korea by dewanti

Monday, June 23, 2014

IHSG Stagnan di Tengah Perdagangan yang Sepi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir stagnan di tengah perdagangan yang sepi. Pelaku pasar memilih aksi tunggu menjelang pilpres yang hanya tinggal menghitung hari.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di posisi Rp 11.975 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.970 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 10,222 poin (0,21%) ke level 4.857,923. Indeks membuka perdagangan awal pekan di zona hijau. Sentimen positif dari bursa global dan regional mendorong IHSG naik.
Indeks terus menanjak perlahan sejak pembukaan perdagangan. Beberapa saham-saham masih ada yang terkena tekanan jual tapi tidak banyak.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 4,155 poin (0,09%) ke level 4.851,856. Indeks bergerak stagnan setelah aksi jual menghadang laju penguatannya.
Indeks mulai melemah semenjak sampai di posisi tertingginya 4.868,020. Indeks pun terus melemah sampai ke titik terendahnya hari ini di 4.840,979.
Menutup perdagangan, Senin (23/6/2014), IHSG menipis 5,572 poin (0,11%) ke level 4.842,129. Sementara Indeks LQ45 berkurang 0,340 poin (0,04%) ke level 817,862.
Tak banyak pergerakan terjadi di lantai bursa hari ini. Investor juga tidak terlalu bersemangat dalam bertransaksi. Hanya empat sektor yang berhasil menguat, yaitu agrikultur, aneka industri, infrastruktur, dan manufaktur.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 163.169 kali pada volume 5,05 miliar lembar saham senilai Rp 4,341 triliun. Sebanyak 104 saham naik, 162 turun, dan 93 saham stagnan.
Mayoritas bursa Asia sore ini menutup perdagangan di zona merah. Aksi jual terjadi di tengah kekhawatiran konflik di Irak yang bisa mendorong naiknya harga minyak dunia.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 19,86 poin (0,13%) ke level 15.369,28.
  • Indeks Hang Seng anjlok 389,25 poin (1,68%) ke level 22.804,81.
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 2,31 poin (0,11%) ke level 2.024,37.
  • Indeks Straits Times menipis 1,05 poin (0,03%) ke level 3.257,75.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Saratoga (SRTG) naik Rp 225 ke Rp 4.800, United Tractor (UNTR) naik Rp 175 ke Rp 22.7825, Link Net (LINK) naik Rp 150 ke Rp 5.775, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 125 ke Rp 10.725.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 11.500, Matahari (LPPF) turun Rp 475 ke Rp 13.500, Indocement (INTP) turun Rp 250 ke Rp 23.100, dan Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 200 ke Rp 6.800. (detik.com)

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Ditutup Anjlok 1,68%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong  ditutup melemah signifikan pada perdagangan Senin (23/6/2014).
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini tercatat anjlok 1,68% ke level 22.804,81, setelah penutupan hari sebelumnya, Jumat (20/6/2014) berhenti di angka 23.23.194,06 dan naik 0,11%.
Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 22.802,1 – 23.393,81. Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, 3 menguat, 47 melemah, dan tidak ada yang stagnan.
Saham HSBC Holdings PLC dan China Mobile LTd menjadi penekan indeks dengan koreksi 1,3% dan 2,24%. Sementara itu, saham Hutchison Whampoa Ltd dan Henga International Group Co Ltd masih menguat 0,1% dan 0,19%.

Bursa Eropa Negatif Abaikan Data China

INILAHCOM, London - Bursa saham Eropa melemah pada awal perdagangan Senin (23/6/2014), Indeks manufaktur China yang positif tidak mampu menaikkan bursa yang masih terus dibayangi kekhawatiran terhadap konflik di Irak.
Indeks Stoxx Europe 600, melemah tipis dan berada di level 348 atau turun 0,03% dibandingkan dengan penutupan Jumat akhir pekan lalu di level 348,09 dan terkoreksi 0,02%. Pada pukul 14.02 WIB atau 08.02 waktu London, indeks itu masih stagnan, dan bergerak di kisaran 347,88 hingga 348,14.
Sementara itu, indeks FTSE di London turun 31,67 poin atau 0,46% ke 6.793,53, indeks DAX di Jerman turun 78,39 poin atau 0,78% ke 9.908,85 dan indeks CAC di Prancis turun 30,39 poin atau 0,67% ke 4.510,95. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Sedangkan, PMI sektor manufaktur China dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics berada pada 50.8, melebihi estimasi analis sebesar 49.7 dan hasil sebelumnya di bulan Mei pada 49.4. Angka di atas 50 mensinyalkan ekspansi.
Para pelaku pasar tampaknya masih tetap bersikap hati-hati dan perdagangan terus bergerak fluktuatif antara kerugian maupun keuntungan. Dari data baru untuk Prancis menunjukkan, sektor manufaktur dan jasa negara tersebut mencapai 48 di bulan Mei atau jauh di luar ekspektasi sebelumnya yang sebesar 49.3.

Indosat Punya Utang Rp 24 T, Layakkah Dibeli Jokowi?

Jakarta -Mayoritas saham PT Indosat Tbk (ISAT) masih dikuasai oleh investor asing. Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) punya rencana untuk membeli kembali (buyback) saham perusahaan telekomunikasi itu.
Masih layakkah Indosat dibeli kembali oleh pemerintah? Pasalnya, kinerja eks Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu kurang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Anak usaha Ooredoo QSC (dulu Qatar Telecom QSC) ini memiliki total utang sebesar Rp 23,93 triliun di akhir 2013 kemarin. Pada periode yang sama, Indosat juga mencatat rugi sebesar Rp 2,7 triliun.
Menurut Kepala Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pemerintah bisa mendapat keuntungan dari satelit yang dimiliki Indosat. Satelit tersebut bisa dimanfaatkan untuk dipakai di sektor pertahanan atau dikomersialkan.
"Dulu dia punya keunggulan dua satelit, sekarang hanya satu. Tapi kalau jadi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lagi jaringan komunikasinya bisa dimanfaatkan oleh pemerintah," katanya kepada detikFinance, Senin (23/6/2014).
Selain itu saat ini harga saham Indosat ini sedang murah. Pasalnya, kondisi perusahaan sedang dilanda banyak utang dan mencatat rugi.
Sehingga pemerintah bisa membuat posisi tawarnya menjadi di atas angin. Pemerintah pun bisa mendapat harga yang cukup rendah.
"Justru kondisi perusahaan yang buruk itu lebih enak untuk nge-bid (menawar) harga. Ibaratnya kalau beli barang yang bagus kan lebih mahal," ujarnya.
Namun menurutnya, pemerintah Indonesia harus punya strategi yang baik supaya kinerja keuangan Indosat bisa membaik setelah diambilalih pemerintah. Karena jika tidak diurus dengan baik, maka Indosat hanya akan menjadi beban pemerintah.
Saat ini Pemerintah Indonesia pegang 14,29% saham Indosat, sedangkan mayoritasnya dikuasai Ooredoo Asia Pte Ltd (Qatar Telecom) sebanyak 65%. Sisanya sekitar 20,71% beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika ingin merebut Indosat kembali jadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berarti ada sekitar 65% yang bisa dibeli kembali. Kira-kira berapa harga 65% saham Indosat tersebut?
Mengacu kepada harga saham Indosat per Jumat kemarin di Rp 3.710, maka harga 65% atau 3,53 lembar sahamnya adalah Rp 13,1 triliun. Nilainya ini lebih tinggi dari dana yang didapat pemerintah waktu menjual 41,94% saham Indosat sebesar Rp 5,62 triliun. (detik.com)

BURSA EROPA: Indeks Stoxx Dibuka Melemah 0,03%

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa saham eropa, Stoxx Europe 600, melemah tipis pada pembukaan perdagangan Senin (23/6/2014).
Indeks Stoxx Europe 600 saat pembukaan hari ini berada di level 348  atau melemah 0,03% dibandingkan dengan penutupan Jumat (20/2014) yang berhenti di angka 348,09 dan  terkoreksi 0,02%.
Pada pukul 14.02 WIB atau 08.02 waktu London, indeks itu masih stagnan, dan bergerak di kisaran 347,88 hingga 348,14.
Dari 600 saham yang tercantum di data Bloomberg, terdapat 302  saham yang bergerak menguat, sedangkan  259 melemah, dan 39 stagnan.
Indeks Stoxx Europe 600 sepanjang minggu lalu cenderung konsisten bergerak menguat. Koreksi hanya terjadi pada Rabu (18/6/2014), yakni sebesar 0,08% , dan Senin (16/6/2014) sebesar 0,45%.

BURSA JEPANG: 124 Saham Menguat, Nikkei 225 Ditutup Rebound 0,13%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup rebound tipis pada perdagangan hari ini, Senin (23/6/2014).
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini  menguat 0,13% ke level 15.369,28, setelah pada Jumat (20/6/2014) melemah 0,08% ke level 15.349,42. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 15.335,88 hingga 15.442,67.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 124 saham menguat, sedangkan 85 saham melemah dan 16 saham stagnan.
Saham Fast Retailing Co Ltd dan Olympus Corp menjadi pendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 1,02% dan 4,93%. Sementara itu, saham SoftBank Corp dan KDDI Corp melemah 2,18% dan 1,13%.

BURSA ASIA: Manufaktur China Positif, Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,2%

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Asia menguat seiring laporan indeks manufaktur China menguat secara tak terduga.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% ke level 145,05 pada perdagangan Senin (23/6/2014) pukul 14.20 waktu Hong Kong atau pukul 13.20 WIB.
"Data China kelihatan jauh membaik, lebih baik dari ekspektasi" ujar Pauline Dan, Head of Greater China Equities Pictet Asset Management Ltd, seperti dikutip Bloomberg, Senin (23/6/2014).
Saham Fortescue Metals Group Ltd naik 4%, Olympus Corp menguat 4,9%, Hon Hai Precision Industry Co naik 3,5%.
Indeks Hong Kong Hang Seng turun 0,3%, Hang Seng China Enterprises Index of mainland shares turun 0,3%, Shanghai Composite Index sedikit berubah.
Indeks Jepang Topix turun 0,1%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,4%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,6%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,4%, indeks Taiwan Taiex turun 0,5%, indeks Singapura Straits Times naik 0,1%, dan indeks India S&P BSE Sensex turun 0,2%.

Inilah Kesamaan Ekonomi India dan Korsel

INILAHCOM, Hong Kong - Korea Selatan dan India ternyata memiliki kesamaan. Apa yang menjadi kesamaan bagi kedua negara tersebut?.
Tak bisa dipungkiri, baik Korea Selatan maupun India merupakan negara yang sama-sama memiliki ketergantungan pada minyak. Di sisi lain, harga minyak sendiri telah mencapai rekor tertinggi 9 bulan pada pekan lalu seiring memanasnya konflik di Irak.
Kondisi tersebut, memicu kekhawatiran tentang dampak terhadap peekonomian Asia. "Risiko geopolitik dari krisis yang meningkat di Irak sulit untuk memprediksinya. Namun, dampaknya pada pasar mata uang dari kenaikan minyak jelas," ujar Analis di Mizuho Corporate Bank, Senin (23/6/2014). Demikian mengutip dari cnbc.com.
Para analis tersebut mengatakan, tidak mengherankan apabila mata uang dari importir minyak terebsar seperti, India dan Korea Selatan telah menurun signifikan. Mata uang India, rupee pada pekan lalu, mencapai level terendah terhadap dolar AS sejak akhir bulan April. Sedangkan, mata uang won di Korea Selatan, mencapai level tertinggi 6 tahun sekitar 1.015 per dolar.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent meningkat lebih dari 5% selama 2 pekan terakhir dan bertahan mendekati level US$115 per barel pada Jumat pekan lalu.
Minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus naik 40 sen menjadi US$107,23 per barel. Sebelumnya, ketika kontrak bulan Juli berakhir, minyak mentah berakhir di US$106,83 per barel. Minyak Brent, naik 24 sen menjadi US$115,05 per barel setelah ditutup pada US$114,81 per barel akhir pekan lalu. Angka tersebut nyaris melewati rekor tertinggi di US$115,71 par barel pada hari Kamis pekan lalu yang merupakan harga intraday tertinggi sejak 9 September 2013.
Mizuho Corporate Bank mengatakan, India adalah ekonomi Asia yang paling rentan terhadap harga minyak yang lebih tinggi mengingat bahwa rupee India terdepresiasi lebih dari 30% sejak awal tahun 2008. Hal ini kata Mizuho, diikuti oleh Filipina, Korea, Thailand dan Indonesia.

IHSG Naik 0,09%, TLKM Pimpin Penguatan Indeks Sesi I

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,09% ke level 4.851,86 pada akhir sesi I siang ini, Senin (23/6/2014).
Dari 496 saham yang diperdagangkan sebanyak 133 saham bergerak negatif. Siapa saja 10 emiten penekan utama IHSG siang ini? Berikut rinciannnya.

INDEKS BISNIS 27 Naik 0,36%, BORN Pimpin Penguatan Indeks

Bisnis.com, JAKARTA — Siang ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,09% ke level 4.851,86 pada akhir sesi I siang ini, Senin (23/6/2014).
Kenaikan juga dialami oleh indeks Bisnis 27 sebesar 0,36% ke 420. Dari 27 saham yang ada, sebanyak 11 saham menguat, 14 saham melemah, dan 2 saham stagnan. Secara persentase, penurunan terbesar dialami oleh BORN 2,2%.
Indeks Bisnis 27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

Bursa Selandia Baru: Indeks NZX Ditutup Turun 0,32%, NZX50 Melorot 0,37%

Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Selandia Baru ditutup melemah pada perdagangan Senin (23/6/2014).
Indeks NZX Ordinaries hari ini ditutup pada level 1.046,62 atau terkoreksi 0,32% dibandingkan dengan akhir perdagangan Jumat (20/6/2014) yang berhenti di angka 1.049,93  dan anjlok 0,95%.
Dari 114 saham yang ada, sebanyak 30 saham menguat, 33 saham menurun, dan 51 stagnan. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di kisaran harga 1.046,62 hingga 1.052,8.
Sementara itu, indeks NZX 50 juga melemah 0,37% ke level 5.126,16 setelah dibuka di angka 5.145,03. Sepanjang perdagangan hari ini indeks itu bergerak di kisaran 5.124,53 hingga 5.157,37.
Saham Xero Ltd dan Telecom Corp of New Zealand Ltd menjadi penekan indeks dengan koreksi 7,33% dan 0,56%. Sementara itu, saham Kathmandu Holdings Ltd dan Trade Me Group menguat masing-masing 4,4% dan 1,99%.

BURSA KORSEL: 259 Saham Menguat, Indeks Kospi Ditutup Rebound 0,35%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea ditutup rebound pada perdagangan hari ini, Senin (23/6/2014).
South Korea KOSPI Index pada akhir perdagangan hari ini berhenti di level 1.974,92 atau menguat 0,35% dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (20/6/2014) yang  anjlok 1,2% ke level 1.968,07.
Sepanjang hari ini, indeks itu bergerak di kisaran 1.971,61 hingga 1.980,31. Dari 762 saham yang terdaftar di data Bloomberg, 259 menguat, 436 melemah, dan 67 stagnan.
Saham Samsung Electronics Co Ltd dan NAVER Corp menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 1,61% dan 4,96%. Sementara itu, saham SK Hynix Inc dan SK Telecom Co Ltd melemah masing-masing 1,01% dan 1,67%.

BURSA ASIA TENGGARA (23/6/2014): Jeda Siang Positif, IHSG Dua Terbawah

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa Asia Tenggara bergerak cenderung menguat pada pertengahan perdagangan Senin (23/6/2014).
Berdasarkan data Bloomberg yang dihimpun Bisnis, dari enam indeks yang dipantau, yang melemah hanya KLCI Index di Kuala Lumpur, Malaysia, yakni sebesar 0,18%.
Seemntara itu, Vietnam Ho Chi Minh Stock Index (VNINDEX) menguat tertinggi, yakni 0,8%. Di belakangnya menyusul PSEI Index di Manila, Filipina dan SET Index di Bangkok, Thailand yang juga naik 0,48% dan 0,29%.
Singapore Strait Times Index (STI), dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta juga kompak menguat 0,09% dan 0,07%.

Summarecon Agung Bagi Dividen Rp23 per Saham

INILAHCOM, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membagikan dividen sebesar Rp23 per lembar saham pada tanggal 23 Juli 2014. Pembagian dividen berasal dari laba bersih tahun 2013 yang mencapai Rp1,09 triliun.
Pembagian dividen berasal dari 30% laba bersih tahun 2013 yang mencapai sekitar Rp330 miliar. Selain itu, perseroan menggunakan laba bersih tahun 2013 untuk dana cadangan dan laba ditahan. Adapun dana cadangan sebesar Rp10,96 miliar dan sisanya adalah untuk laba ditahan.
Perseroan akan membayarkan dividen kepada para pemegang saham yang telah terdaftar tanggal 11 Juli 2014 pada tanggal 23 Juli mendatang. Demikian mengutip laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/6/2014).
Sementara untuk Cum Dividen dan Ex Dividen di pasar reguler maupun pasar negosiasi dijadwalkan pada tanggal 8 dan 9 Juli 2014. Sedangkan Cum Dividen dan Ex Dividen di pasar tunai pada tanggal 11 dan 14 Juli 2014.
Sebagai informasi, di sepanjang tahun 2013, SMRA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,1 triliun atau tumbuh 18% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Dan total nilai penjualanmarketing salessebesar Rp 3,73 triliun.

Sempat Naik Tinggi, IHSG Stagnan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak stagnan setelah aksi jual menghadang laju penguatannya. Indeks hanya naik tipis 4 poin siang ini.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 10,222 poin (0,21%) ke level 4.857,923. Indeks membuka perdagangan awal pekan di zona hijau. Sentimen positif dari bursa global dan regional mendorong IHSG naik.
Indeks terus menanjak perlahan sejak pembukaan perdagangan. Beberapa saham-saham masih ada yang terkena tekanan jual tapi tidak banyak.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (23/6/2014), IHSG naik tipis 4,155 poin (0,09%) ke level 4.851,856. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 1,844 poin (0,23%) ke level 820,046.
Tak banyak pergerakan terjadi di lantai bursa hari ini. Investor juga tidak terlalu bersemangat dalam bertransaksi. Empat sektor melemah, yaitu sektor tambang, industri dasar, konsumer, dan konstruksi.
Perdagangan siang hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 91.139 kali pada volume 2,603 miliar lembar saham senilai Rp 2,23 triliun. Sebanyak 94 saham naik, 139 turun, dan 89 saham stagnan.
Bursa regional kompak menguat hingga siang hari ini, dipimpin oleh pasar saham Hong Kong. Meski menguat namun pergerakan bursa di Asia masih dalam rentang yang tipis.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menipis 12,32 poin (0,08%) ke level 15.337,10.
  • Indeks Hang Seng naik 68,33 poin (0,29%) ke level 23.262,39.
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,68 poin (0,03%) ke level 2.027,35.
  • Indeks Straits Times menguat 4,60 poin (0,14%) ke level 3.263,40.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractor (UNTR) naik Rp 275 ke Rp 22.825, Matahari (LPPF) naik Rp 250 ke Rp 14.225, Link Net (LINK) naik Rp 175 ke Rp 5.800, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 150 ke Rp 27.125.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Golden Energy (SMMT) turun Rp 200 ke Rp 6.125, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 200 ke Rp 6.800, Siantar Top (STTP) turun Rp 200 ke Rp 3.100, dan Bayan (BYAN) turun Rp 125 ke Rp 7.575. (detik.com)

Bank Dunia: RI Butuh Pertumbuhan Ekonomi 9%/Tahun

Jakarta -Bank Dunia memperingatkan Indonesia agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya hingga 9% per tahun. Ini harus dilakukan agar Indonesia tidak masuk dalam perangkap kelas menengah (middle income trap) yang justru akan membuat ekonomi stagnan dalam jangka waktu panjang.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengungkapkan, jika ekonomi Indonesia tumbuh 5-6% seperti yang terjadi saat ini, maka akan sulit untuk lepas dari apa yang disebut middle income trap. "Situasi ini dialami oleh banyak negara yang pada awalnya tumbuh dengan cepat, kemudian stagnan selama lebih dari satu dekade," ucapnya dalam acara Indonesia: Avoiding the Trap, Development Policy Review 2014, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Chaves menambakan, agar Indonesia dapat lepas dari perangkap kelas menengah, pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya 5-6% saja. Minimal mendekati atau mencapai 9%.
"Jika pertumbuhan ekonomi 9% atau mendekati itu, Indonesia dapat menghindari perangkap tersebut dan masuk kelompok negara-negara berpenghasilan tinggi pada 2030," ungkapnya.
Indonesia, lanjut Chaves, selama hampir satu dekade terakhir menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. "Namun itu berkat lonjakan harga komoditas dari 2003-2011 dan suku bunga global yang rendah sejak 2009. Namun kini pertumbuhan ekonomi Indonesia telah melambat, tidak sampai 6%," katanya.
Menurut Chaves, dunia saat ini sedang menunggu kedatangan Indonesia sebagai pemain utama dalam perekonomian global. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia harus dapat meningkatkan daya saingnya dengan mengatasi kesenjangan di bidang infrastruktur, keterampilan, serta memperbaiki fungsi pasar.
"Untuk mencapai itu dapat dilakukan pemerintah dengan menghilangkan inefisiensi APBN, seperti pada anggaran subsidi BBM," tuturnya. (detik.com)

Jokowi Ingin Beli Indosat, Analis: Sekarang Harganya Lagi Murah

Jakarta -Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membeli kembali (buyback) saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang dulu dijual oleh pemerintah. Menurut analis saat ini harga sahamnya sedang murah.
Selain itu, kondisi perusahaan yang saat ini sedang dilanda banyak utang bisa membuat posisi tawar pemerintah menjadi di atas angin. Pemerintah pun bisa mendapat harga yang cukup rendah.
"Justru kondisi perusahaan yang buruk itu lebih enak untuk nge-bid (menawar) harga. Ibaratnya kalau beli barang yang bagus kan lebih mahal," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Senin (23/6/2014).
Ibarat membeli buah, kata Reza, antara buah yang warnanya cerah dan pucat pasti harganya lebih mahal yang cerah. Tapi jika buah yang pucat itu dibeli dan disuntik vitamin sehingga akhirnya berwarna cerah maka bisa berharga lebih mahal lagi.
Hal itu berlaku juga di perusahaan, kata Reza. Pemerintah bisa saja membeli kembali Indosat di saat kondisi keuangannya sedang kurang bagus seperti sekarang ini.
Anak usaha Ooredoo QSC (dulu Qatar Telecom QSC) ini memiliki total utang sebesar Rp 23,93 triliun di akhir 2013 kemarin. Pada periode yang sama, Indosat mencatat kinerja kurang baik, rugi sebesar Rp 2,7 triliun.
"Tapi jadinya tawar-menawar akan lebih enak buat pemerintah, karena bisa menawar di harga rendah. Tidak seperti waktu Inalum (Indonesia Asahan Aluminium) yang alot dan akhirnya beli di harga mahal juga," ujarnya.
Pagi tadi saham Indosat dibuka menguat ke posisi Rp 3.800 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 3.710.
Posisi tertingginya yang bisa diraih saham operator jaringan Mentari dan IM3 itu berada di level Rp 3.870 atau naik hingga 4,3%. Hingga pukul 10.25 waktu JATS, saham berkode ISAT itu berada di level Rp 3.775 per lembar, naik 65% (1,75%).
"Sahamnya saat ini dinilai masih murah oleh para pelaku pasar dan masih bisa naik hingga kisaran lebih dari Rp 4.000," katanya.
Seperti diketahui, kemarin malam dalam debat capres, Jokowi berniat membeli kembali saham Indosat yang dulu dijual ke asing pada masa pemerintahan Presiden Megawati.
Jokowi menegaskan penjualan saham Indosat ke pihak asing pada waktu itu dilakukan karena situasi perekonomian nasional yang terdampak krisis.
"Tadi sudah jelas sekali saat itu krisis dan terimbas krisis kemudian kita membutuhkan anggaran untuk menggerakan ekonomi dan yang kita punyai dan kita bisa jual barang itu. Tentu itu kita lakukan dengan catatan itu masih kita bisa beli," kata Jokowi dalam debat capres di Hotel Holiday Inn, Jakarta.
Jokowi meminta keputusan pemerintah saat itu yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tidak disalahkan. "Jangan menyalahkan pemerintah yang dulu karena pemerintah dulu kondisinya berbeda. Kondisi normal dan krisis berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan," ujarnya.
"Tidak usah melihat ke belakang, saya melihat ke depan. Ke depan kita ingin ambil lagi," sambung Jokowi. (detik.com)

Jokowi Mau Rebut Kembali Indosat, Sahamnya Naik 4%

Jakarta -Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) berniat membeli kembali saham PT Indosat Tbk (ISAT) jika ia terpilih sebagai orang nomor satu di Indonesia. Saham Indosat pagi ini dibuka menguat hingga 4%.
Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/6/2014), saham Indosat dibuka menguat ke posisi Rp 3.800 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 3.710.
Posisi tertingginya yang bisa diraih saham operator jaringan Mentari dan IM3 itu berada di level Rp 3.870 atau naik hingga 4,3%. Hingga pukul 10.25 waktu JATS, saham berkode ISAT itu berada di level Rp 3.775 per lembar, naik 65% (1,75%).
Seperti diketahui, kemarin malam dalam debat capres, Jokowi berniat membeli kembali saham Indosat yang dulu dijual ke asing pada masa pemerintahan Presiden Megawati.
Jokowi menegaskan penjualan saham Indosat ke pihak asing pada waktu itu dilakukan karena situasi perekonomian nasional yang terdampak krisis.
"Tadi sudah jelas sekali saat itu krisis dan terimbas krisis kemudian kita membutuhkan anggaran untuk menggerakan ekonomi dan yang kita punyai dan kita bisa jual barang itu. Tentu itu kita lakukan dengan catatan itu masih kita bisa beli," kata Jokowi dalam debat capres di Hotel Holiday Inn, Jakarta.
Jokowi meminta keputusan pemerintah saat itu yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tidak disalahkan. "Jangan menyalahkan pemerintah yang dulu karena pemerintah dulu kondisinya berbeda. Kondisi normal dan krisis berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan," ujarnya.
"Tidak usah melihat ke belakang, saya melihat ke depan. Ke depan kita ingin ambil lagi," sambung Jokowi.
Rencana buyback saham Indosat itu pun ditanggapi oleh Direktur Utama Indosat Alexander Rusli. (detik.com)

Prospek Cerah di Pasar Asia Jelang Data China

INILAHCOM, Hong Kong - Para pelaku pasar memperkirakan, bursa saham Asia akan relatif tenang pada pekan ini. Pasar menantikan rilis data manufaktur China dan data Jepang.
Dalam sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan, indeks pembelian manajer awal dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics untuk bulan Juni menguat jadi 49,7 dari bulan sebelumnya di 49,4. Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam 4 bulan dan angka manufaktur yang berada di bawah 50 menunjunkkan adanya kontraksi.
Sementara di Jepang, perekonomian terbesar ketiga di dunia tersebut mengkonfirmasi kemungkinan adanya aktivitas yang lebih lemah pada kuartal kedua tahun ini. Pada Jumat pekan ini, Jepang akan merilis data ketenagakerjaan, inflasi harga konsumen (CPI), belanja rumah tangga dan penjualan ritel untuk bulan Mei.
Moody's Analytics memproyeksikan, akan terjadinya kenaikan tipis dalam tingkat pengangguran menjadi 3,7% dari bulan sebelumnya 3,6%. Sedangkan, harga konsumen diperkirakan tidak berubah dari bulan April yang mencapai 3,2% atau tertinggi selama 23 tahun.
"Kenaikan CPI akan meningkat selama 12 bulan ke depan karena semakin tinggi pajak penjualan. Bank Sentral Jepang sendiri memperkirakan, inflasi yang sedang berjalan di 1,25% dengan permintaan konsumen masih lemah hingga kuartal kedua," ungkap Moody's Analytics. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Hal lainnya adalah, Moody's Analytics memprediksi, pengeluaran rumah tangga tetap lemah pada bulan Mei atau terus menurun sejak bulan sebelumnya. Moody's mengatakan, pengeluaran rumah tangga kemungkinan turun 3,7% dibandingkan periode Mei tahun 2013.
Selain itu, lanjut Moody's, penjualan ritel tampaknya menurun 4,5% pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,4%. Dan sebuah survei yang dilakukan oleh sejumlah ekonom Reuters memperkirakan, pertumbuhan GPD akan mengalami rebound 3,6% pada kuartal kedua tahun 2014 dengan pertumbuhan pada semester pertama tahun ini terlihat meningkat hingga 1%.
Jelang rilis data ekonomi China dan Jepang, bursa saham Asia berhasil menguat pada awal perdagangan Senin (23/6/2014). Indeks Nikkei naik 36,19 poin atau 0,24% ke 15.385,61, indeks Hang Seng naik 26,10 poin atau 0,11% ke 23.224,55, indeks Kospi naik 5,79 poin atau 0,29% ke 1.973,66 dan indeks ASX200 naik 30,73 poin atau 0,57% menjadi 5.450,30.

HARGA MINYAK: WTI Menguat, Brent Naik Dipicu Konflik Irak

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik hingga hari ketiga dan Brent menguat setelah kelompok pemberontak di Irak kian menguasai wilayah negara itu. Sementara itu, Presiden AS Barack Obama mengisyaratkan militernya akan kembali terlibat di wilayah itu.
Kontrak minyak mentah untuk pengiriman Agustus naik 0,6% di New York. Salah satu penyebabnya adalah karena para pemberontak dari Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) kini mulai menguasai wilayah perbatasan Irak dengan Yordania dan Suriah, menurut Hameed Ahmed Hashim, seorang politisi dari provinsi Anbar sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (23/6/2014).
Obama menyatakan konflik itu di Irak bisa meluas ke negara sekutu AS seperti Yordania. "Konflik itu sangat berisiko terhadap harga minyak saat ini," ujar Ric Spooner, chief strategist pada CMC Markets di Sydney yang memprediksi investor kemungkinan akan menjual kontrak WTI jika harga naik ke US$107,70 per barel.
WTI untuk pengiriman Agustus naik 62 sen menjadi US$107,45 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$107,13 pukul 10:13 waktu Sydney atau pukul 06:13 WIB.
Di bursa London, Brent untuk pembayaran Agustus menguat 34 sen menjadi US$115,15 per barel. Sedangkan selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI sebesar US$7,90 dari US$7,98 pada 20 Juni lalu.

BURSA JEPANG: 147 Saham Menguat, Indeks Nikkei 225 Dibuka Naik 0,45%

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Jepang pada perdagangan pagi ini, Senin (23/6/2014) bergerak menguat dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
Indeks Nikkei 225 saat pembukaan hari ini menguat 0,45%  ke 15.419,47. Pada perdagangan Jumat (20/6/2014), Nikkei 225 ditutup pada level 15.349,42 (melemah 0,08%).
Hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 15.415,13-15.433,18. Pada pukul 07.18 WIB atau pukul 09.18 waktu Tokyo, indeks tetap menguat di posisi 15.418,38.
Dari 225 saham yang ditampilkan data Bloomberg, tercatat 147 saham menguat,  65 saham menurun,  13 stagnan.
Beberapa saham yang menguat, di antaranya Konika Minolta Inc (3,37%), Olympus Corp (3,04%), Furujawa Co Ltd (2,56%), dan Hitachi Construction Machinery Co Ltd (2,23%).

BURSA ASIA: Tunggu Data Manufaktur China, MSCI Menguat 0,2%

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia menguat, dengan indeks acuan regional melanjutkan relinya untuk pekan keenam.
Hal itu terjadi sebelum data manufaktur dari China hingga AS dan wilayah Euro dirilis.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,2% pada perdagangan awal pekan ini, Senin (23/6/2014) pukul 09.13 waktu Tokyo atau pukul 07.13 WIB.
"Kita memiliki beberapa faktor X di tengah konflik yang terjadi di Irak, dan mengamati harga minyak dan inflasi," ujar Tim Schroeders, Pengana Capital Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,5%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3% dan indeks Jepang Topix naik 0,2%.

DOLAR AS vs MATA UANG ASIA: Rupiah Paling Tertekan, Ditransaksikan di Rp11.977/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang Asia ditransaksikan cenderung melemah terhadap dolar AS pagi ini, Senin (23/6/2014).
Dari 11 mata uang Asia, enam mata uang terpantau melemah dengan nilai tukar rupiah paling tertekan sebesar 0,04% ke level Rp11.977 per dolar AS pada pukul 08.34 WIB.
Sementara itu, empat mata uang lainnya menguat dengan ringgit terpantau paling kuat terhadap dolar AS. Adapun satu mata uang lainnya stagnan terhadap dolar AS yakni yuan.

BURSA HONG KONG: 18 Saham Menguat, Hang Seng Berbalik Naik 0,31% Setelah Dibuka Turun 0,12

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Hong Kong pada perdagangan pagi ini, Senin (23/6/2014) dibuka menguat dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
Hong Kong Hang Seng Index pada hari ini dibuka melemah 0,12% ke 23.165,26 dibandingkan dengan penutupan Jumat (20/6/2014) yang berada di level 23.194,06 (menguat 0,11%).
Pada pukul 08:45 WIB atau pukul 10:45 waktu Hong Kong, indeks berbalik menguat 0,31% ke 23.264,81. Indeks bergerak di kisaran 23.165,26-23.250,37.
Dari 50 saham yang ditampilkan Bloomberg, 18 saham menguat, 18 melemah, dan  14 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat, di antaranya Swire Pacific Ltd (1,28%), New World Development Co Ltd (1,99%), dan Ping An Insurance Group Co of China Ltd (0,73%).

Electronic City Bidik Sentra Pariwisata & Bisnis

INILAHCOM, Jakarta – PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) melakukan ekspansi binsis pada kuartal kedua tahun 2014 pada dua kota Magelang dan Yogyakarta.
Electronic City membuka dua toko yang berlokasi di DIY Yogyakarta, tepatnya di Yogya City Mall dan Armada Town Square di kota Magelang, Jawa Tengah.
"Berkat kerjasama semua pihak, kami membuka toko wilayah Jawa Tengah Dua toko yang kami resmikan merupakan kelanjutan dari ekspansi bisnis Electronic City pada kuartal II ini. Yogyakarta dan Magelang merupakan kota yang perkembangannya sangat besar, didukung oleh sektor pariwisata maupun industrinya," ujar ujar Fery Wiraatmadja, Commercial and Investor Relations Director Electronic City di Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Electronic City mengharapkan masuk ke daerah terutama di Yogya dan Magelang akan mendapat respon yang baik.
Sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada bulan Juli 2013, Electronic City sudah menambah 33 toko pada tahun 2013. Perseroan membuka 7 toko baru di tahun 2014 sehingga saat ini, total toko yang dimiliki sebanyak 63 toko yang tersebar di Indonesia.
"Electronic City melanjutkan ekspansinya seiring dengan pertumbuhan perekonomian di daerah serta peningkatkan permintaan dari masyarakat khususnya untuk barang elektronik," kata Fery.

Hary Tanoe Jual 1,2 Miliar Saham MNC Investama

INILAHCOM, Jakarta - PT MNC Investama Tbk (BHIT) menjelaskan dirut perseroan, Hary Tanoesoedibjo menjual 1.255.214.914 saham di harga Rp405 per saham.
Dengan penjualan tersebut, dirut perseroan mengantongi dana Rp508,3 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Sabtu (21/6/2014).
Saat ini dirut perseroan masih menyisakan kepemilikan mencapai 2,2 miliar saham. Jumlah itu setara dengan 6,2% dari seluruh jumlah saham perseroan yang beredar.
Penjualan terjadi pada 13 Juni 2014 ntuk kepentingan divestasi. Saham BHIT pada penutupan akhir pekan ini turun 0,3% ke Rp321 ler lembar.

IHSG Sulit Bangkit

INILAHCOM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah sepanjang sepekan kemarin. Indeks saham melemah 0,34% ke 4.847,70 pada akhir perdagangan Jumat (20/6/2014). Investor asing mengalami net buy Rp42,02 miliar.
Analis pasar modal dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan pemicunya karena rupiah masih tertekan. "Tidak banyak bursa saham Asia yang mampu lanjutkan penguatannya dan kembali melemahnya laju nilai tukar rupiah membuat IHSG kesulitan untuk bangkit," ujar Reza di Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Meskipun rupiah sempat menguat namun trennya masih melemah sebab, rupiah tidak berada pada ekspektasi range perkiraannya. "Harapan kami terhadap mulai menguatnya Rupiah dan masih postifnya laju bursa saham AS dapat berimbas positif pada IHSG yang sedang lesu kurang fit untuk naik, hanya berlangsung sesaat di awal perdagangan namun, sepanjang perjalannya IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah," jelasnya.
Reza menyebutkan sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4884,48 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4847,70 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4847,70.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
"Pertahanan rupiah di zona hijau bocor sehingga kembali melanjutkan pelemahannya. Apalagi setelah beredar kabar bahwa peningkatan inflasi AS akan bertahan dan diperkirakan cenderung meningkat lebih cepat sehingga The Fed akan lebih cepat pula dalam menaikkan tingkat suku bunga Fed rate," katanya.
Reza mengutarakan alasan laju Rupiah di bawah level resisten 11927. Sebab perkiraan Rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahannya namun dapat terbatas. Rp11975-11959 (kurs tengah BI).
"Sentimen ini yang membuat dolar AS kembali menguat dan tentunya berimbas negatif pada rupiah. Kekhawatiran masih adanya potensi peningkatan tensi geopolitik di Irak terhadap melonjaknya harga minyak mentah turut menambah sentimen negatif rupiah," jelasnya.

Anggaran Dipangkas, Rupiah Keok

INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 101,58 poin. Pemangkasan anggaran kementerian oleh DPR menjadi salah satu pemicunya. Seperti apa?
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir melemah 101,58 poin (0,86%) ke posisi 11.967 per 20 Juni 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 11.781 pada 13 Juni.
Reza Priyambada, analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) mengatakan, laju nilai tukar rupiah berada di zona merah sepanjang pekan kemarin. "Tidak hanya IHSG, rupiah turut terpuruk dengan adanya sentimen pemangkasan anggaran kementerian yang telah disetujui DPR," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (23/6/2014).
Pelaku pasar, lanjut dia, mengkhawatirkan pemangkasan anggaran tersebut nantinya dapat berpengaruh pada proyeksi pertubuhan ekonomi Indonesia. "Apalagi di pekan sebelumnya Bank Dunia juga telah menurunkan proyeksinya sehingga memberikan imbas negatif," ujarnya.
Selain itu, kata dia, terdepresiasinya sejumlah mata uang Asia setelah menanggapi meningkatnya harga minyak mentah turut menambah sentimen negatif.
"Masih adanya kekhawatiran peningkatan harga minyak mentah dunia akan mengganggu asumsi APBN yang nantinya dapat mempengaruhi outlook pertumbuhan Indonesia," papar dia. Semua itu, dia menegaskan, membuat laju rupiah susah beranjak dari zona merahnya.
Sementara itu, penilaian akan terganggunya neraca perdagangan dan ekspektasi akan membesarnya defisit neraca perdagangan turut menambah sentimen negatif. "Begitu juga dengan kembali meningkatnya yield obligasi Pemerintah, terutama imbal hasil lelang SBSN yang juga meningkat," tuturnya.
Rupiah sempat ditutup di zona hijau setelah merespons hasil pertemuan The Fed sebelumya. "Dengan tetap bertahannya tingkat suku bunga Fed Rate dalam beberapa periode ke depan memberikan peluang bagi ekonomi AS untuk bertumbuh namun, keputusan tersebut membuat nilai dolar AS kembali melemah," ucapnya.
Rupiah pun memanfaatkan kondisi ini untuk bergerak rebound. Terapresiasinya rupiah turut didukung penguatan Rubel Rusia seiring adanya perjanjian pengantaran minyak antara Rusia dan Ukraina, serta Poundsterling dan Rupee dengan respon positif terhadap hasil FOMC The Fed. "Tetapi, di akhir pekan laju rupiah kembali melemah," imbuhnya.

Sebelas Saham Pilihan Pekan Ini

INILAHCOM, Jakarta – Laju IHSG dalam sepekan ke depan, diprediksi berada pada rentang support 4.832-4.840 dan resisten 4.900-4.965. Inilah saham-saham pilihannya.
IHSG selama sepekan kemarin mengalami penurunan -78,96 poin (-1,60%) atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang melemah -10,52 poin (-0,21%). Semua indeks utama mayoritas melemah yang dipimpin indeks ISSI (-1,85%), JII (-1,85%) diikuti indeks IDX30 dan LQ45 yang masing-masing turun -1,77% dan -1,74%.
Sementara indeks sektoral cenderung variatif dimana penguatan hanya terjadi pada indeks perkebunan yang naik 0,21%. Sementara pelemahan pada indeks pertambangan yang turun -3,07%, indeks properti (-2,88%), indeks aneka industri (-2,92%), dan lainnya.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memperkirakan, dalam sepekan ke depan, laju IHSG berada pada rentang support 4.832-4.840 dan resisten 4.900-4.965. "IHSG membentuk pola menyerupai black marubozu di bawah middle bollinger bands," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (22/6/2014)
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic cenderung menurun. "IHSG sempat di bawah kisaran target support (4.850-4.900) yang memperlihatkan daya jual lebih tinggi dari daya beli," papar dia.
Sentimen pelemahan rupiah membuat pelaku pasar tidak mood dan memilih keluar sementara. "Padahal kondisi global tidak separah yang diperkirakan," timpal dia.
Laju IHSG diperkirakan Reza, masih berpotensi melanjutkan pelemahannya namun, diharapkan mulai terbatas. "Tentunya sangat juga diharapkan data-data ekonomi yang dirilis dapat membaik dan begitupun diikuti dengan meredanya pelemahan nilai tukar rupiah. Apapun hasil debat Capres diharapkan dapat direspons secara rasional dan diharapkan tidak mengkontaminasi pasar," imbuhnya.
Dalam sepekan ke depan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen antara lain, RBA meeting's minutes, CB leading indicator, Westpac leading index & New motor vehicle sales Australia; HSBC manufacturing PMI China; Markit manufacturing PMI, Foreign Stock & bond investment Jepang;
Consumer confidence Korea Selatan; Current account & GDP Inggris; Markit comp PMI, markit manufacturing PMI, markit services PMI, retail sales, GFK consumer confidence, & IFO business climate Jerman; Markit comp PMI, markit manufacturing PMI, markit services PMI, & business confidence Perancis;
Markit comp PMI, markit manufacturing PMI, markit services PMI Zona Euro; Retail sales, & consumer confidence Italia; PPI Spanyol; Chicago Fed nationality activity, markit manufacturing PMI, existing home sales, chain store sales, redbook, case-shiller home price, house price index, CB consumer confidence, richmond manufacturing index, MBA mortgage applications, durable goods orders, markit service PMI, initial jobless claims, personal income, & new home sales AS; dan lainnya.
 
Di atas semua itu, Reza menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
  1. PT Elnusa (ELSA)
  2. PT Nippon Indosari Corporindo (ROTI)
  3. PT Medco Energy (MEDC)
  4. PT Bank Tabungan Negara (BBTN)
  5. PT MNC Land (KPIG)
  6. PT London Sumatera Plantation (LSIP)
  7. PT Bank Himpunan Saudara (SDRA)
  8. PT Astra Otoparts (AUTO)
  9. PT Kalbe Farma (KLBF)
  10. PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
  11. PT Unilever Indonesia (UNVR).

Bursa Asia Cerah Menyusul Bursa AS

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan Senin (23/6/2014). Kenaikan tersebut menyusul positifnya bursa saham AS pada penutupan akhir pekan lalu.
Selain itu, para pelaku pasar juga menaruh perhatian terhadap data manufaktur China yang kemungkinan menuju perbaikan. Dalam sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan, indeks akan naik ke 49,7 dari sebelumnya 49,4 yang merupakan level tertinggi dalam 4 bulan.
Sementara itu, Indeks Nikkei naik 36,19 poin atau 0,24% ke 15.385,61, indeks Hang Seng naik 26,10 poin atau 0,11% ke 23.224,55, indeks Kospi naik 5,79 poin atau 0,29% ke 1.973,66 dan indeks ASX200 naik 30,73 poin atau 0,57% menjadi 5.450,30.
"Asia akan fokus pada data manufaktur PMI China. Kemungkinan akan menuju perbaikan menjadi 49,7 dan memberikan harapan besar mengingat upaya stimulus baru China. Akan tetapi, dengan harapan tinggi selalu ada potensi downside risk," ujar Stan Shamu, Ahli Strategi Pasar di IG. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Sedangkan, bursa saham AS menguat seiring dengan indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones yang berhasil melanjutkan kenaikannya pada penutupan perdagangan Sabtu (21/6/2014) dini hari tadi.
Pasar tampaknya masih merespon positif terhadap kebijakan The Fed dan pernyataan dari Janet Yellen yang mampu mendingingkan situasi.
Indeks Dow Jones menguat 25,62 poin atau 0,15% menjadi 16.947,08, indeks S&P 500 menguat 3,39 poin atau 0,17% menjadi 1.962,87 dan indeks Nasdaq menguat 8,71 poin atau 0,20% menjadi 4.368,04.

IHSG Naik 10 Poin Buka Awal Pekan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan di zona hijau. Sentimen positif dari bursa global dan regional mendorong IHSG naik 10 poin.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.955 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.970 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 10,222 poin (0,21%) ke level 4.857,923. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,664 poin (0,33%) ke level 820,866.
Membuka perdagangan awal pekan, Senin (23/6/2014), IHSG tumbuh 14,904 poin (0,34%) ke level 4.863,695. Indeks LQ45 bertambah 3,892 poin (0,49%) ke level 822,094.
Indeks terus menanjak perlahan sejak pembukaan perdagangan. Beberapa saham-saham masih ada yang terkena tekanan jual tapi tidak banyak.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 18,083 poin (0,37%) ke level 4.865,784. Sementara Indeks LQ45 menanjak 3,962 poin (0,48%) ke level 822,164.
Akhir pekan lalu IHSG melemah 16 poin akibat aksi ambil untung. Koreksi IHSG ini ditemani juga oleh pelemahan rupiah.
Dua indeks utama di bursa Wall Street, yaitu Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor baru kemarin. Dipengaruhi oleh sentimen konflik di Irak yang menaikkan harga minyak.
Bursa-bursa di Asia pagi hari ini bergerak variatif cenderung menguat. Hanya bursa saham Tiongkok yang melemah tipis di zona merah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 35,41 poin (0,23%) ke level 15.384,83.
  • Indeks Hang Seng menguat 26,33 poin (0,11%) ke level 23.194,06.
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 0,93 poin (0,05%) ke level 2.025,74.
  • Indeks Straits Times bertambah 3,97 poin (0,12%) ke level 3.262,77.
sumber: detik.com

Morning Coffee Sucorinvest

Jakarta -Kemarin IHSG melemah dan ditutup minus 17 poin pada 4848 dipimpin oleh saham semua sektor kecuali properti, manufaktur, barang konsumsi di tengah-tengah penurunan index bursa regional, kenaikan harga minyak mentah akibat ketegangan di Irak dan pelemahan IDR/USD.
Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfluktuasi dengan potensi rebound pada kisaran 4824–4865 dengan pertimbangan: 4 indikator teknikal bergerak turun, indikator SO: turun (5), muncul candle 3 black crows, terdapat GAP4824-4827 sebagai SL dan penurunan index kemarin diikuti dengan penurunan volume.
Kemarin index bursa Eropa ditutup menguat capai rekor saat investor menyambut positif aksi merger & akuisisi yang dilakukan beberapa emiten. Sedangkan bursa Wall Street ditutup menguat dengan index DJIA, S&P500 kembali ditutup pada rekor baru saat pelaku pasar masih optimis dengan sikap FED yang tetap mempertahankan suku bunga rendah sampai beberapa periode.
Pagi ini bursa Asia dibuka menguat, dipimpin oleh saham sektor bahan baku, informasi teknologi menjelang pengumuman data manufaktur Tiongkok. (detik.com)

IHSG Bergerak Menguat Terbatas

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu melemah 16 poin akibat aksi ambil untung. Koreksi IHSG ini ditemani juga oleh pelemahan rupiah.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (20/6/2014), IHSG ditutup melemah 16,572 poin (0,34%) ke level 4.847,701. Sementara Indeks LQ45 turun 2,326 poin (0,28%) ke level 818,202.
Dua indeks utama di bursa Wall Street, yaitu Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor baru kemarin. Dipengaruhi oleh sentimen konflik di Irak yang menaikkan harga minyak.
Pada perdagangan Jumat (20/6/2014), indeks Dow Jones Industrial Average naik 25,62 poin (0,15%) ke level tertinggi barunya di 16.947,08. Sementara indeks S&P 500 naik 3,39 poin (0,17%) ke level 1.962,87. Dan indeks Nasdaq Composite naik 8,71 poin (0,2%) ke level 4.368,04.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa bergerak menguat terbatas didorong sentimen positif dari bursa global dan regional. Perdagangan diprediksi masih sepi menjelang pilpres bulan depan.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 35,41 poin (0,23%) ke level 15.384,83.
  • Indeks Straits Times bertambah 3,97 poin (0,12%) ke level 3.262,77.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS terus melakukan rally penguatan pada akhir pekan lalu, seiring dengan ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,2% dan indeks S&P500 sebesar +0,2%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh meredanya tensi konflik di Irak. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,52% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,35%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terapresiasi. Harga minyak mentah WTI naik +0,33% ke level US$104,90 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,10% ke posisi US$1.316,20 per troy ounce.
Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah masih terus melemah terhadap dolar AS, dan membebani pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Di sisi lain, investor masih melakukan wait and see menanti pemilihan presiden dan rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) semester satu pekan depan.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG pekan lalu diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks koreksi dan breakdown support di 4.849. Indicator RSI di area 40% dan potensi koreksi lanjutan masih terbuka. Hari ini indeks akan bergerak mixed dengan penurunan terbatas menguji support selanjutnya di 4.835. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.835 dan resistance 4.872.
 
Trust Securities
Seperti yang kami ulas sebelumnya dimana IHSG tidak kuat bertahan dan berpotensi kembali turun. Harapan kami terhadap mulai menguatnya Rupiah dan masih postifnya laju bursa saham AS dapat berimbas positif pada IHSG yang sedang lesu kurang fit untuk naik, hanya berlangsung sesaat di awal perdagangan namun, sepanjang perjalannya IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah. Tidak banyak bursa saham Asia yang mampu lanjutkan penguatannya dan kembali melemahnya laju nilai tukar Rupiah membuat IHSG kesulitan untuk bangkit. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4884,48 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4847,70 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4847,70. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (23/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4835-4839 dan resisten 4875-4893. Three black crows mendekati lower bollinger band (LBB ). MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R masih melanjutkan penurunan. Meski IHSG sempat berada di atas kisaran target support (4848-4855) namun, tidak mampu bertahan dan ditutup di bawah target kisaran tersebut. Aksi jual yang masih terjadi pun akan menyulitkan IHSG untuk bangkit, terkecuali sebagian pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk menampung di bawah sehingga dapat mengurangi penderitaan IHSG. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Bergerak Flat

Jakarta -Akhir pekan lalu (20/06) IHSG kembali mengalami pelemahan seiring dengan rupiah yang mengalami tekanan. IHSG ditutup turun 0,35% ke level 4,847.70. Kekuatiran pasar terhadap konflik di Irak serta sepinya sentimen positif dari dalam negeri membuat IHSG berakhir di zona negatif di tengah positifnya bursa AS. Pelemahan dipimpin sektor pertambangan. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp31 miliar.
Sementara itu, bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat, di mana Indeks Dow Jones naik 0.15% ke level 16,947.08, Indeks S&P mengalami kenaikan 0,17% menjadi 1,962.87 serta Indeks Nasdaq juga mengalami penguatan sebesar 0.20% menjadi 4,368.04. Ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi AS serta pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah sampai 2016 direspon positif oleh pelaku pasar.
Hari ini kami perkirakan IHSG dapat bergerak flat. Secara teknikal, IHSG berada di area lower bollinger bands dan membentuk three black crows. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram negatif memanjang, indikator stochastic oscillator berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,815 dan resistance 4,900.

Trust Securities: Aksi Jual Persulit Laju IHSG

Jakarta -Seperti yang kami ulas sebelumnya dimana IHSG tidak kuat bertahan dan berpotensi kembali turun. Harapan kami terhadap mulai menguatnya Rupiah dan masih postifnya laju bursa saham AS dapat berimbas positif pada IHSG yang sedang lesu kurang fit untuk naik, hanya berlangsung sesaat di awal perdagangan namun, sepanjang perjalannya IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah. Tidak banyak bursa saham Asia yang mampu lanjutkan penguatannya dan kembali melemahnya laju nilai tukar Rupiah membuat IHSG kesulitan untuk bangkit. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4884,48 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4847,70 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4847,70. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (23/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4835-4839 dan resisten 4875-4893. Three black crows mendekati lower bollinger band (LBB ). MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R masih melanjutkan penurunan. Meski IHSG sempat berada di atas kisaran target support (4848-4855) namun, tidak mampu bertahan dan ditutup di bawah target kisaran tersebut. Aksi jual yang masih terjadi pun akan menyulitkan IHSG untuk bangkit, terkecuali sebagian pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk menampung di bawah sehingga dapat mengurangi penderitaan IHSG. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Potensi Koreksi Lanjutan Masih Ada

Jakarta -Pasar saham AS terus melakukan rally penguatan pada akhir pekan lalu, seiring dengan ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,2% dan indeks S&P500 sebesar +0,2%. Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh meredanya tensi konflik di Irak. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,52% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,35%. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terapresiasi. Harga minyak mentah WTI naik +0,33% ke level US$104,90 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat +0,10% ke posisi US$1.316,20 per troy ounce. Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah masih terus melemah terhadap dolar AS, dan membebani pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Di sisi lain, investor masih melakukan wait and see menanti pemilihan presiden dan rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) semester satu pekan depan. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG pekan lalu diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks koreksi dan breakdown support di 4.849. Indicator RSI di area 40% dan potensi koreksi lanjutan masih terbuka. Hari ini indeks akan bergerak mixed dengan penurunan terbatas menguji support selanjutnya di 4.835. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.835 dan resistance 4.872. (detik.com)

Harga Emas Antam Stagnan di Awal Pekan

Jakarta -Setelah akhir pekan lalu mencatatkan kenaikan signifikan, hari ini harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tidak bergerak. Harga pembelian kembali (buyback) pun ikut stagnan.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin (23/6/2014), harga emas Antam tercatat Rp 549.000 per gram. Tidak berubah dari akhir pekan lalu.
Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam juga tetap sebesar Rp 488.000 per gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 254.800.000
  • 250 gram Rp 127.500.000
  • 100 gram Rp 51.050.000
  • 50 gram Rp 25.550.000
  • 25 gram Rp 12.800.000
  • 10 gram Rp 5.150.000
  • 5 gram Rp 2.600.000
  • 4 gram Rp 2.080.000
  • 3 gram Rp 1.569.000
  • 2,5 gram Rp 1.312.500
  • 2 gram Rp 1.058.000
  • 1 gram Rp 549.000
sumber: detik.com

Jokowi Mau Buyback Saham Indosat, Ini Kata Dirutnya

Jakarta -Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membeli kembali (buyback) saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang dulu dijual oleh pemerintah. Ini tanggapan dari bos Indosat.
"Kalau buyback urusan pemegang saham lah itu. Manajemen tugasnya maximize shareholder value, saat ini Pemerintah RI juga salah satu shareholder," kata Direktur Utama Indosat Alexander Rusli kepada detikFinance, Minggu (22/6/2014) malam.
Jokowi menyatakan akan buyback saham Indosat jika terpilih sebagai presiden itu menjawab pertanyaan dari capres Prabowo Subianto dalam debat capres Minggu malam.
Menurut Jokowi, Indosat adalah perusahaan strategis yang mayoritas sahamnya sebaiknya dimiliki kembali oleh pemerintah Indonesia. Indosat dinilai strategis karena memiliki satelit sendiri.
"Yang satu satelit kan sudah diambil pemerintah untuk diberikan ke BRI. (Indosat) tinggal satu," ujarnya.
Saat ini Pemerintah Indonesia pegang 14,29% saham Indosat, sedangkan mayoritasnya dikuasai Ooredoo Asia Pte Ltd sebanyak 65%. Sisanya sekitar 20,71% beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Itu kan urusan pemegang saham. Sebagai perusahaan publik, shareholder ganti setiap hari. Ini juga tidak ada bedanya," ujarn pria yang akrab disapa Alex itu.
Pada saat debat berlangsung Jokowi menegaskan penjualan saham Indosat ke pihak asing dilakukan karena situasi perekonomian nasional yang terdampak krisis.
"Tadi sudah jelas sekali saat itu krisis dan terimbas krisis kemudian kita membutuhkan anggaran untuk menggerakan ekonomi dan yang kita punyai dan kita bisa jual barang itu. Tentu itu kita lakukan dengan catatan itu masih kita bisa beli," kata Jokowi dalam debat capres di Hotel Holiday Inn, Jakarta.
Jokowi meminta keputusan pemerintah saat itu yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tidak disalahkan. "Jangan menyalahkan pemerintah yang dulu karena pemerintah dulu kondisinya berbeda. Kondisi normal dan krisis berbeda sehingga tidak bisa dibandingkan," ujarnya.
"Tidak usah melihat ke belakang, saya melihat ke depan. Ke depan kita ingin ambil lagi," sambung Jokowi. (detik.com)