korea by dewanti

Tuesday, December 17, 2013

Centris Persada Incar Jual Batu Bara 320 Rb Ton

INILAH.COM, Jakarta - PT Centris Multi Persada Tbk (CMPP) melalui anak perusahaannya menargetkan penjualan batu bara sebesar 320 ribu ton.
Perseroan akan mengambialih perusahaan pelayaran khususnya pengangkutan batu bara. Tujuannya untuk memuluskan target tersebut. Demikian mengutip keterangan perusahaan, Selasa (17/12/2013).
Perseroan, hingga September 2013 penjualan batu bara perseroan mencapai Rp83,4 miliar. Untuk laba bersih sebesar Rp24,31 juta saja. Total aset perseroan hingga September 2013 mencapai Rp71,47 miliar dengan total kewajiban Rp40,39 miliar.
Sejak Rimau Multi Investama masuk pada Januari 2013 lalu, perseroan fokus pengembangan bisnis dari Rimau Multi Investama. Salah satunya diversifikasi bidang transportasi dan perdagangan batu bara.

Rebound 56 Poin, IHSG Belum Balik ke 4.200

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound 56 poin setelah kemarin jatuh cukup dalam. Aksi beli di saham-saham unggulan mendorong indeks menguat tapi belum bisa balik ke 4.200.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.125 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.100 per dolar AS.
Membuka perdagangan, IHSG naik 44,523 poin (1,18%) ke level 4.174,443. IHSG sudah bisa lepas dari tekanan jual berkat sentimen positif dari bursa global dan regional.
Tren menguat langsung menghampiri IHSG. Secara perlahan tapi pasti aksi jual langsung marak terjadi membuat indeks terus menanjak di zona hijau sampai ke titik tertingginya di 4.196,663.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG melaju 49,855 poin (1,21%) ke level 4.175,811 didorong aksi beli di saham-saham yang sudah murah. Laju IHSG ini paling ngebut di antara bursa Asia yang penguatannya tidak terlalu tinggi.
Indeks berhasil menghindari teritori negatif berkat aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua yang harganya sudah murah akibat aksi jual di hari-hari sebelumnya.
Menutup perdagangan, Selasa (17/12/2013), IHSG melonjak 56,390 poin (1,37%) ke level 4.182,346. Sementara Indeks LQ45 melompat 12,674 poin (1,86%) ke level 693,652.
Seluruh indeks sektor industri di lantai bursa kompak menguat dengan poin yang cukup tinggi. Penguatannya rata-rata lebih dari satu persen, bahkan ada yang sampai dua persen, seperti sektor industri dasar, finansial dan manufaktur.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 128.307 kali pada volume 7,537 miliar lembar saham senilai Rp 4,734 triliun. Sebanyak 175 saham naik, sisanya 80 saham turun, dan 98 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia tak lagi kompak menguat di teritori negatif setelah bursa saham China terkena koreksi. Pelaku pasar di China mengambil untung setelah indeksnya sempat naik pagi tadi.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Hang Seng turun 45,43 poin (0,20%) ke level 23.069,23. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 125,72 poin (0,83%) ke level 15.278,63. 
  • Indeks Straits Times naik 10,60 poin (0,35%) ke level 3.064,37. 
  • Indeks KOSPI bertambah 4,59 poin (0,23%) ke level 1.965,74. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 40.600, Indocement (INTP) naik Rp 900 ke Rp 19.250, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 11.300, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 27.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 3.000 ke Rp 179.000, Multi Prima (LPIN) turun Rp 900 ke Rp 4.400, Renuka (SQMI) turun Rp 200 ke Rp 630, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 150 ke Rp 6.750. (detik.com)

Hatta Pede US$ 1 di Angka Rp 12.100 Cuma Sementara

Jakarta -Dolar AS semakin bergerak liar hingga menembus angka Rp 12.100 beberapa hari belakangan ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai, banyaknya kebutuhan dolar di masyarakat yang terus meningkat menyebabkan rupiah terus melemah. Namun, Hatta meyakini jika ini hanya bersifat sementara.
"Biasanya pengaruh akhir tahun, kebutuhan dolar meningkat. Saya yakin ini hanya bersifat temporary, sementara, insyallah akan menguat, membaik seiring dengan upaya kita terus dalam mengurangi current account deficit kita," ujar Hatta saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Hatta menyebutkan, salah satu cara untuk bisa kembali menggairahkan nilai tukar rupiah dengan menarik dana eksportir untuk ditempatkan di dalam negeri.
"Para eksportir kita, memang kita minta mereka untuk masuklah ke sini," ujar dia. Hatta menambahkan, dengan banyaknya eksportir menyimpan dananya di dalam negeri akan berdampak pada pasokan valas di dalam negeri.
"Tapi yang jelas ekspor kita itu kan sekitar US$ 15-17 miliar per bulan. Kalau itu hasil ekspor itu ada di sini, sangat baik," cetusnya. (detik.com)

Minyak Turun Lagi, Tapi Tetap di Atas US$97/Barel

IMQ, Jakarta —  Harga minyak mentah kembali melemah, Selasa (17/12), di tengah penantian investor terhadap rilis data cadangan minyak mentah AS.
Minyak mentah untuk kontrak Januari turun 20 sen, atau 0,2%, menjadi US$97,28 per barel dalam perdagangan elektronik di Asia.
Harga minyak mentah Senin (16/12) menguat 88 sen, atau 0,9%, menjadi US$97,48 per barel, seiring dengan prospek terhambatnya pasokan minyak setelah pemberontak Libya menolak untuk membuka tiga pelabuhan minyak yang mereka kuasai.
Di sisi lain, harga minyak mentah Brent untuk kontrak Januari menanjak US$1,63, atau 1,5%, menjadi US$110,46 per barel.

Bank Indonesia Akan Buka Kantor Kas Titipan di Tarakan

Bisnis.com, TARAKAN - Bank Indonesia berencana membuka kantor kas titipan di Tarakan seiring dengan tingginya kebutuhan pasokan uang di daerah yang menjadi hub wilayah Kalimantan Utara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Ameriza M. Moesa mengatakan kantor kas titipan tersebut bertujuan untuk memudahkan perbankan yang beroperasi di Tarakan mendapatkan uang tunai. Saat ini, tercatat ada 15 bank yang beroperasi di wilayah itu.
"Kami rencanakan buka kas titipan untuk melayani perbankan di Tarakan yang selama ini disuplai dari Balikpapan dan Samarinda," ujarnya disela-sela Sosialisasi Keaslian Uang Rupiah dan Pengelolaan Keuangan, Selasa (17/12/2013).
Bank Indonesia, kata Ameriza, akan bekerja sama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kota Tarakan. Nantinya, salah satu bank akan ditunjuk untuk bekerja sama sebagai tempat penyimpanan uang kas.
Kemudian, Bank Indonesia membuat memorandum of understanding (MoU) dengan bank yang akan bekerja sama sebagai kantor kas titipan. "Setelah MoU ditandatangani kami tinggal pasok berapa kebutuhan di sini. Maksimal uang kas yang bisa distok sekitar Rp300 miliar," katanya.
Kantor kas titipan ini berfungsi sama dengan Bank Indonesia yakni menerima kelebihan uang di masyarakat, memasok kekurangan uang di masyarakat dan mengganti uang yang tidak layak edar. Keberadaan kantor kas titipan akan menjadi embrio bagi kantor perwakilan.
Ketua BMPD Kota Tarakan Taslim Firdaus mengatakan kebutuhan uang tunai di kota itu mencapai Rp50 miliar - Rp100 miliar per bulan. "Angka itu meningkat menjadi Rp150 miliar - Rp200 miliar ketika Lebaran karena kebutuhan juga meningkat," tukasnya.
Karena itu, keberadaan kantor kas titipan Bank Indonesia memang cukup diperlukan di Tarakan. Dia mengharapkan operasional kantor kas titipan tersebut bisa mulai berjalan pada awal 2013.

Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,5%, Tunggu Hasil Rapat The Fed

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat, dengan indeks acuan regional rebound dari level terendah selama 3 bulan.
Hal itu terjadi seiring investor menanti hasil dari pertemuan the Federal Reserve setelah data pertumbuhan manufaktur Eropa dan AS terakselerasi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% ke level 137,72 pada Selasa (17/12/2013) pukul 14.44 waktu Hong Kong atau pukul 13.44 WIB.
"Dengan adanya pertanda pemulihan global dan kuatnya data ekonomi, optimisme kembali datang di tengah penantian keputusan The Fed," ujar Tracey Warren, Trader CMC Markets Stockbroking Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Honda Motor Co naik 0,7%, Dai-ichi Life Insurance Co naik 3,8%. Sementara itu saham Daewoo Engineering & Construction Co memimpin pelemahan di indeks Korea Selatan.
Indeks Jepang Topix dan Nikkei 225 Stock Average naik 0,8%, Honda Motor naik 0,7%, Sharp Corp naik 0,6%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,3%.
Selanjutnya, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,2%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,2%, indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,3%, China's Shanghai Composite turun 0,3%, indeks Singapura Straits Times naik 0,6%, dan indeks Taiwan naik 0,5%.

Emas Kembali Lesu di Asia, Sentuh US$1.241,10

IMQ, Jakarta —  Harga emas melanjutkan tren pelemahannya, Selasa (17/12), setelah sempat menguat dalam dua sesi terakhir. Pergerakan harga ini terjadi menjelang keputusan Federal Reserve terkait rencana pengurangan stimulus moneter.
Dalam perdagangan elektronik, emas untuk kontrak Februari melemah US$3,30, atau 0,3%, menjadi US$1.241,10 per troy ons.
Pelemahan ini menyusul dua sesi berurutan mengalami penguatan setelah pelaku pasar kembali melakukan aksi jual sebagai antisipasi pengumuman rencana pengurangan stimulus oleh bank sentral AS medio pekan ini.
Sementara itu, harga emas ditutup menguat, Senin (16/12), sebagai penguatan dalam dua sesi berturut-turut setelah pelaku pasar kembali mempertimbangkan nasib program stimulus Federal Reserve jelang pertemuannya pekan ini.
Emas untuk kontrak Februari menguat US$9,80, atau 0,8%, menjadi US$1.244,40 per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange.

IHSG Melesat, Mampukah Tembus level 4.200?

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan saat perdagangan akhir sesi I siang ini, Selasa (17/12/2013) menguat signifikan. IHSG naik 1,21% ke level 4.175,81.
Pergerakannya sampai jeda siang bahkan sempat menyentuh level 4.193,29. Mampukan IHSG menembus level 4.200?
"Hari ini belum, tapi akan bisa ke level 4.200," kata Analis PT Mega Capital Indonesia Gene Richard  saat dihubungi Selasa (17/12/2013).
Dia mengatakan dengan peningkatan indeks hari ini memberikan keuntungan bagi investor yang berspekulasi dengan membeli saham saat  IHSG tertekan kemarin .
Hal itu tergambar dari transaksi yang terjadi. Dari pantauan Mega Capital sampai  menjelang jeda siang, asing melakukan net buy Rp75 miliar, dan lokal net sell Rp75 miliar.
Richard mengatakan IHSG rebound hari ini karena investor positif jika bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve belum melakukan pengurangan stimulus (tapering off) pada  tahun ini.
Seperti diketahui indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat 1,21% ke level 4.175,81 pada akhir sesi I siang ini, Selasa (17/12/2013).
Sejak awal perdagangan, indeks telah dibuka menguat. Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 4.147,91-4.193,29.

IHSG Rebound, Mainkan Tujuh Saham!

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi rebound dengan resisten di 4.180 dan support di 4.080. Tujuh saham jadi pilihan. Apa saja?
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, berlanjutnya pelemahan rupiah hingga menembus 12.000 dan kondisi pasar saham kawasan Asia yang bergerak di teritori negatif membuat pasar saham kembali tertekan.
IHSG kemarin terkoreksi 48,874 poin (1,2%) di posisi 4125,956 terendah sejak perdagangan 9 September. "Ini merupakan penurunan IHSG dalam empat hari perdagangan berturut-turut," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Sentimen negatif dari eksternal, kata dia, terutama dipicu oleh melemahnya aktivitas manufaktur China yang tercermin dari Index HSBC Flash Manufacturing Desember turun ke 50,5 dari bulan sebelumnya di 51 dan di bawah estimasi sebelumnya 50,8. "Faktor China ini terutama menekan saham sektor tambang dan perkebunan," ujarnya.
Dari domestik, lanjut dia, sentimen negatif turut dipicu proyeksi Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 yang hanya 5,3%. "Asing kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp232,35 miliar. Sepanjang tahun ini aksi jual bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp17,17 triliun atau US$1,43 miliar," ungkap dia.
Sementara tadi malam Wall Street berhasil rebound setelah pekan lalu terkoreksi 1,6%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,8% dan 0,6% ditutup di 15.884,57 dan 1.786,54. "Penguatan menjelang pertemuan The Fed seiring dengan membaiknya perekonomian AS," tuturnya.
Produk industri AS November lalu naik 1,1% di atas estimasi 0,6% dan bulan sebelumnya 0,1%. Harga sejumlah komoditas energi dan logam ikut menguat tadi malam menyusul melemahnya dolar AS menjelang pertemuan The Fed. Harga minyak mentah naik 0,67% di US$97,25 per barel dan harga logam emas naik 0,5% di US$1.240,70 per troy ounce.
Kondisi bursa global yang bergerak positif dan rebound sejumlah harga komoditas logam dan energi diperkirakan akan berimbas pada perdagangan hari ini. "IHSG berpeluang rebound dengan resisten di 4.180 dan support di 4.080," ungkap dia.
Secara teknikal, support pertama IHSG di level 4.080 dan support kedua 4.050. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.150 dan resistance kedua 4.180.
Di atas semua itu, David menyodorkan tujuh saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal.
 
Saham-saham tersebut adalah:
  1. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp2.050-2.150, trading buy, stop loss di Rp1.980;
  2. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp6.750-7.100, trading buy, stop loss di Rp6.600;
  3. Saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dalam kisaran Rp6.400-6.750, trading buy, stop loss di Rp6.300;
  4. Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.400-2.650, trading buy, stop loss di Rp2.350;
  5. Saham PT Bumi Resources (BUMI) dalam kisaran Rp310-400, sell on strength, stop loss di Rp305;
  6. Saham PT Berau Coal Energy (BRAU) dalam kisaran Rp167-182, trading buy, stop loss di Rp163;
  7. Saham PT Timah (TINS) dalam kisaran Rp1.540-1.680, buy on weakness, stop loss di Rp1.500.

Sambut Natal dan Tahun Baru, Pasar Modal Libur 3 Hari

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menutup perdagangan selama 3 hari menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2014. Perdagangan terakhir tahun ini akan dilakukan Senin 30 Desember 2013.
Seperti dikutip dari pengumuman BEI di situs resminya, Selasa (17/12/2013), bursa akan menutup perdagangan pada Rabu 25 Desember 2013 bertepatan dengan hari Natal.
Sehari setelahnya, Kamis 26 Desember 2013, bursa juga akan tutup terkait dengan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah.
Satu hari sebelum tahun baru 2014, perdagangan saham juga akan tutup, yaitu pada Selasa 31 Desember 2013. Sehingga perdagangan saham terakhir tahun ini akan dilakukan Senin 30 Desember 2013.
Perdagangan saham perdana di 2014 akan digelar pada Kamis 2 Januari 2014 setelah libur tahun baru di Rabu 1 Januari 2014. (detik.com)

Melaju 49 Poin, IHSG Paling Ngebut di Asia

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 49 poin didorong aksi beli di saham-saham yang sudah murah. Laju IHSG ini paling ngebut di antara bursa Asia yang penguatannya tidak terlalu tinggi.
Membuka perdagangan, IHSG naik 44,523 poin (1,18%) ke level 4.174,443. IHSG sudah bisa lepas dari tekanan jual berkat sentimen positif dari bursa global dan regional.
Tren menguat langsung menghampiri IHSG. Secara perlahan tapi pasti aksi jual langsung marak terjadi membuat indeks terus menanjak di zona hijau sampai ke titik tertingginya di 4.147,906.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Selasa (17/12/2013), IHSG melaju 49,855 poin (1,21%) ke level 4.175,811. Sementara Indeks LQ45 melonjak 11,371 poin (1,67%) ke level 692,349.
Indeks berhasil menghindari teritori negatif berkat aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua yang harganya sudah murah akibat aksi jual di hari-hari sebelumnya.
Seluruh indeks sektor industri di lantai bursa kompak menguat dengan poin yang cukup tinggi. Penguatannya rata-rata lebih dari satu persen, bahkan ada yang sampai dua persen.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 72.447 kali pada volume 4,431 miliar lembar saham senilai Rp 2,309 triliun. Sebanyak 169 saham naik, sisanya 61 saham turun, dan 87 saham stagnan.
Bursa-bura regional masih mempertahankan momentum penguatan dan melenggang di zona hijau. Penguatan tertinggi dipegang oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
 
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks KOSPI naik 6,18 poin (0,32%) ke level 1.967,33. 
  • Indeks Hang Seng menguat 77,26 poin (0,33%) ke level 3.191,92.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 100,87 poin (0,67%) ke level 15.253,78. 
  • Indeks Straits Times bertambah 19,31 poin (0,63%) ke level 3.073,08. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.450 ke Rp 40.050, Mandom (TCID) naik Rp 800 ke Rp 11.300, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 350 ke Rp 27.700, dan Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 18.650.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 6.700, Renuka (SQMI) turun Rp 180 ke Rp 650, Matahari (LPPF) turun Rp 150 ke Rp 10.850, dan Siloam (SILO) turun Rp 100 ke Rp 9.500. (detik.com)

Jangan Lupa, Mulai 6 Januari Satu Lot Saham Jadi 100 Lembar

Jakarta -Menyambut tahun baru 2014, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan aturan baru yang menetapkan satu lot saham setara 100 lembar, tidak lagi 500 lembar seperti saat ini.
Kebijakan perubahan 1 lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar saham ini bertujuan mengurangi jumlah dana minimal yang diperlukan untuk dapat berivestasi di Pasar Modal.
Dengan demikian aturan baru ini diharapkan bisa menambah jumlah investor pasar modal kita, sehingga meningkatkan liquiditas dan ketahanan pasar dalam negeri terhadap krisis.
"Satuan perdagangan dan fraksi harga berlaku efektif per 6 Januari 2014," kata pengumuman di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/12/2013).
Selain itu bursa juga akan mengubah fraksi harga saham yanga akan dibagi menjadi tiga kelompok, yakni harga saham kurang dari Rp 500 memiliki fraksi Rp 1, kelompok saham Rp 500-5.000 sebesar Rp 5, dan harga saham lebih dari Rp 5.000 dengan fraksi Rp 25.
Sekarang ini, BEI menerapkan lima kelompok fraksi, yakni harga saham di bawah Rp 200 dengan fraksi Rp 1, harga saham Rp 200-500 fraksinya Rp 5, harga saham Rp 500-2.000 punya fraksi Rp 10, harga saham Rp 2.000-5.000 dengan fraksi Rp 25, dan kelompok harga saham di atas Rp 5.000 fraksi harganya senilai Rp 50. (detik.com)

Buana Finance (BBLD) Raih Pinjaman US$10 Juta dari Mitsui Leasing

Bisnis.com, JAKARTA — PT Buana Finance Tbk. (BBLD) mendapatkan pinjaman senilai US$10 juta dari JA Mitsui Leasing Ltd.
Direktur Utama Buana Finance Soetadi Limin mengatakan pihaknya telah menandatangani perjanjian kredit itu pada Senin, 16 Desember 2013.
"Kami mendapat pinjaman US$10 juta dengan jangka waktu 36 bulan yang dijamin dengan piutang milik perseroan," paparnya dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan, Selasa (17/12/2013).
Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan menargetkan pembiayaan Rp3 triliun pada tahun ini atau tumbuh 13,98% dibandingkan dengan Rp2,63 triliun pada 2012. Untuk memenuhi target itu, perseroan mengandalkan pendanaan dari perbankan.
Sebelumnya disebutkan, perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 13,98% menjadi Rp3 triliun pada tahun ini.
Untuk mencapai targetnya, perseroan akan mengandalkan pinjaman perbankan dan juga menerbitkan surat utang jangka pendek (medium term notes/MTN) dengan nilai Rp150 miliar pada tahun ini.

Spekulasi Tapering Terhenti, IHSG Rebound

Bisnis.com, JAKARTA— Menjelang keputusan jadi tidaknya stimulus moneter oleh bank sentral Amerika Serikat, indeks harga saham gabungan malah rebound setelah tertekan cukup dalam dan terperosok di bawah level 4.200.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan saat ini pelaku pasar mencoba berspekulasi jika pengurangan stimulus (tapering off) oleh The Federal Reserve tidak akan menimbulkan gejolak bagi pemulihan ekonomi.
"Pelaku pasar berpikir positif, jika ekonomi tumbuh stimulus memang mesti dikurangi supaya tidak menimbulkan beban, " kata Reza saat dihubungi Selasa (17/12/2013).
Seperti diketahui indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,53% ke level 4.147,91 pada perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2013).
Indeks naik pertama kalinya setelah tertekan selama empat hari berturut-turut kemarin. Hal ini juga terjadi sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang positif.
IHSG makin menguat, tercatat pada pukul 10.20 WIB naik 1,46% ke level 4.186,39. Kemarin (16/12/2013) berada di level 4.125,96.
Bursa Asia juga menguat seiring dengan aksi investor yang menghentikan spekulasi terkait pemangkasan stimulus AS, setelah rapat Federal Reserve dimulai hari ini, Selasa (17/12/2013).

Rupiah Tembus Rp12.000/US$, Subsidi BBM Makin Bengkak

Bisnis.com, JAKARTA – Subsidi bahan bakar minyak diperkirakan semakin membengkak, melebihi pagu APBN Perubahan 2013 sebesar Rp199,9 triliun akibat kurs rupiah yang terus melemah hingga tembus Rp12.000 per dolar Amerika Serikat.
Menteri Keuangan M.Chatib Basri mengemukakan pembengkakan pelemahan rupiah yang ditransformasikan melalui pembengkakan belanja subsidi BBM dan pembayaran bunga utang dapat berpengaruh terhadap defisit anggaran.
Dia mengatakan setiap depresiasi Rp1.000 terhadap dolar AS, maka net deficit bertambah Rp5 triliun. Padahal, sensitivitas APBN-P 2013 menyebutkan setiap pelemahan Rp100, maka potensi tambahan defisit yang muncul Rp955,9 miliar-Rp1,24 triliun.
"Pelemahan rupiah akan berpengaruh ke subsidi BBM dan pembayaran bunga utang, tapi kalau pembayaran bunga utang itu efeknya tidak terlalu signifikan. Subsidi BBM bisa naik, tetapi di sisi penerimaan. Penerimaanya juga signifkan," tuturnya seusai rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Senin (16/12/2013) malam.
Sejak pertengahan hingga menjelang akhir tahun ini, rupiah telah jauh meninggalkan asumsi rata-rata nilai tukar Rp9.600 per dolar AS dalam APBN-P 2013. Jika dibandingkan posisi awal tahun, rupiah sudah terdepresiasi 24%.
Jika pelemahan saat ini mencapai Rp2.400 dari asumsi, maka tambahan defisit yang muncul Rp22,94 triliun-Rp29,76 triliun. APBN-P 2013 mematok defisit anggaran Rp224,2 triliun atau 2,38% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Wapres Optimistis Ekonomi 2014 Tumbuh 5-6%

JAKARTA, suaramerdeka.com - Wakil Presiden Boediono optimistis perekonomian Indonesia tahun 2014 akan tumbuh 5-6% dengan inflasi yang terkendali akibat indeks harga pangan yang membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Pelemahan rupiah yang terjadi sepanjang 2013 diyakini stabil pada 2014 di angka yang lebih pas dengan situasi moneter baru yang akan lebih ketat, bukan lagi era easy money seperti di masa lalu.
"Saya berani perkirakan pertumbuhan di angka 5-6% untuk 2014. Ini bukan 6% plus seperti 2011, tapi ini tak bisa dihindari bila kita ingin menyeimbangkan antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi," kata Wapres saat menjadi pembicara di hadapan sejumlah wartawan dan diplomat asing di Jakarta Foreign Correspondence Club, Hotel Inter Continental, Jakarta, Senin (16/12).
Boediono mengatakan, bahwa pertumbuhan 5-6% masih jauh di bawah potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang idealnya berada di kisaran 7-8% per tahun, seperti pertumbuhan Indonesia sejak era 1970-an.
Terkait inflasi di penghujung 2013 yang diperkirakannya mencapai angka 8%, Boediono menilai angka ini di luar angka rata-rata nasional beberapa tahun ke belakang yang hanya berada di 4-5% per tahun. Ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang angka 8% ini, antara lain kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dan kenaikan harga bahan pangan non-beras.
"Ada sejumlah bahan pangan yang naik secara tidak rasional di tahun 2013. Kami telah menghilangkan sistem kuota yang merugikan semua pihak. Semoga tahun depan hal ini bisa berkontribusi pada penurunan indeks harga pangan," jelasnya.
Secara domestik panen tahun ini juga berjalan baik, dan secara internasional harga pangan global diperkirakan stabil, sehingga ia percaya inflasi bisa ditekan lebih moderat.
Wapres memperkirakan nilai investasi dan konsumsi pada 2014 masih akan tinggi, ditambah dengan aktivitas seputar pemilihan umum yang berkontribusi positif pada pertumbuhan. Impor minyak juga akan berkurang mengingat rencana penggantian BBM dari solar menjadi bio-diesel yang berbahan dasar minyak sawit yang diperkirakan akan mengurangi impor minyak.
Lebih jauh Wapres melihat Indonesia tetap tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik di mata dunia, mengingat ekonomi tumbuh rata-rata 6% per tahun sebelum krisis. "Memang sempat jatuh ke 4% kala krisis 2008, namun kembali ke angka 6%, menandingi pertumbuhan negara-negara lain sedunia kecuali China," tandasnya.
Boediono yang mantan Gubernur Bank Indonesia mengakui Indonesia mengalami defisit neraca berjalan yang terjadi sejak triwulan keempat 2011. Ini disebabkkan ekspor yang menurun akibat jatuhnya harga komoditas di pasar internasional. Selain itu, impor juga tetap tinggi, terutama BBM bersubsidi untuk keperluan dalam negeri.
Dalam pengamatannya nilai ekspor yang melorot pada 2013 masih menjadi sebab mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah. Namun banyak hal positif yang membangkitkan semangat untuk 2014 hingga Wapres meyakini angka 5-6% adalah angka yang rasional bagi Indonesia, di tengah belum pulihnya perlambatan ekonomi dunia.
Untuk cadangan devisa, Waores menyebut angkanya saat ini mencapai 97 miliar dolar AS, turun dari awal tahun 106 miliar dolar. Tapi menurutnya penurunan ini tak perlu dikhawatirkan, apalagi Indonesia sudah menandatangani perjanjian dengan Jepang, Korea dan Cina untuk menyediakan cadangan lapis kedua.

Tahun 2012, Ekspor Minyak RI Capai 163 Juta Barel

Jakarta -Ekspor minyak Indonesia masih cukup besar meskipun sudah keluar dari anggota OPEC atau Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak pada 2008. Indonesia keluar dari anggota tersebut karena lebih banyak mengimpor.
Wakil Direktur ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan Indonesia pada 2012 masih mengekspor produksi minyaknya ke luar negeri, jumlahnya hampir mencapai 163 juta barel atau tepatnya 162,9 juta barel.
"Pada 2012 jumlah minyak mentah yang diekspor mencapai 115,4 juta barel dan produk kilang sebanyak 47,5 juta barel sehingga total ekspor minyaknya mencapai 162,9 juta barel," kata Komaidi saat dihubungi, Selasa (17/12/2013).
Komaidi menambahkan ekspor minyak mentah tersebut menurun dibandingkan ekspor minyak pada 2011 yang mencapai total 182 juta barel.
"Pada 2011 Indonesia ekspor minyak mencah mencapai 130 juta barel dan produk kilang sebanyak 53 juta barel sehingga totalnya mencapai 182 juta barel," katanya.
Sementara pada 2011 Indonesia impor minyak mentah mencapai 97 juta barel dan produk kilang sebanyak 227 juta barel sehingga total minyak yang diimpor mencapai 323 juta barel. Sedangkan pada 2012 minyak mentah yang diimpor mencapai 93 juta barel dan produk kilang (seperti BBM jadi) mencapai 229,8 juta barel sehingga total impor minyak pada 2012 mencapai 322,8 juta barel.
"Sehingga pada neraca perdagangan minyak kita defisit. Defisit perdagangan minyak ini sudah terjadi lama, seperti pada 2005 kita defisitnya mencapai 98 juta barel, 2006 defisit 68 juta barel, 2009 lebih kecil hanya 8 juta barel namun pada 2010 defisitnya melonjak hingga 226 juta barel, 2011 141 juta barel dan pada 2012 defisitnya mencapai 160 juta barel," ungkapnya.
Pertanyaannya mengapa Indonesia impor minyak banyak sekali namun malah masih bisa ekspor?
"Kalau masyarakat bilang ini konyol, impor banyak tapi masih bisa ekspor. Jawabannya karena tidak semua produksi minyak mentah di Indonesia bisa seluruhnya diolah sesuai spesifikasi kilang minyak kita, karena ada yang tidak sesuai spesifikasi maka diekspor, hasil dari ekspornya buat impor minyak yang sesuai spesifikasi kilang atau dalam bentuk BBM jadi," tutupnya. (detik.com)

Cakra Mineral Akuisisi 100% Saham Dunostone

INILAH.COM, Jakarta - PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) berniat mengakuisisi Dunestone Development S.A (DD) suatu perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgins Island.
Perseroan akan mengambilalih 100 persen saham DD dari Rami Sadek M. Kuwatly dengan nilai nominal US$3 juta. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Senin (16/12/2013).
Perseroan dan Rami telah menandatangani perjanjian jual beli saham pada 12 Desember 2013. Sedangkan transaksi pengambilalihan 100 persen saham DD disepakati sebesar US$50 juta atau Rp579 miliar.
DD merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan perdagangan barang tambang khususnya bijih mineral (mineral ore).

Bursa Eropa Tertekan Data Manufaktur China

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa bergerak lebih rendah pada awal perdagangan Senin (16/12/2013). Investor merespon data aktivitas manufaktur China yang turun di bulan Desember.
Indeks Stozz Europe 600 tergelincir 0,1% ke 309,53. Pelemahan ini melanjutkan pelemahan pada pekan lalu. Sahamn Aggreko PLC mengalami reli 4,9 persen dengan proyeksi pendapatan tahun 2013 ini. Saham pertambangan turun seperti saham Rio Tinto melemah 0,2% dan saham BHP Billiton turun 1 persen. Demikian mengutip marketwatch.com.
Indeks FTSE di London turun 0,2% ke 6.439,06, indeks CAC melemah 0,1% ke 4.057,02 dan indeks DAX naik 0,1% ke 9.011,5.
Sementara, aktivitas manufaktur China di bulan Desember melambat ke level terendah dalam tiga bulan terakhir. Hasil survei HSBC menunjukkan Indeks Pembelian Manajer (PMI) turun menjadi 50,5 dari 50,8 di bulan November 2013 lalu. Pertumbuhan order baru dan pesanan ekspor baru naik pada tingkat yang lebih tinggi. Sementara pekerjaan menurun ke level terendah.

Inilah Skenario IHSG Akhir 2013

INILAH.COM, Jakarta – Jika IHSG pekan ini tidak jatuh ke bawah 4.072, window dressing akhir 2013 hanya mengangkat ke level 4.241. Jika tidak, wajar indeks alami penurunan terbesar Desember 1992. Seperti apa?
Pada perdagangan Senin (16/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 48,87 poin (1,17%) ke posisi 4.125,956. Intrday terendah 4.109,309 dan intraday tertinggi 4.160,519.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
David Cornelis, kepala riset KSK Financial Group mengatakan, pasar modal jauh dari keadaan persaingan sempurna dan efisien. "Yang ada hanya instabilitas, inefisiensi dan inekualiti," katanya kepada INILAH.COM.
Apapun hasilnya, dia menegaskan, setelah Komite The Fed bersidang 16-17 Desember 2013, IHSG dalam jangka pendek tetap lebih condong untuk turun menuju level psikologis 4.000. "Jika tembus 4.030 sebelum terompet tahun baru, dalam jangka menengah IHSG akan bermain kembali ke area Agustus lalu di 3.837," ujarnya.
Untuk jangka panjang, lanjut dia, saat IHSG ke bawah level psikologis 4.000 merupakan momentum tepat beli saham. "Namun, secara fundamental, P/E IHSG berada di 15,6 kali, masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata bursa regional di 14,3 kali," papar dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, statistik historis 12 tahun terakhir, kenaikan terendah IHSG di bulan Desember adalah sebesar 0,7%. Jika dihitung dari titik terendah 6 Desember 2013 dan penutupan November lalu, target window dressing tahun 2013 ini setidaknya berada di antara 4.190-4.286.
"Atau dengan nada skenario optimistis, yang terdengar relatif irelevan, memakai asumsi rerata kenaikan IHSG di bulan Desember sebesar 5,6%, akan muncul target 4.397," tuturnya.
Di kala bursa global menghijau, namun IHSG memerah, investor perlu curiga, apalagi dalam 12 tahun ke belakang IHSG selalu naik di bulan Desember. "Jika akhir tahun IHSG ditutup melemah di bawah penutupan November lalu (4.256) ataupun di bawah penutupan akhir 2012 lalu (4.317), hal ini juga turut membuktikan bahwa ada sesuatu yang besar di perekonomian Indonesia yang tidak terjadi dalam 12 tahun terakhir, anomali angsa hitam," ungkap David.
Secara teknis, jikalau IHSG pekan ini tidak jatuh ke bawah 4.072, window dressing akhir tahun hanya bisa mengangkat ke level sekitar 4.241. "Jika tidak, maka lumrah mengikuti penurunan terbesar IHSG yang pernah terjadi di bulan Desember tahun 1992 sebesar -3.5%," timpal David.
Dengan menggunakan angka posisi terendah 6 Desember 2013 dan penutupan November, ekspektasinya IHSG tutup tahun di sekitar 4.015-4.107. "Sepekan sebelum liburan Natal, investor siap-siap memilih bersua Suartepit atau Sinterklas di Desember kali ini!" imbuh David.

Investor Jangka Panjang Tunggu Presiden Baru

INILAH.COM, Jakarta – Investor jangka pendek bisa memilih tujuh saham sebelum 2013 berakhir. Namun, investor jangka panjang kudu menunggu presiden baru. Mengapa demikian?
Pada perdagangan Senin (16/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 48,87 poin (1,17%) ke posisi 4.125,956. Intrday terendah 4.109,309 dan intraday tertinggi 4.160,519.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
David Cornelis, kepala riset KSK Financial Group mengatakan, IHSG sudah 6 kali gagal membuat titik tertinggi baru dalam kurang dari 60 hari bursa sejak anjlok terparah tahun ini. "IHSG juga telah membentuk pola dead cross di bulan kemerdekaan tersebut," katanya kepada INILAH.COM.
Pola tersebut, kata dia, mengakhiri siklus pasar bullish selama 5 tahun, dan secara tradisional pasar membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk kembali pulih. "Artinya, investor jangka panjang dapat masuk kembali ke bursa setelah ada Presiden baru," ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, kenaikan tinggi IHSG awal tahun bukan disebabkan oleh perbaikan fundamental ekonomi atau kinerja emiten. Akan tetapi, kata dia, lebih disebabkan karena aliran dana asing dan dari perbankan ke pasar modal. "Semakin besar dana asing yang masuk, semakin besar neto keluar dari repatriasi aset tersebut," papar dia.
Adapun dana konglomerat yang diparkir di luar negeri sebesar US$150 miliar (besarnya melebihi pendapatan APBN atau cadangan devisa Indonesia), semestinya dapat ditarik ke Indonesia. "Karena per Januari 2014 hanya mengawasi soal makro dan sistem pembayaran, BI mungkin perlu belajar dari JKT48 dalam membangun hubungan baik dengan penabung domestik di luar negeri, mengopi insinuasinya Hermawan Kartajaya," ungkap David.
Sementara itu, pelemahan rupiah justru menguntungkan emiten sektor pertambangan dan perkebunan. Di sisi lain, 7 besar emiten yang terpapar negatif oleh pelemahan rupiah adalah PT Indosat (ISAT), PT Gajah Tunggal (GJTL), PT Bakrie Telecom (BTEL), PT Garuda Indonesia (GIAA), PT Lippo Karawaci (LPKR), PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA).
"Sebab, emiten-emiten tersebut memiliki pendapatan dalam rupiah sedangkan pendanaan atau operasionalnya dalam dolar AS, serta menggunakan bahan baku impor," tegas dia.
David menjelaskan, IHSG sempat memantul pekan lalu, namun menemui beberapa level penghalang kuat di atasnya, sehingga masih bergerak dalam tren mendatar. Area beli jangka pendek adalah ketika IHSG terkoreksi lagi hingga mengetes kembali titik terendahnya dalam 5 bulan terakhir di 4.100 hingga menuju lubang di 4.072.
Beberapa saham pilihan jelang akhir tahun 2013, lanjut dia, adalah PT Aneka Antam (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Timah (TINS), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan PT Unilever Indonesia (UNVR).

Investor Saham Jangan Harap Valuasi Premium 2014

INILAH.COM, Jakarta – Pemerintah dinilai sengaja memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Karena itu, investor saham jangan terlalu berharap valuasi premium pada tahun politik tersebut.
David Cornelis, kepala riset KSK Financial Group mengatakan, secara terang-terangan, Menteri Keuangan malah menegaskan apabila pertumbuhan ekonomi melebihi 6,2%, pemerintah justru gagal. "Itupun tambahan 0,2% hanya terbantu akibat konsumsi belanja Pemilu 2014, ironis," katanya kepada INILAH.COM.
Berpegang pada asumsi Menteri Keuangan tersebut, kata dia, investor saham jangan harap ada valuasi premium di bursa di tahun 2014. "Kenaikan BI Rate tidak efektif dan salah sasaran dari segala sisi, karena hanya secara semu menekan defisit transaksi berjalan, apalagi defisit yang terjadi lebih diakibatkan oleh impor migas," ujarnya.
Dari sisi moneter pun, kata dia, yang terjadi adalah tingginya inflasi karena dorongan biaya, bukan karena tarikan permintaan (cost-push inflation, bukan demand-pull inflation). "Senjata moneter dipakai melawan monster fiskal, teori jadul ala tahun 80-an," tuturnya.
BI beberapa bulan lalu pernah memproyeksikan inflasi tahun ini hingga 9,8%, lalu direvisi kembali ke 9%, yang artinya inflasi Desember ini seharusnya tidak boleh lebih dari 0,63%, kalau tidak, prakiraan BI akan kembali meleset. "Sebagai informasi saja, rata-rata inflasi Desember selama 12 tahun terakhir mencapai 0,87%," ucapnya.
Secara teoritis, kata dia, kenaikan suku bunga mestinya direspons dengan penguatan rupiah. "Dolar menguat secara global, rupiah kena imbas domestik yang tidak beres ditambah situasi yang bersifat struktural-fundamental di sektor moneter dan fiskal," papar dia.
Semua itu, kata dia, lalu direspons gebyah uyah geng Kebon Sirih dan klub Lapangan Banteng hanya dengan kebijakan populis nan politis demi pemilu 2014 dan tindakan normatif (atau "ecek-ecek", meminjam inuendo Anwar Nasution) yang senantiasa menimbulkan anomali dan paradoks. "Mesti ada langkah konkret dan advokasi lebih lanjut terhadap implementasi kebijakan yang diambil tersebut," tandas David.
Usaha pemerintah menjual obligasi pertama kali di pasar sekunder senilai US$450 juta dengan kupon 3,5% akhir November lalu pun berlalu tak laku, tidak membantu penguatan rupiah. "Justru sebaliknya, rupiah makin melemah," ujarnya.
Di waktu yang sama credit default swap (CDS) mengalami kenaikan di bulan November sebesar 5,73%. "Ini menggambarkan naiknya premi risiko investasi di Indonesia. Otomatis valuasi saham pun turun," imbuhnya.

Bursa AS Positif Seiring Data Ekonomi

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS menguat pada Selasa (17/12/2013) dini hari tadi. Penguatan seiring data ekonomi yang menunjukkan perbaikan positif untuk kegiatan bisnis.
Indeks S&P menghentikan pelemahan empat kali perdagangan dengan naik 0,6% ke 1.786,54. Indeks Dow Jones menguat 0,8% ke 15.884,57. Demikian juga dengan indeks Nasdaqlebih tinggi 0,7% menjadi 4.029,52. Demikian mengutip marketwatch.com.
Indeks manufaktur Empire State menguat di bulan Desember dari menurun di bulan November. Indeks Pembelian manajer AS untuk manufaktur naik ke 54,4. Produksi manufaktur naik menjadi 1,1 persen dari bulan November. Data ini menjadi tertinggi sepanjang tahun 2013 ini. Apalagi bulan sebelumnya menurun 0,1 persen.
Investor fokus pada pertemuan The Fed mulai 17-18 Desember, nanti malam waktu AS. Investor mencemaskan bila Fed akhirnya memutuskan untuk mengurangi stimulus moneternya dari US$85 miliar per bulan.
"Transaksi kami seiring kabar baik dari data ekonomi. Semakin banyak pasar yang merespon positif sehingga dapat meredap reaksi terhadap spekulasi tapering Fed," kata Drew Wilson dari Fenimore Asset Management.
Sementara emas menguat menjelang pertemuan bulanan Fed. Namun bursa saham di Asia negatif karena data mengecewakan dari China. Sementara bursa Eropa mengalami reli dengan data ekonomi di zona Eropa yang lebih kuat.

Gara-gara Rupiah, Lupakan Bullishnya Saham!

INILAH.COM, Jakarta – Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi menuju titik terendahnya 12 tahun silam 12.200 per dolar AS. Karena itu, lupakan bullish-nya saham!
David Cornelis, kepala riset KSK Financial Group mengatakan, di akhir tahun 2013, Indonesia kehilangan momentum ekonomi. Kondisi itu melumpuhkan IHSG yang hapuskan harapan kembali ke level 5.000 dan hilangkan target ke 4.500 akhir 2013 ini.
"Lupakan bullish-nya saham, sejalan rupiah yang niscaya menuju titik terendahnya ke 12.200 per dolar AS, posisi April 12 tahun silam," katanya kepada INILAH.COM.
Dia memperkirakan, rupiah akan bergerak di atas 12.000 untuk waktu yang cukup lama. Bahkan, ada potensi untuk tes titik terendahnya balik ke Desember 2008 di 12.550. "Atau, malah melemah ke level November 2008 di posisi 13.000," timpal dia.
David menjelaskan, pergeseran pola perkembangan ekonomi dan keuangan global telah terjadi. Hal ini ditandai dengan melambatnya ekonomi negara berkembang karena jatuh terperangkap sebagai negara berpendapatan menengah di saat ekonomi sudah semakin liberal.
"Di lain sisi, sudah mulai bangkitnya ekonomi negara maju, di samping belum ada kesesuaian antara perilaku mikro dengan fenomena makro," ujarnya.
Secara teoritis (selisih inflasi dan bunga antara Indonesia dan AS), rupiah wajar bila terkoreksi sekitar 6% ke level 10.350. Adapun pelemahan tahun ini sudah mencapai seperempat nilainya, jauh melemah di atas target APBN-P 2013. "Sensitivitasnya pelemahan rupiah 10% akan menaikkan inflasi sebesar 0,8%," ungkap David.
Pelemahan rupiah, kata dia, adalah refleksi buruknya agregasi daya saing Indonesia. Ini tercermin dari kurs efektif riil rupiah yang sudah terdepresiasi jauh ke level terendahnya sejak medio 2003. Rupiah tertekan oleh defisit seiring naiknya harga minyak dan kaburnya dana asing sebesar Rp15,3 triliun karena makro ekonomi yang kurang menjanjikan.
"Sementara itu, soal tapering dari AS menjadi pengalihan kambing hitam saja. Ada yang lebih krusial dari sekadar tapering, yaitu debt ceiling di Februari 2014 serta kenaikan Fed Funds Rate di 2015," ucapnya.
Tahun 2012, Indonesia mengalami defisit perdagangan untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak 1961, mencapai US$1,6 miliar. Sayangnya juga, 69% impor adalah bahan baku, mungkin itulah yang dimaksud dalam Pidato Kenegaraan Presiden di Agustus lalu sebagai "Keep Buying Strategy" (tetap beli impor).
"Seketika itu juga di pasar saham (terjadi Keep Selling Strategy) yang berujung hingga akhir bulan itu IHSG terperosok 18% ke level terendahnya tahun ini di 3.837," tuturnya.
Defisit terjadi akibat mengabaikan industrialisasi dan meremehkan infrastruktur industri hulu, terlalu fokus pada hilir. Target pemerintah tentang inflasi meleset dari 5%, begitu juga dengan target rupiah pun melenceng dari asumsi Rp 9.600 (nilai rata-rata sejak era milenium).
Dia menegaskan, konsekuensi kenaikan BI Rate adalah melambatnya laju pertumbuhan ekonomi. Lapangan kerja tidak tersedia jika pertumbuhan di bawah 6%, yang ada malah sebaliknya yaitu bertambahnya pengangguran.
"Bukanlah langkah yang bijak mengerem investasi dan pertumbuhan ekonomi untuk urusan defisit transaksi berjalan, karena akan memukul sektor riil. Tahun depan, BI Rate masih berpeluang naik lagi, paling sedikit 50 basis poins," imbuhnya.

Semesta Indovest: Bursa Bergerak Rebound

Jakarta -Bursa AS ditutup positif pada tadi malam dengan indeks Dow Jones naik 129,21 poin atau 0,82%, S&P 500 naik 0,63%, dan Nasdaq naik 0,71%. Penguatan indeks ditopang oleh ekspektasi pelaku pasar bahwa the Fed belum akan melakukan perubahan pada paket stimulus demi menjaga kestabilan pasar financial. The Fed akan melakukan sidang selama dua hari yaitu Selasa dan Rabu esok waktu setempat. Dari data ekonomi, industrial production naik 1,1% melebihi ekspektasi 0,4%. Pasar juga mendapat sentimen positif dari naiknya data manufaktur euro zone tertinggi dalam 31 bulan.
Bursa eropa ditutup positif tditopang oleh data manufaktur zona eropa yang tertinggi dalam 31 bulan. Indeks FTSE naik 1,28%, CAC naik 1,48%, DAX naik 1,74%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan dapat bergerak rebound mengikuti positif bursa regional. Saham-saham yang dapat diperhatikan ahri ini antara lain BUMI, BRMS, ENRG, TLKM, KLBF.

Indonesia News Highlight
• Wika & KRAS Patungan Bangun Pabrik Beton
• BBRM Siapkan US$3,87 Juta Buyback 380 Juta Saham
• Produksi LPG Surya Esa Perkasa Naik 40%
• Pendapatan Chandra Asri US$1.83 M
 
Trading Counter – Technical Analysis
• BUMI - Trading Buy
• BRMS – Trading Buy
• ENRG – Trading Buy
• TLKM – Trading Buy
• KLBF – Trading Buy
 
sumber: detik.com

First Asia: IHSG Lanjut Rebound

Jakarta -Berlanjutnya pelemahan rupiah hingga menembus Rp.12000 dan kondisi pasar saham kawasan Asia yang bergerak di teritori negatif membuat pasar saham kembali tertekan. IHSG kemarin terkoreksi 48,874 poin (1,2%) di posisi 4125,956 terendah sejak perdagangan 9 September lalu. Ini merupakan penurunan IHSG dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Sentimen negatif dari eksternal terutama dipicu melemahnya aktivitas manufaktur China yang tercermin dari Index HSBC Flash Manufacturing Desember turun ke 50,5 dari bulan sebelumnya di 51 dan dibawah estimasi sebelumnya 50,8.
Faktor China ini terutama menekan saham sektor tambang dan perkebunan. Dari domestik, sentimen negatif turut dipicu proyeksi Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 yang hanya 5,3%. Asing kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.232,35 miliar. Sepanjang tahun ini aksi jual bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp.17,17 triliun atau USD1,43 miliar.
Sementara tadi malam Wall Street berhasil rebound setelah pekan lalu terkoreksi 1,6%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,8% dan 0,6% ditutup di 15884,57 dan 1786,54. Penguatan menjelang pertemuan The Fed seiring dengan membaiknya perekonomian AS. Produk industri AS November lalu naik 1,1% di atas estimasi 0,6% dan bulan sebelumnya 0,1%. Harga sejumlah komoditas energi dan logam ikut menguat tadi malam menyusul melemahnya dolar AS menjelang pertemuan The Fed. Harga minyak mentah naik 0,67% di USD97,25/barrel dan harga logam emas naik 0,5% di USD1240,70/t.oz.
Kondisi bursa global yang bergerak positif dan rebound sejumlah harga komoditas logam dan energi diperkirakan akan berimbas pada perdagangan hari ini. IHSG berpeluang rebound dengan resisten di 4180 dan support di 4080. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Berpotensi Dibuka Rebound

Jakarta -Kemarin IHSG melemah (sempat minus 66 poin) dan ditutup minus 49 poin pada 4126 dipimpin oleh saham semua sektor di tengah-tengah penurunan index bursa global, index manufaktur di Cina secara mengejutkan turun, kekhawatiran FED umumkan tappering off stimulus pada pekan ini dan penurunan IDR/USD.
Investor asing kemarin sebagai net seller sebesar Rp232 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG melemah berfl uktuasi pada kisaran 4102–4161 dengan pertimbangan: 4 indikator teknikal bergerak turun, indikator KO: dx, muncul candle 3 black crows, GAP4072-4102 sebagai SL dan penurunan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup menguat, dipimpin oleh bursa Jerman setelah index aktivitas sektor swasta naik untuk bulan ke delapan. Kemarin bursa Wall Street ditutup menguat saat data manufaktur di AS dan Eropa alami kenaikan. Pagi ini bursa Asia dibuka menguat saat investor optimis dengan pemulihan ekonomi global setelah data manufaktur di AS dan Eropa naik. Sehingga IHSG berpotensi dibuka rebound. (detik.com)

Daewoo Securities: IHSG Berpeluang Teknikal Rebound

Jakarta -Pada perdagangan Senin (16/12) Indeks Dow Jones ditutup naik 129,21 poin (+0,82%) ke 15.884,57 di tengah penantian hasil pertemuan the Fed sehubungan dengan stimulus moneter.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah tingginya persediaan minyak mentah AS.
IHSG kemarin (16/12) ditutup turun 48,87 poin (-1,17%) ke 4.125,96 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp204 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBRI, PGAS, BBCA, MNCN, dan ASII.
Mata uang Rupiah terapresiasi 12.105 per Dollar AS. Secara teknikal, penurunan IHSG masih berada di area support 4072 dan 4191.
Penurunan minggu lalu, stochastic yang melemah serta volume transaksi yang lebih kecil dari kemarin, memberikan efek negative terhadap IHSG.
Pada perdagangan hari ini (17/12) kami melihat peluang tenikal rebound, dan rekomendasi trading buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak bergerak di kisaran 4.072-4.287 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBRI, LSIP, dan PGAS.

News & Analysis
BBRM : Siapkan US$3,87 Juta Buyback 380 Juta Saham
CMNP : Dana Hasil Private Placement CMNP Menganggur
SILO : Siloam Akuisisi 2 Rumah Sakit di Bali
 
sumber: detik.com

Lepas dari Tekanan Jual, IHSG Menanjak 21 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah bisa lepas dari tekanan jual berkat sentimen positif dari bursa global dan regional. Pagi ini indeks langsung naik 21 poin.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di posisi Rp 12.100 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan kemarin.
Pada perdagangan preopening, IHSG menanjak 21,950 poin (0,53%) ke level 4.147,906. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 5,636 poin (0,83%) ke level 686,614.
Membuka perdagangan, Selasa (17/12/2013), IHSG naik 44,523 poin (1,18%) ke level 4.174,443. Indeks LQ45 bertambah 5,636 poin (0,83%) ke level 686,614.
Tren menguat langsung menghampiri IHSG. Secara perlahan tapi pasti aksi jual langsung marak terjadi membuat indeks terus menanjak di zona hijau.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melonjak 52,809 poin (1,25%) ke level 4.178,765. Sementara Indeks LQ45 melompat 11,890 poin (1,75%) ke level 693,868.
Kemarin IHSG terkena tekanan jual yang tak kunjung berhenti sehingga jatuh 48 poin. Rupiah juga kembali loyo, dolar AS tembus hingga Rp 12.100.
Saham-saham di Wall Street berakhir positif setelah pekan lalu alami pekan terburuknya sejak Agustus. Data ekonomi yang soldi dari AS dan Eropa mendorong optimisme investor menjelang pertemuan The Federal Reserve pekan ini.
Bursa-bursa di Asia langsung kompak menguat sejak pembukan perdagangan pagi tadi. Investor di regional langsung berburu saham-saham murah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks KOSPI naik 15,51 poin (0,79%) ke level 1.976,66.
  • Indeks Hang Seng menguat 108,90 poin (0,47%) ke level 23.223,56.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 148,85 poin (0,98%) ke level 15.301,76. 
  • Indeks Straits Times bertambah 21,74 poin (0,71%) ke level 3.075,51.
sumber: detik.com

Woori Korindo: IHSG Berpeluang Rebound

Jakarta -IHSG kembali ditutup melemah selama empat kali berturut-turut. Pada hari Senin (16/12) IHSG terkoreksi dalam -1.17% ke 4,125.956 dengan peningkatan nilai transaksi signifikan hingga mencapai Rp 6.64 triliun. Investor asing kembali mencatatkan kenaikan nilai transaksi net sell yang cukup tinggi sebesar Rp 232 miliar dengan nilai jual tertinggi pada saham TLKM. Pergerakan IHSG ini semakin mendekati level support di 4,102. Sentimen soal taper the Fed serta pelemahan Rupiah atas USD tetap menjadi sentimen utama penekan IHSG. Saham indeks movers: HMSP, BBRI, BMRI, PGAS, BBCA, dan AALI.
Pada hari Selasa (17/12), IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang support yang sama seperti hari sebelumnya yakni di 4,102 dan level resistance di 4,282, serta tetap berada di bawah middle bollinger di 4,247. IHSG memiliki peluang untuk rebound hari ini atau setidaknya ditutup dengan tingkat losses yang melambat. IHSG telah menyentuh level lower limit bollinger di 4,130, selain itu, MFI dan RSI menunjukkan peluang bullish reversal. Kenaikan signifikan indeks utama AS dan Eropa diharapkan mampu untuk mendorong naik IHSG pada hari ini.
 
US Market:
Pada penutupan perdagangan Senin (16/17) bursa saham AS berhasil kembali melakukan reli dan akhirnya berakhir positif secara umum dengan gain yang cukup signifikan. Dow Jones menguat 0.82% ke 15,884.57, S&P 500 menanjak 0.63% ke 1,786.54, dan NASDAQ naik 0.71%. Kenaikan dan penurunan selama beberapa hari terakhir masih tetap merupakan pengaruh dari spekulasi para pelaku pasar terhadap kemungkinan pelaksanaan taper oleh the Fed seiring semakin dekatnya pertemuan FOMC. Data perekonomian terbaru menunjukkan hasil PMI manufaktur awal menunjukkan penurunan tipis dari 54.7 ke 54.4 di bulan desember, serta data produksi industri meningkat menjadi 1.1% diatas ekspektasi 0.6%
 
European Market:
Kondisi penutupan positif juga dialami oleh bursa saham Eropa pada hari Senin (16/12) setelah ditutup melemah selama empat hari berturut-turut. DAX menjadi salah satu indeks top gainers (1.74%) diikuti IBEX 35 (1.69%), dan CAC 40 (1.28%). Rilis data perekonomian Eropa yang meningkat dari periode sebelumnya menjadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan indeks. Data PMI manufaktur awal zona Eropa menunjukkan kenaikan menjadi 52.7 (dari 51.6) dan menjadi salah satu katalis pasar, ditengah pengaruh isu taper the Fed. (detik.com)

Magnus Capital: IHSG Masih Menurun

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali bergerak melemah dan ditutup terkoreksi -48,87 poin ke level 4125.95 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6.5 triliun, Pemodal asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 232.33 miliar dipasar reguler. Pelemahan dipengaruhi oleh sentimen negatif dari bursa global dan regional.Kekhawatiran Investor mengenai pengurangan porsi stimulus masih menjadi katalis penekan indeks serta melemahnya nilai tukar rupiah yang kian hari kian terpuruk.Investor cenderung wait & see serta merealisasikan keuntungan mereka sembari menunggu hasil rapat FOMC yang akan dimulai malam ini dan akan berlansung pada selama 2 hari.
Indeks Dow Jones semalam ditutup menguat 129.21 poin ke level 15884.57 sedangkan indeks S&P juga ditutup menguat 11.22 poin ke level 1786.54 serta indeks Nasdaq ditutup menguat 28.54 poin ke level 4029.52. Bursa Wall st berhasil rebound setelah mengalami pelemahan selama 2 hari perdagangan. Data ekonomi yang dirilis kemarin diantaranya New York region manufacturing activity yang menguat namun dibawah ekspektasi analis pada bulan Desember dan US productivity yang mengalami penguatan sebanyak 3% pada kuartal ke 3, serta US industrial production yang menguat sebanyak 1.1% di bulan November.
Indeks regional pagi ini juga dibuka menguat, dipengaruhi oleh sentimen positif dari data ekonomi yang positif dari Eropa dan AS. Hal ini diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 4050-4200. MACD masih menurun dengan histogram negatif memanjang. RSI dan Stochastic masih downreversal. Cermati saham TLKM, PTPP, BUMI. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Siap Keluar dari Tekanan Jual

Jakarta -Perdagangan awal pekan ini (16/12) IHSG kembali mengalami pelemahan sebesar 1.17% ke level 4,125.95. IHSG tertekan karena investor yang masih menunggu hasil rapat FOMC pada pekan ini terkait apakah The Fed akan mengurangi program stimulusnya atau tidak dan data ekonomi HSBC Manufacturing PMI Prel China yang turun pada bulan Desember turun menjadi 50.5 dari sebelumnya 50.8. Semua sektor mengalami pelemahan, pelemahan dipimpin oleh sektor agrikulture yang melemah sebesar 2.94%. Investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 232 miliar.
Setelah mengalami koreksi selama empat hari berturut – turut, pada awal pekan bursa AS berhasil rebound. Indeks Dow Jones naik 0.82% di level 15,884.57, indeks S&P menguat 0.63% pada level 1,786.54, sementara indeks Nasdaq menguat 0.71% berada pada level 4,029.52. Investor membeli saham secara selektif, karena melihat bahwa saham – saham tersebut sudah mengalami koreksi cukup dalam. Di samping itu,rilis data ekonomi AS yang positif semalam adalah produksi industri yang mengalami kenaikan pada November 2013 menjadi sebesar 1.1% dari sebelumnya 0.1%. ikut mendorong kenaikan bursa AS.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG dapat rebound sementara pada hari ini melihat indeks sudah mengalami tekanan beberapa hari sebelumnya. Bursa Asia dibuka variatif. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai hanging man dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD mendatar dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4097 - 4165 resistance. (detik.com)

Harga Emas Antam Tak Berkutik di Rp 530.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak berkutik hari ini setelah sempat naik di awal pekan kemarin.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Selasa (17/12/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram tetap di Rp 530.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Antam juga tetap di Rp 470.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 245.300.000
  • 100 gram Rp 49.150.000
  • 50 gram Rp 24.600.000
  • 10 gram Rp 4.960.000
  • 1 gram Rp 530.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

Bursa Global Positif, IHSG Bisa Rebound

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terkena tekanan jual yang tak kunjung berhenti sehingga jatuh 48 poin. Rupiah juga kembali loyo, dolar AS tembus hingga Rp 12.100.
Mengakhiri perdagangan, Senin (15/12/2013), IHSG ditutup anjlok 48,874 poin (1,17%) ke level 4.125,956. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 10,535 poin (1,52%) ke level 680,978.
Saham-saham di Wall Street berakhir positif setelah pekan lalu alami pekan terburuknya sejak Agustus. Data ekonomi yang soldi dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa mendorong optimisme investor menjelang pertemuan The Federal Reserve pekan ini.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 129,21 poin (0,82%) ke level 15.884,57, Indeks S&P 500 bertambah 11,22 poin (0,63%) ke level 1.786,54, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 28,542 poin (0,71%) ke level 4.029,518.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa rebound dibantu sentimen positif dari bursa global dan regional. Posisi indeks yang sudah jenuh jual bisa dimanfaatkan untuk aksi beli.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 148,85 poin (0,98%) ke level 15.301,76. 
  • Indeks KOSPI naik 21,74 poin (0,71%) ke level 3.075,51. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
 
Trust Securities
Tidak banyak yang dapat kami sampaikan selain dari tren IHSG yang masih memperpanjang keberadaannya di lembah merah seiring belum adanya sentimen positif. Adanya imbas negatif dari rilis data-data Jepang dan China yang di bawah estimasi pelaku pasar membuat laju bursa saham Asia terkoreksi dan memberikan imbas negatif pada laju IHSG. Belum lagi nilai tukar Rupiah yang terus mendekati area oversold turut memberikan tambahan sentimen negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4160,52 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4109,31 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4125,96. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (17/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4085-4115 dan resistance 4145-4165. Berpola menyerupai bearish thrusting dekati lower bollinger bands (LBB). MACD masih menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. Laju IHSG belum dapat keluar dari pelemahannya dengan berakhir di bawah kisaran target support (4150-4165) seiring maraknya aksi jual. Arah mata angin belumlah berubah di mana aksi jual masih akan berhembus meskipun harga-harga saham menawarkan level entry yang cukup menarik. Masih berharap adanya rebound dan datangnya Santa rally.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun -48.87 poin (-1.17%) ke 4,125.96 dengan jumlah transaksi sebanyak 10.1 juta lot atau setara dengan Rp6.5 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-2.94%), sektor basic-industries (-1.95%), sektor construction and property (-1.30%), sektor consumer goods (-0.83%), sektor finance (-1.76%), sektor infrastructure (-1.07%), sektor mining (-0.63%), sektor misc-industries (-0.43%), dan sektor trade (-0.38%).
Tercatat sebanyak 66 saham mengalami penguatan, 184 saham mengalami penurunan, 95 saham tidak mengalami perubahan dan 144 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BUMI (+27.27%), BRMS (+10.55%), KLBF (+0.84%), SCMA (+0.97%), dan BRAU (+6.06%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BBRI (-2.86%), BMRI (-2.60%), BBCA (-1.58%), PGAS (-3.24%), dan INTP (-2.91%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp204 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBRI, PGAS, BBCA, MNCN, dan ASII. Mata uang Rupiah terapresiasi 12,105 per dolar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin masih berada di area support 4,072 dan 4,191. Penurunan minggu lalu, stochastic yang melemah serta volume transaksi yang lebih kecil dari kemarin, memberikan efek negative terhadap IHSG. Support IHSG Selasa berada di 4,072 dan resistance di 4,287.
Untuk perdagangan hari ini kami melihat peluang teknikal rebound dengan rekomendasi trading buy. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BBRI, LSIP, PGAS. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Global Beri Dukungan Positif

Jakarta -Cukup positifnya bursa dunia diharapkan dapat memberikan dukungan. IHSG kembali tertekan dengan menembus minor support 4,150. Serta, berlanjutnya minat jual asing belum memberi sinyal yang positif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
DSNG – Rencana non-preemptive rights
Manajemen PT Dharma Satya Nusantara (DSNG) tengah mengkaji rencana penerbitan 211.97 juta lembar saham baru (10% saham) tanpa mekanisme rights issue (non-preemptive rights) pada 2Q 2014. Dana hasil non-preemptive rights akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal. Langkah tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas saham di pasar.
 
SILO – Akuisisi dua rumah sakit di Bali
PT Siloam Internatioanal Hospitals (SILO) mengakuisisi dua rumah sakit, RS BIMC di Kuta dan Nusa Dua, Bali melalui pembelian 80% saham PT Medika Sarana Traliansia senilai Rp 308 Miliar. Dengan akuisisi tersebut, SILO kini mengoperasikan tiga rumah sakit di Bali. Tahun depan, SILO akan menambah lima hingga enam rumah sakit dan hingga tahun 2017, SILO ingin mengelola 40 rumah sakit dari saat ini 14 rumah sakit. SILO mendanai aksi akuisisi dari hasil pencatatan saham perdana (IPO). SILO juga berencana mendirikan klinik di Ubud, Mataram, dan Labuan Bajo. Pembukaan klinik menjadi salah satu rencana bisnis SILO untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
 
SUGI – Cari pinjaman
PT Sugih Energy (SUGI) tengah mencari pinjaman senilai total US$ 120 Juta yang akan dialokasikan untuk mendukung belanja modal tahun depan serta merealisasikan rencana akuisisi 51% saham Ramba Energy Limited senilai US$ 90 Juta. SUGI mengalokasikan belanja modal tahun depan mencapai kisaran US$25-30 Juta. Rencana akuisisi Ramba Energy telah mendapat persetujuan Singapore Industry Council (SIC), ditargetkan selesai pada 1Q 2014.
 
WIKA & KRAS – Bentuk perusahaan patungan
PT Wijaya Karya (WIKA) melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Beton resmi membentuk perusahaan patungan (Joint Venture) dengan PT Krakatau Steel (KRAS). Perusahaan patungan bernama PT Wijaya Karya Krakatau Beton dimana Wika Beton menguasai 60% saham sementara WIKA menguasai 10% saham dan KRAS melalui anak usahanya PT Krakatau Engineering menguasai 30% saham. Rencananya pabrik yang akan menghabiskan dana investasi Rp 132 Miliar akan dibangun di Krakatau Industrial Estate Cilegon, Banten. Persiapan lahan pabrik akan dilakukan Januari 2014 dan diperkirakan pabrik tersebut akan selesai dalam enam bulan sehingga pada Agustus 2014 sudah dapat beroperasi dengan kapasitasi produksi mencapai 41,000 ton per tahun. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Berpotensi Rebound

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan, jelang rapat FOMC The Fed 17-18 Desember 2013. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat menguat +0,82% ke level 15.884,57, sementara S&P 500 juga naik sebesar +0,63% ke posisi 1.786,55. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik sebesar +1,04% ke 15.309,87. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan juga dibuka menguat +0,66% ke 1.974,15. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah -0,11% ke level US$97,37 per barel. Sedangkan harga emas Comex turun -0,34% ke posisi US$1.240,40 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor masih menunggu hasil rapat FOMC The Fed selama dua hari ke depan. Jika pemangkasan stimulus jadi dilaksanakan, investor akan menarik dananya dari Asia ke AS dan akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Di sisi lain, pelemahan rupiah dan defisit neraca perdagangan berjalan Indonesia masih menjadi beban bagi perbaikan makro ekonomi dalam negeri. Meskipun, Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) menegaskan jika kondisi stabilitas keuangan Indonesia dalam tahap normal.
Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi rebound setelah terkoreksi dalam beberapa hari dan tertahan support down trendline di level 4.110. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.100 dan resistance 4.155/4.183. IHSG terlihat sudah menyelesaikan sub wave C dalam corrective wave 4. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diperkirakan Fluktuatif

Jakarta -IHSG pada perdagangan Senin 16 Desember 2013 ditutup melemah 1,17% pada level 4125. Semua sektor melemah dengan pelemahan terbesar pada sektor perkebunan. Investor asing melakukan net sell Rp232,1 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat menjelang hasil pertemuan The Fed, investor mencermati data ekonomi. Indeks ekonomi The Fed New York pada bulan Desember meningkat lebih rendah dari perkiraan. Indeks Empire Manufacturing bulan Desember tersebut pada level 1, lebih rendah dari estimasi yang berada pada level 5, namun lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang berada pada –2,2. Industrial production November meningkat 1,1% pada bulan November, dengan manufaktur menunjukkan kenaikan selama empat bulan berturut-turut. Kenaikan tersebut lebih baik dibandingkan dengan estimasi yang sebesar 0,4%. Data indeks PMI manufaktur area euro bulan Desember mencapai level tertinggi dalam 31 bulan terakhir pada level 52,7. Dengan membaiknya data ekonomi AS dan disetujuinya angga ran belanja AS, maka semakin besar kemungkinan The Fed akan mulai memangkas program pembelian obligasinya pada pertemuan hari ini. Namun diperkirakan The Fed masih akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah hingga tahun 2015. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4102 — 4200. Rekomendasi: LPCK, BBNI, INDF, BMRI, TLKM, SMGR, AKRA, BBNI, MAPI. (detik.com)

Trust Securities: Aksi Jual Masih Berhembus

Jakarta -Tidak banyak yang dapat kami sampaikan selain dari tren IHSG yang masih memperpanjang keberadaannya di lembah merah seiring belum adanya sentimen positif. Adanya imbas negatif dari rilis data-data Jepang dan China yang di bawah estimasi pelaku pasar membuat laju bursa saham Asia terkoreksi dan memberikan imbas negatif pada laju IHSG. Belum lagi nilai tukar Rupiah yang terus mendekati area oversold turut memberikan tambahan sentimen negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4160,52 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4109,31 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4125,96. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (17/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4085-4115 dan resistance 4145-4165. Berpola menyerupai bearish thrusting dekati lower bollinger bands (LBB). MACD masih menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih downreversal. Laju IHSG belum dapat keluar dari pelemahannya dengan berakhir di bawah kisaran target support (4150-4165) seiring maraknya aksi jual. Arah mata angin belumlah berubah di mana aksi jual masih akan berhembus meskipun harga-harga saham menawarkan level entry yang cukup menarik. Masih berharap adanya rebound dan datangnya Santa rally. (detik.com)

Wow! Utang AS ke China Rp 14.000 Triliun

Washington -Untuk pertama kalinya dalam sejarah, jumlah utang pemerintah AS ke pihak China menembus US$ 1,3 triliun atau Rp 13.000 triliun pada Oktober 2013 lalu. Itu berarti tiap warga China memegang utang AS sekitar US$ 1.000 atau Rp 10 juta.
Menurut data Kementerian Keuangan AS yang dilansir dari AFP, Selasa (17/12/2013), saat ini jumlah surat utang (obligasi) pemerintah AS yang dipegang oleh China, baik pemerintah, perusahaan, atau individu, nilainya mencapai US$ 1,44 triliun atau Rp 14.400 triliun, naik dari US$ 1,31 triliun tahun lalu.
Hubungan utang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu China dan AS, terus menguat. China sempat menegur AS soal debat antara pemerintah dengan Kongres tentang persetujuan anggaran yang tak kunjung disepakati pada Oktober lalu. China khawatir utang-utangnya tidak dibayar AS, dan bahkan sempat mengancam akan berhenti membeli surat utang pemerintah AS.
Pemerintah China juga pernah mengingatkan AS soal tingginya tingkat utangnya, dan ini sangat berisiko.
Meski begitu, hubungan perdagangan AS dengan China sangat besar. China menikmati surplus perdagangan yang besar dengan AS, dan terus menambah jumlah pembelian surat utang pemerintah AS guna menahan kenaikan mata uang yuan.
Saat ini, sebanyak 40% dari cadangan devisa China yang jumlahnya US$ 3,66 triliun adalah dalam bentuk mata uang dolar AS.
Selain China, pemegang utang terbesar kedua pemerintah AS adalah Jepang yang jumlahnya US$ 1,17 triliun atau Rp 11.700 triliun hingga Oktober 2013, naik dari tahun lalu US$ 1,13 triliun atau sekitar Rp 11.300 triliun. (detik.com)

Gubernur BI dan Menkeu Rapat Hingga Larut Malam Bahas Nasib Ekonomi RI 2014

Jakarta -Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang berisikan Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melangsungkan rapat malam hari ini. Rapat membahas soal ekonomi Indonesia tahun depan.
"Kita melihat kondisi perkeonomian yang baik. Terlihat kondisi nilai tukar rupiah, SUN (Surat Utang Negara), lembaga keuangan non bank, dan perbankan. Kita melihat kita punya satu tingkat confidence (kepercayaan diri) untuk masuk ke 2014," ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo usai rapat di Gedung Djuanda I, kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Selain Agus Marto, rapat juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Chatib Basri, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Haddad, Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Heru Budiargo, beserta jajarannya dari masing-masing lembaga. Rapat dimulai sekitar pukul 19.00 WIB hingga 23.15 WIB. Ini merupakan rapat terakhir FSSK pada tahun ini.
Agus menjelaskan, kondisi stabilitas keuangan Indonesia berada dalam tahap normal. Meskipun pada tahun 2014 ada tantangan pengurangan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yaitu Federal Reserve atau The Fed.
"Kita sudah melakukan assessment (penyesuaian) kondisi stabiltas keuangan kita. Keadaan yang baik normal, dan kita melihat sebagai suatu kondisi untuk mengakhiri tahun 2013. Kita di tingkat dunia, ada tantangan oleh rencana The fed," terang Agus.
Sementara untuk tantangan dalam negeri, Agus mengatakan sudah ada perbaikan untuk transaksi defisit berjalan atau current account defisit (CAD). Agus menargetkan tahun depan defisit anggaran pemerintah (APBN) mampu dijaga di bawah 3% dari PDB.
"Indonesia akan lebih baik dari sebelumnya. Kalau sebelumnya kita melihat CAD belum di bawah 3%, sekarang kita sudah lihat bahwa kita akan menuju defisit di bawah 3%," ujarnya.
Agus meminta semua pihak untuk tetap mewaspadai setiap kondisi yang ada. Kepercayaan diri untuk menghadapai tantangan tahun depan jangan diartikan sebagai kesempatan untuk tidak waspada.
"Kita persiapkan diri yang terbaik, yang bisa kita jaga kita lakukan dengan baik. Kita tidak ingin memberi kesan terlalu percaya diri dan semua lengah. Kita ingin semua tetap waspada," paparnya. (detik.com)

Positifnya Data Ekonomi AS dan Eropa Bikin Wall Street Ceria

New York -Saham-saham di Wall Street berakhir positif setelah pekan lalu alami pekan terburuknya sejak Agustus. Data ekonomi yang solid dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa mendorong optimisme investor menjelang pertemuan The Federal Reserve pekan ini.
Selama ini investor masih bertanya-tanya kapan bank sentral AS akan mulai mengurangi program stimulus pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan miliknya. Beberapa pelaku pasar menebak-nebak pengurangan ini akan mulai dilakukan Maret tahun depan.
Data manufaktur AS menunjukkan adanya peningkatan selama empat bulan berturut-turut sampai November. Selain itu pertumbuhan jumlah tenaga kerja baru bulan lalu juga jadi sinyak bagi The Fed untuk mengurangi stimulusnya dalam waktu dekat.
Sebelumnya The Fed sudah menyatakan akan mulai mengurangi stimulus jika data-data ekonomi sudah mencapai titik tertentu.
Sementara dari Eropa data manufaktur dan aktivitas bisnis kembali naik di Desember. Melambatnya manufaktur China jadi berkah menggeliatnya aktivitas pabrik-pabrik di Eropa.
"Ada banyak sinyal positif di AS yang muncul, pemulihan ekonomi dunia sedang berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga keputusan The Fed mengurangi stimulus akan positif untuk jangka panjang," kata Peter Jankovskis, wakil kepada investasi pasar dari OakBrook Investments di Lisle, Illinois, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/12/2013).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 129,21 poin (0,82%) ke level 15.884,57, Indeks S&P 500 bertambah 11,22 poin (0,63%) ke level 1.786,54, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 28,542 poin (0,71%) ke level 4.029,518. (detik.com)

Dolar Capai Rp 12.100, BI Nilai Masih Aman

Jakarta -Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus terjadi. Dolar AS pun bahkan mencapai Rp 12.100 dalam beberapa hari terakhir.
Bank Indonesia (BI) menilai hal itu masih sesuai dengan fundamental perekonomian negara. Angka Rp 12.100/US$ menurutnya masih bisa dikategorikan aman.
"Masih aman dan itu adalah cerminkan fundamental ekonomi Indonesia. Kalau kondisi yang ada adalah kondisi yang mencerminkan dunia," ungkap Agus usai rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Senin malam (16/12/2013) .
Ia menambahkan kondisi nilai tukar hampir setiap negara hari ini negatif, termasuk Indonesia. Tentunya harus ada penyikapan dari BI. Akan tetapi, Agus menilai perlu ada ketenangan menghadapi persoalan tersebut.
"Haru bisa tetap tenang melihat itu dan yakinkan BI ada di pasar menjaga stabilitas dan Indonesia ada dalam kondisi yang lebih baik dari sebelumnya," jelas Agus.
Agus menuturkan, perbaikan terlihat dari defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Tahun 2014 ditargetkan berada di bawah 3% dari PDB. Di samping itu perbaikan, tidak perlu waktu yang lama.
"Sekarang kita sudah bisa lihat angka defisit di 2014 bisa di bawah 3%. Ini kondisi yang baik dan kita capai dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama," sebutnya.
Sementara itu unntuk cadangan devisa (cadev), menurutnya cukup baik berada pada US$ 97 miliar. Sehingga mampu, jika diperlukan intervensi dari Bank Sentral.
"Kemarin di November-Desember gejolak mata uang bukan main dan BI lakukan intervensi terukur tapi diikuti cadangan devisa kita msh US$ 97 miliar. Jadi walaupun kita aktif kita masih bisa jaga sama dengan bulan lalu walaupun situasi bergejolak," terangnya. (detik.com)