Jakarta -Terbentuknya pola teknikal morning doji star memang memberikan potensi kelanjutan penguatan dimana laju IHSG menguat meski diterpa aksi ambil untung. Di sisi lain, kian dekatnya IHSG pada area overbought membuat lajunya mulai terbatas dan secara intraday perdagangan cenderung sideways. Di satu sisi, pasar mencoba bertahan dengan memanfaatkan laju positifnya bursa saham Asia, masih adanya potensi kenaikan pada IHSG, dan rebound nya saham-saham komoditas seiring kenaikan tipis sejumlah kontrak komoditas namun, di sisi lainnya juga memanfaatkan kenaikan IHSG untuk take profit pada saham-saham yang sudah dekati area overboughtnya. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4457,52 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4440,24 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4452,50. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (22/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4429-4443 dan resistance 4465-4487. Berpola menyerupai spinning dekati upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan uptrend. IHSG dapat bertahan di kisaran target resisten (4450-4455) dan sempat melampaui tipis. Sekali lagi, IHSG meninggalkan utang gap 4435-4440. Meski masih ada daya beli untuk mempertahankan IHSG di zona hijau namun, peluang kenaikan sudah mulai terbatas. Agar selalu mewaspadai adanya potensi pelemahan. Diharapkan sentimen yang ada masih cukup terjaga sehingga IHSG tidak terjadi sell off secara masif. (detik.com)