korea by dewanti

Wednesday, February 19, 2014

Asing Borong Saham Rp 1 Triliun, IHSG Nyaris Tembus 4.600

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak cukup tinggi dan hampir menembus level 4.600. Aksi borong saham investor asing mencatat nilai hingga Rp 1 triliun.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.770 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.830 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 6,860 poin (0,15%) ke level 4563,051 melanjutkan reli yang sudah terjadi sejak pekan lalu. Posisi IHSG yang sudah jenuh beli tidak membuat pelaku pasar berhenti berburu saham.
Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah sepanjang perdagangan hari ini.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 18,748 poin (0,41%) ke level 4.574,939. Indeks masih mampu naik meski sudah jenuh beli.
Aksi beli asing terus terjadi, membuat dana asing mengalir masuk tanpa henti ke lantai bursa sejak pekan lalu. Saham-saham blue chip jadi sasaran aksi beli investor asing.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (19/2/2014), IHSG ditutup menanjak 36,460 poin (0,80%) ke level 4.592,651. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat 7,080 poin (0,92%) ke level 773,540.
Sembilan sektor berhasil menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri. Hanya sektor konstruksi yang masih merah. Aksi beli didominasi investor asing.
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreing net buy) senilai Rp 1,058 trilun di pasar reguler dan negosiasi.
Perdagangan hari ini berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 251.182 kali pada volume 5,308 miliar lembar saham senilai Rp 7,038 triliun. Sebanyak 151 saham naik, sisanya 131 saham turun, dan 104 saham stagnan.
Hanya bursa saham Jepang yang ketinggalan di zona merah. Bursa-bursa Asia lainnya berhasil menguat dibantu sentimen positif dari bursa global.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 23,49 poin (1,11%) ke level 2.142,55.
  • Indeks Hang Seng naik 76,80 poin (0,34%) ke level 22.664,52.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 76,71 poin (0,52%) ke level 14,766.53.
  • Indeks Straits Times bertambah 16,53 poin (0,54%) ke level 3.087,31. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 46.750, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 13.800, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 23.850, dan Pool Advista (POOL) naik Rp 500 ke Rp 2.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 400 ke Rp 19.000, Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 225 ke Rp 6.750, Tiga Raksa (TGKA) turun Rp 200 ke Rp 2.300, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 200 ke Rp 26.700. (detik.com)

Rapat dengan DPR, Chatib Sebut Ekonomi Indonesia Paling Rentan di Dunia

Jakarta -Pemerintah diwakili Menteri Keuangan Chatib Basri dan Menteri PPN/Bappenas siang ini rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Rapat ini membahas terkait perkembangan terakhir dari ekonomi Indonesia.
Chatib mengatakan Indonesia masih masuk dalam kategori lima negara dengan ekonomi paling rentan di dunia. Bersama dengan negara berkembang lainnya yaitu Brasil, Afrika Selatan, Turki dan India.
"Ada lima negara dalam kategori yang rentan. Brazil, Afsel, Turki, India dan Indonesia. Indonesia masuk di sini," kata Chatib dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2014) 
Akan tetapi, kata Chatib, Indonesia sudah sudah lebih baik jika dibandingkan negara lainnya. Terlihat pada pertumbuhan ekonomi di akhit tahun 2013 yang sebesar 5,8%. Beberapa pengamat pun mengungkapkan hal yang senada, kata Chatib.
"Alhamdulillah dalam 2014 ini posisi kita jauh lebih baik dibandingkan dengan empat negara lainnya. Sehingga beberapa analis menilai Indonesia akan meningggalkan empat negara itu," ujarnya
Namun, Chatib menilai perlu ada kewaspadaan menghadapi hal itu. Perbaikan negara maju, seperti Amerika Serikat (AS) masih menjadi ancaman bagi pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia. 
"Kita masih tetap harus berhati-hati dan waspada," imbuhnya
Seperti diketahui rapat dimulai eskitar pukul 14.30 WIB. Rapat dibuka oleh Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit. Selain pembahasan ini, nantinya juga akan diputuskan siklus pemahsaan pelaksanaan APBN 2014.(detik.com)

Rapat dengan DPR, Chatib Sebut Ekonomi Indonesia Paling Rentan di Dunia

Jakarta -Pemerintah diwakili Menteri Keuangan Chatib Basri dan Menteri PPN/Bappenas siang ini rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Rapat ini membahas terkait perkembangan terakhir dari ekonomi Indonesia.
Chatib mengatakan Indonesia masih masuk dalam kategori lima negara dengan ekonomi paling rentan di dunia. Bersama dengan negara berkembang lainnya yaitu Brasil, Afrika Selatan, Turki dan India.
"Ada lima negara dalam kategori yang rentan. Brazil, Afsel, Turki, India dan Indonesia. Indonesia masuk di sini," kata Chatib dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2014)
Akan tetapi, kata Chatib, Indonesia sudah sudah lebih baik jika dibandingkan negara lainnya. Terlihat pada pertumbuhan ekonomi di akhit tahun 2013 yang sebesar 5,8%. Beberapa pengamat pun mengungkapkan hal yang senada, kata Chatib.
"Alhamdulillah dalam 2014 ini posisi kita jauh lebih baik dibandingkan dengan empat negara lainnya. Sehingga beberapa analis menilai Indonesia akan meningggalkan empat negara itu," ujarnya
Namun, Chatib menilai perlu ada kewaspadaan menghadapi hal itu. Perbaikan negara maju, seperti Amerika Serikat (AS) masih menjadi ancaman bagi pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Kita masih tetap harus berhati-hati dan waspada," imbuhnya
Seperti diketahui rapat dimulai eskitar pukul 14.30 WIB. Rapat dibuka oleh Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit. Selain pembahasan ini, nantinya juga akan diputuskan siklus pemahsaan pelaksanaan APBN 2014. (detik.com)

MNC Kembali Buyback Saham Rp1,33 Miliar dalam 3 Hari

Bisnis.com, JAKARTA — PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) membeli kembali saham (buyback) senilai total Rp1,33 miliar dalam 3 hari.
Manajemen MNC menyebutkan transaksi tersebut dilakukan pada 14 Februari 2014 dengan buyback sebanyak 535.200 saham pada harga Rp2.285 per saham.
Selanjutnya, pada 17 Februari 2014 perseroan kembali buyback sebanyak 10.200 saham dengan harga pelaksanaan Rp2.325 per saham.
Adapun pada 18 Februari 2014, perseroan melakukan buyback 35.200 saham dengan harga pelaksanaan Rp2.345 per saham.
Sebelumnya, pada 3 Februari 2014, emiten MNCN media penyiaran milik Hary Tanoesoedibjo itu juga buyback 221.000 saham senilai Rp2.217 per saham.
Sepanjang Januari 2014, perseroan telah lima kali melakukan buyback di kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Total nilai buyback pada bulan lalu mencapai Rp36,12 miliar.

Jelang Penutupan, Rupiah Menguat Tajam ke Bawah Rp11.800/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan perdagangan Rabu (19/2/2014), nilai tukar rupiah terus menguat ke bawah Rp11.800 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat 0,78% ke level Rp11.755 per dolar AS pada pukul 14.13 WIB.
Pada pagi ini rupiah dibuka melemah 0,33% ke level Rp11.888 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp11.848 per dolar AS.
Namun, pada pukul 09.04 WIB, rupiah terpantau berbalik arah dan menguat menguat 0,07% ke level Rp11.840 per dolar AS.
Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp11.740 per dolar AS hingga Rp11.893 per dolar AS.
Penguatan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan cenderung melemah terhadap sebagian besar mata uang di Asia Pasifik.

Laju IHSG Melambat, Ideal untuk Realisasi Untung?

INILAHCOM, Jakarta – Laju IHSG diprediksi melambat hingga 24 Februari 2014. Para pemodal pun disarankan merealisasikan keuntungan dan menunggu momentum untuk masuk kembali.
Pada sesi pertama perdagangan Rabu (19/2/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 18,748 poin (0,41%) ke posisi 4.574,939. Level tertinggi 4.579,747 dan terendah 4.559,332.
Gema Goeyardi, Presiden Direktur dan Pendiri PT Astronacci International mengatakan, saat ini IHSG berada pada area harmonic resistance antara 4.550-4.570 dan bertepatan dengan tanggal pembentukan peak pada 18-20 Februari 2014. "Idealnya penguatan indeks akan mulai berkurang dan memasuki fase sideways hingga bulan memasuki Sagittarius di mana akan ada peningkatan volatilitas," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Lebih jauh Gema menjelaskan, pada pekan depan, akan banyak siklus astrologi penting yang bertepatan dengan time geometric sebagai area waktu pembalikan arah harga. "Tanggal 24 dan 27 Februari akan menjadi tanggal penting dalam menentukan tren reversal pada IHSG," ujarnya.
"Pergerakan saham-saham di bursa kita akan mengalami perlambatan hingga 24 Februari 2014," tandas dia. IHSG telah mencapai target resistennya dan para pemodal akan bersiap melakukan profit taking dan menunggu sampai ada kesempatan beli untuk fase akumulasi selanjutnya. Area support IHSG berada pada 4.475-4.512.
Saat ini, Gema menyarankan para pemodal untuk melakukan profit taking. "Waktu pembalikan arah sudah terlihat dan saat ini kita akan menunggu price action yang lebih jelas untuk menentukan arah harga," ungkap dia. "Dalam 1-2 hari ke depan kami akan memberikan update lebih detail mengenai pola dan arah IHSG pada 27 Februari 2014."
Secara probabilitas, kata dia, koreksi pada saham-saham di bursa akan mengalami koreksi minor hingga 24 Februari 2014.
Saham PT Adhi Karya (ADHI) dan PT Ciputra Property (CTRP) telah dijual kemarin. "Kita akan menunggu kesempatan membeli kembali," ungkap dia.
Sementara itu, saham PT Bumi Serpong Damai (BSDE) akan memasuki tahap sideways atau koreksi minor dan hal ini masih dapat ditoleransi. "Posisi hold dapat dilakukan," timpal dia.
Saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) memerlukan waktu 3-4 hari memasuki tahap sideways sebelum naik kembali. "Rentang pergerakan kedua saham ini maksimal 3%," imbuhnya.

Mandom Catat Penjualan Rp2,03 T di 2013

INILAH.COM, Jakarta - PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) mencatat penjualan (unaudit) pada tahun 2013 sebesar Rp2,03 triliun. Laba bersih sebesar Rp160 miliar.
"Penjualan Rp2,03 triliun, naik 9,5 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya," kata Seketaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk, Kazue Junus dalam keterangan resmi perseroan, Rabu (19/2/2014).
Kazue mengatakan, penjualan tersebut ditopang pertumbuhan penjualan domestik dan ekspor yang masing-masing tercatat tumbuhsebesar 8,2% dan 13,1%.
Atas pencapaian tersebut, membuat laba bersih (unaudit) perseroan sepanjang 2013 sebesar Rp160 miliar atau tumbuh 6,5% dari tahun 2012. "Sedangkan untuk target tahun ini penjualan akan tumbuh double digit baik untuk penjualan domestik maupun ekspor," ujar Kazue.

BNI Salurkan Kredit Rp250,64 T di 2013

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk melaporkan penyaluran kredit mencapai Rp250,64 triliun sepanjang 2013.
Direktur BNI Gatot M Suwondo mengatakan alokasi kredit terbesar pada korporasi. "Alokasi kredit korporasi mencapai Rp112,23 triliun itu sudah termasuk 116 debitur kredit medium yang naik kelas dengan total mencapai Rp10,3 triliun," ujar Gatot pada pemaparan keuangan di kantornya, Rabu (19/2/2014).
Gatot menyebutkan dua bidang kredit yang tumbuh pada sektor business banking 26,5% dan sektor consumer dan ritail banking 15,5%.
Denganpertumbuhan kredit tersebut, lanjut Gatot membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) meingkat dari 77,5% pada 2012 mencapai 85,3% pada 2013.
"Kualitas kredit membaik dengan menurunnya net Noan Performing Loan (NPL) dan gross NPL turun. Net NPL dari 0,8 persen pada 2012 menjadi 0,5 persen pada 2013. Gross NPL 2,8 persen pada 2012 menjadi 2,2 persen pada 2013," ucapnya.
Gatot mengatakan, ekspansi kredit pada 2013 karena pendukungnya peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,3% menjadi Rp291,89 triliun pada 2013. Atau naik dari Rp257,66 triliun pada 2012. "Kualitas DPL terjaga dengan fokus utama pada penghimpuan dana murah berupa current account saving (Casa)," jelasnya.

Rupiah 11.800/US$, Chatib: Nilai Itu Masih Lemah

Jakarta -Nilai tukar rupiah menguat cukup drastis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir. Saat ini dolar AS berkisar di Rp 11.800 dan Rp 11.700.
Menteri Keuangan Chatib Basri menilai rupiah masih terhitung melemah pada kisaran tersebut. Sebab berdasarkan reer (real efective exchange rate) dari Bank Indonesia (BI), posisi rupiah berada undervalue.
"Kalau Rp 11.700/US$ atau Rp 11.800/US$ itu rupiahnya lemah kok. Kalau meliaht reer-nya BI," ungkap Chatib di kantornya, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Itu artinya, Chatib menilai rupiah masih harus perlu menguat lebih lanjut dari posisi sekarang.
"Saya mesti tegasin, kalau sekarang di level ini menurut Bank Indonesia masih undervalue, artinya bahwa rupiahnya masih harus terus, kalau melihat angkanya BI dalam reer-nya yang masih 94%. Itu artinya rupiah masih di bawah. Harusnya lebih kuat," jelasnya.
Sementara yang menjadi kekhawatiran adalah bagaimana proses penguatannya itu. Di mana harusnya dapat berjalan secara halus. Sehingga dapat dinilai kondisinya stabil dan tidak bergejolak.
Menurut Chatib ini menjadi tugas dari BI untuk dapat menjaga fluktuasi dari nilai tukar. Agar dapat bergerak sesuai dengan fundamental. "Yang penting prosesnya harius berjalan smooth. itu saya kira BI itu akan menjamin," kata Chatib.
APBN 2014, nilai tukar rupiah dipatok sebesar 10.500/US$. Chatib belum berencana untuk melakukan perubahan acuan makro ekonomi tersebut. Karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan DPR.
"Makanya ini mesti kita lihat dulu, kan mesti lihat perkembangannya seperti apa, nggak bisa lihat satu atau dua hari, kemudian diputusin," imbuhnya. (detik.com)

Waskita Karya Untung Rp 367 Miliar di 2013, Naik 10%

Jakarta -BUMN bidang konstruksi, yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil meningkatkan kinerjanya di 2013. Laba bersih BUMN ini di 2013 lalu mencapai Rp 367,9 miliar, atau naik 10% dari tahun sebelumnya Rp 254 miliar.
Direktur Utama Waskita M. Choliq menjelaskan, sepanjang 2013 lalu perseroan memperoleh kontrak baru Rp 13,1 triliun. Sedangkan total kontrak baru dan carry over (pengalihan) dari tahun 2012 mencapai Rp 21,9 triliun.
"Proyeksi nilai kontrak ini sudah termasuk carry over tahun 2012 sebesar Rp 8,8 triliun," kata Choliq saat analyst meeting di Kantor Pusat Waskita Karya, Jakarta, Rabu (18/2/2014).
Di 2013, Waskita mencatat beberapa perolehan proyek baru yang berukuran besar, seperti pekerjaan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Join Operation) senilai Rp 1,6 triliun, PLTU Amurang 2x30 mega watt (MW) senilai Rp 550 miliar, Ciledug Mall senilai Rp 323 miliar, dan Jembatan Kapuk Naga Indah di Jakarta Rp 238 miliar.
Sedangkan pada tahun ini, Waskita menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 18,7 triliun dan pendapatan usaha senilai Rp 11,8 triliun.
"Tahun 2014, kami proyeksikan dapat kontrak baru sebesar Rp 18,7 triliun dengan target penjualan Rp 11,8 triliun, laba bersih Rp 443 miliar," ungkap Choliq.
Sementara itu, Choliq mengatakan, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 860 miliar pada tahun 2014.
"Capex 2014 sekitar Rp 860 miliar, terdiri dari peralatan konstruksi Rp 115 miliar, precast Rp 135 miliar, realty Rp 350 miliar, energi Rp 180 miliar, toll road Rp 80 miliar," jelasnya.

Bertambah 18 Poin, IHSG Dekati Level 4.600

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu naik meski sudah jenuh beli. Indeks bertambah 18 poin dan semakin mendekati level 4.600.
Mengawali perdagangan, IHSG dibuka bertambah 6,860 poin (0,15%) ke level 4563,051 melanjutkan reli yang sudah terjadi sejak pekan lalu. Posisi IHSG yang sudah jenuh beli tidak membuat pelaku pasar berhenti berburu saham.
Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau. Indeks sempat naik hingga ke posisi tertingginya hari ini di level 4.579,747.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (19/2/2014), IHSG menguat 18,748 poin (0,41%) ke level 4.574,939. Sementara Indeks LQ45 naik 2,994 poin (0,39%) ke level 769,454.
Aksi beli asing terus terjadi, membuat dana asing mengalir masuk tanpa henti ke lantai bursa sejak pekan lalu. Saham-saham blue chip jadi sasaran aksi beli investor asing.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 153.610 kali pada volume 2,848 miliar lembar saham senilai Rp 3,06 triliun. Sebanyak 139 saham naik, sisanya 125 saham turun, dan 85 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed hingga siang hari ini. Bursa China dan Singapura bertahan di zona hijau. Sedangkan bursa Jepang dan Hong Kong kena aksi ambil untung.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 13,36 poin (0,63%) ke level 2.132,42.
  • Indeks Hang Seng menipis 0,24 poin (0,00%) ke level 22.587,48.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 88,75 poin (0,60%) ke level 14.754,49.
  • Indeks Straits Times menguat 14,27 poin (0,46%) ke level 3.085,05.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 46.750, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 13.800, Astra Agro (AALI) naik Rp 625 ke Rp 23.825, dan Matahari (LPPF) naik Rp 500 ke Rp 13.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 400 ke Rp 19.000, Indo Tanbangraya (ITMG) turun Rp 275 ke Rp 26.625, Bank BCA (BBCA) turun Rp 200 ke Rp 10.200, dan SMART (SMAR) turun Rp 150 ke Rp 6.900. (detik.com)

BEI Izinkan Saham PKPK Aktif Lagi

INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaktifkan perdagangan saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I hari ini.
Bursa menyatakan PKPK telah melakukan kewajiban pembayaran biaya pencatatan tahunan (annual listing fee) oleh perseroan. Demikian mengutip keterbukaan informasi BEI, Rabu (19/2/2014).
PKPK memiliki total tagihan terhadap PKPK yakni sebesar Rp66.000.000. Saham Perdana Karya Perkasa di suspensi BEI pada 17 Februari 2014 lalu dan berada di level Rp88 per lembar.

Melantai di Bursa, Candy Crush Bidik Rp 50 Triliun

Stockholm -King, perusahaan di balik kesuksesan game mobile 'Candy Crush Saga', berniat menjual sebagian sahamnya di bursa efek. Dana yang bisa diraup diperkirakan mencapai US$ 5 miliar (Rp 50 triliun).
King berniat membuntuti kesuksesan saham-saham teknologi seperti Facebook dan Twitter di akhir tahun lalu. Perusahaan teknologi lain yang akan mengekor antara lain Spotify, AirBnB, dan Square
Kritik pun mulai bermunculan atas rencana King tersebut. Analis pesimistis King bisa mempertahankan pertumbuhannya dengan baik. Pasalnya, banyak produsen game mobile yang tidak bertahan lama, contohnya Zynga.
Saham pembesut game 'Farmville', itu terus merosot sejak penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) di akhir 2011 lalu. Rovio si pembesut 'Angry Bird' juga sampai sekarang masih belum menemukan game baru yang bisa seterkenal para burung marah itu.
"Jumlah permintaan dalam IPO nanti akan cukup banyak," kata analis Benchmark, Mike
Hickey, seperti dikutip Reuters, Rabu (19/2/2014).
'Candy Crush Saga' tahun lalu menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan menghasilkan omzet paling tinggi di antara aplikasi lainnya.
Permainan ini sudah diunduh sebanyak 500 juta kali sejak diluncurkan 2012 lalu. Permainan ini gratis, tapi ada beberapa fitur yang bisa didapat dengan membayar, seperti nyawa ekstra dan penambahan waktu permainan.
King meraup omzet US$ 1,9 miliar (Rp 20 triliun) di 2013 atau rata-rata Rp 50 miliar sehari. Sedangkan labanya mencapai US$ 825 juta, melonjak tinggi jika dibandingkan laba tahun sebelumnya yang hanya US$ 28,5 juta. (detik.com)

Argha Karya Anggarkan US$53 Juta Tingkatkan Kapasitas Produksi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Argha Karya Prima Industry Tbk. (AKPI) mengalokasikan anggaran US$53 juta atau setara dengan Rp636 miliar (dengan asumsi US$1=Rp12.000) untuk perluasan fasilitas produksi film kemasan BOPP dan metalizing film.
Corporate Secretary Argha Karya Prima Industry Theodorus Leonardi mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membeli mesin-mesin dan peralatan pendukung perluasan produksi.
"Kami akan melibatkan beberapa pemasok baik dari dalam maupun luar negeri. Saat ini kami telah melakukan kontrak pembelian dengan pemasok utama mesin BOPP dari Jerman," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan Rabu (19/2/2014).
Dia juga menyebutkan data tersebut akan berasal dari kas internal sebanyak 25% dan sisanya dari pinjaman investasi bank Export Credit Agency dan bank lainnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya berencana memperluas kapasitas produksi BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) dan Metalizing film dengan kapasitas produksi terpasang masing-masing 38.000 ton per tahun dan 4.200 ton per tahun.
"Dengan adanya perluasan, maka kapasitas produksi untuk film jenis BOPP akan menjadi 105.000 ton per tahun, film BOPET 11.000 ton per tahun, dan metalizing menjadi 9.600 ton per tahun," paparnya.
Dengan perluasan itu, lanjut dia, fasilitas produksi BOPP diharapkan dapat berproduksi secara komersial pada kuartal IV/2015. Perseroan berharap dengan adanya ekspansi itu, pihaknya akan memiliki daya saing lebih tinggi di pasar film kemasan.
Adapun perluasan tersebut akan dibangun di area pabrik milik perseroan di Karang Asem Barat, Citeureup, Jawa Barat.
"Selain itu, untuk keperluan modal kerja kami juga akan menggunakan kas internal dan fasilitas kredit modal kerja yang sudah ada, seperti dari Bank CIMB Niaga, Bank Mega, Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank, dan Bank Chinatrust Indonesia," tambahnya.

Tifatul Sembiring Ancam Tutup Telkomsel dan Indosat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika terbukti membantu penyadapan, Telkomsel dan Indosat terancam ditutup pemerintah. Hal tersebut sesuai dengan Undang Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
Sanksi tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, menyusul bocornya dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia yang menyadap jutaan pelanggar Telkomsel dan Indosat.
"Kalau dia menyalahgunakan (kewenangan) ada Undang Undang 36 tahun 19999. Kalau mereka melakukan itu mereka bisa ditutup, kalau terbukti membantu aktif membantu penyadapan yang ilegal," ujar Tifatul di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Tifatul pun mengatakan sanksi tersebut akan diberikan jika ternyata dalam investigasinya operator komunikasi BUMN akan ikut ditutup jika terbukti melanggar UU tersebut.  "Termasuk BUMN kalau terbukti kan melanggar UU Nomor 36 itu. Semua operator siapapun tidak ada yang kebal hukum," kata dia.
Menindaklanjuti penyadapan tersebut, Tifatul mengatakan leading sector dalam verifikasi kebenaran informasi tersebut berada di Kementerian Luar Negeri.
"Leading sector-nya ada di Kemlu. Kita dalami dulu informasinya. Bisa saja informasi Snowden ini betul atau enggak. Ini kan informasinya belum tentu 100 persen benar. Baru lanjut tindaklanjuti bagaimana penyikapannya melalui  dua operator," tukas menteri asal Partai Keadilan Sejahtera itu.
Sebelumnya, laporan terbaru New York Times dan Canberra Times edisi akhir pekan lalu mengulas soal jutaan pelanggan PT Telkomsel yang disadap Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia.
Canberra Times dan New York Times memuat soal bocoran dokumen rahasia dari Snowden, yang kini menjadi buronan AS.
Dokumen Snowden menunjukkan, dinas spionase elektronik Australia melakukan penyadapan secara massal terhadap jaringan komunikasi dan pengumpulan data yang dilakukan oleh Telkomsel. Nama Indosat juga disebut-sebut dalam laporan itu.

Hanya Sesaat Menguat, Indeks Hang Seng Melemah 0,16%

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks acuan Hong Kong Hang Seng dibuka menguat 0,06% ke level 22.587 pada perdagangan Rabu (19/2/2014).
Namun, pada pukul 09.12 WIB, indeks Hang Seng berbalik arah melemah. Dan pada pukul 09.36 WIB, indeks terpantau turun 0,16% ke level 22.551,17.
Pada awal perdagangan pagi ini, indeks bergerak pada kisaran 22.537,13-22.651,94.
Dari empat indeks sektoral yang ada, dua sektor melemah yakni indeks commerce dan industri serta indeks utilitas.
Adapun dua indeks sektoral lainnya menguat yakni indeks properti dan finansial.

Capai Rp 9 Triliun, Laba Bersih BNI Tumbuh 28,5% di 2013

Jakarta -PT Bank Negara Indonesia Tbk mencatat laba tahun berjalan sepanjang 2013 secara konsolidasi sebesar Rp 9,05 triliun atau meningkat 28,5% dari tahun 2012 yang sebesar Rp 7,04 triliun.
Sedangkan laba komprehensif tahun berjalan sepanjang 2013 secara konsolidasi sebesar Rp 6,24 triliun atau turun 13% dari laba tahun 2012 yang mencapai Rp 7,20 triliun. Sementara laba bersih per saham meningkat dari Rp 378 di 2012 menjadi Rp 486 di 2013.
Pendapatan bunga bersih perseroan meningkat cukup tinggi dari Rp 15,4 triliun di 2012 menjadi Rp 19,0 triliun di 2013. Pinjaman yang diberikan perseroan juga meningkat dari Rp 193 triliun sepanjan 2012 menjadi Rp 239 triliun di 2013.
Mengutip publikasi laporan keuangan BNI, Rabu (19/2/2014), total aset BNI meningkat dari Rp 333 triliun di 2012 menjadi Rp 386 triliun di 2013.
Pos yang mengalami penurunan signifikan yakni pendapatan komprehensif lain tahun berjalan - net pajak penghasilan terkait di 2013 minus Rp 2,8 triliun padahal di 2012 masih mencatat hasil positif Rp 154 miliar.
BNI berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) di tahun 2013 menjadi sebesar 2,17% (gross) dari 2,84% di 2012 (nett). Sementara marjin bunga bersih (NIM) perseoran meningkat dari 5,93% menjadi 6,11%. (detik.com)

Kredit CIMB Niaga Tertekan Aturan LTV

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menyatakan adanya penerapan aturan loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) telah mempengaruhi pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Mobil (KPM).
Namun, CIMB Niaga dari konvensional dan syatiah masih mencatatkan pertumbuhan untuk bisnis KPR dan KPM, masing-masing sebesar 8% YoY dan 5% YoY menjadi Rp22,41 triliun dan Rp18,35 triliun. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (18/2/2014).
Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid mengungkapkan, tahun 2013 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan di Indonesia termasuk bagi CIMB Niaga, dengan naiknya suku bunga serta tekanan inflasi sebagai dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan pelemahan nilai tukar Rupiah, dan kami memperkirakan kondisi perekonomian ini akan berlanjut di 2014.
"Kinerja CIMB Niaga di 2013 cenderung datar sebagai akibat tekanan net interest margin/NIM yang berkelanjutan. Ini sejalan dengan penerapan strategi pertumbuhan kredit yang mengedepankan prinsip kehati-hatian sejak 2013," jelasnya.
"Ini yang menjadikan penyaluran kredit CIMB Niaga hanya tumbuh 8% YoY, di bawah industri, dengan kredit korporasi hanya tumbuh 1% YoY. Kredit konsumer ditopang oleh bisnis Personal Loans dan Kartu Kredit yang tumbuh 72% dan 12% YoY menjadi Rp1,63 triliun dan Rp4,08 triliun," kata Arwin.

Rupiah Kembali Meriang

INILAHCOM, Jakarta-- Nilai tukar rupiah kembali meriang menghadapi dolar AS pagi hari ini, Rabu (19/2/2014). Rupiah turun 0,34% menjadi Rp 11.888 per dolar AS dari penutupan sehari sebelumnya, Selasa (18/2/2014) di level Rp 11.848 per dolar AS, demikian laporan Bloomberg Dollar Index.
Nilai tukar kembali melemah sejak hari Selasa kemarin setelah mengalami penguatan selama beberapa hari beruturut-turut.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) memperlihatkan, nilai tukar rupiah mulai meninggalkan posisi sekitar Rp 12.000 pada Jumat (14/2/2014) menjadi Rp 11.886 per dollar AS. Senin (17/2/2014), rupiah menyentuh posisi Rp 11.716 per dollar AS.
Tren penguatan nilai tukar rupiah itu diduga karena data perekonomian nasional yang terlihat membaik, terutama semakin menyempitnya defisit transaksi berjalan. Hanya saja, rupiah masih terombang-ambing menunggu hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) besok hari.

Eropa dan Jepang, Pasar Paling Dicari Investor

INILAH.COM, Jakarta - Investor hedge fund pada tahun 2014 ini gencar melakukan investasi ke Eropa Barat dan Jepang. Sebab kedua wilayah tersebut menunjukkan tanda pemulihan ekonomi.
Demikian hasil survei Alternative Investment Survey (AIS) dari Deutsche Bank seperti mengutip cnbc.com, Selasa (18/2/2014). AIS saat ini menyalurkan 413 hedge fund global dengan dana yang dikelola mencapai US$1,800 miliar.
Survei tersebut menunjukkan 36 persen investor akan berinvestasi ke Eropa. Sedangkan Jepang berada di urutan kedua dengan 29%. Tahun 2013 lalu, Jepang berada di urutan kesembilan.
Zona Eropa memiliki data pertumbuhan yang lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal keempat 2013. Jadi memperkecil kesenjangan antara kawasan terlemah dan terkuat di zona tersebut.
Demikian juga dengan Jepang, yang mengalami peningkatan sebagai dampak dari kebijakan Abenomics di akhir tahun 2013 lalu. Perekonomian negari Matahari Terbit ini tumbuh 0,3% di kuartal keempat tahun 2013 lalu.
Hal ini berbanding lurus dengan survei AIS yang dalam empat bulan terakhir 53 persen investor akan berinvestasi untuk jangka panjang.
Secara keseluruhan, hedge fund berusaha mengembalikan keuntungan seperti pada tahun 2013 lalu. Sebanyak 60 persen dari investor tetap akan menjaga portofolionya.
Selain itu, sebanyak 62 persen dari investor merencanakan pertumbuhan aset hedge fund menyerahkan pada institusi pengelola aset. Untuk 30 persen akan meningkatkan alokasi lebih dari 100 juta pound.

Bank Asia Mayoritas Positif

INILAH.COM, Tokyo - Bursa saham Asia mayoritas menguat pada perdagangan Selasa (18/2/2014). Indeks mendapat dukungan dari laporan laba dan kebijakan Bank of Japan (BoJ).
Indeks Nikkei naik 3,1 persen, indeks Hang Seng menguat 0,2%, indeks ASX menguat 0,1%, indeks Shanghai melemah 0,7% dan indeks Kospi lebih tinggi 0,03%. Demikian mengutip cnbc.com.
Bursa Jepang, Nikkei melanjutkan penguatan setelah yen melemah terhadap dolar AS ke 102,7. Keputusan bank sentral Jepang (BoJ) memperpanjang stimulus menjadi sentimen positif.
Saham Sumitomo Mitsui Financial dan Mitsubishi UFJ Financial naik 5 persen lebih. Saham Toyota Motor naik 2,6% dan saham Honda Motor naik 2 persen.
Indeks Shanghai menguat 0,8% menjelang data PMI pembelian manajer bulan Februari 2014 pada hari Kamis (20/2/2014). Sanam Pudong Development Bank turun 2,7% sementara Minsheng Bank dan Mercants Bank kehilangan lebih dari 1 persen.
Bursa Australia melanjutkan penguatan tiga segi berturut-turut. Investor mencermati laporan pendapatan terbaru. Saham BHP Billiton naik 2,3 persen setelah mengalami kenaikan laba 31 persen melebihi perkiraan pasar.
Namun produsen baja, Arrium turun 2 persen setelah kenaikan lama 294 persen. Sedangkan saham Coca-Cola Amatil turun 5,3 persen setelah laba bersih menurun 82 persen.
Indeks Kospi di Seoul melemah setelah mendekati level tertinggi dalam sebulan terakhir. Data inflasi Januari turun ke level terendah sejak 16 bulan terakhir.

Pasar Belum Terima Rupiah Naik Terlalu Cepat

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (18/2/2014) ditutup melemah 65 poin (0,55%) ke 11.835/11.845 dari posisi kemarin 11.770/11.780.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah yang terlalu cepat memberi peluang bagi pelaku pasar untuk membeli dolar AS.
"Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 11.880 dari posisi terkuatnya 11.775 yang sekaligus level pembukaan terhadap dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Lebih jauh Ariston menjelaskan, penguatan rupiah belakangan ini didukung oleh pelemahan dolar AS akibat data ekonomi AS yang menunjukkan angka yang lebih buruk dibandingkan ekspektasi pasar. "Kemudian, ada ekspektasi The Fed akan mempertahankan kebijakan pelonggarannya hingga akhir tahun 2014," ujarnya.
Dari internal, lanjut dia, rupiah mendapat dukungan dari data current account Indonesia yang bagus karena kuratal IV-2013 mengalami surplus. "Semua itu, menguatkan rupiah," tandas dia.
Akan tetapi, kata Ariston, karena penguatan rupiah terlalu cepat, pelaku pasar belum bisa menerimanya. "Meskipun, semua sentimen masih mendukung penguatan rupiah jika melihat data yang dirilis terakhir," tuturnya.
Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama tapi melemah terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS menguat ke 80,17 dari sebelumnya 80,14. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,3716 dari sebelumnya US$1,3706 per euro," tuturnya.
Penguatan euro terhadap dolar AS, kata Ariston, dipicu oleh data current account non seasonal zona euro yang mengalami surplus melebihi ekspektasi pasar. Angkanya mencapai 33,2 miliar euro dari angka sebelumnya sebesar 27,4 miliar euro.
"Meski dolar AS melemah terhadap euro, terhadap rupiah tetap masih kuat karena penguatan rupiah yang terlalu cepat," imbuh Ariston.

SIDO akan Bagi Dividen hingga 50%

INILAH.COM, Semarang - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan membagikan dividen kepada pemegang saham 30%-50% dari laba bersih 2013.
Direktur Operasional Sido Muncul, David Hidayat mengatakan perseroan optimis perolehan laba bersih tahun 2013 akan melebihi target awal yakni sebesar Rp 390 miliar. Artinya, total dividen yang akan dibagikan oleh Sido Muncul ke pemegang sahamnya minimal sekitar Rp117 miliar hingga Rp195 miliar.
"Kami berencana membagikan dividen ke pemegang saham dari hasil laba bersih yang diperoleh pada tahun 2013. Mungkin besarannya sekitar 30%-50% dari laba bersih 2013," kata David saat melakukan peletakan batu pertama perluasan pabrik anak usaha perseroan yakni PT Semarang Herbal Indo Plant (SHIP) di Semarang, Selasa (18/2/2014).
Namun kepastian pembagian dividen itu tetap akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencananya akan digelar pada bulan April 2014 ini. "Kita harus RUPS dulu untuk penetapan dividen. Kalau perlu dividen sebesar 100% dari perolehan laba bersih Sido Muncul di tahun 2013," ucap dia.
Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat juga menegaskan, perseroan akan membuat para investor senang dan rencana pembagian dividen ada tapi menunggu keputusan RUPS.
"Kalau saya bahagia, pasti saya akan bahagiakan pemegang saham Sido Muncul. Mungkin salah satunya dengan pembagian dividen kepada pemegang saham SIDO ini," ujar Irwan.

BoJ Lanjutkan Stimulus Moneter

INILAH.COM, Tokyo - Bank of Japan (BoJ) memperpanjang fasilitas pinjaman setahun ke depan dari jadwal semula akan berakhir di Maret 2014.
Bank sentral tersebut telah melakukan fasilitas sejak tahun 2010 untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor perbankan. Demikian hasil pertemuan BoJ bulan Febaruari yang dilakukan hari ini, Selasa (18/2/2014), seperti mengutip cnbc.com..
Kebijakan tersebut untuk menjaga optimistis terhadap perekonomian. Sebab data terakhir mengisyaratkan menurunnya momentum pertumbuhan. Namun Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda baru akan menyampaikan pernyataan resmi Selasa sore.
BoJ mempertahankan kebijakannyha unutk meningkatkan base money dari tahun lalu senilai US$589 miliar hingga US$687 miliar. Bank sentral Jepang ini telah meningkatkan stimulus sejak April 2013 lalu.
Tujuannya untuk mencapai target inflasi 2 persen melalui pembelian aset secara agresif. Jepang telah mengalami deflasi selama 15 tahun terakhir.

Harga Emas Antam Masih Tak Berkutik dari Rp 551.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini masih setia tak bergerak dari hari sebelumnya.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (19/2/2014) harga 1 gram emas Antam dibanderol Rp 551.000/gram. Sedangkan harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam masih setia di Rp 490.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 255.800.000
  • 100 gram Rp 51.250.000
  • 50 gram Rp 26.650.000
  • 25 gram Rp 12.850.000
  • 10 gram Rp 5.170.000
  • 5 gram Rp 2.610.000
  • 1 gram Rp 551.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Emas Dunia Sentuh Harga Tertingginya Dalam 4 Bulan Terakhir

Jakarta -Harga emas dunia kembali menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2013 lalu.
Harga emas di pasar spot sempat menyentuh US$ 1.332,10 per troy ounce pagi hari tadi Rabu (19/2/2014) sebelum kembali ke level US$ 1.320,20 per troy ounce.
Mengutip data Reuters, investor sempat melepas kembali emas dan mengambil untung setelah reli panjang tiga hari ini.
Pergerakan emas dunia dipengaruhi oleh prediksi masih melambatnya ekonomi dunia dan merosotnya nilai tukar dolar. Hal ini membuat 'si kuning' masih menjadi safe haven.
Permintaan emas sempat merosot 15% di 2013 kemarin karena anjloknya harga, demikian laporan World Gold Council. Sementara permintaan emas di India cukup tinggi di 2014 dan diprediksikan mendongkrak harga internasional.
Pagi ini, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di level Rp 11.880. Dolar masih setia berada di level di bawah Rp 12.000. (detik.com)

Lanjutkan Penguatan, IHSG Naik Tipis 3 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 3 poin melanjutkan reli yang sudah terjadi sejak pekan lalu. Posisi IHSG yang sudah jenuh beli tidak membuat pelaku pasar berhenti berburu saham.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.875 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.830 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 3,303 poin (0,07%) ke level 4.559,494. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,856 poin (0,11%) ke level 767,316.
Mengawali perdagangan, Rabu (19/2/2014), IHSG dibuka bertambah 6,860 poin (0,15%) ke level 4563,051. Indeks LQ45 dibuka naik 1,639 poin (0,21%) ke level 768,099.
Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau. Aksi beli asing terus terjadi, membuat dana asing mengalir masuk tanpa henti ke lantai bursa sejak pekan lalu.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 14,247 poin (0,31%) ke level 4.570,438. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 2,262 poin (0,30%) ke level 768,722.
Kemarin sudah masuk area jenuh beli akibat penguatan yang terjadi sejak pekan lalu. Tak mampu naik lebih tinggi lagi, IHSG konsolidasi dulu dan berakhir stagnan.
Semalam Wall Street ditutup mixed, namun Indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil menguat. Dengan penguatan semalam, Nasdaq naik 8 hari berturut-turut.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pagi hari ini. Bursa China dan Singapura bertahan di zona hijau. Sedangkan bursa Jepang yang kemarin naik tinggi sekarang kena aksi ambil untung.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 51,78 poin (0.23%) ke level 22.587,72.
  • Indeks Hang Seng turun 16,35 poin (0,77%) ke level 2.119,07.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 112,04 poin (0,75%) ke level 14,731,20.
  • Indeks Straits Times naik 17.09 poin (0,56%) ke level 3.087,87.
sumber: detik.com

IHSG Berpotensi Menguat, Tapi Waspada Profit Taking

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin sudah masuk area jenuh beli akibat penguatan yang terjadi sejak pekan lalu. Tak mampu naik lebih tinggi lagi, IHSG konsolidasi dulu dan berakhir stagnan.
Menutup perdagangan, Selasa (18/2/2014), IHSG naik tipis 0,823 poin (0,02%) ke level 4.556,191. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,259 poin (0,03%) ke level 766,460.
Semalam Wall Street ditutup mixed, namun Indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil menguat. Dengan penguatan semalam, Nasdaq naik 8 hari berturut-turut.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 23,99 poin (0,15%) ke level 16.130,40. Indeks S&P 500 bertambah 2,13 poin (0,12%) ke level 1.840,76. Indeks Komposit Nasdaq naik 28,758 poin (0,68%) ke level 4.272,783.
Hari ini IHSG diperkirakan masih bisa menguat terbatas meski sudah naik cukup tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir. Tapi tetap waspada juga akan aksi ambil untung.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 112,04 poin (0,75%) ke level 14,731,20.
  • Indeks Straits Times naik 17.09 poin (0,56%) ke level 3.087,87.
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
 
Trust Securities
Seperti yang kami sampaikan dalam ulasan sebelumnya di mana bila sebagian besar pelaku pasar memanfaatkan kenaikan ini untuk ambil untung masif maka potensi kenaikan lanjutan itu pun bisa sangat berkurang. Dan dapat kita lihat memang laju kenaikan IHSG mulai berkurang. Bahkan jika kita amati secara intraday perdagangan, lajunya cenderung mendatar dengan sesekali diselingi pelemahan. Variatifnya sentimen dari Asia, terutama dari Jepang dan China serta kembali melemahnya nilai tukar Rupiah pasca terapresiasi beberapa hari sebelumnya membuat IHSG mulai berkurang potensi kenaikan lanjutannya. Kenaikan beberapa saham pada sektor komoditas dan infrastruktur masih menopang kenaikan tipis IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4570,31 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4550 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4556,12. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (19/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4535-4548 dan resistance 4575-4582. Berpola menyerupai spinning sentuh upper bollinger bands (UBB). MACD mulai terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang cenderung mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal. IHSG mampu bertahan tipis di atas kisaran support (4500-4540) namun, tidak sampai ke kisaran resisten (4580-4588) sehingga terindikasi mulai terbatasnya kenaikan dan cenderung berbalik melemah jika sentimen yang ada tidak cukup mendukung. Apalagi, pola yang sama pernah terjadi di minggu 4 Januari sehingga waspadai potensi downreversal.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS semalam bergerak variatif (mixed) pasca libur Washington Day. Indeks Dow Jones ditutup melemah -0,15%, sementara indeks S&P 500 bergerak naik +0,12%.
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka mixed. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun -0,79%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,03%.
Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil berbalik arah melemah -0,05% ke level US$100,30 per barel, setelah tiga hari berturut-turut menguat. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terapresiasi +1,41% ke posisi US$1.319 per troy ounce.
Dari dalam negeri, kalangan investor merealisasikan keuntungan (profit taking) dan menekan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, berlanjutnya rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) bisa menjadi katalis positif lanjutan bagi bursa domestik.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, gagalnya penetrasi IHSG terhadap kisaran resistance-nya mengiringi fluktuasi yang terjadi di hampir sepanjang sesi.
Tren naik Stoch di teritori overbought yang mulai mendatar, mengindikasikan adanya potensi peningkatan tekanan jual seiring aksi profit taking yang sudah melanda beberapa emiten. Kemunculan sinyal jual dari indicator Tom Demark juga menjadi katalis negatif.
IHSG diperkirakan masih mencoba melanjutkan penetrasi resistance meski cenderung bergerak mixed to negatif. (detik.com)

Woori Korindo: IHSG Berpeluang Ditutup Melemah

Jakarta -IHSG berakhir flat 0.02% di 4,556.191 pada penutupan Selasa (18/2). Sebanyak 148 saham ditutup naik, 293 menurun, dan 90 tidak berubah. Pergerakan saham-saham Index Mover yang mempengaruhi penutupan IHSG antara lain adalah: UNVR, LPPF, BBCA, SMGR, dan HMSP. Investor asing masih mencatat posisi net buy sebesar Rp 696 miliar (menurun dari hari sebelumnya) dengan nilai beli tertinggi di saham perbankan.
Pada hari Rabu (19/2), IHSG diperkirakan akan bergerak di dalam range trading dengan level support di 4.524 dan resistance di 4.576 dan berpeluang ditutup melemah. Potensi pelemahan kembali nilai tukar Rupiah atas USD menjelang FOMC meeting Jumat, yang pagi ini berada di level Rp 11,848 per USD setelah penguatan sebelumnya dapat menjadi sentimen negatif perdagangan. Sementara itu reli IHSG semenjak awal Februari 2014, membuka peluang bagi profit taking untuk terjadi akibat belum adanya lagi sentimen positif penggerak pasar selain ekspektasi hasil laporan keuangan emiten yang positif lebih lanjut. MFI down reversal, stochastic overbought down reversal. Cermati saham berikut: saham emiten CPO: AALI, BWPT, LSIP, dan AUTO, HRUM, TKIM, dan UNTR
Indeks saham AS pada penutupan Selasa (19/2) berakhir mixed. Dow Jones melemah terbatas -0.15% ke 16,130.40, S&P 500 naik tipis 0.12% ke 1,840.76, dan NASDAQ mengalami penguatan terbesar dengan gain 0.68% di 4,272.78. Pelemahan yang dialami Dow Jones disebabkan oleh penurunan harga saham Coca-Cola akibat perolehan laba 2013, namun di sisi lain penutupan positif S&P 500 dan NASDAQ utamanya disebabkan oleh sentimen dari kabar rencana akuisisi perusahaan obat Alzheimer, Forest Laboratories oleh Actavis.
Bursa saham Eropa berakhir mixed flat pada hari Selasa (18/2). CAC 40 ditutup melemah -0.10% di 4,330.71, sedangkan DAX berakhir flat 0.03% di 9,659.78, namun FTSE 100 mampu membukukan gain 0.90% di 6,796.43. Sentimen negatif perdagangan datang dari perilisan data German ZEW Economic Sentiment sebesar 55.7 (dibawah ekspektasi 61.3).(detik.com)

KDB Daewoo: IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -Pada hari Selasa (18/2) Indeks Dow Jones ditutup turun 23,99 poin (-0,15%) ke 16.130,40 di tengah rilisnya laporan ekonomi yang kurang baik.
Minyak light sweet diperdagangkan di level USD103 per barel di New York di tengah spekulasi turunnya persediaan minyak di Cushing, Oklahoma pada minggu lalu dikarenakan cuaca AS yang dingin.
IHSG Selasa kemarin ditutup naik 0.82 poin (+0.02%) ke 4,556.19 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp1,09 triliun dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, TLKM, BMRI, GGRM, dan LPPF.
Secara teknikal, perdagangan IHSG kemarin dibuka menguat hingga 4,570, IHSG gagal mempertahankan kenaikannya, sempat turun hingga 4,550 namun berhasil ditutup menguat sangat tipis dilevel 4,556 atau naik 0,01%. Sedangkan indikator stochastic masih melandai, begitupun MACD yang telah berada di zona negative. Perkiraan penurunan atau koreksi saat ini berpeluang menutup gap yang terbentuk oleh IHSG.
Untuk perdagangan hari ini kami perkirakan akan melemah dengan kecenderungan mixed. Adapun support level untuk perdagangan hari ini adalah 4,544 dan resistance level di 4,596.(detik.com)

OSO Securities: IHSG Bergerak Variatif

Jakarta -Kemarin (18/02) IHSG ditutup mendatar. IHSG ditutup menguat tipis 0,82 poin ke level 4.556,19 atau naik 0,01%. IHSG pada awal perdagangan menguat seiring dengan Bursa Asia lainnya karena adanya sentiment dari BoJ yang tetap mempertahankan program pelonggaran moneter, menjelang penutupan investor memilih untuk melakukan aksi profit taking sehingga IHSG sempat tertekan ke zona merah. Sektor yang memimpin penguatan tipis IHSG adalah sektor Agrikulture yang naik 1.09%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp695 miliar.
 
Global Market
Pasca libur, bursa Wall Street ditutup mixed, di mana Indeks Dow Jones turun sebesar 0,15% ke 16.130,40, sedangkan Indeks S&P naik 0,12% menjadi 1.840,76 dan indeks Nasdaq juga naik 0,68% ke level 4.272,78. Variatifnya pergerakan bursa AS seiring keluarnya data aktivitas manufaktur di wilayah New York yang mengalami perlambatan menjadi 4.48 dari sebelumnya 12.51. Nampaknya investor lebih bersifat konservatif terhadap penurunan aktivitas manufaktur karena juga disebabkan musim dingin. Di samping itu, NAHB Housing Market Index juga mengalami penurunan dari sebelumnya 56 menjadi 46.
 
JCI Prediction
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah karena rawan terhadap aksi profit taking. Sementara bursa Asia pagi tadi dibuka rata-rata melemah. Secara teknikal, IHSG membentuk candle spinning top. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif memendek dan indikator stochastichampir membentuk dead cross di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.513 dan resistance di level 4.610.(detik.com)

Magnus Capital: IHSG Dapat Sentimen Negatif

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif dan berhasil ditutup menguat tipis 0.82 poin ke level 4556.19 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 5.8 triliun sedangkan investor asing membukukan net buying sebesar Rp 785 miliar. Minimnya sentimen positif sempat menekan perdagangan IHSG kemarin namun desarnya aliran dana asing membuat IHSG masih mampu bertahan di zona hijau.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -23.99 poin ke level 16130.40 sedangkan indeks S&P ditutup menguat 2.13 poin ke level 1840.76 dan indeks Nasdaq juga ditutup menguat 28.76 poin ke level 4272.78. Pergerakan Bursa wall st dipengaruhi oleh sentimen dari laporan ekonomi
AS yang mengecewakan yaitu aktivitas manufaktur di New York, New Jersey dan Connecticut mengalami perlambatan , adapun sentimen positif datang dari aksi akuisisi perusahaan produsen obat Alzheimer Forest Laboratories oleh Actavis.Serta aksi korporasi lainnya juga turut menjadi katalis penguat bursa wall st.
Bursa Asia pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup negatif terhadap pergerakan IHSG.
IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah pada kisaran 4500-4580. Indikator Stochastic berpotensi deadcross diarea overbought sementara RSI dan MACD masih positif. Cermati saham SIDO, TLKM, BBRI, INCO, PGAS.(detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Pasar Mixed. Kurangnya faktor pendukung belum dapat menggairahkan pasar. IHSG bergerak di kisaran flat setelah melalui arah perdagangan yang mixed kemarin. Masih cukup tingginya minat beli asing kemungkinan dapat mempertahankan posisi pasar. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran yang mixed hari ini.
 
Makroekonomi – Hasil lelang SUN
Pemerintah meningkatkan nilai emisi Surat Utang Negara (SUN) dalam lelang kemarin menjadi Rp 12.25 Triliun dari target emisi awal Rp 10 Triliun seiring dengan tingginya minat peserta lelang yang mencapai Rp 23.3 Triliun. Namun demikian jumlah tersebut lebih rendah dari lelang SUN sebelumnya dimana penawaran yang masuk mencapai Rp 30 Triliun dengan jumlah yang diserap Rp 15 Triliun. Rata-rata yield SUN Seri FR69 (tenor 5 tahun) dalam lelang 18 Februari sebesar 7.87%, FR70 (tenor 10 tahun) yield 8.52%, dan FR68 (tenor 20 tahun yield 9.18%. Sebagai pembanding, rata-rata yield yang dimenangkan untuk Seri FR70 dan FR68 dalam lelang SUN 5 Februari lalu masing-masing sebesar 9.05% dan 9.63%. Turunnya yield obligasi jangka panjang Indonesia mencerminkan kepercayaan investor asing akan ekonomi Indonesia.
 
BBNI – Kinerja 2013
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 28.5%Yoy menjadi Rp 9.05 Triliun Vs Rp 7.04 Triliun pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 23.3%Yoy menjadi Rp 19.05 Triliun. Laba operasional BBNI naik 29.8%Yoy menjadi Rp 11.21 Triliun tahun lalu. Pada akhir 2013 lalu posisi CAR tercatat sebesar 15.09% (16.67% pada 2012) dengan NPL Gross 2.17% (2.84% pada 2012), ROE 22.74% (19.99% pada 2012), dan LDR 85.30% (77.52% pada 2012).
 
BEST – Target penjualan 2014
Manajemen PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) menargetkan penjualan tahun ini sebesar US$ 105 Juta, naik tipis dari pencapaian US$ 103.2 Juta tahun lalu. Adanya proses Pemilu tahun ini diperkirakan memperlambat pertumbuhan penjualan lahan industri seiring dengan aksi wait and see investor asing yang akan membangun pabrik di Indonesia. Target penjualan tersebut didasarkan pada target penjualan lahan seluas 60 Ha dengan asumsi harga jual rata-rata US$ 172 per M². Pada akhir tahun lalu BEST tercatat memiliki gross land bank seluas 935 Ha, dimana net land bank tercatat sebesar 681 Ha. BEST mengalokasikan dana belanja modal Rp 240 Miliar tahun ini untuk menambah areal landbank seluas 50 Ha.
 
ECII – Penjualan saham SMRU dan rencana buyback
PT Electronic City (ECII) menjual sebanyak 142.72 saham atau setara 9.5% saham PT SMR Utama (SMRU) dengan harga Rp 350 per saham sehingga total dana yang didapatkan ECII senilai Rp 49.95 Miliar. Penjualan saham dilakukan pada 13 Februari 2014. ECII tercatat telah menjadi pemegang saham perusahaan tambang mangan tersebut dengan kepemilikan saham sebanyak 142.72 juta saham atau sekitar 9.51% untuk investasi jangka pendek. Sementara itu, ECII mengungkapkan telah menyiapkan dana sebesar Rp 150 Miliar untuk membeli kembali saham yang ada di pasar dan telah menunjuk PT Jasa Utama Capital bertindak sebagai broker dalam melakukan transaksi buyback tersebut.
 
SMBR – Rencana pembangunan pabrik baru
Manajemen PT Semen Baturaja (SMBR) tengah memfinalisasi proses tender kontrak pembangunan pabrik Baturaja II senilai Rp 2.65 Triliun hingga Rp 2.9 Triliun. Minggu lalu SMBR telah menandatangani letter of intent dengan Tianjin Cement Industry Design & Research Institute Co. Ltd. (Cina) yang akan dilanjutkan dengan pembicaraan kesepakatan harga. Groundbreaking proyek tersebut diharapkan dapat terlaksana pada bulan Juni dengan penyelesaian pada akhir 2016. Pabrik baru tersebut akan memiliki kapasitas produksi 1.85 juta ton per tahun, sehingga mendorong kapasitas produksi SMBR menjadi 3.85 juta ton per tahun pada 2017. Saat ini SMBR tercatat memiliki kapasitas produksi 2 juta ton per tahun.(detik.com)

Wall Street Mixed, Nasdaq Naik 8 Hari Berturut-turut

New York -Pasar saham Wall Street ditutup mixed, namun Indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil menguat. Dengan penguatan semalam, Nasdaq naik 8 hari berturut-turut.
Aksi korporasi emiten menjadi sentimen positif bagi bursa Paman Sam, sampai-sampai pekan ini bisa jadi pekan terkuat Wall Street tahun ini.
Awal pekan ini data ekonomi AS yang dirilis mengecewakan, tapi investor menuduh cuaca jadi kambing hitamnya. Indeks pembangunan perumahan AS turun ke titik terendahnya dalam satu bulan di Februari, dan prediksi output manufaktur The Fed juga akan lebih lemah dari prediksi.
"Kita masih akan melihat efek dari cuaca buruk terhadap data-data ekonomi, terutama data yang berhubungan dengan konsumer," ujar Kim Forrest, analis senior dari Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, seperti dikutip Reuters, Rabu (19/2/2014).
Menurutnya, tidak banyak orang yang mau keluar untuk berburu rumah baru di tengah cuaca buruk seperti ini, makanya indeks pembangunan perumahan AS kena imbasnya.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 23,99 poin (0,15%) ke level 16.130,40. Indeks S&P 500 bertambah 2,13 poin (0,12%) ke level 1.840,76. Indeks Komposit Nasdaq naik 28,758 poin (0,68%) ke level 4.272,783. (detik.com)

Semesta Indovest: Saham-saham Unggulan Sudah Jenuh Beli

Jakarta -Bursa WAllstreet ditutup mixed pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones turun 23,99 poin atau 0,15%, S&P 500 naik 0,12%, dan Nasdaq naik 0,68%. Pergerakan indeks ditopang oleh rencana akuisisi sejumlah perusahaan seperti Actavis yang mengakuisisi Forest Labolatories, produsen obat Alzheimer, selain itu Apple juga dikabarkan tertarik untuk membeli Tesla Motors. Namun beberapa data ekonomi yang kurang baik mengoffset sentiment akuisisi seperti data penjualan rumah yang drop yang dalam akibat cuaca buruk. Cuaca buruk jumlah menurunkan business indeks disejumlah wilayah.
Bursa eropa ditutup mixed, pergerakan indeks dimotori oleh rencana China Dongfeng Motor menyalurkan modal kepada PSA Peugeot Citroen senilai 3 milyar euro. Indeks FTSE naik 0,9%, CAC turun 0,10%, DAX naik 0,03%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan mengalami profit taking akibat sudah jenuh belinya sejumlah saham unggulan. Investor dapat melakukan selective trading pada saham-saham berikut ANTM, TLKM, LSIP, SSMS, PNLF.
 
Indonesia News Highlight
• Sido Muncul Akan Bagikan Dividen Hingga 50%
• Laba Bersih Timah Tumbuh 19% Jadi Rp515 M
• JSMR-AP II Bangun Tol Daan Mogot-Cengkareng
• Laba BTPN Naik 8%
 
Trading Counter – Technical Analysis
• ANTM - Trading Buy (S1= 1.015 , R1= 1.075)
• TLKM – Trading Buy (S1= 2.280, R1= 2.320)
• LSIP – Trading Buy (S1= 1.920, R1= 2.025)
• SSMS – Trading Buy (S1= 925 , R1= 945)
• PNLF – Trading Buy (S1= 250 , R1= 265)
sumber:detik.com

Waterfront Securities: IHSG Fluktuatif

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 18 Februari 2014 ditutup menguat 0,02% pada level 4556, setelah bergerak fluktuatif. Sektor perkebunan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp695,4 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix karena faktor positif dari berita akuisisi membayangi sentimen negatif dari melemahnya data manufaktur area New York. Indeks ekonomi The Fed New York turun pada level 4,48 di bulan Februari dari bulan sebelumnya yang berada pada level 12,5 serta lebih rendah dari estimasi yang berada pada level 8,5.Fed akan merilis hasil pertemuannya Januari lalu pada nanti malam, dimana diharapkan akan memberikan gambaran secara rinci mengenai keputusan bank sentral untuk mengurangi program pembelian obligasinya yang kedua kali. Dari emiten indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, sebanyak 74% membukukan laba yang melebihi estimasi dan sebanyak 64% melaporkan pendapatan yang di atas perkiraan. Sementara itu dari Asia, Bank of Japan mempertahankan program pembelian aset dan meningkatkan program peminjaman. Sedangkan bank sentral China memperketat likuiditas dari sistem keuangan, setelah sebelumnya terdapat data kredit di China bulan lalu mengalami kenaikan. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mix. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4510 — 4592. Cermati: GGRM, BBRI, TLKM, BBNI, BMRI, PGAS, ASII, BBTN, JSMR.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Masih akan Bertahan Negatif

Jakarta -Pasar saham AS semalam bergerak variatif (mixed) pasca libur Washington Day. Indeks Dow Jones ditutup melemah -0,15%, sementara indeks S&P 500 bergerak naik +0,12%.
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka mixed. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun -0,79%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,03%.
Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil berbalik arah melemah -0,05% ke level US$100,30 per barel, setelah tiga hari berturut-turut menguat. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terapresiasi +1,41% ke posisi US$1.319 per troy ounce.
Dari dalam negeri, kalangan investor merealisasikan keuntungan (profit taking) dan menekan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, berlanjutnya rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) bisa menjadi katalis positif lanjutan bagi bursa domestik.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, gagalnya penetrasi IHSG terhadap kisaran resistance-nya mengiringi fluktuasi yang terjadi di hampir sepanjang sesi.
Tren naik Stoch di teritori overbought yang mulai mendatar, mengindikasikan adanya potensi peningkatan tekanan jual seiring aksi profit taking yang sudah melanda beberapa emiten. Kemunculan sinyal jual dari indicator Tom Demark juga menjadi katalis negatif.
IHSG diperkirakan masih mencoba melanjutkan penetrasi resistance meski cenderung bergerak mixed to negatif.(detik.com)

Trust Securities: Kenaikan IHSG Mulai Terbatas

Jakarta -Seperti yang kami sampaikan dalam ulasan sebelumnya dimana bila sebagian besar pelaku pasar memanfaatkan kenaikan ini untuk ambil untung masif maka potensi kenaikan lanjutan itu pun bisa sangat berkurang. Dan dapat kita lihat memang laju kenaikan IHSG mulai berkurang. Bahkan jika kita amati secara intraday perdagangan, lajunya cenderung mendatar dengan sesekali diselingi pelemahan. Variatifnya sentimen dari Asia, terutama dari Jepang dan China serta kembali melemahnya nilai tukar Rupiah pasca terapresiasi beberapa hari sebelumnya membuat IHSG mulai berkurang potensi kenaikan lanjutannya. Kenaikan beberapa saham pada sektor komoditas dan infrastruktur masih menopang kenaikan tipis IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4570,31 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4550 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4556,12. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (19/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4535-4548 dan resistance 4575-4582. Berpola menyerupai spinning sentuh upper bollinger bands (UBB). MACD mulai terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang cenderung mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal. IHSG mampu bertahan tipis di atas kisaran support (4500-4540) namun, tidak sampai ke kisaran resisten (4580-4588) sehingga terindikasi mulai terbatasnya kenaikan dan cenderung berbalik melemah jika sentimen yang ada tidak cukup mendukung. Apalagi, pola yang sama pernah terjadi di minggu 4 Januari sehingg waspadai potensi downreversal.(detik.com)