Bisnis.com, JAKARTA-Harga saham perusahaan konstruksi dan pengembang
properti pelat merah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) naik 80
poin atau tumbuh 6,61% ke level Rp1.290 per saham.
Pertumbuhan signifikan itu ditengarai oleh keputusan pemisahan lini bisnis
properti menjadi anak usaha (spin off).
Keputusan tersebut disepakati dalam rapat umum pemegang saham luar biasa
(RUPSLB) yang digelar Kantor Pusat Pembangunan Perumahan (PP), Jakarta, Rabu
(23/10/2013).
Pada perdagangan Kamis (24/10/2013), saham berkode PTPP itu bergerak di
kisaran Rp1.210-Rp1.290 per saham dengan volume perdagangan 70.746.500
saham.
Hal itu membuat kapitalisasi pasar perseroan menjadi Rp6,24 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PP Taufik Hidayat menjelaskan setelah
mayoritas pemegang saham setuju, pihaknya akan mengurus proses administrasi
ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Setelah Kemenkumham menyetujui, maka nanti anak usaha properti ini baru
resmi menjadi anak usaha PP," katanya.
Perseroan telah menyiapkan nama anak usaha itu, yakni PT PP Properti.
Nantinya, PP Properti bergerak dalam lini usaha pembangunan dan pengelolaan
hotel.?
Menurut rencana, perseroan akan membangun hotel di wilayah Bali dan Lombok.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan, kontribusi anak usaha, serta
pengembangan bisnis yang terukur dan terencana, PP telah merencanakan
program kerja untuk sejumlah anak usahanya hingga 5 tahun ke depan.
Dengan program itu, perseroan mengharapkan anak usaha dapat memberikan
kontribusi yang cukup signifikan bagi induk usaha.

korea by dewanti
Thursday, October 24, 2013
Pemerintah Lambat Antisipasi Gejolak Krisis Ekonomi Global
Jakarta - Penanganan dampak krisis ekonomi global oleh pemeirntah dinilai terlambat. Saat pemerintah Indonesia mengeluarkan langkah penangananan dan pencegahan, ekonomi RI sudah terkena dan berada dalam krisis.
"Antisipasi krisis sudah terlambat. Kita sudah dalam krisis. Jangan bayangkan krisis 97/98 atau 2008 sama. Ini krisis berbeda. Sekarang kita krisis neraca pembayaran yang disebabkan defisit," ucap Ekonom EC-Think Iman Sugema pada acara Ngopi Bareng Akuntan yang diadakan IKI di Kopitiam Plaza Sarinah Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Menurutnya krisis ekonomi yang terjadi saat ini lebih disebabkan defisit neraca pembayaran. Aliran uang ke luar negeri lebih tinggi dibandingkan arus uang masuk ke dalam negeri.
"Neraca pembayaran mengalami defisit. Arus uang ke luar lebih banyak ke luar daripada ke dalam. Kita akumulasi kewajiban jangka panjang, ini hot money," sebutnya.
Pada kesempatan ini, krisis yang sedang menghampiri Indonesia bisa saja dikurangi dampaknya. Namun membutuhkan waktu tidak sebentar karena masih adanya defisit neraca pembayaran. Iman pun menyampaikan beberapa solusi jangka pendek agar RI, secara bertahap lepas dari krisis.
"Perusahaan asing yang lama bercokol di Indonesia untuk mereinvest kembali daripada mencari investor baru. Kedua berpikir long term siapkan ekonomi Indonesia yang lebih kompetitif. Minimal kita punya framework 5-25 tahun ke depan," sebutnya.
Di tempat sama, Anggota DPR Komisi XI Achsanul Qosasi menjelaskan dampak krisis ekonomi global karena dua faktor. Faktor pertama menyangkut arus keuangan dan perdagangan.
"Saya mau menggambarkan dari teman-teman. Dari mana krisis masuk ke Indonesia? Dia masuk dari 2 jalur. Dari jalur perdagangan dan keuangan," sebutnya.
Menurutnya dampak krisis masih terasa dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
"3-5 tahun ke depan masih seperti ini. Kami minta dolar ditetapkan Rp 10.500-Rp 11.000. Itu harus kita jaga. Nggak mungkin dolar di bawah Rp 10.000," sebutnya.
Namun untuk penanganan krisis diperlukan protokol atau payung hukum. Menurutnya undang-undang Jaring Pengamanan Sistem Keuangan (JPSK) dibutuhkan untuk penanganan dampak krisis dalam waktu singkat. Di sana diatur siapa saja yang bertanggungjawab menangani krisis dan tindakan apa yang harus dilakukan.
"Kita membutuhkan protokol saat penanganan krisis. Ini ada UU JPSK. Dulu bisa menghindar. Itu BI salah Kemenkeu, Kemenkeu bilang salah DPR. Karena nggak ada payung hukum. Maka diperlukan UU JPSK. Ini payung hukum seperti UU BPJS. Ini baru selesai 2014," jelasnya. (detik.com)
Melaju 48 Poin, IHSG Melirik Lagi di 4.600
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 48 poin berkat aksi beli saham investor asing dan lokal. Tinggal enam poin lagi indeks bisa kembali menembus level 4.600.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di posisi Rp 11.140 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.255 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 10,818 poin (0,27%) ke level 4.540,198 terseret arus negatif bursa regional. Posisi IHSG yang kemarin sudah naik tinggi dimanfaatkan investor untuk mengambil untung.
Aksi ambil untung sempat menjegal indeks ke posisi terendahnya hari ini di 4.533,347. Untungnya menjelang penutupan sesi I aksi beli mulai muncul dan mendorong indeks ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 20,636 poin (0,45%) ke level 4.567,135 di tengah koreksi yang terjadi di bursa-bursa Asia. Penguatan saham-saham unggulan berhasil mendorong IHSG menghijau.
Aksi beli makin ramai menjelang penutupan perdagangan. Baik itu investor asing maupun lokalberlomba-lomba beli saham. Indeks pun menajak sampai ke posisi tertingginya hari ini tepat pada penutupan perdagangan.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (24/10/2013), IHSG ditutup melaju 48,346 poin (1,06%) ke level 4.594,845. Sementara Indeks LQ45 menanjak 10,549 poin (1,38%) ke level 774,665.
Saham-saham bank memimpin penguatan kali ini meski ada kasus suap yang dilakukan terhadap bank pemerintah oleh raksasa penyedia ATM asal Amerika Serikat (AS) Diebold. Sektor lain yang naik tinggi adalah aneka industri, industri dasar dan konstruksi.
Transaksi investor asing hingga sore ini terpantau melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 183,55 miliar di seluruh pasar. Kemarin-kemarin investor asing masih terus melepas saham.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 207.607 kali pada volume 5,527 miliar lembar saham senilai Rp 6,05 triliun. Sebanyak 134 saham naik, sisanya 93 saham turun, dan 117 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed sore ini setelah sempat kompak melemah di zona merah. Penguatan IHSG di Bursa Efek Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia hari ini.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun 18,78 poin (0,86%) ke level 2.164,32.
- Indeks Hang Seng melemah 164,13 poin (0,71%) ke level 22.835,82.
- Indeks Nikkei 225 menguat 60,36 poin (0,42%) ke level 14.486,41.
- Indeks Straits Times naik 12,19 poin (0,38%) ke level 3.216,99.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Lionmesh (LMSH) naik Rp 1.700 ke Rp 10.200, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 ke Rp 37.500, Indocement (INTP) naik Rp 600 ke Rp 20.500, dan Unilever (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 32.150.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangaraya (ITMG) turun Rp 1.050 ke Rp 31.500, Saratoga (SRTG) turun Rp 200 ke Rp 4.600, Malindo (MAIN) turun Rp 200 ke Rp 3.275, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 20.900. (detik.com)
Mulia Industrindo Alokasikan Rp25 Miliar Untuk Buyback Saham
Bisnis.com, JAKARTA - Produsen keramik PT Mulia Industrindo Tbk. (MLIA) mengalokasikan dana Rp25 miliar untuk pembelian kembali (buyback) saham di tengah pasar modal yang masih berfluktuasi.
Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Nilakusuma Dewayani menuturkan langkah tersebut akan dilakukan secara bertahap pada periode 23 Oktober 2013-23 Januari 2014.
Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Nilakusuma Dewayani menuturkan langkah tersebut akan dilakukan secara bertahap pada periode 23 Oktober 2013-23 Januari 2014.
"Buyback paling banyak 20% dari modal disetor dalam perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (24/10/2013).
Kondisi pasar yang menurun secara signifikan dan adanya surat edaran dari otoritas bursa membuka peluang bagi Mulia Industrindo untuk melakukan pembelian kembali sebagian saham dengan memperhatikan kemampuan perseroan dan ketentuan yang berlaku.
Pada perdagangan Kamis (24/10/2013), saham berkode MLIA itu ditutup turun 5 poin atau 1,43% ke level Rp345 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp456,4 miliar.
Bank Victoria Raih Laba Rp218 Miliar
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) membukukan laba bersih Rp218 miliar pada kuartal ketiga 2013.
Laba tersebut naik 61,5 persen dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp135 miliar. Pada periode tersebut, pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income) Bank Victoria yang meningkat Rp94 miliar.
Untuk pertumbuhan NIM (net interest margin) dari 3,01% pada September 2012 menjadi 3,50% di September 2013. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Kamis (24/10/2013).
Perseroan juga meraih LDR sebesar 77,5% dan rasio efisiensi (BOPO) yang terjaga pada level 77,4%. Untuk NPL mengalami pertumbuhan 0,8%. Unutk pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah mencapai 43% menjadi Rp10,3 triliun.
Untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 27,9% menjadi US$13,3 triliun. Sedangkan aset total perseroan mencapai Rp17,2 triliun dengan ekuitas sebesar Rp1,49 triliun.
BMTR Buyback Saham Rp121,71 Miliar
INILAH.COM, Jakarta - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp121,71 miliar.
Jumlah saham yang dibeli kembali perseroan sebanyak 55.323.500 saham dengan harga per saham Rp2.200 dan tanggal transaksi pada 22 Oktober 2013. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/10/2013).
Aksi buyback saham ini merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 2/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang berfluktuasi Secara Signifikan (Buyback).
Bursa Eropa Naik Terangkat Data China
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa bergerak lebih tinggi pada perdagangan Kamis (24/10/2013) dengan dukungan data China yang meningkatkan kepercayaan investor meskipun laba berusahaan mengalami pelemahan.
Indeks DAX di Jerman naik 0,5%, indeks CAC naik 0,4%, dan indeks FTSE di London naik 0,1%. Data tentang aktivitas manufaktur China bulan Oktober sebesar 50,9 atau naik dari bulan September 50,2. Skor tersebut merupakan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Level di atas 50 menunjukkan masih ada ekspansi.
Investor juga merespon positif pernyataan Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) yang memastian sektor keuangan tidak membahayakan keuangan pemeritnah negara Eropa lagi. Saat ini kondisi perbankan memiliki fundamental yang kuat.
"Apa yang telah dilakukan masa lalu tidak boleh diulang lagi. Hal yang telah membaik telah terjadi di sektor perbankan," katanya seperti mengutip cnbc.com.
Sementara saham periklanan naik 2,2 persen setelah mengalami kenaikan pendapatan. Saham Credit Suisse turun 1,6% setelah laba di bawah perkiraan. Untuk saham Swedia Ericson turun 6 persen setelah laba di bawah ekspektasi.
Harga CPO Anjlok Dalam Sepekan
Bisnis.com, MUMBAI Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) anjlok ke titik terendah dalam sepekan setelah reli ke level tertinggi dalam 7 bulan.
Kontrak CPO untuk pengiriman Januari turun 9 poin ke level 2.475 ringgit (Rp8,49 juta) per ton di Bursa Malaysia Derivatives pada 14:30 WIB. Adapun kelapa sawit untuk pengiriman November tercatat pada harga 2.460 ringgit (Rp8,44 juta) kemarin.
Harga CPO mencetak reli dalam 4 hari berturut-turut hingga kemarin dan ditutup pada level tertinggi sejak Maret. Hal ini dipicu karena spekulasi bahwa produksi Malaysia akan tumbuh lebih lambat. Sepanjang bulan ini CPO mencetak kenaikan harga sekitar 6%.
Menurut Deputi Direktur Bursa Berjangka dan Komoditas RHB Investment Bank Bhd. di Kuala Lumpur, Donny Khor, semenjak harga membaik, ada sejumlah aksi profit taking.
"Ini adalah jeda sebelum kecenderungan bullish karena ekspektasi pasar soal perlambatan produksi CPO," katanya.
Sementara itu, harga minyak kelapa sawit murni untuk pengiriman Mei tercatat pada level 6.176 yuan (US$1.015) per ton di Dalian Commodity Exchange.
Unilever Siap Habiskan Capex Rp1 T
INILAH.COM, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yakin akan menyerap seluruh belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini sebesar Rp1 triliun.
"Kami optimis dana belanja modal yang sudah dianggarkan tahun ini akan terserap seluruhnya," kata Direktur PT Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB), Kamis (24/10/2013).
Menurut Sancoyo, seluruh dana belanja modal bersumber dari kas internal perseroan dan hingga semester pertama 2013 telah menyerap sebesar Rp500 miliar, guna peningkatan kapasitas pabrik home and personal care serta food and beverages.
"Memang kebutuhan capex Unilever Indonesia tahun ini lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena, penggunaan dana tersebut lebih kepada ekspansi kapasitas produksi pada pabrik Unilever yang terleta di Cikarang dan Surabaya," ujar dia.
Bursa Asia Turun Khawatirkan Ekonomi China
INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia sebagian besar lebih rendah pada perdagangan Kamis (24/10/2013). Investor tetap mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi China meski indikatornya tetap kuat.
Data tentang aktivitas manufaktur China bulan Oktober sebesar 50,9 atau naik dari bulan September 50,2. Skor tersebut merupakan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Padahal data PMI dari HSBC ini beberapa kali dapat menggerakan pasar. Apalagi sinyal di data ekoomi memberikan arah mengalami perlambatan untuk kegiatan manufaktur di awal musim panas tahun ini.
Indeks ASX di Sydney naik 0,5%, indeks Kospi naik 0,5%. Untuk indeks Hang Seng turun 0,95, indeks Shanghai turun 0,2%. Bursa di Hong Kong mengalami pelemahan seiring jatuhnya beberapa saham perbankan. Saham China Construction Bank turun 1,5%, saham Industrial & Commercial bank of China turun 1,3%.
Untuk dolar AS melemah 0,3% terhadap dolar Australia. Demikian juga dengan melemah terhadap yen 0,09%. Hal ini telah menekan indeks Nikkei 0,6%. Penguatan yen menekan saham eksportir seperti saham Toyota MOtors Copr turun 1 persen, saham Hitachi Construction Machinery turun 2,7% dan saham Komatsu melemah 3%.
Unilever Rombak Jajaran Direksi
INILAH.COM, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merombak jajaran direksi perseroan, dengan mengangkat Tevilyan Yudhistira Rusli sebagai direktur.
"Hasil RUPSLB, mengangkat bapak Tevilyan Yudhistira Rusli sebagai direktur menggantikan bapak Franklin Chan Gomez," kata Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (24/10/2013).
Menurut Sancoyo, Franklin menggundurkan diri sejak 31 Agustus 2013 dan Tevilyan sudah mulai aktif sejak diputuskan pengangkatan dalam RUPSLB. Lanjutnya, Tevilyan sebelumnya menjabat Direktur Audit di Unilever Southeast Asia.
Berikut susunan direksi PT Unilever Indonesia saat ini :
Presiden Direktur : Maurits Daniel Rudolf Lalisang
Direktur : Debora Herawati Sadrach
Direktur : Hadrainus Setiawan
Direktur : Ira Noviarti
Direktur : Vishal Gupta
Direktur : Enny Hartati
Direktur : Ainul Yaqin
Direktur : Sancoyo Antarikso
Direktur : Ramakrishnan Raghuraman
Direktur : Tevilyan Yudhistira Rusli.
Direktur : Debora Herawati Sadrach
Direktur : Hadrainus Setiawan
Direktur : Ira Noviarti
Direktur : Vishal Gupta
Direktur : Enny Hartati
Direktur : Ainul Yaqin
Direktur : Sancoyo Antarikso
Direktur : Ramakrishnan Raghuraman
Direktur : Tevilyan Yudhistira Rusli.
UNVR: Go Private Agenda Unilever Body Care
INILAH.COM, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyatakan pemberitaan mengenai go private perseroan tidak benar dan telah terjadi kesalahpahaman.
Unilever Body Care dan Unilever Indonesia merupakan di bawah kepemilikan Unilever Indonesia Holding BV. "Unilever Body Care itu sister company kita. Jadi ini ada miss understanding," kata Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB) di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Sancoyo menjelaskan, perusahaan yang akan go private adalah PT Unilever Body Care Indonesia yang pernah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pada Rabu (23/10/2013) perusahaan tersebut melakukan RUPS dengan salah satu agendanya untuk melakukan go private.
Unilever Body Care saat menjadi emiten memiliki kode PROD dan melakukan delisting atau penghapusan saham di BEI pada 2009.
Pada Rabu (23/10/2013) beredar kabar PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang akan melakukan go private. Bahkan dengan berita tersebut sempat memicu aksi beli saham UNVR sehingga naik Rp900 ke level tertingginya di harga 37.350. Selain itu, saham UNVR juga menjadi salah satu top foreign buy 196 juta saham. (detik.com)
Ekonomi RI Masih Terlena dengan Kebijakan AS
Jakarta - Dalam dua tahun terakhir, stimulus yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) memberikan dampat positif untuk perekonomian Indonesia. Akan tetapi, ternyata hal ini membuat terlena sehingga tidak dimanfaatkan dengan baik untuk memacu perekonomian dalam negeri.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai hal itu terlihat dari pondasi ekonomi dalam negeri yang belum kuat. Saat Bank Sentral AS The Fed ingin menarik stimulus, ekonomi domestik langsung bergejolak.
"Ternyata memang kita belum memanfaatkan jendela saat ada Quantitative easing (QE) di era 2012 dan 2013 untuk memperkuat ekonomi dalam negeri," ungkap Agus saat seminar outlook economy 2014 di Hotel Le Meridien, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (24/10/2013)
Hal yang senada juga dikatakan oleh Wakil Direktur Bank BNI Felia Salim pada kesempatan yang sama. Menurutnya, kehadiran stimulus memang membuat arus modal asing menjadi cepat masuk ke dalam negeri.
Akan tetapi, harusnya itu dilakukan untuk hal-hal yang produktif. Sehingga dapat memperkuat ekonomi domestik yang dipersiapkan secara jangka panjang.
"Saya melihat, memang kita agak sedikit terlena saat stimulus itu diberikan," ujar Felia.
The Fed telah mengumumkan untuk menunda penarikan stimulus. Felia menegaskan bahwa ini tidak boleh kondisi sebelumnya terulang kembali. Harus ada percepatan perbaikan ekonomi dalam negeri.
"Jangan sampai kita santai lagi seperti kemarin," pungkasnya.
Program stimulus AS, atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE) untuk memperbaiki ekonomi AS pasca krisis 2008 lalu. Krisis di AS membuat dana-dana asing menyebar ke negara-negara berkembang di Asia.
Kabar bakal berakhirnya program stimulus ini menandakan ekonomi AS membaik, dan dana-dana yang tadinya menyebar ke negara-negara berkembang di Asia bersiap-siap untuk kembali ke AS. (detik.com)
Bunga Bank Murah Jadi Alasan Pasar Properti RI Terus Moncer
Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan properti di Indonesia melesat dengan cepat. Salah satu penyebabnya adalah penerapan suku bunga yang rendah.
Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Irman Zahruddin mengatakan sejak tahun 2008, suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) berada di bawah 9,25%. Sehingga perbankan cukup kuat untuk menerapkan bunga kredit di kisaran 10-12%.
"BI Rate tahun 2008 adalah 9,25% sampai 2013 sekarang 7,25%. Tetapi terlihat dari tahun 2008 sampai 2013 kondisi dari bunga bank itu sangat-sangat baik," ungkapnya dalam seminar outlook economy 2014 di Hotel Le Meridien, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Ia menuturkan, hukum properti di dunia berlaku sama. Di mana properti akan meningkat dengan cepat, jika dalam sebuah wilayah itu menerapkan bunga yang rendah.
"Dalam rumus properti di dunia, paling pertama dan utama adalah orang kan membeli properti saat bunga bank itu berada di posisi bawah. Karena driver pertama orang membeli properti itu adaalah bunga," paparnya.
Maka dari itu, Indonesia menjadi perhatian bagi para pengusaha untuk sektor properti. Tentunya tidak hanya dari dalam negeri, namun juga investor asing yang ingin memanfaatkan pasar Indonesia.
"Kita lihat bebrapa tahun terakhir itu makanya pertmbuhan properti itu meningkat. Semua orang, semua dunia juga melihat ke Indonesia," pungkasnya. (detik.com)
Bursa Asia Masih 'Merah', IHSG Berhasil Menguat
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 20 poin di tengah koreksi yang terjadi di bursa-bursa Asia. Penguatan saham-saham unggulan berhasil mendorong IHSG menghijau.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 10,818 poin (0,27%) ke level 4.540,198 terseret arus negatif bursa regional. Posisi IHSG yang kemarin sudah naik tinggi dimanfaatkan investor untuk mengambil untung.
Aksi ambil untung sempat menjegal indeks ke posisi terendahnya hari ini di 4.533,347. Untungnya menjelang penutupan sesi I aksi beli mulai muncul dan mendorong indeks ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (24/10/2013), IHSG naik 20,636 poin (0,45%) ke level 4.567,135. Sementara Indeks LQ45 menguat 5,775 poin (0,76%) ke level 769,891.
Saham-saham bank memimpin penguatan kali ini meski ada kasus suap yang dilakukan terhadap bank pemerintah oleh raksasa penyedia ATM asal Amerika Serikat (AS) Diebold. Indeks sektor finansial menguat sampai lebih dari satu persen.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 117.015 kali pada volume 2,512 miliar lembar saham senilai Rp 2,935 triliun. Sebanyak 106 saham naik, sisanya 104 saham turun, dan 92 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa Asia masih sama seperti pagi tadi, kompak berjalan di teritori negatif. Bursa Efek Indonesia berhasil menguat di tengah koreksi bursa regional.
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun 5,20 poin (0,24%) ke level 2.177,90.
- Indeks Hang Seng melemah 204,27 poin (0,89%) ke level 22.795,68.
- Indeks Nikkei 225 berkurang 92,93 poin (0,64%) ke level 14.333,12.
- Indeks Straits Times menipis 2,48 poin (0,08%) ke level 3.202,32.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 850 ke Rp 20.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 ke Rp 37.300, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 250 ke Rp 14.400, dan Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 250 ke Rp 6.400.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 5.000 ke Rp 170.000, Indo Tambangaraya (ITMG) turun Rp 1.000 ke Rp 31.550, Matahari (LPPF) turun Rp 500 ke Rp 11.900, dan Malindo (MAIN) turun Rp 175 ke Rp 3.300. (detik.com)
BJBR Raih Laba Bersih Rp1,09 Triliun
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencatatkan pendapatan bunga dan syariah bersih Rp3,5 triliun. Sedangkan laba bersih mencapai Rp1,09 triliun pada kuartal ketiga 2013.
Pada periode tersebut, pendapatan bunga dan syariah mencapai 5,9 triliun dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp5,08 triliun. Dengan beban sebesar Rp2,4 triliun maka mendukung pendapatan bunga dan syariah bersih Rp3,5 triliun atau naik dari sebelumnya Rp2,7 triliun.
Sementara untuk laba operasional mengalami kenaikan menjadi Rp1,3 triliun dari sebelumnya 1,1 triliun. Untuk laba sebelum pajak juga mengalami kenaikan 1,3 triliun dari sebelumnya Rp1,1 triliun. Laba perseroan mencapai Rp1,09 triliun dari sebelumnya Rp945,6 miliar.
Demikian juga dengan laba per saham menjadi Rp112,82 dari sebelumnya Rp97,50 per saham. Untuk total aset meningkat menjadi Rp75,8 triliun dari Rp70,8 triliun per 31 Desember 2012.
Bursa Saham Asia Minim Sentimen Positif
INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergerak di zona negatif pada perdagangan Kamis (24/10/2013). Investor mengkhawatirkan ketatnya likuiditas bank di China.
Indeks Nikkei dan indeks Shanghai menuju level terendah dalam dua pekan. Sedangkan indeks Kospi dan indeks ASX berusaha menembus zona positif. "Pasar sedang berspekulasi dengan program quantitative easing (QE) dengan data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi," kata CVishu Varathan dari Mizuho Bank seperti mengutip cnbc.com.
Indeks Nikkei turun 0,4%, indeks Hang Seng turun 0,5%, indeks ASX turun 0,4%, indeks Shanghai lebih rendah 0,09%, indeks Kospi naik 0,03%. Pasar juga mencermati suku bunga jangka pendek di China setelah bank sentral negara tersebut tidak melanjutkan suntikan dana ke sistem keuangan.
Sedangkan indeks PMI dari hasil survei HSBC untuk Oktober naik menjadi 50,9 dengan pesanan barang yang mengalami kenaikan. Data ini lebih tinggi dari bulan September di 50,2.
Harga Emas Batangan Antam Turun Lagi Rp 2.000/Gram
Jakarta - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali turun Rp 2.000/gram setelah sehari sebelumnya naik Rp 2.000/gram.
Hari ini, Kamis (24/10/2013) harga emas Antam menjadi Rp 532.000/Gram untuk pecahan 1 gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia Kamis (24/10/2013), harga jual emas batangan konsumen ke Logam Mulia atau harga buyback menjadi Rp 460.000/gram
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
- 50 gram Rp 24.700.000
- 10 gram Rp 4.980.000
- 5 gram Rp 2.515.000
- 1 gram Ro 532.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)
Semesta Indovest: IHSG Bergerak Melemah
Jakarta - Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 0,35%, S&P 500 turun 0,47%, dan Nasdaq turun 0,57%. Pelemahan indeks didorong oleh laporan kinerja perusahaan AS yang mixed dan rencana stress test perbankan eropa. Pemerintah China dikabarkan berencana untuk memperketat perbankan mereka setelah ICBC dilaporkan melakukan write off senilai US$ 3,7 milyar utang macet.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas rencana dilakukannya stress test terhadap perbankan eropa. Indeks FTSE turun 0,32%, CAC turun 0,81%, DAX turun 0,31%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah mengikuti pelemahan pasar regional, disamping itu kondisi IHSG yang overbought rawan terjadi aksi profit taking. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ASRI, SMRA, BMRI, ERAA, CTRA.
Indonesia News Highlight
BRI Cetak Laba Rp15,2 T, Naik 17%
BRMS Gandeng China Metal Garap Proyek Dairi
PTPP Spin Off Anak Usaha
Jababeka Gandeng Sembawang Corp
BRI Cetak Laba Rp15,2 T, Naik 17%
BRMS Gandeng China Metal Garap Proyek Dairi
PTPP Spin Off Anak Usaha
Jababeka Gandeng Sembawang Corp
Trading Counter Technical Analysis
ASRI Trading Buy
SMRA Trading Buy
BMRI Trading Buy
ERAA Trading Buy
CTRA Trading Buy
SMRA Trading Buy
BMRI Trading Buy
ERAA Trading Buy
CTRA Trading Buy
sumber: detik.com
Erdhika Sekuritas: IHSG Dibayangi Sentimen Pelemahan Bursa Global
Jakarta - Saham-saham di Wall Street, bursa-bursa Eropa dan regional Asia kompak melemah dalam perdagangan Rabu setelah beberapa hari sebelumnya menunjukkan tren menguat. Dow dan S&P500 juga mengakhiri kenaikan selama lima hari berturut-turut menyusul laporan beberapa perusahaan besar seperti Caterpillar dan Boeing yang di bawah ekspektasi.
Berbeda keadaannya dengan kondisi pada Bursa Efek Indonesia yang dalam perdagangan kemarin justru menguat sebesar 33,76 poin (+0,75%) yang menjadikannya sebagai satu-satunya indeks yang menghijau di Asia setelah mengalami penurunan cukup dalam sehari sebelumnya. Hampir semua sektor menguat terutama Properti (+2,53%), Consumer (+1,49%), Industri Dasar (+1,45%) dan Manufaktur (+1,26%). sedang dua sektor yang menahan kenaikan indeks adalah Agriculture yang turun (-1,56%) dan Infrastruktur yang melemah (-0,31%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.7,2 Triliun dengan investor asing membukukan net buy sebesar Rp.972 Miliar (termasuk satu negosiasi besar sekitar Rp.441 Miliar). Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.258 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Hari ini Bursa Indonesia diprediksi kembali akan berjalan fluktuatif dengan kecenderungan melemah mengikuti sentimen bursa-bursa global dan regional. Investor juga perlu mewaspadai kemungkinan aksi profit taking susulan. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.480 - 4.590. (detik.com)
Terseret Arus Negatif Bursa Asia, IHSG Turun 8 Poin
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 8 poin terseret arus negatif bursa regional. Posisi IHSG yang kemarin sudah naik tinggi dimanfaatkan investor untuk mengambil untung.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.280 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.255 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan preopening, IHSG turun 8,938 poin (0,20%) ke level 4.537,561. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 2,281 poin (0,30%) ke level 761,835.
Mengawali perdagangan, Kamis (24/10/2013), IHSG dibuka berkurang 10,818 poin (0,27%) ke level 4.540,198. Indeks LQ45 dibuka terpangkas 1,830 poin (0,24%) ke level 762,369.
Saham komoditas dan infrastruktur terkena tekanan paling dalam akibat aksi jual. Indeks masih bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS terkoreksi 7,336 poin (0,16%) ke level 4.539,165. Sementara Indeks LQ45 meniis 1,393 poin (0,18%) ke level 762,723.
Kemarin IHSG menanjak 33 poin berkat maraknya aksi beli yang dilakukan investor domestik. Indeks menghijau sendirian di antara bursa Asia yang memerah.
Semalam Wall Street berakhir negatif gara-gara kinerja emiten yang tidak semuanya positif. Indeks S&P 500 mengakhiri reli empat hari berturut-turut yang sudah memberinya rekor tertinggi.
Bursa-bursa di Asia kompak terjebak di teritori negatif pagi hari ini setelah dapat sentimen dari pasar global. Koreksinya belum terlalu dalam, rata-rata masih kurang dari satu persen.
Berikut situasi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun 11,02 poin (0,50%) ke level 2.172,09.
- Indeks Hang Seng berkurang 161,60 poin (0,70%) ke level 22.838,35.
- Indeks Nikkei 225 melemah 134,54 poin (0,93%) ke level 14.291,51.
- Indeks Straits Times menipis 0,66 poin (0,02%) ke level 3.204,14.
sumber: detik.com
Magnus Capital: IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed
Jakarta - Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil ditutup menguat 33.75 poin ke level 4546.49 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 7.1 triliun di tengah melemahnya bursa regional. Pemodal asing juga masih tercatat melakukan net buy saham. Penguatan kemarin dipengaruhi oleh sentimen positif dari bursa global dan penguatan rupiah serta naiknya FDI yang masuk ke Indonesia sebanyak 18.4% Hal tersebut berdampak positif bagi pasar. Investasi yang masih meningkat, mengurangi kecemasan perlambatan ekonomi dan menunjukan confidence terhadap prospek ekonomi indonesia.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -54.33 poin ke level 15413.33 sedangkan indeks S&P juga ditutup melemah -8.29 poin ke level 1746.38 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -22.49 poin ke level 3907.07. Pelemahan dipicu oleh sentimen mixed dari sejumlah laporan keuangan yang dirilis oleh emiten emiten di AS dan juga dari negeri China yang dilaporkan mencatatkan kredit macet sebesar US$ 3.7 miliar untuk 6 bulan pertama tahun ini. Selain itu Bank Sentral China diperkirakan akan menerapkan pengetatan likuiditas untuk menghindari resiko inflasi.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup negatif bagi pergerakan IHSG.
Secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 4450-4650. Indikator MACD berada di uptrend area, volume kecil dan penurunan stochastic melandai dan berpeluang golden cross. Cermati saham ERAA, PTPP, WSKT, ADHI, ASRI, BBRI, BMRI. (detik.com)
First Asia Capital: IHSG Bergerak Variasi
Jakarta - Setelah sempat menguat 97 poin dipicu kenaikan harga saham UNVR, IHSG pada perdagangan kemarin akhirnya ditutup menguat 33,756 poin atau 0,75 % di 4546,499. Pergerakan IHSG kemarin bersifat anomali dengan tren yang terjadi di pasar kawasan Asia yang umumnya ditutup di teritori negatif. Aksi beli terutama melanda saham sektor properti, industri semen, dan barang konsumsi. Pembelian bersih asing kemarin di Pasar Reguler mencapai Rp.549,3 miliar di tengah nilai transaksi yang mencapai Rp.5,84 triliun.
Pelaku pasar saat ini tengah mengantisipasi pencapaian laba emiten sektoral 3Q13. Sedangkan koreksi yang terjadi di pasar kawasan Asia kemarin terutama dipicu respon negatif atas melonjaknya tingkat bunga jangka pendek menyusul kebijakan moneter China yang akan mengetatkan likuiditasnya mengantisipasi kenaikan inflasi.
Hal ini diperkirakan akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi China di mana kuartal tiga 2013 mencapai 7,8%. Akibat kekhawatiran pengetatan likuiditas di China, pasar saham Eropa dan AS juga terimbas negatif. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam ditutup masing-masing turun 0,35% dan 0,47% di 15413,33 dan 1746,38. Selain isu pengetatan likuiditas China, penurunan juga dipicu isu indiviual sejumlah emiten disana terkait pencapaian laba yang dibawah ekspektasi.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi. Peluang penguatan mengantisipasi pencapaian laba 3Q13 emiten akan dibayangi dengan kurang kondusifnya pasar saham global. IHSG akan bergerak dengan support di 4520 dan resisten di 4580 berpeluang menguat terbatas.(detik.com)
OSO Securities: Indeks Variatif, Cenderung Melemah
Jakarta - Kemarin (23/10) IHSG berhasil rebound sebesar 0,75% ke level 4,546.50 di tengah pelemahan bursa Asia. Penguatan IHSG karena derasnya dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia, investor asing pada perdagangan kemarin mencatatkan net buy sebesar Rp. 972 miliar. Investor memperkirakan The Fed tidak akan melakukan pengurangan stimulus dalam waktu dekat setelah data ekonomi AS khususnya data tenaga kerja yang dirilis sebelumnya kurang memuaskan. Hampir seluruh indeks sektoral naik, sektor properti memimpin penguatan yaitu sebesar 2,53%.
Semalam bursa AS ditutup melemah seiring kekecewaan investor terhadap kinerja emiten seperti Caterpillar Inc serta kekuatiran terhadap Bank Rakyat China (PboC) yang mungkin memperketat pasokan uang tunai untuk melawan risiko inflasi membuat. Indeks Dow Jones turun 0,35% ke 15.413,33, Indeks S&P turun 0,47% menjadi 1.746,38 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami pelemahan sebesar 0,57% ke 3.907,07. Indeks Bursa AS berada di zona negatif di tengah investor yang menunggu beberapa data ekonomi penting yang akan rilis nanti malam yaitu neraca perdagangan dan Manufacturing PMI AS.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecederungan melemah. Sepinya sentimen data ekonomi yang rilis serta kekuatiran terhadap ekonomi China dapat menekan laju IHSG. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk inverted hammer dan berada di area upper bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4475-4632 resistance. (detik.com)
Kiwoom Securities: Bursa Dunia Pengaruhi Sentimen IHSG
Jakarta - Kecenderungan mixednya bursa dunia dapat kembali mempengaruhi sentimen. IHSG bergerak naik dengan mencoba level psikologis 4,600 kemarin. Cukup tingginya minat beli asing kemungkinan dapat mendorong tren yang positif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan mixed di kisaran positif hari ini.
ATPK Rights issue
PT ATPK Resources (ATPK) akan menggelar penawaran umum saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. ATPK akan menerbitkan 4.84 miliar lembar saham baru dengan rasio 10:53. Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp 220 per saham, maka target perolehan dana mencapai Rp 1.07 Triliun. Jika pemegang saham lama tidak mengambil hak maka kepemilikan akan terdilusi maksimal 84.13%. PT Pacific Prima Coal akan menjadi pembeli siaga. ATPK berencana menggunakan Rp 1.04 Triliun atau 97.75% dana hasil rights issue untuk penyertaan modal di anak usaha, PT Mega Alam Sejahtera, dan sisanya Rp 23.87 Miliar untuk modal kerja.
BBRI Kinerja 9M 2013
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2013 sebesar 5.2%Yoy menjadi Rp14.33 Triliun Vs Rp13.63 Triliun pada 9M 2012. BBRI membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 16.7%Yoy menjadi Rp 31.2 Triliun dengan pendapatan operasional naik 13.6%Yoy menjadi Rp 17.87 Triliun. Posisi CAR tercatat sebesar 17.13% pada 9M 2013 (15.95% pada 9M 2012) dengan posisi NPL Gross 1.77% (2.33% pada 9M 2012), ROE 33.24% (36.87% pada 9M 2012), NIM 8.25% (8.43% pada 9M 2012), dan LDR 90.88% (85.23% pada 9M 2012).
BJBR Kinerja 9M 2013
PT BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2013 sebesar 15.7%Yoy menjadi Rp1.09 Triliun Vs Rp 945.38 Miliar pada 9M 2012. BBRI membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 27.7%Yoy menjadi Rp 3.57 Triliun dengan pendapatan operasional naik 15.1%Yoy menjadi Rp 1.37 Triliun. Posisi CAR tercatat sebesar 16.43% pada 9M 2013 (18.44% pada 9M 2012) dengan posisi NPL Gross 2.46% (1.7% pada 9M 2012), ROE 28.08% (26.45% pada 9M 2012), NIM 8.05% (7.12% pada 9M 2012), dan LDR 82.16% (64.95% pada 9M 2012).
BMRI Kasus pembobolan BSM
Unit usaha syariah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) cabang utama Bogor (Jawa Barat), mengalami kebobolan. Terjadi penyimpangan pemberian fasilitas pembiayaan atau kredit yang dilakukan oleh para pejabat teras BSM dengan menciptakan 197 debitur secara fiktif dengan total dana pinjaman mencapai Rp 102 Miliar dengan potensi kerugian mencapai Rp 59 Miliar. Tiga orang telah ditetapkan menjadi tersangka kasus pembobolan. Hasil pemeriksaan polisi menyatakan bahwa pembobolan dilakukan secara terencana dengan baik, terbukti dari adanya pihak lain yang menyiapkan data-data fiktif untuk digunakan membobol bank.
BRMS Pinjaman NFC
PT Bumi Resources Minerals (BRMS) berhasil mendapat komitmen pinjaman senilai 85% dari nilai proyek Dairi dari China Non-Ferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co. Ltd. (NFC). Total kebutuhan dana proyek Dairi diperkirakan mencapai US$ 400 Juta sehingga jumlah pinjaman mencapai US$ 340 Juta. BRMS dan NFC akan mengadakan feasibility study atas proyek timah dan seng di Dairi. (detik.com)
KDB Daewoo Daily
Jakarta - Pada perdagangan Rabu (23/10) Indeks Dow Jones ditutup turun 54,33 poin (-0,35%) ke 15.413,33 di tengah melemahnya ekuitas global dan rilisnya berbagai laporan pendapatan.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah naiknya pasokan minyak mentah AS.
IHSG kemarin (23/10) ditutup naik 33,76 poin (+0,75%) ke 4.546,50 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp549 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. UNVR, BMRI, ASRI, SMRA, dan BBCA.
Mata uang Rupiah terapresiasi 10.902 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG masih berada di range sempit penentuan arah IHSG berikutnya, jika kita tarik garis resistance dari high 5251 ke 4791 dan kita tarik garis support dari 3837 ke 4358, maka tampak jelas terbentuknya triangle pada IHSG, dengan arah indicator MACD berada di uptrend area, volume kenaikan lebih kecil, penurunan stochastic melandai dan berpeluang goldencross.
Pada perdagangan hari ini (24/10) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan naik di kisaran 4.435-4.700 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BMRI, INCO dan INDF. (detik.com)
Mandiri Sekuritas: Indeks akan Bergerak Mixed
Jakarta - Indeks saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah melemah, menyusul rilis laporan keuangan kuartal ketiga yang kurang memuaskan. Pada penutupan semalam, indeks Dow Jones melemah -54,56 poin (-0,35%) ke level 15.413,20. Sementara indeks regional Asia pagi ini juga dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang membukukan pelemahan -0,57% ke posisi 14.343,26. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan turun -0,03% ke posisi 2.035,16. Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia terus melanjutkan pelemahannya. Pada perdagangan semalam, harga minyak WTI Crude Oil mengalami penurunan -1,49% ke angka US$96,86 per barel. Senada dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York juga mengalami pelemahan -0,64% ke level US$1.333,90/troy ounce, pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor asing mulai masuk ke pasar modal domestik, dan membawa pengaruh positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data ekonomi Indonesia juga diproyeksi terus membaik, yang terlihat dari ekspektasi inflasi Oktober yang rendah, dan defisit neraca perdagangan berjalan yang semakin kecil. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG akan bergerak mixed setelah pada perdagangan hari Rabu buyer gagal mengendalikan perdagangan. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.515/4.483 dan resistance 4.594. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave dengan target teoritis kenaikan menuju 4.697. (detik.com)
Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah
Jakarta - IHSG Menguat Ditengah Pelemahan Bursa Asia. IHSG menguat 0.75% di 4,546.49 ditengah pelemahan bursa Asia. Investor menantikan rilis kinerja emiten untuk kuartal III 2013. Saham-saham sektor properti (2.53%), consumer goods (1.49%) dan industri dasar (1.45%) membukukan kenaikan terbesar. Adapun sektor agrikultur (-1.56%) dan infrastruktur (-0.31%) mengalami pelemahan. Adapun investor asing membukukan net buy senilai IDR 972 miliar. Sementara itu, realisasi investasi pada kuartal III 2013 membukukan rekor baru yaitu IDR 100.5 triliun atau naik 22.9% dari kuartal sama tahun 2012 IDR 81,8 triliun. Adapun mayoritas bursa Asia melemah dengan Nikkei terkoreksi -1.95% akibat penguatan nilai tukar yen. Indeks Shanghai melemah -1.25%, Hang Seng melemah -1.36% dan Kospi melemah -0.99%. Investor akan menantikan data PMI China yang akan dirilis HSBC hari ini.
Wallstreet Melemah Akibat Rilis Kinerja Emiten. Bursa Amerika ditutup melemah dengan Dow terkoreksi -0.35% di 15,413.33 S&P 500 terkoreksi -0.47% di 1,7446.38 dan Nasdaq terkoreksi -0.57% di 3,907.07 menyusul kinerja emiten yang bervariasi serta pelemahan bursa global. Saham Caterpillar melemah -6.2% akibat laba yang tidak sesuai ekspektasi serta penurunan proyeksi kedepan. Adapun saham Boeing menguat 5.3% setelah kinerja yang melampaui ekspektasi. Dari 160 perusahaan dalam S&P 500 yang telah merilis kinerja, sekitar 66% melampaui ekspektasi laba dan 54% melampaui ekspektasi pendapatan. Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa bank-bank besar China menghapus nilai kredit bermasalah senilai USD 3.7 miliar selama semester I 2013, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sedangkan dari Eropa, FTSE terkoreksi -0.32%, DAX terkoreksi -0.31% dan CAC 40 terkoreksi -0.81% setelah Bank Sentral Eropa berencana memperketat aturan uji ketahanan bank terhadap 130 bank di zona euro ya ng akan dimulai November mendatang.
IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah (Range : 4,5004,580). IHSG pada perdagangan kemarin mampu ditutup menguat di level 4,546. Indeks juga sempat mencoba untuk melewati resistance level 4,585 namun tampak belum mampu. Stochastic yang bergerak keluar dari wilayah overbought berpotensi membawa harga untuk mengalami koreksi dan melanjutkan masa konsolidasi yang terjadi lebih dari sepekan terakhir. Hari ini diperkirakan indek kembali fluktuatif dengan kecenderungan melemah. (detik.com)
Trust Securities: IHSG Masuk Tren Kenaikan Jangka Pendek
Jakarta - Meski laju bursa saham Asia berada di zona merah namun, IHSG tampaknya lebih memperhatikan laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya yang ditutup positif. Laju IHSG terus bergerak naik didukung dengan terapresiasinya nilai tukar Rupiah dan kembalinya asing melakukan nett buy. Pelaku pasar pun tampak antusias dan memanfaatkan saham-saham yang melemah sehari sebelumnya untuk kembali masuk. Hampir mayoritas saham-saham mengalami kenaikan sehingga menopang kenaikan indeks sektoral. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4609,11 (level tertingginya) di pertengahn sesi 2 dan menyentuh level 4530,14 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4546,50. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (24/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4500-4520 dan resistance 4577-4615. Berpola menyerupai shooting star dekati upper bollinger bands (UBB). MACD kembali naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba kembali melanjutkan kenaikan. Kenaikan IHSG ditopang volume dan nilai perdagangan serta tidak adanya gap yang terbentuk. Meski memiliki potensi kenaikan namun, terkadang adanya aksi profit taking dapat menghambat kenaikan tersebut. Diharapkan tren kenaikan jangka pendek IHSG tidak terpatahkan. Tetap mewaspadai potensi pembalikan arah. (detik.com)
IHSG Cenderung Melemah
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menanjak 33 poin berkat maraknya aksi beli yang dilakukan investor domestik. Indeks menghijau sendirian di antara bursa Asia yang memerah.
Menutup perdagangan, Rabu (23/10/2013), IHSG menguat 33,756 poin (0,75%) ke level 4.546,499. Sementara Indeks LQ45 menanjak 5,689 poin (0,75%) ke level 758,427.
Wall Street berakhir negatif gara-gara kinerja emiten yang tidak semuanya positif. Indeks S&P 500 mengakhiri reli empat hari berturut-turut yang sudah memberinya rekor tertinggi.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Indeks Dow Jones melemah 54,40 poin (0,35%) ke level 15.413,26. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 8,31 poin (0,47%) ke level 1.746,36. Indeks Komposit Nasdaq turun 22,49 poin (0,57%) ke level 3.907,07.
Hari ini IHSG diperkirakan akan melemah setelah naik cukup tinggi dalam beberapa perdagangan terakhir. Sentimen yang beredar dari luar negeri juga negatif, bisa menyeret IHSG ke zona merah.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 turun 134,54 poin (0,93%) ke level 14.291,51.
- Indeks KOSPI melemah 3,68 poin (0,18%) ke level 2.032,07.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Trust Securities
Meski laju bursa saham Asia berada di zona merah namun, IHSG tampaknya lebih memperhatikan laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya yang ditutup positif. Laju IHSG terus bergerak naik didukung dengan terapresiasinya nilai tukar Rupiah dan kembalinya asing melakukan nett buy. Pelaku pasar pun tampak antusias dan memanfaatkan saham-saham yang melemah sehari sebelumnya untuk kembali masuk. Hampir mayoritas saham-saham mengalami kenaikan sehingga menopang kenaikan indeks sektoral. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4609,11 (level tertingginya) di pertengahn sesi 2 dan menyentuh level 4530,14 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4546,50. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (24/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4500-4520 dan resistance 4577-4615. Berpola menyerupai shooting star dekati upper bollinger bands (UBB). MACD kembali naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba kembali melanjutkan kenaikan. Kenaikan IHSG ditopang volume dan nilai perdagangan serta tidak adanya gap yang terbentuk. Meski memiliki potensi kenaikan namun, terkadang adanya aksi profit taking dapat menghambat kenaikan tersebut. Diharapkan tren kenaikan jangka pendek IHSG tidak terpatahkan. Tetap mewaspadai potensi pembalikan arah.
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +33.76 poin (+0.75%) ke 4,546.50 dengan jumlah transaksi sebanyak 11.5 juta lot atau setara dengan Rp7.1 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG pada hari ini a.l sektor agricultural (-1.56%), sektor basic-industries (+1.45%), sektor construction and property (+2.53%), sektor consumer goods (+1.49%), sektor finance (+1.03%), sektor infrastructure (-0.31%), sektor mining (+0.10%), sektor misc-industries (+0.66%), dan sektor trade (+0.08%).
Tercatat sebanyak 169 saham mengalami penguatan, 80 saham mengalami penurunan, 95 saham tidak mengalami perubahan dan 140 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BMRI (+3.68%), UNVR (+2.92%), BBRI (+1.24%), INDF (+3.50%), dan ASII (+0.75%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. PGAS (-1.89%), SMAR (-8.22%), MNCN (-3.64%), BBCA (-0.47%), dan UNTR (-1.13%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp549 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. UNVR, BMRI, ASRI, SMRA, dan BBCA. Mata uang Rupiah terapresiasi 10,902 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin masih berada di range sempit penentuan arah IHSG berikutnya, jika kita tarik garis resistance dari high 5,251 ke 4,791 dan kita tarik garis support dari 3,837 ke 4,358, maka tampak jelas terbentuknya triangle pada IHSG, dengan arah indicator MACD berada di uptrend area, volume kenaikan hari ini lebih kecil, penurunan stochastic melandai dan berpeluang goldencross, sehingga untuk rekomendasi hari ini kami perkirakan naik dengan kecenderungan mixed. Dengan support 4,435 dan resistance 4,700. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BMRI, INDF, INCO. (detik.com)
Kinerja Emiten Gagal Bikin Wall Street Positif
New York - Pasar saham Wall Street berakhir negatif gara-gara kinerja emiten yang tidak semuanya positif. Indeks S&P 500 mengakhiri reli empat hari berturut-turut yang sudah memberinya rekor tertinggi.
Bursa Paman Sam sempat naik didorong saham Boeing atas kinerja keuangannya yang kinclong. Namun sayang penguatan ini harus terhambat oleh saham Caterpillar yang kinerjanya membuat investor khawatir.
Saham Caterpillar menjadi faktor pemberat di Indeks S&P dengan koreksi 6,2% ke level US$ 83,62 per lembar. Produsen alat berat itu memangkas target laba akhir tahun karena labanya di September sudah meleset dari target.
"Investor tidak bisa menerima kinerja emiten yang meleset, apalagi untuk perusahaan global sekelas Caterpillar yang selama ini menguasai pasarnya di dunia," kata Erik Davidson, wakil kepada investasi dari Wells Fargo Private Bank, seperti dikutip Reuters, Kamis (24/10/2013).
Sebaliknya, saham Boeing melonjak 5,3% ke level US$ 129,02 per lembar setelah produsen pesawat itu mengumumkan kinerja yang kinclong dan menambah target penjualan akhir tahun ini.
Sekitar sepertiga dari total perusahaan di Indeks S&P 500 sudah melaporkan kinerja keuangan. Dua pertiga dari jumlah itu labanya melampaui prediksi pasar.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Indeks Dow Jones melemah 54,40 poin (0,35%) ke level 15.413,26. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 8,31 poin (0,47%) ke level 1.746,36. Indeks Komposit Nasdaq turun 22,49 poin (0,57%) ke level 3.907,07. (detik.com)
Menanti Data AS, Rupiah Konsolidasi Naik
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (24/10/2013) diprediksi konsolidasi menguat di tengah penantian pasar atas data neraca perdagangan AS nanti malam.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Kamis ini data ekonomi dari dalam negeri belum ada yang dirilis. Sementara itu, dari AS sendiri tidak ada data-data penting yang dipublikasikan semalam. Sebagian dari data-data tersebut baru akan dirilis nanti malam.
Nanti malam, kata dia, AS akan merilis data neraca perdagangan dan indeks PMI Manufaktur. Dua data ini yang dianggap penting oleh pasar. "Karena itu, pergerakan rupiah akan melanjutkan konsolidasi dengan kecenderungan menguat. Jika level 10.200 ditembus, rupiah berpeluang menguat ke 11.175. Di sisi lain, jika melemah akan terbatas di level 11.315 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Sebab, lebih jauh Christian menjelaskan, aktivitas manufaktur AS akan menunjukkan komponen tenaga kerja di sektor manufaktur. "Pasar juga bisa melihat tingkat konsumen dalam negeri AS melalui laporan pertubuhan impor dan bagaimana permintaan global melalui laporan ekspor AS," ujarnya.
Defisit neraca perdagangan AS diprediksi masih membengkak sebesar US$39,5 miliar dari publikasi sebelumnya US$39,1 miliar. "Begitu juga dengan PMI Manufaktur yang diprediksi merosot ke 52 dari sebelumnya 52,8. Kondisi ini masih jadi sentimen negatif bagi dolar AS," tandas dia.
Sementara itu, menurut dia, profit taking pada rupiah kemungkinan baru akan terjadi di akhir pekan. "Apalagi, nilai tukar rupiah di non-deliverable forward (NDF) sudah menguat tajam ke 10.858 per dolar AS," timpal dia.
Sedangkan untuk tembus 10.000 per dolar AS, lanjut Christian, rupiah membutuhkan dukungan dari membaiknya data-data makro ekonomi Indonesia yang antara lain akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 November.
Pada tanggal tersebut ada serangkaian data dari dalam negeri seperti Indeks PMI Manufaktur versi HSBC, laporan inflasi dan neraca perdagangan Indonesia. "Terutama, jika laporan defisit neraca perdagangan Indonesia menunjukkan perbaikan, rupiah akan melanjutkan penguatan," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (23/10/2013) ditutup menguat 23 poin (0,20%) ke posisi 11.265/11.273.
Bursa Saham AS Turun Kecewa Laporan Kuartalan
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS berakhir lebih rendah pada Kamis (24/10/2013) dini hari tadi. Investor kecewa terhadap kinerja emiten seperti Caterpillar Inc.
Indeks Dow Jones turun 0,4% ke 15.413,33. Saham Caterpillar memimpin pelemahan saham blue chip 6,1% setelah menurunan prospek pendapatannya. Saham Boeing sempat turun 0,2% namun akhirnya naik 5,3% setelah meningkatkan proyeksi pendapatan tahun 2013 ini. Demikian mengutip marketwatch.com.
Indeks S&P turun 0,5% ke 1.746,38 setelah menembus rekor tertinggi di 1.746,67 pada perdagangan Selasa (22/10/2013) kemarin. Untuk indeks Nasdaq melemah 0,6% ke 3.907,07.
Indeks digerakkan 708 juta saham denan volume komposit melampaui 3,6 miliar. Sebanyak 463 juta saham diperdagangkan hingga penutupan. Untuk volume komposit untuk saham yang terdaftar di Nasdaq 1,9 miliar saham lebih.
Indeks dolar AS naik 0,02% termasuk terhadap euro nak 0,01%. Namun melemah terhadap yen 0,02%. Untuk imbal hasil Treasury 10 tahun turun hampir 2 basis poin menjadi 2,5%.
Sementara emas berjangka kehilangan 0,7% menjadi US$1.334 per troy ons. Minyak mentah AS turun 1,5% ke US$96,86 per barel.
Pasar Berekspektasi Mundurnya Tapering The Fed
INILAH.COM, Jakarta IHSG dan rupiah kompak menguat. Pasar berekspektasi tapering the Fed diundur seiring melambatnya data tenaga kerja AS selama kuartal III-2013 dan deadline debt ceiling awal 2014.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah Rabu ini masih dipicu oleh kejutan dari negatifnya data nonfarm payrolls AS. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan upah yang negatif.
Kondisi ini, kata dia, menjadi katalis negatif untuk mata uang dolar AS sehingga rupiah terangkat. "Karena itu, sepanjang perdangan, rupiah mencapai level terkuatnya 11.235 dengan level terlemah 11.270 dari posisi pembukaan 11.265 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (23/10/2013) ditutup menguat 23 poin (0,20%) ke posisi 11.265/11.273 dari posisi kemarin 11.288/11.298.
Lebih jauh dia menjelaskan, laporan tenaga kerja AS bulan September 2013 itu menunjukkan bahwa momentum pasar tenaja kerja AS sepanjang kuartal III-2013 telah melambat. "Sebab, data ini dihimpun sebelum terjadinya shutdown pemerintahan AS sehingga bisa disimpulkan menunjukkan fakta pelambatan," tandas dia.
Padahal, kata Christian, sebelumnya pasar mengantisipasi kenaikan data tersebut secara moderat. "Selanjutnya, pada November maupun Desember, kemungkinan, pertumbuhan tenaga kerja juga masih cenderung tertekan akibat adanya hambatan fiskal dan juga penurunan permintaan dari sektor korporasi untuk melakukan ekspansi," kata dia.
Kondisi ini, dia menegaskan, secara keseluruhan menguatkan pandangan atau ekspektasi atas penundaan tapering The Fed. "Saat ini, ada tiga kemungkinan yang sedang diantisipasi pasar yakni, pertama, tapering akan dilakukan pada Desember 2013, kedua, tapering pada awal 2014, dan opsi ketiga, tapering pada Maret 2014," papar dia.
Sebab, menurut dia, pada pada awal 2014 akan ada deadline debt ceiling baru bagi AS. Jika negosiasi antara Partai Demokrat dan Partai Republik di Kongres AS masih alot, mereka kemungkinan The Fed akan menangguhkan tapering hingga Maret 2014.
"Akibatnya, ekspektasi tapering pada Desember 2013 semakin menyusut seiring data nonfarm payrolls AS yang mengindikasikan perlambatan," ungkap dia.
Alhasil, rupiah menguat meski dolar AS juga menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat ke 79,30 dari sebelumnya 79,26. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke US$1,3757 dari sebelumnya US$1,3777 per euro," imbuh Christian.
Dari bursa saham, Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, pemodal asing benar-benar pusing. "Mungkin mereka sudah bosan mengantisipasi Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun. Mereka kemarin jualan untuk mengantisipasi koreksi tapi ternyata DJIA malah naik. Pagi ini, mereka maunya beli, ternyata bursa regional malah turun," kata dia.
Pada perdagangan Rabu (23/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 33,76 poin (0,75%) ke posisi 4.546,499. Intraday terendah 4.530,136 dan tertinggi 4.609,109.
Satrio mengaku tidak tahu apa yang diinginkan investor asing. Tapi, menurut dia, bisa saja mereka sebenarnya ingin akumulasi. "Karena mereka pingin volume besar, cara mereka akumulasi memang seperti ini, ketika market bearish mereka beli, ketika market bullish mereka jualan," papar dia.
Sementara itu, di pasar tersiar kabar delisting PT Unilever Indonesia (UNVR). "Delisting? Apa salahnya bursa kita? Apakah Self-Regulating Organization (SRO) kita memang tidak bisa berunding baik-baik dengan mereka tentang alternatif penambahan freefloat? Apakah tidak bisa yang namanya ada insentif pajak untuk perusahaan yang mau menambah free float?" kata Satrio mempertanyakan.
Yang jelas, kata dia, perusahaan yang bagus, seperti misalnya AQUA, delisting dengan Price to Earnings Ratio (PER) di atas 50 kali. "Kalau menurut saya, kalau Anda beli UNVR di atas Rp36.000, itu Anda yang tidak rasional. Tapi kalau di harga di bawah itu, ya terserah Anda," ucapnya.
Hari ini, Satrio mengaku posisinya hanya kurang dari 5%. "Itupun hanya UNVR tadi dapat di Rp31.500. Ide delisting UNVR ini sebenarnya absurd. Tapi, namanya cuan, siapa yang mau nolak? Paling jelek, kalau besok ternyata rumor tersebut enggak bener, kerugian saya hanya kecil," timpal dia.
Posisi sahamnya yang lain memang sengaja dia bersihkan. "Saya hanya mau belanja besok-besok, kalau IHSG terkoreksi," imbuhnya.
UNVR: Unilever Body Care akan Go Private
INILAH.COM, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menerangkan perusahaan yang akan melakukan go private adalah PT Unilever Body Care Indonesia Tbk (PROD).
PROD sebelumnya dikenal dengan nama PT Sara Loee Body Care Indonesia Tbk. PROD adalah sister company dari UNVR. PROD telah didelisting dari bursa sejak 2009. Rencana go priovate PROD telah diumumkan ke publik pada 23 Oktober. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (23/10/2013).
Hari ini beredar kabar PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang akan melakukan go private. Bahkan dengan berita tersebut sempat memicu aksi beli saham UNVR sehingga naik Rp900 menjadi Rp31.700. Selain itu, saham UNVR juga menjadi salah satu top foreign buy 196 juta saham.
Sementara menurut pelaku pasar modal, Sem Susilo saham UNVR termasuk kelompok 5 besar saham berkapitalisasi terbesar di IHSG dengan bobot 5,4%. "Manuver UNVR karena berita hoax tadi telah menyumbang volatilitas market sebesar 1,01%," katanya.
Bursa AS Berpotensi Lesu Tunggu Laba Boeing
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS berpotensi bergerak terbatas pada perdagangan Rabu (23/10/2013). Investor mencermati beberapa data emiten termasuk Boeing Co dan Caterpillar Inc.
Indeks Dow Jones futures berpotensi turun 0,5%, indeks S&P cenderung turun 0,6% dan indeks Nasdaq futures bisa turun 0,6%. Pada perdagangan Selasa (22/10/2013) kemarin, investor mengharapkan the Fed tetap melanjutkan stimulus moneternya. Sebab data tenaga kerja nonfarm payrolls di bawah perkiraan.
Pada pekan ini sudah masuk musim untuk laporan kinerja kuartal ketiga. Kali ini, investor menunggu rilis laba dari Boeing dan Caterpillar. Sedangkan AT&T akan meliris setelah bel penutupan.
Bursa saham AS berakhir menguat pada perdagangan Selasa (22/10/2013). Investor mengharapkan The Fed melanjutkan stimulus moneter setela data tenaga kerja bulan September.
Indeks Dow Jones naik 0,4% ke 15.467,66, indeks S&P naik 0,5% ke 1.754,67 dan indeks Nasdaq naik 0,2% ke 3.929,57. Indeks Dow mendapat dukungan dari saham Disney dan P&G. Bulan ini, Dow berpotensi menguat 1,5 persen.
Subscribe to:
Posts (Atom)