korea by dewanti

Thursday, February 27, 2014

OSO Securities: Indeks Melemah Terbatas

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali terkoreksi sebesar 0.97% atau turun 44.57 di level 4,532.72. Pelemahan IHSG seiring dengan bursa AS yang melemah pada hari sebelumnya karena turunnya tingkat kepercayaan konsumen di AS. Seluruh indeks sektoral mengalami pelemahan, hanya sektor Agrikulture yang mampu menguat tipis sebesar 0.27%. Investor asing mencatatkan net sell, sebesar Rp145 miliar.
Sementara itu, bursa Wall Street pada perdagangan semalam ditutup mengalami penguatan tipis, di mana Indeks Dow Jones naik sebesar 0,12% ke 16,198.41, Indeks S&P mendatar 0,00% menjadi 1,845.16 dan indeks Nasdaq menguat 0,10% ke level 4,292.06. Positifnya data penjualan rumah pada bulan Januari yang naik menjadi 469.000 dari sebelumnya 427.000 mendorong Dow Jones untuk berada di zona positif. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Inggris yang sedikit mengalami penurunan pada 4Q 2013 menjadi 0.7%.
Hari ini kami perkirakan IHSG masih bergerak melemah terbatas. Secara teknikal, IHSG bergerak mendekati middle bollinger band dan membentuk candle menyerupai three black crows. Indikator MACD menunjukan dead cross, indikator stochastic telah membentuk bergerak ke area oversold. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4495 dan resistance 4597.(detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Masih Negatif

Jakarta -Relatif melemahnya bursa regional dapat kembali memberi sentimen negatif. IHSG melanjutkan tren pelemahan dengan menembus diagonal supportnya kemarin. Akan tetapi, adanya support psikologis 4,500 diharapkan dapat membatasi peluang yang negatif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran yang negatif hari ini.
 
ARNA – Kinerja 2013
PT Arwana Citramulia (ARNA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 50.3%Yoy menjadi Rp 235.16 Miliar tahun lalu Vs Rp 156.46 Miliar pada 2012 lalu, didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 27.3%Yoy menjadi Rp 1.42 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 43.1%Yoy menjadi Rp 321.3 Miliar tahun lalu Vs Rp 224.43 Miliar pada 2012.
 
INCO – Kinerja 2013
PT Vale Indonesia (INCO) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 42.67%Yoy menjadi US$38.7 Juta Vs US$ 67.5 Juta pada 2012 lalu. INCO juga membukukan penurunan pendapatan sebesar 4.72%Yoy menjadi US$ 921.6 Juta Vs US$ 967.3 Juta pada 2012 lalu. Penurunan kinerja INCO disebabkan oleh penurunan harga jual nikel. Tahun lalu, harga rata-rata nikel INCO sebesar US$ 11,939 per ton lebih rendah 11.9% dibandingkan tahun 2012 tercatat US$ 13,552 per ton. Sedangkan, volume penjualan nikel naik 8.15% sebanyak 77,198 ton dibandingkan 2012 tercatat 71,379 ton yang didukung oleh realisasi peningkatan kapasitas.
 
ITMG – Kinerja 2013
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 46.6%Yoy menjadi US$ 230.48 Juta Vs US$ 432.04 Juta pada 2012 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan penjualan sebesar 10.7%Yoy menjadi US$ 2.18 Miliar tahun lalu.
 
MPPA – Kinerja 2013
PT Matahari Putra Prima (MPPA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 86%Yoy menjadi Rp 445 Miliar Vs Rp 239 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 9.6%Yoy menjadi Rp 11.9 Triliun Vs Rp 10.8 Triliun pada 2012 lalu. Laba operasi tercatat naik 71.8%Yoy menjadi Rp 588.4 Miliar Vs Rp 342.5 Miliar.
 
PTBA – Kinerja 2013
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 37%Yoy menjadi Rp 1.83 Triliun tahun lalu Vs Rp 2.9 Triliun pada 2012 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan penjualan sebesar 3.3%Yoy menjadi Rp 11.21 Triliun tahun lalu. Volume penjualan batubara naik 15.8%Yoy menjadi 17.76 juta ton tahun lalu Vs 15.33 juta ton pada 2011 namun rata-rata harga jual mengalami penurunan 16.5%Yoy menjadi Rp 629,737 per ton pada 2013 Vs Rp 754,544 per ton pada 2012.(detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Bergerak di Zona Negatif

Jakarta -Indeks Dow Jones bergerak mixed dan ditutup positif 18,75 poin atau 0,12% ke level 16.198,41, S&P 500 flat di level 1.845,16 dan Nasdaq naik 0,1%. Indeks sempat menguat tajam setelah data new home sales menunjukan peningkatan 9,6% pada Januari tertinggi dalam 5,5 tahun. Namun turunnya data aplikasi KPR ke level terendah dalam dua dekade kembali menekan indeks. Saham Walmart memimpin penguatan Dow Jones.
Bursa eropa ditutup melemah mencermati kekhawatiran pada ekonomi China. Indeks FTSE turun 0,46%, CAC turun 0,40%, DAX turun 0,39%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan masih akan bergerak dalam zona negatif akibat masih kuatnya tekanan jual. Investor dapat melakukan Buy on Weakness pada saham-saham yang masih terlihat kuat seperti TLKM, MLPL, BBTN, PWON, CNKO.
 
Indonesia News Highlight
• Laba Matahari (MPPA) 2013 Tumbuh 85,8%
• Terbitkan Exchangeable Rights, Laba MLPL Meroket 888%
• Laba Astra Otoparts Turun 6,7%
• WIKA Catat Kenaikan Laba 19,3%
 
Trading Counter – Technical Analysis
• TLKM - Buy on Weakness (S1= 2.260 , R1= 2.300)
• MLPL – Buy on Weakness (S1= 438 , R1= 454)
• BBTN – Buy on Weakness (S1= 1.050 , R1= 1.120)
• PWON – Buy on Weakness (S1= 313 , R1= 320)
• CNKO – Buy on Weakness (S1= 242 , R1= 251)
sumber:detik.com
 

Waterfront Securities: IHSG Fluktuatif

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu 26 Februari 2014 ditutup melemah 0,97% pada level 4532. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar, sedangkan sektor perkebunan merupakan satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net sell senilai Rp145,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat tipis yang didorong oleh kenaikan data penjualan rumah baru yang lebih baik dari estimasi serta reli pada saham ritel. Data penjualan rumah baru di AS bulan Januari naik 9,6% menjadi 468 ribu, lebih baik dibandingkan estimasi yang sebesar 400 ribu dan merupakan kenaikan tertinggi sejak Juli 2008. Data sektor perumahan tersebut mendorong penguatan indeks pada awal sesi, namun kemudian indeks ditutup cenderung stagnan karena pasar cenderung bersikap wait and see menjelang testimoni Janet Yellen nanti malam. Yellen akan berpidato di hadapan Komite Perbankan Senat mengenai kebijakan moneter The Fed. Seharusnya agenda ini dilakukan pada 13 Februari lalu, namun ditunda karena cuaca buruk. Saham peritel mengalami kenaikan karena hasil kinerja keuangan yang melebihi perkiraan. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4512 — 4580. Rekomendasi: PGAS, AALI, ICBP, SSMS, WIKA, GGRM, BBRI.(detik.com)

Trust Securities: Potensi Pelemahan IHSG Masih Ada

Jakarta -Sesuai dengan ulasan sebelumnya dimana laju IHSG cenderung meneruskan aksi angkat jemurannya. Saham-saham big caps masih menjadi incaran terjadinya aksi profit taking. Padahal laju bursa saham Asia mulai bergerak rebound meski terbatas. Posisi IHSG setelah utang gap 4598-4613 terlunasi masih cenderung melemah karena masih tingginya hasrat untuk jualan dan kemungkinan akan menuju utang gap berikutnya di level 4512-4524. Di sisi lain, aksi beli asing yang mulai menunjukkan penurunan beberapa hari terakhir kian berlanjut dan akhirnya nett sell yang memperparah pelemahan. Beberapa rilis kinerja keuangan emiten yang kami rasa masih inline dengan pasar seolah tidak mampu mengimbangi hasrat untuk angkat jemuran tersebut. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4665,27 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4622,93 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4623,57. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (27/2) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4500-4525 dan resisten 4550-4578. MACD turut berbalik turun dengan didukung histogram yang semakin memendek RSI, Stochastic, dan William's %R menunjukkan pola downtrend. Kecenderungan IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahannya namun, kami berharap dapat terbatas agar pola IHSG tidak berubah menjadi mid-term downtrend. Berlanjutnya candle merah masih memicu aksi angkat jemuran lanjutan. Waspada berlanjutnya potensi downreversal namun, perhatikan juga volume pasar jika (mungkin) terjadi rebound sehingga jemuran dapat kembali dipasang.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: Tekanan Jual IHSG Berlanjut

Jakarta -Pasar saham AS bergerak datar, menyusul rilis beberapa data ekonomi, seperti melemahnya penciptaan lapangan kerja, merosotnya data manufaktur dan turunnya indeks kepercayaan konsumen. Dini hari tadi, indeks Dow Jones menguat tipis +0,12%, sementara indeks S&P 500 bahkan hanya naik +0,01%. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini dibuka terkoreksi. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun -0,63%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,19%. Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah -0,97% ke level US$101,83 per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terapresiasi +0,35% ke posisi US$1.343 per troy ounce. Dari dalam negeri, aksi ambil untung kemungkinan masih akan berlanjut, seiring sentimen negatif dari rilis data ekonomi AS. Investor cenderung wait and see dan menanti sentimen positif lanjutan, meskipun nilai tukar rupiah dan rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) mayoritas menggembirakan.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, berlanjutnya koreksi IHSG sempat menguji kisaran gap sebagai area support, meski kemudian ditutup di atasnya serta gagal menutup gap-nya. Dengan peningkatan pada volume maupun value dalam 3 hari terakhir, dikhawatirkan tekanan pada IHSG masih berlanjut seiring tingginya aksi jual.
Indeks diperkirakan akan kembali bergerak mixed menuju support 4.512. Closing di bawahnya, berpotensi kembali membawa IHSG running di bawah 4.500.(detik.com)