INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Ina Perdana (Bank Ina) menawarkan harga perdana saham di kisaran Rp180-Rp250 per saham.
Bank Ina melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 790 juta saham atau setara dengan 33,33% dari modal yang di tempatkan dan disetor. Dengan begitu perseroan akan memperoleh dana dari Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) Rp142,20 miliar sampai Rp197,50 miliar.
Penetapan harga saham IPO Bank Ina di kisaran Rp180-Rp250 per saham, mencerminkan Price Book Velue (PVB) sebesar 1,6 kali sampai 1,8 kali. "Dana hasil IPO akan dipergunakan untuk ekspansi kredit perseroan dan secara bertahap ke depannya masuk ke dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II," kata Dirut Bank Ina, Edy Kuntardjo saat paparan publik di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Bank Ina menunjuk PT Buana Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun masa penawaran awal (bookbuilding) pada 26 November 2013 - 3 Desember 2013, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Desember 2013, penawaran umum pada 13-16 Desember 2013, penjatahan pada 18 Desember 2013, distribusi dan pengembalian uang pemesanan pada 19 Desember 2013 dan pencataan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Desember 2013.
Tercatat modal dasar Bank Ina per 30 Juni 2013 sebesar Rp400 miliar dengan total aset sebesar Rp1,40 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,14 miliar.
Berdasarkan Data Bank Indonesia (BI), bank kberkategori BUKU I adalah bank dengan modal inti di bawah Rp1 triliun. Sedangkan, bank BUKU II memiliki modal inti minimum Rp1 triliun hingga di bawah Rp5 triliun. Untuk bank BUKU III memiliki modal inti minimum Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Sementara bank kategori BUKU IV memiliki modal inti minimum Rp30 triliun.