korea by dewanti

Wednesday, May 7, 2014

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Ditutup Anjlok 1,05%

Bisnis.com, JAKARTA--Bursa saham Hong Kong ditutup melemah signifikan pada perdagangan Rabu (7/5/2014), pasca rilis negatifnya Indeks Purchasing Managers China.
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini anjlok 1,05% ke level 21.746,26, setelah penutupan hari sebelumnya, Senin (5/5/2014) berada di angka 21.976,33.  Tidak ada perdagangan pada Selasa (6/5/2014) karena libur nasional.
Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 21.680,33 – 21.923,15. Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, hanya 13 diantaranya menguat, sementara 35 melemah, dan 2 yang stagnan.
Saham Tencent Holdings Ltd dan AIA Group Ltd menjadi penekan indeks dengan koreksi 3,78% dan 1,86%. Sedangkan saham China Unicom Hong Kong Ltd dan HSBC Holdings Plc masih menguat 2,83% dan 0,13%.
Sepanjang minggu lalu, indeks Hang Seng bergerak cukup fluktuatif. Sempat melejit 1,45% pada Selasa (29/4/2014), indeks itu kembali anjlok 1,42% pada hari berikutnya.

Sandiaga Uno Umumkan Saratoga Investama Tak Bagi Dividen

Jakarta -Perusahaan investasi, PT Saratoga Sedaya Investama Tbk (SRTG) tidak membagikan dividen kepada pemegang saham untuk laba tahun buku 2013. Hasil ini tertuang di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Saratoga Investama yang digelar hari ini.
RUPST mendukung usulan manajemen untuk memanfaatkan kembali seluruh laba bersih pada tahun buku 2013 untuk memaksimalkan investasi di tahun ini.
"RUPST mendukung kita terus investasi, profit (laba) 2013 akan digunakan untuk menopang pertumbuhan investasi kita, terutama portofolio di 3 sektor (tambang, infrastruktur, dan consumer)," kata Presiden Direktur Saratoga Investama Sandiaga Uno saat acara RUPST di Tempo Scan Tower, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Saratoga Investama berhasil meraup pendapatan Rp 3,7 triliun di 2013. Pendapatan ini naik 55% dari perolehan tahun sebelumnya. Sedangkan Saratoga Investama mencatat laba bersih Rp 349 miliar. Sebanyak Rp 246 miliar diatribusikan untuk pemegang saham perusahaan.
"Kami bersyukur hingga saat ini, strategi investasi yang telah kami jalankan terbukti mampu meningkatkan nilai perusahaan melalui pertumbuhan bisnis sejumlah perusahaan investasi kami yang tumbuh di atas rata-rata industri," sebutnya.
Sandi menerangkan, Saratoga Investama sepanjang tahun fokus masuk 3 sektor bisnis yakni sektor produk dan jasa konsumen, sektor infrastruktur, dan sektor sumber daya alam. Setiap tahunnya mengkaji paling sedikit 100 peluang investasi di 3 sektor tersebut.
Dari 100 peluang yang dikaji hingga proses due diligent menyeluruh, Saratoga Investama memutuskan melakukan investasi baru di 2 perusahaan pada 2013. Perusahaan tersebut adalah Finders Resources Ltd yang tercatat di bursa saham Australia dengan nilai investasi Rp 69 miliar dan perusahaan infrastruktur PT Nusa Raya Cipta Tbk dengan nilai investasi Rp 120 miliar.
"Setiap tahun kita lihat 100 peluang. Akhirnya 2 yang investasi (2013)," jelasnya.
Pada triwulan I-2014, Saratoga Investama memperoleh pendapatan Rp 1,6 triliun. Pendapatan ini meningkat 169% dari perolehan tahun sebelumnya yang senilai Rp 583 miliar. Sedangkan laba bersih meningkat 383% menjadi Rp 444 miliar. (detik.com)

Bank Danamon Bagi-bagi Dividen Rp 1,2 Triliun

Jakarta -PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membagikan dividen Rp 1,212 triliun atau 30% dari laba bersih 2013 lalu. Tiap lembar saham yang dipegang investor akan mendapatkan dividen Rp 126,5.
Keputusan ini diambil hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Danamon hari ini. Selain itu, RUPST juga menyetujui, 1% dari laba bersih atau Rp 40,4 miliar akan digunakan untuk cadangan umum.
"Pembayaran dividen sebesar 30% menunjukkan kekuatan dari permodalan Perseroan, yang menjadi landasan untuk pertumbuhan berkesinambungan. Dengan fundamental permodalan yang kokoh, Perseroan dapat melanjutkan peningkatan kinerjanya baik dalam penyaluran kredit maupun pendanaan serta dalam optimalisasi jaringan layanan untuk nasabah," tutur Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho dalam siaran pers, Rabu (7/5/2014).
 
Selain itu, RUPST ini juga menunjuk 2 Komisaris Independen baru yaitu Laoh Andriaan dan Made Sukada.
 
Berikut jajaran Dewan Komisaris Bank Danamon:
Ng Kee Choe sebagai Komisaris Utama
Prof. Dr. J.B. Kristiadi Pudjosukanto sebagai Wakil Komisaris Utama (Independen)
Gan Chee Yen sebagai Komisaris
Manggi Taruna Habir sebagai Komisaris (Independen)
Ernest Wong Yuen Weng sebagai Komisaris
Laoh Andriaan sebagai Komisaris (Independen)
Made Sukada sebagai Komisaris (Independen)
 
Sementara jajaran Direksi adalah:
Henry Ho sebagai Direktur Utama
Muliadi Rahardja sebagai Direktur
Vera Eve Lim sebagai Direktur
Herry Hykmanto sebagai Direktur
Kanchan Keshav Nijasure sebagai Direktur
Fransiska Oei Lan Siem sebagai Direktur (Independen)
Pradip Chhadva sebagai Direktur
Michellina Laksmi Triwardhany sebagai Direktur
Satinder Pal Singh Ahluwalia sebagai Direktur
Khoe Minhari Handikusuma sebagai Direktur
 
Untuk Dewan Pengawas Syariah Bank Danamon:
Din Syamsuddin sebagai Ketua
Karnaen A. Perwataatmadja sebagai Anggota
Hasanudin sebagai Anggota
 
sumber: detik.com

PT Global Teleshop Tanpa Dividen 2013

INILAHCOM, Jakarta - PT Global Teleshop Tbk (GLOB) tidak akan memberikan dividen kepada pemegang saham dari tahun laba 2013 sebesar Rp115,04 miliar.
Direktur Keuangan GLOB, Januar Chandra menjelaskan tidak memberikan dividen untuk memperkuat struktur modal kerja Global Teleshop. "Keputusan untuk tidak membagikan dividen untuk memperkuat struktur modal kerja Global Teleshop, guna menopang pertumbuhan kinerjanya yang terus tumbuh," ujar Januar uasai RUPS di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Perseroan belum bisa mengumgumkan laporan kinerja keuangan. Hal ini sudah diberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kuartal pertama, belum disampaikan laporannya, izin sudah ke OJK tetapi dalam waktu dekat," jelasnya.
Perseroan pada tahun 2013 lalu meraih laba bersih Rp115,04 miliar. Untuk penjualan, tahun tersebut mencapai Rp3,9 triliun.

KURS RUPIAH: Jelang Penutupan, Melemah ke Rp11.547/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan perdagangan Rabu (7/5/2014), nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar As.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,25% ke level Rp11.547 per dolar AS pada pukul 14.02 WIB.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah dibuka menguat 0,03% ke Rp11.515 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp11.519 per dolar AS.
Selanjutnya nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,14% ke Rp11.535 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB. Adapun pada pukul 10.41 WIB, rupiah melemah 0,36% ke level Rp11.560 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan melemah terhadap sebagian besar mata uang Asia.

BURSA EROPA: Indeks Stoxx 600 Bergerak Turun 0,31%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa bergerak melemah pada awal perdagangan Rabu (7/5/2014), melanjutkan tren negatif sejak awal minggu ini.
Indeks Stoxx Europe 600 saat pembukaan hari ini berada di level 335,17 atau melemah dibandingkan dengan penutupan pada Selasa (6/5/2014) yang berhenti di angka 336,04 dan terkoreksi 0,25%.
Pada pukul 14.12 WIB atau sekitar 08.12 waktu London, indeks tersebut terus melemah 0,31% ke level 334,9.
Dari 600 saham yang tercantum di data Bloomberg, terdapat 163 saham yang bergerak menguat, sementara 416 diantaranya melemah, dan 21 stagnan.
Indeks Stoxx Europe 600 sepanjang minggu lalu bergerak cukup fluktuatif. Sempat melejit 1,19% pada Selasa (29/4/2014), indeks tersebut kembali melemah 0,07% pada Rabu (30/4/2014), dan rebound 0,18% pada Kamis (1/5/2014).

BI RATE: Analis Bilang Berpotensi Turun

Bisnis.com, JAKARTA— Trust Securities memprediksi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) akan dipertahankan pada level 7,5%.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan indikator membaiknya ekonomi dalam negeri memang dapat menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk menurunkan BI Rate.
Namun, ujarnya, tingkat inflasi yang terjaga serta neraca perdagangan yang surplus masih dalam kurun waktu belum lama.
Sementara itu pada akhir Juni, akan memasi bulan Ramadhan, yang biasanya diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari yang akhirnya mengerek inflasi.
"Ada potensi untuk turun karena indikator (ekonomi) sekarang ini membaik, tapi mesti mengantisipasi potensi inflasi beberapa bulan mendatang, " kata Reza saat dihubungi hari ini, Rabu (7/5/2014).
Belum lagi, ujarnya, adanya kenaikan tarif listrik oleh pemerintah, yang bisa berdampak pada keinginan kalangan industri untuk menaikkan harga jual produknya.
Seperti diketahui pemerintah berencana menaikkan tarif listrik sebesar 64,7% secara bertahap mulai 1 Mei 2014.

SEMEN INDONESIA (SMGR): Bangun Pabrik Indarung VI, Raih Pinjaman Rp1,9 T

Bisnis.com, JAKARTA— PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) akan memperoleh fasilitas pinjaman dengan plafon maksimal Rp1,9 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) untuk membiayai proyek pembangunan pabrik Indarung VI, Padang, Sumatra Barat.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman menuturkan produsen semen pelat merah itu akan melakukan penandatanganan perjanjian kredit pada Jumat (9/5/2014). Meski perjanjian kredit akan segera ditandatangani, dia memastikan penarikan pinjaman baru akan ditarik semester II/2015 mendatang.
"Kami akan lakukan MoU (memorandum of understanding) dulu. Yang jelas, pinjaman itu belum akan ditarik tahun ini karena kami akan maksimalkan kas internal terlebih dahulu," tuturnya di sela acara Institusional Investor Day 2014 di Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/5/2014).
Menurutnya, pinjaman itu ekuivalen dengan tingkat suku bunga sekitar 9%-9,5% dengan 3 tahun grace period atau masa konstruksi hanya bayar bunga serta 5 tahun angsuran pokok dan bunga saat mulai masa komersial.
Dia menjelaskan investasi pabrik Indarung VI yang akan dikelola oleh anak usaha, yakni PT Semen Padang, itu mencapai Rp3,25 triliun.
Dari total investasi itu, Semen Indonesia memproyeksikan porsi dana eksternal mencapai 70%, sedangkan 30% berasal dari kas internal.
"Karena kami akan maksimalkan kas internal, sehingga porsi dana eksternal dan kas internal bisa berubah 60%-40% nantinya," tuturnya.

BURSA JEPANG: Indeks Nikkei 225 Ditutup Anjlok 2,93%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah  drastis pada perdagangan Rabu (7/5/2014).
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini anjlok 2,93% ke level 14.033,45, setelah pada Jumat (2/5/2014) berhenti di angka 14.457,51. Tidak ada perdagangan pada Senin (5/5/2014) dan Selasa (6/5/2014) karena libur nasional.
Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 14.033,45 dan 14.299,13. Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 3 saham yang menguat, sedangkan 219 saham melemah dan 3 saham stagnan.
Saham SoftBank Corp dan Fast Retailing Co Ltd menjadi penekan indeks dengan koreksi 5,1% dan 3,4%. Sedangkan saham Japan Tobacco Inc dan Tokyo Gas Co Ltd masih menguat 0,93% dan 0,74%.

INDEKS MSCI ASIA PACIFIC Turun 1,4% Dipicu Pelemahan Bursa Jepang

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia jatuh paling tajam dalam tujuh pekan seiring dengan penurunan bursa Jepang karena yen menguat dan memangkas outlook pendapatan para eksportir.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,4% ke level 136,95 pada perdagangan Rabu (7/5/2014) pukul 15.32 waktu Tokyo atau pukul 13.32 WIB.
"Investor terus waspada. Mereka memutuskan untuk mengambil untung terlebih dahulu di tengah sentimen yang beragam," ujar Matthew Sherwood, Head of Investment Markets Research Perpetual Ltd, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (7/5/2014).
Saham Panasonic Corp turun 3,4%, SoftBank Corp turun 5,1%, Giordano International Ltd anjlok 15%, dan Lynas Corp turun 10%.
Indeks Jepang Topix turun 2,6%, indeks Hong Kong Hang Seng turun 1,3%, Hang Seng China Enterprises Index of mainland shares turun 1,2%, indeks Shanghai Composite turun 0,9%.
Selanjutnya, indeks Selandia Baru NZX 50 naik 0,3%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,8%, indeks Korea Selatan Kospi turun 1%, indeks Singapura Straits Times melemah 0,5%, indeks Taiwan Taiex turun 0,2%, dan indeks India S&P BSE Sensex turun 0,6%.

Pasar Tunggu Isi Pidato Yellen

INILAHCOM, New York - Para pelaku pasar masih wait and see jelang pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen pada Rabu (7/5/2014) malam waktu AS.
Investor berharap Yellen mampu mengubah suku bunga yang sebelumnya sempat mengisyaratkan bisa naik awal tahun depan. Jadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Isu penting yang menghangat saat ini dan mampu mengguncang perkonomian global telah menjatuhkan dolar AS ke posisi terendah di samping pergerakan bursa saham sebagian besar anjlok.
Saham-saham di Wall Street yang terpantau bergerak melemah seperti Nasdaq. Sementara saham internet, Twitter turut anjlok nyaris 18 persen atau sekitar 480 juta saham berpindah tangan. Ini lebih dari empat kali lipat jumlah saat ini yang tersedia untuk perdagangan kemudian disusul oleh Priceline.com, Facebook, dan Linkedln.
Tak pelak kemerosotan tersebut juga menyeret indeks saham lainnya kemarin seperti halnya, Indeks Dow Jones turun 129 poin di level 16.401, S&P 500 turun 16 poin di level 1.867. Nasdaq sendiri turun 1,4 persen di level 4.080. Demikian mengutip cnbc.com.
"Pasar sedang terguncang saat ini. Sementara kami hanya bisa memperhatikan saja kemana arah pasar berikutnya," ujar Peter Boockvar, Kepala Analis Lindsey Group.
Boockvar menjelaskan, dirinya justru tidak mengharapkan Yellen memberikan pidatonya hari ini. Tetapi lebih kepada bagaimana langkah konkret yang akan dilakukan untuk meningkatkan biaya tenaga kerja.
Selain memperhatikan adanya kemungkinan pembelian obligasi yang akan menghambat laju perekonomian AS. "Memusingkan kondisi yang ada sekarang. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menggaruk kepala," tandasnya.
Tak mengherankan memang, lihat saja bagaimana dollar semakin melemah dan berada di level terendahnya sejak Oktober 2012 diikuti dengan poundsterling yang juga mencatat rekor terendah sejak Agustus 2009. Pada akhir perdagangan kemarin sore, dolar berada di level US$79,18.
Kini pasar tampaknya sedang fokus kepada pidato Yellen. The Fed bisa melanjutkan kebijakan memangkas stimulus moneter sebesar US$10 miliar menjadi US$45 miliar per bulan. Tentu saja kedatangan Yellen ke Capitol Hill untuk berpidato mendapat sorotan tajam pasar saham.

Bursa Selandia Baru: NZX Ordinaries Rebound 0,25%, NZX50 Rebound 0,27%

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Selandia Baru ditutup rebound pada perdagangan Rabu (7/5/2014).
Indeks NZX Ordinaries hari ini ditutup pada level 1.068,45 atau menguat 0,25% dibandingkan dengan akhir perdagangan Selasa (6/5/2014) yang berhenti di angka 1.065,83 dan melemah 0,51%.
Dari 113 saham yang ada, sebanyak 34 saham menguat, 32 saham menurun, dan 47 stagnan.
Sepanjang perdagangan, indeks bergerka di kisaran harga 1.060,2 hingga 1.068,45.
Sementara itu, indeks NZX 50 juga rebound 0,27% ke level 5.189,13 setelah dibuka di angka 5.174,9.
Sepanjang perdagangan hari ini indeks itu bergerak di kisaran 5.150,4 hingga 5.189,3.
Saham Ryman Healthcare Ltd dan Kathmandu Holdings Ltd menjadi pedorong kedua indeks itu dengan kenaikan 2,77% dan 8,7%.
Sedangakan saham Fletcher Building Ltd dan Xero Ltd melemah 2,72% dan 1,81%.

BUMI akan Bayar Utang Rp1,7 T

INILAHCOM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) IV atau rights issue senilai Rp6,543 triliun. Hasilnya untuk membayar utang sebesar Rp1,7 triliun.
Direktur dan Sekertaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivasta menyampaikan bahwa saham yang akan diterbitkan kepada pemegang saham sebesar 26,174 miliar saham. Mekanismenya melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Perseroan akan menggunakan dana tersebut sebesar Rp1,7 triliun untuk melunasi utang sebagian fasilitas pinjaman dari China Investment Corporation (CIC) melalui Country Forest Limited.
Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana sebesar Rp1,7 triliun untuk pelunasan seluruh fasilitas pinjaman dari Castleford Investment Holdings Ltd.
Kemudian, sebesar Rp2,587 triliun akan digunakan untuk pelunasan sebagian guaranteed convertible bond due 2014 yang diterbitkan oleh perseroan pada tanggal 5 Agustus 2009, serta beberapa fasilitas utang perseroan kepada kreditur. "Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja," paparnya.
Untuk setiap pemegang 50 saham yang namanya tercatat mempunyai 63 HMETD. Setiap HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru seri B dengan harga pelaksanaan Rp250. Setiap saham tesebut harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Rajin Jualan, Semen Indonesia dan BNI Dipuji BEI

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan terbuka atau emiten untuk melakukan sosialisasi atau pengenalan terhadap kinerja maupun produk mereka. Salah satunya dengan mengikuti roadshow baik di dalam maupun luar negeri untuk menambah basis investor.
Direktur Pengembangan BEI Friderica Widyasari Dewi memuji secara langsung manajemen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atas partisipasinya mengikuti program roadshow bersama BEI di tiga negara seperti London, Jepang dan Amerika Serikat (AS).
"Semen Indonesia dan BNI paling sering ikut roadshow, paling rajin jualan di dalam dan luar negeri. Ini merupakan salah satu komitmen emiten untuk terus meng-update kinerja ke investor," kata dia saat acara Institusional Investor Day 2014 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (6/5/2014).
Wanita yang akrab disapa Kiki ini mengungkapkan, saat ini pihak bursa tengah melakukan roadshow di London dan akan berlanjut ke Amerika Serikat seminggu setelahnya dan Jepang di September 2014. Hal ini dilakukan untuk terus memberikan pengenalan kepada investor luar negeri bahwa pasar modal Indonesia layak menjadi tujuan investasi.
"Ketiga negara itu dipilih karena menjadi pusat para fund manager dan investor besar. Saat melakukan roadshow, kita juga mengajak rata-rata 10 emiten. Biasanya yang rajin ikut adalah emiten yang banyak duit, punya kapitalisasi besar karena itu yang menarik buat investor. Kalau emiten kecil nggak terlalu menarik buat mereka," tandasnya. (detik.com)

IHSG Menguat Sendirian di Asia, Istirahat di 4.848

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil balik arah ke zona hijau setelah pagi tadi dibuka negatif. Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu menghijau di tengah koreksi bursa-bursa Asia.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 1,151 poin (0,02%) ke level 4.833,317 menyambut maraknya sentimen negatif. Aksi jual investor domestik berlanjut.
Indeks terus berjalan datar dalam rentang yang tipis. Saham-saham unggulan yang kemarin jatuh masih ada yang bisa menguat pagi hari.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (7/5/2014), IHSG dibuka turun tipis 3,084 poin (0,06%) ke level 4.831,384. Indeks LQ45 dibuka melemah tipis 0,687 poin (0,08%) ke level 814,650.
Aksi beli selektif investor asing yang berhasil membawa IHSG ke teritori positif. Indeks sempat menanjak sampai ke posisi tertingginya siang ini di 4.848,030.
Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 105.399 kali pada volume 2,439 miliar lembar saham senilai Rp 2,44 triliun. Sebanyak 199 saham naik, 74 turun, dan 67 saham stagnan.
Bursa di Asia kompak melemah di zona merah hingga siang hari ini gara-gara sentimen negatif dari Wall Street semalam. Bursa saham Jepang jatuh paling dalam, hingga lebih dari 2,5%.
 
Berikut kondisi di bursa regional siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 terjun 362,78 poin (2,51%) ke level 14.094,73.
  • Indeks Hang Seng jatuh 237,67 poin (1,08%) ke level 21.738,66.
  • Indeks Komposit Shanghai turun 7,66 poin (0,38%) ke level 2.020,38.
  • Indeks Straits Times melemah 15,18 poin (0,47%) ke level 3.230,38.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 850 ke Rp 8.450, Unilever (UNVR) naik Rp 550 ke Rp 29.925, SMART (SMAR) naik Rp 550 ke Rp 6.950, dan J Resources (PSAB) naik Rp 245 ke Rp 3.550.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.350 ke Rp 53.500, Mayora (MYOR) turun ke Rp 325 ke Rp 28.425, Semen Indonesia (SMGR) turun ke Rp 225 ke Rp 14.300, dan Matahari (LPPF) turun ke Rp 200 ke Rp 14.800. (detik.com)

PASAR OBLIGASI: Harga SUN FR69 Turun Tipis, Yield Naik 0,09%

Bisnis.com, JAKARTA – Imbal hasil obligasi pemerintah surat utang negara (SUN) seri FR69 dengan tenor 5 tahun pada perdagangan Rabu (7/5/2014) tercatat naik 0,09%.
Berdasarkan data obligasi Bloomberg, yield obligasi yang jatuh tempo pada Maret 2019 tersebut, hari ini berada di angka 7.587% saat dipantau pada pukul 10.51 WIB. Sementara itu, harga obligasi itu turun tipis 0,03 basis poin ke 101.16%.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (6/5/2014), imbal hasil obligasi itu masih sebesar 7,581% atau melemah 0,02% dibandingkan dengan Senin (5/5/2014).

Rupiah Ditekan Kekhawatiran Pasar

Bisnis.com, JAKARTA— Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada pk. 11:17 WIB rupiah melemah 0,32% ke Rp11.556 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan pasar masih dibayangi kecemasan.
"Meski demikian, optimistis jelang pilpres masih memberikan topangan buat  rupiah. Euforia pemilu masih terjaga, seiring investor menatikan hasil resmi pemilu legislatif pada 9 Mei 2014," kata Zulfiman dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (7/5/2014).
 
Adapun kekhawatiran pasar yang mempengaruhi gerak rupiah adalah:
 
  • Lemahnya data PDB Indonesia yang dirilis pada awal pekan membuat investor khawatir dengan kinerja perekonomian terbesar di Asia Tenggara
  • Masih berkontraksinya sektor jasa Cina juga membuat pasar cemas dengan kondisi perekonomian salah satu mitra dagang utama Indonesia. Ini dapat menimbulkan kekhawatiran akan lambatnya perbaikan defisit current account Indonesia
  • Investor mewaspadai pidato Gubernur banks sentral AS the federal Reserve janet  Yellen nanti malam yang mungkin dapat memberikan petunjuk lebih lanjut akan outlook kebijakan moneter Amerika Serikat

Bursa Asia Negatif Seiring Bursa AS

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia perdagangan Rabu (7/5/2014) sudah mendapat dukungan penuh dari beberapa indeks utamanya setelah menjalani libur panjang.
Untuk bursa AS berakhir di area negatif pada perdagangan Selasa (6/5/2014). Indeks Dow Jones turun 0,7%, indeks Nasdaq melemah 1,3% dan indeks S&P kehilangan 0,9%.
Bursa Jepang langsung mengalami tekanan menuju level terendah sejak 16 April yang lalu. Penurunan terjadi sebagai dampak dari terjadinya kenaikan yen dan anjloknya saham-saham teknologi di Wall Street. Adapun indeks Nikkei menurun tajam hingga 1,88 persen dan berada pada posisi 14.185,48.
Sementara itu, saham Softbank, pemegang saham terbesar Alibaba, mengalami penurunan sebesar 3 persen. Alibaba secara resmi mengajukan permohonan untuk melakukan IPO di New York senilai US$1 miliar.
Untuk bursa saham Korea Selatan terutama Indeks Kospi juga mengalami pelemahan. Pemicunya karena kenaikan mata uang, won Korea Selatan. Anjloknya saham-saham teknologi di Wall Street juga ikut menjadi penyebabnya. Mata uang won sendiri berhasil menanjak ke level tertingginya, dalam enam tahun terhadap dollar AS.
Adapun Indeks Kospi menurun 0,36 persen dan berada pada posisi 1.952.30. Saham-saham unggulan seperti Samsung Electronics meningkat 0,3 persen. Sedangkan saham Hyundai Motor melemah sebesar 0,4 persen.
Sementara bursa saham China seperti indeks Shanghai melemah akibat rilis data ekonomi negera tersebut yang buruk. Meskipun pihak perbankan nasinal setempat telah berusaha menyakinkan investor untuk tidak khawatir dengan kondisi yang ada.
Untuk indeks Hang Seng menurun sebesar 284.34 atau 1,28 persen dan berada pada posisi 21.976,33.
Dari bursa Australia juga melemah setelah selama tiga sesi berturut-turut sebelumnya sempat mengalami reli. Para pelaku pasar menantikan rilis data penjualan eceran bulan Maret. Adapun indeks ASX menurun signifikan sebesar 0,83 persen dan berada di level 5.436.

PASAR OBLIGASI: Imbal Hasil SUN FR68 Naik 0,23%

Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil obligasi pemerintah surat utang negara (SUN) seri FR68 dengan tenor 20 tahun pada perdagangan Rabu (7/5/2014) tercatat naik 0,23%.
Berdasarkan data obligasi Bloomberg, yield obligasi yang jatuh tempo pada Maret 2034 tersebut, hari ini berada di angka 8,548% saat dipantau pada pukul 10.51 WIB. Sedangkan harga obligasi itu turun tipis 0,19 basis poin ke 98,35%.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (6/5/2014), imbal hasil obligasi itu masih sebesar 8,528% atau menguat 0,07% dibandingkan dengan Senin (5/5/2014).

PERGERAKAN IHSG BEI (7/5/2014): Sektor Jasa China Melemah, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,02% ke level 4.833,32.
Adapun nilai  tukar rupiah melemah 0,1% ke Rp11.531 pada pukul 08.45 WIB.
Bagaimana pergerakan indeks selanjutnya hari ini, Rabu (7/5/2014)?
Simak laporan live di Bisnis.com dari pembukaan hingga penutupan perdagangan sore nanti

PASAR OBLIGASI: Harga SuN FR71 Turun Tipis, Yield Naik 0,33%

Bisnis.com, JAKARTA – Imbal hasil obligasi pemerintah surat utang negara (SUN) seri FR71 dengan tenor 15 tahun pada perdagangan Rabu (7/5/2014) tercatat naik tipis 0,33%.
Berdasarkan data obligasi Bloomberg, yield obligasi yang jatuh tempo pada Maret 2029 tersebut, hari ini berada di angka 8,464% saat dipantau pada pukul 10.51 WIB. Sedangkan harga obligasi tersebut turun 0,23 basis poin ke 104,46%.
Pada hari sebelumnya, Selasa (6/5/2014), imbal hasil obligasi itu masih sebesar 8,436% atau naik 0,25% dibandingkan dengan Senin (5/5/2014).

KURS RUPIAH: Berbalik Melemah 0,38%, Setelah Data China Dirilis

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berbalik melemah pascadirilisnya data industri jasa dan tenaga kerja China yang negatif.
Bloomberg Dollar Index mencatat, pada Rabu (7/5/2014) pukul 11.01 WIB, kurs rupiah berada pada level Rp11.563/ US$ atau melemah 0,38%, dan berada di kisaran Rp11.511 hingga Rp11.570 per dolar AS.
Saat dibuka hari ini, rupiah menguat 0,03% ke Rp11.515 per dolar AS, dibandingkan saat penutupan Selasa (6/5/2014) yang bertengger di Rp11.519 (menguat 0,01%).
Pada pk.08.05 WIB rupiah bertengger di Rp11.515, dan bergerak di kisaran Rp11.511—Rp11.519 per dolar AS.

BEI: Dana Asing Masuk ke Pasar Modal RI Rp 30 Triliun

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aliran dana asing masuk (net buy asing) ke pasar modal Indonesia sudah mencapai Rp 30 triliun secara year to date (y to d) hingga hari ini sejak awal 2014.
Direktur Pengembangan BEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, banyaknya aliran dana asing masuk ini menunjukkan pasar modal Indonesia terus berkembang.
"Net buy asing per hari ini, dari awal tahun sudah Rp 30 triliun, berarti pasar kita positif," kata dia saat acara Institutional Investor Day 2014 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Wanita yang akrab disapa Kiki ini menyebutkan, saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah bursa Filipina, kenaikannya secara year to date (y to d) mencapai sekitar 14%.
"Kita merupakan tertinggi kedua di ASEAN sekitar 14%, masih di bawah Filipina. Kapitalisasi pasar juga meningkat terus dari tahun kemarin," ujarnya.
Kiki menjelaskan, pasar modal Indonesia saat ini tengah mengalami perkembangan. Untuk terus menjaga itu, pihaknya melakukan berbagai upaya seperti gelaran Institutional Investor Day 2014. Acara ini dilakukan untuk semakin menambah investor di pasar modal Indonesia yang saat ini jumlahnya masih minim.
"Kalau kita lihat perkembangan pasar modal kita itu bagus. Kita terus mengembangkan dari sisi survei dan infrastruktur. Kita banyak kegiatan investor ritel tapi hari ini khusus untuk investor institusi. Kita juga lakukan roadshow di luar negeri seperti di Jepang. Di AS dan Eropa juga kita bertemu institusi-institusi di bursa negara lain, menyampaikan perkembangan yang ada agar membuat mereka yakin dan menambah portofolio untuk masuk ke pasar modal kita," pungkasnya.(detik.com)

PASAR OBLIGASI: Harga SUN FR70 Turun 0,38 bps, Yield Naik 0,7%

Bisnis.com, JAKARTA – Imbal hasil Obligasi Pemerintah seri FR70 dengan tenor 10 tahun pada perdagangan Rabu (7/5/2014) naik cukup signifikan sebesar 0,7%.
Berdasarkan data obligasi Bloomberg, yield obligasi yang jatuh tempo pada Maret 2024 tersebut hari ini berada di angka 7,985%  saat dipantau pada pukul 10.50 WIB. Sementara itu, harga obligasi tersebut turun 0,38 basis poin ke 102,61%.
Pada hari sebelumnya, Selasa (6/5/2014), imbal hasil obligasi itu masih sebesar 7,930% atau menguat 0,07% dibandingkan dengan Senin (5/5/2014).

KURS TENGAH BI: Rupiah Melemah Ke Rp11.527/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Kurs tengah rupiah dipatok melemah 0,13% terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (7/5/2014).
Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah hari ini dipatok pada level Rp11.527 per dolar AS, melemah dari kurs tengah sebelumnya Rp11.511 per dolar AS.
Adapun jika dibandingkan dengan kurs tengah Rabu pekan lalu Rp11.532 per dolar AS maka kurs tengah hari ini menguat 0,04%.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah juga melemah 0,36% ke level Rp11.560 per dolar AS pada pukul 10.41WIB.

Pemilihan Parlemen Eropa Kunci Masa Depan Ekonomi UE

Bisnis.com, LONDON--Sebuah laporan yang dilansir oleh The Economist menyebutkan bahwa pemilihan anggota parlemen Eropa yang berlangsung pada 22-25 Mei 2014 adalah peristiwa yang bisa menentukan bagi nasib Uni Eropa ke depan.
Hal itu terkait dengan beberapa permasalahan, seperti pertarungan antara partai sayap kanan dan kiri yang kian sengit, pemulihan ekonomi Eropa pasca krisis dan penanganan terhadap krisis yang tidak kunjung usai di Ukraina.
Selama beberapa tahun ke belakang, tulis laporan yang dilansir Selasa (6/5/2014) itu, angka protes dan tingkat kepercayaan warga negara anggota UE terus meningkat dan mempengaruhi soliditas UE sebagai kesatuan regional, yang dinilai paling kuat di dunia.
"Isu keras seperti apakah negara anggota yang terkena krisis harus dibail-out atau tidak dan berapa jumlahnya, selama ini diputuskan oleh pemerintah masing-masing negara, bukan institusi UE," bunyi laporan tersebut.
Apabila pemilihan parlemen UE berhasil, sebut laporan tersebut, maka parlemen akan setara dengan Dewan Menteri (Council of Ministers/representasi pemerintah masing-masing) untuk meloloskan legislasi yang dibawa oleh European Commission (EC).
Laporan itu juga menunjukkan, kelemahan parlemen di regional dengan 500 juta jiwa tersebut membuktikan bahwa ada defisit demokrasi di jantung Eropa.
Padahal, parlemen itu sendiri telah  diinstiusionalisasi pada 1979, atau telah berusia 35 tahun pada tahun ini.
Pemilihan yang segera berlangsung ini juga lebih menarik bagi warga UE sebab untuk pertama kalinya mereka dapat memilih Presiden EC, setelah sebelumnya hanya dipilih oleh pemimpin masing-masing.
Para pemimpin di masing-masing negara anggota umumnya mempertanyakan proses ini, namun mereka tidak sanggup menentangnya.
Sampai sejauh ini, kandidat terkuat Presiden EC adalah Martin Schulz, seorang Sosial Demokrat Jerman yang juga presiden Parlemen Eropa.
Apabila dia benar-benar berhasil memenangi pemilihan, dia akan mencatatkan diri sebagai perintis jalan perpindahan kekuasaan dari negara anggota ke Parlemen Eropa.
"Jika pemilihan tidak cukup menarik minat negara anggota, maka program pendalaman pasar tunggal, kampanye perdagangan bebas dan peneguhan zona Euro akan berantakan," lanjut laporan itu.

BEI Kumpulkan 300 Investor dan 16 Emiten

Jakarta -Hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Institutional Investor day 2014. Ada 16 emiten yang akan memberikan paparan kepada 300 investor.
"Ada sebanyak 300 investor institusi yang hadir dan mengikuti 16 emiten ini," ungkap Direktur Pengembangan BEI Federica Widyasari Dewi dalam pembukaan acara di Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Rabu (7/5/2014)
Sebanyak 16 emiten yang hadir akan memaparkan perkembangan soal kinerja perusahaan, dan proyeksi peluang ke depan dan rencana aksi korporasi. Para emiten akan meyakinkan para investor untuk masuk dan menambah portofolio.
"Emiten akan menyampaikan perkembangan yang membuat mereka (investor) yakin dan menambah portofolio untuk masuk ke pasar modal," imbuhnya.
Tujuan agenda ini meningkatkan penawaran, permintaan dan infrastruktur untuk pelaku pasar modal. Kegiatan ini sebagai bentuk dari sisi permintaan.
Selain itu, Institutional Investor day dapat menambah akses informasi antara investor dan emiten. Investor akan mampu berinteraksi secara langsung dengan emiten terkait untuk menggali berbagai informasi.
"Banyak investor yang mengikuti. Bagi kami menambah informasi dan menambah akses dan akan memberikan banyak manfaat bagi pasar modal kita," ujar Federica.
Beberapa waktu ke belakang telah dilakukan pertemuan dengan para investor di luar negeri. Seperti yang sudah dilakukan di Jepang, Amerika Serikat (AS) hingga kawasan Eropa.
"Kita lakukan untuk bertemu institusi-institusi di bursa negara lain," sebut Federica.(detik.com)

EKONOMI INDONESIA: PDB Melambat, Saatnya Investasi Sektor Konsumer?

Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik ( BPS ), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2014 tumbuh 5,2 % YoY, lebih rendah dari estimasi konsensus pasar dan laju pertumbuhan PDB pada kuartal sebelumnya (5,7%).
Di antara komponen PDB, konsumsi domestik menyumbang 56,4%, sedangkan konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor neto masing-masing menyumbang di 6,8%, 38,2%, dan -1,4%.
Dengan menggunakan harga pasar saat ini, PDB Indonesia pada kuartal pertama 2014 mencapai Rp 2.401,2 triliun.
Dibandingkan dengan PDB pada kuartal pertama 2013, konsumsi domestik, belanja pemerintah, investasi, ekspor, dan import bertumbuh masing-masing 5,6%, 3,6%, 5,1%, -0.8%, dan -0,7%.
Menurut tim riset KDB Daewoo Securities Indonesia, perlambatan pertumbuhan PDB didorong oleh beberapa faktor seperti: lemahnya belanja pemerintah ditahun pemilu, tingginya suku bunga yang berdampak negatif pada investasi dan perlambatan ekonomi global yang berdampak pada lesunya ekspor.
"Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, konsumsi domestik merupakan keunggulan kompetitif bagi Indonesia," ujarnya melalui riset, Rabu (7/5/2014).
Permintaan barang konsumsi (terutama kebutuhan dasar) menjadi landasan utama bagi pertumbuhan sektor konsumen di tengah tantangan yang berhubungan dengan biaya produksi (listrik, upah minimum, dll).
Kendati permintaan inelastis, dalam beberapa segmen barang konsumsi (terutama non-primer), pendapatan rumah tangga berdampak langsung pada daya beli.
Saat ini, ada enam subsektor dalam industri consumer goods, yaitu: makanan & minuman, rokok, kosmetik/perawatan pribadi, kebutuhan rumah, obat-obatan, dan pengecer. Setiap sub-sektor memiliki karakteristik sendiri (perilaku pasar, peraturan, perilaku konsumen, rantai pasokan, dll).
Menurut tim riset sekuritas ini, investor sebaiknya memperhatikan karakteristik tersebut disamping unsur-unsur keuangan, misalnya, pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba bersih, struktur modal, kebijakan dividen, dll.
"Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, investasi di sektor konsumer bisa menjadi alternatif. Di antara saham-saham yang ada, Indofood Sukses Makmur cukup menarik dengan P/E FY14F sebesar 15.0x."

16 Emiten Turut Serta dalam Institusional Investor Day 2014

Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak 16 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) turut serta dalam acara Institusional Investor Day 2014 yang digelar selama dua hari, Rabu (7/5/2014) dan Kamis (8/5/2014).
Acara tersebut akan digelar di Galeri Bursa Efek Indonesia, Gedung BEI Tower II Lantai 1, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta.
Dalam kegiatan tersebut, para emiten secara bergantian akan memberikan pemaparan kinerja dan prospek bisnisnya ke depan.
 
Berikut emiten yang berpartisipasi di acara tersebut:
 
Rabu, 7 Mei 2014
 
  • PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR)
  • PT Ciputra Development Tbk. (CTRA)
  • PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META)
  • PT Vale Indonesia Tbk. (INCO)
  • PT BW Plantation Tbk. (BWPT)
  • PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN)
  • PT Cipaganti Citra Graha Tbk. (CPGT)
  • PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)
Kamis, 8 Mei 2014
 
  • PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK)
  • PT Unilever Tbk. (UNVR)
  • PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)
  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR)
  • PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.(BTPN)
  • PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT)
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG)
  • PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)

EMAS COMEX: Harga Rebound 0,37%

Bisnis.com, JAKARTA -Harga emas di bursa Commodity Exchange (Comex)  bergerak rebound pada awal perdagangan Rabu (7/5/2014).
Emas Comex untuk kontrak Juni 2014  hari ini dibuka  pada level 1.307,9 per troy ounce atau sempat melemah 0,05% dibandingkan dengan penutupan pada Selasa (6/5/2014) yang terhenti di harga US$1.308,6 per troy ounce.
Pada pukul 10.07 WIB, pergerakan harga komoditas tersebut menyentuh level US$1.313,4 per troy ounce atau berbalik menguat 0,37%.

Harga Karet: Melemah 0,12%

Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet di bursa Tokyo Commodity Exchange (Tocom) Rubber Future Contract pada awal perdagangan Rabu (7/5/2014) kembali bergerak melemah.
Harga karet di bursa Tocom untuk kontrak Juli 2014, seperti dikutip Bloomberg, hari ini dibuka seharga 164,2 yen/kg atau anjlok 1,38%. Pada Selasa (7/5/2014), harga karet ditutup di 166,5 yen/kg.
Pada pukul 09.56 WIB, harga karet terus terkoreksi 0,12% ke level 166,3 yen/kg. Harga bergerak di kisaran 164,2 hingga 166,5.

EKONOMI CHINA: Sektor Jasa Melemah, Pertumbuhan Tenaga Kerja Turun

Bisnis.com, JAKARTA--Pertumbuhan sektor industri jasa di China sedikit melemah selama April dan pertumbuhan tenaga kerja turun ke level terendah dalam tujuh bulan, menurut hasil survei sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (7/5/2014).
Kondisi itu dilaporkan berpotensi menahan laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Indeks Purchasing Managers untuk sektor jasa tercatat 51,4 selama April dibandingkan 51,9 selama Maret. Angka 50 merupakan batas antara ekspansi dan kontraksi.
Hasil survei itu menemukan bahwa indeks harga input melemah hingga titik terendah dalam 10 bulan. Sementara itu sub-indeks bisnis yang baru tetap stabil, sedangkan ekspektasi sub-indeks bisnis turun ke level terendah dalam tujuh bulan.
Data menunjukkan bahwa sektor jasa masih relatif bertahan, namun tidak tumbuh cepat untuk mengimbangi penurunan sektor manufaktur," ujar Qu Hongbin, chief economist HSBC seperti dikutip Reuters hari ini, Rabu (7/5/2014).
"Kami berpikir bahwa ekonomi akan terus berjalan lamban dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya menambahkan.

Maret 2014, Bunga Simpanan & Kredit Bergerak Naik

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menilai suku bunga simpanan dan kredit di kalangan industri perbankan pada Maret 2014 masih terus meningkat.
"Kenaikan suku bunga dana diiringi oleh peningkatan suku kredit," tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Selasa (6/5/2014).
Rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 3, 6 dan 12 bulan masing-masing tercatat 8,27%, 8,24% dan 7,41%, meningkat dibandingkan suku bunga Februari 2014 yang masing-masing sebesar 8,05%, 8,21% dan 7,18%.
Sementara itu, peningkatan suku bunga kredit juga mengalami kenaikan dari 12,55% pada Februari 2014 menjadi 12,57% pada Maret 2014.
Di sisi lainnya, meningkatnya bunga kredit, kian berdampak pada melambatnya peredaran uang. Sehingga BI juga mencatatkan pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 atau uang beredar dalam arti luas melambat.
Tirta mengatakan perlambatan uang beredar dipengaruhi penurunan pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah.

SAHAM BUMI: Berencana Rights Issue, Harga Menguat 2,04%

Bisnis.com, JAKARTA— Harga saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) terpantau berada di zona hijau pagi ini, meskipun sempat dibuka melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten batu bara milik Grup Bakrie itu dibuka melemah 1,53% ke level Rp193.
Namun, pada pukul 09.03 WIB, harga saham BUMI berbalik arah dan menguat. Adapun pada pukul 10.12 WIB, harga saham BUMI naik 2,04% ke Rp200 per saham.
Saham BUMI berada di zona hijau pertama kalinya setelah turun 3,96% selama tiga hari berturut-turut sejak awal bulan ini.
Sementara itu, jika dilihat pergerakan sejak awal tahun ini (year to date), saham BUMI anjlok 33%. Saat ini, kapitalisasi pasar perseroan tercatat Rp4,17 triliun.
Manajemen Bumi Resources juga baru saja mengumumkan rencana penerbitan saham baru (rights issue) pada Juli 2014, dengan target dana hingga Rp6,54 triliun untuk membayar sejumlah utang.
Seperti diketahui, perseroan berencana menerbitkan 26,17 miliar saham biasa atas nama seri B dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham. Setiap pemegang 50 saham punya 63 HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu), di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru seri B.

BEI Hentikan Sementara Transaksi Saham Fortune

INILAHCOM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) mulai sesi I perdagangan hari ini.
BEI beralasan telah terjadi peningkatan aktivitas transaksi dan harga komulatif yang signifikan sebesar Rp461 atau 154,18 persen. BEI mencatat tren tersebutr dari harga penutupan Rp199 pada 10 April 2014 menjadi Rp760 pada 6 Mei 2014.
Demikian mengutip keterangan resmi BEI, Rabu (7/5/2014). BEI mengharapkan investor untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang dari perseroan tercatat.

HARGA CPO (7/5/2014): Rebound 0,19% ke Rp9,2 Juta/Ton

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia pada awal perdagangan Rabu (7/5/2014) bergerak rebound.
Perdagangan CPO untuk kontrak Juni 2014 di Bursa Malaysia, seperti dikutip Bloomberg, pada pukul 10.01 WIB atau sekitar 11.01 waktu Kuala Lumpur berada pada level 2.596 ringgit Malaysia per ton atau Rp9,2 juta per ton.
Harga tersebut menguat 0,19% dibandingkan dengan penutupan pada Selasa (6/5/2014) yang berakhir di angka 2.591 ringgit Malaysia per ton dan turun 0,54%.
Pada hari ini, CPO sempat dibuka menguat menjadi seharga 2.600 ringgit Malaysia per ton dan  bergerak pada kisaran harga 2.595 -2.600 ringgit Malaysia per ton.

Sekawan Intipratama Siap Masuki Bisnis Batu bara

Bisnis.com, JAKARTA--Sekawan Intipratama Tbk. (SIAP) akan mengubah kegiatan usaha utamanya dari perusahaan di bidang produk nonwoven menjadi perusahaan tambang.
Sekawan Intipratama saat ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi, percetakan, dan perdagangan produk nonwoven yang memiliki pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur.
Perusahaan memiliki entitas anak yang beroperasi komersial sejak September 2006, yang bergerak di bidang industri alat kesehatan dan rumah tangga dengan produk utama berupa popok sekali pakai (diapers).
Manajemen Sekawan Intipratama menyatakan mengingat terbatasnya pertumbuhan internal perusahaan sejak IPO, maka perlu dilakukan pengembangan di bidang usaha lain yang punya prospek lebih baik dan menjanjikan.
"Perseroan berencana melakukan perubahan kegiatan usaha utama dengan melakukan akuisisi perusahaan yang punya anak usaha di bidang pertambangan batu bara," ujar keterangan  manajemen, Rabu (7/5/2014).
Menurut manajemen perseroan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan investasi di bidang pertambangan batu bara.
"Kami yakin usaha pertambangan batu bara punya prospek yang cerah di masa yang akan datang. Ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan perseroan," ujar manajemen.

HARGA TEMBAGA: Melemah 0,3% ke Level US$6.699,50/Ton

Bisnis.com, JAKARTA— Harga tembaga di bursa London melemah 0,3% menjadi US$6.699,50 per ton di tengah lesunya pasar logam jenis lainnya.
Kontrak tembaga untuk pengiriman Juli di bursa Comex New York sedikit berubah pada posisi US$3,0555 per pound. Sementara itu, di bursa Shanghai, kontrak untuk pengiriman Agustus sedikit berubah pada posisi 47.180 yuan (US$7.577) per ton.
Dalam perdagangan lainnya di bursa London, harga timah melemah dan harga seng sedikit menguat, sedangkan harga aluminium dilaporkan menguat sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (7/5/2014).
Sebelumnya, dilaporkan harga nikel menguat hingga hari kedua sampai mendekati harga tertinggi dalam 15 bulan akibat kekhawatiran atas gangguan suplai menyusul ketegangan Rusia dan Ukraina dan larangan ekspor bijih mineral oleh Indonesia.
Kontrak untuk pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange menguat 0,8% menjadi US$18.700 per metrik ton. Sementara itu, di bursa Tokyo tercatat US$18.625 pukul 10.19 atau pukul 08.19 WIB atau menuju pada level tertinggi sejak 5 Februari 2013.
Harga logam itu menguat 34% tahun ini atau yang tertinggi di antara enam logam utama di bursa London.

BI Rate Dimumkan Besok, Analis Prediksi Tetap

Bisnis.com, JAKARTA— Rapat dewan gubernur Bank Indonesia akan digelar besok, Kamis (8 Mei 2014), salah satu agendanya adalah menentukan suku bunga acuan (BI Rate).
"(Pasar) antisipasi BI Rate tetap," kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Rabu (7/5/2014).
Dikemukakan dengan tetapnya BI Rate tersebut, diprediksi tidak akan berpengaruh signifikan pada pasar.
Apalagi, ujarnya, terjaganya tingkat inflasi di dalam negeri.
Seperti diketahui dari laman Bank Indonesia di bi.go.id, dijelaskan rapat dewan gubernur digelar Kamis (8/5/2015).

HARGA NIKEL: Menguat Akibat Ukraina Makin Memanas

Bisnis.com, JAKARTA—Harga nikel menguat hingga hari kedua sampai mendekati harga tertinggi dalam 15 bulan akibat kekhawatiran atas gangguan suplai, menyusul memanasnya ketegangan antara Rusia dan UIkraina selain larangan ekspor bijih mineral oleh Indonesia.
Kontrak nikel untuk pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange menguat 0,8% menjadi US$18.700 per metrik ton. Sementara itu, di bursa Tokyo tercatat US$18.625 pukul 10.19 atau pukul 08.19 WIB atau menuju pada level tertinggi sejak 5 Februari 2013. Harga logam itu menguat 34% tahun ini atau yang tertinggi di antara enam logam utama di bursa London.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Barack Obama menetapkan 25 Mei sebagai batas waktu bagi Rusia, produsen nikel terbesar kedua dunia, untuk menarik dukungan pada kelompok pemberontak pro Rusia kalau ingin sanksi dihilangkan.
Sementara itu, Indonesia, produsen nikel terbesar dunia, tetap melarang ekspor bijih mineral sejak Januari guna mendorong produksi logam olahan dalam negeri.
"Tidak mudah untuk mengambil posisi jual segera sejauh risiko geopolitik masih mengancam," ujar Kazuhiko Saito, analis pada Fujitomi Co sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (7/5/2014). Dia menambahkan bahwa ketegangan di Ukrina telah memicu kepentingan spekulatif untuk nikel.

IHSG Memantul ke 4.840 di Awal Sesi

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham berhasil memantul ke atas di level 4.840,99 dari level terendah 4.828,2 di awal perdagangan Rabu (7/5/2014). Investor asing mengalami net buy Rp60,3 miliar.
Indeks sempat melemah dari level pembukaan di 4.834. Volume perdagangan mencapai 672,3 juta saham senilai Rp688,73 miliar.
Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seiring dengan 137 saham yang berada di area positif. Sementara sebanyak 62 saham melemah dan 66 saham masih stagnan.
Sementara indeks saham berakhir turun 0,1% ke 4.834,46 pada perdagangan Selasa (6/5/2014). Volume perdagangan mencapai 3,7 miliar saham senilai Rp3,07 triliun. Investor asing mengalami net buy Rp96,2 miliar.
Secara sektoral, 10 sektor saham menguat pada pagi ini. Namun hanya satu sektor yang tercatat melemah pagi ini, yaitu sektor industri dasar yang melemah 0,3 persen.
Sementara sektor yang menguat tertinggi adalah sektor pertambangan sebesar 0,48 persen dan sektor properti serta industri lain-lain yang tercatat pada posisi yang sama yaitu menguat 0,28 persen.
Indeks LQ45 naik 0,2%, indeks JII naik 0,3%, indeks ISSI menguat 0,2%. Untuk indeks SMinfra18 naik 0,2%R dan IDX30 naik 0,1%.
Saham yang melemah seperti saham GGRM turun Rp1.925 ke Rp53.925, MAPI turun Rp150 ke Rp5.775, SMGR melemah Rp100 ke Rp14.425. Untuk saham yang menguat seperti saham UNTR naik Rp100 ke Rp22.250, INCO naik Rp60 ke Rp3.735.

PERGERAKAN IHSG BEI (7/5/2014): IHSG Terus Menguat, Simak Prediksi Level Resistennya

Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,02% ke level 4.833,32.
Adapun nilai  tukar rupiah melemah 0,1% ke Rp11.531 pada pukul 08.45 WIB.
Bagaimana pergerakan indeks selanjutnya hari ini, Rabu (7/5/2014)?
Simak laporan live di Bisnis.com dari pembukaan hingga penutupan perdagangan sore nanti.

Bursa AS Melemah, Ini Penyebabnya

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Amerika Serikat melemah saat penutupan perdagangan.
Indeks Standard & Poor's 500 melemah 0,9% ke level 1.867,72. Dow Jones Industrial Average melemah 129,53 poin atau 0,8% ke level 16.401,02.
"Koreksi ini lebih dipicu aksi ambil untung pelaku pasar memanfaatkan momentum rilis laba sejumlah emiten seperti AIG yang dibawah ekspektasi," kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (7/5/2014).
Di samping itu, ujarnya, krisis Ukraina yang semakin memburuk juga turut memicu koreksi di sejumlah bursa utama dunia.

First Asia Capital: IHSG Minim Insentif Positif

Jakarta -Aksi beli selektif terutama atas saham pertambangan, infrastruktur, dan emiten pakan ternak tidak mampu mengimbangi aksi ambil untung pemodal di saham properti, konsumsi, dan CPO sehingga membuat IHSG ditutup melemah tipis 8 poin (0,17%) di 4834,47 pada perdagangan kemarin. Secara keseluruhan pasar relatif sepi dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya Rp2,7 triliun. Melemahnya kinerja perekonomian domestik ditandai dengan pertumbuhan ekonomi 1Q14 yang hanya 5,21% dan faktor eksternal yang kurang kondusif membuat pelaku pasar cenderung wait and see.
Sentimen yang menggerakkan aksi beli terutama dipicu kenaikan harga sejumlah komoditas dan sentimen individual seperti rencana pembagian dividen dan pencapaian laba 1Q14. Sementara itu Wall Street tadi malam ditutup di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,78% dan 0,90% di 16401,02 dan 1867,72. Koreksi ini lebih dipicu aksi ambil untung pelaku pasar memanfaatkan momentum rilis laba sejumlah emiten seperti AIG yang dibawah ekspektasi. Krisis Ukraina yang semakin memburuk juga turut memicu koreksi di sejumlah bursa utama dunia.
Pada perdagangan hari ini di tengah minimnya insentif positif dan meningkatnya resiko pasar global yang dipicu krisis Ukraina IHSG diperkirakan cenderung bergerak melemah dalam rentang terbatas. Pelaku pasar tengah menanti keputusan bank sentral mengenai BI Rate pekan ini yang diperkirakan akan tetap ditahan di 7,5%. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4800 dan resisten di 4850.
 
IHSG : S1 4820 S2 4800 R1 4850 R2 4870
 
Saham Pilihan
ASII 7200-7600 BoW, SL 7100
INCO 3600-3800 TB, SL 3500
ANTM 1145-1200 BoW, SL 1135
CPIN 3850-4100 TB, SL 3800
BBTN 1050-1170 BoW, SL 1030
JSMR 5875-6100 TB, SL 5800
PTBA 9650-9900 BoW, SL 9500
 
sumber:detik.com

OSO Securities: Indeks Cenderung Menguat Terbatas

Jakarta -Hari kedua minggu ini (06/05) IHSG terlihat masih terlihat kurang bergairah. IHSG ditutup turun tipis 8,04 poin atau terkoreksi 0,17% ke level 4.834,47. Koreksi yang terjadi pada perdagangan kemarin inline terhadap market di regional Asia. Di samping itu, investor dalam negeri juga terlihat masih kecewa terhadap kembali melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mampu tumbuh sebesar 5,21%. Meskipun demikian, pelaku pasar asing masih mencatat transaksi beli bersih sebesar Rp102,4 miliar. Hampir seluruh indeks sektoral mengalami koreksi kecuali 3(tiga) sektor berikut: sektor Infrastruktur, sektor pertambangan serta setor industry dasar.
Sementara itu, bursa Wall Street pada perdagangan semalam ditutup mengalami pelemahan, di mana Indeks Dow Jones turun 0.78% ke level 16,401.02, Indeks S&P turun 0.90% menjadi 1,867.72 dan indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan sebesar 1.38% ke 4,080.76. Pelemahan karena terdorong sentimen dari Investor's Business Daily (IBD)/ Techno Metrica Institute of Policy and Politics (TIPP), menyampaikan bahwa optimisme terhadap ekonomi Amerika Serikat mengalami penurunan dari sebelumnya 48.0 menjadi 45.8. Di samping itu, rilisnya data trade balance AS yang masih menunjukkan defisit sebesar US$ 40,38 miliar atau lebih buruk dari konsensus US$ 40,30 miliar juga turut mendorong pelemahan pada bursa Wall Street.
Hari ini IHSG kami perkirakan masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas. Secara teknikal, IHSG berada di bawah area middle bollinger bands dan membentuk candle spinning top. Indikator MACD bergerak menurun dengan histogram positif, indikator stochastic oscillator bergerak melemah. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,808 dan resistance 4,860.(detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Cenderung Turun

Jakarta -Melemahnya Dow Jones dan bursa regional dapat memberi sentimen yang negatif. IHSG menutup sesi perdagangan relatif melemah setelah gagal melanjutkan penguatan kemarin. Belum adanya aksi jual asing diharapkan dapat membatasi peluang negatif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung turun pada hari ini.
 
BUMI – Rencana rights issue
PT Bumi resources (BUMI) berencana menerbitkan saham baru sebanyak 26.17 miliar saham seri B (setara dengan 53.5% saham) dengan menerbitkan HMETD (rights issue). Dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham maka target perolehan dana mencapai Rp 6.54 Triliun. Rasio rights issue 50:63 dan memiliki efek dilusi sebesar 55.75%. BUMI akan menggunakan Rp 1.7 Triliun dari hasil rights issue untuk melunasi utang dari China Investment Corporation (CIC). Perseroan juga akan menggunakan Rp 1.7 Triliun untuk pelunasan seluruh fasilitas pinjaman dari Castleford Investment Holdings Ltd dan sebesar Rp 2.5 Triliun untuk peluasan sebagian guaranteed convertible bond due serta beberapa fasilitas utang perseroan lainnya. RUPSLB akan dilaksanakan pada 5 Juni 2014.
 
ISAT – Refinancing utang
PT Indosat (ISAT) melakukan refinancing atas utang yang jatuh tempo tahun ini senilai Rp 2.44 Triliun. Sebelumnya ISAT telah memperpanjang utang kepada PT Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp 1.5 Triliun yang jatuh tempo pada 10 Februari lalu. Utang tersebut diperpanjang 1 tahun dengan jatuh tempo 10 Februari 2015 namun ISAT harus menanggung bunga 1-month JIBOR+2.25% dari sebelumnya 1-month JIBOR+2%. ISAT juga tercatat memiliki pinjaman dalam mata uang asing senilai Rp 843.41 Miliar yang akan jatuh tempo tahun ini, sekitar 34.6% dari total utang yang jatuh tempo tahun ini. Manajemen berencana mengubah pinjaman valas menjadi pinjaman Rupiah.
 
SMCB – Refinancing utang
PT Holcim Indonesia (SMCB) tengah mencari pinjaman sekitar Rp 1.5 Triliun dalam rangka refinancing utang. Pinjaman tersebut akan direalisasikan pada 2H 2014. SMCB tercatat memiliki utang senilai Rp 1.16 Triliun yang akan jatuh tempo pada November 2014. Selain untuk refinancing utang, SMCB juga membutuhkan dana untuk pengembangan usaha seperti membangun pabrik Tuban 2, pabril silo, serta untuk mendukung biaya pemeliharaan tahunan.
 
SMMA – Rencana private placement
PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) berencana akan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak 623.7 juta saham baru (10% saham) dan Nilainya diperkirakan mencapai Rp 2.1 Triliun. Pelaksanaan aksi korporasi ini dapat dilakukan tahun ini atau tahun depan. SMMA akan menggunakan dana hasil non-HMETD untuk modal kerja dan perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 13 Juni 2014.(detik.com)

Mega Capital: Indeks Fluktuatif, Cenderung Melemah Terbatas

Jakarta -IHSG Melemah Ke Level 4.834,47, Wall Street Memerah Terseret Saham Twitter dan AIG. Pada perdagangan saham di BEI, IHSG ditutup melemah sebesar 0.17% atau 8,04 poin ke level 4.834,47. Tren IHSG yang masih konsolidasi kembali membuat pergerakan saham cenderung mendatar. Kondisi itu membuat pergerakan ke arah naik maupun turun sulit terjadi. Kendati demikian, situasi pasar saham saat ini dapat dilihat sebagai proses untuk meredakan keadaan jenuh beli harian. Pelaku pasar yang berorientasi jangka menengah akan terus melakukan akumulasi saham.
Beralih ke bursa saham Amerika. Pada perdagangan saham di Wall Street, peregerakan saham tercatat mengalami pelemahan karena aksi jual pada saham Twitter yang kembali membangkitkan kekhawatiran investor terhadap sektor teknologi dimana saham Twitter anjlok sebesar 17,8%. Kemudian, rilis laporan keuangan perusahaan asuransi AIG yang mengecewakan telah memukul saham sektor keuangan dimana saham AIG anjlok sebesar 4,1%.
Pada penutupan bursa, Indeks DJIA berakhir turun 0,78% atau sebanyak 129,53 poin ke level 16.401,02. Indeks S&P 500 merosot 0,90% atau sebanyak 16,94 poin ke level 1.867,72, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 1,38% atau sebanyak 57,30 poin ke level 4.080,76. Pada perdagangan saham di bursa saham Eropa, indeks ditutup melemah seiring penurunan saham Barclays Plc dan ketegangan di Ukraina. Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3% ke level 336,04.
Indeks Fluktuatif, Cenderung MelemahTerbatas (Range : 4,800-4,860). Sempat bergerak menguat di awal sesi perdagangan kemarin, IHSG akhirnya ditutup melemah di level 4,834. Indeks tampak kembali melanjutkan konsolidasinya yang terjadi selama beberapa hari terakhir dan berpotensi untuk berlanjut menuju support level terdekat di 4,820 hingga 4,800. Namun jika indeks berbalik menguat maka berpeluang untuk menguji kembali resistance level di 4,860. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas.(detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Konsolidasi

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 6 Mei 2014 ditutup melemah 0,166% pada level 4834. Sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net buy senilai Rp102,4 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah yang terutama dikontribusikan oleh saham sektor internet dan perbankan, akibat tekanan jual pada saham Twitter dan AIG. Sementara itu data defisit neraca perdagangan AS pada bulan Maret menyempit, seiring dengan ekspor yang mengalami kenaikan terbesar dalam sembilan bulan terakhir. Neraca perdagangan AS mengalami defisit USD40,4 miliar, membaik dibandingkan bulan sebelumnya defisit USD41,9 miliar. OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,4% tahun ini dari prediksi sebelumnya yang sebesar 3,6%. Penurunan proyeksi itu seiring dengan perlambatan ekonomi China dan negara-negara berkembang lainnya. Pasar juga mencermati perkembangan politik di Ukraina.adanya kecemasan akan ketidakstabilan kondisi di Ukraina mendorong investor untuk mela kukan aksi profit taking. Rusia mengumumkan rencana untuk memperkuat armada kapal perangnya di Laut Hitam, menyusul tewasnya lebih dari 30 pemberontak pro Rusia. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. Untuk hari ini IHSG bergerak pada kisaran level 4815 - 4880. Rekomendasi: TLKM, BBRI, ADRO, KLBF, BMRI, BWPT.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: Indeks Menguat Terbatas

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah setelah rilis kinerja yang mengecewakan dari beberapa perusahaan tercatat (emiten) besar. Indeks saham Dow Jones Industrial Avg ditutup turun -0,78% dan S&P 500 terkoreksi -0,90%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup bervariasi. Harga minyak mentah WTI menguat +0,30% ke US$99,80 per barel. Sementara harga emas Comex melemah -0,02% ke posisi US$1308,30 per troy ounce.
Dari dalam negeri, investor menanti pengumuman tingkat suku bunga acuan (BI Rate), yang sedianya akan diumumkan Bank Indonesia (BI) pada 8 Mei 2014. Di sisi lain, pasar juga menantikan rilis hasil rekapitulasi pemilihan legislatif yang akan ditetapkan pada 9 Mei 2014.
Sedangkan Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks berpotensi mixed to up namun masih dalam kisaran terbatas. Hari ini indeks akan menguji resistance terdekat di level 4.860 dan support di 4.814.(detik.com)

Trust Securities: Posisi IHSG Masih Rawan Pelemahan

Jakarta -Seperti yang kami tuliskan sebelumnya dimana dengan posisi IHSG saat ini masih rawan untuk terjadinya pelemahan jika sentimen yang ada terutama dari laju bursa saham global tidak mampu bergerak positif. Nyatanya meski laju bursa saham AS masih dapat menghijau, tidak membuat IHSG mampu bertahan di zona hijaunya. Padahal pasca melemah tajam pada (28/4), laju IHSG belum dapat kembali menyentuh level tertinggi saat tanggal tersebut. Tampaknya pelaku pasar benar-benar menahan diri dan mengurangi aktivitas transaksinya memasuki pekan awal di bulan Mei sehingga volume dan nilai transaksi kian menurun.
Stagnannya laju Rupiah dan liburnya beberapa bursa saham Asia kurang memberi stimulan bagi IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4855,09 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4828,64 (level terendahnya) pada mid sesi 2 dan berakhir di level 4834,47. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (7/5) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4800-4815 dan resisten 4858-4862. Inverted hammer di bawah middle bollinger band (MBB ). MACD masih bergerak landai dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R kembali cenderung mendatar. Laju IHSG sempat masuk ke dalam kisaran target support (4827-4831) dan juga sempat berada di kisaran target resisten (4852-4874) meski akhirnya tidak mampu bertahan. Posisi IHSG pun masih rawan pelemahan dengan minimnya sentimen yang ada namun, diharapkan pelemahan yang terjadi bersifat terbatas.(detik.com)