korea by dewanti

Monday, October 28, 2013

Tak Ada Sinyal Negatif, Asing Profit Taking

INILAH.COM, Jakarta – Kondisi IHSG dinilai membuat pasar pusing seiring aksi ambil untung yang dilakukan investor asing. Padahal, tak ada sinyal negatif yang muncul di pasar.
Pada perdagangan Senin (28/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 9,69 poin (0,21%) ke posisi 4.590,538. Intraday terendah 4.573,395 dan tertinggi 4.611,264.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengaku pusing dengan kondisi pasar saat ini. "Asingnya juga pusing. Mungkin, investor asing dalam posisi trading. Mereka melihat Dow Jones Industrial Average (DJIA) sudah ketinggian, terus mereka lebih cenderung untuk profit taking," kata dia di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Padahal, kata dia, semua sinyal terlihat bagus. "Hang Seng Index (HSI) juga masih bisa ditutup di atas resisten pertama, 22.750, menghilangkan kemungkinan munculnya double top," ujarnya.
Profit taking yang dilakukan oleh pemodal asing ini, kata Satrio, membuat pergerakan jangka pendek IHSG, terlihat masih dalam trend yang flat. "Kisarannya belum kelihatan, bisa jadi 4.550-4.650. Tapi bisa juga berbentuk wedge," papar dia. "Tapi intinya, market sedang flat."
Menurut dia, jika pasar sedang mendatar, rekomendasi standarnya adalah: jual saham yang sedang naik dan beli saham yang sedang turun. "Hari ini saya hanya rebalancing. Tapi, posisi tetap di sekitar 50% dan malah naik jadi 70% sepertinya," kata Satrio.
Lebih jauh dia menjelaskan, hari ini IHSG telah menciptakan level tertinggi bulanan baru di level 4.611, sebelum bergerak turun. "Kalau DJIA nanti malam naik, dan IHSG menciptakan new high di atas 4.611 tapi ternyata ditutup di bawah 4.611, berarti di situ saya akan jualan. Tapi, untuk hari ini, saya hanya bisa menahan posisi. Sebab, tidak ada signal negatif yang muncul." Imbuhnya.

TMPI Belum Mau Bangun Smelter Segera

INILAH.COM, Jakarta - PT Agis Tbk (TMPI) dengan nama baru PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk, menunda sampai waktu yang belum ditentukan pembangunan smelter pengolahan bijih besi.
"Kita masih harus berhati-hati dalam smelter ini, tahun depan juga merupakan tahun politik," kata Direktur Utama TMPI, Steven Kesuma seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB), Senin (28/10/2013).
Pembangunan smelter pengolahan bijih besi memakan lahan seluas 10 hektar di Semarang dan mulai beroperasi pada 2015 mendatang. "Kita lihat nanti, nanti kalau pemimpinnya (presiden) beda, siapa tahu beda lagi kebijakannya," ucap Steven.
Lebih lanjut, dia mengatakan mengharapkan pemerintah dapat menghilangkan praktek dumping atau bisnis yang tidak propesional. Sehingga, perseroan dapat memastikan langkah dengan tepat.
"Kalau kami investasi Rp1 triliun dalam bentuk infrastruktur sementara pesaing melakukan dumping melalui investasi Rp1 triliun dalam bentuk stock. Kalah kita dan dipastika perusahaan merugi, sehingga kami menunggu kepastian kebijakan dari pemerintah yang baru," tutur Steven.

Minim Katalis, Rupiah Melandai

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (28/10/2013) ditutup melemah 38 poin (0,34%) ke posisi 10.048/10.058 dari posisi akhir pekan lalu 10.010/10.020.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah awal pekan ini dipicu oleh aksi profit taking. Salah satunya, seiring dengan rencana pengetatan fiskal oleh pemerintah.
Menurut Christian, APBN Indonesia kemungkinan diperketat. Artinya, akan ada beberapa pemangkasan belanja pemerintah. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah sempat mencapai level terlemahnya 11.100 dari posisi terkuatnya 10.970 per dolar AS dan pembukaan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Yang menjadi kekhawatiran pasar, lanjut Christian, adalah bagaimana kemampuan pemerintah untuk mendongkrak rencana-rencana infrastruktur yang bisa menopang tingkat belanja konsumen dan sektor produktif yang lainnya. "Pasar khawatir, anggaran untuk infrastruktur juga dipangkas," ujarnya.
Pasar juga profit taking, kata dia, sambil menunggu petunjuk tentang arah ekonomi Indonesia lebih lanjut. Apalagi, hari ini masih minim data ekonomi.
Selain itu, para investor masih menunggu laporan inflasi dan defisit neraca lancar (current account) Indonesia. Jika sesuai ekspektasi, rupiah kemungkinan baru akan melanjutkan penguatan.
Sebab, pekan lalu penguatan rupiah mencapai lebih dari 2% dan mencapai level tertinggi 8 pekan sehingga memicu aksi ambil untung.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah tipis terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah tipis ke 79,24 dari sebelumnya 79,25. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3808 dari sebelumnya US$1,3802 per euro," imbuh Christian.

BEI Incar Mahasiswa Jadi Investor Pasar Modal

Surabaya - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Surabaya berusaha meningkatkan investor pasar modal di Jawa Timur. Bursa membidik kalangan mahasiswa sebagai calon investor pasar modal masa depan.
"Sampai saat ini jumlah investor pasar modal di Jawa Timur masih jauh dari target," kata Nur Harjantie, Head of Capital Market Information Center Surabaya Marketing Division kepada wartawan di sela acara Workshop Wartawan 'Mekanisme dan Simulasi Perdagangan Saham' di gedung Indonesia Stock Exchange, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Senin (28/10/2013).
Hingga saat ini, investor pasar modal di Jatim mencapai sekitar 43.800. Target yang dicanangkan yakni sebanyak 50.000 investor. Katanya, ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga masih belum tercapainya target banyaknya investor.
"Selama ini investasi di pasar modal dinilai mahal dan membutuhkan uang besar," tuturnya.
Perdagangan dalam satuan round lot biasanya sampai 500 lembar. Namun, ke depan akan dirubah 1 lot menjadi 100 lembar. "Dengan lot 100, maka akan memudahkan transaksi dan tidak akan semahal yang dibayangkan orang," tuturnya.
Dengan adanya perubahan lot tersebut, diharapkan juga menarik kalangan mahasiswa. Pasalnya, kantong mahasiswa diperkirakan masih mencukupi untuk terjun di dunia pasar modal.
"Sekarang coba dihitung, kalau sekali makan atau belanja, bisa menghabiskan Rp 100 ribu. Dengan adanya perubahan ini, diharapkan banyak mahasiswa tertarik dan merubah pola dari konsumtif menjadi produktif," terangnya.
Sementara itu, jumlah emiten baru di Jatim pada tahun ini ada penambahan 2 yakni dari PT Bank Maspion dan Spindo (PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk). Katanya, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur cukup bagus, namun tidak seimbang dengan pertumbuhan perusahaan yang go public.
"Perindustrian di Jawa Timur sangat prospek dan harusnya banyak IPO (initial public offering)," tandasnya. (detik.com)

Perdagangan Sepi, IHSG Naik Tipis 9 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 9 poin di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Maraknya sentimen positif dari pasar global dan regional tidak membuat pelaku pasar marak lakukan aksi beli.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.030 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 10.980 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 23,692 poin (0,52%) ke level 4.604,538. Banyaknya sentimen positif dari pasar regional dan global membuat pelaku pasar semangat berburu saham.
Aksi beli menyasar seluruh lapisan saham. Indeks pun sempat naik hingga ke posisi tertingginya hari ini di level 4.611,264.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 9,737 poin (0,21%) ke level 4.590,583 meski lajunya tersendat aksi ambil untung. Indeks masih belum mampu bertahan di level psikologis 4.600.
Aksi ambil untung menghambat penguatan IHSG. Sebelum penutupan, indeks pun sempat jatuh ke zona merah di posisi 4.573,395.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (28/10/2013), IHSG ditutup bertambah 9,692 poin (0,21%) ke level 4.590,538. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 1,046 poin (0,14%) ke level 772,819.
Aksi ambil untung terjadi di saham-saham berbasis komoditas. Indeks sektoral di lantai bursa pun mixed. Posisi indeks yang sudah naik cukup tinggi jadi alasan untuk profit taking.
Enam sektor pun melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri dan agrikultur. Indeks berhasil bertahan di zona hijau berkat lonjakan sektor konstruksi dan infrastruktur.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 121.759 kali pada volume 3,958 miliar lembar saham senilai Rp 4,601 triliun. Sebanyak 136 saham naik, sisanya 100 saham turun, dan 112 saham stagnan.
Bursa-bursa regional kompak menguat menutup perdagangan awal pekan. Bursa saham Jepang melonjak paling tinggi dengan penguatan lebih dari dua persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,91 poin (0,04%) ke level 2.133,87. 
  • Indeks Hang Seng menguat 108,24 poin (0,48%) ke level 22.806,58. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 307,85 poin (2,19%) ke level 14.396,04. 
  • Indeks Straits Times naik 2,53 poin (0,08%) ke level 3.207,77. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 750 ke Rp 29.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke Rp 38.100, United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 18.000, dan Surya Toto (TOTO) naik Rp 300 ke Rp 7.600.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 19.950, SMART (SMAR) turun Rp 500 ke Rp 6.100, Nipress (NIPS) turun Rp 500 ke Rp 9.300, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 150 ke Rp 13.150. (detik.com)

Tanah Laut Catat Laba Jadi Rp5,7 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Tanah Laut Tbk (INDX) meraih laba 5,7 miliar pada kuartal ketiga 2013 dari 566,9 juta pada periode yang sama 2012.
Pada periode tersebut mencatatkan pendapatan Rp91,7 miliar dari Rp36,7 miliar. Dengan beban pokok penjualan sebesar RP75,7 miliar maka laba kotor mencapai 16,01 miliar.
Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Senin (28/10/2013). Hal itu menguat laba kotor Rp6,1 miliar pada kuartal ketiga tahun 2012 dengan beban pokok pendapatan Rp30,6 miliar.
Untuk laba usaha naik menjadi Rp12,1 miliar dari Rp3,5 miliar. Sedangkan laba bersih naik menjadi Rp5,3 miliar dari Rp395,6 juta. Namun untuk total aset perseroan menjadi Rp134,9 miliar dari Rp150,5 miliar per 31 Desember 2012.

Mitra Pinasthika Raih Laba Rp411 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatat laba bersih di kuartal ketiga 2013 sebesar Rp411 miliar.
Kinerja tersebut naik 33% dibandingkan periode yang sama pada 2012 sebesar Rp309 miliar. Hal ini sejalan dengan meningkatkan pendapatan bersih senilai Rp10,3 triliun atau tumbuh 31% dari Rp7,9 triliun.
PT Mitra Pinasthika Mulia (Mulia) mampu meraih angka penjualan sebanyak 676.655 unit atau tumbuh 27% dibandingkan kuartal III-2012 sebanyak 533.681 unit. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Senin (28/10/2013).
Peningkatan penjualan Mulia yang menjadi distributor utama motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur di atas penjualan motor secara nasional yang hanya tumbuh sekitar 9%.
Di sektor jasa keuangan, dua perusahaan pembiayaan yang dimiliki MPMX juga berhasil mencatat peningkatan dari Rp2,1 trilliun menjadi Rp2,5 triliun. Pembiayaan mengalami peningkatan sebesar 17% pada periode tersebut. Untuk penjualan oli pelumas, PT Federal Karyatama sebesar 10% atau menjadi 47 juta liter.

Bursa Eropa Menguat Seiring Wall Street

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Eropa bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan Senin (28/10/2013). Penguatan seiring Wall Street pada akhir pekan lalu.
Indeks FTSE di London naik Rp0,2% ek 6.737,19, indeks DAX di Jerman naik 0,3% ke 9.016,65 dan indeks CAC di Paris naik 0,3% ke 4.287,30 serta indeks IBEX di Spanyol naik 0,4% ke 9.855,5. Demikian mengutip cnbc.com.
Bursa Asia sebagian lebih tinggi dengan beberapa rekor tertinggi di Wall Street pekan lalu. Indeks S&P raih rekor tertinggi di level 1.759. Pemicunya dari kinerja kuartalan dan data ekonomi AS yang positif seperti data sentimen konsumen bulan Oktober turun menjadi 73,2 sebagai level terendah sejak Desember 2012.
Sedangkan bursa saham AS mengalami penguatan pada perdagangan Jumat (25/10/2013). Investor merespon kinerja Microsoft dan Amazon yang mengalami pertumbuhan pendapatan. Indeks Dow Jones naik 0,4% ke 15.570,28 yang merupakan level tertinggi sejak 19 September 2013 lalu.
Indeks S&P naik 0,4% ke 1.759,77. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,4 persen juga ke 3.943,36. Untuk pekan ini, Dow naik 1,1 persen, indeks S&P naik 0,9% dan indeks Nasdaq naik 0,7%.

Dalam 9 Bulan, Pemerintah RI Cicil Utang Rp 201 Triliun

Jakarta - Hingga September 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.273,76 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 95,81 triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2013. Berapa cicilan pokok dan bunga utang pada Januari-September 2013?
Dikutip dari data Kementerian Keuangan, Senin (28/10/2013), jumlah cicilan utang yang dibayar pemerintah baik pokok atau bunganya selama 9 bulan di 2013 ini adalah Rp 201,924 triliun atau 67,37% dari target cicilan utang yang akan dibayar pemerintah tahun ini.
Rinciannya, untuk cicilan pokok utang Januari-September 2013 mencapai Rp 118,752 triliun, sementara cicilan bunga utangnya mencapai Rp 83,172 triliun.
Untuk cicilan pokok tersebut, terdiri dari cicilan pokok utang luar negeri Rp 35,444 triliun, cicilan pokok utang dalam negeri Rp 71 miliar, dan cicilan pokok surat utang negara (obligasi) Rp 83,308 triliun.
Sementara untuk cicilan bunga terdiri dari cicilan bunga utang luar negeri Rp 8,95 triliun, cicilan bunga utang dalam negeri Rp 53 miliar, dan cicilan bunga surat utang Rp 74,168 triliun.
Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia hingga September 2013 berada di level 27,5%.

Perusahaan Otomotif Sandiaga Uno Kantongi Laba Rp 411 Miliar dalam 9 Bulan

Jakarta - Salah satu perusahaan milik Sandiaga Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatat laba bersih Rp 411 miliar selama periode Januari-September 2013, tumbuh 33% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2012 sebesar Rp 309 miliar.
Tingginya peningkatan laba bersih tersebut ditopang pendapatan bersih senilai Rp 10,3 triliun atau tumbuh 31% hingga September 2013 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Demikian disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Sampai kuartal III-2013 seluruh unit bisnis MPMX mengalami peningkatan kinerja yang signifikan. Bisnis rental kendaraan bermotor MPMX melalui PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent) mampu meningkatkan jumlah armadanya hingga 85% menjadi 13.030 unit, dan mampu memberikan peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan perseroan sepanjang periode ini, dari 5% menjadi 6%.
Bisnis distribusi motor Honda berkontribusi 76% terhadap total pendapatan perseroan pada periode Januari-September 2013.
PT Mitra Pinasthika Mulia (Mulia) mampu meraih angka penjualan sebanyak 676.655 unit atau tumbuh 27% dibandingkan kuartal III-2012 sebanyak 533.681 unit.
Peningkatan penjualan Mulia yang menjadi distributor utama motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur tersebut jauh di atas penjualan motor secara nasional yang hanya tumbuh sekitar 9%.
Di sektor jasa keuangan, dua perusahaan pembiayaan yang dimiliki MPMX juga berhasil mencatat peningkatan nilai pembiayaan yang cukup besar, dari Rp 2,1 trilliun pada kuartal III-2012 menjadi Rp 2,5 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 17% pada kuartal III-2013.
Peningkatan penjualan oli pelumas, PT Federal Karyatama, sebesar 10% atau menjadi 47 juta liter ditunjang oleh meningkatnya jumlah kendaraan bermotor roda dua di Indonesia.
Sementara itu, MPMAuto, salah satu anak perusahaan MPMX yang merupakan diler kedua penjualan ritel dan pemberian jasa layanan purna jual dari produk kendaraan bermotor Nissan-Datsun di Indonesia, hingga Semester II Tahun 2014, akan membuka 7 outlets Nissan-Datsun, yang mana 5 dari outlets tersebut akan berlokasi di DKI Jakarta. (detik.com)

Terganjal Profit Taking, IHSG Masih Bisa Naik 9 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 9 poin meski lajunya tersendat aksi ambil untung. Indeks masih belum mampu bertahan di level psikologis 4.600.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 23,692 poin (0,52%) ke level 4.604,538. Banyaknya sentimen positif dari pasar regional dan global membuat pelaku pasar semangat berburu saham.
Aksi beli menyasar seluruh lapisan saham. Indeks pun sempat naik hingga ke posisi tertingginya hari ini di level 4.611,264.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (28/10/2013), IHSG menguat 9,737 poin (0,21%) ke level 4.590,583. Sementara Indeks LQ45 naik 0,745 poin (0,10%) ke level 772,518.
Aksi ambil untung menghambat penguatan IHSG. Aksi ini terjadi di saham-saham berbasis komoditas. Indeks sektoral di lantai bursa pun mixed. Posisi indeks yang sudah naik cukup tinggi jadi asalan untuk profit taking.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 68.892 kali pada volume 2,174 miliar lembar saham senilai Rp 2,412 triliun. Sebanyak 135 saham naik, sisanya 78 saham turun, dan 97 saham stagnan.
Bursa saham China jatuh ke zona merah siang ini membuat pergerakan bursa-bursa regional jadi variatif. Padahal pagi tadi bursa regional masih kompak menguat.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 4,66 poin (0,22%) ke level 2.128,29. 
  • Indeks Hang Seng menguat 108,77 poin (0,48%) ke level 22.807,11. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 235,77 poin (1,67%) ke level 14.323,96. 
  • Indeks Straits Times naik 8,58 poin (0,27%) ke level 3.213,82. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 700 ke Rp 29.850, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 300 ke Rp 11.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 31.750, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 200 ke Rp 17.850.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain SMART (SMAR) turun Rp 500 ke Rp 6.100, Nipress (NIPS) turun Rp 300 ke Rp 9.500, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 20.200, dan Fast Food (FAST) turun Rp 250 ke Rp 2.150. (detik.com)

Chatib Basri: Pelaku Pasar Lega, Dolar di Bawah Rp 11.000

Jakarta - Kondisi pasar keuangan domestik dalam sebulan terakhir sudah menunjukan perbaikan. Terlihat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah cukup stabil. Dolar berada di kisaran Rp 10.800.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pasar keuangan sudah cukup lega dengan faktor eksternal dan internal di Indonesia. Sehingga sudah tidak ada lagi kepanikan untuk perputaran uang di dalam negeri.
"Rupiah, itu mengalami penguatan. Dalam 1 bulan itu sudah di bawah Rp 11.000/US$. Kalau lihat pasar perbankan trading-nya itu sudah Rp 10.800/US$," ujar Chatib dalam jumpa pers terkait APBN 2014 di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Kelegaan faktor eksternal, menurutnya, bersumber dari penundaan penarikan stimulus oleh Bank Sentral AS yaitu Federal Reserves. Kemudian penyelesaian penutupan pemerintah AS usai keputusan kongres beberapa waktu lalu.
"Tappering off kalau dilihat dari kecenderungannya belum akan dilakukan November ini. Kemudian debt selling itu bisa diselesaikan. Jadi ada ruang dan kelegaan di market (pasar) oleh tekanan-tekanan di pasar keuangan," jelasnya.
Pada faktor internal, Chatib menyatakan, pasar keuangan menerima dengan baik kerja keras pemerintah. Terutama dari hasil inflasi dan defisit neraca perdagangan. Disamping itu, juga bersama Bank Indonesia (BI) untuk mengatasi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD)
"Efek dari kebijkan pemerintah, itu ditandai dengan deflasi trade defisit yang membaik. Market juga melihat ada kerja keras pemerintah," sebut Chatib.
Dalam agenda jumpa pers ini, hadir Wamenkeu I Anny Ratnawaty, Wamenkeu II Bambang Brodjonegoro, dan jajaranan eselon I Kementerian Keuangan. (detik.com)

Bursa Asia Bisa Alami Rebound

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergeral lebih tinggi pada perdagangan Senin (28/10/2013). Indeks masuk dalam fase recovery setelah beberapa kali menurun pada pekan lalu.
Kebijakan bank sentral China sangat mengkhawatirkan pasar sehingga indeks Shanghai kehilangan 2,8%. Sedangkan penguatan yen menjadi penyebab Nikkei tenggelam 3,3 persen. Demikian mengutip marketwatch.com.
Pada pekan ini investor akan mencermati laporan pendapatan dari beberapa kawasan. Selain itu, pertemuan The Fed pada akhir bulan ini juga sangat penting bagi investor. Investor mengharapkan Fed melanjutkan stimulus moneter dengan pembelian obligasi sebesar US$85 miliar per bulan.
Yen meemah 0,1% terhadap dolar AS menjadi yen 97,51 per dolar. Indeks Nikkei naik 1,1%, indeks Australia, ASX naik 1,2% dan indeks Kospi di Seoul naik 0,3%. Dari China, indeks Hang Seng naik 0,4% dan indeks Shanghai lebih tinggi 0,3%.
Sedangkan bursa saham AS mengalami penguatan pada perdagangan Jumat (25/10/2013). Investor merespon kinerja Microsoft dan Amazon yang mengalami pertumbuhan pendapatan. Indeks Dow Jones naik 0,4% ke 15.570,28 yang merupakan level tertinggi sejak 19 September 2013 lalu.
Indeks S&P naik 0,4% ke 1.759,77. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,4 persen juga ke 3.943,36. Untuk pekan ini, Dow naik 1,1 persen, indeks S&P naik 0,9% dan indeks Nasdaq naik 0,7%.

Astra Agro Catat Produksi CPO 1 Juta Ton Lebih

INILAH.COM, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah memproduksi CPO sepanjang bulan Januari–September 2013 sebesar 1 juta ton lebih.
Produksi tersebut meningkat sebesar 4,7% dari 1.035.200 ton pada tahun 2012 menjadi 1.083.650 ton. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Senin (28/10/2013).
Namun jumlah Tandan Buah Segar (TBS) perseroan yang dipanen masih mengalami penurunan sebesar 7,1% menjadi 3.67 juta ton. Penurunan produksi TBS AALI masih terjadi di area Sumatera sebesar 7,2%, area Kalimantan sebesar 8,6% dan area Sulawesi sebesar 3,6%.
Apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu terdapat kenaikan terhadap TBS eksternal sebesar 21,8%, yang telah meningkatkan jumlah TBS yang diproses sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang lalu.

Berlina Bagikan Dividen Tunai Rp23 Per Saham, Ini Jadwalnya

Bisnis.com, JAKARTA -  Emiten sektor plastik dan kemasan PT Berlina Tbk. memutuskan untuk membagi dividen senilai Rp23 per saham.
Dalam pengumumannya kepada publik yang dipublikasikan hari ini, Senin (21/10/2013), manajemen Berlina mengatakan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diadakan pada 19 Juni 2013, perseroan menyepakati pembagian dividen tunai final dari laba bersih 2012 senilai total Rp15,87 miliar.
 
Adapun rincian jadwal pembagian dividen itu dapat disimak di bawah.
 
Jadwal Pembagian Dividen PT Berlina
 
Cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 8 November 2013
Ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 11 November 2013
Cum dividen tunai di pasar tunai: 13 November 2013
Ex dividen tunai di pasar tunai: 14 November 2013
Recording date yang berhak atas dividen tunai: 13 November 2013
Pembayaran dividen tunai: 27 November 2013

First Asia: IHSG Bergerak Terbatas

Jakarta - Perdagangan saham akhir pekan lalu berlagsung mixed. IHSG bergerak dalam rentang 37 poin ditutup melemah tipis 13,99 poin di 4580,846. Tekanan jual terutama melanda saham PGAS dan TLKM akibat aksi jual investor asing terkait isu individualnya. Pelaku pasar saat ini tengah fokus pada pencapaian laba 3Q13 emiten sektoral yang pekan ini banyak dirilis. Sepekan IHSG berhasil menguat 0,75% di tengah sentimen negatif yang melanda pasar saham kawasan Asia menyusul kebijakan China yang mengetatkan likuiditasnya mengantisipasi kenaikan inflasi.
Penguatan pekan kemarin menandai IHSG telah menguat selama tiga pekan berturut-turut. Nilai tukar rupiah atas dolar AS pekan kemarin turut menguat 1,5% di Rp.11.142 dari pekan sebelumnya di Rp.11.308 berdasarkan kurs tengah BI. Sementara Wall Street akhir pekan kemarin ditutup di teritori positif. Indeks S&P dan DJIA masing-masing menguat 0,44% dan 0,39% terutama dipicu sentimen positif pencapaian laba emiten 3Q13 yang di atas perkiraan sebelumnya.
Memasuki perdagangan awal pekan terakhir Oktober aksi beli diperkirakan masih berpeluang terjadi. Sentimen individual emiten sektoral seperti pencapaian laba 3Q13 akan menjadi katalis pergerakan IHSG. Namun ruang penguatan akan terbatas karena dibayangi dengan resiko melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional kuartal tiga yang diperkirakan hanya tumbuh 5,6% dibandingkan kuartal sebelumnya 5,6%. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas cenderung menguat dengan support di 4540 dan resisten di 4610. (detik.com)

Magnus Capital: IHSG Bergerak Fluktuatif

Jakarta - Pada perdagangan jumat pekan lalu, IHSG bergerak fluktuatif dan ditutup melemah -13.99 poin ke level 4580.84 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 5.07 triliun. Pemodal asing tercatat melakukan net sell saham sebesar Rp 141 miliar. Pelemahan indeks dikarenakan aksi profit taking oleh sebagian investor dan juga sikap wait & see , menjelang rapat FOMC yang akan digelar pada 28-29 Oktober 2013. IHSG diperkirakan berpotensi untuk menguat sepanjang pekan ini, hal ini didukung oleh rapat The Fed yang diperkirakan akan tetap mempertahankan stimulus moneter hingga awal 2014, adapun data inflasi dan kinerja perdagangan diperkirakan akan lebih baik dari bulan sebelumnya dan juga data defisit neraca berjalan akan lebih baik pada kuartal III-2013.
Indeks Dow Jones pada perdagangan jumat pekan lalu ditutup naik 61.07 poin ke level 15570.28 sedangkan indeks Nasdaq ditutup menguat 14.40 poin ke level 3943.36 dan indeks S&P juga ditutup menguat 7.70 poin ke level 1759.77. Penguatan dipengaruhi oleh sentimen positif dari sejumlah laporan keuangan emiten adapun data ekonomi AS yang dirilis diantaranya consumer sentiment yang melemah menjadi 73.2 pada bulan Oktober, sedangkan Durable goods order mengalami penguatan sebanyak 3.7% pada bulan September dan Wholesale inventories menguat 0.5% di bulan Agustus.
Indeks regional pagi ini dibuka menguat, diperkirakan akan memberikan sentimen yang positif bagi pergerakan IHSG. Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 4520-4630. MACD kembali naik dengan histogram positif dan Stochastic membentuk sinyal goldencross. Cermati saham AKRA, WSKT, PTPP, ULTJ, CTRS, ICBP, ERAA (detik.com)

Erdikha Sekuritas: IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Jakarta - Saham-saham di Wall Street kembali ditutup diteritori positif pada perdagangan akhir pekan lalu, dengan Dow dan S&P500 mencatatkan level yang lebih tinggi selama tiga minggu berturut-turut menyusul keluarnya data ekonomi dan laporan keuangan kuartal ketiga beberapa emiten besar. Sementara bursa-bursa di Asia dibuka ikut menguat pagi ini.
Sementara Bursa Efek Indonesia gagal melanjutkan penguatannya pada perdagangan Jumat kemarin dimana IHSG turun sebesar 14,00 poin (-0,30%), terutama akibat penurunan pada saham-saham unggulan di sektor Infrastruktur (-1,99%), Industri Dasar (-1,02%), Pertanian (-0,73%) dan Pertambangan (-0,64%). Sedang sektor-sektor yang menahan penurunan indeks lebih jauh adalah Perdagangan yang naik (+0,41%) dan Perbankan yang menguat (+0,27%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.6 Triliun dengan investor asing membukukan net sell sebesar Rp.141 Miliar. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup menguat di posisi Rp 11.142 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Awal pekan ini Bursa Indonesia diprediksi masih akan berjalan fluktuatif dan berpeluang kembali melanjutkan penguatan mengikuti sentimen bursa-bursa global. Kendati pun demikian, investor juga perlu mewaspadai kemungkinan pembalikan arah yang bisa terjadi sewaktu-waktu. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.530 - 4.640. (detik.com)

Kiwoom Securities: Pasar Regional dan Global Perbaiki Sentimen

Jakarta - Menguatnya Rupiah dan relatif naiknya Dow Jones serta beberapa bursa regional dapat memperbaiki sentimen. IHSG begerak di kisaran negatif diikuti oleh adanya minat jual asing minggu lalu. Terbentuknya pola doji serta posisi di dekat support dihatrpakan dapat membatasi potensi pelemahan. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mixed pada hari ini. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Mix Cenderung Menguat

Jakarta - IHSG pada perdagangan Jumat 25 Oktober 2013 ditutup melemah 0,31% pada level 4580. Sektor infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net sell Rp141,1 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup menguat yang dipicu oleh laporan kinerja emiten yang lebih baik dari estimasi. Turunnya data Mich Sentiment bulan Oktober pada level 73,2 dari 75,2, juga menambah optimisme bahwa The Fed masih akan mempertahankan program stimulusnya hingga Maret 2014. The Fed akan melakukan pertemuan rutin bulan Oktober pada hari Selasa dan Rabu pekan ini. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan stimulusnya karena shutdown pemerintahan AS pada bulan ini diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya industrial production, pending home sales, retail sales, PPI, indeks harga rumah, consumer confidence, ADP Employment, CPI, Chicago PMI, ISM index dan auto sales. Sedangkan laporan keuangan emiten yang akan menjadi perhatian investor pekan ini diantaranya Apple pada hari Senin dan Facebook pada hari Rabu. Emiten lainnya yang akan merilis laporan keuangan diantaranya General Motors, Visa, Exxon dan Chevron. IHSG hari ini diperkirakan menguat. Bergerak pada kisaran level 4560 — 4650. Rekomendasi: SMGR, BBCA, PTPP, ASII, WIKA, LSIP, BMRI, INTP, BBNI. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Masih Berpotensi Mixed

Jakarta - Indeks saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin. Pada penutupannya, indeks Dow Jones menguat +61,07 poin (+0,39%) ke level 15.570,28. Sementara indeks regional Asia pagi ini bergerak mixed. Indeks Nikkei 225 di Jepang membukukan penguatan +1,06% ke posisi 14.237,05. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan turun -0,07% ke posisi 2.033,04. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia terus melanjutkan penguatannya. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil mengalami penguatan +0,76% ke angka US$97,85 per barel. Senada dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York juga mengalami penguatan +0,16% ke level US$1.352,40/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, penguatan rupiah memberikan sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di sisi lain, investor masih mencermati rilis laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan tercatat (emiten), dan data inflasi yang akan dipublikasikan akhir pekan ini. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG masih berpotensi bergerak mixed to up untuk hari ini dengan kisaran support 4.564 dan resistance 4.600/4.620. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave dengan target teoritis kenaikan menuju 4.697 dalam jangka pendek.(detik.com)

Trust Securities: IHSG Akan Bergerak Variatif

Jakarta - Laju IHSG mulai didera aksi ambil untung setelah penguatan beberapa hari namun, masih dapat mempertahankan tren kenaikan jangka pendek-menengahnya. Padahal laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya berada di zona hijau dan rilis kinerja beberapa emiten a.l pada sektor properti, perbankan, dan terakhir ialah TLKM berada sesuai dengan ekspektasi. Tetapi, oleh karena laju bursa saham Asia yang melemah maka IHSG pun ikut terimbas pelemahan tersebut. IHSG pun yang di awal sempat bertengger di zona hijau, pada akhir sesi 2 terperosok ke zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4604,21 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4567,41 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4580,85. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan
nett buy.
Pada perdagangan Senin (28/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4543-4569 dan resistance 4607-4615. Berpola menyerupai bullish harami cross dekati upper bollinger bands (UBB). MACD kembali naik dengan histogram positif yang meningkat. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dalam tren kenaikannya meski mulai ada sinyal pelemahan. Laju IHSG berada di kisaran target support dan resisten (4542-4612) sehingga membuat IHSG berada di persimpangan jalan. IHSG akan bergerak variatif. Selama IHSG tidak langsung dimanfaatkan untuk aksi ambil untung secara masif maka IHSG masih ada peluang melanjutkan kenaikan. (detik.com)

Banyak Sentimen Positif, IHSG Tembus Lagi 4.600

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 13 poin dan kembali lagi menembus level psikologis 4.600. Banyaknya sentimen positif dari pasar regional dan global membuat pelaku pasar semangat berburu saham.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 10.990 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 10.980 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 13,159 poin (0,20%) ke level 4.594,005. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,359 poin (0,44%) ke level 775,132.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (28/10/2013), IHSG dibuka bertambah 23,692 poin (0,52%) ke level 4.604,538. Indeks LQ45 dibuka menanjak 4,245 poin (0,55%) ke level 776,018.
Aksi beli menyasar seluruh lapisan dan sektor saham. Hampir seluruh indeks sektoral berhasil menguat berkat aksi beli ini.
Pada perdagangan preopening, IHSG melaju 21,446 poin (0,47%) ke level 4.602,723. Sementara Indeks LQ45 menguat 3,761 poin (0,49%) ke level 775,534.
Akhir pekan lalu IHSG turun 13 poin setelah bergerak fluktuatif. Koreksi yang diderita indeks merupakan yang paling minim di antara bursa-bursa regional.
Indeks S&P 500 di bursa Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya di akhir pekan. Penguatan terjadi berkat lonjakan saham Microsoft dan Amazon yang melaporkan kinerja melampaui prediksi pasar.
Bursa-bursa di Asia kompak menguat pagi hari ini dipimpin oleh bursa saham Jepang. Sentimen ini bisa mendorong IHSG ke zona hijau.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,02 poin (0,14%) ke level 2.135,98.
  • Indeks Hang Seng menguat 89,15 poin (0,39%) ke level 22.787,49.
  • Indeks Nikkei 225 bertambah 107,67 poin (0,76%) ke level 14.195,86.
  • Indeks Straits Times naik 9,20 poin (0,29%) ke level 3.214,44.
sumber: detik.com

Harga Emas Antam Anjlok Rp 6.000/Gram di Awal Pekan

Jakarta - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibuka turun Rp 6.000 per gram di awal pekan ini.
Harga emas Antam di akhir pekan kemarin ditutup Rp 536.000/gram dan kini pada Senin (28/10/2013) menjadi Rp 530.000/gram untuk pecahan 1 gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia Jumat (28/10/2013), harga jual emas batangan konsumen ke Logam Mulia atau harga buyback turun dari Rp 465.000/gram menjadi Rp 460.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 50 gram Rp 24.600.000
  • 10 gram Rp 4.960.000
  • 5 gram Rp 2.505.000
  • 1 gram Ro 530.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

IHSG Diprediksi Bergerak Variatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu turun 13 poin setelah bergerak fluktuatif. Koreksi yang diderita indeks merupakan yang paling minim di antara bursa-bursa regional.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (25/10/2013), IHSG turun 13,999 poin (0,30%) ke level 4.580,846. Sementara Indeks LQ45 melemah 2,892 poin (0,37%) ke level 771,773.
Indeks S&P 500 di bursa Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya di akhir pekan. Penguatan terjadi berkat lonjakan saham Microsoft dan Amazon yang melaporkan kinerja melampaui prediksi pasar.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 61,07 poin (0,39%) ke level 15.570,28. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 7,7 poin (0,44%) ke level 1.759,77, sempat menembus rekor intraday tertinggi di 1.759,82.
Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq bertambah 14,40 poin (0,37%) ke level 3.943,36. Seluruh indeks juga naik selama satu pekan ini, Dow Jones tumbuh 1,1%, S&P 500 naik 0,9% dan Nasdaq 0,7%.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan bergerak mixed. Kemungkinan indeks bisa menguat terbatas jika tidak dihadang oleh aksi ambil untung.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik ke 116,33 poin (0,83%) level 14.204,52. 
  • Indeks KOSPI turun 2,58 poin (0,13%) ke level 2.031,81. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup turun -14.00 poin (-0.30%) ke 4,580.85 dengan jumlah transaksi sebanyak 9.9 juta lot atau setara dengan Rp5.9 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.73%), sektor basic-industries (-1.02%), sektor construction and property (-0.04%), sektor consumer goods (+0.02%), sektor finance (+0.27%), sektor infrastructure (-1.99%), sektor mining (-0.64%), sektor misc-industries (+0.03%), dan sektor trade (+0.41%).
Tercatat sebanyak 108 saham mengalami penguatan, 127 saham mengalami penurunan, 118 saham tidak mengalami perubahan dan 131 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBRI (+1.20%), LPPF (+4.84%), BBNI (+1.59%), BBCA (+0.47%), dan ICBP (+1.36%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. TLKM (-2.25%), PGAS (-3.40%), CPIN (-4.35%), MAYA (-22.82%), dan EXCL (-2.76%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp133 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. PGAS, ADRO, TLKM, ASII, dan JSMR. Mata uang Rupiah terapresiasi 11,015 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG akhir pekan lalu merupakan konsolidasi yang pendek yang tetap berusaha mencoba mendekati trend resistance di 4,700, stochastic masih uptrend, MACD uptrend, namun PSAR masih belum memberikan sinyal uptrend, sehingga kami perkirakan hari ini masih akan mixed dengan kecenderungan naik. Dengan support 4,435 dan resistance 4,700. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: ASSA,CTRS, KAEF.
 
Trust Securities
Laju IHSG mulai didera aksi ambil untung setelah penguatan beberapa hari namun, masih dapat mempertahankan tren kenaikan jangka pendek-menengahnya. Padahal laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya berada di zona hijau dan rilis kinerja beberapa emiten a.l pada sektor properti, perbankan, dan terakhir ialah TLKM berada sesuai dengan ekspektasi. Tetapi, oleh karena laju bursa saham Asia yang melemah maka IHSG pun ikut terimbas pelemahan tersebut. IHSG pun yang di awal sempat bertengger di zona hijau, pada akhir sesi 2 terperosok ke zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4604,21 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4567,41 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4580,85. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan
nett buy.
Pada perdagangan Senin (28/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4543-4569 dan resistance 4607-4615. Berpola menyerupai bullish harami cross dekati upper bollinger bands (UBB). MACD kembali naik dengan histogram positif yang meningkat. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dalam tren kenaikannya meski mulai ada sinyal pelemahan. Laju IHSG berada di kisaran target support dan resisten (4542-4612) sehingga membuat IHSG berada di persimpangan jalan. IHSG akan bergerak variatif. Selama IHSG tidak langsung dimanfaatkan untuk aksi ambil untung secara masif maka IHSG masih ada peluang melanjutkan kenaikan. (detik.com)

18 Kali Buyback, BMTR Rogoh Kocek Rp898,99 M

INILAH.COM, Jakarta – PT Global Mediacom Tbk (BMTR) tercatat sudah 18 kali melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai total Rp898,99 miliar.
Tindakan buyback saham yang dilakukan pihak BMTR, merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 2/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Peraturan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan (Buyback).
Berdasarkan data yang dihimpun INILAH.COM dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Agustus 2013-September 2013, PT Global Mediacom Tbk melakukan buyback saham dengan nilai tertinggi per saham sebesar Rp2.200 dan terendah Rp1.694.
Pertama kali BMTR melakukan buyback saham pada 30 Agustus sebanyak 13.679.000 saham dengan nilai total Rp23,17 miliar. Kedua, 3 September dengan mengeksekusi sebenayak 3.499.000 saham yang mencapai Rp6 miliar. Ketiga, 6 September sebanyak 2.989.500 saham senilai Rp5,01 miliar.
Keempat, 9 September sebanyak 2.989.500 saham yang mencapai Rp4,81 miliar. Kelima, 30 September sebanyak 15.329.000 saham dengan nilai Rp32,19 miliar. Keenam, 1 Oktober senilai Rp11,92 miliar atau setara dengan 5.860.500 saham. Ketuju, 2 Oktober sebanyak 20.905.000 dengan nilai total mencapai Rp 44,42 miliar.
Kedelapan, 3 Oktober sebanya 21.937.500 saham atau setara dengan Rp 46,61 miliar. Kesembilan, 4 Oktober sebanyak 21.672.500 saham senilai Rp46,05 miliar. Kesepuluh, 8 Oktober sebanyak 21.725.000 saham dengan nilai sebesar Rp46,70 miliar. Kesebelas, 7 Oktober yang mencapai Rp48,02 miliar dengan membuyback sebanyak 22.600.000 saham.
Keduabelas, 9 Oktober sebanyak 21.725.000 saham dengan nilai Rp46,70 miliar. Ketigabelas, 10 Oktober sebesar Rp46,71 miliar atau setara dengan 21.727.500 saham. Keempatbelas, 11 Oktober sebanyak 22.972.500 saham dengan nilai Rp48,81 miliar. Kelimabelas, 17 Oktober senilai Rp69,38 miliar dengan membeli saham sebanyak 32.650.000.
Keenambelas, 18 Oktober sebanyak 32.985.000 saham dengan nilai Rp70,09 miliar. Ketujuhbelas, 21 Oktober senilai Rp180,61 miliar atau setara dengan 82.097.500 saham. Terakhir, pada 22 Oktober sebanyak 55.323.500 saham yang mencapai Rp121,71 miliar.
Perseroan akan membatasi pembelian kembali saham pada harga maksimal sebesar Rp2.300 per saham, dengan jangka waktu paling lama tiga bulan. Terhitung dari 30 Agustus 2013 sampai dengan 30 November 2013.

Penundaan Tapering Fed Masih Perkuat Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (28/10/2013) diprediksi menguat. Ekspektasi penundaan tapering The Fed masih jadi katalisnya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, awal pekan ini rupiah berpotensi masih dalam fase penguatan. Menurut dia, penguatan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor yang sama yaitu ekspektasi penundaan tapering The Fed.
Apalagi, kata Christian, akhir pekan lalu, ada laporan core durable goods AS dan sentimen konsumsen dari AS yang sudah diperkirakan mengalami penurunan sehingga semakin menguatkan ekspektasi penundaan tapering The Fed itu. "Karena itu, rupiah cenderung menguat dalam kisaran 10.900 hingga 11.085 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Core durable goods AS sudah diperkirakan di level 0,0%. Angka ini hanya naik tipis dibandingkan sebelumnya -0,1%. Consumer Sentiment AS juga sudah diprediksi merosot ke 74,5 dari sebelumnya 75,2.
Sebelumnya, lebih jauh Christian menjelaskan, akibat faktor tapering The Fed, rupiah sudah melemah dari level 9.500 per dolar AS ke atas level 11.550. "Dengan pengunduran tapering ini, pelemahan rupiah berbalik menjadi penguatan. Arus modal hot money, juga kembali masuk," timpal dia.
Meski, kata dia, toh nantinya tapering akan terjadi juga, prospek untuk saat ini adalah diundur. "Sebab, nanti akan ada deadline kesepakatan pagu utang AS yang baru di awal 2014. Jadi, prospek tapering masih lama," tuturnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan, para investor kembali optimistis terhadap prospek penguatan rupiah. "Nanti malam, AS akan merilis data industrial productions yang diprediksi hanya naik tipis ke 0,5% dari publikasi sebelumnya 0,4%," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (25/10/2013) ditutup menguat 140 poin (1,25%) ke posisi 11.010/11.020.

Spekulasi The Fed Merebak, Rupiah Terangkat

INILAH.COM, Jakarta - Kembali merebaknya spekulasi The Fed akan kembali mempertahankan stimulusnya sukses mendongkrak nilai tukar rupiah sepekan terakhir.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia, dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah menguat 166 poin (1,46%) ke posisi 11.142 per dolar AS pada 25 Oktober 2013 dari akhir pekan sebelumnya, 11.308 pada 18 Oktober 2013.
Padahal, kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, laju nilai tukar rupiah di awal pekan ini bergerak di zona merah. "Pelemahan terjadi seiring dengan pelemahan nilai tukar yen Jepang setelah rilis nilai ekspornya yang bertumbuh di bawah estimasi dan masih defisitnya neraca perdagangan Jepang," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Selain itu, lanjut Reza, laju rupiah juga terimbas pelemahan rupee India setelah beredar spekulasi pemerintah India akan kembali meningkatkan suku bunganya. "Padahl, laju pertumbuhannya mendekati level terendahnya," ujar dia.
Dengan pelemahan tersebut, menurut Reza, laju dolar AS memanfaatkannya untuk menguat. "Pascapelemahan, rupiah kembali terapresiasi," ucapnya.
Apresiasi itu terjadi di tengah ekspektasi data-data AS yang akan dirilis setelah sempat tertunda. Sebab, terjadinya shutdown akan membuat ekonomi AS kurang baik sehingga menimbulkan penilaian akan bertahannya kebijakan The Fed untuk tetap mengucurkan program stimulusnya.
Bahkan, lanjut dia, rilis pertumbuhan nonfarm payrolls AS yang di bawah estimasi memberikan petunjuk adanya perlambatan dan penurunan unemployment rate AS yang dirasa kurang signifikan. "Jelang akhir pekan, laju nilai tukar rupiah kembali terkoreksi meski tipis seiring pelemahan sejumlah mata uang Asia pascarespons negatif sentimen dari China," tuturnya.
Respons negatif tersebut terjadi setelah bank sentral China menolak melakukan injeksi pendanaan kepada sistem keuangannya. "Pelemahan juga terimbas penurunan nilai tukar euro setelah rilis beberapa indeks manufaktur di sejumlah wilayah zona Euro yang tumbuh melambat," papar dia.
Namun demikian, kata dia, laju rupiah di akhir pekan kembali ke zona positif seiring kembali merebaknya spekulasi The Fed akan kembali mempertahankan stimulusnya. "Spekulasi menguat pascarilis penurunan markit manufacturing PMI AS dan rilis data-data ketenegakerjaan yang variatif," imbuhnya.

Medco Raih Pendapatan Sebesar US$652,2 Juta

INILAH.COM, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meraih penjualan sebesar US$652,2 juta pada kuartal ketiga 2013.
Kinerja Migas E&P menyetor 94% dari total penjualan, atau sebesar US$615,2 juta. Penjualan ini berdasarkan penjualan volum minyak dan gas bumi sebesar 14,7 juta barel setara minyak selama periode 1 Januari hingga 30 September 2013. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan Jumat (25/10/2013).
Untuk harga rata-rata minyak bumi sebesar US$108,5 per barel dan harga gas rata-rata pada US$5,32 per MMBTU (juta BTU). Harga minyak bumi ini turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yaitu sekitar US$ 117,7 per barel. Sedangkan harga rata-rata gas naik 36% dari US$3,92 per MMBTU pada tahun 2012.
Pada periode ini, Perseroan mencatat laba kotor sebesar US$277,5 juta dan pendapatan operasi sebesar US$179 juta. Perseroan berhasil menurunkan biaya operasi sebesar 3% dari US$101,3 juta di di kuartal ketiga 2012 menjadi US$98,3 juta periode yang sama 2013.
Perseroan juga mencatat pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$249 juta. Perseroan membukukan laba sebesar US$30 juta.
Selama kuartal ketiga 2013, pPerseroan berusaha melunasi pinjaman, terutama yang berbunga tinggi sehingga biaya bunga berhasil dikurangi hampir 20% dari US$68 juta di tahun 2012 menjadi US$54,6 juta.

Stimulus Fed & Kinerja Emiten Dongkrak IHSG

INILAH.COM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, IHSG menguat 0,75% seiring ekspektasi dipertahankannya stimulus The Fed dan kinerja emiten domestik yang sesuai ekspektasi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepakan terakhir mengalami kenaikan 0,75% atau 34,27 poin dari pekan sebelumnya menjadi 4.580,84. Posisi tertinggi, sempat berada di level 4.609,11 dan terendah 4.499,69.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, terlihat IHSG sedang mempertahankan tren kenaikan jangka pendek dan menengahnya. Akan tetapi, laju IHSG dalam dua pekan terakhir hanya mengalami kenaikan tipis kurang dari sekitar 1%.
Menurut Reza, variatifnya sentimen yang ada dan mulai adanya tekanan-tekanan aksi ambil untung menimbulkan hambatan bagi IHSG untuk naik.
"Jika aksi ini terus berlanjut di pekan depan maka tren kenaikan yang sedang dipertahankan tersebut akan terganggu dan bisa merubah arah jika level bawah dari tren tersebut tidak mampu ditahan," kata Reza kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Banyak beredarnya pemberitaan bahwa The Fed akan mempertahankan program stimulusnya untuk menopang pertumbuhan ekonomi AS hingga awal tahun depan, di nilai Reza, memberikan sentimen positif dan dimanfaatkan pemodal saham untuk bertahan di pasar.
Padahal saat itu, asing masih tercatat net sell dan nilai tukar rupiah kembali melemah.
"Setelah sempat terpeleset, laju IHSG kembali bergerak naik didukung dengan terapresiasinya nilai tukar rupiah dan kembalinya asing melakukan net buy," ujar Reza.
Di sisi lain, kata Reza, adanya rilis kinerja beberapa emiten properti dan perbankan yang dinilai sesuai dengan ekspektasi memberikan sentimen positif tersendiri meskipun rilis dari beberapa emiten global beberapa hari terakhir berada di bawah estimasi.