korea by dewanti

Wednesday, June 11, 2014

Bergerak Datar, IHSG Menanjak 25 Poin di Akhir Perdagangan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 25 poin berkat aksi beli di menit-menit terakhir perdagangan. Padahal seharian indeks bergerak datar dalam rentang yang tipis.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis di posisi Rp 11.800 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.805 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 3,523 poin (0,04%) ke level 4.942,567. Indeks memantapkan posisi dulu sebelum berlanjut ke level support selanjutnya.
Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar. Sempat juga menanjak ke zona hijau, tapi poin yang dicetak IHSG tidak banyak.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 5,527 poin (0,11%) ke level 4.940,563. Indeks jatuh ke zona merah setelah terjadi koreksi di saham-saham bank kelas berat. Penguatan yang terjadi berkat saham lapis dua seakan tak ada artinya.
Aksi beli sempat ramai di awal perdagangan membuat saham-saham lapis dua sempat menguat cukup tinggi. Namun koreksi saham-saham di sektor finansial membuat indeks bergerak datar.
Menutup perdagangan, Rabu (10/6/2014), IHSG menguat 25,856 poin (0,52%) ke level 4.971,946. Sementara Indeks LQ45 menanjak 4,086 poin (0,49%) ke level 842,081.
Aksi borong saham jelang penutupan perdagangan membuat indeks melesat cukup tinggi di zona hijau. Akhirnya hanya satu sektor yang melemah yaitu infrastruktur, sedangkan lainnya masih menghijau.
Investor asing memilih untuk lakukan aksi tunggu. Transaksi asing sore ini terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 68,18 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 194.277 kali pada volume 3,665 miliar lembar saham senilai Rp 4,664 triliun. Sebanyak 159 saham naik, 108 turun, dan 93 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan dengan mixed hari ini. Sentimen rekor Wall Street semalam tidak diserap dengan baik oleh pelaku pasar di Asia.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 74,68 poin (0,50%) ke level 15.069,48.
  • Indeks Hang Seng melemah 58,45 poin (0,25%) ke level 23.257,29.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 2,42 poin (0,12%) ke level 2.054,95.
  • Indeks Straits Times turun 8,09 poin (0,25%) ke level 3.285,73.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 10.000 ke Rp 360.000, Link Net (LINK) naik Rp 500 ke Rp 5.000, J Resources (PSAB) naik Rp 300 ke Rp 4.300, dan Unilever (UNVR) naik Rp 275 ke Rp 30.475.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 27.900, Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 235 ke Rp 4.200, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 175 ke Rp 7.225, dan Bali Towerindo (BALI) turun Rp 135 ke Rp 2.510. (detik.com)

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Ditutup Turun 0,25%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong  ditutup melemah pada perdagangan Rabu (11/6/2014).
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini tercatat melemah 0,25% ke level 23,257,29, setelah penutupan hari sebelumnya, Selasa (10/6/2014) berhenti di angka 23.315,74 dan naik 0,86%.
Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 23.168,14 – 23.281,14. Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, 8 menguat, 39 melemah, dan 3 yang stagnan.
Saham China Mobile Ltd dan HSBC Holdings PLC menjadi penekan indeks dengan koreksi masing-masing 2,08% dan 0,73%.
Sementara itu, saham Tencent Holdings Ltd dan Galaxy Entertainment Group Ltd menguat 2,2% dn 3,57%.

Bumi Resources Sudah Bayar Bunga Obligasi US$ 18 Juta

Jakarta -PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengaku sudah melakukan pembayaran bunga obligasi senilai US$ 18 juta (Rp 180 miliar) yang jatuh tempo hari ini. Bunga tersebut berasal dari obligasi senilai US$ 300 juta (Rp 3 triliun).
Jika tidak melunasi pembayaran kupon obligasi hari ini, maka Bumi Resources terancam dianggap gagal bayar alias default. Tak hanya itu, gagal bayar kupon juga berpotensi memicu cross-default atas utang BUMI lainnya. Bahkan dapat mengganggu perjanjian pelunasan utang dengan China Investment Corporation (CIC).
"Tadi malam sudah dibayar," kata Ari Hudaya, Direktur Utama Bumi Resources kepada detikFinance, Rabu (11/6/2014).
Saham BUMI sudah dihentikan sementara alias suspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak pagi tadi. Hari ini merupakan batas waktu terakhir bagi Bumi Resources untuk melakukan pembayaran atas kupon obligasi tersebut.
Kupon tersebut merupakan bunga atas obligasi senilai US$ 300 juta (Rp 3 triliun) yang akan jatuh tempo di 2016 nanti. Sebelumnya BUMI sudah berjanji akan melunasi pembayaran pada akhir Mei lalu.
Ketika ditanya dapat uang dari mana untuk bayar utang, Ari menjawab, "uangnya sudah ada lah, dari mana-mana," katanya.
Kupon obligasi yang harus dibayar BUMI merupakan bagian dari surat utang yang diterbitkan Bumi Capital Pte. Ltd. Seharusnya kupon ini dibayar 12 Mei 2014. Namun, perseroan memiliki tenggang waktu hingga 11 Juni 2014 untuk menyelesaikan.
Jika BUMI terbukti tidak bisa bayar, maka pemegang obligasi berhak meminta percepatan pembayaran dan BUMI terancama gagal bayar alias default.
Bank of New York selaku administrator selanjutnya akan meminta pemegang obligasi untuk melakukan voting. Jika mayoritas setuju soal percepatan pembayaran, maka BUMI harus melunasi seluruh nilai obligasi yang mencapai US$ 300 juta tersebut.
Obligasi dengan bunga 12% per tahun ini sewajarnya baru jatuh tempo pada 10 November 2016 mendatang. (detik.com)

Bursa Eropa Negatif Tertekan Pasar Global

INILAHCOM, London - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Rabu (11/6/2014). Minimnya sentimen positif dari bursa AS dan Asia menjadi alasannya.
Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,03% menjadi 349,6 dibandingkan dengan penutupan kemarin di 349,71 dan mengalami kenaikan 0,32%.
Sementara itu, indeks FTSE di London turun 8,33 poin atau 0,12% ke 6.865,22, indeks DAX di Jerman turun 11,96 poin atau 0,12% ke 10.016,84 dan indeks CAC di Prancis melemah 15,01 poin atau 0,33% menjadi 4.579,83. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Pada penutupan perdagangan Rabu dini hari tadi, bursa AS melemah tipis dengan penurunan terjadi pada indeks S&P 500. Namun, indeks Dow Jones masih mencatat rekor tertinggi keempat. Indeks S&P 500 telah menguat 7,4% sejak level terendah pada 11 April.
Indeks S&P 500 turun 0,48 poin atau 0,02% ke 1.950,79, indeks Dow Jones naik 2,82 poin atau 0,02% ke 16.945,92 dan indeks Nasdaq naik 1,75 poin atau 0,04% menjadi 4.338.
Sedangkan, bursa saham Asia bergerak mixed pada awal perdagangan hari ini. Indeks Nikkei naik 45,99 poin atau 0,31% ke 15.040,79, indeks Hang Seng turun 34,60 poin atau 0.15% ke 23.281,14, indeks Kospi naik 0,79 poin atau 0,04% ke 2.012,78 dan indeks ASX 200 turun 10,25 poin atau 0,19% menjadi 5.459,30.

BURSA EROPA: Awal Perdagangan, Indeks Stoxx Melemah 0,03%

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa saham eropa, Stoxx Europe 600, bergerak melemah tipis pada awal perdagangan  Rabu (11/6/2014).
Indeks Stoxx Europe 600 saat pembukaan hari ini berada di level 349,6 atau sudah melemah % dibandingkan dengan penutupan pada Selasa (10/6/2014) yang berhenti di angka 349,71 dan  naik 0,32%.
Pada pukul 14.04 WIB atau sekitar 08.04 waktu London, indeks tersebut menyentuh angka 349,61 atau melemah 0,03%.
Dari 600 saham yang tercantum di data Bloomberg, terdapat 314 saham yang bergerak menguat, sedangkan  245 melemah, dan 41 stagnan.
Indeks Stoxx Europe 600 sepanjang minggu lalu cenderung konsisten bergerak menguat. Koreksi hanya terjadi pada Selasa (3/6/2014), yakni sebesar 0,46% di level 343,48.

BURSA KORSEL: Indeks Kospi Ditutup Naik 0,14%

Bisnis.com, JAKARTA– Bursa saham Korea Selatan ditutup menguat tipis pada perdagangan Rabu (11/6/2014).
South Korea KOSPI Index pada akhir perdagangan hari ini berakhir di level 2.014,67atau menguat 0,14% dibandingkan dengan penutupan pada Selasa (10/6/2014) yang  melejit 1,09% ke level 2.011,8.
Sepanjang hari ini, indeks itu bergerak di kisaran 2.006,73 hingga 2.016,78. Dari 762 saham yang terdaftar di data Bloomberg, 406 menguat, 285 melemah, dan 71 stagnan.
Saham Hyundai Mobis dan Samsung Life Insurance Co Ltd menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 1,76% dan 1,92%. Sementara itu, saham Samsung Electronics Co Ltd dan SK Hynix Inc melemah 0,97% dan 0,74%.

Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,3%, Dipicu Bursa Jepang

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Asia menguat, melanjutkan penguatan tertingginya, ditopang oleh relinya bursa Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% ke level 144,29 pada perdagangan Rabu (11/6/2014) pukul 14.35 waktu Hong Kong atau pukul 13.35 WIB.
"Tidak ada berita yang bisa menggerakan pasar untuk bergerak lebih tinggi," papar Tim Schroeders, Portfolio Manager Pengana Capital Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Japan Drilling Co naik 3,1%, Beijing Enterprises Holdings Ltd turun 3,7%, dan Downer EDI Ltd anjlok 11%.
Indeks Jepang Topix menguat 0,8% setelah melemah 0,5% sebelumnya. Indeks Australia S&P/ASX 200, indeks Hong Kong Hang Seng, dan indeks Singapura Straits Times turun 0,3%.
Selanjutnya, China's Shanghai Composite Index dan indeks Selandia Baru NZX 50 sedikit berubah, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,1%.

Investor Asing Net Buy Rp255,2 Miliar, Ini 3 Saham Paling Diburu

Bisnis.com, JAKARTA— Siang ini, Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,11% ke 4.940,56 pada akhir sesi I siang ini, Rabu (11/6/2014).
Namun, pada awal sesi II indeks mulai berbalik arah dan menguat 0,02% ke 4.946,98 pada pukul 13.53 WIB.
Sepanjang sesi I, indeks bergerak pada kisaran 4.893,71-4.9322,66. Indeks berbalik arah sejak awal pembukaan setelah kemarin ditutup turun 1,06%.
Berdasarkan data riset HP Analytics, meskipun indeks melemah, investor asing mencatatkan aksi beli (net buy) sebesar Rp255,2 miliar.
"Pergerakan mixed dan sedikit pelemahan pada IHSG ditengarai karena pelaku pasar kembali bersikap wait and see terhadap sentimen dari momentum pemilu, disertai aksi profit taking karena kenaikan kemarin," paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Rabu (11/6/2014).
Sejumlah saham yang banyak dibeli asing siang ini adalah ASII, UNTR, dan PGAS. Adapun saham-saham yang banyak dijual asing adalah BBRI, BMRI, dan KLBF.

BURSA JEPANG: Nikkei 225 Ditutup Rebound 0,5%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup rebound pada perdagangan Rabu (11/6/2014).
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini menguat 0,5% ke level 15.069,48, setelah pada Selasa (10/6/2014) berhenti di angka 14.994,8 dan melemah 0,85%. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 14.998,63 hingga 15.075,72.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 175 saham menguat, sedangkan 38 saham melemah dan 12 saham stagnan.
Saham SoftBank Corp dan KDDI Corp menjadi pendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 0,85% dan 1,36%. Sementara itu, saham Fast Retailing Co Ltd dan Daikin Industries Ltd melemah 0,35% dan 0,93%.

Provident Agro Raih Laba Bersih Rp85,24 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Provident Agro Tbk (PALM) membukukan laba bersih sebesar Rp85,24 miliar pada kuartal pertama 2014.
Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk, Devin Antonio mengatakan laba bersih tersebut berasal dari pendapatan sebesar Rp244,41 miliar.
"Perseroan membukukan laba bersih keuntungan sebesar Rp85,24 miliar dan EBTIDA sebesar Rp58,88 miliar," ujar Antonio usai RUPS/LB di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Antonio mengatakan produksi Crude Palm Oil (CPO) pada kuartal tersebut mencapai 22.374 ton meningkat 21% secara year on year dengan kuartal 1tahun 2013 sebesar 18.438 ton.
Sedangkan Tandan Buah Segar (TBS), pada kuartal ini mencpai 75./1/ ton naik 39% dari 54.400 ton di kuartal pertama 2013. "Dengan produktifitas 3.12 ton per hektar di kuartal pertama 2014, dibanding kuartal pertama 2013 hanya sebesar Rp152,56 miliar," katanya.

Bank Pundi Tanpa Dividen 2013

INILAHCOM, Jakarta - PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BAEK) memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2013.
Perseroan akan menggunakan dana tersebut sebesar Rp96,7 miliar untuk menutup akumulasi kreugian dari tahun buku sebelumnya. Demikian mengutip hasil RUPS Tahunan pada 9 Juni 2014 seperti mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (11/6/2014).
Laba perseroan pada 2013 lalu naik hingga 105,7 persen dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp46,8 miliar. Untuk pertumbuhan aset sebesar 17,5% menjadi Rp9 triliun dari Rp7,6 triliun pada akhir 2012.
Untuk kredit mikro tumbuh 24% menjadi Rp6,5 triliun dari Rp5,2 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net 3,3% pada akhir 2013 dari 4,8% pada akhir 2012.

Saham Bank Blue Chip Seret IHSG ke Zona Merah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh ke zona merah setelah terjadi koreksi di saham-saham bank kelas berat. Penguatan yang terjadi berkat saham lapis dua seakan tak ada artinya.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 3,523 poin (0,04%) ke level 4.942,567. Indeks memantapkan posisi dulu sebelum berlanjut ke level support selanjutnya.
Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar. Sempat juga menanjak ke zona hijau, tapi poin yang dicetak IHSG tidak banyak.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (10/6/2014), IHSG terkoreksi 5,527 poin (0,11%) ke level 4.940,563. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 2,212 poin (0,26%) ke level 835,783.
Aksi beli sempat ramai di awal perdagangan, membawa Indeks menanjak ke titik tertingginya di 4.959,003. Saham-saham lapis dua sempat menguat cukup tinggi.
Aksi jual di saham-saham bank kelas berat langsung membuat Indeks jatuh ke zona merah. Saham-saham ini dilepas oleh investor domestik.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 107.729 kali pada volume 1,95 miliar lembar saham senilai Rp 2,208 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 112 turun, dan 79 saham stagnan.
Pergerakan bursa regional berbalik 180 derajat dibandingkan pagi tadi, mayoritas kini bergerak di teritori positif. Hanya bursa Jepang yang mampu bertahan positif.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 46,99 poin (0,31%) ke level 15.041,79.
  • Indeks Hang Seng berkurang 76,86 poin (0,33%) ke level 23.238,88.
  • Indeks Komposit Shanghai turun 5,19 poin (0,25%) ke level 2.047,35.
  • Indeks Straits Times melemah 9,77 poin (0,30%) ke level 3.284,05.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Link Net (LINK) naik Rp 470 ke Rp 4.970, Mayora (MYOR) naik Rp 375 ke Rp 29.350, J Resources (PSAB) naik Rp 225 ke Rp 4.225, dan SMART (SMAR) naik Rp 175 ke Rp 6.475.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 525 ke Rp 27.975, Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 13.575, BCA (BBCA) turun Rp 175 ke Rp 11.075, dan Waran Bali Towerindo (BALI-W) turun Rp 105 ke Rp 1.695. (detik.com)

RI Bakal Krisis Seperti 1998, Menkeu Chatib: Itu Salah!

Jakarta -Perekonomian Indonesia saat ini dinilai stabil, meskipun ada fluktuasi seperti yang dialami nilai tukar rupiah. Chatib Basri, Menteri Keuangan, menegaskan perekonomian Indonesia tidak akan kembali seperti masa krisis 1997-1998.
"Investor harus melihat Indonesia bukan hanya jangka pendek, tapi jangka panjang. Prediksi beberapa kalangan soal Indonesia akan kembali mengalami krisis seperti 1998, itu prediksi yang salah. Perekonomian Indonesia masih stabil," tegas Chatib saat Acara Bahana tentang Proyeksi Ekonomi dan Bisnis Indonesia ke Depan Jelang Pilpres di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Menurut Chatib, masyarakat maupun investor harus percaya bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkembang. "Orang-orang harus mulai percaya terhadap pemerintah Indonesia. Performance rupiah masih stabil," katanya.
Chatib menjelaskan, ekonomi Indonesia perlu sedikit diperlambat agar pertumbuhan ke depan bisa lebih stabil. "Jujur, bukan hanya soal tapering off. Tapi isu utama Indonesia adalah soal current account deficit. Kita memilih kalau mau ekonomi stabil ya ekonomi harus slowdown dulu," ucapnya.
Setelah ekonomi stabil, lanjut Chatib, investor global akan kembali masuk ke INdonesia. "Rupiah akan stabil, dana akan balik ke Indonesia dan Indonesia will stand up after the tapering off," sebutnya optimistis.
Chatib menambahkan, perlambatan ekonomi bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga negara lain. "Jangan berharap pertumbuhan di atas 6%, karena memang kondisi global juga mengalami perlambatan. Filipina, Singapura, yang lain juga melambat. Jika tidak melakukan stabilisasi ekonomi sekarang, nantinya tidak akan tumbuh ke depan," katanya. (detik.com)

BRI Siap Ambil Alih dan Kembangkan Bank Mutiara

Jakarta -PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masuk dalam daftar 11 investor yang menyatakan minatnya melalui letter of interest untuk membeli PT Bank Mutiara Tbk (BCIC). Perusahaan pelat merah ini sudah mengajukan penawaran harga untuk mengambil alih eks Bank Century ini.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengungkapkan, pihaknya merasa siap untuk bisa mengambil alih Bank Mutiara dan telah melakukan berbagai pertimbangan atas hal ini.
"BRI sudah melakukan penawaran. Sudah mempertimbangkan berbagai aspek, nanti tinggal kita tunggu. Kita lihat," ujar Budi kepada detikFinance, Rabu (11/6/2014).
Budi menjelaskan, niatnya untuk membeli Bank Mutiara ini sebagai salah satu bentuk aksi korporasi perusahaan untuk mengembangkan bisnis anorganik. Ia mengaku, pembelian Bank Mutiara ini tidak semata-mata untuk mengejar aset, namun lebih untuk bisa mensinergikan kedua bisnis perusahaan.
"Kita kan dari perusahaan hanya mendukung. Ini untuk pertumbuhan bisnis anorganik bukan ngejar aset. Kita melihat kedua bisnis bank nantinya bisa disinergikan, kita lihat cocok," kata Budi.
Dia menambahkan, pihaknya sudah siap untuk mengambil alih Bank Mutiara ini. Namun, keputusan akhir ada di tangan LPS selaku pemegang saham. Yang pasti,
perseroan telah menyiapkan dana sedikitnya Rp 3 triliun untuk mengembangkan bisnis anorganik termasuk akuisisi ini.
"Soal siapa yang dapat, nanti mereka akan menilai sendiri. Untuk bisnis anorganik kita sudah sediakan Rp 3 triliun. Ini bisa seluruhnya untuk akuisisi Bank Mutiara, bisa juga ngga," akunya. (detik.com)

DIVIDEN SRIL: Sritex Bagikan Dividen Tunai Rp2/saham

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) menyepakati untuk membagikan dividen tunai Rp2 per saham.
Manajemen Sritex dalam pengumumannya kepada publik, Rabu (11/6/2014), mengatakan sebanyak Rp37,19 miliar dari perolehan laba bersih 2013 ditetapkan sebagai dividen tunai.
Keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diselenggarakan 9 Juni 2014.

BURSA HONG KONG: Jeda Siang, Indeks Hang Seng Terkoreksi 0,33%

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa saham Hong Kong, Hang Seng Index (HSI), bergerak melemah pada jeda siang perdagangan Rabu (11/6/2014).
Indeks Hang Seng pada pukul 11.02 WIB atau sekitar 12.02 waktu Hong Kong berada di level 23.238,88 atau terkoreksi 0,33%. Saat pembukaan hari ini, indeks itu sudah melemah  0,15% ke 23.281,14.
Sampai waktu tersebut, indeks bergerak di kisaran 23.168,14 – 23.281,14. Dari 50 saham yang tercatat di data Bloomberg, 8 menguat, 38 melemah, dan 4 stagnan.
Saat ditutup pada Selasa (10/6/2014), indeks itu berakhir di level 23.315,74 atau menguat 0,86%.

BUMI Lewatkan Deadline Pembayaran Obligasi?

INILAHCOM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga Rabu (11/6/2014) pagi ini belum memenuhi komitmennya untuk melakukan pembayaran kupon obligasi senilai US$18 juta. Adapun kupon tersebut memiliki jatuh tempo pada 12 Mei lalu.
Analis pasar modal, Andre Mahardika mengungkapkan, sebelumnya BUMI berjanji untuk melakukan pembayaran pada akhir Mei. Namun, hingga pagi ini, perseroan belum memberikan konfirmasinya atau berita terkait mengenai pelunasan pembayaran kupon tersebut.
"Gagal bayar kupon berpotensi memicu cross default atas utang BUMI lainnya. Bahkan dapat mengganggu perjanjian pelunasan utang dengan China Investment Corporation," terang Andre kepada INILAHCOM, Rabu (11/6/2014).
Andre menjelaskan, kupon tersebut merupakan bunga atas obligasi senilai US$300 juta. "Jatuh tempo pada tahun 2016," tambahnya.
Sementara itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara, perdagangan efek BUMI di seluruh pasar sejak sesi I hari ini. BEI mempertimbangkan tentang jatuh tempo pembayaran kupon obligasi milik Bumi Capital Pte Ltd. BUMI merupakan penjamin dari obligasi tersebut.

EKONOMI GLOBAL: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Tahun Ini 2,8%

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan global akibat prospek ekonomi AS, China dan Rusia kurang menggembirakan sekaligus meminta negara berkembang memperkuat ekonomi sebelum bank sentral AS menaikkan tingkat bunga.
Menurut bank tersebut, ekonomi dunia akan tumbuh 2,8% tahun ini. Padahal, pada Januari lalu prediksi pertumbuhan mencapai 3,2%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi AS diprediksi turun jadi 2,1% dari perkiraan 2,8%. Sementara itu, untuk Brasil, Rusia dan China diperkirakan juga terjadi penurunan pertumbuhan.
Namun demikian, penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi itu bersifat sementara. Sedangkan perkiraan untuk tahun 2015 tetap tidak berubah di posisi 3,4%, menurut laporan bank yang berkantor pusat di Washington, AS tersebut.
"Ekonomi global tahun ini terganggu mulai dari cuaca buruk di AS, guncangan pasar keuangan serta konflik di Ukraina, menurut pernyataan Bank dunia dalam laporan berjudul Global Economic Prospect sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (11/6/2014).
Meski pada tahap awal terjadi perlambatan pertumbuhan, diyakini ekonomi akan kembali melaju pada bulan-bulan berikutnya, menurut laporan itu.
Dalam laporan itu Bank Dunia juga mengingatkan negara berkembang untuk menerapkan defisit anggaran yang rendah selain menaikkan tingkat bunga dan membuat berbagai kebijakan untuk mendorong produktivitas.

Indo Premier: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Buru 3 Saham Ini

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 4.875 – 4.985.
Analis Riset PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi memprediksi indeks akan menguat terbatas pada perdagangan hari ini.
"Indeks kembali rebound dari support MA50 namun tertahan MA20 dan belum didukung volume. Stochastic kembali goldencross sementara RSI dan MACD flat," paparnya dalam riset Rabu (11/6/2014).
 
Adapun sejumlah saham yang patut untuk dicermati hari ini a.l:
 
KLBF (1.670)
Rekomendasi: BUY
---Harga close tepat di upperline bollinger dan make all time high disertai volume dengan MA(5,20) goldencross. Stochastic dan RSI positif sementara MACD bullish crossover.
Target resist 1.750 sementara support di 1.625. Stoploss jika break & close dibawah 1.600.
 
MLPL (780)
Rekomendasi: Buy On Weakness
---Overall harga masih bullish dan mengalami koreksi untuk test support MA20 dengan volume yang mulai melandai. Stochastic dan RSI negatif sementara MACD bearish crossover.
Support dan entry level MA20 di 755 sementara resist di 815 kemudian 855. Stoploss jika break & close dibawah 735.
 
BMRI (9.975)
Rekomendasi: Spec BUY
---Harga rebound disertai volume dengan pola full white body candle namun tertahan garis MA50. Stochastic berpotensi goldencross diarea oversold sementara RSI dan MACD masih flat.
Jika berhasil break MA50 di 10.000, maka berpeluang test resist 10.225 kemudian 10.425. Stoploss jika break & close dibawah support 9.750.

INDEKS MSCI Asia Pacific Naik 0,2% ke 144,14

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat untuk hari kelima seiring kenaikan saham-saham sektor konsumer dan telekomunikasi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% ke level 144,14 pada perdagangan Rabu (11/6/2014) pukul 09.37 waktu Tokyo atau pukul 07.37 WIB.
"Tidak ada kabar yang bisa membawa pasar lebih tinggi lagi. Ekonomi global masih mengkhawatirkan, tetapi ekonomi AS sedang melakukan pemulihan," papar Tim Schroeders, Portfolio Manager Pengana Capital Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Saham LG Display Co naik 1,7%, Nippon Telegraph & Telephone Corp naik 1,9%, Korean Air Lines Co turun 4,1%.
Indeks Jepang Topix naik 0,6%, indeks Korea Selatan Kospi sedikit berubah, indeks Selandia Baru NZX 50 dan Australia S&P/ASX 200 turun 0,2%.

DOLAR AS vs UANG ASIA: Rupiah Paling Kuat, Peso dan Dolar Singapura Terlemah

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang Asia ditransaksikan beragam terhadap dolar AS pagi ini, Rabu (11/6/2014).
Dari 11 mata uang Asia, lima mata uang terpantau menguat dengan penguatan terbesar dialami rupiah sebesar 0,07% ke Rp11.807 per dolar AS pada pukul 09:06 WIB.
Adapun lima mata uang lainnya melemah dengan pelemahan terdalam dialami oleh peso dan dolar Singapura.
Sementara itu, satu mata uang stagnan pagi ini yakni dolar Hong Kong terhadap dolar AS.

Konsolidasi Dulu, IHSG Menipis 3 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan posisi terlebih dulu sebelum berlanjut ke level support selanjutnya. Indeks dibuka stagnan dengan koreksi tipis 3 poin.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis di posisi Rp 11.800 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.805 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menipis 3,523 poin (0,04%) ke level 4.942,567 Sedangkan Indeks LQ45 turun tipis 0,837 poin (0,10%) ke level 837,158.
Membuka perdagangan, Rabu (10/6/2014), IHSG melemah tipis 2,293 poin (0,05%) ke level 4.944,134. Indeks LQ45 berkurang 0,856 poin (0,10%) ke level 837,139.
Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar. Sempat juga menanjak ke zona hijau, tapi poin yang dicetak IHSG tidak banyak.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik tipis 1,038 poin (0,02%) ke level 4.547,128. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 0,659 poin (0,08%) ke level 837,336.
Kemarin IHSG mampu bertahan sepanjang hari di jalur hijau. Seluruh sektor saham tidak ada yang terkoreksi, meski perdagangan tidak terlalu ramai.
Wall Street bergerak stagnan, namun tidak menghentikan Dow Jones mencetak rekor baru. Dua indeks acuan lainnya, S&P dan Nasdaq, tak bernasib serupa.
Bursa di Asia bergerak mixed cenderung menguat pagi ini. Hanya bursa saham Singapura yang terjebak di zona merah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 53,83 poin (0,36%) ke level 15.048,63.
  • Indeks Hang Seng menguat 198,27 poin (0,86%) ke level 23.315,74.
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 22,03 poin (1,08%) ke level 2.052,53.
  • Indeks Straits Times berkurang 9,98 poin (0,30%) ke level 3.283,84.
sumber: detik.com

CT Prediksi Inflasi Juni di Kisaran 0,4%

INILAHCOM, Jakarta - Menko Perekonomian, Chairul Tandjung (CT) memprediksikan laju inflasi bulan Juni sebesar 0,4%.
"Menurut saya 0,4% untuk bulan Juni. Relatif sudah masuk bulan puasa dan mendekati Hari Raya Idul Fitri, adalah sesuatu yang baik," ujar CT seusai Rakor Stabilisasi Harga Pangan Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Tantangan dalam menekan angka inflasi, lanjut CT, mulai terjadi di bulan Juli. Karena terdapat beberapa momen yang berpotensi membebani inflasi.
"Karena kita tau ada lebaran, anak sekolah mulai masuk. Ini adalah challenge yang luar biasa," katanya
Ia berharap, bisa mengontrol inflasi agar berada di bawah angka 1% di bulan Juli. Dia juga mengatakan, gelaran Piala Dunia yang akan berlangsung tidak terlalu membebani angka inflasi.
"Saya rasa nggak terlalu signifikan (Piala Dunia), apalagi kita tahu itu kan dilakukannya mendekati Subuh. Jadi ya itu sekalian sahur aja," tuturnya.
Saat ini, BPS mencatat pada bulan Mei 2014, laju inflasi tercatat sebesar 0,1%. Faktor pendukung inflasi karena harga makanan jadi dan minuman yang meningkat.
Sedangkan Inflasi tahun kalender sebesar 1,56%, inflasi komponen Inti 0,23%. Inflasi year on year 7,32%.

Pelayaran Nelly Bagi Dividen Rp9,4 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) menyatakan akan membagikan dividen kepada pemegang saham.
Dirut PT Pelayaran Nelly, Dwi Putri Tbk, Tjahya Tjugiarto mengatakan pembagian dividen sebesar Rp9,4 miliar. "Hasil rapat umum pemegang saham akan ada pembagian dividen Rp4 per saham dengan total saham 2,53 miliar nilainya Rp9,4 miliar. Pembagiannya pada 18 September 2014," kata Tjahja usai RUPS di Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Tjahja mengatakan pembagian dividen bersal dari laba bersih yang sebesar Rp29.4 miliar degan total pendapatan sebanyak Rp206,02 miliar sepanjang 2013.
Laba kotor mencapai Rp77.087 miliar dengan EBTIDA Rp29.488 miliar. Jumlah aset Rp435.085 miliar dengan liabilitas jumlahnya Rp110.108 miliar. Jumlah equitas Rp324.976 miliar.

Kisruh di Afsel Dorong Emas Rebound ke US$1.260

INILAHCOM, New York - Emas di Bursa COMEX pada penutupan dini hari tadi (11/6 WIB)) ditutup menguat. Hal in dipicu sentimen positif dari perkembangan isu di Afrika Selatan dan rilis data Tiongkok. Harga emas spot naik hingga 0,49% ke level US$1.260,1/troy ounce atau menguat $6,2/troy ounce.
Di bursa berjangka COMEX, pada penutupan dini hari juga ditutup menguat. Emas berjangka COMEX untuk kontrak Agustus 2014 naik signifikan sebesar 0,61% ke level US$1.259,6/troy ounce. Dengan begitu, terjadi kenaikan US$7,7/t oz dibandingkan sebelumnya.
Kasus pemogokan buruh Afrika Selatan menjadi sentimen positif yang menggerakkan harga emas ke atas. Gagalnya perundingan antara pemerintah Afrika Selatan dan Serikat Buruh, Senin lalu, memicu ketidakpastian pertambangan di Afrika Selatan.
Afsel selama ini dikenal sebagai penghasil utama paladium. Itulah sebabnya pada penutupan dini hari tadi harganya naik mendekati harga tertinggi dalam empat tahun.
Faktor positif yang mengangkat harga emas lainnya adalah perkembangan data Tiongkok. Naiknya inflasi China kembali mendongkrak minat investasi di komoditas yang disebut aset safe haven. Mereka berusaha menghindari kerugian terus turunnya yuan. China mengalami Inflasi sebesar 2,5% year on year. Angka ini naik 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Analis memperkirakan emas masih berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini. Hal itu didorong oleh sentimen positif dari perkembangan di Afrika Selatan dan China.
Selain itu, Bursa Wall Street yang cenderung melemah akibat wait and see data akhir pekan ikut memberi sentimen positif. Ke depan, emas untuk penyerahan Agustus diprediksi akan bergerak di kisaran US$1.244-US$1.272 dan US$1.244-US$1.271.

Bursa Asia Mixed di Awal Perdagangan

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak mixed pada awal perdagangan Rabu (11/6/2014). Pelemahan indeks S&P 500 di bursa AS memberikan sentimen negatif.
Indeks Nikkei naik 45,99 poin atau 0,31% ke 15.040,79, indeks Hang Seng turun 34,60 poin atau 0.15% ke 23.281,14, indeks Kospi naik 0,79 poin atau 0,04% ke 2.012,78 dan indeks ASX 200 turun 10,25 poin atau 0,19% menjadi 5.459,30.
Dari bursa saham Jepang, indeks Nikkei akhirnya menguat setelah pada perdagangan kemarin mengalami penurunan. Dorongan fundamental positif dari wacana alokasi dana pensiun Jepang menjadi indikator penguatan indeks.
GPIF (Pengelola dana pensiun Jepang) merencanakan untuk meningkatkan penggunaan dana pensiun yang selama ini dialokasikan sebesar 12% untuk saham domestik dan asing. Pada skenario baru GPIF, merencanakan total alokasi dana untuk masing-masing sektor saham akan meningkat ke level 17%.
Sedangkan dari bursa saham Australia, indeks ASX 200 melemah setelah pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan tertinggi. Beberapa perusahaan besar mengalami kerugian menjadi alasannya.
Fortescue Metals turun hampir 2%. Sementara Rio Tinto melemah 0,5% karena harga biji besi terus diperdagangkan di bawah US$100 per ton.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Rabu dini hari tadi, bursa AS melemah tipis dengan penurunan terjadi pada indeks S&P 500. Namun, indeks Dow Jones masih mencatat rekor tertinggi keempat.
Indeks S&P 500 turun 0,48 poin atau 0,02% ke 1.950,79, indeks Dow Jones naik 2,82 poin atau 0,02% ke 16.945,92 dan indeks Nasdaq naik 1,75 poin atau 0,04% menjadi 4.338.
Indeks S&P 500 telah menguat 7,4% sejak level terendah pada 11 April. Data ekonomi AS menunjukkan pemulihan dari dampak cuaca ekstrem awal tahun ini. Selain itu, indeks tersebut juga reli pada pekan lalu setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan paket stimulus dan data pekerjaan Amerika melampaui perkiraan.
Berdasarkan data kemarin, persediaan grosir AS meningkat 1,1% pada bulan April. Angka ini lebih dari kenaikan 0,6% yang diperkirakan oleh para ekonom. Sebuah laporan terpisah menunjukkan lowongan pekerjaan naik menjadi 4,5 juta di bulan April dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 4,17 juta.

Indeks Saham Melemah 0,07% ke 4.942,72

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham melemah 0,07% ke 4.942,72 pada awal perdagangan Rabu (11/6/2014). Investor asing mengalami net buy Rp2 miliar.
Volume perdagangan mencapai 59,24 juta saham senilai Rp100,46 miliar. Sebanyak 27 saham turun, 51 saham naik dan 63 saham tidak mengalami perubahan.
Indeks LQ45 melemah 0,13% menjadi 836.90, indeks ISSI menguat 0,08% ke 162.85, indeks JII menguat 0,03% ke 669.41 dan indeks IDX30 turun 0,14% menjadi 428.33. Sedangkan indeks SMinfra18 menguat 0,11% menjadi 342.81.

IHSG Konsolidasi, Bisa Menguat Terbatas

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mampu bertahan sepanjang hari di jalur hijau. Seluruh sektor saham tidak ada yang terkoreksi, meski perdagangan tidak terlalu ramai.
Menutup perdagangan, IHSG bertambah 61,007 poin (1,25%) menjadi 4.946,090. Indeks melonjak cukup tajam menjelang akhir perdagangan. Sementara LQ45 pun menguat 14,419 poin (1,75%) menjadi 837,995.
Wall Street bergerak stagnan, namun tidak menghentikan Dow Jones mencetak rekor baru. Dua indeks acuan lainnya, S&P dan Nasdaq, tak bernasib serupa.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 2,82 poin (0,02%) ke level 16.945,92, sebuah rekor baru. Indeks S&P 500 menipis 0,48 poin (0,02%) ke level 1.950,79. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 1,75 poin (0,04%) ke level 4.338.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan cenderung menguat terbatas. Posisi IHSG yang sudah cukup tinggi juga rawan profit taking.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 53,83 poin (0,36%) ke level 15.048,63.
  • Indeks Straits Times berkurang 9,98 poin (0,30%) ke level 3.283,84.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG kemarin ditutup menguat/rebound setelah di awal pekan melemah signifikan. Faktor yang mendorong IHSG naik adalah beberapa data positif dari regional. Investor global masih positif terhadap kebijakan likuiditas ECB dan pertumbuhan data ekspor China bulan Mei. Fokus investor terhadap Indonesia masih tertuju pada defisit transaksi berjalan. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 akan sebesar 5,15% yoy. Pasar juga tampaknya bereaksi positif terhadap hasil debat capres dan cawapres pada malam sebelumnya. Hari ini kami proyeksikan IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikan. Kisaran support-resistance 4.920-4.984. Trading BOW: PNBS, BBRI, BMRI, ADHI, PTPP, JPFA, MLPL.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS bergerak variatif, seiring turunya sejumlah saham setelah mengalami kenaikan tinggi. Penguatan diapresiasi oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,02%, sementara indeks S&P500 turun sebesar -0,02%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh perkembangan data ekonomi Tiongkok. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,16%, sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,13%.
Sedangkan harga kontrak berjangka (futures) komoditas mengalami koreksi. Harga minyak mentah WTI turun -0,05% ke posisi US$ 104,30 per barel. Senada dengan minyak, harga emas Comex juga terkoreksi -0,02% ke level US$ 1.259,90 per troy ounce.
Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Perekonomian memperkirakan inflasi di bulan Juni 2014 akan mencapai 0,4%, atau naik dari bulan sebelumya yang sebesar 0,16%. Pada kesempatan lain, Menteri ESDM menegaskan jika tarif listrik bagi pelanggan 450 watt dan 900 watt tidak akan mengalami kenaikan.
Sementara dari sisi teknikal, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan jika kemarin IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks memasuki fase konsolidasi dan bergerak menguat serta membentuk white marubozu. Indicator RSI di zona 40%. Hari ini, indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.911 dan resistance 4.964. (detik.com)

Harga Emas Antam Naik Rp 1.000/Gram

Jakarta -Hari ini, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 1.000 per gram dibandingkan kemarin. Ini juga mempengaruhi harga pembelian kembali (buyback).
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (11/6/2014), harga emas Antam tercatat Rp 530.000 per gram. Naik dibandingkan hari sebelumnya yaitu Rp 529.000 per gram.
Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam juga naik dari Rp 469.000 per gram menjadi Rp 470.000 per gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 245.300.000
  • 250 gram Rp 122.750.000
  • 100 gram Rp 49.150.000
  • 50 gram Rp 24.600.000
  • 25 gram Rp 12.325.000
  • 10 gram Rp 4.960.000
  • 5 gram Rp 2.505.000
  • 4 gram Rp 2.004.000
  • 3 gram Rp 1.512.000
  • 2,5 gram Rp 1.265.500
  • 2 gram Rp 1.020.000
  • 1 gram Rp 530.000
sumber: detik.com

Dow Jones Cetak Rekor Lagi, S&P dan Nasdaq Melemah

New York -Pasar saham Wall Street bergerak stagnan, namun tidak menghentikan Dow Jones mencetak rekor baru. Dua indeks acuan lainnya, S&P dan Nasdaq, tak bernasib serupa.
Enam dari 10 indeks sektoral di S&P 500 mengakhiri perdagangan di zona merah. Saham-saham utilitas jadi yang melemah paling dalam.
Ini merupakan hari keempatnya secara beturut--turut Dow Jones mampu cetak rekor tertinggi sepanjang masa. Sedangkan S&P 500 akhirnya menyerah setelah empat hari cetak rekor.
"Sudah jelas, banyak orang yang khawatir atas S&P 500 berkali-kali menembus target harga normal. Pelaku pasar tidak ada alasan untuk menjual, tapi mereka juga tidak punya alasan untuk masuk di level setinggi itu," kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar dari JonesTrading di Greenwich, Connecticut, seperti dikutip Reuters, Rabu (11/6/2014).
Volume perdagangan sekali lagi masih di bawah rata-rata harian. Hanya 5,2 miliar lembar saham yang ditransaksikan di Bursa New York, lebih rendah dari rata-rata bulan lalu 5,76 miliar lembar saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 2,82 poin (0,02%) ke level 16.945,92, sebuah rekor baru. Indeks S&P 500 menipis 0,48 poin (0,02%) ke level 1.950,79. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 1,75 poin (0,04%) ke level 4.338. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Diperkirakan Bergerak Konsolidasi

Jakarta -Bursa Wall Street ditutup mixed pada tadi malam, Dow Jones naik tipis 2,82 poin atau 0,02% setelah hampir sepanjang sesi dalam zona merah, S&P 500 turun 0,02%, dan Nasdaq naik 0,04%. Tren penguatan indeks tertahan akibat investor melakukan wait and see terhadap valuasi saham-saham setelah terus mengalami kenaikan. Saham-saham sector utilitas melemah sedangkan saham sector kesehatan terpantau menguat.
Bursa eropa ditutuo mixed setelah indeks DAX Jerman sentuh rekor tertinggi. Indeks FTSE turun 0,02%, CAC naik 0,13%, dan DAX naik 0,20%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat ditopang oleh cukup kuatnya minat beli pada perdagangan kemarin didorong oleh Jokowi effect. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ASII, WSKT, BBTN, BBRI, BMRI.
 
Indonesia News Highlight
• GJTL Bagikan Dividen Tunai Rp10/Saham
• Laba Bersih BWPT melonjat 122,60% QI 2014
• META bukukan laba bersih Rp15,56 M QI 2014
• SIPD berencana ganti bisnis Inti
 
Trading Counter – Technical Analysis
• ASII - Trading Buy (S1= 7.125, R1= 7.450)
• WSKT – Trading Buy (S1= 655, R1= 680)
• BBTN – Trading Buy (S1= 990, R1= 10.030)
• BBRI – Trading Buy (S1= 10.040, R1= 10.300)
• BMRI – Trading Buy (S1= 9.875, R1= 10.025)
 
sumber:detik.com

Kiwoom Securities: IHSG Bergerak di Kisaran Positif

Jakarta -Mixednya bursa dunia dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG bergerak cukup positif dengan penutupan di atas level psikologis 4,900 kemarin. Serta, adanya minat beli asing diharapkan dapat mempertahankan posisi IHSG. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran positif pada hari ini.
 
BUMI – Deadline pembayaran kupon
Hari ini merupakan batas waktu terakhir bagi PT Bumi Resources (BUMI) untuk melakukan pembayaran atas kupon obligasi senilai US$ 18 Juta yang telah jatuh tempo pada 12 Mei lalu. Kupon tersebut merupakan bunga atas obligasi senilai US$ 300 Juta yang akan jatuh tempo pada 2016. Sebelumnya BUMI berjanji melakukan pembayaran pada akhir Mei lalu. Hingga pagi ini kami belum menerima konfirmasi atau berita terkait pelunasan pembayaran kupon tersebut. Gagal bayar kupon berpotensi memicu cross-default atas utang BUMI lainnya, bahkan dapat mengganggu perjanjian pelunasan utang dengan China Investment Corporation (CIC).
 
BWPT – Kinerja produksi CPO
PT BW Plantation (BWPT) dalam 5M 2014 menghasilkan crude palm oil (CPO) sebanyak 57,667 ton meningkat 4.8%Yoy dibandingkan 55,003 ton pada periode yang sama tahun lalu. BWPT memproduksi 140,000 ton CPO pada tahun lalu dan tahun ini, BWPT menargetkan produksi menjadi 175,000 ton. Realisasi produksi CPO hingga mei masih 32.95% dari target. Sedangkan, produksi tandan buah segar (TBS) BWPT meningkat 10.7%Yoy menjadi 284,602 ton VS 284,602 ton dan produksi palm kernel BWPT hingga mei 2014 tumbuh 1.7%Yoy mencapai 9,798 ton Vs 9,633 ton.
 
BYAN – Target kinerja
PT Bayan Resources (BYAN) menargetkan produksi batubara sekitar 13-14 juta ton tahun ini dibandingkan dengan 13.7 juta produksi tahun lalu. Dengan asumsi harga jual berkisar US$ 66-69 per ton tahun ini, manajemen memperkirakan pendapatan tahun ini mencapai US$ 900 Juta hingga US$ 1 Miliar. Pada 1Q 2014 lalu BYAN telah berhasil mendapat kontrak pasokan batubara sebanyak 4.6 juta ton pada harga US$ 74 per ton. Kinerja keuangan BYAN terbeban oleh pembayaran cicilan utang senilai US$ 34 Juta per kuartal atas pinjaman sindikasi bank senilai US$ 750 Juta yang didapat pada 2012 lalu. Tahun lalu BYAN membukukan rugi bersih US$ 55.2 Juta, lebih rendah dari rugi bersih US$ 13.7 Juta pada 2012. Pada akhir Maret lalu posisi kas dan setara kas BYAN tercatat senilai US$ 136.95 Juta dengan total kewajiban mencapai US$ 1.05 Miliar.
 
META – Incar proyek US$ 2 Miliar
PT Nusantara Infrastructure (META) mengincar sejumlah proyek senilai total US$ 2 Miliar. Sekitar 70% atau US$ 1.4 Miliar adalah proyek jalan tol sisanya merupakan akuisisi perusahaan, penambahan menara telekomunikasi dan pengembangan bisnis air bersih. META akan memilih proyek yang menjadi prioritas dieksekusi tahun ini atau tahun depan. Manajemen META mengungkapkan telah memiliki strategi untuk memenuhi pendanaan. Tahun ini, META menganggarkan dana minimal Rp 500 Miliar yang berasal dari kas internal, pinjaman bank dan pendanaan dari mitra strategis. sekitar Rp 350 Miliar (70%) akan digunakan untuk proyek jalan tol, Rp 75 Miliar (15%) untuk bisnis telekomunikasi serta Rp 75 Miliar (15%) untuk bisnis air bersih dan energi.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Konsolidasi Dulu

Jakarta -Pasar saham AS bergerak variatif, seiring turunya sejumlah saham setelah mengalami kenaikan tinggi. Penguatan diapresiasi oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,02%, sementara indeks S&P500 turun sebesar -0,02%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh perkembangan data ekonomi Tiongkok. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,16%, sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,13%.
Sedangkan harga kontrak berjangka (futures) komoditas mengalami koreksi. Harga minyak mentah WTI turun -0,05% ke posisi US$ 104,30 per barel. Senada dengan minyak, harga emas Comex juga terkoreksi -0,02% ke level US$ 1.259,90 per troy ounce.
Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Perekonomian memperkirakan inflasi di bulan Juni 2014 akan mencapai 0,4%, atau naik dari bulan sebelumya yang sebesar 0,16%. Pada kesempatan lain, Menteri ESDM menegaskan jika tarif listrik bagi pelanggan 450 watt dan 900 watt tidak akan mengalami kenaikan.
Sementara dari sisi teknikal, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan jika kemarin IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks memasuki fase konsolidasi dan bergerak menguat serta membentuk white marubozu. Indicator RSI di zona 40%. Hari ini, indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.911 dan resistance 4.964.(detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Menguat Terbatas

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 10 Juni 2014 ditutup menguat 1,25% pada level 4946. Sektor aneka industri dan keuangan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing melakukan net buy Rp270,72 miliar. Penguatan IHSG antara lain didorong oleh sentimen positif dari penguatan indeks bursa global. Indeks Dow Jones kembali ditutup menguat pada level tertinggi baru. Namun indeks S&P500 ditutup melemah akibat profit taking karena kekhawatiran akan valuasi saham yang sudah mahal. Price Earning Ratio (PER) indeks S&P500 sebesar 16,5x, naik dari perdagangan bulan Februari yang sebesar 14,8x. Sementara itu data wholesale inventories AS bulan April naik 1,1%, lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,6%. Data jobs opening bulan April juga naik menjadi 4,5 juta dari bulan Maret yang sebanyak 4,17 juta. Indeks di bursa Eropa kembali menguat karena optimisme kebijakan ECB pada pekan lalu akan menjadi faktor positif bagi perekonomian dan bursa saham. Sementara itu menurut estimasi Bloom berg, cadangan minyak AS diperkirakan turun menjadi 388 juta barel. Sebelumnya menurut data EIA, cadangan minyak sempat menyentuh 399,4 juta barel yang merupakan penurunan cadangan terbesar. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung menguat. IHSG bergerak pada kisaran level 4900 - 5010. Rekomendasi: GGRM, ASII, BBRI, ICBP, UNTR, BBCA, BMRI.(detik.com)

Panin Sekuritas: IHSG Berpeluang Lanjutkan Kenaikan

Jakarta -IHSG kemarin ditutup menguat/rebound setelah di awal pekan melemah signifikan. Faktor yang mendorong IHSG naik adalah beberapa data positif dari regional. Investor global masih positif terhadap kebijakan likuiditas ECB dan pertumbuhan data ekspor China bulan Mei. Fokus investor terhadap Indonesia masih tertuju pada defisit transaksi berjalan. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 akan sebesar 5,15% yoy. Pasar juga tampaknya bereaksi positif terhadap hasil debat capres dan cawapres pada malam sebelumnya. Hari ini kami proyeksikan IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikan. Kisaran support-resistance 4.920-4.984. Trading BOW: PNBS, BBRI, BMRI, ADHI, PTPP, JPFA, MLPL.(detik.com)