Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 64 poin terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan. Pelemahan indeks sejalan dengan koreksi yang terjadi di bursa-bursa regional.
Menutup perdagangan, Kamis (31/10/2013), IHSG terjun 64,247 poin (1,40%) ke level 4.510,631. Sementara Indeks LQ45 anjlok 14,274 poin (1,86%) ke level 754,807.
Wall Street kembali melemah dua hari berturut-turut setelah investor menilai The Federal Reserve akan mengurangi program stimulusnya. Meski turun, bursa saham Amerika Serikat (AS) itu naik selama Oktober.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 73,01 poin (0,47%) ke level 15.545,75. Indeks S&P 500 kehilangan 6,77 poin (0,38%) ke level 1.756,54. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 10,91 poin (0,28%) ke level 3.919,71.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak variatif cenderung melemah. Pelaku pasar menanti data inflasi yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) siang nanti.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 39,81 poin (0,28%) ke level 14.367,75.
- Indeks KOSPI menipis 0,62 poin (0,02%) ke level 3.210,05.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun -62.247 poin (-1.40%) ke 4,510.63 dengan jumlah transaksi sebanyak 11.5 juta lot atau setara dengan Rp6.3 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-1.40%), sektor basic-industries (-0.58%), sektor construction and property (-2.56%), sektor consumer goods (-2.25%), sektor finance (-1.17%), sektor infrastructure (+0.26%), sektor mining (-0.86%), sektor misc-industries (-3.11%), dan sektor trade (-1.79%).
Tercatat sebanyak 82 saham mengalami penguatan, 174 saham mengalami penurunan, 92 saham tidak mengalami perubahan dan 137 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TBIG (+5.55%), LPCK (+3.84%), ICBP (+1.35%), BDMN (+2.99%), dan MPPA (+2.12%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-4.00%), AALI (-5.10%), UNTR (-4.37%), GGRM (-2.12%), dan ITMG (-2.28%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp895 juta dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, BBNI, ICBP, TELE, dan BDMN. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,274 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin membuat MACD gagal golden cross, sinyal menjadi death cross, stochastic menurun, PSAR masih downtrend, volume juga meningkat, untuk hari ini kami perkirakan kembali akan mengalami penurunan terbatas. Dengan support 4,493 dan resistance 4,611. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: AISA, ANTM, TLKM.
Trust Securities
Tampaknya harapan sebagian besar pelaku pasar terhadap kelanjutan kenaikan IHSG sirna sudah. IHSG yang diharapkan mengalami kenaikan pasca penguatan yang terjadi sehari sebelumnya kembali mengalami pelemahan. Padahal transaksi asing mengalami kenaikan nett buy namun, ternyata tidak diimbangi dengan sentimen dari nilai tukar Rupiah yang mengalami pelemahan dan laju bursa saham Asia yang mayoritas terkoreksi. Pelaku pasar lokal tampaknya kurang pede sehingga mengikuti arus laju bursa saham Asia.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4547,35 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4483,62 (level terendahnya) jelang closing sesi 1 dan berakhir di level 4510,63. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pasca rilis hasil pertemuan FOMC bukannya membuat laju nilai tukar membaik malah sebaliknya di mana Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya. Dari hasil pertemuan FOMC tersebut, The Fed memang masih mempertahankan kebijakan stimulusnya namun, di sisi lain juga mensinyalkan adanya tappering off yang dimungkinkan dipercepat dari perkiraan sebelumnya. Rupiah makin menjauhi target support Rp11090. Rp11225-11250 (kurs tengah BI).
Kali ini laju bursa saham Asia kompak mengalami pelemahan seiring dengan respon negatif pelaku pasar terhadap hasil pertemuan FOMC yang kembali mensinyalkan adanya percepatan tappering off dari yang diperkirakan sebelumnya. Di sisi lain, rilis kinerja beberapa emiten yang berada di bawah estimasi turut menghambat kenaikan bursa saham Asia.
Pada perdagangan Jumat (1/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4467-4500 dan resistance 4556-4568. Berpola menyerupai lower hammer di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD terus bergerak turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih menurun. Laju IHSG lebih banyak bergerak di kisaran target support (4536-4564) sehingga mengurangi peluang untuk terjadinya rebound. Diharapkan rilis inflasi dan masih adanya emiten-emiten lokal lainnya yang merilis kinerjanya dapat direspon positif sehingga pelemahan IHSG dapat berkurang. (detik.com)