Jakarta -Perdagangan awal pekan ini (16/12) IHSG kembali mengalami pelemahan sebesar 1.17% ke level 4,125.95. IHSG tertekan karena investor yang masih menunggu hasil rapat FOMC pada pekan ini terkait apakah The Fed akan mengurangi program stimulusnya atau tidak dan data ekonomi HSBC Manufacturing PMI Prel China yang turun pada bulan Desember turun menjadi 50.5 dari sebelumnya 50.8. Semua sektor mengalami pelemahan, pelemahan dipimpin oleh sektor agrikulture yang melemah sebesar 2.94%. Investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 232 miliar.
Setelah mengalami koreksi selama empat hari berturut turut, pada awal pekan bursa AS berhasil rebound. Indeks Dow Jones naik 0.82% di level 15,884.57, indeks S&P menguat 0.63% pada level 1,786.54, sementara indeks Nasdaq menguat 0.71% berada pada level 4,029.52. Investor membeli saham secara selektif, karena melihat bahwa saham saham tersebut sudah mengalami koreksi cukup dalam. Di samping itu,rilis data ekonomi AS yang positif semalam adalah produksi industri yang mengalami kenaikan pada November 2013 menjadi sebesar 1.1% dari sebelumnya 0.1%. ikut mendorong kenaikan bursa AS.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG dapat rebound sementara pada hari ini melihat indeks sudah mengalami tekanan beberapa hari sebelumnya. Bursa Asia dibuka variatif. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai hanging man dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD mendatar dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4097 - 4165 resistance. (detik.com)