korea by dewanti

Monday, June 9, 2014

IHSG Merah Sendirian di Asia Gara-gara Aksi Jual Asing

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 52 poin dan menjadi satu-satunya indeks pasar saham yang melemah di antara bursa-bursa regional. Aksi jual investor asing yang membuat IHSG berakhir negatif.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di posisi Rp 11.770 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.825 per dolar AS.
Membuka perdagangan tadi, IHSG naik 8,663 poin (0,18%) ke level 4.945,839 setelah dapat sentimen positif dari bursa global dan regional. Indeks masih bergerak dalam rentang yang tipis.
Aksi jual-beli belum terlalu ramai sehingga Indeks hanya melaju pelan saja pagi tadi. Sempat naik sampai ke level 4.948, IHSG langsung terjerembab ke zona merah gara-gara aksi ambil untung.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 28,086 poin (0,57%) ke level 4.909,090 setelah banyak saham terkena aksi ambil untung. Aksi profit taking ini dilakukan oleh investor asing dan lokal.
Semakin sore, aksi jual semakin ramai. Indeks pun sempat meluncur ke titik terendahnya hari ini di level 4.876. Tak ada aksi beli jelang penutupan perdagangan.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (9/6/2014), IHSG anjlok 52,093 poin (1,06%) ke level 4.885,083. Sementara Indeks LQ45 jatuh 10,071 poin (1,21%) ke level 823,576.
Meski jatuh cukup dalam, tapi tidak semua indeks sektoral melemah. Ada satu sektor yang masih menguat, yaitu sektor aneka industri.
Sembilan sektor lainnya melemah di teritori negatif, dipimpin oleh sektor tambang yang jatuh paling dalam. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 775,11 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 189.860 kali pada volume 5,276 miliar lembar saham senilai Rp 4,811 triliun. Sebanyak 61 saham naik, 234 turun, dan 81 saham stagnan.
Bursa di Asia berhasil menutup perdagangan awal pekan dengan kompak menguat di zona hijau. Hanya Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berakhir negatif hari ini.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursr regional sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 46,76 poin (0,31%) ke level 15.124,00.
  • Indeks Hang Seng menguat 166,47 poin (0,73%) ke level 23.117,47.
  • Indeks Komposit Shanghai bertambah 0,55 poin (0,03%) ke level 2.030,50.
  • Indeks Straits Times naik tipis 3,23 poin (0,10%) ke level 3.302,66.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 19.500 ke Rp 323.500, Link Net (LINK) naik Rp 485 ke Rp 4.090, Supreme Cable (SCCO) naik Rp 250 ke Rp 4.400, dan Sarana Menara (TOWR) naik Rp 150 ke Rp 4.000.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 23.950 ke Rp 1,05 juta, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 10.000 ke Rp 350.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.100 ke Rp 28.500, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 700 ke Rp 67.200. (detik.com)

Bursa AS Berpotensi Melemah Tipis

INILAHCOM, New York - Bursa saham AS berpotensi melemah tipis pada awal perdagangan Senin (9/6/2014). Membaiknya data ekonomi China dan Jepang diproyeksi belum mampu menjadi indikator penguatan.
Minimnya sentimen positif dalam negeri usai laporan ketenagakerjaan nonpertanian yang positif turut mempengaruhi penurunan indeks di bursa AS. "Tidak ada sentimen yang signifikan atau belum adanya pendapatan perusahaan yang jatuh tempo hari ini. Pergerakan diprediksi akan melemah tipis," ujar sejumlah pejabat bank sentral.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, bursa AS berhasil menguat dengan indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones mencatat rekor tertinggi. Indeks S&P 500 naik 8,98 poin atau 0,46% ke 1.949,44, indeks Dow Jones naik 88,17 poin atau 0,52% ke 16,924,28 dan indeks Nasdaq menguat 25,17 poin atau 0,59% ke 4.321,40. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (6/6/2014) malam, angka ketenagakerjaan nonpertanian AS mencapai 217.000 pada bulan Mei. Angka tersebut menunjukkan tingkat pengangguran sebesar 6,3%.
Sejumlah ekonom sebelumnya memperkirakan, angka ketenagakerjaan nonpertanian mencapai 218.000 pada bulan Mei dibandingkan bulan April yang mencapai 288.000 pekerjaan.
Sementara dari data ekonomi China, tercatat surplus perdagangan dengan kenaikan ekspor 7% di bulan Mei. Pada bulan April, ekspor China naik 0,9% sedangkan impor China tercatat melemah 1,6% pada bulan Mei. Akibatnya, surplus perdagangan mencapai US$35,9 miliar pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$18,5 miliar.
Dari data ekonomi Jepang, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mencapai 6,7% di sektor bisnis dan investasi selama triwulan pertama tahun 2014. Angka tersebut jauh melampaui prediksi pengamat yang sebesar 5,9%.
Melalui data ekonomi yang positif dari China dan Jepang mampu mendorong penguatan indeks saham di bursa Asia sesi pagi. Indeks Nikkei menguat 79,98 atau 0,53% ke 15.157,22, indeks Hang Seng naik 6,66 poin atau 0,33% menjadi 2.036,62, indeks Kospi naik 4,37 poin atau 0,22% menjadi 1.999,85, dan indeks ASX 200 menguat 27,15 poin atau 0,50% ke 5.46,03.

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Ditutup Naik 0,73%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong  ditutup rebound signifikan pada perdagangan Senin (9/6/2014).
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini tercatat menguat 0,73% ke level 23,117,47, setelah penutupan hari sebelumnya, Jumat (6/6/2014) berhenti di angka 22.951 dan terkoreksi 0,69%.
Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 23.053,38 – 23.169,6. Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, 37 menguat, 9 melemah, dan 4 yang stagnan.
Saham Tencent Holdings LTd dan China Construction Bank Corp menjadi pendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 2,13% dan 1,23%. Sementara itu, saham Galaxy Entertainment Group Ltd dan Sands China Ltd melemah 2,66% dan 2,58%.

Mirza Adityaswara: Kurs Menguat Belum Tentu Baik

Jakarta -Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menilai harus ada perubahan paradigma soal nilai tukar rupiah. Dia berharap tidak ada lagi pandangan bahwa penguatan nilai tukar rupiah merupakan hal positif, sementara pelemahan dianggap negatif.
"Ada anggapan dan sampai sekarang mungkin kurang tepat yaitu kalau kurs menguat artinya baik dan melemah artinya jelek," ujar Mirza saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di hadapan Komisi XI DPR di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Saat ini dolar berada di kisaran Rp 11.800. Menurut Mirza, bila dolar dipaksakan untuk mencapai level Rp 9.500, maka akan memperburuk fundamental perekonomian Indonesia.
"Kalau neraca perdagangan defisit, maka kita tidak layak memiliki kurs yang terlalu kuat," tegas Mirza.
Oleh karena itu, lanjut Mirza, saat ini dibutuhkan kebijakan untuk menjaga fundamental ekonomi seperti neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account). BI sendiri menerapkan kebijakan moneter yang cenderung ketat, terlihat dari suku bunga acuan yang dinaikkan mulai pertengahan tahun lalu dan sekarang mencapai 7,5%.
"Tahun 2009-2011 itu current account surplus. Makanya rupiah bisa di sekitar Rp 9.700 per dolar AS. Kalau rupiah menguat, maka defisit tidak akan sembuh-sembuh" kata Mirza.
Selain itu, bila ingin dolar berada kisaran Rp 9.700, maka akan menguras cadangan devisa. "Kalau kita pertahankan sementara ada defisit di neraca perdagangan dan current account, maka cadangan devisa akan turun. Tahun lalu (cadangan devisa) turun dari US$ 120 miliar ke US$ 92 miliar. Saat kita perbolehkan melemah sesuai fundamental, maka arus modal masuk dan cadangan devisa bisa mencapai US$ 107 miliar," papar Mirza. (detik.com)

BURSA KORSEL: Indeks Kospi Ditutup Turun 0,27%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea ditutup melemah pada perdagangan Senin (9/6/2014), pasca libur nasional untuk pemilihan umum.
South Korea KOSPI Index pada akhir perdagangan hari ini berakhir di level 1.990,04 atau terkoreksi 0,27% dibandingkan dengan penutupan pada Selasa (5/6/2014) yang  melemah 0,65% ke level 1.995,48.
Sepanjang hari ini, indeks itu bergerak di kisaran 1.986,53 hingga 2.008,86. Dari 762 saham yang terdaftar di data Bloomberg, 387 menguat, 307 melemah, dan 68 stagnan.
Saham Samsung Electronics Co Ltd dan Samsung C&T Corp menjadi penekan indeks dengan koreksi masing-masing 3,29% dan 7,49%. Sementara itu, saham NAVER Corp dan LG Chem Ltd masih menguat 3,36% dan 2,84%.

BURSA EROPA Senin (9/6/2014): Stoxx Europe 600 Menguat 0,2%

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks acuan bursa saham eropa Stoxx Europe 600 bergerak menguat pada awal perdagangan Senin (9/6/2014).
Indeks Stoxx Europe 600 saat pembukaan hari ini berada pada level 347, 59 atau sudah menguat 0,08% dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (6/6/2014) yang berhenti di angka 347,3 dan naik 0,67%.
Pada pukul 14.18 WIB atau sekitar 08.18 waktu London, indeks tersebut menyentuh angka 347,99 atau menguat 0,2%.
Dari 600 saham yang tercantum di data Bloomberg, terdapat 353 saham yang bergerak menguat, sedangkan  137 melemah, dan 110 stagnan.
Indeks Stoxx Europe 600 sepanjang minggu lalu cenderung konsisten bergerak menguat. Koreksi hanya terjadi pada Selasa (3/6/2014), yakni sebesar 0,46% di level 343,48.

BURSA ASIA: Fundamental Ekonomi Global Positif, Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,2%

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat, dengan indeks acuan regional melanjutkan kenaikannya ke level tertinggi dalam 7 bulan.
Hal itu terjadi seiring dengan data pertumbuhan di Jepang, data pekerja AS, dan data ekspor China mendorong outlook ekonomi global.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% ke level 143,59 pada perdagangan Senin (9/6/2014) pukul 14.18 waktu Hong Kong atau pukul 13.18 WIB.
"Secara fundamental, ekonomi global menunjukkan perbaikan," papar Keith Poore, Head of Investment Strategy AMP Capital Investors Ltd, seperti dikutip Bloomberg, Senin (9/6/2014).
Saham Panasonic Corp naik 2,7% dan saham Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co menguat 5,1%.
Indeks Jepang Nikkei 225 Stock Average naik 0,3%, indeks Taiwan Taiex naik 0,3%, indeks Singapura Straits Times dan indeks Selandia Baru NZX 50 keduanya naik 0,1%.
Selanjutnya, indeks Hong Kong Hang Seng dan Hang Seng China Enterprises Index of mainland stocks naik 0,6%, China's Shanghai Composite Index naik 0,2%. Sementara itu indeks Korea Selatan Kospi turun 0,3%.

BURSA JEPANG: Indeks Nikkei Ditutup Naik 0,31%

Bisnis.com, JAKARTA--Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan Senin (9/6/2014).
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini menguat 0,31% ke level 15.124, setelah pada Jumat (9/6/2014) berhenti di angka 15.077,24 dan melemah 0,01%. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 15.116,03 hingga 15.206,57.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 116 saham menguat, sedangkan 90 saham melemah dan 19 saham stagnan.
Saham Tokyo Electron Ltd dan Kyocera Corp menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 2,28% dan 1,21%. Sementara itu, saham KDDI Corp dan Secom Co Ltd masih melemah 0,6% dan 0,97%.

Net Sell Asing Rp283,7 Miliar, Ini 3 Saham Paling Banyak Dilepas

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,57% ke 4.909,09 pada akhir sesi I, Senin (9/6/2014).
Selanjutnya, pada awal sesi II indeks masih terpantau melemah 0,49% ke 4.912,93 pada pukul 13.30 WIB.
Berdasarkan data riset HP Analytics disebutkan pelemahan indeks yang terjadi seiring aksi jual asing (net sell) sebesar Rp283,7 miliar.
"Pelemahan IHSG ditengarai karena keluarnya dana asing, belum ada sentimen positif dalam negeri dari perkembangan politik dan semakin dekatnya penyelenggaraan piala dunia 2014," paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Senin (9/6/2014).
Sejumlah saham yang banyak dijual asing siang ini adalah SILO, SMGR, dan ASII. Adapun saham-saham yang banyak dibeli asing adalah BBRI, BBCA, dan BMRI.

Outlook Ekonomi AS, Harga Emas Bertahan Rendah

INILAHCOM, New York - Emas hari ini (9/6) diperdagangkan di kisaran US$1.252/troy ounce. Angka ini naik tipis dibandingkan penutupan pekan kemarin yang berada di posisi US$1.253/troy ounce. Logam mulia itu bahkan sempat jatuh ke titik $1.240/troy ounce pada 3 Juni.
Membaiknya ekonomi Amerika membuat emas hari ini bertahan di atas level terendah dalam empat bulan terakhir. Hal itu ditambah lagi dengan naiknya indeks Standard & Poor 500 ke rekor tertinggi sehingga memicu kenaikan dollar.
Emas menyusut sebesar 28% pada 2013 dan mengakhiri reli selama 12 tahun atas ekspektasi Federal Reserve yang akan mengurangi pembelian obligasi sehingga memacu pertumbuhan. Bank sentral telah empat kali memangkas pembelian obligasi sejak Januari. Pertemuan selanjutnya akan dilakukan pada 17-18 Juni.
Pasar memprediksi data pada pekan ini akan menunjukkan naiknya penjualan retail. Sebelumnya, pada 7 Juni dilaporkan data lapangan kerja menunjukkan perkembangan positif, bahkan dianggap melampaui level puncak sebelum resesi.
Analis menilai rendahnya harga emas bisa mendorong terjadinya pembelian. Kendati begitu, mereka masih melihat adanya risiko penurunan hargaemas. Hal ini dipicu tanda-tanda pulihnya ekonomi AS terus saja bermunculan.
Di China, volume kontrak spot emas patokan di Shanghai turun menjadi 8.568 kilogram Itu merupakan level terendah, setidaknya yang terlihat sejak 4 April. Sebaliknya nilai ekspor naik lebih besar daripada estimasi analis di bulan Mei. Sedangkan impor secara justru merosot.
Seperti diketahui, China adalah konsumen emas terbesar di dunia. Karenanya perubahan data emas di Negeri Tirai Bambu tersebut sedikit-banyak mempengaruhi pergerakan harga emas.

Bursa Asia Naik Seiring Data China

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan Senin (9/6/2014). Positifnya bursa AS mendorong kenaikan tersebut.
Selain itu, sentimen positif datang dari data ekonomi China yang mencatat surplus perdagangan dengan kenaikan ekspor 7% di bulan Mei. Pada bulan April, ekspor China naik 0,9%.
Sementara impor China tercatat melemah 1,6% pada bulan Mei. Akibatnya, surplus perdagangan mencapai US$35,9 miliar pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$18,5 miliar.
Pagi ini, Indeks Nikkei menguat 79,98 atau 0,53% ke 15.157,22, indeks Hang Seng naik 6,66 poin atau 0,33% menjadi 2.036,62, indeks Kospi naik 4,37 poin atau 0,22% menjadi 1.999,85, dan indeks ASX 200 menguat 27,15 poin atau 0,50% ke 5.46,03.
Positifnya bursa Asia menyusul menguatnya bursa AS pada akhir pekan lalu. Indeks S&P 500 naik 8,98 poin atau 0,46% ke 1.949,44, indeks Dow Jones naik 88,17 poin atau 0,52% ke 16,924,28 dan indeks Nasdaq menguat 25,17 poin atau 0,59% ke 4.321,40.

Rupiah Menguat Karena Naiknya Cadangan Devisa

INILAHCOM, Jakarta - Rupiah pagi ini (9/6) naik cukup signifikan terhadap dollar AS pasca rilis data cadangan devisa dalam negeri yang cukup mengesankan. Rupiah menguat 45 poin pada dan berada di level Rp11.835 per dollar.
Sejatinya penguatan rupiah sudah dimulai pada akhir pekan lalu. Hal itu dipicu data cadangan devisa Indonesia yang naik sekitar US$2 mililar menjadi US$107,05 miliar per Mei 2014. Data ini memberi sentimen positif bagi rupiah yang sempat tertekan sepanjang pekan silam.
Sentimen positif juga datang dari eksternal. Bank sentral Eropa (ECB) yang menurunkan suku bunganya memberi dampak positif bagi bursa saham global, termasuk pasar modal dalam negeri. Kondisi ini membuat para pelaku pasar kembali mencari aset dalam rupiah.
Analis memperkirakan rupiah akan cenderung menguat terbatas. Hari ini mata rupiah diprediksi akan bergerak pada rentang Rp11.780-Rp11.880 per dollar.

Ekonomi Jepang Tumbuh 6,7%, di Atas Ekspektasi

INILAHCOM, Tokyo - Secara mengejutkan ekonomi Jepang ternyata tumbuh 6,7%. Demikian dilaporkan Kantor Perdana Menteri hari ini di Tokyo, sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (9/6).
Pertumbuhan Produk domestik bruto PDB Jepang yang mencapai 6,7% di sektor bisnis dan investasi selama triwulan pertama tahun ini ini jauh melampaui prediksi pengamat yang 5,9%. Bahkan secara umum, rata-rata prediksi para ekonom sebelumnya hanya 5,6%. Paling tidak begitulah hasil survei Bloomberg News terhadap 21 ekonom.
Sebelumnya diperkirakan ekonomi akan mengalami kontraksi pada triwulan ini seiring dinaikkannya pajak penjualan dinaikkan pada April silam. Itulah sebabnya Perdana Menteri Shinzo Abe harus memastikan, bahwa pemulihan cukup kuat untuk mengimbangi kenaikan pajak di masa datang.
Strategi ekonomi yang akan dipaparkannya bulan ini diharapkan akan membantu menentukan keberhasilan jangka panjang program Abenomics dalam memicu pertumbuhan berkelanjutan.
Junko Nishioka, chief Japan economist pada Royal Bank of Scotland Group Plc, mengatakan kuncinya sekarang adalah apakah pertumbuhan akan pulih pada paruh kedua tahun ini. Dengan begitu Abe bisa melanjutkan dengan menaikkan pajak penjualan. Dia berpendapat, pemerintah perlu mengimplementasikan anggaran cadangan untuk membantu pemulihan.
Survei Bloomberg News menyebutkan, ekonomi akan berkontraksi 3,5% selama periode April-Juni sebelum meningkat 2% pada triwulan berikutnya.

Arita Prima Incar Pendapatan Capai Rp300 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) menargetkan pendapatan pada semester 1 2014 sebesar Rp300 miliar.
Direktur Keuangan PT Arita Prima Indonesia Tbk, Hery Susanto mengatakan target tersebut akan tercapai pada semester pertama tahuun ini. Meski ada larangan eskpor mineral.
"Semester pertama 2014, kita target Rp300 miliar," ujar Hery usai public expose di Gedung Bursa, Senin (9/6/2014).
Emiten perdanggan distribusi VALVE ini, lanjut Hery akan memperoleh laba bersih sebanyak 20% dari target pendapatan Rp300 miliar.atau sekitar Rp60 miliar. "Labanya sekitar 20 % dengan kontribusinya semua segmen," jelasnya.
Hery mengatakan, segmen oil dan gas dan kelapa sawit. "Porsinya oil and gas 30% dan sawit 25% sisanya bagi-bagi yang laingtermasuk mining," katanya.

Tiphone Tawarkan Saham Baru di Harga Rp812,2

INILAHCOM, Jakarta - PT Tiphone Indonesia Tbk (TELE) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan mengeluarkan 10 persen saham dari modal disetor perseroan.
Perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya mencapai 638.051.347 dengan harga maksimal Rp812,22 per saham dengan nominal Rp100. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Senin (9/6/2014).
Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 24 Juni 2014 untuk mendapatkan persetujuan aksi ini. Dana yang diperoleh sekurang-kurangnya Rp518.238.065.060,34. Dana itu akan untuk modal kerja dan cadangan dana operasional perseroan.
Harga saham TELE pada sesi I perdagangan hari ini turun 0,6% ke Rp810 per lembar.

Ekonomi RI Cepat Panas, Ini Penjelasannya

Jakarta -Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia terpaksa diperlambat setelah dalam beberapa tahun terakhir tumbuh di atas 6%. Ini karena ekonomi Indonesia masih cenderung cepat terlalu panas, alias overheating.
Tahun ini, diperkirakan ekonomi hanya dapat tumbuh di kisaran 5,1%-5,5%. Lebih rendah dari asumsi sebelumnya yaitu 6%.
"Ekonomi kita ini masih sangat terlalu cepat panas," ungkap Mirza Adityaswara saat fit and proper test Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dihadapan Komisi XI, di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Overheating perekonomian Indonesia, lanjut Mirza, terlihat saat suku bunga acuan BI Rate masih 5,75%. Ketika itu, pertumbuhan kredit mencapai 20%. Pertumbuhan kredit yang cepat menunjukkan ekspansi dunia usaha yang cukup agresif.
Namun, ekspansi tersebut tidak didukung penyediaan bahan baku dan barang modal dari industri dalam negeri. Akibatnya, berbagai kebutuhan itu harus didatangkan melalui impor.
Kondisi tersebut memaksa neraca perdagangan dan transaksi berjalan menjadi defisit. "Kalau kredit tumbuh cepat, maka impor tumbuh cepat. Kalau itu terjadi, maka ancamannya ada defisit neraca perdagangan dan kemudian defisit transaksi berjalan," ucap Mirza.
Saat ini, suku bunga acuan adalah 7,5%. Kebijakan tersebut merupakan upaya untuk menurunkan defisit transaksi berjalan, meski potensi lonjakan impor masih ada.
"Ini masih menjadi tantangan, apalagi ekspor impor di kuartal II itu bisa meningkat dibandingkan kuartal I. Memang setiap kali kita genjot pertumbuhan, maka impor membesar dan membuat defisit di current account," tuturnya. (detik.com)

Ini Janji Mirza Jika Terpilih Lagi Jadi Deputi Gubernur Senior BI

Jakarta -Mirza Adityaswara hari ini menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia di depan anggota Komisi XI DPR. Mantan Kepala Ekonom Bank Mandiri ini merupakan calon tunggal yang diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam paparannya, Mirza mengusung visi pendalaman pasar keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Visi ini dianggap relevan dengan kondisi ekonomi negara sekarang dan 5 tahun ke depan.
"Visi ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi ke depannya," kata Mirza di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Ada 3 hal yang akan dikerjakan Mirza bila terpilih nantinya. Pertama, pengembangan pasar surat. Perlu adanya pengembangan instrumen Negotiable Certificate Deposit (NCD), yang bisa menjadi alat untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
"Kondisi nilai tukar masih penuh dengan tantangan, terutama dari sisi defisit transaksi berjalan. Maka itu diperlukan kebijakan untuk menjaganya sesuai dengan fundamental," kata Mirza.
Kedua adalah pengembangan Medium Term Notes (MTN) dan Commercial Paper sebagai upaya pendalaman pasar keuangan dalam negeri. Ketiga adalah sekuritisasi aset, terutama Kredit Perumahan Rakyat (KPR) serta pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Khusus untuk penyaluran KPR, menurut Mirza, masih sangat kurang dengan catatan 13% dari PDB. Sementara di Thailand bisa mencapai 50%.
Begitu juga halnya dengan penyaluran pembiayaan UMKM. Saat ini pembiayaan terbesar masih ada di pulau Jawa. Salah satu faktor penyebabnya adalah infrastruktur yang tidak mampu menghubungkan antara sumber pembiayaan dengan UMKM.
"Misalnya seperti kantor cabang bank. Di wilayah Timur Indonesia masih sangat kurang. Ini perlu kita kembangkan," katanya. (detik.com)

Jalani Fit and Proper Test, Mirza Dicecar Pertanyaan Soal Rupiah

Jakarta -Mirza Adityaswara mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia di depan Komisi XI DPR RI. Mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini banyak mendapat pertanyaan soal perkembangan nilai tukar rupiah.
Dalam beberapa waktu terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mendekati level Rp 12.000 per dolar AS. Padahal pada pertengahan 2013, dolar masih berada pada kisaran Rp 9.500.
Menurut Dolfie OFP, Anggota Komisi XI DPR, pelemahan rupiah sudah mengkhawatirkan. Pergerakan nilai tukar merupakan tanggung jawab BI.
"Di mana pertanggungjawaban BI dan Pak Mirza sendiri soal kurs ini. Pelemahan sudah terlalu jauh, bahkan sangat besar," kata Dolfie dalam rapat di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi XI Ecky Awal Muharram menilai BI sepertinya tak menjalankan tugasnya. "Sampai sekarang, alasannya masih transaksi berjalan. Itu saja terus yang menjadi alasan. Saya bingung, apa tidak kerja ini BI," tegasnya.
Anggota Komisi XI M Fauzi juga mengutarakan lemahnya BI dalam penjagaan nilai tukar. Defisit transaksi berjalan disebabkan oleh besarnya impor bahan bakar minyak (BBM), tetapi belum ada upaya untuk mengatasinya.
"BBM ini seperti hantu. Sudah tahu masalahnya tapi tidak bisa juga dibereskan. Harusnya BI bisa mendorong pemerintah untuk menyelesaikan hantu ini," cetusnya. (detik.com)

Investor Asing Mulai Profit Taking, IHSG Nyaris Balik ke 4.800

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hampir saja lengser dari level 4.900 setelah banyak saham terkena aksi ambil untung. Aksi profit taking ini dilakukan oleh investor asing dan lokal.
Membuka perdagangan tadi, IHSG naik 8,663 poin (0,18%) ke level 4.945,839 setelah dapat sentimen positif dari bursa global dan regional. Indeks masih bergerak dalam rentang yang tipis.
Aksi jual-beli belum terlalu ramai sehingga Indeks hanya melaju pelan pagi tadi. Sempat naik sampai ke level 4.948, IHSG langsung terjerembab ke zona merah gara-gara aksi ambil untung.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (9/6/2014), IHSG melemah 28,086 poin (0,57%) ke level 4.909,090. Sementara Indeks LQ45 turun 5,467 poin (0,66%) ke level 828,180.
Hanya satu sektor yang masih bisa menguat, yaitu sektor aneka industri. Saham-saham tambang jadi sasaran aksi jual, memimpin pelemahan siang hari ini.
Perdagangan siang hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 98.977 kali pada volume 1,943 miliar lembar saham senilai Rp 1,992 triliun. Sebanyak 71 saham naik, 189 turun, dan 80 saham stagnan.
Bursa regional masih kompak bertahan di teritori positif sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Pelaku pasar berani beli saham setelah melihat Wall Street cetak rekor pekan lalu.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik ke 56,91 poin (0,38%) level 15.134,15.
  • Indeks Hang Seng menguat 163,33 poin (0,71%) ke level 23,114,33.
  • Indeks Komposit Shanghai 7,73 poin (0,38%) ke level 2.037,69.
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,38 poin (0,07%) ke level 3.301,81.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 2.000 ke Rp 30.600, Link Net (LINK) naik Rp 320 ke Rp 3.925, Mayora (MYOR) naik Rp 300 ke Rp 28.975, dan Supreme Cable (SCCO) naik Rp 250 ke Rp 4.400.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 23.950 ke Rp 1,05 juta, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 675 ke Rp 28.925, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 350 ke Rp 67.550, dan Unilever (UNVR) turun Rp 350 ke Rp 30.125.

BURSA JEPANG: Indek Topix dan Nikkei 225 Lanjutkan Reli Dipicu Sejumlah Data Ekonomi

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang menguat, dengan indeks Topix (TPX) menuju penutupan tertinggi dalam lebih dari empat bulan, setelah data menunjukkan payrolls AS melampaui puncak pra-resesi mereka untuk pertama kalinya pada Mei.
Mazda Motor Corp, produsen mobil yang memperoleh sekitar 30% dari pendapatan di Amerika Utara, menguat 2,1%. Selanjutnya, Dentsu Inc naik 3,4% setelah penjualan agen periklanan naik pada Mei dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sektor pelayaran naik paling tinggi di antara 33 kelompok industri.
Indeks Topix naik 0,5% menjadi 1.240,45 pada pukul 09:22 waktu Tokyo, siap menuju penutupan tertinggi sejak 29 Januari, setelah melonjak 2,8% pada pekan lalu. Begitu juga dengan indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7% hari ini menjadi 15.180,84.
Data revisi menunjukkan produk domestik bruto Jepang meningkat melebihi perkiraan pada kuartal pertama.
"Ekonomi AS belum pulih sepenuhnya, tetapi dengan gaji yang naik lebih dari 200.000, itu menjadi kuat. Indeks Nikkei menguji 15.200 pada hari ini," kata Shoji Hirakawa, kepala strategi ekuitas di Okasan Securities Co di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, Senin (9/6/2014).
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Ekuitas naik 0,5% pada tanggal 6 Juni. Semula jumlah tenaga kerja yang direkrut 217.000 selanjutnya 282.000 pada April, menurut data dari Departemen Tenaga Kerja.
Hal ini menunjukkan tingkat tenaga kerja berturut-turut pada bulan keempat meningkat lebih dari 200.000, pertama kali sejak awal 2000. Tingkat pengangguran secara tak terduga berada pada posisi terendah hampir enam tahun sebesar 6,3%.

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Dibuka Naik 0,59%

Bisnis.com, JAKARTA—  Bursa Hong Kong pada perdagangan pagi ini, Senin (9/6/2014) bergerak menguat signifikan.
Hong Kong Hang Seng Index saat pembukaan hari ini naik 0,59% ke 23.086,94 dibandingkan penutupan Jumat (6/6/2014) yang ada di level 22.951 (melemah 0,69%).
Pada pukul 08:34 WIB atau pukul 09:34 waktu Hong Kong, indeks bertengger di 23.080,57 atau menguat 0,56%.
Sampai pk. 08:34 WIB, dari 50 saham yang ada seluruhnya masih stagnan.
Sektor yang menguat pagi ini adalah industri (0,65%), keuangan (0,48%).

AAA SECURITIES: Resisten IHSG 5.000, Cermati 4 Saham

Bisnis.com, JAKARTA— AAA Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (9/6/2014) berada di level support 4.900, 4.865, dan resisten 5.000.
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus mengatakan meskipun IHSG pada Jumat kemarin membentuk shooting star, indeks masih tertahan di support MA 5, 20 di 4.900—4.920.
"Jika support ini tertembus, IHSG akan menguji support berikutnya di 4.865," kata Wijen dalam risetnya yang diterima hari ini, senin (9/6/2014).
Dikemukakan support 4.865 menjadi level penting. "Jika support ini tertembus, IHSG dipastikan akan berpeluang menuju 4.500.
 
AAA Securities mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
 
JPFA
Buy on weakness
JPFA Jumat kemarin menguat agresif disertai volume yang meningkat. Tampaknya JPFA terkonfirmasi sudah selesai membentuk wave ii. Idealnya, JPFA akan menguji resisten kuat di 1.365—1.370. Manfaatkan kemungkinan koreksi terbatas JPFA untuk BoW
Buy area ideal: 1.300—1.320
Stop loss level: Di bawah 1.290
Target profit: 1.365—1.370
 
SIDO
Buy on weakness
SIDO Jumat kemarin membentuk pola seperti hammer, dengan volume yang mulai meningkat. Tampaknya SIDO dalam waktu dekat akan menguji resisten kuat di 860. Manfaatkan kesempatan ini untuk BoW
Buy area ideal: 820—825
Stop loss level: Di bawah 820
Target profit: 860—865, 900
 
PTPP
SoS
PTPP Jumat kemarin terkoreksi cukup dalam dengan volume besar, ini menunjukkan PTPP terkonfirmasi selesai membentuk wave , mengingat PTPP sudah break low dari wave . Ini akan membawa PTPP untuk turun terus dengan target ideal wave C ada di 1.600-an
Range sell ideal: 1.770—1.790
Target turun terdekat: 1.600—1.620
 
WIKA
SoS
WIKA kemarin juga terkoreksi dengan volume meningkat. Sama halnya dengan PTPP dan saham konstruksi lainnya, WIKA saat ini tengah berada di wave dari (c). Ini akan membawa WIKA untuk terus turun setidaknya ke level 2.100, dan idealnya ke 1.950—2.000 dalam waktu beberapa minggu ke depan. Manfaatkan penguatan WIKA untuk SoS dan clear position.
Range sell ideal: 2.275—2.290
Target turun terdekat: 2.100, 1.950

DOLAR AS vs MATA UANG ASIA: Rupiah Paling Kuat, Berada di Bawah Rp11.800/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Hampir seluruh mata uang Asia ditransaksikan menguat terhadap dolar AS pagi ini, Senin (9/6/2014).
Dari 11 mata uang Asia, hanya satu mata uang yang terpantau melemah yakni yen. Sementara itu, satu dolar Hong Kong terpantau stagnan.
Sementara itu, sembilan mata uang lainnya menguat dengan rupiah tercatat mengalami penguatan tertinggi sebesar 0,42% ke level Rp11.787 per dolar AS.

EKONOMI JEPANG: Di Atas Ekspektasi, PDB Tumbuh 6,7%

Bisnis.com, JAKARTA—Ekonomi Jepang tumbuh melebihi perkiraan di sektor bisnis dan investasi selama triwulan pertama tahun ini.
Produk domestik bruto (PDB) tumbuh  6,7% per tahun dibandingkan triwulan sebelumnya, menurut Kantor Perdana Menteri hari ini di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (9/6/2014). Para ekonom memprediksi angka itu sebesar 5,9%, sedangkan rata-rata prediksi pada posisi 5,6% sebagaimana hasil survei terhadap 21 ekonom oleh Bloomberg News.
Meski ekonomi diperkirakan mengalami kontraksi pada triwulan ini setelah pajak penjualan dinaikkan pada April, Perdana Menteri Shinzo Abe harus memastikan bahwa pemulihan cukup kuat untuk mengimbangi  kenaikan pajak di masa datang. Strategi ekonomi yang akan dipaparkannya bulan ini akan membantu menentukan keberhasilan jangka panjang program Abenomics dalam memicu pertumbuhan berkelanjutan.
"Kuncinya sekarang adalah apakah pertumbuhan akan pulih pada paruh kedua tahun ini sehingga Abe bisa melanjutkan dengan menaikkan pajak penjualan," ujar Junko Nishioka, chief Japan economist pada Royal Bank of Scotland Group Plc. Menurutnya, pemerintah perlu mengimplementasikan anggaran cadangan untuk membantu pemulihan. 
Menurut hasil survei Bloomberg News, ekonomi akan berkontraksi 3,5% selama periode April-Juni sebelum meningkat 2% pada triwulan berikutnya.

Banyak Sentimen Positif, IHSG Naik 8 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 8 poin setelah dapat sentimen positif dari bursa global dan regional. Indeks masih bergerak dalam rentang yang tipis.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di posisi Rp 11.780 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.825 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 8,663 poin (0,18%) ke level 4.945,839. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,257 poin (0,27%) ke level 835,904.
Membuka perdagangan awal pekan, Senin (9/6/2014), IHSG bertambah 8,412 poin (0,17%) ke level 4.945,588. Indeks LQ45 tumbuh 2,479 poin (0,30%) ke level 836,216.
Aksi beli belum terlalu ramai sehingga Indeks hanya melaju pelan. Saham-saham unggulan jadi incaran pembelian oleh investor.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 7,604 poin (0,15%) ke level 4.944,605. Sementara Indeks LQ45 naik 1,965 poin (0,22%) ke level 835,612.
Akhir pekan lalu IHSG berakhir stagnan setelah seharian bergerak di zona hijau. Aksi beli jelang penutupan perdagangan mempertahankan posisi IHSG di teritori positif.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 mengulang cetak rekor saat penutupan perdagangan Jumat. Sehari sebelumnya (Kamis), Dow Jones dan S&P 500 juga mencetak rekor setelah bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memangkas suku bunga acuan terendah.
Bursa-bursa regional pagi hari ini kompak bergerak di zona hijau pagi hari ini. Bursa Hong Kong menguat paling tinggi pagi ini.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 67,20 poin (0,45%) ke level 15.144,44.
  • Indeks Hang Seng bertambah 155,03 poin (0,68%) ke level 23.106,03.
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,02 poin (0,01%) ke level 2.029,98.
  • Indeks Straits Times menguat 7,56 poin (0,23%) ke level 3.306,99.
sumber: detik.com

Bursa Global dan Regional Beri Sentimen Positif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir stagnan setelah seharian bergerak di zona hijau. Aksi beli jelang penutupan perdagangan mempertahankan posisi IHSG di teritori positif.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (6/9/2014), IHSG ditutup naik tipis 1,612 poin (0,03%) ke level 4.937,176. Sementara Indeks LQ45 ditutup bertambah 0,962 poin (0,12%) ke level 833,647.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 mengulang cetak rekor saat penutupan perdagangan Jumat. Sehari sebelumnya (Kamis), Dow Jones dan S&P 500 juga mencetak rekor setelah bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memangkas suku bunga acuan terendah.
Pada penutupan perdagangan Jumat akhir pekan waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 88, 17 poin (0,52%) ke level 16.924,28, Indeks S&P 500 bertambah 8,98 poin (0,46%) ke level 1.949,44 dan Indeks Komposit Nasdaq bertambah 25,17 poin (0,59%) ke level 4.321,40.
Hari ini IHSG diperkirakan diperkirakan masih bisa melanjutkan penguatan namun serba terbatas. Rekor Wall Street dan menguatnya bursa Asia bisa memberi dorongan positif.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 67,20 poin (0,45%) ke level 15.144,44.
  • Indeks Straits Times menguat 7,56 poin (0,23%) ke level 3.306,99.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG ditutup menguat tipis pada perdagangan terakhir pekan lalu. Kenaikan indeks terjadi menyusul bursa regional Asia yang bergerak menguat di tengah katalis negatif dari dalam negeri di mana nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih bergejolak. Mengawali pekan ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Kisaran support-resistance 4.924-4.954. Saham pilihan: SCMA, INTP, ADRO, UNTR, MAPI
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS ditutup menguat akhir pekan lalu, seiring positifnya data tenaga kerja Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,30% dan S&P500 sebesar +0,46%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data tenaga kerja Tiongkok yang akan dirilis dalam waktu dekat. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,76%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik +0,30% ke level US$102,66 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,07% ke posisi US$1.252,50 per troy ounce.
Dari dalam negeri, investor menanti rilis tingkat suku bunga acuan (BI Rate) yang akan diputuskan Bank Indonesia (BI), kamis mendatang. Di sisi lain, pekan ini pemerintah akan kembali melakukan lelang surat utang negara (SUN) demi memenuhi pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG pekan lalu diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks fase konsolidasi dan bergerak mixed to up. Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat menguji resistance terdekat di 4.988. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.893 dan resistance 4.990. (detik.com)

Cegah Abrasi, Group Astra Tanam Mangrove

INILAHCOM, Jakarta - Group Astra menanam tanaman mangrove untuk mencegah abrasi pantai di Mamuju Utara.
PT Letawa, anak perusahaan PT Astra Agro Lestari, Tbk melakukan penanaman mangove tersebut. "Dengan mangrove ini kami ikut menjaga biota laut," kata Direktur AALI Area Sulawesi Indra Irawan dalam keterangan tertulisnya Minggu (8/6/2014).
Menurut Indra, pihaknya telah menanam mangrove sejak 2009. Hingga saat ini, total mangrove yang ditanam mencapai 157 ribu pohon di lahan seluas 262 hektare (ha) di tiga desa, yaitu Jengeng, Tikee Muara, dan Desa Ako di Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar.
Tahun ini, pihaknya menargetkan total mangrove yang tertanam 192 ribu pohon. Hingga Mei 2014, Letawa telah merealisasikan penanaman mangrove 25 ribu pohon dari total rencana 35 ribu pohon. "Ini akan menjadi program tahunan," katanya.
Indra menjelaskan, kepedulian terhadap mangrove itu berawal dari para karyawan yang hobi memancing karena lokasi kebun yang berbatasan dengan pantai. Menyadari biota pesisir pantai terkena erosi, mereka tergerak untuk menanam mangrove. "Kami ada dana CSR untuk dialihkan. Jumat ada kerja bakti dan kami mengerahkan karyawan untuk menanam," tutur Indra.
Pihak Astra juga menggandeng konsultan karena menanam mangrove membutuhkan keahlian. Program itu berhasil meningkatkan biota laut sehingga mampu berdampak ke sektor lain, di antaranya adalah perikanan.
Sebagian masyarakat sekitar memiliki budidaya tambak bandeng. Mereka dapat menangkap kepiting di lokasi mangrove untuk digemukan di tambak. Pihaknya juga memberi bantuan bibit ikan.
Letawa bekerjasama dengan perguruan tinggi di Malang untuk membuat kompor biomassa yang bahan bakarnya menggunakan cangkang sawit. "Masyarakat dahulu menebang mangrove untuk memperoleh kayu bakar. Sekarang kami memberi bantuan kompor tersebut agar mereka tidak lagi menebang," kata Indra.
Atas penanaman mangrove, pihaknya menerima penghargaan Kalpataru dari presiden. Penghargaan itu diberikan Wakil Presiden Boediono kepada Administratur PT Letawa Nyoman Sukram di Istana Negara, Kamis (5/6/2014)
Sementara itu, Kepala Divisi Safety, Health and Environment PT Astra Agro Lestari, tbk Slamet Riyadi menambahkan, perseroan menetapkan empat pilar dalam menjalankan program CSR. Empat pilar itu yakni pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesehatan, dan penyelamatan lingkungan.
Dalam menjalankan program CSR, masing-masing anak perusahaan menyesuaikan dengan kondisi di mana mereka beroperasi. "Letawa menanam mangrove karena kondisi alam di Mamuju Utara tadinya rusak oleh abrasi laut. Karena itu kami tanam mangrove," kata Slamet.

Jelang Rilis BI Rate, Rupiah Diprediksi Menguat

INILAHCOM, Jakarta - Analis memperkirakan pergerakan rupiah menguat jelang pengumuman BI rate oleh Bank Indonesia.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities,William Surya Wijaya mengatakan, meskipun pergerakan rupiah sideways, kecenderungannya akan menguat. "Potensi rupiah akan sideways dengan kecenderungan sedikit menguat," ujar William kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (8/6/2014).
William mengatakan, faktor penguatan pergerakan rupiah lebih condong menguat karena Bank Indonesia akan mengumumkan tentang BI Rate atau suku bunga acuan dalam waktu dekat. Menurutnya, kemungkinan rilis BI Rate akan memberikan sinyal positif bagi penguatan rupih. "Penguatan rupiah karena menyongsong rilis data BI Rate," kata William.
Berdasrkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dalam sepekan terakhir rupiah melemah 212 poin (1,82%) ke posisi 11.823 pada pekan yang berakhir Jumat, 6 Juni 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya 11.611 pada Jumat 30 Mei 2014.

IHSG & 3P (Piala Dunia, Puasa dan Pilpres)

INILAHCOM, Jakarta – Penurunan volume transaksi saham setiap diselenggarakannya Piala Dunia yang kali ini berbarengan dengan Pilpres dan puasa dinilai sebagai mitos belaka. Kesebelasan saham pun disodorkan.
David Cornelis, kepala riset KSK Financial Group mengatakan, fenomena momen empat tahunan cenderung hanya mitos. Fenomena yang disebut anomali pasar memasuki bulan Juni tahun 2014 ini adalah efek Piala Dunia. Piala Dunia berpengaruh pada melemahnya momentum perdagangan saham dan ekspektasi imbal hasil yang negatif pada IHSG.
Kompetisi olahraga dunia ini, lanjut David, menjadi ajang yang membutuhkan biaya paling mahal. Sekitar US$16 miliar digelontorkan oleh pemerintah Brasil dan FIFA untuk menggelarnya. "Angka 20x lipat lebih besar dari total anggaran Pilpres Indonesia tahun 2014 dengan derby Prabowo-Jokowi," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (8/6/2014).
Secara psikologis memang ada hubungan antara hasil pertandingan sepakbola dan perilaku investor di bursa saham. Faktor turunnya produktivitas karena menonton siaran tengah malam jelang dini hari dan faktor spekulasi skor pertandingan bola hasilnya berkorelasi negatif, namun tidak bernas terhadap pergerakan IHSG, baik harga maupun volume.
Selama histeria Piala Dunia, kumulatif imbal hasil IHSG justru positif. Jika dibandingkan dengan bulan-bulan setelahnya, volumenya pun terkoreksi tidak terlalu signifikan, hanya sekitar 10%. Perlu diketahui bahwa dana yang ada di bursa saham tentu berbeda dengan uang yang dipakai untuk hobi di pasar bola internasional.
Secara historis, dinamika IHSG adalah volatilitas saham yang cenderung melemah. Kondisi ini menjadi oportuniti bagi investor untuk memanfaatkan momen tipisnya transaksi dan momentum fluktuasi yang minimalis.
Momen tersebut disertai ekspektasi keuntungan selama 1 bulan mendatang yang positif dengan risiko volatilitas yang lebih rendah. Ini terjadi di tengah momen kenaikan IHSG yang sudah berturut-turut positif, dobel hattrick selama 6 bulan terakhir.
Tahun ini, Selecao diprediksi menang di final melawan Albiceleste. Brazil, sebagai negara dengan perekononomian terbesar ketujuh di dunia, diunggulkan untuk mengulangi kesuksesan Perancis di tahun 1998, menang di rumah sendiri, yang kala itu, IHSG berhasil melambung 12,9% dalam 1 bulan euforia Piala Dunia.
Yang menarik tahun ini adalah adanya ajang 3P (Piala Dunia, Puasa dan Pilpres) yang sangat jarang terjadi berbarengan. Di tengah gelaran Piala Dunia kali ini, diselingi oleh 2 faktor utama lainnya, yaitu bulan puasa dan Pilpres.
Kedua faktor tersebut berpengaruh 50% terhadap pergerakan IHSG, seperti halnya faktor fisiologis dan psikologis sebesar 30% dan faktor politik berpengaruh 20% dari 10 faktor kemenangan dalam sepakbola yang diteliti oleh Stephen Hawking.
Sebuah konklusi yang tidak sahih jika gelar kejuaraan sepakbola Piala Dunia secara tradisional berpengaruh terhadap imbal hasil IHSG. Piala Dunia bukan merupakan faktor utama pendorong penurunan volume perdagangan, karena di antara kedua hal tersebut tidak memiliki faktor korelasi negatif yang kuat.
Pada bulan Juni-Juli kenyataannya volume perdagangan memang relatif kecil, namun ada faktor-faktor lainnya yang lebih dominan secara statistik. Adapun penurunan volume perdagangan selama periode bulan Juni-Juli tidak hanya terjadi ketika ada ajang Piala Dunia saja, tetapi juga terjadi di tahun-tahun lainnya. Rendahnya volume juga terjadi di bulan lainnya di tahun genap.
Sejak tahun 1990, ajang Piala Dunia sudah digelar selama 6x, pergerakan rata-rata IHSG positif sebesar 4,2% selama periode Piala Dunia berlangsung selama 1 bulan penuh, dengan kenaikan tertinggi sebesar 12,9% di tahun 1998 dan yang terendah di tahun 2002 dengan hanya minus 3,4%.
Sedangkan pergerakan IHSG di tahun-tahun diselenggarakannya Piala Dunia, dalam 1 tahun agregat, IHSG bergerak positif dengan rerata 15,6%. Yang paling ekstrim, tahun 1994 IHSG bergerak blunder dengan minus 20,2%, sebaliknya di tahun 2006 naik fantastis sebesar 55,3%.
Jadi, volume mengalami penurunan setiap diselenggarakannya Piala Dunia adalah mitos, sedangkan anomali setiap penyelenggaraan Piala Dunia IHSG mengalami penurunan adalah sesat, malahan secara rerata IHSG bergerak positif.
Dengan proyeksi rentang IHSG 4.786—4.862 sebagai level dukungan dan 5.025—5.070 sebagai level tahanan, berikut kesebelasan saham (starting eleven) dengan mayoritas berkarakteristik bertahan.
 
Saham-saham tersebut menjadi tim jagoan investor jelang Piala Dunia 2014, yaitu:
  1. PT Astra Agro Lestari (AALI)
  2. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
  3. PT Bumi Serpong Damai (BSDE)
  4. PT Gudang Garam (GGRM)
  5. PT Vale Indonesia (INCO)
  6. PT Indofood Sukses Makmur (INDF)
  7. PT Jasa Marga (JSMR)
  8. PT Kalbe Farma (KLBF)
  9. PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
  10. PT Unilever Indonesia (UNVR)
  11. PT Wijaya Karya (WIKA).
Ingat bola itu bulat, bukan bundar. Ada banyak penjuru yang dapat digunakan untuk mendeduksi garis dari luar ke intinya, dengan 7 jenis racikan gaya (Flip-Flap, Hocus-Pocus, Nutmeg, Pedalada, Rabona, Roulette, Sombrero), sebanyak itu pula strategi yang dapat digunakan investor saham menghadapi faktor-faktor probabilitas dan risiko yang ada di pasar finansial 2 bulan ke depan ini.

Sambut Awal Pekan, Harga Emas Antam Stagnan

Jakarta -Memasuki pekan yang baru, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak berubah dibandingkan perdagangan sebelumnya. Ini juga menyebabkan harga pembelian kembali (buyback) ikut stagnan.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin (9/6/2014), harga emas Antam tercatat Rp 530.000 per gram. Sama seperti akhir pekan lalu.
Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam juga tetap sebesar Rp 470.000 per gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 245.300.000
  • 250 gram Rp 122.750.000
  • 100 gram Rp 49.150.000
  • 50 gram Rp 24.600.000
  • 25 gram Rp 12.325.000
  • 10 gram Rp 4.960.000
  • 5 gram Rp 2.505.000
  • 4 gram Rp 2.004.000
  • 3 gram Rp 1.512.000
  • 2,5 gram Rp 1.265.000
  • 2 gram Rp 1.020.000
  • 1 gram Rp 530.000
sumber: detik.com

Kiwoom Securities: IHSG Bergerak di Kisaran Positif

Jakarta - Relatif menguatnya bursa dunia diharapkan dapat memperbaiki sentimen pasar. IHSG bergerak naik tipis di tengah tren pergerakan yang sideways belakangan ini. Akan tetapi, adanya aksi jual asing masih berpotensi menghambat peluang positif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran positif hari ini.
 
FREN – Emisi obligasi konversi
PT Smartfren Telecom (FREN) mendapat persetujuan RUPSLB untuk menerbitkan saham baru tanpa menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (non-preemptive rights /NPRI). NPRI akan dilakukan dengan melakukan private placement berupa emisi obligasi konversi tahap II (OWK II) dengan target perolehan dana hingga mencapai Rp 9 Triliun. Obligasi tersebut bertenor 5 tahun sebelum wajib dikonversi menjadi saham. Obligasi tersebut akan diterbitkan dalam dua tahap, dimana untuk tahap pertama akan diluncurkan obligasi konversi senilai Rp 1 Triliun dan tahap dua senilai Rp 8 Triliun.
 
ISAT – Refinancing utang
Manajemen PT Indosat (ISAT) tengah menjajaki pinjaman senilai Rp 1 Triliun dari PT Bank Mandiri (BMRI). Pinjaman tersebut bertenor 2 tahun dan akan dialokasikan untuk membiayai sebagian dari utang yang akan jatuh tempo pada 2H 2014 senilai total Rp 2.22 Triliun. Sisa kebutuhan dana pembayaran utang akan berasal dari kas internal. Pinjaman yang jatuh tempo pada 2H 2014 terdiri dari utang RCF Mandiri senilai Rp 1.5 Triliun, obligasi VII Seri A senilai Rp 700 Miliar, dan Sukuk Ijarah IV senilai Rp 28 Miliar.
 
SRAJ – Akuisisi jaringan klinik
PT Sejateraraya Anugrahjaya (SRAJ) berencana mengakuisisi 90% saham perusahaan afiliasi yaitu PT Prima Healthcare Solution, pemegang jaringan klinik "Your Clinic". Akuisisi tersebut bertujuan untuk memperluas jangkauan dan penetrasi layanan rumah sakit.
 
TELE – Rencana non-preemptive rights
PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE) berencana meminta persetujuan RUPSLB untuk menerbitkan 638.05 juta lembar saham baru (10% saham) tanpa menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (non-preemptive rights /NPRI). Dengan harga minimum eksekusi NPRI pada Rp 812.22 per lembar, maka jumlah dana perolehan minimum sebesar Rp 518.2 Miliar. Dana hasil NPRI akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal.(detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Mix

Jakarta -IHSG pada perdagangan Jumat 6 Juni 2014 ditutup menguat 0,03% pada level 4937, setelah sebelumnya sempat menguat hingga menyentuh level 4958. Penguatan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing melakukan net sell Rp258 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat kembali menguat dan mencapai rekor tertinggi baru yang dipicu oleh data nonfarm payrolls yang mencapai level sebelum terjadinya krisis untuk pertama kalinya pada bulan Mei lalu. Data nonfarm payrolls bulan Mei menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 217 ribu, setelah bulan sebelumnya sebesar 282 ribu, sehingga selama empat bulan berturut-turut terjadi penyerapan tenaga kerja di atas 200 ribu. Tingkat pengangguran secara tak terduga terjaga pada level terendah selama enam tahun terakhir yaitu sebesar 6,3%. Membaiknya data tenaga kerja tersebut menimbulkan optimisme akan membaiknya perekonomian AS dan menimbulkan harapan bahwa indeks akan berlanjut mengalami reli pada pekan ini. Suku bunga yang masih relatif rendah juga mendorong optimisme tersebut. Sedangkan data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya wholesale inventories, retail sales, business inventories, PPI dan Mich Sentiment. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 4880 - 4985. Rekomendasi: UNVR, TLKM, PTBA, SMGR, HRUM, ASII, UNTR, BBCA.(detik.com)

Trust Securities: Indeks Bergerak Variatif

Jakarta -Sentimen positif dari meningkatnya cadangan devisa Indonesia dan dibarengi dengan imbas sempat menguatnya bursa saham Asia setelah merespon pertemuan ECB memberikan sentimen positif bagi IHSG.
Begitu pun dengan asing yang sempat kembali mencatatkan nett buy (meski akhirnya nett sell) juga turut membantu naiknya IHSG. Tetapi, imbas positif tersebut tidak membuat IHSG melonjak tajam (sempat melemah) karena juga diselingi dengan aksi jual seiring masih adanya aksi menahan diri sebagian pelaku pasar terhadap, baik sentimen politik maupun jelang piala dunia. Beruntungnya laju pembukaan pasar saham Eropa masih melanjutkan kenaikannya dan Rupiah yang berbalik naik sehingga berimbas positif pada IHSG di akhir sesi. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4958,43 (level tertingginya) di akhir sesi 1 dan menyentuh level 4928,90 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4937,18. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (9/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4900-4930 dan resisten 4955-4967. Shooting star masih bertahan di middle bollinger band (MBB ). MACD masih melandai dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William's %R masih tertahan kenaikannya di sekitar area oversold. IHSG sempat bergerak melewati target resisten (4945-4957) namun, ditutup di bawah level tersebut. Sikap menahan diri cenderung mengurangi posisi para pelaku pasar membuat IHSG masih sulit untuk naik signifikan. IHSG pun diperkirakan kurang lebih tidak jauh beda dengan sebelumnya di mana hanya akan variatif cenderung mencoba kembali naik tipis. Tentunya dengan harapan aksi jual dapat berkurang.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Bisa Naik Terbatas

Jakarta -Pasar saham AS ditutup menguat akhir pekan lalu, seiring positifnya data tenaga kerja Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,30% dan S&P500 sebesar +0,46%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data tenaga kerja Tiongkok yang akan dirilis dalam waktu dekat. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,76%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik +0,30% ke level US$102,66 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,07% ke posisi US$1.252,50 per troy ounce.
Dari dalam negeri, investor menanti rilis tingkat suku bunga acuan (BI Rate) yang akan diputuskan Bank Indonesia (BI), kamis mendatang. Di sisi lain, pekan ini pemerintah akan kembali melakukan lelang surat utang negara (SUN) demi memenuhi pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG pekan lalu diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks fase konsolidasi dan bergerak mixed to up. Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat menguji resistance terdekat di 4.988. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.893 dan resistance 4.990.(detik.com)