korea by dewanti

Monday, December 16, 2013

IHSG dan Rupiah Kembali Anjlok

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena tekanan jual yang tak kunjung berhenti sehingga jatuh 48 poin. Rupiah juga kembali loyo, dolar AS tembus hingga Rp 12.100.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.100 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.010 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG masih dalam tren melemah dibuka berkurang 26,034 poin (0,62%) ke level 4.148,796. Indeks terjerat sentimen negatif melemahnya seluruh bursa saham Asia.
Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Indeks betah berjalan di zona merah, sampai ke titik terendahnya hari ini di 4.109,309.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 37,246 poin (0,89%) ke level 4.137,584 terkena aksi jual yang terjadi sejak pembukaan perdagangan. Sepinya sentimen positif membuat perdagangan berjalan sepi.
Tak satu pun sektor industri di lantai bursa yang bisa menguat, seluruhnya kompak melemah terkena aksi ambil untung. Saham-saham unggulan memimpin pelemahan.
Mengakhiri perdagangan, Senin (15/12/2013), IHSG ditutup anjlok 48,874 poin (1,17%) ke level 4.125,956. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 10,535 poin (1,52%) ke level 680,978.
Saham komoditas paling banyak dilepas, sektor agrikultur anjlok lebih dari tiga persen. Aksi jual ini dilakukan baik investor lokal dan asing.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 95.182 kali pada volume 5,105 miliar lembar saham senilai Rp 6,565 triliun. Sebanyak 66 saham naik, sisanya 184 saham turun, dan 95 saham stagnan.
Transaksi hari ini melompat cukup tinggi setara dengan rata-rata harian tahun ini gara-gara transaksi saham PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) senilai Rp 1,5 triliun di pasar negosiasi. Transaksi ini difasilitasi oleh dua broker, Indo Premier (PD) dan Mahakarya Artha (XL).
Pergerakan yang suram bagi bursa-bursa regional di awal pekan ini, seharian terjebak tak berdaya di zona merah. Bursa saham Jepang memimpin pelemahan dengan jatuh 1,6%.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 35,21 poin (1,60%) ke level 2.160,86.
  • Indeks Hang Seng melemah 131,30 poin (0,56%) ke level 23.114,66.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 250,20 poin (1,62%) ke level 15.152,91.
  • Indeks Straits Times turun 10,19 poin (0,33%) ke level 3.055,83.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 1.200 ke Rp 6.200, Akbar Indo (AIMS) naik Rp 220 ke Rp 1.220, Matahari (LPPF) naik Rp 100 ke Rp 11.000, Asahimas (AMFG) naik Rp 100 ke Rp 6.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.900 ke Rp 60.000, Mandom (TCID) turun Rp 1.500 ke Rp 10.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 1.250 ke Rp 22.550, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 38.600. (detik.com)

Lagi Ada Obral Besar-besaran, 1 US$ di Angka Rp 12.115

Jakarta -Dolar AS terus menguat terhadap rupiah hingga level Rp 12.115. Kondisi ini dinilai oleh pengamat pasar uang sebagai nilai yang sudah dalam posisi 'obral'.
"Rupiah sudah murah banget, dolarnya mahal banget. Rupiah sudah under value, dalam posisi diobral," kata Analis Rupiah dari Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Dia menjelaskan, isu pengurangan stimulus (tapering off) oleh The Fed masih menjadi salah satu dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Investor masih wait and see. Jadi sebenarnya tinggal nunggu kepastian itu saja," ujar dia.
Lana menegaskan, salah satu cara jangka pendek untuk sedikit meredam gejolak pelemahan rupiah terhadap dolar adalah intervensi Bank Indonesia (BI) masuk ke pasar valas.
"Mestinya BI intervensi. Bukan nambah valas tapi mengurangi pasokan rupiah, contohnya lelang SBI ditambah," cetusnya.
Mengutip data Reuters pada pukul 15.30 WIB, dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.115. Angka ini sama dengan ketika Maret 2009 beberapa tahun lalu. (detik.com)

WIKA Dirikan Perusahaan Patungan Wijaya Karya Krakatau Beton

Bisnis.com, JAKARTA - Kontraktor pelat merah PT.Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membentuk perusahaan patungan dengan anak usahanya PT.Wijaya Karya (Wika) Beton dan PT.Krakatau Engineering, anak usaha PT.Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Perusahaan patungan itu diberi nama PT.Wijaya Karya Krakatau Beton.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya (Wika) Beton Puji Haryadi mengatakan perusahaan patungan ini bergerak di bidang produk beton pracetak yang berbasis di Cilegon, Banten.
Kerja sama pendirian perusahaan itu bertujuan untuk memproduksi, mengembangkan dan memasarkan produk tiang pancang dan produk saluran air, terutama untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek pembangunan khususnya di Cilegon.
Perusahaan patungan itu akan membangun pabrik di Kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon di lahan 3 hektare. "Kapasitasnya 41.000 ton per tahun," ujarnya Senin (16/12/2013).
Wijaya Karya Krakatau Beton didirikan dengan modal dasar Rp175 miliar dan modal disetor Rp50 miliar dengan komposisi saham Wika Beton 70%, Krakatau Engineering 30%dan Wika 10%.
Pembangunan pabrik diproyeksikan memakan waktu sekitar 9 bulan yang didahului dengan proses persiapan, rekayasa (engineering), pekerjaan civil, erection dan instalasi, testing dan commissioning hingga siap berproduksi.

Bank Dunia: Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di 5,3%

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dan hanya mencapai angka 5,3% pada 2014.
"Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan PDB Indonesia turun dari level 5,6% di 2013 menjadi 5,3% di 2014," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, dalam pemaparan
dalam laporan triwulan terbaru di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Rodrigo menjelaskan Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat antara lain berdasarkan penurunan pertumbuhan investasi. Investasi Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,5 persen pada triwulan III-2013, terutama untuk alat berat dan industri mesin.
Selain itu, ada risiko dampak rencana penghapusan stimulus The Federal Reserve (Bank Sentral AS) yang diperkirakan membuat pasar modal dunia terus bergejolak dan menghambat akses Indonesia terhadap dana eksternal.
"Pertumbuhan konsumsi domestik yang selama ini cukup tangguh juga diperkirakan akan melemah. Proyeksi keuangan juga terlihat rentan akibat belanja subsidi BBM," kata Rodrigo.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk memperkuat stabilitas makro jangka pendek, terutama lewat penyesuaian kebijakan moneter dan nilai tukar rupiah.
Namun, untuk meningkatkan perdagangan dan merangsang laju pertumbuhan jangka panjang, yang diperlukan adalah reformasi struktural yang lebih luas.
"Indonesia telah melewati tahun penuh tantangan dengan jatuhnya permintaan ekspor dan harga komoditas, selain pasar modal yang bergejolak dan sulitnya memperoleh dana eksternal. Namun, kebijakan moneter telah mendukung penyesuaian ekonomi," katanya.
Dia menambahkan Indonesia akan menerima manfaat bila pemerintah fokus pada investasi yang bersifat jangka panjang karena Indonesia memerlukan lebih banyak investasi.
"Langkah-langkah perbaikan terhadap iklim usaha sangat penting untuk menarik investasi. Membuat peraturan perdagangan dan logistik lebih sederhana juga dapat membantu meningkatkan ekspor," katanya.
Dalam laporannya, Bank Dunia juga memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia akan menyusut dari 3,5% terhadap PDB (US$31 miliar) pada 2013 menjadi 2,6% terhadap PDB (US$23 miliar) pada 2014, akibat lemahnya pertumbuhan impor dan peningkatan permintaan ekspor moderat.
Menurut Bank Dunia, upaya yang diperlukan untuk menyikapi defisit neraca transaksi berjalan dalam jangka panjang bukan menekan nilai impor, namun dengan menaikkan ekspor dan mengamankan ketersediaan dana eksternal, terutama melalui investasi asing langsung.

Bina Buana (BBRM) Siapkan US$3,87 Juta Buyback 380 Juta Saham

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk. (BBRM) mengalokasikan anggaran US$3,87 juta  setara Rp46,85 miliar (dengan asumsi US$1=Rp12.105) untuk pembelian kembali (buyback) saham perseroan.
Direksi Pelayaran Nasional Bina Buana Raya menyebutkan dana tersebut diperoleh dari saldo laba per 30 September 2013 yang belum ditentukan penggunaannya senilai US$16,16 juta.
"Kami akan gunakan US$3,87 juta untuk buyback 380 juta saham atau sebanyak-banyaknya 10,09% dari jumlah modal yang ditempatkan dalam perseroan," paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/12/2013).
Lebih lanjut, dia menjelaskan buyback saham juga dilakukan merujuk pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.1/SEOJK.04/2013 tentang kondisi lain sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signigikan.
Sejak 20 Mei 2013 hingga 27 Agustus 2013, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah turun 23,91%, dan hingga saat ini kondisi pasar modal masih befluktuasi.
"Buyback ini dilakukan selama 17 Desember 2013 hingga 17 Maret 2013," tambahnya.
Dengan pembelian kembali saham, dia berharap perseroan dapat memberi fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien, meningkatkan laba bersih per saham dan tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE).

Minyak RI Habis 12 Tahun Lagi, Masih Pantaskah Subsidi BBM?

Jakarta -Cadangan minyak Indonesia makin menipis, sampai saat ini belum juga ditemukan cadangan minyak baru yang signifikan. Minyak di Indonesia diperkirakan habis 12 tahun lagi.
"Cadangan minyak kita saat ini hanya mencapai 3,7 miliar barel, dengan jumlah tersebut Indonesia berada diperingkat 28 negara pemilik cadangan minyak paling banyak di dunia. Tapi dengan 3,7 miliar barel tersebut cadangan Indonesia di dunia hanya 0,3% kecil sekali," kata Wakil Direktur Reformainer Institute Komaidi Notonegoro pada acara Pertamina Energy Outlock 2014, di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Komaidi mengungkapkan, dengan produksi minyak Indonesia rata-rata 830.000 barel per hari dengan tidak ditemukannya cadangan minyak signifikan hingga sampai saat ini, cadangan minyak Indonesia habis 12 tahun lagi.
"Dengan 3,7 miliar barel itu kalau tidak ditemukan cadangan minyak signifikan cadangan minyak di Indonesia habis 12 tahun lagi," ujarnya.
Hal yang sama juga ada di sektor cadangan gas bumi, walaupun sampai saat ini Indonesia menjadi eksportir gas bumi, namun cadangan gas bumi Indonesia hanya sebesar 103,3 triliun cubik feet (Tcf).
"Itu pun hanya cukup sampai 41 tahun lagi, sementara pemerintah mau terapkan konversi BBM ke BBG. Jika ini masif artinya konsumsi gas bakal meningkat tinggi dan cadangan gas bumi kita akan lebih cepat habis lagi, kecuali kita dapat cadangan gas baru yang signifikan," ungkapnya.
Komaidi menambahkan, sayangnya pemerintah masih memberikan subsidi yang besar terhadap BBM, yang per tahunnya mencapai ratusan triliun rupiah.
"Apalagi dari produksi minyak dengan subsidi BBM yang dikeluarkan, keuangan negara atau neraca pperdagangan kita sudah defisit. Neraca perdagangan minyak dan gas kita pada 2011 defisit US$ 16,845 juta pada 2012 defisitnya tambah besar mencapai US$ 19,775 juta. Hal ini tentunya makin menekan APBN kita, menekan devisa negara, di mana untuk impor dalam setahun mencapai 25% cadangan devisa nasional," tegasnya.
Jadi masih pantaskah ada subsidi BBM? (detik.com)

Sebanyak 15 Perusahaan Jepang Berkomitmen Investasi Rp42 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA-- Sebanyak 15 perusahaan asal Jepang berkomitmen menanamkan investasi sekitar US$3,5 miliar atau setara dengan Rp42 triliun hingga akhir 2014.
"Komitmen investasi dari pengusaha Jepang tersebut ada di bidang yang benar-benar baru dimasuki, ada juga yang masuk kategori perluasan investasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar usai launching Indonesia Economic Quarterly Report 2013, BKPM-World Bank, Senin (16/12/2013).
Menurut Mahendra, status investasi ke-15 perusahaan yang menanamkan modal tersebut ada yang sudah mendapat persetujuan BKPM, ada juga yang sedang dalam proses finalisasi persetujuan.
"Ini investasi yang sudah konkret, bukan lagi rencana tapi siap implementasi," tegas Mahendra seperti dikutip Antara, Senin (16/12/2013).
Dia merinci, dari 15 perusahaan tersebut, 6 perusahaan di antaranya investasi terkait otomotif.
Bukan hanya produsen otomotif tapi juga pada sektor komponen, seperti produsen baja untuk keperluan rantai pasok otomotif.
Selanjutnya tiga perusahaan investasi di migas dan pertambangan umum dengan nilai total sekitar US$600 juta -US$700 juta .
Selebihnya, perusahaan asal negeri Sakura tersebut investasi pada jasa logistik, jasa keuangan, dan food processing.
"Secara keseluruhan, perusahaan yang akan memperluas investasi tersebut merupakan perusahaan eksisting, atau yang sudah ada di Indonesia," ujarnya.
Dia mencontohkan, perusahaan dengan merek dagang Thosiba, selain fokus utama pada sektor otomotif, juga akan masuk ke investasi baru ke otomotif.
Mahendra menambahkan, dengan adanya komitmen investasi sebesar 3,5 miliar dolar AS tersebut maka Jepang akan menduduki negara investasi terbesar di Indonesia.
"Tidak kaget Jepang menjadi investor terbesar, karena dalam dua kuartal terakhir 2013, negara itu sudah masuk di uurtan pertama nilai investasi terbesar," ujarnya.
Tiga Besar Meski begitu, Mahendra menuturkan Pemerintah tetap memantau komitmen dari negara-negara lainnya seperti Amerika Serikat dan China sebagai investor terbesar di Indonesia, terutama yang masuk dalam tiga besar nilai investasi.
Pada beberapa pertemuan dengan Kamar Dagang Amerika Serikat maupun China, sejatinya mereka ingin agar pemerintah Indonesia tetap mampu menciptakan tingkan kepercayaan tinggi untuk berinvestasi.
"Pengusaha asing sangat konsen soal masalah hubungan industrial, infrastruktur, hukum. Mereka ingin legitimasi dari faktor-faktor tersebut, sehingga membuat investor lebih aman dan nyaman," tambahnya.
Meski begitu dijelaskan Mahendra, bukan berarti investasi mereka akan mundur dari Indonesia jika faktor-faktor tersebut tidak diperbaiki, tetapi konsekuensinya dalam beberapa tahun mereka tidak lagi menjadi nomor satu di sini.

Hambat Pelemahan Lanjutan Rupiah/US$, Pasar Tunggu Reaksi BI

Bisnis.com, JAKARTA— Sinyal bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve akan mengurangi stimulusnya  makin kencang berhembus sejalan dengan membaiknya data ekonomi  negara itu, sehingga terus menekan rupiah.
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan jika The Fed jadi mengurangi stimulus (tapering off), agar direspons cepat oleh Bank Indonesia agar pergerakan dolar AS tidak makin liar atas rupiah.
"Jika rupiah sampai ke Rp12.500 per dolar AS, itu cukup buruk (pergerakannya). Kita lihat reaksi BI (Bank Indonesia) jika tapering diumumkan," kata Zulfirman saat dihubungi Senin (16/12/2013).
 Monex mengemukakan ada tiga level kritis dari rupiah per dolar AS. Pertama, jika sampai menembus Rp12.145, rupiah akan melanjutkan pelemahannya.
Kedua, bila rupiah per dolar AS tembus Rp12.220, pelemahan kembali akan berlanjut. Ketiga, level kritis selanjutnya adalah Rp12.500 per dolar AS.
Dari data Bloomberg Dollar Index, kurs rupiah atas dolar AS pada hari ini (16/12/2013) pada pukul 12.02 WIB bertengger di level Rp12.120.
Seperti diketahui  Bank Indonesia dalam rapat dewan gubernur pada Desember yaitu pada Kamis (12/12/2013), diputuskan suku bunga acuan (BI rate) tetap pada level 7,5% .
Sementara itu petinggi The Fed akan menggelar pertemuan pada 17-18 Desember 2013, dan salah satu keputusan yang ditunggu adalah terkait dengan stimulus.

Ekonomi 2014 Tak Menentu, 5 Perusahaan Tunda Emisi Obligasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi ekonomi yang pada tahun ini dinilai volatile karena banyaknya sentimen negatif membuat beberapa perusahaan menunda emisi obligasi yang seharusnya terbit pada kuartal IV tahun ini.
"Ada beberapa, sekitar 5 perusahaan yang menunda pada kuartal IV ini. Ada yang menunda emisi obligasi baru maupun emisi berkelanjutan sebelumnya," ujar Vonny Widjaja, Direktur Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Senin (16/12/2013).
Namun, Vonny enggan menyebutkan perusahaan mana saja yang menunda aksiya tersebut. Menurutnya, perusahaan yang menunda tersebut berasal dari sektor yang kapitalisasinya lumayan besar seperti perbankan dan properti.
Vonny mengungkapkan, beberapa perusahaan beralasan BI rate yang naik cukup tinggi membuat emiten urung melakukan penerbitan emisi. Hal itu membuat beban bunga perusahaan tersebut bakal tinggi.
"Belum lagi terkait minat, kalau tujuannya untuk refinancing biasanya sepi peminat," ungkapnya.
Menurutnya, tujuan penerbitan emisi untuk refinancing membuat investor tidak yakin akan prospek perusahaan karena utang yang menumpuk. Sementara penundaan penerbitan juga tidak serta merta dalam jangka waktu pendek.
"Kalau selama ini memang ada yang benar-benar ditunda. Namun ada juga yang pada akhirnya batal," ucapnya.

BRI Luncurkan Layanan Dolar Hingga Bank Tanpa Cabang di Hari Ultahnya

Jakarta -PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengenalkan sejumlah produk baru bertepatan pada perayaan HUT BRI ke-118 yang jatuh hari ini Senin 16 Desember 2013.
Corporate Secretary BRI Muhamad Ali mengatakan layanan yang diberikan antara lain Layanan Jasa Trust BRI. Layanan ini sudah dipercaya nasabah untuk mengelola aset perusahaan.
"Saat ini BRI mendapat kepercayaan mengelola aset trustee senilai Rp 9,9 triliun dari 9 nasabah," kata Ali dalam siaran persnya, Minggu (16/12/2013).
Ali menambahkan, per akhir Maret 2013, BRI telah menerima izin prinsip dan surat penegasan dari Bank Indonesia untuk menjalankan layanan Jasa Trust di Indonesia.
Layanan unggulan lainnya Britama Valas. Produk simpanan pihak ketiga dalam bentuk Valuta asing ini terdiri dari 5 mata uang USD, AUD, SGD, CNY, dan EUR.
Beberapa fitur yang baru diperkenalkan diantaranya adalah nasabah dapat melakukan transaksi informasi saldo, tarik tunai di ATM BRI & Bank lain serta penarikan uang di luar negeri.
Bahkan nasabah BRI juga dapat melakukan transfer maupun transaksi over booking di ATM BRI, sehingga nasabah tidak perlu antre di teller.
"Kartu Debit BritAma Valas juga dapat digunakan untuk transaksi belanja di dalam dan luar negeri, dengan target nasabah adalah nasabah existing maupun nasabah baru," ucap Ali.
Nasabah yang dimaksud di sini adalah nasabah yang ingin bepergian ke luar negeri baik itu urusan bisnis, wisata maupun pendidikan.
BRI juga menggenjot layanan Branchless banking demi memperluas layanan perbankan kepada unbankable people, untuk mengakses produk dan jasa keuangan, seperti tabungan dan layanan perbankan, guna mendukung program financial inclusion.
Ali memaparkan guna memastikan layanan tersebut beroperasi secara optimal dan berkualitas, BRI menggandeng PT Telkom(Persero) Tbk untuk mendukung kebijakan pemerintah dengan model bisnis bank.
"Sistem dimaksud merupakan sistem penyedia transaksi keuangan berbasis e-Money Server Based menggunakan Mobile Number (no HP) sebagai Account Number (nomor Rekening) dengan nama "T-BANK" serta perluasan layanan tanpa ke bank menggunakan konsep keagenan (agent based)," ujar Ali.
Branchless Banking BRI, melalui implementasi T-BANK saat ini dilaksanakan di 2 (dua) Provinsi, yaitu Kecamatan Ayah, Sempor dan Karanggayam di Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah serta Kecamatan Rogojampi, Sempu dan Muncar di Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur.
"Jumlah agen yang kami ikut-sertakan dalam ujicoba tersebut saat ini berjumlah 13 agen," kata Ali.
Adapun Fasilitas yang terdapat di agen tersebut diantaranya transaksi registrasi, transaksi penyetoran, transaksi penarikan tunai T-BANK dan beberapa transaksi lainnya. Agen-agen tersebut adalah nasabah individual Kupedes BRI, mitra payment point BRI dan Plasa Telkom sebagai agen Bank dalam rangka wujud dari sinergi BUMN.
Layanan lainnya yakni E-banking Lounge BRI merupakan suatu bentuk outlet layanan perbankan BRI yang mengkombinasikan layanan e-channel dan fasilitas self service banking bagi nasabah untuk melakukan proses transaksi perbankan.
"Lounge ini akan didukung oleh perangkat e-channel BRI dan self-service banking system untuk melakukan pembukaan & aktivasi rekening tabungan BRI Britama, penarikan & setor tunai, serta transaksi non-tunai lainnya," jelas Ali.
Produk unggulan BRI terbaru yang lain yakni E-Buzz Sekolah, dengan menyasar pelajar untuk memberikan edukasi perbankan sejak dini. Para pelajar dapat merasakan layanan berbeda karena E-buzz Sekolah didesain khusus, baik dari sisi interior maupun eksterior. "Juga ditambahkan
fasilitas hiburan dan pendidikan," ujar Ali.
Mendukung perkembangan teknologi yang kian pesat BRI juga menghadirkan BRITRade Innovation System sebuah system aplikasi berbasis web yang digunakan untuk memproses transaksi trade finance. System aplikasi BRITRade Innovation System sudah sesuai dengan best practice yang berlaku secara Internasional serta menggunakan teknologi web (web based) yang tidak perlu diinstall untuk setiap client, bersifat dapat disesuaikan dengan kebutuhan user.
"Juga sudah dilengkapi digital documents (paperless)," kata Ali. (detik.com)

Target Pembiayaan Adira Masih Realistis

INILAH.COM, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) masih dapat mengandalkan pembiayaan dari kendaraan motor dan mobil meski ada kecenderungan kenaikan suku bunga acuan.
Perseroan memiliki target pembiayaan tahun 2014 sebesar 8% atau sekitar Rp35 triliun yang ditetapkan manajemen ADMF, berada di bawah target pertumbuhan industrinya yakni sebesar 10%.
"Kami melihat, hal tersebut cukup realistis, bukan hanya karena akibat dari tahun pemilu, tetapi juga tingkat suku bunga memainkan peran besar terhadap kinerja AMDF (SBI masih di level 7,50%)," demikian mengutip hasil riset ETrading Securities, Jumat (13/12/2013)
Walaupun tahun 2013 belum terasa dampaknya dari kebijakan BI tersebut. Portfolio ADMF terbesar masih disumbang dari motor dan mobil dengan kontribusi sebesar 52% dan 48%.

Sepekan Terakhir, Rupiah Terbenam 121 Poin

INILAH.COM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir rupiah anjlok di atas satu persen seiring santernya ekspektasi tapering dari The Fed. Padahal, mata uang euro dan yuan China justru menguat terhadap dolar AS.
Berdasrkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dalam sepekan terakhir rupiah melemah 121 poin (1,01%) ke posisi 12.081 pada 13 Desember 2013 dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 6 Desember 2013 di level 11.960.
Reza Priyambada, kepala riset Trust Securities mengatakan, laju nilai tukar rupiah kembali melemah sepanjang sepekan kemarin. "Masih positifnya rilis data-data AS membuat laju dolar AS masih menunjukkan penguatan namun, dapat diimbangi oleh data-data China yang menguatkan nilai tukar Yuan-nya," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (15/12/2013).
China telah merilis kenaikan balance of trade pada akhir pekan sebelumnya dan diikuti oleh rilis stabilnya inflasinya di awal pekan kemarin. "Adanya rilis paket kebijakan ekonomi ke-2 yang mengatur barang-barang impor sedikit ditanggapi positif karena dipersepsikan akan menahan permintaan akan dolar AS dan akan membuat neraca perdagangan akan lebih baik," ujarnya.
Laju nilai tukar rupiah, kembali mengalami pelemahan seiring antisipasi pasar jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). "Meski di awal pekan kemarin, tidak ada rilis data-data AS namun, rilis positif data-data ketenagakerjaan sebelumnya telah membuat laju dolar AS terus bergerak naik dan berimbas pada pelemahan rupiah," papar dia.
Di sisi lain, penguatan dolar AS sebenarnya terimbangi dengan penguatan poundsterling seiring dengan data tahunan manufacturing dan industrial production Inggris. "Begitupun dengan kenaikan Euro yang juga mengimbangi dolar seiring dengan kenaikan manufacturing production Perancis," tuturnya.
Sentimen jelang akhir tahun dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan yang dibarengi dengan sentimen kesepakatan anggaran AS yang akan dibahas kembali telah membuat dolar AS kembali perkasa. "Bahkan berhasil mengalahkan kenaikan Euro yang juga sedang naik seiring membaiknya perekonomian zona Euro," ucapnya.
Laju Rupiah masih melanjutkan pelemahannya, meskipun RDG BI telah memutuskan untuk mempertahankan level BI rate di 7,5%. "Dolar AS masih menjadi pilihan dengan tren kenaikan yang masih berlanjut seiring kian dekatnya pembahasan anggaran dan tappering off," ungkap dia.
Di sisi lain, laju euro juga dapat menguat seiring perkiraan industrial production zona Euro yang akan menunjukkan kenaikannya. Begitu pun dengan laju poundsterling seiring ekspektasi BoE yang disampaikan Gubernur BoE, George Osborne, bahwa perekonomian Inggris 2013 berpotensi ekspansi 1,4% di atas perkiraan sebelumnya di 0,6%.

Gozco Incar Laba Rp1 T di 2017

INILAH.COM, Jakarta - PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) memperkirakan penjualan kelapa sawit dapat mencapai Rp1 triliun lebih pada tahun 2017.
Untuk saat ini angka penjualan produk perseroan baru di kisaran Rp400 miliar. Peningkatan penjualan setiap tahunnya juga akan seiring dengan peningkatan laba bersih. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (13/12/2013).
Perseroan mengandalkan perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan. Seperti di Kalimantan Barat perkebunan yang sudah berproduksi mencapai 300 hektar. Dengan catatan produksi TM1 masih 6 ton per hektar. Untuk TM 2 sebesar 9 ton per hektar dan seterusnya mencapai 13 ton per hektar.
Pada tahun 2012 lalu, perseroan mencatatkan laba turun 41,93% menjadi Rp97,03 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp167,14 miliar. Penjualan bersih perseroan turun 17,7% menjadi Rp405,32 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp492,94 miliar.

BNI Lebih Genjot Pertumbuhan Kartu Debet

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat bisnis kartu debet, dari pada kartu kredit.
General Manager BNI, Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, tahun depan BNI fokus menggenjot pertumbuhan kartu debet. Sebab pemegang kartu debet di Indonesia lebih banyak, ketimbang kartu kredit.
"Tahun depan, perkiraan saya, pertumbuhan kartu debet akan lebih dominan. Target kami pertumbuhannya 35 persen dibanding tahun ini," ujar Dodit dalam acara media Gathering BNI di Bogor, Jumat (13/11/2013).
Menurut Dodit, Faktor utama yang membuat BNI fokus pada pertumbuhan kartu debet karena pemilik kartu debet di Indonesia lebih banyak ketimbang kartu kredit. "Ada 78 juta pemegang rekening di Indonesia. Sementara pemegang kartu kredit hanya 7 juta rekening. Itulah kenapa tahun depan kami fokus pada pertumbuhan kartu debet," tandas Dodit.
Dodit menambahkan, saat ini masyarakat sudah lebih sadar dalam menggunakan kartu debet. "Ada pergeseran habit, masyarakat kita sudah mulai lebih award untuk menggunakan kartu debet. Dengan demikian,kita lebih mudah memantau karena mereka masuk dalam sistem finansial inclusion," jelass Dodit.

Saham WSKT Tahan Jika Masih di 440

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencoba bertahan diatas support kuatnya di level 440-445.
Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, indikator teknikal yang bergerak mixed, dimana Stochastic telah death cross namun MACD yang masih bergerak sideways. Hal ini menunjukan kecenderungan saham ini masih berkonsolidasi.
Jika gagal bertahan diatas support kuatnya tersebut, maka WSKT berpeluang untuk turun menuju target di 360 dengan minor target di 390.
Saham WSKT direkomendasikan hold selama bertahan diatas 440 atau Strong Sell jika close di bawah level 440.
Sementara analis Reliance Securities, Andre Mahardika merekomendasikan jual untuk saham KLBF, BIPI dan BKSL. Untuk saham BKLF dengan rekomendasi jual di kisaran 1419-1600. Secara teknikal saham KLBF mulai mengkonfirmasi trend bullish dengan support kuat di harga 1140. Dengan stop loss jika berada di bawah 1130.
Untuk tekanan beli pada saham KLBF cenderung mengalami penurunan namun masih wajar. Hal ini mengindikasikan bahwa saham KLBF masih dalam trend stagnant untuk pekan ini.
Sementara untuk saham BIPI, secara teknikal saham BIPI masih berpotensi melanjutkan kenaikan di range 110-115. Saya menyarankan untuk lakukan aksi Stop profit di harga 109 jika pada perdagangan selanjutnya saham BIPI kembali turun dibawah 110. Tetapi jika saham BIPI masih bertahan diatas harga 110 maka ada potensi menuju 115," katanya.
Sedangkan saham BKSL secara teknikal saham BKSL Masih mengkonfirmasi trend koreksi lemah. "Jadi saya menyarankan untuk pantau ketat support 171, jika harga saham BKSL tidak kembali naik diatas harga 171. Saya menyarankan untuk lakukan stop loss di harga 168," jelasnya.

Anak usaha INDF Kuasai Pabrik Gula di Filipina

INILAH.COM, Jakarta - Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang berada di Singapura, IndoAgri mendirikan ingin menguasai saham Roxas Holding Inc, yang memiliki pabrik gula terintegrasi di Filipina.
IndoAgri memutuskan untuk mendirikan perusahaan patungan bersama First Pacific Company Limited. Parusahaan patungan ini diberi nama FP Natural Resources Limited (FPNRL). Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/12/2013).
IndoAgri memiliki saham di perusahaan patungan ini sebesar 30% dan 70% dikuasai oleh First Pacific Company. Tujuan pembentukan FPNRL ini untuk investasi saham sebanyak 34% di Roxas Holding Inc, perusahaan gula terintgrasi yang terbesar di Filipina..
Adapun IndoAgri yang memiliki 30% dari seluruhan saham yang dikeluarkan oleh FPNRL dengan nilai sekitas US$17.400.000. Setelah dituntaskannya investasi ini, FPNRL menjadi entitas asosiasi IndoAgri dengan kepemilikan saham sebesar 30%.

Siloam Beli Dua Rumah Sakit Rp308 M di Bali

INILAH.COM, Jakarta - PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) mengakuisisi dua rumah sakit BIMC di Bali senilai Rp308 miliar.
Rumah sakit BIMC tersebut terletak di Kuta dan Nusa Dua, Bali. Akuisisi ini dilaksanakan melalui pembelian 80% saham dari PT Medika Sarana Traliansia oleh Siloam sebesar Rp308 miliar, yang termasuk pengambilalihan utang PT Medika Sarana Traliansia.
"Dengan akuisisi ini, Siloam sekarang mengoperasikan tiga rumah sakit di Bali, melengkapi rumah sakit dengan 280 kapasitas tempat tidur yang saat ini sudah beroperasi yaitu Siloam Hospitals Bali," kata Presdir Siloam Hospitals Group, Gershu Paul dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/12/2013).
Menurut Gershu, Siloam juga akan mendirikan klinik di Ubud, Mataram dan Labuan Bajo. Tujuannya untuk memastikan penduduk dari wilayah tersebut memiliki akses ke layanan kesehatan primer maupun sekunder yang berkualitas.
"Dengan akuisisi ini, Siloam akan menambah lebih dari 80 tempat tidur dari 280 kapasitas tempat tidur yang sudah ada saat ini di Siloam Hospitals Bali di Jalan Sunset Road, Kuta," ujar dia.
Tercatat, Siloam saat ini mengoperasikan 14 rumah sakit secara nasional, dengan lebih dari 4.000 kapasitas tempat tidur dan lebih dari 5.300 staf medis dan dokter.

Bernanke, Jalani Rapat FOMC Terakhir

INILAH.COM, New York - Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve AS 17-18 Desember besok, menjadi rapat terakhir bagi Ben Bernanke selaku gubernur.
Ben Bernanke telah tujuh tahun memimpin bank sentral AS. Sebelum rapat FOMC, pada hari ini waktu AS, Bernanke akan merayakan100 tahun berdirinya The Fed. Bernanke akan bertemu pendahulunya Alan Greenspan dan Paul Volcker.
Lantas pada Jumat akhir pekan ini, senat AS akan memutuskan pengganti Bernanke pilihan Presiden Barack Obama, Janet Yellen. Yellen saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur di Fed.
Pada pertemuan besok, juga menjadi sangat penting. Fed akan meneruskan atau mengurangi stimulus moneter senilai US$85 miliar per bulan. Bernanke juga akan mengadakan jumpa pers, mungkin juga sebagai jumpa pers terakhir.
Data ekonomi saat ini, menjelang Bernenke akan pensiun termasuk positif. Dalam tiga pekan terakhir, sebanyak 193.000 pekerjaan baru per bulan. Tingkat pengangguran pun sudah mencapai 7,2%. Data tersebut sudah bisa menjadi landasan Fed untuk mengurangi pembelian obligasi atau Quantitative Easing (QE3).
"Berdasarkan data tenaga kerja saja, spekulasi kemungkinan penurunan laju pembelian aset menjadi meningkat," kata Gubernur Fed St Louis, James Bullard pada pekan lalu seperti mengutip cnbc.com.
Data inflasi yang juga menjadi landasan tapering. Pada kuartal ketiga tahun 2013 ini, tingkat inflasi tahunan mencapai 1,2 persen. Fed menargetkan laju inflasi di kisaran 2 persen. Data inflasi bulan November dibandingkan tahun 2012 naik 0,7%.
Sementara yang lain mengatakan Fed belum akan melakukan tapering pada pertemuan FOMC pekan ini. "Kenapa buru-buru. Fed telah menundanya dalam dua tahun ke depan. Fed tidak memiliki catatan tekanan inflasi. Fed memiliki risiko sangat kecil bila membuatkan stimulus moneter tetap berjalan satu kuartal lagi," kata Steve Ricchuito, kepala ekonom dari Mizuho Securities.

Susul BCA, Bank Mandiri Juga Incar Bisnis Tiket KRL Elektronik

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tengah menunggu persetujuan PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) untuk menjalin kerjasama pembayaran tiket Kereta Rel Listrik (KRL). Bisnis tiket KRL ini sudah lebih dulu dilakukan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji mengatakan, pihaknya sudah sangat siap untuk melakukan kerjasama dengan pihak KCJ dalam pembayaran tiket KRL elektronik.
"Kita sudah sangat siap. Tinggal nunggu bisnis dengan KCJ. Kalau mereka oke kita tinggal jalan," kata Broto saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Dia mengatakan, jika pihak KCJ setuju, rencananya, pemberlakuan penggunaan pembayaran tiket KRL elektronik menggunakan e-money siap dilakukan di tanggal 15 Januari 2014.
"Sekarang sedang penjajakan. Kalau teknis semuanya sudah siap, 15 Januari 2014 kalau setuju tinggal jalan," ujar dia.
Hingga November 2013, Broto menyebutkan, pengguna e-money sudah mencapai 3,35 juta. Diharapkan, dengan kerjasama ini pengguna kartu e-money bisa bertambah hingga 30%.
"Pengguna KRL saat ini sudah 600 ribu per hari. Kalau kita kerjasama kan bisa meningkatkan pengguna e-money," ujar dia.
Baru-baru ini , KCJ sudah menggandeng BCA untuk penggunaan kartu Flazz sebagai salah satu alat transaksi pembayaran tiket KRL. Penumpang sudah bisa bayar tiket KRL pakai kartu Flazz BCA mulai 8 Desember 2013. (detik.com)

Fenomena Akhir Tahun: Orang Kaya Berburu Dolar untuk Jalan-jalan

Jakarta -Di akhir tahun banyak masyarakat memburu dolar meskipun nilai belinya 'selangit'. Ternyata kebanyakan penukar rupiah ke dolar ini adalah orang kaya yang ingin jalan-jalan ke luar negeri menutup akhir tahun 2013.
"Banyak yang tukar dolar di akhir tahun 2013 ini. Ini kan musiman, orang kaya pada pergi ke luar. Kenapa dolar? karena tukar dolar di luar negeri lebih mudah," kata Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (PVA), Idrus Muhammad saat berbincang dengan detikFinance, Senin (16/12/2013).
Menurut Idrus, seseorang akan susah jika membawa rupiah dan menukarkannya di luar negeri. Oleh sebab itu, penukaran justru dilakukan di dalam negeri.
Hal ini, sambung Idrus mendorong permintaan dolar yang cukup besar di kalangan pedagang valas.
"Namun pasokan dolar di pedagang valas masih cukup. Karena memang pedagang valas itu tidak seperti bank ataupun korporasi yang menyimpan dolar untuk transaksi. Kita hanya menyediakan saja, dolar di pedagang valas tidak sebesar di perbankan dan komoditi lainnya," papar Idrus.
Pengamat Pasar Uang Farial Anwar mengatakan, orang yang ingin ke luar negeri seperti enggan pegang rupiah seolah sudah tidak ada nilainya.
"Kalau Anda jalan-jalan ke Australia saja itu tidak banyak money changer yang terima rupiah. Memang masih ada yang mau tapi jumlahnya sedikit sekali," ujar Farial.
Parahnya lagi, money changer di Australia itu menerima hampir semua mata uang Asia, seperti dolar Singapura, dolar Hong Kong, ringgit Malaysia, tapi tidak rupiah.
"Kenapa ini terjadi, karena mereka merasa kalau pegang rupiah ini nilainya jelek," jelas Farial.
Salah satu pengusaha asli Indonesia yang berbisnis di Australia, Iwan Sunito, juga mengamini hal tersebut. Ada beberapa pihak yang menukar dolar dengan rupiah tapi harganya dimahalkan.
"Orang tidak mau jual dolar dibeli pakai rupiah, kecuali harga dolarnya dimahalkan," kata Iwan yang merupakan Bos Properti Crown Group ini. (detik.com)

Perdagangan Berjalan Sepi, IHSG Jatuh 37 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 37 poin terkena aksi jual yang terjadi sejak pembukaan perdagangan. Sepinya sentimen positif membuat perdagangan berjalan sepi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG masih dalam tren melemah dibuka berkurang 26,034 poin (0,62%) ke level 4.148,796. Indeks terjerat sentimen negatif melemahnya seluruh bursa saham Asia.
Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Indeks betah berjalan di zona merah, sampai ke titik terendahnya hari ini di 4.121,866.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (15/12/2013), IHSG jatuh 37,246 poin (0,89%) ke level 4.137,584. Sementara Indeks LQ45 anjlok 7,000 poin (1,01%) ke level 684,513.
Hanya sektor industri di lantai bursa yang bisa menguat, sembilan sektor lainnya kompak melemah terkena aksi ambil untung. Saham-saham unggulan memimpin pelemahan.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 58.340 kali pada volume 1,850 miliar lembar saham senilai Rp 1,66 triliun. Sebanyak 73 saham naik, sisanya 120 saham turun, dan 95 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak melemah di teritori negatif hingga siang hari ini. Bursa saham China dan Jepang malah jatuh lebih dari satu persen.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 31,33 poin (1,43%) ke level 2.164,75. 
  • Indeks Hang Seng melemah 163,22 poin (0,70%) ke level 23.082,74. 
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 194,05 poin (1,26%) ke level 15.209,06. 
  • Indeks Straits Times turun 12,13 poin (0,40%) ke level 3.053,89. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Akbar Indo (AIMS) naik Rp 220 ke Rp 1.220, XL Axiata (EXCL) naik Rp 100 ke Rp 5.050, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 60 ke Rp 1.870, dan Tower Bersama (TBIG) naik Rp 50 ke Rp 5.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 850 ke Rp 22.950, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 38.600, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 27.400, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 400 ke Rp 11.250. (detik.com)

Ketika Orang Kaya RI Makin Cinta Dolar, Bukan Rupiah

Jakarta -Mata uang rupiah kembali terpuruk di awal pekan ini hingga menyentuh level Rp 12.100/US$. Kalangan elit dan orang kaya pun ramai-ramai tak lagi memegang rupiah dan beralih ke mata uang Negeri Paman Sam.
"Sayang sekali saat ini gerakan cinta rupiah memudar. Orang elit pun kalau sekarang pakainya dolar karena jauh kelasnya jika memegang dolar daripada rupiah. Sayang sekali kesadaran dan kecintaanya memudar," ungkap Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (PVA), Idrus Muhammad saat berbincang dengan detikFinance, Senin (16/12/2013).
Dijelaskan Idrus, rupiah memang terus terpuruk ketimbang mata uang lainnya. Lebih jauh ia berharap, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus melakukan imbauan dan arahan untuk tetap menggunakan rupiah.
"Kita satu sajalah merah putih. Meskipun berbeda politiknya harusnya kita bersatu demi ekonomi makro yang lebih baik," terangnya.
Masih ingat penggalan lirik lagu Aku Cinta Rupiah? yang dibawakan artis cilik Cindy Cenora yang sempat nge-hits pada 1998 saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Saat itu rupiah juga sempat anjlok melewati angka Rp 12.000/US$.
 
Salah satu lirik lagunya seperti ini:
 
Aku cinta rupiah biar dolar dimana-mana
Aku suka rupiah, karena aku anak Indonesia
Mau beli baju, pakai rupiah
Jalannya juga, pakai rupiah
Mau beli buku, buku sekolah
Karena ku sayang ya rupiah
 
Dengan kondisi dolar saat ini tembus Rp 12.000, apakah harus ada gerakan cinta rupiah?
"Gerakan cinta rupiah bukan zamannya lagi, dulu waktu zaman Soeharto, pemerintah gencar teriak-teriak harus cinta rupiah, diketawain kita, mau itu dilakukan lagi, ya diketawain lagi," ucap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi.
Sofjan mengungkapkan dengan kondisi fundamental Indonesia dan dunia seperti ini, sulit untuk mengajak masyarakat bisa memberikan kontribusi terhadap penguatan rupiah.
"Kita beli produk-produk impor baju, makanan dan banyak lagi yang mana belinya pakai dolar, kita boros pakai BBM yang mana belinya pakai dolar," katanya.
Pagi ini, dolar AS terus menunjukkan penguatannya terhadap rupiah. Di awal pekan ini dolar AS hinggap di Rp 12.100.
Mengutip data Reuters, Senin (16/12/2013), dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.100 tepat pada pukul 08.30 WIB sebelum kembali ke level Rp 12.095 pada pukul 09.00 WIB.
Dolar di level Rp 12.100 ini terjadi saat bulan Maret 2009 lalu. Penguatan dolar ini disebabkan membaiknya perekonomian AS dan beriringan dengan rencan penarikan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral AS, The Fed.
Dolar juga menunjukkan keperkasaannya terhadap Rupee (India), Peso (Filipina) dan Yuan (China). Namun sangat disayangkan rupiah paling terpuruk jatuhnya hingga 0,12% atau sekitar 14 poin ke level Rp 12.120 per dolar AS. (detik.com)

Bank Mandiri Pasang Alat Pembayaran di 500 Gerai KFC

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bekerjasama dengan emiten pemilik waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) memanfaatkan mesin Electronic Data Capture (EDC) Mandiri dalam transaksi pembayaran serta melakukan program promosi bersama.
Kerjasama ini direalisasikan dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi dan Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Hery menjelaskan, Bank Mandiri terus memperluas jaringan elektronik (e-channel) melalui sinergi strategis dengan perusahaan retail dengan pasar yang kuat.
Terkait hal itu, melalui penandatanganan ini, EDC Mandiri menjadi satu-satunya alat pembayaran elektronis yang akan digunakan di sekitar 500 outlet KFC di 103 kota besar di Indonesia.
Rencananya, Bank Mandiri akan memasang lebih dari 1.000 mesin EDC di seluruh outlet KFC tersebut.
Hery menyebutkan, kerjasama ini merupakan upaya perseroan dalam meningkatkan penggunaan transaksi e-channel sekaligus mendorong terbentuknya less-cash society di Indonesia.
"Langkah ini sejalan dengan strategi bisnis kami yang memfokuskan pada segment retail payment. Kami percaya kerjasama ini akan dapat semakin memacu perkembangan bisnis kedua pihak, terutama dari sisi kemudahan dan kenyamanan customer KFC," jelas Hery.
Hingga September 2013, jumlah mesin EDC terpasang Bank Mandiri tercatat sebanyak 209.249 unit, meningkat 45,93% dari September 2012 yang sebanyak 143.384 unit.
Adapun jumlah ATM terpasang sebanyak 11.454 unit, bertambah 988 unit dari 10.466 pada September 2012.
Dengan penambahan tersebut, volume transaksi e-channel Bank Mandiri (melalui ATM, EDC dan SMS Banking) meningkat 5,6% menjadi 992,2 juta transaksi dari Januari hingga September 2013.
Selain pemanfaatan mesin EDC Mandiri, Bank Mandiri dan Fast Food Indonesia akan melakukan kerjasama promosi bersama dalam bentuk Joint Promo marketing yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan loyalty rewards yang dimilikinya untuk bertransaksi di seluruh outlet KFC.
Hery menambahkan, pihaknya juga tengah menjalankan berbagai macam joint promo program marketing serta program loyalty rewards fiestapoin guna peningkatan transaksi e-channel Bank Mandiri.
"Dengan berbagai terobosan kerjasama dan inovasi produk tersebut, kami optimis dapat meningkatkan market share dalam bisnis e-channel," tandasnya. (detik.com)

Mata Uang Kebanggaan RI Semakin Terpuruk dan Tetap Menjadi 'Sampah'

Jakarta -Mata uang rupiah menjadi salah satu yang terpuruk di antara mata uang di kawasan regional. Sayangnya keterpurukan ini membuat rupiah semakin menjadi mata uang 'sampah'.
"Rupiah kita itu masuk ke 10 mata uang sampah yang tak menarik diperdagangkan. Kita ini sudah susah memperdagangkan rupiah, hanya di dalam negeri saja," kata Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (PVA), Idrus Muhammad saat berbincang dengan detikFinance, Senin (16/12/2013).
Dijelaskan Idrus, pemerintah dan BI harus kembali menanamkan cinta rupiah terhadap seluruh masyarakat. Saat ini rupiah sudah sangat terpuruk.
"Kita nggak tahu bergerak ke mana rupiah ini. Semua ditentukan sama market (pasar). BI pun melakukan intervensi tapi tak tahu sampai kapan cadangan devisa bakal terkena, maju kena mundur kena," jelasnya.
Lebih jauh Idrus mengatakan sudah saatnya seluruh stakeholders duduk bersama untuk mencari solusi agar rupiah tidak lagi tertekan. "Paket-paket kebijakan pemerintah belum ada hasilnya sampai saat ini. Kita harus kembali mencari solusinya," tuturnya.
"BI tidak bisa sendirian mengendalikan rupiah. Harus kita bersama-sama," tutup Idrus.
Pagi ini, dolar AS terus menunjukkan penguatannya terhadap rupiah. Di awal pekan ini dolar AS hinggap di Rp 12.100.
Mengutip data Reuters, Senin (16/12/2013), dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.100 tepat pada pukul 08.30 WIB sebelum kembali ke level Rp 12.095 pada pukul 09.00 WIB.
Dolar di level Rp 12.100 ini terjadi saat bulan Maret 2009 lalu. Penguatan dolar ini disebabkan membaiknya perekonomian AS dan beriringan dengan rencan penarikan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral AS, The Fed.
Dolar juga menunjukkan keperkasaannya terhadap Rupee (India), Peso (Filipina) dan Yuan (China). Namun sangat disayangkan rupiah paling terpuruk jatuhnya hingga 0,12% atau sekitar 14 poin ke level Rp 12.120 per dolar AS. (detik.com)

Ini Dia Ramalan Bank Dunia Soal Ekonomi RI Tahun Depan

Jakarta -Tahun depan merupakan tahun pemilu buat Indonesia. Pelemahan ekonomi masih akan terjadi di Indonesia tahun depan. Menurut Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan tetap di bawah 6%.
Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengatakan, tahun depan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3%. Alasannya karena pelemahan investasi di sektor mesin manufaktur dan peralatan.
"Pertumbuhan 5,3% itu masih solid. Menurut kami adalah hal yang sangat penting untuk menarik lagi investasi di Indonesia," kata Diop di Indonesia Economic Quarterly Launch yang dilakukan di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (16/12/2013).
Dia mengatakan, defisit neraca berjalan pada tahun 2014 diramalkan akan turun menjadi US$ 23 miliar dari angka US$ 31 miliar, atau 3,5 dari PDB.
"Hal itu disebabkan oleh melambatnya impor dan meningkatnya permintaan ekspor," tambahnya.
Tantangan Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan menurut Diop, bukan dengan mengurangi atau menekan impor. Namun, pemerintah harus mencari cara meningkatkan dan menjaring lebih banyak lagi investasi asing.
"Pemikiran bahwa Indonesia mengimpor terlalu banyak. Kalau dibandingakan dengan negara berkembang lainnya, (impor) Indonesia cukup rendah dibanding PDB. Penekanan impor dapat menurunkan pertumbuhan. Menekan impor memiliki dampak yang besar terhadap jalannya industri manufaktur," paparnya.
"Apa yang membuat pertumbuhan naik itu adalah investasi," tambahnya.
Diop juga mengatakan, pemerintah Indonesia harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang diambil untuk lebih banyak lagi meningkatkan investasi asing. "Meningkatkan lingkungan bisnis adalah kunci dalam menarik investasi," tutupnya. (detik.com)

Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 di Awal Pekan Ini

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik di awal pekan ini. Kenaikan emas Antam mencapai Rp 3.000/gram.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Senin (16/12/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram naik dari Rp 527.000/gram menjadi Rp 530.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Antam naik dari Rp 462.000/gram menjadi Rp 470.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 245.300.000
  • 100 gram Rp 49.150.000
  • 50 gram Rp 24.600.000
  • 10 gram Rp 4.960.000
  • 1 gram Rp 530.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

Tunggu Kepastian The Fed, Harga Emas Dunia Kembali Jatuh

Jakarta -Harga emas dunia kembali melemah karena investor masih gugup menatap hasil keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve. Pertemuan akhir tahun The Fed akan menentukan apakah penarikan stimulus (tappering off) dilakukan atau tidak.
Mengutip Reuters, Senin (16/12/2013) harga emas di pasar spot melemah ke US$ 1.236 per ounce atau turun 0,1%. Sementara harga emas akhir pekan lalu sempat menguat hingga 1,2%.
Pejabat The Fed bakal berkumpul pekan ini untuk terakhir kalinya pada 2013 guna membahas arah kebijakan tahun 2014 nanti. Pasar pun cenderung wait and see melihat apakah tappering off jadi dilaksanakan.
Jika memang tappering off dilaksanakan, maka AS sudah siap menatap ekonomi 2014 dengan pengurangan atau penarikan secara bertahap stimulus.
Harga emas dunia mencatat harga tertingginya di level US$ 1.238 per ounce pagi tadi. Namun kembali melorot ke level US$ 1.235-1.236 per ounce. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Masih akan Flat

Jakarta -Perdagangan akhir pekan (13/12) IHSG kembali mengalami koreksi sebesar 0.88% ke level 4,174.83 seiring Rupiah yang melemah sebesar 0.69%. Membaiknya sejumlah data ekonomi AS serta terjadinya kesepakatan anggaran di AS masih membayangi pasar IHSG karena investor kuatir tapering akan dipercepat. Pelemahan dipimpin oleh sektor aneka industry yang melemah sebesar 2.70%. Investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp341 miliar.
Pada akhir pekan bursa Wall Street ditutup mendatar. Indeks Dow Jones naik tipis 0.10% di level 15,755.36, indeks S&P melemah tipis 0.01% pada level 1,775.32, sedangkan indeks Nasdaq menguat tipis 0.06% berada pada level 4,000.98. Investor terlihat wait and see terhadap rapat FOMC pada minggu ini. Di satu sisi, calon Gubernur The Fed Jannet Yellen terlihat pro terhadap program stimulus. Namun disisi lain, data – data ekonomi AS yang rilis menunjukkan adanya perbaikan, hal ini juga dapat memungkinkan bahwa tapering off program stimulus dapat akan segera dilakukan.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG masih akan flat cenderung melemah karena sentimen Global masih membayangi pergerakan IHSG. Bursa Asia dibuka rata-rata melemah. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai hanging man dan berada di atas lower bolingger bands. Indikator MACD mendatar dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic bergerk mendatar. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4104 - 4218 resistance. (detik.com)

Magnus Capital: Secara Teknikal IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -Pada perdagangan jumat pekan lalu, IHSG bergerak melanjutkan pelemahan dan ditutup terkoreksi -37.39 poin ke level 4174.83 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4.4 triliun, Pemodal asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 291 miliar dipasar reguler. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.010 per dolar AS. Pelemahan Indeks dipengaruhi oleh aksi pelaku pasar mengantisipasi pengurangan stimulus oleh bank sentral AS.
Indeks Dow Jones pada perdagangan jumat pekan lalu ditutup menguat 15.93 poin ke level 15755.36 dan indeks Nasdaq juga ditutup menguat 2.57 poin ke level 4000.98 namun indeks S&P ditutup melemah tipis -0.18 poin ke level 1775.32. Pelaku pasar masih mengantisipasi kemungkinan dimulainya tapering off yang didukung oleh sejumlah data positif dari ekonomi AS. Pemodal akan mencermati rapat akhir tahun The Fed yang akan diadakan selama 2 hari dan dimulai pada hari selasa. Pada kamis minggu lalu, dewan perwakilan telah menyetujui anggaran yang akan membatasi automatic spending reductions guna menghindari govermnet shutdown.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, dipengaruhi oleh sentimen dari kekhawatiran tapering off oleh The Fed.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah pada kisaran 4100-4250. Indikator Stochastic Oscillator membentuk sinyal deadcross dan RSI juga bergerak downtrend. MACD bergerak flat di area oversold. Cermati saham UNVR, BBRI, MAIN,INDF. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Indeks Melemah Terbatas

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah menguat tipis pada perdagangan akhir pekan lalu. Sabtu dini hari, Dow Jones Industrial Average tercatat menguat +0,10% ke level 15.755,36, sementara S&P 500 turun sebesar -0,01% ke posisi 1.775,32. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini dibuka mixed. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka melemah sebesar -0,21% ke 15.370,70. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka naik +0,10% ke 1.964,78.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah -1,08% ke level US$96,93 per barel. Sedangkan harga emas Comex naik +1,07% ke posisi 1.234,60 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor cenderung akan wait and see menanti pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 17-18 Desember 2013. Di sisi lain, pelemahan rupiah dan aksi jual pemodal asing masih menjadi pemberat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak mixed to down namun dalam kisaran terbatas untuk kembali menguji last low di 4.160. Kisaran pergerakan IHSG hari ini akan berada dalam support 4.154 dan resistance 4.205. IHSG terlihat sudah menyelesaikan sub wave C dalam corrective wave 4. (detik.com)

Woori Korindo: IHSG Masih Dibayangi Tekanan Jual

Jakarta -Penurunan IHSG pada hari Jumat (14/12) masih cukup dalam sebesar -0.89% di 4,174.830, meneruskan penurunan hari sebelumnya sebesar -1.39% di 4,212.218. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh kinerja negatif saham-saham big cap seperti ASII, UNVR, BBCA, BBRI, dan PGAS. Sentimen penekan laju indeks masih datang dari kondisi negatif pasar global yang penuh dengan ketidakpastian akibat meningkatnya spekulasi tentang taper yang akan dilakukan the Fed, selain dari memburuknya posisi Rupiah yang kini bertahan di atas Rp 12,000 per USD. Hal ini menyebabkan tekanan jual cenderung tinggi selama tiga hari bursa terakhir.
Pada hari Senin (16/12), kami memperkirakan pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh tekanan jual serta pengaruh sentimen negatif eksternal. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang support di 4,102 dan level resistance di 4,282, dan tetap berada di bawah middle bollinger di 4,274. MACD osc dan MFI masih menunjukkan pergerakan index yang cenderung bearish. (detik.com)

Kiwoom Securities: Rupiah Masih Jadi Sentimen Negatif

Jakarta -Mixednya bursa dunia serta kembali turunnya Rupiah belum dapat memperbaiki sentimen. IHSG masih bergerak turun dengan penutupan sedikit di bawah level terendah sebelumnya pada hari Jum'at. Serta, adanya aksi jual asing belum dapat menahan peluang negatif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung melemah hari ini.
 
ADHI – Tiga proyek monorel
PT Adhi Karya (ADHI) akan menggarap tiga proyek monorel pada tahun depan. Ketiga proyek adalah monorel Bandara Soekarno-Hatta dengan perkiraan investasi sekitar Rp 2.5 Triliun, proyek pengangkutan kontainer otomasis berbasis monorel Pelabuhan Teluk Lamong di Gresik dengan perkiraan investasi Rp 2.5 Triliun, dan kereta monorel Jakarta Link Transportation (JLT) di Bekasi dengan perkiraan membutuhkan dana Rp 8.4 Triliun. Terkait konstruksi monorel JLT tanpa peraturan presiden (perpres), ADHI tidak dapat memulai proyek karena proyek tersebut melintasi dua daerah DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat. ADHI akan menyiapkan skema pembiayaan untuk menggarap proyek tersebut. Saat ini, ADHI sedang menjajaki pinjaman Rp 13.4 Triliun. Selain itu ADHI juga akan menggunakan dana belanja modal sebesar Rp 257 Miliar dan berencana rights issue sebesar Rp 2 Triliun.
 
FREN – Pelunasan BHP
PT Smartfren Telecom (FREN) melunasi hutang kewajiban Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi senilai Rp 543 Miliar melalui dua termin sebelum batas akhir jatuh tempo 15 Desember 2013. Pembayaran dilakukan bertahap senilai Rp 321 Miliar dan Rp 222 Miliar. Permasalahan BHP frekuensi dimulai sejak tahun 2006 lalu dimana pemerintah meminta FREN untuk membayar BHP dengan nilai yang sama dengan operator 3G lainnya. FREN menolak dan meminta untuk disamakan kewajibannya dengan operator berbasis CDMA lainnya. Pada 2011 lalu Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) memutuskan bahwa kewajiban FREN akan menggunakan perhitungan BHP untuk CDMA, bukan 3G seperti yang diminta Kementerian Kominfo. Jika menggunakan perhitungan Menkominfo, maka jumlah kewajiban pembayaran BHP yang belum dibayar hingga 2011 mencapai Rp 1.1 Triliun (termasuk beban bunga dan pajak).
 
KRAS – Dapatkan pinjaman sindikasi
PT Krakatau Steel (KRAS) mendapat pinjaman sindikasi senilai US$ 200 Juta yang dipimpin oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik baja. Seiring dengan proses pembangunan pabrik, biaya pembangunan meningkat dari nilai investasi awal senilai US$ 2.6 Miliar menjadi sekitar US$ 2.9 Miliar dimana sekitar US$ 1.9 Miliar berasal dari pinjaman bank.
 
PGAS – Mengoperasikan 16 unit SPBG
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan mengoperasikan 16 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dengan total investasi mencapai Rp 260 Miliar. Rencananya, SPBG ini akan beroperasi mulai tahun depan. PGAS membangun 16 SPBG dengan rincian 12 SPBG di Jawa Barat, 3 SPBG di Jawa Timur dan satu SPBG di Riau. Untuk membangun satu SPBG, PGAS mengeluarkan investasi Rp 5 Miliar dan belum termasuk biaya pembebasan lahan. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -IHSG pada perdagangan Jumat 13 Desember 2013 ditutup melemah 0,88% pada level 4174. Semua sektor melemah dengan pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Investor asing melakukan net sell Rp341,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup mix menjelang pertemuan The Fed pekan ini dan disetujuinya anggaran belanja AS. DPR AS telah menyetujui usulan anggaran belanja AS yang membatasi pemangkasan anggaran otomatis dan menghindari terjadinya shutdown pemerintah lagi. Anggaran tersebut masih membutuhkan persetujuan senat dan harus ditandatangani oleh Presiden Obama. Perhatian pasar global pada pekan ini akan tertuju pada pertemuan The Fed pada 17-18 Desember pekan ini. Apakah dengan membaiknya data ekonomi AS saat ini dan telah disetujuinya anggaran belanja AS oleh senat akan membuat The Fed memutuskan untuk mulai mengurangi stimulusnya pada pertemuan pekan ini, akan menjadi fokus pada pekan ini. Selain pertemuan The Fed, data ekonomi yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya empire manufacturing, industrial production, capacity utilization, CPI, housing starts, building permits, initial claims, existing home sales, Philadelphia Fed, leading indicators dan GDP –third estimate. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4161 — 4250. Rekomendasi: BMRI, INTP, INDF, TLKM, SMGR, AKRA, BWPT, BBNI, MAPI. (detik.com)

Trust Securities: Belum Ada Tanda IHSG Bisa Bangkit

Jakarta -Sesuai dengan perkiraan kami dimana IHSG masih sulit bangkit dengan masih banyaknya aksi jual yang terjadi. Bahkan dengan mulai menghijaunya laju bursa saham Asia dan maraknya berita bagus dari emiten terkait peningkatan capex 2014 namun, kurang mampu memberikan sentimen positif pada IHSG. Tidak adanya imbas positif dari BI rate yang dibarengi dengan penguatan US$ seiring dengan aksi beli US$ yang dibarengi dengan semakin dekatnya sentimen spekulasi tappering off The Fed membuat laju Rupiah pun kian terperosok dan IHSG pun masih tersungkur di zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4214,59 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4163,86 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4174,83. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (16/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4150-4165 dan resistance 4198-4215. Berpola menyerupai three black crows dekati lower bollinger bands (LBB). MACD menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. Laju IHSG semakin menunjukkan pelemahannya dengan berakhir di bawah kisaran target support (4186-4196) seiring maraknya aksi jual. Belum adanya tanda-tanda kebangkitan membuat IHSG terperangkap dalam zona negatif terkecuali terjadi perubahan arah mata angin untuk melakukan aksi beli. (detik.com)

Terjerat Sentimen Negatif Bursa Asia, IHSG Turun 17 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren melemah, membuka awal pekan dengan turun 17 poin. Indeks terjerat sentimen negatif melemahnya seluruh bursa saham Asia.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.100 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.010 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG terkoreksi 17,069 poin (0,41%) ke level 4.157,761. Sedangkan Indeks LQ45 terpangkas 4,382 poin (0,63%) ke level 687,131.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (15/12/2013), IHSG dibuka berkurang 26,034 poin (0,62%) ke level 4.148,796. Indeks LQ45 dibuka melemah 6,517 poin (0,94%) ke level 684,996.
Tak satu pun sektor industri di lantai bursa yang bisa menguat, semuanya kompak melemah terkena aksi ambil untung. Saham-saham unggulan memimpin pelemahan.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melemah 27,263 poin (0,65%) ke level 4.147,567. Sementara Indeks LQ45 anjlok 7,342 poin (1,06%) ke level 684,171.
IHSG menutup akhir pekan dengan suram, jatuh 37 poin gara-gara maraknya aksi jual. Rupiah juga ikut melemah temani IHSG.
Saham-saham di bursa Wall Street AS berakhir positif pada akhir pekan kemarin. Ini terjadi setelah DPR AS menyetujui anggaran baru yang bisa mencegah terjadinya penghentian sementara pemerintahan, seperti yang pernah terjadi.
Meski ada sentimen positif dari bursa Paman Sam, bursa-bursa di Asia malah kompak terjebak di zona merah. Aksi jual ramai terjadi sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 2,77 poin (0,13%) ke level 2.193,31. 
  • Indeks Hang Seng melemah 169,85 poin (0,73%) ke level 23.076,11. 
  • Indeks Nikkei 225 terpangkas 114,15 poin (0,76%) ke level 15.288,96. 
  • Indeks Straits Times berkurang 7,88 poin (0,26%) ke level 3.058,14.
sumber: detik.com

Dolar Terus Menguat Hingga Rp 12.100

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan penguatannya terhadap rupiah. Di awal pekan ini dolar AS hinggap di Rp 12.100.
Mengutip data Reuters, Senin (16/12/2013), dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.100 tepat pada pukul 08.30 WIB sebelum kembali ke level Rp 12.095 pada pukul 09.00 WIB.
Dolar di level Rp 12.100 ini terjadi saat bulan Maret 2009 lalu. Penguatan dolar ini disebabkan membaiknya perekonomian AS dan beriringan dengan rencan penarikan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral AS, The Fed.
Bank Indonesia (BI) menyebut ada beberap hal yang memicu pelemahan rupiah terhadap mata uang Paman Sam ini.
"Pelemahan nilai tukar tersebut terutama dipicu sentimen negatif pelaku pasar terhadap rencana pengurangan stimulus moneter AS (tapering off) serta pengaruh defisit transaksi berjalan Indonesia," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah.
Dijelaskan Difi, pelemahan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang negara-negara kawasan.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali," ungkapnya. (detik.com)

IHSG Berpeluang Teknikal Rebound

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan dengan suram, jatuh 37 poin gara-gara maraknya aksi jual. Rupiah juga ikut melemah temani IHSG.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan dengan suram, jatuh 37 poin gara-gara maraknya aksi jual. Rupiah juga ikut melemah temani IHSG.
Saham-saham di bursa Wall Street AS berakhir positif pada akhir pekan kemarin. Ini terjadi setelah DPR AS menyetujui anggaran baru yang bisa mencegah terjadinya penghentian sementara pemerintahan, seperti yang pernah terjadi.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 15,93 poin (0,1%) ke level 15.755,36. Indeks S&P500 terpeleset 0,18 poin (0,01%) ke level 1.775,32. Sementara Indeks Komposit Nasdaq naik 2,57 poin (0,06%) ke level 4.000,98.
Hari ini IHSG diperkirakan punya potensi untuk teknikal rebound jika melihat adanya sentimen positif dari bursa Wall Street akhir pekan lalu. Namun tetap waspada akan aksi jual investor asing.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 84,49 poin (0,55%) ke level 15.318,62. 
  • Indeks KOSPI menguat 2,49 poin (0,13%) ke level 1.965,40. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Sesuai dengan perkiraan kami dimana IHSG masih sulit bangkit dengan masih banyaknya aksi jual yang terjadi. Bahkan dengan mulai menghijaunya laju bursa saham Asia dan maraknya berita bagus dari emiten terkait peningkatan capex 2014 namun, kurang mampu memberikan sentimen positif pada IHSG. Tidak adanya imbas positif dari BI rate yang dibarengi dengan penguatan US$ seiring dengan aksi beli US$ yang dibarengi dengan semakin dekatnya sentimen spekulasi tappering off The Fed membuat laju Rupiah pun kian terperosok dan IHSG pun masih tersungkur di zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4214,59 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4163,86 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4174,83. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (16/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4150-4165 dan resistance 4198-4215. Berpola menyerupai three black crows dekati lower bollinger bands (LBB). MACD menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. Laju IHSG semakin menunjukkan pelemahannya dengan berakhir di bawah kisaran target support (4186-4196) seiring maraknya aksi jual. Belum adanya tanda-tanda kebangkitan membuat IHSG terperangkap dalam zona negatif terkecuali terjadi perubahan arah mata angin untuk melakukan aksi beli.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun -37.39 poin (-0.89%) ke 4,174.83 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.3 juta lot atau setara dengan Rp 4.4 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.57%), sektor basic-industries (-1.34%), sektor construction and property (-0.90%), sektor consumer goods (-0.94%), sektor finance (-0.75%), sektor infrastructure (-0.38%), sektor mining (-0.84%), sektor misc-industries (-2.70%), dan sektor trade (-0.35%).
Tercatat sebanyak 71 saham mengalami penguatan, 148 saham mengalami penurunan, 124 saham tidak mengalami perubahan dan 146 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. LPPF (+4.81%), BMRI (+0.65%), GEMS (+9.29%), INDF (+1.54%), dan ULTJ (+7.05%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. ASII (-3.17%), UNVR (-2.08%), BBRI (-2.10%), BBCA (-1.55%), dan PGAS (-2.63%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp320 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. ASII, BBRI, BBCA, GGRM, dan MAPI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12,106 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG akhir pekan lalu memasuki area support 4,072 dan 4,191. Penurunan itu, stochastic yang melemah serta volume transaksi yang lebih kecil dari kemarin, memberikan efek negative terhadap IHSG. Support IHSG hari ini berada di 4,072 dan resistance di 4,287. Untuk perdagangan hari ini kami melihat peluang tenikal rebound dengan rekomendasi trading buy. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: JSMR, MAPI, TBIG. (detik.com)

Yuk, Belajar Soal Pasar Modal Lewat Game Simulasi

Bogor - Ingin belajar pasar modal tidak ingin ribet tapi menyenangkan? Mungkin Anda bisa mencoba yang satu ini.
Situs edukasi dan simulasi (virtual) trading saham pertama di Indonesia WinGamers.com hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI) di sel -sela Rapat Kerja Nasional IPEI 2013, di Hotel Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.
Kesepakatan ini di antaranya mencakup usaha bersama untuk melakukan edukasi para calon investor dengan cara bertransaksi secara virtual menggunakan aplikasi simulasi saham real time WinGamers.com.
Kerjasama ini dilandasi oleh adanya kesepahaman antara WinGamers.com dengan IPEI untuk secara bersama-sama mensosialisasikan pasar modal.
Ini adalah salah satu langkah untuk ambil bagian dalam memberikan pemahaman (literasi) mengenai pasar modal dengan cara-cara yang mudah kepada masyarakat.
Ketua Umum IPEI Ali Hanafiah Pasaribu mengatakan kerjasama ini diharapkan dapat ikut mendongkrak jumlah investor.
"Dengan adanya cara-cara pengenalan pasar modal secara lebih mudah tentu akan menjadikan pembelajaran pasar modal bagi pemula menjadi lebih menyenangkan," ujar dia dalam siaran pers, Minggu (15/12/2013).
Ali mengatakan IPEI selalu mendukung pelbagai upaya untuk memajukan pasar modal Indonesia, khususnya sosialisasi mengenai tata cara dan pemahaman dalam bertransaksi dengan aman.
WinGamers dalam hal ini menyediakan fasilitas akun demo yang bisa membantu para investor pemula dalam mencoba secara langsung pasar saham.
"Kami terbuka kepada semua pihak yang memiliki peduli untuk pengembangan pasar modal," kata Ali.
Sementara itu Presiden Direktur PT Winratama Perkasa, Ivo Rustandi, perusahaan pemilik situs WinGamers mengatakan WinGamers merupakan sarana yang tepat untuk mendukung kemajuan pasar modal Indonesia saat ini dan ke depannya.
WinGamers memiliki "prinsip non- eksklusif" dalam rangka bekerjasama dengan semua pihak seluas- luasnya.
"WinGamers membuka diri untuk bekerjasama dengan seluruh perusahaan sekuritas, rekan- rekan pialang, para penggiat pasar modal, kampus dan akademisi, serta semua pihak untuk memajukan pasar modal Indonesia," ujar Ivo.
Dengan "prinsip non-eksklusif" ini akan membuat para pelaku pasar modal dapat berpartisipasi aktif dan bergandeng tangan, bersama-sama memajukan pasar modal Indonesia.
Dalam kerjasama ini, WinGamers akan mengembangkan diri secara terus menerus untuk membantu mensosilisasikan aturan- aturan, berita- berita yang penting dan perlu diketahui oleh para calon investor dan investor, yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan SRO (Self Regulatory Organisation) seperti dari Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada masyarakat luas.
WinGamers mendukung penyebarluasan informasi – informasi penting dari otoritas kepada anggotanya dan masyarakat pada umumnya. Sehingga diharapkan para calon investor atau investor pemula serta masyarakat luas, dapat memahami bagimana cara berinvestasi secara benar, aman dan terlindungi secara hukum di Indonesia.
WinGamers.com adalah suatu aplikasi berbasis web yang dapat digunakan sebagai media belajar dan ditujukan sebagai sarana memasuki gerbang dunia pasar modal yang sesungguhnya.
Sampai saat ini, memang telah terdapat banyak perusahaan sekuritas yang menyediakan software aplikasi yang dikenal dengan akun demo.
Saat ini sudah banyak akun demo yang bisa memantau pergerakan transaksi saham di BEI, namun kebanyakan tidak memfasilitasi penggunanya untuk melakukan transaksi secara virtual (simulasi) dengan uang virtual (uang dummy).
Melalui WinGamers.com investor pemula dan calon investor saham di Indonesia bisa belajar transaksi saham tanpa menggunakan uang riil dan bertransaksi saham secara virtual sehingga tidak khawatir mengalami kerugian secara riil. (detik.com)