korea by dewanti

Friday, November 1, 2013

Indocement Raih Laba Bersih Rp3,6 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatat kenaikan laba bersih hingga kuartal ketiga 2013 sebesar Rp3,61 triliun dari Rp3,37 triliun pada periode yang sama tahun 2012.
Pendapatan perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 7,32% menjadi Rp13,35 triliun dari Rp12,37 triliun pada akhir September 2013. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11/2013).
Beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp7,08 triliun dari sebelumnya Rp6,52 triliun. Laba usaha naik menjadi Rp4,43 triliun dari sebelumnya Rp4,15 triliun.
Sementara itu, total aset PT Indocement melabung 7,49% menjadi Rp24,60 triliun dari sebelumnya Rp22,76 triliun.

Bursa Asia Turun Kecewa dengan Data China

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham AS mayoritas melemah pada perdagangan Jumat (1/11/2013). Investor merespon data aktivitas manufaktur yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Indeks manufacturing Purchasing Manager China bulan Oktober hanya naik menjadi 51,4 dari 51,1 di bulan September. Ekspansi ini menunjukkan laju yang kurang agresif di bawah harapan ekonom.
Data tersebut menunjukkan kesenjangan yang cukup besar antara produsen besar dan kecil. Meskipun PMI naik di bulan Oktober melanjutkan tiga bulan sebelumnya, tetapi monentum kenaikan tersebut tidak seimbang," ata Zhao Qinghe dari Biro Statistik Nasional China seperti mengutip marketwatch.com.
Saham di indeks Hang seng lebih tinggi 0,1% dan indeks Shanghai menguat 0,3%. Sedangkan bursa di Syney melemah 0,3%. Sedangkan bursa saham di Kospi menguat menjelang data ekspor bulan Oktober yang berpotensi naik 7,5%. Sedangkan ekonom memperkirakan ekspor naik 4,5% dengan perkiraan impor naik 5,1 persen. Indeks Kospi naik 0,3%.
Untuk indeks Nikei di Jepang melemah 0,8% dengan penguatan yen terhadap dolar. Yen menguat 0,3% menjadi 97,95 yen per dolar. Indeks Nikkei tertekan saham Sony yang melemah 12 persen.

Pendapatan Ciputra Property Naik Jadi Rp1,1 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Ciputra Property Tbk (CTRP) memperoleh pendapatan hingga kuartal ketiga 2013 sebesar Rp1,10 triliun dari Rp440,59 miliar pada periode yang sama tahun 2012.
Laba bruto mencapai Rp566,51 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya sebesar Rp272,45 miliar. Laba usaha naik menjadi Rp421,96 miliar dari Rp159,27 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/10/2013).
Sementara itu, untuk laba bersih naik menjadi Rp343,82 miliar dari Rp142,45 miliar. Untuk laba per saham CTRA menjadi Rp58 dari laba per saham tahun sebelumnya Rp24.
Perseroan mencatat total aset perseroanmen jadi Rp7,11 triliun dari Rp5,93 triliun.

CTRA Targetkan Penjualan Naik 20% di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan penjualan properti pada 2014 tumbuh 20% menjadi Rp12 triliun dari target tahun ini sebesar Rp10,1 triliun.
"Pertumbuhan ini selain dihasilkan dari 60 proyek yang ada, CTRA juga rencananya akan meluncurkan delapan hingga 10 proyek baru di tahun 2014," kata Corporate Secretary Grup PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso dalam keterangan resmi perseroan, Jumat (1/11/2013).
Menurut dia, kuartal ketiga tahun 2013 ini perseroan telah meluncurkan tujuh proyek residensial, yaitu CitraLand BSB City Semarang, CitraLake Sawangan, CitraGarden BMW Cilegon, CitraLand Megah Batam, dan CitraMitra City Banjarbaru, serta CitraLand Bagya City Medan, dan CitraLand The Green Lake Surabaya melalui anak CTRS.
Selanjutnya di periode Oktober-Desember 2013, kata Tulus, akan diluncurkan empat proyek baru, yaitu CitraGrand Galesong City Gowa, CitraCity Balikpapan, dan CitraLand Cirebon oleh CTRA, serta The Suites Apartment Ciputra World Jakarta 2 oleh CTRP. "Saat ini CTRA juga sedang membangun Ciputra Hospital di CitraGarden City Jakarta," ucap dia.
Dengan adanya peraturan Bank Indonesia (BI) terkait pembatasan pembiayaan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Tulus menuturkan, kebijakan tersebut hanya untuk melakukan stabilisasi, khususnya pertumbuhan KPR.
"Industri properti masih akan tetap tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat," tutur Tulus.
Pada kuartal ketiga tahun 2013 ini perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp702,9 miliar atau tumbuh 94% dari tahun sebelumnya senilai Rp361,3 miliar. Marketing sales sebesar Rp7,4 triliun atau naik 51% dari sebelumnya sebesar Rp4,9 triliun.

Rugi Bersih BUMI Turun Jadi US$410,4 Juta

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami penurunan rugi bersih menjadi US$410,4 juta pada kuartal ketiga 2013 dari US$664,8 pada periode yang sama 2012.
Penurunan kinerja tersebut sudah tercatat mulai dari pendapatan yang menurun menjadi US$2,6 miliar dari US$2,7 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Jumat (1/11/2013).
Namun perseroan mengalami peningkatan beban pokok pendapatan menjadi US$2,09 miliar dari US$2,01 miliar. Akibatnya laba bruto menjadi US$557,5 juta dari US$750,3 juta.
Apalagi dengan beban usaha yang meningkat menjadi US$198,4 juta dari US$194,06 juta. Beban penjualan dan administrasi turun menjadi US$174,3 juta dari US$172,5 juta. Untuk itu total beban usaha mencapai US$341,8 juta atau turun dari US$437,9 juta. Dengan demikian laba usaha turun menjadi US$215,7 juta dari US$312,4 juta.
Beban yang harus ditanggung lainnya seperti beban lain-lain mencapai US$671,5 juta meskipun turun dari US$909,08 juta. Jadi tercatat rugi sebelum pajak mencapai US$455,7 juta dari US$596,6 juta. Pajak penghasilan sebesar US$42,2 juta maka rugi neto US$413,5 juta dari rugi bersih US%655,4 juta.
Total aset juga mengalami penurunan menjadi US$7,02 miliar dari US%7,3 miliar. Untuk total liabilitas meningkat menjadi US$7,04 miliar dari US$6,9 miliar.

1 Lot Jadi 100 Lembar Saham Efektif 6 Januari 2014

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai memberlakukan satu lot setara 100 lembar saham mulai 6 Januari 2014. Saat ini satu lot masih setara dengan 500 lembar saham.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Samsul Hidayat mengatakan, rencana perubahan satuan lot saham ini bukan mundur dari rencana semula yang akan diterapkan Desember 2013.
"Mulai 6 januari akan efektif, tapi bukan berarti diundur dari 2 Desember. Itu (Desember) rencana awal tapi belum menyusun schedule. Nanti 6 Januari 2014 akan mulai efektif," ujar Samsul kepada detikFinance, Jumat (1/11/2013).
Samsul mengatakan, hal ini dilakukan guna memberikan banyak waktu kepada sistem untuk melakukan penyesuaian. Sehingga ketika perubahan lot sudah efektif nanti sistem tidak akan mengalami masalah atau gangguan.
Selain persiapan sistem, BEI juga sudah melakukan persiapan yang menyangkut para pelaku pasar, yaitu sosialiasi. Sosialisasi akan gencar dilakukan mulai bulan ini sampai tanggal efektif nanti.
"Persiapan sejauh ini sudah sosialisasi. Tadi pagi juga sudah. Sudah banyak sosialisasi," imbuhnya.
Ia mengatakan, sosialisasi ini akan dilakukan terhadap seluruh pelaku pasar yang terkait, seperti direksi emiten, kepala penjualan dari sekuritas, investor dan lain-lain. Sosialisasi juga akan dilakukan ke pelosok-pelosok supaya seluruh pihak bisa mengerti.
"Nanti kita akan ada review impelementasi setiap 6 bulan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, satuan lot saham di Indonesia masih terhitung tinggi dibanding negara lain. Dengan pemangkasan jumlah lot saham, tentunya dapat memudahkan investor untuk membeli saham di Indonesia. (detik.com)

Indosat Rp 1,76 Triliun di Akhir September

Jakarta -Keuangan Indosat masih belum membaik di kuartal ketiga 2013 ini. Setelah rugi Rp 231,2 miliar di semester pertama, kinerja operator selular ini pun terus memburuk dengan kerugian membengkak jadi Rp 1,766 triliun.
Seperti dikutip dari siaran pers perseroan, Jumat (1/11/2013), kondisi rugi Rp 1,766 triliun ini berbanding terbalik dengan kondisi di periode sama tahun lalu yang masih mampu mencatat keuntungan Rp 475,7 miliar.
Pemicu utama kerugian yang dalam hingga triwulan ketiga 2013 adalah selisih kurs di mana pada periode tersebut sebesar Rp 2,312 triliun melesat 260,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 641,9 miliar.
Tak hanya kerugian yang diderita, laba usaha Indosat juga turun 44,4% hingga triwulan ketiga 2013 yakni sebesar Rp 1,52 triliun dari posisi Rp 2,73 triliun di periode sama tahun lalu.
Anak usaha Ooredoo ini hingga triwulan ketiga 2013 berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 17,79 triliun atau naik 9,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 16,27 triliun.
Pemasok utama pendapatan Indosat adalah jasa seluler sebesar Rp 14,4 triliun, naik 7,6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 13,4 triliun.
Jumlah pelanggan selular yang dimiliki Indosat hingga triwulan ketiga 2013 sebesar 53,8 juta nomor yang dilayani 23.207 BTS dengan average revenue per user (ARPU) Rp 27,5 ribu.
Sedangkan jasa non selular menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun atau naik 17,7% dibandingkan peridoe sama tahun lalu sebesar Rp 2,8 triliun.
Selama sembilan bulan 2013 Indosat memiliki Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) sebesar Rp 7,9 triliun atau naik 3,9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 7,6 triliun.
Sementara EBITDA margin di posisi 44,8% atau turun 2,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 47,1%. (detik.com)

Laba Sampoerna Stagnan di Rp 7,5 Triliun

Jakarta -PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat laba Rp 7,581 triliun di triwulan III-2013, naik tipis 1,5% dibandingkan posisi sebelumnya pada periode yang sama Rp 7,471 triliun.
Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan Sampoerna, Jumat (1/11/2013), pendapatan perseroan naik cukup tinggi dari Rp 48,45 triliun di tahun lalu menjadi Rp 54,69 triliun di akhir September tahun ini.
Beban pokok penjualan ikut naik tinggi menjadi Rp 40,3 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini, bandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 34,9 triliun. Beban ini membuat laba kotor perseroan naik tipis menjadi Rp 14,3 triliun.
Beban lain-lain dan biaya keuangan produsen rokok A Mild itu yang juga naik membuat laba sebelum pajaknya menjadi sebesar Rp 10,1 triliun di akhir September 2013, dari posisi tahun sebelumnya Rp 10 triliun.
Seluruh pos laba Sampoerna mengalami kenaikan yang tipis atau bisa dibilang stagnan. Hal ini juga terjadi pada laba per saham dasar perseroan, yaitu dari Rp 1.695 per lembar menjadi Rp 1.722 per lembar.
Pada penutupan perdagangan sesi I, harga saham Sampoerna turun 700 poin (-1,05%) ke level Rp 66.200 per lembar. Sahamnya diperdagangkan dua kali dengan volume tiga lot senilai Rp 99,6 juta.
Sejak awal tahun ini saham Sampoerna sudah memberikan imbal hasil sebesar 8,52%, sementara jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu pada hari yang sama sahamnya sudah naik 26,34%. (detik.com)

Banyak Aksi Jual, IHSG Anjlok 50 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 50 poin atas maraknya aksi jual saham unggulan dan lapis dua. Indeks banyak menghabiskan waktu di teritori negatif dari pagi tadi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melemah 31,737 poin (0,70%) ke level 4.478,179 terkena tekanan jual dan harus kembali ke level 4.400-an. Indeks dapat sentimen negatif dari pasar saham Wall Street yang semalam melemah.
Indeks langsung meluncur tajam sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Meski demikian indeks sempat positif sebentar tapi setelah itu jatuh ke posisi terendahnya di 4.450,398.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (1/11/2013), IHSG anjlok 50,666 poin (1,12%) ke level 4.459,965. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,142 poin (1,21%) ke level 745,665.
Mayoritas indeks sektoral di lantai bursa terkena koreksi, hanya satu sektor yang masih bisa menguat. Saham-saham unggulan dan lapis dua jadi sasaran aksi jual investor.
Sentimen dari melemahnya bursa AS dan regional, ditambah dengan The Fed yang diprediksi akan mulai mengurangi program stimulusnya membuat pelaku pasar was-was.
Badan Pusat Statistik (BSP) melaporkan tingkat inflasi selama bulan Oktober 2013 sebesar 0,09%. Inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2013) sebesar 7,66% dan inflasi tahunan (yoy) tercatat 8,32%.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 92.477 kali pada volume 2,533 miliar lembar saham senilai Rp 2,804 triliun. Sebanyak 52 saham naik, sisanya 176 saham turun, dan 88 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed hingga siang hari ini dengan kecenderungan melemah. Hanya bursa saham China yang sudah berhasil menguat.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 2,53 poin (0,12%) ke level 2.144,14. 
  • Indeks Hang Seng menipis 14,36 poin (0,06%) ke level 23.192,01. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 174,03 poin (1,21%) ke level 14.153,91. 
  • Indeks Straits Times melemah 15,19 poin (0,47%) ke level 3.195,48. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Merck (MERK) naik Rp 5.000 ke Rp 175.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 19.250, Jakarta International (JIHD) naik Rp 130 ke Rp 1.970, dan Chandra Asri (TPIA) naik Rp 125 ke Rp 3.425.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 700 ke Rp 66.200, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 36.200, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 600 ke Rp 11.550, dan Matahari (LPPF) turun Rp 400 ke Rp 11.900. (detik.com)

Laba XL Axiata Anjlok 58% Jadi Hanya Rp 917 Miliar

Jakarta -PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat laba Rp 917 miliar di akhir September 2013, anjlok 58% dibandingkan posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 2,19 triliun.
Sementara pendapatan XL naik 5% menjadi sebesar Rp 15,9 triliun selama sembilan bulan tahun 2013. Kenaikan pendapatan didorong oleh kenaikan pendapatan layanan Data sebesar 15% dari tahun lalu.
Sampai dengan triwulan III-2013, pendapatan non percakapan memberikan kontribusi sebesar 54% dari total penggunaan pendapatan.
"Pertumbuhan kembali kinerja yang positif selama dua kuartal berturut-turut sejak kuartal pertama ini merupakan hasil dari eksekusi strategi kita yang stabil. Pendapatan kami tumbuh sebesar 5% dengan pertumbuhan tercepat berasal dari Data," kata Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi dalam siaran pers, Jumat (1/11/2013).
Perseroan juga telah membelanjakan Rp 5,8 triliun dalam belanja modal untuk investasi selama sembilan bulan pertama di tahun 2013, yang menggunakan kombinasi dana internal dan utang.
Untuk triwulan III-2013, XL telah menandatangani perjanjian pinjaman baru dalam dolar AS dengan BTMU dan SCB masing-masing sebesar US$ 100 juta dan pinjaman baru dalam rupiah dengan Bank Sumitomo sebesar Rp 1 triliun.
Selama sembilan bulan tahun 2013 ini juga, jumlah utang XL meningkat menjadi Rp 17,6 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,6 triliun.
"XL akan tetap fokus pada layanan Data dan kita optimis atas peluang yang besar di bisnis layanan Data di masa yang akan datang. Selama periode sembilan bulan di tahun ini, pendapatan Data memberikan kontribusi sebesar 23% dari total pendapatan perusahaan, dibanding 19% pada tahun lalu. Traffic Data juga tumbuh 125%, dengan total pelanggan Data sebanyak 33,7 juta pelanggan atau sekitar 58% dari total pelanggan XL," tambah Hasnul. (detik.com)

Rugi Rp 220 Miliar, Ini Penjelasan Garuda Indonesia

Jakarta -PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) mencatat kerugian Rp 220,4 miliar pada triwulan III-2013. Padahal pada periode sama tahun lalu maskapai pelat merah ini memperoleh laba senilai Rp 600 miliar.
 
Apa penjelasan maskapai plat merah ini?
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Hendrito Hardjono menjelaskan kerugian yang dialami perseroan karena pengaruh gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ditambah lagi beban yang timbul dari anak usaha, Citilink.
"Itu masih ada kerugian di Citilink dan kena dampak dari pelamahan kurs rupiah sehingga berdampak dari penurunan pendapatan dalam dolar," ucap Hendrito singkat kepada detikFinance, Jumat (1/11/2013).
Sementara itu pendapatan maskapai justru meningkat menjadi sebesar Rp 26,8 triliun di akhir September 2013. Angka ini naik dibandingkan posisi tahun lalu periode yang sama Rp 23,8 triliun. Sumbangan pendapatan terbesar masih dari bisnis penerbangan berjadwal.
Namun Garuda Indonesia mencatat beban keuangan yang meningkat cukup tinggi, yaitu dari Rp 22,9 triliun ke angka Rp 26,6 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Tingginya beban itu membuat laba usaha perseroan tergerus menjadi hanya Rp 221 miliar dari sebelumnya Rp 898,4 miliar di triwulan III tahun lalu.
Beban keuangan yang cukup tinggi juga membuat perusahaan yang bermarkas di Tangerang ini menderita rugi sebelum pajak Rp 95,5 miliar dibandingkan sebelumnya laba sebesar Rp 853,4 miliar.
Dengan demikian, rugi bersih periode berjalan Garuda mencapai Rp 220 miliar di triwulan III-2013, dibandingkan dengan laba Rp 600 miliar di tahun lalu periode yang sama. (detik.com)

Erdikha Sekuritas: IHSG Masih Rentan Koreksi di Akhir Pekan

Jakarta -Rata-Rata indeks di Wall Street kembali ditutup di area merah pada perdagangan terakhir di bulan Oktober melanjutkan pelemahan di hari sebelumnya kendati belum ada kejelasan apakah The Fed benar-benar akan mulai mengurangi kebijakan sitimulusnya dan kapan waktunya dimulai pengurangan tersebut.
Sejalan dengan pergerakan bursa-bursa di kawasan regional dan global, pada perdagangan Kamis kemarin Bursa Efek Indonesia juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana IHSG akhirnya ditutup di posisi 4.510,63 atau turun -64,25 poin (-1,40%). Hampir semua sektor kompak turun kecuali saham-saham di sektor Infrastruktur yang masih bisa menguat (+0,27%). Sedangkan nilai Transaksi tercatat lebih tinggi dari rata-rata tiga hari sebelumnya sebesar Rp.6,4 Triliun dengan investor asing membukukan net buy sebesar Rp.182 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah di posisi Rp 11.234 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Akhir pekan ini Bursa Indonesia diperkirakan akan kembali berjalan fluktuatif masih dengan kecenderungan melemah. Sebagian Investor juga kemungkinan akan bersikap wait and see sambil menunggu pengumuman inflasi yang biasa dirilis setiap awal bulan. IHSG diperkirakan akan bergerak di sekitar 4.440 - 4.550. (detik.com)

Magnus Capital: Pergerakan IHSG Dipengaruhi Rilis Inflasi

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak melemah dan ditutup melemah -62.247 poin ke level 4510.63dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6.3 triliun. Pemodal asing tercatat melakukan net buy saham sebesar Rp 895 juta. Pelemahan IHSG kemarin dipicu oleh sentimen negatif dari melemahnya bursa global dan regional setelah keputusan The Fed untuk mempertahankan stimulus yang direspon negatif oleh pasar finansial, karena muncul ekpektasi QE akan lebih cepat dikurangi, dibandingkan perkiraan sebelumnya pada sekitar Maret 2014 . Aksi demo buruh kemarin yang menuntut kenaikan UMP, juga turut menjadi katalis penekan indeks IHSG.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -73.01 poin ke level 15545.75 sedangkan indeks S&P juga ditutup melemah -6.77 poin ke level 1756.54 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -10.91 poin ke level 3919.71.Pelemahan masih dipegaruhi oleh sentimen yang sama yaitu ketidakpastian kapan akan dilakukan penguranan stimulus oleh The Fed, sejumlah laporan keuangan yang dirilis kemarin juga memberikan sentimen yang mixed. Adapun laporan jobless claim kemarin menyatakan semakin sedikit warga AS yang mengklaim jobless benefit minggu lalu atau menurun sebanyak 10.000 menjadi 340.000.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung menguat, dipengaruhi oleh rilis data PMI China yang menguat lebih dari yang diperkirakan yaitu 51.4 VS 51.2.
Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 4470-4580. Pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi dan kinerja emiten yang diperkirakan akan positif sehingga pelemahan IHSG dapat berkurang. MACD terus bergerak turun dengan histogram positif memendek, RSI dan Stochastic juga masih turun. Cermati saham TLKM, TBIG, BDMN, AISA, SMRA. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Berpeluang Rebound

Jakarta -Indeks saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah tipis, pasca kebijakan The Fed yang melanjutkan stimulusnya untuk beberapa bulan kedepan. Pada penutupan semalam, indeks Dow Jones melemah tipis -73,01 poin (-0,47%) ke level 15.545,75. Sementara indeks regional Asia pagi ini bergerak menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang membukukan penguatan +0,46% ke posisi 14.393,85. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan naik +0,43% ke posisi 2.038,81. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia terus melanjutkan pelemahannya. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil mengalami penguatan +0,40% ke angka US$96,38 per barel. Senada dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami pelemahan -1,92% ke level US$1.323,60/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan banyak dipengaruhi oleh rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, siang nanti. Selain itu, pelemahan rupiah dan tekanan dari bursa global yang memerah juga turut memberikan sentimen negatif bagi IHSG. Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan melemah namun tertahan support EMA50hari di 4.480 dan berada di atas support sementara di 4.500. Jika bertahan IHSG membuka peluang untuk rebound dengan kisaran perdagangan hari ini di support 4.480/4.450 dan resistance 4.544. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave dengan target teoritis kenaikan menuju 4.697. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Global Pengaruhi Sentimen

Jakarta -Kembali mixednya bursa global dapat mempengaruhi sentimen. IHSG bergerak negatif dengan menembus diagonal support yang cukup kuat kemarin. Namun demikian, posisi di dekat level psikologis 4,500 serta masih belum adanya minat jual asing diharapkan dapat membatasi potensi yang negatif. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed mixed hari ini. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Cenderung Flat Hari Ini

Jakarta -Pada perdagangan akhir bulan Oktober 2013 IHSG mengalami pelemahan sejak awal sesi perdagangan dan ditutup mengalami pelemahan 1.40% di level 4,510.63 mengiringi laju bursa Asia. Kemarin para pelaku pasar tengah menunggu rilis data – data ekonomi Indonesia yang akan rilis pada hari ini, seperti data Inflasi dan Neraca Perdagangan. Di samping itu, Investor juga tengah mencermati kinerja para emiten. Hampir seluruh indeks sektoral BEI mengalami pelemahan, hanya sektor infrastruktur yang berhasil ditutup menguat yakni sebesar 0,27%. Sementara investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp. 182 miliar.
Semalam bursa AS kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones turun 0,47% ke 15.545,75, Indeks S&P turun 0,38% menjadi 1.756,54 dan indeks Nasdaq juga ikut melemah sebesar 0,28% ke 3.919,71. Setelah The Fed yang memutuskan akan melanjutkan program stimulusnya, muncul ekspektasi bahwa The Fed akan mengurangi stimulus lebih awal dari perkiraan. Sementara itu, Klaim Pengangguran Mingguan turun menjadi 340.000 dari sebelumnya 350.000 serta Chicago Purchasing Managers Index yang naik menjadi 65.9.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan flat. Hari ini investor menanti sejumlah data ekonomi penting yang rilis dari China dan dalam negeri. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk black engulfing dan mendekati area upper bolingger bands. Indikator MACD bergerak menurun dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic berada downreversal dari area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4455-4582 resistance. (detik.com)

First Asia Capital: Aksi Jual Berpeluang Terjadi di Awal Bulan

Jakarta -Perdagangan saham akhir Oktober didominasi aksi jual pelaku pasar terutama terhadap saham-saham yang sensitif dengan interest rate seperti perbankan, properti, dan barang konsumsi. IHSG sempat drop 91 poin sebelum ditutup di support di 4510,631 atau terkoreksi 64,247 poin (1,4%). Sedangkan saham sektoral yang relatif kuat terhadap gejolak pasar adalah tambang logam dan infrastruktur. Tekanan jual terutama dipicu kekhawatiran atas eskalasi demonstrasi buruh menuntut kenaikan UMP di sejumlah kawasan industri.
Sedangkan dari sentimen kawasan, indeks saham bursa Asia juga cenderung ditutup di teritori negatif menyusul spekulasi The Fed kemumgkinan akan mengurangi program stimulusnya akhir tahun ini. Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah 0,9% di Rp.11274 dari posisi kemarin di Rp.11175. Namun IHSG sepanjang Oktober menunjukkan penguatan 3,6% pasca dilanjutkannya program stimulus The Fed (QE3) dan sejumlah sentimen positif individual terkait pencapaian laba 3Q13.
Sementara tadi malam Wall Street kembali terkoreksi akibat aksi profit taking lanjutan. Indeks DJIA dan S&P ditutup terkoreksi masing-masing 0,47% dan 0,38%. Namun selama Oktober indeks DJIA dan S&P menguat masing-masing 2,75% dan 4,46%.
Pada perdagangan awal November ini aksi jual diperkirakan masih berpeluang terjadi. Pelaku pasar akan kembali fokus pada persoalan makro ekonomi seiring dengan mulai berakhirnya musim rilis laba 3Q13 emiten sektoral. Data inflasi dan pertumbuhan ekonomi 3Q13 yang diperkirakan melambat sebesar 5,6% akan mendorong pelaku pasar mengurangi aset beresiko. IHSG akan bergerak dengan support di 4450 dan resisten 4550 cenderung melemah. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Menanti Rilis Inflasi

Jakarta -Tampaknya harapan sebagian besar pelaku pasar terhadap kelanjutan kenaikan IHSG sirna sudah. IHSG yang diharapkan mengalami kenaikan pasca penguatan yang terjadi sehari sebelumnya kembali mengalami pelemahan. Padahal transaksi asing mengalami kenaikan nett buy namun, ternyata tidak diimbangi dengan sentimen dari nilai tukar Rupiah yang mengalami pelemahan dan laju bursa saham Asia yang mayoritas terkoreksi. Pelaku pasar lokal tampaknya kurang pede sehingga mengikuti arus laju bursa saham Asia.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4547,35 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4483,62 (level terendahnya) jelang closing sesi 1 dan berakhir di level 4510,63. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pasca rilis hasil pertemuan FOMC bukannya membuat laju nilai tukar membaik malah sebaliknya di mana Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya. Dari hasil pertemuan FOMC tersebut, The Fed memang masih mempertahankan kebijakan stimulusnya namun, di sisi lain juga mensinyalkan adanya tappering off yang dimungkinkan dipercepat dari perkiraan sebelumnya. Rupiah makin menjauhi target support Rp11090. Rp11225-11250 (kurs tengah BI).
Kali ini laju bursa saham Asia kompak mengalami pelemahan seiring dengan respon negatif pelaku pasar terhadap hasil pertemuan FOMC yang kembali mensinyalkan adanya percepatan tappering off dari yang diperkirakan sebelumnya. Di sisi lain, rilis kinerja beberapa emiten yang berada di bawah estimasi turut menghambat kenaikan bursa saham Asia.
Pada perdagangan Jumat (1/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4467-4500 dan resistance 4556-4568. Berpola menyerupai lower hammer di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD terus bergerak turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih menurun. Laju IHSG lebih banyak bergerak di kisaran target support (4536-4564) sehingga mengurangi peluang untuk terjadinya rebound. Diharapkan rilis inflasi dan masih adanya emiten-emiten lokal lainnya yang merilis kinerjanya dapat direspon positif sehingga pelemahan IHSG dapat berkurang. (detik.com)

Harga Emas Batangan Antam di Rp 522.000/Gram Sambut Akhir Pekan

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tak bergerak menyambut akhir pekan ini.
Dikutip dari situs Logam Mulia, Jumat (1/11/2013), harga emas batangan Antam tetap di Rp 522.000/gram seperti hari sebelumnya. Sementara harga buyback tercatat di Rp 452.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 50 gram Rp 24.200.000
  • 10 gram Rp 4.880.000
  • 5 gram Rp 2.465.000
  • 1 gram Rp 522.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

Berkurang 36 Poin, IHSG Berjalan di Level 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 36 poin terkena tekanan jual dan harus kembali ke level 4.400-an. Indeks dapat sentimen negatif dari pasar saham Wall Street yang semalam melemah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.350 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.080 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 36,901 poin (0,82%) ke level 4.473,730. Sedangkan Indeks LQ45 jatuh 9,418 poin (1,25%) ke level 745,389.
Mengawali perdagangan akhir pekan, Jumat (1/11/2013), IHSG dibuka melemah 31,737 poin (0,70%) ke level 4.478,179. Indeks LQ45 dibuka terpangkas 6,787 poin (0,90%) ke level 748,020.
Mayoritas indeks sektoral di lantai bursa terkena koreksi, hanya tiga sektor yang masih bisa menguat. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terkoreksi 16,918 poin (0,38%) ke level 4.493,713. Sementara Indeks LQ45 turun 3,954 poin (0,52%) ke level 750,863.
Kemarin IHSG anjlok 64 poin terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan. Pelemahan indeks sejalan dengan koreksi yang terjadi di bursa-bursa regional.
Semalam Wall Street kembali melemah dua hari berturut-turut setelah investor menilai The Federal Reserve akan mengurangi program stimulusnya. Meski turun, bursa saham Amerika Serikat (AS) itu naik selama Oktober.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pagi hari ini. Beberapa masih terjebak di zona merah, namun ada juga yang menguat. (detik.com)

IHSG Bergerak Variatif, Cenderung Melemah

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 64 poin terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan. Pelemahan indeks sejalan dengan koreksi yang terjadi di bursa-bursa regional.
Menutup perdagangan, Kamis (31/10/2013), IHSG terjun 64,247 poin (1,40%) ke level 4.510,631. Sementara Indeks LQ45 anjlok 14,274 poin (1,86%) ke level 754,807.
Wall Street kembali melemah dua hari berturut-turut setelah investor menilai The Federal Reserve akan mengurangi program stimulusnya. Meski turun, bursa saham Amerika Serikat (AS) itu naik selama Oktober.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 73,01 poin (0,47%) ke level 15.545,75. Indeks S&P 500 kehilangan 6,77 poin (0,38%) ke level 1.756,54. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 10,91 poin (0,28%) ke level 3.919,71.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak variatif cenderung melemah. Pelaku pasar menanti data inflasi yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) siang nanti.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 39,81 poin (0,28%) ke level 14.367,75. 
  • Indeks KOSPI menipis 0,62 poin (0,02%) ke level 3.210,05. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun -62.247 poin (-1.40%) ke 4,510.63 dengan jumlah transaksi sebanyak 11.5 juta lot atau setara dengan Rp6.3 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-1.40%), sektor basic-industries (-0.58%), sektor construction and property (-2.56%), sektor consumer goods (-2.25%), sektor finance (-1.17%), sektor infrastructure (+0.26%), sektor mining (-0.86%), sektor misc-industries (-3.11%), dan sektor trade (-1.79%).
Tercatat sebanyak 82 saham mengalami penguatan, 174 saham mengalami penurunan, 92 saham tidak mengalami perubahan dan 137 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TBIG (+5.55%), LPCK (+3.84%), ICBP (+1.35%), BDMN (+2.99%), dan MPPA (+2.12%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-4.00%), AALI (-5.10%), UNTR (-4.37%), GGRM (-2.12%), dan ITMG (-2.28%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp895 juta dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, BBNI, ICBP, TELE, dan BDMN. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,274 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin membuat MACD gagal golden cross, sinyal menjadi death cross, stochastic menurun, PSAR masih downtrend, volume juga meningkat, untuk hari ini kami perkirakan kembali akan mengalami penurunan terbatas. Dengan support 4,493 dan resistance 4,611. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: AISA, ANTM, TLKM.
 
Trust Securities
Tampaknya harapan sebagian besar pelaku pasar terhadap kelanjutan kenaikan IHSG sirna sudah. IHSG yang diharapkan mengalami kenaikan pasca penguatan yang terjadi sehari sebelumnya kembali mengalami pelemahan. Padahal transaksi asing mengalami kenaikan nett buy namun, ternyata tidak diimbangi dengan sentimen dari nilai tukar Rupiah yang mengalami pelemahan dan laju bursa saham Asia yang mayoritas terkoreksi. Pelaku pasar lokal tampaknya kurang pede sehingga mengikuti arus laju bursa saham Asia.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4547,35 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4483,62 (level terendahnya) jelang closing sesi 1 dan berakhir di level 4510,63. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pasca rilis hasil pertemuan FOMC bukannya membuat laju nilai tukar membaik malah sebaliknya di mana Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya. Dari hasil pertemuan FOMC tersebut, The Fed memang masih mempertahankan kebijakan stimulusnya namun, di sisi lain juga mensinyalkan adanya tappering off yang dimungkinkan dipercepat dari perkiraan sebelumnya. Rupiah makin menjauhi target support Rp11090. Rp11225-11250 (kurs tengah BI).
Kali ini laju bursa saham Asia kompak mengalami pelemahan seiring dengan respon negatif pelaku pasar terhadap hasil pertemuan FOMC yang kembali mensinyalkan adanya percepatan tappering off dari yang diperkirakan sebelumnya. Di sisi lain, rilis kinerja beberapa emiten yang berada di bawah estimasi turut menghambat kenaikan bursa saham Asia.
Pada perdagangan Jumat (1/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4467-4500 dan resistance 4556-4568. Berpola menyerupai lower hammer di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD terus bergerak turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih menurun. Laju IHSG lebih banyak bergerak di kisaran target support (4536-4564) sehingga mengurangi peluang untuk terjadinya rebound. Diharapkan rilis inflasi dan masih adanya emiten-emiten lokal lainnya yang merilis kinerjanya dapat direspon positif sehingga pelemahan IHSG dapat berkurang. (detik.com)

Laba Astra Turun 8% Jadi Rp13,5 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mencatat laba bersih pada kuartal ketiga 2013 sebesar Rp13,5 triliun dari Rp14,7 triliun periode yang sama tahun 2012 atau turun 8%.
Pendapatan perseroan mengalami penurunan 1% menjadi Rp141,8 triliun dari sebelumnya sebesar Rp143,1 triliun. Sedangkan, laba bersih per saham turun 8% menjadi Rp333 per saham.
"Pendapatan perseroan masih dipengaruhi oleh ketatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja, dan menurunnya harga komuditas," Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi perseroan, Kamis (31/10/2013).
Prijono merincikan enam lini bisnis inti perseroan seperti, laba bersih divisi otomotif mengalami penurunan 5% menjadi Rp6,9 triliun. Laba tersebut berasal dari perseroan dan anak usaha perseroan sebesar Rp3,2 triliun. "Sisanya Rp3,7 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif," ucap dia.
Divisi jasa keuangan mencatat laba bersih sebesar Rp3,3 triliun atau naik 17% dari sebelumnya. Divisi alat berat dan pertambangan mengalami penurunan laba bersih sebesar 23% menjadi Rp2,1 triliun. Divisi agribisnis memperoleh laba bersih sebesar Rp726 miliar atau turun 45% dari sebelumnya.
Divisi infrastruktur dan logistik laba bersihnya turun 28% menjadi Rp339 miliar. Untuk divisi teknologi dan informasi naik 23% menjadi Rp101 miliar.

Kalbe Farma Bangun Pabrik Susu Cair Rp 150 Miliar di Sukabumi

Surabaya -PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana membuka pabrik susu cair di Sukabumi, Jawa Barat, yang akan mulai produksi 2015. Pembangunan pabrik ini masih menunggu proses perizinan.
Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, pabrik susu cair ini akan dibangun di Sukabumi dengan lahan seluas 1-2 hektar. Dana investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 150 miliar.
"Biasanya setiap pabrik membutuhkan tenaga kerja antara 100-200 orang. Persisinya berapa nanti akan kita hitung lagi," tutur Vidjongtius di sela acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Grand City Surabaya, Kamis (31/10/2013).
Vidjongtius yang juga salah satu direktur di Kalbe Farma ini mengatakan, bahan baku untuk produksi susu cair akan diimpor dari Australia dan Selandia Baru.
"Bahan bakunya tetap impor, karena produk lokal saja tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri," katanya.
Pada kesempatan itu, Vidjongtius mengatakan, pada Januari-September 2013 penjualan ketiga divisi Kalbe Farma (nutrisi, obat resep, dan produk kesehatan) naik 17%-29,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan divisi nutrisi capai Rp 2,709 triliun, atau meingkat 29,3% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Divisi Obat dan Resep mencatat penjualan bersih Rp 2,87 triliun, atau meningkat 19% dibandingkan tahun lalu. Divisi ini memberikan kontribusi 25% dari total penjualan perseroan.
Divisi produk kesehatan mencatat penjualan Rp 1,883 triliun, atau meningkat 17% dibandingkan tahun lalu. Divisi ini memberikan kontribusi sebanyak 16% dari total penjualan.
Sementara divisi distribusi dan logistik mencatat penjualan Rp 3.978 miliar.
"Laba bersih selama 9 bulan tumbuh sebesar 9,9% mencapai Rp 1,366 triliun. Laba bersih ini didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat," kata Vidjongtius. (detik.com)

Jasa Marga Untung Rp 1,02 Triliun, Turun 15%

Surabaya -BUMN operator tol yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) meraih laba bersih Rp 1,02 triliun pada periode Januari-September 2013. Laba ini turun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,21 triliun.
Turunnya pendapatan ini dikarenakan peningkatan pelayanan lalulintas, penyesuaian upah minimum regional (UMR), serta kenaikan harga BBM. Ini menyebabkan beban operasi perusahaan naik 17% menjadi Rp 2,77 triliun pada Januari-September 2013.
"Konsekuensi peningkatan pelayanan lalu lintas ini juga meningkatkan beban operasi, termasuk didalamnya peningkatan jumlah SDM," kata Direktur Keuangan Jasa Marga Reynladi Hermansjah saat jumpa pers di acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Grand City Surabaya, Kamis (31/10/2013).
Meski begitu, pendapatan Jasa Marga periode Januari-September 2013 naik 6%, untuk pendapatan di luar konstruksi.
Pendapatan di luar konstruksi pada t Januari-September 2013 mencapai Rp 4,47 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 4,23 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri dari, pendapatan tol mencapai Rp 4,08 triliun atau meningkat 3,45%, dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,08 triliun. Sedangkan pendapatan usaha lainnya meningkat 70% dari Rp 148 miliar menjadi Rp 258 miliar di Januari-September 2013.
Januari-September 2013, pendapatan konstruksi Jasa Marga juga mencapai Rp 2,6 triliun. Naik dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,16 triliun.
"Secara keseluruhan pendapatan usaha hingga triwulan III-2013 ini sebesar Rp 7,07 triliun, meningkat 31,2% dari periode yang sama tahun lalu Rp 5,39 triliun," jelas Reynaldi. (detik.com)

Wall Street Melemah Lagi, Positif Selama Oktober

New York -Wall Street di hari keduanya secara berturut-turut setelah investor menilai The Federal Reserve akan mengurangi program stimulusnya. Meski turun, bursa saham Amerika Serikat (AS) itu naik selama Oktober.
Ini merupakan hari kedua pasar saham Paman Sam kena koreksi. Tapi dalam sebulan terakhir, tiga indeks acuan di Wall Street mengalami penguatan. Dow Jones naik 2,8%, S&P 500 bertambah 4,5% dan Nasdaq tumbuh 3,9%.
Saham Visa yang jatuh 3,5% ke level US$ 196,67 per lembar jadi pemberat Dow Jones dan S&P 500. Pasalnya perusahaan penyedia kartu kredit dan debit terbesar di dunia itu mengalami penurunan laba triwulanan hingga 28%.
Bank sentral AS menyatakan akan tetap mempertahankan program stimulus pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan karena ekonomi masih belum pulih. Namun dari pernyataan dua hari sebelumnya, program stimulus ini sewaktu-waktu bisa dikurangi.
"Bisa jadi stimulus ini mulai dikurangi Desember," kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar dari JonesTrading, di Greenwich, Connecticut, dikutip Reuters, Jumat (1/11/2013).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 73,01 poin (0,47%) ke level 15.545,75. Indeks S&P 500 kehilangan 6,77 poin (0,38%) ke level 1.756,54. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 10,91 poin (0,28%) ke level 3.919,71. (detik.com)