Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu kompak menguat bersama rupiah setelah dana asing lebih dari Rp 1 triliun masuk lantai bursa. Aksi beli asing sudah terjadi sejak pembukaan perdagangan.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (28/3/2014), IHSG menanjak 45,220 poin (0,96%) ke level 4.768,277. Sementara Indeks LQ45 melonjak 8,238 poin (1,04%) ke level 799,514.
Wall Street ditutup di zona hijau berkat penguatan saham-saham teknologi. Aksi beli didorong oleh pernyataan Gubernur The Federal Reserve Janet yellen yang berniat menyokong ekonomi Amerika Serikat (AS) dengan stimulus.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 134,60 poin (0,79%) ke level 16.457,66. Indeks S&P 500 bertambah 14,72 poin (0,79%) ke level 1.872,34. Indeks Komposit Nasdaq melompat 43,24 poin (1,04%) ke level 4.198,99.
Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya pekan lalu setelah melewati libur panjang menyambut hari raya Nyepi. Investor diperkirakan berburu saham-saham yang masih berpotensi menguat.
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melemah 56,70 poin (0,38%) ke level 14.771,13.
- Indeks Straits Times naik 16,45 poin (0,52%) ke level 3.188,62.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
Pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat, setelah Federal Reserve (The Fed) menegaskan jika kekhawatiran terhadap kenaikan suku bung acuan yang datang lebih awal telah mereda. Akhir pekan lalu, indeks saham Dow Jones Industrial Avg naik +0,82% dan S&P 500 menguat +0,79%.
Dari pasar Asia, indeks di beberapa negara terkemuka juga dibuka bervariasi. Kenaikan pasar saham Asia ditunjukkan oleh Nikkei 225 di Jepang yang terapresiasi +0,04%. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka turun -0,27%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas ditutup mixed. Harga minyak mentah WTI terapresiasi +0,38% ke US$101,67 per barel. Sementara harga emas Comex turun -0,07% ke posisi US$1293,80 per troy ounce.
Dari dalam negeri, Biro Pusat Statistik (BPS) siang ini akan merilis data inflasi Maret 2014 dan neraca perdagangan Indonesia Februari 2014. Mandiri Sekuritas memprediksi CPI akan membukukan deflasi 0,02% antar bulan (MoM), dibandingkan dengan konsensus yang memperkirakan masih terjadi inflasi 0,11% MoM.
Kami juga memprediksi akan terjadi surplus perdagangan sebesar US$490 juta pada Februari (dibandingkan dengan konsensus US$210 juta). Patut digarisbawahi juga bahwa Bank Indonesia (BI) telah memprediksi surplus perdagangan dapat mencapai US$700 juta pada Februari.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Indeks masih melanjutkan rally beberapa hari dan coba menguji resistance fibo 4.784. Indeks rebound dengan volume intraday relatif besar dan buyer masih kontrol.
Indeks masih berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Pada perdagangan hari ini, indeks bergerak di kisaran support 4.747 dan resistance 4.779 / 4.784.
Trust Securities
Perkiraan akan terjadinya downreversal karena adanya aksi profit taking dan imbas pelemahan laju bursa saham AS tampaknya tidak terjadi dimana IHSG di akhir pekan dapat bergerak di zona hijaunya. Pelaku pasar kembali melakukan aksi beli setelah mendapat sentimen positif dari bursa saham Asia yang dapat bergerak positif setelah merespon beberapa kenaikan data ekonomi KorSel dan Jepang. Belum lagi penguatan nilai tukar Rupiah dan masih adanya nett buy asing yang juga memberikan imbas positif pada IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4769,22 (level tertingginya) di mid sesi 1 dan menyentuh level 4737,22 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4768,28. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (1/4) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4730-4748 dan resisten 4775-4782. White marubozu di atas middle bollinger band (MBB). MACD cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R melanjut downtrend. Laju IHSG mampu melewati kisaran resisten (4744-4750) yang secara tren teknikal memberikan peluang akan kelanjutan kenaikan. Akan tetapi, mengingat akan dirilis juga beberapa data ekonomi dari dalam dan luar Indonesia maka tetap mewaspadai potensi pembalikan arah jika data-data tersebut tidak sesuai dengan estimasi. (detik.com)