Jakarta -Relatif melemahnya bursa regional dapat kembali memberi sentimen negatif. IHSG melanjutkan tren pelemahan dengan menembus diagonal supportnya kemarin. Akan tetapi, adanya support psikologis 4,500 diharapkan dapat membatasi peluang yang negatif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran yang negatif hari ini.
ARNA Kinerja 2013
PT Arwana Citramulia (ARNA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 50.3%Yoy menjadi Rp 235.16 Miliar tahun lalu Vs Rp 156.46 Miliar pada 2012 lalu, didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 27.3%Yoy menjadi Rp 1.42 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 43.1%Yoy menjadi Rp 321.3 Miliar tahun lalu Vs Rp 224.43 Miliar pada 2012.
PT Arwana Citramulia (ARNA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 50.3%Yoy menjadi Rp 235.16 Miliar tahun lalu Vs Rp 156.46 Miliar pada 2012 lalu, didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 27.3%Yoy menjadi Rp 1.42 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 43.1%Yoy menjadi Rp 321.3 Miliar tahun lalu Vs Rp 224.43 Miliar pada 2012.
INCO Kinerja 2013
PT Vale Indonesia (INCO) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 42.67%Yoy menjadi US$38.7 Juta Vs US$ 67.5 Juta pada 2012 lalu. INCO juga membukukan penurunan pendapatan sebesar 4.72%Yoy menjadi US$ 921.6 Juta Vs US$ 967.3 Juta pada 2012 lalu. Penurunan kinerja INCO disebabkan oleh penurunan harga jual nikel. Tahun lalu, harga rata-rata nikel INCO sebesar US$ 11,939 per ton lebih rendah 11.9% dibandingkan tahun 2012 tercatat US$ 13,552 per ton. Sedangkan, volume penjualan nikel naik 8.15% sebanyak 77,198 ton dibandingkan 2012 tercatat 71,379 ton yang didukung oleh realisasi peningkatan kapasitas.
PT Vale Indonesia (INCO) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 42.67%Yoy menjadi US$38.7 Juta Vs US$ 67.5 Juta pada 2012 lalu. INCO juga membukukan penurunan pendapatan sebesar 4.72%Yoy menjadi US$ 921.6 Juta Vs US$ 967.3 Juta pada 2012 lalu. Penurunan kinerja INCO disebabkan oleh penurunan harga jual nikel. Tahun lalu, harga rata-rata nikel INCO sebesar US$ 11,939 per ton lebih rendah 11.9% dibandingkan tahun 2012 tercatat US$ 13,552 per ton. Sedangkan, volume penjualan nikel naik 8.15% sebanyak 77,198 ton dibandingkan 2012 tercatat 71,379 ton yang didukung oleh realisasi peningkatan kapasitas.
ITMG Kinerja 2013
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 46.6%Yoy menjadi US$ 230.48 Juta Vs US$ 432.04 Juta pada 2012 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan penjualan sebesar 10.7%Yoy menjadi US$ 2.18 Miliar tahun lalu.
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 46.6%Yoy menjadi US$ 230.48 Juta Vs US$ 432.04 Juta pada 2012 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan penjualan sebesar 10.7%Yoy menjadi US$ 2.18 Miliar tahun lalu.
MPPA Kinerja 2013
PT Matahari Putra Prima (MPPA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 86%Yoy menjadi Rp 445 Miliar Vs Rp 239 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 9.6%Yoy menjadi Rp 11.9 Triliun Vs Rp 10.8 Triliun pada 2012 lalu. Laba operasi tercatat naik 71.8%Yoy menjadi Rp 588.4 Miliar Vs Rp 342.5 Miliar.
PT Matahari Putra Prima (MPPA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 86%Yoy menjadi Rp 445 Miliar Vs Rp 239 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 9.6%Yoy menjadi Rp 11.9 Triliun Vs Rp 10.8 Triliun pada 2012 lalu. Laba operasi tercatat naik 71.8%Yoy menjadi Rp 588.4 Miliar Vs Rp 342.5 Miliar.
PTBA Kinerja 2013
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 37%Yoy menjadi Rp 1.83 Triliun tahun lalu Vs Rp 2.9 Triliun pada 2012 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan penjualan sebesar 3.3%Yoy menjadi Rp 11.21 Triliun tahun lalu. Volume penjualan batubara naik 15.8%Yoy menjadi 17.76 juta ton tahun lalu Vs 15.33 juta ton pada 2011 namun rata-rata harga jual mengalami penurunan 16.5%Yoy menjadi Rp 629,737 per ton pada 2013 Vs Rp 754,544 per ton pada 2012.(detik.com)
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 37%Yoy menjadi Rp 1.83 Triliun tahun lalu Vs Rp 2.9 Triliun pada 2012 lalu. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan penjualan sebesar 3.3%Yoy menjadi Rp 11.21 Triliun tahun lalu. Volume penjualan batubara naik 15.8%Yoy menjadi 17.76 juta ton tahun lalu Vs 15.33 juta ton pada 2011 namun rata-rata harga jual mengalami penurunan 16.5%Yoy menjadi Rp 629,737 per ton pada 2013 Vs Rp 754,544 per ton pada 2012.(detik.com)