korea by dewanti

Monday, December 2, 2013

Hebat! Indonesia Kalahkan China Jadi Negara Favorit Investasi

Tokyo -China turun peringkat sebagai negara teratas favorit investasi perusahaan-perusahaan Jepang. Turunnya peringkat China ini menjadi yang pertama, setelah 20 tahun lebih menjadi favorit. Penyebabnya, biaya buruh mahal dan meningkatnya tensi politik kedua negara.
Posisi China turun ke nomor 4, digeser oleh Indonesia yang naik peringkat dari nomor 3 tahun lalu menjadi nomor 1. Karena Indonesia cocok untuk investasi otomotif dan elektronika bagi perusahaan Jepang.
Survei terbaru ini diterbitkan oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC), seperti dikutip dari AFP, Senin (2/12/2013).
Peringkat China turun, setelah 21 tahun menjadi negara terfavorit untuk investasi perusahaan-perusahaan asing. JBIC melakukan survei terhadap perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di luar negeri, dan meminta para perusahaan tersebut memilih 5 negara yang menjanjikan untuk bisnis dalam 3 tahun ke depan.
Ada 500 perusahaan yang disurvei, dan 44,9% mengatakan Indonesia merupakan tempat terbaik untuk berbisnis, sementara popularitas China jatuh ke level terendah, yaitu dari 62,1% menjadi 37,5%.
Banyak perusahaan mengatakan, biaya buruh di China sudah tinggi, dan sulitnya untuk mencari tenaga kerja baru. Ada juga yang mengatakan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di negeri Tirai Bambu tersebut. Lalu tinggi tensi politik China dengan Jepang soal perebutan pulau, juga menjadi perhatian.
Sementara India, tetap berada di posisi kedua negara favorit investasi perusahaan Jepang. Thailand menempati posisi ketiga, naik dari posisi 4 tahun lalu. (detik.com)

Data China Gagal Bawa Bursa Asia Naik Tajam

INILAH.COM, Singapura - Bursa sahan Hong Kong memperpanjang penguaan pada perdagangan Senin (2/12/2013), Namun indeks Shanghai gagal merespon data positif China tentang indeks PMI bulan November.
Indeks Hang Seng naik 0,7% setelah data survei HSBC tentang indeks pembelian manajer bulan November menjadi 50,8 dari estimasi 50,4. Pada pekan lalu indeks Hang Seng menguat ke rekor tertinggi sejak April 2011. Demikian mengutip marketwatch.com,
Investor juge merespon aturan baru tentang penawaan umum perdana di China. Untuk indeks Shanghai melemah 0,1 persen. The China Securities Regulatory Commission menegaskan perusahaan dapat mendaftarkan pada bulan Januari 2004.
Para analis mengatakan reaksi investor cenderung menjadi negatif tetapi memperingatkan terhadap menghadap implikasi jangka panjang.
Sementara bursa Jepang cenderung melemah, indeks Nikkei tertekan 0,5%. Indeks mengalami aksi ambil untung setelah pada pekan lalu mencapai rekor tertinggi sejak Desember 2007 silam. Rekor tersebut dengan melemahnya yen terhadap dolar AS sehingga menaikkan saham eksportir. Sektor otomotif naik 1,5%.
Untuk indeks Kospi di Seoul turun 0,2% dan indeks ASX di Sydney turun 0,9%.

BI Usulkan Penerapan Pajak Progresif Kendaraan

INILAH.COM, Jakarta - Bank Indonesia telah mendesak untuk menerapkan pajak progresif kendaraan bermotor ecara lebih luas.
Bank sentral tersebut gerah dengan kondisi laju impor yang masih tinggi sehingga menjadi fakor utama yang menjadikan defisit negara pembayaran kian lebar. Dengan menerapkan pajak progresiof maka akan menekan impor migas yang mayoritas untuk memenuhi kebutuhan BBM kendaraan dalam negeri.
Gubernur BI, Agus Martowardojo, nilai impor bahan bakar minyak dan kendaraan bermotor mencapai 20 persen. Dengan rencana ini BI mengharapkan dapat mengekang laju jumlah kendaraan bermotor sehingga konsumsi BBM mengalami penurunan.
BI juga menginginkan adanya kewajiban bagi kendaraan bermotor menggunakan enegi alternatif atau energi baru terbarukan. Bila kebijakan ini mendapat respon pemerintah tentu akan mempengaruhi kinerja emiten sektor otomotif.

INCO Bakal Untung Besar

INILAH.COM, Jakarta - Vale Indonesia diprediksi akan melanjutkan kenaikkan laba bersihnya di kuartal IV. Ini berkat nilai tukar rupiah yang melejit ke Rp12. 000 per dolal AS. Sementara 100% hasil produksinya dilempar ke pasar ekspor.
Seperti diketahui, laba bersih PT Vale Indonesia kurtal yang baru lalu naik 67,37%, dari US$ 28,94 juta ke US$47,28 juta. Hal ini disebabkan oleh pendapatan pokok perseroan mengalami kenaikan dari US$693,69 juta pada Kuartal III tahun 2012 menjadi US$721,07 juta pada Kuartal III tahun 2013.
Beban Pokok perseroan mengalami kenaikan dari US$598,25 juta menjadi US$605,24 juta. Beban Usaha dan Lainnya perseroan mengalami penurunan dari US$45,06 juta menjadi US$38,87 juta. Beban Keuangan mengalami penurunan dari US$11,72 juta menjadi US$11,19 juta.
Nah, karena seluruh hasil produksinya diekspor, dan rupiah melemah sampai 26% diperkirakan laba bersih Vale tahun ini akan melampaui perkiraan, US$115 juta.
Oleh sebab itulah sahamnya (INCO) direkomendasikan beli di level saatr ini (Rp2.400) dengan target Rp2.750. Hanya saja jika melemah segera cut loss di Rp2.300.

Inflasi November Jinak, IHSG Melonjak 54 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 54 poin menyusul aksi borong saham yang dilakukan investor. Inflasi yang rendah jadi sentimen positif.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 14,087 poin (0,33%) ke level 4.272,791 melanjutkan penguatan akhir pekan lalu. Aksi beli belum terlalu ramai tapi sudah cukup membawa indeks melenggang di zona positif.
Pada November 2013 terjadi inflasi sebesar 0,12% di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, inflasi ini didorong oleh kenaikan tarif dasar listrik (TDL) di Oktober 2013.
Inflasi tahun kalender Januari-November 2013 adalah 7,79%, sementara inflasi year on year (yoy) mencapai 8,37%. BPS menilai inflasi ini cukup rendah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (1/12/13), IHSG melonjak 52,643 poin (1,24%) ke level 4.309,079. Sementara Indeks LQ45 menanjak 11,873 poin (1,68%) ke level 716,758.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat. Rata-rata penguatannya lebih dari satu persen bahkan ada yang sampai dua persen.
Secara perlahan indeks terus menanjak di teritori positif sampai ke posisi tertingginya hari ini di 4.315,367. Saham-saham lapis dua jadi incaran utama investor, saham unggulan juga tak mau ketinggalan.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 67.307 kali pada volume 2,983 miliar lembar saham senilai Rp 2,381 triliun. Sebanyak 162 saham naik, sisanya 50 saham turun, dan 86 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed hingga siang hari ini, kali ini cenderung menguat. Bursa Jepang jadi satu-satunya yang melemah.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 36,62 poin (1,65%) ke level 2.183,88. 
  • Indeks Hang Seng naik 25,24 poin (0,11%) ke level 23.906,53. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 25,24 poin (0,11%) ke level 15.604,21.x 
  • Indeks Straits Times menguat tipis 1,00 poin (0,03%) ke level 3.177,35. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 37.850, Multi Prima (LPIN) naik Rp 650 ke Rp 4.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 29.250, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 500 ke Rp 22.750.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 350 ke Rp 11.200, Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 190 ke Rp 1.610, Asahimas (AMFG) turun Rp 100 ke Rp 6.750, dan Sejahteraraya (SRAJ) turun Rp 80 ke Rp 240. (detik.com)

Rupiah Gerus Mood Pemodal Saham

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG sepekan trakhir turun 61,52 poin (1,42%) atau lebih rendah dari pekan sebelumnya sebesar 17,49 poin (0,40%).
"Sentimen dari dalam negeri di mana laju nilai tukar rupiah terus mengalami kemerosotannya membuat mood pelaku pasar berkurang, sehingga mereka kembali lebih memilih mengamankan posisi masing-masing," kata Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada kepada INILAH.COM, Jakarta, Minggu (1/12/2013).
Menurut Reza, pelemahan IHSG juga diikuti oleh indeks utama lainnya seperti indeks LQ45 turun 2,22%, JII dan IDX30 turun 2,22%. Sementara laju indeks perkebunan dan infrastruktur mengalami kenaikan masing-masing 0,24% dan 0,84%. "Sedangkan sektor aneka industri anjlok 4,03% dan diikuti sektor industri dasar dan manufaktur yang masing-masing tergelincir 3,03% dan 2,76%," ucap Reza.
Selain terimbas dari pelemahan rupiah, sentimen dari data-data ekonomi yang akan dirilis pada pekan depan membuat pelaku pasar bersikap menahan diri. Di sisi lain, meski asing mencatatkan nett sell tapi terlihat mulai kembali melakukan nett buy dengan memanfaatkan aksi jual yang melemahkan pasar.
"Sepanjang pekan kemarin, asing berkurang aksi jualannya hingga senilai Rp8,69 miliar atau lebih rendah dari pekan sebelumnya Rp242,488 miliar," tutur Reza.

DYAN Akhiri Buyback Saham Senilai Rp16,70 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) menyampaikan penghentian pembelian kembali saham (buyback) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seketaris Perusahaan PT Dyandra Media International Tbk Daswar Marpaung mengatakan, perseroan mengakhiri periode pembelian kembali saham DYAN yang telah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) per 25 November 2013.
Perseroan melakukan buyback saham sejak 12 September 2013 dengan nilai Rp240 per saham dan terakhir pada 22 November 2013 senilai Rp255 per saham. Demikian mengutip keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Sabtu (30/11/2013).
Adapun total saham yang di-buyback perseroan sebanyak 62.391.500 saham dengan nilai sekitar Rp16,70 miliar. Tercatat pada penutupan perdagangan (Jumat, 29/11/2013) saham DYAN melemah 5 poin atau 2,04% menjadi Rp240 per saham.

Lelang Obligasi Tak Capai Target, Rupiah Nyungsep

INILAH.COM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 2,31%. Tidak suksesnya pencapaian target lelang obligasi menjadi salah satu pemicunya. Seperti apa?
Berdasrkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dalam sepekan terakhir rupiah melemah 271 poin (2,31%) ke posisi 11.977 per 29 November 2013 dibandingkan akhir pekan sebelumya, 22 November di level 11.706 per dolar AS.
Reza Priyambada, kepala riset Trust Securities mengatakan, laju nilai tukar rupiah masih dalam tren melemah dalam sepekan terakhir. "Mulai pulihnya kondisi ekonomi AS ternyata tidak sepenuhnya memberikan imbas positif," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (1/12/2013).
Tengok bagaimana laju dolar AS yang terus mengalami kenaikan dan laju rupiah pun mau tidak mau terlibas dengan kondisi tersebut. "Pelemahan rupiah juga seiring laju pelemahan hard currency lainnya di awal pekan," ujarnya.
Antara lain, setelah dirilis penurunan BBA mortgage approvals. Begitu juga dengan pelemahan euro dan yuan China seiring bank sentral masing-masing yang masih ingin mempertahankan suku bunga rendahnya. "Semua itu, membuat laju rupiah terperangkap dalam pelemahannya," papar dia.
Reza menegaskan, laju dolar AS memang sempat mengalami pelemahan dibandingkan dengan mata uang yen Jepang pasca rilis komentar beberapa pejabat Bank of Japan (BoJ) yang mengatakan masih adanya risiko dan ketidakpastian pada ekonomi Jepang. "Namun demikian, tetap saja rupiah bergerak melemah," timpal dia.
Bahkan, lanjut Reza, sentimen positif dari terapresiasinya euro setelah People's Bank of China (PBoC) mengangap pentingnya mengatur cadangan devisa dalam bentuk Euro juga tidak berpengaruh pada pelemahan rupiah.
Lalu, tidak tercapainya target lelang obligasi Pemerintah dalam bentuk dolar AS turut menekan rupiah. "Pemerintah menargetkan lelang dapat tercapai senilai US$450 juta, namun yang tercapai hanya US$190 juta," ungkap dia.
Hingga akhir pekan, lanjutnya, laju rupiah bukannya membaik malah tambah tidak menarik. "Padahal laju euro bergerak positif seiring rilis tercapainya kesepakatan koalisi terhadap peningkatan upah dan pengeluaran tanpa menambah pajak sehingga dapat berpengaruh pada peningkatan permintaan untuk aset daerah," papar dia.
Selain itu, lanjut dia, penilaian pelaku pasar terhadap neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia karena jelang akhir bulan ini turut menambah sentimen pelemahan rupiah. "Euro yang melaju positif mengalahkan dolar AS seiring rilis inflasi tahunan Jerman yang mengalami akselerasi dan dapat mengimbangi sentimen dari perkiraan langkah European Central Bank (ECB) yang akan melonggarkan kebijakan moneternya juga tidak banyak berpengaruh terhadap laju rupiah," tuturnya.
Rilis data-data AS yang terus menunjukkan perbaikan membuat sentimen tappering off stimulus The Fed semakin besar. Akibatnya, permintaan dolar AS terus mengalami kenaikan dan berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah.

Direstui Kemkominfo, 'Perkawinan' XL-Axis Tunggu Restu Pemegang Saham

Jakarta -Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) sudah merestui rencana 'perkawinan' PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT AXIS Telekom Indonesia (AXIS). Kini aksi korporasi itu tinggal mendapat restu dari pemegang saham.
Perseroan yang mayoritas sahamnya dikuasai perusahaan Malaysia itu akan menyiapkan semua langkah-langkah dan persyaratan akuisisi yang harus ditempuh sesuai aturan. Termasuk memperoleh persetujuan dari regulator terkait dan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Kementerian Kominfo sudah menyetujui aksi korporasi itu melalui surat yang resmi dikeluarkan pada 29 November 2013 melalui surat No. 1147/M.KOMINFO/UM.01.01/11/2013.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas langkah strategis dari regulator yang telah secara resmi merestui rencana akuisisi dan merger kami dengan AXIS," ujar Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi dalam siaran pers, Senin (2/12/2013).
"Kami berharap, proses akuisisi dan merger ini akan mendorong kualitas layanan dan jangkauan yang lebih baik kepada konsumen dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh stakeholders," kata Hasnul.
Persetujuan akuisisi dan merger yang diberikan regulator kepada XL ini akan dapat mengatasi keterbatasan sumber daya yang dihadapi XL saat ini, sekaligus memberikan kapasitas tambahan bagi XL.
Menurut Hasnul, XL Axiata akan tunduk dan patuh terhadap setiap ketetapan, aturan, dan regulasi yang ada. Termasuk ketetapan Kementerian Kominfo dalam hal keharusan XL mengembalikan spektrum frekuensi.
Dalam surat persetujuan akuisisi dan merger, Kementerian Kominfo memutuskan spektrum yang dikembalikan sebesar 10 MHz di frekuensi 2100.
Hasnul juga menambahkan bahwa keseluruhan spektrum Axis sejumlah 15 MHz di 1800 diberikan seluruhnya kepada XL. (detik.com)

Semesta Indovest: Bursa Kecenderungan Bergerak Positif

Jakarta -Bursa Wall Street mayoritas ditutup negatif pada perdagangan Jumat dengan indeks Dow Jones turun 10,92 poin atau 0,07%, S&P 500 turun 1,42 poin atau 0,08%, dan Nasdaq masih positif 15,14 poin atau 0,37%.
Walau demikian, indeks tercatat menguat selama satu bulan untuk ketiga kalinya. Hal ini akibat sentimen positif jelang liburan dan musim belanja membuat saham-saham sektor ritel mulai diburu, apalagi minggu ini akan ada momen Black Friday yan merupakan puncak musim belanja akhir tahun.
Bursa Eropa ditutup melemah meski beberapa data ekonomi cukup menggembirakan, tingkat pengangguran turun tipis menjadi 12,1% dari 12,2%, inflasi menguat 0,9% di tengah kekhawatiran terjadinya deflasi. Indeks FTSE turun 0,06%, CAC turun 0,17%, DAX turun 0,19%.
Bursa Asia pagi ini terpantau bergerak melemah jelang laporan manufaktur dari China. Bursa Indonesia hari ini diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan bergerak positif akibat indeks yang sudah oversold. (detik.com)

First Asia Capital: Pergerakan IHSG Dalam Rentang Terbatas

Jakarta -IHSG akhir pekan lalu berhasil keluar dari zona negatif ditutup di 4256,436 atau menguat 22,511 poin (0,53%). Perdagangan berlangsung relatif sepi dengan nilai transaksi di Pasar Reguler tidak sampai Rp.3 triliun. Penguatan rupiah atas dolar AS akhir pekan lalu menjadi Rp.11965 dari sehari sebelumnya di Rp.12018 turut memberikan sedikit ruang bagi penguatan IHSG. Saham blue-chips seperti BMRI, BBRI, TLKM dan PGAS menjadi pendorong penguatan IHSG. Dilihat selama sepekan IHSG terkoreksi 1,4% menyusul tren pelemahan rupiah atas dolar AS sepekan terakhir hingga 2,3% yang menembus level psikologis Rp.12000.
Kondisi pasar saham Indonesia saat ini lebih banyak dipengaruhi kekhawatiran melemahnya rupiah atas dolar AS ketimbang faktor eksternal. Ini terlihat dari sepanjang November lalu HSG anjlok 5,6% dan rupiah terhadap dolar anjlok 6,6%. Sedangkan indeks DJIA dalam periode yang sama naik 3,5%, S&P menguat 2,8%, Hang Seng naik 2,9% dan Nikkei Tokyo naik 9,3%. Sementara Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah tipis menyusul aksi ambil untung pelaku pasar setelah rally selama lima sesi perdagangan berturut-turut. Indeks DJIA dan S&P masing-masing ditutup 0,07% dan 0,08% di 16086,41 dan 1805,81.
Memasuki perdagangan awal Desember pergerakan IHSG diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang terbatas dengan support di 4200 dan resisten di 4300 dengan peluang penguatan terbatas. Data aktivitas manufaktur China yang meningkat November kemarin berpeluang mengangkat minat beli investor. Indeks China manufacturing November naik menjadi 51,4 di atas perkiraan sebelumnya 51,2. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Jumat (29/11) Indeks Dow Jones ditutup turun 10,92 poin (-0,07%) ke 16.086,41 di tengah harapan banyaknya belanja ritel akhir pekan menjelang musim liburan dari para investor.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$93 per barel di New York di tengah tingginya persediaan minyak mentah AS.
IHSG kemarin (29/11) ditutup naik 22,51 poin (+0,53%) ke 4.256,44 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp126 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, BBRI, TLKM, SCMA, dan SMRA.
Mata uang Rupiah terapresiasi 11.965 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG membuat adanya peluang teknikal rebound dimana PSAR berhasil break resistance pada hourly, sedangkan stochastic juga goldencross.
Pada perdagangan hari ini (02/12) diperkirakan berpeluang naik dan IHSG akan bergerak di kisaran 4.191-4.355 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BEST, CTRA, dan ITMG. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Bergerak Terbatas

Jakarta -Pada akhir pekan lalu (29/11) IHSG berhasil menguat setelah bergerak flat selama sesi perdagangan. IHSG menguat sebesar 0,53% di level 4,256.43 seiring menguatnya Rupiah sebesar 0.44%. penguatan bursa global serta investor yang berekspektasi membaiknya neraca perdagangan yang akan rilis pada hari ini mendorong IHSG untuk menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor agriculture sebesar 2.18. Investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp121 miliar.
Pada akhir pekan bursa Wall Street hanya berjalan setengah hari karena menyabut black Friday dan ditutup variatif. Indeks Dow Jones turun tipis 0,07% ke level 16,086.41, Indeks S&P juga turun tipis 0,08% menjadi 1,805.81, sedangkan indeks Nasdaq mengalami penguatan 0,37% di level 4,059.89. Pasca libur hari thanksgiving, nampaknya investor lebih terlihat wait and see karena minimnya sentimen maupun data – data ekonomi AS yang keluar.
Pada awal pekan ini kami perkirakan IHSG bergerak terbatas dengan kecenderungan menguat. Investor tengah menunggu data – data ekonomi dalam Negeri seperti inflasi dan neraca perdagangan yang akan keluar hari ini. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai white marubozu dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD masih bergerak turun memanjang dengan histogram positif, indikator stochastic baru membentuk golden cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4200 – 4310 resistance. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Lanjutkan Kenaikan

Jakarta -Pasar saham AS ditutup melemah, akhir pekan lalu setelah libur Thanksgiving. Sabtu dini hari, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah tipis -0,07% ke level 16.086,41, sementara S&P 500 juga turun sebesar -0,08% ke posisi 1.805,81. Sedangkan untuk indeks saham Asia, pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang pagi dibuka naik sebesar +0,09% ke 15.676,54. Kemudian indeks KOSPI Composite di Korea Selatan juga menguat +0,33% ke 2.051,72. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil mengalami kenaikan sebanyak +0,45% ke level US$92,72 per barel. Sedangkan harga emas Comex juga turut menguat +1,02% ke posisi 1.250,60 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor menanti rilis data inflasi dan defisit neraca perdagangan November 2013, yang akan dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik (BPS), siang nanti. Di sisi lain, pelemahan rupiah masih akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di tengah kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak naik dengan level resistance di 4.300 dan support kuat pada level 4.191. Level 4.300 akan menjadi trigger untuk melanjutkan kenaikan. Secara teknikal IHSG berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. (detik.com)

Magnus Capital: Bursa Regional Beri Sentimen Positif

Jakarta -Pada perdagangan jumat pekan lalu, IHSG kembali bergerak menguat dan ditutup naik 22.51 poin ke level 4256.43 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3.1 triliun,sedangkan Investor asing tercatat membukukan net buy pada pasar reguler sebesar Rp 126 miliar. Investor diperkirakan akan mencermati data-data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini di antaranya, trade balance, inflasi dan ekspor Indonesia. Mentri keuangan Chatib Basri memperkirakan defisit perdagangan pada Oktober 2013 sebesar US$ 200 juta, atau menyusut dari bulan sebelumnya sebesar US$ 657.2 juta sedangkan inflasi November akan berkisar antara 0.1%
Indeks Dow Jones pada perdagangan jumat pekan lalu ditutup melemah -10.92 poin ke level 16086.41 dan indeks S&Pjuga ditutup melemah -1.42 poin ke level 1805.81 sedangkan indeks Nasdaq ditutup menguat 15.14 poin ke level 4059.89. Bursa Wall st ditutup 3 jam lebih awal dari bisanya, dalam rangka Black Friday setelah sehari sebelumnya diliburkan dalam rangka perayaan hari Thanksgiving.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung menguat, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup positif terhadap pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat pada kisaran 4191-4285. Indeks berpola menyerupai hammer mendekati area lower bollinger band, MACD kembali menurun dengan histogram negatif memendek. Cermati saham JSMR, ADRO,BBRI, BMRI, TLKM, PGAS. (detik.com)

Kiwoom Securities: Penguatan IHSG Masih Terbuka

Jakarta -Mixednya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG bergerak relatif menguat di tengah berlanjutnya minat beli asing minggu lalu. Peluang penguatan masih terbuka jika resistance dari pola downtrend dapat ditembus ke atas. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di kisaran positif pada hari ini.
 
IPO – PT Sawit Sumbermas Sarana
PT Sawit Sumbermas Sarana (SSS) telah mendapat pernyataan efektif OJK terkait rencana penjualan 1.5 miliar lembar saham baru (15.7% saham) melalui proses IPO dengan harga penawaran Rp 670 per lembar. Masa penawaran berlangsung 3-5 Desember dengan listing date pada 12 Desember. Dari target perolehan dana sebesar Rp 1 Triliun, sekitar 60.5% diantaranya akan dialokasikan untuk meningkatkan penyertaan modal saham anak perusahaan, yang akan dialokasikan untuk ekspansi lahan serta pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit. Sekitar 25% dana IPO akan dialokasikan untuk meningkatkan penyertaan modal saham anak perusahaan, untuk pelunasan utang, dan 14.5% sisanya untuk mendukung modal kerja.
 
ADHI – Cari pinjaman
Manajemen PT Adhi Karya (ADHI) tengah mengkaji rencana penarikan pinjaman bank senilai total Rp 13.4 Triliun untuk mendukung rencana pembangunan 3 proyek besar tahun depan. Ketiga proyek tersebut adalah proyek monorel Kuningan-Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Cibubur senilai Rp 8.4 Triliun, proyek automated container transportation (ACT) berbasis monorel yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Teluk Lamong di Jawa Timur senilai Rp 2.5 Triliun, dan proyek automatic people mover system (APMS) berbasis monorel di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Tangerang, Banten) senilai Rp 2.5 Triliun.
 
EXCL – Proses akuisisi Axis
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menyetujui rancangan akuisisi Axis oleh PT XL Axiata (EXCL). Akibat merger ini, pemerintah menarik frekuensi 10 megahertz (MHz) di pita frekuensi 2,100 MHz (3G) milik Axis dan membiarkan EXCL mengambil pita frekuensi di 15 MHZ pada 1,800 MHz (2G). Alhasil kepemilikan pita frekuensi EXCL di 1,800 MHz (2G) meningkat drastis dari semula 7.5 MHz meningkat menjadi 22.5 MHz, kepemilikan pita frekuensi 2G EXCL setara dengan dua operator seluler besar lainnya, Telkomsel dan PT Indosat (ISAT). EXCL akan mengintegrasi merek XL dan Axis pasca akuisisi ini diperlukan waktu dua hingga tiga tahun.
 
TLKM – Akuisisi seluruh kepemilikan Patrakom
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) remsi menguasai seluruh kepemilikan saham di PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom). TLKM telah menandatangani conditional purchase sales agreement (CSPA) untuk membeli 20% saham PT Tanjung Mustika di Patrakom dengan nilai akuisisi sebesar Rp 24.8 Miliar. Sebelumnya pada september lalu, TLKM telah membeli 40% saham Patrakom milik PT Elnusa (ELSA) senilai Rp 45.6 Miliar dan kepemilikan TLKM di Patrakom naik menjadi 80% per September 2013 lalu. Pasca mengakuisisi secara penuh Patrakom, TLKM berencana memfokuskan Patrakom pada solusi information and communication technology (ICT) untuk minyak dan gas (migas) serta broadband maritim. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diperkirakan Variatif

Jakarta -IHSG pada perdagangan Jumat 29 November 2013 ditutup menguat 0,53% pada level 4256. Sektor perkebunan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing melakukan net buy Rp121,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup melemah akibat tekanan jual menjelang penutupan perdagangan yang berlangsung setengah hari karena Black Friday. Sebelumnya indeks sempat menguat yang dikontribusikan oleh kenaikan pada saham peritel online. Sementara itu data tingkat pengangguran di area euro pada bulan Oktober secara tak terduga mengalami penurunan. Pada pekan ini pergerakan indeks diperkirakan akan dipengaruhi oleh serangkaian data ekonomi penting yang akan dirilis pada pekan ini. Data tersebut akan dijadikan indikator untuk memprediksi apakah ekonomi sudah dianggap cukup kuat bagi The Fed untuk mulai mengurangi stimulusnya. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya ISM index, construction spending, auto sales, ADP Employment, trade balance, new hom e sales, ISM service, Fed's Beige Book, GDP Q3 second estimate, factory orders, nonfarm payrolls, unemployment rate, personal income, personal spending dan Mich Sentiment. Dari domestik, akan dirilis data inflasi dan trade balance pada awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4191 — 4280. Rekomendasi: BBRI, BMRI, AALI, PGAS, INTP, SMGR, MNCN, SCMA. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Masih Dalam Tren Turun

Jakarta -Meski masih dalam tren penurunan namun, IHSG dapat memperbaiki lajunya dengan ditutup di zona positif pada akhir pekan yang sekaligus akhir bulan November. Sampai dengan akhir bulan November, laju IHSG MoM tercatat melemah -5,62% dan secara YTD melemah -1,4% sehingga terkesan penguatan yang terjadi di akhir pekan tersebut belum dapat mengimbangi penurunan yang terjadi. Selain itu, masih variatifnya sentimen terutama dari laju Rupiah yang belum menunjukkan adanya perbaikan turut menahan laju penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4256,44 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4218,54 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4256,44. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (2/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4200-4243 dan resistance 4267-4270. Berpola menyerupai hammer mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali mencoba bertahan dari downreversal. Meski laju IHSG sempat berada di kisaran target support (4195-4224) namun, akhirnya dapat kembali masuk dalam kisaran target resisten (4250-4288). Pertarungan antar kekuatan beli dan jual akan membuat IHSG variatif karena masih dalam tren penurunannya. Waspadai downreversal bila data-data di awal pekan tidak sesuai dengan estimasi. (detik.com)

Harga Emas Antam Naik Rp 1.000/Gram di Awal Pekan

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus naik, awal pekan ini naik Rp 1.000 /gram, setelah sebelumnya sempat melonjak Rp 5.000/gram.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Senin (2/12/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram berada di harga Rp 531.000/gram naik dari Rp 530.000/gram pada posisi Jumat (29/11/2013).
Sehingga harga buyback emas batangan di Logam Mulia juga naik dari Rp 470.000/gram menjadi Rp 471000/gram
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 Rp 245.800.000 
  • 250 Rp 123.000.000 
  • 100 Rp 49.250.000 
  • 50 Rp 24.650.000 
  • 25 Rp 12.350.000 
  • 10 Rp 4.970.000 
  • 5 Rp 2.510.000 
  • 4 Rp 2.008.000 
  • 3 Rp 1.515.000 
  • 2.5 Rp 1.267.500 
  • 2 Rp 1.022.000 
  • 1 Rp 531.000 
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

Lanjutkan Penguatan, IHSG Naik 12 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali naik 12 poin melanjutkan penguatan akhir pekan lalu. Aksi beli belum terlalu ramai tapi sudah cukup membawa indeks melenggang di zona positif.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.945 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.970 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 12,641 poin (0,30%) ke level 4.269,077. Sedangkan Indeks LQ45 naik 3,230 poin (0,46%) ke level 708,115.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (1/12/13), IHSG dibuka bertambah 14,087 poin (0,33%) ke level 4.272,791. Indeks LQ45 dibuka tumbuh 5,253 poin (0,75%) ke level 708,894.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat. Secara perlahan indeks terus menanjak di teritori positif.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 20,619 poin (0,48%) ke level 4.277,055. Sementara Indeks LQ45 menguat 5,366 poin (0,76%) ke level 710,251.
Akhir pekan lalu IHSG berhasil rebound 22 poin. Aksi beli jelang penutupan perdagangan berhasil mendorong IHSG naik cukup tinggi.
Saham-saham di bursa Wall Street AS menutup perdagangan singkat di akhir pekan dengan penurunan. Perdagangan saham berlangsung setengah hari karena menyambut 'Black Friday'.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pagi ini, beberapa masih bisa melanjutkan penguatan pekan lalu. Pergerakan Wall Street yang lesu berdampak ke bursa regional.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 19,78 poin (0,89%) ke level 2.200,73.
  • Indeks Hang Seng naik 117,21 poin (0,49%) ke level 23.998,50.
  • Indeks Nikkei 225 turun 29,05 poin (0,19%) ke level 15.632,82.
  • Indeks Strats Times menguat 3,70 poin (0,12%) ke level 3.180,05.
sumber: detik.com

IHSG Bergerak Variatif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu berhasil rebound 22 poin. Aksi beli jelang penutupan perdagangan berhasil mendorong IHSG naik cukup tinggi.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (29/11/2013), IHSG naik 22,511 poin (0,53%) ke level 4.256,436. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,506 poin (0,36%) ke level 704,885.
Saham-saham di bursa Wall Street AS menutup perdagangan singkat di akhir pekan dengan penurunan. Perdagangan saham berlangsung setengah hari karena menyambut 'Black Friday'.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 10,92 poin (0,07%) ke level 16.086,41. Indeks S&P 500 turun 1,42 poin (0,08%) ke level 1.805,81, sementara Indeks Komposit Nasdaq naik 15,14 (0,37%) ke level 4.059,89.
IHSG hari ini diperkirakan bergerak variatif atas mixed-nya sentimen yang beredar. Indeks masih dalam tren melemah namun punya potensi untuk menguat jika ada katalis positif.
 
Pergerakan bursa-bursa di regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 33,04 poin (0,21%) ke level 15.694,91. 
  • Indeks KOPSI menguat 3,71 poin (0,18%) ke level 2.048,58. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Trust Securities
Meski masih dalam tren penurunan namun, IHSG dapat memperbaiki lajunya dengan ditutup di zona positif pada akhir pekan yang sekaligus akhir bulan November. Sampai dengan akhir bulan November, laju IHSG MoM tercatat melemah -5,62% dan secara YTD melemah -1,4% sehingga terkesan penguatan yang terjadi di akhir pekan tersebut belum dapat mengimbangi penurunan yang terjadi. Selain itu, masih variatifnya sentimen terutama dari laju Rupiah yang belum menunjukkan adanya perbaikan turut menahan laju penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4256,44 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4218,54 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4256,44. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (2/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4200-4243 dan resistance 4267-4270. Berpola menyerupai hammer mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali mencoba bertahan dari downreversal. Meski laju IHSG sempat berada di kisaran target support (4195-4224) namun, akhirnya dapat kembali masuk dalam kisaran target resisten (4250-4288). Pertarungan antar kekuatan beli dan jual akan membuat IHSG variatif karena masih dalam tren penurunannya. Waspadai downreversal bila data-data di awal pekan tidak sesuai dengan estimasi.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup naik +22.51 poin (+0.53%) ke 4,256.44 dengan jumlah transaksi sebanyak 6.4 juta lot atau setara dengan Rp3.1 triliun."
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+2.18%), sektor basic-industries (-0.72%), sektor construction and property (+1.27%), sektor consumer goods (+0.38%), sektor finance (+0.75%), sektor infrastructure (+0.89%), sektor mining (+0.99%), sektor misc-industries (-0.42%), dan sektor trade (+0.35%)."
Tercatat sebanyak 161 saham mengalami penguatan, 86 saham mengalami penurunan, 90 saham tidak mengalami perubahan dan 148 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBRI (+2.76%), BMRI (+2.00%), TLKM (+1.16%), MAYA (+20.81%), dan GGRM (+1.51%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BBCA (-1.03%), CPIN (-3.55%), ASII (-0.79%), NISP (-5.38%), dan BBNI (-0.61%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp126 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, BBRI, TLKM, SCMA, dan SMRA. Mata uang Rupiah terapresiasi 11,965 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG akhir pekan lalu membuat adanya peluang teknikal rebound di mana PSAR berhasil break resistance pada hourly, sedangkan stochastic juga goldencross, sehingga hari ini akan berpeluang naik. Dengan support 4,191 dan resistance 4,355. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BEST, CTRA, ITMG. (detik.com)