu ketika menerapkan redenominasi, sementara sekarang kan global ekonomi belum stabil," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan tahun depan Indonesia akan menghadapi Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden. Hal ini juga menjadi salah satu pertimbangan pembahasan UU Redenominasi tak akan berjalan mulus.
"Apalagi tahun depan kan tahun Pemilu, ada pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden," ungkapnya. (detik.com)