korea by dewanti

Friday, January 24, 2014

Asing Banyak Lepas Saham, IHSG Jatuh 58 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 58 poin terkena aksi ambil untung yang didominasi investor asing. Dana asing sekitar Rp 300 miliar keluar dari lantai bursa akhir pekan ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.175 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.165 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 31,830 poin (0,71%) ke level 4.463,245. Aksi ambil untung terjadi setelah posisi indeks naik cukup tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir juga dipicu manufaktur China yang melambat.
Aksi jual tak kunjung berhenti layaknya hujan yang mengguyur Jakarta. Indeks pun terjerembab di zona merah hingga posisi teredahnya hari ini di 4.439,950.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 41,316 poin (0,92%) ke level 4.454,726 kena aksi ambil untung. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona positif sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.
Akhirnya semua indeks sektoral terkena koreksi dan kompak terjebak di zona merah. Aksi ambil untung yang cukup tinggi membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (24/1/2014), IHSG jatuh 58,699 poin (1,31%) ke level 4.437,343. Sementara Indeks LQ45 anjlok 13,595 poin (1,79%) ke level 747,038.
Aksi jual ini didominasi oleh investor asing. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 291,69 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 189.697 kali pada volume 2,83 miliar lembar saham senilai Rp 4,681 triliun. Sebanyak 90 saham naik, sisanya 197 saham turun, dan 74 saham stagnan.
Data ekonomi China memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan bursa regional, tapi bursanya masih bisa menguat. Malah bursa di Asia lainnya yang masih kena koreksi sore hari ini.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 12,21 poin (0,60%) ke level 2.054,39. 
  • Indeks Hang Seng anjlok 283,84 poin (1,25%) ke level 22.450,06. 
  • Indeks Nikkei 225 amblas 304,33 poin (1,94%) ke level 15.391,56. 
  • Indeks Straits Times melemah 24,11 poin (0,78%) ke level 3.077,12. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 2.775 ke Rp 67.750, Inti Bangun (IBST) naik Rp 300 ke Rp 5.400, Pioneerindo (PTSP) naik Rp 250 ke Rp 4.250, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 225 ke Rp 5.700.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.375 ke Rp 42.150, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.250 ke Rp 19.700, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 675 ke Rp 26.875, dan Unilever (UNVR) turun Rp 500 ke Rp 28.075. (detik.com)

Jelang Penutupan, Rupiah Masih Tertekan di Rp12.178/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang akhir perdagangan Jumat (24/1/2014), nilai tukar rupiah masih terdepresiasi terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,11% ke level Rp12.178 per dolar AS pada pukul 09.17 WIB.
Pagi ini, rupiah juga sudah dibuka melemah 0,09% ke level Rp12.145 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan kemarin pada level Rp12.134 per dolar AS.
Selanjutnya, pada pukul 09.17 WIB, rupiah bahkan melemah 0,21% ke level Rp12.190 per dolar AS. Dan pada pukul 10.42 WIB, rupiah melemah 0,12% ke Rp12.180 per dolar AS.

Bursa Asia Tertekan Perlambatan Ekonomi China

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan siang Jumat (24/1/2014). Indeks tertekan pelemahan Wall Steet hingga tiga sesi berturut-turut.
Investor mengkhatirkan perlambatan ekonomi China setelah mencerna data Purchasing Managers China Index (PMI) China dari HSBC bulan Januari 2014. Data tersebut menunjukkan aktivitas manufaktur China melemah dalam data PMI hasil survei HSBC bulan Januari 2014 ke 49,6 dari 50,5.
Sementra indeks manufaktur Eropa naik menjadi 53,9 dari 52,7 di bulan Desember. Sementara data manufaktur AS melemah di bulan Januari. Indeks Dow kehilangan lebih dari 1 persen, idneks S&P turun 0,9 persen dan Nasdaq tergelincir 0,6 persen.
Indeks Nikkei turun 1,4% melanjutkan pelemahan hari Kamis kemarin. Namun kenaikan dolar terhadap yen 0,3% membantu indkes untuk pulih. Untuk bursa China mengalami kenaikan setlah berakhir di area negatif pada perdagangan kemarin.
Saham sektor properti dan sektor logam mengalami penguatan. Saham Shandong Gold mengalami reli 1,6% dan saham SHanghai Shimao dan saham Vanke naik 1,9%.
Sementara indeks ASX di Sydney mengalami pelemahan dengan prospek sektor ritel yang membebani perdagangan. Data pertokoan mengalami pelemahan 24 persen unutk penjualan sehingga menekan perolehan laba pada semester pertama tahun 2014 ini.
Demikian juga dengan bursa di Seoul, indeks Kospi tertekan jatuhnya beberapa saham unggulan. Saham Hyundai Motor kehilangan 3 persen karena laba kuartal keempat tahun 2013 mengecewakan investor.. Saham Kia Motors turun 3 persen lebih dan saham Posco tergelincir 0,3 persen.

Utang Pemerintah Rp 2.300 T, Wamenkeu: Tak Perlu Khawatir

Jakarta -Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro menyebutkan utang pemerintah yang mencapai ribuan triliun rupiah tak perlu dikhawatirkan.
Hingga akhir 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.371,39 triliun atau naik Rp 393,68 triliun dibandingkan posisi akhir 2012.
"Tidak perlu khawatir berlebihan tetap kita harus jaga utang kita tapi nggak usah berlebihan," ungkap Bambang di Gedung Frans Seda, kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2014)
Menurut Bambang kondisi perekonomian Indonesia masih sehat. Tercatat utang per GDP masih pada 23%. Kemudian defisit fiskal pada APBN juga berada di bawah 3%.
"Utang per GDP kita masih 26%, di dalam defisitnya relatif sekitar 2,3% jadi sebenarnya kita me-manage fiskal dan anggaran supaya utang tidak memberatkan," jelasnya.
Bambang menyatakan pemerintah akan menjaga anggaran negara dengan sehat secara berkelanjutan. Terutama dalam penggunaan pembiayaan yang lebih ditujukan kepada program pemerintah yang bersifat produktif.
"Cara menjaganya anggaran dikelola dengan benar. Gunakan untuk hal-hal yang produktif," paparnya. Seperti diketahui, jumlah utang pemerintah dengan denominasi dolar AS hingga akhir 2013 mencapai US$ 194,55 miliar. Turun dibandingkan utang di akhir 2012 yang mencapai US$ 204,52 miliar. Namun karena nilai tukar rupiah yang melemah, total utang pemerintah dalam rupiah menjadi besar.
Utang pemerintah di akhir 2013 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 710,34 triliun, naik dibanding akhir 2012 yang sebesar Rp 614,61 triliun. Kemudian berupa surat berharga Rp 1.661,05 triliun, naik dibanding akhir 2012 yang sebesar Rp 1.361,1 triliun.
Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 8.241,9 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga akhir 2013 sebesar 28,7%. Rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir 2013 adalah:
  • Bilateral: Rp 380,91 triliun
  • Multilateral: Rp 287,41 triliun
  • Komersial: Rp 39,47 triliun
  • Supplier: Rp 350 miliar
  • Pinjaman dalam negeri: Rp 2,2 triliun
sumber: detik.com

IHSG Jatuh 41 Poin Ditekan Profit Taking

Jakarta -Aksi ambil untung membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 41 poin. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona positif sejak pembukaan perdagangan pagi tadi.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 31,830 poin (0,71%) ke level 4.463,245. Aksi ambil untung terjadi setelah posisi indeks naik cukup tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir juga dipicu manufaktur China yang melambat.
Aksi jual tak kunjung berhenti layaknya hujan yang mengguyur Jakarta. Indeks pun terjerembab di zona merah hingga posisi teredahnya hari ini di 4.439,950.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (24/1/2014), IHSG anjlok 41,316 poin (0,92%) ke level 4.454,726. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,476 poin (1,25%) ke level 751,157.
Tak semua indeks sektoral terkena koreksi, indeks sektor agrikultur masih bisa menguat. Namun aksi ambil untung yang cukup tinggi membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 108.278 kali pada volume 1,619 miliar lembar saham senilai Rp 2,553 triliun. Sebanyak 69 saham naik, sisanya 174 saham turun, dan 67 saham stagnan.
Data ekonomi China memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan bursa regional, tapi bursanya masih bisa menguat. Malah bursa di Asia lainnya yang masih kena koreksi sampai siang ini.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 17,34 poin (0,85%) ke level 2.059,52. 
  • Indeks Hang Seng melemah 149,99 poin (0,66%) ke level 22.583,91. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 273,01 poin (1,74%) ke level 15.422,88. 
  • Indeks Straits Times berkurang 17,73 poin (0,57%) ke level 3.082,51. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 625 ke Rp 27.500, Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 21.725, Pioneerindo (PTSP) naik Rp 250 ke Rp 4.250, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 225 ke Rp 5.700.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.325 ke Rp 42.200, United Tractor (UNTR) turun Rp 850 ke Rp 20.100, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 26.900, Unilever (UNVR) turun Rp 625 ke Rp 27.950. (detik.com)

Sambil Menunggu Putusan the Fed, Emas Menguat

Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas mendekati level tertinggi dalam enam pekan sekaligus mendekati kenaikan harga per pekan terlama sejak September 2012 pada saat investor mempelajari apakah bank sentral AS akan memperketat stimulus moneter dan apakah permintaan secara fisik melonjak di China.
Harga emas untuk pengiriman cepat tercatat US$1.263,05 per ounce pada pukul 09.14 waktu Singapura atau pukul 08.14 WIB dari US$1.264,14 kemarin. Harga komoditas itu naik 2,2% atau yang tertinggi sejak Oktober. Harga logam itu juga dilaporkan naik 0,7% pekan ini.
Kemarin harga emas menyentuh US$1.266,51 atau yang tertinggi sejak 10 Desember. Di China, volume untuk kontrak acuan di bursa Shanghai Gold Exchange naik kemarin ke level tertinggi sejak 6 Januari pada saat harga mencapai level tertinggi dalam delapan bulan.
"Pasar mempertimbangkan apakah bank sentral AS akan terus menurunkan belanja obligasi," ujar Lachlan Shaw, seorang analis pada Commonwealth Bank of Australia sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (24/1/2014).

Saham ASRI, Kejutan Positif

INILAH.COM, Jakarta - Tak lama lagi Alam Sutera Realty (ASRI) akan menerbitkan obligasi global senilai US$200 juta dengan kupon 9,25%. Ini untuk merestrukturisasi utangnya sebesar US$150 juta, yang dilincurkan Maret 2012.
Seperti diketahui, utang itu menjanjikan kupon cukup besar yakni 10,75%. Nah, dengan obligasi baru diharapkan beban bunga yang ditanggung menjadi turun. Rencananya, jila seluruh proses berjalan lancar, perseroan akan memperoleh dana itu pada 4 Februari 2014. Sebab penawaran pada pemegang obligasi sudah selesai 21 Januari lalu.
Menurut para analis, kalau sampai terjadi aksi korporasi ini akan menjadi sentiment positif bagi ASRI. Harga sahamnya, yang sekarang ditutup di Rp525 (23/1/2014), dalam jangka pendek ditargetkan akan menjajal level Rp 576.
Remendasi dari para analis adaah buy. Namun segera lepas jika harga melemah ke level Rp515.

Data AS Variatif, Rupiah Melandai

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (24/2014) diprediksi melemah terbatas seiring potensi variatifnya data AS yang akan dirilis nanti malam.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, fokus pasar akhir pekan ini akan bergeser pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan. Karena itu, pasar akan mencermati data tenaga kerja AS yakni klaim penggangguran.
Selain itu, pasar juga akan mencermati data penjualan rumah AS akhir pekan ini yang akan jadi pertimbangan The Fed dalam memutuskan kebijakan tapering-nya. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 12.130 hingga 12.185 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Sebab, kata dia, data-data tersebut akan memberikan petunjuk lebih lanjut terhadap outlook ekonomi AS jelang pertemuan The Fed pekan depan itu. "Rupiah tetap masih cenderung melemah tipis," ungkap dia.
Data AS diprediksi cukup variatif Jumat ini. Klaim pengangguran AS diprediksi sedikit mengalami kenaikan dari 326 ribu menjadi 331 ribu. Di sisi lain, penjualan rumah versi Existing Home Sale diprediksi naik dari 4,9 juta menjadi 4,94 juta unit.
Karena itu, secara umum menjadi variatif. "Meski variatif, data AS tetap masih mendukung prospek perbaikan ekonominya. Karena itu, cenderung positif sentimennya bagi dolar AS," tandas dia.
Hanya saja, lanjut dia, investor cenderung menahan diri jelang pertemuang FOMC tersebut. "Dari FOMC belum ada rumor terbaru. Masih laporan dari Wall Street Journal yang melaporkan Fed akan kembali mengurangi stimulus sebesar US$10 miliar menjadi US$65 miliar per bulan pada FOMC pekan depan," tuturnya.
Pasar hari ini, lanjut dia, cenderung menyesuaikan posisi jelang dimulainya pertemuan FOMC pada Selasa (28/1/2014) malam. Pasar cenderung mengurangi posisi beli dolar AS. "Tapi, ini biasanya dilakukan jika sebelumnya dolar AS menguat signifikan," ungkap dia.
"Karena dalam sepekan terakhir dolar AS cederung variatif, kita tidak akan banyak melihat adjusment trading position sehingga pasar cenderung bergerak mendatar," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (23/1/2014) ditutup melemah 30 poin (0,24%) ke posisi 12.165/12.170.

Manufaktur China Gerus Rupiah 30 Poin

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (23/1/2014) ditutup melemah 30 poin (0,24%) ke posisi 12.165/12.170 dari posisi kemarin 12.135/12.145.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rilis indeks manufaktur China memberikan sentimen negatif bagi rupiah. Sebab, angkanya lebih rendah dibandingkan prediksi 50,6 menjadi 49,6 dari publikasi sebelumnya 50,5.
Kondisi ini membuat pasar khawatir dengan berlanjutnya pelambatan ekonomi China. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.170 setelah mencapai level terkuatnya 12.150 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Apalagi, lanjut dia, data China yang dirilis di awal pekan juga menunjukkan perlambatan ekonomi. "Jika ekonomi China melambat, dikhawatirkan, outlook ekspor Indonesia ke China juga berkurang," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pelemahan rupiah agak tertahan. "Sebab, sore ini data yang dirilis di Eropa cukup positif. Data manufaktur Perancis dan Jerman yang cukup baik sehingga meredam performa dolar AS," ungkap dia.
Indeks manufaktur Perancis dirilis naik ke 48,8 dari publikasi sebelumnya 47. Begitu juga dengan indeks manufaktur Jerman yang naik ke 46,3 dari sebelumnya 54,3. "Ini menjadi hantaman negatif bagi dolar AS sehingga tekanannya terhadap rupiah mereda," ucapnya.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah ke 80,90 dari sebelumnya 81,19. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3618 dari sebelumnya US$1,3546 per euro," imbuh Firman.

Sambut Akhir Pekan, Harga Emas Antam Lompat Rp 8.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik hingga sebesar Rp 8.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Jumat (24/1/2014), emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram naik dari Rp 532.000/gram menjadi Rp 540.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga melesat dari Rp 472.000/gram ke Rp 480.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 250.300.000
  • 100 gram Rp 50.150.000
  • 50 gram Rp 25.100.000
  • 10 gram Rp 5.060.000
  • 5 gram Rp 2.555.000
  • 1 gram Rp 540.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Waspadai Profit Taking

Jakarta -Bursa AS ditutup melemah cukup dalam pada tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 175,99 poin atau 1,07%, s&p 500 turun 0,89%, dan Nasdaq turun 0,57%. Pelemahan indeks dipicu oleh data ekonomi AS dan China yang mengecewakan terutama dari data manufaktur. Indeks manufaktur China turun ke level 49,6 dari sebelumnya 50,5, Pertumbuhan manufaktur AS juga melemah pada Januari. Jobless claim naik 1.000 orang ke level 326.000. Indeks juga dibayangi kekahwatiran pada meruginya Mc Donald dan Netflix.
Busra eropa ditutup melemah terimbas data manufaktur AS yang mengecewakan. Idneks FTSE turun 0,78%, CAC turun 1,02%, DAX turun 0,92%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah seiring melemahnya bursa global dan juga kondisi IHSG yang mulai overbought verpotensi terkena aksi profit taking. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ni antara lain AALI, LSIP, WIKA ,SMGR, TRAM.
 
Indonesia News Highlight
• ACES Buka Gerai di Medan dan Samarinda
• Kobexindo Investama Borong Saham KOBX
• Freeport Gandeng Antam Bangun Smelter
• Semen Baturaja Bangun Tiga Pabrik Baru
 
Trading Counter – Technical Analysis
• AALI - Trading Buy (S1= 22.225, R1= 23.360)
• LSIP – Trading Buy (S1= 1.710, R1= 1.825)
• WIKA – Trading Buy (S1= 1.850, R1= 1.960)
• SMGR – Trading Buy (S1= 14.775, R1= 15.050)
• TRAM – Trading Buy (S1= 1.640, R1= 1.665)
 
sumber: detik.com

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -Tertekannya Dow Jones serta bursa dunia dipicu melemahnya data manufaktur China dapat memberi sentimen negatif. IHSG masih bergerak positif di tengah cukup tingginya aksi beli asing kemarin. Namun demikian, adanya gap naik, pola doji dan posisi di dekat resistance berpeluang menahan potensi positif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah hari ini.
 
BEI menerbitkan aturan free float
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerbitkan aturan baru mengenai kewajiban porsi saham publik (free float). Dalam aturan yang tertulis dalam Keputusan Direksi BEI nomor KEP-00001/BEI/01/2014 mewajibkan para emiten emiten agar jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama minimal 50 juta saham dan minimal 7.5% dari jumlah saham dalam modal disetor. Selain itu, jumlah pemegang saham paling sedikit 300 pemegang saham yang memiliki rekening efek di anggota bursa efek. Aturan tersebut akan resmi berlaku mulai 30 Januari 2014. Sementara bagi emiten yang belum memiliki saham publik diatas maka wajib memenuhi kewajiban dalam waktu 24 bulan sejak tanggal berlakunya aturan tersebut.
 
Poultry Sector – Penurunan harga DOC
Buruknya cuaca yang menimpa sebagian besar daerah di Pulau Jawa memutus jaringan distribusi ke berbagai sentra pasar di Jabodetabek, menurunkan permintaan di sisi produsen akibat tidak tersalurkannya produk. Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia menyebutkan harga day-old chick (DOC) pernah menyentuh Rp 2,000 per ekor, dibawah ongkos produksi Rp 4,300 per ekor. Hal tersebut juga diakui oleh manajemen PT Japfa Comfeed (JPFA).
 
ASRI – Rencana emisi obligasi
Manajemen PT Alam SuteraRealty (ASRI) menyatakan rencana emisi obligasi bertenor 5 tahun mengalami oversubscribe dimana jumlah peminat mencapai US$ 730 Juta dari rencana penerbitan awal US$ 200 Juta. Dengan demikian manajemen meningkatkan nilai emisi menjadi US$ 225 Juta dan menetapkan kupon sebesar 9%, lebih rendah dari penawaran awal 9.25%.
 
INDY – Mendirikan anak usaha
PT Indika Energy (INDY) melalui anak usahanya, Indika Capital Investments Pte Ltd. telah mendirikan anak perusahaan baru, PT Indika Energy Trading. Perusahaan tersebut telah mendapatkan pengesahan hukum pada tanggal 23 Desember 2013. Indika Energy Trading didirikan dengan tujuan menjalankan usaha di bidang perdagangan batubara. Susunan pemegang saham Indika Capital Investments sejumlah 1,800 saham seluruhnya senilai 1.8 Miliar atau mewakili kepemilikan 60%. Sisanya, PT Mitra Paramarta Prima memiliki 1,200 saham senilai Rp 1.2 Miliar.
 
SCPI – Persetujuan delisting
PT Merck Sharp Pharma (SCPI) akhirnya mendapat persetujuan delisting pada pertengahan tahun 2014. RUPSLB SCPI sudah menyetujui harga penawaran tender saham SCPI. Harga penawaran tender saham SCPI sebesar Rp 100,000 per saham. Untuk delisting, SCPI mempunyai kewajiban penawaran tender pada sisa saham beredar yang masih di publik 389,150 saham atau sekitar 10.8% dan SCPI harus membayar Rp 38.91 Miliar untuk membeli saham tersebut. Sumber dana akan berasal dari kas internal perusahaan. SCPI menargetkan mendapat persetujuan delisting dari BEI pada 8 Mei dan OJK pada 21 Mei 2014. (detik.com)

Magnus Capital: IHSG Diperkirakan Bergerak Melemah

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali melanjutkan penguatannya sebanyak 18.55 poin ke level 4496 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 5.7triliun dan asing membukukan net buy sebesar Rp 593 miliar pada pasar reguler.Penguatan IHSG kemarin didorong oleh pergerakan positif bursa saham asia setelah rilis data PMI Manufactruing Eropa.Aktivitas manufaktir di Zona euro naik ke level tertinggi dalam 31 bulan pada Januari 2014 seiring meningkatnya laju pemulihan ekonomi di blok 18 negara itu.
Indeks Dow jones semalam ditutup melemah -175.99 poin ke level 16197.35 dan indeks Nasdaq juga ditutup melemah -24.13 poin ke level 4218.87 serta indeks S&P 500 juga ditutup melemah -16.40 poin ke level 1828.46. Pelemahan Bursa wall st dipengaruhi oleh laporan dari HSBC yang menyebutkan ,PMI RRT turun menjadi 49.6 dibandingkan 50.5 pada Desember 2013 dan 52.3 pada Januari 2013.Perlambatan aktivitas manufaktur di China dipicu oleh melemahnya permintaan domestik.
Laporan keuangan McDonald`s yang dibawah ekspektasi juga turut menjadi katalis penekan indeks Dow Jones.
Bursa Asia pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup negatif bagi pergerakan IHSG.
IHSG diperkirakan akan bergerak melemah pada kisaran 4470-4520, akibat dibayangi oleh aksi profit taking akhir pekan. Cermati saham ASII, WIKA, MNCN, AALI, BBRI, BMRI. (detik.com)

Trust Securities: Waspada Profit Taking

Jakarta -IHSG bergerak anomali di zona hijau meskipun laju bursa saham AS dan Eropa mulai variatif cenderung melemah. Bahkan negatifnya laju bursa saham Asia pasca merespon pelemahan indeks manufaktur China dan pertumbuhan GDP Q4-13 KorSel tidak menghalangi keinginan IHSG untuk tetap bertahan di zona hijau.
Mulai banyaknya berita-berita positif dari berbagai emiten, baik berupa penambahan capex, rilis produk maupun layanan baru, hingga rilis kinerja keuangan FY yang dimotori BBRI memberikan sentimen positif pada IHSG. Bahkan masih variatifnya laju bursa saham Eropa dan terdepresiasinya Rupiah tidak juga menjadi halangan penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4510,22 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4483,25 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4496,04. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Jumat (24/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4430-4465 dan resistance 4484-4492. Berpola menyerupai upper doji star dekati upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih mencoba bertahan uptrend.
IHSG sempat di bawah tipis target resisten (4484-4492) namun, juga mampu melewati target tersebut seiring dengan masih kuatnya aksi beli. Lagi-lagi IHSG meninggalkan utang gap 4477-4483 dimana utang gap sebelumnya di level 4435-4440 belum tertutupi. Meski banyak yang menyimpan harapan akan keberlanjutan penguatan IHSG namun, tetap mewaspadai potensi reversal dengan adanya aksi profit taking. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Kamis (23/1) Indeks Dow Jones ditutup turun 175,99 poin (-1,07%) ke 16.197,35 di tengah data manufaktur AS dan China yang mengecewakan.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah rilisnya laporan yang menunjukkan turunnya persediaan bahan bakar distilasi AS.
IHSG kemarin (22/1) ditutup naik 18,55 poin (+0,41%) ke 4.496,04 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp593 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, BBCA, INDF, ASRI, dan ITMG.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.165 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan kemarin berhasil menguji level psikologis 4.500, namun gagal bertahan berada diatasnya, apalagi tidak didukung oleh volume yang semakin meningkat, sehingga kami melihat konsolidasi akan segera terjadi. Adapun support level konsolidasi di 4.473 dan resistance level di 4.592.
Pada perdagangan hari ini (24/1), kami melihat peluang perdagangan mixed dengan kecenderungan koreksi, dan rekomendasi kami adalah Buy on Weakness dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBRI, LSIP dan WIKA. (detik.com)

IHSG Turun 16 Poin Buka Perdagangan Akhir Pekan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 16 poin membuka perdagangan akhir pekan. Aksi ambil untung terjadi setelah posisi indeks naik cukup tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir juga dipicu manufaktur China yang melambat.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.160 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.165 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG turun 16,650 poin (0,37%) ke level 4.479,392. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 4,291 poin (0,56%) ke level 756,342.
Membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (24/1/2014), IHSG berkurang 31,830 poin (0,71%) ke level 4.463,245. Indeks LQ45 anjlok 7,393 poin (1,02%) ke level 753,240.
Tak semua indek sektoral terkena koreksi, indeks sektor industri dasar masih bisa menguat. Namun aksi ambil untung yang cukup tinggi membuat indeks sulit bergerak ke atas.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terkoreksi 35,870 poin (0,80%) ke level 4.460,172. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 7,824 poin (1,03%) ke level 752,809.
Kemarin IHSG melaju 18 poin di tengah koreksi bursa-bursa Asia. Positifnya kinerja emiten jadi faktor pendorong aksi jual yang terjadi di bursa.
Semalam Wall Street berakhir negatif setelah marak terjadi aksi jual gara-gara data manufaktur China yang mengecewakan. Investor langsung mengamankan investasinya dengan melepas aset berisiko tinggi.
Sentimen dari Wall Street ditambah dengan melambatnya manufaktur China membuat bursa-bursa di Asia kompak jatuh di zona merah. Bursa saham Jepang terkena koreksi paling dalam pagi ini.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 3,05 poin (0,15%) ke level 2.039,13.
  • Indeks Hang Seng melemah 111,83 poin (0,49%) ke level 22.622,07.
  • Indeks Nikkei 225 amblas 247,05 poin (1,57%) ke level 15.448,84.
  • Indeks Straits Times berkurang 14,32 poin (0,46%) ke level 3.085,92.
sumber: detik.com

Mega Capital: Indeks Cenderung Melemah

Jakarta -Saham Perbankan Dorong Penguatan IHSG. Bursa Indonesia ditutup menguat dengan IHSG naik 18.55 poin (0.41%) di 4,496.04. Sektor keuangan (1.48%) memimpin penguatan indeks dipicu oleh optimisme postifnya kinerja perbankan untuk tahun 2013. BBRI membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14.2% menjadi IDR 21.16 triliun di tahun 2013 dibandingkan IDR 18.5 triliun di tahun 2012. Adapun sektor consumer goods (-0.39%) mengalami koreksi terbesar. Sementara itu, mayoritas bursa Asia ditutup melemah dengan Nikkei terkoreksi -0.79%, Hang Seng terkoreksi -1.51% dan Kospi terkoreksi -1.16% setelah rilis data manufaktur China yang berada di bawah ekspektasi. PMI China pada Januari 2014 mencapai 49.6, dibawah proyeksi 50.6. Angka tersebut juga turun dibandingkan bulan sebelumnya 50.5.
Wall Street Terkoreksi. Bursa Amerika ditutup melemah akibat kecemasan akan perlambatan ekonomi China. Data PMI China yang dirilis oleh HSBC turun ke 49.6 di Januari. Sentimen negatif lainnya muncul dari indeks manufaktur Amerika yang juga turun menjadi 53.7 dari 55.0 di Desember. Dow terkoreksi -1.07%, S&P 500 terkoreksi -0.89% dan Nasdaq terkoreksi -0.57%. Saham McDonald's turun setelah melaporkan pendapatan yang dibawah ekspektasi. Sementara dari Eropa, FTSE melemah -0.78%, DAX melemah -0.92% dan CAC 40 melemah -1.02% mengikuti Wall Street meskipun indeks manufaktur zona euro naik ke 53.9 dari sebelumnya 52.7.
Indeks Cenderung Melemah (Range : 4,455—4,520). IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 4,496. Indeks juga sempat menguji resistance level di 4,520 namun belum mamup untuk melewatinya. Candle yang membentuk formasi doji star menunjukkan keraguan pelaku pasar terhadap kenaikan indeks yang mana hal tersebut berpotensi membawa IHSG terkoreksi dan bergerak menuju support level 4,475 hingga 4,455. Hari ini diperkirakan indeks berada pada kecenderungan melemah. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -IHSG pada perdagangan Kamis 23 Januari 2014 ditutup menguat 0,41% pada level 4496. Sektor perkebunan dan keuangan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing melakukan net buy sebesar Rp591,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat sentimen negatif dari indeks PMI manufaktur China yang mengalami kontraksi, yaitu berada di bawah level 50. Perkiraan awal indeks manufaktur China bulan Januari yang dirilis oleh HSBC dan Markit Economics turun pada level 49,6 yang merupakan level terendah dalam enam bulan terakhir. Level tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada pada 50,5 dan juga di bawah estimasi yang sebesar 50,3. Data initial claims pekan lalu menunjukkan kenaikan sebanyak 1000 orang menjadi 326 ribu orang, namun masih lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 330 ribu orang. Harga rumah naik 0,1% pada bulan November dibandingkan Oktober, mengindikasikan pertumbuhan yang melambat pada pemulihan sektor perumahan. Data existing home sa les mengalami kenaikan yang pertama dalam empat bulan terakhir pada bulan Desember menjadi 4,87 juta dari bulan sebelumnya 4,83 juta.Indeks leading indicator juga mengalami kenaikan 0,1%. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to low. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4460 — 4520. Rekomendasi: LSIP, AALI, BBNI, ICBP, BBRI, PGAS, TLKM, INDF, LPKR. (detik.com)

IHSG Sudah Naik Tinggi, Waspada Profit Taking

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melaju 18 poin di tengah koreksi bursa-bursa Asia. Positifnya kinerjnya emiten jadi faktor pendorong aksi jual yang terjadi di bursa.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (23/1/2014), IHSG ditutup menguat 18,553 poin (0,41%) ke level 4.496,042. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 3,259 poin (0,43%) ke level 760,633.
Wall Street berakhir negatif setelah marak terjadi aksi jual gara-gara data manufaktur China yang mengecewakan. Investor langsung mengamankan investasinya dengan melepas aset berisiko tinggi.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 175,99 poin (1,07%) ke level 16.197,35, Indeks S&P 500 kehilangan 16,4 poin (0,89%) ke level 1.828,46 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 24,126 poin (0,57%) ke level 4.218,875.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa melemah terkena aksi ambil untung. Selain posisi IHSG yang sudah tinggi, aksi jual juga bisa dipicu oleh melambatnya manufaktur China di akhir tahun lalu.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 300,61 poin (1,92%) ke level 15.395,28. 
  • Indeks KOSPI turun 6,84 poin (0,35%) ke level 1.940,75. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Mega Capital
Saham Perbankan Dorong Penguatan IHSG. Bursa Indonesia ditutup menguat dengan IHSG naik 18.55 poin (0.41%) di 4,496.04. Sektor keuangan (1.48%) memimpin penguatan indeks dipicu oleh optimisme postifnya kinerja perbankan untuk tahun 2013. BBRI membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14.2% menjadi IDR 21.16 triliun di tahun 2013 dibandingkan IDR 18.5 triliun di tahun 2012. Adapun sektor consumer goods (-0.39%) mengalami koreksi terbesar. Sementara itu, mayoritas bursa Asia ditutup melemah dengan Nikkei terkoreksi -0.79%, Hang Seng terkoreksi -1.51% dan Kospi terkoreksi -1.16% setelah rilis data manufaktur China yang berada di bawah ekspektasi. PMI China pada Januari 2014 mencapai 49.6, dibawah proyeksi 50.6. Angka tersebut juga turun dibandingkan bulan sebelumnya 50.5.
Wall Street Terkoreksi. Bursa Amerika ditutup melemah akibat kecemasan akan perlambatan ekonomi China. Data PMI China yang dirilis oleh HSBC turun ke 49.6 di Januari. Sentimen negatif lainnya muncul dari indeks manufaktur Amerika yang juga turun menjadi 53.7 dari 55.0 di Desember. Dow terkoreksi -1.07%, S&P 500 terkoreksi -0.89% dan Nasdaq terkoreksi -0.57%. Saham McDonald's turun setelah melaporkan pendapatan yang dibawah ekspektasi. Sementara dari Eropa, FTSE melemah -0.78%, DAX melemah -0.92% dan CAC 40 melemah -1.02% mengikuti Wall Street meskipun indeks manufaktur zona euro naik ke 53.9 dari sebelumnya 52.7.
Indeks Cenderung Melemah (Range : 4,455—4,520). IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat berada di level 4,496. Indeks juga sempat menguji resistance level di 4,520 namun belum mamup untuk melewatinya. Candle yang membentuk formasi doji star menunjukkan keraguan pelaku pasar terhadap kenaikan indeks yang mana hal tersebut berpotensi membawa IHSG terkoreksi dan bergerak menuju support level 4,475 hingga 4,455. Hari ini diperkirakan indeks berada pada kecenderungan melemah.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan Kamis (23/1) Indeks Dow Jones ditutup turun 175,99 poin (-1,07%) ke 16.197,35 di tengah data manufaktur AS dan China yang mengecewakan.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah rilisnya laporan yang menunjukkan turunnya persediaan bahan bakar distilasi AS.
IHSG kemarin (22/1) ditutup naik 18,55 poin (+0,41%) ke 4.496,04 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp593 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, BBCA, INDF, ASRI, dan ITMG.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 12.165 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan kemarin berhasil menguji level psikologis 4.500, namun gagal bertahan berada diatasnya, apalagi tidak didukung oleh volume yang semakin meningkat, sehingga kami melihat konsolidasi akan segera terjadi. Adapun support level konsolidasi di 4.473 dan resistance level di 4.592.
Pada perdagangan hari ini (24/1), kami melihat peluang perdagangan mixed dengan kecenderungan koreksi, dan rekomendasi kami adalah Buy on Weakness dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBRI, LSIP dan WIKA. (detik.com)

Data Manufaktur China Picu Aksi Jual di Wall Street

New York -Pasar saham Wall Street berakhir negatif setelah marak terjadi aksi jual gara-gara data manufaktur China yang mengecewakan. Investor langsung mengamankan investasinya dengan melepas aset berisiko tinggi.
Saham finansial dan bahan tambang jatuh cukup dalam. Sektor telekomunikasi menjadi satu-satunya yang positif. Volume perdagangan pun lebih tinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Data manufaktur China kembali melambat di akhir 2013, nah perlambatan ini juga diperkirakan masih akan terasa hingga awal tahun ini.
Selain itu saham-saham perusahaan China yang bisa diperdagangkan di bursa AS pun berjatuhan menyusul permintaan Securities and Exchange Commission (SEC) supaya perusahaan-perusahaan ini tak lagi diaudit oleh perusahaan akunting China.
"Kepanikan hari ini semua berhubungan dengan China, tapi saya rasa ini respons sementara," kata Randy Frederick, managing director dari Charles Schwab di Austin, Texas, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/1/2014).
"Jika ada kinerja yang baik dari perusahaan ternama saya kira pasar bisa kembali menguat lagi," ujarnya.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 175,99 poin (1,07%) ke level 16.197,35, Indeks S&P 500 kehilangan 16,4 poin (0,89%) ke level 1.828,46 dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 24,126 poin (0,57%) ke level 4.218,875. (detik.com)