New York -Saham-saham di Wall Street berakhir positif setelah pekan lalu alami pekan terburuknya sejak Agustus. Data ekonomi yang solid dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa mendorong optimisme investor menjelang pertemuan The Federal Reserve pekan ini.
Selama ini investor masih bertanya-tanya kapan bank sentral AS akan mulai mengurangi program stimulus pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan miliknya. Beberapa pelaku pasar menebak-nebak pengurangan ini akan mulai dilakukan Maret tahun depan.
Data manufaktur AS menunjukkan adanya peningkatan selama empat bulan berturut-turut sampai November. Selain itu pertumbuhan jumlah tenaga kerja baru bulan lalu juga jadi sinyak bagi The Fed untuk mengurangi stimulusnya dalam waktu dekat.
Sebelumnya The Fed sudah menyatakan akan mulai mengurangi stimulus jika data-data ekonomi sudah mencapai titik tertentu.
Sementara dari Eropa data manufaktur dan aktivitas bisnis kembali naik di Desember. Melambatnya manufaktur China jadi berkah menggeliatnya aktivitas pabrik-pabrik di Eropa.
"Ada banyak sinyal positif di AS yang muncul, pemulihan ekonomi dunia sedang berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga keputusan The Fed mengurangi stimulus akan positif untuk jangka panjang," kata Peter Jankovskis, wakil kepada investasi pasar dari OakBrook Investments di Lisle, Illinois, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/12/2013).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 129,21 poin (0,82%) ke level 15.884,57, Indeks S&P 500 bertambah 11,22 poin (0,63%) ke level 1.786,54, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 28,542 poin (0,71%) ke level 4.029,518. (detik.com)