Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu mengakhiri reli tiga hari dengan koreksi 29 poin. Aksi ambil untung terjadi mengingat posisi indeks yang sudah naik cukup tinggi.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (17/1/2014), IHSG menipis 0,261 poin (0,01%) ke level 4.412,228. Sementara Indeks LQ45 berkurang 1,045 poin (0,14%) ke level 745,340.
Saham-saham di Wall Street menutup pekan lalu dengan rata-rata melemah gara-gara dibebani saham Intel dan General Electric. Saham dua perusahaan raksasa di AS amblas setelah keduanya melaporkan kinerja yang buruk.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 28,12 poin (0,17%) ke level 16.445,13, Indeks S&P 500 kehilangan 2,57 poin (0,14%) ke level 1.843,32. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 8,311 poin (0,2%) ke level 4.210,377.
Hari ini IHSG diperkirakan akan kembali mengalami pelemahan. Belum ada sentimen positif yang beredar baik itu dari pasar regional maupun global.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 turun 81,80 poin (0,52%) ke level 15.652,66.
- Indeks KOSPI melemah 2,46 poin (0,13%) ke level 1.942,02.
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Jumat 17 Januari 2014 ditutup melemah 0,01% pada level 4412. Sektor aneka industrimenyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net sell sebesar Rp21,919 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat dan pekan lalu berakhir mix, akibat laporan keuangan beberapa emiten yang mengecewakan dan data ekonomi yang bervariasi. Data industrial production naik pada bulan Desember, sedangkan Mich Sentiment bulan Januari secara tak terduga mengalami penurunan. Pada pekan ini, pasar akan kembali mencermati laporan kinerja emiten pada Q4 2013 lalu. Lebih dari 60 saham dalam indeks S&P500 dijadwalkan akan merilis laporan keuangannya pada pekan ini, termasuk lebih dari enam emiten yang termasuk dalam indeks Dow Jones. Earning season ini akan menjadi gambaran bagaimana kondisi keuangan perusahaan dan apakah pasar akan dapat terus menguat jika stimulus The Fed mulai dikurangi. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten indeks S&P500 diperkirakan naik 7%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 7,6%. Pada hari Senin, bursa Wall Street tutup libur Martin Luther King Jr. Data ekonomi yang akan dirilis pekan ini diantaranya existing home sales. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4370 4450. Rekomendasi: BBRI, TLKM, GGRM, BMRI, LPKR, BBNI, KLBF.
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun -0.26 poin (-0.01%) ke 4,412.23 dengan jumlah transaksi sebanyak 41.1 juta lot atau setara dengan Rp3.9 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-1.05%), sektor basic-industries (+0.37%), sektor construction and property (+0.57%), sektor consumer goods (-0.10%), sektor finance (+0.64%), sektor infrastructure (+0.52%), sektor mining (+0.57%), sektor misc-industries (-4.08%), dan sektor trade (+0.54%).
Tercatat sebanyak 156 saham mengalami penguatan, 108 saham mengalami penurunan, 97 saham tidak mengalami perubahan dan 132 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBRI (+2.78%), PGAS (+2.93%), BMRI (+1.45%), UNTR (+1.58%), dan INTP (+1.27%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. ASII (-5.14%), BBCA (-1.00%), IIKP (-25.00%), MLBI (-6.57%), dan UNVR (-0.54%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp57 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. ASII, AALI, BBCA, INDF, dan LSIP. Mata uang Rupiah terapresiasi 12,091 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan tipis akhir pekan lalu merupakan fase konsolidasi dari IHSG yang sedang berlangsung, jika dilihat dari perdagangan intraday terlihat bahwa pada akhir sesi penutupan IHSG mengalami profit taking. Tahap konsolidasi ini masih berpeluang berlanjut namun sudah sangat terbatas.
Adapun support IHSG di 4,377 dan resistance di 4,459. Untuk perdagangan hair ini kami melihat peluang perdagangan menguat terbatas dengan kecenderungan mixed, dan rekomendasi kami adalah Buy on Weakness. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah : BBRI, PTBA, WSKT. (detik.com)