korea by dewanti

Monday, January 20, 2014

Menkeu: Inflasi Inti Masih Terkendali

Bisnis.com, JAKARTA--Meskipun ada tren peningkatan inflasi inti (core inflation) ke depan, pemerintah percaya Bank Indonesia dapat menjaganya pada level yang aman. Selama bank sentral dapat menjaga kebijakan moneternya, maka inflasi inti dapat lebih managable.
"Kalau inflasi inti kan hanya kegiatan moneter, selama BI mengontrol moneter policy-nya, saya kira enggak (mengkhawatirkan) dan mestinya managable," ujar Menteri Keuangan M. Chatib seperti dilansir laman Kemenkeu, Senin (20/1/2014).
Menurutnya, yang mempengaruhi inflasi inti adalah depresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini. Sementara itu, faktor lain seperti volatile food, administered price, maupun distribusi merupakan kewenangan pemerintah dan harus terus dijaga.
"Tapi saya tidak bisa comment apakah (inflasi inti) akan naik dari 4,9% menjadi 6%. Tapi tidak perlu khawatir, meski ada kenaikan tetapi hanya sedikit," urainya.
Hal senada diungkapkan Wakil Menteri Keuangan II Bambang P.S. Brodjonegoro yang mengakui adanya tendensi kenaikan di inflasi inti. Namun, hal tersebut lebih terkait masalah demand and supply secara umum, bukan terimbas masalah kenaikan harga pangan.
"Kalau harga pangan itu larinya ke food volatility. Kalau volatility bisa ditekan, maka (inflasi inti) akan rendah, jadi core inflation hanya menangkap bagaimana dinamika demand dan supply dalam ekonomi, apakah mungkin dari distribusi dan infrastrukturnya kurang bagus, ditambah dampak dari kurs itu yang masuk core inflation," pungkasnya.