korea by dewanti

Thursday, February 6, 2014

Bursa Asia Masih Belum Kompak Naik

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Kamis (6/2/2014). Investor bergerak terbatas dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi di kasawan Asia.
Investor mencermati laporan pekerjaan AS pada Jumat akhir pekan ini. Indeks masih terbebani gejolak di pasar negara berkembang dan perlambagan ekonomi China.
Indeks Nikkei melemah 0,1%, indeks Hang Seng naik 0,7%, indeks ASX menguat 1,2%, dan indeks Kospi menguat 0,8%. Sementara bursa Shanghai masih libur Imlek. Demikian mengutip cnbc.com.
Indeks Nikkei melemah di akhir perdagangan. Investor merespon laporan pendapatan yang beragam. Indeks telah berakhir melemah di bawah rata-rata perdagnagan selama tiga sesi terakhir.Saham Mazda Morot rturun 4 persen setelah laba menguat 12,5 persen. Saham Sony naik 1,5% menjelang rilis kinerja kuartal ketiga.
Indeks ASX di Sydney menghentikan pelemahan tiga hari terakhir. Data surplus perdagangan bulan Desember 2013 mencapai 468 juta dolar Australia. Sedangkan defisit sebesar 200 juta dolar Australia. Sedangkan penjualan ritel berada di atas estimasi 0,5%.
Untuk bursa Korsel melanjutkan penguatan ke level tertinggi pekan ini. Kepercayaan pasar naik setelah data investasi asing di obligasi lokal naik di bulan Januari. Kenaikan ini merupakan pertama kalinya dalam enam bulan terakhir.

Jumlah Uang Beredar Capai Rp 3.700 Triliun Sampai Desember 2013

Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat, Uang Beredar (M2) sampai Desember 2013 mencapai sebesar Rp 3.727,7 triliun. Angka ini meningkat dari November 2013 yang tercatat Rp 3.614,5 triliun.
"Uang beredar pada bulan Desember 2013 naik 12,7% (yoy) relatif stabil dibanding pertumbuhan pada November 2013," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs saat bincang-bincang bersama media di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Peter menyebutkan, perkembangan uang beredar tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan Uang Kuasi dari 13,5% (yoy) menjadi 14,8% (yoy) seiring perlambatan pertumbuhan uang kartal dan giro rupiah (M1) dari 8,6% (yoy) menjadi 5,4% (yoy).
Menurutnya, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan uang beredar pada Desember 2013 adalah operasi keuangan pemerintah yang meningkat sesuai pola musiman, sementara pertumbuhan kredit melambat sejalan dengan perlambatan kegiatan ekonomi.
Pada Desember 2013, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 21,4% (yoy), lebih rendah dibandingkan November sebesar 21,9% (yoy).
Kenaikan pertumbuhan uang kuasi, khususnya simpanan berjangka sebagai akibat dari kenaikan suku bunga simpanan.
Pada Desember 2013, suku bunga simpanan untuk jangka waktu 1 bulan meningkat dari 7,3% menjadi 7,9%, jangka waktu 3 bulan meningkat dari 7,3% menjadi 7,6% serta jangka waktu 6 bulan meningkat dari 7,1% menjadi 7,5%.
"Kenaikan suku bunga dana tersebut tidak secara langsung direspon oleh peningkatan suku bunga kredit karena selama bulan Desember 2013 rata-rata suku bunga kredit tetap sebesar 12,4%," kata Peter. (detik.com)

Lompat 40 Poin, IHSG Menclok Lagi di 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 40 poin berkat ramainya aksi beli di saham-saham unggulan. Sudah berkali-kali indeks keluar-masuk antara level 4.300 sampai 4.400.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.180 per dolar AS dibandingkan posisi perdagangan kemarin di Rp 12.189 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 3,739 poin (0,09%) ke level 4.388,711 berusaha mengimbangi kecepatan laju bursa-bursa Asia. Saham-saham yang masih murah jadi incaran investor.
Perlahan tapi pasti indeks terus menanjak di zona hijau. Indeks pun sempat menanjak cukup tinggi sebelum penutupan perdagangan sesi siang.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 20,337 poin (0,46%) ke level 4.404,647 berkat aksi beli di saham-saham unggulan. Saham dua produsen rokok raksasa masuk jajaran top gainers siang ini.
Aksi beli yang terjadi sejak pembukaan perdagangan menahan indeks supaya tak jatuh ke zona merah. Upaya ini berhasil, IHSG belum singgah ke teritori negatif sejak pagi tadi.
Menutup perdagangan, Kamis (6/2/2014), IHSG menanjak 40,399 poin (0,92%) ke level 4.424,709. Sementara Indeks LQ45 menguat 8,813 poin (1,20%) ke level 742,817.
Saham-saham unggulan memimpin penguatan, saham-saham produsen rokok yang naik paling tinggi. Hanya satu sektor yang masih kena koreksi akibat aksi jual, yaitu manufaktur.
Aksi beli dilakukan oleh investor domestik dan asing. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 257,32 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 217.481 kali pada volume 4,465 miliar lembar saham senilai Rp 5,076 triliun. Sebanyak 175 saham naik, sisanya 97 saham turun, dan 89 saham stagnan.
Pelaku pasar Asia masing menunggu laporan data tenaga kerja AS sehingga memilih lakukan aksi tunggu sambil beli selektif. Bursa Jepang kena koreksi tipis jelang penutupan.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Hang Seng naik 153,75 poin (0,72%) ke level 21.423,13. 
  • Indeks Nikkei 225 melemah 25,26 poin (0,18%) ke level 14.155,12. 
  • Indeks Straits Times melonjak 30,42 poin (1,03%) ke level 2.990,51. 
  • Indeks KOSPI menguat 16,57 poin (0,88%) ke level 1.907,89. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.100 ke Rp 12.900, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.700 ke Rp 69.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 44.370, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 725 ke Rp 27.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 500 ke Rp 18.500, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 300 ke Rp 5.400, Mayora (MYOR) turun Rp 175 ke Rp 26.825, dan Bank NISP (NISP) turun Rp 170 ke Rp 1.080. (detik.com)

Ngegas di Saham Tol JSMR

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Jasa Marga (JSMR) dikenal sebagai mainan para pensiunan. Sebab, kendati lambat, saham ini dipastikan akan menelurkan gain lumayan menawan. Dalam kurun satu bulan lebih sepekan, misalnya, harga JSMR sudah naik 6,3%.
Kini beberapa analis merekomendasikan saham ini dengan target Rp7.100. Saran ini diberikan oleh Danareksa Sekuritas dengan pertimbangan tahun ini perseroan akan mengoperasikan lima ruas tol baru.
Selain itu, ada penambahan kendaraan yang melintas dan ada kenaikan tarif tol. Dari penambahan-penambahan tersebut, pendapatan perseroan tahun ini diprediksi akan meningkat menjadi Rp7,21 triliun dibanding tahun lalu Rp6,22 triliun dengan laba bersih Rp1,49 triliun.
Tak bisa disangkal lagi, dilihat dari aspek komersial, di kawasan Asia, tol kelolaan JSMR memang paling menguntungkan dengan konsesi 35,2 tahun. Bandingkan dengan Thailand (27 tahun), Malaysia (17,5 tahun), Tiongkok (7,4 tahun) dan India yang hanya 5,5 tahun.
Jadi, JSMR memang premium.

Bank Mandiri dan BRI Rebutan Caplok BTN?

Jakarta -Kementerian BUMN tengah melakukan kajian khusus mengenai akuisisi PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) terhadap PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Mandiri nantinya akan memegang penuh saham BTN dan menjadi entitas dari bank berlogo pita emas tersebut.
"Mandiri sudah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Kementerian BUMN soal BTN. Tetapi memang belum menemukan jalan terbaiknya saat ini pun masih bergulir," ungkap seorang sumber detikFinance di kalangan Kementerian BUMN.
Tetapi, masih menurut sumber tersebut, ternyata BRI pun berminat untuk mengakuisisi BTN. "BRI ikutan juga. Tertarik mereka. Tetapi kembali lagi menemui jalan buntu. Nanti akan dibicarakan lebih jauh mengenai hal ini," katanya.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin memang menyampaikan niatnya untuk mencaplok sebuah bank yang merupakan bagian dari ekspansi non-organik perusahaan. Tetapi ia belum berani menyebut bank tersebut.
"Kita mencarinya bank menengah besar," kata Budi dalam pesan singkatnya kepada detikFinance Kamis (6/2/2014).
Bank Mandiri bersama Kimia Farma dan Jasindo baru saja mengakuisisi anak usaha Askes, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth). Ini merupakan perusahaan jasa layanan asuransi kesehatan yang saat ini melayani 1,1 juta pemegang polis.
Mandiri menyebut akuisisi ini sejalan dengan langkah perseroan untuk terus tumbuh di sektor jasa keuangan. (detik.com)

Omzet Stagnan, Laba XL Anjlok 63% Jadi Rp 1 Triliun

Jakarta -PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat laba Rp 1 triliun di 2013, anjlok 63% jika dibandingkan laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,7 triliun. Pendapatan XL di akhir tahun lalu masih stabil.
Jumlah pendapatan yang diraup anak usaha Axiata asal Malaysia itu sebesar Rp 21,4 triliun di 2013, hanya naik tipis dari pendapatan tahun sebelumnya Rp 20,9 triliun.
Kenaikan tipis itu kenaikan pendapatan layanan Data sebesar 16% dari tahun lalu. Pendapatan non-percakapan memberikan kontribusi sebesar 54% dari total penggunaan pendapatan, meningkat dari 50% tahun lalu.
Beban pendapatan perseoran naik cukup tinggi dari hanya Rp 16,6 triliun di 2012 menjadi Rp 19 triliun di 2013. Salah satu penyumbang beban terbesar adalah rugi selisih kurs yang diderita operator seluler itu sebesar Rp 1 triliun.
"Kita menghadapi tahun yang penuh tantangan di tahun 2013 akibat dari pelemahan posisi kita di pasar dari kompetisi. Namun, kita sanggup menstabilkan dan membawa perubahan arah perusahaan dan berlanjut dengan pencapaian pertumbuhan operasional selama 2013," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi dalam siaran pers, Kamis (6/2/2014).
Ia menambahkan, layanan data kembali masih mengalami pertumbuhan tercepat dan kontributor terbesar XL dengan kontribusi sebesar 23% dari total pemakaian pendapatan dibandingkan 20% dari tahun lalu.
Selain itu, kata Hasnul, Traffic Data juga tumbuh 142%, dengan total pelanggan data mencapai 33 juta pelanggan atau sekitar 54% dari total pelanggan XL. (detik.com)

Bangun Holding Perkebunan Dulu, Baru PTPN V dan VII Go Public

Jakarta -Rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PTPN V dan VII masih tertunda. Komite privatisasi ingin aksi korporasi ini dilaksanakan setelah terbentuknya holding alias induk usaha perkebunan.
"Keputusan rapat komite privatisasi PTPN V dana VII, IPO-nya diminta tunggu terbentuknya holding perkebunan," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapim Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Menurutnya Kementerian BUMN merespons positif prioritas pembentukan holding perkebunan. Pasalnya holding ini telah diusulkan Kementerian BUMN sejak beberapa tahun lalu, tapi nasibnya tertahan di Sekretaris Kabinet.
"Saya kalau dengar holding itu sedih karena sudah lama," sebutnya.
Saat holding terbentuk dan memperoleh payung hukum, persetujuan go public PTPN V dan VII tidak perlu lagi melalui DPR.
"Holding ini nggak perlu (persetujuan DPR)," terangnya. (detik.com)

IHSG Menguat 20 Poin, Ditopang Saham Produsen Rokok

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 20 poin berkat aksi beli di saham-saham unggulan. Saham dua produsen rokok raksasa masuk jajaran top gainers siang ini.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 3,739 poin (0,09%) ke level 4.388,711 berusaha mengimbangi kecepatan laju bursa-bursa Asia. Saham-saham yang masih murah jadi incaran investor.
Perlahan tapi pasti indeks terus menanjak di zona hijau. Indeks pun menanjak sampai posisi tertingginya di 4.406,033 sebelum penutupan perdagangan sesi siang.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (6/2/2014), IHSG naik 20,337 poin (0,46%) ke level 4.404,647. Sementara Indeks LQ45 menguat 5,474 poin (0,75%) ke level 739,478.
Aksi beli yang terjadi sejak pembukaan perdagangan menahan indeks supaya tak jatuh ke zona merah. Upaya ini berhasil, IHSG belum singgah ke teritori negatif sejak pagi tadi.
Saham-saham unggulan memimpin penguatan, saham-saham produsen rokok yang naik paling tinggi. Dua sektor masih kena koreksi akibat aksi jual, yaitu aneka industri dan perdagangan.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 110.527 kali pada volume 2,315 miliar lembar saham senilai Rp 2,754 triliun. Sebanyak 166 saham naik, sisanya 93 saham turun, dan 71 saham stagnan.
Bursa-bursa regional mempertahankan momentum penguatan hingga siang hari ini. Investor berburu saham-saham yang kemarin harganya sudah terpangkas.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Hang Seng naik 83,56 poin (0,39%) ke level 21.352,94. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 58,59 poin (0,41%) ke level 14.238,97. 
  • Indeks Straits Times bertambah 23,04 poin (0,78%) ke level 2.983,13. 
  • Indeks KOSPI tumbuh 13,75 poin (0,73%) ke level 1.905,07. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 850 ke Rp 68.900, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 725 ke Rp 44.075, Matahari (LPPF) naik Rp 475 ke Rp 12.625, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 475 ke Rp 21.875.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 325 ke Rp 5.475, Gowa Makassar (GMTD) turu Rp 300 ke Rp 5.400, Bank NISP (NISP) turun Rp 290 ke Rp 960, dan Mayora (MYOR) turun Rp 100 ke Rp 26.900. (detik.com)

Sritex Terbitkan Notes Senilai US$350 Juta

INILAH.COM, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) melalui anak usahanya PT Sinar Pantja Djaja (SPD) akan menerbitkan surat utang (notes) senilai US$350 juta.
Hasil penerbitan notes nantinya akan dipinjamkan kepada perseroan. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Adapun rencananya notes ini akan diterbitkan dengan suku bunga paling tinggi sebesar 10% dan akan dijamin dengan jaminan perusahaan yang diberikan oleh perseroan dan SPD.
Sementara dana hasil penerbitan notes rencananya akan digunakan untuk pelunasan hutang jangka panjang dan pembayaran percepatan serta membiayai rencana ekspansi usaha dimasa yang akan datang.

Jelang Sesi I, IHSG Masih Menguat

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) siang ini hingga pukul 10.57 WIB Kamis (5/2) bertambah 15,29 poin (0,35 persen) menjadi 4.399.
Sementara indeks LQ45 pada jam yang sama naik 2,97 (0,40 persen) menjadi 736,97. Adapun indeks syariah yang tergabung dalam ISSI pada jam yang sama bertambah 0,75 poin (0,52 persen) ke level 145,95.
Penguatan IHSG menjelang sesi siang ini terjadi sejalan dengan kenaikan mayoritas bursa Asia.
Sementara berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini pukul 10.50 WIB di level Rp 12.171 per dolar AS atau menguat dibandingkan kemarin pukul 10.55 WIB di level Rp 12.202 per dolar AS
Sementara IHSG Kamis (6/2) pagi dibuka langsung bertambah 2 poin menjadi 4.386,54 dari 4.384,31. Hingga pukul 09.15 WIB, IHSG menguat 14,25 poin (0,34 persen) menjadi 4.399.Adapun indeks LQ45 dibuka bertambah 0,58 poin ke level 734,58 dari 734,00. (beritasatu.com)

Cadangan Menurun, Harga Gas Alam Menguat

Bisnis.com, JAKARTA—Harga gas alam naik menjelang dikeluarkannya laporan pemerintah yang diperkirakan menunjukkan penurunan cadangan pekan lalu, sebanyak hampir dua kali lipat dari rata-rata lima tahun.
Kontrak untuk pengiriman Maret menguat 2,9% menjadi US$5,18 per juta unit termal British di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$5,163 pukul 09.22 waktu Singapura atau pukul 08.22 WIB.
Kontrak tersebut turun 34,5 sen atau 6,4% menjadi US$5,03 kemarin. Sedangkan volume seluruh kontrak 34% di bawah rata-rata 100 hari. Harga komoditas tersebut dilaporkan naik 22% hingga tahun ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (6/2/2014).
Laporan dari Badan Informasi Energi diperkirakan menyebutkan penurunan stok 273 miliar kaki kubik pekan lalu. Sedangkan untuk rata-rata selama lima tahun turun 151 miliar, menurut perkiraan rata-rata dari 19 analis.

Tertekan Rugi Kurs, Laba Bersih EXCL 2013 'Terjun Bebas'

Bisnis.com, JAKARTA  - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan penurunan laba bersih 62,66% sepanjang tahun lalu.
Hal itu terjadi seiring dengan lonjakan beban, terutama kerugian selisih kurs. Sementara itu pendapatan perseroan naik tipis.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (6/2/2014), laba bersih perseroan pada 2013 tercatat Rp1,03 triliun, turun signifikan dari Rp2,76 trilun.
Pendapatan perseroan tercatat naik 1,41% menjadi Rp21,27 triliun dari Rp20,97 triliun. Sementara itu beban usaha naik 17,99% menjadi Rp19,61 triliun dari Rp16,62 triliun.
Kenaikan beban perseroan yang sangat besar terjadi pada kerugian selisih kurs yang melambung 246,17% menjadi Rp1,04 triliun dari Rp299,17 miliar.
Adapun laba usaha perseroan tercatat turun 61,9% menjadi Rp1,66 triliun dari Rp4,35 triliun.

Indeks Hang Seng Dibuka Naik 0,24% ke 21.320,91

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Hong Kong dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2013).
Hong Kong Hang Seng Index saat pembukaan menguat 0,24% ke 21.320,91 dibandingkan penutupan Rabu (5/2/2014) yang di level 21.269,38.
Dari 50 saham yang ada, seperti yang ditampilkan Bloomberg, tercatat 33 saham menguat, 15 saham melemah, dan 2 stagnan.
Pada pukul 09.52 WIB, indeks Hang Seng ke level 21.410,19, dan bergerak di kisaran 21.320,20 hingga 21.440,40.

Sempat Dibuka Melemah, Rupiah Kembali Menguat Ke Rp12.164/US$

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat setelah sempat dibuka melemah pada perdagangan Kamis (6/2/2014).
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat 0,24% ke Rp12.165 per dolar AS pada pukul 09.05 WIB.
Selanjutnya, pada pukul 09.08 WIB rupiah menguat lagi 0,25% ke Rp12.164 per dolar AS.
Penguatan rupiah pagi ini terjadi saat dolar AS ditransaksikan cenderung melemah terhadap sebagian besar mata uang di Asia Pasifik.

Data PDB 2013 Topang Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak menguat sebesar dua poin menjadi Rp12.197 dibanding sebelumnya Rp12.199 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak cukup stabil dengan tren penguatan setelah data-data ekonomi Indonesia yang dirilis dinilai positif oleh pelaku pasar," kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova seperti mengutip Antara di Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Ia mengemukakan bahwa tren penguatan rupiah terjadi sejak data inflasi domestik pada Januari 2014 sebesar 8,2 persen atau mengalami penurunan secara tahunan. Untuk surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2014 sebesar 1,5 miliar dolar AS, dan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2013 sebesar 5,78 persen.
Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) yang terus menjalankan kebijakannya untuk menjaga stabilitas ekonomi berkelanjutan dapat terus mendorong nilai tukar rupiah berada dalam tren menguat.
Menurut Rully, sentimen positif dari dalam negeri itu dapat mengimbangi faktor eksternal yang negatif menyusul kabar yang beredar di pasar bahwa bank sentral AS (the Fed) akan agresif dalam mengurangi stimulus keuangannya (tapering off).
"Ekspektasi ekonomi AS yang akan terus tumbuh akan mendorong the Fed mengurangi stimulusnya secara agresif," ucapnya.

KIJA Dirikan Usaha Revitalisasi Kota Tua Jakarta

INILAH.COM, Jakarta - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membentuk konsorsium untuk merevitalisasi Kota Tua Jakarta.
Konsorsium akan mendirikan PT Pembangunan Kota Tua Jakarta. Anggota konsorsium tersebut adalah PT Plaza Indonesia Realty Tbk, PT Ciputra Development, PT Best Engineering Contractor and Agencies Indonesia, PT Kurnia Jaya Sukses.
Selain itu, ada PT Muara Wisesa Samudra, PT Taman Harapan Indah, PT Saratoga Intiperkasa dan PT Mitra Lintas Surya. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (5/2/2014).
Kesembilan perusahaan properti ini akan merevitalisasi Kota Tua Jakarta sebagai bentuk pelestarian warisan budaya. Selain itu juga untuk area wisata, tujuan investasi, tempat promosi keberagaman budaya serta tempat warga bekerja, bermain dan bertempat tinggal.
Penyertaan saham anggota konsorsium adalah sebesar Rp10 miliar atau 11%. PT Pembangunan Kota Tua Jakarta akan beroperasi secara komersial.

Woori Korindo: IHSG Kembali Menguat

Jakarta -IHSG berhasil melakukan rebound dan ditutup menguat 0.74% di 4,384.310 pada penutupan Rabu (5/2). Kinerja positif sejumlah saham index movers antara lain ASII, HMSP, TLKM, SMGR, dan BBCA yang didukung oleh peningkatan nilai transaksi net buy investor asing sebesar Rp 144 miliar mampu mendorong naik posisi IHSG dengan volume perdagangan yang moderat di bawah 4 miliar lembar saham.
IHSG berhasil upcrossed middle bollinger 4,370 disertai dengan peningkatan volume. Pada hari Kamis (6/1), IHSG diperkirakan akan kembali melanjutkan reli sebelumnya dan ditutup menguat terbatas, MFI dan RSI menunjukkan sinyal up reversal. Support harian diperkirakan berada di 4,355 dan resistance di 4,418. Cermati saham berikut: ADHI, BBRI, BMRI, INTP, MEDC, SMGR, TAXI, WIKA.
 
US Market:
Indeks saham utama AS ditutup menurun secara umum pada Rabu (5/2). Dow Jones flat -0.03% di 15,440.23, S&P 500 turun -0.20% ke 1,751.64, dan NASDAQ melemah -0.50% ke 4,011.55. Penurunan hasil data ADP Non-Farm Employment Change menjadi 175,000 dibawah ekspektasi 191,000 menjadi sentimen negatif pasar kemarin. Bisa saja hal ini merupakan langkah antisipasi pelaku pasar menjelang perilisan data Non-Farm Employment Change (ekspektasi 184,000) dan Unemployment Rate (ekspektasi 6.7%).
 
European Market:
Pada Rabu (5/1) indeks-indeks Eropa berakhir menguat terbatas. FTSE 100 menguat 0.13% ke 6,457.89, CAC 40 ditutup flat 0.01% ke 4,117.79, namun DAX masih terkoreksi -0.13% di 9,116.32. Data Final Service PMI Zona Eropa menunjukkan perubahan tipis ke 51.6 dari ekspektasi 51.9. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Kemarin IHSG rebound dan ditutup plus 32 poin pada 4384 dipimpin oleh saham semua sektor di tengah – tengah penguatan index bursa regional menyusul kenaikan Wall Steet dan saat Yen melemah. Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp145 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG mixed pada kisaran 4367–4392 dengan pertimbangan: indikator SI: dx (56), penguatan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume dan skor rata-rata saham pada trading tab tercatat 4,84. Kemarin index bursa Eropa ditutup menguat tipis setelah indikator teknikal memasuki area oversold di tengah-tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan mata uang negara sedang berkembang.
Sedangkan bursa Wall Street ditutup melemah tipis di tengah-tengah laporan menunjukkan ekonomi sektor swasta ciptakan lapangan kerja lebih sedikit dari konsensus dan index sektor jasa lebih baik dari konsensus. Pagi ini bursa Asia dibuka mixed menguat saat Yen melemah. EIDO kemarin di bursa AS turun 0,56%. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Lanjut Menguat

Jakarta -Pasar saham AS kembali terkoreksi, menyusul proyeksi data tenaga kerja Paman Sam yang dibawah ekspektasi. Semalam, indeks saham Dow Jones ditutup turun -0,03%, sementara S&P500 ditutup melemah -0,20%.
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini justru dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik +0,48%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +1%.
Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil berbalik arah menguat +0,78% ke level US$97,19 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex harus terkoreksi -0,70% ke posisi US$1.251,70 per troy ounce.
Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2013 tercatat 5,72%, atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 5,62%. Hal itu memberikan sentimen positif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sementara pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendapat sentimen positif dari indeks regional yang menguat. Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan resistance 4.419.
Pada perdagangan hari ini, kisaran support IHSG berada di level 4.321 dan resistance di 4.419. (detik.com)

First Asia: IHSG Dalam Rentang Konsolidasi

Jakarta -Setelah terkoreki selama dua hari perdagangan, kemarin IHSG berhasil rebound terbatas ditutup di 4384,310 menguat 32,054 poin (0,74%). Redahnya kekhawatiran pasar saham global dan sentimen rilis laba emiten 2013 memicu aksi beli selektif pelaku pasar. Investor juga merespon positif pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 yang mencapai 5,78% sedikit di atas estimasi analis 5,7%. Sentimen positif pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak bagi penguatan saham-saham sektor barang konsumsi, infrastruktur dan pendukungnya. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 melambat dibandingkan 2012 sebesar 6,23%.
Pada perkembangan lainnya, Wall Street tadi malam bergerak konsolidasi ditutup melemah tipis. Indeks DJIA dan S&P masing-masing melemah 0,03% dan 0,20% ditutup di 15440,23 dan 1751,64. Pergerakan Wall Street lebih dipicu sentimen individual terkait rilis laba 4Q13 emiten dan keluarnya data ekonomi seperti tenaga kerja dan aktivitas sektor jasa yang tercermin dari ISM Non-Manufacturing Index Januari naik ke 54 dari bulan sebelumnya 53. Sektor swasta di AS Januari lalu menambah 175 ribu angka kesempatan kerja dibawah angka bulan Desember yang mencapai 227 ribu.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan masih bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. IHSG lebih banyak digerakkan sentimen individual emiten terkait dengan rilis laba dan proyeksi pencapaian laba tahun ini. Saham-saham infrastruktur dan pendukungnya masih berpeluang menguat. IHSG akan bergerak dengan support di 4360 dan resisten di 4435. (detik.com)

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun Rp 1.000/gram setelah hari sebelumnya juga turun Rp 2.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Kamis (6/2/2014) harga 1 gram emas Antam turun dari Rp 580.000/gram menjadi Rp 537.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga turun dari Rp 478.000/gram ke Rp 477.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 248.800.000
  • 100 gram Rp 49.850.000
  • 50 gram Rp 24.950.000
  • 10 gram Rp 5.030.000
  • 5 gram Rp 2.540.000
  • 1 gram Rp 537.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Bursa Asia Melaju, IHSG Cuma Naik Tipis

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 2 poin dan berusaha mengimbangi kecepatan laju bursa-bursa Asia. Saham-saham yang masih murah jadi incaran investor.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.145 per dolar AS dibandingkan posisi perdagangan kemarin di Rp 12.189 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 2,233 poin (0,05%) ke level 4.386,543. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,578 poin (0,08%) ke level 734,582.
Membuka perdagangan, Kamis (6/2/2014), IHSG bertambah 3,739 poin (0,09%) ke level 4.388,711. Indeks LQ45 tumbuh 0,471 poin (0,06%) ke level 734,475.
Perlahan tapi pasti indeks terus menanjak di zona hijau. Aksi beli yang terjadi sejak pembukaan perdagangan menahan indeks supaya tak jatuh ke zona merah.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 7,717 poin (0,18%) ke level 4.392,027. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,076 poin (0,15%) ke level 735,080.
Kemarin IHSG mampu menguat 32 poin meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. Aksi beli investor asing menopang penguatan IHSG.
Wall Street berakhir melemah menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang variatif. Data tersebut gagal memberi sentimen positif karena tidak menunjukkan perkembangan berarti dalam pertumbuhan ekonomi AS.
Bursa-bursa regional kompak menguat pagi hari ini meski Wall Street melemah. Penguatan bursa Asia ini memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Hang Seng naik 83,56 poin (0,39%) ke level 21.352,94.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 58,59 poin (0,41%) ke level 14.238,97.
  • Indeks Straits Times bertambah 23,04 poin (0,78%) ke level 2.983,13.
  • Indeks KOSPI tumbuh 13,75 poin (0,73%) ke level 1.905,07.
sumber: detik.com

Krisis Utang Ancam Negara Berkembang?

INILAH.COM, New York - Krisis utang dan lanjutan krisis keuangan siap mengancam ekonomi global ke depan. Apa ciri-cirinya?
Pertumbuhan ekonomi di pasar negara berkembang menunjukkan perlambatan. Hal ini terjadi di Brasil, India dan China. Apalagi ada kekhawatiran krisis lanjutan sehingga dana asing keluar dari negara berkembang.
Investor telah menarik dananya hingga US$6,3 miliar dari pasar modal negara berkembang pad apekan lalu. Selain itu sebanyak US$2,6 miliar dari pasar obligasi di negara berkembang. Demikian mengutip data pengelola keuangan EPFR.
Analis percaya ini adalah bagian dari tren jangka panjang. Institute of International Finance memperkirakan arus masuk bersih ke negara berkembang turun menjadi US$181 miliar pada kuartal keempat 2013 lalu dari US$234 miliar di kuartal ketiga di tahun yang sama.
Pasar negara berkembang telah mengalami kejatuhan di pasar modal dan mata uang. Demikian juga dengan indeks MSCI negara berkembang turun 7,6 persen sejak awal tahun 2014 ini.
Sementara Kepala Riset makro ekonomi Eropa di RBS, Alberto Gallo menilai arus modal yang keluar dari negara seperti Brasil dan China menguatkan indikasi ancaman krisis utang.
Hal ini membuat bank mengerem kucuran kredit dan menaikkan suku bunga pinjaman. Namun dampaknya perusahaan akan sulit mencari kredit baru dan usahanya menjadi tidak berkembang.
Kesulitan mencari kredit merupakan salah satu indikasi suatu negara menuju badai krisis. Indikasi ini juga terlihat di Turki dan India. Bahkan berpotensi menular ke negara berkembang lainnya.
"Kami berada di awal krisis utang. Pelarian modal adalah tanda awal," katanya seperti mengutip cnbc.com.
RBS telah memiliki hasil riset tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi riil. Tingkat potensi gagal bayar utang, menurunnya merger dan akuisisi perusahaan di Brazil menunjukkan berpotensi krisis utang. Volume deal Brasil turun 7 persen menjadi US$62,7 miliar di tahun 2013 dari US$67,5 miliar.
"Tingkat inflasi pada tahun 2013 mencapai 5,9 persen dan pemerintah akan terganggu dengan menurunnya konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor inilah yang memberikan kontribusi berkurangnya kepentingan investasi asing di Brasil.

OSO Securities: Indeks Cenderung Menguat Terbatas

Jakarta -Pada perdagangan kemarin (05/02) IHSG mengalami Technical rebound setelah beberapa hari mengalami koreksi. IHSG ditutup menguat 32,05 poin ke level 4.378,04 atau naik 0,73%. Penguatan IHSG di tengah rilisnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 yang mengalami perlambatan menjadi 5.72% YoY dari sebelumnya 6.23%, namun pertumbuhan tersebut masih di atas ekspektasi pasar. Hampir semua sektor mengalami penguatan, hanya sektor perdagangan yang mengalami koreksi sebesar 0.12%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp144 miliar.
Setelah hari sebelumnya menguat, semalam bursa Wall Street kembali ditutup melemah, di mana Indeks Dow Jones turun tipis sebesar 0,03% ke 15.440,23, Indeks S&P turun 0,20% menjadi 1.751,64 dan indeks Nasdaq juga melemah 0,50% ke level 4.011,55. Pelemahan bursa Wall Street di tengah positifnya data–data ekonomi yang dirilis seperti: Markit Services PMI yang naik menjadi 56.7 dari sebelumnya 55.7. Di samping itu, data ISM Non-Manufacturing PMI yang juga mengalami perbaikan dari 53 menjadi 54. Sementara itu, rilisnya data ADP Employment Change yang turun menjadi 175.000 dari sebelumnya 227.000 menjadi sentimen negatif bagi laju bursa Wall Street.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif masih dengan kecenderungan menguat namun terbatas. Bursa Asia pagi tadi dibuka rata-rata mengalami penguatan. Secara teknikal, IHSG membentuk candle menyerupai spinning. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif dan indikator stochastic menuju area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.320 dan resistance di level 4.431. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Regional Memberi Dukungan

Jakarta -Relatif menguatnya bursa regional diharapkan dapat memberikan dukungan. IHSG bergerak positif dengan penutupan di dekat level psikologis 4,400 kemarin. Akan tetapi, adanya pola doji mengindikasikan belum cukup kuatnya momentum kenaikan ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di area yang positif hari ini.
 
Hasil lelang SUN
Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif awal senilai Rp 10 Triliun. Seiring dengan tingginya permintaan yang masuk sebesar Rp 28.4 Triliun maka jumlah yang diserap dinaikkan menjadi Rp 15 Triliun. Yield tertinggi yang dimenangkan dalam lelang 5 Februari lalu adalah 9.08% untuk seri FR0070 (10 tahun) dan 9.65% untuk seri FR0071 (15 tahun). Pada lelang 21 Januari lalu yield tertinggi hanya sebesar 8.5% untuk seri FR0070 dan 9.05% untuk seri FR0071. Naiknya yield yang diminta investor diakibatkan oleh tapering yang dilakukan The Fed pada akhir bulan lalu serta tingginya inflasi Januari akibat banyaknya bencana alam.
 
EXCL – Kinerja 2013
PT XL Axiata (EXCL) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 62.6%Yoy menjadi Rp 1.03 Triliun Vs Rp 2.76 Triliun pada 2012 kendati membukukan kenaikan pendapatan sebesar 1.4%Yoy menjadi Rp 21.26 Triliun. Turunnya kinerja diakibatkan oleh kenaikan beban usaha sebesar 20.5%Yoy menjadi Rp 19.6 Triliun. Sementara itu, EXCL menjajaki rencana penjualan menara telekomunikasi untuk mengurangi utang akibat akuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Saat ini, EXCL memiliki 8,500 menara dan jika termasuk Axis, maka total menara EXCL mencapai 10,000 unit. Rencana tersebut seiring dengan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB EXCL yang menyetujui nilai akuisisi Axis senilai US$865 Juta. Dana akuisisi sebesar US$ 500 Juta atau 57.8% berasal dari pemegang saham EXCL, Axiata Investments Sdn. Bhd dan sementara sisanya 42.2% setara US$ 365 Juta berasal dari pinjaman perbankan dan penjualan menara. Saat ini EXCL masih menunggu izin dari Komisi pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang diharapkan selesai pada akhir Maret.
 
SRIL – Rencana emisi notes
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) dan/atau anak perusahaan, PT Sinar Pantja Djaja (SPD), berencana menerbitkan notes senilai maksimal US$ 350 Juta yang akan dialokasikan untuk pelunasan utang serta percepatan pembayaran utang jangka panjang, selain untuk mendukung rencana ekspansi usaha. Secara nilai, rencana emisi tersebut tergolong transaksi material dan perlu mendapat persetujuan RUPSLB pada 10 Maret 2014. (detik.com)

Trust Securities: Aksi Beli Bisa Pertahankan Laju IHSG

Jakarta -Dalam ulasan sebelumnya, kami tuliskan IHSG membuat utang gap 4367-4377 sehingga diharapkan setidaknya ada sentimen positif untuk membuat IHSG menutup utang tersebut dibandingkan harus kembali menutup sempurna utang gap 4270-4292. Tampaknya harapan kami terjawab dimana laju IHSG berusaha rebound dengan memanfaatkan sentimen positif dari menghijaunya pasar saham AS pasca dirilisnya penurunan factory order yang tidak sedalam perkiraan sebelumnya dan merespon positif rilis kenaikan GDP yang dibarengi terapresiasinya Rupiah. Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan akumulasi beli sehingga IHSG pun terangkat dan mampu bertahan di zona hijau hingga akhir sesi. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4391,89 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4366,03 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4384,31. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (6/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4360-4374 dan resistance 4392-4400. Berpola menyerupai spinning melewati middle bollinger bands (MBB). MACD mulai downtrend terbatas dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba menahan downtrend. IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support (4328-4336) sehingga memberikan efek yang tidak terlalu negatif pada laju IHSG selanjutnya. Potensi pelemahan yang sebelumnya dikhawatirkan tidak terjadi. IHSG pun berhasil menutup utang gap 4367-4377. Selanjutnya IHSG dihadapkan 2 pilihan untuk menuju utang gap 4432-4437 atau 4270-4292. Semoga IHSG bisa melupakan adanya utang gap 4270-4292. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Mix To Low

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu 5 Februari 2014 ditutup menguat 0,74% pada level 4384. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar, sedangkan sektor perdagangan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp144,2 miliar. Data pertumbuhan ekonomi RI lebih baik dari perkiraan. PDB RI pada Q4 2013 sebesar –1,42% QoQ dan +5,72% YoY. Sedangkan pertumbuhan ekonomi RI sepanjang tahun 2013 sebesar 5,78% YoY. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah data ADP Employment menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor swasta lebih rendah dari perkiraan. Data ADP Employment bulan Januari tercatat sebesar 175 ribu orang, lebih rendah dari estimasi yang sebesar 185 ribu orang. Sedangkan indeks ISM non manufaktur meningkat lebih tinggi dari perkiraan. Indeks sektor jasa tersebut naik pada bulan Januari pada level 54 dari bulan sebelumnya di level 53, dan lebih baik dari perkiraan yang sebesar 53,7. Sementara itu Presiden The Fed Philadelphia memprediksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini sebesar 3% dan tingkat pengangguran turun pada level 6,2%. Sehingga mengisyaratkan pemangkasan stimulus The Fed akan tetap berlanjut. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed to low. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4350 — 4420. Rekomendasi: GGRM, BBRI, SMGR, PGAS, LPCK, ASRI, INDF, ICBP (detik.com)

IHSG Diprediksi Mixed

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mampu menguat 32 poin meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. Aksi beli investor asing menopang penguatan IHSG.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (5/2/2014), IHSG ditutup tumbuh 32,054 poin (0,74%) ke level 4.384,310. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 7,377 poin (1,02%) ke level 734,004.
Wall Street berakhir melemah menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang variatif. Data tersebut gagal memberi sentimen positif karena tidak menunjukkan perkembangan berarti dalam pertumbuhan ekonomi AS.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones menipis 5,01 poin (0,03%) ke level 15.440,23. Indeks S&P 500 berkurang 3,56 poin (0,20%) ke level 1.751,64. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 19,968 poin (0,50%) ke level 4.011,552.
Hari ini IHSG diperkirakan bergerak mixed cenderung menguat. Positifnya bursa-bursa di Asia bisa memberi semangat kepada investor domestik.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 62,20 poin (0,44%) ke level 14.242,58. 
  • Indeks KOSPI menguat 16,77 poin (0,89%) ke level 1.908,09. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Rabu 5 Februari 2014 ditutup menguat 0,74% pada level 4384. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar, sedangkan sektor perdagangan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp144,2 miliar. Data pertumbuhan ekonomi RI lebih baik dari perkiraan. PDB RI pada Q4 2013 sebesar –1,42% QoQ dan +5,72% YoY. Sedangkan pertumbuhan ekonomi RI sepanjang tahun 2013 sebesar 5,78% YoY. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah data ADP Employment menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor swasta lebih rendah dari perkiraan. Data ADP Employment bulan Januari tercatat sebesar 175 ribu orang, lebih rendah dari estimasi yang sebesar 185 ribu orang. Sedangkan indeks ISM non manufaktur meningkat lebih tinggi dari perkiraan. Indeks sektor jasa tersebut naik pada bulan Januari pada level 54 dari bulan sebelumnya di level 53, dan lebih baik dari perkiraan yang sebesar 53,7. Sementara itu Presiden The Fed Philadelphia memprediksi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini sebesar 3% dan tingkat pengangguran turun pada level 6,2%. Sehingga mengisyaratkan pemangkasan stimulus The Fed akan tetap berlanjut. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed to low. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4350 — 4420.
 
Trust Securities
Dalam ulasan sebelumnya, kami tuliskan IHSG membuat utang gap 4367-4377 sehingga diharapkan setidaknya ada sentimen positif untuk membuat IHSG menutup utang tersebut dibandingkan harus kembali menutup sempurna utang gap 4270-4292. Tampaknya harapan kami terjawab dimana laju IHSG berusaha rebound dengan memanfaatkan sentimen positif dari menghijaunya pasar saham AS pasca dirilisnya penurunan factory order yang tidak sedalam perkiraan sebelumnya dan merespon positif rilis kenaikan GDP yang dibarengi terapresiasinya Rupiah. Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan akumulasi beli sehingga IHSG pun terangkat dan mampu bertahan di zona hijau hingga akhir sesi. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4391,89 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4366,03 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4384,31. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (6/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4360-4374 dan resistance 4392-4400. Berpola menyerupai spinning melewati middle bollinger bands (MBB). MACD mulai downtrend terbatas dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba menahan downtrend. IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support (4328-4336) sehingga memberikan efek yang tidak terlalu negatif pada laju IHSG selanjutnya. Potensi pelemahan yang sebelumnya dikhawatirkan tidak terjadi. IHSG pun berhasil menutup utang gap 4367-4377. Selanjutnya IHSG dihadapkan 2 pilihan untuk menuju utang gap 4432-4437 atau 4270-4292. Semoga IHSG bisa melupakan adanya utang gap 4270-4292. (detik.com)

Data Ekonomi AS Gagal Semangati Wall Street

New York -Pasar saham Wall Street berakhir melemah menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang variatif. Data tersebut gagal memberi sentimen positif karena tidak menunjukkan perkembangan berarti dalam pertumbuhan ekonomi AS.
Perdagangan pun berjalan fluktuatif, Indeks Standard & Poor's 500 sempat menyentuh titik terendahnya di 1.737,92, terendah sejak 18 Oktober 2013. Namun indeks acuan tersebut bisa menguat kembali menjelang penutupan perdagangan sampai ke posisi tertingginya di 1.755,79.
Investor sedang fokus kepada data-data ekonomi AS setelah keluarnya pengumuman mengenai data produksi pabrik yang melemah. Data tersebut sempat memicu aksi jual panik di bursa Paman Sam.
Industri jasa di AS mengalami kenaikan, ditambah juga pertumbuhan yang stabil di lowongan kerja swasta. Ini menunjukkan cuaca ekstrim yang sudah terjadi berminggu-minggu di AS tidak memberikan dampak buruk yang berlebihan.
"Hari ini (data) membuat investor sedikit kebingungan dan mempengaruhi keputusan beli saham," kata Ryan Detrick, analis teknikal senior dari Schaeffer's Investment Research di Cincinnati, seperti dikutip Reuters, Kamis (6/2/2014).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones menipis 5,01 poin (0,03%) ke level 15.440,23. Indeks S&P 500 berkurang 3,56 poin (0,20%) ke level 1.751,64. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 19,968 poin (0,50%) ke level 4.011,552. (detik.com)