korea by dewanti

Wednesday, November 27, 2013

Kapitalisasi Pasar Saham BBRI Tembus Rp188,7 T

INILAH.COM,Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat nila ikapitalisasi BRI menembus Rp188,7 triliun dalam 10 tahun semenjak pertama kali melantai di bursa tahun 2003 lalu.
"Dengan nilai tersebut, kapitalisasi pasar saham BBRI mengalami peningkatan sebanyak 18 kali dari Rp10,3 triliun sejak IPO (initial public offering) tahun 2003," ujar Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Muhamad Ali di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Peningkatan ini menurut Ali, mendapat dukungan dari laba bersih BBRI pada 2003 yang hanya sebesar Rp2,58 triliun naik signifikan, menjadi Rp15,2 triliun per September 2013.
"Sejak 2005, BRI itu sudah tradisi membukukan laba terbesar, bahkan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) laba bersih BRI setelah IPO tercatat 24,5%," tutur Ali.
Saat ini kapitalisasi pasar BRI menempati urutan terbesar ke-6 setelah HM Sampoerna, Unilever, Telkom, BCA dan Astra dari 481 perusahaan terdaftar di BEI. Kapitalisasi pasar yang besar tersebut diikuti dengan volume transaksi harian yang mencapai 36 juta lembar saham per hari di sepanjang tahun 2013 ini.Nilai kapitalisasi pasar barasal dari harga saham saat ini dikalikan jumlah saham yang beredar di masyarakat.
Kinerja perseroan mengandalkan kredit sektor mikro. Penyaluran kredit mikro BRI pada 2003 hanya sebesar Rp14,5 triliun. Sementara per September 2013 kredit mikro BRI mencapai Rp128,1 triliun. Tercatat rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) penyaluran kredit mikro BRI pada 10 tahun terakhir yakni 25%.
"Ini merupakan dampak dari konsistensi BRI untuk tetap fokus dalam pengembangan bisnis mikro yang ditunjang oleh infrastruktur, sumberdaya manusia dan monitoring system yang kuat," tutup Ali.

IHSG Mampu Naik 0,3% ke 4.251,48 Tertolong Asing

INILAH.COM, Jakarta - IHSG akhirnya menguat 0,3% atau 16,2 poin menjadi 4.251,48 pada perdagangan Rabu (27/11/2013). Investor asing mengalami net buy Rp145 miliar.
Sebanyak 117 saham menguat, 115 saham melemah dan 106 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,1 miliar saham senilai Rp4,8 triliun.
Indeks akhirnya berhasil berbalik arah setelah menyentuh 4.220 di zona negatif. Akhinya indeks berada di atas level 4.250 meski tipis. Investor asing yang mengalami net buy membantu membawa IHSG ke zona positif.
Indeks LQ45 naik 0,5%, indeks JII naik 1,1 persen, indeks ISSI menguat 0,7%. Indeks SMinfra18 mengumpulkan 1,9% dan IDX30 naik 0,6%.
Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor infrastruktur 2,07 persen disusul saham sektor aneka industri 1,2 persen. Pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor pertambangan 1,01 persen diikuti saham sektor keuangan 0,5%.
Penguatan terjadi pada saham UNVR naik Rp700 ke Rp26.700, GGRM naik Rp400 ke Rp36.400, SMGR menguat Rp300 ke Rp12.900, PGAS mendapatkan Rp275 ke Rp4.725, AALI naik Rp250 ke Rp21.900, AKRA naik Rp125 ke Rp4.675.
Untuk saham yang melemah seperti saham MYOR turun Rp400 ke Rp27.800, EXCL melemah Rp275 ke Rp4.825, ICBP turun Rp250 ke Rp10.000, LPPF turun Rp250 ke Rp11.350, PTBA melemah Rp250 ke Rp11.900.

Indeks China Gagal Bawa Bursa Asia Positif

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Rabu (27/11/2013) dengan harapan reformasi ekonomi di China.
Indeks Shanghai naik 0,7% dan indeks Hang Seng naik 0,5%. Penguatan seiring pernyataan Gubernur Bank Rakyat China, Zhou Xiaochuan tentang reformasi sektor keuangan termasuk menurunkan kontrol suku bunga deposito dan mata yang yang lebih fleksibel. Kebijakan ini memungkinkan lembaga asing lebih agresif berinvesasi di pasar saham dan pasar obligasi di negeri Tirai Bambu tersebut.
"Pernyataan ini menunjukkan China bergerak ke perekonomian yang berorientasi pasar," kata Zeng Xiangzhao, analis di Everbright Securities, seperti mengutip marketwatch.com.
Dolar AS bergerak stabil terhadap yen setelah melemah 0,4% menjadi 101,52 yen per dolar AS. Indeks Nikkei melemah 0,4% dengan pelemahan yen terhadap dolar AS.
"Partisipasi investor asing mengering menjelang liburan AS pada Kamis besok sehingga memicu dna asing keluar dari pasar," kata Hideyuki Ishiguro dari Okasan Securities.
Pasar regional mayoritas stabil menjelang libur Thanksgiving AS Kamis (28/11/2013) besok. Indeks berada di area positif seiring penguatan Wall Street pada perdagangan Selasa (26/11/2013).
Indeks ASX di Australia turun 0,25t seiring penurunan saham penambang emas seperti Newrest Mining 4,07%. Pelemahan karena turunnya harga emas ke level terendah dalam satu dekade terakhir hingga 4,3 persen. Untuk indeks Kospi di Seoul juga tertekan 0,2% dan indeks STI di Singapura kehilangan 0,2%.

IHSG Rebound, Rupiah Masih Loyo

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound tipis 16 poin meski banyak aksi jual di saham-saham unggulan. Sayangnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak bernasib sama.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) malah ditutup melemah di posisi Rp 11.880 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.785 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melaju 32,383 poin (0,76%) ke level 4.267,644 berkat aksi beli investor di saham-saham murah. Posisi indeks yang sudah overbought kini dimanfaatkan jadi aksi beli.
Saham-saham yang kemarin turun tajam kini mulai dilirik lagi oleh pelaku pasar. Setelah naik hingga ke posisi tertingginya hari ini di 4.272,433, laju penguatan indeks malah melambat.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 1,149 poin (0,03%) ke level 4.236,410 akhirnya stagnan setelah pagi tadi naik cukup tinggi. Aksi ambil untung terjadi setelah saham-saham pagi tadi sempat menghijau.
Saham-saham unggulan yang pagi tadi menguat langsung jadi sasaran aksi ambil untung, terutama di sektor agrikultur, tambang dan finansial. Aksi jual ini rata-rata dilakukan investor asing.
Menutup perdagangan, Rabu (27/11/2013), IHSG naik 16,228 poin (0,38%) ke level 4.251,489. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,284 poin (0,61%) ke level 704,497.
Investor asing yang sejak awal pekan melepas saham kini mulai beli selektif. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 124.921 kali pada volume 5,071 miliar lembar saham senilai Rp 4,769 triliun. Sebanyak 117 saham naik, sisanya 115 saham turun, dan 106 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia tak banyak berubah sejak pagi tadi, masih variatif sampai penutupan perdagangan. Sentimen positif penguatan Wall Street semalam belum mampu meyakinkan investor di Asia untuk berburu saham.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 18,00 poin (0,82%) ke level 2.201,07. 
  • Indeks Hang Seng naik 125,07 poin (0,53%) ke level 23.806,35. 
  • Indeks Nikkei 225 melemah 65,61 poin (0,42%) ke level 15.449,63. 
  • Indeks Straits Times turun 6,94 poin (0,22%) ke level 3.166,57. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Merck (MERK) naik Rp 8.000 ke Rp 178.000, Unilever (UNVR) naik Rp 700 ke Rp 26.700, Asahimas (AMFG) naik Rp 600 ke Rp 6.850, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 400 ke Rp 36.400.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 400 ke Rp 27.800, Multi Prima (LPIN) turun Rp 400 ke Rp 4.100, XL Axiata (EXCL) turun Rp 275 ke Rp 4.825, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 250 ke Rp 11.900. (detik.com)

BWPT Bagikan Dividen di Akhir Desember 2013

INILAH.COM, Jakarta - PT BW Plantations Tbk (BWPT) akan membagikan dividen tunia final tahun 2012 pada 30 Desember 2013.
Perseroan akan membagikan dividen tersebut sebesar Rp12 per lembar saham. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (27/11/2013).
Pada tahun buku 2012, perseroan mendapatkan laba bersih Rp262,18 miliar dari Rp320,38 miliar pada tahun 2011. Pendapatan usaha perseroan naik menjadi Rp944,27 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp888,29 miliar.
Saham BWPT pada pukul 14:20 WIB stagnan di 1.190 dengan volume 9.602 saham senilai Rp5.6 miliar.

Bank Ina Masuk Bursa Demi BUKU II

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Ina Perdana (Bank Ina) menawarkan harga perdana saham di kisaran Rp180-Rp250 per saham.
Bank Ina melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 790 juta saham atau setara dengan 33,33% dari modal yang di tempatkan dan disetor. Dengan begitu perseroan akan memperoleh dana dari Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) Rp142,20 miliar sampai Rp197,50 miliar.
Penetapan harga saham IPO Bank Ina di kisaran Rp180-Rp250 per saham, mencerminkan Price Book Velue (PVB) sebesar 1,6 kali sampai 1,8 kali. "Dana hasil IPO akan dipergunakan untuk ekspansi kredit perseroan dan secara bertahap ke depannya masuk ke dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II," kata Dirut Bank Ina, Edy Kuntardjo saat paparan publik di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Bank Ina menunjuk PT Buana Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun masa penawaran awal (bookbuilding) pada 26 November 2013 - 3 Desember 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Desember 2013, penawaran umum pada 13-16 Desember 2013, penjatahan pada 18 Desember 2013, distribusi dan pengembalian uang pemesanan pada 19 Desember 2013 dan pencataan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Desember 2013.
Tercatat modal dasar Bank Ina per 30 Juni 2013 sebesar Rp400 miliar dengan total aset sebesar Rp1,40 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,14 miliar.
Berdasarkan Data Bank Indonesia (BI), bank kberkategori BUKU I adalah bank dengan modal inti di bawah Rp1 triliun. Sedangkan, bank BUKU II memiliki modal inti minimum Rp1 triliun hingga di bawah Rp5 triliun. Untuk bank BUKU III memiliki modal inti minimum Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Sementara bank kategori BUKU IV memiliki modal inti minimum Rp30 triliun.

Ada yang Senang Dolar Tembus Rp 11.800, Siapa Ya?

Jakarta -Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga Rp 11.800 menjadi berkah bagi para eksportir furnitur dan kerajinan. Mereka memperkirakan kondisi ini bakal terus terjadi hingga akhir tahun.
"Saya sudah bilang dari dahulu bahwa pelemahan rupiah akan bertahan sampai Desember, hal ini membuat sektor ekspor akan naik," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono kepada detikFinance, Rabu (27/11/2013)
Ia optimistis ekspor furnitur tahun ini mencapai US$ 1,95 miliar dan ekspor kerajinan US$ 700 juta. Menguatnya dolar terhadap rupiah menguntungkan eksportir karena selama ini furnitur dan kerajinan yang diekspor banderol dengan harga dolar.
"Asmindo melihat hal ini akan membuat ekspor furnitur kita akan naik tetapi kenaikan itu akan kita rasakan dibulan Desember akhir," katanya.
Ambar menambahkan situsi pelemahan rupiah membuat importir furnitur tertahan karena harganya akan semakin mahal di dalam negeri.
Hal ini menurut Ambar menjadi kesempatan bagi produsen di dalam negeri untuk memperluas pasar. "Kita bisa manfaatkan sektor ini untuk diambil kita. Sehingga kita bisa ambil alih pasar lokal yang dipenuhi impor," katanya.
Dolar AS terus melambung hingga level Rp 11.800. Angka ini merupakan yang tertingginya sejak Maret 2009 lalu. Hari ini dolar dibuka di level Rp 11.755 dan terus menguat terhadap rupiah. Saat ini dolar AS diperdagangkan di level Rp 11.820.
Bank Indonesia (BI) sendiri dalam kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang jadi patokan pedagang valas juga mematok kurs di Rp 11.813. (detik.com)

Dolar AS Tembus Rp 11.800, PLN Bakal Rugi

Jakarta -Kondisi dolar Amerika Serikat (AS) yang terus melonjak menembus Rp 11.800 membuat kinerja keuangan PLN bakal tertekan. Perusahaan listrik pelat merah ini bakal mengalami rugi kurs, karena harus mengeluarkan rupiah lebih banyak untuk membayar utang-utangnya dalam bentuk dolar.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, kondisi rugi kurs PLN bakal naik, akibat dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS ini.
"Kursnya naik, jadi rugi kurs. Kita mau ngapain? Kita nggak bisa mengendalikan, konsekuensinya ruginya naik. Nanti kelihatan di laporan keuangan. Rugi kurs itu akhirnya jadi rugi perseroan, itu dijumlahkan," tutur Nur Pamudji kepada detikFinance di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Pada kesempatan itu Nur Pamudji berharao akan ada penguatan rupiah, sehingga PLN bisa terbantu. Selain pengembalian utang yang lebih mahal, memang kondisi rupiah yang melemah akan membuat subsidi BBM kepada PLN naik. Sebab, BBM yang digunakan PLN juga didapat dari impor. (detik.com)

Rupiah yang Jatuh Cermin Ekonomi RI

Jakarta -Nilai tukar rupiah yang melorot terhadap dolar AS mencerminkan kondisi fundamental ekonomi saat ini. Benarkah Indonesia terkena dampak parah jebloknya ekonomi global?
"Rupiah dalam kondisi yang di tingkat saat ini mencerminkan fundamental ekonomi kita. Dan kami ingin menyampaikan satu kondisi yang sudah dipahami BI. Ini memang faktor adalah ekstern. Ada risk on dan risk off," ucap Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di acara Kompas100 CEO Forum di JCC Senayan Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Nilai tukar rupiah jatuh seperti tahun 2009 lalu. Dolar melambung hingga Rp 11.800. Agus mengatakan melemahnya nilai tukar ini, memang bakal berpengaruh terhadap pembayaran utang luar negeri jatuh tempo dan pembayaran bunga.
"Di dalam negeri ada pengaruh permintaan (dolar) menjelang akhir bulan. Ada permintan untuk repatriasi keuntungan, pembayaran utang, bunga," kata Agus.
Agus juga meminta dunia usaha dan masyarakat tidak perlu cemas terhadap melemahnya kurs rupiah ini.
"Indonesia semakin ramping, slim, siap karena secara tingkat bunga sudah disesuaikan. Nilai tukar lebih dari sebelumnya, angka-angka defisit sudah turun ke 3,8%. Kita oke," tegasnya. (detik.com)

Chatib Basri: Jangan Berharap Ekonomi RI Tumbuh di Atas 6% Tahun Ini

Jakarta -Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan hanya akan bertumbuh di bawah 6%. Di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mencapai 6,23%.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, kondisi global maupun domestik tidak memungkinan ekonomi Indonesia bisa tumbuh tinggi.
"Jangan berharap growth (pertumbuhan ekonomi) tinggi di atas 6%. Kita akan membuat di kisaran 5,5-5,6%. Kita harus membuat growth lebih rendah," ujar Chatib saat Investor Summit and Capital Market Expo 2013, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Chatib menjelaskan, rendahnya target pertumbuhan ekonomi salah satunya karena Indonesia masih terus mengalami defisit neraca perdagangan. Penyebabnya karena angka impor masih tinggi khususnya di sektor migas.
"Dibarengi kelas menengah naik, permintaan tinggi, permintaan tinggi ini kalau tidak dibarengi produksi. Maka cari di luar, harus impor. Solusinya permintaan diturunkan atau penawaran dinaikkan, kalau penawaran dinaikkan butuh lama, jadi mau nggak mau permintaan diturunkan," terangnya.
Namun, Chatib menyebutkan, pihaknya optimistis tahun depan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi.
"Di 2014 perkiraan (prediksi pertumbuhan ekonomi) 5,8-6,1%. Nanti di 2015 akan tumbuh lebih besar lagi. Pertumbuhan akan lebih tinggi di masa pemerintahan baru," kata Chatib. (detik.com)

Pemilu 2014 Diharapkan tak Ganggu Moementum Pertumbuhan Ekonomi

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis berharap pesta demokrasi  pemilu 2014 tidak menimbulkan gejolak yang mengganggu stabilitas pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk Gatot M. Suwondo mengungkapkan perkembangan ekonomi tak bisa dipisahkan dengan dunia perpolitikan. Dia mengatakan untuk menjaga keseimbangan ekonomi negara maka diperlukan stabilitas politik.
"Sejarah membuktikan Pemilu membawa dampak positif. Namun faktor internal, pada 2014 akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, meski akan tumbuh moderat," ucapnya dalam Kompas 100 CEO Forum, Rabu (27/11/2013).
Dia menyakini setelah pesta demokrasi tersebut selesai, maka aktivitas ekonomi akan tumbuh lebih baik lagi. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah lebih baik, dia mengungkapkan perseroan siap mendukung dan menyalurkan pembiayaan di sektor infrastruktur.
Gatot menegaskan infrastruktur yang baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah berkelanjutan, sehingga akan mendorong pertumbuhan industri.
Karena industri dalam negeri akan semakin kuat ketila didukung fundamental yang kuat.
Infrastruktur yang maju, lanjutnya  akan menciptakan kemakmuran rakyat terkhusus ekonomi domestik yang menciptakan perekonomian yang lebih tahan guncangan.
Terkait hasil yang akan dicapai ketika Pemilu, Gatot mengungkapkan untuk partai politik (Parpol) yang menang serta oposisi agar mendorong ekonomi lebih berkualitas.
"Kami mengharapkan agar anggota partai politik bisa mendukung mengoptimalkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi," tegasnya.

Indeks MSCI Asia Pasific Melemah 0,2%, Indeks Keyakinan Konsumen AS Turun

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia berfluktuasi setelah data indeks keyakinan konsumen AS secara tak terduga melemah.
Sementara itu, saham-saham teknologi informasi menguat tetapi diimbangi dengan penurunan saham-saham perusahaan bahan baku.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% ke level 141,39 pada Rabu (27/11/2013) pukul 14.46 waktu Hong Kong atau pukul 13.46 WIB.
"Data-data masih terlihat buram. Tetapi yang paling utama adalah kejutan dari penurunan indeks keyakinan konsumen," ujar Matthew Sherwood, Head of Investment Markets Research Perpetual Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Industrial Bank of Korea turun 4,2%, BHP Billiton Ltd turun 1,5%. Sementara itu saham Rakuten Inc naik 6,4%.
Indeks Jepang Topix turun 0,5%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,5%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3%, indeks Singapura Straits Times turun 0,2%.
Sementara itu, indeks Selandia Baru NZX 50 naik 0,2%, indeks Taiwan Taiex naik 0,6%, indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,6%, dan China's Shanghai Composite naik 0,7%.

Bursa Asia Bergerak Terbatas Jelang Data AS

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (27/11/2013). Dolar AS menguat terhadap yen 0,1% menjadi yen 101,43 per dolar AS.
Pelemahan yen Jepang menekan indeks Nikkei 0,2%. Saham eksportir di Nikkei telah menikmati penguatan saat yen mengalami penguatan.
Bursa Asia mencoba mengikuti bursa AS setelah menguat pada Selasa kemarin. Walaupun transaksi terbatas menjelang hari libur Thanksgiving AS pada hari Kamis besok.
Indeks ASX di Sydney turun 0,2% dan indeks Kospi di seoul lebih rendah 0,2%. Dolar Australia masih melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS menjadi 91,11. Dolar Australia sudah mendapat tekanan sejak awal pekan lalu.
Pemicunya dengan pernyataan GubernurReserve Bank of Australia Glenn Stevens tentang intervensi bank sentral di pasar valas. Namun hal ini menimbulkan spekulasi terhadap mata uang negara tersebut.
Sementara untuk indeks Hang Seng bergerak flat dan indeks Shanghai naik 0,3%.
Pasar masih mencermati data AS yang akan dirilis nanti malam . Data tersebut seperti klaim pengangguran, pesanan barang tahan lama, sentimen konsumen menjadi indikator penting pekan ini. Pada bulan lalu klaim pengangguran lebih rendah. Untuk pekan terakhir klaim pengangguran dipredisi akan naik 330.000 dari 323.000 pekan kemarin.
Untuk pesanan barang tahan lama berpotensi turun 2,2 persen di bulan Oktober setelah naik 3,8 persen di bulan September.

OJK: Izin Rights Issue Cukup Sekali Saja

INILAH.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memangkas peraturan terkait Penawaran Umum Terbatas (PUT/rights issue), guna mendorong pasar modal lebih manarik.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan pemangkasan peraturan ini seperti perizinan dalam pelaksanaan rights issue. Sehingga nantinya, emiten yang menerbitkan rights issue hanya perlu izin sekali saja.
"Misalnya, ada yang mau rights issue Rp3 triliun lalu dicicil, daftarnya nanti hanya sekali saja seperti PUB (Penawaran Umum Berkelanjutan) obligasi," ucap Nurhaida saat acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Selama ini, emiten yang ingin melakukan PUT I, PUT II, dan seterusnya harus masing-masing melakukan penyertaan pendaftaran. Berbeda dengan PUB obligasi yang hanya sekali daftar saja. Namun, Nurhaida belum bisa memastikan peraturan ini akan dikeluarkan. "Kita masih kaji lebih dalam," ucap dia.

Mulailah Koleksi Saham SMGR

INILAH.COM, Jakarta - Sejak awal November harga saham PT Semen Gresik (SMGR) terus menukik, dari Rp14.350 (31/10/2013) ke Rp12.800-an. Itu berarti saham ini telah melemah lebih dari 10%.
Seorang analis mengatakan, kalau berminat, investor bisa mulai mengumpulkan saham ini. Diproyeksikan dalam jangka pendek sahamnya akan melejit ke Rp15.050. Soalnya, diperkirakan, laba bersih perusahaan akan melojak dibanding tahun lalu.
Jika pada 2012 keuntungan bersih SMGR mencapai Rp4,84 triliun, akhir tahun ini ditargetkan melebihi Rp5 triliun. "Paling tidak kenaikannya bisa mencapai 10%," kata seorang analis.
Untuk tahun depan, diperkirakan laba yang diraih lebih besar lagi. Sebab SMGR akan melakukan banyak ekspansi untuk memperbesar kapasitasnya. Untuk itu dibutuhkan dana eksponsi Rp 6–7 triliun.
Dana sebesar itu disiapkan untuk pembangunan pabrik di Rembang dan Padang Rp2 trilun, pabrik kemasan Rp1 triliun, modal kerja Rp1 triliun serta pengembangan lainnya sebesar Rp2 triliun.
"Kalau belanja modal tahun depan di bawah Rp4 triliun, kami dapat penuhi dari internal. Tapi kalau di atas Rp5 trtiliun terpaksa mencari tambahan eksternal," kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Indonesia.

Dolar Tembus Rp 11.800, Chatib Basri: Ini Titik Keseimbangan Baru

Jakarta -Kurs dolar AS telah menembus angka Rp 11.800. Melemahnya kurs rupiah saat ini dinilai serupa dengan apa yang terjadi di tahun 2009.
Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut nilai rupiah ini menunjukkan kondisi riil perekonomian Indonesia seperti tahun 2009. Rupiah menurutnya berada pada titik equilibrium atau keseimbangan baru.
"Rupiah kita sama tahun 2009. Pada saat itu yield obligasi pada situasi ini. Rupiah sekarang mencerminkan pada equilibrium baru," ucap Chatib saat pemaparan di acara Kompas100 CEO Forum di JCC Senayan Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Pada tahun 2009, perekonomian dunia berjalan tanpa program stimulus berupa quantitative easing dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Menurutnya hampir 4 tahun negara berkembang menikmati dampak positif stimulus The Fed sehingga terjadi aliran modal asing dan menguatnya kurs rupiah terhadap dolar.
"Dunia kembali tanpa Quantitative Easing. Yang perlu dijaga transisi dunia dari Quantitative Easing tanpa Quantitative Easing," jelasnya.
Untuk mengerem dampak pelemahan rupiah dan tapering off dari The Fed, pemerintah sedang dan akan melakukan beberapa kebijakan jangka pendek dan jangka menengah. Seperti peningkatan komponen biofuel pada BBM bersubsidi.
"Kebijakan Agustus lalu penggunaan biofuel. Solar dipakai 10% dari bio fuel. Bisa di-save US$ 196 juta dan akhir tahun US$ 300 juta bisa di save. Tahun depan bisa US$ 3-4 miliar di-save," jelasnya.
Solusi lainnya adalah mendorong pengurangan impor bahan baku dan menggenjot ekspor produk. Meskipun ada kendala yakni 60% produk ekspor Indonesia merupakan barang komoditas dan migas sehingga permintaan terpengaruh pada melemahnya ekonomi global.
"Kita buat peraturan pajak barang mewah. Beli Ferarri, Lamborghini wajar dinaikkan 150%. Ini kebijakan fiskal yang tight. Ini ada slow pertumbuhan ekonomi," katanya. (detik.com)

OJK Belum Restui Perusahaan Tambang yang Masih Rugi Bisa IPO

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini masih menimbang-nimbang terkait pemberian izin perusahaan tambang yang belum mencetak keuntungan bisa melantai di bursa.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, pihaknya masih perlu mengkaji terkait aturan yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) soal perusahaan tambang tersebut.
"OJK tinggal support ya pokoknya akan support, persetujuan nanti sama Bu Nurhaida," ujar dia saat ditemui di acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013, di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Menurut Muliaman, adanya aturan tersebut justru akan meningkatkan potensi banyaknya perusahaan-perusahaan untuk bisa masuk ke pasar modal.
"Ini menjadi potensi, bisa kita dorong lebih banyak perusahaan masuk," katanya.
Nantinya, kata Muliaman, dimungkinkan untuk mendorong perusahaan-perusahaan masuk ke pasar modal akan diberikan insentif seperti keringanan pajak dan lain-lain.
"Pembicaraan mengenai itu sudah cukup lama dan terus menerus akan kita lakukan, nanti kemajuannya sedikit demi sedikit," tandasnya. (detik.com)

Sempat Menguat, IHSG Siang Ini Stagnan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya stagnan setelah pagi tadi naik cukup tinggi. Aksi ambil untung terjadi setelah saham-saham pagi tadi sempat menghijau.
Membuka perdagangan, IHSG melaju 32,383 poin (0,76%) ke level 4.267,644 berkat aksi beli investor di saham-saham murah. Posisi indeks yang sudah overbought kini dimanfaatkan jadi aksi beli.
Saham-saham yang kemarin turun tajam kini mulai dilirik lagi oleh pelaku pasar. Setelah naik hingga ke posisi tertingginya hari ini di 4.272,433, laju penguatan indeks malah melambat.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (27/11/2013), IHSG naik tipis 1,149 poin (0,03%) ke level 4.236,410. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,599 poin (0,23%) ke level 701,812.
Saham-saham unggulan yang pagi tadi menguat langsung jadi sasaran aksi ambil untung, terutama di sektor agrikultur, tambang, dan finansial. Aksi jual ini rata-rata dilakukan investor asing.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 68.900 kali pada volume 3,173 miliar lembar saham senilai Rp 2,761 triliun. Sebanyak 98 saham naik, sisanya 112 saham turun, dan 91 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed hingga siang hari ini, hampir sama seperti pagi tadi. Pelaku pasar Asia masih menahan diri untuk berbelanja banyak saham.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 15,10 poin (0,69%) ke level 2.198,17. 
  • Indeks Hang Seng menguat 114,31 poin (0,48%) ke level 23.795,59. 
  • Indeks Nikkei 225 melemah 49,57 poin (0,32%) ke level 15.465,67. 
  • Indeks Straits Times berkurang 5,05 poin (0,16%) ke level 3.168,46. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Asahimas (AMFG) naik Rp 500 ke Rp 6.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 400 ke Rp 36.400, Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik Rp 225 ke Rp 4.675, dan Unilever (UNVR) naik Rp 200 ke Rp 26.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 600 ke Rp 11.000, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 400 ke Rp 11.750, Multi Prima (LPIN) turun Rp 400 ke Rp 4.100, dan Indocement (INTP) turun Rp 250 ke Rp 18.650.(detik.com)

Pasar Modal Indonesia Tidak Bisa Lepas dari Asing

Jakarta -Pertambahan investor domestik di pasar modal sangat diperlukan saat ini. Investor asing masih mendominasi pasar modal Indonesia, sehingga guncangan ekonomi di luar membuat pasar modal Indonesia langsung guncang.
"Kita perlu meningkatkan investor domestik. Investor domestik penting karena pasar modal Indonesia tidak bisa terlepas dari asing," ujar Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Nurhaida menjelaskan, untuk menghalau serbuan dana asing di pasar modal diperlukan penguatan investor domestik. Ketergantungan pasar modal Indonesia terhadap asing membuat kondisi pasar modal Indonesia ikut terguncang saat pasar global bergejolak.
"Kita bisa bayangkan, sedikit saja gejolak ekonomi di gbobal, maka pasar modal kita akan terguncang," tegasnya.
Perlu cara untuk meningkatkan investor domestik di pasar modal, salah satu contohnya adalah melalui penyediaan Investment Gallery di kampus-kampus.
"Ada investment gallery di kampus-kampus, roadshow kampus ke kampus untuk sosialisasi pasar modal, dan lain-lain," kata dia.
Secara peraturan, kata Nurhaida, pihaknya melakukan beberapa perubahan dan pengembangan peraturan agar bisa mencapai investor domestik yang lebih luas.
"Misal manajer investasi bisa melakukan pemasaran produk-produknya tidak hanya melalui perbankan, tetapi pihak-pihak lain yang tersebar luas di seluruh Indonesia sehingga jangkauan lebih luas. Broker juga perlu punya online trading yang aktif agar bisa menjangkau masyarakat," ujar Nurhaida. (detik.com)

Rupiah Gawat, Utang Dolar Meroket

INILAH.COM, Jakarta - Bank Indonesia sengaja melemahkan rupiah hingga Rp11.500. Dengan alasan itu merupakan level yang pas untuk saat ini. Sehingga eksportir menggiatkan ekspornya, dan importir mengerem kegiatannya. Asal tahu saja, sampai kuartal III defisit transaksi berjalan sudah US$ 8,4 miliar.
Tapi apa yang terjadi? Selasa lalu, rupiah terjerembab ke level Rp11.765. Jadi kebablasan. Akibatnya, ini menampar perusahaan-perusahaan yang pendapatannya berupa rupiah sementara pengeluarannnya dolar.
Belum lagi perusahaan yang punya utang dalam bentuk dolar yang cukup besar. Seperti Garuda Indonesia, Lippo Karawaci Indosat dan Kawasan Industri Jababeka.
Lalu apa kata BI? Tampaknya, tak peduli. Makanya BI tak melakukan intervensi pasar. Sebab, diduga hanya akan menguras cadangan devisa saja. Sementara, tak lama lagi The Fed akan mengurangi stimulusnya. Pasti membutuhkan devisa yang besar.

IHSG Masih Sulit Menguat Lagi

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan hari ini, masih sulit untuk menguat secara signifikan. Sebab bursa saham AS dan Eropa juga masih tertekan.
Menurut pengamat pasar modal, Argha Jonatan Karo Karo, target koreksi ada di level 4.190 – 4.200. "Selama IHSG masih berada di atas support tersebut saya memprediksi IHSG masih ada di batas wajar dan peluang mencari profit akan kembali muncul dua hingga tiga hari ke depan seiring dengan terjadinya technical rebound," jelasnya, Rabu (27/11/2013).
Alasannya, IHSG masih bisa terdorong sentimen negatif pada IHSG kemarin, minimnya sentimen positif pada perdagangan bursa Amerika dan Eropa semalam tampaknya akan menyebabkan IHSG akan sulit untuk naik signifikan hari ini.
"Saham-saham yang saya rekomendasikan kemarin masih menjadi fokus perhatian saya hari ini. SCMA yang pembahasannya dapat anda baca di sini, adalah salah satunya," katanya.
Argha menelisik, pada perdagangan kemarin IHSG tiba-tiba turun drastis satu jam menjelang penutupan market, dari sebelumnya ada di kisaran -0,9%. Namun tiba-tiba turun drastis sehingga ditutup dengan koreksi -2.3%, dan IHSG tutup di bawah level 4.300.
Sampai saat ini tidak terlalu jelas apa alasan dibalik penurunan tiba-tiba IHSG tersebut, beberapa saham-saham big caps terlihat dipaksa turun pada perdagangan kemarin. Selain itu banyak saham blue chip secara kompak tutup di harga bid nya, seakan-sakan sengaja membuat IHSG turun sebanyak mungkin.
Namun apa yang terjadi di IHSG belum kita ketahui, jika kita melihat di sisi foreign flow juga tidak terjadi sesuatu yang istimewa. Secara total dana yang keluar hanya Rp208 milia. Sebagai perbandingan di awal Juni lalu untuk IHSG terkoreksi lebih dari 2% umumnya dana asing yang keluar lebih dari 1T. "Jadi bisa kita katakan penurunan kemarin juga tidak bisa kita jelaskan secara foreign flow," ungkapnya.
Di sisi lain koreksi IHSG, Argha sudah memprediksi sejak sepekan yang lalu. "Target saya untuk IHSG di akhir tahun ada di kisaran 4.500. Dalam jangka pendek 2-4 minggu ke depan kemungkinan IHSG bisa terkoreksi sampai level 4.200 atau bahkan sedikit di bawahnya," jelasnya.
Jadi jika melihat untuk pergerakan sampai akhir tahun lalu, koreksi yang terjadi kemarin masih dalam batas wajar dan sesuai dengan skenario sebelumnya. "Jika saya melihat sampai sejauh masih banyak saham yang dalam kondisi baik dan sedang dalam proses akumulasi dan berpotensi untuk naik banyak sampai akhir tahun," paparnya.

Pan Brothers (PBRX) Dirikan Usaha Patungan Bareng Mitsubishi Corp

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menggandeng perusahaan asal Jepang Mitsubishi Corporation mendirikan perusahaan patungan bernama PT Eco Smart Garment Indonesia.
Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono menyebutkan joint venture yang bergerak di industri pencetakan tekstil dan pakaian serta impor dan ekspor pakaian jadi itu sudah mendapatkan izin prinsip dari BKPM dengan modal sebesar Rp10 miliar.
"Kami memiliki 85% saham di Eco Smart Garment Indonesia dan 15% dimiliki oleh Mitsubishi Corporation," paparnya dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan hari ini, Rabu (27/11/2013).
Dia mengatakan usaha patunganitu akan dilaksanakan pada tahun ini dan diikuti dengan peningkatan struktur permodalan secara bertahap.
"Peningkatan modal tahap kedua sebesar US$30 juta akan dilakukan selambat-lambatnya 2014. Dan jika diperlukan peningkatan modal dilakukan hingga US$60 juta," tuturnya.
Lebih lanjut dia berharap dengan adanya joint venture tersebut dapat memperkuat posisi perseroan serta mendorong pertumbuhan pendapatan yang signifikan dalam 5 tahun kedepan.

Dolar Melambung ke Rp 11.820, Tertinggi Sejak Maret 2009

Jakarta -Dolar AS terus melambung hingga level Rp 11.800. Angka ini merupakan yang tertingginya sejak Maret 2009 lalu.
Mengutip data Reuters, Rabu (27/11/2013) dolar dibuka di level Rp 11.755 dan terus menguat terhadap rupiah. Saat ini dolar AS diperdagangkan di level Rp 11.820.
Sentimen positif terus mengawal dolar AS belakangan setelah bank sentralnya, The Fed memberikan lampu hijau untuk menaikkan suku bunganya. Sementara, rupiah terkendala tingginya defisit transaksi berjalan.
Dolar terakhir menyentuh level Rp 11.800-an pada 20 Maret 2009 lalu di level Rp 11.890.
Di bursa valuta asing, perbankan sudah menjual dolarnya juga di level Rp 11.800. Kurs jual di Bank Central Asia menunjukkan level Rp 11.880 dan kurs beli di Rp 11.830.
Bank Indonesia (BI) sendiri dalam kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang jadi patokan pedagang valas juga mematok kurs di Rp 11.813. (detik.com)

BEI Keluarkan Surat Delisting Saham KARK Besok

INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang memproses surat penghapusan saham (delisting) PT Dayaindo Resources Interntional Tbk (KARK).
"Suratnya sudah ditandatangani, jadi suratnya akan keluar besok (27/11/2013)," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito di gedung BEI, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Sebulan dari surat keputusan delisting dikeluarkan, maka saham KARK akan ditendang dari BEI. "Sebulan lagi dihapus, jadi ada proses lain yang harus diselesaikan perseroan setelah surat keluar, seperti pemegang saham yang harus diselesaikan oleh kurator," ucap Ito.
Menurut Ito, keputusan BEI mendelisting saham KARK karena perusahaan tersebut sudah dinyatakan pailit oleh majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. "Saham KARK belum dua tahun di suspend tapi kita delisting karena emiten tersebut tidak terlihat keberlangsung membaik ke depannya," ujar Ito.
Tercatat pada Rabu (17/7/2013) Majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang diketuai Dwi Sugiarto, menyatakan pailit atas KARK dan PT Daya Mandiri Resources Indonesia (DMRI).
Pada saat yang bersamaan, pengadilan juga mengakhiri masa penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kedua perusahaan itu, setelah tidak ada transaksi sedikitpun selama tujuh bulan lamanya.
Majelis hakim menyatakan karena sampai batas pembayaran utang dan waktu PKPU berakhir tidak ada perdamaian di antara semua pihak, maka KARK dan DMRI harus dinyatakan pailit.

Pelemahan Rupiah Tak Terbendung

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (27/11/2013) diprediksi melemah. Positifnya data perumahan AS dan kesepakatan nuklir Iran jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, laju rupiah Rabu ini sulit membendung pelemahannya. Sebab, sentimen pasar belum berubah, setidaknya hingga rilis data penting di dalam negeri pada 2 Desember 2013 seperti laporan neraca perdagangan terbaru, pertumbuhan ekspor-impor dan inflasi.
Apalagi, kata dia, semalam dilaporkan data building permits AS yang positif melampaui perkiraan menjadi 1,03 juta unit dari prediksi 0,94 juta unit. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di level 0,97 juta unit. "Karena itu, pelemahan rupiah tak terbendung dalam kisaran 11.850 dan kalaupun menguat akan terbatas di level 11.735 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Begitu juga dengan indeks harga rumah AS pada 20 kota metropolitan yang sudah diprediksi tumbuh 13% dari publikasi sebelumnya 12,8%. "Meskipun, sebelumnya data pending home sales AS menunjukkan pelambatan," ujarnya.
Tapi, Christian menggarisbawahi, setelah dirilis data building permits AS semalam, pelambatan pending homes sales tersebut tidak terkonfirmasi. "Apalagi, jika data sektor perumahan AS yang lain menunjukkan data positif bersamaan dengan indikator tenaga kerja lainnya yang akan dirilis Rabu ini," papar dia.
Menurut Christian, sektor perumahan menjadi salah satu pilar utama pemulihan ekonomi AS. Karena itu, jika data sektor perumahan AS tidak menunjukkan pelambatan, besar peluang skenario tapering The Fed lebih awal. "Sebab, khususnya jika The Fed lebih yakin bahwa sektor perumahan AS terus membaik," timpal dia.
Nanti malam juga akan dirilis data housing start yang juga sudah diprediksi membaik.
Selain faktor AS, rupiah juga mendapat tekanan negatif seiring penurunan harga komoditas. "Hal ini juga menjadi tekanan negatif untuk defisit karena dengan penurunan harga komoditas yang bersamaan dengan lemahnya permintaan ekspor komoditas, menyebabkan kondisi defisit perdagangan sulit membaik," tuturnya.
Dia menjelaskan, penurunan harga komoditas turut dipicu oleh kesepakatan nuklir antara Iran dengan Barat yang diekspektasikan akan menambah pasokan minyak ke pasar global.
"Akibatnya, harga komoditas mendapat tekanan negatif yang biasanya diikuti dengan pelemahan komoditas mineral lainnya. Meskipun sebenarnya, suplai cenderung tetap tapi permintaan cenderung turun," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (26/11/2013) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi 11.755/11.770 dari sehari sebelumnya di 11.740/11.755.
Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 11.790 setelah mencapai level terkuatnya 11.725 dari posisi pembuakan di level terkuatnya itu terhadap dolar AS.

Batas Pelemahan IHSG Belum Diketahui

INILAH.COM, Jakarta – IHSG melemah 2,3% ke 4.235. Namun demikian, batas pelemahannya belum diketahui. Karena itu, pasar harus mencari level support yang baru. Seperti apa?
Pada perdagangan Selasa (26/11/20130), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 99,54 poin (2,30%) ke 4.235,261. Intraday terendah 4.235,261 dan tertinggi 4.332,387.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia menyarankan beli saham untuk jangka panjang. "Akan tetapi, beli saham untuk short term, bottom IHSG di mana, masih belum ketahuan," kata dia di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
"Minggu lalu, ketika IHSG bikin high di atas 4.403, saya melihatnya sebagai sebuah sinyal positif. Paling tidak, bottom sebentar lagi. Tapi, ternyata, 4.284 kemarin itu belum bottom. Suport tersebut hari ini ditembus. Kita berarti harus kembali mencari support yang baru," ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, setelah 4.284 ditembus, next support ada di 4.191 – 4.225. Untuk memperburuk keadaan, Straits Times Index (STI) saat ini running di bawah gap 3.176-3.182. "Regional signal-nya juga tidak terlalu bagus," timpal dia.
Satrio sendiri mengaku posisi sahamnya relatif kosong setelah PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dia cut loss di Rp18.500 tadi pagi. "Paling tinggal sekitar 5%-an. Saya mau tunggu bottom IHSG saja, sebelum mulai positoning lagi," imbuh Satrio.

OSO Securities: Indeks Cenderung Melemah

Jakarta -Pada perdagangan kemarin (25/11) IHSG melemah cukup dalam sebesar 2,29% di level 4,235.26 seiring dengan pelemahan Rupiah sebesar 2.17%. Sentimen membaiknya data-data ekonomi AS di respon negatif oleh investor, karena investor kuatir akan terjadinya tappering yang lebih cepat oleh The Fed. Pelemahan dipimpin sektor Infrastruktur sebesar 3.11%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp54 miliar.
Semalam bursa Wall Street ditutup mendatar. Indeks Dow Jones naik tipis 0,001% ke level 16,072.80, Indeks S&P juga naik tipis 0,01% menjadi 1,802.75 dan indeks Nasdaq mengalami penguatan 0,58% di level 4,017.75. Walapun pergerakan bursa AS mendatar, namun indeks Nasdaq berhasil ditutup di atas level 4,000 yang merupakan level tertinggi. Sentimen positif seiring dengan rilis data ekonomi seperti: Building Permits menyentuh level 1,03 juta pada bulan Oktober dari sebelumnya 0,98 juta dan laporan dari S&P/Case Shiller Home Price Indeks AS yang menunjukkan indeks harga rumah di 20 kota meningkat 13,3% pada bulan September dari sebelumnya 12.8%. Namun, rilis data tingkat kepercayaan konsumen pada bulan November yang mengalami penurunan menjadi 70,4 atau di bawah estimasi sebesar 72,9 membuat laju pergerakan bursa AS menjadi terbatas.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak masih dengan kecenderungan melemah seiring mayoritas bursa Asia dibuka mengalami pelemahan. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk black marubozu dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4195 - 4283 resistance. (detik.com)

First Asia Capital: IHSG Dibayangi Nilai Tukar Rupiah

Jakarta -Minimnya insentif positif dan kondisi rupiah yang terus melemah atas dolar AS membuat tekanan terus terjadi di pasar saham. IHSG kemarin kembali ditutup di teritori negatif, terkoreksi 99,542 poin (2,3%) di 4235,261. Tekanan jual melanda seluruh saham sektoral terutama saham-saham blue-chips. Nilai transaksi di Pasar Reguler kemarin meningkat mencapai Rp.7,3 triliun dibandingkan rata-rata harian sepekan terakhir yang tidak sampai Rp.4 triliun. Ini mencerminkan pelaku pasar cenderung mengurangi portofolio sahamnya seiring meningkatnya resiko perekonomian domestik.
Kondisi pasar saham Indonesia tersebut berseberangan dengan tren bullish yang terjadi di sejumlah bursa saham utama dunia terutama di Wall Street. Tadi malam Wall Street kembali melanjutkan penguatannya. Indeks Nasdaq naik 0,58% ke 4017,75 level tertinggi baru dalam 13 tahun terakhir. Indeks S&P dan DJIA relatif flat masing-masing ditutup di 1802,75 dan 16072,80. Data perumahan AS yang keluar menjadi faktor positif pasar tadi malam. Namun aksi ambil untung menjelang akhir pedagangan membuat indeks DJIA dan S&P hanya menguat tipis tidak sampai 0,1% setelah sempat menguat 0,3%. Pelaku pasar melakukan rebalancing portofolionya mengantisipasi pembobotan ulang indeks MSCI.
Pada perdagangan hari ini, pergerakan IHSG masih dibayangi dengan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. IHSG akan cenderung melemah apabila rupiah tidak mampu menjaga stabilitasnya. Rupiah yang terus melemah akan berdampak buruk bagi stabilitas perekonomian domestik. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 4200 dan resisten di 4300. (detik.com)

Magnus Capital: Bursa Asia Beri Sentimen Negatif

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup terkoreksi -99.54 poin ke level 4235.26 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 8.5 triliun,sedangkan Investor asing tercatat membukukan net buy pada pasar reguler. Pergerakan IHSG terimbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Saham-saham berkapital besar menjadi sasaran aksi jual. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah di posisi Rp 11.785 per dolar AS.
Indeks Dow jones pada perdagangan semalam ditutup naik tipis 0.26 poin ke level 16072.80 sedangkan indeks S&P juga ditutup menguat 0.27 poin ke level 1802.75 serta indeks Nasdaq ditutup menguat 23.18 poin ke level 4017.75. Penguatan dipengaruhi oleh sentimen positif dari data perumahan yang lebih baik dari perkiraan. Indeks harga rumah 20 kota besar di AS mengalami kenaikan tertinggi sejak Februari 2006 pada bulan September, mengindikasikan sektor perumahan terus berlanjut mengalami pertumbuhan, meskipun bunga pinjaman meningkat.Namun indeks consumer confidence bulan November turun pada level terendah selama tujuh bulan terakhir di level 70,4, mengindikasikan masyarakat AS cenderung pesimis dengan prospek ekonomi.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup negatif terhadap pergerakan IHSG.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah dengan support tutup Gap di level 4191 dan resistance 4280. Namun tidak menutup kemungkinan terjadinya technical rebound .Cermati saham TLKM, JSMR, ASII, TAXI, SIMP. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Selasa (26/11) Indeks Dow Jones ditutup naik 0,26 poin (+0,002%) ke 16.072,80 di tengah rilis laporan perumahan AS yang lebih baik dari yang diperkirakan.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$94 per barel di New York di tengah rilis laporan yang menunjukkan naiknya persediaan minyak mentah untuk minggu ke-9 di AS.
IHSG kemarin (26/11) ditutup turun 99,54 poin (-2,30%) ke 4.235,26 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp205 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, UNVR, BBRI, ASII, dan BUMI.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 11.765 per Dollar AS.
Secara teknikal, penurunan IHSG membuat peluang goldencross stochastic dan goldencross MACD batal, bahkan menembus support 4284, sehingga sangat besar peluang IHSG menuju gap 4191 dan 4072 yang belum tertutupi.
Pada perdagangan hari ini (27/11) IHSG diperkirakan penurunan akan terus berlanjut dan IHSG akan bergerak di kisaran 4.191-4.498 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. JSMR, SIMP dan TAXI. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Turun

Jakarta -Kurangnya faktor pendukung belum dapat memperbaiki sentimen. IHSG tertekan cukup dalam dengan menembus level psikologis 4,300 kemarin serta diikuti oleh adanya aksi jual asing yang masih dapat mendorong potensi yang negatif. Maka, kami memperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung turun hari ini.
 
IPO – PT Panin Bank Syariah
PT Panin Bank Syariah (PBS) berencana menerbitkan maksimal 5 miliar lembar saham (50% saham) baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar melalui proses IPO. Sekitar 80% dana IPO akan dialokasikan untuk mendukung struktur permodalan dan 20% sisanya untuk pengembangan jaringan infrastruktur bank. Evergreen Capital dan RHB OSK Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi. Rencana tersebut menunggu pernyataan efektif pada 30 Desember 2013 dengan masa penawaran 2-8 Januari 2014.
 
BNLI – Rencana emisi obligasi
PT Bank Permata (BNLI) berencana menerbitkan obligasi I/2013 senilai Rp 1.5 Triliun dan obligasi subordinasi I/2013 senilai Rp 1 Triliun. Obligasi akan terdiri dari dua seri, dimana Seri A bertenor 1 tahun dan Seri B bertenor 3 tahun. Obligasi subordinasi akan memiliki tenor 7 tahun. masa penawaran awal berlangsung pada 28 November hingga 10 Desember dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 17 Desember. Pefindo memberi peringkat odAA+ terhadap rencana emisi obligasi BNLI dan peringkat idAA terhadap rencana emisi obligasi subordinasi. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung penyaluran kredit.
 
INCO – Rencana pembangunan smelter di Bahodapi
PT Vale Indonesia (INCO) mendapatkan dukungan dana US$ 2 Miliar dari Vale SA (Vale Global). Dana US$ 2 Miliar merupakan total anggaran yang dibutuhkan INCO untuk membangun pabrik pemurnian (smelter) bijih nikel di Bahadopi (Sulawesi Tenggara). INCO sudah melakukan studi kelayakan awal pembangunan smelter Bahadopi. Sebelumnya, INCO telah mengoperasikan smelter di Sorowako (Sulawesi Selatan) dengan produksi nikel hingga 73,000 tin nickel in matte per tahun. INCO berencana menambah smelter untuk menghadapi larangan ekspor bijih nikel.
 
SMGR – Belanja modal 2014
PT Semen Indonesia (SMGR) telah menyiapkan anggaran belanja modal di tahun 2014 berkisar Rp 4 Triliun-Rp 5 Triliun yang tidak berbeda jauh dengan tahun ini. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal. Dari jumlah belanja modal tersebut sekitar Rp 2 Triliun-Rp 3 Triliun akan dialokasikan untuk pembangunan dua pabrik yang berlokasi di Rembang (Jawa Tengah) dan Indarung (Sumatera Barat). SMGR menargetkan pabrik Indarung selesai akhir 2015 dan Rembang beroperasi tahun 2016. Kedua pabrik ini membutuhkan total dana investasi hingga Rp 7 Triliun. SMGR juga akan menambah dua pabrik penggilingan semen yang diperkirakan membutuhkan dana Rp 500 Miliar hingga Rp 1 Triliun. Selain itu, SMGR juga menyiapkan Rp 500 Miliar bagi perbaikan distribusi dan trasportasi. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Berpeluang Lanjutkan Pelemahan

Jakarta -Kondisi suram menghampiri bursa saham di tanah air. Laju IHSG pun terhempas dari level support nya yang seharusnya dapat terjaga agar tidak melemah lebih dalam. Sentimen dari makin melemahnya nilai tukar Rupiah, yang dibarengi dengan berbalik arahnya bursa saham Asia menjadi negatif pasca penguatan Yen, hingga pembukaan pasar saham Eropa yang juga melemah kompak menghadang laju penguatan IHSG. Belum lagi masih adanya aksi jualan asing membuat IHSG makin jauh dari harapan penguatan lanjutan. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4332,39 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4235,26 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4235,56. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (27/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4215-4225 dan resistance 4335-4338. Berpola menyerupai bearish engulfing mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal mencoba bertahan dari downreversal. Laju IHSG dapat dikatakan gagal bertahan di kisaran target support (4300-4326) dan mematahkan pola laju positif yang seharusnya terjadi. IHSG pun berpeluang melanjutkan pelemahannya bila tidak ada sentimen positif lain yang dapat mengimbangi pelemahan Rupiah. (detik.com)

Sudah Jenuh Jual, IHSG Menguat 24 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 24 poin berkat aksi beli investor di saham-saham murah. Posisi indeks yang sudah overbought kini dimanfaatkan jadi aksi beli.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.755 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.785 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 24,065 poin (0,57%) ke level 4.259,326. Sedangkan Indeks LQ45 naik 6,148 poin (0,88%) ke level 706,361.
Membuka perdagangan, Rabu (27/11/2013), IHSG melaju 32,383 poin (0,76%) ke level 4.267,644. Indeks LQ45 menanjak 7,049 poin (1,01%) ke level 707,262.
Saham-saham yang kemarin turun tajam kini mulai dilirik lagi oleh pelaku pasar. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa berhasil menguat.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG bertambah 33,073 poin (0,78%) ke level 4.268,334. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 8,658 poin (1,24%) ke level 708,056.
Kemarin IHSG tertekan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sampai-sampai terjun 99 poin. Aksi jual semakin marak terjadi dilakukan investor domestik dan asing.
Semalam indeks acuan di Wall Street sedang dalam tren menguat. Kali ini Nasdaq yang berhasil menembus level 4.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000.
Bursa-bursa regional bergerak mixed pagi hari ini meski dapat sentimen positif dari Wall Street. Hanya bursa China dan Singapura yang bisa menjaga momentum tetap positif.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,51 poin (0,07%) ke level 2.184,59.
  • Indeks Hang Seng menipis 13,70 poin (0,06%) ke level 23.667,58.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 50,82 poin (0,33%) ke level 15.464,42.
  • Indeks Straits Times naik tipis 0,89 poin (0,03%) ke level 3.174,40.
sumber: detik.com

Harga Emas Antam Stabil di Rp 525.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali stagnan setelah kemarin naik Rp 5.000/gram. Harga buyback pun tak berubah.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Rabu (27/11/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram berada di Rp 525.000/gram sama seperti posisi pada perdagangan kemarin.
Harga buyback emas batangan di Logam Mulia juga masih sama seperti kemarin, yaitu di 466.000/gram. Harga emas ini sudah stagnan sejak awal pekan, sempat naik Rp 5.000/gram kemarin.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 Rp 242.800.000
  • 100 Rp 48.650.000
  • 50 Rp 24.350.000
  • 10 Rp 4.910.000
  • 1 Rp 525.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

IHSG Bergerak Variatif, Ada Peluang Rebound

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin tertekan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sampai-sampai terjun 99 poin. Aksi jual semakin marak terjadi dilakukan investor domestik dan asing.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (26/11/2013), IHSG ditutup anjlok 99,542 poin (2,30%) ke level 4.325,261. Sementara Indeks LQ45 ditutup terjun bebas 23,382 poin (3,23%) ke level 700,213.
Indeks acuan di Wall Street sedang dalam tren menguat. Kali ini Nasdaq yang berhasil menembus level 4.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 0,26 poin ke level 16.072,80. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 0,27 poin (0,01%) ke level 1.802,75. Indeks Komposit Nasdaq menguat 23,18 poin (0,58%) ke level 4.017,75.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak variatif. Posisi indeks yang sudah cukup rendah bisa dimanfaatkan untuk aksi beli tapi tekanan jual juga bisa muncul dari investor asing.
 
Pergerakan bursa-bursa di regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 82,68 poin (0,53%) ke level 15.432,56.
  • Indeks KOSPI turun 4,28 poin (0,21%) ke level 2.018,36.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Selasa 26 November 2013 ditutup melemah 2,29% pada level 4235. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing melakukan net sell Rp54,5 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat menjelang akhir perdagangan yang antara lain dipicu oleh data perumahan yang lebih baik dari perkiraan. Indeks harga rumah 20 kota besar di AS mengalami kenaikan tertinggi sejak Februari 2006 pada bulan September, mengindikasikan sektor perumahan terus berlanjut mengalami pertumbuhan, meskipun bunga pinjaman meningkat. Indeks Case-Shiller 20 city index naik 13,3% pada bulan September, lebih baik dari estimasi yang sebesar 13% dan dari bulan sebelumnya 12,8%. FHFA housing price juga naik sebesar 0,3% pada bulan September. Namun indeks keyakinan konsumen bulan Novemberturun pada level terendah selama tujuh bulan terakhir di level 70,4, mengindikasikan masyarakat AS cenderung pesimis dengan prospek ekonomi. Sementara itu Goldman Sachs memprediksi indeks S&P500 akan mengalami penurunan sebesar 10% dalam 12 bulan mendatang sebelum akan rebound pada akhir tahun mencapai level 1900, atau menguat 5% dari level saat ini. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4191 — 4260. Rekomendasi: ICBP, HRUM, SIMP, PTBA, MNCN, BWPT, SCMA, INDF
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun -99.54 poin (-2.30%) ke 4,235.26 dengan jumlah transaksi sebanyak 13.7 juta lot atau setara dengan Rp8.1 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.52%), sektor basic-industries (-1.26%), sektor construction and property (-1.61%), sektor consumer goods (-2.32%), sektor finance (-2.85%), sektor infrastructure (-3.12%), sektor mining (-2.84%), sektor misc-industries (-2.98%), dan sektor trade (-1.03%).
Tercatat sebanyak 58 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 69 saham tidak mengalami perubahan dan 149 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. INTP (+3.56%), LPPF (+5.94%), EXCL (+3.55%), INDF (+2.31%), dan JSMR (+2.51%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-6.47%), TLKM (-5.81%), BBCA (-4.93%), ASII (-3.82%), dan BBRI (-3.90%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp205 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, UNVR, BBRI, ASII, dan BUMI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,765 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin membuat peluang goldencross stochastic dan goldencross MACD batal, bahkan menembus support 4,284, sehingga sangat besar peluang IHSG menuju gap 4,191 dan 4,072 yang belum tertutupi. Untuk perdagangan hari ini kami perkirakan penurunan akan terus berlanjut. Dengan support 4,191 dan resistance 4,498. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: JSMR, SIMP, TAXI. (detik.com)

Nasdaq Tembus 4.000 Pertama Kalinya Dalam 13 Tahun

New York -Indeks acuan di Wall Street sedang dalam tren menguat. Kali ini Nasdaq yang berhasil menembus level 4.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000.
Sedangkan dua indeks acuan lainnya, Dow Jones dan S&P 500 hanya naik tipis. Saham-saham peritel dan pengembang perumahan memimpin penguatan didorong kinerja perusahaan serta data perumahan Amerika Serikat (AS).
Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar juga jadi faktor penentu positifnya bursa Paman Sam. Sektor teknologi kembali ke posisi semula setelah pada tahun 2000 terkena bubble yang membuat harga-harga sahamnya berjatuhan.
"Harga bensin yang turun juga memberi dorongan belanja yang lebih tinggi jelang musim liburan ini," kata Gary Bradshaw dari Hodges Capital Management di Dallas, Texas, seperti dikutip Reuters, Rabu (27/11/2013).
Saham Wal-Mart Stores Inc naik 0,3% ke level tertingginya sepanjang masa setelah menunjuk CEO baru. Wal-Mart salah satu saham di sektor retail yang naik cukup tinggi.
Sementara di sektor teknologi, saham Apple Inc (AAPL.O) menanjak 1,8% ke level US$ 533,40, Google Inc tumbuh 1,2% ke level US$ 1.058,41 dan Amazon.com Inc naik 1,3% ke level US$ 381,37.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 0,26 poin ke level 16.072,80. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 0,27 poin (0,01%) ke level 1.802,75. Indeks Komposit Nasdaq menguat 23,18 poin (0,58%) ke level 4.017,75. (detik.com)