korea by dewanti

Monday, April 14, 2014

Ekonom: Koalisi Politik Bisa Jadi Sentimen Positif Pasar Keuangan

Jakarta -Berdasarkan hasil hitung cepat Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu, ternyata tidak ada partai yang dominan. Artinya, mau tidak mau harus ada koalisi dari beberapa partai untuk bisa mengusung calon presiden dan wakilnya. Koalisi ini dinilai ekonom bisa menjadi sentimen positif pasar keuangan.
Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, pasar keuangan hingga saat ini masih menunggu hasil koalisi. Pembentukan koalisi ini bakal mendorong pasar keuangan menjadi positif asal pemimpin terpilih bukan merupakan pemimpin 'boneka'.
"Apapun bentuk koalisinya yang penting capresnya merupakan pemimpin yang tegas dan bisa mengambil keputusan. Si nomor satunya bisa jadi leader bukan pemimpin atau capres yang bisa diatur-atur. Koalisi nggak bikin sentimen negatif yang penting pemimpinnya punya sikap," tegas Ryan saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (14/4/2014).
Menurutnya, pandangan pelaku pasar keuangan masih dalam kondisi realistis. Artinya, tak ada pilihan lain jika pemerintahan saat ini harus dibentuk berdasarkan koalisi dari beberapa partai unggulan.
"Logika pasar dengan publik berbeda. Pasar punya gambaran kalau presiden A ekonomi akan baik. Kalau kebijakan baik ekonomi baik, saham baik dan mereka mendapatkan keuntungan. Sementara kalau logika publik berbeda. Begitu tokoh diidolakan nggak dapat suara mayoritas, ya mereka tenang-tenang saja tapi pasar bereaksi," jelas dia.
Ryan menambahkan, secara fundamental perekonomian Indonesia baik sehingga adanya koalisi pemerintahan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pasar keuangan. Menurutnya, faktor-faktor fundamental lah yang menjadi sentimen penggerak pasar.
"Inflasi dan current account deficit sudah membaik. Fundamental masih oke. Apresiasi pasar dibumbui dinamika politik itu biasa," tandasnya. (detik.com)