korea by dewanti

Wednesday, January 22, 2014

Inilah big cap penyemangat IHSG sesi II

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menambah poin sebanyak 24,99 poin di akhir sesi II hari ini (22/1). Alhasil, posisi indeks terakhir adalah 4.477,49.
 
Aksi beli sejumlah saham big cap menjadi salah satu sentimen yang mengangkat IHSG. Beberapa di antaranya yakni:
 
PT United Tractors Tbk (UNTR)
Saham UNTR yang naik 5,8% menjadi Rp 20.950 menyumbang kenaikan indeks sebesar 4,6 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini antara lain: Macquarie Capital Securities senilai Rp 16,360 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 15,136 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 14,762 miliar.
 
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Saham BMRI yang naik 1,9% menjadi Rp 8.950 menyumbang kenaikan indeks sebesar 4,3 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini antara lain: JPMorgan Securities senilai Rp 25,211 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 23,009 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 18,627 miliar.
 
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Saham INDF yang naik 5,9% menjadi Rp 7.175 menyumbang kenaikan indeks sebesar 3,8 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini antara lain: JPMorgan Securities senilai Rp 119,047 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 19,931 miliar, dan Morgan Stanley Indonesia senilai Rp 16,759 miliar. (kontan.co.id)

Asing Beli Saham Rp 350 Miliar, IHSG Menguat 24 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 24 poin ditopang aksi beli investor asing. Dana asing kembali masuk ke lantai bursa kali ini sekitar Rp 350 miliar.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup
per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.120 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 14,690 poin (0,33%) ke level 4.437,809 terkena aksi ambil untung. Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Saham-saham yang kemarin menguat kini balik arah negatif. Aksi jual makin lama makin ramai dilakukan oleh investor domestik dan asing.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 5,312 poin (0,12%) ke level 4.447,187 sempat naik ke zona hijau tak lama setelah pembukaan perdagangan. Sayangnya aksi ambil untung memaksa indeks balik ke teritori negatif.
Ketika tidak ada sentimen positif yang beredar, investor pun galau antara berburu saham atau melepas portofolio untuk dana segar. Untungnya aksi beli menjelang penutupan cukup tinggi.
Menutup perdagangan, Rabu (22/1/2014), IHSG naik 24,990 poin (0,56%) ke level 4.477,489. Sementara Indeks LQ45 menguat 6,049 poin (0,81%) ke level 757,374.
Hanya empat sektor yang masih merah, enam sektor lainnya sudah bisa berjalan di zona hijau. Saham-saham unggulan di sektor tambang dan konsumer memimpin penguata hari ini.
Aksi beli jelang penutupan didominasi investor asing. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 359,66 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 212.378 kali pada volume 4,317 miliar lembar saham senilai Rp 5,379 triliun. Sebanyak 148 saham naik, sisanya 139 saham turun, dan 77 saham stagnan.
Bursa saham China masih memimpin penguatan bursa regional dengan lonjakan lebih dari dua persen. Menutup perdagangan hari ini bursa Asia kompak menguat.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 43,44 poin (2,16%) ke level 2.051,75. 
  • Indeks Hang Seng naik 49,13 poin (0,21%) ke level 23.082,25. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 25,00 poin (0,16%) ke level 15.820,96. 
  • Indeks Straits Times naik tipis 0,37 poin (0,01%) ke level 3.134,13. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 1.150 ke Rp 20.950, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.050 ke Rp 26.850, Matahari (LPPF) naik Rp 600 ke Rp 13.075, dan Indofood CBP (ICBP) naik Rp 500 ke Rp 11.600.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 625 ke Rp 20.825, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 300 ke Rp 14.675, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 200 ke Rp 5.700, dan Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 185 ke Rp 990. (detik.com)

Rupiah Sentuh 12 Ribu/US$, Harga BBM Bersubsidi Harus Naik

Liputan6.com, Jakarta : Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah harus segera menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seiring nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah berada di kisaran 12 ribu.
JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, mengatakan, kurs dolar yang mencapai 12 ribu per dolar AS akan membuat biaya importasi BBM bersubsidi semakin membengkak.
"Kalau harga dolar Rp 12 ribu seperti sekarang, pasti ketinggian subsidinya," kata JK di Kantor Pusat Perusahaan Gas Negara (PGN), Jakarta, Rabu (22/1/2013).
Menurut JK, jika berpatok pada kurs BBM dalam Anggran Pendapatan Belanjan Negara (APBN) Rp 10.500 per US$, pemerintah seharusnya sudah menaikkan BBM bersubsidi. Keputusan pemerintah yang menunda kenaikan BBM bersubsidi malah akan membuat subsidi pemerintah membengkak.
"Tapi kalau itu mengikuti APBN ya harus dinaikkan. Artinya subsidi itu jangan berlebihan, jangan over," tuturnya.
Namun, lanjut JK, keputusan kenaikan BBM tersebut tergantung besaran subsidi yang ditetapkan dalam APBN. Hal tersebut tergantung pada kebijakan pemerintah.
"Tergantung besaran subsidinya. Beban subsidinya kan Rp 200 triliun. Kalau melebihi itu, pemerintah akan naikkan. Tergantung pemerintah lah," pungkasnya.

Yen Melemah, Investor Jepang Borong Emas Batangan

Bisnis.com, TOKYO—Penjualan emas fisik Jepang melonjak 63% ke level penjualan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Hal ini terjadi di tengah penurunan harga emas dan upaya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk mengerek inflasi dan melemahkan yen.
Tanaka Kikinzoku Kogyo K.K. tercatat menjual emas batangan hingga 37,3 ton selama 2013. Volume tersebut naik 22,9 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 22,9 ton.
Di sisi lain, yen telah melemah 18% sejak kepemimpinan Abe pada Desember 2012. Pajak penjualan Jepang juga melonjak dan mengerek pembelian emas sebagai safe haven.
Kepala Analis Komoditas Fujitomi Co Tokyo Kazuhiko Saito mengatakan kepada Bloomberg Rabu (22/1/2014), emas menjadi investasi menarik untuk pelaku pasar Jepang.
Logam mulia itu dipandang sebagai sarana lindung nilai terhadap inflasi. "Investor menjadi lebih tertarik seiring dengan pelemahan yen oleh Abenomics," katanya. Sementara itu inflasi Jepang tercatat naik 1,2% secara year-on-year pada November 2013.
Harga emas spot tercatat turun 0,06% menjadi US$1.240,66 per troy ounce (Rp484.608,54 per gram) di Commodity Exchange, New York.
Adapun harga kontrak emas untuk pengiriman Februari melemah 0,14% ke level US$1.240,10 per troy ounce (Rp484.389,74 per gram) siang ini.

Tentara AS Pesan 80 Ribu BlackBerry, Sahamnya Langsung Melejit

New York -Saham BlackBerry langsung melompat lebih dari 9% setelah vendor asal Kanada itu dapat kontrak pengadaan 80.000 ponsel untuk personel militer Amerika Serikat (AS).
Sahamnya melesat 9,36% ke level US$ 9,93 per lembar pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat sepeti dikutip dari AFP, Rabu (22/1/2014).
Dengan penguatan itu, saham BlackBerry sudah menguat 30% dari awal 2014 dan 60% sejak menyentuh posisi terendahnya bulan lalu setelah melaporkan rugi lebih dari US$ 4 miliar (Rp 40 triliun).
Rencana Pentagon memasok 80.000 ponsel BlackBerry kepada personel militer AS ini masuk dalam program Departemen Pertahanan AS. Selain BB, ponsel lain yang masuk dalam program ini juga ada buatan Apple, Samsung, dan Motorola.
Saham BlackBerry memang sudah mulai menggeliat sejak awal bulan ini, setelah perusahaan berencana menggandeng Foxconn dalam memproduksi ponsel pintarnya. Analis menyambut baik hal ini karena dengan demikian BlackBerry bisa fokus mengembangkan software.
Tahun lalu BlakcBerry sudah membuka diri untuk menjual saham perusahaan ke investor besar. Tapi rencana ini dibatalkan dan memilih untuk mengambil opsi dana pinjaman untuk ekspansi.
Pamor pionir ponsel pintar ini sekarang sudah mulai redup, tersalip oleh para kompetitornya seperti iPhone dan berbagai ponsel Android.
Meski demikian, saat ini BlackBerry masih punya 70 juta pengguna di seluruh dunia. Tapi para pengguna setia itu masih menggunakan ponsel model lama karena model yang terbaru kurang laku di pasaran. (detik.com)

Wanita Cantik Ini Jadi Miliuner Gara-gara Saham Facebook

San Fransisco -Saham Facebook melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan Selasa. Hal ini membuat para pemegang sahamnya kebajiran rezeki, tak kecuali wanita cantik yang satu ini.
Wanita yang menjabat sebagai Chief Operating Officer alias Direktur Operasi Facebook ini masuk jadi jajaran miliuner baru di industri teknologi. Wanita tersebut bernama Sheryl Sandberg.
Seperti dikutip dari AFP, Rabu (22/1/2014), wanita berumur 44 tahun ini memiliki sebagian saham Facebook yang nilainya mencapai US$ 750 juta (sekitar Rp 8 triliun). Sebelumnya ia sudah menjual sedikit sahamnya senilai US$ 300 juta ketika Facebook IPO dua tahun lalu.
Pada perdagangan Selasa kemarin, saham perusahaan yang bermarkas di California itu ditutup mencetak rekor intraday tertingginya di US$ 58,51 per lembar.
Nah, mantan direktur di Google itu masih punya opsi sekitar 5 juta lembar saham yang diberikan sejak tahun lalu. Jika ia mencairkan 5 juta lembar saham itu di harga penutupan kemarin, maka Sanberg akan mendapat dana sekitar US$ 292,5 juta (sekitar Rp 3 triliun).
Itu berarti total nilai kepemilikan sahamnya di Facebook menembus US$ 1 miliar sehingga layak dapat predikat billionaire alias miliuner.
Pergerakan saham perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu sudah sering berfluktuasi. Ketika IPO dua tahun lalu sahamnya dipatok US$ 38 per lembar. Sahamnya sempat anjlok hingga di bawah US$ 20 tak lama setelah IPO.
Secara perlahan, saham Facebook mulai menanjak dan mencari posisi nilai wajarnya. Facebook akan melaporkan kinerja keuangan tahunannya pekan depan. (detik.com)

Sempat Menghijau, IHSG Menipis 5 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat naik ke zona hijau tak lama setelah pembukaan perdagangan, sayangnya aksi ambil untung memaksa indeks balik ke teritori negatif.
Membuka perdagangan, IHSG berkurang 14,690 poin (0,33%) ke level 4.437,809 terkena aksi ambil untung. Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Saham-saham yang kemarin menguat kini balik arah negatif. Aksi jual makin lama makin ramai dilakukan oleh investor domestik dan asing.
Aksi beli sempat membawa indeks ke zona hijau, naik hingga ke posisi tertingginya hari ini di 4.467,443. Tak lama setelah itu, indeks kembali meluncur gara-gara profit taking.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (22/1/2014), IHSG menipis 5,312 poin (0,12%) ke level 4.447,187. Sementara Indeks LQ45 berkurang 0,154 poin (0,02%) ke level 751,171.
Ketika tidak ada sentimen positif yang beredar, investor pun galau antara berburu saham atau melepas portofolio untuk dana segar. Pergerakan investor asing juga tidak terlalu agresif hingga siang hari ini.
Empat indeks sektoral berhasil menguat, namun enam lainnya terjebak di zona merah. Koreksi terdalam dialami saham-saham di sektor konstruksi.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 122.786 kali pada volume 2,138 miliar lembar saham senilai Rp 2,959 triliun. Sebanyak 95 saham naik, sisanya 140 saham turun, dan 88 saham stagnan.
Bursa-bursa regional bergerak mixed hingga siang hari ini. Hanya bursa saham China yang mampu melonjak hingga lebih dari satu persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 33,53 poin (1,67%) ke level 2.041,84. 
  • Indeks Hang Seng menguat 37,07 poin (0,16%) ke level 23.070,19. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 80,48 poin (0,51%) ke level 15.715,48. 
  • Indeks Straits Times menipis 2,49 poin (0,08%) ke level 3.131,27. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 675 ke Rp 20.475, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 375 ke Rp 11.475, Multi Prima (LPIN) naik Rp 250 ke Rp 5.275, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 26.050.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 44.150, Indocement (INTP) turun Rp 725 ke Rp 20.725, Matahari (LPPF) turun Rp 450 ke Rp 12.025, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 125 ke Rp 5.775. (detik.com)

Rupiah Kembali Bergerak Melemah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu (22/1) pagi bergerak melemah 23 poin menjadi Rp 12.110 dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.087 per dolar AS.
Kepala Riset monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa pergerakan rupiah masih dibayangi oleh stimulus keuangan the Fed. "Pasar menanti hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 28-29 Januari mendatang. Pengurangan likuiditas the Fed, akan berdampak besar pada negara berkembang," katanya di Jakarta, Rabu (22/1).
Ia mengharapkan, lembaga dana moneter internasional (IMF) yang merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2014 menjadi menjadi 3,7 persen, naik 0,1 persen dari proyeksi sebelumnya dapat menjadi sentimen positif bagi negara berkembang. Di sisi lain, lanjut dia, pelemahan rupiah sedikit terbatas karena diimbangi dengan kabar aksi bank Cina yang menginjeksi tambahan likuiditas pada sistem keuangan Cina dan kenaikan realisasi investasi dalam negeri.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan fundamental perekonomian Indonesia diharapkan sesuai dengan proyeksi sehingga tidak mengganggu pasar keuangan. "Saat ini, volatilitas rupiah cenderung masih stabil, fundamental perekonomian Indonesia juga masih kondusif," ujarnya.
Ia menambahkan cadangan devisa Indonesia yang terus meningkat dan adanya optimisme kenaikan ke depannya menjadi salah satu sentimen positif.

Jelang Sesi I, IHSG Berangsur Tinggalkan Zona Merah

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) siang ini hingga pukul 11.04 WIB Rabu (22/1) bertambah 0,17 poin (0,67 persen) menjadi 4.453.
Sementara indeks LQ45 pada jam yang sama bertambah 1,16 (0,15 persen) menjadi 752,49. Adapun indeks syariah yang tergabung dalam ISSI pada jam yang sama menguat 0,12 poin (0,08 persen) ke level 148,32.
Penguatan IHSG menjelang sesi siang terjadi di tengah melemahnya mayoritas bursa Asia dan variatifnya penutupan Wall Street.
Sementara IHSG pagi tadi dibuka langsung terkoreksi 7 poin menjadi 4.445,25 dari 4.452,50. Hingga pukul 09.05 WIB, IHSG melemah 10,43 poin (0,23 persen) menjadi 4.442,43. Adapun indeks LQ45 dibuka tergerus 2 poin ke level 749,46 dari 751,33.
Sementara berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini pukul 11.00 di level Rp 12.152 per dolar AS, atau melemah dibandingkan kemarin pukul 11.00 WIB yang berada di level atau Rp 12.129 per dolar AS. (beritasatu.com)

Fed Kurangi Lagi Stimulus, Rupiah Tiarap

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (21/1/2014) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi 12.120/12.130 dari posisi kemarin 12.105/12.115.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan dolar AS masih dominan setelah muncul laporan dari Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa bank sentral AS, The Fed akan kembali mengurangi program pembelian obligasinya pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Selasa-Rabu (28-29/1/2014).
Sebelumnya, The Fed sudah merencanakan mengurangi pembelian sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar per bulan. Dikabarkan, The Fed akan kembali menguranginya sebesar US$10 miliar menjadi US$20 miliar. Karena itu, pembelian obligasinya tinggal US$65 miliar.
"Laporan tersebut, kata dia, membuat pasar semakin khawatir menjelang pertemuan FOMC pekan depan," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (21/1/2014).
Karena itu, lanjut dia, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.125 dari posisi terkuatnya 12.110 yang merupakan posisi pembukaan terhadap dolar AS. "Memang, dengan pengurangan stimulus The Fed tersebut, tidak otomatis membuat likuiditas di pasar menjadi kering," timpal dia.
Masalahnya, menurut Firman, pasar melihat seberapa drastis pengurangan stimulus dapat memberikan indikasi seberapa cepat potensi kenaikan suku bunga The Fed. "Sebab, setelah stimulus selesai dikurangi, fokus pasar berikutnya adalah kenaikan suku bunga The Fed," tuturnya.
The Fed sendiri menargetkan tingkat pengangguran turun ke 6,5% untuk menaikkan tingkat suku bunga. "Sedangkan data tingkat pengangguran The Fed terakhir sudah berada di level 6,8% sehingga market cemas," tuturnya.
Namun demikian, dia menggarisbawahi, pelemahan rupiah menjadi terbatas seiring sentimen positif yang datang dari bursa saham Asia. "Terutama, setelah People's Bank of China (PBoC) kemarin dan hari ini kembali menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem keuangannya," ungkap dia.
Tujuannya, kata dia, untuk mengurangi kekhawatiran ketatnya likuiditas di pasar sehingga cukup jadi sentimen positif bagi rupiah. "Dana yang disuntikan diprediksi mencapai kisaran 255 miliar yuan," papar dia.
Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS menguat ke 81,30 dari sebelumnya 81,225. "Terhadap euro, dolar AS berjalan ditransaksikan menguat ke US$1,3530 dari sebelumnya US$1,3550 per euro," imbuh Firman.

Inilah Keunggulan Produk WIKA Beton

INILAH.COM, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) akan menjadi produsen pertama di ASEAN dalam produksi PC Piles Cylinder berdiameter 2 ribu milimeter dan panjang mencapai 60 meter.
"WIKA Beton yang pertama, produksi PC Piles Cylinder dengan spesifikasi seperti ini. Kita siap produksi pada tahun 2014," kata Direktur WIKA Beton, Fery Hendriyanto saat temu media di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Menurut Fery, produksi PC Piles Cylinder dengan panjang mencapai 60 meter saat ini baru dijalankan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat. "WIKA Beton akan produksi PC Piles Cylinder di pabrik yang akan dibangun di Lampung Selatan, karena pabrik ini akan memiliki pelabuhan, sehingga mudah mendistribusikannya," ujar Fery.
Perseroan mengucurkan dana untuk pembangunan pabrik di Lampung Selatan sebesar Rp350 miliar dan akan berdiri di tanah seluas 80 hektar. Ditargetkan, akhir Agustus 2014 sudah dapat berproduksi. Tahap awal kapasitas produksi sebesar 200 ribu ton per tahun.

WIKA Beton Incar Kontrak Senilai Rp3,5 T di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) menargetkan kontrak sepanjang 2014 naik menjadi Rp3,5 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,7 triliun.
"Proyek infrastruktur masih dominan sebesar 60 persen, 15 persen dari power listrik dan properti serta tambang 10 persen, sisanya lain-lainnya," kata, Direktur PT Wijaya Karya Beton, Entus Asnawi di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Menurut Entus, adanya program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) akan mendorong kontrak yang diraih perseroan. "Kontrak dalam negeri masih terus bertumbuh jika dilihat dari program MP3EI. Sekitar 95 persen kontrak kami dikontribusikan dari dalam negeri," ujar Entus.
Sementara terkait laba bersih yang akan diraih perseroan pada 2014, Entus belum bisa mengatakannya. Akan tetapi, sebelumnya perseroan mengincar laba bersih sebesar Rp280 miliar dan dapat mengoperasikan 11 pabrik hingga akhir tahun ini dengan total kapasitas 2,2 juta ton per tahun.

Thailand Rusuh, IHSG Meriah

INILAH.COM, Jakarta - Demo anti-pemerintah yang berkecamuk di Thailand membawa berkah bagi bursa di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Sebab, gara-gara aksi itu, dana asing mulai kembali masuk ke Indonesia.
Paling tidak, gejala capital inflow bisa di simak dari pergerakan IHSG belakangan ini. Setelah Senin kemarin menguat 0,44%, hari ini (21/1) indeks kembali naik 0,47% ke level 4.452,50.
Para analis begitu yakin, masuknya dana asing ke Indonesia belum akan berhenti. Soalnya, situasi di Thailand kini semakin memburuk. Situasi ini pula yang membuat credit default swap (CDS) obligasi Thailand di awal pekan ini melambung ke posisi 158 atau naik 58 basis poin sejak dimulainya demo anti-pemerintah Oktober lalu.
Naiknya risiko gagal bayar surat utang itu telah membuat para investor asing khawatir, sehingga mereka ramai-ramai menarik dananya dari negeri Gajah Putih. "Kami menjual seluruh posisi kami di Thailand sepanjang akhir tahun lalu," ujar Lauren Van Biljon, Analis Wells Fargo's Firs International Advisors LLC di London.
Bursa Thailand dan Thai Bond Market Association melaporkan, sejak demo meletus Oktober tahun lalu, tak kurang dari US$2,8 miliar dana asing hengkang dari lantai bursa. Sementara obligasi negara Thailand yang dilepas investor jumlahnya mencapai US$1,4 miliar. Jumlah dana asing yang ke luar diperkirakan akan lebih besar bila situasi politik di Thailand makin kacau.
Dana-dana itulah yang diduga masuk ke bursa-bursa di kawasan Asia, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Lihat saja, selain IHSG, penguatan juga dialami indeks Hang Seng (0,45%), Kospi (0,52%), Nikkei (0,99%), maupun Straits Times Index (0,18%). "Setelah ke luar dari Thailand, dana asing mencari lahan investasi baru," ujar Setiawan Efendi, Analis Phintraco Securities.
Memang, rada sulit untuk memprediksi sampai kapan penguatan yang ditopang oleh hot money itu akan berlangsung. Apalagi, seperti biasa, penguatan IHSG yang terjadi dua hari belakangan ini rawan aksi profit taking oleh para investor. Ancaman lain yang bisa merontokan IHSG adalah meroketnya inflasi akibat banjir.

Dow Jones, Apakah akan Naik Tajam Lagi?

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS akan berpotensi mengalami pelemahan di tahun 2014 ini. Investor masih berpegang kenaikan tajam di tahun 2013 akan memicu pelemahan di tahun ini. Bagiamana Dow Jones pada bulan Januari tahun ini?
Indeks bergerak mixed sejak awal tahun 2014 ini. "Hal ini bisa jadi sebagai alasan beberapa investor untuk keluar dari pasar saham. Pada saat seperti itu saya ingin melihat sejarah. Parameter mengungkapkan beberapa panduan," kata John Prestbo, analis dari Indexed Investor seperti mengutip marketwatch.com.
Sementara lembaga pemeringkat AS, Standar & Poor telah menilai potensi bisnis di tahun 2014. Laporan tersebut menunjukkan kecepatan bisnis yang stabil untuk tahun ini.
Faktor pemicu kekhawatiran yang pertama adalah kenaikan tajam pada tahun 2013 lalu. Pasar berpotensi untuk rentan pelemahan. Indeks Dow Jones naik 26,5% di tahun 2013 lalu. Hal ini menempati peringkat ke-19 dalam kalender bursa.
Dalam 12 bulan ke depan, investor menduga-duga akan naik seperti halnya tahun 2013 lalu. Kenaikan tahun lalu merupakan kenaikan terbaik dalam 18 tahun terakhir. "Kami melihat Dow Jones hanya naik lebih dari 20% tetapi masih di bawah 30%. Dalam 18 tahun terakhir rata-rata kenaikan 24,5 persen per tahun," jelasnya.
Dalam 18 tahun terakhir, Dow Jones di awal tahun rata-rata naik 6,8%. Selama sebelas tahun naik rata-rata 16,6 persen dan selama tujuh tahun rata-rata naik 8,8%.
Dengan demikian, sejarah menunjukkan 60% sebagai kesempatan untuk naik di tahun ini. Walaupun bisa jadi tidak sebesar tahun lalu.
Namun potensi melemah 40% juga terlalu besar untuk diabaikan. Dalam 25 tahun terakhir, selama bulan Januari dan setahun penuh tercatat empat kali indeks tidak seperti tradisi-tradisi sebelumnya.

Tiga Saham Sektor Media Diunggulkan

INILAH.COM, Jakarta – Untuk 2014, saham-saham di sektor media mendapat katalis positif dari agenda akbar pemilu dan piala dunia. Analis pun menjagokan saham MNCN, SCMA, dan VIVA. Seperti apa?
Yusuf Nugraha, analis riset Trust Securities melihat positif prospek tiga saham sektor media—MNCN, SCMA, dan VIVA—pada 2014. "Sebab, ada dua faktor emiten di sektor media yang menjadi perhatian untuk mendulang pendapatan pada 2014. Dua faktor akbar tersebut adalah faktor pemilu dan piala dunia 2014," katanya kepada INILAH.COM.
Menurut Yusuf, MNCN sendiri lebih banyak menjadi motor politik bagi Hanura dan Gerindra. "Iklan-iklan dari partai politik lain juga bisa masuk. Prospek saham-saham media lumayan bagus untuk 2014," ujarnya.
Sementara itu, untuk saham ABBA dari grup Mahaka, menurut Yusuf lebih banyak mengambil iklan komersial, non-politik. "Berbeda dengan MNCN, SCMA dan VIVA yang selain mengambil iklan komersial juga mendapat berkah pemilu dan piala dunia," ungkap dia.
MNCN, kata dia, juga punya anak usaha di bisnis televisi kabel yakni MSKY. "Begitu juga dengan SCMA yang punya televisi kabel meskipun masih baru dibandingkan Indovision di MNCN," tuturnya.
Kembali ke emiten ABBA, lanjut Yusuf, bisnisnya lebih banyak fokus pada iklan komersial terutama Media Luar Ruang (Billboard). "Berbeda dengan MNCN, SCMA dan VIVA yang iklannya tak terbatas dari televisi saja. MNCN bahkan punya Koran Sindo," ungkap dia.
Dalam sepekan ke depan, target harga saham MNCN dalam sepekan ke depan dalam kisaran Rp2.375-2.575 dengan target harga pascapemilu di Rp3.300. Target SCMA dalam sepekan ke depan di level Rp2.450-2.850 dan setelah pemilu di Rp3.000. "Target harga VIVA dalam sepekan ke depan di kisaran Rp260-290 dan target setelah pemilu di Rp700," tuturnya.
Sementara itu, target harga saham ABBA dalam sepekan ke depan, dalam kisaran Rp104-118 dengan target harga Rp300 pascapemilu. "Saham TMPO dalam kisaran Rp127-167 dan target harga pascapemilu Rp260. Target sepekan ke depan untuk saham MSKY di Rp1.850-2.050 dengan target pascapemilu di Rp3.000," ungkap dia.
Dari sisi Price to Earnings Ratio (PER), industri media di level 23,32 kali. MNCN di level 20,37 kali, SCMA di level 29,66 kali, VIVA di angka 114 kali, ABBA di posisi 23 kali, TMPO 15,73 kali, dan MSKY -9,5 kali karena laporan keuangannya yang terakhir masih minus. SCMA dan VIVA sudah berada di atas rata-rata PER industrinya.
Di atas semua itu, Yusuf lebih merekomendasikan saham MNCN, SCMA, dan VIVA dibandingkan MSKY, ABBA dan TMPO. "Untuk tiga saham itu, saya sarankan beli sekarang untuk jual pascapemilu," imbuhnya.

Saham Multifinance, Tunggu Momentum Saja

INILAH.COM, Jakarta – Laju saham-saham di sektor pembiayaan dinilai tak merefleksikan kinerja fundamentalnya. Bahkan, saat sentimen berhembus positif sekalipun. Tunggu saja momentumnya!
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, secara fundamental tidak ada perubahan yang berarti pada kinerja emiten-emiten di sektor pembiayaan hingga kuartal III-2013. "Memang, ada beberapa yang mengalami peningkatan laba seperti PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF), PT Wahana Ottomitra Multiarha (WOMF), dan PT Tifa Finance (TIFA), tapi tidak signfikan," katanya kepada INILAH.COM.
WOMF, kata dia, meski penjualannya turun, masih memperoleh keuntungan. TIFA juga mengalami peningkatan pendapatan. "Hanya saja, peningkatan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Karena itu, secara umum, kinerja saat ini, tidak jauh berbeda dengan kinerja sebelumnya," ujar dia.
Reza mencontohkan faktor kenaikan BI rate ke level 7,5%. "Menurut saya ini tidak akan mempengaruhi kinerja emiten di sektor pembiayaan. Sebab, mereka sudah bekerjasama dengan dealer dan sudah menyiapkan langkah antisipatif terhadap kemungkinan perlambatan laju kredit," tuturnya.
Para emiten pembiayaan, lanjut Reza, melakukan berbagai upaya agar permintaan pembiayaan terutama otomotif tetap ada. "Entah itu melalui program reward atau soal DP yang bisa dicicil atau program-program lain sehingga kredit pembiayaan tetap mendapat perhatian dari masyarakat," ucapnya.
Hanya saja, dia menggarisbawahi, untuk saham-saham di sektor pembiayaan dia melihat tidak banyak pilihan bagi pelaku pasar di bursa saham. "Saham-saham di sektor ini jarang ditransaksikan. Kalaupun terjadi kenaikan, itu bersifat jangka panjang. Artinya, jika sekarang sahamnya naik, besok-lusa belum tentu bergerak lagi," tuturnya.
"Lihat saja saham ADMF yang kenaikannya terjadi jarang-jarang. Begitu juga dengan saham TIFA. Kenaikannya pun tipis hanya 3-4 poin. Berbeda dengan saham-saham di sektor perbankan yang sekali naik langsung 25-50 poin. Saham-saham pembiayaan tidak banyak mengalami pergerakan," kata dia.
Lalu, kalau dilihat dari sisi kapitalisasi pasarnya, yang terbesar adalah ADMF, BFIN, dan CFIN. Secara kapitalisasi, emiten-emiten tersebut cukup besar. "Hanya saja, saham-saham tersebut tidak semuanya likuid," tuturnya.
Kalaupun pelaku pasar ingin masuk ke saham-saham pembiayaan, bisa beli tapi berdasarkan momentum tertentu. "Artinya, beli saham-saham tersebut saat volume transaksinya ramai. Selama belum ada yang memainkan saham-saham pembiayaan dan pelaku pasar memaksakan masuk akan kesusahan. Nunggunya akan lama lagi. Bisa masuk, tapi belum tentu bisa keluar. Kalaupun bisa keluar, pasti harus menunggu lama," papar dia.
Reza mencontohkan, pembelian saham ADMF akhir Desember 2013 di Rp8.000. Awal Januari 2014, belum tentu harganya akan naik. "Jika melihat momentumnya, pada 13 Januari baru mengalami kenaikan ke level tertingginya Rp8.600. Lalu, setelah itu, harga sahamnya tidak mengalami pergerakan, stagnan lagi," ucapnya.
Karena itu, dia menegaskan, bermain saham pembiayaan harus menunggu momentumnya. "Saham mana yang sedang dimainkan pasar pada momen-nya, ya baru bisa kita ikut," tuturnya.
Bahkan, Reza menegaskan, kalaupun kinerja fundamental emiten pembiayaan membaik, itu tidak terefleksikan pada kenaikan harga sahamnya. Artinya, sebagian besar harga saham-saham pembiayaan belum inline dengan pergerakan harga sahamnya. "Di sisi lain, jika terkena sentimen negatif, justru berpengaruh," timpal Reza.
Misalnya, kata dia, ada sentimen negatif baik itu dari kebijakan industri maupun dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang justru berpengaruh negatif pada saham-saham pembiayaan. "Tapi, jika ada sentimen positif seperti berasal dari kinerja emiten yang mengalami kenaikan, belum tentu saham pembiayaan tersebut bisa terkerek naik juga," tuturnya.
Padahal, dilihat dari sisi Price to Earnings Ratio (PER)-nya secara total rata-rata masih di level 11 kali. Posisi ini menunjukkan, perbandingan antara harga saham dengan kinerja keuangan (earnings per share-nya) secara total sebenarnya masih memberikan imbal hasil kepada para pemegang sahamnya. "Retrun-nya mencapai 11 kali," tandas Reza.
Apalagi, jika dibandingkan dengan industri keuangan secara keseluruhan, sektor keuangan lebih tinggi di level 16 kali. "Jadi, saham-saham sektor pembiayaan dari sisi PER masih di bawah industri keuangan. Akan tetapi, harga sahamnya tampak belum memiliki trigger sehingga tidak aktif diperdagangkan," imbuh Reza.

Sentimen Jepang-Australia Siap Tekan Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (22/1/2014) diprediksi melemah. Rilis inflasi Austalia dan pertemuan BoJ jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah Rabu ini berpeluang melemah tipis. Sebab, kata dia, fokus pasar hari ini adalah data inflasi Australia dan pertemuan Bank of Japan (BoJ).
Dua agenda tersebut berpeluang memperkuat dolar AS pada sesi Asia. "Karena itu, rupiah cenderung melemah terbatas dalam kisaran 12.100 hingga 12.130 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Inflasi Australia sudah diprediksi melambat sehingga membuka peluang pemangkasan suku bunga dari Reserve Bank of Autralia (RBA) lebih lanjut. Inflasi Australia diprediksi melandai dari 1,2% menjadi 0,3%.
Selain itu, lanjut Firman, BoJ diprediksi tidak akan mengubah kebijakan moneternya. "Hanya saja, pasar berharap bahwa BoJ akan memberikan sinyal penambahan stimulus jika rencana kenaikan pajak penjualan Jepang pada April 2014 mengganggu pemulihan ekonomi," ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, outlook ekonomi Jepang semakin kontras jika dibandingkan dengan outlook ekonomi AS sehingga juga menopang penguatan dolar AS di sesi Asia.
Namun demikian, kemarin sore, data sentimen ekonomi Jerman sudah diprediksi membaik sehingga bisa mengurangi laju penguatan dolar AS. "Tapi, Rabu ini, pasar lebih fokus pada Australia dan Jepang," timpal Firman.
Meski begitu, memang dolar AS bisa menguat tapi lajunya bisa juga diredam. Mengingat, sore nanti juga akan dirilis data tenaga kerja Inggris yang sudah diprediksi membaik dan seharusnya bisa meredam penguatan dolar AS. "Tingkat pengangguran Inggris sudah diprediksi turun dari 7,4% menjadi 7,3%," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (21/1/2014) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi 12.120/12.130.

Semesta Indovest: Bursa Kecenderungan Melemah

Jakarta -Bursa AS ditutup mixed pada tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 44,12 poin atau 0,27%, S&P 500 naik 0,28%, dan Nasdaq naik 0,67%.
Pergerakan indeks terimbas oleh laporan kinerja perusahaan seperti Verizon dan Travelers yang di bawah perkiraan. Namun naiknya saham Alcoa dan Dow Chemical dan mengimbangi tekanan jual pada Dow Jones.
Bursa Eropa juga ditutup bervariasi terimbas laporan kinerja perusahaan yang juga bervariasi seperti Unilever dan Alstrom.
Indeks FTSE turun 0,04%, CAC naik 0,02%, DAX naik 0,15%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas akibat mulai jenuhnya sejumlah saham unggulan. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ASRI, BKSL, PWON, MPPA, ANTM.(detik.com)

Harga Emas Antam Turun Rp 2.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini turun Rp 2.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (22/1/2014), emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram turun menjadi Rp 533.000/gram, dari hari sebelumnya yang sempat tembus Rp 535.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga turun Rp 2.000/gram dari Rp 475.000/gram jadi Rp 473.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 246.800.000 
  • 250 gram Rp 123.500.000 
  • 100 gram Rp 49.450.000 
  • 50 gram Rp 24.750.000 
  • 25 gram Rp 12.400.000 
  • 10 gram Rp 4.990.000 
  • 5 gram Rp 2.520.000 
  • 4 gram Rp 2.016.000 
  • 3 gram Rp 1.521.000 
  • 2,5 gram Rp 1.272.500 
  • 2 gram Rp 1.026.000 
  • 1 gram Rp 533.000 
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

IHSG Turun 7 Poin Akibat Profit Taking

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 7 poin terkena aksi ambil untung. Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.140 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.120 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG turun 7,244 poin (0,16%) ke level 4.445,255. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 1,867 poin (0,25%) ke level 749,458.
Membuka perdagangan, Rabu (22/1/2014), IHSG berkurang 14,690 poin (0,33%) ke level 4.437,809. Indeks LQ45 terpangkas 3,285 poin (0,44%) ke level 748,040.
Saham-saham yang kemarin menguat kini balik arah negatif. Aksi jual makin lama makin ramai dilakukan oleh investor domestik dan asing.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terkoreksi 7,833 poin (0,18%) ke level 4.444,666. Sementara Indeks LQ45 berkurang 2,213 poin (0,29%) ke level 745,112.
Kemarin IHSG naik 20 poin setelah mayoritas indeks sektoral di lantai bursa berhasil positif. Investor regional kuasai aksi beli di perdagangan kemarin.
Saham-saham di Wall Street berakhir mixed setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Indeks Dow Jones melemah sendirian setelah tiga emitennya melaporkan kinerja yang buruk.
Investor di Asia masih menunggu hasil pertemuan dua hari Bank of Japan untuk kebijakan finansial baru di salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia itu. Lesunya Wall Street membuat pergerakan bursa di Asia merah pagi ini.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia di pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,77 poin (0,09%) ke level 2.010,08. 
  • Indeks Hang Seng menguat 23,50 poin (0,10%) ke level 23.056,62. 
  • Indeks Nikkei 225 bertambah 0,64 poin (0,00%) ke level 15.796,60. 
  • Indeks Straits Times menipis 4,27 poin (0,14%) ke level 3.129,49.
sumber: detik.com

Magnus Capital: Indeks Coba Bertahan Positif

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali berhasil ditutup menguat 20.92 poin ke level 4452.49 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4.6triliun dan asing membukukan net buy sebesar Rp 110 miliar pada pasar reguler.Penguatan IHSG dipengaruhi oleh sentimen positif dari PBOC yang menyuntikkan dana sebesar US$ 42.13 miliar. Suntikan dana ini berdampak positif terhadap penurunan suku bunga pinjaman antar bank di China menjadi 5.6% dari 6% menjelang tahun baru Imlek di China. Ekspektasi investor terhadap kebijakan moneter Bank of Japan untuk tidak memperbesar program pembelian aset juga menjadi sentimen positif pasar saham di Asia.
Indeks Dow Jones semalamditutup melemah -44.12 poin ke level 16414.44 sedangkan indeks S&P ditutup menguat 5.10 poin ke level 1843.80 dan indeks Nasdaq juga ditutup menguat 28.18 poin ke level 4225.76. Bursa wall st semalam ditutup mixed dan indeks Dow Jones ditutup melemah setelah laporan keuangan yang mengecewakan dari emiten Verizon, dan Travelers Companies serta proyeksi keuangan dari Johnson & Johnson yang diperkirakan akanmenurun tahun ini.
IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran 4400-4800, secara teknikal, iHSG membentuk pola menyerupai spinning mendekati upper bollinger bands. MACD uptrend terbatas dengan histogram positif yang mendatar, RSI dan Stochastic mencoba bertahan uptrend. Cermati saham ICBP, HRUM, AALI, CPIN, ITMG. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Kenaikan IHSG Mulai Terbatas

Jakarta -Pasar saham AS kembali ditutup bervariasi (mixed) pasca rilis pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan lebih baik. Indeks saham Dow Jones ditutup turun -0,27%, sementara S&P500 ditutup menguat +0,28% semalam. Di sisi lain, indeks saham Asia pagi ini dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat terkoreksi -0,23%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,05%. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil mengalami kenaikan +0,43% ke level US$94,37 per barel. Begitu pula dengan harga kontrak berjangka emas Comex yang menguat +0,93% ke posisi US$1.251,70 per troy ounce. Dari dalam negeri, investor asing diproyeksi akan semakin deras masuk ke Indonsia, menyusul penetapan status darurat oleh pemerintahan Thailand selama 60 hari kedepan. Sentimen ini akan menguntungkan pergerakan bursa saham domestik, ditengah optimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memprediksi jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed untuk kembali menguji resistance down trendline di 4.450/4.460 yang juga berpeluang menjadi neckline inverted head and shoulders pattern.
Dari level ini potensi kenaikan akan terbatas dan membuka potensi profit taking. Kisaran indeks hari ini akan berada dalam support 4.443/4.433 dan resistance 4.460/4.467. (detik.com)

Kiwoom Securities: Minat Beli Asing Pertahankan Posisi IHSG

Jakarta -Masih mixednya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG melanjutkan penguatan dengan penutupan masih di dekat resistance dari potensi pola flagnya kemarin. Masih adanya minat beli asing diharapkan dapat mempertahankan posisi IHSG. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung untuk mixed pada hari ini.
 
Ekonomi – Kenaikan TDL bebani manufaktur
Pemerintah dan Komisi VII DPR menyetujui kenaikan tariff dasar listrik (TDL) industri golongan 13 yang telah listing di BEI sebesar 38.9%. Sementara itu kenaikan TDL industri golongan 14 naik sebesar 64.7%. Kenaikan TDL akan dimulai pada bulan Mei 2014. Pengurangan subsidi listrik untuk industri skala besar berpotensi menghemat subsidi listrik sebesar Rp 8.85 Triliun pada 2015. Golongan 14 industri besar mencakup pabrik semen dan baja. Golongan rumah tangga besar (R3) berdaya 6,600 VA keatas dan bisnis menengah (B2) berdaya 6,600 VA hingga 200 KVA juga akan mengalami kenaikan tarif listrik pada 1 Mei 2014.
 
BMTR – Megaproyek jaringan fiber optik
PT Global Mediacom (BMTR) akan membangun jaringan fiber optik di Indonessia dengan total investasi sekitar US$ 2-3 Miliar. Megaproyek tersebut akan dimulai tahun ini hingga 2024. BMTR akan memangun jaringan fiber optik secara bertahap selama 10 tahun. Proyek tersebut ditargetkan dapat menjaring 10 juta home pass. Saat ini perseroan membutuhkan kualitas jaringan internet yang baik untuk mendukung bisnis media sehingga harus dibangun fiber optik. Terkait pembiayaan, Perseroan akan memenuhi dari kas internal.
 
STTP – Rencana emisi obligasi
PT Siantar Top (STTP) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 500-600 Miliar tahun ini. Dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk pembayaran utang serta mendukung kebutuhan dana belanja modal tahun ini. STTP berencana meningkatkan produksi dengan membangun pabrik biskuit baru dengan investasi mencapai Rp 150-200 Miliar serta membangun pabrik kopi kemasan dengan nilai investasi Rp 300 Miliar. Kedua pabrik tersebut diharapkan selesai pada 2H 2014.
 
TKIM – Gadai saham Oki Pulp
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) resmi menggadaikan 35.29% saham PT Oki Pulp & Paper Mills kepada China Development Bank (CDB). Perseroan menggadaikan saham senilai Rp 300 Miliar tersebut untuk mendapatkan pinjaman dari CDB. Manajemen TKIM mengungkapkan CDB akan meminjamkan dana sebesar US$ 1.8 Miliar kepada Oki Pulp. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan Oki Pulp membangun pabrik kertas dan bubur kertas senilai US$ 2.6 Miliar di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Bunga pinjaman CDB mengacu pada libor enam bulan ditambah margin 5.05% per tahun dengan tenor 12 tahun. Sisa kebutuhan dana investasi Oki Pulp akan dipenuhi melalui kombinasi pinjaman bank dan ekuitas.
 
WIKA – Ekspansi beton
PT Wijaya Karya (WIKA) melalui anak usahanya, PT Wika Beton, menganggarkan dana sebesar Rp 525 Miliar untuk mendirikan dua pabrik baru di Lampung Selatan dan Cilegon. Wika Beton telah menyelesaikan proses pembebasan lahan di kedua daerah tersebut. Wika Beton di Lampung Selatan memiliki lahan seluas 80 Ha senilai Rp 350 Miliar. Sedangkan pabrik di Cilegon akan didirikan melalui anak usaha Wika Beton, PT Wijaya Karya Krakatau Beton (Wika Krakatau). Pembangunan pabrik di Cilegon membutuhkan biaya Rp 175 Miliar. Jika pembangunan dua pabrik selesai, Wika Beton akan memiliki total 11 pabrik beton. Sementara itu, Wika Beton menargetkan tahun ini akan menuntaskan akuisisi perusahaan beton di Batam senilai Rp 250 Miliar. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan kemarin Indeks Dow Jones ditutup turun 44,12 poin (-0,27%) ke 16.414,44 setelah Verizon Communications, Travelers Companies, dan Johnson & Johnson merilis laporan keuangan kuartal keempat.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$94 per barel di New York setelah International Energy Agency memperkirakan bahwa konsumsi minyak dunia akan mengalami kenaikan seiring dengan menguatnya ekonomi.
IHSG kemarin ditutup naik 20,93 poin (+0,47%) ke 4.452,50 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 110 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, PGAS, JSMR, BDMN, dan BMRI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.134 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan membuka peluang berakhirnya konsolidasi pada IHSG, namun masih membutuhkan penambahan volume untuk konfirmasi perubahan trend dari konsolidasi menjadi uptrend.
Pada perdagangan hari ini kami melihat peluang perdagangan menguat dengan kecenderungan mixed, dan rekomendasi kami adalah Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.377-4.495 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, BSDE dan KIJA. (detik.com)

Trust Securities: Waspada Potensi Pelemahan

Jakarta -Terbentuknya pola teknikal morning doji star memang memberikan potensi kelanjutan penguatan dimana laju IHSG menguat meski diterpa aksi ambil untung. Di sisi lain, kian dekatnya IHSG pada area overbought membuat lajunya mulai terbatas dan secara intraday perdagangan cenderung sideways. Di satu sisi, pasar mencoba bertahan dengan memanfaatkan laju positifnya bursa saham Asia, masih adanya potensi kenaikan pada IHSG, dan rebound nya saham-saham komoditas seiring kenaikan tipis sejumlah kontrak komoditas namun, di sisi lainnya juga memanfaatkan kenaikan IHSG untuk take profit pada saham-saham yang sudah dekati area overboughtnya. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4457,52 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4440,24 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4452,50. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (22/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4429-4443 dan resistance 4465-4487. Berpola menyerupai spinning dekati upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan uptrend. IHSG dapat bertahan di kisaran target resisten (4450-4455) dan sempat melampaui tipis. Sekali lagi, IHSG meninggalkan utang gap 4435-4440. Meski masih ada daya beli untuk mempertahankan IHSG di zona hijau namun, peluang kenaikan sudah mulai terbatas. Agar selalu mewaspadai adanya potensi pelemahan. Diharapkan sentimen yang ada masih cukup terjaga sehingga IHSG tidak terjadi sell off secara masif. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Mix To Up

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 21 Januari 2014 ditutup menguat 0,47% pada level 4452. Sektor properti menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing melakukan net buy sebesar Rp43,6 miliar. Sentimen positif antara lain berasal dari penambahan likuiditas di China. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix. Indeks S&P500 menguat karena optimisme akan pertumbuhan ekonomi dunia, namun Dow Jones melemah akibat laporan keuangan emiten yang mengecewakan. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini seiring dengan meningkatnya pertumbuhan di AS dan UK. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 3,7%, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya 3,6%. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 2,8% dari estimasi sebelumnya 2,6%,Jepang tumbuh 1,7% dari 1,2%, UK tumbuh 2,4% dari 1,9% dan China tumbuh 7,5% dari 7,3%. Suku bunga pasar uang di China turun pada level terendah selama empat pekan terakhir setelah Bank Sentral China menyuntikkan likuiditas karena tingginya suku bunga menjelang Tahun Baru Imlek. Sementara itu IEA (International Energy Agency) memperkirakan konsumsi minyak global akan naik 1,3 juta bpd atau 1,4% menjadi 92,5 juta bpd. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4407 — 4490. Rekomendasi: BBRI, TLKM, ASRI, BBNI, GGRM, INDF, LPKR, KLBF. (detik.com)

Ada Potensi Profit Taking

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin naik 20 poin setelah mayoritas indeks sektoral di lantai bursa berhasil positif. Investor regional kuasai aksi beli di perdagangan kemarin.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (21/1/2014), IHSG ditutup bertambah 20,927 poin (0,47%) ke level 4.452,499. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 2,863 poin (0,38%) ke level 751,325.
Saham-saham di Wall Street berakhir mixed setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Indeks Dow Jones melemah sendirian setelah tiga emitennya melaporkan kinerja yang buruk.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 44,12 poin (0,27%) ke level 16.414,44. Indeks Standard & Poor's 500 naik 5,10 poin (0,28%) ke level 1.843,80. Indeks Komposit Nasdaq menguat 28,18 poin (0,67%) ke level 4.225,76.
Hari ini IHSG diperkirakan berpotensi terkena aksi ambil untung. Pergerakan IHSG yang masih lesu bisa jadi negatif setelah dapat sentimen dari bursa global dan regional.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 38,78 poin (0,25%) ke level 15.757,18. 
  • Indeks KOSPI turun 3,71 poin (0,19%) ke level 1.960,18. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
 
Trust Securities
Terbentuknya pola teknikal morning doji star memang memberikan potensi kelanjutan penguatan dimana laju IHSG menguat meski diterpa aksi ambil untung. Di sisi lain, kian dekatnya IHSG pada area overbought membuat lajunya mulai terbatas dan secara intraday perdagangan cenderung sideways. Di satu sisi, pasar mencoba bertahan dengan memanfaatkan laju positifnya bursa saham Asia, masih adanya potensi kenaikan pada IHSG, dan rebound nya saham-saham komoditas seiring kenaikan tipis sejumlah kontrak komoditas namun, di sisi lainnya juga memanfaatkan kenaikan IHSG untuk take profit pada saham-saham yang sudah dekati area overboughtnya. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4457,52 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4440,24 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4452,50. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (22/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4429-4443 dan resistance 4465-4487. Berpola menyerupai spinning dekati upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan uptrend. IHSG dapat bertahan di kisaran target resisten (4450-4455) dan sempat melampaui tipis. Sekali lagi, IHSG meninggalkan utang gap 4435-4440. Meski masih ada daya beli untuk mempertahankan IHSG di zona hijau namun, peluang kenaikan sudah mulai terbatas. Agar selalu mewaspadai adanya potensi pelemahan. Diharapkan sentimen yang ada masih cukup terjaga sehingga IHSG tidak terjadi sell off secara masif.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin Indeks Dow Jones ditutup turun 44,12 poin (-0,27%) ke 16.414,44 setelah Verizon Communications, Travelers Companies, dan Johnson & Johnson merilis laporan keuangan kuartal keempat.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$94 per barel di New York setelah International Energy Agency memperkirakan bahwa konsumsi minyak dunia akan mengalami kenaikan seiring dengan menguatnya ekonomi.
IHSG kemarin ditutup naik 20,93 poin (+0,47%) ke 4.452,50 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 110 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, PGAS, JSMR, BDMN, dan BMRI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.134 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan membuka peluang berakhirnya konsolidasi pada IHSG, namun masih membutuhkan penambahan volume untuk konfirmasi perubahan trend dari konsolidasi menjadi uptrend.
Pada perdagangan hari ini kami melihat peluang perdagangan menguat dengan kecenderungan mixed, dan rekomendasi kami adalah Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.377-4.495 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, BSDE dan KIJA. (detik.com)

Wall Street Berakhir Mixed Setelah Bergerak Fluktuatif

New York -Saham-saham di Wall Street berakhir mixed setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Indeks Dow Jones melemah sendirian setelah tiga emitennya melaporkan kinerja yang buruk.
Perdagangan bergerak fluktuatif, S&P naik turun antara zona positif dan negatif sepanjang perdagangan. Hal yang sama juga terjadi pada Dow Jones dan Nasdaq.
"Saya kira saham-saham yang sensitif terhadap ekonomi punya ruang untuk menguat. Ada yang punya potensi menguat untuk jangka panjang," kata Jeff Mortimer, direktur strategi investasi dari BNY Mellon Wealth Management di Boston, seperti dikutip Reuters, Rabu (22/1/2014).
Indeks Dow Jones terjebak di zona merah setelah dibebani saham Travelers Cos Inc, Verizon Communications Inc, dan Johnson & Johnson. Saham-saham ini tumbang setelah melaporkan kinerja yang jauh di bawah ekspektasi pasar.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 44,12 poin (0,27%) ke level 16.414,44. Indeks Standard & Poor's 500 naik 5,10 poin (0,28%) ke level 1.843,80. Indeks Komposit Nasdaq menguat 28,18 poin (0,67%) ke level 4.225,76. (detik.com)