korea by dewanti

Tuesday, December 17, 2013

First Asia: IHSG Lanjut Rebound

Jakarta -Berlanjutnya pelemahan rupiah hingga menembus Rp.12000 dan kondisi pasar saham kawasan Asia yang bergerak di teritori negatif membuat pasar saham kembali tertekan. IHSG kemarin terkoreksi 48,874 poin (1,2%) di posisi 4125,956 terendah sejak perdagangan 9 September lalu. Ini merupakan penurunan IHSG dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Sentimen negatif dari eksternal terutama dipicu melemahnya aktivitas manufaktur China yang tercermin dari Index HSBC Flash Manufacturing Desember turun ke 50,5 dari bulan sebelumnya di 51 dan dibawah estimasi sebelumnya 50,8.
Faktor China ini terutama menekan saham sektor tambang dan perkebunan. Dari domestik, sentimen negatif turut dipicu proyeksi Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 yang hanya 5,3%. Asing kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp.232,35 miliar. Sepanjang tahun ini aksi jual bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp.17,17 triliun atau USD1,43 miliar.
Sementara tadi malam Wall Street berhasil rebound setelah pekan lalu terkoreksi 1,6%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,8% dan 0,6% ditutup di 15884,57 dan 1786,54. Penguatan menjelang pertemuan The Fed seiring dengan membaiknya perekonomian AS. Produk industri AS November lalu naik 1,1% di atas estimasi 0,6% dan bulan sebelumnya 0,1%. Harga sejumlah komoditas energi dan logam ikut menguat tadi malam menyusul melemahnya dolar AS menjelang pertemuan The Fed. Harga minyak mentah naik 0,67% di USD97,25/barrel dan harga logam emas naik 0,5% di USD1240,70/t.oz.
Kondisi bursa global yang bergerak positif dan rebound sejumlah harga komoditas logam dan energi diperkirakan akan berimbas pada perdagangan hari ini. IHSG berpeluang rebound dengan resisten di 4180 dan support di 4080. (detik.com)