korea by dewanti

Wednesday, December 11, 2013

Seharian Melemah, IHSG Menipis 3 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 3 poin setelah seharian anjlok di zona merah. Koreksi indeks bisa sedikit berkurang berkat aksi beli menjelang penutupan perdagangan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.000 per dolar AS dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin Rp 11.880 per dolar AS.
Membuka perdagangan, IHSG turun tipis 2,746 poin (0,06%) ke level 4.272,932 bergerak datar karena minim katalis positif yang bisa jadi penggerak. Sentimen negatif dari Wall Street semalam menyeret indeks ke zona merah.
Saham-saham di sektor infrastruktur masih bertahan di zona hijau. Namun kebanyakan saham-saham lainnya terkena koreksi akibat aksi jual sehingga indeks sempat jatuh ke level terendahnya di 4.235,417.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 19,574 poin (0,46%) ke level 4.256,104 kena aksi ambil untung. Saham-saham unggulan jadi sasaran untuk lepas saham.
Tujuh indeks sektoral pun terkena koreksi, dipimpin oleh sektor aneka industri. Aksi jual ini dilakukan oleh hampir di seluruh lapisan saham.
Menutup perdagangan, Rabu (11/12/2013), IHSG menipis 3,935 poin (0,09%) ke level 4.271,743. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,254 poin (0,04%) ke level 714,026.
Saham-saham bank jadi sasaran aksi beli jelang penutupan. Namun sayang aksi beli ini gagal membawa indeks balik arah ke zona hijau.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 113.693 kali pada volume 4,603 miliar lembar saham senilai Rp 4,33 triliun. Sebanyak 94 saham naik, sisanya 156 saham turun, dan 94 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menghabiskan perdagangan di zona merah sejak pembukaan pagi tadi sampai penutupan sore ini. Koreksi yang terjadi di Wall Street jadi sentimen negatif.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 33,33 poin (1,49%) ke level 2.204,17. 
  • Indeks Hang Seng jatuh 405,95 poin (1,71%) ke level 23.338,24. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 96,25 poin (0,62%) ke level 15.515,06. 
  • Indeks Straits Times melemah 18,24 poin (0,59%) ke level 3.063,48. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 41.400, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 550 ke Rp 61.750, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 250 ke Rp 1.700, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 200 ke Rp 19.400.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 600 ke Rp 12.400, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 350 ke Rp 28.600, Mayora (MYOR) turun Rp 300 ke Rp 26.800, dan Indocement (INTP) turun Rp 250 ke Rp 19.400. (detik.com)

Energi Mega Persada (ENRG) Raih Pinjaman US$203 Juta

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), anak usaha Grup Bakrie, mengantongi pinjaman sindikasi US$203 juta untuk melunasi utang sebelumnya (refinancing).
Pinjaman sindikasi itu didapat dari Bank of America Merrill Lynck, Bank of India, dan Intesa Sanpaolo SpA. Utang anyar itu berjangka waktu 5 tahun dengan suku bunga Libor + 6% per tahun.
ENRG akan menggunakan pinjaman itu untuk melunasi pinjkaman sebelumnya. Dengan begitu, perseroan dapat menghemat beban biaya bunga secara signifikan.
Dengan melunasi pinjaman sebelumnya melalui fasilitas pinjaman dari Bank of America Merrill Lynch, perseroan dapat menghemat beban bunga tahun depan hingga US$26 juta per tahun. Penghematan itu akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan ENRG di masa mendatang.
"Setiap pinjaman yang didapat perseroan digunakan untuk mengembangkan perseroan secara organik dan nonorganik," tutur Presiden Direktur ENRG Imam P. Agustino dalam jumpa pers Rabu, (11/12/2013).

Bursa Asia Melemah Jelang Pertemuan Fed

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergerak lebih rendah pada perdagangan Rabu (11/12/2013) karena investor menahan diri menjelang pertemuan The Fed pada pekan depan.
Hal ini seiring dengan bursa saham AS pada perdagangan Selasa (10/12/2013) berakhir negatif. Investor mencermati rencana pertemuan The Fed pada bulan Desember 2013 ini.
Indeks S&P akhirnya turun 0,3% menjadi 1.802,62. Indeks Dow Jones terpangkas 0,3% menjadi 15.973,13. Sementara indeks Nasdaq lebih rendah 0,2%, menjadi 4.060,49.
Bursa saham di China melemah seperti indeks Hang Seng kehilangan 0,6% dan indeks Shanghai turu 0,6%. Investor menunggu kesimpulan pertemuan pejabat senior sejak Selasa kemarin. Mereka mengevaluasi kemajuan ekonomi di Tahu ini dan rencana di tahun 2014.
Saham HSBC bergerak terbatas hanya naik 0,1% setelah setuju menjual 8% sahamnya di Bank of Shanghai ke bank Spanyol, Banco Santander . HSBC tanpa penjelasan banyaknya penjualan, tetapi total kepemilikannya mencapai US$468 juta per 30 September.
Bursa Korsel, Indeks Kospi naik 0,3%. Indeks ASX di Australia turun 0,1%. Indeks ASX telah mengalami penurunan dalam lima hari perdagangan.

Saham GJTL Siap Menggelinding

INILAH.COM, Jakarta - Sudah empat hari terkahir ini saham PT Gajah Tunggal (GJTL) mengalami kenaikan. Terakhir, pada perdagangan Rabu siang ini (11/12/2013) GJTL ditransaksikan Rp1.920 atau naik Rp50. Jika dihitung sejak empat hari lalu, berarti harga saham ini telah naik 9%.
Melihat perkembangan itu, para analis pun beramai-ramai merekomendasikan beli. Kata mereka confirm price saham ini ada di Rp1.810 dengan target Rp2.120. Sementara Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mematok tager Rp2.250.
Ada apa? Rupanya, ini ada kaitannya dengan perbaikan ekonomi di Amerika dan Eropa. Dalam dua kuartal ini, ekspor perseroan mencatatkan kenaikan yang fantastis menjadi Rp1,03 triliun.
Dengan kondisi itu, berarti perseroan akan mendapatkan laba bersih lebih tinggi dari yang di targetkan Rp206 miliar. Karena pada kuartal III saja untungnya sudah mencapai Rp205,64 miliar.
Tahun depan, kalau benar-benar perekonomian AS dan Rropa membaik, ekspor ban akan meningkat dan pendapatan GJTL akan naik 10,25% menjadi Rp13,55 triliun.

DNET Catat Aset Naik 42,01% Jadi Rp7,06 T

INILAH.COM, Jakarta - Keputusan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) dalam mengubah lini usahanya, membawa peningkatan aset perseroan.
DNET sebelumnya merupakan perusahaan IT dan kini menjadi perusahaan yang bergerak di bidang investasi, perdagangan umum, keagenan dan perwakilan.
Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Evensius Go mengatakan, perseroan saat ini memiliki penyertaan pada PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebesar 35,8%, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) 31,5% dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) sebanyak 40%.
"Pasca-bertranformasi, perseroan mampu mencatat laba bersih dalam sembilan bulan ini yakni sebesar Rp87,73 miliar. Perolehan ini diserap dari investasi pada entitas asosiasi," kata Evensius seusai paparan publik, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Selain itu, aset perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 42,01% menjadi sebesar Rp7,06 triliun yang di dapat dari hasil right issue yang dilaksanakan tahun ini.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, ke depan perseroan akan meningkatkan nilai merek dan penguasaan pasar dengan mendukung pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan dari perusahaan Asosiasi.
"DNET juga akan meningkatkan profitinilitas dan pengembalian modal. Serta, akan mengevaluasi peluang bisnis yang baru dan saling melengkapi," ujar dia.
Sebagai catatan, pada sembilan bulan pertama 2013 DNET telah membukukan laba bersih sebesar Rp 85,73 miliar (unaudited), sementara laba usaha tercatat sebesar Rp 82,66 miliar. Adapun total aset Perseroan per September 2013 tercatat sebesar Rp 7,06 triliun. Sementara jumlah ekuitas Perseroan sebesar Rp 7,06 triliun.

IHSG Variatif, Enam Saham Bisa Dimainkan

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi variatif dalam kisaran terbatas, 4.230-4.330. Enam saham bisa dimainkan.
Pada sesi pertama perdagangan Rabu (11/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 19,57 poin (0,46%) ke posisi 4.256,104. Level terendah 4.252,368 dan tertinggi 4.282,105.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, aksi beli kembali berlanjut kemarin membawa IHSG menguat 1,45%. "Hampir seluruh saham sektoral menguat terutama sektor otomotif, manufaktur, semen, konsumsi, pertambangan dan perbankan," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Menurut dia, pasar menyambut positif kebijakan ekonomi pemerintah yang memberikan pembebasan PPN dan PPnBM untuk barang impor untuk mendorong pertumbuhan ekspor. "Hal ini memberikan prospek pertumbuhan pendapatan bagi sektor manufaktur yang berorientasi ekspor," ujarnya.
Penguatan kemarin juga ditopang kenaikan harga saham tambang terutama dipicu positifnya data China seperti kenaikan ekspor November yang mencapai 12,7% dan impor tumbuh 5,3%. "Sedangkan output industri China November lalu tumbuh 10% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 10,3%," papar dia.
Sementara perkembangan pasar saham global tadi malam cenderung bergerak di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,33% dan 0,32% ditutup di 15973,13 dan 1802,62. "Koreksi ini lebih pada aksi ambil untung mengantisipasi pertemuan The Fed pekan datang yang diperkirakan akan memutuskan mengenai pengurangan stimulus (tapering)," ungkap David.
Di atas semua itu, David memperkirakan, hingga penutupan sore nanti, IHSG bergerak variatif dengan penguatan terbatas menyusul aksi ambil untung jangka pendek. "IHSG akan bergerak dengan support di 4.230 dan resisten di 4.330," tuturnya.
Support pertama IHSG di level 4.230 dan support kedua di 4.195. Di sisi lain, resisten pertama di 4.300 dan resisten kedua di 4.330.
 
Di atas semua itu, David menyodorkan enam saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
  1. Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.650-2.925, sell on strength, stop loss di Rp2.600;
  2. Saham PT Timah (TINS) dalam kisaran Rp1.600-1.680, sell on strength, stop loss di Rp1.560;
  3. Saham PT Astra Internasional (ASII) dalam kisaran Rp6.300-6.800, trading buy, stop loss di Rp6.250;
  4. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp7.200-7.750, trading buy, stop loss di Rp6.900;
  5. Saham PT Gajah Tunggal (GJTL) dalam kisaran Rp1.780-1.950, sell on strength, stop loss di Rp1.770;
  6. Saham PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dalam kisaran Rp19.400-20.500, trading buy, stop loss di Rp19.000.

Dua Investor Lepas Saham BWPT Rp 1,04 Triliun

Jakarta -Dua investor melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT BW Plantation Tbk (BWPT). Harga jual sahamnya dipatok Rp 1.085 per lembar, diskon 20% dari harga penutupan perdagangan kemarin Rp 1.370.
Menurut Direktur dan Corporate Secretary BW Plantation Kelik Irwantono, penjualan saham dilakukan pada perdagangan kemarin. Dua investor tersebut adalah PT Mitra Energi Global (MEG) dan Fendalton Investment Pte.Ltd.
Fendalton Investment Pte.Ltd melepas 942.024.480 lembar saham senilai Rp 1,02 triliun, sedangkan MEG menjual 21.458.160 lembar saham dengan raupan dana Rp 23,28 miliar. Total transaksi keduanya sebesar Rp 1,04 triliun.
"Setelah penjualan tersebut, maka MEG dan Fendalton sudah tidak memiliki kepemilikan saham di Perseroan," katanya dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (11/12/2013).
Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.30 waktu JATS, saham BW Plantation turun 20 poin (-1,46%) ke level Rp 1.350 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 91 kali dengan volume 5.050 lot senilai Rp 3,4 miliar. (detik.com)

Perusahaan Migas Bakrie Ngutang Rp 2 T Untuk Bayar Utang Lama

Jakarta -PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang merupakan perusahaan migas di bawah grup Bakrie, memperoleh pinjaman sindikasi dari 3 bank asing senilai US$ 203 juta atau sekitar Rp 2 triliun.
Adapun bank asing yang memberikan pinjaman tersebut adalah Bank of America Merrill Lynch, Bank of India, dan Intesa Sanpaolo SpA. Utang atau pinjaman ini berjangka waktu 5 tahun dan besaran bunganya adalah LIBOR + 6 per tahun.
Direktur Utama Energi Mega Persada Imam Agustino mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian besar pinjaman sebelumnya, sehingga dengan pinjaman baru ada penghematan beban biaya bunga secara signifikan.
"Dengan mendapatkan loan (pinjaman) sindikasi ini, untuk tahun depan dapat kita dapat menghemat beban bunga sampai US$ 26 juta per tahun. Ini berdampak kepada profit atau keuntungan kita tahun depan," kata Imam dalam jumpa pers di Otel Lobby Bakrie Tower, Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Imam menyebutkan, pinjaman ini akan digunakan perseroan untuk melunasi utang dari ND Owen sebesar US$ 290 juta, yang suku bunganya tinggi, yaitu 17% dan naik hingga 20%.
"Pinjaman US$ 203 juta ini untuk bayar sebagian utang ND Owen. Kita membayar lebih awal karena suku bunga agak tinggi ya," kata dia.
Selain itu, sebelumnya perseroan juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 90 juta untuk working capital perseroan. "Sebelumnya sudah ada pinjaman US$ 90 juta dari agent Bank of New York yang ini untuk working capital," cetusnya.
Sementara untuk sisa utang dari ND Owen US$ 87 juta, Energi Mega Persada akan mencari pinjaman lain lagi. "Sisa pelunasan masih kita cari," kata Imam.
Pada kesempatan itu, Direktur Keuangan Energi Mega Persada Didit Ratam mengatakan, perseroan akan akan menggenjot produksi minyaknya di tahun depan sebesar 65-70 ribu barel per hari. Saat ini, produksi minyak perseroan mencapai 50-54 ribu barel per hari.
Untuk meningkatan produksi minyaknya itu, perseroan akan terus menggenjot produksi dari blok migasnya di Bentu, Pekanbaru, Riau.
Saat ini produksi minyak perseroan paling banyak dihasilkan dari blok migas Bentu, Pekanbaru, Riau sebesar 50%, sisanya dari blok migas lain. Saat ini jumlah blok migas perseroan ada 11blok.
"Produksi terbesar salah satunya di blok Bentu, kira-kira 50%, sisanya dari blok-blok lain, ada 11 blok migas," kata Didit.
Dengan peningkatan produksi tersebut, Energi Mega Persada menargetkan bisa meningkatkan pendapatan hingga 15% di tahun depan. Per September 2013, angka penjualan perseroan mencapai US$ 600 juta dan EBITDA US$ 300 juta.
Tahun depan, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 270 juta yang sepenuhnya berasal dari internal cash flow. (detik.com)

Kena Aksi Ambil Untung, IHSG Terpangkas 19 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 19 poin kena aksi ambil untung. Saham-saham unggulan jadi sasaran untuk lepas saham.
Membuka perdagangan, IHSG turun tipis 2,746 poin (0,06%) ke level 4.272,932 bergerak datar karena minim katalis positif yang bisa jadi penggerak. Sentimen negatif dari Wall Street semalam menyeret indeks ke zona merah.
Saham-saham di sektor infrastruktur masih bertahan di zona hijau. Namun kebanyakan saham-saham lainnya terkena koreksi akibat aksi jual sehingga indeks sempat jatuh ke level terendahnya di 4.252,368.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (11/12/2013), IHSG terpangkas 19,574 poin (0,46%) ke level 4.256,104. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 3,622 poin (0,51%) ke level 710,150.
Sembilan indeks sektoral pun terkena koreksi, dipimpin oleh sektor aneka industri. Aksi jual ini dilakukan oleh seluruh lapisan saham.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 67.643 kali pada volume 2,212 miliar lembar saham senilai Rp 2,269 triliun. Sebanyak 81 saham naik, sisanya 122 saham turun, dan 106 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih tertekan aksi jual sehingga kompak melemah di zona merah. Koreksinya makin dalam, rata-rata lebih dari satu persen.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 25,61 poin (1,14%) ke level 2.211,88. 
  • Indeks Hang Seng jatuh 295,48 poin (1,24%) ke level 23.448,71. 
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 170,25 poin (1,09%) ke level 15.441,06. 
  • Indeks Straits Times turun 11,03 poin (0,36%) ke level 3.070,69. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 41.400, United Tractor (UNTR) naik Rp 300 ke Rp 19.500, Multi Prima (LPIN) naik Rp 200 ke Rp 5.300, dan (SMSM) naik Rp 125 ke Rp 3.225.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 28.500, Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 19.300, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 250 ke Rp 9.950, dan Unilever (UNVR) turun Rp 200 ke Rp 26.600. (detik.com)

Melorot, Rupiah Kembali Tembus Rp 12.000 Per Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Rabu (11/12/2013) pagi melemah hingga kembali menembus level 12.000.
Pada pukul 08.30 WIB, rupiah kembali melorot ke posisi Rp 12.015 per dollar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,80 persen dibandingkan posisi kemarin yang ditutup pada posisi Rp 11.920.
Sementara kurs tengah dollar AS yang dipatok Bank Indonesia (BI) kemarin ada di posisi Rp 11.985 per dollar AS.
Hari ini nilai tukar rupiah diproyeksikan bergerak variatif di perdagangan. Turunnya indeks dollar AS masih akan dikonfirmasikan dengan kebijakan soal BI rate yang rencananya diumumkan pada Kamis (12/12/2013) mendatang.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, Dollar Index terpangkas 0,21 persen sampai dini hari tadi, sementara tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun turun 3,83 basis poin. Mata uang utama dunia menguat bersama-sama, dipimpin oleh dollar Australia atas dollar AS dengan kenaikan 0,43 persen.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 juga melemah cukup tajam semalam waktu Indonesia. Ketatnya likuiditas rupiah semakin terasa di sektor perbankan di sisi lain.
Menurut data OJK, sampai Oktober lalu, dana pihak ketiga (DPK) di perbankan turun 0,46 persen. Penurunan terbesar terjadi pada simpanan dengan nominal rupiah antara Rp 2-5 miliar yang turun 1,54 persen menjadi Rp 334,21 triliun. Sementara simpanan nasabah dengan nominal di bawah Rp 200 juta masih menunjukkan tren kenaikan.
Sementara kemarin laju nilai tukar rupiah kembali melemah seiring antisipasi pasar jelang Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini. Meski di awal pekan tidak ada rilis data-data AS, rilis positif data-data ketenagakerjaan sebelumnya telah membuat laju dollar AS terus bergerak naik dan berimbas pada pelemahan rupiah.
Di sisi lain, menurut riset Trust Securities, penguatan dollar AS sebenarnya terimbangi dengan penguatan poundsterling seiring dengan data tahunan manufacturing dan industrial production di Inggris. Begitu pun dengan kenaikan euro yang juga mengimbangi dollar AS seiring dengan kenaikan manufacturing production Perancis.
Laju rupiah berada di bawah target support di Rp 11.975 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan berada di rentang level Rp 12.000-11.968 per dollar AS (kurs tengah BI).

Sempat Positif, Saham Perdana Logindo Langsung Terkoreksi

Jakarta -Saham perdana PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) bisa positif meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) negatif. Sahamnya naik ke posisi tertinggi di Rp 3.100 per lembar.
Perseroan mematok harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 2.800. Seperti dikutip dari data perdagangan BEI, Rabu (11/12/2013), sahamnya naik 4,4% ke posisi tertingginya tersebut. Tapi sayang penguatan ini tak bertahan lama karena saham berkode LEAD itu langsung kena koreksi juga.
Perseroan menawarkan 193.277.175 juta lembar saham baru atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. PT UOB Kay Hian Securities dan PT RHB OSK Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan meraup dana Rp 356 miliar dari aksi korporasi ini. Sebanyak 58% dananya digunakan untuk membayar pinjaman bank, 40% untuk belanja modal dan 2% sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Perseroan merupakan emiten ke-29 yang melantai di BEI tahun ini. Berikut 28 emiten yang sudah masuk bursa: PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). (detik.com)

MPMX Incar Laba Bersih Rp675 M di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) pada 2014 membidik laba bersih sebesar Rp675 miliar atau tumbuh 25% dari estimasi tahun ini sebesar Rp540 miliar.
Direktur Utama PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, Koji Shima mengatakan, pendapatan dan laba bersih tahun depan ditargetkan tumbuh 20% sampai 25% dari estimasi tahun ini.
"Ya kita harapkan naik 20 persen sampai 25 persen, untuk pendapatan dan laba berih," kata Koji seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Menurut Koji, target pendapatan dan laba bersih ini akan didukung oleh semua divisi bisnis perseroan, terlebih permintaan sepeda motor setiap tahunnya selalu meningkat.
Tercatat laba bersih perseroan hingga kuartal ketiga 2013 sebesar Rp410,82 miliar atau naik 33,08% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pendapatan tumbuh 30,8% menjadi Rp10,31 triliun. Divisi distribusi sepeda motor Honda menjadi penyumbang terbesar ke pendapatan perseroan hingga 76%.

MPMX Alihkan Sisa Dana IPO ke Divisi Roda Empat

INILAH.COM, Jakarta - Para pemegang saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetuji perubahan alokasi dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar 13% ke divisi kendaraan roda empat.
Direktur Utama PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, Koji Shima mengatakan, alokasi dana IPO sebesar 13% untuk pembangunan fasilitas dealership Nisan-Datsun di bisnis kendaraan roda empat melalui anak usahanya PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (MPMAuto).
"Sebelumnya dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis asuransi MPMX sebesar 7% dan kebutuhan modal kerja bisnis retail motor MPMX sebesar 6%," kata Koji seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Tercatat, hingga kuartal III 2013, dana hasil IPO MPMX tersisa Rp495 miliar dan saat ini tersisa Rp175 miliar. Menurut Koji, perubahan penggunaaan dana IPO tersebut dengan pertimbangan pembiayaan kegiatan operasional bisnis asuransi dan retail motor masih mampu didanai melalui dana internal masing-masing anak perusahaan.
Selain menyetujui perubahan dana IPO, pemegang saham juga menunjuk Agung Cahyadi Kusumo sebagai Direktur Bidang Business Development.

Timah Belum Beroperasi di Koba Tin

INILAH.COM, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) belum melakukan kegiatan penambangan di bekas lahan PT Koba Tin sejak kontraknya berakhir.
Perseroan menunggu sampai terbentuknya anak usaha baru. Selain itu perseroan juga menunggu Izin Usaha Pertambanan Khusus (IUPK). Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (10/12/2013).
Pemerintah telah menunjuk perseroan sebagai pengelola PT Koba Tin sejak berakhirnya kontrak perusahaan asal Malaysia per 23 Maret 2013. Pemerintah menandatangani Kontrak Karya (KK) dengan Koba Tin pertama kali pada 16 Oktober 1971, untuk masa kontrak 30 tahun. Perpanjangan KK dilakukan pada 6 September 2000 yang berlaku 10 tahun, sejak 1 April 2003 hingga 31 Maret 2013.

Tapering Fed Terdiskon, Rupiah Melemah Terbatas

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/12/2013) diprediksi melemah terbatas. Pasar sudah mendiskon tapering Fed.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Rabu ini, rupiah berpeluang melanjutkan konsolidasinya dengan kecenderungan melemah. Tapi, pelemahan akan terbatas. Sebab, tidak tertutup kemungkinan memang ada technical buying seiring nilai tukar dolar AS yang dalam posisi jenuh beli.
Selain itu, meski pasar mencemaskan tapering The Fed pada Desember ini, secara keseluruhan, potensi tapering tersebut sudah cukup terdiskon ke dalam harga. Karena itu, potensi pelemahan rupiah sudah mulai terbatas. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 11.850 hingga 12.020 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Hanya saja, meski terbatas, kata dia, level 12.000 per dolar AS masih mungkin ditembus. "Setelah ada komentar dari beberapa pejabat The Fed, hingga FOMC 17-18 Desember, tidak ada lagi jadwal pidato pejabat The Fed," ujarnya.
Dari tiga pejabat Fed yang berpidato, mengindikasikan potensi tapering pada Desember 2013. Antara lain, James Bullard yang sudah memberikan indikasi reduksi pembelian obligasi bulan ini. "Padahal, biasanya, Bullard cukup dovish (pro moneter longgar). Kenyataannya, Bullard mengakui, pertumbuhan sektor tenaga kerja AS signfikan. Karena itu, sinyal tapering-nya cukup kuat," papar dia.
Lalu, Richard W Fisher, meski non-voting anggota FOMC tahun ini, dia akan menjadi voting member pada 2014. Karena Fisher termasuk salah satu pejabat The Fed yang hawkish (promonter ketat) tidak mengejutkan jika dia menyarankan tapering bulan ini. "Secara keseluruhan, sentimen pasar masih didominasi oleh isu tapering," ungkap dia.
Hanya saja, Christian menegaskan, pelemahan rupiah sudah mulai terbatas karena tapering sudah terdiskon. "Jika tapering terjadi dalam jumlah minimal, kemungkinan masih akan terjadi aksi profit taking pada dolar AS. Kecuali, jika terjadi skala tapering yang jauh lebih besar dibandingkan estimasi," papar dia.
Terbatasnya pelemahan rupiah juga karena potensi kenaikan BI rate sebesar 0,25% ke 7,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Kamis (12/11/2013). "Sebab, beberapa data terakhir masih belum menunjukkan kondisi defisit yang signifikan hingga kuartal III-2013, inflasi yang masih tinggi, dan pelemahan nilai tukar rupiah. Semua itu, dapat memicu kenaikan BI rate kembali," papar dia.
BI juga, lanjut Christian, kemungkinan akan menambah alat moneter lain untuk meningkatkan likuiditas domestik dan macroprudential. "Jika BI rate tak dinaikkan Desember ini, pasar berekspektasi kenaikan BI rate pada kuartal I-2014," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (10/11/2013) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi 11.980/11.990 dari posisi sehari sebelumnya 11.965/11.980.
Intraday terlemah 11.990 dan terkuat 11.940 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS.

PBRX Kucurkan US$60 Juta Bangun Tujuh Pabrik

INILAH.COM, Jakarta - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengucurkan dana untuk pembangunan tujuh pabrik senilai US$60 juta.
"Kami inginkan pembangunan tujuh pabrik bisa meningkatkan bisnis perseroan. Itu yang kami harapkan, agar peningkatan kapasitas bisnis perseroan," kata Corporate Secretary PT Pan Brothers Tbk, Iswardeni, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Pembangunan tujuh pabrik akan secara bertahap, kata Iswardeni, empat pabrik sudah dibangun dan bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2014. Dua pabrik lagi diharapkan beroperasi pada 2015 dan satu pabrik dipertengahan 2016. "Saat ini kami memperoleh 42 juta potong, dengan menambahkan 7 pabrik maka kita bisa memperoleh 30 juta potong pakaian lagi," ucap dia.
Lebih lanjut Iswardeni mengatakan, dana investasi membangun pabrik diperoleh dari right issue sebesar Rp1,018 triliun yang akan dilakukan pada 2014.

Harga Emas Antam Melonjak Rp 10.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali naik, kali ini Rp 10.000/gram. Hal yang sama juga terjadi di harga buyback-nya.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Rabu (11/12/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram menanjak jadi Rp 538.000/gram dari hari sebelumnya di Rp 528.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Antam menjadi Rp 473.000/gram dibandingkan harga pada perdagangan kemarin di Rp 463.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 249.300.000
  • 100 gram Rp 49.950.000
  • 50 gram Rp 25.000.000
  • 10 gram Rp 5.040.000
  • 1 gram Rp 538.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

First Asia Capital: Ada Aksi Ambil Untung Jangka Pendek

Jakarta -Aksi beli kembali berlanjut kemarin membawa IHSG menguat 61,336 poin (1,45%) di 4275,678. Hampir seluruh saham sektoral menguat terutama sektor otomotif, manufaktur, semen, konsumsi, pertambangan dan perbankan. Pasar menyambut positif kebijakan ekonomi pemerintah yang memberikan pembebasan PPN dan PPnBM untuk barang impor untuk mendorong pertumbuhan ekspor. Hal ini memberikan prospek pertumbuhan pendapatan bagi sektor manufaktur yang berorientasi ekspor.
Penguatan kemarin juga ditopang kenaikan harga saham tambang terutama dipicu positifnya data China seperti kenaikan ekspor November yang mencapai 12,7% dan impor tumbuh 5,3%. Sedangkan output industri China November lalu tumbuh 10% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 10,3%.
Sementara perkembangan pasar saham global tadi malam cenderung bergerak di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,33% dan 0,32% ditutup di 15973,13 dan 1802,62. Koreksi ini lebih pada aksi ambil untung mengantisipasi pertemuan The Fed pekan datang yang diperkirakan akan memutuskan mengenai pengurangan stimulus (tapering).
Untuk perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan penguatan terbatas menyusul aksi ambil untung jangka pendek. IHSG akan bergerak dengan support di 4230 dan resisten di 4330. (detik.com)

Sucorinvest: Ada Peluang Profit Taking

Jakarta -Kemarin IHSG menguat dan ditutup anomali plus 61 poin pada 4276 dipimpin oleh saham semua sektor kecuali infrastruktur di tengah-tengah penurunan indeks bursa global, output industrial di Cina tumbuh lebih rendah dari perkiraan dan spekulasi windress.
Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp 31 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG menguat pada kisaran 4235 – 4313 dengan pertimbangan: indikator KO : gx, SO : gx (42), menguji candle 3 white soldiers dan kenaikan indeks kemarin di ikuti dengan peningkatan volume. Kemarin indek bursa Eropa ditutup melemah, di pimpin oleh bursa Swiss terutama emiten eksportir saat mata uang Swiss menguat ditengah-tengah ketidakpastian
jadwal pengurangan stimulus oleh FED. Kemarin bursa Wall Street ditutup melemah saat investor menunggu FOMC tanggal 17-18/12/2013 terkait kelanjutan  program stimulus.
Pagi ini bursa Asia di buka melemah di tengah-tengah ketidakpastian jadwal pengurangan stimulus di AS. Sehingga terbuka peluang sebagian pelaku pasar di BEI melakukan aksi profit taking pada pembukaan hari ini. (detik.com)

Minim Sentimen Positif, IHSG Bergerak Datar

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak datar karena minim katalis positif yang bisa jadi penggerak. Sentimen negatif dari Wall Street semalam menyeret indeks ke zona merah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.990 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.880 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menipis 1,738 poin (0,04%) ke level 4.273,940. Sedangkan Indeks LQ45 berkurang 0,445 poin (0,06%) k elevel 713,327.
Membuka perdagangan, Rabu (11/12/2013), IHSG turun tipis 2,746 poin (0,06%) ke level 4.272,932. Indeks LQ45 melemah tipis 1,155 poin (0,16%) ke level 712,617.
Saham-saham tambang dan bank masih bertahan di zona hijau. Namun kebanyakan saham-saham lainnya terkena koreksi akibat aksi jual.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG mundur 3,071 poin (0,07%) ke level 4.272,607. Sementara Indeks LQ45 berkurang 0,754 poin (0,11%) ke level 713,018.
Kemarin IHSG melesat 61 poin di tengah koreksi yang terjadi di seluruh bursa regional. Aksi buru saham murah oleh investor domestik jadi pemicunya.
Semalam Wall Street berakhir melemah setelah kemarin S&P 500 mencetak rekor tertinggi. Pelaku pasar masih menunggu keputusan The Federal Reserve dalam pertemuan yang digelar Selasa pekan depan.
Bursa-bursa di Asia di Asia kompak melemah dan memberi sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG. Bursa Hong Kong jatuh paling dalam pagi ini.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 17,23 poin (0,77%) ke level 2.220,26. 
  • Indeks Hang Seng melemah 162,89 poin (0,69%) ke level 23.581,30. 
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 87,82 poin (0,55%) ke level 15.523,49.
  • Indeks Straits Times menipis 2,66 poin (0,09%) ke level 3.079,06.
sumber: detik.com

OSO Securities: Indeks Bergerak Datar

Jakarta -Perdagangan kemarin (10/12) IHSG ditutup kembali mengalami penguatan seiring dengan menguatnya Rupiah sebesar 0.45%. IHSG menguat sebesar 1,45% ke level 4,275.67. Investor masih merespon data ekonomi China yang membaik. Data ekonomi China yang rilis seperti Retail sales bulan November yang naik menjadi 13.7% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13.3%. Semua sektor mengalami penguatan hanya sektor infrastruktur yang melemah tipis sebesar 0.01%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp53 miliar.
Semalam bursa Wall Street ditutup tekoreksi. Indeks Dow Jones melemah 0.33% di level 15,973.13, indeks S&P melemah 0.32% pada level 1,802.62, sementara indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan 0.20% berada pada level 4,060.49. Investor mempertimbangkan mengenai pembahasan anggaran AS dan menunggu data retail sales yang akan keluar malam nanti. Pelemahan akibat aksi profit taking yang dilakukan oleh investor karena melihat beberapa indeks dalam bursa AS telah mengalami penguatan beberapa hari terakhir.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak sideways cenderung tertekan oleh bursa Global. Sementara Bursa Asia tadi pagi dibuka rata – rata mengalami pelemahan. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai white marubozu dan berada di bawah area middle bolingger bands. Indikator MACD baru membentuk golden cross dengan histogram positif, indikator stochastic bergerak ke atas. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4222 - 4320 resistance. (detik.com)

Magnus Capital: Indeks Berpotensi Rebound

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali melanjutkan penguatan dan ditutup naik 61.33 poin ke level 4275.678 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6.2 triliun, sedangkan Investor asing tercatat membukukan net sell pada pasar reguler sebesar Rp 30 miliar. Penguatan kemarin merupakan lanjutan dari rebound sehari sebelumnya. Adapun sentimen positif yang mendukung di antaranya penerapan kebijakan ekonomi yang akan mulai diterapkan tahun depan dan peningkatan penjualan ritel China.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -52.40 poin ke level 15973.13 sedangkan indeks Nasdaq juga ditutup melemah -8.26 poin ke level 4060.49 dan indeks S&P ditutup melemah -5.75 poin ke level 1802.62. Pelemahan semalam merupakan koreksi yang sehat setelah bursa Wall st mengalami rally lebih dari 1 % kemarin. Investor juga tengah bersikap hati hati ditengah ketidakpastian mengenai kapan akan dilakukan pengurangan porsi pembelian surat utang oleh The Fed dan juga mencermati negosiasi anggaran pada Capitol Hill.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup negatif bagi pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 4240-4320.Indikator Stochastic membentuk sinyal goldencross dan RSI bergerak uptrend. MACD Bullish crossover. Cermati saham INCO, TAXI, SMGR, PGAS,ICBP. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah melemah, setelah dua hari berturut-turut mengalami penguatan. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah -0,33% ke level 15.973,19, sementara S&P 500 juga turun sebesar -0,32% ke posisi 1.802,62. Sedangkan indeks saham Asia, pagi ini dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka melemah sebesar -0,69% ke 15.503,10. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka turun -0,33% ke 1.986,94. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali menguat sebanyak +0,12% ke level US$98,63 per barel. Sedangkan harga emas Comex juga naik +0,06% ke posisi 1.261,90 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor asing mulai kembali masuk ke pasar dan memberikan sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sementara itu, rupiah kembali menguat terhadap dolar AS, meski dalam kisaran yang terbatas. Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas IHSG akan bergerak mixed hari ini namun masih berpotensi menguat untuk sepekan kedepan setelah membentuk hammer akhir minggu lalu. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.240 dan resistance 4.300. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Selasa (11/12) Indeks Dow Jones ditutup turun 52,40 poin (-0,33%) ke 15.973,13 di tengah penantian keputusan pengurangan stimulus moneter dari the Fed oleh para investor AS.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$99 per barel di New York di tengah penurunan persediaan minyak mentah AS.
IHSG kemarin (10/12) ditutup naik 61,34 poin (+1,46%) ke 4.275,68 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp30 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, ASII, INDF, BBCA, dan SMGR.
Mata uang Rupiah terapresiasi 11.920 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG merupakan kenaikan lanjutan, setelah rebound dari area support 4.072 dan 4.191 serta menguji area resistance 4.353 dan 4.395, volume hari ini lebih besar dibanding kemarin, stochastic goldencross, MACD dan PSAR masih memberikan sinyal negative namun berpeluang goldencross.
Pada perdagangan hari ini (11/12) diperkirakan IHSG akan adanya peluang kenaikan dengan kecenderungan mixed, trading buy tetap pilihan trading yang kami rekomendasikan saat ini dan IHSG diperkirakan akan bergerak bergerak di kisaran 4.072-4.353 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. GGRM, PGAS, dan SMGR. (detik.com)

Trust Securities: Tren IHSG Naik Dalam Jangka Pendek

Jakarta -IHSG masih melanjutkan pergerakan positifnya seiring dengan respon positif terhadap laju bursa saham AS yang menghijau dengan turunnya indeks VIX-nya. Akan tetapi, laju penguatan tersebut terjadi di tengah variatifnya laju bursa saham Asia, kembali melemahnya nilai tukar Rupiah, hingga kembalinya asing melakukan aksi jual. Sektor manufaktur berhasil menguat seiring kenaikan saham-saham berbasiskan konsumer, otomotif, dan makanan olahan. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4275,95 (level tertingginya) jelang preclosing sesi 2 dan menyentuh level 4220,91 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4275,68. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (11/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4218-4246 dan resistance 4286-4290. Berpola menyerupai three outside up dekati middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih upreversal. Laju IHSG kembali mampu bergerak di atas kisaran target resisten (4221-4238). Diharapkan pola ini masih dapat bertahan untuk kembali membuat penguatan lanjutan. Jika pola ini bertahan maka diharapkan IHSG selanjutnya akan dapat membentuk tren kenaikan jangka pendek. Asalkan tidak langsung dimanfaatkan profit taking. (detik.com)

IHSG Diprediksi Mixed, Bisa Menguat Terbatas

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 61 poin di tengah koreksi yang terjadi di seluruh bursa regional. Aksi buru saham murah ole investor domestik jadi pemicunya.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (10/12/2013), IHSG ditutup melesat 61,336 poin (1,46%) ke level 4.275,678. Sementara Indeks LQ45 ditutup melonjak 13,951 poin (1,99%) ke level 713,772.
Semalam Wall Street berakhir melemah setelah kemarin S&P 500 mencetak rekor tertinggi. Pelaku pasar masih menunggu keputusan The Federal Reserve dalam pertemuan yang digelar Selasa pekan depan.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 52,4 poin (0,33%) ke level 15.973,13, Indeks S&P 500 kehilangan 5,75 poin (0,32%) ke level 1.802,62 dan Indeks Komposit Nasdaq turun 8,261 poin (0,2%) ke level 4.060,49.
Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung menguat terbatas. Koreksi yang terjadi di Wall Street semalam bisa memberi sentimen negatif.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 60,80 poin (0,39%) ke level 15.550,51. 
  • Indeks KOSPI naik tipis 1,61 poin (0,08%) ke level 1.995,06. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Semesta Indovest
Bursa AS ditutup melemah pada tadi malam akibat investor kembali wait and see setelah data-data ekonomi AS yang cukup baik menimbulkan harapan akan dimulainya tapering, disamping itu, pelaku pasar juga menantikan hasil pembahasan Kongres mengenai anggaran belanja. Indeks Dow Jones turun 52,40 poin atau 0,33%, S&P 500 turun 0,32%, dan Nasdaq turun 0,20%. Saham-saham sector consumer memimpin pelemahan. Harga minyak mentah menguat 1,2% dan harga emas naik 2,2% ditopang oleh sentiment membaiknya perekonomian.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas sentiment pasar yang mulai mengantisipasi tapering stimulus AS yang dapat dilakukan dalam waktu dekat. Indeks FTSE turun 0,55%, CAC turun 1,04%, dan DAX turun 0,88%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat kembali menguat ditopang oleh kuatnya minat beli investor, saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain INCO, ADRO, CTRA, PWON, KLBF.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +61.34 poin (+1.46%) ke 4,275.68 dengan jumlah transaksi sebanyak 12.1 juta lot atau setara dengan Rp6.2 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.40%), sektor basic-industries (+2.42%), sektor construction and property (+0.26%), sektor consumer goods (+2.12%), sektor finance (+1.90%), sektor infrastructure (-0.01%), sektor mining (+1.41%), sektor misc-industries (+3.14%), dan sektor trade (+0.74%).
Tercatat sebanyak 130 saham mengalami penguatan, 117 saham mengalami penurunan, 96 saham tidak mengalami perubahan dan 144 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. ASII (+3.97%), BBCA (+4.26%), BMRI (+2.61%), UNVR (+2.10%), dan KLBF (+4.24%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BBRI (-0.68%), TBIG (-4.10%), BDMN (-1.35%), BSDE (-1.44%), dan JSMR (-0.99%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp30 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, ASII, INDF, BBCA, dan SMGR. Mata uang Rupiah terapresiasi 11,920 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin merupakan kenaikan lanjutan, setelah rebound dari area support 4,072 dan 4,191 serta menguji area resistance 4,353 dan 4,395, volume hari ini lebih besar dibanding kemarin, stochastic goldencross, MACD dan PSAR masih memberikan sinyal negatif namun berpeluang goldencross, untuk hari ini kami melihat akan adanya peluang kenaikan dengan kecenderungan mixed, trading buy tetap pilihan trading yang kami rekomendasikan saat ini. Dengan support 4,072 dan resistance 4,353. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: GGRM, PGAS, SMGR. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Ditopang Minat Beli Investor

Jakarta -Bursa AS ditutup melemah pada tadi malam akibat investor kembali wait and see setelah data-data ekonomi AS yang cukup baik menimbulkan harapan akan dimulainya tapering, disamping itu, pelaku pasar juga menantikan hasil pembahasan Kongres mengenai anggaran belanja. Indeks Dow Jones turun 52,40 poin atau 0,33%, S&P 500 turun 0,32%, dan Nasdaq turun 0,20%. Saham-saham sector consumer memimpin pelemahan. Harga minyak mentah menguat 1,2% dan harga emas naik 2,2% ditopang oleh sentiment membaiknya perekonomian.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas sentiment pasar yang mulai mengantisipasi tapering stimulus AS yang dapat dilakukan dalam waktu dekat. Indeks FTSE turun 0,55%, CAC turun 1,04%, dan DAX turun 0,88%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat kembali menguat ditopang oleh kuatnya minat beli investor, saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain INCO, ADRO, CTRA, PWON, KLBF. (detik.com)

Wall Street Lesu Jelang Pertemuan The Fed

New York -Saham-saham di Wall Street berakhir melemah setelah kemarin S&P 500 mencetak rekor tertinggi. Pelaku pasar masih menunggu keputusan The Federal Reserve dalam pertemuan yang digelar Selasa pekan depan.
Volume perdagangan bisa dibilang tipis, masih di bawah rata-rata transaksi harian bulan ini. Indeks S&P 500 yang kemarin naik tipis dan cetak rekor kini melemah.
"Ini sedikit konsolidasi setelah kemarin menguat. Tidak ada alasan lain lagi," kata Paul Zemsky, kepala alokasi aset dari ING Investment Management di New York, seperti dikutip Reuters, Rabu (11/12/2013).
Beberapa pengatur kebijakan The Fed memberi bocoran bahwa bank sentral AS itu akan segera memangkas stimulusnya. Tapi dengan data ekonomi AS yang membaik, investor jadi sedikit lega.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 52,4 poin (0,33%) ke level 15.973,13, Indeks S&P 500 kehilangan 5,75 poin (0,32%) ke level 1.802,62 dan Indeks Komposit Nasdaq turun 8,261 poin (0,2%) ke level 4.060,49. (detik.com)