korea by dewanti

Monday, April 14, 2014

Kegelisahan Pasar Saham Sudah Netral

INILAHCOM, Jakarta – Kegelisan pasar atas hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014 dinilai sudah netral. Hal itu, sudah terfaktorkan pada pelemahan IHSG Kamis (10/4/2014) lebih dari 3%. Arah berikutnya?
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, dengan penguatan IHSG 1,07% akhir pekan lalu ke 4.816,576 menandakan tekanan jual dari investor asing sudah berhenti. Selain itu, lanjut dia, dengan penutupan di atas resistance 4.793 menandakan, secara teknikal, IHSG memiliki peluang untuk terus bergerak naik hingga 4.850-4.900.
Di sisi lain, menurut Satrio, support pertama IHSG berada di 4.793. "Faktor regional memang akan berpengaruh. Tapi, selama IHSG tutup di atas 4.793, tren IHSG masih naik, minimal untuk jangka pendek," katanya kepada INILAHCOM.
Pada perdagangan Jumat (11/4/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 50,847 poin (1,07%) ke posisi 4.816,576. Intraday terendah 4.721,596 dan tertinggi 4.816,576.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell. Berikut ini wawancara lengkapnya:
 
Mengakhiri pekan lalu, IHSG menguat di atas satu persen ke 4.816. Apa artinya?
Dengan penguatan IHSG 1,07% ke 4.816,576 menandakan tekanan jual dari investor asing sudah berhenti. Artinya, kekecewaan pasar terhadap hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014, di mana raihan suara PDI Perjuangan yang sebelumnya diharapkan mencapai presidential threshold, terjadi sehari saja, pada Kamis (10/4/2014).
 
Lantas, bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
IHSG Jumat (11/4/2014) rebound dan ditutup di atas resistance 4.793. Artinya, secara teknikal, IHSG memiliki peluang untuk terus bergerak naik hingga 4.850-4.900. Sementara itu, support pertama IHSG berada di 4.793.
 
Bagaimana dengan faktor regional?
Faktor regional memang akan berpengaruh. Tapi, selama IHSG tutup di atas 4.793, tren IHSG masih naik, minimal untuk jangka pendek.
 
Untuk jangka menengah?
Untuk jangka menengah, arah IHSG sepertinya masih datar. Artinya, kisaran IHSG sepertinya seperti itu karena pasar masih wait and see siapa Cawapres Jokowi dan siapa calon presiden tandingannya, dan bagaimana bentuk koalisinya. Ini mungkin masih lama. Apalagi, pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas perolehan suarah Pemilu Legislatif, baru akhir Mei 2014. Kemungkinan, IHSG cenderung mendatar hingga tanggal tersebut.
Kegelisahan pasar atas kegagalan PDI Perjuangan untuk mencapai presidential threshold, sudah kembali netral. Kekecewaan pasar sudah terdiskon pada pelemahan IHSG Kamis (10/4/2014) lebih dari 3%. Dari sisi ini, tak lagi jadi beban untuk arah IHSG berikutnya.
 
Saham-saham pilihan Anda?
Untuk saham-saham pilihan, kita masih fokus pada saham-saham lapis pertama. Di sektor perbankan, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Astra International (ASII). Saya rekomendasikan speculative buy untuk saham-saham tersebut.
Saham-saham konstruksi dan properti masih banyak mengalami tekanan negatif. Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham konstruksi dan properti.