korea by dewanti

Tuesday, January 7, 2014

BEI: Transaksi Harian Saham Tahun Ini Bisa Tembus Rp 7 Triliun

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) yakin pergerakan pasar modal di tahun ini bakal naik dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, transaksi perdagangan saham bisa menembus angka Rp 7 triliun per hari.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, pihaknya optimis jika pergerakan pasar saham Indonesia bakal tetap kinclong di tahun ini meskipun kondisi perekonomian domestik dan global masih terus berfluktuasi. Berkaca di tahun-tahun krisis sebelumnya, Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) tetap bisa melejit meskipun diikuti kondisi perekonomian yang tidk kondusif.
"Tahun 2014 mungkin akan sama seperti 2009 dan 2004, kondisi pasar modal kita meningkat. Dalam arti IHSG naik, 2004 naik 40%, 2009 hampir 87%. Kalau itu bisa dijadikan gambaran, 2014 akan naik. Tahun ini rata-rata transaksi perdagangan harian Rp 7 triliun, ini gambaran optimistis BEI," ujar Ito saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
BEI boleh saja optimistis atas transaksi harian tersebut. Namun pada kenyataannya dalam tiga perdagangan terakhir sejak awal tahun ini transaksi harian di bursa hanya berada di kisaran Rp 3 triliun per hari.
Ito menjelaskan, kondisi pasar modal Indonesia saat ini sama seperti gambaran di tahun krisis 2008, di mana pada saat itu likuiditas perdagangan mengalami penurunan drastis. Namun, di semester kedua di tahun 2008 bisa mencapai titik tertinggi.
Hal ini juga akan berlaku di tahun lalu saat pertengahan 2013 IHSG sempat mengalami rekor tertinggi namun merosot di semester berikutnya.
"Kalau kita lihat awal 2009 dibandingkan awal tahun 2008 likuiditas perdagangan kita juga turun drastis. 2008 krisis global. Tapi kan di semester 1-2008 bisa capai titik tertinggi Januari tanggal 9, di awal tahun ini juga sama," jelas dia.
Namun, sikap optimisme bursa juga perlu diperhatikan adanya isu-isu ekonomi di dalam negeri terkait defisit neraca perdagangan, defisit APBN, dan lain-lain. Hal ini mau tidak mau akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar modal Indonesia.
"Langkah kami tidak ada intervensi pasar, bukan tugas BEI. Antisipasinya program sosialisasi bagaimana transaksi yang baik," tandasnya. (detik.com)

BEI: Perubahan 1 Lot Jadi 100 Lembar Saham Masih Butuh Adaptasi

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui hingga kini masih terus mensosialisasikan berlakunya penurunan lot saham menjadi hanya 100 lembar dari sebelumnya yang mencapai 500 lembar saham per lot kepada investor.
Direktur Utama BEI Ito Warsito menilai, perubahan tersebut saat ini masih butuh adaptasi sehingga wajar adanya jika pemberlakuan aturan ini belum banyak memberikan dampak terhadap transaksi di bursa saham.
"Sosialisasi terus menerus tapi pada akhirnya kembali lagi apakah investornya perhatikan atau tidak. Isu mengenai penyederhanaan fraksi dan lot size sudah dilakukan sejak awal 2013 sebenarnya. Evaluasi dari segi teknis tidak ada masalah, kalau pun ada adaptasi itu alamiah bukan kendala. Adaptasi memang butuh waktu, setelah biasakan diri akan berjalan biasa," ujar Ito saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Ito mengatakan, pemberlakuan penurunan lot saham ini justru banyak ditunggu investor di berbagai wilayah. Menurut Ito, pemberlakuan perdana perubahan lo saham di hari Senin kemarin berjalan lancar.
"Kemarin implementasi ukuran lot dan penyederhanaan fraksi harga berjalan mulus. Tidak ada hambatan apa pun, 114 Anggota bursa (AB) sudah terkoneksi dengan baik. Roadshow di daerah banyak investor yang senang penurunan lot,' terang dia.
Dia menjelaskan, pemberlakuan penurunan lot saham dan fraksi harga saham ini ditujukan untuk memberikan banyak pilihan kepda investor untuk berinvestasi di pasar modal. Pasalnya, selama ini tingginya satuan lot dan banyaknya penetapan fraksi harga saham tidak memberikan ruang yang luas kepada investor.
"Penyederhanaan fraksi saham dimaksudkan investor lebih mudah melihatnya. Selama ini ada lima fraksi harga saham sekarang 3 saja. Target kami berikan fasilitas investor ritel agar bisa diversifikasi investasinya, jangan menginvestasikan uangnya hanya di satu saham saja," terangnya.
Selain itu, penurunan lot saham juga menjadi salah satu cara untuk bisa menarik investor masuk ke pasar modal. "Selama ini blue chip harga sahamnya cukup tinggi sehingga kemampuan investor terbatas karena itu minta kepada emiten stock split itu tidak cukup, makanya turunkan lot size," kata Ito. (detik.com)

Satu Lot Jadi 100 Lembar Saham Berjalan Mulus, Banyak Investor Daerah Girang

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan pemberlakuan penurunan lot saham dari 500 menjadi 100 lembar berjalan mulus kemarin. Banyak investor daerah yang menanyambut baik hal tersebut.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengklaim, pemberlakuan penurunan lot saham ini banyak ditunggu investor di daerah. Meski pada perdagangan kemarin volume dan nilai transaksi perdagangan masih moderat.
"Kemarin implementasi ukuran lot dan penyederhanaan fraksi harga berjalan mulus. Tidak ada hambatan apa pun, 114 Anggota bursa (AB) sudah terkoneksi dengan baik. Roadshow di daerah banyak investor yang senang penurunan lot,' ujar Ito saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, selasa (7/1/2014).
Dia menjelaskan, pemberlakuan penurunan lot saham dan fraksi harga saham ini ditujukan untuk memberikan banyak pilihan kepada investor pasar modal. Pasalnya, selama ini tingginya satuan lot dan banyaknya penetapan fraksi harga saham tidak memberikan ruang yang luas kepada investor.
"Penyederhanaan fraksi saham dimaksudkan investor lebih mudah melihatnya. Selama ini ada lima fraksi harga saham sekarang 3 saja. Target kami berikan fasilitas investor ritel agar bisa diversifikasi investasinya, jangan menginvestasikan uangnya hanya di satu saham saja," terangnya.
Selain itu, penurunan lot saham juga menjadi salah satu cara untuk bisa menarik investor masuk ke pasar modal. "Selama ini blue chip harga sahamnya cukup tinggi sehingga kemampuan investor terbatas karena itu minta kepada emiten stock split itu tidak cukup, makanya turunkan lot size," kata Ito. (detik.com)

Hati-hati, IHSG Masih Rentan

INILAH.COM, Jakarta – Level 4.154 dinilai jadi suport penting bagi IHSG. Jika gagal bertahan, tren jangka menengah bakal kembali turun. Berhati-hatilah karena pasar masih rentan.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, sentimen negatif dari bursa regional masih terus membayangi perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia. "Sentimen negatif ini muncul setelah data ekonomi AS yang bervariasi membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam turun 44,89 poin (-0,27 persen) sehingga ditutup pada level 16.425,10," kata dia di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Sentimen negatif tersebut, lanjut dia, masih membayangi perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia yang tengah berusaha menyesuaikan diri dengan aturan baru pada fraksi dan lot size baru. "IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran sempit 4.154-4.230," ujarnya.
Dia menegaskan, hanya penutupan di atas 4.230 yang akan mengakhiri tren turun jangka pendek yang tengah berlangsung pada IHSG. "Disisi lain, suport di 4.154 adalah suport penting bagi IHSG. Suport ini adalah suport dari tren naik jangka menengah. Jika suport ini gagal bertahan, tren jangka menengah IHSG bakal kembali berubah menjadi tren turun," tandas dia.
Lebih jauh Satrio menjelaskan, surplus neraca perdagangan di bulan November 2013, sebenarnya sudah memberikan gambaran yang positif tentang kondisi perekonomian. "Akan tetapi, kondisi regional yang memburuk dan sepinya pasar akibat peraturan perdagangan yang baru, telah membuat pelaku pasar lebih merespons berita-berita negatif yang berasal dari kenaikan LPG 12 kg dan pemberlakukan UU Minverba yang baru," timpal dia.
"Pemodal sebaiknya berhati-hati dalam melakukan positioning mengingat kondisi pasar yang masih rentan," imbuh Satrio seraya mewanti-wanti.

Broker Minta Jaminan Ganti Rugi Investor Rp 100 Juta, Tak Hanya Rp 25 Juta

Jakarta -Fund Manager atau Manajer Investasi (MI) menyambut baik jaminan dana perlindungan investor di pasar modal yang mulai diberlakukan pada Januari 2014 oleh PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) atau Securities Investor Protection Fund (SIPF).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah menyetujui pembentukan lembaga tersebut. Namun, para broker ini merasa jika dana investor di pasar modal hanya dijamin dengan plafon Rp 25 juta saja masih kurang.
Manajer Investasi Sucorinvest Asset Manajement Jemmy Paul mengatakan, harusnya jaminan perlindungan dana investor di pasar modal bisa lebih besar dari yang ditentukan saat ini Rp 25 juta untuk setiap investor.
"Saya pikir sih ya bisa naik lagi ya jaminannya, Rp 25 juta masih terbilang kecil," ujar Jemmy kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Jemmy menyebutkan, saat ini rata-rata aset investor di pasar modal nilainya Rp 100 juta. Jika uang jaminan hanya di angka Rp 25 juta, maka hal ini tentunya juga masih merugikan investor jika dananya dibobol.
"Sekarang kalau kita lihat rata-rata aset investor di pasar modal di atas Rp 100 juta, ya kalau bisa jaminannya naik lagi," kata Jemmy.
Perlu diketahui, OJK akhirnya menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait batasan tertinggi klaim atas kerugian dana investor di pasar modal dengan nomor KEP-70/D.04/2013. Surat tersebut berisi tentang dua poin penting terkait batasan tertinggi ganti rugi yang diberikan.
Yang pertama, batasan tertinggi untuk setiap Pemodal (investor) pada satu Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal (DPP) adalah sebesar Rp 25 juta.
Kedua, batasan paling tinggi untuk setiap Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan DPP adalah sebesar Rp 50 miliar. (detik.com)

Broker Pasar Modal Happy Dananya Dijamin Rp 50 Miliar

Jakarta -PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) atau Securities Investor Protection Fund (SIPF) mulai efektif Januari 2014. Lembaga ini bertugas mengganti kerugian atau kehilangan dana investor di pasar modal.
Namun, kerugian yang diganti ini bukan karena kerugian yang terjadi akibat investasi di pasar modal karena adanya fluktuasi pasar melainkan karena adanya kecurangan atau penggelapan yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas atau bank kustodian. Apa tanggapan Fund Manager atau Manajer Investasi terkait hal ini?
Manajer Investasi (MI) Sucorinvest Asset Manajement Jemmy Paul mengatakan, pemberlakuan perlindungan dana investor di pasar modal merupakan salah satu bentuk dukungan dari pihak otoritas. Hal ini tentunya disambut baik oleh seluruh pihak-pihak terkait seperti perusahaan sekuritas.
"Bagus ya dengan begitu masyarakat merasa aman berinvestasi di pasar modal," kata Jemmy saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Dia menjelaskan, dengan dibentuknya lembaga perlindungan dana investor di pasar modal, risiko terhadap dana investor terjamin keamanannya. Apalagi, kata dia, investor ritel di pasar modal saat ini masih butuh edukasi dan penjelasan soal bagaimana berinvestasi di pasar modal begitu juga dengan perlindungannya.
"Ini lebih kepada investor ritel ya karena mereka biasanya belum paham betul, jadi kalau pun ada masalah, mereka bisa lega sudah ada yang menjamin, beda dengan investor besar yang memang sudah mengerti seluk-beluk pasar modal, mereka tahu mana broker yang bagus dan tidak," jelasnya.
Perlu diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait batasan tertinggi klaim atas kerugian dana investor di pasar modal dengan nomor KEP-70/D.04/2013. Surat tersebut berisi tentang dua poin penting terkait batasan tertinggi ganti rugi yang diberikan.
Yang pertama, batasan tertinggi untuk setiap Pemodal (investor) pada satu Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal (DPP) adalah sebesar Rp 25 juta.
Kedua, batasan paling tinggi untuk setiap Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan DPP adalah sebesar Rp 50 miliar. (detik.com)

Turun 14 Poin, IHSG Tinggalkan Level 4.200

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 14 poin terkena tekanan jual. Akibat koreksi ini pertumbuhan indeks sudah minus dibandingkan pembukaan perdagangan awal tahun.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 1,943 poin (0,05%) ke level 4.204,752 dibuka datar. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis di tengah aksi beli selektif investor.
Meski bergerak datar IHSG berhasil menghindari zona merah pagi tadi. Aksi beli selektif terjadi di saham-saham unggulan membuat indeks naik ke posisi tertingginya di 4.212,317.
Aksi jual marak terjadi tak lama setelah indeks sampai ke posisi tertingginya. Akibat tekanan jual itu indeks langsung meluncur cukup tajam di zona merah.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (7/1/2014), IHSG turun 14,942 poin (0,36%) ke level 4.187,867. Sementara Indeks LQ45 melemah 2,365 poin (0,34%) ke level 697,193.
Saham-saham bank mencoba bertahan di zona hijau dengan aksi beli selektif yang dilakukan investor. Delapan sektor memerah akibat tekanan jual.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 86.727 kali pada volume 1,606 miliar lembar saham senilai Rp 1,85 triliun. Sebanyak 85 saham naik, sisanya 168 saham turun, dan 80 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia mulai bergerak ke zona merah hingga siang hari ini. Bursa saham Jepang yang kemarin anjlok kini memimpin penguatan.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 3,03 poin (0,15%) ke level 2.048,74. 
  • Indeks Hang Seng menguat 71,55 poin (0,32%) ke level 22.755,70. 
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 113,25 poin (0,71%)ke level 15.795,63. 
  • Indeks Straits Times bertambah 7,88 poin (0,25%) ke level 3.131,70. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya United Tractor (UNTR) naik Rp 250 ke Rp 19.725, (CITA) naik Rp 120 ke Rp 605, (EPMT) naik Rp 100 ke Rp 3.700, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 100 ke Rp 6.950.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.325 ke Rp 25.225, Astra Agro (AALI) turun Rp 825 ke Rp 21.200, Mandom (TCID) turun Rp 700 ke Rp 11.200, dan Supreme Cable (SCCO) turun Rp 575 ke Rp 3.900. (detik.com)

Investor Masuk, Emas Diduga Bisa Sentuh US$1.000 per Ounce

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah perusahaan dana talangan meningkatkan pertaruhannya pada pasar komoditas emas yang tengah bergairah hingga ke level tertinggi dalam enam pekan.
Kondisi itu membuat sejumlah analis pada Technical Research Advisors LLC dan Goldman Sachs Group Inc. memprediksi harga emas akan kian turun setelah pada tahun lalu melemah.
Posisi net-long untuk emas naik19% menjadi 34.104 untuk futures and options selama sepekan menjelang 31 Desember, menurut data dari Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka AS. Posisi short holdings turun 4,6% menjadi 72.571 atau yang terendah sejak 19 November.
Sedangkan net-bullish holdings pada 18 komoditas yang diperdagangkan turun untuk pertama kali dalam enam pekan setelah investor tidak berminat berinvestasi pada komoditas gula sejak September.
Harga emas dilaporkan anjlok 28% selama 2013 atau penurunan pertama dalam 13 tahun dan yang terbesar sejak 1981. Harga emas akan turun 19% dalam beberapa bulan mendatang hingga menyentuh US$1.000 per troy ounce, ujar Louise Yamada dari Technical Research yang pernah menjadi kepala riset teknis Citigroup Inc.
"Gara-gara emas, dalam jangka pendek kami mundur," ujar Michael Cuggino yang bekerja pada Permanent Portfolio Family of Funds Inc. di San Francisco sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (7/1/2014).
Dia menambahkan penjual akan mundur akibat pengetatan, permintaan secara fisik cukup baik namun masih dinilai tidak terlalu kuat.

Bursa Asia Bergerak Terbatas Tunggu Data Mutakhir

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia pada perdagangan Selasa (7/1/2014) bergerak terbatas. Investor merespon negatif data AS.
Investor juga merespon persetujuan Senat AS terhadap Janet Yellen untuk menggantikan Ben Bernanke menjadi Gubernur The Fed. Yellen menjadi wanita pertama AS yang memimpin bank sentral Negeri Paman Sam tersebut dalam 100 tahun ini.
Perhatian lain adalah pertemuan Bank Sentral Eropa dan Bank of England pada Kamis pekan ini. Data lain yang menjadi perhatian investor adalah data non-payrolls AS bulan Desember 2013 pada Jumat pekan ini.
Indeks Nikkei terpangkas 0,5%R, indeks Hang Seng naik 0,3%, indeks ASX menguat 0,2%, indeks Shanghai mendapatkan 0,1% dan indeks Kospi naik 0,4%. Demikian mengutip cnbc.com.
Dolar AS turun terhadap yen di bawah 104 yen per dolar atau 0,7%. Padahal penjualan ritel bulan Desember naik 1,1%. Sedangkan bursa China memantul ke atas setelah pemerintah China menjanjikan pengawasan yang tetat terhadap sektor keuangan. Otoritas perbankan China akan mengurangi risiko lokuiditas dengan pengawasan ketat antar bank, manajemen aset dan investasi bisnis.
Namun langkah tersebut menekan saham perbankan seperti Minsheng Bank, Hua Xia Bank dan China Construction Bank yang turun 1%. Financials Citic Securities dan China Ping An yang melemah 1,3%. Bursa Hong Kong digerakkan saham minyak yang tertekan 1 persen.

Janet Yellen, Wanita Pertama Penguasa Bank Sentral Terkuat di Dunia

Washington - Senat Amerika Serikat (AS) telah memberikan dukungannya terhadap Janet Yellen sebagai Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Yellen nantinya bakal menempati jabatan bos bank sentral terkuat di dunia yang sekarang masih dipegang Ben Bernanke. Yellen akan menjadi perempuan pertama yang akan memimpin bank sentral AS sejak berdiri lebih dari 100 tahun lalu.
Yellen sendiri merupakan pilihan Gedung Putih dan Presiden AS Barack Obama.
Seperti dikutip AFP, Selasa (7/1/2014), tidak sedikit yang meragukan Yellen bisa memimpin Bank Sentral AS. Yellen akan mengemban tugas berat mengelola ekonomi AS dan membawanya ke pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tugas Yellen cukup berat di AS setelah 'bekas luka' ekonomi negara tersebut belum pulih sejak resesi besar tahun 2008 dan 2009.
Yellen merupakan seorang ekonom veteran yang telah lama duduk sebagai seorang akademisi. Di The Fed, ia pernah menjabat sebagai wakil ketua dan merupakan teman dekat Ben Bernanke, selama empat tahun terakhir.
Dia menjadi bagian dari program Fed untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi pengangguran. Saat pencalonan dirinya pada bulan Oktober 2013 kemarin, Presiden Barack Obama menyebut seorang Yellen sangat berkualitas.
"Dia adalah pemimpin yang telah terbukti, dan dia cukup kuat. Bukan hanya karena dia berasal dari Brooklyn," canda Obama.
Yellen sempat peka terhadap krisis keuangan tahun 2008. Ia sempat menyebut bahwa 'alarm' telah menyala dan gelembung ekonomi alias bubble terjadi dan mengarah ke resesi 2008-2009.
"Ini yang paling penting bahwa kita memiliki regulator yang kuat seperti Janet Yellen. Yang tidak takut untuk bertindak ketika terjadi pelanggaran yang bisa menempatkan Amerika pada risiko," kata Senator Demokrat Sherrod Brown.
Yellen pernah menempuh ilmu ekonomi di Brown University, kemudian mendapat gelar doktor di Yale University. Perempuan ini mendapatkan gelar profesor dari Harvard, dan kemudian dari Berkeley. Di usianya yang mencapai 67 tahun ia juga mengajar di Berkeley.
Keluarga Yellen layaknya sebuah lembaga pemikir ekonomi mini. Sang Suami George Akerlof adalah pemenang Hadiah Nobel di bidang ekonomi, dan saat ini menjabat Senior Resident Scholar IMF.
Anak mereka Robert Akerlof adalah asisten profesor ekonomi di University of Warwick.
Dia dan suaminya memiliki kepentingan jangka panjang dalam menjaga dampak pengangguran terhadap perekonomian. Yellen diprediksikan akan terus membantu menjaga kebijakan Fed fokus pada menurunkan tingkat pengangguran. (detik.com)

IHSG Masih Terkoreksi, Mainkan Tujuh Saham

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan dalam support 4.160 dan resisten 4.250 seiring minimnya insentif positif. Namun, tujuh saham bisa dimainkan.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, tekanan jual yang kembali berlanjut kemarin membuat IHSG terkoreksi 54,854 poin (1,3%) ditutup di 4.202,809. "Aksi jual terutama melanda saham pertambangan, perkebunan dan perbankan," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Koreksi ini terjadi, kata dia, di tengah minimnya insentif positif dan diterapkannya peraturan perdagangan baru dengan fraksi harga yang baru. "Dari eksternal, pasar saham Asia yang umumnya ditutup di teritori negatif turut berimbas ke perdagangan saham kemarin," ujarnya.
Kondisi itu, lanjut dia, dipicu data aktivitas sektor jasa China Desember yang mengalami penurunan. Indeks China Non-Manufacturing turun ke 54,6 dari bulan sebelumnya 56. Ini merupakan angka terendah sejak Agustus 2011. "Harga komoditas yang ikut melemah merespons hal tersebut membuat tekanan atas saham tambang dan perkebunan," papar dia.
Sedangkan dari sentimen domestik, pernyataan Menteri Keuangan yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2013 melambat hanya berkisar 1,4%-2% (qoq) turut menekan IHSG. "Nilai transaksi di pasar reguler kemarin hanya mencapai Rp2,68 triliun dengan asing mencatatkan nilai penjualan bersih Rp188 miliar," tuturnya.
Sementara Wall Street tadi malam ditutup di teritori negatif merespons data ekonomi yang keluar seperti indeks sektor jasa AS Desember turun ke 53 dari bulan sebelumnya 53,9 dan di bawah ekspektasi 54,6. "Indeks DJIA dan S&P masing-masing melemah 0,27% dan 0,25% ditutup di 16.425,10 dan 1.826,77," ucapnya.
Melanjutkan perdagangan hari ini, David memperkirakan, pergerakan IHSG masih berpeluang terkoreksi menyusul minimnya insentif positif. "IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.160 dan resisten di 4.250," tuturnya.
Secara teknikal, support indeks berada di level 4.160 dan support kedua di angka 4.120. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.250 dan resisten kedua di posisi 4.270.
 
Di atas semua itu, David menyodorkan tujuh saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah
  1. Saham PT Astra Internasional (ASII) dalam kisaran Rp6.600-6.950, sell on strength, stop loss di Rp6.500;
  2. Saham PT Benakat Petroleum Energy (BIPI) dalam kisaran Rp110-116, buy on weakness, stop loss di Rp108;
  3. Saham PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp900-980, buy on weakness, stop loss di Rp880;
  4. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp2.025-2.150, buy on weakness, stop loss di Rp2.000;
  5. Saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran Rp26.100-27.900, trading buy, stop loss di Rp25.500;
  6. Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.075-2.300 buy on weakness, stop loss di Rp2.000; dan
  7. Saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) dalam kisaran Rp425-455, buy on weakness, stop loss di Rp415.

Inilah Tiga Perusahaan Listing di Januari

INILAH.COM, Jakarta - Pada Januari 2014 ada tiga perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ketiga perusahaan tersebut yakni, PT Asuransi Mitra Maparya dengan kode saham ASMI, PT Bank Ina Perdana yang memiliki kode saham BINA, dan PT Bank Panin Syariah berkode saham PNBS. Demikian mengutip kerebukaan informasi BEI, Senin (6/1/2013) malam.
Menurut jadwal sebelumnya ASMI dan BINA akan listing pada tanggal 16 Januari 2014. Sedangkan, PNBS pada tanggal 15 Januari 2014.
Tercatat, Bank Ina Perdana menawarkan sahamnya ke publik sebanyak 520 juta saham atau sebesar 24,76% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Harga perdana saham ditetapkan sebesar Rp240 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Sehingga perseroan akan memperoleh dana dari IPO sekitar Rp124,80 miliar.
Asuransi Mitra Maparya, menetapkan harga saham IPO sebesar Rp270 per saham. Rencananya, dana yang diperoleh dari pelepasan saham sebanyak 402,78 juta sebesar Rp108,75 miliar, sebanyak Rp37,5 miliar diperoleh perusahaan dari pelepasan saham baru, sementara sisanya Rp71,24 merupakan dana dari divestasi saham.
Sedangkan, Bank Panin Syariah akan melepas sebanyak-banyaknya 5 miliar saham melalui mekanisme IPO. Diperkirakan Bank Panin Syariah akan meraih dana segar sebesar Rp500 miliar hingga Rp600 miliar. Jumlah saham yang akan dilepas ini setara dengan 50% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Selasa Pagi, Wall Street Ditutup Melemah

NEW YORK, suaramerdeka.com - Karena berbagai data ekonomi membuat investor cenderung bersikap hati-hati dan menahan diri menjelang laporan angka ketenagakerjaan akhir pekan ini, membuat saham-saham Wall Street berakhir melemah pada penutupan perdagangan Senin di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
CNBC melansir, indeks utama seperti S&P 500 memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga sedangkan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,89 poin (0,3 persen) ke level 16.425,10. Saham Microsoft memimpin pelemahan indeks blue chips ini di antara 30 komponen lainnya.
Sementara itu, indeks S&P 500 turun 4,6 poin (0,3 persen) ke level 1.826,77. Saham sektor kebutuhan konsumen menderita kerugian terbanyak sementara saham sektor telekomunikasi dan keuangan memberikan kinerja terbaik.
Adapun indeks Nasdaq turun 18,23 poin (0,4 persen) ke level 4.113,68. Dengan ini, Nasdaq telah mengalami kejatuhan untuk sesi ketiga. Total saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir 669 juta saham. Volume komposit mendekati 3,3 miliar saham.
"Fokus utama adalah risalah Federal Open Market Committee yang dijadwalkan Rabu, maka semua mata perhatiannya tertuju pada angka gaji," ujar Bill Stone, analis investasi dari PNC Asset Management.
Menurut Stone, rilis pemerintah AS mengenai payrolls untuk Desember akan disampaikan pada Jumat mendatang. Indeks Supply Management non manufaktur menunjukkan angka sebesar 53,0 pada bulan Desember. Capaian ini lebih rendah dari estimasi ekonom yang memperkirakan indeks naik menjadi 54,6 dari bulan sebelumnya sebesar 53,9.
Menurut Stone, laporan ekonomi yang dirilis dalam waktu dekat juga akan menunjukkan pengaruh pertumbuhan industri jasa melambat di China pada Desember. Namun momentum pendapatan terjadi di sebagian besar Eropa. "Angka di China tidak membantu kami, Eropa merupakan pemulihan tapi masih sebagian," kata Stone.

Tjiwi Kimia Tambah Modal Buat Bangun Pabrik Kertas OKI

Liputan6.com, Jakarta : PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) akan menyertakan modal ke anak usaha PT OKI Pulp and Paper Mills senilai US$ 407,28 juta hingga 2016. Penambahan modal digunakan untuk investasi pembangunan pabrik OKI Pulp and Paper Mills.
Pada tahun ini, perseroan akan menyetorkan modal sekitar US$ 167,19 juta pada 2014. Saat ini, OKI masih belum melakukan kegiatan usaha secara komersial dan masih dalam tahap proses pembangunan pabrik beserta fasilitas pendukungnya.
Total nilai proyek pabrik yang direncanakan mencapai sekitar US$ 2,63 miliar dengan kapasitas produksi bubur kertas (pulp) sebesar 2 juta ton per tahun. Produksi komersial bubur kertas ini direncanakan pada kuartal kedua 2016.
Investasi proyek sekitar US$2,63 miliar akan berasal dari pinjaman bank sekitar US$ 1,8 miliar dan, sisanya sebesar US$ 839 juta berasal dari setoran modal pemegang saham OKI. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Selasa (7/1/2014).
Oleh karena itu, perseroan sebagai salah satu pemegang saham melakukan penambahan penyetoran modal secara tunai hingga mencapai US$ 407 juta hingga tahun 2016. Perseroan telah melakukan penyertaan dengan cara mengambil saham baru OKI sekitar 35,29% dengan nilai penyertaan sebesar Rp 300 miliar pada pertengahan tahun 2013.
OKI pun telah menandatangani perjanjian kredit dengan pinjaman sebesar US$ 1,8 miliar dari China Development Bank Corporation (CDB). Pinjaman itu akan digunakan untuk mendanai proyek pabrik tersebut.
Pembayaran kembali pinjaman CDB itu antara lain mensyaratkan adanya jaminan berupa gadai atas seluruh saham yang dikeluarkan dalam OKI yang dimiliki oleh perseroan serta pemegang saham lainnya yaitu PT Pindo Deli Pulpd and Paper Mills, dan PT Muba Green Indonesia.
Perseroan yang masuk grup Sinar Mas ini akan menjaminkan sebanyak 300 ribu lembar saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham, atau 35,29% dari keseluruhan saham OKI dengan nilai Rp 300 miliar.
Adapun gadai saham itu baru dapat diberikan setelah Perseroan mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Januari 2014.

Senat Restui Wanita 'Perkasa' Ini Pimpin Bank Sentral AS

Washington - Senat Amerika Serikat (AS) mendukung Janet Yellen sebagai Gubernur Bank Sentral AS yaitu Federal Reserve (The Fed). Yellen akan menempati jabatan yang sekarang masih dipegang Ben Bernanke.
Seperti dikutip Reuters, Selasa (7/1/2014), setelah dilakukan voting, Yellen mendapat dukungan 56 suara berbanding 26 suara. Ia akan mulai memegang jabatan Gubernur The Fed setelah masa jabatan Bernanke habis di 31 Januari mendatang.
Yellen akan menjadi perempuan pertama yang akan memimpin bank sentral AS sejak berdiri lebih dari 100 tahun lalu. Yellen sendiri merupakan pilihan Gedung Putih dan Presiden AS Barack Obama.
Saat ini, Yellen masih menjabat sebagai Wakil Ketua Fed. Wanita berusia 67 tahun ini berkomitmen mengurangi pengangguran dan mendukung adanya suku bunga rendah di AS guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Yellen mendapatkan dukungan dari mayoritas partai Demokrat. Nantinya, Yellen akan bertugas dalam bidang keuangan yang paling kuat di dunia, dan Ia juga akan mengarahkan bank sentral termasuk soal stimulus ekonomi. (detik.com)

Indo Premier Securities: IHSG Berpeluang Naik, Perhatikan 3 Saham Ini

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 4.150–4.250, pada perdagangan hari ini, Selasa (7/1/2014).
Analis Riset PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi memprediksi indeks akan bergerak mixed cenderung menguat hari ini.
"Indeks turun dan kembali tutup di area lower band namun tertahan support fibo retracement 38.2%. Stochastic negatif sementara RSI dan MACD berpeluang deathcross," paparnya dalam riset Selasa (7/1/2014).
 
Adapun sejumlah saham yang patut untuk dicermati hari ini a.l:
 
BBCA, rekomendasi Buy On Weakness
Harga kembali ke fase downtrend dengan tutup di area lower band. Stochastic negatif sementara RSI dan MACD berimpitan. Support dan entry level di 9.250 sementara resist di 9.550. Stoploss jika break & close dibawah 9.200.
 
LSIP, rekomendasi Spec SELL
Tiga hari berturut-turut, harga melemah sehingga mendekati support EMA50 di level 1.760 meskipun volume tipis. Stochastic mendekati oversold, MACD negatif menuju di bawah centre line. Sebaiknya jual jika turun di bawah support 1.760 dengan target 1.700. Hold jika mampu naik di atas resist 1.830.
 
ASII, rekomendasi Sell On Strength
Dengan kondisi overbought, meskipun MACD positif harga masih konsolidasi belum mampu break resist 7.000 yang menjadi target saat ini. Jika harga turun di bawah support 6.750 maka sebaiknya sell karena bakal melemah ke posisi 6.600.

KDB Daewoo: IHSG Berpeluang Rebound

Jakarta -Pada perdagangan Senin (6/1) Indeks Dow Jones ditutup turun 44,89 poin (-0,27%) ke 16.425,10 di tengah penantian laporan pekerjaan AS pada akhir minggu oleh para investor.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$94 per barel di New York di tengah meningkatnya persediaan minyak AS.
IHSG kemarin (6/1) ditutup turun 54,85 poin (-1,29%) ke 4.202,81 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp200 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBRI, BBCA, BBNI, PGAS, dan BMRI.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.181 per Dollar AS.
Secara teknikal, penurunan IHSG membuat peluang teknikal rebound, PSAR masih uptrend, stochastic bearish, MACD di area positif, sehingga untuk perdagangan hari ini kami melihat akan mengalami kenaikan.
Pada perdagangan hari ini (7/1) kami melihat peluang perdagangan kecenderungan menguat, dan rekomendasi Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.172-4.287 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, MLPL dan UNVR.
 
News & Analysis
AUTO : Gunakan Hasil Rights Issue Rp2,37 T
MYOR : Mayora Targetkan Pertumbuhan Penjualan 15%
TOTO : Tahun Ini Surya Toto Akan Tingkatkan Porsi Ekspor
 
sumber: detik.com

Woori Korindo: IHSG Berada Dalam Tekanan Jual

Jakarta -Pada perdagangan Senin (6/1) IHSG terkoreksi cukup dalam sebesar -0.9% pada sesi pertama, dan terus menerus berada dalam tekanan hingga sesi kedua berakhir, hingga akhirnya ditutup dengan losses -1.3% di 4,202.81. Diperkirakan salah satu faktor yang menekan bursa selain sentimen regional yang negatif adalah penerapan dari perubahan jumlah lot saham dan fraksi harga perdagangan yang disederhanakan yang dipersepsi negatif oleh pelaku pasar. Hal ini terlihat dari volume transaksi harian yang semakin menurun hingga 2.67 miliar saham. Stock index movers: BBRI, TLKM, HMSP, PGAS, dan BBCA
Pada perdagangan Selasa (7/1), diperkirakan IHSG masih akan berada dalam tekanan jual dengan perkiraan range IHSG berada di support di 4,154 dan resistance di 4,327. IHSG diperkirakan akan bergerak ke bawah level middle bolinger di 4,217. RSI dan Stochastic masih menunjukkan posisi down reversal senada dengan pola candlestick two black crows yang ditunjukkan oleh IHSG.
Bursa saham AS pada penutupan Senin (6/1) berakhir dengan posisi melemah terbatas. Dow Jones ditutup turun -0.27% di 16,425.10. S&P 500 turun -0.25% ke 1,826.77, dan NASDAQ berakhir -0.44% ke 4,113.68. Sentimen perdagangan cenderung mixed dengan hasil data Service PMI AS sebesar 55.7, dibawah ekspektasi 56, data ISM non-manufacturing PMI sebesar 53.0, dibawah perkiraan 54.6. Sementara itu Senat AS telah memberikan persetujuannya terhadap pencalonan Janet Yellen sebagai Chairman the Fed menggantikan ben Bernanke yang masa jabatannya akan habis pada 31 Januari mendatang.
Pasar saham Eropa ditutup dengan posisi mixed pada hari Senin (6/1). Sejumlah indeks utama Eropa ditutup variatif dengan CAC 40 mencetak penurunan -0.47% di 4,227.54, sedangkan DAX dan FTSE cenderung flat -0.08% (9,428.00) dan 0.00% (6,730.73). Sentimen positif datang dari hasil data Service PMI Spanyol (54.2 > 51.1), dan Sentix Investor Confidence yang naik menjadi 11.9 (diatas ekspektasi 9.7) selain dari sentimen mixed dari AS. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Bakal Melemah

Jakarta -Kemarin IHSG melemah (sempat minus 70 poin) dan ditutup minus 55 poin pada 4203, dipimpin oleh saham semua sektor kecuali manufaktur, aneka industri di tengah-tengah penurunan index bursa global dan kebijakan kenaikan harga lpg 12 kg yang tidak kredibel. Investor asing kemarin sebagai net seller sebesar Rp188 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG melemah pada kisaran 4181–4221 dengan pertimbangan: indikator KO: dx, SO: dx (51), menguji candle 3 black crows dan penurunan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume.
Kemarin index bursa Eropa ditutup mixed di tengah-tengah rasa optimis prospek ekonomi Spanyol dan lemahnya data ekonomi Cina dan AS. Kemarin bursa Wall Street ditutup melemah setelah index sektor jasa secara mengejutkan turun dari periode sebelumnya. Pagi ini bursa Asia dibuka mixed melemah saat index sektor jasa di AS lebih rendah dari konsensus dan Yen/USD menguat. (detik.com)

IHSG Dibuka Datar, Naik Tipis 3 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka datar, hanya naik tipis 3 poin. Indeks bergerak dalam rentang yang tipis di tengah aksi beli selektif investor.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di posisi Rp 12.190 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan kemarin.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 3,488 poin (0,08%) ke level 4.206,297. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,899 poin (0,13%) ke level 700,457.
Mengawali perdagangan, Selasa (7/1/2014), IHSG dibuka bertambah 1,943 poin (0,05%) ke level 4.204,752. Indeks LQ45 dibuka tumbuh 0,363 poin (0,05%) ke level 699,105.
Meski bergerak datar IHSG berhasil menghindari zona merah pagi ini. Aksi beli selektif terjadi di saham-saham unggulan.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 6,305 poin (0,15%) ke level 4.209,114. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,102 poin (0,16%) ke level 700,660.
Kemarin IHSG anjlok 54 poin terkena aksi ambil untung yang tak henti-hentinya terjadi sejak pembukaan perdagangan. Aksi jual ini dilakukan investor domestik dan asing.
Wall Street jatuh tiga hari berturut-turut setelah data ekonomi AS mixed. Data tersebut menunjukkan adanya perlambatan di sektor jasa tapi ada lonjakan di produksi pabrik.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pagi hari ini, ada yang melemah ada juga yang naik meski dengan poin yang tipis. Sentimen dari pasar global yang datar direspons dengan mixed.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 7,97 poin (0,39%) ke level 2.037,74.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 16,56 poin (0,07%) ke level 22.700,71.
  • Indeks Nikkei 225 turun 59,63 poin (0,37%) ke level 15.849,25.
  • Indeks Straits Times bertambah 1,17 poin (0,04%) ke level 3.124,99.
sumber: detik.com

Harga Emas Antam Melorot Rp 3.000/Gram

Jakarta -Emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali turun Rp 3.000/gram untuk pecahan 1 gram setelah sempat naik di awal pekan kemarin.
Mengutip situs resmi Logam Mulia, Selasa (7/1/2014), emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram turun dari Rp 535.000 menjadi Rp 532.000.
Sementara harga jual kembali atau buyback turun dari Rp 475.000/gram ke Rp 474.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 532.000
  • 5 Gram : Rp 2.515.000
  • 10 Gram : Rp 4.980.000
  • 50 Gram : Rp 24.700.000
  • 500 Gram : Rp 246.300.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Kresna Securities: Indeks di Kisaran 4.140-4.230, Ini 5 Saham Unggulan

Bisnis.com, JAKARTA – Kresna Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (7/1/2014) bergerak di kisaran 4.140-4.230.
Beberapa katalis yang memengaruhi perdagangan hari ini, di antaranya inflasi Desember 2013 yang tercatat sesuai dengan eksepektasi di 8,4% (YoY). Selain itu juga volatilitas Rupiah yang masih menjadi katalis negatif.
Secara teknikal, resistance IHSG di level 4.800, support di 4.086 dan 3.830, serta gap bawah di level 4.072-4.102 menjadi risiko.
 
Berikut beberapa saham yang mendapatkan rekomendasi hari ini:
  • TLKM-Potensi konsolidasi di 1.950-2.500
  • UNVR-LT sideways market 26.000-34.500
  • INCO-Breakdown MT trading range di 2.250-2.700
  • GGRM-MT trading range di di 33.000-43.000; profit taking
  • JSMR-Breakdown pola head and shoulder

Rupiah diperkirakan tertekan sentimen negatif

Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diperkirakan akan kembali tertekan seiring dengan negatifnya sentimen yang berhembus mendorong pelaku pasar kembali berburu USD.
"Laju rupiah di bawah target support Rp12.238 per USD. Rentang rupiah di kisaran Rp12.248-Rp12.198 per USD (mengacu kurs tengah BI)," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Selasa (7/1/2013).
Menurutnya, laju rupiah berpotensi kembali tertekan lantaran pelaku pasar lebih memilih mata uang Yen merespon perlambatan kegiatan manufaktur di China yang dinilai akan meningkatkan aset-aset yang lebih aman.
"Di sisi lain, meski laju kenaikan USD tertahan dengan kenaikan Yen tersebut, namun masih tetap lebih terapresiasi dibandingkan mata uang lainnya," imbuh Reza.
Selain itu, adanya berita BOE akan melakukan spending cuts anggaran yang berimbas pada pelemahan poundsterling dan pelemahan euro setelah terkena aksi profit taking pasca reli dalam beberapa pekan terakhir turut berpengaruh pada tertahannya kenaikan rupiah.

First Asia Capital: IHSG Berpeluang Terkoreksi

Jakarta -Tekanan jual kembali berlanjut kemarin membuat IHSG terkoreksi 54,854 poin (1,3%) ditutup di 4202,809. Aksi jual terutama melanda saham pertambangan, perkebunan dan perbankan. Koreksi ini terjadi di tengah minimnya insentif positif dan diterapkannya peraturan perdagangan baru dengan fraksi harga yang baru. Dari eksternal, pasar saham Asia yang umumnya ditutup di teritori negatif turut berimbas ke perdagangan saham kemarin.
Ini dipicu data aktivitas sektor jasa China Desember yang mengalami penurunan. Indeks China Non-Manufacturing turun ke 54,6 dari bulan sebelumnya 56. Ini merupakan angka terendah sejak Agustus 2011. Harga komoditas ikut melemah merespon hal tersebut membuat tekanan atas saham tambang dan perkebunan.
Sedangkan dari sentimen domestik, pernyataan Menteri Keuangan yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 4Q13 melambat hanya berkisar 1,4%-2% (qoq) turut menekan IHSG. Nilai transaksi di Pasar Reguler kemarin hanya mencapai Rp.2,68 triliun dengan asing mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.188 miliar.
Sementara Wall Street tadi malam ditutup di teritori negatif merespon data ekonomi yang keluar seperti indeks sektor jasa AS Desember turun ke 53 dari bulan sebelumnya 53,9 dan dibawah ekspektasi 54,6. Indeks DJIA dan S&P masing-masing melemah 0,27% dan 0,25% ditutup di 16425,10 dan 1826,77.
Melanjutkan perdagangan hari ini, pergerakan IHSG masih berpeluang terkoreksi menyusul minimnya insentif positif. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4160 dan resisten di 4250. (detik.com)

IHSG Berpotensi Melemah Kembali

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 54 poin terkena aksi ambil untung yang tak henti-hentinya terjadi sejak pembukaan perdagangan. Aksi jual ini dilakukan investor domestik dan asing.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (6/1/2014), IHSG anjlok 54,854 poin (1,29%) ke level 4.202,809. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,789 poin (1,38%) ke level 699,558.
Wall Street jatuh tiga hari berturut-turut setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) mixed. DAta tersebut menunjukkan adanya perlambatan di sektor jasa tapi ada lonjakan di produksi pabrik.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 44,89 poin (0,27%) ke level 16.425,10. Indeks S&P 500 kehilangan 4,60 poin (0,25%) ke level 1.826,77. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 18,226 poin (0,44%) ke level 4.113,681.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan lanjutkan pelemahan karena tekanan jual belum berakhir. Minimnya sentimen positif dari luar negeri juga membuat IHSG suliut bergerak ke atas.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 67,25 poin (0,42%) ke level 15.841,63. 
  • Indeks KOSPI naik 6,07 poin (0,31%) ke level 1.959,35. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun -54.85 poin (-1.29%) ke 4,202.81 dengan jumlah transaksi sebanyak 26.2 juta lot atau setara dengan Rp3 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-3.28%), sektor basic-industries (-0.49%), sektor construction and property (-2.10%), sektor consumer goods (-0.23%), sektor finance (-2.15%), sektor infrastructure (-1.49%), sektor mining (-3.39%), sektor misc-industries (+1.21%), dan sektor trade (-0.98%).
Tercatat sebanyak 60 saham mengalami penguatan, 200 saham mengalami penurunan, 76 saham tidak mengalami perubahan dan 121 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. ASII (+1.48%), UNVR (+0.94%), INTP (+1.63%), SCMA (+2.88%), dan AMRT (+3.45%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BBRI (-3.10%), TLKM (-1.88%), BBCA (-1.58%), PGAS (-3.30%), dan BMRI (-1.92%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp200 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBRI, BBCA, BBNI, PGAS, dan BMRI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12,181 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin membuat peluang teknikal rebound, PSAR masih uptrend, stochastic bearish, MACD di area positif, sehingga untuk perdagangan besok kami melihat akan mengalami kenaikan. Adapun support IHSG di 4,172 dan resistance di 4,287.
Untuk perdagangan hari ini kami melihat peluang perdagangan kecenderungan menguat, dan rekomendasi Trading Buy. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: ASII, MLPL, UNVR.
 
Trust Securities
Cukup banyak faktor yang dapat dijadikan alasan terhadap pelemahan IHSG di awal pekan ini, mulai dari terjadinya aksi jual pada saham-saham pertambangan yang berimbas pada saham-saham perkebunan karena merespon kian dekatnya penerapan aturan larangan ekspor minerba, kembali melemahnya nilai tukar Rupiah, imbas pelemahan laju bursa saham Asia. Bahkan tidak menutup kemungkinan faktor negatif dari kenaikan harga gas elpiji 12kg yang dinilai akan meningkatkan inflasi dan pengaruh aturan fraksi harga saham dapat dijadikan alasan pelemahan IHSG. Akan tetapi, kami melihat, tiga alasan pertama lebih masuk akal dimana pelaku pasar merespon negatif sentimen tersebut sehingga pelemahan pasar masih berlanjut di awal pekan ini. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4263,62 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4188,38 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4202,81. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (7/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4162-4190 dan resistance 4236-4270. Berpola menyerupai three outside down melewati middle bollinger bands (MBB). MACD mulai downtrend dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali downreversal. IHSG gagal bertahan di kisaran target support (4232-4250) yang memperlihatkan derasnya aksi jual sehingga dapat membuka pelemahan lanjutan terutama bila laju bursa saham global juga ikut memberikan imbas negatifnya. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diprediksi Cenderung Melemah

Jakarta -IHSG pada perdagangan Senin 6 Januari 2014 ditutup melemah 1,29% pada level 4202. Sektor pertambangan dan perkebunan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp188,3 miliar. Sentimen negatif berasal dari pelemahan mayoritas indeks bursa global, berlanjutnya profit taking dan penyesuaian aturan baru BEI mengenai satuan lot dan fraksi harga saham. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah yang antara lain dipicu oleh data ISM service bulan Desember yang turun pada level 53 dari bulan sebelumnya 53,9 dan lebih rendah dari estimasi yang sebesar 54,7. Ini merupakan penurunan bulan yang kedua. Kemarin indeks bursa Asia juga melemah karena turunnya indeks PMI non manufaktur China bulan Desember yang turun pada level 50,9. Sedangkan indeks PMI sektor jasa di area euro mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan kinerja perekonomian global yang tidak merata masih terjadi. Sementara itu data factory orders mengalami kenaikan pada bulan November sebesar 1,8%, rebound dari bulan sebelumnya yang turun 0,5%. Senat AS akan melakukan voting untuk mengkonfirmasi Janet Yellen sebagai Chairman The Fed berikutnya menggantikan Ben Bernanke yang akan pensiun pada akhir bulan ini. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4180 — 4260. Rekomendasi: ASII, SMGR, INTP, BBRI, SMCB, KLBF, GGRM. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Melemah Hari Ini

Jakarta -Kurangnya faktor pendukung belum dapat memperbaiki sentimen. IHSG masih melanjutkan pelemahan dengan penutupan di dekat level psikologis 4,200 kemarin yang diikuti kembali timbulnya aksi jual asing yang masih memberi sinyal negatif. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed masih cenderung melemah hari ini.
 
ACST – Membentuk anak usaha penyewaan alat berat
PT Acset Indonusa (ACST) akan segera meresmikan satu anak perusahaan baru dalam bulan Januari ini, PT Sacindo Machinery yang bergerak di sektor penyewaan alat berat. Dalam perusahaan baru tersebut, ACST akan memegang kendali 78% kepemilikan saham dan sisanya dimiliki oleh perorangan. Selama ini untuk mengerjakan proyek-proyeknya ACST lebih banyak menyewa dari pihak luar dan melakukan pembelian alat berat sendiri dan dengan menyewa milik anak perusahaan maka kepemilikan alat berat dan perawatan dapat dikontrol lebih baik lagi. ACST menargetkan anak usaha tersebut dapat memberikan kontribusi pendapatan ke ACST tahun ini.
 
MAYA – Pembelian 10% saham oleh J Trust
Anak perusahaan J Trust Co. Ltd., J Trust Pte. Ltd., membeli 10% saham (347.83 juta lembar) PT Bank Mayapada International (MAYA) senilai Sin$ 57 Juta (sekitar Rp 547.2 Miliar. Transaksi dilakukan pada 27 Desember lalu. J Trust membeli 6% saham MAYA dari Summertime Ltd. serta 4% saham dari Brilliant Bazaar Pte. Ltd. pada harga Rp 1,600 per lembar. Sebelumnya Summertime tercatat memiliki 24.43% saham dan Brilliant Bazaar memiliki 11.48% saham MAYA.
 
MDLN – Belanja modal
PT Modernland Realty (MDLN) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1.3 Triliun tahun ini yang akan digunakan seluruhnya untuk mengakuisisi lahan hingga seluas 900-1,000 Ha. Dari lahan tersebut, sekitar 400 Ha diantaranya untuk kawasan industri dan sisanya 600 Ha untuk menambah lahan di Jakarta Timur. MDLN akan menggunakan kas internal untuk membiayai seluruh anggaran belanja modal. Dari total belanja modal Rp 1.3 Triliun sekitar Rp 1.2 Triliun merupakan hasil penjualan lahan perseroan kepata PT Alam Sutera Realty (ASRI).
 
TKIM – Tingkatkan investasi pada anak perusahaan
PT Tjiwi Kimia (TKIM) mengalokasikan dana belanja modal senilai US$ 167.2 Juta tahun ini untuk anak perusahaan, PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM). Dana tersebut merupakan bagian dari rencana peningkatan modal TKIM pada OPPM sebesar US$ 407.2 Juta hingga 2016. Rencana penambahan modal OPPM membutuhkan persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan pada 9 Januari 2014. RUPSLB tersebut merupakan hasil penjadwalan ulang atas RUPSLB 19 Desember lalu yang tidak quorum. (detik.com)

Semesta Indovest: Aksi Jual Berlanjut

Jakarta -Indeks bursa Wallstreet ditutup melemah pada tadi malam, Dow Jones turun 44,89 poin atau 0,27%, S&P 500 turun 0,25% yang merupakan pelemahan lanjutan hari ketiga DAN Nasdaq turun 0,44%. Pelemahan indeks dipicu oleh data ekonomi yang mixed memicu investor untuk wait and see dan profit taking. Data ISM Manufaktur turun ke level 53 pada Desember lebih kecil dari perkiraan di level 54,6. Namun data new order US factory mulai rebound pada November sebesar 1,8%. Sementara itu, Jannet Yellen telah resmi ditunjuk Senat sebagai kepala The Fed menggantikan Bernanke, Yellen dikenal sebagai tokoh pro stimulus yang cukup emndapat respon positif dari pasar.
Bursa eropa ditutup mixed terimbas data ekonomi negara-negara eropa yang bervariasi. Indeks manufaktur euro zone menguat, namun untuk Jerman dan Perancis masih menurun. Indeks FTSE flat, CAC turun 0,47%, DAX turun 0,08%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan masih berpotensi untuk melemah dipicu oleh berlanjutnya aksi jual pelaku pasar, naiknya harga gas elpiji memberi sentimen negatif bagi pasar dan berpotensi menaikan kembali tingkat inflasi yang masih tinggi.
 
Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain;
 
Indonesia News Highlight
• AUTO Gunakan Hasil Rights Issue Rp2,37 T
• WIKA Akan Akuisisi Sarana Karya Rp50 M
• Cipaganti Serap Dana IPO Rp68,61 M
• Pegasus Tambah 135 Juta Saham di BW Plantation
 
Trading Counter – Technical Analysis
• SIDO - Trading Buy (S1= 725, R1= 750)
• ASII – Trading Buy (S1= 6.750, R1= 6.950)
• TAXI – Trading Buy (S1= 1.440, R1= 1.550)
• INTP – Trading Buy (S1= 20.000, R1= 20.500)
• WSKT – Buy on Weakness (S1= 405, R1= 415)
 
sumber: detik.com

Trust Securities: Bisa Ada Pelemahan Lanjutan

Jakarta -Cukup banyak faktor yang dapat dijadikan alasan terhadap pelemahan IHSG di awal pekan ini, mulai dari terjadinya aksi jual pada saham-saham pertambangan yang berimbas pada saham-saham perkebunan karena merespon kian dekatnya penerapan aturan larangan ekspor minerba, kembali melemahnya nilai tukar Rupiah, imbas pelemahan laju bursa saham Asia. Bahkan tidak menutup kemungkinan faktor negatif dari kenaikan harga gas elpiji 12kg yang dinilai akan meningkatkan inflasi dan pengaruh aturan fraksi harga saham dapat dijadikan alasan pelemahan IHSG. Akan tetapi, kami melihat, tiga alasan pertama lebih masuk akal dimana pelaku pasar merespon negatif sentimen tersebut sehingga pelemahan pasar masih berlanjut di awal pekan ini. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4263,62 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4188,38 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4202,81. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (7/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4162-4190 dan resistance 4236-4270. Berpola menyerupai three outside down melewati middle bollinger bands (MBB). MACD mulai downtrend dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali downreversal. IHSG gagal bertahan di kisaran target support (4232-4250) yang memperlihatkan derasnya aksi jual sehingga dapat membuka pelemahan lanjutan terutama bila laju bursa saham global juga ikut memberikan imbas negatifnya. (detik.com)

Data Ekonomi AS Mixed, Wall Street Jatuh Tiga Hari Berturut-turut

New York - Pasar saham Wall Street jatuh tiga hari berturut-turut setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) mixed. DAta tersebut menunjukkan adanya perlambatan di sektor jasa tapi ada lonjakan di produksi pabrik.
Dua acuan di sektor data terlihat melambat di Desember, ini berarti pemulihan ekonomi AS berjalan biasa saja. Tapi data produksi pabrik di November ada lonjakan cukup tinggi.
Indeks S&P 500 sudah naik 2,4% di Desember setelah menguat empat pekan berturut-turut. Akan tetapi indeks acuan ini sudah jatuh tiga hari berturut-turut menjadi turun lebih dari 1% di awal Januari ini.
"Dengan melihat data, koreksi ini bukan kejutan lagi karena akhir tahun pasar sudah reli cukup panjang," kata Todd Salamone, kepala riset Schaeffer's Investment Research di Cincinnati, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/1/2014).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 44,89 poin (0,27%) ke level 16.425,10. Indeks S&P 500 kehilangan 4,60 poin (0,25%) ke level 1.826,77. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 18,226 poin (0,44%) ke level 4.113,681. (detik.com)

Panin Insurance Alihkan Aset ke AUP

INILAH.COM, Jakarta - Para pemegang saham PT Panin Insurance Tbk (PNIN) menyetujui pengalihan aset dan liabilitas kepada kepada PT Asutansi Umum Panin (AUP).
Terhitung sejak 1 Januari 2014, perseroan telah mengalihkan seluruh portofolio pertanggungan kepada AUP, anak perusahaan yang sahamnya dimiliki 99,99% oleh PT Panin Insurance Tbk. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/1/2013).
Dalam pelaksanaan pengalihan portofolio pertanggungan tersebut perseroan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dalam suratnya No S.697/NB.21/2013 tanggal 16 Oktober 2013 perihal persetujuan pengalihan pertanggungan PT Panin Insurance kepada PT Asuransi Umum Panin.

Telkom Bidik Rp10 T dari Segmen UKM

INILAH.COM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada 2014 menargetkan pendapatan Rp10 triliun dari segmen enterprise dan Small Medium Enterprise (SME).
Direktur Enterprise and Business Service TLKM, Muhammad Awaluddin mengatakan, dari target tersebut segmen enterprise berkontribusi 76% sedangkan 24% dikontribusi segmen SME yang tumbuh 10% dibandingkan tahun 2013.
"Segmen enterprise dan SME menjadi pusat pertumbuhan revenue unconsole bagi Telkom. Jumlah UKM yang memiliki badan usaha di Indonesia ada sekitar empat juta merupakan peluang pasar yang harus digarap," kata Awaluddin dalam keterangan resmi perseroan, Senin (6/1/2014).
Memasuki 2014, kata Awaluddin, perseroan akan fokus masuk ke segmen pasar UKM melalu tiga revenue driver, seperti Small Office Home Office (SOHO), Business Solution for Community (BSC), serta Digital Media Solutions. "Dari ketiga business driver tersebut Telkom memproyeksikan pendapatan sekitar Rp100 miliar," tutur Awaluddin.
Lebih lanjut dia mengatakan, semenjak program IndiPreneur diluncurkan tahun lalu suda bergabung sekitar 150 ribu UKM dan pada tahun ini diharapkan dapat menjangkau 500 ribu UKM. "Sedangkan pada 2015, ditargetkan mencapai 1 juta UKM," ucap Awaluddin.

Waduh, Ekonomi Amerika Melesat. IHSG Bisa Tertekan

INILAH.COM, Jakarta - Angka pengangguran di Amerika tinggal 6,5%. The Fed diperkirakan akan mempercepat mengurangan dana stimulus. IHSG bakal semakin tertekan.
Seperti sudah diduga sebelumnya, aksi profit taking benar-benar mendominasi transaksi di bursa. Setelah pekan lalu menguat sebesar 1% lebih, Senin ini (6/1) para investor ramai-ramai melepas barangnya. Akibatnya, IHSG pun terkoreksi 54,85 poin (1,29%) ke level 4.202,81.
Di mata analis, koreksi yang dilakukan para investor sangat wajar. Selain harga berbagai saham memang sudah cukup mahal, pelaku pasar juga masih menyesuaikan diri dengan kebijakan baru tentang fraksi harga. Menurut Kiswoyo A Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri, kebijakan baru akan berdampak pada naiknya volume perdagangan. "Akibatnya, harga lebih susah bergerak," ujarnya.
Sementara dari faktor eksternal, pelaku pasar tampaknya masih menunggu mengumuman data terbaru perekonomian Amerika. Dari data itulah para investor bisa menebak arah kebijakan yang akan dilakukan The Fed terkait rencana tapering off. Jika perekonomian Amerika semakin membaik, kemungkina besar penghentian program stimulus (Quantitive Easing II) akan dipercepat.
Dari survey yang dilakukan oleh Wall Street Journal, kemungkinan itu memang semakin besar. Menurut survey itu, tingkat pengangguran di Amerika pada Desember sudah 6,5%. Bukan hanya angka pengguran, total kekayaan rumah tangga di Amerika juga bertambah US$ 8 triliun sepanjang 2013. Sementara indeks S&P 500 juga naik 30%.
Maka tak heran bila Lawrence Summers begitu yakin perekonomian akan melesat. "Tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu," kata mantan Menteri Keuangan Amerika ini. Ramalan Summers ini tak jauh berbeda dengan prediksi The Fed. Bank sentral ini meramalkan, pada tahun 2014 perekonomian Amerika akan tumbuh 2,8% - 3,2%.
Lantas bagaimana dengan tren indeks Selasa besok (7/1)?Para analis memperkirakan, pergerakan saham masih akan berfluktuasi. Artinya, jika hari ini mengalami longsor, bukan tak mungkin besok indeks akan berbalik naik.

Bursa AS Masuk Fase Konsolidasi

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS melemah pada Selasa (7/1/2014) dini hari tadi. Indeks S&P melanjutkan pelemahan untuk ketiga kalinya.
Indeks Dow Jones jatuh 0,3% ke 16.425,10, indeks S&P turun 0,3% ke 1.826,77. Indeks Nasdaq kehilangan 0,4% ke 4.113,68. Demikian mengutip marketwatch.com.
"Setelah kenaikan yang luar biasa pada tahun 2013, indeks S&P konsolidasi sebagai tren yang dimengerti dan dibenarkan," kata senior strategi ekuitas di US Bank Wealth Management, Terry Sandven.
The Institute for Supply Management mengatakan indeks jasa untuk bulan Desember 2013 melambat menjadi 53% dari 53,9% di bulan November. Padahal ekspektasi ekonomi berada di level 55%.
Dalam laporan terpisah, data pesanan untuk barang yang diproduksi di pabrik-pabrik AS naik 1,8% pada bulan November. Data ini mengalahkan ekspektasi kenaikan 1,6%.
Kenaikan mendapat dukungan dari pesanan untuk barang tahan lama. Jadi data ini menunjukkan sektor manufaktur menikmati pertumbuhan kuat dari layanan sisi ekonomi menjelang akhir tahun lalu.
Dengan demikian bila indeks memilih konsolidasi dalam rata-rata 50 hari perdagangan dengan penurunan 2%-2,5% saat ini, maka investor belum masuk lagi. "Namun kita menilai iklim yang menguntungkan di pasar modal tahun 2014, karena ekonomi terus membaik, valuasi tidak ekstrim dan inflasi merupakan pendorong utama telah terkendali," tambah Sandven.

Banyak Sinyal Palsu, Pilih Saham Terkoreksi Dalam

INILAH.COM, Jakarta – Jelang Pemilu 2014 diprediksi lebih banyak kegaduhan, sinyal palsu, dan sentimen yang berperan di pasar saham. Saham-saham yang sudah anjlok dinilai jadi pilihan aman.
David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group mengatakan, tentu akan ada dampak politik ekonomi secara agregat dan keterkaitan sosial dengan ekonomi mikro lainnya jelang Pemilu 2014 yang tinggal 4 bulan lagi.
Sejak 2007, lanjut dia, tingkat kemiskinan selalu turun. "Namun per kuartal 3 tahun lalu, angka kemiskinan naik 11,5% menjadi 28,5 juta orang. Antara lain dipengaruhi oleh inflasi yang tinggi sejak kuartal 1 2013," katanya kepada INILAH.COM.
Tentunya, kata dia, kondisi itu berkorelasi dengan tingkat pengangguran terbuka yang naik menjadi 6,25% di bulan peringatan kemerdekaan lalu. "Pada saat yang sama, sisi makro, mata uang rupiah yang melemah mendorong naiknya utang luar negeri Indonesia," ujarnya.
Rasio pembayaran utang (cicilan pokok dan bunga utang dibandingkan ekspor) sudah menembus 40%. Angka ini jauh melampaui 2 kali batas aman. "Sayangnya, hanya 60% yang dapat dipakai untuk kegiatan produktif," timpal David.
Total utang luar negeri pada Oktober 2013 mencapai US$262 miliar. Sebanyak 52%-nya adalah utang swasta, dan sekitar 21%-nya belum terlindung nilainya (hedging). Adapun rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 29,5% (batas amannya hanya 30%), sedangkan rasio utang terhadap ekspor mencapai 121%.
Meninggalkan tahun 2013 dan mendekati Pemilu 2014, akan lebih banyak lagi noise, sinyal palsu, dan sentimen yang memainkan peran di pasar saham. "Beberapa investor akan cenderung lebih reaktif, entah optimistis delusional ataupun pesimistis skeptic," tuturnya.
Dalam situasi itu, kata dia, pemodal di bursa saham lebih aman membeli saham-saham berfundamental yang sudah terkoreksi jatuh dalam di 2013. Sektor konsumsi naik paling tinggi tahun lalu, sebesar 13,8%, sedangkan yang terperosok paling dalam sebesar 23,3% adalah sektor pertambangan. "Kenaikan dan penurunan itu menghasilkan rerata IHSG yang minus 0,98% sepanjang 2013," imbuh David.

SMSM Bayar Bunga Obligasi Rp2,16 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menyiapkan dana sebesar Rp2,16 miliar untuk pembayaran bunga obligasi seri C yang ke-14.
Dana tersebut akan disetorkan ke dalam rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selambatnya pada 7 Januari 2014. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/1/2013).
Sedangkan pembayaran kepada para pemegang obligasi perseroan akan dilakukan oleh KSEI pada 8 Januari 2014. Tercatat, perseroan menerbitkan obligasi Selamat Sempurna II tahun 2010 seri C dengan pokok utang sebesar Rp80 miliar dan tingkat bunga tetap 10,8%. Sementara, jatuh tempo pada 8 Juli 2015.

Data AS Masih Membaik, Rupiah Tertekan

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (7/1/2014) diprediksi melemah terbatas seiring membaiknya data ekonomi AS.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Selasa ini masih berpeluang terjadi penguatan dolar AS sehingga jadi tekanan negatif bagi rupiah. Sebab, trade ballance AS yang dirilis nanti malam sudah diprediksi mengalami penyusutan menjadi -40,2 miliar dolar AS dibandingkan publikasi sebelumnya -40,6 miliar dolar AS.
Selain itu, lanjut dia, laporan data pesanan pabrik AS diprediksi naik ke 1,8% dari sebelumnya -0,9%. "Karena itu, rupiah cenderung melemah terbatas dalam kisaran 12.120 hingga 12.235 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Sebelumnya, kata dia, laporan durrable goods (barang tahan lama) juga menunjukkan kenaikan yang cukup solid sebesar 3,5% sehingga laporan pesan pabrik pun berpeluang positif.
Christian menegaskan, membaiknya data ekonomi AS, tentunya akan terus menambah optimisme pemulihan ekonomi AS dan otomatis tapering The Fed masih bisa berlanjut.
Sementara itu, lanjut dia, dari dalam negeri, BI rate masih sangat tergantung pada parameter inflasi dan defisit neraca berjalan. "Jika defisit bisa terus membaik dan inflasi semakin menurun, kemungkinan BI rate masih dipertahankan di level 7,5%," ujarnya.
Inflasi sendiri dinilai Christian sudah membaik dan surplus perdagangan sudah mulai tampak sehingga mendukung dipertahankannya BI rate. "Ini bisa menjaga kesetabilan aktivitas ekonomi domestik sehingga tidak terlalu banyak efeknya pada pergerakan nilai tukar rupiah," tuturnya.
Hanya saja, dia menggarisbawahi, penguatan rupiah lebih lanjut masih perlu menunggu penyusutan defisit neraca lancar ke depannya. "Secara keseluruhan, rupiah sulit untuk bullish secara signfikan hingga pemilu 2014," ucapnya.
Jika pemilu berjalan mulus diharapkan bisa menambah akselerasi investasi swasta setelah pemilu dan berujung pada penguatan rupiah. "Terjadi euforia pada rupiah dan indeks saham dalam negeri setelah pemilu," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (6/1/2014) ditutup melemah 10 poin (0,08%) ke posisi 12.170/12.190.

Jaminan Investor Pasar Modal Rp 25 Juta, Masih Kalah dari Nasabah Bank Rp 2 Miliar

Jakarta -Investor pasar modal kini bisa bernafas lega karena dananya dijamin oleh PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) atau Securities Investor Protection Fund (SIPF) senilai Rp 25 juta. Dana jaminan ini masih jauh di bawah jaminan nasabah bank.
Sejak terjadi krisis global pada tahun 2008, Pemerintah sudah mengeluarkan Perpu No. 3 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengubah nilai simpanan yang dijamin menjadi Rp 2 miliar.
Lima tahun berselang, dana jaminan ini masih sebesar Rp 2 miliar sampai saat ini. Sebelum krisis, dana nasabah bank yang diganti oleh LPS maksimal hanya Rp 100 juta.
Angka ini masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan jaminan investor pasar modal yang hanya Rp 25 juta seperti dikutip keterbukaan informasi yang disiarkan OJK dalam situs resminya, Selasa (7/1/2014).
Di situ disebutkan batasan tertinggi untuk setiap Pemodal (investor) pada satu Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal (DPP) adalah sebesar Rp 25 juta.
Selain itu batasan paling tinggi untuk setiap Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan DPP adalah sebesar Rp 50 miliar.
Perlu diketahui, kerugian yang diganti ini bukan karena kerugian yang terjadi akibat investasi di pasar modal karena adanya fluktuasi pasar melainkan karena adanya kecurangan atau penggelapan yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas atau bank kustodian.
Pembentukan lembaga ini dilakukan untuk melindungi investor di pasar modal terhadap kecurangan-kecurangan yang terjadi terhadap dana nasabah. Saat ini, investor saham tak perlu khawatir lagi dananya dibobol atau dibawa lari sekuritas atau oknumnya.
Contoh kasus penggelapan dana nasabah yang pernah terjadi antara lain PT Sarijaya Permana Sekuritas dan PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia. Sampai saat ini nasabah yang jadi korban dua sekuritas itu belum mendapat ganti rugi. (detik.com)