Jakarta -Seperti yang kami ulas sebelumnya dimana IHSG tidak kuat bertahan dan berpotensi kembali turun. Harapan kami terhadap mulai menguatnya Rupiah dan masih postifnya laju bursa saham AS dapat berimbas positif pada IHSG yang sedang lesu kurang fit untuk naik, hanya berlangsung sesaat di awal perdagangan namun, sepanjang perjalannya IHSG lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah. Tidak banyak bursa saham Asia yang mampu lanjutkan penguatannya dan kembali melemahnya laju nilai tukar Rupiah membuat IHSG kesulitan untuk bangkit. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4884,48 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4847,70 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4847,70. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (23/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4835-4839 dan resisten 4875-4893. Three black crows mendekati lower bollinger band (LBB ). MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R masih melanjutkan penurunan. Meski IHSG sempat berada di atas kisaran target support (4848-4855) namun, tidak mampu bertahan dan ditutup di bawah target kisaran tersebut. Aksi jual yang masih terjadi pun akan menyulitkan IHSG untuk bangkit, terkecuali sebagian pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk menampung di bawah sehingga dapat mengurangi penderitaan IHSG. (detik.com)