korea by dewanti

Monday, October 21, 2013

Kredit Korporasi BII Capai Rp27 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Kredit korporasi PT.Bank International Indonesia (BII) Tbk per September 2013 mencapai Rp27triliun.
Pencapaian itu telah melampaui target pertumbuhan kredit produksi perseroan sebesar 18% sepanjang tahun ini.
Pada 2012, total penyaluran kredit korporasi BII mencapai Rp21,6 triliun atau tumbuh 24% dibandingkan dengan 2011.
Sepanjang semester I/2013, penyaluran kredit korporasi BII hanya tumbuh 2% menjadi Rp23,9 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, Rp23,3 triliun.
Head Corporate Banking BII, Darwin Wibowo, mengatakan, pihaknya menargetkan paling tidak tiga sektor penyaluran kredit pada kuartal IV/2013 dengan kemungkinan skema sindikasi. Beberapa sektor yang menarik bagi BII yakni konsumer, infrastruktur dan energi.
"Persaingan memang sekarang cukup ketat. Perusahaan dan bank kalau bisa tentu memilih deal tahun ini, karena lebih aman. Tahun depan trennya melambat, kami berharap bisa menyelesaikan semua target tahun ini," ujarnya Senin (21/10).
Saat ini, porsi kredit korporasi BII mencapai 25% dari total kredit. Pada Senin (21/20/2013), BII merupakan salah satu bank yang menyalurkan kredit sindikasi kepada PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebesar Rp600 miliar. Charoen mendapatkan total fasilitas pinjaman US$500 juta yang terdiri dari US$325 juta dan Rp2,1 triliun.
"Naturally meski memiliki induk Maybank, kami tetap menyalurkan kredit rupiah karena lebih banyak funding sourcenya".

Ikuti Arus Positif Bursa Asia, IHSG Naik 31

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 31 poin mengikuti arus positif bursa-bursa regional. Pelaku pasar berburu saham unggulan dan lapis dua.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 10.840 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp 10.905 per dolar AS.
Membuka perdagangan awal pekan, IHSG bertambah 15,856 poin (0,35%) ke level 4.562,804 didorong oleh sentimen positif dari pasar global dan regional. Investor lakukan aksi beli selektif di saham-saham unggulan.
Meski bergerak dalam rentang tipis, IHSG tidak menyentuh zona merah hingga siang hari ini. Saham-saham konsumer dan konstruksi menahan indeks tetap positif.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 20,190 poin (0,44%) ke level 4.566,761 berkat penguatan saham-saham konsumer. Investor pede berburu saham setelah melihat bursa Asia yang kompak menguat.
Aksi ambil untung terjadi di saham-saham komoditas, aneka industri, dan infrastruktur. Tapi aksi ini belum bisa menjegal indeks sampai jatuh ke zona merah.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (21/10/2013), IHSG menanjak 31,607 poin (0,70%) ke level 4.578,178. Sementara Indeks LQ45 bertambah 6,042 poin (0,79%) ke level 773,750.
Pelaku berburu saham unggulan dan lapis dua berkat dorongan dari pasar regional. Enam dari sepuluh sektor berhasil menguat, dipimpin sektor konsumer dengan penguatan lebih dari dua persen.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 149.969 kali pada volume 6,953 miliar lembar saham senilai Rp 6,298 triliun. Sebanyak 151 saham naik, sisanya 102 saham turun, dan 106 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak bertahan di zona hijau hingga sore hari ini. Bursa saham China memimpin penguatan dengan lonjakan lebih dari satu persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 35,46 poin (1,62%) ke level 2.229,24. 
  • Indeks Hang Seng naik 98,05 poin (0,42%) ke level 23.438,15. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 132,03 poin (0,91%) ke level 14.693,57. 
  • Indeks Straits Times bertambah 5,26 poin (0,16%) ke level 3.198,16. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 25.000 ke Rp 1,2 juta, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.800 ke Rp 36.650, Unilever (UNVR) naik Rp 700 ke Rp 31.500, dan Lion Metal (LION) naik Rp 350 ke Rp 14.000.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 10.000, Nipress (NIPS) turun Rp 450 ke Rp 9.750, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 300 ke Rp 13.700, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 250 ke Rp 33.700. (detik.com)

Cadangan Minyak RI Terendah se-ASEAN, Hanya 3,7 Miliar Barel

Jakarta - Indonesia bukan lagi negara kaya minyak maupun eksportir minyak. Cadangan minyak yang tersisapun paling rendah dibandingkan negara-negara di ASEAN.
Plt Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko mengatakan cadangan minyak yang ditemukan tinggal 3,7 miliar barel.
"Cadangan minyak yang ditemukan tinggal 3,7 miliar barel," kata Johanes dalam diskusi di IATMI Oil & Gas Business, di Hotel Mulia, Senayan, Senin (21/10/2013).
Johanes mengungkapkan dengan hanya tersisa cadangan minyak sebesar 3,7 miliar barel tersebut, merupakan cadangan paling rendah di antara negara di ASEAN.
"Tiga koma tujuh untuk minyak itu berada di bawah rata-rata ASEAN, di bawah Vietnam yang mempunyai 4,7 miliar barel. ini harus jadi perhatian kita bersama, tantangan ke depan bagaimana tata kelola migas kita," ungkapnya.
Ia menambahkan apalagi jika melihat tren konsumsi minyak di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun sementara produksi tidak cukup.
"Kita lihat tren dikonsumsi minyak bumi meningkat dari tahun ke tahun, sementara produksi tidak cukup. Sekarang ini produksi minyak hanya 830.000-836.000 barel per hari," katanya.
Sementara disisi produksi dan penambahan cadangan minyak dengan eksplorasi yang masih ternyata terganjal peraturan perundang-undangan.
"Ada aturan-aturan yang baru muncul, bagaimana kita optimalkan kegiatan eksplorasi, misalnya pajak PBB untuk kegiatan offshore, ada kontrakor sampai bayar Rp 188 miliar hanya untuk bayar PBB pada saat eksplorasi (belum dapat minyak)," katanya. (detik.com)

BI Jaga Nilai Tukar Rupiah di Level Rp 10.500 per Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menargetkan bisa menjaga nilai tukar rupiah pada posisi Rp 10.500 hingga Rp 10.700 per dollar AS di tahun 2014.
Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan target tersebut didasarkan pada kinerja ekonomi RI pada tahun 2014 yang akan membaik. Hal ini Ini didukung oleh stabilnya ekspor dan impor serta harga komoditas dunia.
"BI memprediksi nilai tukar rupiah mencapai Rp 10.500 hingga Rp 10.700 per dollar AS," kata Agus saat rapat Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2014 bersama Komisi XI DPR, Senin (21/10/2013). 
"Kami yakin kondisi ekonomi global 2014 akan membaik. Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun itu menjadi 5,8 hingga 6,2 persen," lanjut Agus.
Meskipun demikian, Agus mengingatkan, arah pergerakan nilai tukar rupiah masih rentan terhadap perkembangan ekonomi dunia.
"Kami masih cermati kondisi global, karena kekhawatiran ekonomi global masih tinggi, sehingga hal tersebut masih mempengaruhi aliran modal ke emerging market," ungkapnya.
Oleh karenanya, untuk mengendalikan laju inflasi dan memperkuar sistem keuangan pada tahun 2014, Dewan Gubernur BI akan menjalankan 7 sasaran dan langkah-langkah kebijakan BI, antara lain pertama, memantapkan transisi pengawasan perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selanjutnya memperkuat kerangka dan bauran moneter. Adapun ketiga, menjaga strategi kesetabilan nilai tukar. Keempat, melakukan pendalaman pasar uang valas dan rupiah.
Langkah kelima adalah mendorong sistem keuangan dan makro prudensial. Keenam, memperkut sinergi BI dengan lembaga keuangan terkait, serta menjaga implementasi jaringan nasional dan ketersedian uang layak edar.

Penerimaan BI Capai Rp19,93 Triliun, Setara Asumsi Awal

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan realisasi penerimaan pada anggaran tahunan BI (ATBI) pada periode Januari—September 2013mencapai Rp19,93 triliun, atau 119% dari asumsi awal.
"Kami memperkirakan pada akhir 2013, anggaran penerimaan diprognosakan mencapai 130,44%," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI, Senin (21/10/2013).
Agus menjelaskan realisasi penerimaan terbesar terutama berasal dari pengelolaan devisa yang telah mencapai Rp19,72 triliun atau 119,12 dari asumsi awal.
"Kami memperkirakan pada akhir 2013 penerimaan pengelolaan devisa diprognosakan mencapai 130,47%," jelasnya.
Sementara itu, realisasi anggaran pengeluaran hingga September 2013 telah mencapai Rp3,38 triliun atau hanya 60,92% dari asumsi awal.
Bank sentral memperkirakan pengeluaran selama 2013 hanya Rp4,93 triliun atau 88,83% dari asumsi awal.
Gaji dan penghasilan mendominasi realisasi pengeluaran yang mencapai Rp1,69 triliiun atau 72,76 dari asumsi.
Sementara itu, pengembangan dan pemeliharan sumber daya manusia mencapai Rp748 miliar atau 48,09% dari rencana awal.
Agus menambahkan realisasi program sosial BI (PSBI) baru mencapai Rp52 miliar pada akhir September, atau 41,46% dari rencana.
"Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan realisasi PSBI dan diharapkan pada akhir 2013 dapat mencapai 90%, tentunya dengan tetap memperhatikan aspek governance," ujarnya.

Bursa Eropa Naik Terangkat Saham Royal Phillips

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa bergerak mixed di awal perdagangan Senin (21/10/2013).
Untuk indeks FTSE di London naik 0,1% ke 6.628,71. Indeks DAX di Jerman lebih rendah 0,2% ke 8.848,16 dan indeks Stoxx Erurope naik 0,1% ke 318,77. Demikian mengutip marketwatch.com.
Sementara pengautan saham terjadi pada saham Royal Phillips 5,6 persen dan saham Akzo Nobel naik 6,3%. Saham Phillips mengalami kenaikan laba dua kali lipat pada kuartal ketiga tahun ini. Penguatan karena perseroan dapat menekan biaya operasional sehingga lebih rendah.
Investor akan banyak mencermati data dari AS setelah shutdown berhenti. Data penjualan rumah berpotensi turun di bulan September dari sebelumnya 5,48 juta ke 5,31 juta.

Emiten Nekad Karena Butuh Uang

INILAH.COM, Jakarta - Nekat. Mungkin itulah kata yang pas untuk menggambarkan rencana sejumlah perusahaan untuk melakukan right issue. Bukannya melecehkan, tapi jika mencermati naik turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa bulan terakhir, situasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) memang sedang tak bersahabat.
Namun kondisi itu sepertinya tak lagi dipedulikan oleh PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Bank Windu Kencana International Tbk (MCOR) dan PT Provident Agro Tbk (PALM). Maklum, ketiga emiten ini sedang membutuhkan dana untuk ekspansi. Sementara untuk mencari dana murah saat ini sudah sulit. Bunga kredit dan kupon obligasi sudah tinggi. Jadi, bisa dipahami jika mereka ngotot menerbitkan saham baru.
Pertanyaannya, bagaimana nasib saham ketiga emiten tadi? Adakah peluang bagi investor untuk mendapatkan gain? Tampaknya hanya MCOR yang masih menjanjikan. Selain bergerak di usaha perbankan, MCOR juga akan menerbitkan waran seri II sebagai pemanis. Ketentuannya, setiap pemegang dua saham right issue MCOR, investor akan memperoleh bonus satu waran.
Di akhir tahun ini, MCOR berencana menerbitkan 1,82 miliar saham baru atau setara 27,54% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Dengan banderol harga Rp125 per saham, MCOR berharap bisa mendapatkan dana murah Rp228,41 miliar. Nah, setiap pemegang 100 saham MCOR berhak membeli 38 saham baru (100:38).
Dengan rasio seperti itu, pemegang saham lama MCOR tidak akan terdilusi terlalu besar. Lain halnya dengan rasio right issue MYRX yang ditetapkan sebesar 7:10. Artinya, setiap pemegang 7 saham MYRX berhak membeli 10 saham baru. Aksi ini membawa konsekuensi efek MYRX bakal terdilusi hingga 58,82%. Jelas, ini sangat merugikan para pemegang saham MYRX yang tidak mengambil haknya.
MYRX sendiri berencana menerbitkan 8,35 miliar saham baru dengan harga Rp550 per saham atau terdiskon 5,17% dari harga terakhir di bursa. Dari penjualan saham baru, emiten di bidang industri dan perdagangan ini berharap bisa mengantongi dana Rp4,6 triliun. Sebagian besar dana right issue tersebut akan dipakai untuk membeli 87,93% saham PT Mandiri Mega Jaya.
Lalu, bagaimana dengan saham baru PALM? Sayang, rencana penerbitan saham baru perusahaan agro ini masih gelap.

CPIN bangun pabrik di Bali dan Padang Tahun 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) pada tahun depan akan membangun pabrik baru di Bali dan Padang, dengan nilai investasi US$20 juta per pabrik.
Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Ong Mei Sian mengatakan, setiap tahun perseroan selalu meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 15%, sehingga selalu ada pembangunan pabrik baru.
"Tahun depan kita bangun (pabrik) di Bali dan Padang, investasinya sekitar US$20 juta dolar," kata Mei seusai acara Pinjaman Sindikasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan 20 Bank Peserta Sindikasi, Senin (21/10/2013)
Pada tahun ini, kata Mei, perseroan akan menguji coba pabrik baru di Cirebon senilai US$30 juta-US$40 juta dan memiliki kapasitas 20 ribu ton per bulan. "Cirebon lebih besar dibandingkan Bali dan Padang, tahun depan mulai beroperasi secara sempurna," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, dana pembangunan pabrik masuk ke dalam anggara belanja modal (capex). Untuk tahun ini, perseroan mengalokasikan capex sebesar Rp2 triliun.
"Tahun depan capex masih Rp2 triliun, kita dapatkan dari kas internal dan sisa pinjaman sindikasi 20 bank sebesar US$500 juta yang hari ini kita tandatangani," ujar Mei.
Hingga saat ini, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk memiliki tujuh pabrik pakan ternak, 80 fasilitas pembibitan, 43 fasilitas penetasan, empat fasilitas pengolahan daging ayam.

Emas Berpeluang Naik, Tembus Ke Rp481.000/Gram

Bisnis.com, JAKARTA  - Harga emas tercatat naik pada siang ini, Senin (21/10/2013) dan berpeluang naik menembus level resisten.
Emas untuk pengiriman Desember membukukan kenaikan 0,26% menjadi US$1.318 per troy ounce (Rp481.087,12 per gram) pada jam 13:07 WIB.
Adapun emas spot di Commodity Exchange New York tercatat naik 0,16% ke level US$1.318,35 per troy ounce (Rp481.214,95 per gram).
Menurut Kepala RIset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, penguatan lanjutan harga emas masih menunggu konfirmasi penembusan level resisten penting US$1.330 per troy ounce dengan potensi target ke area US$1.345.
"Bila harga tidak sanggup menembus area resisten tersebut, tekanan turun akan membayangi pergerakan harga emas," kata Ariston dalam laporan analisis harga emas hariannya.
Dia menambahkan, jika harga menembus level support US$1.309, harga berpotensi menurun ke kisaran US$1.295—US$1.300.

Akuisisi Saham Inalum: Tawaran Final Pemerintah Rp6,08 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah siap memberikan angka penawaran terakhir kepada pihak Nippon Asahan Aluminium (NAA) Jepang guna mengambil alih PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum). Adapun angka yang akan ditawarkan senilai US$558 juta (sekitar Rp6,08 triliun dengan asumsi kurs Rp10.900/US$).
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pihaknya bersama tim pemerintah lainnya terus kejar tayang membahas proses pengambilalihan PT Inalum dari tangan Jepang. Setelah sempat berpikir akan menggunakan jalur arbitrase bila tak ada kesepakatan harga dengan NAA Jepang, saat ini pihaknya masih bersikeras untuk tidak menggunakan jalur arbitrase. Bahkan pihaknya juga akan memberikan angka penawaran terakhir kepada Jepang.
Pihaknya juga optimis pihak Jepang akan menerima angka tawaran terakhir tersebut. "Iya (penawaran terakhir). Kemungkinan tidak jadi arbitrase karena sudah ada kesepakatan, mudah-mudahan ada kesepakatan. Harganya sesuai dengan hitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), lebih kurang US$558 juta," kata Hidayat usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR mengenai Pengesahan RKA-K/L Tahun 2014 Kementerian Perindustrian hari ini, Senin (21/10/2013).
Jika diikuti perkembangannya, nilai aset Inalum yang harus dibayarkan Indonesia terus meningkat. Setelah pertama pemerintah menyebutkan angka aset Inalum senilai US$390 juta, kemudian US$424 juta, dan hari ini pemerintah menyebut angka US$558 juta. Meski begitu, Hidayat menolak bila dikatakan pemerintah mengalah dari pihak Jepang.
"Bukan terus menaikkan, dulu ada beberapa opsi harga, kemudian BPKP menghitung, jadi ya kita ikut. Ini yang disepakati bersama, dihitung oleh Kementerian Keuangan dan BPKP. Jangan lupa, di dalamnya (PT Inalum) masih ada dana cash," jelasnya.
Yang pasti, Hidayat meyakinkan PT Inalum akan dimiliki oleh Indoenesia sepenuhnya pada 1 November 2013. Sepuluh hari menjelang deadline, pemerintah memang lebih intensif melakukan pertemuan dan pembahasan. Sore ini (21/10), akan diadakan rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian yang akan dihadiri oleh pemerintah yang terkait pengambilalihan Inalum.
"Sore ini menyiapkan laporan untuk ke DPR besok. Jadi besok sore atau malam akan lapor ke komisi VI atau XI. Malam ini juga akan lapor ke presiden," kata Hidayat.
Akhir pekan lalu, Hidayat mengatakan bahwa pemerintah mempertimbangkan ada banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah bila proses pengambilalihan diselesaikan dengan jalur arbitrase. Selain menimbulkan ketidakpastian dari sisi nilai selisih, waktu yang dibutuhkan juga tidak pasti.
"Belum lagi dana yang harus dikeluarkan, pasti lebih mahal karena harus sewa pengacara dan sebagainya," kata Hidayat.
Kemudian, pada akhir pekan lalu juga, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan nilai buku aset inalum berdasarkan perhitungan NAA Jepang senilai US$626 juta, sedangkan berdasarkan perhitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) senilai US$424 juta.
Perlu diketahui, pemerintah Indonesia memiliki 41,13% saham PT Inalum, sisanya sebesar 58,87% dimiliki oleh konsorsium NAA. Konsorsium ini beranggotakan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebagai wakil pemerintah Jepang dan 12 perusahaan swasta Jepang.

CPIN akan Naikkan 10% Harga Jual Pakan Ternak

INILAH.COM, Jakarta - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menaikkan 10% harga jual pakan ternak akibat pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Melemahnya rupiah, kita menaikkan harga jual. Awal kita jual per kilo gramnya senilai Rp5 ribu dan sekarang Rp5.400 per kilo," kata Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Ong Mei Sian usai acara Pinjaman Sindikasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan 20 Bank Peserta Sindikasi, Senin (21/10/2013).
Menurut Mei, sebagian besar bahan baku untuk produksi berasal dari luar negeri, sehingga pelemahan rupiah cukup berdampak kepada harga jual. "Untuk 50 persen kita impor dari beberapa negara, seperti Brazil, Argentina dan lainnya," ucap dia.
Bahan baku yang diimpor, kata Mei, seperti, bungkil kedelai, beberapa jenis vitamin, dan jagung. "Jagung kita ada yang impor dan lokal, tapi kita selalu utamain lokal terlebih dahulu, kalau tidak cukup baru kita impor," tutur dia.

Charoen Genjot Produksi Pakan Ternak 5,5 Juta Ton/Tahun

Jakarta - Emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) siap mengoperasikan pabrik pakan ternak di Cirebon, Jawa Barat akhir tahun ini. Nantinya, pabrik baru tersebut ditargetkan akan mampu memproduksi sedikitnya 20 ribu ton per bulan. Perseroan telah merogoh kocek hingga US$ 40 juta untuk menyelesaikan pembangunan pabrik ini.
"Akhir tahun ini start pabrik yang di Cirebon, akan trial tahun ini. Pabrik baru ini minimal 20 ribu ton per bulan kapasitasnya, pabrik ini investasinya US$ 30-US$ 40 juta," kata Direktur CPIN Ong Mei Sian usai Konferensi Pers Perseroan, di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Dia menjelaskan, pengoperasian pabrik baru tersebut sebagai salah satu cara perseroan menggenjot kapasitas produksi tahun ini yang diperkirakan mencapai lebih dari 5 juta ton per tahun.
"Kapasitas produksi saat ini 5 juta ton per tahun, akan ada pengingkatan volume 5-10% per tahun," kata Mei.
Selanjutnya, Mei menyebutkan, perseroan juga akan membangun pabrik serupa di Bali dan Padang masing-masing nilai investasinya mencapai US$ 20 juta.
"Ke depan akan bangun pabrik di Bali dan Padang, US$ 20 juta masing-masing satu pabrik, lahan sudah ada," kata dia.
Tahun ini, Mei menyebutkan, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 2 triliun. Capex tersebut diperoleh dari pinjaman sindikasi perseroan dari 20 bank sebesar US$ 500 juta.
"Capex kita tahun ini untuk pengembangan usaha dan meningkatkan kapasitas produksi," tandasnya. (detik.com)

IPO Watson Bakal Jadi Yang Terbesar Di Asia

Bisnis.com, JAKARTA - Miliuner China, Li Ka-shing, pemilik Hutchison Whampoa Ltd. akan menjual sahamnya di unit usaha Watson Group Amerika Serikat yang diperkirakan akan menjadi penawaran saham perdana (IPO) terbesar di Asia dalam tiga tahun.
Hutchison akan mempelajari semua opsi untuk penjualan unit usaha itu, termasuk penawaran saham ke publik  yang akan memberinya peluang memegang kendali usaha, menurut perusahaan itu dalam satu pernyataan pada 18 Oktober lalu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (21/10.2013).
Langkah itu bisa meraup dana hingga HK$98 miliar atau US$13 miliar dengan memisahkan (spinoff) sebagian usaha Watson, menurut Credit Suisse Group AG.
"Kalau jadi, IPO itu akan tercatat sebagai yang terbesar di Asia sejak AIA Group Ltd. melakukannya dengan nilai US$20,4 miliar pada 2010."
Perusahaan Hutchison yang berbasis di Hong Kong tengah mempertimbangkan pemisahan usaha setelah membatalkan rencana untuk menjual jaringan supermarket ParknShop dan A.S.
Watson memiliki lebih dari 11.000 toko yang beroperasi di 33 pasar di seluruh dunia , menurut situs web perusahaan itu. Merk dagang yang dimiikinya termasuk Superdrug di Inggris, Rossmann di Jerman, dan pertokoan di Asia.
"Saham Hutchison Whampoa akan mendapatkan tekanan dalam jangka pendek yang mencerminkan kekecewaan investor karena gagal menjual ParknShop," ujar Steven Leung, seorang direktur pada UoB Kay Hian Ltd..
Spinoff  atas A.S. Watson akan menjadi opsi yang lebih baik bagi Hutch dalam jangka panjang karena dapat meningkatkan nilai karena aset itu termasuk menarik.

Bursa Eropa Berpotensi Naik

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa berpotensi bergerak mixed pada perdagangan Senin (21/10/2013).
Indeks FTSE di London cenderung naik 25 poin, indeks DAX di Jerman berpotensi naik 12 poin dan indeks CAC di Paris cenderung turun 4 poin. Para pekan ini investor akan banyak mencermari data dari AS setelah shutdown berhenti.
Analis menilai dengan mengalami shutdown hingga 16 hari sejak 1 Oktober 2013 lalu maka The Fed berpotensi menunda pengurangan stimulus moneter. Investor juga merespon positif penyelesaian utang Bank JPMOrgan Chase senilai US$13 miliar setelah krisis karena kredit perumahan tahun 2000 lalu.
Dari pasar Asia, indeks terus menunju level tertinggi seiring rekor yang terjadi pada indeks S&P pada pekan lalu. Minyak mentah AS menuju level US$101 per barel.
Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Nikkei naik 0,6%, indeks Shanghai naik 1,2%, indeks Kospi lebih rendah 0,1%, indeks ASX naik 0,5%, indeks Hang Seng naik 0,6%.

IHSG Naik 20 Poin Berkat Saham Konsumer

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terdongkrak 20 poin berkat penguatan saham-saham konsumer. Investor pede berburu saham setelah melihat bursa Asia yang kompak menguat.
Membuka perdagangan awal pekan, IHSG bertambah 15,856 poin (0,35%) ke level 4.562,804 didorong oleh sentimen positif dari pasar global dan regional. Investor lakukan aksi beli selektif di saham-saham unggulan.
Meski bergerak dalam rentang tipis, IHSG tidak menyentuh zona merah hingga siang hari ini. Saham-saham konsumer dan konstruksi menahan indeks tetap positif.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (21/10/2013), IHSG menguat 20,190 poin (0,44%) ke level 4.566,761. Sementara Indeks LQ45 naik 2,887 poin (0,38%) ke level 770,595.
Aksi ambil untung terjadi di saham-saham tambang, aneka industri, dan infrastruktur. Tapi aksi ini belum bisa menjegal indeks sampai jatuh ke zona merah.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 85.291 kali pada volume 4,406 miliar lembar saham senilai Rp 3,413 triliun. Sebanyak 156 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 97 saham stagnan
Bursa di Asia masih kompak bertahan di zona hijau. Aksi beli marak terjadi berkat sentimen positif dari pasar global terutama Wall Street yang salah satu indeksnya berhasil cetak rekor tertinggi sepanjang masa.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 24,77 poin (1,13%) ke level 2.218,55. 
  • Indeks Hang Seng naik 136,88 poin (0,59%) ke level 23.476,98. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 114,19 poin (0,78%) ke level 14.675,73. 
  • Indeks Straits Times bertambah 4,84 poin (0,15%) ke level 3.197,74. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.200, Lion Metal (LION) naik Rp 350 ke Rp 14.000, Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 31.050, dan Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 200 ke Rp 5.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 10.000, Nipress (NIPS) turun Rp 400 ke Rp 9.800, BRI (BBRI) turun Rp 150 ke Rp 8.050, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 100 ke Rp 5.650. (detik.com)

Berlina Bagikan Dividen Tunai Rp23 Per Saham, Ini Jadwalnya

Bisnis.com, JAKARTA -  Emiten sektor plastik dan kemasan PT Berlina Tbk. memutuskan untuk membagi dividen senilai Rp23 per saham.
Dalam pengumumannya kepada publik yang dipublikasikan hari ini, Senin (21/10/2013), manajemen Berlina mengatakan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diadakan pada 19 Juni 2013, perseroan menyepakati pembagian dividen tunai final dari laba bersih 2012 senilai total Rp15,87 miliar.
 
Jadwal Pembagian Dividen PT Berlina
 
Cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 8 November 2013
Ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 11 November 2013
Cum dividen tunai di pasar tunai: 13 November 2013
Ex dividen tunai di pasar tunai: 14 November 2013
Recording date yang berhak atas dividen tunai: 13 November 2013
Pembayaran dividen tunai: 27 November 2013

Penawaran Tender Selesai, Indofood Upayakan CMFC Tetap Listing Di Bursa Singapura

Bisnis.com, JAKARTA— PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sedang mengkaji cara untuk mempertahankan saham China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC) agar tetap tercatat di Bursa Efek Singapura.
Direktur sekaligus Corporate Secretary Indofood Sukses Makmur Werianty Setiawan mengatakan perseroan sedang mengevaluasi berbagai langkah untuk memulihkan kepemilikan saham publik CMFC.
Hal itu terkait dengan rencana emiten di bawah Grup Salim itu mengakuisisi produsen sayur terintegrasi tersebut.
Seperti diketahui, berdasarkan Ketentuan Singapore Code No.14 dalam rangka pengambilalihan dan penggabungan usaha atas perusahaan terbuka, mewajibkan perseroan untuk melakukan penawaran tender.
Perseroan pun telah menyampaikan dokumen penawaran tender atas saham yang dikeluarkan CMFC pada 20 September 2013. Adapun periode penawaran berlangsung selama 28 hari sejak 20 September 2013 hingga 18 Oktober 2013.
"Pada 18 Oktober 2013 telah disampaikan pengumuman penutupan penawaran. Sehubungan dengan hal tersebut, jajaran Direksi Indofood menyampaikan bahwa perseroan bermaksud mempertahankan status pencatatan CMFC di Bursa Efek Singapura," paparnya dalam keterbukaan informasi, Senin (21/10/2013).
Sebelumnya, manajemen menyebutkan jika penawaran selesai dilaksanakan maka kepemilikan saham Indofood di CMFC akan di atas 90% dari seluruh saham CMFC.
Sementara itu, Bursa Efek Singapura mensyaratkan pencatatan saham minimum 10% dari total saham yang dikeluarkan dan harus dimiliki minimal 500 orang pemegang saham publik.
Dengan demikian, jika Indofood ingin mempertahankan pencatatan saham CMFC, perseroan harus meningkatkan kepemilikan saham publik CMFC minimal 10% dalam waktu 3 bulan atau lebih lama sesuai persetujuan Bursa Efek Singapura. Jika hal tersebut tidak terlaksana, maka saham CMFC akan dihapus (delisted).

Jelang Siang, Rupiah Menguat Ke Bawah Rp10.900/US$

bisnis.com, JAKARTA— Menjelang siang hari ini, Senin (21/10/2013), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat di bawah Rp10.900 per dolar AS.
Berdasarkan data indeks valas Bloomberg, rupiah diketahui menguat 0,1% ke Rp10.893 per dolar AS pada pukul 10.49 WIB.
Pada awal perdagangan, rupiah sempat melemah 0,14% ke Rp10.919 per dolar AS pada pukul 8.58 WIB.
Penguatan rupiah terjadi saat dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang Asia Pasifik.

Pendapatan BNI Dukung Laba Jadi Rp6,5 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia TBk (BBNI) meraih pendapatan bunga dan pendapatan syariah mencapai Rp19,04 triliun. Untuk laba bersih naik mencapai Rp6,5 triliun pada kuartal ketiga 2013.
Pendapatan bunga dan pendapatan syariah tersebut naik dari Rp16,7 triliun pada periode yang sama tahun 2012. Dengan beban Rp5,2 triliun maka pendapatan bunga dan pendapatan syariah netto mencapai Rp13,8 triliun. Pendapatan ini naik dari sebelumnya Rp11,2 triliun.
Untuk pendapatan operasional mencapai Rp7,1 triliun dari sebelumnya Rp5,7 triliun. Untuk laba operasional mencapai Rp8,2 triliun dari Rp6,02 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Senin (21/10/2013).
Sementara laba sebelum paak mencapai Rp8,1 triliuyn dari sebelumnya Rp6,2 triliun. Dengan beban pajak Rp1,5 triliun maka laba bersih mencapai 6,5 triliun dari sebelumnya Rp5,03 triliun.
Perseroan berhasil meningkatkan total aset menjadi Rp362,4 triliun dari Rp333,3 triliun per 31 Desember 2012.

Laba BTPN Tumbuh 24% Jadi Rp 18 Triliun Per September 2013

Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatat laba bersih sebesar Rp 1,8 triliun di September 2013 ini atau tumbuh 24% dari periode yang sama di 2012 yang sebsar Rp 1,4 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut beriringan dengan tingginya penyaluran kredit yang tumbuh 22% (year-on-year/yoy) dari Rp 37,08 triliun pada 30 September 2012 menjadi Rp 45,3 triliun pada 30 September 2013.
Dikutip detikFinance dari siaran persnya, Senin (21/10/2013), BTPN mencatat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net yang masih terkendali sebesar 0,37% pada akhir September 2013, lebih rendah dari NPL net akhir September 2012 yang tercatat 0,39%.
Per 30 September 2013, BTPN mencatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23%, lebih tinggi dari posisi CAR September 2012 sebesar 21,6%.
"Dengan CAR sebesar 23%, ke depan kami yakin memiliki ruang yang cukup untuk bertumbuh, sekaligus mendukung inisiatif keuangan inklusif dengan melakukan inovasi-inovasi berkelanjutan agar dapat menjangkau masyarakat di pelosok yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan," Presiden Direktur BTPN, Jerry Ng.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) melalui BTPN Sinaya tercatat tumbuh 15% (yoy) dari Rp 42,6 triliun per 30 September 2012 menjadi Rp 49,03 triliun per 30 September 2013.
BTPN memiliki komitmen untuk melayani dan memberdayakan segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), termasuk masyarakat pra-sejahtera produktif (mass market).
"BTPN meyakini, nasabah mass market tidak hanya membutuhkan akses finansial tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka," lanjut Jerry Ng.
Didorong keyakinan itu, BTPN secara regular di seluruh cabang, menggelar program Daya yang memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah yang meliputi pensiunan, pelaku usaha mikro & kecil (UMK), serta komunitas pra-sejahtera produktif. (detik.com)

Bursa Asia Naik Berpotensi Reli

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Senin (21/10/2013). Pelemahan yen telah mengangkat indeks Nikkei ke zona positif.
Untuk bursa Australia menunju level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sedangkan meningkatnya defisit pedagangan telah melemahkan yen. Indeks yen terhadap dolar AS melemah 0,1%, dolar AS berada di 97,95 per yen.
Indeks Nikkei naik 0,7%, indeks ASX di Sydney naik 0,7% menjadi 5.359 mendekati level tertinggi lima tahun terakhir di 5.366,10. Penguatan seiring kenaikan saham bank dan saham tambang. Saham BHP Billiton naik 1,2%, saham Australia and New Zealand Bankig Group naik 1,1%.
Sentimen positif terus mendukung bursa regional melanjutkan pekan lalu. Bursa Asia mendapat dukungan dengan tercapainya kesepakatan di AS untuk menghindari gagal bayar utang AS. Hal itu telah mengurangi risiko pasar setelah mengalami shutdown AS selama 16 hari dari 1 Oktober 2013.
"Kami telah membersihkan risiko negatif dari rintangan makro dengan kesepakatan fiskal AS pada pekan lalu. Nampaknya tidak banyak faktor yang akan mengagalkan reli," kata Michael McCarthy dari CMC Markets seperti mengutip marketwacth.com.
Bursa di China juga positif seperti indeks Hang seng naik 0,6% dan indeks Shanghai naik 0,1%.
Rabu (16/10/2013) malam, kongres AS akhirnya mengakhiri kebuntuan politik untuk menyepakati anggaran dan plafon utang pemerintah federal, setelah 16 hari terjadi penghentian sebagian aktivitas pemerintah (shutdown).
DPR telah mengesahkan RUU yang berisi anggaran pemerintah hingga 15 Januari tahun 2014. Undang-undang baru itu, menjadikan pagu utang AS dinaikkan menjadi US$16,7 triliun dan memperpanjang masa kewenangan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan pinjaman baru hingga 7 Feburari 2014.

20 Bank Ramai-ramai Suntik Charoen Pokphand US$ 500 Juta

Jakarta - Perusahaan pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) hari ini menandatangani fasilitas pinjaman sindikasi dengan 20 bank senilai US$ 500 juta.
Pinjaman ini akan digunakan perseroan untuk menopang pertumbuhan bisnis di semua lini usaha dan membayar kembali (refinancing) semua outstanding pinjaman perbankan perusahaan.
"Ini merupakan pinjaman sindikasi ketiga terbesar pasca 1998 Asian Financial Crisis yang diterima CPIN," kata Corporate Secretary CPIN Hadijanto Kartika dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (21/10/2013).
Ia menjelaskan, fasilitas pinjaman ini adalah unsecured basis artinya tidak ada aset perusahaan yang dijaminkan yang terdiri pinjaman dalam dolar AS dan Rupiah masing-masing US$ 130 juta dan Rp 2 triliun dan meliputi 2 skema.
Fasilitas pertama, amortizing term loan facility senilai US$ 130 juta dan Rp 800 miliar dengan jangka waktu pengembalian 5 tahun.
Fasilitas kedua, revolving credit facility senilai US$ 190 juta dan Rp 1,2 triliun dengan jangka waktu pengembalian 3 tahun dan mempunyai 2 tahun opsi perpanjangan dengan diskresi dari kreditur.
Hadijanto mengatakan, pinjaman sindikasi ini akan digunakan untuk mengamankan sebagian besar dari kebutuhan pendanaan perusahaan dalam pertumbuhan usaha untuk 5 tahun ke depan.
Selain itu, pinjaman sindikasi ini dikenakan bunga pinjaman baru yang lebih murah sehingga terdapat penghematan biaya bunga. "Pinjaman baru ini juga memperpanjang profil umur pinjaman perusahaan," katanya.
Fasilitas pinjaman sindikasi ini, Citi dan DBS dipercaya sebagai Coordinating Banks. Citi dan DBS bersama dengan ANZ dan SMCB juga berperan sebagai Mandated Lead Arrangers dan Bookrunners dalam transaksi ini. Adapun, bank-bank pendukung sindikasi lainnya merupakan kombinasi dari bank lokal maupun asing.
 
Berikut ke-20 bank tersebut:
  • Citi
  • DBS Bank Ltd/PT Bank DBS Indonesia
  • PT Bank ANZ Indonesia
  • Sumitomo Mitsui Banking Corporation
  • PT Bank International Indonesia Tbk (BII)/Maybank
  • Rabobank International
  • Aozora Asia Pasific Finance Limited
  • Emirates NBD PJSC, Singapore Branch
  • Land Bank of Taiwan, Singapore Branch
  • PT Bank Mizuho Indonesia
  • Bank of China Limited
  • Bank of Taiwan, Singapore Branch
  • CTBC Bank Co., Ltd., Singapore Branch
  • Mega International Commercial Bank Co., Ltd., Offshore Banking Branch
  • The Bank of East Asia, Limited, Singapore Branch
  • Chang Hwa Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch
  • Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd.,
  • Taiwan Cooperative Bank, Offshore Banking Branch
sumber: detik.com

Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 2.000/Gram

Jakarta - Memasuki awal pekan, harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun hingga Rp 2.000/gram hari ini menjadi Rp 536.000/Gram (untuk pecahan 1 gram). Padahal, akhir pekan lalu harga emas Antam sempat tembus Rp 538.000/gram
Dikutip dari situs Logam Mulia Senin (21/10/2013), harga jual emas batangan konsumen ke Logam Mulia atau harga buyback juga turun dari Rp 468.000/gram menjadi Rp 466.000/gram
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 248.300.000 
  • 250 gram Rp 124.250.000 
  • 100 gram Rp 49.750.000 
  • 50 gram Rp 24.900.000 
  • 25 gram Rp 12.475.000 
  • 10 gram Rp 5.020.000 
  • 5 gram Rp 2.535.000 
  • 4 gram Rp 2.028.000 
  • 3 gram Rp 1.530.000 
  • 2,5 gram Rp 1.280.000 
  • 2 gram Rp 1.032.000 
  • 1 gram Rp 536.000 
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

First Asia Capital: IHSG Berpeluang Menuju 4.580

Jakarta - IHSG akhir pekan lalu ditutup menguat 27,641 poin (0,6%) di 4546,571. Perdagangan berlangsung dalam rentang konsolidasi dengan nilai transaksi di Pasar Reguler mencapai Rp.4,39 triliun. Selama sepekan IHSG menguat 0,6% dengan nilai transaksi rata-rata harian di Pasar Reguler mencapai Rp.4,18 triliun masih dibawah rata-rata harian pekan lalu sebesar Rp.4,36 triliun. Penguatan IHSG akhir pekan lalu terutama ditopang kondusifnya pasar saham global dan antisipasi rilis laba emiten 3Q13.
Dari faktor eksternal, pertumbuhan ekonomi China 3Q13 yang mencapai 7,8% naik dibandingkan 2Q13 sebesar 7,5% menjadi katalis positif pasar, disamping redahnya kekhawatiran AS akan default pasca disetujuinya kenaikan pagu utang AS dan beroperasinya kembali aktivitas pemerintahan AS oleh Kongres pertengahan pekan lalu. Pertumbuhan ekonomi China tersebut telah memberikan sentimen positif bagi penguatan saham sektor tambang.
Sementara dari Wall Street, akhir pekan lalu indeks DJIA dan S&P masing-masing ditutup menguat 0,18% dan 0,65%. Sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,1% dan 2,4%. Penguatan selain dipicu sentimen positif terhindarinya AS dari default, juga ditopang pencapaian laba 3Q13 sejumlah emiten yang mulai dirilis pekan lalu.
Memasuki perdagangan pekan ini, IHSG diperkirakan masih akan berpeluang menguat menuju target resisten di 4580. Penguatan akan ditopang oleh respon positif pasar atas pencapaian laba emiten sektoral 3Q13 yang di atas ekspektasi. IHSG akan bergerak dengan support di 4490 dan resisten di 4580. (detik.com)

Magnus Capital: Indeks Mixed, Cenderung Menguat

Jakarta - Pada perdagangan jumat pekan lalu, IHSG kembali bergerak menguat 27.64 poin ke level 4546.57 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 5.3 triliun. Pemodal asing juga tercatat melakukan net sell saham sebesar Rp 19 miliar. Penguatan dipengaruhi oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu dan penguatan sejumlah bursa regional.
Indeks Dow Jones pada perdagangan pekan lalu ditutup menguat 28.00 poin ke level 15399.65 sedangkan indeks S&P juga ditutup menguat 11.35 poin ke level 1744.50 dan indeks Nasdaq ditutup menguat 51.13 poin ke level 3914.28.
Penguatan dipengaruhi oleh sentimen positif dari laporan keuangan emiten yang lebih baik dari pada yang diperkirakan. Saham Google mencapai level tertingginya , diatas US$1000 setelah merilis laporan keuangan yang di mana pendapatan perusahaan lebih baik daripada yang diprediksikan.
Kalangan ekonom di AS memperkirakan pengurangan atau tapering program pembelian aset oleh The Fed akan ditunda hingga 2014. Penundaan kemungkinan sampai Maret 2014 lantaran pertumbuhan ekonomi kuartak IV-2013 bakal terimbas oleh goverment shutdown parsial yang baru saja berlalu.
Hal ini diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap perkonomian Indonesia.
Secara teknikal, indeks IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat pada kisaran 4500-4650. Stochastic memberikan sinyal Uptrend demikian pula indikator MACD dan Volume. Cermati saham ADHI, WSKT, PTPP, CPIN, AKRA, SMGR, ASII. (detik.com)

Erdikha Sekuritas: IHSG Masih Berpeluang Lanjutkan Penguatan

Jakarta - Indeks S&P500 di Wall Street kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dalam perdagangan akhir pekan lalu, demikian pula dengan Dow Jones dan Nasdaq kembali menguat didukung sentimen membaiknya earning beberapa perusahaan besar seperti Google dan Morgan Stanley yang melebihi ekspektasi. Sejalan dengan itu Bursa-bursa di Eropa juga menguat didukung kenaikan saham-saham pertambangan dan merespon angka pertumbuhan ekonomi China yang tertinggi sepanjang 2013.
Kendati sempat diwarnai sedikit aksi ambil untung, pada perdagangan akhir pekan kemarin Bursa Efek Indonesia kembali menguat didorong sentimen global menyusul kesepakatan parsial terhadap pagu utang dan dibukanya kembali kantor-kantor pemerintahan di Amerika serta membaiknya data ekonomi China. Penguatan IHSG sebesar 27,64 poin (+0,61%) tersebut terutama didukung kenaikan saham-saham di sektor Industri Dasar (+2,28%), Properti (+1,77%) dan Pertambangan (+0,93%). Sementara satu-satunya sektor yang melemah adalah Pertanian (-0,20%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.5,4 Triliun dengan investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp.95 Miliar. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.308 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Awal pekan ini Bursa Indonesia diprediksi masih akan berjalan fluktuatif dengan kecenderungan kembali melanjutkan penguatan meski hanya terbatas. Penguatan saham-saham Big Cap kemungkinan akan menjadi motor penggerak pasar. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.500 - 4.590. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Masih Berpotensi Menguat

Jakarta - Indeks saham Amerika Serikat (AS) menguat tipis akhir pekan lalu, mengantisipasi rilis data ekonomi AS pekan ini. Pada penutupan akhir pekan lalu, indeks Dow Jones menguat +28 poin (+0,18%) ke level 15.399,65. Sementara indeks regional Asia pagi ini juga dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang membukukan penguatan +0,81% ke posisi 14.679,28. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,29% ke posisi 2.058,29. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia berbalik arah menguat. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil mengalami kenaikan +0,14% ke angka US$100,81 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami pelemahan -0,63% ke level US$1.314,40/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, penguatan rupiah terhadap dolar AS menjadi katalis positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain itu, investor juga mencermati rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) kuartal ketiga. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG masih berpotensi menguat untuk melanjutkan pola inverted head and shoulders pattern dengan target teoritis di 4.590. Kisaran IHSG untuk hari ini akan berada dalam support 4.516 dan resistance 4.562/4.577. Dalam jangka pendek IHSG berpotensi membentuk Indeks berada dalam wave 5 impulse wave. (detik.com)

KDB Daewoo Securities

Jakarta - Pada perdagangan Jumat (18/10) Indeks Dow Jones ditutup naik 28,00 poin (+0,18%) ke 15.399,65 di tengah rilis laporan pendapatan beberapa perusahaan AS yang lebih baik dari perkiraan.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$101 per barel di New York sebelum rilis data perkiraan yang menunjukkan peningkatan stok minyak mentah di AS.
IHSG Jumat lalu (18/10) ditutup naik 27,64 poin (+0,61%) ke 4.546,57 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp19 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BMRI, GGRM, ASII, PGAS, dan LPKR.
Mata uang Rupiah terapresiasi 10.904 per Dollar AS.
Secara teknikal, penguatan IHSG menunjukkan indikator akan adanya kenaikan lanjutan. Stochastic memberikan sinyal uptrend begitu pula dengan MACD dan volume.
Pada perdagangan hari ini (21/10) IHSG diperkirakan akan cenderung menguat dan bergerak di kisaran 4.495-4.635 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ACES, ADHI dan BSDE. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Dunia Beri Sentimen Positif

Jakarta - Masih relatif positifnya sentimen di bursa dunia dapat memberikan dukungan. IHSG menutup perdagangan naik minggu lalu. Namun demikian, belum adanya minat beli asing serta posisi masih di dekat resistance kemungkinan dapat menghambat laju penguatan. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di kisaran yang positif hari ini.
 
BBNI – Kinerja 9M 2013
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan penurunan laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar 14.3%Yoy menjadi Rp 4.28 Triliun pada 9M 2013 Vs Rp 4.99 Triliun pada 9M 2012 lalu. Turunnya kinerja laba komprehensif diakibatkan oleh pencatatan kerugian perubahan nilai aset keuangan pada laporan keuangan 9M 2013. BBNI membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 23.4%Yoy menjadi Rp 13.82 Triliun dengan laba operasional naik 37.6%Yoy menjadi Rp 8.28 Triliun.
 
BTPN – Rencana akuisisi Bank Sahabat
BI memberi pernyataan bahwa rencana transaksi akuisisi 70% saham PT Bank Sahabat Purba Danarta (Bank Sahabat) yang akan dilakukan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tidak melanggar aturan kepemilikan saham bank umum karena bertujuan untuk memisahkan unit usaha syariah.
 
CPIN – Fasilitas pinjaman
PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) meraih pinjaman sindikasi sebesar US$ 500 Juta yang terdiri dari 20 bank asing dan lokal. Sekitar US$ 200 Juta atau 40% dari total pinjaman sindikasi akan dialokasikan untuk pembayaran utang atau refinancing perusahaan. Sedangkan mayoritasnya akan digunakan untuk modal kerja dan investasi. CPIN telah memberikan mandat kepada Citibank sebagai coordnating bank. Citi bersama PT Bank Central Asia (BBCA), DBS Bank, PT Bank Mandiri (BMRI) berperan sebagai joint mandated lead arrangers dan book runners untuk transaksi sindikasi tersebut.
 
FORU – Meningkatkan pendapatan iklan digital
PT Fortune Indonesia (FORU) akan meningkatkan pendapatan dari iklan digital dengan menargetkan pertumbuhan belanja iklan digital tiap tahun mencapai 30%-40%. Manajemen mengungkapkan tahun ini total belanja iklan nasional diperkirakan US$ 9.14 Miliar. Selain itu, FORU akan mengincar pendapatan dari kampanye partai politik tahun depan dengan menargetkan kampanye politik pada tahun depan dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan tahun depan sekitar 10%-15% dari hasil tahun ini sekitar Rp 550 Miliar. Kontribusi terbesar pendapatan FORU diperoleh dari jasa periklanan, termasuk kreatif dan media mencapai 80%.
 
TLKM – Proyeksi kinerja 9M 2013
Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) memperkirakan kinerja 9M 2013 naik 10%Yoy yang didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 8%Yoy. Kontribusi terbesar pendapatan 9M 2013 masih berasal dari divisi seluler (60%) yang diikuti oleh divisi fixed line (38%), dan bisnis telekomunikasi internasional (2%). (detik.com)

OSO Securities: Indeks Bergerak Variatif

Jakarta - Akhir pekan kemarin (18/11) IHSG kembali mengalami penguatan, yakni sebesar 0.61% ke level 4,546.57 atau naik 27.64 poin seiring dengan penguatan mayoritas bursa Regional dan apresiasi rupiah terhadap dollar AS sebesar 2.03% ditutup pada level Rp. 10,904/USD. Sentimen positif masih disebabkan karena kesepakatan dalam kongres AS dalam pembahasan anggaran AS dan plafon utang AS yang direspon positif pelaku pasar. Di samping itu, sentimen positif juga datang dari Regional yaitu rilis data pertumbuhan ekonomi China pada Q3-2013 meningkat menjadi 7.8% dari sebelumnya 7.5% atau sesuai ekspektasi juga mendorong penguatan terhadap mayoritas pasar saham Global.
Pada perdagangan akhir pekan bursa AS di tutup menguat. Indeks Dow Jones naik tipis 0,18% ke 15.399,65, Indeks S&P naik 0,65% menjadi 1.744,50 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami penguatan sebesar 1,32% ke 3.914,28. Berakhirnya shutdown pemerintahan serta tercapainya kesepakatan kenaikan batas utang pemerintah walaupun bersifat sementara direspon positif oleh investor. Selain itu, positifnya kinerja keuangan Google Inc dan Morgan Stanley yang melebihi ekpektasi serta pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III sesuai dengan ekpektasi menambah sentiment positif. Untuk saat ini investor lebih fokus ke kinerja emiten.
Awal pekan ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat seiring dengan bursa Asia yang di buka rata-rata menguat. Selain itu juga investor menunggu rilisnya kinerja kuartal III emiten dalam negeri. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk hammer dan mendekati area upper bolingger bands. Indikator MACD bergerak naik dengan histogram positif yang memanjang, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4482-4573 resistance. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Ditopang Musim Laporan Keuangan Emiten

Jakarta - Bursa AS ditutup positif pada akhir pekan ditopang oleh baiknya laporan keuangan perusahaan-perusahaan pada kuartal III 2013 yang lebih baik dari perkiraan. Indeks Dow Jones naik 28 poin atau 0,18%, S&P 500 naik 0,65%, dan Nasdaq naik 1,32%. Saham Googke naik 14% setelaah mencatatkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan. Sahham GE dan Caterpillar juga menguat memimpin kenaikan Dow Jones. Seorang pejabat the Fed berpendapat bahwa belum ada tanda ekonomi yang mengharuskan adanya pengurangan stimulus.
Bursa Eropa ditutup positif terimbas baiknya data ekonomi China dan harapan akan bertahannya kebijakan stimulus AS. Indeks FTSE naik 0,71%, CAC naik 1,09%, DAX naik 0,60%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat bergerak positif ditopang baiknya sentimen pasar regional dan juga musim laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang yang diperkirakan masih cukup positif. Investor dapat melakukan trading pada saham-saham sector property dan konstruksi yang terlihat cukup diminati pada perdagangan sebelumnya seperti SMRA, ADHI, PTPP, WSKT, ASRI.
 
Indonesia News Highlight
• ENRG Akuisisi Blok di Mozambik Senilai US$175 Juta
• Laba Bank Danamon Naik Jadi Rp3,09 T
• Harum Energy Miliki 10% Saham di Usaha Patungan
• BTPN Raih Kenaikan Laba 24% Jadi Rp1,8 T
 
Trading Counter – Technical Analysis
• SMRA – Trading Buy
• ADHI – Trading Buy
• PTPP – Trading Buy
• WSKT – Trading Buy
• ASRI – Trading Buy
 
sumber: detik.com

Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas

Jakarta - IHSG dan Asia Menguat Merespon Data Ekonomi China. Bursa saham Indonesia berhasil ditutup positif di level 4,546 atau naik 0.61% setelah pada sesi 1 berada di zona merah. Selain IHSG, mayoritas bursa Asia juga beranjak naik kcuali Nikkei yang melemah tipis 0.17% karena penguatan Yen. Shanghai menguat 0.24%, Hangseng menguat 1.06%, Kospi naik 0.58%, dan Thai SET naik 1.06%, terutama disebabkan rilis data pertumbuhan GDP China di Q3 yang mencapai 7.8%, tertinggi di tahun 2013 dan lebih tinggi dibandingkan 7.5% di Q2. Data ini menambahkan sentimen positif terhadap pasar saham setelah AS sepakat mengakhiri shutdown dan menaikkan debt ceiling sampai awal tahun 2014.
Wallstreet Positif Didukung Baiknya Earnings. Bursa saham AS kembali mendapatkan sentimen positif dari earnings season setelah pemerintah kembali dibuka dan pagu hutang dinaikkan untuk dibahas kembali awal tahun 2014. Pertumbuhan earnings beberapa perusahaan yang sudah merilis laporan keuangan Q3 nya seperti Google dan Morgan Stanley yang lebih baik dari estimasi memicu ekspektasi positif terhadap pertumbuhan emiten secara umum. Efek dari shutdown pemerintah AS dan nominasi Janet Yellen juga memperkuat estimasi bahwa pengurangan stimulus akan ditunda sampai beberapa bulan ke depan. Dow Jones menguat 0.18%, S&P naik 0.65% mencetak rekor tertinggi baru, dan Nasdaq menguat 1.32% dipimpin oleh kenaikan Google. Selama sepekan, Dow Jones sudah naik 1%, S&P 2.4%, dan Nasdaq 3.2%. Sejalan dengan bursa Amerika, bursa Eropa juga mencatatkan penguatan, terutama didukung oleh kenaikan sektor barang mewah dan pertambangan merespon angka pertumbuhan China yang tertinggi sepanja ng 2013. DAX menguat 0.6%, CAC 1.09%, dan FTSE 0.71%.
IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,505—4,580). IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 4,546. Indeks tampak kembali melanjutkan masa konsolidasinya yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Peluang penguatan indeks kembali terbuka menuju resistance level terdekat di 4,580 dan/atau mengakhiri konsolidasi. Namun demikian jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menuju support level 4,505 dan memperpanjang masa konsolidasi. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas. (detik.com)

Trust Securities: Masih Ada Ruang untuk IHSG Naik

Jakarta - Persis seperti yang kami sampaikan dimana laju IHSG di akhir pekan akan variatif di mana aksi ambil untung masih menyertai sesi perdagangan. IHSG yang di awal pembukaan sempat bergerak positif kembali melemah di pertengahan sesi dan jelang penutupan mampu berbalik hinggap di zona hijau. Penguatan pada saham-saham big caps dan kembali terapresiasinya laju Rupiah serta diiringi dengan penguatan mayoritas bursa saham Asia memberikan angin segar pada IHSG meski asing masih tercatat nett sell. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4546,57 (level tertingginya) di akhir sesi 1 dan menyentuh level 4501,15 (level terendahnya) di pertengahan sesi 1 dan berakhir di level 4546,57. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (21/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4495-4508 dan resistance 4556-4572. Berpola menyerupai three inside up di atas middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan naik. Laju IHSG sempat masuk dalam kisaran target support kami (4492-4521) dan kembali mampu berbalik arah menguat meski hampir mendekati target resisten kami (4548-4563) yang terpaut beberapa poin dari target tersebut. Seharusnya secara teknikal masih ada ruang untuk melanjutkan kenaikan meski kita juga harus tetap mewaspadai potensi pembalikan arah. (detik.com)

GDST Tambah Mesin Produksi Lagi

INILAH.COM, Jakarta - PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) menunjuk PT Krakatau Knsultan (PTKK) untuk melakukan engineering survey dengan nilai kontrak Rp165 juta dan US$48.700 hingga 23 November 2013.
Transaksi ini berkaitan dengan penambahan satu line mesin produksi berkapasitas 1 juta ton steel plate per tahun. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (18/10/2013).
Waktu penyelesaian pekerjaan dari 18 Oktober sampai dengan 23 November 2013. Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, saham GDST berakhir di level 99 dengan volume 1.395 saham senilai Rp68,8 juta.

Medco Tutup Kilang Etanol di Lampung

INILAH.COM, Jakarta - PT Medco Energi International Tbk (MEDC) menutup kegiatan kilang Ethanol karena tidak mendapat pasokan bahan baku.
Anak usaha MEDC, PT Medco Ethanol Lampung pada 16 Oktober 2013 telah dihentikan karena tidak mencukupinya pasokan bahan baku yang berkesinambungan yaitu singkong dan tetes tebu untuk produksi etanol. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (18/10/2013).
Dengan penutupan operasi kilang tersebut, perseroan tidak lagi memiliki unit usaha yang beroperasi di sektor hilir. Saat ini perseroan hanya memiliki minoritas di PT Muma Medco Petroleum yang merupakan usaha penjualan dan distribusi high speed diesel di sektor hilir.
Saat ini, PT Medco Downstrean Indonesia dan anak usahanya tidak lagi beroperasi di sektor hilir. Untuk itu, pada laporan keuangan tahun 2013 ini perseroan akan melakukan reklasifikasi terhadap akun-akun anak usaha terdapat laporan keuangan perseroan. Sesuai PSAK, aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasional dihentikan.

Pendapatan BORN akan Terganggu

INILAH.COM, Jakarta - PT Bornoe Lumbung Energy Tbk (BORN) yang akan membayar utang dengan menjual anak usaha akan mempengaruhi pendapatan ke depan.
Kondtribusi pendapatan terbesar perseroan berasal dari PT Asmin Koalindo Tuhub (AKT) yang bergerak di sektor tambang batu bara. Demikian mengutip hasil riset KDB Daewoo Research, Jumat (18/10/2013).
Dengan penjualan tersebut, aset BORN juga akn terlepas US$252,23 juta. Perseroan juga merevisi target produksi cooking coal tahun ini yaitu menjadi 33,33 persen dari 4,5 juta ton menjadi 3 juta ton.
Penjualan aset tersebut untuk membayar utang perseroan senilai US$300-US$500 juta dari penjualan 20% saham di AKT. Perseroan juga akan menggunakan hasil dividen dari Bumi Plc untuk menambah pembayaran utang tersebut.
Perseroan memiliki utang US$1 miliar kepada Standard Chartered Bank dan sudah terbayar US$205 juta sehingga sisa utang masih sebesar US$795 juta. Saat ini tingkat likuiditas perseroan semakin memburuk dilihat dari saldo kas per semester I 2013 tercatat senilai US$181,9 juta. Demikian juga dari current rationya yang sudah berada di level 0,28.
Pada perdagangan Jumat kemarin, saham BORN berakhir di Rp235 dengan volume 26.803 saham senilai Rp3,1 miliar sebanyak 279 kali transaksi.

Kemelut Pagu Utang AS Dongkrak Rupiah

INILAH.COM, Jakarta – Kemelut sebelum tercapainya kesepakatan kembali beroperasinya pemerintah AS dan kenaikan pagu utang telah mendongkrak nilai tukar rupiah 167 poin dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia, nilai tukar rupiah sepekan terakhir menguat 167 poin (1,45%) ke posisi 11.308 per 18 Oktober 2013 dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 11 Oktober 2013 di level 11.475 per dolar AS.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, laju rupiah masih di zona positif selama sepekan kemarin. "Sentimen gagalnya kesepakatan anggaran yang dicapai pemerintah-senat AS membuat pelaku pasar kembali menjauhi mata uang dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (20/7/2013).
Kondisi tersebut, lanjut dia, dimanfaatkan mata uang Asia untuk mengalami apresiasi. "Apalagi, lembaga pemeringkat Fitch mengancam melakukan downgrade peringkat utang AS yang disebabkan negosiasi debt ceiling masih terus berlarut tanpa diketahui akhirnya," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, rupiah juga terbantukan dengan penguatan Yuan setelah China melaporkan kenaikan cadangan valasnya menjadi US$3,66 triliun.
Jelang akhir pekan, bersamaan dengan meredanya kekhawatiran akan shutdown ekonomi AS yang berkepanjangan, membuat daya tarik dolar AS kembali mengalami kenaikan. "Kondisi ini kembali melemahkan nilai tukar rupiah," timpal dia.
Padahal di sisi lain, laju dolar AS hanya mengalami kenaikan tipis. "Sebab, sentimen dari akan tercapainya kesepakatan anggaran AS terhalangi dengan eskpektasi The Fed yang akan mempertahankan program stimulusnya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AS," imbuh Reza.

IHSG Mendatar, 15 Saham Bisa Dimainkan

INILAH.COM, Jakarta - Laju IHSG sepekan ke depan diperkirakan masih bergerak mendatar (sideways) dan berada pada rentang support 4.420-4.543 dan resisten 4.566-4.576. 15 saham bisa dimainkan.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola menyerupai hammer dekati middle bollinger bands. Moving Average Convergence Divergence (MACD) cenderung mendatar dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih bergerak upreversal menuju area overbought.
"IHSG mampu bertahan di atas target support (4325-4450) meski belum menyentuh target resisten kami (4564-4587)," kata Reza kepada INILAH.COM, Jakarta, Minggu (20/10/2013).
Menurutnya, pergerakan teknikal mingguan masih berada dalam tren variatif cenderung sideways meskipun masih memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikan. Diharapkan, pelaku pasar tidak panik dan tidak melakukan aksi ambil untung secara masif, guna mempertahankan kenaikan IHSG dalam jangka pendeknya.
Dengan gambaran seperti itu, Reza menyarakan para investor untuk mencermati sektor pertambangan, industri dasar, manufaktur, perdagangan dan infrastruktur.
Untuk pekan depan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen di antaranya, CB leading index & inflation rate Australia; House price, HSBC manufacturing index, & CB leading economic index China; Balance of trade, ex-im, & leading economic index Jepang; Services PMI & manufacturing PMI Jerman; Balance of trade & unemployment rate Spanyol.
Public sector net borrowing & BBA mortgage approvals Inggris; Business confidence, service PMI, & manufacturing PMI Perancis; Consumer confidence & manufacturing-services PMI Zona Euro; Existing home sales, unemployment rate, richmond fed manufacturing index, Ex-Im price index, house price index, markit manufacturing PMI, initial jobless claims, & non farm payrolls AS; dan lainnya.
 
Sedangkan saham yang dapat dijadikan pilihan, Reza menyodorkan 15 saham:
  1. PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA)
  2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
  3. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
  4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
  5. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
  6. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
  7. PT Media Nusantara Citra (MNCN)
  8. PT Holcim Indonesia (SMCB)
  9. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
  10. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  11. PT Charoen Pokhpand Tbk (CPIN)
  12. PT AKR Corporindo (AKRA)
  13. PT Harum Energy (HRUM)
  14. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT)
  15. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI).

Rupiah Masih dalam Jalur Penguatan

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (21/10/2013) diprediksi menguat. Positifnya data-data China jadi salah satu katalisnya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, arah nilai tukar rupiah awal pekan ini masih berpotensi terkonsolidasi tapi dengan kecenderungan menguat. Sebab, data ekonomi yang dirilis di AS juga cukup minim.
Karena itu, rupiah masih dalam jalur penguatan. "Rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya hingga ke 11.200 dan kalaupun melemah, sudah terbatas di 11.315," katanya kepada INILAH.COM.
Menurut Christian, positifnya data-data China yang dirilis akhir pekan lalu seharusnya masih kondusif untuk penguatan rupiah. Selain itu, dilaporkan adanya kenaikan cadangan devisa China. "Ini menunjukkan adanya arus hot money yang masih terus mengalir ke emerging market," ujarnya.
Aliran dana panas tersebut, kata dia, kemungkinan disebabkan adanya antisipasi pasar atas pengunduran tapering (penarikan stimulus) dari Bank Sentral AS, The Fed. "Selain itu, penguatan rupiah juga karena faktor momentum pelemahan dolar AS seiring minimnya katalis positif dari AS sendiri," papar dia.
Data-data ekonomi yang dirilis awal pekan ini, lanjut dia, hanya existing home sales yang diperkirakan mengalami penurunan tipis dari sebelumnya 5,48 juta unit menjadi 5,39 juta unit. "Penurunan ini akan berpengaruh pada pelemahan dolar AS," tuturnya.
Jika lancar, kata dia, setelah tembus 11.200, rupiah akan menembus 11.000 per dolar AS. "Apalagi, penguatan rupiah juga sudah ditunjukkan oleh pasar NDF yang sudah menembus 10.900 per dolar AS, bahkan sempat mencapai level terkuatnya 10.800," ucapnya.
Hanya saja, Chrisitian mengakui, penguatan rupiah memang tidak bisa cepat karena ada kebijakan pemerintah yang membatasi aksi-aksi spekulatif. "Karena itu, di pasar cukup berimbang antara suplai dan demand rupiah saat ini. Tapi, secara keseluruhan, arah rupiah adalah penguatan," tandas dia.
Apalagi, lanjut dia, pekan ini juga ada pertemuan di Beijing dari tiga negara dengan ekonomi terbesar di Asia yakni China, India, dan Rusia. "Kemungkinan pertemuan ini akan coba mempertimbangkan kebijakan lain untuk mengalihkan penggunaan dolar AS," kata Christian.
Kebijakan ini, lanjut dia, diambil setelah AS mengalami kebuntuan anggaran yang memicu risiko gagal bayar. Berbagai negara yang menjadi partner dagang China akan coba mendiversifikasi cadangan devisanya ke aset-aset non-dolar AS.
Meskipun, Christian menjelaskan, agenda utama pertemuan tersebut adalah tentang minyak dan energi. Hanya saja, pembayaran setiap perdagangan energi kemungkinan akan menggunakan mata uang selain dolar AS. "Ini bisa menjadi katalis negatif tambahan bagi dolar AS," tandas dia.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (18/10/2013) ditutup menguat 5 poin (0,04%) ke posisi 11.320/11.325.

Rights Issue MYRX Senilai Rp4,59 triliun

INILAH.COM, Jakarta - PT Hanson International Tbk (MYRX) berencana menerbitkan melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT/Rights Issue) sebanyak-banyaknya 8,35 miliar saham, dengan nilai nominal Rp110 setiap saham.
Aksi perseroan ini dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). MYRX menawarkan saham dengan harga Rp550 untuk setiap saham dan menghasilkan dana sebesar Rp4,59 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan ini.
Setiap pemegang tujuh saham yang namanya tercatat hingga 1 November 2013 pukul 16.15 WIB mempunyai hak atas 10 HMETD, di mana setiap satu HMETD berhak untuk membeli saham baru.
Dana hasil rights issue akan akan digunakan perseroan untuk mengakuisisi 99,997 saham PT Mandiri Mega Jaya senilai Rp4 miliar dan penyelesaian utang afiliasi serta modal kerja. Untuk penasehat keuangan dalam rigth issue ini adalah MarckAsia Strategic perusahaan yang tidak terafiliasi.
Dalam melaksanakan aksi ini, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 November 2013 mendatang. Adapun cum dan ex di pasar reguler atau negosiasi pada 27-28 November dan pasar Tunai 2-3 Desember dengan periode perdagangan 4-17 Desember 2013.

Sentimen Positif Pasar Global Dorong IHSG Naik 11 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11 poin didorong oleh sentimen positif dari pasar global dan regional. Investor lakukan aksi beli selektif di saham-saham unggulan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.335 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp 10.905 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 11,039 poin (0,24%) ke level 4.557,610. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,817 poin (0,37%) ke level 770,525.
Membuka perdagangan awal pekan, Senin (21/10/2013), IHSG bertambah 15,856 poin (0,35%) ke level 4.562,804. Indeks LQ45 naik 2,748 poin (0,36%) ke level 770,456.
Hampir seluruh sektor industri di lantai bursa bisa menguat, kecuali sektor aneka industri yang melemah dan agrikultur yang stagnan. Secara perlahan indeks terus menguat di zona hijau.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 17,007 poin (0,37%) ke level 4.563,578. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 3,150 poin (0,41%) ke level 770,858.
Akhir pekan lalu IHSG bergerak fluktuatif sebelum akhirnya naik 27 poin berkat aksi beli pada perdagangan pra penutupan. Sembilan indeks sektoral berhasil menguat.
Indeks S&P 500 mencetak rekor tertingginya sepanjang masa didorong oleh penguatan saham Google, Morgan Stanley, dan saham lain dengan kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi pasar.
Bursa-bursa di Asia kompak menguat pagi hari ini menyusul sentimen positif yang datang dari pasar saham AS. Poin yang dicetak bursa regional cukup tinggi.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Hang Seng naik 128,38 poin (0,55%) ke level 23.468,48. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 107,79 poin (0,74%) ke level 14.669,33. 
  • Indeks Straits Times bertambah 13,39 poin (0,42%) ke level 3.206,29.
sumber: detik.com

Anggaran AS Buat IHSG Semringah

INILAH.COM, Jakarta – IHSG selama sepekan terakhir mengalami kenaikan 26,66 poin (0,59%) menjadi 4546,57. Sentimen positif dari disepakatinya anggara Amerika Serikat jadi katalisnya.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) pekan ini lebih rendah dari sepekan sebelumnya yang menguat 130 poin atau meningkat 2,97%. Tercatat, asing net sell sebesar Rp747,662 miliar atau lebih besar dari pekan sebelumnya senilai Rp299,074 miliar.
Kenaikan IHSG juga diikuti oleh indeks utama lainnya seperti, indek ISSI yang naik 1,05%, indeks JII meningkat 1,05% dan LQ45 sebesar 0,58%.
Di sisi lain, laju indeks sektoral justru bergerak variatif. Indeks perkebunan melemah 0,43%, konsumer turun 0,27%, dan keuangan merosot 0,16%. Sementara kenaikan dipimpin indeks industri dasar yang menguat 3,04% dan indeks sektoral lainnya.
"Sentimen dari kesepakatan last minutes anggaran AS sedikit banyak berpengaruh pada IHSG. Pelaku pasar pun menilai bahwa kesepakatan tersebut nantinya akan tercapai sehingga akan menghindarkan ekonomi AS dari resesi. IHSG pun seperti perkiraan kami di mana masih dapat mempertahankan tren kenaikan jangka pendeknya," kata Reza kepada INILAH.COM, Jakarta, Minggu (20/10/2013).
Menurut Reza, sentimen positif berasal dari melunaknya Pemerintah-Senat AS dalam kesepakatan debt ceiling dan hanya resolusi mengundur pagu utang untuk beberapa bulan ke depan saja.
Serta, ada pernyataan Menko Perekonomian bahwa shutdown ekonomi AS belum berdampak signifikan pada ekonomi Indonesia. "Semua itu, turut memberikan angin segar ke IHSG hingga mampu bertahan di zona hijau walau di sisi lain tidak diikuti dengan penguatan nilai tukar rupiah dan masih net sell-nya asing.

Benarkah Ritel Modern Membunuh Pasar Tradisional?

Jakarta - Hadirnya ritel modern selalu dianggap bisa membunuh pasar tradisional. Pasalnya, dengan kekuatan dana dan harga lebih murah membuat pasar tradisional kehilangan pelanggan.
"Itu hal yang tidak benar, kehadiran ritel modern tidak akan membunuh pasar tradisional," kata Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Satria Hamid ketika berbincang dengan detikFinance, Minggu (20/10/2013).
Satria mengungkapkan seberapa jauh pun suatu ritel berdiri, jika pasar tradisional tidak direvitalisasi, tetap becek, kotor dan sebagainya maka lambat laun akan ditinggal pembeli.
"Pasar tradisional jika tidak direvitalisasi, tetap becek, tetap kotor maka lambat laun akan ditinggal pembelinya," kata Satria.
Saat ini ada beberapa Pemerintah Daerah yang menerapkan pembatasan keberadaan ritel, tujuannya agar tidak mematikan pasar tradisional.
"Itu aturan yang tidak tepat. Ritel tradisional dengan modern itu bisa hidup berdampingan, seperti di Yogyakarta, di Pasar Ambarukmo, itu pasar tradisional dengan ritel modern bersampingan, mati pasarnya? Tidak justru saling melengkapi. Masyarakat habis dari pasar tradisional siangnya mampir ke ritel modern, mal-nya hidup kembali karena ada ritel modern yang hadir di sana," katanya.
Satria menegaskan justru keberadaan ritel modern sangat menguntungkan bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
"Ritel modern itu mandiri, tidak membebani APBD, ritel modern menyerap tenaga kerja banyak, mendistribusikan barang kebutuhan yang baik, bersih, penyetor pajak untuk negara dan daerah dan ujungnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah," ungkapnya. (detik.com)

IHSG Diprediksi Fluktuatif, Menguat Terbatas

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) bergerak fluktuatif sebelum akhirnya naik 27 poin berkat aksi beli pada perdagangan pra penutupan. Sembilan indeks sektoral berhasil menguat.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (18/10/2013), IHSG ditutup menguat 27,641 poin (0,61%) ke level 4.546,571. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 5,792 poin (0,76%) ke level 767,708.
Sementara Indeks S&P 500 mencetak rekor tertingginya sepanjang masa didorong oleh penguatan saham Google, Morgan Stanley, dan saham lain dengan kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi pasar.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 28,00 poin (0,18%) ke level 15.399,65. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 11,35 poin (0,65%) ke level 1.744,50. Indeks Komposit Nasdaq bertambah ke level 51,13 poin (1,32%) ke level 3.914,28.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan potensi menguat terbatas. Penguatan rekor di Wall Street pekan lalu bisa jadi katalis pendorong.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 133,12 poin (0,91%) ke level 14.694,66. 
  • Indeks KOSPI menipis 1,21 poin (0,06%) ke level 2.051,19. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini.
 
Trust Securities
Pada perdagangan Senin (21/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4495-4508 dan resistance 4556-4572. Berpola menyerupai three inside up di atas middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan naik. Laju IHSG sempat masuk dalam kisaran target support kami (4492-4521) dan kembali mampu berbalik arah menguat meski hampir mendekati target resisten kami (4548-4563) yang terpaut beberapa poin dari target tersebut. Seharusnya secara teknikal masih ada ruang untuk melanjutkan kenaikan meski kita juga harus tetap mewaspadai potensi pembalikan arah.
 
Mega Capital
IHSG kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 4,546. Indeks tampak kembali melanjutkan masa konsolidasinya yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Peluang penguatan indeks kembali terbuka menuju resistance level terdekat di 4,580 dan/atau mengakhiri konsolidasi. Namun demikian jika indeks berbalik melemah maka berpotensi menuju support level 4,505 dan memperpanjang masa konsolidasi. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif cenderung menguat terbatas. (detik.com)