korea by dewanti

Monday, April 14, 2014

Bursa China Coba Tahan Pelemahan di Asia

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak mendatar pada perdagangan Senin (14/4/2014). Sebagian indeks berhasil menahan aksi jual yang tajam seperti pekan lalu.
Indeks Nikkei mengalami pekan terburuk dalam tiga tahun terakhir. Investor meragukan pemulihan ekonomi Jepang. Indeks Nikkei turun 0,3%, indeks Shanghai naik 0,05%, indeks Kospi turun 0,02%, indeks ASX turun 1,2%, indeks Hang Seng naik 0,1%. Demikian mengutip marketwatch.com.
Beberapa bursa di Asia melemah dengan pecahnya aksi militer di Ukraina. Pasukan Ukraina terlibat bentrok dengan milisi pro Rusia. Pasar juga terbebani dengan pelemahan bursa AS akhir pekan lalu.
Bursa China mulai mendekati zona positif, Investor menunggu data ekonomi China seperti PDB kuartal pertama tahun ini. Data tersebut seperti data PDB kuartal pertama, penjualan ritel di bulan Maret dan produksi industri dan investasi aset tetap.
"Kami berharap stimulus kecil akan membantu kenaikan PDB pada kuartal kedua. Jadi dapat membantu perolehan target 7,5 persen untuk tahun ini," demikian catatan ING untuk para investornya.
Sementara bursa AS melemah pada perdagangan Jumat (11/4/2014). Indeks Dow Jones turun 0,8%, indeks S&P turun 0,9% dan indeks Nasdaq melemah 1,3%. Untuk pekan ini indeks Dow Jones turun 2,4%, untuk indeks S&P melemah 1 persen dan indeks Nasdaq melemah 1,3%.

Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Menanjak 48 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 48 poin berkat maraknya aksi beli saham oleh investor lokal. Sepuluh indeks sektoral yang ada di lantai bursa pun kompak menguat.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.430 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.410 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 3,948 poin (0,08%) ke level 4.812,628. Investor masih menunggu hasil koalisi partai yang menentukan capres dan cawapres di Pemilu Presiden Juli mendatang.
Tak butuh waktu lama bagi indeks untuk balik arah ke zona hijau. Namun penguatannya masih terbatas dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 29,721 poin (0,62%) ke level 4.846,297 berkat aksi buru saham investor lokal. Saham-saham yang harganya sudah murah langsung jadi incaran.
Giliran investor lokal kuasai lantai bursa dengan aksi belinya. Saham-saham yang sudah murah jadi incaran. Indeks sempat menyentuh titik tertingginya hari ini di 4.870,102.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (14/4/2014), IHSG menanjak 48,308 poin (1,00%) ke level 4864,884. Sementara Indeks LQ45 melonjak 9,044 poin (1,11%) ke level 823,013.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa akhirnya bisa kompak menguat. Penguatan kali ini dipimpin oleh sektor konstruksi.
Investor lokal menguasai aksi beli di lantai bursa. Sedangkan investor asing sampai sore ini tercatat melakukan transaksi jual bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 2,58 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 245.540 kali pada volume 5,357 miliar lembar saham senilai Rp 8,606 triliun. Sebanyak 234 saham naik, 75 turun, dan 92 saham stagnan.
Nilai dan volume perdagangan hari ini meningkat tajam gara-gara transaksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di pasar negosiasi senilai Rp 2,2 triliun. Saham BBCA ini dibeli oleh broker Maybank Kim Eng Securities (ZP) dari Credit Suisse Securities (CS).
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan rata-rata dengan positif, hanya bursa saham China yang masih negatif. Investor masih berani berburu saham meski dibayangi situasi geopolitik Ukraina.
 
Berikut situasi dan kondisi di bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,00 poin (0,05%) ke level 2.131,54.
  • Indeks Hang Seng menguat 35,16 poin (0,15%) ke level 23.038,80.
  • Indeks Nikkei 225 menipis 49,89 poin (0,36%) ke level 13.910,16.
  • Indeks Straits Times naik 17,42 poin (0,54%) ke level 3.215,64. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 1.425 ke Rp 8.650, Lionmesh (LION) naik Rp 1.000 ke Rp 7.500, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 700 ke Rp 69.500, dan Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 600 ke Rp 15.925.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Multi Prima (LPIN) turun Rp 500 ke Rp 4.800, Tower Bersama (TBIG) turun Rp 125 ke Rp 6.050, Indomobil (IMAS) turun Rp 115 ke Rp 4.910, dan Global Mediacom (BMTR) turun Rp 80 ke Rp 2.135. (detik.com)

Ekonom: Koalisi Politik Bisa Jadi Sentimen Positif Pasar Keuangan

Jakarta -Berdasarkan hasil hitung cepat Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu, ternyata tidak ada partai yang dominan. Artinya, mau tidak mau harus ada koalisi dari beberapa partai untuk bisa mengusung calon presiden dan wakilnya. Koalisi ini dinilai ekonom bisa menjadi sentimen positif pasar keuangan.
Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, pasar keuangan hingga saat ini masih menunggu hasil koalisi. Pembentukan koalisi ini bakal mendorong pasar keuangan menjadi positif asal pemimpin terpilih bukan merupakan pemimpin 'boneka'.
"Apapun bentuk koalisinya yang penting capresnya merupakan pemimpin yang tegas dan bisa mengambil keputusan. Si nomor satunya bisa jadi leader bukan pemimpin atau capres yang bisa diatur-atur. Koalisi nggak bikin sentimen negatif yang penting pemimpinnya punya sikap," tegas Ryan saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (14/4/2014).
Menurutnya, pandangan pelaku pasar keuangan masih dalam kondisi realistis. Artinya, tak ada pilihan lain jika pemerintahan saat ini harus dibentuk berdasarkan koalisi dari beberapa partai unggulan.
"Logika pasar dengan publik berbeda. Pasar punya gambaran kalau presiden A ekonomi akan baik. Kalau kebijakan baik ekonomi baik, saham baik dan mereka mendapatkan keuntungan. Sementara kalau logika publik berbeda. Begitu tokoh diidolakan nggak dapat suara mayoritas, ya mereka tenang-tenang saja tapi pasar bereaksi," jelas dia.
Ryan menambahkan, secara fundamental perekonomian Indonesia baik sehingga adanya koalisi pemerintahan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pasar keuangan. Menurutnya, faktor-faktor fundamental lah yang menjadi sentimen penggerak pasar.
"Inflasi dan current account deficit sudah membaik. Fundamental masih oke. Apresiasi pasar dibumbui dinamika politik itu biasa," tandasnya. (detik.com)

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Ditutup Rebound 0,15%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong ditutup rebound pada perdagangan Senin (14/4/2014).
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini menguat 0,15% ke angka 23.038,8 setelah sempat terkoreksi 0,79% dan berakhir di level 23.003,64 pada Jumat (11/4/2014). Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 22.911,82 dan 23.090.94.
Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, 31 diantaranya menguat, 14 melemah, dan 5 yang stagnan.
Saham China Construction Bank Corp dan Hong Kong Exchanges and Clearing Ltd menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 1,1% dan 2,53%. Sedangkan saham HSBC Holdings PLC dan China Mobile Ltd masih terkoreksi 0,43% dan 0,94%.
Sepanjang minggu lalu, indeks Hang Seng didominasi kinerja positif. Senin (7/4/2014), Hang Seng memang sempat turun 0,59%, namun pada Selasa (8/4/2014), indeks itu juga menguat 0,98%.
Rabu (9/4/2014), indeks itu melejit 1,09% dan sempat melonjak 1,51% pada Kamis (10/4/2014).

Bursa Eropa Lanjutkan Aksi Jual

INILAHCOM, London - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Senin (14/4/2014). Investor melanjutkan aksi jual pada akhir pekan lalu dengan pecahnya perang di Ukraina.
Indekls FTSE di London turun 0,3% ke 6.540,66 walaupun saham Glencore Xstrata naik 1,2%. Penguatan karena penjualan proyek tembang tembaga di Peru kepada konsorsium China senilai US$5,8 miliar.
Untuk indeks DAX di Jerman turun 0,5% ke 9.267,05 dan indeks CAC di Paris melemah 0,2% ke 4.355,14. Pelemahan terjadi pada saham Peugeot Citroen hingga 3,2 persen. Demikian mengutip cnbc.com.

AS Terpental, Konglomerasi Keuangan Dunia Dikuasai China

Bisnis.com, JAKARTA--Konglomerasi keuangan dunia dukuasai oleh perusahaan-perusahaan asal China setelah perusahaan asal Amerika Serikat terpental pasca krisis keuangan pada 2008.
Kepala Departemen Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Agus Siregar mengatakan krisis keuangan global yang terjadi pada 2008 lalu ditandai dengan runtuhnya konglomerasi sektor keuangan.
Berdasarkan catatan OJK, konglomerasi keuangan asal AS yang mengalami keruntuhan antara lain Citigroup, Bear Stearn, Lehman Brothers, Freddy Mac, dan Fanny Mae. Sedangkan di Inggris, tercatat Nothern Rocks, Lloyds TSB, HBOS, Royal Bank of Scotland, dan lainnya.
"Kerugian di AS pada September 2008 ditaksir sebesar lebih dari 43% PDB," paparnya, dalam seminar Masa Depan Perusahaan Keuangan dan Perbankan Pasca OJK di Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin (14/4/2014).
Dia mengatakan, sebelum periode krisis 2008, perusahaan konglomerasi keuangan asal AS menguasai sektor keuangan dunia dengan bertengger menjadi konglomerasi terbesar. Namun, pasca krisis, dominasi tersebut tergusur oleh perusahaan keuangan asal China.
Untuk itu, OJK menilai perlu adanya pengawasan terintegrasi agar tidak terjadi persoalan seperti yang dialami oleh sejumlah perusahaan konglomerasi asal AS itu pada perusahaan konglomerasi Tanah Air.
 
Berikut 5 konglomerasi keuangan dunia sebelum krisis 2008:
1. Citigroup (AS)
2. Bank of America (AS)
3. HSBC (Inggris)
4. Mitsubishi UFJ Financial (Jepang)
5. JP Morgan Chase (AS)
 
Berikut 5 konglomerasi keuangan dunia pasca krisis 2008:
1. ICBC (China)
2. China Construction Bank (China)
3. Bank of China (China)
4. HSBC (Inggris)
5. JP Morgan Chase (AS)

Garuda Miliki Sisa Dana IPO Rp171,28 M

INILAHCOM, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hingga kuartal pertama 2014 masih memiliki dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp171,28 miliar.
Perseroan meraih dana IPO pada 10 Februari 2011 sebesar Rp3,18 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/4/2014).
Adapun realisasi dana IPO untuk pengembangan armada yang terdiri dari pre delivery payment sebesar Rp2,07 triliun dan security deposit dan biaya lainnya senilai Rp470,06 miliar.
Kemudian untuk belanja modal perseroan sebesar Rp461,18 miliar dan untuk anak usahanya sebesar Rp4,94 miliar. Dengan demikian sisa dana IPO sebesar Rp171,28 miliar yang disimpan perseroan dalam bentuk deposito.

Bank Agris Jual 20% Saham

INILAHCOM, Jakarta - PT Bank Agris dalam pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) akan melepas 20% saham ke publik.
"Ada 20 persen yang akan dilepas ke publik," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen seusai mini expose Bank Agris di gedung BEI, Senin (14/4/2014).
Perseroan masih merahasiakan target dana dan harga saham. Perseroan masih dalam proses pelaksanaan pra IPO. Namun, tujuan Bank Agris IPO agar perseroan masuk ke dalam katagori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II.
"Equitas masih di BUKU I dengan modalnya Rp500 miliar. Jadi mereka mau ke BUKU II, agar bisa memperluas produknya," ujar Hoesen.
Sementara dalam pelaksanaan IPO, Bank Agris telah menunjuk PT Indo Premier Securities dan menggunakan buku keuangan Desember 2013. Tercatat Bank Agris sebelumnya memiliki nama Bank Ficonesia dan pemegang sahamnya yaitu PT Dian Intan Perkasa sebesar 99,66% dan sisanya dikuasai oleh Benjamin Jiaravanon.

BURSA JEPANG: Nikkei 225 Ditutup Terkoreksi 0,36%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Senin (14/4/2014).
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini turun 0,36% ke level 13.910,16, setelah pada Jumat (11/4/2014) terkoreksi tajam 2,38% ke level 13.960,05.
Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 13.885,22 dan 14.008,29. Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, hanya 85 saham yang menguat, sedangkan 130 saham melemah dan 3 saham stagnan.
Saham Fast Retailing Co Ltd dan SoftBank Corp menjadi penekan indeks dengan koreksi 3,03% dan 1,74%. Sedangkan saham Daikin Industries Ltd dan Toyota Motor Corp masih menguat 1,76% dan 1,81%.
Sepanjang minggu lalu, indeks tersebut terus berakhir negatif. Pada Senin (7/4/2014), indeks Nikkei 225 melorot 1,69%, Rabu (9/4/2014), indeks itu anjlok 2,1%, setelah pada Selasa (8/4/2014) juga tergerus 1,36%. Kamis (10/4/2014), indeks itu sempat naik tipis 0,003%.

BURSA ASIA: Indeks MSCI Asia Pacific Turun 0,4% ke Level 137,36

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia melemah membawa indeks acuan regional turun untuk hari kedua, seiring dengan pelemahan sektor produsen bahan baku dan perbankan Australia.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,4% ke level 137,36 pada Senin (14/4/2014) pukul 14.16 waktu Hong Kong atau pukul 13.16 WIB.
"Kami melihat koreksi sebesar 10%-15% sudah diperkirakan. Tetapi, tren pergerakan masih menguat," ujar Shane Oliver, Head of Investment Strategy AMP Capital Investors Ltd, seperti dikutip Bloomberg, Senin (14/4/2014).
Saham Sharp Corp turun 8,7%, Rio Tinto Ltd turun 1,3%, dan Bank of Australia melemah 1,1%. Sementara itu, saham Chongqing Changan Automobile Co melonjak 10%.
Indeks Jepang Topix turun 0,1%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 1,3%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,6%, dan indeks Korea Selatan Kospi sedikit berubah.

Pendapatan Bakrie and Brothers Turun 66%

Liputan6.com, Jakarta PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) membukukan rugi yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 12,72 triliun pada 2013. Padahal perseroan sempat untung Rp 127,77 miliar pada 2012.
Rugi itu terjadi lantaran pendapatan bersih jeblok 66,32% menjadi Rp 5,21 triliun pada 2013. Bila dibandingkan pendapatan bersih perseroan pada 2012 mencapai Rp 15,47 triliun.
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan kenaikan rugi selisih kurs mencapai Rp 1,02 triliun pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 182,15 juta. Selain itu, beban penjualan naik menjadi Rp 204,03 juta pada 2013.
Perseroan juga mencatatkan saham Bakrie Petroleum International Pte Ltd sebesar 10% kepada Altex Investment Ltd pada 17 September 2012. Oleh karena itu, Bakrie Energy International kehilangan kontrol atas Bakrie Petroleum International Pte Ltd, tetapi masih memiliki pengaruh signifikan.
Selain itu, rugi penurunan nilai investasi jangka pendek mencapai Rp 5,38 triliun pada 2013.  Perseroan juga mencatatkan total liabilitas naik 36,20% menjadi Rp 13,89 triliun pada 31 Desember 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 10,19 triliun.
Adapun total aset perseroan turun menjadi Rp 11,86 triliun pada 2013. Perseroan mengantongi kas dan setara kas mencapai Rp 172,02 juta pada 31 Desember 2013.

BURSA KORSEL: Indeks Kospi Ditutup Melemah 0,02%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea kembali ditutup melemah tipis pada perdagangan Senin (14/4/2014).
South Korea KOSPI Index pada akhir perdagangan hari ini terkoreksi 0,02% ke level 1.997,02 setelah pada Jumat (11/4/2014) juga melemah 0,56% ke angka 1.997,44.
Sepanjang hari ini, indeks itu bergerak di kisaran 1.993,07 dan 2.001. Dari 765 saham yang terdaftar di data Bloomberg, 337 di antaranya menguat, 334 melemah, dan 94 stagnan.
Saham LG Chem Ltd dan Korea Electric Power menjadi penekan indeks dengan koreksi 2,25% dan 1,13%. Sedangkan saham Samsung Electronics Co Ltd dan Hyundai Mobis masih menguat 0,37% dan 1,66%.
Indeks Kospi Korea Selatan sepanjang minggu lalu cukup fluktuatif. Pada Senin (7/4/2014), indeks itu naik 0,08% ke angka 1.989,7, Selasa (8/4/2014) naik 0,17%, dan Rabu (9/4/2014) menguat 0,3%. Namun, pada Jumat (11/4/2014) indeks itu berbalik melemah 0,56%.

Tambang Grup Bakrie Masih Rugi Rp 6 Triliun

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih mencatat kinerja yang negatif di akhir 2013. Perusahaan tambang itu masih rugi US$ 609 juta (Rp 6,09 triliun).
Rugi ini sudah berkurang jika dibandingkan rugi di tahun sebelumnya US$ 666 juta (Rp 6,66 triliun). Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan BUMI, Senin (14/4/2014), menutup tahun 2013 pendapatan tambang milik Grup Bakrie tercatat sebesar US$ 3,54 miliar, turun tipis 6,04%, jika dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 3,77 miliar.
Beban perseroan malah naik, terutama gara-gara harga jual batu bara yang masih rendah. Beban BUMI di akhir 2013 dibukukan sebesar US$ 2,81 miliar, bandingkan dengan tahun lalu US$ 2,791.
Naiknya beban ini membuat laba kotor perseroan anjlok 30,25% menjadi US$ 686,20 juta di akhir 2013, lebih kecil dari sebelumnya US$ 983,90 juta.
Perseroan mengalami rugi selisih kurs yang bertambah banyak menjadi US$ 136,90 juta pada 2013, padahal di tahun sebelumnya hanya US$ 47,89 juta. Hal yang menyumbang kerugian perusahaan.
Berkurangnya kerugian perseroan ini berimbas kepada berkuranganya rugi per saham perusahaan, yaitu dari US$ 32,82 per 1.000 lembar saham menjadi hanya US$ 30 per 1.000 lembar saham. (detik.com)

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Berbalik Menguat 0,05%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong berbalik menguat saat jeda siang, pada perdagangan Senin (14/4/2014).
Hong Kong Hang Seng Index menguat 0,05% ke level 23.015,46 pada pukul 11.05 WIB atau sekitar 12.05 waktu Hong Kong. Saat dibuka hari ini, indeks itu sempat melemah ke level 22.911,82 dibandingkan dengan penutupan Jumat (11/4/2014) yang berhenti di angka 23.003,64.
Sejauh ini, indeks bergerak di kisaran 22.911,82 hingga 23.090,94. Dari 50 saham yang tercantum di data Bloomberg, 25 di antaranya menguat, 21 melemah, dan 4 stagnan.
Saham Tencent Holdings Ltd menjadi pendorong indeks sampai waktu tersebut dengan kenaikan 1,81%, sedangkan saham HSBC Holdings PLC terkoreksi 0,56%.

INDEKS BEI: Aksi Buy Back Berlanjut, Asing Catat Net Sell Rp164,9 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,62% ke level 4.846,29 pada akhir sesi I siang ini, Senin (14/4/2014).
Berdasarkan riset Henan Putihrai Analytics, hingga sesi pertama hari ini, IHSG bergerak naik pada kisaran level 4.812 dan 4.853. Pembukaan pada level 4.812, yang sekaligus merupakan level terendahnya, dan penutupan pada level 4.846.
Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp5579,7 miliar, ditengarai antara lain karena kelanjutan aksi buy back terhadap saham-saham yang sebelumnya telah mengalami koreksi cukup dalam.
"Posisi Asing sampai dengan akhir sesi pertama adalah Net Sell sebesar Rp 164,9 miliar."
Beberapa saham yang menopang pergerakan IHSG antara lain ASII (+1,30%), BBCA (+0,45%), dan BBRI (+1,30%).
Sementara itu, saham-saham yang menekan pergerakan IHSG antara lain SCMA (-0,46%), LPPF (-0,33%), dan BDMN (-0,76%). Mayoritas saham utama mengalami kenaikan.
Berikut lima saham teratas yang paling banyak dibeli investor asing adalah: TLKM (+0,64%), ASII (+0,32%), SMGR (+3,26%), UNVR (+0,73%), dan BBTN (+1,61%).
Sementara itu, lima saham teratas yang paling banyak dilepas investor asing antara lain: BMRI (+0,25%), TAXI (+4,28%), BBNI (+0,30%), INTP (+1,76%) dan MAPI (-0,41%).

BSD Catat Penjualan Awal Rp1,76 T di Kuartal I

INILAHCOM, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat marketing sales (pra penjualan) kuartal pertama 2014 secara organik sebesar Rp1,76 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya mengatakan, markating sales sebesar Rp1,76 triliun dikontribusi terbesar dari pra penjualan segmen kavling tanah senilai Rp1,14 triliun atau 65% dari total pra penjualan.
Menurut Hermawan, pencapaian marketing sales tersebut setara dengan 29% dari total target perseroan sepanjang 2014 yakni Rp6 triliun. Hal ini menandakan laju penjualan perseroan sudah tepat meski terjadi penurunan angka marketing sales 32% dibandingkan 2013.
"Penurunan tersebut dikarenakan pada tahun 2013 lalu terdapat tambahan signifikan dari pra penjualan an-organik kepada entitas anak hasil joint venture (JV) dengan mitra strategis kami yakni Hongkong Land, AEON Mall Jepang dan Dyandra," kata Hermawan dalam keterangan resmi perseroan, Senin (14/4/2014).
Hermawan menjelaskan, jika dibandingkan head to head dengan pra penjualan organik 2013 (tanpa menyertakan penjualan kepada JV) maka pada kuartal pertama 2014, BSDE membukukan pertumbuhan pra penjualan secara organik sebesar 98% year on year.
Lebih lanjut dia mengatakan, segmen rumah tinggal atau residensial membukukan pertumbuhan pra penjualan 15% menjadi Rp595,35 miliar dibandingkan 2013 lalu sebesar Rp516 miliar. "Perseroan, berhasil menjual 398 unit rumah tinggal dalam kuartal pertama 2014," ucap dia.

Investor Domestik Mendominasi, IHSG Naik 29 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29 poin berkat aksi buru saham investor lokal. Saham-saham yang harganya sudah murah langsung jadi incaran.
Membuka perdagangan pagi tadi, HSG menipis 3,948 poin (0,08%) ke level 4.812,628. Investor masih menunggu hasil koalisi partai yang menentukan capres dan cawapres di Pemilu Presiden Juli mendatang.
Tak butuh waktu lama bagi indeks untuk balik arah ke zona hijau. Namun penguatannya masih terbatas dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (14/4/2014), IHSG naik 29,721 poin (0,62%) ke level 4.846,297. Sementara Indeks LQ45 menguat 5,920 poin (0,73%) ke level 819,889.
Giliran investor lokal kuasai lantai bursa dengan aksi belinya. Saham-saham yang sudah murah jadi incaran. Investor asing juga masih bertransaksi beli, tapi nilainya tidak besar.
Sembilan sektor bisa menguat, dipimpin oleh sektor konstruksi dan tambang. Satu sektor masih terjebak di zona merah yaitu sektor perdagangan.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 130.660 kali pada volume 2,856 miliar lembar saham senilai Rp 5,58 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 65 turun, dan 78 saham stagnan.
Nilai dan volume perdagangan hari ini meningkat tajam gara-gara transaksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di pasar negosiasi senilai Rp 2,2 triliun. Saham BBCA ini dibeli oleh broker Maybank Kim Eng Securities (ZP) dari Credit Suisse Securities (CS).
Bursa-bursa regional bergerak mixed hingga siang hari ini. Melemahnya Wall Street semalam membuat pelaku pasar regional berhati-hati dalam transaksi.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 9,04 poin (0,42%) ke level 2.121,50.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 11,82 poin (0,05%) ke level 23.015,46.
  • Indeks Nikkei 225 menipis 6,14 poin (0,04%) ke level 13.953,91.
  • Indeks Straits Times menguat 12,25 poin (0,38%) ke level 3.210,47.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.200 ke Rp 70.000, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 500 ke Rp 15.825, Indocement (INTP) naik Rp 400 ke Rp 23.000, dan Mayora (MYOR) naik Rp 375 ke Rp 29.575.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Mitra Kenjtana (MKPI) turun Rp 200 ke Rp 15.100, (BLTZ) turun Rp 125 ke Rp 3.350, Indomobil (IMAS) turun Rp 85 ke Rp 4.940, dan Adira Finance (ADMF) turun Rp 75 ke Rp 9.625. (detik.com)

Jokowi Harus Koalisi, Investor Ragu Ekonomi RI Bisa Refresh

Jakarta -Hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif pekan lalu menjadi fokus pemberitaan media asing. Media-media ini menilai para investor asing menjadi ragu pemerintahan koalisi bisa memberi angin segar terhadap ekonomi Indonesia.
Hasil Pemilu Legislatif menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hanya memenangkan 19% suara dari total kebutuhan suara 20% atau 25% kursi di DPR. Ini di luar ekspektasi pelaku pasar modal.
PDI-P mendapatkan suara yang cukup banyak berkat popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pelaku pasar juga berharap Jokowi bisa leluasa menetapkan calon wakil presiden yang akan jadi pendampingnya tanpa harus berkoalisi.
Namun apa daya, dengan perolehan suara PDI-P yang tidak sesuai target itu maka partai berlambang banteng itu harus membuka diri untuk koalisi. Namun peluang adanya koalisi ini dinilai negatif oleh pelaku pasar.
Pasalnya, pelaku pasar sudah bosan dengan pemerintahan koalisi berkaca kepada ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir. Analis menilai, kecil kemungkinan pemerintahan baru bisa mereformasi ekonomi Indonesia dengan baik.
"Anggota legislatif yang sekarang bakal lebih rapuh ketimbang anggota parlemen yang lama," kata Analis Independen Paul Rowland seperti dikutip AFP, Senin (14/4/2014).
Lebih rapu karena jumlah partai di parlemen bertambah menjadi 10 dari sebelumnya hanya sembilan, gara-gara adanya koalisi antara partai-partai kecil. Sehingga, pengambilan keputusan juga dinilai bisa lebih kompleks.
Ekonomi Indonesia sudah naik 5,8% tahun lalu, tapi investor menyayangkan para pemangku kebijakan belum bekerja dengan baik dan memaksimalkan potensinya.
Investor melihat minimnya infrastruktur baru ditambah dengan korupsi yang merajalela. Birokrasi juga rumit dan berbelit-belit, terutama bagi pemodal asing. (detik.com)

Bursa Asia Cemaskan Perang di Ukraina

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak lebih rendah pada perdagangan Senin (14/4/2014). Investor masih merespon pelemahan bursa AS pada akhir pekan lalu dan pecahnya perang di Ukraina.
Indeks NIkkei turun 0,1%, indeks Hang Seng turun 0,08%, indeks ASX turun 0,7%, indeks Shanghai melemah 0,4%, indeks Kospi naik 0,1%. Bursa AS pada akhir pekan lalu melemah seperti indeks Dow Jones turun 1 persen.
Investor mencermati perkembangan perang di Ukraina setelah Rusia menguasai kota Slaviansk. Dewan Keamanan PBB merencanakan untuk pertemuan darurat membahas krisis tersebut. Sentimen lain adalah potensi stimulus moneter dengan menguatnya kurs euro. Demikian mengutip cnbc.com.
Bursa China memperpanjang pelemahan. Investor menunggu data ekonomi pada pekan ini. Data tersebut seperti data PDB kuartal pertama, penjualan ritel di bulan Maret dan produksi industri dan investasi aset tetap.
"Kami berharap stimulus kecil akan membantu kenaikan PDB pada kuartal kedua. Jadi dapat membantu perolehan target 7,5 persen untuk tahun ini," demikian caatan ING untuk para investornya.
Sementara bursa AS melemah pada perdagangan Jumat (11/4/2014). Indeks Dow Jones turun 0,8%, indeks S&P turun 0,9% dan indeks Nasdaq melemah 1,3%. Untuk pekan ini indeks Dow Jones turun 2,4%, untuk indeks S&P melemah 1 persen dan indeks Nasdaq melemah 1,3%.

BURSA KOREA: Indeks Kospi Terkoreksi 0,03% Jelang Penutupan

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Korea bergerak melemah jelang penutupan perdagangan Senin (14/4/2014).
Indeks KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,03% ke level 1.996,66 pada pukul 10.40 WIB atau sekitar 12.40 waktu Seoul.
Saat dibuka hari ini, indeks itu sudah berada di angka 1.993,81 dan melemah dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (11/4/2014) yang berakhir di level 1.997,44.
Sejauh ini, dari 765 saham yang tercantum diperdagangkan, 318 di antaranya menguat, 345 melemah, dan 102 stagnan.
Saham Posco Plantec Co Ltd secara persentase melemah paling tajam yakni sebesar 4,93%. Sedangkan saham NH Investment & Securities Co Ltd secara persentase naik tertinggi yakni sebanyak 11,03%.

BURSA JEPANG: Nikkei 225 Terkoreksi 0,11% Ke 13.944,43

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Jepang bergerak melemah jelang jeda siang perdagangan Senin (14/4/2014).
Indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,11% ke level 13.944,43 pada pukul 09.36 WIB atau sekitar 11.36 waktu Tokyo.
Saat dibuka hari ini, indeks tersebut sudah berada di angka 13.887,23 atau melemah dibandingkan dengan penutupan Jumat (11/4/2014) yang berhenti di level 13.960,05.
Dari 225 saham yang diperdagangkan, 119 di antaranya menguat, 95 melemah, dan 11 stagnan. Sejauh ini indeks bergerak di kisaran 13.885,22 hingga 14.008,29.
Saham Sharp Corp secara persentase mengalami koreksi tertajam, yakni sebesar 8,36% . Sedangkan saham Ajinomoto Co Inc masih menguat 4,07%.

JOHNNY DARMAWAN Tinggalkan Kursi Presdir TAM, Ini Rencana Bisnis Barunya

Bisnis.com, JAKARTA—Johnny Darmawan resmi pensiun dari kursi presiden direktur di PT Toyota Astra Motor (TAM) pada bulan ini. Tetapi, rupanya ia tak bermaksud benar-benar lenyap dari tubuh grup Toyota Indonesia.
"Saya tidak pergi, sepertinya masih di Toyota hanya saja lebih sebagai advisor. Saya harus pensiun demi regenerasi dan harus tahu diri sekarang ini sudah 62 tahun," katanya kepada Bisnis,baru-baru ini.
Johnny menegaskan berhentinya kiprah karir di Toyota dilakukan secara baik-baik. Bahkan, sebetulnya prinsipal pusat, Toyota Motor Corporation (TMC), ingin dirinnya tetap memimpin bisnis di Negeri Garuda ini.
Dia mengaku belum memutuskan jelas ke mana kaki akan melangkah selanjutnya. Banyak tawaran dari berbagai pihak untuk bergabung dengan bisnis mereka. Tapi, Johnny juga punya rencana untuk membangun perusahaan sendiri.
"Membuat perusahaan sendiri lebih susah. Tapi, di usia 62 tahun ini masih banyak yang bisa saya karyakan tapi mungkin tak seperti 22 tahun kemarin, bekerja dari pagi sampai malam bahkan Sabtu dan Minggu juga masih beraktivitas," ucap pria kelahiran Jakarta, 1 Agustus 1952 itu.
Sebetulnya, Johnny Darmawan tak memiliki latar belakang keilmuan maupun pengalaman di bidang otomotif. Tetapi, menurutnya, hal semacam ini bukan kendala selama memiliki semangat belajar dan sejak awal harus menyadari tak ada manusia yang sempurna.
Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan orang lain alias tak bisa bekerja sendirian. Setelah seluruh daya upaya dikerahkan haruslah diserahkan dalam doa, ini yang dilakukan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti tersebut selama memimpin TAM.
"Utamanya, kita harus memikirkan konsep ke depan kemudian mencari tim yang solid, selanjutnya membuat sekaligus membenahi sistem kerja yang ada. Dulu saya menginginkan Toyota menjadi nomor 1 di Indonesia dan memiliki marketshare terbesar," ucap Johnny.
Memilih awak tim tak berarti mencari orang-orang yang super pintar.
Tim ini cukup dengan menempatkan orang-orang yang tepat untuk posisi yang sesuai.
Misalnya, mereka yang ada di bagian penjualan memang harus piawai memasarkan produk.
Semua ini tetap dibarengi dengan pelatihan alias training secara berkesinambungan, ujar Johnny.

PENGUATAN EKONOMI: Karena Fundamental, Bukan Terkait Capres

Bisnis.com, JAKARTA--Menguatnya ekonomi Indonesia akhir-akhir ini, yang ditandai dengan penguatan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah, sama sekali tidak terkait dengan sentimen pelaku pasar terhadap sosok calon presiden (Capres) tertentu yang diusung partai peserta Pemilihan Umum (Pemilu).
Namun, lebih disebabkan oleh semakin kuatnya fundamental ekonomi Indonesia sebagai buah dari rangkaian paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah.
Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menanggapi pandangan berbagai kalangan yang menghubungkan tampilnya sosok Capres dari partai tertentu sebagai penyebab penguatan ekonomi di Indonesia pada akhir-akhir ini.
Firmanzah mengutarakan, para pelaku ekonomi merupakan aktor-rasional yang terus mendasarkan keputusan cost-benefit berdasar pada hal-hal yang bersifat fundamental.
"Karena itu, ketika fundamental ekonomi suatu negara memburuk, perekayasaan sentimen di pasar tidak akan efektif untuk misalnya meyakinkan investor untuk berinvestasi baik di pasar modal maupun sektor riil," jelasnya seperti dilansir laman Setkab, Senin (15/4/2014).
Diakui oleh  Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu, khusus di pasar modal dan pasar keuangan, sensitivitas terhadap sentimen relatif tinggi bila dibandingkan dengan di sektor riil.
Namun ia mengingatkan, kalau dilihat dalam spektrum lebih panjang, pergerakan kinerja pasar modal dan keuangan akan berjalan searah dengan pergerakan fundamental ekonomi.
Firmanzah lantas menunjuk contoh, pada semester-II 2013, ketika isu pengurangan stimulus moneter ke-III (quantitative easing III) disampaikan oleh The Fed ditambah dengan ketidakseimbangan antara ekspor-impor nasional membuat sentiment capital-outflow meningkat. Hasilnya, IHSG dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS  melemah.
Namun, ketika Indonesia mampu memperbaiki aspek fundamental ekonomi seperti menjinakkan pergerakan inflasi, membuat surplus neraca perdagangan, meningkatkan cadangan devisa dan menjaga realisasi pertumbuhan ekonomi pada akhir 2013, maka terjadi trend positif pada IHSG dan pergerakan nilai tukar rupiah di kuartal-I 2014.
"Artinya, meskipun tergoncang dalan jangka pendek, dalam jangka menengah dan panjang pasar akan membangun sentimen positif berdasarkan trend penguatan fundamental ekonomi nasional," terang Firmanzah.

Inilah Berita Bursa yang Banyak Disorot Investor (14/4/2014)

Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Senin (14/4/2014).
 
Untuk informasi lengkapnya, berikut kumpulan berita bursa yang banyak dibaca investor hari ini:
 
LPPF Siap Menebar Dividen Rp157,7 Per Saham
LPPF akan membagikan dividen tahun buku 2013 senilai Rp157,7 per saham, adapun total dividen tersebut sebesar Rp460,15 miliar atau setara 40% dari laba bersih LPPF. (Kontan.co.id)
 
BTEL Minta Keringanan Dari Kreditur
BTEL masih melakukan pembicaraan dengan kreditur obligasi untuk melakukan reprofiling utang. Surat utang itu memiliki bunga 11,5% per tahun. Dengan demikian BTEL harus menyiapkan dana US$21,85 juta atau Rp246,9 miliar. (Kontan.co.id)
 
TINS Habiskan Rp14,86 Miliar, Temukan 3.162 Cadangan
TINS menemukan 3.162 ton cadangan timah batangan dalam katagori measured sepanjang Maret 2014, dengan toral dana yang dikeluarkan sebesar Rp14,86 miliar. (Bisnis.com)
 
MBTO Memiliki Sisa Dana IPO Rp 68,31 Miliar
MBTO masih mengantongi sisa dana IPO sebesar Rp68.31 miliar per maret 2013. Dari IPO yang digelar tahun 2010, dana bersih yang diraih perseroan sebesar Rp250.000.000.000. (IQ plus)
 
BHIT Berencana Rights Issue
Untuk Dukung Bisnis PropertiBHIT akan mengembangkan bisnis properti, oleh karena itu BHIT akan menggeler aksi korporasirights issueyangdiperkirakan bulan juni 2014 dengan target dana yang diperoleh sekitar Rp 750 miliar. (IQ plus)
 
BKSW Mencatatkan Pertumbuhan Kredit 159%
BKSW hingga akhir 2013 mencatat pertumbuhan kredir 159% menjadi 5 triliun. Pertumbuhan kredit yang di atas rata-rata industri perbankan sebesar 23% tersebut didorong oleh penyaluran kredit ke sektor komersial yang mengontribusikan 76% dari total penyaluran kredit. (Indonesia Finance Today)
 
BNLI Beli 25% Saham ASF Rp2,19 Triliun
BNLI membeli 237,61 juta saham baru PT Astra Sedaya Finance (ASF) atau setara 24,99%saham seharga Rp2,19 triliun. Porsi kepemilikan saham Astra International di ASF setelah transaksi ini adalah 28,12%. (Indonesia Finance Today)

Inilah Target Harga Saham-saham Bank Besar

INILAHCOM, Jakarta – Di sektor perbankan, saham BBRI, BMRI, dan BBCA dinilai masih bisa memberikan potential gain yang cukup besar bagi para pemodal. Inilah target-target harga sahamnya.
Pada perdagangan Jumat (11/4/2014) saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) ditutup menguat Rp125 (1,3%) ke Rp9.550; PT Bank Mandiri (BMRI) menguat Rp50 (0,5%) ke Rp9.700; PT Bank Central Asia (BBCA) menanjak Rp200 (1,8%) ke Rp11.100; dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) naik Rp10 (0,2%) ke Rp4.920 per saham.
Pengamat pasar modal John Veter mengatakan, kalau melihat memang, saham-saham bank lapis pertama seperti BBRI, BMRI, dan BBCA masih menunjukkan pertumbuhan. "Pada 2014, yang paling berat adalah kinerja kuartal I di tengah tingginya inflasi dan tingginya BI rate," katanya kepada INILAHCOM.
Sementara itu, lanjut dia, kuartal II dan berikutnya, inflasi cenderung rendah dan BI rate cenderung turun. "Karena itu, saham-saham bank berpeluang diuntungkan. Banyak investor yang mengakumulasi saham-saham bank di saat-saat sekarang," ujarnya.
Menurut dia, kinerja emiten-emiten bank 2013 menggambarkan arah kinerja kuartal I-2014. Sebab, pada 2013, saham-saham bank mendapat tekanan yang luar biasa mulai dari pembatasan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), kenaikan biaya Down Payment dan sebagainya.
Karena itu, dia menegaskan, kinerja emiten bank untuk kuartal I-2014 tidak akan berbeda jauh dengan kuartal IV-2014. "Meski begitu, pertumbuhan bank terbukti masih oke. Saya rekomendasikan akumulasi bertahap pada saham-saham bank setelah mengalami penurunan yang cukup dalam pada Kamis (10/4/2014)," ucapnya.
Dia merekomendasikan beli saham bank untuk jangka menengah-panjang yang dinilainya cukup baik ditahan selama 3 bulan hingga 1 tahun. "Target harga untuk BBRI dan BMRI di level Rp11.500 dan BBCA di Rp12.000," ungkap dia.
Sementara itu, untuk saham BBNI, Veter mengaku tidak mencermatinya. "Saya perhatikan, BBRI, BMRI, dan BBCA punya potential gain yang cukup besar," timpal dia. "Apalagi, dari sisi lini bisnisnya, BBRI, BMRI, dan BBCA saling melengkapi. BBCA fokus di sektor ritel dan konsumsi, sementara BMRI fokus ke korporasi, dan BBRI lebih fokus ke nasabah pedesaan dan kredit mikro."
Karena keunikan tersebut, menurut Veter, mereka menjadi bank-bank besar di Indonesia. "Mereka punya market share-nya sendiri-sendiri. Berbeda dengan PT Bank Danamon (BDMN) yang tidak punya keunikan apapun," timpal Veter.
Dari sisi Price to Book Value (PBV), dari tiga bank tersebut, BMRI paling menarik. BBCA paling mahal dan BBRI di posisi kedua.
Sementara itu, soal proyeksi International Monetary Fund (IMF) atas pelambatan ekonomi Indonesia, menurut dia bisa benar bisa salah. "Tapi, saya percaya proyeksi dari Bank Indonesia (BI) bahwa Indonesia bisa tumbuh di level 5,8% hingga 6% masih valid. Ini masih cukup untuk menopang pertumbuhan kinerja emiten perbankan," imbuhnya.

IHSG 5000, Saham Konstruksi Tetap Primadona

INILAHCOM, Jakarta – Jika bursa regional positif, laju IHSG dalam sepekan ke depan diprediksi kembali ke kisaran 5.000. Saham-saham konstruksi tetap menjadi primadona.
Pada perdagangan Jumat (11/4/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 50,847 poin (1,07%) ke posisi 4.816,576. Intraday terendah 4.721,596 dan tertinggi 4.816,576.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Pengamat pasar modal Sem Susilo menilai, koreksi tajam IHSG yang terjadi Kamis (10/4/2014) bersifat psikologis dan temporer. "Penurunan tersebut seiring investor asing yang memanfaatkan momentum yang kurang baik dari hasil Pileg untuk short selling," katanya kepada INILAHCOM.
Dia menegaskan, kalau memang benar asing takut Presiden yang terpilih tidak sesuai dengan harapan, seharusnya saham-saham yang melemah massif adalah sektor-sektor yang berhubungan dengan investasi mereka yakni pada saham-saham pertambangan dan perbankan. "Koreksi massif pada Kamis justru terjadi di sektor konstruksi dan properti," timpal Sem.
Artinya, dia menegaskan, investor asing hanya melakukan short selling. "Investor lokal ketakutan sehingga ikut menjual saham mereka. "Jadi, itu bersifat psikologis dan temporer," ujarnya.
Pada prinsipnya, menurut Sem, siapapun presiden yang terpilih nantinya, investor asing tetap akan masuk ke pasar saham Indonesia. "Sebab, fundamental ekonomi Indonesia bagus. Potensi kita besar dan return investasinya tinggi," ungkap dia.
Buktinya, kata dia, pada Jumat (11/4/2014) IHSG sudah kelihatan pulih. Investor asing yang tadinya berposisi jual hingga Rp1,5 triliun, sudah kembali net buy meski baru Rp52 miliar pada Jumat. "Yang terjadi pada Kamis pun, asing bukan exit sebenarnya, hanya short sell sementara untuk mencari untung yang lebih besar lagi," tandas dia.
Terkait hasil Pileg, Sem berpendapat, pasar memang mengharapkan PDI Perjuangan bisa menang maksimal supaya PDI tidak repot berkoalisi. PDIP tidak direpotkan lagi dengan politik dagang sapi. "Kenyataannya, raihan suara PDIP kurang dari yang diharapkan sehingga mau tidak mau harus berkoalisi. Tapi, kita yakin pada akhirnya tetap potensi besar Jokowi jadi presiden," ucapnya.
IHSG dalam sepekan ke depan, menurut Sem, dari sentimen lokal sudah tidak ada masalah. "Sekarang, kita kembali ke bursa saham global dan regional termasuk Dow Jones Industrial Average (DJIA), harga komoditas, nilai tukar rupiah-dolar AS, indeks dolar AS, dan lain-lain," ucapnya.
Menurut dia, jika pergerakan intermarket semuanya bagus, IHSG dalam sepekan ke depan, akan kembali ke kisaran 5.000. "Indeks akan kembali menguji 5.000. Masalah psikologis short sell asing pada Kamis pekan lalu sudah lewat," tuturnya.
Di sisi lain, support sementara IHSG di 4.800 dan support kuat tetap di 4.700. "Resistance indeks berada di 4.900 dan level 5.000 menjadi resistance yang sangat kuat," katanya.
Sementara itu, dia menilai, soal pengaruh Jokowi Effect yang sebelumnya sempat meroketkan IHSG, sekarang cenderung netral. "Kita sekarang berharap sentimen positif dari pasar internasional yang dalam jangka menengah-panjang masih dalam tren positif," ujarnya.
Di atas semua itu, untuk saham-saham pilihan sepekan ke depan, Sem menyodorkan saham-saham konstruksi dengan catatan kalau rupiah sudah menguat dari pelemahan Jumat (11/4/2014) -0,5% di 11.413 per dolar AS atau minimal netral. "Kejarlah saham-saham di sektor konstruksi BUMN!"
Dia merekomendasikan para pemodal untuk mengejar empat saham yang saham PT Wijaya Karya (WIKA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Adhi Karya (ADHI) dan PT Waskita Karya (WSKT). "Jika rupiah menguat, lebih bagus lagi<" ucapnya.
Lalu saham PT Wijaya Karya Beton (WTON), menurut dia, juga akan mengikuti laju nilai tukar rupiah dengan support di Rp700. "Jika rupiah masih melemah, saya sarankan buy on weakness pada saham-saham konstruksi. Jika rupiah menguat, boleh beli 1-2 fraksi di atas harga penutupan Jumat (11/4/2014)," kata dia.
Dia menegaskan, siapapun presiden terpilih nantinya, sektor infrastruktur akan menjadi motor perekonomian Indonesia dan konstruksi adalah subsektor dari infrastruktur itu.
Lalu, saham-saham batu bara yang murah meriah sudah beranjak naik. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) pada 28 April cum dividen senilai Rp460 per saham. Pekan lalu, support PTBA di Rp9.000. Sekarang, support-nya naik kelas jadi Rp9.500. "Target sementara untuk PTBA Rp10.000 karena sentiment positif dari dividen pada 28 April," papar dia.
Dia menegaskan, jika harga komoditasnya naik, bisa beli saham PTBA di harga penutupan Jumat (11/4/2014) di Rp9.700. "Jika harga komoditasnya kurang baik, coba tunggu di support Rp9.500," imbuhnya.

Investor Menanti Hasil Koalisi, IHSG Stagnan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan dengan stagnan. Investor masih menunggu hasil koalisi partai yang menentukan capres dan cawapres di Pemilu Presiden Juli mendatang.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp 11.440 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.410 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menipis 3,948 poin (0,08%) ke level 4.812,628. Sedangkan Indeks LQ45 berkurang 1,027 poin (0,13%) ke level 812,942.
Membuka perdagangan awal pekan, Senin (14/4/2014), IHSG naik tipis 7,174 poin (0,15%) ke level 4.823,750. Indeks LQ45 menguat tipis 1,545 poin (0,19%) ke level 815,514.
Tak butuh waktu lama bagi indeks untuk balik arah ke zona hijau. Namun penguatannya masih terbatas dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG tumbuh 11,913 poin (0,25%) ke level 4.828,489. Sementara Indeks LQ45 bertambah 2,757 poin (0,32%) ke level 816,727.
Akhir pekan lalu IHSG melonjak 50 poin berkat aksi beli investor domestik. Perdagangan kala itu ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Wall Street menutup perdagangan yang fluktuatif dengan negatif. Indeks Nasdaq untuk pertama kalinya sejak Februari ditutup di bawah 4.000.
Bursa-bursa regional pagi ini kompak menguat setelah sempat dibuka di zona merah. Melemahnya Wall Street akhir pekan
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai bertambah 3,62 poin (0,17%) ke level 2.134,16.
  • Indeks Hang Seng menguat 27,58 poin (0,12%) ke level 23.031,22.
  • Indeks Nikkei 225 naik 26,31 poin (0,19%) ke level 13.986,36.
  • Indeks Straits Times tumbuh 17,18 poin (0,54%) ke level 3.215,40.
sumber: detik.com

Pileg Usai, Rupiah dalam Tekanan Negatif

INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 1,23%. Pasar dinilai merespons negatif hasil pemilu legislatif 9 April 2014. Seperti apa?
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia, dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 140 poin (1,23%) pada 11 April 2014 ke posisi 11.450 per dolar AS dibandingkan akhir pekan sebelumnya di level 11.310 per 4 April.
"Laju nilai tukar rupiah ambruk sepanjang pekan kemarin," kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (16/3/2014). Padahal, laju nilai tukar rupiah di awal pekan beriringan dengan laju IHSG yang berbalik menghijau.
Pelaku pasar uang, lanjut dia, awalnya memperkirakan BI rate akan tetap dipertahankan di level 7,5% untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia yang sempat melambat sebelumnya. "Di sisi lain, berbalik arah menguatnya Euro dan Yen setelah memanfaatkan melemahnya dolar AS yang merespons masih adanya data-data AS berupa nonfarm payrolls yang turun, unemployment rate yang naik tipis, hingga manufacturing payrolls yang tercatat minus, memberikan tambahan peluang kenaikan bagi rupiah.
Ternyata, kata Reza, setelah rilis BI rate yang tetap di level 7,5%, laju nilai tukar rupiah justru melemah berbarengan dengan melemahnya sejumlah mata uang Asia. "Terutama, pelemahan yuan seiring dengan adanya potensi perlambatan di China," ujarnya.
Rupiah masih melanjutkan aksi jual setelah menguat dalam beberapa hari sebelumnya. "Oversubscribe-nya lelang SBSN belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah," timpal Reza.
Bahkan rilis hasil sementara quick count Pileg, juga direspons negatif. Aksi jual pun kian tak terbendung. "Padahal saat itu terdapat sentimen positif dari pertumbuhan kredit perbankan sebesar 20%-21% namun, juga tertutupi oleh hasil perhitunngan tersebut dan melemahnya Yuan setelah dirilis penurunan ekspor dan impor China," ungkap dia.
Di akhir pekan, aksi jual masih terjadi sehingga rupiah pun masih dalam pelemahannya. "Rupiah sempat melewati target support 11.325. "Rupiah di pekan depan masih akan variatif berpeluang melanjutkan pelemahan kecuali jika ada sentimen tertentu lainnya yang positif. Cermati data-data regional dan masih adanya imbas dari perkembangan politik Pileg," imbuhnya.

Kegelisahan Pasar Saham Sudah Netral

INILAHCOM, Jakarta – Kegelisan pasar atas hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014 dinilai sudah netral. Hal itu, sudah terfaktorkan pada pelemahan IHSG Kamis (10/4/2014) lebih dari 3%. Arah berikutnya?
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, dengan penguatan IHSG 1,07% akhir pekan lalu ke 4.816,576 menandakan tekanan jual dari investor asing sudah berhenti. Selain itu, lanjut dia, dengan penutupan di atas resistance 4.793 menandakan, secara teknikal, IHSG memiliki peluang untuk terus bergerak naik hingga 4.850-4.900.
Di sisi lain, menurut Satrio, support pertama IHSG berada di 4.793. "Faktor regional memang akan berpengaruh. Tapi, selama IHSG tutup di atas 4.793, tren IHSG masih naik, minimal untuk jangka pendek," katanya kepada INILAHCOM.
Pada perdagangan Jumat (11/4/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 50,847 poin (1,07%) ke posisi 4.816,576. Intraday terendah 4.721,596 dan tertinggi 4.816,576.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell. Berikut ini wawancara lengkapnya:
 
Mengakhiri pekan lalu, IHSG menguat di atas satu persen ke 4.816. Apa artinya?
Dengan penguatan IHSG 1,07% ke 4.816,576 menandakan tekanan jual dari investor asing sudah berhenti. Artinya, kekecewaan pasar terhadap hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014, di mana raihan suara PDI Perjuangan yang sebelumnya diharapkan mencapai presidential threshold, terjadi sehari saja, pada Kamis (10/4/2014).
 
Lantas, bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
IHSG Jumat (11/4/2014) rebound dan ditutup di atas resistance 4.793. Artinya, secara teknikal, IHSG memiliki peluang untuk terus bergerak naik hingga 4.850-4.900. Sementara itu, support pertama IHSG berada di 4.793.
 
Bagaimana dengan faktor regional?
Faktor regional memang akan berpengaruh. Tapi, selama IHSG tutup di atas 4.793, tren IHSG masih naik, minimal untuk jangka pendek.
 
Untuk jangka menengah?
Untuk jangka menengah, arah IHSG sepertinya masih datar. Artinya, kisaran IHSG sepertinya seperti itu karena pasar masih wait and see siapa Cawapres Jokowi dan siapa calon presiden tandingannya, dan bagaimana bentuk koalisinya. Ini mungkin masih lama. Apalagi, pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas perolehan suarah Pemilu Legislatif, baru akhir Mei 2014. Kemungkinan, IHSG cenderung mendatar hingga tanggal tersebut.
Kegelisahan pasar atas kegagalan PDI Perjuangan untuk mencapai presidential threshold, sudah kembali netral. Kekecewaan pasar sudah terdiskon pada pelemahan IHSG Kamis (10/4/2014) lebih dari 3%. Dari sisi ini, tak lagi jadi beban untuk arah IHSG berikutnya.
 
Saham-saham pilihan Anda?
Untuk saham-saham pilihan, kita masih fokus pada saham-saham lapis pertama. Di sektor perbankan, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Astra International (ASII). Saya rekomendasikan speculative buy untuk saham-saham tersebut.
Saham-saham konstruksi dan properti masih banyak mengalami tekanan negatif. Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham konstruksi dan properti.

Anak Usaha WIKA Terbitkan MTN Senilai Rp75 M

INILAH.COM, Jakarta - Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT WIKA Realty menerbitkan surat utang jangka pendek atau Medium Term Notes (MTN) senilai Rp75 miliar.
Perseroan telah melakukan pendaftaran MTN ini pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) 11 April 2014. Demikian mengutip keterangan KSEI yang ditulis, Minggu (13/4/2014).
Adapun nama MTN ini yaitu MTN II WIKA Realty Tahun 2014 Seri A dengan jenis dan tingkat bunga tetap (10,25% p.a). Tanggal distribusi secara elektronik pada 14 April 2014. Tanggal pembayaran bunga pertama pada 14 Juli 2014. Kemudian, akan jatuh tempa pada 24 April 2015.
Frekuensi pembayaran bunga dilakukan secara triwulan (3 bulanan) dengan tenor MTN 370 hari dan arranger dalam penerbitan MNT yaitu Mandiri Sekuritas.

Sucorinvest: IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed

Jakarta -Kemarin IHSG berfluktuasi menguat (sempat minus 44 poin) dan ditutup anomali plus 51 poin pada 4817, dipimpin oleh saham semua sektor kecuali properti ditengah-tengah penurunan index bursa global, kekhawatiran valuasi mahal saham sektor teknologi global dan penurunan IDR/USD. Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp 53 miliar.
Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG mixed pada kisaran 4794–4829 dengan pertimbangan: 3 dari 4 indikator teknikal bergerak
turun dan kenaikan index kemarin diikuti dengan penurunan volume.
Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah, dipimpin oleh saham sektor teknologi menyusul penurunan index bursa Wall Street. Sedangkan bursa Wall Street ditutup melemah dengan index Nasdaq di bawah angka 4K untuk pertama kali sejak awal Februari 2014, dipimpin kembali oleh saham bioteknologi saat investor masih khawatir dengan valuasi mahal.
Pagi ini bursa Asia dibuka melemah, dipimpin oleh saham sek- tor manufaktur dan bahan baku. Sehingga IHSG berpotensi dibuka melemah juga.(detik.com)

Hasil Hitung Cepat Pileg Jatuhkan IHSG

INILAHCOM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan 41,37 poin (0,85%) atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang naik 89,67 poin (1,88%).
Semua indeks utama mengalami pelemahan yang dipimpin indeks DBX 1,09%, diikuti indeks IDX30 0,89%, indeks MBX 0,81%. Sementara indeks sektoral mayoritas bergerak melemah kecuali indeks perkebunan yang mengalami kenaikan 1,28%; indeks pertambangan 2,54%.
Indeks konsumer dan infrastruktur yang masing-masing naik 1,02% dan 0,71%. Sedangkan, indeks properti turun 6,56% diikuti indeks aneka industri 1,91%, indeks industri dasar 2,74%, dan lainnya.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, sepanjang pekan ini IHSG mampu bertahan di zona hijau, namun tidak disangka laju IHSG terpeleset ke zona merah sehari setelah diadakannya Pemilu Legislatif.
Menurut Reza, ada sebagian pelaku pasar yang tidak diketahui, yang mencoba mencampuradukkan masalah politik ke dalam IHSG dan memanfaatkan hasil quick count untuk menjatuhkan pasar ketika hasil sementara tersebut belum sesuai dengan harapan.
"Adalah PDIP, salah satu partai nasional yang dari hasil sementara quick count memenangkan Pemilu tersebut. Hanya saja, hasil yang dicapai belum sesuai harapan sehingga menimbulkan ketidakpastian baru terkait langkah Jokowi (JKW) yang mereka usung sebagai capres nantinya," kata Reza dalam risetnya, Minggu (13/4/2014).
Tercatat, sepanjang pekan kemarin, investor asing masih tercatat net buy sebesar Rp2,31 triliun atau lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp4 triliun. Jika dihitung sejak awal tahun (YTD), sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat net buy Rp29,32 triliun yang melanjutkan net buy pekan sebelumnya senilai Rp27 triliun.

IHSG Rawan, Mainkan Sebelas Saham Ini

INILAHCOM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan diperkirakan berada pada support 4700-4750 dan resisten 4865-4945. Pelemahan dapat terjadi, tapi 11 saham bisa dimainkan.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands. MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang turun. RSI, William's %R, dan Stochastic melanjutkan penurunan.
"Laju IHSG sempat di bawah kisaran target support (4783-4828) namun, juga sempat melewati target resisten (4879-4906)," ucap Reza dalam risetnya, Minggu (13/4/2014).
Menurut Reza, posisi IHSG yang masih rawan, akan mudah melemah jika sentimen yang ada tidak cukup kuat, terutama dari regional dan belum jelasnya arah politik dalam negeri pasca Pileg. Tetapi, penurunan yang terjadi telah menutup utang gap 4769-4793 sehingga diharapkan masih ada peluang pembalikan arah meski tipis.
Untuk pekan depan, kata dia, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen di antaranya : RBA meeting's minutes Australia; Inflation rate New Zealand; Industrial production & consumer confidence Jepang; New Yuan loans, FDI, retail sales, industrial production, house price index, & GDP growth rate China; PPI KorSel; Industrial production, balance of trade, inflation rate, PPI, & current account Jerman; ZEW economic sentiment index, inflation rate, current account, & balance of trade Zona Euro.
Inflation rate, PPI, claimant count change, unemployment rate, & retail price index Inggris; Inflation rate, current account, industrial orders, & balance of trade Italia; Industrial production & inflation rate Spanyol; Retail sales, business inventories, inflation rate, NY empire state manufacturing index, redbook, NAHB housing market index, MBA mortgage apllications, building permits, housing starts, industrial production, manufacturing production, initial jobless claims, Philadelphia Fed manufacturing index, & chain store sales AS; dan lainnya.
Sementara 11 saham yang dapat dijadikan pilihan, seperti : PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
PT Sugih Energy Tbk (SUGI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Harga Emas Antam Naik Rp 5.000/Gram Buka Awal Pekan

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 5.000/gram membuka awal pekan. Emas menjadi pilihan investasi yang dianggap aman di tengah ketidakpastian situasi politik jelang pengumuman koalisi.
Harga beli kembali alias buyback emas Antam juga naik, tapi hanya Rp 3.000/gram. Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin (11/4/2014), harga emas batangan Antam dijual di kisaran Rp 538.000/gram atau naik dari Rp 535.000/gram pada posisi perdagangan akhir pekan lalu.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga naik dari Rp 475.000/gram ke Rp 478.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram : Rp 249.c00.000
  • 250 gram : Rp 124.750.000
  • 100 gram : Rp 49.950.000
  • 50 gram : Rp 25.000.000
  • 10 gram : Rp 5.040.000
  • 5 gram : Rp 2.545.000
  • 1 gram : Rp 538.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Mix

Jakarta -IHSG pada perdagangan Jumat 11 April 2014 ditutup menguat sebesar 1,07% pada level 4816. Sektor pertambangan menyumbangkan penguatan terbesar, sedangkan sektor properti masih mengalami pelemahan. Investor asing melakukan net buy senilai Rp53 miliar. Penguatan ini antara lain karena rebound setelah sehari sebelumnya melemah tajam dan harapan akan hasil pemilu legislatif yang lebih pro pasar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah pada perdagangan Jumat akibat tekanan jual pada saham teknologi. Nasdaq Composite berada di bawah level 4000 untuk pertama kalinya sejak Februari. Pada pekan ini, perhatian pasar akan tertuju pada earning season Q1 2014. Valuasi saham teknologi dan bioteknologi yang dianggap mahal dan telah mendorong tekanan jual, diperkirakan akan terjadi pada sektor lain jika membukukan kinerja keuangan Q1 yang di bawah estimasi pasar. Beberapa emiten telah menyatakan kondisi cuaca buruk pada awal tahun ini mempengaruhi kinerja laporan keuangan Q1. Pada pekan ini dijadwalkan sebanyak 54 emiten S&P500 akan merilis laporan keuangan. Sedangkan data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya penjualan ritel, CPI, housing starts, building permits, FedâАЩs Beige Book dan Philadelphia Fed. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. Untuk hari ini IHSG bergerak pada kisaran level 4780-4906. Rekomendasi: BBCA, BMRI, KLBF, AALI, ASII, SSMS.(detik.com)

Kiwoom Securities: Indeks Bergerak Mixed

Jakarta -Masih turunnya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG menutup perdagangan positif setelah melalui arah perdagangan yang mixed minggu lalu. Namun, masih tipisnya minat beli asing dapat memperlambat laju penguatan ini. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed pada hari ini.
 
BIPI – Kinerja 2013
PT Benakat Integra (BIPI) membukukan lonjakan laba bersih menjadi US$ 55.32 Juta Vs US$ 0.93 Juta pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 400.8%Yoy menjadi US$ 190.59 Juta tahun lalu Vs US$ 38.06 Juta pada 2012.
 
BSDE – Marketing sales 1Q 2014
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) membukukan penurunan total marketing sales sebesar 32%Yoy menjadi Rp 1.76 Triliun pada 1Q 2014 Vs Rp 2.6 Triliun pada 1Q 2013 lalu akibat pencatatan penjualan lahan senilai Rp 1.71 Triliun kepada perusahaan patungan dengan Hong Kong Land dan AEON Mall. Tanpa memperhitungkan penjualan kepada perusahaan patungan, jumlah marketing sales BSDE naik 98%Yoy pada 1Q 2014 karena nilai marketing sales pada 1Q 2013 tercatat sebesar Rp 892.33 Miliar. Nilai penjualan lahan BSDE naik 306%Yoy menjadi Rp 1.14 Triliun pada 1Q 2014 Vs Rp 281.79 Miliar pada 1Q 2013 lalu dengan penjualan rumah naik 15%Yoy menjadi Rp 595.36 Miliar pada 1Q 2014. Sementara itu Pefindo kembali menegaskan peringkat utang BSDE pada idAA- dengan prospek stabil atas Obligasi Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp 1 Triliun yang diterbitkan tahun 2012 dengan Seri A, B, dan C, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II senilai Rp 1.75 Triliun yang diterbitkan tahun 2013 lalu.
LPPF – Rencana ekspansi
PT Matahari Department Store (LPPF) berencana menambah 10 gerai-15 gerai baru pada tahun ini dengan strategi membuka gerai di luar pulau Jawa. LPPF menargetkan membuka di Kalimantan dan Nusa Tenggara. Biaya yang dikeluarkan untuk membuka satu gerai adalah Rp 20 Miliar dan LPPF harus menyediakan anggaran Rp 200 Miliar-Rp 300 Miliar. Pada akhir tahun 2013, LPPF memiliki toatl 125 gerai dan LPPF juga akan merenovasi 15-20 gerai lama pada tahun ini. Sehingga total alokasi dana untuk membuka gerai dan merenovasi gerai lama seebsar Rp 450 Miliar-Rp 500 Miliar yang semuanya dana ekspansi berasal dari kas internal.
 
MDLN – Marketing sales
PT Modernland Realty (MDLN) membukukan marketing sales Rp 476.5 Miliar pada 1Q 2014. Sebagian besar 80% marketing sales 1Q 2014 berasal dari proyek residensial. Pencapaian marketing sales 1Q 2014 masih jauh dari target marketing sales akhir tahun yang mencapai Rp 4 Triliun dikarenakan belum adanya proyek baru yang diluncurkan sepanjang kuartal pertama tahun ini. Proyek besar MDLN, Jakarta Garden City (JGC) akan diluncurkan pada bulan ini dan bulan Agustus mendatang. Proyek perumahan JGC ditargetkan berkontribusi dari penjualan residensial mencapai Rp 1.7 Triliun dan industrial Rp 1.1 Triliun dan sisanya dari penjualan lahan.
 
PGAS – Rencana emisi global bond
PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) berencana menerbitkan obligasi global sekitar US$ 1-1.3 Miliar dengan tenor 10 tahun untuk mendukung rencana ekspansi. Tahun ini PGAS mengalokasikan dana belanja modal senilai US$ 1.25 Miliar, dimana sekitar US$ 650 Juta dialokasikan untuk sektor hulu gas, US$ 400 Juta untuk pengembangan bisnis LNG, dan US$ 200 Juta untuk membangun infrastruktur gas bumi yang terintegrasi.(detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Terimbas Wall Street

Jakarta -Bursa Walstreet ditutup melemah tajam pada perdagangan Jumat merespon laporan kinerja JP Morgan yang dibawah perkiraan, dan turunnya penjualan perusahaan ritel GAP. Sentimen keduanya menghapus laporan data ekonomi yang baik seperti naiknya Producer Price Indeks dan Naiknya Consumer Sentimen masing-masing ke level tertinggi dalam sembilan bulan. Indeks Dow Jones turun 143,47 poin atau 0,89%, S&P 500 turun 0,95%, dan Nasdaq turun 1,34%.
Bursa eropa ditutup melemah merespon laporan kinerja JP Morgan yang mengecewakan dan juga tekanan jual pada saham-saham sektor teknologi yang disebut momentum stock. Indeks FTSE turun 1,21%, CAC turun 1,08%, dan DAX turun 1,47%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah terimbas turunnya bursa Wall Street pada akhir pekan. Mulai terlihatnya indikasi koalisi di Pilpres Indonesia nanti diharapkan dapat memberi kekuatan pada IHSG dari tekanan jual yang ada. Indeks EIDO naik 0,18%. Investor dapat melakukan Buy on Weakness pada saham-saham antara lain TLKM, KIJA, BBTN, BKSL, ASII.
 
Indonesia News Highlight
• Matahari Bagikan Dividen Rp157,70/Saham
• Merger Holcim-Lafarge Tingkatkan Penjualan Rp22 T
• Intermedia Bidik Pendapatan Rp969 M
• Laba Radiant Utama Naik 2,2%
 
Trading Counter – Technical Analysis
• TLKM - Trading Buy (S1= 2.260, R1= 2.340)
• KIJA – Trading Buy (S1= 244, R1= 266)
• BBTN – Trading Buy (S1= 1.200, R1= 1.260)
• BKSL – Trading Buy (S1= 178, R1= 185)
• ASII – Trading Buy (S1= 7.500, R1= 7.800)
 
sumber:detik.com

Mandiri Sekuritas: Pasar Sudah Jenuh Jual

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan di akhir pekan lalu, karena pengaruh kejatuhan saham-saham di sektor bioteknologi. Sabtu dini hari waktu Indonesia, indeks saham Dow Jones Industrial Avg ditutup turun -0,89% dan S&P 500 terkoreksi -0,95%.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka melemah. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang melemah -0,28%. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka terkoreksi -0,18%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup melemah. Harga minyak mentah WTI terkoreksi -0,07% ke US$103,74 per barel. Sementara harga emas Comex turun -0,12% ke posisi US$1319 per troy ounce.
Dari dalam negeri, koalisi partai politik dalam mengusung calon presiden dan wakil presiden masih menjadi keputusan yang ditunggu investor. Di sisi lain, dana asing mulai kembali masuk ke pasar setelah sempat keluar pasca Pemilu Legislatif pekan lalu.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Jangka pendek indeks masih dalam fase up trend. Indeks berhasil rebound dengan volume intraday relatif besar. Indicator RSI di zona oversold menginformasikan pasar sudah jenuh jual. Rebound lanjutan akan coba menguji resistance di 4.848.
Hari ini indeks masih akan bergerak mixed. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.753 dan resistance 4.848.(detik.com)

BSD Jual Properti Rp 1,7 Triliun Dalam 3 Bulan

Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan marketing sales (pra penjualan) Rp 1,76 triliun di 3 bulan pertama 2014. kontribusi penjualan terbesar berasal dari pra penjualan segmen kavling tanah yang mencapai Rp 1,14 triliun atau 65% dari total pra penjualan.
Pencapaian pra penjualan sebesar Rp 1,76 triliun tersebut setara 29% dari total target pra penjualan 2014 yakni Rp 6 triliun, turun 32% dari angka marketing sales 2013 lalu.
"Penurunan tersebut dikarenakan pada tahun 2013 lalu terdapat tambahan signifikan dari pra penjualan an-organik kepada entitas anak hasil joint venture (JV) dengan mitra strategis kami yakni Hongkong Land, AEON Mall Jepang dan Dyandra." kata Direktur & Corporate Secretary BSD Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulis, Senin (13/4/2014).
Lebih lanjut ditambahkan, jika dibandingkan head to head dengan pra penjualan organik tahun 2013 (tanpa menyertakan penjualan kepada JV) maka pada triwulan-I 2014 BSD membukukan pertumbuhan pra penjualan organik 98% Year on Year (YoY).
Segmen rumah tinggal atau residensial pada tiga bulan pertama 2014 membukukan pertumbuhan pra penjualan 15% menjadi Rp 595,35 miliar ketimbang tahun 2013 lalu yakni Rp 516 miliar. Emiten properti pengelola BSD City itu menjual 398 unit rumah tinggal.
"Kami telah merilis lima sub-kluster dan kluster baru yang berlokasi di BSD City serta satu proyek hunian baru di Balikpapan yakni Grandcity pada 16 Maret 2014 lalu. Permintaan konsumen sangat luar biasa, yang mana pada hari pertama peluncuran langsung terjual 97%," katanya.
Apabila nilai pra penjualan dikelompokan berdasarkan proyek, maka BSD City menjadi kontributor terbesar bagi Perseroan. BSD City sepanjang tiga bulan pertama 2014 berkontribusi sebesar 71% terhadap total nilai pra penjualan.
"Kami masih memiliki landbank untuk menjamin pengembangan BSD City tahap II hingga tahun 2020 mendatang," ucapnya.
Kawasan hunian milik Balikpapan Grandcity berkontribusi sebesar 15% atau terbesar kedua setelah BSD City. Setelah itu Grand Wisata Bekasi berkontribusi 8%, Kota Wisata Cibubur 3% dan 3% terakhir untuk kontributor pra penjualan berdasarkan kawasan hunian dibukukan oleh Taman Banjar Wijaya, Tangerang, Legenda Wisata Cibubur dan Kota Bunga Bogor. (detik.com)

Investor Menanti Koalisi Partai

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu melonjak 50 poin berkat aksi beli investor domestik. Perdagangan kala itu ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (11/4/2014), IHSG ditutup menanjak 50,847 poin (1,07%) ke level 4.816,576. Sementara Indeks LQ45 ditutup melonjak 10,736 poin (1,35%) ke level 813,969.
Wall Street menutup perdagangan yang fluktuatif dengan negatif. Indeks Nasdaq untuk pertama kalinya sejak Februari ditutup di bawah 4.000.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 143,47 poin (0,89%) ke level 16.026,75. Indeks S&P 500 kehilangan 17,39 poin (0,95%) ke level 1.815,69. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 54,372 poin (1,34%) ke level 3.999,734.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Indikasi koalisi Pilpres Indonesia diprediksi akan berimbas kepada pergerakan IHSG.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 22,26 poin (0,16%) ke level 13.937,79.
  • Indeks Straits Times naik 15,56 poin (0,49%) ke level 3.213,78.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan di akhir pekan lalu, karena pengaruh kejatuhan saham-saham di sektor bioteknologi. Sabtu dini hari waktu Indonesia, indeks saham Dow Jones Industrial Avg ditutup turun -0,89% dan S&P 500 terkoreksi -0,95%.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka melemah. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang melemah -0,28%. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka terkoreksi -0,18%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup melemah. Harga minyak mentah WTI terkoreksi -0,07% ke US$103,74 per barel. Sementara harga emas Comex turun -0,12% ke posisi US$1319 per troy ounce.
Dari dalam negeri, koalisi partai politik dalam mengusung calon presiden dan wakil presiden masih menjadi keputusan yang ditunggu investor. Di sisi lain, dana asing mulai kembali masuk ke pasar setelah sempat keluar pasca Pemilu Legislatif pekan lalu.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Jangka pendek indeks masih dalam fase up trend. Indeks berhasil rebound dengan volume intraday relatif besar. Indicator RSI di zona oversold menginformasikan pasar sudah jenuh jual. Rebound lanjutan akan coba menguji resistance di 4.848.
Hari ini indeks masih akan bergerak mixed. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.753 dan resistance 4.848.
 
Semesta Indovest
Bursa Wall Street ditutup melemah tajam pada perdagangan Jumat merespon laporan kinerja JP Morgan yang di bawah perkiraan, dan turunnya penjualan perusahaan ritel GAP. Sentimen keduanya menghapus laporan data ekonomi yang baik seperti naiknya Producer Price Indeks dan Naiknya Consumer Sentimen masing-masing ke level tertinggi dalam sembilan bulan. Indeks Dow Jones turun 143,47 poin atau 0,89%, S&P 500 turun 0,95%, dan Nasdaq turun 1,34%.
Bursa eropa ditutup melemah merespon laporan kinerja JP Morgan yang mengecewakan dan juga tekanan jual pada saham-saham sektor teknologi yang disebut momentum stock. Indeks FTSE turun 1,21%, CAC turun 1,08%, dan DAX turun 1,47%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah terimbas turunnya bursa Wall Street pada akhir pekan. Mulai terlihatnya indikasi koalisi di Pilpres Indonesia nanti diharapkan dapat memberi kekuatan pada IHSG dari tekanan jual yang ada. Indeks EIDO naik 0,18%. Investor dapat melakukan Buy on Weakness pada saham-saham antara lain TLKM, KIJA, BBTN, BKSL, ASII. (detik.com)