korea by dewanti

Friday, January 24, 2014

Manufaktur China Gerus Rupiah 30 Poin

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (23/1/2014) ditutup melemah 30 poin (0,24%) ke posisi 12.165/12.170 dari posisi kemarin 12.135/12.145.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rilis indeks manufaktur China memberikan sentimen negatif bagi rupiah. Sebab, angkanya lebih rendah dibandingkan prediksi 50,6 menjadi 49,6 dari publikasi sebelumnya 50,5.
Kondisi ini membuat pasar khawatir dengan berlanjutnya pelambatan ekonomi China. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.170 setelah mencapai level terkuatnya 12.150 dari posisi pembukaan di level terkuatnya itu," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (23/1/2014).
Apalagi, lanjut dia, data China yang dirilis di awal pekan juga menunjukkan perlambatan ekonomi. "Jika ekonomi China melambat, dikhawatirkan, outlook ekspor Indonesia ke China juga berkurang," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pelemahan rupiah agak tertahan. "Sebab, sore ini data yang dirilis di Eropa cukup positif. Data manufaktur Perancis dan Jerman yang cukup baik sehingga meredam performa dolar AS," ungkap dia.
Indeks manufaktur Perancis dirilis naik ke 48,8 dari publikasi sebelumnya 47. Begitu juga dengan indeks manufaktur Jerman yang naik ke 46,3 dari sebelumnya 54,3. "Ini menjadi hantaman negatif bagi dolar AS sehingga tekanannya terhadap rupiah mereda," ucapnya.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah ke 80,90 dari sebelumnya 81,19. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3618 dari sebelumnya US$1,3546 per euro," imbuh Firman.