INILAH.COM, Jakarta Pelemahan Dow Jones telah membuat pasar khawatir. Nyatanya, IHSG tetap menanjak. Benarkah indeks terangkat oleh penunjukkan Jannet Yellen sebagai calon gubernur The Fed?
Pada perdagangan Rabu (9/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 24,93 poin (0,56%) ke posisi 4.457,438. Intraday terendah 4.409,617 dan tertinggi 4.469,24.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengaku posisi portifolionya kemarin sore sebesar 80%. "Kalau Anda sedang punya barang seperti saya, siapa yang enggak pucet kalau lihat Dow Jones Industrial Average (DJIA) terus turun 1,07% seperti tadi malem?" kata dia di Jakarta, Rabu (9/10/2013). "Saya sih ketakutan. Ingin rasanya cut loss."
Dow Jones Industrial, kata dia, koreksi sampai 14.650-14.800 dan pelemahan tersebut menurut Satrio masih dalam 'radar'-nya. "Saya kemarin beli karena merasa support sudah dekat. Tapi, ketika DJIA 'dibanting' 1 persen lebih, tetap saja saya pucat," timpal dia.
Untungnya, sejak pagi Satrio memindahkan lirikan kepada Strait Times. "Kalau biasanya Hang Seng Index (HSI) adalah panduan saya, pagi tadi, saya melihat Nikkei kuat, terus saya lihat yang lain. Lihat Hang Seng, tetap jelek. Tapi, lihat STI, sempat positif tadi sebelum kita buka. Dari situ kemudian sempat mention, dengan melihat kekuatan dari bursa regional, cut loss di pagi hari bukanlah solusi," papar dia.
Rabu ini Satrio mengaku bisa hold posisi. "Ada sedikit switching karena saya ingin menambah PT Bank Mandiri (BMRI). Tapi, posisi saya sore hari ini tetap di sekitar 80%," tuturnya.
Sementara itu, koreksi DJIA ke 14.650-14.800, itu sebenarnya adalah koreksi yang wajar. Sebab, DJIA sedang dalam broadening scenario. "Karena DJI sudah mendekati support, kita tinggal menunggu, kapan DJIA bikin signal positif," ucapnya.
Selain itu, Obama akhirnya mengajukan Janet Yellen sebagai Chairman The Fed untuk menggantikan Bernanke. " Mungkin sebagian orang melihat itu adalah berita bagus karena Yellen adalah figur yang pro-Quantitative Easing (QE). Tapi, kalau buat saya, pemajuan Yellen ini, memperlihatkan bahwa ke depan Obama siap untuk nego termasuk negosiasi budget juga," imbuh Satrio.