korea by dewanti

Monday, January 20, 2014

META Simpan Sisa Dana Right Issue Rp10,32 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) hingga akhir Desember 2013 masih memiliki dana hasil right issue sebesar Rp10,32 miliar.
Sisa dana tersebut disimpan perseroan dalam bentuk deposito di Bank Victoria sebesar Rp10 miliar dan sisanya Rp324 juta dalam curren account bank Panin. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2014).
Adapun dana berhasil diraih perseroan dalam aksi right issue pada 2010 lalu sebesar Rp744,63 miliar. Dengan demikian, perseroan sudah merealisasikan dana right issue sebesar Rp734,30 miliar atau 98,61%.
Rincian penggunaan dana right issue, sekitar 39,03% untuk pengembangan usaha di bidang infrastruktur, 33,36% untuk akuisisi saham PT Margautama Nusantara, 13,62% untuk mempercepat pembayaran utang ke PT Bintaro Serpong Damai, 11,25% untuk modal kerja, dan sisanya 2,74% untuk traksaksi dan pembayaran utang.

Data China Perlemah Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (20/1/2014) ditutup melemah 35 poin (0,28%) ke posisi 12.115/12.125 dari posisi akhir pekan lalu 12.085/12.095.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah awal pekan ini seiring data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang dirilis tadi pagi tidak begitu positif. Meskipun angkanya lebih tinggi dibandingkan prediksi pasar.
Kondisi itu, kata dia, membuat pasar khawatir dengan outlook ekspor Indonesia ke China. "Karena itu, rupiah ditutup di level terlemahnya 12.115 dari level terkuatnya 12.090 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Memang data PDB China, lanjut Firman, di atas prediksi 7,6% menjadi 7,7% tapi lebih rendah dari publikasi sebelumnya 7,8%. "Apalagi, selain PDB, data China lain yang dirilis pada saat yang bersamaan juga kurang positif," ujarnya.
Antara lain, output industri China melambat menjadi 9,7% dari prediksi 9,8% dan publikasi sebelumnya 10%. Begitu juga dengan penjualan ritel yang melandai sesuai prediksi ke level 13,6% dari sebelumnya 13,7%.
Nasib serupa terjadi pada laju investasi daerah perkotaan yang melambat ke 19,6% dari prediksi 19,8% dan publikasi sebelumnya 19,9%. "Ini menujukkan, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2014 akan melaju lebih lambat," ungkap dia.
Kondisi itu, Firman menegaskan, diperparah oleh kembali mengetatnya kondisi likuiditas di China. "Jadi, sentimen yang menekan rupiah awal pekan ini lebih pada faktor China," tuturnya.
Semua itu, diekspektasikan pasar, akan memicu melambatnya laju ekspor Indonesia ke China. "Jika data China tidak setinggi prediksi atau lebih lambat dibandingkan publikasi sebelumnya, ekspor Indonesia pun akan seperti itu ke China," papar dia.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah tipis terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah tipis ke 81,105 dari sebelumnya 81,18. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3535 dari sebelumnya US$1,3539 per euro," imbuh Firman.

Menakar Sisi Positif Negatif Rencana Akuisisi PGN Oleh Pertamina

Jakarta -Rencana pemerintah mendorong akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS/PGN) oleh PT Pertamina (Persero) punya sisi positif dan negatif. Yuk kita simak.
Analis Saham First Asia Capital David Nathanael Sutyanto menilai, rencana akuisisi PGN oleh Pertamina tersebut akan berdampak pada beberapa hal. Menurut David, rencana ini memberi dampak kekhawatiran kepada para pemegang saham khususnya publik jika saham mereka dimungkinkan akan terdilusi dengan akuisisi ini.
"Kemarin satu-satunya masalah karena sebagian besar dengan akuisisi ini saham publik PGAS akan terdilusi. Publik tidak suka dengan ini karena merasa kepemilikannya akan berkurang atau turun," kata David kepada detikFinance di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Selain itu, David mengatakan, Pertamina dimungkinkan banyak punya kendali terhadap kegiatan usaha maupun aksi korporasi perseroan.
"Pertamina banyak nanggung subsidi. Ini berpengaruh juga. Selain itu, PGAS rajin setor dividen, kalau nanti diakuisisi Pertamina, dia yang ngatur pembagian dividen," ujar dia.
Namun, dampak positifnya adalah dengan akuisisi ini dimungkinkan pasokan gas perseroan akan lebih terkendali mengingat Pertamina merupakan perusahaan yang punya tambang gas. Hal ini menjadi penopang pasokan gas perseroan ke depan.
"Sisi positif pasokan gas terjamin karena Pertamina punya tambang gas. Memungkinkan PGAS bisa ekspansi," jelas dia.
Di samping itu, David menilai akuisisi ini justru menjadi 'batu loncatan' Pertamina untuk bisa menjadi perusahaan bergengsi di dunia. Apalagi, market cap PGAS saat ini masuk posisi ke-8 terbesar di Indonesia.
"Dengan masuknya Pertamina, ada kendali dari Pertamina. Ini strategi Pertamina untuk bisa jadi perusahaan kelas dunia melalui ekspansi anorganik yaitu akuisisi," pungkasnya.
Seperti diketahui, kabar mengenai aksi korporasi dua perusahaan pelat merah ini sudah lama beredar. Masalah utamanya adalah bisnis gas yang dilakukan oleh BUMN.
Pemerintah ingin ada perusahaan negara yang bisa fokus mengurus gas demi kepentingan masyarakat luas. Akhirnya muncul opsi PGN diakuisisi Pertamina, tapi muncul juga opsi PGN mengakuisisi anak usaha Pertamina yang mengurus gas, PT Pertamina Gas (Pertagas).
Sampai akhirnya Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan bahwa Pertamina lah yang akan mencaplok PGN. Namun saat ini sedang dikaji dua opsi untuk akuisisi tersebut, sedang dipelajari oleh Danareksa dan Bahana.
Opsi pertama adalah PGN mengakuisisi Pertagas, selanjutnya PGN diakuisisi Pertamina. Opsi kedua, Pertamina langsung akuisisi PGN. (detik.com)

Pertahankan Momentum, IHSG Menguat 19 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan momentum penguatan sejak pagi tadi dan berhasil naik 19 poin. Sentimen negatif melambatnya ekonomi China bisa ditepis dengan baik oleh pelaku pasar.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.115 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.080 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 1,637 poin (0,04%) ke level 4.410,635. Indeks LQ45 melemah tipis 1,083 poin (0,15%) ke level 744,257.
Sentimen banjir dan ombak tinggi yang terjadi di beberapa wilayah nusantara juga jadi sentimen negatif karena kegiatan operasional emiten bisa terganggu. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis.
Aksi beli selektif berhasil mengangkat indeks dari zona merah. Secara perlahan IHSG mulai positif dan menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di 4.435,968.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 10,692 poin (0,24%) ke level 4.422,920 berkat aksi beli selektif. Bursa regional lainnya terjebak di zona merah gara-gara sentimen melambatnya ekonomi China.
Saham-saham komoditas memimpin penguatan, terutama saham emiten sawit. Aksi jual terjadi di saham-saham lapis dua yang pekan lalu sempat naik tinggi.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (20/1/2014), IHSG menguat 19,344 poin (0,44%) ke level 4.431,572. Sementara Indeks LQ45 bertambah 3,122 poin (0,42%) ke level 748,462.
Aksi beli kali ini dilakukan investor asing dan domestik. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 93,44 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 150.709 kali pada volume 3,724 miliar lembar saham senilai Rp 3,901 triliun. Sebanyak 154 saham naik, sisanya 121 saham turun, dan 74 saham stagnan.
Melambatnya ekonomi China membuat pelaku pasar di Asia lakukan aksi jual. Alhasil seluruh bursa di regional langsung kompak menutup perdagangan awal pekan di zona merah.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 13,70 poin (0,68%) ke level 1.991,25. 
  • Indeks Hang Seng berkurang 204,40 poin (0,88%) ke level 22.928,95. 
  • Indeks Nikkei 225 terpangkas 92,78 poin (0,59%) ke level 15.641,68. 
  • Indeks Straits Times melemah 17,59 poin (0,56%) ke level 3.129,74. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 27.000 ke Rp 1,1 juta, Astra Agro (AALI) naik Rp 825 ke Rp 21.700, Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 28.050, dan Matahari (LPPF) naik Rp 400 ke Rp 12.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lionmesh (LMSH) turun Rp 500 ke Rp 6.500, Inti Bangun (IBST) turun Rp 300 ke Rp 5.100, Indocement (INTP) turun Rp 275 ke Rp 21.625, dan Darya-Varia (DVLA) turun Rp 165 ke Rp 2.025. (detik.com)

Kemenkeu Ikut Kaji Rencana Pertamina Caplok PGN

Jakarta -PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN/PGAS) berencana dicaplok PT Pertamina (Persero). Rencana ini masih dikaji oleh dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga Kementerian Keuangan.
"Ini pokoknya masih dikaji mana opsi terbaik," kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di acara Economy Outlook 2014 dan prospek investasi Surat Utang Properti di Graha CIMB Niaga, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Bambang mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengkaji 3 opsi rencana akuisisi tersebut. Opsi pertama adalah PGN mengakuisisi PT Pertamina gas (Pertagas) yang merupakan anak usaha Pertamina di sektor gas. Lalu selanjutnya PGN diakuisisi Pertamina. Opsi kedua, Pertamina langsung akuisisi PGN.
"Ketiga adalah kayak sekarang ini status quo, tapi dengan alokasi gas yang cukup," jelasnya.
Bambang belum dapat memastikan kapan kajian yang dilakukan pemerintah ini akan rampung. "Masih harus dilihat dulu ke opsi terbaik," tutupnya.
Perlu diketahui, akhir pekan lalu Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan, pemerintah mendorong akuisisi PGN oleh Pertamina. Tapi kata Dahlan hanya ada dua opsi yang sedang dikaji. (detik.com)

82% Saham Publik Dikuasai Asing, PGN Bisa Tolak Dibeli Pertamina?

Jakarta -PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN/PGAS) merupakan perusahaan terbuka yang 43% sahamnya beredar di pasar. Dari jumlah itu, sebanyak 82%-nya dikuasai oleh investor asing.
"Saham publik memang masih mayoritas asing, ada sekitar 43% (di publik). Nah, dari 43% itu 82%-nya asing," kata Head Corporate Communication PGN Ridha Ababil saat dihubungi detikFinance akhir pekan lalu.
"Tapi kalau siapa saja asingnya saya nggak hafal," tambahnya.
Dengan porsi asing sebanyak itu, apakah para pemegang saham tersebut jika bersatu bisa menolak akuisisi PT Pertamina (Persero)? Mungkin tidak juga karena Pemerintah Republik Indonesia (RI) masih menguasai mayoritas saham PGN, yaitu sebanyak 57%.
"Tunggu pemerintah. Itu apa masih wacana, apakah program kerja, kita sendiri belum tahu. Kita sebagai operator tinggal jalankan saja. Ini kan yang punya pemerintah ya apa kata pemerintah saja," kata Ridha.
Perlu diketahui, akhir pekan lalu Dahlan menegaskan, pemerintah mendorong akuisisi PGN oleh Pertamina. Ada dua opsi yang sedang dikaji.
Opsi pertama adalah PGN mengakuisisi Pertagas yang merupakan anak usaha Pertamina di sektor gas. Lalu selanjutnya PGN diakuisisi Pertamina. Opsi kedua, Pertamina langsung akuisisi PGN.
"Untuk hasil kajian dua opsi ini sebaiknya secepatnya, karena untuk kemajuan bangsa," kata Dahlan di kantornya pekan lalu.
Saat ini kajian baru dilakukan satu minggu oleh Bahana dan Danareksa. "Memang ujungnya PGN bakal diakuisisi Pertamina, tapi perlu ada skema-skema yang paling baik. Kami menunggu hasil kajiannya," cetusnya. (detik.com)

Indeks MSCI Asia Pacific Turun 0,3%, Setelah Ekonomi China Melambat

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia melemah setelah pertumbuhan ekonomi China melambat pada kuartal IV tahun lalu.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke level 139,18 pada Senin (20/1/2014) pukul 15.08 waktu Tokyo atau pukul 13.08 WIB.
"Kita tidak mengalami awal yang fantastis pada tahun ini. Asia sedang terkena terpaan ekonomi. Kita akan melihat volatilitas saham dalam beberapa pekan kedepan," ujar Vasu Menon, Vice-President Wealth Management Research Oversea-Chinese Banking Corp, seperti dikutip Bloomberg.
Delapan dari 10 sektor industri melemah. Saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd turun 1,4%, Nintendo Co turun 6,2%. Sementara itu saham Ssangyong Motor Co naik 1,4%.
China's Shanghai Composite Index turun 0,7%, Hang Seng China Enterprises Index of mainland companies turun 1,2%, Hang Seng Index turun 0,9%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,1%, indeks Thailand SET turun 0,5%.

Ayo, Bangkit Rupiah

INILAH.COM, Jakarta-- Nilai tukar rupiah siang hari ini (20/01/2014) sekitar pukul 13.26 WIB menguat menjadi Rp 11.944 per dolar AS dibandingkan tadi Rp 12.105 per dolar AS. Ini merupakan kesekian kalinya rupiah menguat setelah beberapa hari pekan lalu mengalami hal sama.
Sejumlah analis memperkirakan, rupiah akan terus mengalami penguatan seiring semakin menyempitnya defisit transaksi berjalan dan stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini diperkirakan akan berjalan cukup baik dibandingkan negara-negara di Asia, kecuali China.
Data sementara yang dimiliki Bank Indonesia memperlihatkan, bulan Desember 2013 Indonesia kembali mencatat surplus dalam neraca perdagangan, terutama yang berasal dari kontribusi ekspor nonmigas.
Ini tentu saja kabar menggembirakan. Sebab sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus pada Maret, Agustus, Oktober, November tahun 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Oktober surplus US$ 24,3 juta dan November surplus US$ 776,8 juta.
Surplus neraca perdagangan ini jelas turut membantu mempersempit defisit transaksi berjalan. Pada kuartal IV-2013, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan surplus US$ 4,4 miliar.
Defisit transaksi berjalan dan tiga defisit lainnya yang selama setahun ini menggerogoti perekonomian Indonesia, kerap dianggap para pemilik uang sebagai pertanda buruk ekonomi nasional. Itulah sebabnya, hampir sepanjang tahun 2013 lalu, mereka banyak menarik dananya dari Indonesia yang mengakibatkan nilai tukar rupiah sempoyongan. Kalau rupiah terperosok, sakitnya bisa menyebar ke sendi-sendi perekonomian nasional yang lain.
Bayangkan saja, setiap rupiah melemah Rp 100 akan membuat anggaran dalam APBN membengkak sekitar Rp 1 triliun. Kalau pelemahannya sampai Rp 1.000, maka pembekannya mencapai Rp 10 triliun.
Syukurlah, sedikit demi sedikit defisit tersebut bisa diperbaiki. Kalangan ekonom merasa yakin, jika pemerintah mampu membenahi neraca perdagangan, transaksi berjalan, neraca pembayaran, dan keseimbangan primer, rupiah akan menguat ke level Rp 11.000-Rp 11.500 per dolar AS.
Betul, rupiah masih mengalami guncangan, terutama isu penambahan jumlah pemotongan dana stimulus dari bank sentral AS, The Fed. Pekan lalu, negara bagian Atlanta, Philadelphia, dan Dallas mendesak para petinggi The Fed agar melanjutkan kebijakan tapering off.
Selain tapering off, rupiah masih diganggu data perekonomian China yang mengecewakan, terutama pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2013. Pada kuartal IV-2013, ekonomi China tumbuh 7,7%, melamban dari pertumbuhan kuartal III sebesar 7,8%. Data Biro Nasional Statistik China (NBS), hari ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi China pada 2013 tercatat 7,7% atau sama seperti pertumbuhan 2012.
Namun, rupiah juga bisa tertolong dengan masuknya dana asing ke Indonesia. Beberapa hari lalu, dua seri surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar AS habis terjual, bahkan kelebihan permintaan hingga 4,4 kali. Para investor dari Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Indonesia ramai membeli SUN berseri RI0124 dan RI0144.
Dari dua SUN tersebut, total penawaran yang masuk di hari itu mencapai US$ 17,5 miliar. Padahal, dua SUN itu masing-masing dijual US$ 2 miliar. Hanya saja, semua itu adalah dana panas, yang bisa kabur kapan saja.
Itulah sebabnya, Indonesia tak boleh mengandalkan dana ini untuk mengangkat rupiah. Yang harus dilakukan adalah terus mempersempit defisit. Niscaya, hasilnya akan jauh lebih baik. Dan, di saat itulah rupiah punya otot.

Banjir, Inflasi Januari Diprediksi di Bawah 1 Persen

VIVAnews - Pemerintah optimis inflasi pada bulan Januari tahun ini tidak sebesar tahun lalu. Meskipun ancaman terhambatnya distribusi barang pangan akibat  banjir juga terjadi pada tahun ini.
Di Jakarta, Senin 20 Januari 2014, Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, memprediksikan inflasi tidak akan melebihi satu persen.
"Karena banjir pasti sedikit lebih tinggi. Tapi, mudah-mudahan tidak sampai setinggi tahun lalu, ketika ada masalah dengan harga pangan," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini pekerjaan rumah pemerintah khususnya otoritas terkait, memastikan distribusi komoditas pangan tidak terganggu akibat banjir ini.
"Artinya yang penting pasokan pangan terhadap daerah banjir itu ada," katanya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2013 mencapai 1,03 persen, atau paling tinggi dibanding empat tahun terakhir.
Inflasi tinggi tersebut akibat melonjaknya harga komoditas yang bergejolak khususnya bahan pangan.

Bank Panin Buyback Obligasi Rp31,53 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Panin Tbk (PNBN) kembali melakukan buyback obligasinya yang diterbitkan pada 2009, dengan nilai Rp31,53 miliar.
Perseroan hingga saat ini sudah buyback obligasinya sebesar 3,9406%. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2014).
Buyback ini dilakukan perseroan sesuai dengan perjanjian dengan perwalialamat, di mana perseroan akan melakukan buyback obligasi tidak melebihi 5% dari jumlah pokok obligasi saat emisi.
Sedangkan obligasi yang telah di buyback perseroan direncanakan akan disimpan oleh perseroan ke dalam treasury bonds.

BEI Suspensi Saham Bank Of India Indonesia (BSWD)

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bank Of India Indonesia Tbk (BSWD) mulai sesi I perdagangan Senin sampai pengumuman bursa lebih lanjut, lantaran harga saham melonjak tajam.
Kadiv Perdagangan Saham BEI, Andre P.J. Toelle dalam keterbukaan informasi Senin menyebutkan peningkatan harga kumulatif saham BSWD sebesar Rp915 atau 128,87 persen yakni dari harga penutupan Rp710 pada 2 Januari 2014 menjadi Rp1.625 per saham pada 17 Januari 2014.
Karena itu menurut Andre BEI perlu melakukan suspensi perdagangan saham BSWD pada perdagangan 20 Januari 2014 sampai pengumuman bursa lebih lanjut. Para pihak yang terkait diimbau untuk memperhatikan keterbukaan informasi perseroan.
Suspensi ini dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai dengan tujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BSWD.

Ekonomi China Tumbuh 7,7%, Terendah Dalam 14 Tahun Terakhir

Beijing -Pertumbuhan ekonomi China mencapai 7,7% di akhir 2013 lalu. Pertumbuhan ini bisa dibilang stagnan, bahkan yang terendah dalam 14 tahun terakhir.
Ekonomi negeri tirai bambu itu sepanjang Oktober-Desember naik 7,7% lebih lambat jika dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya 7,8%.
"Secara umum ekonomi China menunjukkan momentum yang stabil dan tumbuh moderat di 2013, ini merupakan pencapaian dengan upaya yang cukup keras," kata Kepala NBS Ma Jiantang seperti dikutip AFP, Senin (20/1/2014).
"Tapi kita harus perhatikan juga masalah yang sudah mengakar bertahun-tahun masih belum terselesaikan di masa-masa kritis bagi perekonomian China sekarang ini," tambahnya.
Banyak analis memprediksi ekonomi China masih akan melambat dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah setempat sudah berencana mengubah cara menumbuhkan ekonomi negaranya dengan memperbanyak peran konsumer dan swasta daripada dana investasi pemerintah.
Untuk tahun ini, berdasarkan survey yang dilakukan AFP ekonomi China hanya akan tumbuh sekitar 7,5%. (detik.com)

Banjir Melanda, Inflasi Pasti Tinggi

Jakarta -Bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk ibu kota Jakarta akan membuat pasokan pangan terganggu dan harga naik. Karena itu, inflasi bulan ini diperkirakan akan tinggi.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada acara Economy Outlook 2014 dan prospek investasi Surat Utang Properti di Graha CIMB Niaga, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2014).
"Karena banjir pasti sedikit lebih tinggi. Tidak sampai 1% (inflasi) kita harapkan," kata Bambang.
Bambang mengatakan, yang terpenting dalam cuaca ekstrem dan kondisi banjir saat ini adalah mengamankan pasokan kebutuhan pokok. Pasalnya, berdasarkan pengalaman banjir-banjir sebelumnya, ketersediaan pangan agak terganggu.
"Artinya yang penting pasokan pangan terhadap daerah banjir itu ada," ungkapnya.
Klaim Asuransi Banjir Tak Setinggi 2007
Sementara itu di tempat yang sama, anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani percaya, klaim asuransi banjir tahun ini tidak akan setinggi saat banjir di 2007 lalu. Begitu juga dengan total kerugian ekonomi yang dialami.
"Kalau sekarang sih tahun ini tidak begitu besar dibanding 2007 yang dahsyat. Sekarang nggak seberapa mungkin setelah 2-3 bulan barulah asuransi tahu kliennya berapa banyak klaim yang kena. Kalau sekarang lebih banyak perumahan, bukan industri," kata Firdaus.

IHSG Naik 10 Poin, Satu-satunya yang 'Hijau' di Asia

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 10 poin berkat aksi beli selektif. Bursa regional lainnya terjebak di zona merah gara-gara sentimen melambatnya ekonomi China.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 1,637 poin (0,04%) ke level 4.410,635. Indeks LQ45 melemah tipis 1,083 poin (0,15%) ke level 744,257.
Sentimen banjir dan ombak tinggi yang terjadi di beberapa wilayah nusantara juga jadi sentimen negatif karena kegiatan operasional emiten bisa terganggu. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis.
Aksi beli selektif berhasil mengangkat indeks dari zona merah. Secara perlahan IHSG mulai positif dan menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di 4.433,687.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (20/1/2014), IHSG naik 10,692 poin (0,24%) ke level 4.422,920. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,690 poin (0,23%) ke level 747,030.
Saham-saham komoditas memimpin penguatan, terutama saham emiten sawit. Aksi jual terjadi di saham-saham lapis dua yang pekan lalu sempat naik tinggi.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 84.818 kali pada volume 2,001 miliar lembar saham senilai Rp 2,011 triliun. Sebanyak 126 saham naik, sisanya 112 saham turun, dan 74 saham stagnan.
Melambatnya ekonomi China membuat pelaku pasar di Asia lakukan aksi jual. Alhasil seluruh bursa di regional langsung kompak kena koreksi, kecuali BEI.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 8,48 poin (0,42%) ke level 1.996,47.
  • Indeks Hang Seng melemah 118,59 poin (0,51%) ke level 23.014,76.
  • Indeks Nikkei 225 terkoreksi 86,41 poin (0,55%) ke level 15.648,05.
  • Indeks Straits Times terpangkas 11,12 poin (0,39%) ke level 3.136,21.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Astra Agro (AALI) naik Rp 825 ke Rp 21.700, Matahari (LPPF) naik Rp 425 ke Rp 12.225, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 400 ke Rp 45.400, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 375 ke Rp 25.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 8.000 ke Rp 1,06 juta, Indocement (INTP) turun Rp 325 ke Rp 21.575, Saratoga (SRTG) turun Rp 295 ke Rp 4.500, dan Darya-Varia (DVLA) turun Rp 170 ke Rp 2.020. (detik.com)

IHSG Kembali Lari, Mampukah Capai Level 4.500?

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) setelah dibuka melemah, kembali menguat pada pergerakannya hingga menjelang jeda siang, Senin (20/1/2014).
Analis PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono mengatakan  optimistis awal tahun  (January Effect) dinilai masih mewarnai pergerakan IHSG hingga hari ini.
"Untuk data China (yang dirilis hari ini), karena sesuai ekspektasi tidak mempengaruhi IHSG," kata Purwoko saat dihubungi hari ini, Senin (20/1/2014).
Dia mengatakan setelah pada kuartal IV/2013, indeks terus mengalami penurunan, akan bisa menjadi penggerak indeks ke depan, saat ditanya kemungkinan IHSG tembus level 4.500.
Sementara itu sentimen negatif yang bisa mempengarui IHSG, ujarnya, adalah jadwal pertemuan petinggi bank sentral Amerika Serikat the Federal reserve pada akhir Januari 2014.
 "Minggu ini peluang {IHSG) menguat, tapi pertemuan (Fed) bisa memicu sentimen sehingga bisa  berpeluang terjadinya profit taking," kata Purwoko.
Seperti diketahui IHSG hari ini (20/1/2014) dibuka melemah di level 4.408,03, setelah ditutup pada 4.412,21 (17/1/2014).
Setelah dibuka melemah, indeks terus menguat. Pada pukul 11.22 WIB, IHSG ke level 4.427,03

Rupiah Melemah ke Atas Rp 12.100/US$, Ini Penyebabnya

Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures menilai pertumbuhan ekonomi China yang melambat di kuartal IV menjadi penyebab utama melemahnya rupiah per dolar Amerika Serikat hingga ke atas Rp 12.100 pagi ini.
Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan pertumbuhan ekonomi China pada kuartal IV yang melambat dibandingkan kuartal sebelumnya, mensinyalkan masih rapuhnya pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu.
"Pergerakan rupiah fokus ke PDB China, sentimennya cukup negatif," kata Zulfirman saat dihubungi hari ini.
Dia mengatakan data ekonomi tersebut mempengaruhi pergerakan rupiah, mengingat China merupakan lima besar mitra dagang Indonesia.
"Jika ekonomi buruk, khawatir penurunan permintaan ke China," kata Zulfirman.
Monex Investindo memperkirakan rupiah per dolar AS hari ini akan bergerak di kisaran Rp12.075—Rp12.155 per dolar AS.
Seperti diketahui hari ini Biro Statistik Nasional China merilis ekonomi China tumbuh 7,7% selama triwulan keempat, sedangkan pada triwulan ketiga ekonomi China tercatat tumbuh 7,8%.
Rupiah per dolar AS dalam pergerakannya hari ini melemah ke atas Rp 12.000, yaitu menjadi Rp12.110 pada pukul 10.24 WIB. Sampai dengan pukul tersebut, rupiah per dolar AS bergerak di kisaran Rp12.093—Rp12.125.

Menkeu: Inflasi Inti Masih Terkendali

Bisnis.com, JAKARTA--Meskipun ada tren peningkatan inflasi inti (core inflation) ke depan, pemerintah percaya Bank Indonesia dapat menjaganya pada level yang aman. Selama bank sentral dapat menjaga kebijakan moneternya, maka inflasi inti dapat lebih managable.
"Kalau inflasi inti kan hanya kegiatan moneter, selama BI mengontrol moneter policy-nya, saya kira enggak (mengkhawatirkan) dan mestinya managable," ujar Menteri Keuangan M. Chatib seperti dilansir laman Kemenkeu, Senin (20/1/2014).
Menurutnya, yang mempengaruhi inflasi inti adalah depresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini. Sementara itu, faktor lain seperti volatile food, administered price, maupun distribusi merupakan kewenangan pemerintah dan harus terus dijaga.
"Tapi saya tidak bisa comment apakah (inflasi inti) akan naik dari 4,9% menjadi 6%. Tapi tidak perlu khawatir, meski ada kenaikan tetapi hanya sedikit," urainya.
Hal senada diungkapkan Wakil Menteri Keuangan II Bambang P.S. Brodjonegoro yang mengakui adanya tendensi kenaikan di inflasi inti. Namun, hal tersebut lebih terkait masalah demand and supply secara umum, bukan terimbas masalah kenaikan harga pangan.
"Kalau harga pangan itu larinya ke food volatility. Kalau volatility bisa ditekan, maka (inflasi inti) akan rendah, jadi core inflation hanya menangkap bagaimana dinamika demand dan supply dalam ekonomi, apakah mungkin dari distribusi dan infrastrukturnya kurang bagus, ditambah dampak dari kurs itu yang masuk core inflation," pungkasnya.

Ekonomi China Tumbuh Sesuai Perkiraan

Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi China tumbuh 7,7% selama triwulan keempat dibanding periode yang sama tahun lalu, menurut Biro Statistik Nasional China .
Sedangkan pada triwulan ketiga ekonomi China tercatat tumbuh 7,8%.
Produk industri negara itu naik 9,7% selama Desember dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut laporan itu. Sedangkan rata-rata 44 analis memperkirakan peningkatan sebesar 9,8% pada Desember dan 10% selama November, sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (20/1/2014).
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) selama 2013 adalah 7,7% atau sama dengan perkiraan rata-rata dari 31 analis. Ekonomi negara itu tumbuh 7,7% pada 2012, menurut data yang dikeluarkan sebelumnya.
Ekonomi tumbuh 1,8% pada triwulan keempat dari tiga bulan sebelumnya, menurut biro tersebut.

Harga Emas 'Lompat' Rp 5.000/Gram di Awal Pekan

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini naik cukup tinggi, yaitu Rp 5.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin (20/1/2014), emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram naik dari Rp 530.000/gram, menjadi Rp 535.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga naik jadi dari Rp 470.000/gram, menjadi Rp 475.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 535.000
  • 5 Gram : Rp 2.530.000
  • 10 Gram : Rp 5.010.000
  • 50 Gram : Rp 24.850.000
  • 500 Gram : Rp 245.300.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Ini Komentar OJK Soal Pajak Merger SCTV-Indosiar

Jakarta -Rencana merger induk SCTV, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan induk Indosiar, PT Indosiar Karya Mandiri Tbk (IDKM) masih terhadang Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak). Atas hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ikut angkat bicara.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menilai, setiap aksi korporasi yang dilakukan perusahaan harus sejalan dengan segala peraturan yang ada baik di pasar modal sebagai lembaga yang menaungi perusahaan tercatat maupun Ditjen Pajak yang mengurusi soal pajak perusahaan bersangkutan.
"Semua kan corporate action jadi harus mengikuti semua ketentuan yang ada ya termasuk ketentuan di pasar modal. Oleh karena itu pada saat sekarang yang terlihat itu adalah belum ada kesesuaian. Kita lihat saja perkembangannya seperti apa sebagaimana kita ketahui bahwa oleh emitennya mereka sudah mengajukan ke pengadilan pajak ya. Tapi kita tentu lihat akan seperti apa," terang dia di Jakarta seperti dikutip Senin (20/1/2014).
Menurutnya, pihak OJK tidak bisa memberikan pandangan yang lebih jauh dalam kasus ini. Terkait nilai buku yang diajukan perseroan dalam permohonan kepada Ditjen Pajak, Nurhaida enggan memberikan keterangan lebih detil.
"Itu kewenangan perpajakan ya lebih baik ditanyakan ke Ditjen Pajak. Itu bukan otoritas kita, kalau OJK kan terkait dengan ketentuan-ketentuan pasar modal, nah, kemudian masalah perpajakan otoritasnya ada di Ditjen Pajak yang punya kewenangan soal itu," cetusnya.
Perlu diketahui, sampai saat ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak belum merestui merger antara PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), karena alasan pelaporan nilai transaksi mergernya.
Tertanggal 13 Desember 2013 lalu, Ditjen Pajak memutuskan untuk menolak penggunaan penghitungan nilai buku aset yang menjadi dasar merger SCMA dan IDKM.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Kismantoro Petrus mengatakan, pihak Ditjen pajak menolak merger dengan menggunakan nilai buku.
"Itu tetap merger boleh, tapi menggunakan nilai pasar. Yang mana kalau menggunakan nilai pasar ada angka pajak yang harus dibayar. Jadi dispute-nya di situ, bukan tidak boleh merger. Nilai buku itu ada yang melakukan sesuatu tidak memenuhi prasyarat. Prasyarat yang ditetapkan. Karena menurut UU itu nilai buku itu tidak ada. Yang ada nilai pasar, harga pasar. Tapi supaya ekonominya barangkali lebih stabil ini diperkenankan tapi tidak boleh untuk mengurangi pajak dan sebagainya," ujar Kismantoro pekan lalu.
Menurut Kismantoro, dalam peraturan menteri keuangan, merger harus menggunakan nilai pasar agar proses merger tidak dimanfaatkan untuk menghindari pembayaran pajak. Kepala Kanwil Pajak yang menangani proses merger SCTV dan Indosiar ini menilai transaksi merger tersebut tidak memenuhi syarat karena menggunakan nilai buku.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, pada 19 Februari 2013, SCMA dan IDKM telah mengumumkan rencana penggabungan usaha.
Persetujuan dari para pemegang saham diperoleh pada RUPSLB dari kedua perusahaan yang masing-masing diselenggarakan pada tanggal 5 April 2013 di mana pada setiap RUPSLB tersebut, 99,9% dari pemegang saham yang hadir memberikan persetujuan terhadap rencana penggabungan usaha.
Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono mengatakan, perseroan telah menerima surat efektif dari OJK perihal penggabungan itu dan telah menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas penggabungan usaha pada 19 April 2013.
Sesuai dengan persetujuan tersebut, penggabungan usaha berlaku efektif terhitung sejak 1 Mei 2013. Berdasarkan itu, penggabungan usaha direncanakan dilakukan dengan menggunakan nilai buku sesuai dengan ketentuan peraturan Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak dan Surat Edaran Dirjen Pajak.
Permohonan nilai buku tersebut diajukan oleh SCMA kepada Direktorat Jenderal Pajak melalui kantor wilayah khusus pada tanggal 25 Oktober 2013 dengan melampirkan seluruh dokumen yang disyaratkan.
Permohonan penggunaan nilai buku dalam rangka penggabungan usaha harus dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal efektif penggabungan usaha. (detik.com)

OSO Securities: Aksi Profit Taking Berlanjut

Jakarta -Perdagangan akhir pekan lalu (17/01) IHSG berakhir mendatar. IHSG ditutup melemah tipis di level 4,412.23 atau turun 0.01% sebanyak 0.26 poin. IHSG sempat tertekan akibat aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor, akan tetapi IHSG kembali berbalik arah dan sempat mengalami penguatan dan berakhir mendatar. Selain itu, data ekonomi dari Jepang yang rilis yaitu consumer confidence di nergara tersebut pada bulan Desember mengalami penurunan menjadi 41.3 dari sebelumnya 42.5. Sektor yang tercatat di BEI bergerak variatif dengan pelemahan dipimpin sektor manufaktur yang turun 1.07%. Sementara itu, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 21 miliar.
Pada akhir pekan, Indeks bursa AS kembali ditutup mixed, di mana Indeks Dow Jones naik 0.25% ke 16,458.56, sementara Indeks S&P melemah 0,39% menjadi 1,838.70 dan indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan sebesar 0,50% ke level 4,197.58. Variatifnya rilis data ekonomi AS seperti: data building permits pada Desember 2013 turun menjadi 986 ribu dari sebelumnya 1,017 ribu. Di samping itu, manufacturing production yang mengalami penurunan dari 2.9% YoY menjadi 2.6% YoY turut memberatkan laju bursa AS. Namun pelemahan bursa AS dapat tertahan karena terdorong data industrial production yang mencatatkan kenaikan menjadi 3.7% YoY dari sebelumnya 3.2%.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah dan masih rawan aksi profit taking lanjutan dari para pelaku pasar. Investor menanti GDP dan retail Sales China yang diprediksi mengalami penurunan. Sementara itu, bursa Asia dibuka rata-rata melemah. Secara teknikal, IHSG membentuk spinning top, indikator MACD bergerak sedikit mendatar dengan histogram positif, indikator stochastic hampir membentuk dead cross di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.366 dan resistance di level 4.460. (detik.com)

Magnus Capital: Indeks akan Melemah

Jakarta -Pada perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG ditutup melemah tipis -0.261 poin ke level 4412.22 dengan total nilai transaksimencapai Rp 4.09 triliun sedangkan asing membukukan net sell sebesar Rp 22 miliar pada pasar reguler.Pelemahan dipengaruhi oleh sentimen negatif dari aksi profit taking investor dan pelemahan bursa regional serta menanti hasil pengumuman GDP China yang akan dirilis pada hari ini.
Indeks Dow Jones pada jumat pekan lalu ditutup menguat 41.55 poin ke level 16458.56 sedangkan indeks S&P ditutup melemah -7.91 poin ke level 1838.70 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -21.11 poin ke level 4197.58. Bursa wall st ditutup mixed pada perdagangan jumat pekan lalu, dipengaruhi oleh sentimen positif dari laporan keuangan emiten seperti General Electric dan Morgan Stanley namun sentimen negatif juga datang dari emiten seperti United Parcel Service(UPS) yang memperkirakan akan mengalami penurunan profit. US Jobs data yang dirilis pada jumat kemarin, tercatat mengalami peningkatan lebih dari 5 tahun terakhir pada bulan November. Seorang pakar ekonomi menyebutkan, perlahan tapi pasti, ekonomi AS bergerak kembali pada jalurnya dimana semakin banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dan semakin menurunnya angka pengangguran. US Industrial production yang dirilis jumat kemarin juga mengalami peningkatan sebanyak 0.3% pada bulan Desember.
IHSG diperkirakan akan bergerak mixed melemah pada kisaran 4350-4480. Indeks membentuk pola spinning dibawah upper bollinger bands, MACD mulai menunjukan penahanan uptrend dengan histogram positif memendek sedangkan RSI dan Stochastic down reversal. Cermati saham AALI, PTBA, LSIP. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Berpotensi Koreksi Teknikal

Jakarta -Bursa regional diperdagangkan turun pagi ini di tengah aksi wait and see para investor yang menunggu keluarnya data GDP China siang nanti. IHSG berpotensi mengalami koreksi teknikal setelah menyentuh garis diagonal resisten kuat-nya. IHSG berpotensi turun menutup gap naik yang terjadi pekan lalu. Kami memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kisaran negatif hari ini.
 
ASII – Joint venture dengan Aviva
PT Astra International (ASII) dan Aviva Plc membentuk perusahaan patungan, PT Astra Aviva Life untuk menggarap pasar asuransi jiwa di Indonesia. Astra dan Aviva masing-masing memiliki 50% saham pada perusahaan tersebut. Aviva adalah perusahaan asuransi terbesar di Britania Raya mencakup Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Tahap awal, Astra Aviva Life akan menjual dan mendistribusikan produk asuransi jiwa kepada internal Astra dan anak usaha. Selanjutnya, Astra Aviva Life akan menawarkan dan memasarkan produk asuransi jiwa kepada masyarakat luas.
 
ANTM – Pabrik pengolahan nikel
PT Aneka Tambang (ANTM) akan bekerjasama dengan perusahaan ekstraksi nikel asal Australia, Direct Nickel (DNi). DNi dan ANTM akan membangun pabrik pengolahan nikel di Buli, Halmahera (Maluku Utara) dengan perkiraan pabrik akan berproduksi sekitar 10,000-20,000 ton konsetrat nikel per tahun. Pabrik ini dibangun berdekatan dengan proyek ANTM yang lain, Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim). Kedua belah pihak telah memulai studi kelayakan di pabrik pengolahan DNi di Buli dan ditargetkan selesai awal 2015. Pembangunan tersebut merupakan respons atas penerapan larangan ekspor bijih nikel oleh Pemerintah Indonesia.
 
CTRA – Belanja modal 2014
PT Ciputra Development (CTRA) mengalokasikan belanja modal (capex) senilai Rp 2 Triliun dengan sumber dana berasal dari kas internal sebesar 80% dan sisanya dari pinjaman bank. Capex tersebut akan digunakan untuk mendanai 25 proyek properti yang meliputi pembangunan rumah serta apartemen di Jakarta dan Bali.
 
SMSM – Pasok radiator untuk Datsun
PT Selamat Sempurna (SMSM) akan memasok radiator untuk mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) dari Nissan, yaitu Datsun pada April 2014 mendatang dengan radiator sebanyak 6,000 unit per bulan. Selain memasok radiator untuk Datsun pada tahun 2014, SMSM masih akan fokus ke after market baik domestik maupun ekspor. Manajemen SMSM mengungkapkan akan memasok komponen seperti radiator dan filter untuk LCGC dari pabrikan lain. Saat ini, SMSM memasok filter untuk LCGC Daihatsu, yaitu Ayla. SMSM pada tahun ini menyiapkan belanja modal Rp 100 MIliar yang akan digunakan untuk pemeliharaan, peremajaan serta perbaikan lini produksi dan pembuatan metal stamping (dies) dan plastic injection (mould). (detik.com)

Trust Securities: Aksi Beli Mulai Mereda

Jakarta -Aksi profit taking masih mewarnai laju IHSG seiring imbas laju bursa saham AS dan Eropa yang sebelumnya bergerak di zona negatif. Apalagi dengan laju nilai tukar Rupiah yang kembali melemah semakin menambah sentimen negatif. Akan tetapi, pelemahan yang terjadi tidak sedalam sehari sebelumnya dan paling tidak utang gap 4393-4398 sudah tertutupi. Di sisi lain, imbas kebijakan Pemerintah yang membatasi eskpor bahan mentah berdampak pada penguatan harga komoditas global dan berimbas pada kenaikan saham-saham pertambangan. Begitu pun dengan penguatan beberapa saham perbankan dan industri dasar setelah BI menyatakan rasio NPL perbankan mulai mereda. Tetapi derasnya aksi jual menutupi sentimen positif tersebut. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4429,57 (level tertingginya) di awal sesi dan menyentuh level 4391 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4412,228. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (20/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4375-4395 dan resistance 4425-4438. Berpola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD mulai tertahan uptrend nya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal. IHSG sempat berada di kisaran target support (4385-4400) sehingga telah menutup utang gap 4393-4398. Masih ada utang gap di 4270-4292 sehingga laju IHSG masih akan variatif. Diharapkan aksi sell off dapat mereda sehingga IHSG tidak semakin melemah menuju utang gap tersebut. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diperkirakan Mix To Higher

Jakarta -IHSG pada perdagangan Jumat 17 Januari 2014 ditutup melemah 0,01% pada level 4412. Sektor aneka industrimenyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net sell sebesar Rp21,919 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat dan pekan lalu berakhir mix, akibat laporan keuangan beberapa emiten yang mengecewakan dan data ekonomi yang bervariasi. Data industrial production naik pada bulan Desember, sedangkan Mich Sentiment bulan Januari secara tak terduga mengalami penurunan. Pada pekan ini, pasar akan kembali mencermati laporan kinerja emiten pada Q4 2013 lalu. Lebih dari 60 saham dalam indeks S&P500 dijadwalkan akan merilis laporan keuangannya pada pekan ini, termasuk lebih dari enam emiten yang termasuk dalam indeks Dow Jones. Earning season ini akan menjadi gambaran bagaimana kondisi keuangan perusahaan dan apakah pasar akan dapat terus menguat jika stimulus The Fed mulai dikurangi. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten indeks S&P500 diperkirakan naik 7%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 7,6%. Pada hari Senin, bursa Wall Street tutup libur Martin Luther King Jr. Data ekonomi yang akan dirilis pekan ini diantaranya existing home sales. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4370 — 4450. Rekomendasi: BBRI, TLKM, GGRM, BMRI, LPKR, BBNI, KLBF. (detik.com)

IHSG 'Merah' di Awal Pekan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kena koreksi lagi di awal pekan meski tidak sedalam perdagangan sebelumnya. Investor lakukan aksi tunggu sampai situasi ekonomi membaik.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.090 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.080 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menipis 4,202 poin (0,10%) ke level 4.408,026. Sedangkan Indeks LQ45 turun tipis 1,083 poin (0,15%) ke level 744,357.
Membuka perdagangan awal pekan, Senin (20/1/2014), IHSG berkurang 1,637 poin (0,04%) ke level 4.410,635. Indeks LQ45 melemah tipis 1,083 poin (0,15%) ke level 744,257.
Sentimen banjir dan ombak tinggi yang terjadi di beberapa wilayah nusantara juga jadi sentimen negatif karena kegiatan operasional emiten bisa terganggu. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis.
Hingga pukul 0.05 waktu JATS, IHSG naik tipis 7,042 poin (0,16%) ke level 4.419,270. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,700 poin (0,09%) ke level 746,040.
Akhir pekan lalu IHSG menutup perdagangan dengan stagnan setelah sempat bergerak fluktuatif. Aksi ambil untung yang terjadi menghambat penguatan indeks.
Saham-saham di Wall Street menutup pekan lalu dengan rata-rata melemah gara-gara dibebani saham Intel dan General Electric. Saham dua perusahaan raksasa di AS amblas setelah keduanya melaporkan kinerja yang buruk.
Bursa-bursa di Asia rata-rata bergerak di zona merah pagi hari ini. Kinerja emiten global yang kurang kinclong membuat pelaku pasar Asia menahan transaksi. (detik.com)

OJK Bakal 'Amankan' 13.000 Aset Investor yang Terlantar di KSEI

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah mencari cara untuk bisa 'mengamankan' banyaknya aset investor yang terlantar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dalam catatan KSEI, sedikitnya ada sekitar 13.000 sub rekening yang memiliki aset terlantar.
Aset terlantar (unclaimed assets) tersebut berasal dari emiten yang sahamnya sudah delisting dan sudah tidak beroperasi lagi. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengungkapkan, pihaknya telah melakukan Focus Group Discuss (FGD) dengan otoritas terkait soal dana 'tak bertuan' ini. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya sepakat untuk membentuk satu tim guna mencari solusi atas persoalan ini.
"Itu kita nanti melakukan Focus Group Discuss (FGD) untuk mengikat apa yang bisa dilakukan terhadap aset yang terlantar dalam artian bahwa tercatat dalam KSEI tapi kemudian pada waktu pemiliknya dihubungi mereka tidak bisa dihubungi, nah kemarin ada FGD mengundang pakar-pakar hukum terkait dengan hal tersebut yang disepakati adalah kemudian membentuk tim kecil," ungkap Nurhaida seperti dikutip Senin (20/1/2014).
Dia menjelaskan, bentukan tim ini nantinya akan mengkaji terkait ketentuan hukum atas aset terlantar ini. Hal ini untuk mencegah adanya masalah di kemudian hari jika ternyata si pemilik aset meminta haknya.
"Tim kecil ini yang secara jelas mengkaji, hukumnya seperti apa bagaimana perlakuannya, karena kemungkinan suatu saat muncul pemiliknya dan mereka membawa bukti-bukti jika mereka memilki aset itu, sekarang sedang dikaji, secara legal seperti apa penanganannya dan itu belum selesai," terang dia.
Dalam catatan KSEI, ada 38 saham perusahaan yang delisting dan tidak beroperasi. Emiten-emiten tersebut sudah tidak dapat dihubungi, sehingga saham tidak dapat ditransaksikan maupun dikonversikan ke dalam bentuk warkat. Peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku saat ini tidak cukup dan memadai untuk menangani permasalahan tersebut.
Aset terlantar atau aset tak bertuan merupakan aset berupa efek atau dana milik nasabah pemegang rekening KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian, yang tidak diklaim oleh nasabah. Ini terjadi karena perusahaan efek atau bank kustodian sudah tidak dapat menghubungi nasabahnya.
Padahal, nasabah yang bersangkutan masih memiliki aset yang dititipkan di KSEI. Hal ini semakin rumit ketika perusahaan efek atau bank kustodian yang menyimpan aset investor itu dibubarkan. Maka akan terjadi pengalihan kewajiban penyimpanan aset nasabah dari perusahaan efek atau bank kustodian.
KSEI akan menyimpan aset-aset tersebut dalam suatu rekening tampungan. Selain itu, aset terlantar juga bisa timbul akibat emiten atau penerbit efek tidak memberikan informasi mengenai status dan perubahan identitas perusahaannya. Seperti, alamat, pengurus, dan identitas lainnya.
Hal ini yang membuat KSEI terhambat dalam melakukan kegiatan administrasi efek. Padahal KSEI bertangungjawab untuk melindungi kepentingan investor sebagai pemegang efek.
Sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), KSEI menyimpan seluruh efek yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia melalui mekanisme penitipan kolektif. KSEI juga melaksanakan penyelesaian transaksi efek dengan mekanisme pemindahbukuan.
Oleh karena itu, KSEI menggelar forum group discussion (FGD) untuk mencari solusi mengenai permasalahan ini. FGD tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahkamah Agung (MA), Balai Harta Peninggalan - Kementerian Hukum dan HAM, Self Regulatory Organization (PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan KSEI).
Hadir pula perwakilan dari Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Indonesia serta asosiasi-asosiasi yang terdapat di pasar modal. Hingga kini, FGD masih berlangsung. (detik.com)

Aturan Minimum Besaran Saham IPO Batasi Perusahaan Go Public?

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah 'galau' mengenai aturan yang bakal diterapkan terkait batasan minimum saham yang dilepas ke publik melalui Initial Public Offering (IPO). Di satu sisi, aturan ini diberlakukan agar saham yang beredar di pasar lebih banyak sehingga meningkatkan likuiditas di pasar modal. Namun, di sisi lain, adanya aturan ini justru akan membatasi perusahaan untuk bisa mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menilai, aturan batasan minimal saham IPO ini punya dua sisi dampak yang berseberangan. Namun, keduanya perlu diperhatikan secara matang. Maka dari itu, sampai saat ini peraturan tersebut belum kunjung usai.
"Belum dibahas. Belum diputuskan karena yang minimum untuk free float itu kan ada plus minusnya ya misalkan gini, kalau dikatakan minimal katakan cukup tinggi, itu bisa berdampak pada berkurangnya jumlah calon emiten karena mereka berpikir ah ini terlalu besar, mungkin tidak sesuai dengan pendanaan yang dibutuhkan mereka," katanya seperti dikutip Senin (20/1/2014).
Nurhaida menjelaskan, aturan batasan minimum saham IPO juga dinilainya bakal memberatkan calon emiten masuk ke pasar modal.
"Batas minimum free float akan memberatkan emiten terhadap jumlah saham yang akan dikeluarkan yang akan berdampak pada nilai emisinya, mereka mungkin kebutuhannya nggak begitu banyak, katakan seandainya, batasan minimal 30% tapi emiten yang ingin mengeluarkan hanya 20% jadi kan mereka jadi tidak bisa melakukan penawaran umum," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Nurhaida, pihaknya masih perlu meminta masukan dari para pelaku pasar modal untuk menentukan batasan minimum saham IPO ini.
"Sekali lagi setiap ketentuan yang akan dikeluarkan oleh OJK kita pasti meminta masukan kepada masyarakat dari pelaku industri paling tidak. Biar nanti kita selesaikan dulu ya," tegasnya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku tengah menyelesaikan aturan baru bursa soal peraturan pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham. Aturan tersebut masuk dalam peraturan 1A BEI.
Dalam aturan tersebut akan disebutkan batasan minimum saham yang dilepas ke publik dalam Initial Public Offering (IPO) dan batasan minimum saham yang beredar bagi perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di BEI.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengaku, saat ini pihaknya tengah merampungkan aturan tersebut agar bisa selesai akhir bulan ini.
"Akhir bulan ini target aturan selesai. Kita sampaikan ke direksi dan komisaris dulu, akhir bulan ini akan keluar peraturannya. Begitu dikeluarkan aturannya langsung implementasi," ujar Hoesen beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, tujuan otoritas mengatur jumlah minimum saham perdana dan saham yang beredar adalah untuk meningkatkan likuiditas di pasar modal. Pasalnya, masih banyak perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di bursa, jumlah saham yang beredar masih sedikit. Hal ini menjadi salah satu penyebab saham tidak likuid.
"Ini berhubungan dengan saham yang beredar, kalau sedikit jangan harap likuid. Salah satu agar likuid kan menambah saham beredar," terangnya.
Di kesempatan berbeda, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengusulkan untuk melakukan peningkatan batasan minimum saham yang dilepas ke publik atau Initial Public Offering (IPO) sebesar 30%.
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, peningkatan batasan minimum saham yang dilepas ke publik perlu dilakukan agar membantu likuiditas di pasar modal.
Saat ini, kata Nurhaida, rata-rata perusahaan melepas saham IPO sebesar 20%. Ke depannya, OJK juga akan mengatur untuk menaikkan besaran saham IPO yang dilepas sebesar 30%.
"Sekarang kan rata-rata 20%, itu ada beberapa masukan tapi kita kaji dulu mungkin bisa ke 30%," ujar dia beberapa waktu lalu. (detik.com)

IHSG Berpotensi Turun Lagi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu mengakhiri reli tiga hari dengan koreksi 29 poin. Aksi ambil untung terjadi mengingat posisi indeks yang sudah naik cukup tinggi.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (17/1/2014), IHSG menipis 0,261 poin (0,01%) ke level 4.412,228. Sementara Indeks LQ45 berkurang 1,045 poin (0,14%) ke level 745,340.
Saham-saham di Wall Street menutup pekan lalu dengan rata-rata melemah gara-gara dibebani saham Intel dan General Electric. Saham dua perusahaan raksasa di AS amblas setelah keduanya melaporkan kinerja yang buruk.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 28,12 poin (0,17%) ke level 16.445,13, Indeks S&P 500 kehilangan 2,57 poin (0,14%) ke level 1.843,32. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 8,311 poin (0,2%) ke level 4.210,377.
Hari ini IHSG diperkirakan akan kembali mengalami pelemahan. Belum ada sentimen positif yang beredar baik itu dari pasar regional maupun global.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 81,80 poin (0,52%) ke level 15.652,66. 
  • Indeks KOSPI melemah 2,46 poin (0,13%) ke level 1.942,02. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
 
Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Jumat 17 Januari 2014 ditutup melemah 0,01% pada level 4412. Sektor aneka industrimenyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net sell sebesar Rp21,919 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat dan pekan lalu berakhir mix, akibat laporan keuangan beberapa emiten yang mengecewakan dan data ekonomi yang bervariasi. Data industrial production naik pada bulan Desember, sedangkan Mich Sentiment bulan Januari secara tak terduga mengalami penurunan. Pada pekan ini, pasar akan kembali mencermati laporan kinerja emiten pada Q4 2013 lalu. Lebih dari 60 saham dalam indeks S&P500 dijadwalkan akan merilis laporan keuangannya pada pekan ini, termasuk lebih dari enam emiten yang termasuk dalam indeks Dow Jones. Earning season ini akan menjadi gambaran bagaimana kondisi keuangan perusahaan dan apakah pasar akan dapat terus menguat jika stimulus The Fed mulai dikurangi. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten indeks S&P500 diperkirakan naik 7%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 7,6%. Pada hari Senin, bursa Wall Street tutup libur Martin Luther King Jr. Data ekonomi yang akan dirilis pekan ini diantaranya existing home sales. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4370 — 4450. Rekomendasi: BBRI, TLKM, GGRM, BMRI, LPKR, BBNI, KLBF.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun -0.26 poin (-0.01%) ke 4,412.23 dengan jumlah transaksi sebanyak 41.1 juta lot atau setara dengan Rp3.9 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-1.05%), sektor basic-industries (+0.37%), sektor construction and property (+0.57%), sektor consumer goods (-0.10%), sektor finance (+0.64%), sektor infrastructure (+0.52%), sektor mining (+0.57%), sektor misc-industries (-4.08%), dan sektor trade (+0.54%).
Tercatat sebanyak 156 saham mengalami penguatan, 108 saham mengalami penurunan, 97 saham tidak mengalami perubahan dan 132 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBRI (+2.78%), PGAS (+2.93%), BMRI (+1.45%), UNTR (+1.58%), dan INTP (+1.27%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. ASII (-5.14%), BBCA (-1.00%), IIKP (-25.00%), MLBI (-6.57%), dan UNVR (-0.54%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp57 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. ASII, AALI, BBCA, INDF, dan LSIP. Mata uang Rupiah terapresiasi 12,091 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan tipis akhir pekan lalu merupakan fase konsolidasi dari IHSG yang sedang berlangsung, jika dilihat dari perdagangan intraday terlihat bahwa pada akhir sesi penutupan IHSG mengalami profit taking. Tahap konsolidasi ini masih berpeluang berlanjut namun sudah sangat terbatas.
Adapun support IHSG di 4,377 dan resistance di 4,459. Untuk perdagangan hair ini kami melihat peluang perdagangan menguat terbatas dengan kecenderungan mixed, dan rekomendasi kami adalah Buy on Weakness. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah : BBRI, PTBA, WSKT. (detik.com)

Aksi Jual Bayangi IHSG, 8 Saham Direkomendasi Beli & 1 Jual

Bisnis.com, JAKARTA—Trust Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (20/1/2014) akan berkisar di 4.375—4.438.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.375—4.395, dan resisten 4.425—4.438.
Berpola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD mulai tertahan uptrend nya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal.
IHSG sempat berada di kisaran target support (4.385—4.400). sehingga telah menutup utang gap 4.393—4.398. Masih ada utang gap di 4.270—4.292, sehingga laju IHSG masih akan variatif.
"Diharapkan aksi sell off dapat mereda, sehingga IHSG tidak semakin melemah menuju utang gap tersebut," kata Reza dalam risetnya.
 
Trust Securities merekomendasikan 9 saham pada perdagangan hari ini, yaitu:
  • BBRI. Spt 8.050—8.125/Rst 8.425—8.475. Bullish harami di bawah UBB.Trd buy slm up 8.275
  • PTBA. Spt 9.200—9.325/Rst 9.525—9.550. White marubozu. RSI upreversal. Trd buy slm up 9.425
  • TAXI. Spt 1.560—1.585/Rst 1.660—1.675. Bullish engulfing. Stochastic masih uptrend. Trd buy slm up1.635
  • HRUM. Spt 2.415—2.435/Rst 2.475—2.490. Doji star dekati middle bollinger band. Trd buy slm up 2.435
  • BMRI. 8.600—8.850. Trd buy slm up 8.725
  • INCO. 2.575-2.630. Trd sell jika 2.610 gagal bertahan
  • PGAS. 4.260—4.415. Trd buy slm up 4.375
  • RALS. 1.190—1.300. Trd buy slm up 1.270
  • SCMA. 2.555—2.625. Trd buy slm up 2.590

Rupiah Diprediksi Bergerak Kalem

Bisnis.com, JAKARTA— Kepala Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menilai pergerakan rupiah cenderung tenang sepanjang pekan ini.
Menurutnya, rilis data PDB China pada awal pekan ini tak akan berpengaruh signifikan terhadap rupiah.
"GDP China sudah diantisipasi dan pasar tidak akan terlalu bereaksi. Di luar faktor FOMC, rupiah stabil," katanya.
Lukman menilai rupiah masih sangat terpengaruh oleh isu pengurangan stimulus (taperingoff) di Amerika Serikat. Hal inilah yang akan lebih banyak mewarnai pasar.
Sebelumnya, sejumlah pidato pejabat the Fed memberikan sinyal yang beragam terkait dengan keputusan tapering.
Dia mengatakan saat ini level support rupiah masih berada di posisi Rp12.000 per dolar AS. Adapun sepanjang pekan ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp12.000— Rp12.200 per dolar AS.

Solusi Tunas Suntik Anak Usaha Rp500 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menyuntikan dana pada anak usahanya, PT BIT Teknologi Nusantara sebesar Rp500 miliar.
Seketaris Perusahaan PT Solusi Tunas Pratama Tbk, Juliawati Gunawan mengatakan, pada 16 Januari 2014 perseroan dan BIT telah mendatangani perjanjian fasilitas kredit pinjaman sejumlah Rp500 miliar, guna mendukung perkembangan kegiatan usaha utamanya.
"Perseroan secara langsung memiliki kepentingan yang besar untuk memastikan kegiatan usaha utama BIT berjalan dengan baik," kata Juliawati dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan ini.
Menurut Juliawati, BIT memiliki kegiatan usaha di bidang penyediaan, pengelolaan dan penyewaan infrasturktur telekomunkiasi fiber optic.
Diharapkan, suntikan dana tersebut dapat mengoptimalkan sumber daya dan aset yang telah dimiliki BIT, sehingga menghasilkan keuntungan maksimal.
"Penjanjian fasilitas pinjaman ini merupakan transaksi afiliasi, mengingat perseroan memiliki penyertaan saham secara tidak langsung dalam BIT sebesar 99,95 persen," tutur Juliawati.

OJK Bakal Izinkan Perusahaan Lakukan IPO Bertahap Mulai Tahun Ini

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun ini bakal menerbitkan peraturan tentang Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) saham. Jika sebelumnya, PUB ini dilakukan hanya untuk penerbitan surat utang, di tahun ini OJK bakal mengatur soal penerbitan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) secara bertahap.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, peraturan ini dibuat untuk memberi kemudahan akses bagi perusahaan untuk bisa mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan penawaran saham secara berkelanjutan memungkinkan lebih banyak perusahaan untuk bisa masuk ke pasar modal.
"PUB saham itu jadi penawaran umum berkelanjutan untuk saham, yang selama ini sudah ada kan penawaran umum berkelanjutan untuk surat utang, nah ke depan untuk meningkatkan sisi supplai untuk memudahkan akses dunia usaha ke pasar modal salah satunya akan dilakukan kemudahan penawaran umum untuk penerbitan saham," ungkap Nurhaida di Jakarta seperti dikutip Senin (20/1/2014).
Saat ini, Nurhaida menyebutkan, proses pembentukan peraturan tersebut masih dalam tahap pembahasan. Ditargetkan, peraturan itu bisa direalisasikan di tahun ini.
"Sedang dalam draft peraturan. Karena itu kan berbentuk peraturan OJK, nah itu sedang dalam pembahasan, dalam proses. Kita berharap tahun ini ya tetapi apakah nanti semester satu atau dua kita lihat perkembagannya ya," ujarnya.
Nurhaida menjelaskan, peraturan tersebut salah satunya akan berisi masa penawaran saham berkelanjutan. Jika dalam penerbitan surat utang batas waktunya adalah 2 tahun secara bertahap, di dalam penerbitan saham ini masih akan dikaji batas waktu penawarannya. Yang pasti, kata dia, untuk menerbitkan PUB saham ini hanya perlu sekali pernyataan efektif dari OJK.
"Itu kan berkelanjutan jadi gini dengan satu kali pernyataan dari OJK, penawaran umum itu bisa dilakukan berkali-kali dalam batas jumlah yang direncanakan, kalau di penawaran umum berkelanjutan di obligasi itu kan masanya 2 tahun ya, nah ini kita belum tau mungkin akan berbeda, apakah itu akan dianggap 2 tahun atau mungkin PUB 3 tahun nanti kita lihat dari kebutuhan industri," jelas Nurhaida. (detik.com)

Akuisisi PGAS Satu Tahap Dinilai Lebih Efisien

INILAH.COM, Jakarta - Proses akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) oleh PT Pertamina (persero) dengan dua tahap dinilai tidak efisien.
Sebab, pada akhirnya PGAS tetap diakuisisi oleh Pertamina. "Opsi mana saja bisa dilakukan. Akan tetapi yang efisien itu dengan satu tahap saja," kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya saat dihubungi di Jakarta, akhir pekan ini.
Menurut William, jika semua proses akuisisi tersebut terealisasi, PGAS akan tetapi di bawah Pertamina, walaupun PGAS terlebih dahulu mengakuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) karena akhirnya PGAS tetap diakuisisi oleh Pertamina.
"Ini bagaimana kemampuan loby Pertamina saja agar PGN mau diakuisisi dalam satu tahap (Pertamina langsung akuisisi PGAS)," ujar William.
Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu menyatakan, saat ini proses akuisisi kedua perusahaan tersebut masih terus dikaji oleh PT Danareksa dan PT Bahana sekuritas. Apakah nanti satu tahap atau dua tahap, semuanya tergantung hasil pengkajian. Tercatat, opsi pertama, Pertamina langsung mengakuisisi PGAS dan opsi kedua, PGAS mengakuisisi PT Pertagas kemudian diakuisisi Pertamina.

Telkom Monetisasi Mitratel pada 2015

INILAH.COM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan monetisasi PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) pada 2015.
Langkah tersebut diambil guna meningkatkan aset perseroan dan terhindar dari kerugian. Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo mengatakan, perseroan siap realisasikan rencana monetisasi Mitratel dan saat ini masih terus melakukan kajian dan mendengarkan masukan dari berbagai pihak.
"Paling cepat pada tahun 2015 rencana tersebut baru dapat direalisasikan mengingat penyelesaian kajian dan prosedur yang harus dilewati," kata Arif dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (19/1/2014).
Menurut Arif, rencana monetisasi anak usahanya yang bergerak di bisnis menara yang saat ini dipegang Mitratel oleh PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) merupakan aksi korporasi yang tepat.
"Telkom ingin melakukan "unlock value"
(meningkatkan nilai aset) bisnis menara, karena memang secara praktik bisnis, menara itu harus independen dan tidak terikat dengan operator tertentu," ujar Arif.
Perseroan dalam monetisasi bisnis non inti, kata Arif, bukan mencari dana segar tetapi menjaga keberlangsungan bisnisnya, pasalnya ke depan operator akan berkurang, sementara penyedia menara akan over supply dengan asetnya.
"Kalau tidak monetisasi sekarang, justru menimbulkan kerugian. Bisnis ini ada tekanan regulasi dan perkembangan teknologi yang menjadikannya memang harus di-unlock value-nya," ujar Arif.

IHSG dalam Tren Naik, Mainkan 13 Saham

INILAH.COM, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan diperkirakan pada support 4280-4345 dan resisten 4448-4474. Tren kenaikan terlihat sehingga 13 saham ini dapat dijadikan pilihan.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola menyerupai morning star di atas middle bollinger bands. Moving Average Convergence-Divergence (MACD) mencoba naik dengan histogram positif yang memanjang. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic masih mencoba uptrend terbatas.
"Laju IHSG memiliki low di atas target resisten (4268-4289). Level tersebut menunjukkan aksi beli yang cukup signifikan angkat IHSG dan membentuk tren kenaikan. Tetapi, juga meninggalkan utang gap 4270-4292 yang membuat rawan untuk profit taking," kata Reza, di Jakarta, Minggu (19/1/2014).
Reza juga mengingatkan para pelaku pasar, agar perlu mewaspadai terjadi pelemahan jika sentimen yang ada kurang mendukung untuk menciptakan tren penguatan lanjutan.
Untuk pekan depan, kata Reza, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen seperti : Westpac consumer confidence & inflation Australia; Industrial production, BoJ Interest rate decision, All industry activity index, leading composite index Jepang; GDP growth rate, industrial production, & retail sales China; GDP growth rate KorSel; Price producer index, ZEW economic sentiment, markit manufacturing PMI, & markit service PMI Jerman.
ZEW economic sentimen, markit manufacturing PMI, current account, consumer confidence, & markit service PMI Zona Euro; CBI Business optimims index, unemployment rate, & claimant count change Inggris; Business confidence & markit manufacturing PMI Perancis; Industrial orders & sales, retail sales Italia; Inflation rate Spanyol; MBA mortgage applications, initial jobless claims, national activity index, house price index, existing home sales, chainstore sales, & Redbook AS; dan lainnya.
Sedangkan 13 saham yang dapat dipertimbangkan untuk pilihan sepekan ke depan, di antaranya : PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP), PT BW Plantations Tbk (BWPT), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).

Astra Masih Nikmati Tingginya Penjualan Otomotif

INILAH.COM, Jakarta - PT Astra Interntional Tbk (ASII) masih dapat menikmati tingginya permintaan produk otomotif.
Dari data penjualan tahun lalu, ASII mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik sebesar 8,15% menjadi 654.558 unit. Untuk realisasi penjualan mobil tahun 2012 sebanyak 605.191 unit.
Hal ini menggambarkan masih kuatnya permintaan di tengah kebijakan baru antara lain kemacetan dan naiknya harga bahan bakar. Demikian mengutip hasil riset KDB Daewoo Securities, akhir pekan lalu.
Walaupun begitu pertumbuhan ASII berada di bawah pertumbuhan industrinya yaitu 10,18% atau sebesar 1,229 juta unit. Apalagi, ASII masih mendominasi penjualan otomotif nasional dengan pangsa pasar sebesar 53%.