Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melonjak 57 poin berkat aksi borong saham menyusul redanya ketegangan antara Ukraina dan Rusia. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah seharian.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (5/3/2014), IHSG ditutup melonjak 57,888 poin (1,26%) ke level 4.659,172. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 10,598 poin (1,37%) ke level 783,087.
Wall Street berakhir datar. Investor masih mencermati perkembangan di Ukraina setelah mendapat laporan data ekonomi AS yang kurang menggembirakan.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 35,70 poin (0,22%) ke level 16.360,18. Indeks S&P 500 manipis 0,10 (0,01%) ke level 1.873,81, sedikit di bawah posisi rekor tertingginya yaitu 1.873,91.
S&P 500 sempat menyentuh rekor intraday tertingginya di 1.876,53. Sementara Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 6,002 poin (0,14%) ke level 4.357,974.
Hari ini IHSG diprediksi akan bergerak variatif. Sentimen dari pasar global kurang bisa jadi katalis, sementara bursa regional positif.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
Indeks Nikkei 225 menguat 48,66 poin (0,33%) ke level 14.946,29.
Indeks Straits Times naik 5,06 poin (0,16%) ke level 3.121,70.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Rabu 5 Maret 2014 ditutup menguat 1,26% pada level 4659. Semua sektor menguat dengan kontribusi terbesar pada sektor perkebunan. Investor asing melakukan net buy senilai Rp 816,1 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah tipis akibat data ekonomi yang di bawah perkiraan. Data ADP Employment bulan Februari menunjukkan penyerapan tenaga kerja sektor swasta sebesar 139 ribu, lebih rendah dari estimasi 150 ribu, namun meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 127 ribu. Sedangkan data ISM service masih menunjukkan ekspansi namun pada tingkat pertumbuhan yang melambat. ISM service bulan Februari turun pada level 51,6, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada pada level 54 dan dari estimasi yang sebesar 53,5. Kondisi cuaca buruk membuat pasar tidak bereaksi sangat negatif terhadap data ekonomi yang melemah. Namun pasar masih mencermati kondisi politik di Ukraina. Sementara itu data Fed Beige Book menunjukkan 8 dari 12 distrik di AS mengalami pertumbuhan moderat, meskipun kondisi cuaca buruk menghambat penyerapan tenaga kerja, menganggu rantai pasokan dan menunda konsumen datang ke toko-toko dan dealer otomotif. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak menguat. IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4621 4680. Rekomendasi: ADHI, SSMS, INDF, PGAS, GGRM, BMRI, BBCA, BBNI.
Trust Securities
Positifnya laju bursa saham AS memberikan imbas penguatan pada bursa saham Asia, termasuk IHSG. Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut dan kembali antusias menanggapinya serta kembali aktif melakukan transaksi. Apalagi sehari sebelumnya laju IHSG bisa kembali positif dimana sebelumnya diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya sehingga memberikan imbas positif. Tetapi, disadari atau tidak, penguatan kali ini hampir sama seperti akhir Februari dimana membentuk utang gap 4575-4579 yang telah dilunasi pada awal pekan ini. Kali ini terbentuk utang gap 4602-4621. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4659,17 (level tertingginya) jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level 4621,04 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4659,17. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing masih mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (5/3) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4618-4627 dan resisten 4665-4672. White marubozu dekati upper bollinger band (UBB). MACD mencoba rebound dengan histogram yang naik tipis. RSI, Stochastic, dan William's %R mencoba upreversal. IHSG bertahan di kisaran target resisten (4555-4572). Potensi kenaikan berlanjut dapat terjadi jika didukung pergerakan bursa saham global yang dapat positif. Jika tidak, maka tetap mewaspadai potensi downreversal terlibas aksi profit taking. Apalagi juga terdapat utang gap baru.(detik.com)